Upload
pipid-prabhawanty
View
218
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
POLITIK
Citation preview
A. Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem politik yang ada di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem politik ?
2. Bagaimanakah sistem politik di Indonesia ?
3. Bagaimanakah perbedaan sistem politik Indonesia dengan Negara lain ?
4. Bagaimana perkembangan sistem politik di Indonesia ?
5. Apa saja jenis-jenis sistem politik yang ada di berbagai Negara ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem politik
2. Mengetahui sistem politik di Indonesia
3. Mengetahui perbedaan sistem politik Indonesia dengan sistem politik Negara lain
4. Mengetahui perkembangan sistem politik di Indonesia
5. Mengetahui jenis-jenis sistem politik
6. Mengetahui sistem politik yang di terapkan di berbagai Negara.
D. Kegunaan
1. Sebagai materi tambahan bahan ajar
2. Sebagai buku panduan praktis
3. Sebagai penambah nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Sistem, Politik, dan Sistem Politik
a. Sistem
Sistem menurut pamudji (1981:4) merupakan suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek
atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk
suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga dapat diartikan sebagai
kerjasama suatu kelompok yang saling berkaitan secara utuh, apabila suatu bagian terganggu
maka bagian yang lain akan merasakan kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka akan
tercipta hubungan yang sinergis yang kuat. Pemerintah Indonesia adalah suatu contoh sistem,
anak cabangnya adalah sistem pemerintahan daerah, kemudian seterusnya sampai sistem
pemerintahan desa dan kelurahan.
b. Politik
Politik dalam bahasa arabnya disebut “siyasyah” yang kemudian diterjemahkan menjadi siasat,
atau dalam bahasa inggrisnya “politics” . asal mula kata politik itu sendiri berasal dari kata
“polis” yang berarti negara kota, dengan politik berarti ada hubungan khusus antara manusia
yang hidup bersama, dalam hubungan itu timbul aturan, kewenangan dan pada akhirnya
kekuasaan. Tetapi politik juga dapat dikatakan sebagai kebijaksanaan, kekuatan, dan kekuasaan
pemerintah.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar-dasar
pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-
tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik,
tentara dan organisasi kemasyarakatan.
Politik adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dan dapat dikatakan sebagai
seni, disebut sebagai seni karena banyak beberapa para politikus yang tanpa pendidikan ilmu
politik tetapi mampu berkiat memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari naluri sanubarinya,
sehingga dengan kharismatik menjalankan roda politik pemerintahan.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam
rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama
masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
c. Sistem Politik
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja
dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Ada beberapa definisi mengenai sistem
politik, diantaranya :
ž Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang
merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
ž Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan – hubungan
antara manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan,
ataupun wewenang.
ž Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk
satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok
individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
ž Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat
fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan
suatu proses yang langggeng.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan
dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses yang
langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).
Pengertian Sistem Politik Indonesia
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam
Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan,
upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya.
Sistem politik Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan
nasional maka harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam menyelenggarkan politik
negara, yaitu keseluruhan penyelenggaraan politik dengan memanfaatkan dan mendayagunakan
segala kemampuan aparatur negara serta segenap daya dan dana demi tercapainya tujuan
nasional dan terlaksananya tugas negara sebagaimana yang ditetapkan dalam UUD 1945.
Sebagai suatu sistem, sistem politik terdiri atas berbagai sub sistem antara lain sistem kepartaian,
sistem pemilihan umum, sistem budaya politik dan sistem peradaban politik lainnya. Dalam
eksistensinya sistem politik akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan tugas dan
fungsi pemerintahan serta perubahan dan perkembangan yang ada dalam faktor lingkungan.
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara
( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan
kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik
antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan
tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah
Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945
yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan
(Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh
Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik,
melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan
sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakat
diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.
Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila yakni sistem
politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di Indonesia antara lain:
1. pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Pemerintah berdasarkan konstitusi
4. jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
5. pemerintahan mayoritas
6. pemilu yang bebas
7. parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
Sebagai suatu sistem, prinsip-prinsip ini saling berhubungan satu sama lain. Sistem politik
demokrasi akan rusak jika salah satu komponen tidak berjalan atau ditiadakan. Contohnya, suatu
negara sulit disebut demokrasi apabila hanya ada satu partai politik. Dengan satu partai, rakyat
tidak ada pilihan lain sehingga tidak ada pengakuan akan kebebasan rakyat dalam berserikat,
berkumpul dan mengemukakan pilihannya secara bebas. Dengan demikian berjalannya satu
prinsip demokrasi akan berpengaruh pada prinsip lainnya.
Perkembangan sistem politik Indonesia sebelum amandemen dan sesudah amandemen
UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1. Sistem Politik Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal itu berarti bahwa kedaulatan
berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dijalankan oleh MPR, Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensiil artinya presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab
penyelenggaraan negara, kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara.
UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara.
Lembaga legislatif terdiri atas MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara dan DPR.
Lembaga eksekutif terdiri atas presiden dan menjalankan tugasnya yang dibantu oleh seorang
wakil presiden serta kabinet. Lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang
dilakukan oleh MA sebagai lembaga kehakiman tertinggibersama badan-badan kehakiman lain
yang berada dibawahnya.
2. Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945
Pokok-pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1. bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. NKRI
terbagi dalam 33 daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasi yang luas,
nyata, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, terdapat pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
2. kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Presiden beserta wakilnya dipilih dalam satu paket secara langsung
oleh rakyat. Presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen, dan tidak dapat
membubarkan parlemen. Masa jabatan presiden beserta wakilnya adalah 5 tahun dan
setelahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.
3. tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Yang ada lembaga-lembaga
negara seperti MPR, DPR, DPD, BPK, presiden, MK, KY dan MA.
4. DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk sebuah dewan pertimbangan yang berada
langsung dibawah presiden.
5. kekuasaan membentuk UU ada ditangan DPR. Selain itu DPR menetapkan anggaran
belanja negara dan mengawasi jalannya pemerintahan.DPR tidak dapat dibubarkan oleh
presiden beserta kabinetnya, tetapi dapat mengajukan usulan pemberhentian presiden
kepada MPR.
Macam-macam sistem politik
1. Sistem Politik Komunisme
Diidentifikasikan dengan model pemerintahan satu partai yang memerintah dengan cara-
cara dictator. Contoh : RRC, dimana partai komunis memegang dan mendominasi pemerintahan
dan DPR. Dalam hal ekonomi komunisme diibaratkan sebagai suatu masyarakat yang
diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip hak milik umum atas semua alat produksi,
penghapusan total/pembatasan hak-hak perseorangan/pribadi, serta persamaan dalam distribusi
barang dan jasa untuk keperluan hidup.
2. Sistem Politik Fasisme
Sebagai gerakan politik, muncul di Italia setelah Perang Dunia I dan menguasai negara
itu tahun 1922 hingga 1943. Fasisme dikembangkan oleh Mussolini dan Nazisme Hitler.
Gerakan ini merupakan perkembangan radikal dari teori negara yang telah dikembangkan dan
mengatakan bahwa pengorbanan yang diberikan individu kepadanya merupakan ikatan substansi
antara negara dan seluruh anggotanya. Pengorbanan tersebut dipandang sebagai wujud dari tugas
dan kewajiban seseorang dalam negara. Fasisme menolak kembalinya liberalisme dengan segala
macam institusi pendukungnya. Sebaliknya, fasisme mendekati nasionalisme. Negara menurut
pandangan fasisme terlepas dan ada di atas semua perintah moral. Kebebasan individu dibatasi
untuk memberikan perhatian sepenuhnya kepada negara.
3. Sistem Politik Liberal
Liberal; Liberal berasal dari kata liberty yang artinya kebebasan. Kebebasan yang
dimaksud adalah kebebasan bertempat tinggal, kebebasan pribadi, kebebasan untuk menentang
penindasan, dan sebagainya. Jadi, liberal adalah suatu sifat yang suka perubahan cepat,
substansial, dan progresif berdasarkan kekuatan legal untuk mencapai tujuan. Dalam banyak hal
liberalisme mendasarkan dari pada prinsip, bahwa setiap orang mempunyai hak-hak tertentu
yang tidak dapat .dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan mana pun. Hak-hak
yang dimiliki oleh setiap individu telah dibawanya sejak lahir, sedangkan fungsi negara tidak
lebih dari melindungi setiap individu dalam melaksanakan hak-hak tersebut. Negara sama sekali
tidak. dibenarkan untuk ikut campur dalam pelaksanaan hak tiap-tiap individu. Contoh negara
yang menganut politik liberal ini adalah Amerika Serikat.
4 . Sistem politik negara demokrasi
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis.
Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
Ide kedaulatan rakyat
Negara berdasarkan atas hukum
Bentuk Republik
Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Pemerintahan yang bertanggung jawab
Sistem Perwakilan
Sistem pemerintahan presidensil
BAB III
PEMBAHASAN
1. Apakah pengertian sistem politik ?
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang
bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Ada beberapa definisi mengenai
sistem politik, diantaranya :
Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang
merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan –
hubungan antara manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh,
kekuasaan, ataupun wewenan g.
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok
individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan
menunjukkan suatu proses yang langgeng.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau
peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses
yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).
2. Bagaimanakah sistem politik di Indonesia ?
Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila yakni sistem
politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di Indonesia antara lain:
1. pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Pemerintah berdasarkan konstitusi
4. jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
5. pemerintahan mayoritas
6. pemilu yang bebas
7. parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
Sebagai suatu sistem, prinsip-prinsip ini saling berhubungan satu sama lain. Sistem politik
demokrasi akan rusak jika salah satu komponen tidak berjalan atau ditiadakan. Contohnya, suatu
negara sulit disebut demokrasi apabila hanya ada satu partai politik. Dengan satu partai, rakyat
tidak ada pilihan lain sehingga tidak ada pengakuan akan kebebasan rakyat dalam berserikat,
berkumpul dan mengemukakan pilihannya secara bebas. Dengan demikian berjalannya satu
prinsip demokrasi akan berpengaruh pada prinsip lainnya.
Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang
seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik
sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal
ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga
tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil
Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini
yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan
(Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh
Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik,
melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan
sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakat
diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.
3. Bagaimanakah perbedaan sistem politik Indonesia dengan Negara lain ?
PERBEDAAN DARI MASING-MASING SISTEM POLITIK
Demokrasi
(Indonesia )
Komunisme
(RRC)
Fasisme
(Italia)
Sistem politik yang didasarkan pada nilai,
prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang
demokratis.
Bercirikan pemerintahan yang
sentralistik,peniadaan hak milk pribadi,
peniadaan hak-hak sipil dan politik, tidak
adanya mekanisme pemilu yang terbuka,
tidak adanya oposisi, serta terdapat
pembatasan terhadap arus informasi dan
kebebasan berpendapat
Fasisme menolak kembalinya
liberalisme dengan segala macam institusi
pendukungnya. Sebaliknya, fasisme
mendekati nasionalisme. Negara menurut
pandangan fasisme terlepas dan ada di
atas semua perintah moral. Kebebasan
individu dibatasi untuk memberikan
perhatian sepenuhnya kepada negara.
4. Bagaimana perkembangan sistem politik di Indonesia ?
Perkembangan sistem politik Indonesia sebelum amandemen dan sesudah amandemen UUD
1945 adalah sebagai berikut :
1. Sistem Politik Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal itu berarti bahwa kedaulatan
berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dijalankan oleh MPR, Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensiil artinya presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab
penyelenggaraan negara, kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara.
UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara.
Lembaga legislatif terdiri atas MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara dan DPR.
Lembaga eksekutif terdiri atas presiden dan menjalankan tugasnya yang dibantu oleh seorang
wakil presiden serta kabinet. Lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang
dilakukan oleh MA sebagai lembaga kehakiman tertinggibersama badan-badan kehakiman lain
yang berada dibawahnya.
2. Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945
Pokok-pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1. bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. NKRI
terbagi dalam 33 daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasi yang luas,
nyata, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, terdapat pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
2. kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Presiden beserta wakilnya dipilih dalam satu paket secara langsung
oleh rakyat. Presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen, dan tidak dapat
membubarkan parlemen. Masa jabatan presiden beserta wakilnya adalah 5 tahun dan
setelahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.
3. tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Yang ada lembaga-lembaga
negara seperti MPR, DPR, DPD, BPK, presiden, MK, KY dan MA.
4. DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk sebuah dewan pertimbangan yang berada
langsung dibawah presiden.
5. kekuasaan membentuk UU ada ditangan DPR. Selain itu DPR menetapkan anggaran
belanja negara dan mengawasi jalannya pemerintahan.DPR tidak dapat dibubarkan oleh
presiden beserta kabinetnya, tetapi dapat mengajukan usulan pemberhentian presiden
kepada MPR.
5. Apa saja jenis-jenis sistem politik ?
1. Sistem Politik Komunisme
Diidentifikasikan dengan model pemerintahan satu partai yang memerintah dengan cara-
cara dictator. Contoh : RRC, dimana partai komunis memegang dan mendominasi pemerintahan
dan DPR. Dalam hal ekonomi komunisme diibaratkan sebagai suatu masyarakat yang
diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip hak milik umum atas semua alat produksi,
penghapusan total/pembatasan hak-hak perseorangan/pribadi, serta persamaan dalam distribusi
barang dan jasa untuk keperluan hidup.
2. Sistem Politik Fasisme
Sebagai gerakan politik, muncul di Italia setelah Perang Dunia I dan menguasai negara
itu tahun 1922 hingga 1943. Fasisme dikembangkan oleh Mussolini dan Nazisme Hitler.
Gerakan ini merupakan perkembangan radikal dari teori negara yang telah dikembangkan dan
mengatakan bahwa pengorbanan yang diberikan individu kepadanya merupakan ikatan substansi
antara negara dan seluruh anggotanya. Pengorbanan tersebut dipandang sebagai wujud dari tugas
dan kewajiban seseorang dalam negara. Fasisme menolak kembalinya liberalisme dengan segala
macam institusi pendukungnya. Sebaliknya, fasisme mendekati nasionalisme. Negara menurut
pandangan fasisme terlepas dan ada di atas semua perintah moral. Kebebasan individu dibatasi
untuk memberikan perhatian sepenuhnya kepada negara.
3. Sistem Politik Liberal
Liberal; Liberal berasal dari kata liberty yang artinya kebebasan. Kebebasan yang
dimaksud adalah kebebasan bertempat tinggal, kebebasan pribadi, kebebasan untuk menentang
penindasan, dan sebagainya. Jadi, liberal adalah suatu sifat yang suka perubahan cepat,
substansial, dan progresif berdasarkan kekuatan legal untuk mencapai tujuan. Dalam banyak hal
liberalisme mendasarkan dari pada prinsip, bahwa setiap orang mempunyai hak-hak tertentu
yang tidak dapat .dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan mana pun. Hak-hak
yang dimiliki oleh setiap individu telah dibawanya sejak lahir, sedangkan fungsi negara tidak
lebih dari melindungi setiap individu dalam melaksanakan hak-hak tersebut. Negara sama sekali
tidak. dibenarkan untuk ikut campur dalam pelaksanaan hak tiap-tiap individu. Contoh negara
yang menganut politik liberal ini adalah Amerika Serikat.
4 . Sistem politik negara demokrasi
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis.
Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
Ide kedaulatan rakyat
Negara berdasarkan atas hukum
Bentuk Republik
Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Pemerintahan yang bertanggung jawab
Sistem Perwakilan
Sistem pemerintahan presidensil
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa sistem politik yang berlaku di Indonesia
adalah Demokrasi Pancasila, dimana rakyat turut serta dalam politik dengan memiliki hal politik
masing-masing sesuai dengan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Kenapa Indonesia tidak
menganut sistem politik liberal, fasisme, dan komunisme ? itu semua dikarenakan Indonesia
sebagai Negara demokratis tidak cocok menganut sistem politik tersebut.
Maka dari itu kita sebagai warga Negara Indonesia harus bangga Negara kita menganut
sistem politik demokrasi pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Oleh karena itu mari
kita membantu pemerintah untuk menjalankan sistem politik di Indonesia dengan cara apapun,
bisa dengan mengeluarkan pendapat yang membangun tapi tidak dengan bentuk anarkis.