13
PLENARY DISCUSSION TUTORIAL 12 SKENARIO Nowadays smoking has been a common habit to the community. Smoking is done by not only adult males but also children and females. As a matter of fact, the effects of smoking are harmful to health. Research shows that smoking increases the risk of heart problemsdue to the narrowing of the arteries, cancers such as lung cancer, throat cancer, bronchitis, hypertension, impotency and pregnancy problems and fetus congenital. Smoking can also lower the body immune because the addictive substances of the tobacco weaken the body nerves especially the respiration system. The health risks threaten not only the active smokers but also the people around them. In Indonesia, around 60% of women are passive smokers. They are exposed of smoke at home, work, public transportation and public places. To protect the passive smokers, the regional government of Yogyakarta Special Region issued a Regional Regulation 5/2007 on Air Pollution Control. In the regulation verse 11 article 1 states that it is prohibited to smoke in non-smoking areas. In addition, the article 2 states that non-smoking areas are stipulated by the Governor or Regent/Mayor's

Plenary Discussion

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Plenary Discusion

Citation preview

Page 1: Plenary Discussion

PLENARY DISCUSSION

TUTORIAL 12

SKENARIO

Nowadays smoking has been a common habit to the community. Smoking is done

by not only adult males but also children and females. As a matter of fact, the

effects of smoking are harmful to health. Research shows that smoking increases

the risk of heart problemsdue to the narrowing of the arteries, cancers such as lung

cancer, throat cancer, bronchitis, hypertension, impotency and pregnancy

problems and fetus congenital. Smoking can also lower the body immune because

the addictive substances of the tobacco weaken the body nerves especially the

respiration system. The health risks threaten not only the active smokers but also

the people around them. In Indonesia, around 60% of women are passive smokers.

They are exposed of smoke at home, work, public transportation and public

places. 

To protect the passive smokers, the regional government of Yogyakarta Special

Region issued a Regional Regulation 5/2007 on Air Pollution Control. In the

regulation verse 11 article 1 states that it is prohibited to smoke in non-smoking

areas. In addition, the article 2 states that non-smoking areas are stipulated by the

Governor or Regent/Mayor's regulation. Some areas which are expected to be

non-smoking areas are: (1) health service areas, (2) teachin learning institutions,

(3) children play area,  

(4) worship areas, (5) public transportation, (6) public places, and (7) work places.

In public places and work places, there are some spots specially designed for the

smokers with some additional rules, i.e pregnant women, uniform-wearing

children or under-19-year old children are not allowed to be in such places. In the

draft of the governor's regulation, it is stated that the non smoking areas should be

completed with the non-smoking signs. 

What about UMY? 

UMY has been declared to be the non-smoking area by the board of management

of the university. However, the policy does not seem to be effective. There are

Page 2: Plenary Discussion

still many employees, lecturers and students smoking around the UMY campus. It

is true that do not smoke within the building but they usually go to the parking

area to smoke. What solution can you give to solve this problem?

 

PEMBAHASAN:

1. Klarifikasi istilah:

a. Kanker: suatu kondisi dimana sel mengalami kehilangan pengendalian

danmekanisme normalnya sehingga menyebabkan pertumbuhan sel

yang abnormal (tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol dan tidak

beirama)

b. Bronkhitis: suatu peradangan pada saluran bronkus yang di sebabkan

oleh virus, bakteri, merokok dan polusi udara.

c. Hipertensi: kondisi dimana tekanan darah meningkat diatas normal.

d. Impotensi: disfungsi ereksi (ketidakmampuan untuk memulai dan

mempertahankan ereksi).

e. Imunitas:sistem pertahanan yang ada di dalam tubuh organisme.

f. Substansi adiktif: suatu zat yang dapat mengakibatkan ketergantunag

bagi penggunanya.

2. Menentukan masalah:

a. Apa definisi promosi kesehatan? Bagaimana promosi kesehatan pada

perilaku merokok?

b. Apa yang menyebabkan seseorang merokok?

c. Kandungan yang terdapat di dalam rokok dan bagaimana pengaruh nya

bagi tubuh?

d. Bagaimanakah solusi untuk berhenti merokok?

e. Peraturan pemerintah mengenai masalah merokok di Indonesia?

3. Analisis masalah

a. Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat

menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal

didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial,

Page 3: Plenary Discussion

spiritual, dan intelektual. Tidak hanya pada gaya hidup saja namun

juga lingkungan dimana masyarakat berinteraksi.

Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan:

1. menciptakan lingkungan yang mendukung,

2. mengubah perilaku, dan

3. meningkatkan kesadaran.

b. Penyebab orang merokok :

1. Terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya (teman atau orang tua

merokok)

2. Merokok sebagai pengobatan stres dan rileksasi, banyak orang

beranggapan bahwa rokok dapat membantu mengatasi stres.

3. Menggunakan rokok sebagai dukungan ketika mengalami hal yang

tidak enak.

4. Menikmati rokok dengan orang lain sebagai aktivitas sosialisasi

bersama.

5. Menggunakan rokok untuk memulai percakapan dan bertemu orang

baru.

6. Merokok tak membuat bosan atau kesepian.

7. Merokok ketika butuh rehat atau ingin sendiri.

c. Setiap tahun, ratusan ribu orang di seluruh dunia meninggal karena

penyakit yang disebabkan oleh merokok.Satu dari dua perokok seumur

hidup akan mati karena kebiasaan mereka. Setengah dari kematian ini

akan terjadi pada usia pertengahan. Asap rokok juga memberikan

kontribusi sejumlah kanker. Campuran nikotin dan karbon monoksida

dalam setiap batang rokok yang di hisap sementara meningkatkan

denyut jantung dan tekanan darah, berusaha keras hati dan pembuluh

darah. Hal ini dapat menyebabkan serangan jantung dan

stroke. Memperlambat aliran darah, mengurangi jumlah oksigen ke

kaki dan tangan. Beberapa perokok akhirnya memiliki anggota badan

yang diamputasi. Tar menutupi paru-paru seperti jelaga di cerobong

Page 4: Plenary Discussion

dan menyebabkan kanker. seorang perokok 20 batang/hari

menghirup tar sampai 1 cangkir penuh (210 g)  dalam

setahun. Mengubah ke rokok rendah tar tidak membantu karena

biasanya perokok menghisap lebih dalam asap terus di lebih lama, tar

menyeret lebih dalam ke paru-paru.

Karbon monoksida merampas otot, otak dan jaringan tubuh oksigen,

membuat seluruh tubuh dan terutama jantung bekerja lebih

keras. Seiring waktu, saluran udara membengkak udara yang ke dalam

paru-paru menjadi berkurang.

 

Produk yang paling merusak adalah: 

tar, suatu karsinogen (zat yang menyebabkan kanker) 

nikotin membuat ketagihan dan meningkatkan kadar kolesterol

dalam tubuh Anda 

karbon monoksida mengurangi oksigen di dalam tubuh 

komponen gas dan fase partikulat menyebabkan gangguan paru

obstruktif kronik (PPOK). 

Kerusakan yang disebabkan oleh merokok dipengaruhi oleh: 

jumlah asap rokok 

apakah rokok memiliki penyaring 

bagaimana tembakau telah disiapkan.

 

d. Analisis Kebiasaan

Lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah

dilakukan selama ini. Misalnya:

Kapan waktu tersering Anda untuk merokok

Kapan Anda secara otomatis ingin merokok

Hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan

merokok.

Susun Daftar Alasan

Page 5: Plenary Discussion

Lakukan segala hal yang membuat Anda tidak kembali merokok.

Selalu ingat alasan-alasan yang mendasari Anda untuk tidak merokok.

Jika perlu susun daftar alasan itu.

Menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan

Kehidupan sosial yang lebih baik

Ingat kesehatan dan kepentingan anak / keluarga

Makan lebih enak

Langsung Berhenti

Pilihlah sebuah hari di mana Anda akan berhenti. Dan pada hari itu,

langsung berhenti total tanpa melakukan tahapan-tahapan. Umumkan

rencana Anda kepada orang-orang dekat Anda agar mereka bisa

membantu.

Waspada Pada Hari-Hari Awal

Hari-hari awal akan terasa sangat berat. Cobalah mengalihkan

perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula.

Sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok,

seperti pergi ke bar.

Nikmati Hidup

Uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok dapat dipakai

untuk membeli hadiah bagi diri sendiri, seperti membeli buku,

membeli kaset, nonton bioskop, dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Konsumsi Rendah Kalori

Selama minggu-minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu),

makanlah makanan yang mengandung kalori rendah. Juga minumlah

banyak air.

5 Alasan dan Faktor Pendorong untuk Berhenti Merokok:

1. Finansial

Tentunya ini adalah alasan/faktor pendorong yang sangat dan

paling kuat. Secara hitungan sederhana saja, kalau dalam sehari

menghabiskan rokok kretek favorit sebanyak 2 bungkus maka

secara nominal nilainya sekitar Rp 10.000,00.

Page 6: Plenary Discussion

Kalau dikali jumlah hari dalam satu tahun maka nilainya menjadi

Rp 3.650.000,00!

Jadi tinggal Anda bayangkan perasaan kita kalau membakar uang

sebanyak itu.

2. Kesehatan

badan lebih enteng dan terutama aroma napas dan badan menurun

sensasi tidak sedapnya.

3. Tren dan Gaya Hidup

Kebetulan sekarang yang lagi tren adalah tidak merokok. Selain itu

sekarang di banyak tempat umum sudah mulai dilarang merokok

kecuali di area-area tertentu yang sudah ditetapkan.

4. Omelan Isteri

mintalah kepada istri untuk meberikan peringatan apabila mulai

merokok.

5 Kiat Berhenti Merokok:

1. Kurangi Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Hari

Proses untuk berhenti merokok tidak di lakukan serta merta.

Bagaimanapun juga tubuh yang sudah terkondisikan oleh nikotin

dan tar tentunya akan melakukan aksi protes yang spartan jika

mendadak suplai racun tersebut terhenti tiba-tiba.

Karena itu kurangi rokok secara bertahap. Pasang target untuk

mulai mengurangi jumlah batang rokok dari jumlah 36 batang per

hari.

Jadi perlu waktu sampai hampir dua bulan untuk berhenti

menghisap rokok kretek kesayangan.

2. Kurangi Kadar Nikotin per Batang Rokok yang Dihisap per Hari

Setelah berhasil mengurangi batang rokok kretek yang dihisap per

hari, kemudian mulai lahberpindah menghisap rokok dengan kadar

tar dan nikotin yang rendah.

Page 7: Plenary Discussion

3. Giat Olah Raga

Untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh yang sudah pasti

berubah itu, rajinlah olah raga.

4. Kurangi Tidur Larut Malam

Atur pola tidur yang sesuai, gunakan alarm untuk membantu

mengatur pola tidur.

5. Mintalah Istri untuk Sering Ngomel

perhatian dari orang yang di sayang dapat menambah semangat

dalam upaya berhenti merokok tersebut.

e. Peraturan pemerintah mengenai masalah rokok bagi kesehatan

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan

nasional  diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan

derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat tersebut,

diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dimana salah satu upaya

dimaksud adalah pengamanan zat adiktif. Rokok merupakan salah satu

zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan

bagi individu dan masyarakat, oleh karena dalam rokok terdapat

kurang lebih 4.000 (empat ribu) zat kimia antara lain  nikotin yang

bersifat adiktif  dan tar yang bersifat karsinogenik, yang dapat

mengakibatkan berbagai penyakit antara lain kanker, penyakit jantung,

impotensi, penyakit darah, enfisema, bronkitis kronik, dan gangguan

kehamilan.

Dalam rangka peningkatan upaya penanggulangan bahaya akibat

merokok dan juga implementasi pelaksanaannya di lapangan lebih

efektif, efisien dan terpadu, diperlukan peraturan perundang-undangan 

dalam bentuk Peraturan Pemerintah   tentang  Pengamanan Rokok

Bagi  Kesehatan, dengan tujuan :

Page 8: Plenary Discussion

a. melindungi kesehatan dari bahaya akibat merokok,

b. membudayakan hidup sehat,

c. menekan perokok pemula,

d. melindungi kesehatan perokok pasif.

Pengamanan rokok bagi kesehatan tertuang didalam Peraturan

pemerintah RI Nomor 19 tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi

kesehatan. Selain itu, penanganan masalah rokok ini juga perlu

dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektor yang terkait. Oleh

karena itu, peraturan perundang-undangan yang erat  kaitannya dengan

pengamanan rokok ini perlu diperhatikan  seperti Undang-undang

Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja, Undang-

undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Undang-undang

Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, Undang-undang Nomor

11 Tahun 1995  tentang Cukai, Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997

tentang Ketenaga-kerjaan, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen,  Undang-undang Nomor 22 Tahun

1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 32

Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Isi dari Peraturan pemerintah RI Nomor 19 tahun 2003 tentang

pengamanan rokok bagi kesehatan diantaranya adalah pemberian

informasi tentang kandungan kadar nikotin dan tar yang ada pada

setiap batang rokok, pencantuman peringatan pada label, pengaturan

produksi dan penjualan rokok dan periklanan dan promosi rokok.

Selain itu, perlu ditetapkan pula kawasan tanpa rokok pada tempat

umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik

sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat

ibadah dan angkutan umum, dan masi banyak lagi. Pelanggaran

ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini dapat dikenakan tindakan

administratif dan sanksi pidana sesuai dengan Undang-undang Nomor

23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

Page 9: Plenary Discussion

Peran masyarakat dalam upaya pengamanan rokok bagi kesehatan

perlu ditingkatkan agar terbentuk kawasan tanpa rokok di semua

tempat/sarana. Pembinaan dan pengawasan oleh Menteri Kesehatan

atas pelaksanaan pengamanan rokok bagi kesehatan dilaksanakan

dalam berbagai bidang melalui pemberian informasi, penyuluhan, dan

pengembangan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.