Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    1/50

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    2/50

    POLA PIKIR APARATUR SIPIL NEGARA

    SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT

    Hak Cipta Pada: Lembaga Administrasi NegaraEdisiTahun 2014

    Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

    Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110Telp. (62 21) 3868201-06 Ext. 193, 197Fax. (62 21) 3800188

    Jakarta LAN 2014

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    3/50

    LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

    REPUBLIK INDONESIA

    KATA PENGANTAR

    Kebijakan pemerintah tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CalonPegawai Negeri Sipil (CPNS) telah menghasilkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)Kategori 1 dan Kategori 2 di lingkungan pemerintah. Karakteristik utama CPNS Kategori 1dan Kategori 2 adalah pengalaman yang telah dimiliki dalam bidang pekerjaannya selamamenjadi tenaga honorer. Untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Undang-UndangAparatur Sipil Negara (ASN) menuntut mereka untuk mengikuti Pendidikan dan PelatihanPrajabatan sebagai bagian dari masa percobaan.

    Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas, Lembaga Administrasi Negara telahmenetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 18 Tahun 2014Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Golongan I, Golongan II, danGolongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2. Tujuanpenyelenggaraan Diklat Prajabatan ini adalah membekali CPNS tersebut denganpengetahuan agar dapat memahami perannya sebagai pelayan publik yang baik.

    Dalam rangka untuk melengkapi modul-modul Diklat Prajabatan yang ada, makaLAN telah menyempurnakan beberapa substansi yang dianggap sudah tidak relevan digantidengan konten yang lebih relevan dengan tetap memperhatikan Undang-Undang ASN

    sebagai acuan.Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada editor yang telahmenyesuaikan isi modul ini. Dan kepada Widyaiswara, pengelola, dan peserta Diklat, kamiharap dapat memanfaatkan modul ini sebaik-baiknya.

    Jakarta, September 2014

    KEPALALEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

    REPUBLIK INDONESIA,

    ttd

    AGUS DWIYANTO

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    4/50

    DAFTAR ISI

    Hal

    Bab I: Pendahuluan.......................................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

    B. Deskripsi Singkat..................................................................................................... 2

    C. Manfaat Modul Bagi Peserta Diklat.......................................................................... 3

    D. Tujuan Pembelajaran............................................................................................... 3

    E. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok ....................................................................... 4

    F. Estimasi Waktu........................................................................................................ 4

    Bab II: Pengertian, Tujuan Dan Manfaat Pelayanan Prima............................................ 5

    A. Konsep Pelayanan .................................................................................................. 5

    B. Tujuan Dan Manfaat Pelayanan Prima .................................................................... 7

    C. Prinsip-Prinsip Pelayanan........................................................................................ 8

    D. Standar Mutu Pelayanan ......................................................................................... 15

    E. Memahami Pelanggan............................................................................................. 22

    F. Ringkasan ............................................................................................................... 28

    G. Latihan..................................................................................................................... 29

    Bab III: Pola Pikir Aparatur Sipil Negara Sebagai Pelayan Masyarakat......................... 30

    A. Pengertian Pola Pikir ............................................................................................... 30

    B. Proses Terbentuknya Pola Pikir............................................................................... 32

    C. Jenis-Jenis Pola Pikir............................................................................................... 33

    D. Konsep Diri Aparatur Sipil Negara ........................................................................... 35

    E. Perubahan Pola Pikir Dan Penerapannya................................................................ 37

    F. Rangkuman ............................................................................................................. 43

    G. Lembar Komitmen Nilai ........................................................................................... 44

    H. Latihan..................................................................................................................... 45

    Daftar Bacaan.................................................................................................................... 46

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    5/50

    1

    BABI

    PENDAHULUAN

    1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina

    Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

    2. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

    3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Dalam menjalankan perannya, pegawai ASN sebagai pelayanan publik dan

    demikian pentingnya pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada

    masyarakat, sehingga sering dijadikan indikator keberhasilan suatu system

    penyelenggaraan pemerintahan. Demikian juga dengan program reformasi

    A. Latar Belakang

    Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan

    bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi

    bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

    yang bekerja pada instansi pemerintah.

    Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah pegawai negeri sipil

    dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat

    pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan

    atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

    perundang-undangan. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri

    Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,

    diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina

    kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sedangkan yang

    dimaksud dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

    adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat

    berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka

    melaksanakan tugas pemerintahan.

    Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik; pelayan publik;

    dan perekat dan pemersatu bangsa. Tugas Pegawai ASN adalah:

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    6/50

    2 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    nasional, tidak akan ada artinya apa-apa manakala pelayanan publik ternyata

    masih buruk. Apalagi dalam rangka mewujudkan good governance dimana

    akuntabilitas menjadi salah satu prinsip yang harus dikedepankan dalam

    penyelenggaraan pemerintahan oleh ASN sebagai pelayanan publik harus

    mampu memberikan pelayanan yang akuntabel (pelayanan prima) di sektor

    publik yang tidak bisa ditunda-tunda.

    Kepercayaan masyarakat terhadap Pegawai ASN (PNS) yang cenderung

    negatif (malas, korup, kurang melayani, tidak produktif, dan lain sebagainya)

    membutuhkan reformasi/perubahan terhadap pola pikir yang berorientasi pada

    pelayanan masyarakat .Reformasi birokrasi membutuhkan reformasi mendasar

    yang harus dilakukan terlebih dahulu, yakni reformasi pola pikir (mindset). Pola

    pikir sendiri terbentuk karena imprint yaitu suatu peristiwa masa lalu yang

    sangat membekas. Imprintsendiri dapat bersifat positif maupun negatif. Selain

    itu faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi pola pikir penyelenggara

    pemerintahan, oleh karenanya bagi CPNS/PNS yang sudah terbentuk yang

    disebabkan karena imprint maupun lingkungan yang bersifat negatif perlu

    dilakukan perubahan agar dapat menunjukkan perilaku-perilaku positif guna

    menjalankan pekerjaannya sehari-hari sesuai dengan konsep diri yang perlu

    dimiliki seorang PNS.

    Oleh karena itu Pegawai ASN harus selalu mengedepankan konsep diri,

    antara lain (1) bekerja sebagai Ibadah, (2) menghindari sikap tidak terpuji, (3)

    Bekerja secara profesional, (4) berusaha meningkatkan kompetensi dirinya

    secara terus menerus, (5) Pelayan dan pengayom masyarakat, (6) Bekerja

    berdasarkan peraturan yang berlaku (7) tidak rentan terhadap perubahan dan

    terbuka serta bersikap realistis (8) mampu bekerja dalam tim, dan (9) Bekerja

    secara profesional.

    B. Deskripsi Singkat

    Mata Diklat ini memfasilitasi peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,

    Golongan II, dan Golongan III yang diangkat dari Tenaga Honorer Kategori1

    dan/atau Kategori 2 sehingga mampu memiliki kesadaran mengubah pola

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    7/50

    Modul Diklat Prajabatan 3

    pikirnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan memberikan

    pemahaman tentang pentingnya perubahan sikap dan perilaku ASN sebagai

    pelayan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan prima dan

    praktik pelayanan yang baik terhadap masyarakat.

    C. Manfaat Modul Bagi Peserta Diklat

    Modul Pola Pikir ASN sebagai Pelayan Masyarakat merupakan media

    pembelajaran yang dirancang untuk memperjelas dan mempermudah peserta

    diklat agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan

    masyarakat yang baik.

    Manfaatnya dengan memahami pola pikir ASN sebagai Pelayan Masyarakat

    akan meningkatkan pemahaman peserta tentang karakteristik pelayanan dan

    masyarakat yang dilayani sebagai pembayar pajak, sehingga masyarakat

    wajib diberikan pelayanan (publik) yang baik.

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Kompetensi Dasar

    Setelah selesai mempelajari modul Pola Pikir ASN sebagai Pelayan

    Masyarakat, peserta Diklat diharapkan mampu memahami teknik mengubah

    pola pikir yang dibutuhkan oleh ASN sebagai pelayan masyarakat yang baik

    sesuai dengan prinsip dan praktik pelayanan prima.

    2. Indikator Hasil Belajar

    Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat memahami pola pikir ASN

    sebagai pelayan masyarakat yang baik dalam konteks:

    a. Membangun persepsi diri sebagai pelayan masyarakat yang dilandasi

    oleh nilai-nilai ASN;

    b. Membangun persepsi diri terhadap warga/masyarakat sebagai pembayar

    pajak yang harus dilayani dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip dan

    praktik pelayanan prima;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    8/50

    4 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    c. Membangun persepsi diri sebagai PNS pelayan masyarakat yang

    mendukung terjadinya percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan

    kerjanya;

    E. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok

    1. Prinsip dan Praktik Pelayanan Prima;

    2. Teknik mengubah pola pikir untuk membangun persepsi diri;

    3. Kontekstualisasi nilai-nilai ASN, percepatan pemberantasan korupsi, dan

    prinsip dan praktik pelayanan prima

    4. Lembar Komitmen Nilai (LKN)

    F. Estimasi Waktu

    Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan pola pikir pegawai

    negeri sipil sebagai pelayan masyarakat pada peserta Diklat Prajabatan CPNS

    Golongan I, Golongan II, dan Golongan III yang diangkat dari Tenaga Honorer

    Kategori1 dan/atau Kategori 2 adalah 24 (dua puluh empat) jam pelajaran.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    9/50

    5

    BAB II

    PELAYANAN PRIMA

    A. Konsep Pelayanan

    1. Pelayanan

    Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu

    melayani dan pelayanan.Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan

    (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan pengertian

    pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain (Kamus Besar

    Bahasa Indonesia, 1995). Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang

    ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen (yang dilayani),

    yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Hal ini sesuai dengan apa

    yang disampaikan oleh Norman (1991: 14) mengenai karakteristik pelayanan,

    yakni sebagai berikut:

    a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan

    sifatnya dengan barang jadi;

    b. Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan

    pengaruh yang sifatnya adalah tindakan sosial;

    c. Produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara

    nyata, karena pada umumnya kejadiannya bersamaan dan terjadi di

    tempat yang sama.

    Karakteristik di atas dapat menjadi dasar bagaimana memberikan

    pelayanan yang terbaik. Pengertian yang lebih luas juga disampaikan oleh

    Daviddow dan Utal (1989:19) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja

    yang mempertinggi kepuasan pelanggan (whatever enhances customer

    satisfaction). Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

    Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, memberikan pengertian pelayanan publik yaitu

    segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan

    publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun

    pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    10/50

    6 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    2. Standar Pelayanan

    Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu

    pembakuan pelayanan yang baik. Dalam standar pelayanan ini juga terdapat

    baku mutu pelayanan. Adapun pengertian mutu menurut Goetsch dan Davis

    (1994), merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

    manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak

    yang menginginkannya.

    3. Pengertian Pelayanan Prima

    Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah Excellent Service

    yang secara harfiah berarti pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan

    yang terbaik.Disebut sangat baik atau terbaik, karena sesuai dengan standar

    pelayanan yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang memberikan

    pelayanan. Apabila instansi pelayanan belum memiliki standar pelayanan,

    maka pelayanan disebut sangat baik atau terbaik atau akan menjadi prima,

    manakala dapat atau mampu memuaskan pihak yang dilayani. Jadi pelayanan

    prima adalah pelayanan yang mampu memuaskan harapan pelanggan.

    Tentunya agar keprimaan suatu pelayanan dapat terukur, bagi instansi

    pemberi pelayanan yang belum memiliki standar pelayanan, maka terlebih

    dahulu perlu membuat standar pelayanan prima sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    4. Proses Pelayanan.

    Pelayanan merupakan suatu proses. Proses tersebut menghasilkan suatu

    produk yang berupa pelayanan, kemudian diberikan kepada pelanggan.

    Sebagai contoh adalah proses pelayanan surat masuk. Proses pelayanan

    surat masuk adalah sebagai berikut :

    a. surat diterima oleh seorang petugas;

    b. surat disortir (dipisah-pisahkan);

    c. surat diterima pencatat surat dan kemudian dicatat dalam buku agenda

    atau kartu kendali;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    11/50

    Modul Diklat Prajabatan 7

    d. Surat disampaikan ke pengarah surat;

    e. Surat di distribusikan ke unit organisasi sesuai dengan alamat yang tertulis

    dalam surat (sering disebut dengan istilah unit pengelola);

    f. Surat diterima oleh unit pengolah.

    5. Jenis Pelayanan

    Berdasarkan jenisnya, pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok

    (Gonroos, 1990), yaitu :

    a. core service

    core service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan, yang

    merupakan produk utamanya. Misalnya untuk hotel adalah penyediaan kamar

    dan untuk penerbangan adalah transportasi udara.Suatu lembaga pelayanan

    mungkin mempunyai beberapa core service, misalnya perusahaan

    penerbangan menawarkan penerbangan dalam negeri dan luar negeri.

    b. facilitating service

    facilitating service adalah fasilitas pelayanan tambahan kepada pelanggan,

    misalnya pelayanan front officepada hotel atau pelayanan check in pada

    transportasi udara. Facilitating service ini merupakan pelayanan tambahan

    tetapi sifatnya wajib.

    c. supporting service

    supporting service merupakan pelayanan tambahan (pendukung) untuk

    meningkatkan nilai pelayanan atau untuk membedakan dengan pelayanan-

    pelayanan dari pihak pesaingnya yang bersifat tidak wajib. Misalnya

    Restoran pada suatu hotel.Supportingnya adalah welcome drink sebagai

    pelayanan tambahan yang disediakan untuk meningkatkan daya saing.

    B. Tujuan dan Manfaat Pelayanan Prima

    Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat

    memenuhi dan memuaskan masyarakat serta memberikan fokus pelayanan

    kepada masyarakat.Pelayanan prima pada sektor publik didasarkan pada

    aksioma bahwa pelayanan adalah pemberdayaan.Pelayanan prima sektor

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    12/50

    8 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    publik tidaklah mencari untung, tetapi memberikan pelayanan sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik.Dalam hal

    memberdayakan masyarakat ini, pelayanan yang diberikan tidaklah bertujuan

    selain mencari untung, juga menjadikan masyarakat justru terbebani atau

    terberdayakan dengan pelayanan dari pemerintahan yang diterimanya.

    Pelayanan prima merupakan suatu upaya peningkatan kualitas pelayanan

    pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan untuk

    pengembangan penyusunan standar pelayanan. Baik pelayan, pelanggan atau

    stakeholder dalam kegiatan pelayanan, akan memiliki acuan mengenai

    mengapa, kapan, dengan siapa, dimana dan bagaimana pelayanan mesti

    dilakukan.

    C. Prinsip-Prinsip Pelayanan

    1. Kebijakan Pemerintah

    Di Indonesia, upaya untuk menetapkan standar pelayanan publik dalam

    kerangka peningkatan kualitas pelayanan publik sebenarnya telah lama

    dilakukan. Upaya tersebut antara lain ditunjukan dengan terbitnya berbagai

    kebijakan seperti:

    a. Inpres No. 5 Tahun 1984 tentang Pedoman Penyederhanaan dan

    Pengendalian Perijinan di Bidang Usaha;

    b. Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81

    Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum;

    c. Inpres No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu

    Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat;

    d. Surat Edaran Menko Wasbangpan No. 56/Wasbangpan/6/98 tentang

    Langkah-langkah Nyata Memperbaiki Pelayanan Masyarakat. Instruksi

    Mendagri No. 20/1996;

    e. Surat Edaran Menkowasbangpan No. 56/MK. Wasbangpan/6/98; Surat

    Menkowasbangpan No.145/MK.Waspan/ 3/1999; hingga Surat Edaran

    Mendagri No.503/125/ PUOD/1999, yang kesemuanya itu bermuara

    pada peningkatan kualitas pelayanan;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    13/50

    Modul Diklat Prajabatan 9

    f. Keputusan Menpan No 81/1993 tentang Pedoman Tatalaksana

    Pelayanan Umum;

    g. Surat Edaran Depdagri No. 100/757/OTDA tentang Pelaksanaan

    Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimum, pada tahun 2002;

    h. Kep. Menpan No: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum

    Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

    i. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

    j. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan

    Undang -Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

    k. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 38 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja

    Unit Pelayanan Publik.

    Adapun yang dimaksud dengan standar pelayanan (LAN, 2003) adalah

    suatu tolok ukur yang dipergunakan untuk acuan penilaian kualitas

    pelayanan sebagai komitmen atau janji dari pihak penyedia pelayanan

    kepada pelanggan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.

    Sedangkan yang dimaksud dengan pelayanan berkualitas adalah pelayanan

    yang cepat, menyenangkan, tidak mengandung kesalahan, serta mengikuti

    proses dan prosedur yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Jadi pelayanan

    yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pihak yang melayani, tetapi juga

    pihak yang ingin dipuaskan ataupun dipenuhi kebutuhannya.

    Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya standar pelayanan (LAN,

    2003) antara lain adalah:

    a. Memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa mereka mendapat

    pelayanan dalam kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan,

    memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan/masyarakat, menjadi

    alat komunikasi

    b. antara pelanggan dengan penyedia pelayanan dalam upaya

    meningkatkan pelayanan, menjadi alat untuk mengukur kinerja

    pelayanan serta menjadi alat monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    14/50

    10 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    c. melakukan perbaikan kinerja pelayanan publik. Perbaikan kinerja

    pelayanan publik mutlak harus dilakukan. Hal ini disebabkan tugas dan

    fungsi utama pemerintah adalah memberikan dan memfasilitasi berbagai

    pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan

    dalam bentuk pengaturan ataupun pelayanan-pelayanan lain dalam

    rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan,

    kesehatan, utilitas, sosial dan lainnya;

    d. Meningkatkan mutu pelayanan. Adanya standar pelayanan dapat

    membantu unit-unit penyedia jasa pelayanan untuk dapat memberikan

    pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Dalam standar pelayanan

    dapat terlihat dengan jelas dasar hukum, persyaratan pelayanan,

    prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya serta proses pengaduan,

    sehingga petugas pelayanan memahami apa yang seharusnya mereka

    lakukan dalam memberikan pelayanan. Standar pelayanan juga dapat

    membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja suatu

    unit pelayanan. Dengan demikian, masyarakat dapat terbantu dalam

    membuat suatu pengaduan ataupun tuntutan apabila tidak mendapatkan

    pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

    Berdasarkan uraian di atas, maka standar pelayanan menjadi faktor kunci

    dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Upaya penyediaan

    pelayanan yang berkualitas antara lain dapat dilakukan dengan

    memperhatikan ukuran-ukuran apa saja yang menjadi kriteria kinerja

    pelayanan. Menurut LAN (2003), kriteria-kriteria pelayanan tersebut antara

    lain:

    a. Kesederhanaan, yaitu bahwa tata cara pelayanan dapat diselenggarakan

    secara mudah, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan

    dilaksanakan oleh pelanggan;

    b. Reliabilitas, meliputi konsistensi kinerja yang tetap menjaga saling

    ketergantungan antara pelanggan dengan pihak penyedia pelayanan,

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    15/50

    Modul Diklat Prajabatan 11

    seperti menjaga keakuratan perhitungan keuangan, teliti dalam

    pencatatan data dan tepat waktu;

    c. Tanggungjawab petugas pelayanan, yang meliputi pelayanan sesuai

    dengan urutan waktunya, menghubungi pelanggan secepatnya apabila

    terjadi sesuatu yang perlu segera diberitahukan;

    d. Kecakapan petugas pelayanan, yaitu bahwa para petugas pelayanan

    menguasai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan;

    e. Pendekatan kepada pelanggan dan kemudahan kontak pelanggan

    dengan petugas, Petugas pelayanan harus mudah dihubungi oleh

    pelanggan, tidak hanya dengan pertemuan secara langsung, tetapi juga

    melalui telepon atau internet. Oleh karena itu, lokasi dari fasilitas dan

    operasi pelayanan juga harus diperhatikan;

    f. Keramahan, meliputi kesabaran, perhatian dan persahabatan dalam

    kontak antara petugas pelayanan dan pelanggan;

    g. Keterbukaan, yaitu bahwa pelanggan bisa mengetahui seluruh informasi

    yang mereka butuhkan secara mudah dan jelas, meliputi informasi

    mengenai tata cara, persyaratan, waktu penyelesaian, biaya dan lain-lain;

    h. Komunikasi antara petugas dan pelanggan, Komunikasi yang baik dengan

    pelanggan adalah bahwa pelanggan dapat memperoleh informasi yang

    berhak diperolehnya dari penyedia pelayanan dalam bahasa yang mereka

    mengerti;

    i. Kredibilitas, meliputi adanya saling percaya antara pelanggan dan

    penyedia pelayanan, adanya usaha yang membuat penyedia pelayanan

    tetap layak dipercayai, adanya kejujuran kepada pelanggan dan

    kemampuan penyedia pelayanan untuk menjaga pelanggan tetap setia;

    j. Kejelasan dan kepastian, yaitu mengenai tata cara, rincian biaya layanan

    dan tata cara pembayarannya, jadwal waktu penyelesaian layanan

    tersebut. Hal ini sangat penting karena pelanggan tidak boleh ragu-ragu

    terhadap pelayanan yang diberikan;

    k. Keamanan, yaitu usaha untuk memberikan rasa aman dan bebas pada

    pelanggan dari adanya bahaya, resiko dan keragu-raguan. Jaminan

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    16/50

    12 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    keamanan yang perlu kita berikan berupa keamanan fisik, finansial dan

    kepercayaan pada diri sendiri;

    l. Mengerti apa yang diharapkan pelanggan, Hal ini dapat dilakukan dengan

    berusaha mengerti apa saja yang dibutuhkan pelanggan. Mengerti apa

    yang diinginkan pelanggan sebenarnya tidaklah sukar. Dapat dimulai

    dengan mempelajari kebutuhan-kebutuhan khusus yang diinginkan

    pelanggan dan memberikan perhatian secara personal;

    m. Kenyataan, meliputi bukti-bukti atau wujud nyata dari pelayanan, berupa

    fasilitas fisik, adanya petugas yang melayani pelanggan, peralatan yang

    digunakan dalam memberikan pelayanan, kartu pengenal dan fasilitas

    penunjang lainnya;

    n. Efisien, yaitu bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal

    yang berkaitan langsung dengan pencapai sasaran pelayanan dengan

    tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk

    pelayanan;

    o. Ekonomis, yaitu agar pengenaan biaya pelayanan harus ditetapkan

    secara wajar dengan memperhatikan nilai barang/jasa dan kemampuan

    pelanggan untuk membayar.

    2. Komitmen Pelayanan

    Pedoman untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan pelayanan

    dengan menggunakan indikator pelayanan seperti diuraikan diatas

    memerlukan komitmen dari semua komponen/aparatur yang memberikan

    pelayanan kepada masyarakat. Dukungan dan komitmen yang dimaksudkan

    disini adalah:

    a. Kejelasan. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat diperlukan

    kejelasan terhadap semua hal yang berkaitan dengan sistem dan

    prosedur pelayanan menurut ketentuan yang berlaku pada organisasi

    pemerintah (pusat, propinsi, dan kabupaten/kota), sehingga masyarakat

    (pelanggan) dapat mengerti hak dan kewajibannya untuk mendapatkan

    pelayanan yang prima dari aparatur birokrasi;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    17/50

    Modul Diklat Prajabatan 13

    b. Konsistensi. Aparatur birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada

    masyarakat dituntut agar konsisten dalam menerapkan/melaksanakan

    aturan (pelayanan), sehingga kesan yang selama ini berkembang di

    masyarakat bahwa birokrasi sangat identik dengan berbelit-belit, biaya

    mahal dan waktu yang lama dapat ditepis, sehingga pada gilirannya

    akan merebut hati masyarakat. Untuk itu, janganlah menunjukkan atau

    memperkenalkan ketidakkonsistenan antara sistem dan prosedur

    pelayanan yang berlaku dengan kenyataan dan pandangan masyarakat;

    c. Komunikasi. Katakan kepada semua masyarakat (pelanggan) bahwa

    sistem dan prosedur pelayanan yang saya sampaikan merujuk pada

    peraturan perundangundangan yang berlaku, sehingga masyarakat

    (pelanggan) tidak perlu berpersepsi/berpretensi negatif pada aparatur

    birokrasi yang memberikan pelayanan. Perhatikanlah aspek-aspek

    psikologis yang dialami oleh pelanggan, sehingga tercipta suasana yang

    harmonis antara pelanggan dan pelayan;

    d. Komitmen. Bahwa dalam mengimplementasikan pelayanan prima

    kepada masyarakat diperlukan komitmen yang kuat, mulai dari

    mengambil keputusan sampai kepada pelaksana keputusan, sehingga

    pelayanan prima kepada masyarakat dapat dilihat seperti dalam sebuah

    orkes simphoni. Dalam orkes simphoni semua pemain mempunyai

    komitmen yang kuat mulai dari tampilan pemainnya sampai pada nada

    dan iramanya, sehingga hasil yang ditunjukkan dapat menyenangkan

    semua orang.

    3. Membangun Komitmen Pelayanan Kepada Masyarakat

    Didalam upaya membangkitkan spirit kepercayaan masyarakat yang

    menjadi target pelayanan publik, David Osborne memberikan lima prinsip

    utama untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat tersebut, yaitu:

    Pertama; Masyarakat perlu diyakinkan bahwa birokrasi itu bukanlah suatu

    gambaran tentang kebobrokan atau hantu (evil); dan masyarakat itu harus

    merasa yakin bahwa untuk menopang peningkatan Derajat Civilized harus

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    18/50

    14 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    memiliki suatu tingkat birokrasi yang bersifat efektif.Pemerintah harus

    dipandang sebagai suatu mekanisme manajemen yang mampu mewujudkan

    aspirasi masyarakat yang dilayaninya.

    Kedua; Masyarakat perlu diyakinkan bahwa untuk meningkatkan kualitas

    budaya masyarakat secara menyeluruh dibutuhkan kehadiran kualitas

    pemerintahan yang bersifat efektif, produktif dan efisien. Perlu dipahami

    bahwa dalam kondisi ekonomi dan sosial yang semakin bersifat

    Industrialized dan pemerintahan dilihat dari aspek fungsi semakin meluas;

    maka kecenderungan sentralisasi akan semakin besar dan akan mendorong

    lahirnya standarisasi-standarisasi pelayanan baik secara kuantitatif maupun

    secara kualitatif.

    Ketiga; Masyarakat perlu diyakinkan bahwa kondisi sumber daya manusia

    sebagai aparatur pemerintah, bukanlah suatu sentral permasalahan dalam

    pelayanan publik; tapi sentral permasalahan terletak pada system pelayanan

    publik yang diterapkan. Masyarakat harus percaya bahwa sebagian besar

    aparatur pemerintah masih memiliki tanggung jawab yang sangat besar,

    penuh dedikasi terhadap apa yang menjadi lingkup kerjanya; memiliki

    keahlian prima; yang biasanya mereka berada pada perangkap system

    birokrasi yang statis dan sangat menghambat kreativitas mereka. Lebih jauh

    masyarakat harus memiliki suatu kepercayaan bahwa sistem birokrasi yang

    statis itu bisa dirubah, dijadikan sistem yang bersifat energik bagi optimasi

    pelayanan publik.

    Keempat; Masyarakat harus diyakinkan bahwa pandangan liberalisme,

    baik yang dimaksud dengan liberalisme tradisional atau liberalisme

    konservatif dan spirit liberalisme lainnya perlu mendapat tempat lebih besar

    dalam iklim kinerja pelayanan publik.Pelayanan publik perlu diikuti oleh

    strategi privatisasi atau swastanisasi; untuk mampu mengimbangi

    keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh pemerintahan dan untuk

    kepentingan peningkatan kualitas pelayanan.Jadi perlu pertimbangan yang

    dapat diterima oleh masyarakat secara menyeluruh, privatisasi/ swastanisasi

    pelayanan publik.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    19/50

    Modul Diklat Prajabatan 15

    Kelima; Masyarakat perlu diyakinkan bahwa, setiap anggota masyarakat

    memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan pelayanan publik

    diberbagai sektor atau bidang pelayanan publik.

    D. Standar Mutu Pelayanan

    1. Pengertian Mutu Pelayanan Prima

    W. Edwards Deming telah mengembangkan apa yang disebut Total Quality

    Management (Manajemen Mutu Terpadu) (Gaspersz, 19970. Total Quality

    Management (TQM) telah berhasil mengatasi berbagai permasalahan

    diperusahaan, sehingga dapat meningkatkan mutu dan sekaligus menekan

    biaya serta mengatasi permasalahan lainnya.

    Pada awalnya TQM diterapkan di dunia usaha.Oleh karena

    keberhasilannya, maka instansi pemerintah kemudian mencoba

    menerapkannya, misalnya TQM diterapkan di Angkatan Udara Amerika Serikat

    (Creech, 1996).Total Quality Managementmerupakan paradigma baru dalam

    manajemen yang berusaha memaksimumkan daya saing organisasi melalui

    perbaikan secara berkesinambungan atas mutu barang, jasa, manusia dan

    lingkungan organisasi. TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan hal-

    hal berikut ini (Tjiptono, 1997):

    a. Berfokus pada pelanggan. Yang menentukan mutu barang dan jasa adalah

    pelanggan eksternal. Pelanggan internal berperan dalam menentukan mutu

    manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan barang atau

    jasa;

    b. Obsesi terhadap mutu. Penentu akhir mutu adalah pelanggan internal dan

    eksternal. Dengan mutu yang ditentukan tersebut, organisasi harus

    berusaha memenuhi atau melebihi yang telah ditentukan;

    c. Pendekatan ilmiah. Terutama untuk merancang pekerjaan dan proses

    pembuatan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan

    pekerjaan yang dirancang tersebut;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    20/50

    16 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    d. Komitmen jangka panjang. Agar penerapan TQM dapat berhasil,

    dibutuhkan budaya organisasi yang baru. Untuk itu perlu ada komitmen

    jangka panjang guna mengadakan perubahan budaya;

    e. Kerjasama Tim. Untuk menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan dan

    hubungan perlu terus menerus dijalin dan dibina, baik antar aparatur dalam

    organisasi maupun dengan pihak luar (masyarakat);

    f. Perbaikan sistem secara berkesinambungan. Setiap barang dan jasa

    dihasilkan melalui proses-proses di dalam suatu sistem/lingkungan. Oleh

    karena itu, system yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar

    mutu yang dihasilkan meningkat;

    g. Pendidikan dan pelatihan. dalam organisasi yang menerapkan TQM,

    pendidikan dan pelatihan merupakan faktor fundamental. Disini berlaku

    prinsip belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak

    mengenal batas usia.

    2. Pelayanan Mengacu pada Kepuasan Pelanggan

    Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah

    membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya.Oleh

    karena itu, maka tingkat kepuasan adalah perbedaan antara kinerja dengan

    harapan. Dengan demikian apabila dikaitkan dengan pelanggan, maka

    pelanggan dapat merasakan hal-hal sebagai berikut:

    a. kinerja di bawah harapan, pelanggan merasa kecewa;

    b. kinerja sesuai harapan, pelanggan merasa puas;

    c. kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas.

    Bagi aparatur sipil negara, pelayanan perlu mendapat perhatian serius,

    karena orang yang sangat puas akan mempunyai ikatan emosional dengan

    suatu produk, dan ini menyebabkan loyalitas orang tersebut menjadi tinggi.

    Oleh karena itu, aparatur pelayanan dihadapkan pada tantangan membangun

    budaya organisasi, agar semua orang yang berada di lingkungan organisasi

    bertujuan memuaskan pelanggan.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    21/50

    Modul Diklat Prajabatan 17

    Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama pelayanan prima.Oleh

    karena itu setiap aparatur pelayanan berkewajiban untuk berupaya

    memuaskan pelanggannya.Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila

    aparatur pelayanan mengetahui siapa pelanggannya, baik pelanggan internal

    maupun pelanggan eksternal. Dengan mengetahui siapa pelanggannya, maka

    aparatur pelayan akan dapat mengidentifikasi apa keinginan pelanggan.

    Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila keinginan atau harapan

    pelanggan dapat terpenuhi. Mengenai mutu, Tjiptono (1997) menyatakan

    bahwa sedikitnya ada tiga level (tingkat) harapan pelanggan, yaitu:

    a. Harapan pelanggan yang paling sederhana dan berbentuk asumsi must

    have atau take it for granted. Misalnya 1) saya berharap perusahaan

    penerbangan menerbangkan saya sampai tujuan dengan selamat, atau 2)

    saya berharap bank dapat menyimpan uang saya dengan aman dan

    menangani saldo rekening saya dengan benar;

    b. Pada level kedua, kepuasan pelanggan dicerminkan dalam pemenuhan

    persyaratan dan atau spesifikasi tertentu. Misalnya 1) saya berharap

    dilayani dengan ramah oleh pegawai perusahaan penerbangan, atau 2)

    saya pergi ke bank dan tellernya ternyata sangat ramah, informatif dan suka

    menolong transaksitransaksi saya;

    c. Pada level ketiga ini pelanggan menuntut suatu kesenangan

    (delightfulness) atau jasa yang demikian bagusnya, sehingga membuat

    pelanggan tertarik. Misalnya 1) perusahaan penerbangan itu member

    semua penumpang makanan yang sama dengan yang diberikan khusus

    kepada penumpang kelas satu oleh perusahaan penerbangan yang lainnya.

    Contoh lain adalah 2) semua karyawan melayani saya dengan penuh

    respek dan menjelaskan sesuatunya secara cermat. Akan tetapi yang

    paling mengesankan saya adalah ketika mereka menelepon saya dirumah

    hari berikutnya dan menanyakan apakah saya baik-baik saja;

    d. Dimensi Pelayanan Prima Gaspersz (1997) menyatakan bahwa ada

    beberapa dimensi yang harus diperhatikan untuk meningkatkan mutu

    pelayanan yaitu:

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    22/50

    18 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    1) Ketepatan waktu pelayanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan disini terkait

    dengan waktu tunggu dan waktu proses;

    2) Akurasi pelayanan. Berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas

    dari kesalahan pelayanan;

    3) Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan. Terutama

    bagi mereka yang berinteraksi dengan pelanggan eksternal seperti

    operator telepon, petugas keamanan (SATPAM), pengemudi, staf

    administrasi, kasir, petugas penerima tamu, perawat dan lain-lain;

    4) Tanggung jawab. Berkaitan dengan penerimaan pesanan dan

    penanganan keluhan dari pelanggan eksternal;

    5) Kelengkapan. Berkaitan dengan lingkup pelayanan dan ketersediaan

    sarana pendukung;

    6) Kemudahan mendapatkan pelayanan. Berkaitan dengan banyaknya

    outlet banyaknya petugas yang melayani, seperti kasir, staf

    administrasi dan lainnya. Banyaknya fasilitas pendukung, seperti

    komputer untuk memproses data dan lain-lain;

    7) Variasi model pelayanan. Berkaitan dengan inovasi untuk memberikan

    pola-pola baru dalam pelayanan;

    8) Pelayanan Pribadi. Berkaitan dengan fleksibilitas, penangananan

    permintaan-permintaan khusus, dan lain-lain.

    9) Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan. Berkaitan dengan lokasi,

    ruang dan tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parker

    kendaraan, ketersediaan informasi, petunjukpetunjuk dan lain-lain;

    10) Atribut pendukung pelayanan lainnya. Seperti lingkungan, kebersihan

    ruang tunggu, fasilitas musik, AC dan lain-lain.

    3. Mutu Pelayanan Prima

    a. Mendahulukan Kepentingan Pelanggan

    Pelayanan Prima adalah pelayanan yang memuaskan pelanggan.Salah

    satu indikator adanya kepuasan pelanggan adalah tidak adanya keluhan

    dari pelanggan. Akan tetapi, didalam praktek, keluhan-keluhan pelanggan

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    23/50

    Modul Diklat Prajabatan 19

    ini akan selalu ada. Organisasi pemberi pelayanan wajib menanggapi dan

    menghadapi keluhan pelanggan tersebut untuk kepentingan dan kepuasan

    pelanggan.Untuk itu, pemberi pelayanan perlu mengetahui sumbersumber

    keluhan pelanggan dan mengetahui cara-cara mengatasi keluhan

    pelanggan.

    Menurut Endar Sugiarto (1999), sumber-sumber keluhan pelanggan

    antara lain adalah: pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan

    internal adalah pegawai instansi/organisasi yang bersangkutan dan para

    pemimpin instansi/organisasi yang bersangkutan.Seorang pegawai suatu

    instansi/organisasi yang tidak betah bekerja karena lingkungan kerja dan

    situasi pegawai yang ada di dalamnya. Suasana nyaman dan harmonis

    akan mempengaruhi kesiapannya dalam menghadapi pelanggan eksternal.

    Para pemimpin instansi/organisasi dapat menjadi sumber keluhan, karena

    pemimpin sering mendapat masukan dari para pelanggan eksternal tentang

    pelayanan di instansinya.Perhatian utama suatu instansi/organiasi adalah

    pelanggan eksternal, yaitu masyarakat. Kunci utama keberhasilan

    pelayanan terletak pada cara instansi/organisasi tersebut memperlakukan

    pelanggan eksternal ini.

    Menurut Endar Sugiarto (1999), keluhan pelanggan dapat dikategorikan/

    dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

    1) Mechanical Complaint(Keluhan Mekanikal).

    Mechanical complaint adalah suatu keluhan yang disampaikan oleh

    pelanggan sehubungan dengan tidak berfungsinya peralatan yang

    dibeli/disampaikan kepada pelanggan tersebut;

    2) Attitudinal Complaint(Keluhan akibat sikap petugas pelayanan).

    Attitudinal complaint adalah keluhan pelanggan yang timbul karena

    sikap negatif petugas pelayanan pada saat melayani pelanggan. Hal ini

    dapat dirasakan oleh pelanggan melalui sikap tidak peduli dari petugas

    pelayanan terhadap pelanggan;

    3) Service Related Complaint (Keluhan yang berhubungan dengan

    pelayanan).

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    24/50

    20 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    Service related complaintadalah suatu keluhan pelanggan karena hal-

    hal yang berhubungan dengan pelayanan itu sendiri. Misalnya

    seseorang mendaftar untuk ikut suatu Diklat, ternyata formulir

    pendaftaran belum siap dan oleh petugas diminta untuk menunggu;

    4) Unusual Complaint(Keluhan yang aneh)

    Unusual complaint adalah keluhan pelanggan yang bagi petugas

    merupakan keanehan (tidak wajar/tidak umum).pelanggan yang

    mengeluh seperti ini sebenarnya secara psikologis adalah orang-orang

    yang hidupnya tidak bahagia atau kesepian.

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi keluhan

    pelanggan, antara lain adalah:

    1) Pelanggan biasanya marah pada saat menyampaikan keluhan. Oleh

    karena itu, petugas pelayanan tidak boleh terpancing untuk ikut marah;

    2) Petugas pelayanan tidak boleh memberikan janji-janji yang sebenarnya

    sulit dipenuhi serta tidak menjanjikan sesuatu yang berada di luar

    wewenangnya;

    3) Jika permasalahan tidak dapat diselesaikan sedangkan petugas sudah

    berbuat maksimal, petugas harus berani menyatakan menyerah

    dengan jujur;

    4) Ada pelanggan yang selalu mengeluh. Untuk menghadapi pelanggan

    seperti itu, petugas harus sabar dan melakukan pendekatan secara

    khusus.

    b. Pelayanan dengan Sepenuh Hati

    Menurut Endar Sugiarto (1999), pada hakekatnya pelanggan itu tidak

    membeli produk, tetapi mereka membeli pelayanan. Ini merupakan falsafah

    bisnis dalam upaya memberikan pelayanan yang prima.Pelayanan disini

    adalah pelayanan dalam segala bentuk kreasi dan manifestasinya. Untuk

    itu, kita lebih banyak belajar tentang para pelanggan kita, agar kita dapat

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    25/50

    Modul Diklat Prajabatan 21

    memberikan pelayanan dengan sepenuh hati dan dengan cara yang lebih

    baik di masa yang akan datang.

    c. Budaya Pelayanan Prima

    Menganggap bahwa pelayanan prima sebagai suatu budaya berarti

    melakukan kegiatan pelayanan sebagai suatu hal yang membanggakan

    dengan nilai luhur yang di junjung tinggi.Budaya pelayanan prima adalah

    sebuah budaya yang kuat yang mewarnai sifat hubungan antara

    instansi/organisasi pemberi pelayanan dengan pelanggannya dan dapat

    menjadi sarana yang sangat baik untuk memperoleh perhatian pelanggan

    dari instansi/organisasi pemberi pelayanan.Budaya pelayanan prima

    dibentuk oleh sikap karyawan dan manajemen instansi/organisasi pemberi

    pelayanan.

    d. Sikap Pelayanan Prima

    Sikap pelayanan prima berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja

    dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan.Sikap anda

    dapat menggambarkan instansi/organisasi anda.Anda adalah perwakilan

    instansi/organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Pelanggan akan menilai instansi/organisasi dari kesan pertama mereka

    dalam berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat dalam

    instansi/organisasi tersebut. Apabila pagi itu kebetulan andalah orang

    pertama yang berhubungan dengan pelanggan, anda akan mewakili

    gambaran dari instansi/organisasi anda.

    e. Sentuhan Pribadi Pelayanan Prima

    Pelayanan prima sangat memperhatikan individu sebagai pribadi yang unik

    dan menarik.Setiap pelanggan memiliki sifat dan dapat membuat para

    petugas bahagia atau kecewa. Sentuhan pribadi mengarahkan para

    petugas pelayanan untuk berpikir bahwa memperlakukan orang lain

    sebagaimana kita memperlakukan diri kita sendiri perlu selalu dipraktekan.

    Yang diutamakan dalam pelayanan prima bukanlah slogan-slogan untuk

    memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, melainkan bentuk nyata

    pelayanan yang sebelumnya sudah diberikan dalam pelatihanpelatihan dan

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    26/50

    22 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    dapat diterapkan pada saat praktek di lapangan, ketika berhubungan

    langsung dengan pelanggan. Karena pelayanan prima merupakan budaya,

    identitas, sarana kompetisi, pelanggan merasa penting, rekan sekerja

    merasa nyaman bersama kita dan kita dapat melayani pelanggan dengan

    cepat, tepat, ramah, mengutamakan kepuasan pelanggan, menepati janji,

    bahasa yang baik dalam bertelepon, menunjukkan etika dan sopan santun,

    merasa puas dan bangga akan pekerjaan kita, bekerja dengan antusias,

    kepercayaan diri yang tinggi, menawarkan bantuan, senyum yang tulus,

    humor yang menyenangkan, mendengarkan dengan baik dan dengan

    konsep win-win.

    f. Pelayanan prima sesuai dengan Pribadi Prima

    Konsep pribadi prima meliputi unsur-unsur kepribadian, penampilan,

    perilaku dan komunikasi yang prima. Seseorang dapat dikatakan memiliki

    pribadi prima apabila:

    1) tampil ramah;

    2) tampil sopan dan penuh hormat;

    3) tampil yakin;

    4) tampil rapi;

    5) tampil ceria;

    6) senang memaafkan;

    7) senang bergaul;

    8) senang belajar dari orang lain;

    9) senang pada kewajaran;

    10) senang menyenangkan orang lain.

    E. Memahami Pelanggan

    Customer(pelanggan) yang dimaksudkan di dalam modul ini adalah siapa saja

    yang berkepentingan dengan produk layanan kita.Karena itu, customer dapat

    berupa individu (perorangan), kolektif (organisasi), maupun masyarakat dalam

    arti luas. Dengan demikian, customer(pelanggan) dapat dikategorikan dalam

    dua jenis, yaitu :

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    27/50

    Modul Diklat Prajabatan 23

    1.Pelanggan internal (internal customer) adalah pelanggan yang berasal dari

    dalam organisasi (instansi) itu sendiri. Pelanggan internal dapat dibagi

    kedalam dua bagian, yaitu a) pelanggan internal organisasi dan b)

    pelanggan internal pemerintah. Pelanggan internal dapat dilihat dari dalam

    lingkungan organisasi, sehingga meskipun bagian/unit kerja kita berbeda,

    namun masih dalam lingkungan organisasi, maka pelanggan tersebut dapat

    dikategorikan sebagai pelanggan internal.

    2.Sedangkan pelanggan internal pemerintah adalah pelanggan yang

    walaupun instansi kita berbeda, namun instansi pelanggan itu adalah

    instansi pemerintah, pelanggan tersebut dapat dikategorikan sebagai

    pelanggan internal pemerintah (pelanggan internal dalam skala makro).

    Pelanggan adalah siapa saja yang terkena dampak dari produk atau proses

    pelayanan. Pelanggan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pelanggan internal

    dan pelanggan eksternal.Pelanggan internal adalah mereka yang terkena

    dampak dari produk dan merupakan anggota organisasi yang menghasilkan

    produk tersebut.Sedangkan pelanggan eksternal adalah mereka yang terkena

    dampak dari produk, tetapi bukan anggota organisasi penghasil produk

    (pelanggan eksternal adalah masyarakat).

    Untuk dapat meningkatkan citra positif dimata pelanggan, perlu diperhatikan

    hal-hal sebagai berikut :

    1. Membangun citra diri

    Cara-cara untuk membangun citra diri positif di mata pelanggan adalah

    a. memperhatikan pentingnya kesan awal;

    b. pendekatan awal dapat mempengaruhi hubungan selanjutnya. Hindari

    kesalahan kecil apapun, karena akan membutuhkan banyak waktu untuk

    memperbaiki kesalahan tersebut;

    c. Jangan membuat orang lain menunggu, karena ia bisa frustasi;

    d. Sapalah pelanggan dengan menyebut namanya;

    e. Usahakan selalu bersikap ramah, sampaikan salam sesuai waktu, misalnya

    selamat pagi, ada yang bisa saya Bantu?;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    28/50

    24 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    f. Pada waktu berbicara, pandang matanya;

    g. Tersenyum setiap saat. Dengan tersenyum hati anda menjadi gembira;

    h. Kegembiraan dapat menampilkan wajah berseri;

    i. Berbicara dengan jelas, dengan kata-kata yang dipahami pelanggan;

    j. Hindari beban pikiran yang menyebabkan perhatian pelanggan terpecah.

    2. Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti

    Apabila seorang pelanggan datang untuk memperoleh bantuan anda, anda

    hendaknya tidak bersikap serba tahu atau seolah-olah sudah mengerti

    terlebih dahulu apa yang diinginkan pelanggan. Dekati pelanggan dan

    bersiaplah untuk mendengarkannya. Jangan disibukkan oleh kegiatan lain,

    sehingga terkesan perhatian anda terbagi.

    3. Mengenal karakter pelanggan

    a. Keterampilan dasar pelayanan. Ada keterampilan dasar yang dapat

    diterapkan dalam semua strategi pelayanan, yaitu:

    1) Pusatkan perhatian pada pelanggan. Cara yang dapat ditempuh:

    a)Mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan sekali-kali

    memotong pembicaraan;

    b)Perhatikan sikap tubuh anda, bertindak secara tenang dan rileks;

    c) Menatap mata pelanggan anda pada saat berbicara dan tersenyum;

    d)Perhatikan ekspresi wajah anda, dan selalu tampilkan senyum anda;

    e)Menanggapi pembicaraan pelanggan apabila pelanggan

    mengharapkan tanggapan anda;

    f) Perhatikan nada bicara anda, jangan terlalu rendah (kurang percaya

    diri) atau terlalu tinggi (kesal, marah dan emosi);

    g)Menempatkan kepentingan pelanggan pada nomor satu dan orang

    lain, seperti rekan sekerja dan atasan pada prioritas berikutnya,

    apabila sedang melayani pelanggan.

    2) Memberikan pelayanan yang efisien. Cara yang dapat dilakukan:

    a) melayani pelanggan berikutnya segera setelah selesai dengan

    pelanggan pertama;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    29/50

    Modul Diklat Prajabatan 25

    b) pergunakan waktu seakurat mungkin;

    c) berbicara seperlunya kepada pelanggan;

    d) merencanakan apa yang selanjutnya akan dilakukan;

    e) menindaklanjuti pelayanan sampai tuntas;

    f) menjawab pertanyaan secara singkat, tepat, cepat dan tidak bertele-

    tele.

    3) Meningkatkan perasaan harga diri pelanggan. Cara yang dapat

    dilakukan:

    a) mengenali kehadiran pelanggan dengan segera;

    b) selalu menggunakan nama pelanggan sesering mungkin;

    c) tidak menggurui pelanggan, bagaimanapun pintarnya anda;

    d) memuji dengan tulus dan memberikan penghargaan kepada

    pelanggan;

    e) memperlakukan pelanggan sebagai orang dewasa.

    4) Membina hubungan baik dengan pelanggan. Cara yang dilakukan:

    a) mendengarkan apa yang disampaikan oleh pelanggan tanpa

    memotong pembicarannya;

    b) menunjukkan simpati dan berbicara dengan penuh perasaan, untuk

    menunjukkan bahwa anda mengerti dan memahami perasaan

    pelanggan;

    c) mempersilahkan pelanggan menanggapi dan berusaha

    menyelesaikan masalahnya.

    5) Dapat menentukan apa keinginan pelanggan. Cara yang dilakukan:

    a) menanyakan kepada pelanggan;

    b) mengulangi kembali apa keinginan pelanggan, kemudian menarik inti

    dari apa yang dikatakannya.

    6) Mengalihkan pelayanan ke orang lain. Cara yang dilakukan:

    a) bila seorang pelanggan meminta pelayanan di luar kemampuan anda,

    cara terbaik adalah mengalihkan pelayanan tersebut kepada orang

    lain yang lebih mampu. Dengan pengalihan tersebut akan terlihat

    bahwa organisasi anda telah bekerja dengan profesisonal;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    30/50

    26 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    b) setelah mengetahui keinginan pelanggan, anda menjelaskan

    kepadanya sambil meminta maaf bahwa anda tidak mampu

    melayaninya, karena orang lain akan lebih baik melayaninya;

    c) hal ini juga harus dijelaskan dihadapan orang yang hendak

    menggantikan anda. Perkenalkan orang tersebut kepada pelanggan.

    4. Cara meningkatkan citra poisitif dimata pelanggan.

    Cara untuk meningkatkan citra positif dimata pelanggan adalah dengan

    mengenal karakter pelanggan dan cara menghadapinya.

    a. Pelanggan yang pendiam:

    1) Beberapa faktor yang menyebabkan seorang pelanggan pendiam;

    a) Adanya rasa malu pada diri pelanggan, sehingga ia tidak memiliki

    keberanian untuk menyatakan pendapatnya dengan jelas;

    b) Pelanggan tidak mau atau segan berbicara karena sedang

    memikirkan sesuatu;

    c) Berdasarkan perkiraan, pelanggan yang pendiam memiliki kelainan

    psikis.

    2) Cara menghadapi pelanggan yang pendiam, antara lain sebagai berikut:

    a) Pelanggan yang pendiam dan cenderung pemalu akan merasa

    tentram jika dihadapi dengan ramah tamah dan penuh perhatian;

    b) Jika pelanggan seolah-olah sedang memikirkan sesuatu, sebaiknya

    petugas jangan mengajak berbicara tetapi cukup melontarkan

    pertanyaan-pertanyaan yang dapat menarik perhatian pada produk-

    produk yang ditawarkan;

    c) Jika menemui pelanggan yang kesulitan dalam bicara (gagap)

    petugas hendaknya jangan terpaku pada keadaan tersebut dan

    hendaknya bersikap biasa saja.

    b. Pelanggan yang tidak sabar: tips menghadapinya:

    1) Mengenali pelanggan yang tidak sabar melalui sikapnya, lalu meminta

    maaf kepadanya atas tertundanya pelayanan;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    31/50

    Modul Diklat Prajabatan 27

    2) Mengatakan kepadanya bahwa dia akan dibantu semaksimal mungkin

    dan sesegera mungkin;

    3) Secara cepat dan efisien menangani situasi tersebut dan bila perlu

    menenangkan pelanggan tersebut;

    4) Mengucapkan terima kasih bahwa pelanggan tersebut masih bersedia

    menunggu;

    5) Mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada pelanggan tersebut dan

    meminta maaf sekali lagi atas ketidak nyamanan dalam pelayanan.

    c. Pelanggan yang tidak banyak bicara: tips menghadapinya:

    1) Mengenali kedatangan pelanggan dengan mengucapkan salam;

    2) Menawarkan bantuan yang diperlukan pelanggan tersebut;

    3) Bila pelanggan masih terus berbicara petugas mengalihkan

    perhatiannya pada hal-hal yang ditawarkan dengan penjelasan yang

    cukup;

    4) Menawarkan bantuan dan memuji kehebatannya berbicara;

    5) Bila perlu bergabung dalam pembicaraan tersebut sambil sekali-sekali

    memberikan pujian;

    6) Meminta alamat dan nomor teleponnya.

    7) Pelanggan jenis ini senang sekali jika mendapat perhatian.

    d. Pelanggan yang senang mendebat/berdebat, tips menghadapinya:

    1) Tidak menunjukkan reaksi apabila pelanggan tersebut berada pada

    pihak yang salah, sebab jika menunjukkan reaksi, akan timbul diskusi

    yang berkepanjangan;

    2) Bersikap tenang, tidak gugup dan tidak terpancing untuk marah;

    3) Membatasi percakapan pada masalah yang sedang dihadapi, tidak

    menyimpang dari pokok pembicaraan;

    4) Mengemukakan argumen yang masuk akal, agar pelanggan

    menghargai anda. Apabila pelanggan sudah tenang, anda mulai

    memberikan pelayanan;

    5) Mengulangi argumen anda sekedar untuk mengingatkannya apabila

    pelanggan kembali bersikeras dengan pendapatnya;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    32/50

    28 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    6) Mencari kelemahan dari argumen pelanggan dan menunjukkan

    kekeliruannya agar pelanggan tenang;

    7) Apabila anda dapat menguasai keadaan, pelanggan akan lunak.

    e. Pelanggan yang memiliki banyak permintaan: tips menghadapinya:

    1) Mengucapkan salam bila ia datang kepada anda. Bila melalui telepon,

    anda harus menggunakan cara bertelepon yang baik;

    2) Mendengarkan permintaannya; jika memungkinkan membuat ringkasan

    atas permintaan tersebut. Permintaan tersebut bisa di penuhi bisa

    tidak, tergantung kebijaksanaan perusahaan;

    3) Sesegera memenuhi permintaan pelanggan, jika memungkinkan, dan

    tidak melakukan kesalahan dalam melayani, karena ia akan terus

    mencecar anda jika ada kesalahan sedikit saja;

    4) Meminta maaf dan menyarankan alternatif lain jika pelanggan merasa

    tidak puas atas pelayanan yang diberikan;

    5) Segera memberitahu supervisor sambil menyebutkan permintaan

    pelanggan jika anda tidak mampu melayani pelanggan tersebut;

    6) tersenyum setiap saat, meskipun merasa jengkel.

    F. Ringkasan

    Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, perlu dukungan

    dan komitmen, antara lain adanya kejelasan pelayanan yang diberikan dan

    konsistensi ASN dalam memberikan pelayanan terbaik, mengkomunikasikan

    peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayanan.

    Pelanggan adalah siapa saja yang terkena dampak dari produk atau proses

    pelayanan. Pelanggan dibedakan menjadi dua yaitu pelanggan internal dan

    pelanggan eksternal.Pelanggan adalah siapa saja yang berkepentingan dengan

    produk layanan kita, oleh karena itu pelanggan dapat berupa individu, kolektif

    maupun masyarakat dalam arti luas.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    33/50

    Modul Diklat Prajabatan 29

    G. Latihan

    Untuk lebih memantapkan pengertian mengenai prinsip-prinsip pelayanan,

    cobalah mengadakan latihan seperti dibawah ini:

    1. Jelaskan kebijakan pemerintah yang digunakan sebagai landasan bagi

    pemberian pelayanan yang baik!

    2. Jelaskan tentang komitmen pelayanan!

    3. Jelaskan jenis-jenis pelanggan dan cara mengenal karakter pelanggan!

    4. Jelaskan cara untuk meningkatkan citra positif dimata pelanggan!

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    34/50

    30

    BAB III

    POLA PIKIR APARATUR SIPIL NEGARA

    SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT

    A. Pengertian Pola Pikir

    Sebelum berbicara tentang pola pikir, maka dalam pokok bahasan ini akan

    dibahas apakah berpikir itu? Berpikir adalah proses mental. Berpikir adalah suatu

    kegiatan mental yang melibatkan kinerja otak (Alek sobur, 2003).Di dalam berpikir

    setiap individu menggunakan pola-pola pikir tertentu.Misalnya kita berpikir saat

    mendapatkan penugasan dari pimpinan untuk membuat surat, mengantar surat saat

    saudara juga mendapatkan tugas lain, anda akan memikirkan mana yang dikerjakan

    terlebih dahulu dan lain sebagainya.

    Workshop Pengembangan Jati Diri dan Pola Pikir Bagi para pejabat struktural

    dan Fungsional, 2003).Selanjutnya dikatakan bahwa pola pikir adalah pola yang

    menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang.Keyakinan merupakan bagian dari

    pola pikir (mind setting, LPCD, 2005). Apakah pikiran bawah sadar itu?. Mel sandy

    dalam bukunya The piece of mindmengatakan bahwa pikiran bawah sadar adalah

    gudang dimana seluruh informasi tersimpan. Pengalaman yang direkam dalam

    pikiran bawah sadar inilah yang membentuk pola pikir seseorang.Rekaman bawah

    sadar ini berasal dari lingkungan dimana dia berada.Pengaruh lingkungan tersebut

    di antaranya adalah lingkungan keluarga, lingkungan sosial, adat istiadat, serta

    lingkungan pergaulan seseorang.

    Pertanyaannya adalah pola pikir yang bagaimanakah yang terekam dalam diri

    seseorang? Hal ini sangat tergantung dari input yang masuk ke dalam otak

    seseorang. Pola pikir yang sudah mengakar dalam dirinya tersebut akan terlihat

    dalam pola perilakunya sehari-hari. Oleh karena itu faktor dominan yang membentuk

    pola pikir seseorang adalah lingkungan dimana dia berada.Pola pikir ini dapat

    memicu pelaksanaan pekerjaan sekaligus juga menghambat pelaksanaan

    pekerjaan.

    Untuk meneropong masa depan berawal dari membangun pola pikir. Ada

    banyak hal, termasuk tantangan, pilihan dan menentukan arah sesuai keinginan

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    35/50

    Modul Diklat Prajabatan 31

    melihat masa depan. Pakar psikologi Howard Gardner menuangkan ide dalam

    bukunya Five Mind for the Future,melaui uraian tentang teori kecerdasan majemuk

    yang dia paparkan melalui serangkaian riset.Secara garis besar ada lima hal yang

    menjadi pertimbangan;

    Pertama, mulai dari pikiran yang disipilin.Artinya berangkat dari suatu perilaku

    yang mencirikan disiplin ilmu, keterampilan pada suatu profesi.Sebut saja ketika

    seorang warga Negara menjadi PNS, maka menguasai ilmu dan ketentuan yang

    berlaku dalam bidang pekerjaannya merupakan hal penting sebagai pekerja

    profesional.

    Kedua, pikiran yang dapat menyerap berbagai informasi dari beragam

    sumber.Kemudian memahami dan meraciknya menjadi suatu pengetahuan yang

    baru.Inilah sentesa penting ketika banjir informasi mengalir. Tanpa bisa melihat

    perioritas informasi yang menjadi kebutuhan, maka akan tenggelam dan tergelincir

    dalam lautan informasi.

    Ketiga, pikiran yang mencoba membentangkan pertanyaan tak terduga,

    termasuk memaparkan cara berpikir baru. Pola pikir inilah yang akan membuat kita

    mampu berpikir secara lateral dan bukan sekedar berpikir linear mengikuti jalur

    konvensional yang acap hanya akan membuat kita stagnan. Bergerak maju,

    progresif, demi terciptanya sejarah hidup yang positif dan bermakna.

    Empat, pola pikir menyambut perbedaan pandangan dengan sukacita, dan

    bukan dengan sikap saling curiga. Sebuah pola pikir yang akan membuat kita

    terhindar dari anarki akibat pemaksaan kepentingan. Sebuah pola pikir yang

    senantiasa mengajak kita untuk merayakan keragaman pandangan dan sekaligus

    menghadirkan empati.

    Kelima.pola pikir etis. Inilah pola pikir yang membujuk membangun kemuliaan

    dan keluhuran dalam kehidupan personal dan profesional kita. Sebab pada akhirnya,

    bagaimana mungkin menjadi terbaik jika pola pikir masih berselimut dengki,

    cemburu, sok tahu dan merasa hebat.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    36/50

    32 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    B. Proses Terbentuknya Pola Pikir

    Bagaimana pola pikir itu terbentuk tergantung dari proses terjadinya pola pikir

    itu sendiri. Ada 2 (dua) proses yang membentuk pola pikir yaitu:

    1. Bersumber dari keturunan secara genetika.

    Seorang anak pasti mewarisi watak dari kedua orang tuanya, dan terkadang

    dominan ke salah satunya saja, contohnya anak lelaki mewarisi cara berpikir

    ayahnya, sedangkan anak perempuan biasanya mewarisi cara berpikir

    ibunya yang lembut dan penuh dengan kasih.

    Disamping itu, pola pikir terbentuk karena Imprint. Imprint adalah peristiwa

    masa lalu yang sangat membekas. Imprint dapat bersifat positip maupun

    negatip (International Thinking Training & Consultancy, Mind Setting)

    Imprinting (penanaman, pencapan) yaitu satu reaksi tingkah laku yang

    diperoleh orang selama usia masih sangat muda dalam kehidupan. (J.P.

    Chaplin dalam Kartini Kartono, kamus lengkap psikologi, 2001)

    Imprint sangat mempengaruhi Pola Pikir dan Kinerja seseorang. Contoh:

    seseorang bijaksana atau rajin bekerja. (tergantung imprint-nya selama ini).

    Imprint bisa berubah (tergantung pada individu yang bersangkutan). Selain

    itu faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi pola pikir seseorang,

    terutama lingkungan keluarga di mana seseorang dibesarkan.

    2. Bersumber dari proses sosial

    Anda mungkin tahu kalau Tarzan yang seorangmanusia namun kelakuannya

    seperti monyet, itudikarenakan dia dididik di lingkungan monyet.Jika anda

    hidup di lingkungan preman, maka bersiapsiaplah anda menjadi preman, jika

    anda hidup dilingkungan orang orang yang saleh dan taat beragama. Jika

    ada pertanyaan tentang bagaimana caranya supaya karirkita bisa

    sukses?Maka jawabannya sederhana yaituBergaulah dengan orang-orang

    yang sukses.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, pergaulan sangat

    berpengaruh kepada sifat kepribadian dan caraberpikir kita.

    Memangtidak bisa dipungkiri ada beberapa orang yang sanggup melawan

    arus, dimana dia mampu menentang segalapengaruh yang berusaha

    membujuk dia, seperti misalnya seseorang yang saleh hidup di lingkungan

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    37/50

    Modul Diklat Prajabatan 33

    yang bermoral rusak, namun dia masih sanggup bertahan. Semuanya itu

    juga berpengaruh positif untuk peremajaan pikiran agar lebih kuat dalam

    melawan arus, terlebih lebih zaman sekarang ini banyak sekali hal hal negatif

    yang bisa merusak pikiran anda, bagaikan virus yang menjangkit di tubuh

    anda, anda tidak akan sadar betapa cepatnya semuanya itu berjalan, anda

    akan sadar ketika cara berpikir anda sudah membuahkan hasil, apakah

    ituhasil yang baik maupun buruk.

    Pikirkan, renungkan, dan lakukanlah.Jangan hanya diam membiarkan waktu

    terus berjalan.Lakukanlah sebuah perubahan dalam hidup anda sebelum

    anda kehilangan kesempatan. Ingat, tubuh anda hanyalah setumpuk daging,

    mereka hanya akan bergerak jika ada perintah dari pikiran anda. Anda ingin

    kehidupan anda berubah?, jika YA, maka sekarang waktunya mengubah

    cara berpikir anda. Anda yang memegang kendali, anda yang menentukan

    anda harus berubah kemana, jangan sampai salaharah, tetapkan tujuan

    anda, dan mulailah mengayuh perahu kehidupan anda sekarang juga.Jangan

    tunda tunda lagi, karena sudah banyak orang dibelakang anda yang siap

    mendahului anda.

    C. Jenis-Jenis Pola Pikir

    Berikut ini akan disajikan beberapa jenis pola pikir yang dimiliki oleh seseorang,

    semoga mampu memberikan gambaran bagi anda tentang cara berfikir anda

    saat ini.

    Pola pikir perfeksionis. Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita

    tidak berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan sangat sempurna.

    Ada orang dengan pola pikir obsesif, mengingat terus menerus sesuatu yang

    menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri sampai rasa takut itu

    menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti sambil

    meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.

    Pola pikir pesimis.Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun

    kerasnya kita berusaha tapi yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    38/50

    34 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita memilih untuk

    hanya melihat pada kegagalan kita.

    Pola pikir bergantung pada orang lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi

    dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan

    kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karenamereka telah

    menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah

    lama dibina. Kita mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman

    jika tidak bergantung pada mereka; takut mereka akan menelantarkan kita.

    Pola pikir "saling membutuhkan".Kita memfokuskan diri untuk mencintai

    orang lain dan membuat orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita

    dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita kepadanya.

    Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat mencintai-nya kecuali kita. Pada

    akhirnya orang yang kita cintai merasa tidak berdaya. Ada orang dengan pola

    pikir membenci diri sendiri/suka melukai diri sendiri. Kita membuat diri kita

    sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada orang lain.

    Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi orang lain

    dengan cara menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu yang berbahaya apabila

    kita keluar dari pola pikir yang lama.

    Pola pikir birokrat/dogmatik, memaksakan kehendaknya untuk mengikuti

    aturan dan merasa kita yang paling tahu segalanya.Tapi kita juga dapat

    mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif.Kita dapat memiliki pola pikir

    yang optimistis.Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin.

    Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita

    akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit. Kita juga dapat memilih

    pola pikir seorang yang realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal

    negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana

    secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri.

    Pola pikir Taoisme. Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu

    baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang

    tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya baik, mungkin dapat mencelakakan

    kita. Selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur,

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    39/50

    Modul Diklat Prajabatan 35

    tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan. Ini merupakan cara

    terbaik untuk meraih kebahagiaan. Yang perlu kita pikirkan atau kuatirkan

    adalah saat sekarang ini, menit ini, detik ini, bukan kemarin ataupun esok hari.

    Semua langkah kita dapat dilakukan dengan benar jika kita tidak merasa putus

    asa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal menakutkan yang belum terjadi atau

    memikirkan bahwa kita akan gagal. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada

    saat sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses.

    Pola pikir seorang yang mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang

    lain sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat menggali

    kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing tanpa

    harus mempunyai perasaan bersalah, rasa malu ataupun rasa terbebani. Setiap

    saat kita dapat menentukan pilihan untuk merubah pola pikir apakah kita akan

    tetap dengan pola pikir yang positif atau pola pikir yang negatif. Pola pikir yang

    merusak diri ternyata dapat dirubah sehingga kita dapat bekerja dengan lebih

    baik, dapat menguatkan sesama, pemaaf, mandiri, dapat mengekspresikan diri

    dan punya cita-cita.

    D. Konsep Diri Aparatur Sipil Negara

    Aparatur Sipil Negara dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

    menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri

    sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada

    instansi pemerintah. Dan selanjutnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga

    negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai

    ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan

    pemerintahan. (pasal 1 ayat 3 UU Nomor 5/2014).

    Konsep diri ASN tercermin dalam bentuk acuan norma dan aturan yang berlaku

    dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan

    publik; dan perekat dan pemersatu bangsa, sehingga dapat menjalankan

    tugasnya melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina

    Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    40/50

    36 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

    mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Norma dan aturan yang dijelaskan di atas adalah nilai-nilai ASN disebut kode

    etik dan kode perilaku yang mengatur perilaku Pegawai ASN agar dapat:

    1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas

    tinggi;

    2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

    3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

    4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan;

    5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang

    Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan dan etika pemerintahan;

    6. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

    7. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,

    efektif, dan efisien;

    8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

    tugasnya;

    9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

    lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

    10. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,

    dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi

    diri sendiri atau untuk orang lain;

    11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas

    ASN; dan

    12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin

    Pegawai ASN.

    Bagi anda sebagai calon Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari

    profesi Aparatur Sipil Negara tentunya harus menjadi sosok Pegawai yang

    selalu konsisten mengikuti aturan yang telah digariskan sesuai dengan

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    41/50

    Modul Diklat Prajabatan 37

    perundangan yang berlaku. Kode etik dan kode perilaku yang telah dijelaskan di

    atas akan menggambarkan konsep diri ideal sosok PNS, konsep diri PNS

    terbentuk melalui proses belajar dan pengalaman yang terus menerus dan

    berkesinambungan. Konsep diri yang positif akan membentuk kebiasaan dalam

    bekerja secara efektif.

    Oleh karena itu PNS akan selalu mengedepankan konsep diri yang positif.

    Adapun konsep diri positif PNS antara lain dengan menunjukan sikap perilaku

    (1) bekerja sebagai Ibadah, (2) menghindari sikap tidak terpuji, (3) bekerja

    profesional, (4) meningkatkan kompetensi dirinya secara terus menerus, (5)

    bertindak sebagai pelayan masyarakat, (6) Bekerja berdasarkan peraturan yang

    berlaku, (7) bersikap terbuka dan realistis sehingga tidak rentan terhadap

    perubahan, (8) mampu bekerja dalam tim, dan (9) Bekerja secara profesional.

    E. Perubahan Pola Pikir dan Penerapannya

    Mengapa diperlukan perubahan terhadap Pola Pikir? Perubahan Pola Pikir

    diperlukan karena, dengan adanya perubahan pola pikir diharapkan PNS

    mampu mengembangkan pola pikiryang positif dan meminimalisasi pola pikir

    dirinya yang negatif. Ini berarti akan mensukseskan tugas dan peranan PNS

    sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan pelayan masyarakat.

    Pernahkah anda mengalami krisis kepercayaan diri atau dalam bahasa sehari-

    hari "TIDAK PEDE" dalam menghadapi suatu situasi atau persoalan? Saya

    yakin anda pernah, hampir setiap orang pernah mengalami krisis kepercayaan

    diri dalam rentang kehidupannya, sejak masih kanak-kanak hingga dewasa

    bahkan sampai usia lanjut. Hilangnya rasa pede tentu menjadi sesuatu yang

    sangat mengganggu, terlebih ketika dihadapkan pada tantangan ataupun situasi

    baru. Ada yangberkata: "Kok saya tidak seperti dia,...yang selalu

    percayadiri...rasanya selalu saja ada yang kurang dari diri saya...saya malu

    menjadi diri saya! Berikut hal yang dapat kamu pikirkan tentang perbedaan

    orang yang percaya diri dan tidak percaya diri, tapi ingat jangan sampai memiliki

    rasa percaya diri yang berlebihan (narsisme).

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    42/50

    38 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    1. Karakteristik atau ciri-ciri individu yang percaya diri

    Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang

    proporsional, diantaranya adalah:

    a. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan

    pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun rasa hormat orang lain

    b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh

    orang lain atau kelompok

    c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain

    d. Berani menjadi diri sendiri

    e. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moodydan emosinya stabil)

    f. Memiliki internal locus of control(memandang keberhasilan atau kegagalan,

    tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib

    atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)

    g. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan

    situasi di luar dirinya

    h. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri,sehingga ketika

    harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan

    situasi yang terjadi.

    2. Pola pikir positif

    Diantara ciri-ciri yang berpikir positif antara lain:

    a. Melihat masalah sebagai tantangan

    b. Menikmati hidupnya

    c. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide

    d. Menghilangkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas dalam

    benak

    e. Mensyukuri yang di miliki

    f. Tidak mendengarkan gossip yang tak menentu

    g. Tidak membuat-buat ALASAN tapi langsung melakukan TINDAKAN

    h. Menggunakan bahasa yang positif

    i. Menggunakan bahasa tubuh yang positif

    j. Peduli pada citra diri.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    43/50

    Modul Diklat Prajabatan 39

    3. Aplikasi perubahan pola pikir PNS

    Reformasi birokrasi membutuhkan reformasi mendasar yang harus dilakukan

    terlebih dahulu, yakni reformasi Pola Pikir/Mind Set (Agus Sunaryo, 2006). Jika

    menginginkan perubahan kecil, garaplah perilaku anda. Jika menghendaki

    perubahan besar dan mendasar,garaplah Mindset Anda (Carol S. Dweck, PH.D,

    2007).

    Program Mind Setting telah dijadikan standar Modul Penerapan Budaya Kerja

    Aparatur Negara oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, tahun 2003.

    Kepercayaan masyarakat terhadap PNS yang menurun akibat korupsi, malas,

    tidak produktif, kurang memberikan pelayanan, etos kerja rendah dan lain-lain

    membutuhkan reformasi/perubahan Pola Pikir yang berorientasi pada

    pelayanan kepada masyarakat.

    Salah satu wujud dari perubahan pola pikir bagi PNS dapat dimulai dari 5 (lima)

    pilar dasar seperti yang tertuang dalam Fifth Diciplin (PetterM Senge), yaitu:

    Personal Mastery, Mental Model, Share Vision, Learning Organization dan

    System Thinking. Untuk pemberdayaan kemampuan berfikir, Boby dePorter

    (1999) dalam bukunya Quantum Learning mengemukakan kiat-kiat jitu untuk

    berpikir kreatif sebagai berikut :

    a. Ingatlah kesuksesan anda di masa lalu, baik yang biasa maupun yang

    menakjubkan. Jika pernah berhasil, Anda yakin pasti mampu melakukanya

    lagi. Ingatkanlah diri anda tentang hal itu pada saat anda menggarap suatu

    tantangan.

    b. Yakinlah bahwa hal ini bisa menjadi hari terobosan, Jalani hari anda

    dengan keyakinan bahwa sesuatu dapat terjadi untuk mengubah

    segalanya. Dengan cara itu, jika sesuatu itu benar-benar muncul, maka

    anda akan siap menerimanya.

    c. Latihlah kreatifitas anda dengan permainan mental. Otak anda seperti

    bagian tubuh anda lainnya, berfungsi lebih baik dan lancar bila selalu dijaga

    dalam keadaan prima. Berikut ini disajikan beberapa saran untuk

    melakukan permainan mental sebagai berikut:

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    44/50

    40 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    1) Pikirkanlah penggunaan kembali barang-barang lama yang sudah tidak

    dipakai;

    2) Lihatlah kejadian sehari-hari dan susunan uraian kisah tentang peristiwa-

    peristiwa yang memunculkanya;

    3) Isilah teka-teki silang dan permainan-permainan kata lainya;

    4) Temukan peribahasa-peribahasa yang dapat anda gunakan untuk

    menjelaskan sesuatu kepada seseorang;

    5) Pikirkanlah berbagai macam cara untuk mengatakan hal yang sama;

    6) Tontonlah acara TV dan matikan suaranya, dan cobalah memperkirakan

    dan membayangkan apa yang dikatakan orang dalam acara itu.

    d. Raihlah impian dan fantasi anda. Seringkali mimpi dan fantasi merupakan

    hasil dari pikiran bawah sadar anda yang bekerja untuk mendapatkan solusi

    suatu masalah. Berikan nilai untuk hal-hal tersebut, walaupun semua itu

    tampak tidak berhubungan karena gagasan-gagasan aneh dapat

    memunculkan solusiinovatif dan revolusioner;

    e. Biarkan kesenangan memasuki anda. Bermainlah! Ini semua sifat anak-

    anak dalam diri anda muncul dan memberikan wawasan segar. Anda pun

    akan menjadi lebih kreatif jika kehidupan anda seimbang antara bekerja

    dan bermain;

    f. Kumpulkan pengetahuan dari tempat lain. Ketika bekerja dengan situasi

    menantang, lihatlah tempat tempat lain dalam kehidupan anda dan cobalah

    untuk melihat kesamaan-kesamaannya. Mungkin sesuatu yang berhasil

    untuk suatu jenis masalah dapat digunakan untuk masalah yang sedang

    Anda hadapi saat ini;

    g. Lihatlah situasi dari semua sisi. Bayangkan diri anda secara fisik berada

    dibawah sedang menatap ke atas,dari atas melihat ke bawah, dari belakang

    melihat kedepan, dari dalam melihat keluar, dan dari sudut pandang semua

    pihak yang terlibat. Hal ini membuat anda mampu melihat situasi tersebut

    dari jendela-jendela baru dan dapat memberikan wawasan yang anda

    butuhkan untuk penyelesaian masalah secara kreatif.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    45/50

    Modul Diklat Prajabatan 41

    h. Bebaskan pikiran anda dari asumsi. Asumsi dapat menyembunyikan solusi.

    Misalnya, PNS yang kaya diasumsikan korupsi. Orang yang rajin hanya

    akan disuruh-suruh pimpinan dan lain sebagainya;

    i. Ubahlah posisi anda sesering mungkin. Jika anda duduk dibelakang meja,

    pergilah keluar dan berbaringlah diatas rumput. Atau, jika anda berada

    dalam ruang konferensi di kantor, bertukar tempatlah dengan orang lain

    atau berdirilah. Mengubah posisi anda berarti mengubah pandangan anda

    terhadap berbagai hal, dan perubahan posisi mungkin akan menghasilkan

    perubahan sikap mental.

    Banyak orang-orang yang berpikiran kreatif, nampaknya selalu menyimpang

    dari jalur yang biasanya. Sejalan dengan hal itu ia dihadapkan pada berbagai

    resiko. Akan tetapi setelah pola berpikirnya menghasilkan buah pikiran baru

    yang lebih baik, barulah ia mendapat pengakuan kreatif.

    UBAHLAH PIKIRAN ANDA

    Bila Anda mengubah pikiran Anda, Anda mengubah keyakinan diri Anda

    Bila Anda mengubah keyakinan diri Anda, Anda mengubah harapan-

    harapan Anda

    Bila Anda mengubah harapan-harapan Anda, Anda Mengubah sikap Anda

    Bila Anda mengubah Sikap Anda, Anda akan mengubah Tingkah Laku

    Anda

    Bila Anda mengubah Tingkah Laku Anda, Anda Mengubah Kinerja Anda

    Bila Anda mengubah Kinerja Anda, Anda telah mengubah Nasib Anda

    Bila Anda mengubah Nasib Anda, Anda telah mengubah Hidup Anda.

    4. Jenis Cara Berpikir

    Setiap orang berbeda cara berpikirnya, dari cara berpikir seseorang kita bisa

    menilai kepribadiannya, bahkan terkadang ada beberapa orang yang bisa

    meramalkan masa depan seseorang hanya dengan mempelajari cara atau pola

    berpikirnya, berikut ini akan diuraikan beberapa jenis cara berpikir seseorang.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    46/50

    42 Pola Pikir PNS Sebagai Pelayan Publik

    a. Pemikir simple.

    Mereka punya rumus terkenal :

    Problem x 0 = No Problem

    Biasanya orang dengan model berpikir seperti ini setiap saat selalu

    kelihatan ceria tanpa beban meskipun ada masalah, karena semua

    permasalahan hidup dia buat sesimple mungkin tanpa mau ambil pusing.

    Seperti misalnya jika dia kehabisan duit, dia akan berprinsip Ahgak

    punya duit juga masih bisa hidup kok, santai aja.Tapi tak jarang orang

    dengan prinsip seperti ini karirnya juga disitu situ saja, alias tidak

    berkembang, tapi untungnya biasanya mereka hidup awet muda dan

    umurnya juga panjang.

    b. Pemikir akurat/teliti.

    Berlawanan dengan pemikir simple tadi, orang dengan kategori seperti ini

    biasanya selalu kelihatan gelisah, stress dan selalu penuh dengan

    perhitungan.Jika ada permasalahan akan dikalikan dengan nilai X,

    besarnya nilai X selalu berubah ubah. Anda tidak akan bisa menang

    berdebat dengan orang seperti ini,karena satu pertanyaan simple dia bisa

    jabarkan menjadi berlembar-lembar jawaban yang sangat detail dan akurat.

    Tak jarang orang seperti ini penuh dengan tekanan dalam berpikir dan juga

    biasanya cepat mati.

    c. Pemikir Optimis.

    Selalu optimis dengan apa yang dia lakukan atau yang direncanakan. Tidak

    pernah putus asa meskipun mengalami kegagalan, dari mulutnya hampir

    tidak pernah kata kata mengeluh tentang kehidupannya, keuangannya,

    asmaranya, ataupun masa depannya.Yang ada di pikirannya hanya satu

    Saya pasti bisa. Dari sekian banyak orang sukses, kebanyakan dari

    mereka adalah pemikir positif.

  • 7/24/2019 Pola Pikir ASN Sbg Pelayan Masyrkat

    47/50

    Modul Diklat Prajabatan 43

    F. Rangkuman

    CPNS yang direkrut dari berbagai kalangan danlatar belakang yang berbeda

    memiliki pola pikir yangberbeda. Melalui diklat PRAJABATAN, anda akan dibekali

    kemampuan untuk memiliki Pola Pikir sebagai Pelayan Masyarakat.

    Pola pikir adalah polapola dominan yang menjadi acuan utama seseorang

    untuk bertindak dan menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang. Pikiran bawah

    sadar adalah gudang dimana seluruh informasi/ pengalaman tersimpan.

    Pengalaman yang direkam dalam pikiran bawah sadar inilah yang membentuk pola

    pikir seseorang. Pola pikir seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia

    berada yang bisa positif dan juga negatif. Kesemuanya direkam secara permanen

    dalam pikiran bawah sadarnya.

    Pola pikir ini jugalah yang membentuk Konsep diri seseorang.Demikian juga

    konsep diri PNS. Adapun konsep diri PNS antara lain (1) bekerja sebagai Ibadah, (2)

    menghindari sikap tidak terpuji, (3) Bekerja s