Upload
drahmani1
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
POLIPS ENDOMETRI
UMOleh:
Fitriyanti Saeni
PENGERTIAN endometrium atau polip uterus
adalah massa atau jaringan lunak yang tumbuh pada lapisan dinding bagian dalam endometrium dan menonjol ke dalam rongga endometrium. Pertumbuhan sel – sel yang berlebih pada lapisan endometrium (rahim) mengarah pada pembentukan polip.
ETIOLOGI Penyebab polip endometrium tidak diketahui secara
pasti namun faktor hormonal berperan penting timbulnya polip endometrium. Polip endometrium terjadi karena:
Adanya bagian dari endometrium yang sangat sensitif terhadap hormon estrogen sehingga mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan besar dibandingkan bagian endometrium yang lain.
Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon progesteron.
Placenta yang tertinggal setelah partus dan abortus. Polip bisa berasal dari adenoma-adenofibrinoma dan
juga mioma submukosum yang diakibatkan oleh meningkatnya hormon.
PATOFISIOLOGI Polip endometrium sering didapati
terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal antara lain dari adnoma, adenofibroma, mioma , submukusum, plasenta.insiden tidak diketahui paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga memperllihatkan endometrium fungsional. Bisa memperlihatkan hyperplasia kistik. Bisa menonjol melalui serviks
FAKTOR RESIKO Berikut beberapa faktor resiko yang meningkatkan seseorang terkena polip endometrium :
Obesitas atau kegemukan Menjalani terapi tamoxifen, obat kemoterapi untuk kanker payudara
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
TANDA DAN GEJALA Gejala dan tanda polip endometrium
yang mungkin terjadi adalah : Perdarahan haid yang tidak teratur Perdarahan diantara waktu haid Perdarahan vagina setelah menopause Infertilitas (susah memiliki anak) Polip endometrium dapat berkembang
pada wanita pre atau post menopause. Wanita postmenopause mungkin hanya mengalami perdarahan bercak.
DIAGNOSA Berikut beberapa tes dan prosedur untuk menegakkan
diagnosa polip endometrium : USG transvaginal. Sebuah perangkat yang ramping
berbentuk tongkat di tempatkan di vagina yang akan menggambarkan endometrium penderita.
Histeroskopi. Sebuah alat kecil yang disertai dengan kamera bercahaya dimasukkan melalui vagina dan serviks masuk kedalam endometrium. Histeroskopi memungkinkan dokter melihat secara langsung bagian dalam endometrium sekaligus mengangkat polip
Kuretase. Tujuan dari kuret adalah mengangkat polip endometrium dengan cara mengikis dinding bagian dalam endometrium. Hal ini bertujuan juga untuk mengumpulkan specimen (contoh jaringan) untuk pengujian laboratorium. Dokter juga dapat melakukan kuretase dengan bantuan dari hysteroscope, yang memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam endometrium sebelum dan setelah prosedur.
PENGOBATAN Waspada. Polip kecil yang tidak menimbulkan gejala dan
tanda tidak membutuhkan pengobatan kecuali beresiko menjadi kanker endometrium.
Obat. obat hormon tertentu, termasuk pelepas hormon progestin dan agonis-gonadotropin, mungkin dapat mengecilkan polip endometrium dan mengurangi gejala.namun biasanya gejala akan kambuh setelah berhenti minum obat.
Kuretase. Kuretase adalah tindakan untuk mengikis dinding endometrium bagian dalam dengan menggunakan alat yang berbentuk logam yang ujungnya tajam. Selain menghilangkan polip, kuretase bertujuan untuk mengumpulkan sampel atau contoh jaringan untuk diperiksa di laboratorium.
Histerektomi. Jika pemeriksaan lebih dekat menunjukkan bahwa polip endometrium mengandung sel kanker, operasi untuk mengangkat endometrium (histerektomi) menjadi perlu untuk dilakukan.
Polip endometrium dapat kambuh lagi setelah diangkat oleh karena itu perlu pemantauan dan pengobatan lanjutan sesuai dengan nasehat dokter
KOMPLIKASI Komplikasi yang dapat terjadi karena polip
endometrium antara lain Kemandulan/infertilitas
Apakah polip endometrium menyebabkan kemandulan masih kontroversial. Dalam sebuah penelitian, wanita infertil yang menjalani operasi pengangkatan polip (polypectomy histeroskopi) memiliki tingkat kehamilan lebih tinggi – 63 persen versus 28 persen – setelah inseminasi intrauterin (IUI) daripada wanita dengan polip endometrium yang menjalani IUI sendirian.Keguguran
Polip endometrium juga dapat menyebabkan peningkatan risiko keguguran pada wanita yang menjalani fertilisasi in vitro (IVF). Jika Anda menjalani perawatan IVF dan Anda memiliki polip endometrium, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk pengangkatan polip sebelum transfer embrio.