Upload
truongtu
View
230
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN (POLBANGMAWA) DI PERGURUAN TINGGI
Jakarta , 27 Maret 2012
Beberapa Isu Aktual Bidang Kemahasiswaan
Konsep PengembanganKemahasiswaan : RUU PT dan pasca pengesahan
(Permen) Pendidikan Karakter ,
Integritas/Budaya Akademik /Anarkisme/HIV/Narkoba
Politisasi kampus dan organisasi kemahasiswaan
Peran Media (proporsionalitas pemberitaan, minim pemberitaan
prestasi) Kesejahteraan Mahasiswa (biaya pendidikan tinggi, bantuan biaya
hidup dan beasiswa)
3
\
Kemunduran moral-kah fenomena ini…?
Kemunduran moral-kah fenomena ini…?
Elang GumilangSi Raja Properti
Juara I Wira Usaha Muda Mandiri Tingkat Nasional Tahun 2007
Umur 25 TahunOmzet Usaha Rp 200
Milyar
KONDISI YANG DIHARAPKAN (BELMAWA) Keseimbangan antara bidang kurikuler dengan
ekstrakurikuler. Kesadaran mahasiswa sebagai civitas akademika
ikut bertanggungjawab untuk memperbaiki sistem pendidikan/pembelajaran, menjunjung tinggi harkat dan martabat almamater.
Terciptanya iklim dialogis, komunikasi dan kerjasama yang baik antara pimpinan perguruan tinggi, staf pengajar, dan mahasiswa/pengurus Ormawa.
Semakin tinggi keterlibatan pembimbing/pendamping kemahasiswaan dalam memberi bimbingan/konseling dan pengembangan program kemahasiswaan.
Prestasi mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan (ko & ekstra kurikuler) dalam tingkat nasional maupun internasional meningkat.
Beberapa pedoman/acuan untuk pembinaan kemahasiswaan :
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
b. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 155/U/1998 Tanggal 30 Juni 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
c. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 26/DIKTI/Kep/2002 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik Melakukan Kegiatan Politik Praktis di Kampus
d. Pola Pengembangan Kemahasiswaan (Polbangmawa) Indonesia e. Praktek Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Bidang
Kemahasiswaan Indonesia (Buku II SPMPT, Bab XII) f. Dokumen United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) Tahun 2002 hasil tindak lanjut dari The World Conference on Higher Education di Paris 5-9 Oktober 1998 yang berjudul “The Role of Student Affairs and Services In Higher Education : A Practical Manual for Developing, Implementing and Assessing Student Affairs Programmes and Services”.
DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI)
Pasal 14 Mahasiswa sebagai anggota sivitas akademika
diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri mengembangkan potensinya di Perguruan Tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi dan/atau professional.
Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara aktif mengembangkan potensinya dengan melakukan pembelajaran, dan pencarian kebenaran ilmiah, dan/atau penguasaan, pengembangan ilmu, dan pengamalan teknologi, dan/atau seni, dalam mempersiakan diri menjadi insan yang berbudaya.
Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengutamakan penalaran dan akhlak mulia dalam menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab sesuai dengan budaya akademik.
DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI)
Pasal 14 (lanjutan) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat, potensi, dan kemampuannya.
Mahasiswa dapat menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
Mahasiswa berkewajiban menjaga etika dan norma pendidikan tinggi untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran dan keberhasilan pendidikan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai mahasiswa diatur dalam Peraturan Menteri.
DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI)
Pasal 15 Bakat, minat, dan kemampuan mahasiswa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) dapat dikembangkankan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagai bagian dari proses pendidikan mahasiswa.
Kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan.
Ketentuan mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.
DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI(versi 28 OKTOBER 2011)
Pasal 4 Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi
dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, jurusan/departemen/ bagian
Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pembentukannya ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan perguruan tinggi.
Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi yang bersangkutan.
Pasal 6Organisasi kemahasiswaan intra dan antar perguruan tinggi bertujuan untuk : Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Mengembangkan kepemimpinan, penalaran dan
keilmuan, profesi, minat dan bakat, kesejahteraan, kewirausahaan, dan kepedulian sosial, yang berlandaskan pada kaidah akademis, moral, etika, dan kepentingan nasional.
DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI(versi 28 OKTOBER 2011)
Pasal 7Organisasi kemahasiswaan intra dan antar perguruan tinggi dilarang : berafiliasi dengan organisasi ekstra perguruan
tinggi dan atau partai politik; melakukan kegiatan politik praktis; menggunakan nama dan/atau atribut atau
bentuk lain yang melambangkan identitas perguruan tinggi atau organisasi antar perguruan tinggi, untuk kegiatan organisasi ekstra perguruan tinggi dan/atau partai politik.
DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI(versi 28 OKTOBER 2011)
Pasal 8 Semua bentuk organisasi ekstra
perguruan tinggi dan partai politik dilarang membuka sekretariat (perwakilan) atau nama lain dan/atau melakukan aktivitas politik praktis di perguruan tinggi.
DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI(versi 28 OKTOBER 2011)
DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI(versi 28 OKTOBER 2011)
Pasal 10Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi, mempunyai fungsi: mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni-
budaya, dan olahraga yang dilandasi oleh norma hukum, agama, etika, moral, dan wawasan kebangsaan;
mengembangkan jiwa kepemimpinan dan nasionalisme sebagai kader bangsa yang berpotensi untuk melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;
menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk menumbuhkembangkan potensi dan jati diri sebagai insan akademis.
Pasal 11 Setiap kegiatan organisasi kemahasiswaan
intra perguruan tinggi harus mendapatkan rekomendasi dan dipertanggungjawabkan kepada pimpinan perguruan tinggi.
Setiap kegiatan organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi yang dibantu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi harus dipertanggungjawabkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI(versi 28 OKTOBER 2011)
Program KemahasiswaanPenalaran
Minat bakat
Organisasi
Kewirausahaan
Sosial Kemasyarakatan, Lingkungan
Kesejahteraan
GAMBARAN BEBERAPA PROGRAM KEMAHASISWAAN DIKTI (1)
Ranah Pembinaan
Tujuan Program /Kegiatan
Penalaran, keilmuan dan keprofesian
Menanamkan sikap ilmiah dan profesionalisme
PKM, PIMNAS, Mawapres, Debat, Seminar, Olimpiade, PMW, Co-op
Minat, bakat dan kegemaran
Mengaktualisasikan minat dan kegemaran serta bakat untuk menunjang perkembangan jasmani & rohani
Peksimida, Peksiminas, Pesparawi, PSM, MTQ; Kejurda, Kejurnas, Liga, Pomnas, AUG, Universiade, Mapala,
Organisasi mahasiswa
Mengembangkan organisasi kemahasiswaan di lingkungan PT untuk menunjang kegiatan kurikuler & ekstra
BEM, UKM, IOMS/HMJ
Sosial Kemasyarakatan
Mengaktualisasikan hasrat dan kepekaan sosial mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat
Menwa, Pramuka, KSR-PMI, PMR, Bina Desa
Mahasiswa Melaksanakan Belajar Bekerja Terpadu (PMW, Co-op) Bantuan Program Belajar Terpadu
Tahun I (Baru), 20 PT Tahun II, 5 PT Tahun III, 5 PT
Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Penguatan kelembagaan kewirausahaan
(PTN dan PTS)
Mahasiswa Berprestasi Unggul dalam Minat dan Bakat Pentas Paduan Suara Gerejawi
(Pesparawi), Unpati-Oktober Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional
(Peksiminas), Unram-Juli Kejuaraan /Dunia Olah Raga Mahasiswa
AUG , Laos-Desember Single Event, 2 cabor Olahraga Bilateral (Sukmalindo),
Kualalumpur Kejuaraan /Liga Mahasiswa Nasional, 2
cabor Lomba Desain Kreasi Batik
Mahasiswa Berprestasi Unggul dalam Bidang Akademik Penyelenggaraan Mahasiswa Berprestasi
Tingkat Nasional (Mawapres) Olimpiade Matematika dan Sain
Tingkat Nasional (ON-MIPA) Tingkat Internasional (IMC)
Kompetisi Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional (NUEDC) Tingkat Internasional (WUDC)
Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Bantuan Pengembangan
Organisasi Kemahasiswaan, 10 Paket Unit Kegiatan Mahasiswa Tingkat Nasional, 5 Paket Kegiatan Mahasiswa Tingkat Wilayah/Nasional, 300
Paket Kegiatan Mahasiswa Tingkat Internasional, 40 Paket
Bantuan Kegiatan Latihan Keterampilan/ Kepemimpinan & Manajemen Mahasiswa (LKMM), 10 Paket
Bantuan Kegiatan Mahasiswa Bina Desa, 20 Paket Bantuan One Young World, 15 Paket
Pengembangan Penalaran, Keahlian, Keprofesian
Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional Olimpiade Matematika dan Sains tingkat
Nasional Olimpiade Debat Bahasa Inggris Tingkat
Nasional Olimpiade Matematika dan Sain tingkat
Internasional Olimpiade Debat Bahasa Inggris Tingkat
Internasional Bantuan/pengiriman mhs ke luar negeri
(penalaran, minat/bakat, organisasi)
2 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pelaksanaan Kontes Robotika Kontes Robot Internasional (KRI) Kontes Robot Internasional (KRCI) Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes
Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Regional Kontes Robot Tingkat Nasional (KRI, KRCI
dan KRSI)
3 Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
(PIMNas) Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) Kontes Bangunan Gedung (KBG) Pagelaran Mahasiswa Nasional di bidang
TIK (geMasTIK) Kontes Roket Indonesia (Korindo) Program Nano Satelit
4 Entrepreneurship/kewirausahaan Pengembangan karakter Pengembangan
manajemen/kepemimpinan
PEDOMAN DAN PRAKTIK BAIKSTANDAR KEMAHASISWAAN
1. Penetapan Jenis Kegiatan 2. Penetapan Target Kegiatan3. Pembimbing4. Fasilitas5. Penetapan Standar Mutu 6. Penyusunan Skala Prioritas
JENISKEGIATAN
INDIKATOR SUMBER DATA
SASARAN STRATEGIPENCAPAIAN
SASARAN
KOMPETENSI
Lomba Karya
Ilmiah
Rutin mengikuti lomba
Koordinator lomba/
mahasiswa
Meningkatkan
wawasan dan
pengetahuan; dan prestasi yang akan dicapai
Mengikuti lomba-
Lomba
- Menghargai hasil karya orang lain
- Mengakui kelebihan orang lain
- Memahami kelemahan diri sendiri
- Kompetisi
Jumlah Peserta Koordinator lomba/ mahasiswa
Partisipasi meningkat
Sosialisasi dan pelatihan Kemampuan bekerjasama
Contoh Model Pencapaian Standar Mutu Kegiatan Lomba Karya Ilmiah
Program : Peningkatan Mutu Proses Pendidikan dan Kemahasiswaan Sub Program : Pembinaan kegiatan kema-hasiswaan dan soft skill maha-
siswa melalui kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler Sasaran (2) : Meningkatnya prestasi dan mutu kegiatan kemahasiswaan
IndikatorKunci Kinerja
Basis 2007
Target2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah prestasi (award, juara 1, 2, 3) mahasiswa IPB:a.Nasionalb.Internasional
86,003,00
90,005,00
92,007,00
100,0010,00
100,0010,00
140,00
15,00
140,00
15,00Jumlah kompetisi yang di-ikuti oleh mahasiswa IPB :a. Nasionalb. Internasional
99,005,00
150,007,00
175,009,00
200,0010,00
225,0012,00
250,00
15,00
250,00
15,00
Seven Winning Characteristics (Patrick O’Brien)
Communication skill Organizational skill
Leadership Logic Effort
Group skill Ethics
EFFORT
ORGANIZATIONAL SKILL
PAHAMI TATA ORGANISASI JENIS ORGANISASI
HIERARKI ORGANISASI
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN ORGANISASI
SIKAP DALAM BERORGANISASI
MEMBINA HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDERS/RELASI
REMEMBER • Do what you write and Write
what you do• NO RECORD/DOCUMENT
NO ORGANIZATION
MOTTO :
1. TULIS APA YANG DILAKUKAN ATAU BIASAKAN MEMBUAT PROSEDUR (DOCUMENT PROCEDURES)
2. LAKUKAN APA YANG DITULIS (IMPLEMENTED)
3. BUKTIKAN (RECORDS)
LOGIC
Situation, Task, Action (including how and why), Results
STAR
PDCA Cycle(Plan, Do, Check,
Action)Define, Structure, Prioritize, Action
GROUP SKILL
48
?
TEAM WORK
T ; TOGETHERE ; EVERYONEA ; ACHIEVEM ; MORE
Membuat Jaringan/Networking
LEADERSHIP
Who is The Leader ?
The leader is one who knows the way
Shows the wayAnd goes the way
Today’s biggest challenge is :…to lead or to be led
So, what will you be ?A Leader
Apa yang Harus Dimiliki ?
Leads the way
Shows the way
Knows the way
Kekuatan Visi
Kekuatan Komunikasi
Kekuatan Keteladanan
“Ada kepemimpinan dalam setiap diri anda”
The Leade
r
CHARACTER
Most people say that it is the intellect which makes a great scientist. They are wrong: it is character.
“
10 tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa (Thomas Lickona dalam buku “Educating for Character”) :
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, 2. Ketidakjujuran yang membudaya, 3. Semakin tingginya rasa tidak hormat kepada
orangtua, guru dan figur pemimpin, 4. Pengaruh peer group terhadap tindakan
kekerasan, 5. Meningkatnya kecurigaan dan kebencian, 6. Penggunaan bahasa yang memburuk, 7. Penurunan etos kerja, 8. Menurunnya rasa tanggungjawab individu dan
warga negara, 9. Meningginya perilaku merusak diri dan 10. Semakin kaburnya pedoman moral
KARAKTER MAHASISWA
CERDAS-KREATIF-INOVATIF
BERIMAN-JUJUR-
BERTANGGUNG JAWAB
SEHAT-DISIPLIN-TANGGUH
RAMAH-TOLERAN-
PEDULI
58
PT Pendidikan KarakterCalifornia State University
Menerapkan tanggung jawab personal dan sosial, rasa saling menghargai, dan makna berbagi terhadap sesama sebagai indikator keberhasilan dari penerapan pengembangan karakter mahasiswanya agar mahasiswa dan lulusannya dapat memaknai setiap nilai edukasi yang telah diterima secara menyeluruh dan dapat menciptakan suatu sistem kemasyarakatan yang sehat
University Bloomington
Menerapkan Civic Leadership Development (CDL) yang mewadahi mahasiswanya agar dapat berkecimpung dalam bidang pelayanan masyarakat dan lembaga non profit. Penerapan program ini ditujukan agar mahasiswa memahami arti penting dari keterlibatan masyarakat dalam menciptakan praktik kependudukan dan kepemimpinan yang baik.
Boston University
Menghimbau orang tua/wali dan tenaga pengajar untuk menekankan kewajiban mereka sebagai pendidik-pendidik karakter. Kampus bekerja sama dengan keluarga, lingkungan sosial, dan komunitas keagamaan dalam upaya mengemban tanggung jawab ini
University of San Diego
Membagi aspek kesehatan mahasiswa menjadi 8 kategori, yaitu kesehatan emosi, lingkungan, finansial, intelektual, profesi, fisik, sosial, dan spiritual dan mendirikan pusat2 untuk mendukung pengembangan kedelapan aspek tersebut
Monash University
Mengembangkan karakter mahasiswa yang kompeten di bidang bisnis, pemerintahan, dan kelembagaan di luar pemerintah. Pengajaran berstandar global diterapkan pada mahasiswa dengan tambahan soft skills yang bersumber dari organisasi-organisasi kemahasiswaan.
Pengalaman terpetik beberapa PT dunia terkait pengembangan karakter
Dasar Kebijakan Pendidikan Karakter di IPB
Motto : Mencari dan Memberi yang Terbaik
Kode Etik Civitas Academica IPB :Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesopanan, disiplin, patuh pada aturan dan nilai integritas
Tujuh Nilai Budaya Korporat IPB : Keunggulan Akademik Spiritualisme Kegigihan Senang Bekerjasama Empati/Peduli Tanggungjawab Komitmen
Pendidikan dan Pengembangan Karakter di IPB
Buku ini
Mengkaji pengalaman terpetik (best practices) pembinaan karakter mahasiswa melalui budaya akademik yang kondusif di IPB
Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kegiatan Akademik
Kontrak perkuliahan Keikutsertaan dalam MK. Pendidikan
Karakter Pesan moral dan etika perkuliahan Evaluasi Proses Belajar Mengajar (EPBM) Kuliah Kerja Profesi (KKP) Penyelesaian Tugas Akhir
Pengembangan nilai-nilai spiritual, keunggulan akademik/cerdas, gigih, kerjasama, empati, tanggung jawab, komitmen, jujur, peduli dan tangguh
Pesan Moral dan Etika dalam Perkuliahan
Laporan 2010: Dosen dianggap tergolong baik dalam menyampaikan pesan-pesan moral di kelas sebagai salah satu upaya mengintegrasikan pengembangan karakter mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Sebanyak 89% dosen menyampaikan pesan moral dan etika dalam perkuliahan.
Evaluasi Proses Belajar Mengajar
Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kegiatan Non Akademik
Masa Perkenalan Kampus (MPKMB, MPF, MPD)
Pembinaan akademik dan multi budaya Tata tertib dan etika kehidupan kampus Kegiatan lembaga kemahasiswaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pelatihan dan pengembangan karakter Pengembangan karakter melalui beasiswa
Karakter mahasiswa yang terbangun: adaptive, achievement motivation, attractiveness, curiosity, dan awarness
Nilai-nilai karakter yang ditanamkan: keunggulan akademik/cerdas, kejujuran, kepedulian, ketangguhan, spiritual, kegigihan, kerjasama, empati, tanggung jawab, dan komitmen
Masa Perkenalan Kampus
Karakter unggul yang terbentuk pada mahasiswa yang tinggal di asrama adalah : (1) Rasa percaya diri; (2) Dapat diandalkan; (3) Optimis; (4) Kerjasama; (5) Adaptif; (6) Kepemimpinan; (7) Rasa ingin tahu; (8) Tanggung jawab; (9) Inisiatif; (10) Kreatif; (11) Berfikir analisis; (12) Empati; (13) Integritas; dan (14) Komitmen dan dapat dipercaya
Pembinaan Akademik dan Multi Budaya
Pengembangan Karakter Mahasiswa Melalui Program Beasiswa 65 jenis beasiswa, mencakup 9.141 mahasiswa Contoh pelaksanaan program pengembangan karakter oleh
donatur melalui beasiswa Karya Salemba Empat Goodwill CSS MoRa Tanoto Beasiswa BI Beasiswa ETOS Beswan Djarum dll
Pengembangan Karakter Melalui Beasiswa
Tata Tertib Kehidupan Kampus
Apakah tata tertib kehidupan kampus berperan dalam membentuk karakter mahasiswa?
MoralNilai Kebajikan
No Nilai Kebajikan Ya Tidak
1 Membantu ketika teman meminta tolong memfotokopikan bahan ujian, meskipun teman tersebut pernah menolak hal yang sama
83.7 16.3
2 Tidak menandatangani daftar hadir kuliah atas nama teman dengan alasan membantu agar ia tetap bisa mengikuti ujian akhir
68.0 32.0
3 Tetap menghargai teman yang berbicara di depan kelas, meskipun hal yang ia bicarakan tidak penting
62.9 37.1
4 Tidak memarahi teman yang belum membayar hutangnya dengan alasan ia belum memiliki uang
71.1 28.9
5 Tidak memarahi teman yang meminta maaf saat ia menghilangkan baju kesayangan kita tanpa sengaja
69.1 30.9
Nilai Kejujuran
No Nilai Kejujuran Tidak Jujur
Jujur
1 Tindakan saat sedang ujian, menemukan satu soal yang sangat sulit dan sama sekali tidak tahu jawabannya
20.9 79.1
2 Tindakan ketika dosen menanyakan “apakah anda mengisikan daftar hadir teman anda” (teman menitip absen dan anda mengisi absen teman tersebut)
12.3 87.7
3 Tindakan saat lupa mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan hari itu juga, teman mengusulkan untuk copy paste tugas dari kakak kelas saja karena waktunya mendesak.
72.6 27.4
4 Tindakan ketika mengetahui ada teman yang menyontek disaat ujian berlangsung
93.1 6.9
5 Tindakan ketika mendapatkan IP yang jelek semester ini dan orang tua menanyakan mengenai nilai tersebut
12.3 87.7
Kontrol DiriNo Kontrol diri Ya Tidak1 Mengontrol diri tidak menyontek jika pada
saat ujian tidak sempat belajar87.4 12.6
2 Mengontrol diri ketika dimarahi teman kelompok karena terlambat mengumpulkan tugas kelompok
96.9 3.1
3 Mengontrol diri ketika teman ‘bercanda’ saat mendapat nilai yang paling kecil diantara teman sekelas
74.3 25.7
4 Mengontrol diri ketika teman datang terlambat hingga 1 jam padahal telah membuat janji bertemu
76.0 24.0
5 Mengontrol diri ketika sedang berjalan dekat kubangan air, tiba-tiba ada mobil melaju dengan kencang sehingga air dalam kubangan tersebut membasahi baju
25.7 74.3
Hubungan Sosial, Kerjasama dan Kepedulian
No Pernyataan Tidak Setuj
u
Setuju
1 Cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan
21.5 78.5
2 Dapat berteman dengan siapa saja tanpa membedakan agama, suku, dan ras
2.3 97.7
3 Mempertimbangkan pendapat orang lain ketika mengambil keputusan
1.7 98.3
4 Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat
0.9 99.1
5 Selalu tersenyum dan menyapa teman-teman saat bertemu dijalan
3.7 96.3
6 Berunding dengan teman jika terjadi kesalahpahaman
1.4 98.6
Organisasi Mahasiswa
Apakah keikutsertaan dalam organisasi berperan dalam membentuk karakter mahasiswa?
Dampak PKM Ya Tidak1. Memperoleh masukan dan pemikiran
yang bermanfaat untuk pemecahan masalah97.8 2.2
2. Memperoleh inspirasi untuk mengembangkan bidang ilmu yang ditekuni
80.4 19.6
3. Memperoleh IPTEKS berharga 100 0.04. Wawasan lebih luas 80.4 19.65. Mampu membuat proposal ilmiah
dengan lebih baik80.4 19.6
6. Lebih termotivasi untuk mengembangkan bidang ilmu
91.3 8.6
7. Termotivasi menambah pengetahuan di luar bidang keilmuan
97.8 2.2
8. Lebih percaya diri 80.4 19.69. Lebih tertantang meningkatkan kreativitas 89.1 10.910. Kemampuan berkomunikasi meningkat 89.1 10.911. Networking lebih luas 67.4 32.612.Lebih mampu mengaplikasikan karya 87.0 13.
Dampak Keikutsertaan Kegiatan PKM
MINDSET
TINDAKAN
KEPUTUSAN
KEBIASAAN
KARAKTER
SIKAP PERILAKU
PROSES TRANSFORMASI
KARAKTER
SOFT SKILLS
TAUGHT
can be learnt
are not
but
No one is born to lose.Everyone is born to win.And the biggest difference that separates the one from the other is the willingness
to learn, to change, and to grow …
Whole Person
BODY
MIND
HEART
SPIRIT
4 Needs
To live
To Learn
To Love
To Leave a Legacy
4 Intelligenc
esPhysicalIntelligence (PQ)Mental Intelligence (IQ)EmotionalIntelligence(EQ)Spiritual Intelligence(SQ)
4 Attributes
Discipline
Vision
Passion
Conscience
Discover Your Voice Express Your Voice4 Roles
Modeling(PANUTAN)
Pathfinding(PERINTIS)
Aligning(PENYELARAS)
Empowering(PEMBERDAYA)
THE 8TH HABIT FIND YOUR VOICE, AND INSPIRE OTHERS TO FIND
THEIRS
THANK YOU VERY MUCH
Views of Bogor Agricultural University