Plate Tectonic

Embed Size (px)

DESCRIPTION

How tectonic plates are working.

Citation preview

LTI Journal Camera Ready format

PRogram studi teknik geologi fakultas teknik, uniVersitas sriwijaya

STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

Nama : Ugi kurnia gustiNIM: 03071281419061KELAS: Teknik geologi 14.

STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

Mata Kuliah/Kode: Konsep GeologiPertemuan ke-: 1Tanggal: Selasa, 9 Juni 2014Pokok Bahasan: Tektonik LempengPengajar: Elizabet Dwi Mayasari, S.T., M.T.Jenis Tugas/Praktek: HomeworkRevisi: 0PEKERJAAN DAN PENYELESAIAN

Plate Tectonic (Tektonik lempeng)Banyak fenomena geologi yang terjadi belakangan ini. Salah satunya adalah erupsi gunung berapi yang intens terjadi di Indonesia. Aktifitas gunung berapi singkatnya dipicu oleh adanya aktifitas tektonik. Seperti yang kita ketahui, kerak bumi terdiri dari dua buah lempeng sebagai penyusunnya, yaitu: lempeng benua dan lempeng samudra. Alfred Wegener (1915) berpendapat bahwa lempeng benua itu bergerak secara relative setiap tahunnya teori tersebut dikenal sebagai teori continental drift. Teori tersebut yang kemudian menginspirasi Arthur Holmes (1926-1936) mencetuskan ide bahwa adanya arus konvergen. Arus konvergen tersebutlah yang mengakibatkan lempeng benua dapat bergerak. Selanjutnya adalah Harry Hess (1964) mengemukakan bahwa lantai samudra itu juga bergerak. Teori tersebut dikenal dengan istilah seafloor spreading. Pada sekitar tahun 1960, terjadi penelitian besar-besaran oleh para ilmuan dari berbagai latar belakang ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya adalah ilmuan geologi dan geofisika. Para peneliti tersebut bahu membahu saling bekerjasama meneliti dan mempublikasikan riset-risetnya sehingga tercetuslah teori Tektonik Dunia yang Baru (new global plate tectonic). Inti teori tersebut adalah bahwa litosfer, lapisan batuan paling luar bumi itu, terpecah-pecah menjadi lempeng-lempeng (disebut lempeng karena dimensinya yang tipis) berupa benua dan samudra, yang satu sama lainnya saling menujam, menjauh, dan berpapasan (Awang Satyana, 2014).Pertama, batas lempeng konvergen, adalah perbatasan dimana terjadi pertemuan antara dua lempeng. Pertemuan tersebut dapat berupa pertemuan antara lempeng benua-samudra, benua-benua, dan samudra-samudra. Setiap pertemuan dari lempeng-lempeng tersebut menghasilkan produk yang berbeda-beda. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh besarnya densitas lempeng yang bertabrakan. Lempeng yang memiliki densitas lebih tinggi secara absolut akan menujam ke bawah lempeng yang ditabraknya, seperti pada saat lempeng samudra menabrak lempeng benua. Pertemuan dari dua lempeng yang berbeda itu akan menghasilkan jajaran gunung api aktif. Selanjutnya, apabila yang bertemu adalah lempeng benua dengan lempeng benua, karena densitas lempeng benua yang rendah maka kedua lempeng tersebut akan saling mengangkat sehingga terbentuklah jajaran pegunungan tidak aktif. Selain itu, ada juga pertemuan antara lempeng samudra dengan lempeng samudra, karena densitasnya yang tinggi maka keduanya akan saling menujam dan menghasilkan gunung api bawah laut, efek dari penujaman itu adalah melelehnya lempeng samudra yang kemudian menjadi cikal-bakal magma. Kedua, batas lempeng divergen, yaitu pemekaran dari lempeng baik itu lempeng samudra maupun lempeng benua. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya arus konveksi (Arthur Holmes 1926-1936). Lempeng samudra akan bergerak saling menjauh akibat gaya tersebut sehingga menghasikan erupsi volkanik pada wilayah tersebut. Hal yang berbeda terjadi apabila kondisi tersebut terjadi pada lempeng benua. Lempeng benua akan terbelah menjadi dua. Wilayah yang terbelah tersebut kemudian akan menjadi samudra yang baru.Ketiga, batas lempeng transform, adalah kondisi dimana dua lempeng berpapasan. Contohnya seperti yang terjadi di San Andreas, Amerika, lempeng benua dan lempeng samudra saling berpapasan dan pada wilayan tersebut rentang terjadi gempa bumi.Selain itu ada juga titik titik yang dinamakan hotspot. Hotspot adalah titik dimana tempat berkumpulnya magma yang mengakibatkan tingginya gradient geothermal pada wilayah tersebut. Contohnya seperti yang terjadi di Hawai, Amerika.

KOMENTAR DAN CATATAN PENILAI

Tanda TanganPenilai

Elizabet Dwi Mayasari, S.T., M.T.