11
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2014 NARASI OBSERVASI RUMAH SAKIT RUANG POLIKLINIK WIRA BAYANGKARA MEDIKAGambaran Umum Saya adalah salah satu mahasiswa fakultas kedokteran di universitas muslim Indonesia makassar dan merupakan anggota dari kelompok 3A, jumlah kelompok kami terdiri dari 10 orang, kami di tugaskan untuk observasi lapangan di berbagai puskesmas dan klinik dan saya di tempatkan di “poliklinik wira bayangkara medika”. Tujuan observasi kami adalah untuk mengamati proses pelayanan kesehatan yang terjadi pada pengaturan layanan kesehatan, orang – orang yang terlibat didalamnya interaksi yang terjadi pada orang – orang tersebut, kemudian menganalisa apa yang ditemukan di tempat

Poliklinik Wira Bayangkara Medika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aa

Citation preview

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR2014NARASI OBSERVASI RUMAH SAKITRUANG POLIKLINIK WIRA BAYANGKARA MEDIKA

Gambaran Umum

Saya adalah salah satu mahasiswa fakultas kedokteran di universitas muslim Indonesia makassar dan merupakan anggota dari kelompok 3A, jumlah kelompok kami terdiri dari 10 orang, kami di tugaskan untuk observasi lapangan di berbagai puskesmas dan klinik dan saya di tempatkan di poliklinik wira bayangkara medika. Tujuan observasi kami adalah untuk mengamati proses pelayanan kesehatan yang terjadi pada pengaturan layanan kesehatan, orang orang yang terlibat didalamnya interaksi yang terjadi pada orang orang tersebut, kemudian menganalisa apa yang ditemukan di tempat layanan kesehatan tersebut. Tepatnya pada hari kamis tanggal 2 januari 2014 kami melakukan observasi di Poliklinik wira bayangkara medika.Tentang poliklinik wira batangkara medika

Poliklinik wira bayangkara medika adalah Poliklinik yang di jalan Habibu kulle no. 16 Sungguminasa kab. Gowa yang telah beridiri selama 5 tahun. Pada awal mula terbentuknya ini adalah sebagai sebuah upaya rintisan yang sangat baik sekali dan potensial untuk di kembangkan maju terus, yang di resmikan pada 23 januari 2008 oleh kapusdokkes dan staf poliklinik wira bayangkara polri oleh dr. Eddy Saparwoko, Sp,JP. MM, DFM yaitu Brigadir jendral polisi.Awal mulanya poliklinik hanya untuk angota di bangian kepolisian dan keluargannya. Tetapi pada tahun 2014 poliklinik ini menerima BPJS,BPJS adalah program kesehatan terbaru dari askes,dengan adanya BPJS nantinya poliklinik ini menjadi poliklinik umum,agar poliklinik ini bisa berkembang,yang termasuk anggota BPJS adalah PNS (pegawai negri sipil),anggota polri, dan bisa dari masyarakat umum juga,tetapi harus membayar premi sesuai tingkatan yang di inginkan setiap bulan nya setiap bulan nya,sakit atau tidak sakit wajib bayar,jadi ketika sakit biayanya ditanggung dari BPJS,cara pendaftaran BPJS untuk masyarakat umum bisa langsung datang ke puskesmas tergantung fasilitas yang dipilih dimana. Untuk menjadi anggota BPJS kita harus terdaftar,dan pendaftaran nya itu secara online,data yang terdaftar itu berlaku di seluruh indonesia.BPJS untuk anggota polri ditanggung sampai dengan anak ke-3,setelah anak ke-3 ada pilihan,ada cara membayar,untuk kelas 3 dibayar dengan harga 25.000, kelas 2 45.000,kelas 1 65.000 ini dibayar setiap bulan,dan jika sakit biaya nya ditanggung oleh BPJS

Dan sekarang telah dilakukan renofasi untuk aspek pelayanan dengan fasilitas yang lengkap untuk pasien sehingga akan senang dan nyaman. Pemenuhan dan peningkatan kesehatan lebih di dahulukan karena menjadi misi dan visi dari poliklinik bayangkara. Yang awalnya hanya terbentuk poliklinik umum kemudian setelah berkembang maka terbentuk juga poliklinik gigi dan mulut yang diman poliklinik umum itu Dokter yang bertugas di dalamnya adalah dr. R dan poliklinik gigi dan mulut dokter yang bertugas di dalamnya adalah dokter M.

Poliklinik buka pada hari senin sampai sabtu pada pukul 08.00 - 15.00 disni bukan hanya anggota polisi yang datang untuk cek up atau memeriksa tetapi ada juga masyarakat yang datang. Disni jumlah pasien yang datng dalam satu biasanya sekitar 1-6 orang yang biasanya orang datang banyak pada jam jam kerja. Yang dimana para dokter itu jadwalnya berbeda beda misalnya dokter R. Yang tugasnya hanya senin dan kamis dokter gigi M yang tugasnya pada hari selasa kamis dan sabtu. Mengenai dengan pembayaranya bagi anggota kepolisian biasanya hanya Rp.10.000 dengan perawatan biasa dan Rp.15.000 yang paling bagus tetapi bagi masyarakat umum tentunya bianya berbeda ini di karenakan sesuai dengan tarif yang ada pada klinik-klinik lainnya.

Sebelum saya datang ke poliklnik wira bayangkara saya sebelumnya berada di puskesmas Tamamau karena ada kesalahan teknis saya pun di pindahkan ke poliklnik wira bayangkara. Saya pun menuju ke poliklinik tersebut sebelum saya sampai kesana ternyata saya mengalami kesasar dan kurang tau jalan kesana karena yang saya tau itu hanya puskesmas tamammau karena saya hanyak cek lokasi disana akhirnya setelah beberapa menit berputar putar di daerah gowa akhirnya saya pun menemukannya .Ketika saya tiba di Poliklinik wira bayangkara medika tepatnya pada pukul 10.15 WITA, terlebih dahulu saya kaget melihat kondisi poliklinik yang seidikit berantakan karena di depannya banyak tumpukan batu batah dan batu batu yang di buang. Kemudian saya pun masuk ke dalam dengan mengetuk pintu dan memberi salam kepada dokter yang ada di dalam dan ternyata sebelum saya datang teman-teman saya sudah meminta izin untuk dapat melakukan observasi melalui surat pengantar dari Fakultas Keokteran UMI. Surat permohonan tersebut harus disampaikan ke Bagian kepala atau yang bersangkutan di poliklinik atau dokter pendaming. Ternyata ada kelompok lain juga yang kebetulan observasi lapangan di Poloklinik wira bayangkara medika. Pada saat di ruangan dokter pembimbing, kami dibagi dalam dua kelompok kecil yang terdiri dari 10 orang untuk melakukan observasi ditempat-tempat tertentu. Tempat-tempat itu antara lain : Ruang Poliklinik, Ruang Tunggu, Ruang Perawatan, dan ruang ruang yang bisa kami tinjau seperti wc.

Observasi di ruang poloklnik gigi dan mulut

Ketika saya masuk kedalam kami bertemu dengan 2 dokter yang dimana dr. R dan drg. M yang dimana di ruang itu sedikit bising dan terlihat ramai karena adanya tukang yang lalu lalang disana yang sedang merenovasi ruangan saya pun melihat di sekeliling ruangan, ruanganya bersih dan terlihat kursi dokter gigi dan meja untuk pembayaran. Saya berserta teman kelompok saya berencana untuk melakukan wawancara kepada dokter tersebut. Menurut pengamatan kami, dokter sudah bekerja secara professional dan kaidah dasar bioetik sudah terlihat jelas di poliklnik itu, hubungan antara sesama teman sejawat pun sangat baik karena dokter tidak bisa bekerja sendiri dalam melaksanakan tugasnya, perlu ada dokter atau petugas kesehatan lain yang terlibat. Setelah mengamati, kami pun mulai wawancara, dokter memaparkan banyak hal yang belum saya ketahui dan saya pun mendapatkan banyak informasi baru tentang jurusan saya yaitu kedokteran gigi. Teman sempat bertanya tentang kesan kesan dokter tersebut selama bekerja di poliklinik wira bayangkara medika, ada beberapa hal yang dipaparkan oleh dr. R, beliau sangat senang bertugas di Poloklinik ini, dan beliau merupakan dokter yang sudah lama kerja di Poliklnik ini, selain itu kami juga bertanya tentang apa saja kesulitan kesulitan yang di hadapi selama bertugas di poliklinik ini, beliau menjelaskan bahwa dalam bertugas di poliklinik ini, alhamdulillah selama berada disini hanya dua kali dia marah-marah kepada pasien karena ternate si pasien itu nakal karena katanya tidak mendengarkan kata-kata dokter tetapi menurutnya itu hanya agar si pasien tidak melakukan lagi kesalahan kesalahan dan belum ada kesulitan kesulitan yang di hadapi, semua masih bisa di tangani dan terselesaikan dengan baik hanya biasanya kalau dokternya tidak ada atau sedang mengajar seperti drg.M biasanya pasien di rujuk ke puskesmas terdekat. Setelah melakukan wawancara dengan dokter kami pu melanjutkan wawancara dengan perawat. Waktu itu saya sempat bertanya kepada perawat gigi, apakah ketika sedang tidak ada drg. M anda melakukan pencabutan gigi , kemudian beliau mengatakan biasanya kalau gejalanya ringan beliau bisa menanganinya tetapi kalau tidak biasanya pasien di rujuk ke puskesmas terdekat karena tidak adanya dokter yang bersangkutan karena disini ternyata jadwal dokter berbeda beda, seperti misalnya dr. R yang jadwalnya hanya senin dan kamis dan juga drg. M yang jadwalnya selasa, kamis, dan sabtu.

Setelah itu kami pun mewancarai kepada pasien tetapi sebelum itu kami harus meminta isin kepada si pasien karena itu merupakan dari autonomy pasien. Dan meminta isin kepada drg. M dan perawat, kami pun di perbolehkan untuk mewancarai pasien yang sedang dalam kesakitan. Sebut saja dia pasien X yang kami wawancarai dia adalah seorang gadis yang berumur 19 tahun. Dia dating ke poliklnik gigi dan mulut dengan keluhan penambalan gigi karena giginya berlubang, kemudian drg M pun melakukan tugasnya sebagaimana sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada pada aspek etik hubungsn dokter-pasien-masyarakat yang dimana drg M melakukan semua mulai dari segi auotonmy yang dimana hak untuk melakukan atau memilih yang terbaik bagi dirinya, dari segi beneficence bagaimana seorang dokter memberikan jalan keluar bagi pasien seperti membertikan saran agar si pasien dapat menjaga dan memerhatiakan giginya, dari segi non Maleficience yang dimana drg. M melakukan tugasnya dengan sangat santai dan membuat si pasien menjadi rileks sehingga pengerjaannya pun menjadi mudah, dari segi jusctice perlakuan drg. M yang adil baik itu anggota kepolisian ataupun masyrakat pengerjaannya semua sama tanpa membedakan derajatnya, dari segi veracity drg. M jujur mengungkapkan barang barang yang di pakai sehingga sesuai dengan pasien yang harapkan, dari sego fidelity akhirnya pasiein pun percaya akan baiknya menaga kesehatan gigi dan mulut sehingga si pasien merasa sangat puas akan kinerja yang professional dari beliau. Akhirnya setelah pukul 11.45 WITA, observasi yang kami lakukan telah selesai. Kami pun berkumpul dan berfoto setelah itu kami pun diizinkan untuk kembali kerumah karena pada waktu itu tidak ada lagi jadwal kuliah kami.Itu merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan karena di samping kami tau apa saja yang ada di realita antara dokter dengan perawat, pasien dan lain-lain kami juga mendapatkan ilmu yang mudah-mudahan berguna dengan baik buat blok yang akan datang sehingga motivasi saya untuk menjadi dokter yang lebih professional.

Kesimpulan

Dari hasil observasi yang kami lakukan , dengan melihat berbagai aspek pada poliklinik wira bayangkara medka , dapat disimpulkan bahwa poliklnik tersebut memiliki kualitas dan pelayanan yang baik, itu terlihat dari fasilitas poliklinik, walaupun mereka belum belum menjadi klnik umum, tetapi di balik itu semua bisa mereka mempunyai pelayanan medis, para medis, serta staf pegawai yang bertugas dengan baik . Hubungan antara dokter dan pasien pada rumah sakit tersebut sesuai dengan prinsip bioetik kedokteran yaitu denagan adanya autonomy, non maleficence, beneficence dan justice, serta pelayanan dengan mengutamakan informed consent, itu lah yang lebih dominan yang saya temukan pada observasi di poliklinik wira bayangkara medika tersebut.