153
i PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: ASIH DWI PAWESTRI NIM: 051334077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

i

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

ASIH DWI PAWESTRI

NIM: 051334077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

1. Bapakku Budi Santoso dan Ibuku Sri Martuti yang senantiasa

memberikan kasih sayang dan dukungan doa sehingga aku bisa menjadi

orang yang berguna.

2. Adikku Ami dan Anti yang telah membuatku bersemangat untuk segera

menyelesaikan kuliah.

3. mZ Pian yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian

dan dukungan doa hingga aku lulus Sarjana.

4. Semua keluarga yang ada di Lampung, Prambanan dan Bekasi

terima kasih untuk dukungan doa yang diberikan, sehingga aku bisa

menyelesaikan kuliahku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

v

MOTTO

1. Takut akan TUHAN adalah permulaan

pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat

dan didikan (Amsal 1:7).

2. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,

karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.

Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius

6:34).

3. Rencana adalah jembatan menuju mimpi.

4. Saya bisa, selama saya berpikir bisa.

5. Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum

mencoba, belajar, dan berlatih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR

DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”.

Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah

mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; sekaligus

selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam

memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan

skripsi ini;

4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah

membantu kelancaran proses belajar selama ini;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

viii

8. Bapak Drs. Waspodo selaku Kepala SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

9. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA Kristen 3 Terbanggi

Besar yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;

10. Bapak Budi Santoso dan Ibu Sri Martuti yang selalu memberikan kasih

sayang dan dukungan doa;

11. Ami dan Anti yang memberikan motivasi, sehingga penulis bersemangat

untuk menyelesaikan kuliah;

12. mZ Pian yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian dan

dukungan doa selama menyusun skripsi;

13. Pak De Pamardi (Alm.), Bu De Er, Lek Harjo, Lek Sri ”Anjar”, Lek Bag,

Lek Wenti, Lek Budi, Lek Sri ”Arum”, Pak Kur, Lek Win, Pak De Kadir, Bu

De Sri, Lek Di, mZ Puguh, mZ Hari, mZ Gesang, Mbak Rina, Mbak Sih,

Wawan, Anjar, Arum, Yakub, Yoas, Pica, Yoko, Yuli, Yunus dan semua

keluarga di Lampung yang telah memberikan dukungan doa selama penulis

kuliah dan menyusun skripsi;

14. Mbah Kakung, Mbah Putri, Mbah Sugi, Pak De Budi, Bu De Sarmi, Pak De

Sugi, Bu De Mul, Lek Yudi, Lek Bani, Lek Rus, Lek Dini dan semua

keluarga di Manis Renggo yang telah memberikan dukungan doa;

15. Bapak Supardi, Ibu Endang, mZ Anto, dan De’ Ayu di Bekasi yang telah

memberikan dukungan doa selama menyusun skripsi;

16. Bapak Nandang, Ibu Rita, De’ Ratih, De’ Ndaru, dan Yeyen, terima kasih

untuk dukungan doa dan kebersamaannya saat penulis tinggal di Bromo 14 C

selama kurang lebih 4 tahun;

17. Katarina, Tia, Villa, Widi, Andri, Rina Budi, Ertyn, Tri, Riri, Niken, Tithe,

Candra, Vivi, Kurnia, Leny, Era, Singgih, Bangkit, Iwax, Tosu, Yanto, Eka

’Ndut, Febran, Paijo, Arnon, Kris, Filip, Itox, Yansen, Lilik, Dwi Cowk,

Feri, Wulan, Dwi Cewk, Rini, Merry, Yuni, Eka Cewk, Mita, Lisa, Heni,

Lely, Rosa, Galuh, Rita, Boim, Chopy, Nophe’, Whilda, Marsya, Lilis dan

semua teman angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ix

tercinta, Universitas Sanata Dharma. Hadiah terindah yang penulis terima

saat berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan

indah bersama kalian. Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan saat

penulis harus benar-benar meninggalkan Yogyakarta dan harus pergi ke

tempat yang baru;

18. Mbak Sisil, Mbak Nenes, dan seluruh kakak tingkat yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungan dan kerja samanya

selama ini;

19. Daru, Wati, Rara, Robin, Beni, Dwi, Rouberti, Pristi, Irene, Elina selaku adik

tingkat. Terima kasih untuk dukungan doa dan kerja samanya selama ini;

20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

pihak yang berkepentingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xi

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah

Asih Dwi Pawestri Universitas Sanata Dharma

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMA Kristen 3 Terbanggi Besar. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang berjumlah 230 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 90 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi yang dikembangkan Chow.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,107 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,683 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,177 > α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING ENVIRONMENT TOWARDS THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING ACHIEVEMENT AND

STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE THE STUDY TO UNIVERSITY A Case Study : Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District,

Lampung Tengah Regency

Asih Dwi Pawestri Sanata Dharma University

2009

The objectives of this study is to determine : (1) the influence of family environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university; (2) the influence of school environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university; (3) the influence of society environment towards the relationship between learning achievement and the student’s interest to continue the study to university.

This research is a case study on 12th grade students of Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District. The population of this research are 230 students of Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District. The samples are 90 students. The sampling technique is purposive sampling. The method of data collection are questionnaire and documentation. The technique of analyzing the data is Chow’s regressive equation model.

The result indicates that : (1) there is no influence of family environment towards the relationship between learning achievement and the student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,017 > α = 0,05); (2) there is no influence of school environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,683 > α = 0,05); (3) there is no influence of society environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,177 > α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiii

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv

MOTTO............................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. vi

KATA PENGANTAR........................................................................................ vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH............................................................................................................... x

ABSTRAK........................................................................................................... xi

ABSTRACT......................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Batasan Masalah ........................................................................................ 5

C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

D. Tujuan ........................................................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian...................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi .......................................... 8

B. Lingkungan Belajar .................................................................................... 9

C. Prestasi Belajar ........................................................................................... 16

D. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 17

E. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiv

xiv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………………………………………………………...…. 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………. 23

C. Populasi, Sample, dan Teknik Penarikan Sampel ………………...…….... 23

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .........………………………...….. 24

E. Teknik Pengumpulan Data.... ………………………………………..…..... 27

F. Teknik Pengujian Kuesioner ……….……………....………………........... 28

G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 32

BAB IV GAMBARAN SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah........................................................................... 36

B. Visi dan Misi................................................................................................ 39

C. Organisasi.................................................................................................... 42

D. Sumber Daya Manusia................................................................................. 43

E. Siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar....................................................... 44

F. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah...................................................... 44

G. Kurikulum.................................................................................................... 45

H. Usaha-usaha Penempatan Sekolah............................................................... 49

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data.............................................................................................. 50

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas.................................................................................. 55

b. Uji Linieritas.................................................................................... 56

2. Pengujian Hipotesis................................................................................ 58

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................................... 70

B. Keterbatasan Penelitian................................................................................. 71

C. Saran-Saran................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xv

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Belajar..................................... 25

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan

Tinggi..................................................................................................... 26

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan

Tinggi..................................................................................................... 29

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga.................. 29

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah.................... 30

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat.............. 30

Tabel 3.7 Rangkuman Uji Reabilitas Instrumen Penelitian................................... 31

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Kristen 3 Terbanggi Besar......................... 39

Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia........................................................................... 43

Tabel 4.3 Siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar................................................. 44

Tabel 5.1 Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi..................................... 50

Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga............................................................................. 51

Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah............................................................................... 52

Tabel 5.4 Lingkungan Masyarakat......................................................................... 53

Tabel 5.5 Prestasi Belajar Siswa............................................................................. 54

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas.................................................................... 55

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas...................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xvi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian........................................................................ 75

Lampiran II Data Induk Penelitian...................................................................... 81

Lampiran III Uji Validitas dan Reabilitas............................................................. 91

Lampiran IV Data Mentah Uji Normalitas, Uji Linieritas dan Uji Hipotesis....... 103

Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Linieritas.................................................... 106

Lampiran VI Uji Hipotesis.................................................................................... 108

Lampiran VII Daftar Distribusi Frekuensi.............................................................. 111

Lampiran VIII Interpretasi Terhadap Variabel Penelitian....................................... 121

Lampiran IX Surat Ijin Penelitian......................................................................... 126

Lampiran X Surat Bukti Penelitian...................................................................... 127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sukses dalam hidup merupakan suatu kondisi yang selalu diinginkan

oleh setiap orang. Salah satu cara untuk menuju ke kondisi sukses tersebut

adalah melalui pendidikan. Pencapaian sukses melalui jalur pendidikan

memerlukan waktu yang lama dengan berbagai kendala baik eksternal

maupun internal. Kendala eksternal adalah segala hal yang berasal dari luar

individu, contohnya: lingkungan sosial dan keluarga. Sedangkan untuk

kendala internal adalah segala hal yang berasal dari dalam diri individu yang

bersangkutan, contohnya: kondisi fisik, minat, dan motivasi.

Pada masyarakat yang semakin maju, prestasi akademik seseorang di

bidang pendidikan dipandang amat penting. Karenanya lembaga-lembaga

pendidikan formal (sekolah) cenderung menekankan proses belajar yang baik,

suasana kompetitif di kelas, dan keberhasilan siswa dalam menempuh tes atau

ujian. Alasannya setiap lulusan diharapkan mampu melihat hasil belajar dan

akibat-akibat yang mungkin dihadapi dikemudian hari dalam hubungannya

dengan pilihannya terhadap sekolah dan pekerjaan.

Pendidikan sering dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang

lebih baik di kemudian hari. Karena itu banyak orang tua yang tidak ragu-ragu

memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anak-anaknya. Para

orang tua berharap bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anak-anaknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

2

2

semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

Sayangnya, untuk memperoleh pendidikan diperlukan biaya yang cukup

tinggi. Biaya pendidikan yang tinggi inilah yang kadang menjadi kendala bagi

mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak diantara

mereka putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya untuk pendidikan. Saat siswa

hendak mengambil keputusan studi lanjut, mereka harus mempertimbangkan

dua hal (Winkel, 1984:31): (1) kemampuan intelektual, bakat khusus, arah

minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial dan (2) tidak dapat diabaikan

pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.

Dalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki faktor-faktor yang

berhubungan dengan minat studi lulusan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang rendah. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya prosentase yang rendah untuk siswa yang melanjutkan ke

perguruan tinggi selama lima tahun terakhir, yaitu 2003/2004 = 22,89%,

2004/2005 = 23,91%, 2005/2006 = 23,53%, 2006/2007 = 30,76%, dan

2007/2008 = 31,30%. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa lulusan SMA

Kristen 3 Terbanggi Besar kebanyakan langsung mencari kerja. Sedangkan

tujuan pendidikan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar bukanlah untuk itu, tetapi

lulusan diharapkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan tinggi/rendahnya minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi, faktor-faktor tersebut antara lain status

sosial ekonomi orang tua, lingkungan belajar, prestasi belajar, motivasi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

3

3

kurikulum sekolah. Penelitian ini akan memfokuskan pada faktor prestasi

belajar.

Prestasi belajar siswa merupakan suatu ukuran kemampuan seseorang

terhadap bidang tertentu. Tinggi/rendahnya prestasi belajar siswa diduga kuat

berhubungan dengan tinggi/rendahnya minat siswa untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi. Semakin tinggi prestasi belajar siswa, maka semakin tinggi

pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil penelitian

sebelumnya menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan

sumbangan positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

(Budiarti, 2001:82). Santoso (2007:78) dalam penelitiannya juga telah

menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif

terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi sebagaimana telah diuraikan di atas diduga dipengaruhi oleh lingkungan

belajar siswa. Lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang

melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh

pada perkembangan individu. Ruang lingkup lingkungan belajar adalah

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang sangat berpengaruh bagi siswa

untuk menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh.

Lingkungan keluarga ini mencakup cara mendidik, suasana keluarga,

pengertian orang tua, keadaan sosial ekonomi orang tua, dan latar belakang

kebudayaan. Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa membuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

4

4

kesempatan untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan.

Yang tercakup dalam lingkungan sekolah, antara lain media pendidikan,

keadaan gedung, interaksi guru dengan murid, cara penyajian, hubungan

antara murid, standar pelajaran di atas ukuran, kurikulum, waktu sekolah,

pelaksanaan disiplin, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan lingkungan

masyarakat adalah lingkungan di mana siswa menjalin hubungan dan

berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, baik dengan teman sebaya,

orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Lingkungan

masyarakat ini mencakup mass media, teman bergaul, kegiatan lain, dan cara

hidup lingkungan.

Lingkungan belajar yang baik akan mendorong pencapaian prestasi

belajar yang semakin baik. Lingkungan belajar yang baik juga akan

mendorong siswa memiliki minat yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi. Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar

dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih

baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang

kurang baik. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang

memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga

dicapai prestasi belajar yang baik pula. Begitu pula siswa yang hidup di

lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin akan termotivasi

untuk belajar agar mendapat prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan

dengan siswa yang hidup dalam lingkungan masyarakat yang anak-anaknya

kurang baik dan kurang rajin. Dengan demikian ada pengaruh positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

5

5

lingkungan belajar pada hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini dimaksudkan untuk

menyelidiki hubungan prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi ditinjau dari faktor lingkungan belajar. Penelitian ini

selanjutnya mengambil judul “Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap

Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke

Perguruan Tinggi”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa SMA

Kristen 3 Terbanggi Besar.

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat siswa melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut antara lain pengaruh sikap, persepsi,

prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi,

minat orang tua, dan teman sebaya. Penelitian ini memfokuskan pada faktor

prestasi belajar dan lingkungan belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

6

6

2. Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

3. Apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap

hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap

hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap

hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah

perbendaharaan bacaan, khususnya mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

7

7

2. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang

berhubungan dengan studi lanjut siswa.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan wawasan dan

pengetahuan penulis, serta sebagai dasar penyelidikan kebenaran hasil

penelitian sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang penting bagi

keberhasilan seseorang. Jika seseorang telah memiliki minat sebelum

melakukan suatu pekerjaan, biasanya akan memperoleh hasil yang lebih baik

dari pada sebelum mereka memiliki minat untuk melakukan pekerjaan

tersebut. Menurut Syah (1995:151), minat adalah kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Pendapat

lain dikemukakan oleh Winkel (1983:30), yang menyatakan minat adalah

kecenderungan yang agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang

atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat

juga diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas (Djaali, 2007:121). Sedangkan Witherington (1963:90)

mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu

obyek, seseorang, suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka minat untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII dapat diartikan sebagai

kecenderungan yang mengarah bagi siswa untuk memilih pengguruan tinggi

sebagai proses kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SMA, yang ditandai

dengan adanya perasaan senang terhadap perguruan tinggi, dan perasaan

tertarik terhadap perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

9

Minat tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan

berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, dan proses

interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di dalam keluarga. Kemampuan

peserta didik dan pengalaman belajar yang berbeda-beda pada peserta didik

akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta didik juga mempunyai

obyek minat yang berbeda-beda antara lain minat pada sekolah, minat pada

pekerjaan dimasa mendatang dan lainnya.

Menurut Giartama (1990:6), minat dapat digolongkan menjadi 2 :

a. Minat secara intrinsik Minat seara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.

b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

B. Lingkungan Belajar

1. Lingkungan Keluarga

Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai

dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Petterson dan Loeber

(1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa

lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar

siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

10

Menurut Roestiyah (1982:163), faktor-faktor yang datang dari

keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu :

a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut.

b. Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak.

c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

d. Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

e. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

Menurut Winkel (1989:109), keadaan sosial-ekonomi

menunjukkan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat

bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan inilah tergantung sampai

seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan

material untuk belajar. Keadaan sosial-kultur menunjukkan pada taraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

11

kebudayaan yang dimiliki keluarga, yang dapat bertaraf tinggi, sedang

atau rendah. Dari keadaan ini tergantung seberapa jauh kemampuan

anak untuk berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua

dan pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Sebenarnya,

yang penting di sini bukanlah keadaan itu sendiri, melainkan kondisi

intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun,

akibat itu tidak harus timbul secara otomatis atau dengan sendirinya.

Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap menentukan apakah

kondisi intern akan menguntungkan belajar atau menghambatnya.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan

keluarga memberikan sumbangan yang penting dalam membangun

sikap anak. Sikap anak dalam menanggapi keadaan lingkungan

keluarga dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang

ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka

lingkungan keluarga yang baik akan berperan dalam segala sesuatu

yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.

2. Lingkungan Sekolah

Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang

membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal

pengetahuan dan kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar

maka dia berkembang, mulai dari lahir sampai mencapai umur tua.

Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

12

kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang

mendampingi belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak

perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel,

1989:ix).

Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan

pentingnya pendidikan. Sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja

melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan.

Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah

materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah

yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar.

Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu :

a. Interaksi guru dan murid. Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

b. Cara penyajian. Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

c. Hubungan antara murid. Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak.

d. Standar pelajaran di atas ukuran. Guru berpendidikan untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata kuliahnya, guru semacam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

13

itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

e. Media pendidikan. Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitetnya.

f. Kurikulum. Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

g. Keadaan gedung. Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas.

h. Waktu sekolah. Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa. Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana anak harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, di mana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik.

i. Pelaksanaan disiplin. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat.

j. Metode belajar. Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

14

siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

k. Tugas rumah. Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

3. Lingkungan Masyarakat

Siswa hidup di masyarakat. Ini berarti siswa adalah bagian dari

warga masyarakat. Oleh karena itu siswa menjalin hubungan dan

berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lainnya. Hubungan

tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang tua yang lebih tua

maupun dengan yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak

perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya.

Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang

buruk. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain.

Maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.

Keberadaan massa media dan televisi, serta banyak bacaan

berupa buku-buku, novel, majalah, koran, sehingga kurang dapat

dipertanggungjawabkan secara pendidikan. Kadang-kadang anak asyik

membaca buku yang bukan buku pelajaran, sehingga lupa akan tugas

belajar. Maka, bacaan perlu diawasi dan diseleksi. Televisi yang

banyak menyajikan hiburan yang berupa film-film akan dapat

mengakibatkan anak untuk malas belajar dan moral bagi anak akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

15

rusak misalnya adanya adegan kekerasan dan pemerkosaan hal ini yang

tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan.

Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat.

Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, dapat memberikan

pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan

yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawab

sendiri seorang pelajar.

Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi sebuah kelompok

masyarakat yang berdomisili di kawasan kumuh dengan kemampuan

ekonomi di bawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum seperti

sekolah dan lapangan olah raga telah terbukti menjadi lahan yang subur

bagi pertumbuhan anak-anak nakal.

Anak-anak di lingkungan brutal memang tak mempunyai alasan

untuk tidak menjadi brutal, lebih-lebih apabila kedua orang tuanya

kurang atau tidak berpendidikan. Dengan kondisi masyarakat yang

demikian akan berpeluang untuk mempengaruhi sikap anak. Anak

dapat terseret pada kegiatan yang negatif yang dapat merusak dirinya.

Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin

belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk

rajin belajar. Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan

yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh

untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

16

mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya

mendapat prestasi belajar tinggi. Oleh karena itu anak akan berusaha

belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila

teman-teman di sekitarnya itu teman sekelasnya, anak dapat

mengadakan belajar bersama. Belajar bersama ini dimaksudkan agar

ketinggalan mata pelajaran di kelas dapat diatasi.

C. Prestasi Belajar

Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya.

Diantara tujuan yang ingin dicapai tersebut antara lain adalah berprestasi.

Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan

siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi

pelajaran tertentu.

Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari

melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Apabila

prestasi dikaitkan dengan belajar maka mengenal apa yang dinamakan

dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil yang telah

dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Sehubungan dengan prestasi belajar

maka ia mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir

yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi siswa selama

masa tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

17

Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan

dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran

selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan

hasil setelah proses belajar menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan

seseorang dalam mengikuti proses belajar.

Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil

belajar adalah perubahan di dalam diri siswa, dimana ia dapat mempunyai

hasil yang berbeda-beda dan apa yang telah diketahui. Keberhasilan siswa

dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Evaluasi adalah

usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai,

gagasan, cara kerja, metode pemecahan (Sudjana, 1990:28).

D. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hubungan Prestasi

Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat merupakan faktor psikologi yang dapat menentukan suatu

pilihan pada seorang. Selain itu, minat merupakan salah satu faktor

psikologi yang sangat kuat dan penting untuk kemajuan dan

keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan sesuatu disertai

minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih

baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Ada banyak

faktor yang berhubungan dengan tinggi/rendahnya minat seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

18

Faktor tersebut antara lain pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar,

bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi, minat orang

tua, dan teman sebaya.

Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki

seseorang yang merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan.

Prestasi belajar siswa tampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai

pelajaran yang tercermin dalan rata-rata nilai rapornya. Tinggi

rendahnya prestasi belajar siswa berhubungan dengan kepercayaan diri,

harapan, dan cita-citanya. Prestasi belajar yang tinggi akan menjadi

daya dorong siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini

disebabkan siswa memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menjalani

pendidikan di perguruan tinggi. Hasil penelitian sebelumnya

menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan

positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

(Budiarti, 2001:82). Santoso (2007:78) dalam penelitiannya juga telah

menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan

positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Menurut Roestiyah (1982:154), siswa yang prestasinya rendah

disebabkan dia tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas. Mereka

enggan untuk melanjutkan sekolahnya. Jika mereka melanjutkan

sekolah, maka sekolah akan menjadi beban bagi dirinya. Oleh sebab itu

hanyalah pada siswa yang mempunyai tujuanlah yang mempunyai

dorongan dalam diri untuk melanjutkan sekolahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

19

Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138)

mengatakan bahwa lingkungan sosial yang dominan mempengaruhi

kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Hasil-

hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa lingkungan

belajar di keluarga memberikan sumbangan positif terhadap prestasi

belajar siswa (Ewaldina, 2000:19).

Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar

dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan

lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan

keluarga yang kurang baik. Semakin tinggi prestasi siswa, maka

semakin tinggi pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi. Dengan demikian lingkungan keluarga yang baik yang bercirikan

keharmonisan atau suasana yang hangat dalam keluarga semakin

menguatkan hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi

ke perguruan tinggi. Sebaliknya, jika lingkungan keluarga semakin

tidak baik maka hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi akan lemah. Dari uraian tersebut di atas

tampak bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan

keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

20

2. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hubungan Prestasi

Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan,

proses sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di

dalam keluarga. Kemampuan dan pengalaman belajar yang berbeda-

beda peserta didik akan menimbulkan minat mereka yang bervariasi

seperti minat pada sekolah, minat pada pekerjaan dimasa mendatang

dan lainnya. Pada umumnya mereka yang memiliki minat pada sekolah

termotivasi untuk berprestasi.

Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil

dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya.

Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka hal tersebut

menunjukkan hasil yang dicapai seseorang dalam belajar. Semakin baik

hasil yang diperoleh seseorang, maka hal tersebut mendorong dirinya

memiliki minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga tinggi.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya terdiri dari

gedung saja, melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang

pendidikan. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana

yang memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal,

sehingga dicapai prestasi belajar yang baik pula. Hasil penelitian

sebelumnya menunjukkan bukti bahwa lingkungan belajar di sekolah

berpengaruh terhadap prestasi siswa (Ewaldina, 2000:19). Prestasi

belajar yang baik di tingkat SMA memungkinkan siswa memiliki minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

21

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian tampak

bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan sekolah.

3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat terhadap Hubungan Prestasi

Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 1995:151). Minat juga

diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas (Djaali, 2007:121).

Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya.

Diantara tujuan yang dicapai tersebut antara lain adalah keinginan untuk

berprestasi. Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil tes tersebut merupakan prestasi

belajar siswa dalam mengikuti proses belajar.

Prestasi belajar yang tinggi akan mendorong minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki

prestasi belajar yang rendah cenderung enggan untuk melanjutkan studi

ke perguruan tinggi. Tinggi/rendahnya derajat hubungan prestasi belajar

dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi diduga kuat

berbeda pada siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat yang

berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

22

Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa

menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain.

Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat tersebut perlu

juga dijaga jangan sampai mendapat teman bergaul yang kurang baik.

Jika tidak hati-hati dalam bergaul di lingkungan tersebut, anak dapat

melupakan tugasnya sebagai pelajar. Hal ini akan berdampak pada

prestasi belajar yang rendah. Sebaliknya siswa yang hidup di

lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin dapat

memotivasi siswa untuk belajar. Dengan demikian tampak bahwa

derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat.

E. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2. Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan mengambil bentuk

penelitian studi kasus. Studi kasus adalah penyelidikan yang mendalam dari

suatu individu, kelompok atau institusi. Di bidang pendidikan, studi kasus

umumnya dilakukan untuk menentukan latar belakang, lingkungan, dan sifat-

sifat anak terhadap suatu masalah (Sumanto, 1990:56). Penelitian ini

merupakan studi kasus pada SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung

Tengah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMA Kristen 3 Terbanggi

Besar, Lampung Tengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2009

C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Penarikan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kristen 3

Terbanggi Besar, Lampung Tengah yang berjumlah 230 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

24

24

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 1989:104). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas XII yang berjumlah 90 siswa.

3. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling.

Purposive sampling adalah sampel yang memiliki ciri-ciri yang esensial

dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif (Nasution,

2003:98). Teknik ini digunakan karena peneliti mengambil sampel

seluruh siswa kelas XII yang akan segera menyelesaikan studinya dan

bersiap melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah

lingkungan yang sangat berpengaruh bagi siswa untuk menentukan

berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Lingkungan sekolah

adalah lingkungan di mana siswa membuka kesempatan untuk

memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan. Sedangkan

lingkungan masyarakat adalah lingkungan di mana siswa menjalin

hubungan dan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

25

25

dengan teman sebaya, orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih

muda. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabelnya:

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel

Sub Variabel Indikator No butir Positif Negatif

a. Lingkungan belajar di keluarga

1.1. Cara mendidik 1.2. Suasana keluarga 1.3. Pengertian orang

tua 1.4. Keadaan sosial

ekonomi orang tua 1.5. Latar belakang

kebudayaan

4 2, 10 1, 6

7 8

5 - 3 9 -

b. Lingkungan belajar di sekolah

1.1. Media pendidikan 1.2. Keadaan gedung 2.1. Interaksi guru

dengan murid 2.2. Cara penyajian 2.3. Hubungan antara

murid 2.4. Standar pelajaran di

atas ukuran 2.5. Kurikulum 2.6. Waktu sekolah 2.7. Pelaksanaan

disiplin 2.8. Metode belajar 2.9. Tugas rumah

2, 3 1 - 6 - -

10 4 - 5 11

- - 8 - 9 7 - -

12 - -

c. Lingkungan belajar di masyarakat

1.1. Mass media 1.2. Teman bergaul 2.1. Kegiatan lain 2.2. Cara hidup

lingkungan

- 1, 2, 3, 5

- 4

8,9 -

6, 7 -

Pengukuran lingkungan belajar menggunakan skala Likert. Masing-

masing pernyataan menyajikan lima alternatif jawaban. Bobot yang

diberikan untuk setiap alternatif jawaban adalah: a). pernyataan positif:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

26

26

sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju

(skor 2), sangat tidak setuju (skor 1); b). pernyataan negatif: sangat setuju

(skor 1), setuju (skor 2), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju (skor 4), sangat

tidak setuju (skor 5).

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah ukuran sejauh mana anak menguasai dan

memahami materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang

berhasil dicapai siswa yang tampak dari nilai rapor. Nilai rapor yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata rapor dari semester 1

kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.

3. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan-

kecenderungan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai

kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat dari SMA. Minat ditandai

dengan perasaan senang, perhatian dan perasaan tertarik terhadap

perguruan tinggi. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi:

Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel

Sub Variabel Indikator No butir Positif Negatif

Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

1. Keinginan 2. Perasaan tertarik 3. Perasaan suka 4. Kesadaran dirinya

akan hubungan dengan obyek

3 7 8

1,2,4,5, 6,9,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

27

27

Pengukuran minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

menggunakan skala Likert. Masing-masing pernyataan menyajikan lima

alternatif jawaban. Bobot yang diberikan untuk setiap alternatif jawaban

adalah: a). pernyataan positif: sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-

ragu (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1); b).

pernyataan negatif: sangat setuju (skor 1), setuju (skor 2), ragu-ragu (skor

3), tidak setuju (skor 4), sangat tidak setuju (skor 5).

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan sejumlah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan

keadaan responden sebenarnya. Dengan maksud untuk memperoleh data

tentang minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan lingkungan

belajar.

2. Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan

secara langsung atau lisan dengan kepala sekolah dan guru untuk

melengkapi data tentang gambaran umum sekolah.

3. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara menyalin data dari rapor yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

28

28

F. Teknik Pengujian Kuesioner

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk

memastikan apakah suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukuran

tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur dengan tepat. Pengujian

validitas dilakukan berdasarkan rumus koefisien Product Moment dari

Pearson pada taraf signifikan (alpha) 0,05 atau 5%. Berikut ini disajikan

rumus koefisien Product Moment dari Karl Pearson (Sugiyono, 1999:213):

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑∑

−−

−= 2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

xyr : koefisien korelasi antara x dan y

∑ X : jumlah skor butir genap

∑Y : jumlah skor butir ganjil

∑ XY : Jumlah kali x dan y N : banyaknya sampel yang diuji

Berdasarkan hasil penghitungan, jika nilai koefisien r hitung > r

tabel, maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa yang diinginkan

(valid). Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka suatu butir instrumen

adalah tidak valid atau sahih.

Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada siswa

kelas XI SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dengan jumlah responden 52

orang. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

29

29

(52-2), dengan harga kritik product moment tabel (r tabel) sebesar 0,183

dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba

validitas sebagai berikut:

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi

ke Perguruan Tinggi

No. Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0,323 0,183 Valid 2 0,550 0,183 Valid 3 0,259 0,183 Valid 4 0,439 0,183 Valid 5 0,276 0,183 Valid 6 0,421 0,183 Valid 7 0,502 0,183 Valid 8 0,571 0,183 Valid 9 0,312 0,183 Valid 10 0,477 0,183 Valid

Tabel 3.4

Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga

No. Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0,336 0,183 Valid 2 0,369 0,183 Valid 3 0,554 0,183 Valid 4 0,355 0,183 Valid 5 0,508 0,183 Valid 6 0,467 0,183 Valid 7 0,553 0,183 Valid 8 0,335 0,183 Valid 9 0,294 0,183 Valid 10 0,449 0,183 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

30

30

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah

No. Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0,303 0,183 Valid 2 0,272 0,183 Valid 3 0,471 0,183 Valid 4 0,220 0,183 Valid5 0,433 0,183 Valid 6 0,278 0,183 Valid 7 0,432 0,183 Valid 8 0,318 0,183 Valid 9 0,524 0,183 Valid 10 0,542 0,183 Valid 11 0,630 0,183 Valid 12 0,308 0,183 Valid

Tabel 3.6

Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat

No. Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0,570 0,183 Valid 2 0,536 0,183 Valid 3 0,323 0,183 Valid 4 0,318 0,183 Valid 5 0,333 0,183 Valid 6 0,505 0,183 Valid 7 0,618 0,183 Valid 8 0,316 0,183 Valid 9 0,589 0,183 Valid

2. Analisis reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas

kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach pada

taraf signifikan 5% (Suharsimi Arikunto, 1987:236).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

31

31

Rumus Alpha:

11r = ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

−1kk

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡− ∑

2

2

1b

b

σ

σ

Keterangan: 11r : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2∑ bσ : Jumlah varians butir

2tσ : Varians total

Berdasarkan hasil perhitungan, jika koefisien alpha lebih besar dari

0,60 maka instrumen penelitian tersebut reliabel (Gozhali, 2006:42).

Sebaliknya jika koefisien alpha lebih kecil dari 0,60 maka instrumen

penelitian tersebut tidak reliabel.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi

12.0 dengan koefisien r tabel pada n = 52. Hasil pengujian reliabilitas

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status

Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi 0,752 0,183 Andal

Lingkungan belajar di keluarga 0,754 0,183 Andal

Lingkungan belajar di sekolah 0,748 0,183 Andal

Lingkungan belajar di masyarakat 0,763 0,183 Andal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

32

32

G. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi data

Analisis ini dilakukan dengan cara mendiskripsikan data hasil

observasi yang sudah didapat dan penelitian di lapangan yang meliputi

responden, variabel faktor lingkungan belajar, prestasi belajar dan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Untuk keperluan deskripsi data

dilakukan perhitungan mean, median dan modus. Hasil perhitungan

selanjutnya disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

2. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Pengujian Normalitas

Sebelum melangkah pada uji korelasi sederhana, terlebih dahulu

dilakukan pengujian prasyarat analisis. Uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah data berdistribusi normal

ataukah tidak.

Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan rumus One-Sample

Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:

( ) ( )[ ]11 XSXFMaxD no −=

Keterangan : D : Deviasi maksimum ( )1XFo : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan ( )1XSn : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

33

33

Jika nilai Fhitung > nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka

distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung > nilai

Ftabel, maka distribusi data dikatakan tidak normal.

b. Pengujian Linieritas

Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan

variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan

regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang

digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,

1996:332) :

eSTCSF 2

2

=

Keterangan :

( )2

2

−=

kTCJKs TC

( )knEJKs e

−=2

F : harga bilangan F untuk garis regresi s2

TC : varian tuna cocok s2

e : varian kekeliruan JK(TC) : jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) : jumlah kuadrat kekeliruan Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier

ditolak jika F > F ( )( )knk −−− ,21 α pada dk pembilang = (k-2) dan dk

penyebut = (n-k). Sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima

jika F < F ( )( )knk −−− ,21 α pada dk pembilang=(k-2) dan dk penyebut=(n-k).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

34

34

3. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis I

Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha : Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

b. Pengujian Hipotesis II

Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha : Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

c. Pengujian Hipotesis III

Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap

hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha : Ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

35

35

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga tentang

hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi ditinjau dari faktor lingkungan belajar, digunakan regresi

Chow (Gujarati, 1978:271) sebagai berikut :

iuXXXXY ++++= )( 21322110 βββα

Keterangan :

Y = minat siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi 0α = intersep diferensial

β = koefisien regresi

1X = variabel prestasi belajar

2X = variabel lingkungan belajar (keluarga, sekolah dan masyarakat)

21 XX = interaksi variabel prestasi belajar dan lingkungan belajar

iu = faktor kesalahan stokhastik (stochastic error term)

Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model

regresi Chow ditolak jika probabilitas < 0,05. Sebaliknya pengujian

hipotesis model regresi Chow diterima jika probabilitas > 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Sekolah

SMA Kristen 3, Terbanggi Besar, Lampung Tengah didirikan pada

bulan Juli 1988 atas inisiatif tokoh-tokoh Jemaat Kristen GKSBS

Bandarjaya dan bernaung di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kristen

Lampung (YPK Lampung) yang beralamatkan di Metro. Adapun SMA

Kristen 3 Terbanggi Besar berlokasi di Desa Bandarjaya tepatnya di

komplek sekolah-sekolah Kristen dengan alamat jalan Hasanudin 48

Bandarjaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.

SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dibangun di atas tanah seluas 10.000

meter persegi.

Mulai tahun 1997/1998 pengurus YPK Lampung memberlakukan

sistem desentralisasi dalam pengelolaan sekolah-sekolah Kristen, yang

berarti penyerahan kewenangan penuh kepada unit-unit sekolah dalam

meningkatkan tumbuh dan berkembangnya sekolah-sekolah Kristen

menuju kemandirian. Hal ini dilakukan bukan berarti sekolah sudah

mampu mandiri tetapi karena kondisi Yayasan sendiri yang sudah tidak

mampu untuk membiayai unit-unit sekolah Kristen yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

37

37

Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Kristen 3 Terbanggi

Besar adalah:

1. Drs. Udyo Sanyoto : 31 Juli 1989 s.d. 31 Juli 1996

2. Drs. Riyanto : 31 Juli 1996 s.d. 31 Juli 1999

3. Drs. Waspodo : 31 Juli 1999 s.d. sekarang

2. Data Sekolah

Nama Sekolah : SMA Kristen 3 Terbanggi Besar

Alamat : Jl. Hasanudin 48, Bandarjaya, Lampung

Tengah, 34162

Telp. : (0725) 27050

Nomor Data Sekolah : L. 02184007

Tahun Berdiri : 1988

NSS : 204120217106

Jenjang Akreditasi : Diakui

No. Keputusan AK : B. 12. 466 (U)

Tanggal Keputusan : 15 Mei 2000

Waktu Sekolah : Pagi

SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dari jalan raya Lintas Sumatera masih

ke barat 0,5 km. Terletak diantara komplek sekolah-sekolah Kristen dan tepat

di sebelah utara persawahan. Suasana yang jauh dari keramaian sangat cocok

untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

38

38

Kondisi bangunan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar tergolong permanen

dan kokoh. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela sehingga

cahaya cukup mendukung proses belajar-mengajar. Terdapat taman di depan

semua kelas sehingga menambah kesejukan, keindahan dan kenyamanan

lingkungan. Untuk berolahraga telah disediakan lapangan dibagian tengah-

tengah halaman sekolah.

SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dikelilingi pagar permanen terbuat dari

batako, dengan rincian sebagai berikut:

1. Timur : ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang

komputer.

2. Barat : laboratorium IPA.

3. Utara : ruang kelas dan perpustakaan.

4. Selatan : tanaman (kebun) jati.

Bagian halaman terdapat taman bunga dari petak taman yang satu

dengan petak taman yang lain dibuat jalan penghubung antar ruang bagian

timur, barat dan bagian utara, dan bagiat tengah halaman dimanfaatkan untuk

lapangan olah raga yaitu lapangan bola basket permanen, lapangan voly dan

lapangan atletik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

39

39

Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMA Kristen 3 Terbanggi

Besar antara lain:

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Kristen 3 Terbanggi Besar

No. Ruang Jumlah Luas (m2) Keterangan 1. Teori/kelas 7 504 Ada 2. Kepala Sekolah 1 15 Ada 3. Ruang Guru 1 56 Ada 4. Tata Usaha 1 15 Ada 5. MCK Kepala Sekolah 1 3 Ada 6. MCK Guru 1 3 Ada 7. MCK Siswa 4 12 Ada 8. Lab. Komputer 1 72 Ada 9. Lab. IPA 1 72 Ada 10. Perpustakaan - - Belum ada 11. G. Serba Guna/Aula - - Belum ada 12. BP/BK 1 9 Ada 13. UKS - - Belum ada 14. Gudang 1 20 Ada 15. Rumah Penjaga 1 35 Ada 16. Kantin 1 21 Ada 17. Pos Satpam 1 4 Ada

B. Visi dan misi

1. Visi

Menjadi sekolah yang memiliki partisipasi tinggi dari masyarakat dengan

lulusan yang berprestasi, berbudi luhur, terampil, mandiri serta peduli

lingkungan dan alam.

Indikator:

a. Terwujudnya partisipasi yang tinggi dari masyarakat

b. Meningkatkan pengembangan kurikulum

c. Terwujudnya peningkatan SDM pendidik dan tenaga kependidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

40

40

d. Meningkatkan proses kegiatan pembelajaran

e. Terwujudnya rencana induk pengembangan sarana prasarana

pendidikan

f. Terwujudnya peningkatan kualitas kurikulum dalam bidang akademik

maupun non akademik

g. Terwujudnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan

peningkatan mutu kelembagaan

2. Misi

a. Melaksanakan menejemen partisipasif yang melibatkan seluruh warga

sekolah dan komite :

1) Melaksanakan program penggalangan pembiayaan sekolah

2) Melaksanakan usaha peningkatan penghasilan sekolah

3) Pendayagunaan potensi lingkungan sekolah

b. Melaksanakan pengembangan kurikulum

1) Melaksanakan pengembangan kurikulum tingkat satuan

pendidikan

2) Melaksanakan pengembangan pemetaan kompetensi dasar semua

mata pelajaran

3) Melaksanakan pengembangan silabus

4) Mengembangkan rencana pembelajaran

5) Melaksanakan pengembangan sistem penilaian

c. Melaksanakan peningkatan proses kegiatan pembelajaran

1) Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

41

41

2) Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran

3) Melaksanakan pengembangan strategi penilaian

4) Melaksanakan pengembangan bahan ajar/sumber pembelajaran

d. Melaksanakan peningkatan tenaga kependidikan

1) Melaksanakan peningkatan profesionalitas guru

2) Melaksanakan peningkatan kompetensi guru

3) Melaksanakan peningkatan kompetensi tata usaha dan tenaga

kependidikan lainnya

4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi guru, tata usaha dan tenaga

kependidikan lainnya

e. Melaksanakan rencana induk pengembangan fasilitas pendidikan

1) Mengadakan media pembelajaran

2) Melengkapi sarana prasarana pendidikan

3) Menata lingkungan belajar sehingga tercipta lingkungan belajar

yang kondusif

f. Melaksanakan pengembangan / peningkatan standar ketuntasan belajar

minimal dan kelulusan

g. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dan manajemen sekolah

1) Mengadakan kelengkapan administrasi sekolah melalui sistem

yang terpadu

2) Melaksanakan manajemen berbasis sekolah

3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi

4) Melaksanakan supervisi klinis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

42

42

5) Melaksanakan pengaktifan webside sekolah

6) Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah

(RAPBS)

h. Melaksanakan pengembangan penilaian

1) Melaksanakan pengembangan perangkat/model-model

pembelajaran

2) Melaksanakan program evaluasi pembelajaran

3) Menyiapkan siswa dalam kegiatan pengembangan bidang

akademik, non akademik

4) Mengikuti kegiatan lomba akademis dan non akademis serta

keagamaan

C. Organisasi

KEPALA SEKOLAH

KA. URS. BK

KA. URS. SARPRAS

KA. URS. KESISWAN

SISWA SMA

KRISTEN 3

KA. URS. KURIKULUM

TATA USAHA BENDAHARA KA. URS. KROHANIAN

DEWAN GURU

KOMITE SEKOLAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

43

43

D. Sumber Daya Manusia

SMA Kristen 3 Terbanggi Besar terdiri dari 4 guru tetap yayasan, 15

guru tidak tetap, 1 guru negeri yang diperbantukan dan 3 karyawan. Adapun

kesemuanya itu adalah:

No Nama NIP /NIK Mata Pelajaran/Jabatan

1. Drs. Waspodo 0131 Kepala Sekolah Bahasa Indonesia

2. Ella Gustamina S., S.Pd. 0132 Agama Kewarganegaraan Ka. Urusan BK Wali Kelas X 1

3. Wisnu Broto, S.Si. 0149 Matematika Biologi Ka. Urusan Kurikulum Wali Kelas XI IPS

4. Alberta, S.Pd. 0150 Bahasa Indonesia Ka. Urusan Wali Kelas X 2

5. Bambang Susanto, S.Pd. 041201022 Sejarah Wali Kelas XII IPS 2

6. Drs. Riyanto Kewarganegaraan Ka. Urusan Sapras

7. Embar Listiyani, S.Pd. Kimia 8. Efrinia Hernanti, S.S. Bahasa Inggris 9. Poerwaadi Pratjaja, S.Pd. Seni Budaya 10. Tri Mimbar S., S.Pd. Sosiologi 11. Vica Clara Yustika, S.Pd. Sejarah

Sosiologi 12. Drs. Catur Wahyu Teguh

W. 132233316 Matematika

Wali Kelas XII IPA 13. Kasdadi Fisika 14. Vierda Budi S. Ekonomi/Akuntansi

Wali Kelas XII IPS 1 15. Anom Tranggono Penjaskes 16. Dian Novita, S.E. Ekonomi/Akuntansi 17. Heru Subagio, S.Kom. Teh. Informatika 18. Catur Sulistyarini, S.Pd. Geografi

Teh. Informatika Wali Kelas XI IPA

19. Endang Purwanti, S.Pd. Bahasa Inggris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

44

44

No Nama NIP /NIK Mata Pelajaran/Jabatan

20. Rofiatul Hasanda, S.Pd. Muatan Lokal 21. Ambar Kristanti 0151 Tata Usaha 22. Sri Wahyuningsih 0133 Bendahara 23. Suyadi Penjaga Sekolah

E. Siswa SMA Kristen Terbanggi Besar

SMA Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki 230 siswa yang terdiri dari 7

kelas, yaitu kelas X1, X2, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS1, dan XII IPS2

dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut:

F. Sarana dan Prasarana dan Fasilitas Sekolah

Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat

besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Kristen 3

Terbanggi Besar telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana

pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga

tujuan pendidikan tercipta secara optimal. Adapun fasilitas yang digunakan

untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:

1. Perpustakaan

Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk

menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X 1 19 22 41 X 2 18 24 42

XI IPA 12 16 28 XI IPS 18 11 29 XII IPA 11 16 27

XII IPS 1 18 12 30 XII IPS 2 20 13 33 Jumlah 116 114 230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

45

45

menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan

perpustakaan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang selalu memperbanyak

perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan kualitasnya agar

senantiasa memperluas pengetahuan warga sekolah di samping

meningkatkan budaya membaca.

2. Laboratorium

SMA Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki 2 unit laboratorium,

yaitu laboratorium komputer dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Laboratorium yang memadai memungkinkan siswa untuk dapat

menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sesungguhnya.

3. Bimbingan dan Konseling

Salah satu tujuan diadakannya layanan Bimbingan dan Konseling

adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga

perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan efektif.

4. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan

pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah.

G. Kurikulum

Berganti-gantinya kurikulum pendidikan di Indonesia adalah sebuah

bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

46

46

SMA dirancang secara dinamis dan lebih fleksibel untuk mengantisipasi dan

mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat.

SMA Kristen 3 Terbanggi Besar menggunakan kurikulum terbaru, yaitu

kurikulum 2006. Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan kurikulum

KTSP diterapkan sebagai pengganti kurikulum KBK 2004. Kurikulum 2006

lebih menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan kompetensi serta

peran aktif siswa dalam memahami suatu materi. Kurikulum 2006 lebih

mengarahkan lulusan SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

Menurut PP No. 19 tahun 2005, Bab I, pasal 1 ayat (15) mengenai

Standar Nasional Pendidikan (SNP), Kurikulum 2006 atau KTSP adalah

kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing

satuan pendidikan.

Komponen KTSP terdiri dari:

1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

a. Mata pelajaran

b. Muatan lokal.

c. Kegiatan pengembangan diri.

d. Pengaturan beban belajar.

e. Ketuntasan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

47

47

f. Kenaikan kelas dan kelulusan.

g. Penjurusan.

h. Pendidikan kecakapan hidup.

i. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

3. Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan menengah dapat menyusun kalender pendidikan

sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta

didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan

sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi (SI). Menurut Permendiknas

No. 22 tahun 2006, SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat

kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Kalender pendidikan ini mencakup pengaturan waktu kegiatan

pengajaran selama satu tahun, mulai permulaan awal tahun ajaran, minggu

efektif, waktu efektif, dan hari libur.

a. Permulaan tahun pelajaran, yaitu waktu dimulai kegiatan

pembelajaran pada awal tahun.

b. Minggu efektif, yaitu jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk

setiap tahun.

c. Waktu pembelajaran efektif, yaitu jumlah jam pembelajaran setiap

minggu, meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk muatan

lokal, ditambah kegiatan pengembangan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

48

48

d. Waktu libur, yaitu waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal.

4. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat

belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Dalam pengembangan silabus itu sendiri harus memegang prinsip-

prinsip berikut:

a. Ilmiah.

b. Relevan.

c. Sistematis.

d. Konsisten.

e. Memadai.

f. Aktual dan kontekstual.

g. Fleksibel.

h. Menyeluruh.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

mengembangkan silabus, antara lain:

a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

49

49

b. Mengidentifikasi materi pembelajaran.

c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran.

d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.

e. Penentuan jenis penilaian.

f. Menentukan alokasi waktu.

g. Menentukan sumber belajar.

H. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan

Selain dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, para

siswa di SMA Kristen 3 Terbanggi Besar juga dibekali dengan keterampilan

kerja. Salah satu contohnya adalah dengan diadakannya mata pelajaran

keterampilan menjahit. Dengan adanya pelajaran ini diharapkan lulusan SMA

Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan

dengan lulusan SMA yang lain.

Untuk memperbesar prosentase kelulusan siswa di akhir tahun, SMA

Kristen 3 Terbanggi Besar memberikan pelajaran tambahan bagi kelas XII

sebagai persiapan menghadapi ujian akhir. Latihan-latihan soal yang up to

date dapat mengasah kemampuan siswa sehingga nantinya diharapkan mereka

siap dan mampu menghadapi ujian akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

50

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang dicapai adalah 10 x 5 =

50 dan skor data terendah adalah 10 x 1 = 10. Berdasarkan data tersebut

berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian

Acuan Patokan II sebagai berikut:

Tabel 5.1 Minta Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Skor Frekuensi Persentase Kategori 42-50 51 56,66% Sangat Baik 36-41 32 35,56% Baik 32-35 5 5,56% Cukup baik 28-31 1 1,11% Tidak Baik < 28 1 1,11% SangatTidak Baik

Jumlah 90 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikategorikan sangat baik

adalah 51 (56,66%); minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

dikategorikan baik adalah 32 (35,56%); minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi dikategorikan cukup baik adalah 5 (5,56%); minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikategorikan tidak baik adalah 1

(1,11%); minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikategorikan

sangat tidak baik adalah 1 (1,11%). Berdasarkan hasil tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

51

51

disimpulkan bahwa lingkungan belajar siswa di keluarga dikategorikan

sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan mean = 42,

median = 42, modus = 43.

2. Lingkungan Keluarga

Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel

lingkungan keluarga yang dicapai adalah 10 x 5 = 50 dan skor data

terendah adalah 10 X 1 = 10. Berdasarkan data tersebut berikut ini

disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan

Patokan II sebagai berikut:

Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga

Skor Frekuensi Persentase Kategori 42-50 49 54,44% Sangat Baik 36-41 35 38,89% Baik 32-35 6 6,67% Cukup baik 28-31 0 0% Tidak Baik < 28 0 0% SangatTidak Baik

Jumlah 90 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada

lingkungan keluarga dikategorikan sangat baik adalah 49 (54,44%);

lingkungan keluarga dikategorikan baik adalah 35 (38,89%); lingkungan

keluarga dikategorikan cukup baik adalah 6 (6,67%); lingkungan keluarga

dikategorikan tidak baik adalah 0 (0%); lingkungan keluarga dikategorikan

sangat tidak baik adalah 0 (0%). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan

bahwa lingkungan keluarga dikategorikan sangat baik. Kesimpulan

tersebut didukung hasil perhitungan mean = 42, median = 42, modus = 43.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

52

52

3. Lingkungan Sekolah

Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel

lingkungan sekolah yang dicapai adalah 12 x 5 = 60 dan skor data

terendah adalah 12 X 1 = 12. Berdasarkan data data tersebut berikut ini

disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan

Patokan II sebagai berikut:

Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah

Skor Frekuensi Persentase Kategori 51-60 25 27,78% Sangat Baik 44-50 47 52,22% Baik 39-43 15 16,67% Cukup Baik 34-38 3 3,33% Tidak Baik < 34 0 0% Sangat Tidak Baik

Jumlah 90 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada

lingkungan sekolah dikategorikan sangat baik adalah 25 (27,78%);

lingkungan sekolah dikategorikan baik adalah 47 (52,22%); lingkungan

sekolah dikategorikan cukup baik adalah 15 (16,67%); lingkungan sekolah

dikategorikan tidak baik adalah 3 (3,33%); lingkungan sekolah

dikategorikan sangat tidak baik adalah 0 (0%). Berdasarkan hasil tersebut

disimpulkan bahwa lingkungan sekolah dikategorikan baik. Kesimpulan

tersebut didukung hasil perhitungan mean = 47, median = 47, modus = 44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

53

53

4. Lingkungan Masyarakat

Berdasarkan data hasil penelitian skor data tertinggi untuk variabel

lingkungan masyarakat yang dicapai adalah 9 x 5 = 45 dan skor data

terendah adalah 9 x 1 = 9. Berdasarkan data data tersebut berikut ini

disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan

Patokan II sebagai berikut:

Tabel 5.4 Lingkungan Masyarakat

Skor Frekuensi Persentase Kategori 38-45 21 23,33% Sangat Baik 33-37 42 46,67% Baik 29-32 19 21,11% Cukup Baik 26-28 8 8,89% Tidak Baik < 26 0 0% Sangat Tidak Baik

Jumlah 90 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada

lingkungan masyarakat dikategorikan sangat baik adalah 21 (23,33%);

lingkungan masyarakat dikategorikan baik adalah 42 (46,67%);

lingkungan masyarakat dikategorikan cukup baik adalah 19 (21,11%);

lingkungan masyarakat dikategorikan tidak baik adalah 8 (8,89%);

lingkungan masyarakat dikategorikan sangat tidak baik adalah 0 (0%).

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat

dikategorikan baik. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan mean

= 34, median = 34, modus = 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

54

54

5. Prestasi Belajar

Berdasarkan data hasil penelitian skor data tertinggi untuk variabel

prestasi belajar siswa yang diharapkan adalah 100 dan skor data terendah

adalah 0. Berdasarkan data data tersebut berikut ini disajikan tabel

distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai

berikut:

Tabel 5.5 Prestasi Belajar Siswa

Skor Frekuensi Persentase Kategori 81-100 0 0% Sangat Baik 66-80 77 85,56% Baik 56-65 13 14,44% Cukup Baik 46-55 0 0% Tidak Baik < 46 0 0% Sangat Tidak Baik

Jumlah 90 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki prestasi

belajar dikategorikan sangat baik adalah 0 (0%); prestasi belajar siswa

dikategorikan baik adalah 77 (85,56%); prestasi belajar siswa

dikategorikan cukup baik adalah 17 (14,44%); prestasi belajar siswa

dikategorikan tidak baik adalah 0 (0%); prestasi belajar siswa

dikategorikan sangat tidak baik adalah 0 (0%). Berdasarkan hasil tersebut

disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dikategorikan baik. Kesimpulan

tersebut didukung hasil perhitungan mean = 70, median = 69, modus = 70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

55

55

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah skor-skor

sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu populasi

distribusi teoritis. Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan

uji Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian pada

penyimpangan (deviasi) terbesar. Berikut ini disajikan tabel ringkasan

hasil pengujian normalitas:

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas

Variabel Asymp.sig α Kesimpulan Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

0,405 0,05 Normal

Lingkungan keluarga 0,370 0,05 Normal

Lingkungan sekolah 0,890 0,05 Normal

Lingkungan masyarakat 0,548 0,05 Normal

Prestasi belajar 0,070 0,05 Normal

Hasil pengujian normalitas untuk variabel minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi menunjukkan bahwa nilai probabilitas ( )ρ

0,405 > =α 0,05 berarti distribusi data variabel minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi normal. Hasil pengujian normalitas untuk

variabel lingkungan keluarga menunjukkan bahwa nilai probabilitas

( )ρ 0,370 > =α 0,05 berarti distribusi data variabel lingkungan

keluarga normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

56

56

lingkungan sekolah menunjukkan bahwa nilai probabilitas ( )ρ 0,890 >

=α 0,05 berarti distribusi data variabel lingkungan sekolah normal.

Hasil pengujian normalitas untuk variabel lingkungan masyarakat

menunjukkan bahwa probabilitas ( )ρ 0,548 > =α 0,05 berarti

distribusi data variabel masyarakat normal. Hasil pengujian normalitas

untuk variabel prestasi belajar menunjukkan bahwa nilai probabilitas

( )ρ 0,070 > =α 0,05 berarti distribusi data variabel prestasi belajar

normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data

tentang variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi,

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan

prestasi belajar siswa di SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung

Tengah berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel

terikat. Pengujian linieritas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan

program SPSS. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian

linieritas:

Tabel 5.7 Rangkuman Hasil Uji Linieritas

Variabel

Bebas Variabel Terikat df FHitung FTabel Kesimpulan

Prestasi Belajar

Minat Melanjutkan

Studi ke Perguruan Tinggi

18:70 0,790 1,760 Linier

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

57

57

Pengujian linieritas untuk hubungan prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,790

sedangkan nilai Ftabel dengan db pembilang 18 dan penyebut 70 dengan

taraf signifikan 5% diperoleh nilai F sebesar 1,760. Dengan demikian

disimpulkan bahwa hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi adalah linier.

2. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Pengujian

hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan rumus korelasi regresi

Chow. Berikut ini disajikan hasil-hasil pengujian hipotesis:

a. Pengujian Hipotesis I

1) Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha : Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

2) Pengujian Hipotesis I

Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat

disajikan sebagai berikut (lampiran VI, halaman 111):

)(065,0957,4988,2668,184 2121 XXXXY −++−=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

58

58

Keterangan: Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1 = variabel prestasi belajar X2 = variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan varibel

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan

variabel minat melanjutkan ke perguruan tinggi adalah -0,065. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut tidak

memperkuat derajat hubungan prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai signifikansi koefisien

regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan variabel

lingkungan keluarga terhadap variabel minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang

digunakan dalam penelitian ini (ρ = 0,107 > α = 0,05). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara prestasi belajar

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari

lingkungan keluarga adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada

pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

b. Pengujian Hipotesis II

1) Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

59

59

Ha : Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi

2) Pengujian Hipotesis II

Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat

disajikan sebagai berikut (lampiran VI, halaman 112):

)(014,0775,0287,0067,54 2121 XXXXY +−−=

Keterangan: Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1 = variabel prestasi belajar X2 = variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan varibel

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan

variabel minat melanjutkan ke perguruan tinggi adalah 0,014. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut

memperkuat derajat hubungan prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai signifikansi koefisien

regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan variabel

lingkungan sekolah terhadap variabel minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang

digunakan dalam penelitian ini (ρ = 0,683 > α = 0,05). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara prestasi belajar

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari

lingkungan sekolah adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

60

60

pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

c. Pengujian Hipotesis III

1) Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap

hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha : Ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

2) Pengujian Hipotesis III

Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat

disajikan sebagai berikut (lampiran VI, halaman 113):

)(049,0782,3019,2618,111 2121 XXXXY −++−=

Keterangan: Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1 = variabel prestasi belajar X2 = variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan varibel

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan

variabel minat melanjutkan ke perguruan tinggi adalah -0,049. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut tidak

memperkuat derajat hubungan prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai signifikansi koefisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

61

61

regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan variabel

lingkungan masyarakat terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam

penelitian ini (ρ = 0,177 > α = 0,05). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hubungan antara prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari lingkungan

masyarakat adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada pengaruh

lingkungan masyarakat terhadap hubungan antara prestasi belajar

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hubungan Prestasi

Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan

keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien

regresi (β3) sebesar -0,065 dan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,107 lebih

besar dari α = 0,05.

Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat

yang sangat baik (51 siswa atau 56,66%). Menurut Syah (1995:151),

minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

62

62

yang besar terhadap sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa

mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,

mempunyai perasaan tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi, dan mempunyai perasaan suka untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (77 siswa atau

85,56%). Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai rata-

rata rapor dari semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.

Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar yang baik dapat meningkatkan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Deskripsi lingkungan keluarga menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan sangat baik (49 siswa atau 54,44%). Petterson dan

Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa

lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar

siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Hal ini tercermin dari cara

mendidik, suasana keluarga, pengertian orang tua, keadaan sosial

ekonomi orang tua, dan latar belakang kebudayaan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

63

63

Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar

dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan

lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan

keluarga yang kurang baik. Semakin tinggi prestasi siswa, maka semakin

tinggi pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Sebaliknya, jika lingkungan keluarga semakin tidak baik maka hubungan

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan

lemah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga

berpengaruh negatif terhadap hubungan antara prestasi belajar dengan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Artinya, lingkungan

keluarga yang baik berdampak melemahkan hubungan antara prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal

demikian kemungkinan disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi orang

tua, seperti latar belakang pendidikan. Pendidikan orang tua dengan

tamatan SD sampai dengan SMA memungkinkan adanya anggapan

dalam diri siswa bahwa ketika mereka sudah menyelesaikan studi di

jenjang SMA, mereka merasa sudah mempunyai pendidikan yang lebih

tinggi atau sama dengan orang tua. Dengan kondisi inilah siswa

beranggapan bahwa mereka dapat langsung bekerja setelah

menyelesaikan studi jenjang SMA, tanpa harus melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

64

64

2. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hubungan Prestasi Belajar

dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan

sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien

regresi (β3) sebesar 0,014 dan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,683 lebih

besar dari α = 0,05.

Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat

yang sangat baik (51 siswa atau 56,66%). Menurut Syah (1995:151),

minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa

mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,

mempunyai perasaan tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi, dan mempunyai perasaan suka untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (77 siswa atau

85,56%). Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

65

65

rata rapor dari semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.

Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar yang baik dapat meningkatkan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Deskripsi lingkungan sekolah menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan baik (47 siswa atau 52,22%). Berdasarkan kesadaran

tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik,

masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi belajar

sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang

diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel, 1989:ix). Hal ini

tercermin dari media pendidikan, keadaan gedung, interaksi antara guru

dengan murid, cara penyajian materi, hubungan antara murid, standar

pelajaran di atas ukuran, kurikulum, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin,

metode belajar, dan tugas rumah.

Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang

memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga

dicapai prestasi belajar yang baik pula. Prestasi belajar yang tinggi di

tingkat SMA memungkinkan siswa memiliki minat untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Sebaliknya, prestasi belajar yang rendah

memungkinkan siswa tidak memiliki minat untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

dikategorikan memiliki lingkungan sekolah yang baik, maka hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

66

66

berdampak menguatkan hubungan antara prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena sekolah

memiliki sarana dan prasarana yang memadai, sehingga akan mendukung

siswa dapat belajar dengan optimal dan prestasi belajar yang dicapai baik

pula. Prestasi belajar yang tinggi tersebut memungkinkan siswa memiliki

minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat terhadap Hubungan Prestasi

Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan

masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien

regresi (β3) sebesar -0,049 dan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,177 lebih

besar dari α = 0,05.

Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat

yang sangat baik (51 siswa atau 56,66%). Menurut Syah (1995:151),

minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa

mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,

mempunyai perasaan tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi, dan mempunyai perasaan suka untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

67

67

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (77 siswa atau

85,56%). Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai rata-

rata rapor dari semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.

Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar yang baik dapat meningkatkan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Deskripsi lingkungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa dikategorikan baik (42 siswa atau 46,67%). Lingkungan

masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin hubungan atau

berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Hal ini tercermin dari mass

media, teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat dan cara hidup

lingkungan.

Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat, anak perlu

juga dijaga jangan sampai mendapat teman bergaul yang kurang baik.

Jika tidak hati-hati dalam bergaul di lingkungan tersebut, anak dapat

melupakan tugasnya sebagai pelajar. Hal ini akan berdampak pada

prestasi belajar yang rendah. Sebaliknya siswa yang hidup di lingkungan

masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin dapat memotivasi siswa

untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi untuk belajar akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

68

68

memperoleh prestasi yang tinggi. Prestasi yang tinggi tersebut

mendorong siswa untuk mempunyai minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan masyarakat

berpengaruh negatif terhadap hubungan antara prestasi belajar dengan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Artinya, lingkungan

masyarakat yang baik berdampak melemahkan hubungan antara prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal

demikian kemungkinan disebabkan oleh pergaulan siswa dengan teman

sebayanya di lingkungan masyarakat. Cukup dengan menyelesaikan studi

jenjang SMA, sebagian besar teman sebayanya dapat memperoleh

pekerjaan tanpa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kondisi inilah

yang memungkinkan adanya anggapan dalam diri siswa bahwa mereka

dapat langsung bekerja setelah menyelesaikan studi jenjang SMA, tanpa

harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

69

BAB VI

KESIMPULAN , KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, pengaruh

lingkungan belajar terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada SMA Kristen 3 Terbanggi Besar,

maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil ini

didukung oleh perhitungan koefisien regresi (β3) sebesar -0,065 dan hasil

perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien

regresi (β3) sebesar (ρ = 0,107 > α = 0,05). Artinya, derajat lingkungan

keluarga melemahkan hubungan prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan studi.

2. Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil ini

didukung oleh perhitungan koefisien regresi (β3) sebesar 0,014 dan hasil

perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien

regresi (β3) sebesar (ρ = 0,683 > α = 0,05). Artinya, derajat lingkungan

sekolah menguatkan hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

70

70

3. Tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil ini

didukung oleh perhitungan koefisien regresi (β3) sebesar -0,049 dan hasil

perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien

regresi (β3) sebesar (ρ = 0,177 > α = 0,05). Artinya, derajat lingkungan

masyarakat melemahkan hubungan prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan studi.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin namun masih terdapat pula keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi

kendala bagi penulis antara lain :

1. Penulis menyadari adanya kemungkinan ketidakjujuran siswa dalam

menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur, maka

hasil penelitian ini tentu tidak memberikan gambaran yang obyektif.

2. Keterbatasan dari penelitian ini menyangkut biaya, kemampuan dan waktu

sehingga peneliti hanya dapat meneliti hubungan prestasi belajar dengan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

71

71

C. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Sejalan dengan hasil penelitian pertama yang menunjukkan adanya

pengaruh lingkungan keluarga yang negatif terhadap hubungan antara

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Penulis menyarankan agar guru dapat memberikan motivasi belajar pada

siswa untuk terus berprestasi, sehingga siswa memiliki minat untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi saat prestasi belajar mereka tinggi.

2. Sejalan dengan hasil penelitian kedua yang menunjukkan adanya

pengaruh lingkungan sekolah yang positif terhadap hubungan antara

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Penulis menyarankan agar guru memberikan dorongan kepada siswa

untuk terus berprestasi, sehingga setelah lulus nanti dapat melanjutkan

studinya ke perguruan tinggi dan mencapai apa yang telah di cita-citakan.

3. Sejalan dengan hasil penelitian ketiga yang menunjukkan adanya pengaruh

lingkungan masyarakat yang negatif terhadap hubungan antara prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penulis

menyarankan guru agar terus memberikan motivasi kepada siswa untuk

terus berprestasi dan mendorong siswa untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

72

72

4. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah menambah referensi pendukung

disertai dengan hasil penelitian sebelumnya, dan terus meningkatkan hasil

penelitian yang lebih baik daripada penelitian sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Budiarti, E. 2001. “Hubungan Antara Status Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar

dengan Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi”. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Budi Santoso, Ig. 2007. “Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua,

Motivasi Belajar, Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi”. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Ewaldina, M. 2000. “Hubungan Antara Lingkungan Belajar Siswa, Dorongan

Orang Tua dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa”. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Bandung :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

. 2006. Analisis Multivariate Lanjutan deangan Program SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro

Giartama. 1990. Minat Siswa SMA terhadap Jabatan Guru. Jakarta : IKIP Gujarati, D. 1978. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Hadi, S. 1979. Statistik 2. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi

UGM Roestiyah, 1982. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta : PT. Bina Aksara

Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja

Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

74

74

Winkel, W.S. 1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta : Gramedia

. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Witherington, H. C. 1963. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

75

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus : SMA KRISTEN 3, Bandarjaya, Lampung Tengah

Oleh:

ASIH DWI PAWESTRI

NIM. 051334077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

76

Hal : Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Siswa/i Kelas XII SMA Kristen 3 Bandarjaya

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud

mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap

Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi”. Penelitian

ini yaitu pada siswa SMA KRISTEN 3, Bandarjaya, Lampung Tengah khususnya siswa kelas

XII.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara menjadi responden

penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan

sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan

menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah

semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini.

Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas

Saudara. Oleh sebab itu, kami mohon maaf sebelumnya.

Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan

terima kasih.

Yogyakarta, 19 Desember 2008

Asih Dwi Pawestri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

77

Kuesioner A. Identitas Responden

1. Nama Siswa : ………………………………………….. 2. Kelas : ………………………………………….. 3. Jenis Kelamin : …………………………………………..

B. Kuesioner

Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Saya belajar secara serius untuk masuk

jurusan tertentu pada perguruan tinggi pilihan saya.

2 Saya selalu mengalokasikan jumlah jam yang cukup untuk mempelajari materi pelajaran dihari berikutnya.

3 Saya selalu ingin mendapat nilai tertinggi diantara teman-teman untuk semua pelajaran agar saya dapat masuk perguruan tinggi pilihan saya tanpa melalui jalur tes.

4 Kemandirian dalam belajar bagi seorang siswa penting, oleh sebab itu saya membiasakan diri menyusun dan melaksanakan jadwal belajar di awal semester agar melatih diri untuk dapat belajar secara mandiri dari sekarang.

5 Mendapatkan pengetahuan yang benar penting bagi seorang siswa, oleh sebab itu jika ada materi pelajaran yang kurang saya mengerti, saya membiasakan diri untuk bertanya kepada guru dari sekarang.

6 Masuk perguruan tinggi pilihan saya tidak mudah, oleh sebab itu saya membiasakan diri bersaing secara sehat dengan teman dalam pencapaian prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

78

No Pernyataan SS S RR TS STS 7 Saya senang membicarakan perguruan

tinggi yang akan dipilih dengan teman-teman.

8 Saya senang berdiskusi dengan guru tentang cara-cara belajar yang baik sebagai bentuk persiapan masuk perguruan tinggi pilihan saya.

9 Saya yakin perguruan tinggi pilihan saya akan memberikan bekal yang memadai untuk masa depan saya.

10 Saya ikut bimbingan belajar untuk masuk perguruan tinggi di luar jam pelajaran sekolah.

2. Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Orang tua saya selalu memberikan

dorongan dan motivasi untuk belajar.

2 Kebiasaan saudara-saudara saya yang rajin belajar membuat saya turut rajin untuk belajar.

3 Ketika saya tidak belajar, orang tua saya membiarkan saja.

4 Orang tua saya akan memberikan hukuman, jika saya tidak melaksanakan tugas.

5 Orang tua saya selalu menuruti semua permintaan saya akan barang-barang yang saya sukai.

6 Orang tua saya selalu menanyakan hasil ulangan kepada saya.

7 Sarana belajar seperti buku, alat tulis, dan komputer yang tersedia dapat mendukung saya dalam belajar.

8 Tingkat pendidikan orang tua membuat saya terpacu untuk menggapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

79

No Pernyataan SS S RR TS STS 9 Uang saku yang pas-pasan membuat saya

malas untuk belajar.

10 Kasih sayang orang tua mempengaruhi saya untuk lebih rajin belajar.

3. Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Ruang kelas yang ada di sekolah cukup

menampung semua siswa.

2 Kondisi media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi, dan OHP baik.

3 Jumlah media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi dan OHP cukup memadai.

4 Jam sekolah pagi membuat saya semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar dibandingkan siang atau sore hari.

5 Guru menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

6 Guru tidak hanya menyajikan materi pelajaran dengan metode ceramah tetapi juga menggunakan metode yang lain (diskusi, tanya jawab, sosiodrama), sehingga mendukung saya untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

7 Saya merasa kesulitan mengikuti pelajaran karena materi yang diajarkan oleh guru tidak sesuai dengan kompetensi yang seharusnya.

8 Guru tidak akrab dengan para siswa, sehingga saya malas untuk berpartisipasi dengan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

9 Di kelas terbentuk kelompok-kelompok pergaulan yang saling bersaing secara negatif satu dengan yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

80

NO Pernyataan SS S RR TS STS 10 Perencanaan pembelajaran yang dibuat

guru membantu saya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

11 Tugas rumah yang diberikan oleh guru membantu para siswa mendapatkan pengetahuannya sendiri.

12 Guru tidak memberikan sanksi saat para siswa tidak mengerjakan tugas rumah.

4. Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat NO Pernyataan SS S RR TS STS 1 Pergaulan yang baik dengan teman

memudahkan saya untuk belajar.

2 Pengendalian diri dalam bergaul sangat penting agar saya tidak terganggu dalam belajar.

3 Pembatasan diri dalam bergaul sangat penting agar saya tidak melupakan tugas saya sebagai pelajar.

4 Jam belajar telah yang ditetapkan dalam masyarakat membantu saya dalam belajar.

5 Saya dapat mengatur waktu bermain dengan teman bermain di lingkungan sekitar.

6 Saya senang dan tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat (seperti karang taruna) sehingga malas untuk belajar.

7 Kegiatan karang taruna yang ada dalam masyarakat tidak mengembangkan bakat dan kemampuan yang saya miliki.

8 Membaca novel, komik, dan menonton TV, membuat saya lupa belajar.

9 Saya lebih suka bermain game, PS bersama teman-teman daripada membentuk kelompok belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

81  

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

82  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

83  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

84  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

85  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

86  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

87  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

88  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

89  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

90  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

92

Reliability (Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi)

Case Processing Summary

N % Cases Valid 52 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 52 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.752 .748 10 Item Statistics

Mean Std. Deviation N MINAT_1 4.19 .886 52MINAT_2 3.75 .789 52MINAT_3 4.46 .670 52MINAT_4 4.08 .967 52MINAT_5 4.38 .690 52MINAT_6 4.44 .669 52MINAT_7 3.63 1.030 52MINAT_8 3.81 .951 52MINAT_9 4.52 .671 52MINAT_10 3.48 .896 52

Inter-Item Correlation Matrix

MINAT

_1 MINAT

_2 MINAT

_3 MINAT

_4 MINAT

_5 MINAT

_6 MINAT

_7 MINAT

_8 MINAT

_9 MINAT

_10 MINAT_1 1.000 .154 .079 .074 .229 .118 .293 .138 .389 .227 MINAT_2 .154 1.000 .148 .617 .252 .511 .344 .327 .028 .284 MINAT_3 .079 .148 1.000 .186 -.052 .323 .249 .142 .285 .015 MINAT_4 .074 .617 .186 1.000 .190 .310 .226 .379 -.153 .341 MINAT_5 .229 .252 -.052 .190 1.000 .091 -.074 .294 .238 .266 MINAT_6 .118 .511 .323 .310 .091 1.000 .325 .198 .090 .162 MINAT_7 .293 .344 .249 .226 -.074 .325 1.000 .448 .393 .279 MINAT_8 .138 .327 .142 .379 .294 .198 .448 1.000 .221 .571 MINAT_9 .389 .028 .285 -.153 .238 .090 .393 .221 1.000 .131 MINAT_10 .227 .284 .015 .341 .266 .162 .279 .571 .131 1.000

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

93

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted MINAT_1 36.56 18.252 .323 .236 .746 MINAT_2 37.00 17.255 .550 .535 .713 MINAT_3 36.29 19.503 .259 .244 .751 MINAT_4 36.67 17.048 .439 .500 .729 MINAT_5 36.37 19.334 .276 .330 .749 MINAT_6 36.31 18.609 .421 .341 .733 MINAT_7 37.12 16.261 .502 .478 .719 MINAT_8 36.94 16.212 .571 .489 .706 MINAT_9 36.23 19.201 .312 .434 .745 MINAT_10 37.27 17.142 .477 .378 .723

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 40.75 21.485 4.635 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

95

Reliability (Lingkungan Keluarga) Case Processing Summary

N % Cases Valid 52 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 52 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.754 .758 10 Item Statistics

Mean Std. Deviation N KELUARGA_1 4.40 .693 52KELUARGA_2 3.77 .962 52KELUARGA_3 4.25 1.046 52KELUARGA_4 4.23 .831 52KELUARGA_5 3.94 .802 52KELUARGA_6 3.85 .937 52KELUARGA_7 4.58 .637 52KELUARGA_8 4.37 .991 52KELUARGA_9 4.52 .671 52KELUARGA_10 4.19 1.011 52

Inter-Item Correlation Matrix

KELUARGA_1

KELUARGA_2

KELUARGA_3

KELUARGA_4

KELUARGA_5

KELUARGA_6

KELUARGA_7

KELUARGA_8

KELUARGA_9

KELUARGA_10

KELUARGA_1 1.000 .054 .264 .379 .078 .128 .261 .152 .130 .307KELUARGA_2 .054 1.000 .312 .043 .414 .112 .381 .337 .098 .147KELUARGA_3 .264 .312 1.000 .248 .485 .500 .427 .118 .203 .251KELUARGA_4 .379 .043 .248 1.000 .285 .248 .225 -.057 .097 .413KELUARGA_5 .078 .414 .485 .285 1.000 .431 .373 .175 .057 .183KELUARGA_6 .128 .112 .500 .248 .431 1.000 .217 .252 .317 .156KELUARGA_7 .261 .381 .427 .225 .373 .217 1.000 .343 -.026 .464KELUARGA_8 .152 .337 .118 -.057 .175 .252 .343 1.000 .269 .203KELUARGA_9 .130 .098 .203 .097 .057 .317 -.026 .269 1.000 .284KELUARGA_10 .307 .147 .251 .413 .183 .156 .464 .203 .284 1.000

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

96

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted KELUARGA_1 37.69 20.962 .336 .240 .744KELUARGA_2 38.33 19.518 .369 .318 .742KELUARGA_3 37.85 17.623 .554 .458 .711KELUARGA_4 37.87 20.236 .355 .344 .742KELUARGA_5 38.15 19.348 .508 .416 .722KELUARGA_6 38.25 18.897 .467 .410 .727KELUARGA_7 37.52 20.019 .553 .478 .722KELUARGA_8 37.73 19.652 .335 .320 .748KELUARGA_9 37.58 21.308 .294 .285 .749KELUARGA_10 37.90 18.638 .449 .402 .730

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 42.10 23.579 4.856 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

98

Reliability (Lingkungan Sekolah) Case Processing Summary

N % Cases Valid 52 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 52 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.748 .761 12 Item Statistics

Mean Std. Deviation N SEKOLAH_1 3.73 .910 52SEKOLAH_2 4.04 .625 52SEKOLAH_3 3.96 .559 52SEKOLAH_4 3.98 .896 52SEKOLAH_5 4.46 .699 52SEKOLAH_6 4.60 .534 52SEKOLAH_7 4.21 .750 52SEKOLAH_8 4.23 .614 52SEKOLAH_9 4.15 .607 52SEKOLAH_10 4.19 .627 52SEKOLAH_11 4.27 .795 52SEKOLAH_12 3.92 .860 52

Inter-Item Correlation Matrix

SEKOLAH_1

SEKOLAH_2

SEKOLAH_3

SEKOLAH_4

SEKOLAH_5

SEKOLAH_6

SEKOLAH_7

SEKOLAH_8

SEKOLAH_9

SEKOLAH_10

SEKOLAH_11

SEKOLAH_12

SEKOLAH_1 1.000 .088 .326 .018 .199 .297 .171 .113 .112 .367 .292 -.052SEKOLAH_2 .088 1.000 .453 .106 .093 -.011 .024 .028 .398 .131 .255 .115SEKOLAH_3 .326 .453 1.000 .155 -.004 .078 .254 .312 .423 .301 .333 .116SEKOLAH_4 .018 .106 .155 1.000 .233 .147 .210 -.170 .294 .111 .172 .074SEKOLAH_5 .199 .093 -.004 .233 1.000 .457 .109 .112 .245 .420 .407 .223SEKOLAH_6 .297 -.011 .078 .147 .457 1.000 .169 -.009 .135 .295 .030 .016SEKOLAH_7 .171 .024 .254 .210 .109 .169 1.000 .403 .229 .287 .330 .300SEKOLAH_8 .113 .028 .312 -.170 .112 -.009 .403 1.000 .219 .239 .392 .257SEKOLAH_9 .112 .398 .423 .294 .245 .135 .229 .219 1.000 .230 .441 .286SEKOLAH_10 .367 .131 .301 .111 .420 .295 .287 .239 .230 1.000 .523 .173SEKOLAH_11 .292 .255 .333 .172 .407 .030 .330 .392 .441 .523 1.000 .346SEKOLAH_12 -.052 .115 .116 .074 .223 .016 .300 .257 .286 .173 .346 1.000The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

99

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted SEKOLAH_1 46.02 16.568 .303 .286 .745 SEKOLAH_2 45.71 17.817 .272 .309 .743 SEKOLAH_3 45.79 17.150 .471 .463 .724 SEKOLAH_4 45.77 17.201 .220 .268 .756 SEKOLAH_5 45.29 16.680 .433 .462 .725 SEKOLAH_6 45.15 18.094 .278 .363 .742 SEKOLAH_7 45.54 16.449 .432 .332 .724 SEKOLAH_8 45.52 17.627 .318 .390 .738 SEKOLAH_9 45.60 16.677 .524 .390 .717 SEKOLAH_10 45.56 16.487 .542 .412 .714 SEKOLAH_11 45.48 15.117 .630 .543 .696 SEKOLAH_12 45.83 16.734 .308 .227 .742

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 49.75 19.642 4.432 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

101

Reliability (Lingkungan Masyarakat) Case Processing Summary

N % Cases Valid 52 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 52 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.763 .775 9 Item Statistics

Mean Std. Deviation N MASYARAKAT_1 4.13 .742 52MASYARAKAT_2 4.15 .697 52MASYARAKAT_3 4.06 1.018 52MASYARAKAT_4 4.10 .569 52MASYARAKAT_5 3.81 .864 52MASYARAKAT_6 4.10 .913 52MASYARAKAT_7 4.10 .913 52MASYARAKAT_8 3.87 1.103 52MASYARAKAT_9 4.00 1.252 52

Inter-Item Correlation Matrix

MASYARAKAT_1

MASYARAKAT_2

MASYARAKAT_3

MASYARAKAT_4

MASYARAKAT_5

MASYARAKAT_6

MASYARAKAT_7

MASYARAKAT_8

MASYARAKAT_9

MASYARAKAT_1 1.000 .376 .483 .155 .133 .386 .357 .214 .507MASYARAKAT_2 .376 1.000 .347 .506 .408 .254 .500 -.024 .359MASYARAKAT_3 .483 .347 1.000 .159 .191 .099 .163 .077 .200MASYARAKAT_4 .155 .506 .159 1.000 .278 .020 .397 -.041 .220MASYARAKAT_5 .133 .408 .191 .278 1.000 .198 .248 .055 .236MASYARAKAT_6 .386 .254 .099 .020 .198 1.000 .436 .441 .446MASYARAKAT_7 .357 .500 .163 .397 .248 .436 1.000 .364 .480MASYARAKAT_8 .214 -.024 .077 -.041 .055 .441 .364 1.000 .326MASYARAKAT_9 .507 .359 .200 .220 .236 .446 .480 .326 1.000

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

102

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted MASYARAKAT_1 32.17 19.322 .570 .455 .726MASYARAKAT_2 32.15 19.780 .536 .510 .732MASYARAKAT_3 32.25 19.642 .323 .297 .761MASYARAKAT_4 32.21 21.582 .318 .331 .758MASYARAKAT_5 32.50 20.255 .333 .203 .756MASYARAKAT_6 32.21 18.758 .505 .389 .731MASYARAKAT_7 32.21 17.974 .618 .482 .713MASYARAKAT_8 32.44 19.310 .316 .319 .765MASYARAKAT_9 32.31 16.100 .589 .411 .715

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 36.31 23.590 4.857 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

103  

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

104  

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

105  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

106

UJI NORMALITAS Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum MINAT 90 41.99 4.446 26 50 KELUARGA 90 41.72 3.851 33 50 SEKOLAH 90 47.43 4.552 37 59 MASYARAKAT 90 34.50 4.195 26 45 PRESTASI 90 69.6047 3.42687 64.43 78.36

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

MINAT KELUARGA SEKOLAH MASYARAKAT PRESTASI N 90 90 90 90 90

Normal Parameters(a,b) Mean 41.99 41.72 47.43 34.50 69.6047 Std. Deviation 4.446 3.851 4.552 4.195 3.42687Most Extreme Differences Absolute .094 .097 .061 .084 .136 Positive .061 .073 .059 .084 .136 Negative -.094 -.097 -.061 -.065 -.079Kolmogorov-Smirnov Z .891 .917 .580 .798 1.294Asymp. Sig. (2-tailed) .405 .370 .890 .548 .070

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

107

UJI LINIERITAS Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent MINAT * PRESTASI 90 100.0% 0 .0% 90 100.0%

Report MINAT

PRESTASI Mean N Std. Deviation 64.43 40.00 1 .65.25 44.00 1 .65.30 43.00 1 .65.71 39.00 1 .65.99 45.00 4 1.5794866.14 36.00 3 3.4808866.55 41.00 2 2.0263366.64 36.00 3 3.4007167.97 40.00 5 1.8188068.56 40.00 10 2.6700069.66 41.00 8 4.8035870.46 41.00 8 3.0219671.39 40.00 7 3.1500671.95 35.00 9 3.8148973.64 39.00 8 4.0745973.73 31.00 8 3.5015574.92 39.00 2 1.1743875.08 34.00 4 1.0476176.96 37.00 1 .78.36 41.00 4 3.94246TOTAL 38.00 90 4.446

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig. MINAT * PRESTASI

Between Groups

(Combined) 254.065 19 13.372 1.183 .297

Linearity 93.290 1 93.290 8.255 .005 Deviation from

Linearity 160.775 18 8.932 .790 .704

Within Groups 791.099 70 11.301 Total 1045.164 89

Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared MINAT * PRESTASI .299 .089 .493 .243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

108

HIPOTESIS I Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 PREST_KEL, PRESTASI,

KELUARGA(a). Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: MINAT Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .538(a) .290 .265 3.811a Predictors: (Constant), PREST_KEL, PRESTASI, KELUARGA ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 509.955 3 169.985 11.704 .000(a) Residual 1249.034 86 14.524 Total 1758.989 89

a Predictors: (Constant), PREST_KEL, PRESTASI, KELUARGA b Dependent Variable: MINAT Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -184.668 116.262 -1.588 .116 PRESTASI 2.988 1.691 2.303 1.767 .081 KELUARGA 4.957 2.737 4.294 1.811 .074 PREST_KEL -.065 .040 -4.856 -1.628 .107

a Dependent Variable: MINAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

109

HIPOTESIS II Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 PREST_SEK, PRESTASI,

SEKOLAH(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: MINAT Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .342(a) .117 .086 4.250a Predictors: (Constant), PREST_SEK, PRESTASI, SEKOLAH ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 205.555 3 68.518 3.793 .013(a) Residual 1553.434 86 18.063 Total 1758.989 89

a Predictors: (Constant), PREST_SEK, PRESTASI, SEKOLAH b Dependent Variable: MINAT Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 54.067 108.985 .496 .621 PRESTASI -.287 1.577 -.221 -.182 .856 SEKOLAH -.775 2.279 -.794 -.340 .735 PREST_SEK .014 .033 1.138 .410 .683

a Dependent Variable: MINAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

110

HIPOTESIS III Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 PREST_MASY, PRESTASI,

MASYARAKAT(a). Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: MINAT Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .510(a) .260 .234 3.890a Predictors: (Constant), PREST_MASY, PRESTASI, MASYARAKAT ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 457.495 3 152.498 10.077 .000(a) Residual 1301.493 86 15.134 Total 1758.989 89

a Predictors: (Constant), PREST_MASY, PRESTASI, MASYARAKAT b Dependent Variable: MINAT Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -111.618 84.741 -1.317 .191 PRESTASI 2.019 1.231 1.556 1.640 .105 MASYARAKAT 3.782 2.474 3.569 1.529 .130 PREST_MASY -.049 .036 -3.510 -1.361 .177

a Dependent Variable: MINAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

111

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI

1. Menentukan jumlah kelas

Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan jumlah kelas

adalah dengan menggunakan aturan atau rumus Struges, yaitu sebagai berikut

(Sudjana, 1996:47):

k = 1 + (3,322) log n

Dimana : k = jumlah kelas n = jumlah responden 3,322 = bilangan konstan

2. Menentukan Interval Kelas (Class Interval)

Dalam menentukan interval kelas atau panjang kelas interval ini digunakan

rumus sebagai berikut ( Sudjana 1996:47):

Ci = k

range

Dimana : Ci = interval kelas (Class Interval) Range = selisih antara data terbesar dan terkecil k = jumlah kelas

3. Memasukkan data pada masing-masing kelas

a. Harga rata-rata (mean) yaitu jumlah seluruh nilai dibagi dengan seluruh

kejadian.

Dalam menghitung rata-rata digunakan rumus sebagai berikut (Sudjana,

1992: 67-69):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

112

_

X = N

X∑

Dimana :

X = harga rata-rata ∑ X = jumlah skor N = jumlah subyek

b. Modus yaitu nilai data yang frekuensi munculnya paling sering.

MO = b + p ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+ 21

1

bbb

Dimana: MO = modus b = batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi

terbanyak p = panjang kelas modus b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas interval dengan tanda

kelas yang lebih sebelum kelas modus b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas interval dengan tanda

kelas yang lebih sesudah kelas modus

c. Median yaitu nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara

teratur.

Me = b + p ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −f

Fn2/1

Dimana: Me = median b = batas bawah kelas median yaitu kelas dimana median akan

terletak p = panjang kelas median n = ukuran sampel median F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda

kelas median f = frekuensi kelas median

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

113

d. Standar Deviasi (SD)

Dalam menghitung standard deviasi rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

SD = ( )

( )1

22

−∑−∑

nnxxn ii

Dimana: SD = standar deviasi xi = jumlah skor n = jumlah subyek

Berdasarkan rumus-rumus di atas, maka berikut ini dapat dicari harga untuk tiap

variabel.

1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Jumlah kasus (n) = 90

Data tertinggi = 50

Data terendah = 26

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 50-26 = 24

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)

= 7.492 = 8 kelas

c. Kelas interval = 824 = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

114

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 27 – 29 1 1,11 2 30 – 32 1 1,11 3 33 – 35 6 6,67 4 36 – 38 8 8,895 39 – 41 23 25,55 6 42 – 44 24 26,67 7 45 – 47 18 20 8 48 – 50 9 10

Jml 90 100 %

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga

mean, modus, median dan standar deviasi sebagai berikut :

a. Mean = 90

3779 = 42

b. MO = 41,5 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

+ 799

= 43

c. Me = 41,5 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

243945

= 42

d. SD =8010

)3779(16043590 2−x

=8010

1428084114439150 −

= 4,446

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

115

2. Lingkungan Belajar di Keluarga

Jumlah kasus (n) = 90

Data tertinggi = 50

Data terendah = 33

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 50 - 33 = 17

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)

= 7,492 = 8 kelas

c. Kelas interval = 8

17 = 2,125 = 3

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Keluarga

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 27 – 29 0 0 2 30 – 32 0 0 3 33 – 35 6 6,67 4 36 – 38 13 14,44 5 39 – 41 22 24,44 6 42 – 44 29 32,23 7 45 – 47 13 14,44 8 48 – 50 7 7,78

Jml 90 100 %

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga

mean, modus, median dan standar deviasi sebagai berikut :

a. Mean = 90

3755 = 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

116

b. MO = 41,5 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

+ 799

= 43

c. Me = 41,5 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

294145

= 42

d. SD =8010

)3755(15798790 2−x

=8010

1410002514218830 −

= 3,851

3. Lingkungan Belajar di Sekolah

Jumlah kasus (n) = 90

Data tertinggi = 59

Data terendah = 37

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 59 - 37= 22

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)

= 7,492 = 8 kelas

c. Kelas interval = 822 = 2,75 = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

117

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Sekolah

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 37 – 39 4 4,44 2 40 – 42 8 8,89 3 43 – 45 21 23,33 4 46 – 48 20 22,235 49 – 51 20 22,23 6 52 – 54 12 13,33 7 55 – 57 4 4,44 8 58 – 60 1 1,11

Jml 90 100%

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga

mean, modus, median dan standard deviasi sebagai berikut :

a. Mean = 90

4269 = 47

b. MO = 42,5 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

+ 799

= 44

c. Me = 45,5 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

203345

= 47

d. SD =8010

)4269(20433790 2−x

=8010

1822436118390330 −

= 4,552

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

118

4. Lingkungan Belajar di Masyarakat

Jumlah kasus (n) = 90

Data tertinggi = 45

Data terendah = 26

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 45 - 26 = 19

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)

= 7,492 = 8 kelas

c. Kelas interval = 8

19 = 2,375 = 3

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Masyarakat

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 22 – 24 0 0 2 25 – 27 4 4,44 3 28 – 30 10 11,11 4 31 – 33 26 28,90 5 34 – 36 24 26,67 6 37 – 39 12 13,33 7 40 – 42 10 11,11 8 43 – 45 4 4,44

Jml 90 100 %

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga

mean, modus, median dan standar deviasi sebagai berikut :

a. Mean = 90

3105 = 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

119

b. MO = 30,5 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

+ 799

= 33

c. Me = 33,5 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

244045

= 34

d. SD =8010

)3105(10868990 2−x

= 8010

96410259782010 −

= 4,195

5. Prestasi Belajar

Jumlah kasus (n) = 90

Data tertinggi = 79,00

Data terendah = 64,00

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 79,00 – 64,00 = 15,00

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 90)

= 7,492 = 8 kelas

c. Kelas interval = 8

15 = 1,875 = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

120

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%)

1 64,00 – 65,99 13 14,44 2 66,00 – 67,99 22 24,44 3 68,00 – 69,99 25 27,78 4 70,00 – 71,99 10 11,11 5 72,00 – 73,99 8 8,89 6 74,00 – 75,99 5 5,56 7 76,00 – 77,99 5 5,56 8 78,00 – 79,99 2 2,22

Jml 90 100 %

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga

mean, modus, median dan standar deviasi sebagai berikut :

a. Mean = 90

6264 = 70

b. MO = 67,99 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

+ 799

= 70

c. Me = 67,99 + 3 ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

253545

= 69

d. SD =8010

)6264(43708490 2−x

=8010

3924345939337560 −

= 3,428

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

121

PENILAIAN ACUAN PATOKAN PAP TIPE II

Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang

memperbandingkan suatu prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan

sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh

Guru.

Dalam PAP Tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan

passing score atau batas kelulusan adalah 56% dari total skor yang seharusnya

dicapai. Jadi passing score terletak pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56

sering disebut persentil minimal. Disebut persentil minimal karena passing score

pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal

yang paling rendah.

Kategori kecenderungan menurut PAP tipe II untuk semua variabel adalah :

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Baik 66% - 80% Baik 56% - 65% Cukup Baik 46% - 55% Tidak Baik

Dibawah 46% Sangat Tidak Baik

Berdasarkan kriteria diatas, maka kategori kecenderungan dari masing-

masing variabel adalah sebagai berikut :

A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 10 item pertanyaan adalah

50 dan skor terendah adalah 10, maka selisih antara skor tertinggi dengan

skor terendah adalah 40, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

122

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

10 + (81% x 40) = 42,4 dibulatkan menjadi 42 Sangat Baik 10 + (66% x 40) = 36,4 dibulatkan menjadi 36 Baik 10 + (56% x 40) = 32,4 dibulatkan menjadi 32 Cukup Baik 10 + (46% x 40) = 28,4 dibulatkan menjadi 28 Tidak Baik Dibawah 28 Sangat Tidak Baik

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel sebagai berikut :

Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel42-50 51 56,66% Sangat Baik 36-41 32 35,56% Baik 32-35 5 5,56% Cukup Baik 28-31 1 1,11% Tidak Baik < 28 1 1,11% Sangat Tidak Baik

Jumlah 90 100%

B. Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga

Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 10 item pertanyaan adalah

50 dan skor terendah adalah 10, maka selisih antara skor tertinggi dengan

skor terendah adalah 40, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

10 + (81% x 40) = 42,4 dibulatkan menjadi 42 Sangat Baik 10 + (66% x 40) = 36,4 dibulatkan menjadi 36 Baik 10 + (56% x 40) = 32,4 dibulatkan menjadi 32 Cukup Baik 10 + (46% x 40) = 28,4 dibulatkan menjadi 28 Tidak Baik Dibawah 28 Sangat Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

123

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel sebagai berikut :

Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel42-50 49 54,44% Sangat Baik 36-41 35 38,89% Baik 32-35 6 6,67% Cukup Baik 28-31 0 0% Tidak Baik < 28 0 0% Sangat Tidak Baik

Jumlah 90 100%

C. Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah

Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 12 item pertanyaan adalah

60 dan skor terendah adalah 12, maka selisih antara skor tertinggi dengan

skor terendah adalah 48, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

12 + (81% x 48) = 50,88 dibulatkan menjadi 51 Sangat Baik 12 + (66% x 48) = 43,68 dibulatkan menjadi 44 Baik 12 + (56% x 48) = 38,88 dibulatkan menjadi 39 Cukup Baik 12 + (46% x 48) = 34,08 dibulatkan menjadi 34 Tidak Baik Dibawah 34 Sangat Tidak Baik

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel sebagai berikut :

Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 51-60 25 27,78% Sangat Baik 44-50 47 52,22% Baik 39-43 15 16,67% Cukup Baik 34-38 3 3,33% Tidak Baik < 34 0 0% Sangat Tidak Baik

Jumlah 90 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

124

D. Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat

Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 9 item pertanyaan adalah 45

dan skor terendah adalah 9, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor

terendah adalah 36, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

9 + (81% x 36) = 38,16 dibulatkan menjadi 38 Sangat Baik 9 + (66% x 36) = 32,76 dibulatkan menjadi 33 Baik 9 + (56% x 36) = 29,16 dibulatkan menjadi 29 Cukup Baik 9 + (46% x 36) = 25,56 dibulatkan menjadi 26 Tidak Baik Dibawah 26 Sangat Tidak Baik

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel sebagai berikut :

Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel38-45 21 23,33% Sangat Baik 33-37 42 46,67% Baik 29-32 19 21,11% Cukup Baik 26-28 8 8,89% Tidak Baik < 26 0 0% Sangat Tidak Baik

Jumlah 90 100%

E. Prestasi Belajar

Skor tertinggi yang diharapkan dicapai adalah 100 dan skor terendah

adalah 0, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 100,

sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

125

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

0 + (81% x 100) = 81 Sangat Baik 0 + (66% x 100) = 66 Baik 0 + (56% x 100) = 56 Cukup Baik 0 + (46% x 100) = 46 Tidak Baik Dibawah 46 Sangat Tidak Baik

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel sebagai berikut :

Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 81-100 0 0% Sangat Baik

66-80,99 77 85,56% Baik 56-65,99 13 14,44% Cukup Baik 46-55,99 0 0% Tidak Baik

< 46 0 0% Sangat Tidak Baik Jumlah 90 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

126  

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

127  

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI