22
Pola Kegiatan Keseharian - 1

Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

Pola Kegiatan Keseharian - 1

Page 2: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

"When you teach less,

the children will learn more"

John Holt

P!"#$%&'&$"Pola kegiatan anak usia dini (0-6) tahun berbeda

dibandingkan dengan anak usia sekolah. Perbedaan itu

terutama disebabkan perkembangan syaraf-syarat otak dan

fisik anak usia dini sedang bertumbuh.

Perbedaan itu harus disadari agar proses perkembangan

anak bisa berkembang secara optimal dalam jangka panjang.

Proses yang salah, baik karena sengaja maupun tidak sengaja,

dapat berakibat buruk untuk perkembangan anak dalam

jangka panjang.

Pola Kegiatan Keseharian - 2

Page 3: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

Oleh karena itu, penting bagi orangtua yang akan

men ja lan i homeschoo l ing untuk us ia d in i untuk

memperhatikan “rambu-rambu” dalam proses menstimulasi

anak pada usia dini.

P!r(!)b$"*$" F+,-'-*+ ."$(Perkembangan syaraf-syaraf pada otak anak berkembang

secara bertahap, pada bagian yang berbeda-beda, dan setiap

anak menjalin pola pertumbuhan syaraf otak yang berbeda.

Perkembangan otak kiri dan otak kanan baru mulai

bersambung sekitar usia 7-8 tahun, bahkan bisa lebih. Otak

kanan yang mengolah sisi visual berkembang lebih dahulu

dibandingkan otak kiri yang mengembangkan kemampuan logis

pada anak.

Salah satu indikasi tersambungnya otak kiri dan otak

kanan adalah anak bisa “berbaris dengan alami”: kaki kiri maju

selaras bersama tangan kanan ke depan dan sebaliknya ketika

kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang

mengayun.

Pola Kegiatan Keseharian - 3

Page 4: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

Karena syaraf-syaraf otak anak masih berkembang dalam

rentang usia HS Usia Dini, rambu-rambu yang perlu

diperhatikan oleh orangtua diantaranya:

Anak butuh suasana yang aman dan nyaman sebagai

prasyarat otaknya bisa tumbuh optimal. Pengkondisian dan

pemaksaan kegiatan mungkin dituruti oleh anak. Tetapi kalau

jenis kegiatannya tak selaras dengan pertumbuhan fisik anak,

kegiatan tersebut tak akan berkembang berkelanjutan.

Bahkan, anak dapat mogok atau melakukan pembangkan

Otak setiap anak berkembang dengan cara dan kecepatan

yang berbeda-beda. Penting bagi orangtua untuk memahami

perbedaan ini sepenuh hati sehingga tidak memberi label buruk

pada anak dan tak membanding-bandingkan pertumbuhan

anaknya dengan anak lain. Anak yang diterima apa-adanya

akan terpenuhi kebutuhan emosionalnya sehingga dapat

tumbuh sesuai kecepatannya yang optimal.

Anak usia dini belum siap untuk instruksi formal, duduk

diam dan mendengarkan. Bergerak adalah kegiatan yang alami

pada anak sehingga kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak

harus selaras dengan kondisi ini. Kunci untuk membuat Pola Kegiatan Keseharian - 4

Page 5: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

konsentrasi anak meningkat adalah melakukan hal-hal yang

disukai dan menjadi perhatiannya.

Bermain, berlari, dan melakukan aneka kegiatan fisik

bukan hanya membuat anak sehat dan bahagia, tetapi juga

menambahkan oksigen pada otak yang membuat otak

berkembang lebih cepat dan lebih kuat sehingga anak lebih

mampu menghadapi tekanan terhadap stress.

Pr,"/,p-pr,"/,p K!*,$0$"Beberapa prinsip kegiatan pembelajaran untuk anak usia

dini (menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) antara

lain:

a. Berpusat pada perkembangan anak dan optimalisasi

perkembangan

Keberhasilan pendidikan dapat diukur pada sejauh

mana pendidikan berhasi l mengident i f ikasi ,

mengembangkan, dan mengoptimalkan potensi setiap

anak sesuai dengan karakteristik perkembangannya.

Oleh karena itu, keberhasilan proses pembelajaran

berbasis alam terletak pada peningkatan optimalisasi

Pola Kegiatan Keseharian - 5

Page 6: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

seluruh potensi perkembangan anak dengan menjadi

lingkungan alam sebagai sumber belajar yang utama.

b. Membangun kemandirian anak

Proses pembelajaran yang berbasis alam diharapkan

dapat membangun dan mengembangkan kemampuan

menolong diri sendiri (kemandirian), kedisiplinan dan

sosialisasi agar terbentuk karakter kemandirian yang

kuat. Dalam pembelajaran yang berbasis alam, anak

akan terbiasa dihadapkan pada sejumlah persoalan

kehidupan secara faktual. Anak dapat berusaha

memecahkan persoalan tersebut, baik secara individual

maupun bekerja sama dengan teman-temannya.

c. Belajar dan bermain dari lingkungan sekitar

Melalui bermain, memungkinkan anak untuk terlibat

dalam lingkungannya, melalui konflik internal maupun

eksternal sehingga anak belajar melalui berbagai

pengalaman dengan objek, orang, kegiatan yang ada di

sekitarnya. Pembelajaran yang dialami anak akan

menjadi lebih menarik, menyenangkan (fun learning),

bermakna dan tidak membosankan.

Pola Kegiatan Keseharian - 6

Page 7: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

d. Memanfaatkan sumber belajar yang mudah dan

murah

Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, anak dapat

mempelajari banyak hal dari lingkungan terdekatnya

(lingkungan alam, lingkungan fisik, lingkungan sosial,

kultur budaya, dll) sehingga sumber belajar tidak

harus sengaja dirancang dengan mengeluarkan biaya

yang mahal.

e. Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik

Pembelajaran tema adalah salah satu pendekatan

pembelajaran yang didasarkan atas ide-ide pokok/

sentral tentang anak dan lingkungannya. Melalui

pembelajaran tema dapat memberikan pengalaman

langsung tentang objek yang riil bagi anak untuk

menilai dan memanipulasinya, menumbuhkan cara

berpikir yang komprehensif.

f. Membangun kebiasaan berpikir ilmiah sejak usia

dini

Berpikir ilmiah yang dimaksud pada prinsip ini adalah

memperkenalkan dan membiasakan anak untuk

Pola Kegiatan Keseharian - 7

Page 8: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

menemukan berbagai permasalahan yang ada di

lingkungannya dan berpikir untuk menemukan cara

memecah-kannya. Kegiatan berpikir seperti ini dapat

dilakukan melalui eksplorasi berbagai hal yang terjadi/

ada dari lingkungannya, dari hal yang mudah/

sederhana ke arah yang lebih kompleks/sukar.

g. Pembelajaran inspiratif, menarik, kreatif dan

inovatif

Anak adalah subjek dalam pembelajaran. Kegiatan-

kegiatan pembelajaran perlu disiapkan untuk

membangun rasa ingin tahu anak, memotivasi anak

untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang

baru.

h. Memberikan ruang bagi anak untuk belajar secara

aktif (active learning).

Dengan belajar dari sumber lingkungan sekitar dan

lingkungan lain yang mendukung akan mendorong

anak untuk menunjukkan aktivitas belajarnya. Anak

akan berusaha mengamati, mencari dan menemukan

Pola Kegiatan Keseharian - 8

Page 9: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

berbagai pengetahuan dan konsep yang penting

berkaitan dengan berbagai bidang perkembangan.

P.UD N-"-f-r)$' & I"f-r)$'Hal yang membedakan antara homeschooling usia dini

(pendidikan informal) dengan PAUD non-formal terutama

terletak pada setting proses belajar. Proses belajar HS Usia Dini

sebagian besar di rumah sendiri atau di tempat-tempat lain

dengan keterlibatan penuh orangtua dalam proses kegiatannya.

Setting rumah bersifat informal (tidak resmi). Hubungan

dan interaksi anak dengan orangtua bersifat cair dan bersifat

personal. Interaksi informal ini menjadi ciri utama yang

menjadi kekhasan homeschooling anak usia dini.

Sisi informalitas HS menjadi faktor pembeda dengan

PAUD (formal maupun informal). PAUD bukan hanya berlokasi

di luar rumah, tetapi hubungan antara guru-anak bersifat lebih

formal. Betapapun suasana dan proses belajar dibangun santai

dan informal, guru berbeda dengan orangtua dan anak

mengetahui hal itu.

Pola Kegiatan Keseharian - 9

Page 10: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

Sisi informal dalam kondisi keluarga memberikan peluang

sekaligus tantangan dalam kegiatan belajar anak-anak. Peluang

dari model pendidikan informal pada homeschooling anak usia

dini antara lain:

Proses kegiatan berlangsung santai dan alami. Tak ada

target dan tenggat waktu tertentu yang harus dipenuhi. Kondisi

ini membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan bagi anak

dan tak menjadi beban bagi orangtua.

Selain itu, sisi informal membuat proses belajar lebih

bersifat kontekstual, memanfaatkan keseharian dan peristiwa-

peristiwa yang terjadi dan melintas dalam kehidupan anak.

Kondisi belajar yang menyenangkan dan proses belajar

yang terkait dengan kehidupan anak membuat serapan

terhadap materi belajar menjadi tinggi. Aktivitas anak menjadi

kegiatan belajar yang efektif.

Tantangan dalam proses belajar di rumah dibandingkan

melalui lembaga antara lain:

Pola Kegiatan Keseharian - 10

Page 11: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

a. Hubungan antara anak dan orangtua yang bersifat

informal memberikan sisi positif berupa hubungan

yang personal dan emosional. Tantangan dalam

menjalin hubungan seperti ini adalah interaksi tak

berbasis pada ketaatan, tetapi melalui tarik ulur

interaksi dan negosiasi. Orangtua harus belajar

mengembangkan komunikasi yang baik dengan anak

agar proses interaksi yang terjadi bukan hanya

menyenangkan, tetapi juga produktif untuk proses

kegiatan belajar.

b. Komunikasi orangtua-anak membutuhkan pendekatan

yang agak berbeda dari dibandingkan guru-siswa. Anak

tak hanya menurut perintah sebagaimana yang biasa

dilakukannya terhadap guru. Tetapi dia bisa menolak

atau melakukan negosiasi justru karena ikatan yang

personal dengan orangtuanya.

c. Orangtua harus meningkatkan diri agar bisa

memperkaya proses keseharian menjadi kegiatan

pembelajaran yang berkualitas bagi anak. Termasuk

diantaranya adalah mencari keseimbangan antara

Pola Kegiatan Keseharian - 11

Page 12: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

model belajar berdasarkan keseharian yang alami

dengan kegiatan belajar yang lebih terstruktur.

P-'$ K!*,$0$" HS U/,$ D,",Secara umum, kegiatan homeschooling anak usia dini

terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Kegiatan alami yang mengikuti perkembangan dan

kondisi anak.

b. Kegiatan terencana yang diinisiafkan orangtua untuk

pengembangan anak.

a. Memfasilitasi dan Memperkaya Kegiatan alami

Pola kegiatan anak-anak pada usia dini pada

umumnya masih belum teratur dan terjadwal karena

fokus dan rentang perhatian mereka masih sangat

pendek. Ada hal-hal yang bisa dilakukan secara rutin

untuk membangun kebiasaan baik, misalnya: mandi,

menggosok gigi, dan makan. Di luar itu, pola kegiatan

anak biasanya relatif tidak teratur. Oleh karenanya,

Pola Kegiatan Keseharian - 12

Page 13: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

orangtua tidak perlu stress karena mengharapkan

keteraturan dalam proses kegiatan homeschooling

anak.

b. Memanfaatkan apa yang ada di sekitar

Anak tidak membutuhkan jenis kegiatan dan barang

yang “wah”. Berbagai materi sederhana dan yang ada di

sekitar rumah dapat menjadi bahan belajar yang

berkualitas tinggi. Kuncinya adalah keterlibatan kita

sehingga hal sederhana itu menjadi menyenangkan.

Jadi, lihatalah apa yang dimiliki dan kemudian

manfaatkan. Ada bola, belajar lempar-lempar bola; di

halaman, main lompat-lompat berbagai gaya; ada

kertas anak bisa menggambar atau membuat craft. Ada

tangga, anak bisa belajar berhitung atau berlatih naik-

turun tangga dengan aman. Ada televisi, anak bisa

belajar menggunakan remote control dengan benar.

Dan sebagainya.

c. Memperkenalkan kegiatan terencana

Selain melakukan kegiatan keseharian yang bersifat

alami, secara bertahap orangtua perlu memperkenal-Pola Kegiatan Keseharian - 13

Page 14: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

kan anak dengan kegiatan yang disiapkan oleh

orangtua.

Dalam kegiatan yang terencana, orangtua menawarkan

kepada anak untuk menjalani kegiatan bersama.

Melakukan kegiatan bersama merupakan proses

transisi sebelum anak mampu melakukan kegiatan

sendiri.

Dalam kegiatan bersama, orangtua bisa mengajak anak

memasak, membantu pekerjaan rumah, membuat

prakarya (craft), menggambar, mewarnai, melukis,

bermain dan belajar menggunakan media kertas

(worksheet).

d. Melakukan kegiatan khusus bersama anak

Kegiatan khusus bersama anak adalah kegiatan yang

memang dirancang khusus untuk anak, misalnya:

membuat prakarya, melakukan percobaan percobaan,

mengerjakan lembar kerja, dan sejenisnya.

Jenis-jenis kegiatan khusus yang bisa dilakukan anak

jumlahnya tak terkira. Kita bisa mendapatkan ide-

Pola Kegiatan Keseharian - 14

Page 15: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

idenya di berbagai buku dan bisa mendapatkannya

dengan melakukan googling di Internet. Intinya, begitu

kita punya kesempatan dan membutuhkan ide, tinggal

membuka buku atau melakukan googling; kemudian

berkegiatan bersama anak.

e. Melibatkan anak pada kegiatan keluarga

Kegiatan homeschooling tak harus mengambil bentuk

kegiatan yang direncanakan secara khusus untuk

anak. Kalau orangtua terlalu mengandalkan kegiatan

khusus, orangtua dapat overwhelmed dan merasa

kelelahan dalam menjalankan homeschooling.

Orangtua perlu berusaha mengintegrasikan sebagian

kegiatan anak pada kegiatan keluarga. Sesuai dengan

usianya, anak dapat disertakan dalam berbagai

kegiatan keluarga.

Misalnya, saat mencuci, anak dapat ikut bermain air;

saat memasak, anak ikut mengambilkan bahan; saat

memasukkan pakaian yang sudah diseterika, anak ikut

membantu memasukkan pakaian ke lemari.

Pola Kegiatan Keseharian - 15

Page 16: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

Pada saat berkegiatan bersama ini, banyak hal yang

bisa diperkaya melalui obrolan bersama anak.

f. Sediakan sarana untuk melakukan kegiatan sendiri

Sebagian besar waktu, biasanya anak melakukan

kegiatan sendiri. Kunci untuk melakukan kegiatan

mandiri adalah:

• anak terbiasa berinisiatif dan mengambil keputusan.

Inisiatif ini dibangun dengan memperbanyak

interaksi yang menggunakan pertanyaan dan

mengeksplorasi pendapat anak.

• anak sudah memiliki keterampilan melakukan

kegiatan sendiri. Proses ini dibangun melalui

kegiatan yang dicontohkan orangtua, sering

dilakukan bersama, dan anak mengetahui proses

yang harus dilakukannya.

• orangtua menyediakan materi-materi yang disukai

anak dan bisa menjadi sumber kreativitas kegiatan

mereka, misalnya: kertas, puzzle, blok kayu, atau

mainan-mainan yang mereka sukai.

Pola Kegiatan Keseharian - 16

Page 17: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

M!)b$"*&" P-'$ K!*,$0$"Pada awalnya , sebag ian besar keg ia tan anak

homeschooling usia dini merupakan kegiatan keseharian.

Orangtua hanya menyediakan lingkungan yang kondusif bagi

anak untuk bertumbuh, memberikan stimulasi untuk

mengeksplorasi anak, dan memperkaya proses keseharian yang

dijalani anak.

Dalam perkembangan selanjutnya, orangtua perlu

memperkenalkan pola kegiatan kepada anak. Pola kegiatan

yang sederhana adalah kegiatan-kegiatan yang berulang pada

waktu yang sama; misalnya: bangun, mandi, makan, dan tidur.

Selain itu, secara bertahap anak diperkenalkan dengan

kegiatan rutin bersama orangtua, misalnya: jalan pagi, kegiatan

bersama usai mandi pagi, kegiatan sore hari, mendengarkan

cerita di malam hari. Setiap kegiatan bisa mengambil waktu

15-30 menit atau lebih tergantung kondisi.

Ketika anak belum siap untuk kegiatan terstruktur, hal

yang penting untuk diraih pada titik ini adalah membangun

pola keseharian. Kegiatan pada waktu-waktu tersebut bisa

Pola Kegiatan Keseharian - 17

Page 18: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

disesuaikan dengan kondisi anak, tetapi orangtua secara

mental sudah mengalokasikan waktu-waktu tersebut untuk

berkegiatan bersama anak.

Kegiatan bersama itu bisa menjadi modal untuk kegiatan-

kegiatan yang lebih terstruktur pada saat anak mulai tumbuh.

Kegiatan rutin itu seperti jadwal bagi anak dan orangtua.

Waktu-waktu itu menjadi semacam “jadwal belajar”. Ketika

anak sudah semakin besar, “jadwal belajar” yang sudah

dikenali anak itu bisa diisi dengan materi & kegiatan yang lebih

bervariasi, misalnya: percobaan, prakarya, kegiatan

menggunakan lembar kerja (worksheet), dan lain-lain.

Pola Kegiatan Keseharian - 18

Page 19: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

1p/ Pr$(0+:a. Peran orangtua adalah memberikan lingkungan yang

aman dan nyaman, yang memberikan ruang bagi anak

untuk bertumbuh. Peran kedua adalah memberikan

stimulasi sesuai perkembangan kondisi anak.

b. Fokuslah pada kondisi anak, bukan pada target

kemampuan anak. Nikmati dan syukuri atas apa yang

terjadi, Apa yang sudah mampu dilakukan oleh anak,

apresiasilah dengan ucapan yang disampaikan kepada

anak secara langsung. Berikan lingkungan untuk

mematangkan dan stimulus untuk meningkatkan

kualitas.

c. Hal-hal sederhana berpengaruh besar dalam kualitas

kegiatan/pembelajaran anak; senyum, bahagia, tawa,

apresiasi. Jangan lupakan hal-hal sederhana semacam

ini dalam kegiatan bersama anak.

d. Awal kegiatan anak adalah kegiatan alami (tak

terstruktur), kemudian secara perlahan menuju

terstruktur. Karena setiap anak memiliki kesiapan yang

Pola Kegiatan Keseharian - 19

Page 20: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

berbeda, carilah pola yang paling sesuai dengan anak

Anda. Cari keseimbangan antara kegiatan alami dan

terstruktur.

e. Cari kegiatan-kegiatan yang sesuai dan bisa

dipraktekkan di keluarga Anda, bukan kegiatan yang

keren.

f. Kegiatan fisik sangat penting bagi anak usia dini.

Kegiatan fisik bukan hanya menjaga kesehatan dan

kebugaran, tetapi juga berpengaruh langsung dalam

perkembangan kecerdasan anak.

g. Jika Anda membutuhkan ide kegiatan, carilah dari

keluarga lain. Tempatkan keluarga lain sebagai

inspirasi. Jagalah agar Anda tak merasa terintimidasi

dan merasa rendah diri dengan proses yang Anda

jalani. Yang penting Anda selalu berusaha menjadi

lebih baik. Setiap anak dan keluarga adalah indah

dengan kondisinya masing-masing.

h. Jangan lupa untuk merefleksikan kegiatan Anda:

apakah yang Anda lakukan untuk kepentingan anak,

Pola Kegiatan Keseharian - 20

Page 21: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

bukan untuk kepentingan orangtua atau untuk

memberi kesan tertentu pada orang lain.

i. Pesan yang akan terus saya ulang-ulang: waktu Anda

bersama anak-anak ini sangat pendek. Bersabarlah

dan nikmati kebersamaan yang hanya sebentar ini.

Lihatlah keajaiban-keajaiban kecil yang ditunjukkan

Tuhan melalui anak Anda, saat mereka menapaki

pertumbuhannya. Kebahagiaan Anda dan kebahagiaan

anak Anda menjadi stimulasi kuat untuk membangun

kematangan psikologis anak yang akan menjadi modal

besar untuk pertumbuhannya secara jangka panjang.

Pola Kegiatan Keseharian - 21

Page 22: Pola Kegiatan Keseharian - 1Kegiatan...kaki kanan ke depan selaras dengan tangan kiri yang mengayun. Pola Kegiatan ... Proses pembelajaran yang berbasis alam ... orang, kegiatan yang

P!"&'+Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3

(tiga) anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008).

Bersama isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling

untuk pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani

homeschooling sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini.

Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan

manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik

Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di

Lembaga PPM, Jakarta.

Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih

untuk menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home

Dad (WAHD).

Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola

blog Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah

menulis buku tentang homeschooling berjudul “Homeschooling

Lompatan Cara Belajar” dan “Warna-warni Homeschooling” yang

diterbitkan oleh penerbit Elex Media Komputindo.

Blog: www.RumahInspirasi.com

Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono

Twitter: @AarSumardiono

Email: [email protected] Kegiatan Keseharian - 22