6
Aspirasi Pneumoni (Aspiration pneumonia) DEFINISI Pneumonia Aspirasi (Aspiration pneumonia) adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh terhirupnya bahan-bahan ke dalam saluran pernafasan. Berdasarkan buku IPD UI pneumonia aspirasi didefinisikan sebagai terbawanya bahan yang ada diorofaring pada saat respirasi ke saluran nafas bawah dan dapat menyebabkan kerusakan parenkim paru. PENYEBAB Partikel kecil dari mulut sering masuk ke dalam saluran pernafasan, tetapi biasanya sebelum masuk ke dalam paru-paru, akan dikeluarkan oleh mekanisme pertahanan normal atau menyebabkan peradangan maupun infeksi. Jika partikel tersebut tidak dapat dikeluarkan, bisa menyebabkan pneumonia. Orang yang lemah, keracunan alkohol atau obat atau dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh obat bius atau karena kondisi kesehatannya, memiliki resiko untuk menderita pneumonia jenis ini. Bahkan orang normal yang menghirup sejumlah besar bahan makanan yang dimuntahkannya, , bisa menderita pneumonia aspirasi. 1. PNEUMONITIS KIMIA Pneumonitis kimia terjadi bila zat yang terhirup bersifat racun terhadap paru-paru, dan masalah yang akan timbul lebih bersifat iritasi daripada infeksi. Zat yang terhirup biasanya adalah asam

Pneumonia Aspirasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pneumonia Aspirasi

Aspirasi Pneumoni (Aspiration pneumonia)

DEFINISI

Pneumonia Aspirasi (Aspiration pneumonia) adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh

terhirupnya bahan-bahan ke dalam saluran pernafasan. Berdasarkan buku IPD UI pneumonia

aspirasi didefinisikan sebagai terbawanya bahan yang ada diorofaring pada saat respirasi ke

saluran nafas bawah dan dapat menyebabkan kerusakan parenkim paru.

PENYEBAB

Partikel kecil dari mulut sering masuk ke dalam saluran pernafasan, tetapi biasanya sebelum

masuk ke dalam paru-paru, akan dikeluarkan oleh mekanisme pertahanan normal atau

menyebabkan peradangan maupun infeksi. Jika partikel tersebut tidak dapat dikeluarkan, bisa

menyebabkan pneumonia.

Orang yang lemah, keracunan alkohol atau obat atau dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh

obat bius atau karena kondisi kesehatannya, memiliki resiko untuk menderita pneumonia jenis

ini. Bahkan orang normal yang menghirup sejumlah besar bahan makanan yang

dimuntahkannya, , bisa menderita pneumonia aspirasi.

1. PNEUMONITIS KIMIA

Pneumonitis kimia terjadi bila zat yang terhirup bersifat racun terhadap paru-paru, dan masalah

yang akan timbul lebih bersifat iritasi daripada infeksi. Zat yang terhirup biasanya adalah asam

lambung. Yang terjadi dengan segera adalah sesak nafas dan peningkatan denyut jantung.

Gejala lainnya berupa demam, dahak kemerahan dan kulit yang kebiruan karena darah yang

kurang teroksigenisasi (sianosis). Untuk menegakkan diagnosis dilakukan foto dada serta

pengukuran konsentrasi oksigen dan karbondioksida dalam darah arteri.

Pengobatan terdiri dari terapi oksigen dan jika perlu bisa diberikan ventilator mekanis.

Bisa dilakukan pengisapan trakea untuk membersihkan saluran pernafasan dan mengeluarkan

benda yang terhirup. Untuk mencegah infeksi, kadang-kadang diberikan antibiotik.

Biasanya penderita pneumonitis kimia bisa segera sembuh atau akan semakin memburuk

Page 2: Pneumonia Aspirasi

menjadi suatu sindroma gawat pernafasan akut atau menjadi suatu infeksi bakteri.

Sekitar 30-50 % pernderita meninggal.

2. ASPIRASI BAKTERI

Aspirasi bakteri adalah bentuk pneumonia aspirasi yang paling sering terjadi. Hal ini biasanya

terjadi karena bakteri tertelan dan masuk ke dalam paru-paru.

3. OBSTRUKSI MEKANIK

Penyumbatan mekanik saluran pernafasan bisa disebabkan oleh terhirupnya partikel atau benda

asing. Anak kecil beresiko tinggi karena sering memasukkan benda ke dalam mulutnya dan

menelan mainan kecil atau bagian-bagian dari mainan.

Obstruksi juga dapat terjadi pada orang dewasa, terutama jika daging terhirup pada saat

makan.Jika benda menyumbat trakea, pasien tidak dapat bernafas atau bicara. Jika benda

tersebut tidak dikeluarkan dengan segera penderita akan segera meninggal. Dilakukan Manuver

Heimlich, untuk mengeluarkan benda asing dan tindakan ini biasanya dapat menyelamatkan

nyawa penderita. Jika benda asing tertahan di bagian yang lebih bawah dari saluran pernafasan,

bisa terjadi batuk iritatif menahun dan infeksi yang berulang. Benda asing biasanya dikeluarkan

dengan bronkoskopi (alat dimasukkan melalui saluran pernafasan dan benda asing dikeluarkan).

PATOFISIOLOGI (emedicine)

Aspirasi pneumonitis menunjukkan menunjukkan ada sebuah proses akut dimana terjadi iritasi di

paru akibat inhalasi isi lambung. Penyakit ini terjadi pada orang-orang dengan perubahan tingkat

kesadaran yang biasanya disebabkan kejang, cerebrovascular accident (CVA), massa di SSP,

keracunan obat ataupun overdosis, dan trauma kapitis.

Resiko aspirasi ini secara tidak langsung berhubungan dengan tingkat kesadaran pasien

(penurunan GCS berhubungan dengan meningkatnya resiko aspirasi). Tingkat keparahan

penyakit ini berhubungan langsung dengan volume dan keasaman dari cairan yang diaspirasi.

Aspirasi dengan jumlah caoran gaster yang banyak juga dikenal sebagai sindrom Mendelson,

dimana bias terjadi penekanan pernafasan dalam satu jam. Keasaman isi lambung itu

menyebabkan adanya rasa terbakar pada saluran tracheobonchial.

Karena kandungan isi lambung yang relatif steril, bakteri tidak memiliki peranan penting pada

Page 3: Pneumonia Aspirasi

tahap awal penyakit ini. Tetapi hal ini tidak berlaku pada pasien dengan gastroparesis atau

obstruksi usus halus atau pasien yang menggunakan antasid (PPI, Reseptor H2 antagonis).

Tergantung pada jumlah bakteri yang terinokulasi, superinfeksi bakteri dapat terjadi setelah

terjadinya cedera kimia.

Aspirasi pneumoni adalah berkembangnya infiltrat pada pasien dengan resiko tinggi dari aspirasi

orofaring. Hal tersebut terjadi ketika pasien menghirup zat dari orofaring yang berkumpul di

saluran nafas atas.

Studi tentang bakteriologi awal untuk organisme penyebab menyatakan bahwa spesies anaerobik

merupakan penyebab tersering pada aspirasi pnemoni komuniti, Staphylococcus aureus,

Haemophilus influenzae, dan Enterobacteriaceae adalah organisme yang paling sering. Di sisi

lain, aspirasi pneumonia nosokomial sering disebabkan oleh organisme gram-negatif termasuk

Pseudomonas aeruginosa, biasanya pada pasien dengan intubasi. Penelitian ini menunjukkan

peranan yang terbatas dari patogen anaerob baik varian komuniti dan nosokomial.

Sindrom ini paling sering muncul pada individu dengan mekanisme pertahanan pada kerusakan

jalan nafas kronis. Hal ini ermasuk refleks cegukan, batuk, gerakan silia, dan mekanisme imun,

dimana semuanya bertujuan untuk mengeluarkan bahan-bahan infeksi dari saluran nafas yang

lebih bawah.

Faktor resiko yang lain termasuk rendahnya perawatan gigi dan mulut, dimana keduanya

meningkatkan keganasan bakteri dari sekresi orofaringeal. Dokter harus membuat dugaan untuk

dignosis ini ketika pasien datang dengan faktor resiko dan bukti radiologi menunjukkan adanya

infiltrat pada aspirasi pnemoni. Lokasi dari infiltrat ini tergantung pada posisi pasien pada saat

terjadinya aspiasi.

DIAGNOSIS

Diagnosis berdasarkan:

1. Gejala klinis: mendadak batuk, sesak nafas, setelah 1-2 minggu sesudah aspirasi keluhan

dapat berupa demam menggigil, nyeri pleuritik, batuk dengan dahak purulen dan berbau,

nyeri perut, anoreksia, penrunan berat badan.

2. Pemeriksaan penunjang: leukositosis, LED meningkat.

Page 4: Pneumonia Aspirasi

3. Pada foto thorax dijumpai gambaran infiltrat pada segmen paru unilateral dapat disertai

kavitasi dan efusi pleura

4. Pemeriksaan lain elektrolit, BUN, Kreatinin, AGDA, kultur darah.

KOMPLIKASI DAN MORTALITAS

Pada pneumoni aspirasi dapat terjadi gagal nafas akut.Angka mortalitasnya pneumoni aspirasi

komuniti 5 % sedangkan pada pneumoni aspirasi nosokomial 20 %.

PROGNOSIS

Jika tidak ada komplikasi maka angka mortalitas peneumonitis 5%, sedangkan pada aspirasi

massif dengan atau tanpa sindrom Mendelson mencapai 70%.

(IPD UI)