23
PLASTIK

Plastik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

p

Citation preview

Plastik

Plastik

Definisi Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah plastik merangkumi produk polimer sintetik atau semi-sintetik.Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki ciri-ciri yang deformasi atau gagal karena keteganganPengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Sejarah PlastikPlastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material pelastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.

Jenis plastikPelastik dapat digolongkan berdasarkan:1. Sifat fisikanya Termoplastik.Merupakan jenis pelastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Termoset.Merupakan jenis pelastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya.Jenis Plastik (Lanjutan)2. Kinerja dan penggunaanya - Pelastik komoditas Sifat mekanik tidak terlalu bagus tidak tahan panas- Pelastik teknik Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C, Sifat mekanik bagus- Pelastik teknik khusus Temperatur operasi di atas 150 C, Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tariK diatas 500 Kgf/cm)

Proses manufaktur pelastikInjection moldingBijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.EkstrusiBijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu.ThermoformingLembaran pelastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.Blow moldingBiji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam cetakan.Tanda pengenal identifikasi PelastikPada tahun 1988, The Society of Plastic Industry mengeluarkan kode-kode yang digunakan untuk mengidentifikasi plastik berdasarkan bahannya dan kegunaannya.Berikut ini adalah tanda pegenal identifikasi plastik secara umum:1. Kode biasanya berada di dasar kemasan2. Kode berbentuk segitiga yang terbentuk dari 3 tanda panah3. Di dalam logo segitiga akan terdapat angka4. Dan di bawah segitiga, ada nama jenis plastik tersebut.Tanda pengenal identifikasi Pelastik (Lanjutan)

Tanda pengenal identifikasi Plastik (Lanjutan)Kode 1: PET atau Polyethylene Terephthalate

PET atau polyethylene terephthalate adalah jenis plastik yang biasa dipakai untuk botol plastik yang tembus pandang seperti botol air mineral, dan hampir semua botol minuman lainnya.Botol jenis PET ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jadi, sebaiknya kurangi penggunaan isi ulang untuk jenis plastik ini, atau gunakan saja botol kaca.

Tanda pengenal identifikasi Plastik (Lanjutan)Kode 2: HDPE atau High Density Polyethylene

HDPE atau High Density Polyethylene memiliki sifat bahan plastik yang lebih kuat, keras, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, Galon Air minum, dan lain-lain.HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang sedikit lebih aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan atau minuman yang dikemas dengan plastik jenis ini.

Tanda pengenal identifikasi Pelastik (Lanjutan)Kode 3: PVC atau Polyvinyl Chloride

PVC atau polyvinyl chloride adalah jenis plastik yang cukup sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik untuk pembungkus, dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan selama kurang lebih 15 Menit

Tanda pengenal identifikasi Pelastik (Lanjutan)Kode 4: LDPE atau Low Density Polyethylene

LDPE atau low density polyethylene adalah jenis plastik yang cukup sulit untuk dihancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan jenis plastik ini, biasa dipakai untuk tempat makanan(Tupperware), plastik kemasan makanan, dan beberapa botol-botol yang dipakai untuk kemasan minuman. Jenis plastik dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat.

Tanda pengenal identifikasi Pelastik (Lanjutan)Kode 5: PP atau Polypropylene

PP adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan, tapi tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap pada permukaannya. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, dan stabil terhadap suhu tinggi.

Tanda pengenal identifikasi Plastik (Lanjutan)Kode 6: PS atau Polystyrene

PS atau polystyrene biasa dipakai sebagai bahan tempat makan jenis styrofoam, tempat minum sekali pakai,dan lain-lain. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine sangat berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf.

Tanda pengenal identifikasi Plastik (Lanjutan)Kode 7: OTHER atau acrylonitrile butadiene styrene acrylic, polycarbonate, polylactic acid, nylon,fiberglass

Other (biasanya menggunakan polycarbonate) bisa didapatkan di tempat minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Sebaiknya hindari penggunaan bahan plastik ini.

Tanda pengenal identifikasi Plastik (Lanjutan)(Saran)Setelah kita mengetahui dan melihat bahaya dan resiko yang ditimbulkan plastik maka sebelum untuk penggunaan yang berhubungan dengan kesehatan atau pembungkus makanan maka sebaiknya lihat dulu kode plastik yang ada. Gunakan plastik itu dengan baik dan benar.

IndustriSekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka adalah polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan pelastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia.Pengolahan Limbah Plastik

Pengolahan Limbah Plastik(Lanjutan)Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi limbah plastik adalah dengan mendaur ulang, dengan incinerasi, dan dengan membuat plastik yang dapat mengalami biodegradasi.

Pengolahan Limbah Plastik(Lanjutan)1. Daur UlangPenanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.

Pengolahan Limbah Plastik(Lanjutan)2. IncinerasiCara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunkana sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara.

Pengolahan Limbah Plastik(Lanjutan)3. Plastik BiodegradableSekitar separo dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal itu telah diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih.Pengolahan Limbah Plastik(Lanjutan)Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar