Upload
candra-eriyanto
View
215
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Plenary Discusion
Citation preview
PLENARY DISCUSSION
TUTORIAL 12
SKENARIO
Nowadays smoking has been a common habit to the community. Smoking is done
by not only adult males but also children and females. As a matter of fact, the
effects of smoking are harmful to health. Research shows that smoking increases
the risk of heart problemsdue to the narrowing of the arteries, cancers such as lung
cancer, throat cancer, bronchitis, hypertension, impotency and pregnancy
problems and fetus congenital. Smoking can also lower the body immune because
the addictive substances of the tobacco weaken the body nerves especially the
respiration system. The health risks threaten not only the active smokers but also
the people around them. In Indonesia, around 60% of women are passive smokers.
They are exposed of smoke at home, work, public transportation and public
places.
To protect the passive smokers, the regional government of Yogyakarta Special
Region issued a Regional Regulation 5/2007 on Air Pollution Control. In the
regulation verse 11 article 1 states that it is prohibited to smoke in non-smoking
areas. In addition, the article 2 states that non-smoking areas are stipulated by the
Governor or Regent/Mayor's regulation. Some areas which are expected to be
non-smoking areas are: (1) health service areas, (2) teachin learning institutions,
(3) children play area,
(4) worship areas, (5) public transportation, (6) public places, and (7) work places.
In public places and work places, there are some spots specially designed for the
smokers with some additional rules, i.e pregnant women, uniform-wearing
children or under-19-year old children are not allowed to be in such places. In the
draft of the governor's regulation, it is stated that the non smoking areas should be
completed with the non-smoking signs.
What about UMY?
UMY has been declared to be the non-smoking area by the board of management
of the university. However, the policy does not seem to be effective. There are
still many employees, lecturers and students smoking around the UMY campus. It
is true that do not smoke within the building but they usually go to the parking
area to smoke. What solution can you give to solve this problem?
PEMBAHASAN:
1. Klarifikasi istilah:
a. Kanker: suatu kondisi dimana sel mengalami kehilangan pengendalian
danmekanisme normalnya sehingga menyebabkan pertumbuhan sel
yang abnormal (tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol dan tidak
beirama)
b. Bronkhitis: suatu peradangan pada saluran bronkus yang di sebabkan
oleh virus, bakteri, merokok dan polusi udara.
c. Hipertensi: kondisi dimana tekanan darah meningkat diatas normal.
d. Impotensi: disfungsi ereksi (ketidakmampuan untuk memulai dan
mempertahankan ereksi).
e. Imunitas:sistem pertahanan yang ada di dalam tubuh organisme.
f. Substansi adiktif: suatu zat yang dapat mengakibatkan ketergantunag
bagi penggunanya.
2. Menentukan masalah:
a. Apa definisi promosi kesehatan? Bagaimana promosi kesehatan pada
perilaku merokok?
b. Apa yang menyebabkan seseorang merokok?
c. Kandungan yang terdapat di dalam rokok dan bagaimana pengaruh nya
bagi tubuh?
d. Bagaimanakah solusi untuk berhenti merokok?
e. Peraturan pemerintah mengenai masalah merokok di Indonesia?
3. Analisis masalah
a. Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial,
spiritual, dan intelektual. Tidak hanya pada gaya hidup saja namun
juga lingkungan dimana masyarakat berinteraksi.
Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan:
1. menciptakan lingkungan yang mendukung,
2. mengubah perilaku, dan
3. meningkatkan kesadaran.
b. Penyebab orang merokok :
1. Terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya (teman atau orang tua
merokok)
2. Merokok sebagai pengobatan stres dan rileksasi, banyak orang
beranggapan bahwa rokok dapat membantu mengatasi stres.
3. Menggunakan rokok sebagai dukungan ketika mengalami hal yang
tidak enak.
4. Menikmati rokok dengan orang lain sebagai aktivitas sosialisasi
bersama.
5. Menggunakan rokok untuk memulai percakapan dan bertemu orang
baru.
6. Merokok tak membuat bosan atau kesepian.
7. Merokok ketika butuh rehat atau ingin sendiri.
c. Setiap tahun, ratusan ribu orang di seluruh dunia meninggal karena
penyakit yang disebabkan oleh merokok.Satu dari dua perokok seumur
hidup akan mati karena kebiasaan mereka. Setengah dari kematian ini
akan terjadi pada usia pertengahan. Asap rokok juga memberikan
kontribusi sejumlah kanker. Campuran nikotin dan karbon monoksida
dalam setiap batang rokok yang di hisap sementara meningkatkan
denyut jantung dan tekanan darah, berusaha keras hati dan pembuluh
darah. Hal ini dapat menyebabkan serangan jantung dan
stroke. Memperlambat aliran darah, mengurangi jumlah oksigen ke
kaki dan tangan. Beberapa perokok akhirnya memiliki anggota badan
yang diamputasi. Tar menutupi paru-paru seperti jelaga di cerobong
dan menyebabkan kanker. seorang perokok 20 batang/hari
menghirup tar sampai 1 cangkir penuh (210 g) dalam
setahun. Mengubah ke rokok rendah tar tidak membantu karena
biasanya perokok menghisap lebih dalam asap terus di lebih lama, tar
menyeret lebih dalam ke paru-paru.
Karbon monoksida merampas otot, otak dan jaringan tubuh oksigen,
membuat seluruh tubuh dan terutama jantung bekerja lebih
keras. Seiring waktu, saluran udara membengkak udara yang ke dalam
paru-paru menjadi berkurang.
Produk yang paling merusak adalah:
tar, suatu karsinogen (zat yang menyebabkan kanker)
nikotin membuat ketagihan dan meningkatkan kadar kolesterol
dalam tubuh Anda
karbon monoksida mengurangi oksigen di dalam tubuh
komponen gas dan fase partikulat menyebabkan gangguan paru
obstruktif kronik (PPOK).
Kerusakan yang disebabkan oleh merokok dipengaruhi oleh:
jumlah asap rokok
apakah rokok memiliki penyaring
bagaimana tembakau telah disiapkan.
d. Analisis Kebiasaan
Lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah
dilakukan selama ini. Misalnya:
Kapan waktu tersering Anda untuk merokok
Kapan Anda secara otomatis ingin merokok
Hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan
merokok.
Susun Daftar Alasan
Lakukan segala hal yang membuat Anda tidak kembali merokok.
Selalu ingat alasan-alasan yang mendasari Anda untuk tidak merokok.
Jika perlu susun daftar alasan itu.
Menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan
Kehidupan sosial yang lebih baik
Ingat kesehatan dan kepentingan anak / keluarga
Makan lebih enak
Langsung Berhenti
Pilihlah sebuah hari di mana Anda akan berhenti. Dan pada hari itu,
langsung berhenti total tanpa melakukan tahapan-tahapan. Umumkan
rencana Anda kepada orang-orang dekat Anda agar mereka bisa
membantu.
Waspada Pada Hari-Hari Awal
Hari-hari awal akan terasa sangat berat. Cobalah mengalihkan
perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula.
Sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok,
seperti pergi ke bar.
Nikmati Hidup
Uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok dapat dipakai
untuk membeli hadiah bagi diri sendiri, seperti membeli buku,
membeli kaset, nonton bioskop, dan hal-hal menyenangkan lainnya.
Konsumsi Rendah Kalori
Selama minggu-minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu),
makanlah makanan yang mengandung kalori rendah. Juga minumlah
banyak air.
5 Alasan dan Faktor Pendorong untuk Berhenti Merokok:
1. Finansial
Tentunya ini adalah alasan/faktor pendorong yang sangat dan
paling kuat. Secara hitungan sederhana saja, kalau dalam sehari
menghabiskan rokok kretek favorit sebanyak 2 bungkus maka
secara nominal nilainya sekitar Rp 10.000,00.
Kalau dikali jumlah hari dalam satu tahun maka nilainya menjadi
Rp 3.650.000,00!
Jadi tinggal Anda bayangkan perasaan kita kalau membakar uang
sebanyak itu.
2. Kesehatan
badan lebih enteng dan terutama aroma napas dan badan menurun
sensasi tidak sedapnya.
3. Tren dan Gaya Hidup
Kebetulan sekarang yang lagi tren adalah tidak merokok. Selain itu
sekarang di banyak tempat umum sudah mulai dilarang merokok
kecuali di area-area tertentu yang sudah ditetapkan.
4. Omelan Isteri
mintalah kepada istri untuk meberikan peringatan apabila mulai
merokok.
5 Kiat Berhenti Merokok:
1. Kurangi Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Hari
Proses untuk berhenti merokok tidak di lakukan serta merta.
Bagaimanapun juga tubuh yang sudah terkondisikan oleh nikotin
dan tar tentunya akan melakukan aksi protes yang spartan jika
mendadak suplai racun tersebut terhenti tiba-tiba.
Karena itu kurangi rokok secara bertahap. Pasang target untuk
mulai mengurangi jumlah batang rokok dari jumlah 36 batang per
hari.
Jadi perlu waktu sampai hampir dua bulan untuk berhenti
menghisap rokok kretek kesayangan.
2. Kurangi Kadar Nikotin per Batang Rokok yang Dihisap per Hari
Setelah berhasil mengurangi batang rokok kretek yang dihisap per
hari, kemudian mulai lahberpindah menghisap rokok dengan kadar
tar dan nikotin yang rendah.
3. Giat Olah Raga
Untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh yang sudah pasti
berubah itu, rajinlah olah raga.
4. Kurangi Tidur Larut Malam
Atur pola tidur yang sesuai, gunakan alarm untuk membantu
mengatur pola tidur.
5. Mintalah Istri untuk Sering Ngomel
perhatian dari orang yang di sayang dapat menambah semangat
dalam upaya berhenti merokok tersebut.
e. Peraturan pemerintah mengenai masalah rokok bagi kesehatan
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan
nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat tersebut,
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dimana salah satu upaya
dimaksud adalah pengamanan zat adiktif. Rokok merupakan salah satu
zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan
bagi individu dan masyarakat, oleh karena dalam rokok terdapat
kurang lebih 4.000 (empat ribu) zat kimia antara lain nikotin yang
bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik, yang dapat
mengakibatkan berbagai penyakit antara lain kanker, penyakit jantung,
impotensi, penyakit darah, enfisema, bronkitis kronik, dan gangguan
kehamilan.
Dalam rangka peningkatan upaya penanggulangan bahaya akibat
merokok dan juga implementasi pelaksanaannya di lapangan lebih
efektif, efisien dan terpadu, diperlukan peraturan perundang-undangan
dalam bentuk Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Rokok
Bagi Kesehatan, dengan tujuan :
a. melindungi kesehatan dari bahaya akibat merokok,
b. membudayakan hidup sehat,
c. menekan perokok pemula,
d. melindungi kesehatan perokok pasif.
Pengamanan rokok bagi kesehatan tertuang didalam Peraturan
pemerintah RI Nomor 19 tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi
kesehatan. Selain itu, penanganan masalah rokok ini juga perlu
dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektor yang terkait. Oleh
karena itu, peraturan perundang-undangan yang erat kaitannya dengan
pengamanan rokok ini perlu diperhatikan seperti Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja, Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Undang-undang
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, Undang-undang Nomor
11 Tahun 1995 tentang Cukai, Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997
tentang Ketenaga-kerjaan, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, Undang-undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 32
Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Isi dari Peraturan pemerintah RI Nomor 19 tahun 2003 tentang
pengamanan rokok bagi kesehatan diantaranya adalah pemberian
informasi tentang kandungan kadar nikotin dan tar yang ada pada
setiap batang rokok, pencantuman peringatan pada label, pengaturan
produksi dan penjualan rokok dan periklanan dan promosi rokok.
Selain itu, perlu ditetapkan pula kawasan tanpa rokok pada tempat
umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik
sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat
ibadah dan angkutan umum, dan masi banyak lagi. Pelanggaran
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini dapat dikenakan tindakan
administratif dan sanksi pidana sesuai dengan Undang-undang Nomor
23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
Peran masyarakat dalam upaya pengamanan rokok bagi kesehatan
perlu ditingkatkan agar terbentuk kawasan tanpa rokok di semua
tempat/sarana. Pembinaan dan pengawasan oleh Menteri Kesehatan
atas pelaksanaan pengamanan rokok bagi kesehatan dilaksanakan
dalam berbagai bidang melalui pemberian informasi, penyuluhan, dan
pengembangan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.