114
EVALUASI KERASIONALAN IKLAN OBAT TANPA RESEP PADA TAYANGAN ACARA UNTUK ANAK-ANAK DI EMPAT STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Wahyu Esa Purwanto NIM : 998114018 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

  • Upload
    vankiet

  • View
    238

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

EVALUASI KERASIONALAN IKLAN OBAT TANPA RESEP PADA

TAYANGAN ACARA UNTUK ANAK-ANAK DI EMPAT STASIUN

TELEVISI SWASTA NASIONAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Wahyu Esa Purwanto

NIM : 998114018

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

HIDUP ITU AKAN MUDAH

JIKA KITA SENDIRI YANG

MEMBUATNYA MENJADI MUDAH

Kupersembahkan buat:

Ibu-Bapakku, ungkapan rasa hormat dan baktiku

Adik-adikku dan Almamaterku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

INTISARI

Penelitian jenis non eksperimental (observasional) dengan rancangan penelitian deskriptif non analitik ini, bertujuan mengevaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional.

Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung iklan selama dua minggu, yang meliputi jenis acara, waktu tayang, jenis produk, jenis iklan, dan frekuensi, serta untuk iklan obat tanpa resep diamati kelengkapan informasi berdasarkan kriteria iklan WHO (1988) dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 serta kerasionalan klaim indikasinya berdasarkan mekanisme kerja zat aktif dan menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat iklan obat tanpa resep (2,1%) dan paling banyak ditayangkan pada acara sinetron anak (64,0%). Dari iklan tersebut yang paling banyak adalah dari kelas terapi obat analgesik (sakit kepala, demam) (40,5%), golongan obat bebas terbatas (56,8), jenis obat Biogesic Anak (26,2%), obat untuk konsumen dewasa (64,0%), dan obat produksi Medifarma (26,2). Kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep tidak ada yang rasional (0,0%) berdasarkan kriteria iklan WHO (1988), 7,1% dinyatakan rasional menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.386 tahun 1994, serta yang mencantumkan zat aktif (42,9%), kontraindikasi (0,0%), alamat industri (0,0%), peringatan-perhatian (100,0%), nama industri farmasi (85,7%), efek samping obat (7,1%), nama dagang (100,0%), dan indikasi (100,0%). Iklan obat tanpa resep yang dinilai rasional klaim indikasinya sebanyak 57,1%.

Kata kunci : kerasionalan, iklan, obat tanpa resep, televisi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

ABSTRACT

Research of type non eksperimental (observasional) with descriptive research device non analytic, aim to evaluate is rational of nonprescription drug advertisements at displaying event for children in national four private sector television station.

Intake of data done with observation of advertisement direct during two week, what covering event type, time displayed, product type, advertisement type, and advertisement frequency, and also information completeness for non-prescription drug advertisement is observed equipment of information based on The WHO Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion (1988) and the Decree of Health Minister No. 386/1994 serta rationality claim the indication based on . active matter job mechanism and according to the Decree of Health Minister No. 386/1994. Data analysis apply descriptive statistical methods.

Research result show there are nonprescription drug advertisements (2.1%) and most displayed at event of electronic cinema of children (64.0%). From that advertisement more consisted of the therapeutic class of analgesic drugs (headache, fever) 40.5%, limited over-the-counter drugs (56.8), drug of Biogesic Anak (26.2%), drug to adult consumers (64.0%), and drug produced by medifarma (26.2%) Equipment of Nonprescription drug advertisement nothing that rational (0.0%) based on The WHO Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion (1988), 7.1% expressed is rational according to and the Decree of Health Minister No. 386/1994, and also mentioning active substance (42.9%), contraindication (0.0%), industrial address (0.0%), precaution-warning (100.0%), the name of pharmaceutical industy (85.7%), side effects ( 7.1%), trade name (100.0%), and indication (100.0%). Nonprescription drug advertisements whose indication claims rational are 57.1%. keyword : Rational, advertisement, nonprescription drug, television

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, oleh karena

kasih dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi yang

berjudul “Evaluasi Kerasionalan Iklan Obat Tanpa Resep Pada Tayangan

Acara Untuk Anak-anak di Empat Stasiun Televisi Swasta Nasional”. Skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada

Fakultas Farmasi Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih

yang dalam kepada :

1. Ibu Rita Suhadi,M.Si, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanatha

Dharma, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan hingga skripsi ini dapat tersusun.

2. Ibu Yustina Sri Hartini,M.Si, Apt selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan hingga skripsi ini dapat

tersusun.

3. Bapak Drs. Sulasmono, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk skripsi ini.

4. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk skripsi ini.

5. Seluruh Dosen atas bimbingannya selama kuliah dan Staff Fakultas Farmasi

USD atas pelayanannya selama ini.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………...........

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................

HALAMAN PENGESAHAN.........................................……………………

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………..........................................

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………..

INTISARI …..……………………………………………………………….

ABSTRACT ….……………………………………………………………...

PRAKATA………………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………..............

DAFTAR TABEL…...………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………......

A. LatarBelakang………………………………………………….

B. Permasalahan………………………………...….......................

C Keaslian Penelitian…………………...………..….....................

D Manfaat penelitian…...…………….…………………………...

E Tujuan…..………………………………………........................

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA………………………………….......

A. Pengobatan Sendiri……..……....................................................

B. Anak dan televisi……………………………….………...……..

C. Obat Tanpa Resep (OTR)……..…………………………………

D. Tinjauan Iklan dan Promosi……...……..……………................

1. Perbedaan Iklan dan Promosi…….………………..……….

2. Definisi promosi.....…………………………………………

3. Definisi Iklan...................................................…………….

4. Media Iklan...........................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xiii

xvi

xvii

1

1

5

6

7

7

9

9

12

14

16

16

17

17

17

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

5. Tujuan Iklan..........................................................................

6. Fungsi Iklan...........................................................................

7. Peraturan Periklanan Bidang Obat........................................

E. Televisi Sebagai Salah Satu Media Iklan …………....................

F. Keterangan Empiris…………………………………………….

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...………………………………..

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………………….

B. Definisi Operasional…………………………………………….

C. Subjek Penelitian………………………………………………

D. Tata Cara Penelitian……………..………………………………

E. Tata Cara Analisis Hasil…………………………………………

F. Kesulitan Penelitian……………….…………………………….

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………...……………

A. Profil Jenis Iklan……………………………………………….

1. Distribusi frekuensi jenis iklan pada masing-masing

televisi………………………….......................................

2. Distribusi frekuensi jenis iklan pada keempat stasiun

televisi………...................................................................

B. Profil Iklan Obat Tanpa Resep ……………………………..

1. Jenis acara………………………………………........ ..... .

2. Kelas terapi………………………………………………. .

3. Golongan Obat....................................................................

4. Jenis Obat…………………………………………………

5. Sasaran Konsumen…………………………….................

6. Produsen……………………………...............................

C. Evaluasi Kerasionalan Kelengkapan Informasi Iklan Obat Tanpa

Resep………………........................................................

D. Evaluasi Kerasionalan Klaim Indikasi Iklan Obat Tanpa

Resep…........................................................................................

E. Rangkuman Pembahasan..............................................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….…..

18

18

18

23

25

26

26

26

29

31

32

33

34

34

34

35

37

37

39

41

42

44

46

48

59

69

75

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

A Kesimpulan…………………………………………………......

B. Saran………………………………………………………….....

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..

LAMPIRAN....................................................................................................

BIOGRAFI PENULIS……………………………………………….……..

75

76

77

82

96

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

DAFTAR TABEL

Tabel I. Distribusi frekuensi jenis iklan pada tayangan acara untuk anak-

anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D selama dua

minggu (periode Juli 2006) ................................................... 35

Tabel II. Distribusi frekuensi jenis iklan pada tayangan acara untuk anak-

anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua

minggu (periode Juli 2006)..................................................... 36

Tabel III. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D

selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan jenis

acara........................................................................................ 37

Tabel IV. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D

selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan kelas

terapi....................................................................................... 39

Tabel V. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama

dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan golongan obat ... 42

Tabel VI. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D

selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan jenis

obat.......................................................................................... 43

Tabel VII. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D

selama dua minggu (periode Juli2006) berdasarkan jenis

obat............................................................................................ 44

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

Tabel VIII. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama

dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan Produsen obat.... 47

Tabel IX. Evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa

resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A,

B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006 .................... .. 50

Tabel X. Persentase kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep pada

tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D

selama dua minggu (periode Juli 2006).................................... 56

Tabel XI. Persentase kerasionalan kelengkapan iklan obat tanpa resep pada

tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D

selama dua minggu (periode Juli 2006).................................... 57

Tabel XII. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat analgesik (sakit

kepala,demam) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak

di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2006) ..................................................................................... .. 60

Tabel XIII. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat gizi dan darah

tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun

televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)...... 61

Tabel XIV. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran cerna

(diare) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di

stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2006) ..................................................................................... ... 62

Tabel XV. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran cerna

(maag) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di

stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2006) ..................................................................................... ... 62

Tabel XVI. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas

(asma) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di

stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2007)........................................................................................ 63

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

Tabel XVII. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas

(batuk) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di

stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2006)......................................................................................... 64

Tabel XVIII. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas

(batuk, pilek) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak

di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2006) ..................................................................................... ... 65

Tabel XIX. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas

(flu) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun

televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2006)......................................................................................... 66

Tabel XX. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas

(flu, batuk) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di

stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2006)........................................................................................ 66

Tabel XXI. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat topikal kulit

(infeksi jamur) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak

di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli

2006)......................................................................................... 67

Tabel XXII. Persentase kerasionalan klaim indikasi iklan obat tanpa resep

pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C,

D selama dua minggu (periode Juli 2006)................................ 68

Tabel XXIII. Kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk

anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu

(periode Juli 2006.................................................................. .. 74

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama

dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan jenis acara............. 38

Gambar 2. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama

dua minggu (periode Juli 2006 berdasarkan kelas terapi.............. 40

Gambar 3. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D

selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan golongan

obat............................................................................................... 41

Gambar 4. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak- anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D

selama dua minggu (periodeJuli 2006) berdasarkan sasaran

konsumen..................................................................................... 45

Gambar 5. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama

dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan sasaran

konsumen...................................................................................... 46

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A

selama dua minggu (periode Juli 2006) ................................ 82

Lampiran 2. Jadwal tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi B

selama dua minggu (periode Juli 2006)................................. 83

Lampiran 3. Jadwal tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi C

selama dua minggu (periode Juli 2006)................................. 84

Lampiran 4. Jadwal tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi D

selama dua minggu (periode Juli 2006)................................. 85

Lampiran 5. Data distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-

anak di stasiun televisi A selama dua minggu....................... 86

Lampiran 6. Data distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-

anak di stasiun televisi B selama dua minggu....................... 88

Lampiran 7. Data distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-

anak di stasiun televisi C selama dua minggu....................... 89

Lampiran 8. Data distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-

anak di stasiun televisi D selama dua minggu....................... 90

Lampiran 9. Data distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan

acara untuk anak-anak di stasiun televisi D selama dua

minggu................................................................................... 91

Lampiran 10. Data distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan

acara untuk anak-anak di stasiun televisi D selama dua

minggu................................................................................... 92

Lampiran 11. Data distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan

acara untuk anak-anak di stasiun televisi D selama dua

minggu................................................................................... 93

Lampiran 12. Data distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan

acara untuk anak-anak di stasiun televisi D selama dua

minggu................................................................................... 94

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

Lampiran 13. Data kelengkapan informasi dan klaim indikasi iklan obat tanpa

resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A,

B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006).................... 95

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sakit seringkali terjadi pada seseorang, dan tidak bisa dihindarkan.

Ketika menderita sakit maka orang tersebut akan berupaya untuk mendapatkan

penyembuhan atas penyakitnya itu. Sakit adalah penilaian seseorang terhadap

penyakit sehubungan dengan pengalaman yang langsung dialaminya (Sarwono,

2003). Hal ini bersifat subyektif dan sangat tergantung dengan perasaan orang

tersebut, bila dia merasa badannya tidak enak dia akan mendefinisikan bahwa

dirinya menderita sakit. Perasaan sakit itu akan menyebabkan orang tersebut

merasa terganggu aktivitasnya, karena itu dia akan mengupayakan penyembuhan

terhadap keadaan sakit tersebut. Upaya pengobatan itu dapat berupa pengobatan

sendiri atau dilakukan oleh tenaga medis.

Pengobatan sendiri lebih diartikan sebagai upaya untuk memberikan

pengobatan atas penyakitnya secara mandiri. Sukasediati (1996) mendefinisikan

bahwa pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk

menjaga kesehatannya sendiri, dan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, adat,

tradisi, dan kepercayaan yang mempengaruhi seseorang; dipengaruhi tingkat

pendidikan seseorang; dilakukan sewaktu-waktu manakala dibutuhkan; berada di

luar kerangka kerja medik profesional; modelnya bervariasi; dan dilakukan oleh

semua kelompok masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

2

Faktor yang mendorong masyarakat melakukan pengobatan sendiri

adalah kenyataan semakin mahalnya biaya berobat dengan pergi ke dokter. Hal

tersebut menyebabkan masyarakat yang menderita penyakit yang dianggap ringan,

misalnya: flu, pilek, dan batuk, merasa tidak perlu pergi ke dokter, tetapi cukup

pergi ke apotik atau toko obat berijin yang menjual obat bebas dan obat bebas

terbatas atau yang sering disebut obat tanpa resep.

Obat tanpa resep terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, serta obat

wajib apotik, yaitu obat keras yang dapat diperoleh tanpa resep dokter dan

diserahkan oleh apoteker di apotek (Anonim, 2005). Obat wajib apotik memang

dapat diberikan tanpa resep dokter, tetapi obat tersebut tidak termasuk dalam

penelitian ini, karena obat wajib apotik termasuk dalam obat keras atau obat daftar

G (gevaarlijk). Obat tradisional yaitu bahan atau ramuan bahan yang berupa

bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau

campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk

pengobatan berdasarkan pengalaman (Anonim, 1992). Oleh WHO, obat

tradisional juga dimasukkan dalam pelayanan kesehatan umum. Obat tradisional

diserahkan tanpa resep karena sulit diresepkan oleh dokter, akibat selalu bersandar

pada kaidah alamiah. Keberadaan obat tradisional masih diperdebatkan akibat

tidak sedikit yang keamanan dan khasiatnya hanya berdasarkan pengalaman turun

temurun tanpa dibuktikan secara ilmiah (Marlinda, 2003). Obat tradisional tidak

termasuk dalam penelitian obat tanpa resep ini. Iklan obat tradisional mempunyai

bagian tersendiri dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

3

terpisah dari pedoman periklanan obat bebas yang mengatur iklan obat bebas dan

obat bebas terbatas.

Obat tanpa resep yang termasuk dalam penelitian ini adalah obat bebas

dan obat bebas terbatas. Kriteria obat bebas dan bebas terbatas antara lain adalah

telah terbukti secara ilmiah menunjukkan manfaat klinis, sangat diperlukan untuk

menanggulangi kesakitan yang banyak dijumpai di masyarakat, dan relatif aman.

Obat tanpa resep memang mudah didapatkan, akan tetapi obat tanpa resep juga

mempunyai efek merugikan baik secara langsung, juga berefek jangka sedang dan

panjang bila tidak digunakan secara benar (Luize, 2003).

Dalam menentukan obat yang tepat dalam upaya pengobatan sendiri

tersebut masyarakat memerlukan sumber informasi yang benar mengenai obat

yang dipilihnya tersebut. Salah satu informasi yang dipilih masyarakat untuk

menentukan obat yang akan dipakainya adalah iklan yang ada di media massa,

maupun media elektronik. Iklan diharapkan akan memberikan informasi yang

cukup dan tidak menyesatkan dari pembaca, pendengar, atau pemirsanya. Dari

hasil survei kecil yang dilakukan oleh YLKI dengan target konsumen umum di

wilayah Jakarta ternyata 81% responden menganggap iklan obat yang ada dewasa

ini bermanfaat bagi konsumen, dan hanya 44,3% yang menilai iklan obat

menampilkan indikasi yang berlebihan. Dengan melihat betapa tergantungnya

konsumen terhadap iklan obat, maka rasanya tidak berlebihan apabila kemudian

perusahaan farmasi dituntut untuk menciptakan iklan obat yang baik sehingga

dapat memberikan informasi yang tidak merugikan konsumen (Zahir, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

4

Tidak dipungkiri iklan merupakan media untuk menyampaikan

kehebatan produk dengan tujuan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya

dan mendapatkan penjualan setinggi-tingginya. Hal ini terjadi karena setiap hari

masyarakat banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi, yaitu 60%

responden sebuah penelitian menonton televisi dalam sehari antara 1-5 jam

bahkan hingga lebih dari 5 jam pada 30% responden (Widanenci, 2007). Waktu

yang singkat dan biaya yang sangat tinggi tidak memberikan kesempatan pada

sebuah iklan untuk menampilkan informasi mengenai efek samping dari produk

obat tersebut. Peringatan dan kontra indikasi, sebaiknya juga disampaikan dalam

iklan, agar konsumen dapat memilih obat tanpa resep yang paling sesuai untuk

kondisi tubuhnya sendiri (Zahir, 1996).

Televisi swasta nasional merupakan salah satu sarana yang digunakan

produsen obat untuk mengiklankan produknya, karena memiliki jaringan pemirsa

yang sangat luas (Yulia, 1993). Berdasarkan survei Persatuan Perusahaan

Periklanan Indonesia (PPPI) tahun 2002, pendapatan iklan televisi terbanyak

masih dipegang oleh RCTI, INDOSIAR, SCTV, dan TPI. Menyusul kemudian

Trans, Metro, Global, TV7, ANteve, dan Lativi (Anonim, 2002b). Empat stasiun

televisi swasta nasional dalam penelitian ini (stasiun televisi A, B, C, D) memiliki

pendapatan iklan yang tinggi, program acaranya sudah sangat dikenal oleh

pemirsa karena lebih awal berdiri, dan banyak menayangkan acara untuk anak-

anak. Data terbaru dari Nielsen Media Research, setelah penelitian ini dilakukan,

menunjukkan bahwa selama tahun 2006 telah terjadi perubahan besar urutan

belanja iklan di televisi, dari yang paling tinggi adalah kelompok RCTI, TPI,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

5

Global TV, kelompok Trans TV dan TV 7, kelompok ANTV dan Lativi, diikuti

stasiun-stasiun televisi yang masih berdiri sendiri yaitu SCTV, Indosiar, serta

Metro TV (Harto, Ratnasari, Saragih, dan Mudjiono, 2006).

Berdasarkan pemantauan dan evaluasi Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM) tahun 2003, iklan obat di televisi dinilai banyak yang tidak

layak tayang, karena seringkali memberikan informasi yang irrasional dan

cenderung menyesatkan (Danto, 2004). Hal ini amatlah disayangkan karena iklan

obat di televisi merupakan sumber informasi yang penting bagi seseorang dalam

memilih obat tanpa resep untuk dirinya sendiri ataupun orang lain, terutama bila

obat tanpa resep itu ditujukan untuk anak-anak. Iklan obat tidak boleh

menggambarkan bahwa keputusan penggunaan obat diambil oleh anak-anak

(Anonim, 1994). Berkaitan dengan hal-hal tersebut, perlu dilakukan suatu

penelitian tentang evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan

acara untuk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional.

B. Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian yang dilakukan pada tayangan acara

untuk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional (stasiun televisi A, B,

C, D) meliputi:

1. seperti apa profil iklan pada tayangan acara untuk anak-anak di empat stasiun

televisi swasta nasional yang meliputi jenis iklan dan frekuensi iklan?

2. seperti apa profil frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk

anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional berdasarkan klafisikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

6

jenis acara, kelas terapi, golongan obat, jenis obat, sasaran konsumen, dan

produsen?

3. bagaimana kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk

anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional yang meliputi kerasionalan

kelengkapan informasi iklan berdasarkan kriteria iklan WHO (1988) dan

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994, serta kerasionalan klaim

indikasi iklan berdasarkan mekanisme kerja zat aktif dan Keputusan Menteri

Kesehatan No. 386 tahun 1994?

C. Keaslian Penelitian

Sejauh informasi yang diterima penulis, penelitian ini belum pernah

dilakukan dan berbeda dengan beberapa penelitian lain tentang iklan obat di

televisi seperti penelitian oleh Saragih (2000), Papilaya (2003), dan Christina

(2004), penelitian-penelitian tersebut menggunakan responden sebagai subyek

penelitian dan metode kuisioner untuk pengambilan data, sedangkan pada

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah iklan obat di televisi,

pengambilan data dengan observasi langsung dan titik berat permasalahan

mengenai evaluasi kerasionalan iklan obat di televisi. Selain itu pengamatan iklan

obat dilakukan pada semua kelas terapi, tidak hanya satu kelas terapi saja.

Penelitian lain yang memiliki kesamaan adalah penelitian berjudul ”evaluasi

kerasionalan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk ibu-ibu di empat stasiun

televisi swasta nasional” yang dilakukan oleh Kartikaningtyas Yunari (2007).

Penelitian ini juga mengamati mengenai evaluasi kerasionalan iklan obat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

7

televisi . Tetapi yang membedakannya adalah jenis acara yang diambil dalam

penelitian ini.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Menambah informasi dan pengetahuan bagi perkembangan ilmu farmasi,

khususnya mengenai evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep di televisi.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi apoteker dalam

memberikan pelayanan informasi kepada orang tua tentang pemilihan obat

tanpa resep berdasarkan evaluasi kerasionalan iklannya di televisi.

b. Data dari penelitian ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait

untuk lebih meningkatkan kerasionalan iklan obat tanpa resep di televisi.

E. Tujuan

Tujuan dalam penelitian yang dilakukan pada tayangan acara untuk anak-

anak di empat stasiun televisi swasta nasional, meliputi :

1. mengetahui profil iklan pada tayangan acara untuk anak-anak di empat stasiun

televisi swasta nasional yang meliputi jenis iklan dan frekuensi iklan.

2. mengetahui profil frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk

anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional berdasarkan klafisikasi

jenis acara, kelas terapi, golongan obat, jenis obat, sasaran konsumen, dan

produsen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

8

3. mengetahui kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk

anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional yang meliputi kerasionalan

kelengkapan informasi iklan berdasarkan kriteria iklan WHO (1988) dan

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994, serta kerasionalan klaim

indikasi iklan berdasarkan mekanisme kerja zat aktif dan Keputusan Menteri

Kesehatan No. 386 tahun 1994.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengobatan Sendiri

Pengobatan sendiri adalah suatu tindakan mengobati diri sendiri dengan

obat tanpa resep yang dilakukan secara tepat dan bertanggung jawab. Hal tersebut

merupakan salah satu upaya seseorang untuk mencapai kesehatan yang optimal.

Pengobatan sendiri merupakan upaya pertama yang dilakukan masyarakat untuk

menjaga kesehatannya sendiri. (Sukasediati, 1996).

Pengobatan sendiri sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, tradisi,

kepercayaan seseorang, dan juga yang paling menentukan adalah tingkat

pendidikan seseorang. Tingkat pendidikan seseorang akan berperan penting dalam

menentukan pengobatan yang terbaik untuk dirinya sendiri (Sukasediati, 1996).

Dari survei kesehatan rumah tangga yang dilakukan oleh departemen kesehatan

RI, didapatkan data kuantitatif, yaitu sebanyak 63% masyarakat menggunakan

obat bebas, 18% pergi ke dokter atau puskesmas, 9% masyarakat akan

mengkonsumsi jamu untuk menanggulangi penyakitnya, 5% diobati dengan cara

sendiri dan sisanya sebanyak 5% tidak melakukan apapun (Sartono, 1993). Data

tersebut tidak jauh berbeda dengan data yang ada di negara maju seperti Amerika

Serikat. Di Amerika Serikat, setiap tahun ada 75% dari jumlah penduduknya

mengeluh atau menderita sakit. Dari jumlah tersebut diketahui 65% masyarakat

mengobati sendiri penyakitnya, 25% masyarakat akan pergi ke dokter untuk

mengobati penyakitnya sedangkan 10% masyarakat tidak melakukan tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

10

apapun untuk menanggulangi penyakitnya. Dari data di atas, ternyata persentase

masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri cukup besar, sehingga kenyataan

tersebut dijadikan salah satu dasar kebijakan dalam membina kesehatan

masyarakat pada umumnya (Sartono, 1993).

Pengobatan sendiri dengan obat tanpa resep hendaknya dilakukan secara

tepat dan bertanggung jawab, biasanya untuk kasus-kasus:

1. perawatan simtomatik minor, misalnya: rasa tidak enak badan, cidera ringan

2. penyakit self-limiting atau paliatif: flu, sakit kepala

3. pencegahan dan penyembuhan penyakit ringan: mabuk perjalanan, kutu air

4. penyakit kronis, yang sebelumnya sudah pernah didiagnosis dokter atau

tenaga medis profesional lainnya: arthritis, asma

5. keadaan yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan dengan segera

(Holt dan Hall, 1990).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan kebiasaan

pengobatan sendiri. Pertama, setiap obat selain memiliki khasiat menyembuhkan

atau meningkatkan taraf sehat, juga memberikan risiko efek samping. Efek

samping obat bisa saja ringan dan akan hilang jika obat dihentikan, tetapi bisa

juga berat sehingga memerlukan pertolongan dokter atau petugas kesehatan

lainnya. Kedua, setiap obat pasti memiliki efek farmakologi spesifik, yaitu untuk

mengatasi suatu gejala atau penyakit tertentu. Ketiga, setiap obat memiliki aturan

pemakaian yang khusus, antara lain dosis, frekuensi pemberian, apakah harus

diminum sesudah makan, pada saat makan, atau sebelum makan dan lama

pemakaian.. Pengobatan sendiri umumnya dilakukan untuk (1) penyakit saluran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

11

pernafasan; (2) demam; (3) sakit kepala/nyeri; (4) diare; (5) gangguan pada

lambung; dan (6) penyakit kulit (Dwiprahasto, 1999).

Saat ini penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas masih sering

menimbulkan masalah bagi kesehatan. Hal ini disebabkan tingkat pendidikan

masyarakat tentang obat dan permasalahannya masih rendah. Pada umumnya

dasar penggunaan obat bebas untuk pengobatan sendiri bersumber pada

pengalaman menggunakan obat bebas tertentu pada waktu yang lampau atau

karena diberitahu oleh orang lain, baik keluarga, tetangga, maupun teman. Atau

bisa juga bersumber dari iklan obat melalui media cetak seperti surat kabar dan

majalah, atau dapat juga melalui media elektronik seperti radio dan televisi. Iklan

obat sebagai sumber informasi utama bagi masyarakat cenderung menyesatkan.

Hampir semua iklan obat yang beredar di media televisi tidak pernah

menampilkan isi bahan berkhasiatnya maupun efek samping dan kontra indikasi

dari obat tersebut, sehingga masyarakat kehilangan informasi penting mengenai

jenis obat yang diperlukan untuk mengobati penyakitnya dan efek samping dari

obat yang dikonsumsinya tersebut, padahal tidak ada obat yang benar-benar aman

untuk dikonsumsi (Sudarwanto, 1996).

Obat tanpa resep mempunyai batas keamanan yang cukup baik, tetapi

pemakaiannya tanpa pengawasan ketat sangat memungkinkan terjadinya

kesalahan dalam penggunaan (Sudarwanto, 1996). Berkaitan dengan hal tersebut,

pengobatan sendiri dengan obat tanpa resep harus tetap memperhatikan prinsip-

prinsip penggunaan obat yang rasional (Anonim, 2002a). Prinsip pengobatan

rasional meliputi: indikasi tepat, penilaian kondisi pasien tepat, pemilihan obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

12

tepat dan sesuai dengan kondisi pasien, dosis dan cara pemberian obat secara

tepat, informasi untuk pasien secara tepat, serta evaluasi dan tindak lanjut

dilakukan secara tepat (Anonim, 2000).

Penilaian kerasionalan pengobatan sendiri dengan obat tanpa resep, dapat

ditinjau dari komponen rasional dan tidak rasional. Pengobatan yang rasional

menganut 4 asas tepat ditambah 1 asas waspada, yaitu: tepat indikasi, tepat

penderita, tepat obat, tepat dosis, dan waspada efek samping obat. Tepat indikasi,

obat yang digunakan didasarkan pada diagnosis penyakit yang akurat. Tepat

penderita yaitu tidak ada kontraindikasi. Tepat obat, pemilihan obat didasarkan

pada pertimbangan rasio keamanan-kemanjuran yang terbaik. Tepat dosis, yaitu

takaran, jalur, saat dan lama pemberian sesuai dengan kondisi penderita (Donatus,

1997).

Upaya penggunaan obat tanpa resep secara rasional tentunya harus

melibatkan peran aktif tenaga farmasi, yang terutama berfungsi untuk

memberikan informasi serinci mungkin mengenai obat-obat yang dibutuhkan oleh

masyarakat (Anonim, 2002a).

B. Anak dan Televisi

Anak dapat begitu terikat dengan televisi, bahkan seperti bisa

menyebabkan ketergantungan. Efek ketergantungan TV ini, hanyalah satu dari

begitu banyak efek yang diberikan oleh kemajuan teknologi TV. Kita semua tahu,

betapa besar kemajuan dan perubahan yang terjadi semenjak TV ditemukan. Kita

dapat menyaksikan liputan berita tentang berbagai peristiwa dari seluruh dunia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

13

kita dapat menyaksikan berbagai jenis film, dari film kartun, drama, biografi, aksi,

edukasi, musik dan lain sebagainya, dari dalam dan luar negeri (Martin, 2000).

Menurut data AC Nielsen, rata-rata anak-anak menonton televisi selama

dua puluh satu sampai dua puluh tiga jam setiap pekan atau kurang lebih tiga

sampai tiga setengah jam per hari (Marfu’ah 2006)

Solusinya adalah orangtua harus bersedia duduk bersama mereka

sekalipun program yang tengah ditontonnya adalah acara anak-anak. Orangtua

harus turut menjelaskan setiap gambar yang muncul, apalagi jika gambar itu

mengandung sesuatu yang tidak logis atau tidak bisa diterima oleh akal sehat

anak-anak. Bukan tidak mungkin dalam program tayangan anak sekalipun,

ketidaklogisan bisa saja muncul baik dalam bentuk gambar-gambar, maupun

dalam bentuk tema cerita yang ditampilkan. Posisi anak-anak atas tayangan

televisi memang sangat lemah. Hal ini berkaitan dengan sifat anak yang di

antaranya pertama, anak- anak sulit membedakan mana tayangan yang baik atau

buruk, mana yang pantas ditiru atau diabaikan. Kedua, anak-anak belum memiliki

self- censorship dan belum memiliki batasan nilai. Ketiga, anak-anak bersifat

pasif dan tidak kritis terhadap tayangan televisi. Akibatnya, semua yang

ditayangkan televisi akan dianggap sebagai sebuah kewajaran. Lebih-lebih

kualitas tayangan yang ditayangkan televisi umumnya tidak berpihak kepada

anak-anak (Mulkan, 2006).

Hal lain lagi, adalah masalah pengaruh iklan di TV yang semakin hari

semakin berlebihan. Ada begitu banyak iklan yang menawarkan berbagai barang,

dari mainan anak, makanan, minuman, dan lain sebagainya. Iklan-iklan begitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

14

gencarnya memberikan janji-janji kesenangan dan kebahagiaan keluarga yang

akan diperoleh bila membeli produk tersebut. Secara tidak sadar hal tersebut dapat

menanamkan kepada anak nilai-nilai konsumerisme dan bahwa

kebahagiaan/kesuksesan sebuah keluarga diukur dari kemampuan memiliki

produk terbaru yang ditawarkan. Sekali lagi kita bandingkan dengan diri kita

sendiri. Orang dewasa saja banyak yang terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada di

TV (Martin, 2000).

C. Obat Tanpa Resep (OTR)

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 72 tahun 1998

tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, pasal 1 ayat 1,

disebutkan bahwa obat adalah bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk

mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam

rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,

pemulihan, dan peningkatan kesehatan termasuk kontrasepsi dan sediaan biologis.

Obat bebas dan obat bebas terbatas merupakan golongan obat tanpa

resep, yang dapat dibeli secara bebas (tanpa resep) di apotek dan toko obat berijin.

Obat bebas yaitu golongan obat yang dalam penggunannya tidak membahayakan

dan dapat digunakan tanpa pengawasan dokter (Tjay dan Raharja, 1996). Menurut

Surat keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 2380/A/SK/IX/1980 tentang tanda

khusus untuk obat bebas pada etiket wadah dan bungkus luar atau kemasan

terkecil obat jadi yang tergolong obat bebas harus mencantumkan tanda khusus

berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam (Anonim. 1996b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

15

Yang dimaksud obat bebas terbatas, yaitu golongan obat yang dalam

penggunaannya cukup aman, tetapi apabila digunakan berlebihan dapat

mengakibatkan efek samping yang kurang menyenangkan. Pemakaian obat ini

tidak memerlukan pengawasan dokter, namun penggunaannya terbatas sesuai

dengan aturan yang tercantum pada kemasannya (Tjay dan Raharja, 1986). Obat

bebas terbatas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

6355/Dir.Jen/SK/1969 , harus dicantumkan tanda peringatan pada wadah atau

kemasannya. Tanda peringatan berwarna hitam dengan ukuran panjang 5 cm dan

lebar 2 cm atau disesuaikan kemasannya, dan memuat pemberitahuan dengan

huruf berwarna putih. Sesuai obatnya, pemberitahuan tersebut adalah :

P. no. 1. Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya di dalam. Contoh: Decolgen tablet, Inza® tablet P. no. 2. Awas! Obat keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan. Contoh: Betadine® kumur P. no. 3. Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar badan. Contoh: Betadidine® untuk antiseptik lokal P. no. 4. Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar. Contoh: rokok anti asma P. no. 5. Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan. Contoh: Dulcolax® supositoria P. no. 6. Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan. Contoh: Anusol® supositoria

(Sartono, 1993)

Selain tanda peringatan tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan RI No. 6335/Dir. Jend/SK/1969 pada kemasan obat bebas terbatas juga

wajib dicantumkan tanda khusus. Tanda khusus untuk Obat Bebas Terbatas

berupa lingkaran biru dengan garis tepi hitam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

16

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 919/MENKES/PER/X/1993

tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep, pasal 2, obat yang

dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria:

a. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.

b. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.

c. Penggunaanya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.

d. Penggunaanya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.

e. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

(Anonim, 1996c)

D. Tinjauan Iklan dan Promosi

1. Perbedaan iklan dengan promosi

Periklanan (advertisement) merupakan bagian dari kegiatan bauran

promosi (promotion mix), sementara itu bauran promosi merupakan bagian dari

kegiatan bauran pemasaran (marketing mix). Iklan tidak boleh disamakan dengan

promosi, keduanya berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berbeda, yaitu

advere untuk iklan (advertising) yang artinya mengoperkan pikiran dan gagasan

kepada pihak lain, dan promovere untuk promosi (promotion) yang berarti

meningkatkan atau menaikkan sesuatu. Perbedaan lain adalah bentuk sasarannya,

yaitu iklan “mengubah jalan pikiran” (state of mind) calon konsumennya untuk

membeli, sedangkan promosi “merangsang kegiatan pembelian di tempat”

(immediately stimulating purchase) (Widyatama, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

17

2. Definisi Promosi

Menurut WHO, promosi obat adalah semua kegiatan informasi dan

persuasi oleh produsen dan distributor untuk tujuan menaikkan jumlah resep,

suplai, pembelian, dan atau pemakaian obat. Pernyataan yang digunakan dalam

promosi harus dapat diandalkan, akurat, benar (jujur), informatif, seimbang, up to

date, dapat dibuktikan klaimnya, serta mempunyai warna dan selera yang baik.

Pernyataan yang tidak diperbolehkan dalam promosi adalah pernyataan

menyesatkan, tidak dapat dibuktikan kebenaran klaim, atau menghilangkan fakta

untuk meningkatkan penggunaan obat. Ruang lingkup promosi meliputi iklan,

medical representatives, free sample obat resep untuk promosi, free sample obat

tanpa resep untuk umum, simposium dan temu ilmiah, studi purna jual dan

kontrol, kemasan dan label, informasi untuk pasien (leaflets, booklets), serta

promosi produk ekspor (Anonim, 1988).

3. Definisi iklan

Iklan menurut Komisi Periklanan Indonesia (1996) diartikan sebagai

segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media,

dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau

seluruh masyarakat. Sedangkan iklan obat adalah pesan yang disampaikan melalui

komunikasi media massa oleh perusahaan farmasi tertentu untuk meningkatkan

pemasaran (Anief, 1985).

4. Media iklan

Media yang digunakan iklan berdasarkan tipenya diklasifikasikan oleh

Gilson dan Berkman (1993) menjadi: media cetak (surat kabar dan majalah),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

18

media siaran (radio dan televisi), media yang langsung dan khusus (katalog dan

pemberian nama barang pada amplop dan kertas surat), serta media yang

ditempatkan di tempat umum (plakat dan poster).

5. Tujuan Iklan

WHO menyatakan bahwa tujuan iklan untuk masyarakat umum yaitu

membantu pemakai dalam membuat keputusan rasional pada penggunaan obat

yang telah ditetapkan sebagai obat tanpa resep (Anonim, 1988). Berdasarkan

sasarannya, Kotler (2003b) menggolongkan tujuan iklan menjadi empat. Iklan

informatif untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru;

iklan persuasif untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan

pembelian suatu produk atau jasa; iklan pengingat untuk merangsang pembelian

produk dan jasa kembali; serta iklan penguatan yang dimaksudkan untuk

meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

6. Fungsi iklan

Fungsi iklan meliputi: fungsi pemasaran (menjual produk), fungsi

komunikasi (menyampaikan pesan), fungsi pendidikan (mendidik mengenai

sesuatu), fungsi ekonomi (menjadi penggerak ekonomi) dan fungsi sosial

(menimbulkan dampak sosial psikologis) (Bovee dan Arens, 1986).

7. Peraturan Periklanan Bidang Obat

Informasi mengenai produk obat dalam suatu iklan harus sesuai dengan

ketentuan dalam pasal 41 ayat (2) UU No. 23 tahun 1992, yaitu :

“Penandan dan Informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus

memenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

19

Penjabaran pasal 41 ayat (2) UU no. 23 tahun 1992 tentang informasi sediaan

farmasi tercantum dalam Keputusan menteri kesehatan RI No.

386/MENKES/SK/IV/1994, yaitu :

a. obyektif : harus memberikan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada dan

tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat yang telah

disetujui.

b. lengkap : harus mencantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat obat

tetapi juga memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan,

misalnya adanya kontra indikasi dan efek samping.

c. tidak menyesatkan : informasi obat harus jujur, akurat, bertanggungjawab,

serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran masyarakat akan suatu masalah

kesehatan (Anonim, 1997b).

Yang perlu diperhatikan adalah iklan yang memuat produk anak-anak

dan iklan yang ditayangkan pada tayangan untuk anak-anak. Menurut Keputusan

Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 yang memuat pengaturan iklan tentang

obat bebas, obat tradisional, alat kesehatan, kosmetika, perbekalan kesehatan

rumah tangga, dan makanan minuman menyatakan bahwa: iklan obat tidak boleh

ditujukan untuk khalayak anak-anak atau menampilkan anak-anak tanpa adanya

supervisor orang dewasa atau memakai narasi suara anak-anak yang

menganjurkan penggunaan obat. Iklan obat tidak boleh menggambarkan bahwa

keputusan penggunaan obat diambil oleh anak-anak.

Iklan obat harus mencantumkan spot peringatan sebagai berikut : Baca

Aturan Pakai, Jika Sakit Berlanjut Hubungi Dokter. Untuk media televisi, spot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

20

peringatan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas terbaca pada satu

screen/gambar terakhir dengan ukuran minimal 30% dari gambar dan ditayangkan

minimal selama 3 detik (Anonim, 1997b).

Upaya pengendalian informasi komersial untuk meningkatkan

kerasionalan pengobatan sendiri juga dilakukan Organisasi Kesehatan Sedunia

(WHO) dengan mengeluarkan kriteria etik promosi obat (Ethical Criteria for

Medicinal Drug Promotion) sejak tahun 1988.

Berdasarkan Ethical Criteria for Medical Drug Promotion-WHO,

informasi dalam suatu iklan obat yang ditujukan kepada konsumen meliputi:

a. komposisi zat aktif dengan nama INN (Internasional Nonpropriety

Names);

b. nama merek dagang;

c. indikasi utama;

d. perhatian, kontra indikasi, dan peringatan;

e. nama dan alamat industri farmasi atau distributor (Geneva, 1988).

Dengan mengacu pada Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion –

WHO, pemerintah Republik Indonesia juga mengeluarkan Keputusan Menteri

Kesehatan No. 386/MEN.KES/SK/IV/1994, khususnya tentang Pedoman

Periklanan Obat Bebas. Salah satu latar belakang dikeluarkannya pedoman ini

adalah untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan penggunaan obat yang

salah, tidak tepat dan tidak rasional akibat pengaruh promosi melalui iklan.

Berdasarkan Pedoman Periklanan Obat Bebas, iklan obat harus mencantumkan

informasi mengenai :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

21

a. Komposisi zat aktif obat dengan nama INN (khusus untuk media cetak) ; untuk media lain, apabila ingin menyebutkan komposisi zat aktif, harus dengan nama INN.

b. Indikasi utama obat dan informasi mengenai keamanan obat. c. Nama dagang obat. d. Nama industri farmasi. e. Nomor pendaftaran (khusus untuk media cetak).

(Anonim, 1997b)

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan No. HK.00.05.3.02706 tahun 2002 tentang Promosi Obat, pasal 5,

dinyatakan bahwa promosi obat melalui media audio visual dan elektronik hanya

diperbolehkan untuk obat bebas dan obat bebas terbatas (Anonim, 2002c). Dalam

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386/MEN.KES/SK/IV/1994, tentang Pedoman

Periklanan Obat Bebas, juga dinyatakan bahwa obat yang dapat diiklankan kepada

masyarakat adalah obat yang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

tergolong dalam obat bebas atau obat bebas terbatas, kecuali dinyatakan lain.

Peraturan Pemerintah RI No. 72 tahun 1998 pasal 32 menyatakan bahwa sediaan

farmasi yang berupa obat untuk pelayanan kesehatan yang penyerahannya

dilakukan berdasarkan resep dokter hanya dapat diiklankan pada media cetak

ilmiah kedokteran atau media cetak ilmiah farmasi. Dalam Undang-Undang RI

No. 5 tahun 1997 pasal 31 (1) disebutkan psikotropika hanya dapat diiklankan

pada media cetak ilmiah kedokteran dan/atau media cetak ilmiah farmasi.

Undang-Undang RI No. 22 tahun 1997 pasal 42 menyatakan narkotika hanya

dapat dipublikasikan pada media cetak ilmiah kedokteran atau media cetak ilmiah

farmasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

22

Beberapa hal yang juga diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.

386/MEN.KES/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, adalah :

1. Iklan obat dapat dimuat di media periklanan setelah rancangan iklan tersebut

disetujui oleh Departemen Kesehatan RI.

2. Iklan obat tidak boleh memberikan pernyataan superlatif, komparatif tentang

indikasi, kegunaan/manfaat obat.

3. Iklan obat harus mencantumkan spot peringatan perhatian (BACA ATURAN

PAKAI. JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER), dan untuk

media televisi spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas terbaca

pada satu screen/ gambar terakhir dengan ukuran minimal 30% dari screen

dan ditayangkan minimal selama 3 detik.

4. Iklan suatu obat hanya boleh diindikasikan untuk kondisi-kondisi tertentu

dengan batasan-batasan khusus, antara lain meliputi :

a. Vitamin

Iklan multivitamin dan mineral

Untuk pencegahan dan mengatasi kekurangan vitamin dan mineral,

misalnya sesudah operasi, sakit, wanita hamil dan menyusui, anak dalam

masa pertumbuhan, serta lansia.

b. Obat Pereda Sakit dan Penurun Panas

Untuk meringankan rasa sakit misalnya : sakit kepala, sakit gigi, nyeri

otot, dan atau menurunkan panas.

c. Obat Flu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

23

Untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung

tersumbat, dan pilek.

d. Obat Asma

Untuk meringankan gejala sesak napas karena asma.

e. Obat Batuk

1) Antitusif

Untuk meredakan batuk yang tidak berdahak.

2) Ekspektoran

Untuk meredakan batuk yang berdahak.

3) Antitusif + Ekspektoran + Antihistamin

Untuk meredakan batuk berdahak yang disertai pilek.

f. Antasida

Untuk mengatasi gejala sakit maag seperti : perih, kembung, mual.

g. Obat Kulit (Topikal)

Untuk mengatasi infeksi karena jamur

(Anonim, 1997b)

E. Televisi Sebagai Salah Satu Media Iklan

Televisi sudah lama dikenal di Indonesia, bahkan sekarang ini hampir

semua penduduk memiliki televisi di rumah. Pemerintah adalah pihak pertama

yang memanfaatkan media ini. Banyak pesan pembangunan yang dapat dengan

efektif disampaikan melalui media ini. Karakter budaya kita yang lebih suka

mendengar dan melihat daripada membaca menyebabkan berkembang pesatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

24

industri televisi. Kemudian, seperti biasa, kalangan bisnispun tanggap dengan

potensi tersebut. Jaringan dan kelompok sasaran yang luas adalah poin terbesar

yang dilirik kalangan tersebut. Hasilnya iklan banyak bermunculan di televisi.

(Puspadewi, 1993).

Konsumen akan lebih asyik menonton televisi, yang memang lebih

atraktif dan dinamis daripada membaca koran/majalah. Di Indonesia saja terdapat

sepuluh televisi swasta nasional (RCTI, SCTV, AN TV, TPI, INDOSIAR,

TRANS TV, TV 7, METRO TV, GLOBAL TV, dan LATIVI). Hal inilah yang

semakin memacu semakin tingginya belanja iklan di televisi (Abadi, 2003).

Belanja iklan di televisi dari tahun ke tahun cenderung meningkat.

Menurut data Advertising Information Services dari Nielsen Media Research,

belanja iklan di media televisi, koran, majalah, dan tabloid pada tahun 2006

mencapai Rp 30,036 triliun. Televisi masih mendominasi perolehan dari

keseluruhan belanja itu dengan nilai belanja iklan lebih dari Rp 20 triliun atau

sekitar 69%, koran 27%, majalah dan tabloid 4% (Anonim 2007). RCTI, TPI, dan

Global TV memperoleh 32,9% dari total belanja iklan tahun 2006, Trans TV dan

TV 7 (23,2%), ANTV dan Lativi (15,7%), sisanya adalah SCTV, Indosiar, serta

Metro TV (Harto, Ratnasari, Saragih, dan Mudjiono, 2006).

Sangat jelas sekali terlihat bahwa kehadiran iklan di media massa secara

umum dalam membentuk karakter konsumen, tidak bisa dianggap enteng. Media

massa, dengan “pasukan” iklan komersialnya, ditambah berbagai iklan

terselubung lainnya; efektif mengubah perilaku masyarakat konsumen dalam

menggunakan berbagai produk barang atau jasa. Selain dampak terhadap perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

25

konsumen, menjamurnya iklan di media televisi juga membuka seluas-luasnya

adanya pelanggaran yang dilakukan oleh iklan, baik itu sifatnya etik maupun

pelanggaran terhadap produk hukum (Abadi, 2003).

Itulah faktanya, kehadiran media massa kadang tidak bisa dilawan oleh

siapapun juga. Media tersebut, terutama televisi memiliki kekuasaan yang sangat

besar dalam membentuk suatu agenda publik yang tidak bisa dihalangi oleh

hukum apapun. Media televisi sebagai media massa dapat menentukan apa yang

akan dibicarakan dan dipikirkan oleh masyarakat (White cit Abadi, 2003).

F. Keterangan Empiris

Penelitian ini dikerjakan untuk memperoleh gambaran mengenai

kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di empat

stasiun televisi swasta nasional (A, B, C, D).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian non eksperimental

(observasional). Menurut Praktiknya (2003), penelitian observasional adalah

penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek

menurut keadaan apa adanya (in nature), tanpa adanya manipulasi peneliti. Pada

penelitian ini dilakukan evaluasi, tetapi bukan mengenai bagaimana dan mengapa

fenomena tersebut terjadi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif

non analitik. Penelitian deskriptif non analitik dimaksudkan untuk pengukuran

yang cermat terhadap fenomena masyarakat (sosial) tertentu, peneliti

mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak melakukan pengujian

hipotesis (Hasan, 2002). Menurut Pratiknya (2001) disebut rancangan penelitian

deskriptif non analitik karena hanya melakukan eksplorasi deskriptif terhadap

fenomena yang terjadi.

B. Definisi Operasional

1. Iklan di televisi adalah informasi yang diberikan produsen kepada konsumen

melalui media elektronik televisi, dengan maksud memperkenalkan produknya

sekaligus memikat konsumen untuk memakai produk yang diiklankan

2. Obat tanpa resep adalah obat yang diperjualbelikan dengan bebas, tanpa resep

dokter, terdiri dari obat bebas dengan tanda lingkaran hijau dengan garis tepi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

27

hitam dan obat bebas terbatas dengan tanda lingkaran biru dengan garis tepi

berwarna hitam

3. Evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep adalah penilaian kerasionalan

iklan obat tanpa resep berdasarkan kriteria iklan WHO (1988) dan Keputusan

Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994. Iklan obat tanpa resep itu dinilai

rasional bila memenuhi semua persyaratan dari kriteria iklan WHO (1988) dan

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994, dan tidak rasional bila

tidak semua kriterianya terpenuhi dilihat dari kelengkapan dan klaim indikasi

iklan obat tanpa resep. Persyaratan dalam kriteria iklan tersebut adalah:

a. kerasionalan kelengkapan informasi iklan berdasarkan kriteria iklan WHO

(1988), yang meliputi nama zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-

perhatian, kontraindikasi, nama dan alamat industri farmasi

b. kerasionalan kelengkapan informasi iklan berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan No. 386 tahun 1994, yang meliputi indikasi, informasi keamanan

obat (diasumsikan meliputi peringatan-perhatian dan efek samping), nama

dagang, dan nama industri farmasi

c. kerasionalan klaim indikasi iklan berdasarkan mekanisme kerja zat aktif dan

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994

4. Zat aktif: komponen obat yang mempunyai efek farmakologis, nama dagang:

nama obat yang diberikan oleh pemilik produk untuk identitas produknya,

indikasi: petunjuk kegunaan obat dalam pengobatan penyakit, kontraindikasi:

petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan karena berlawanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

28

dengan kondisi tubuh pemakai, dan efek samping: efek yang timbul tetapi

tidak diinginkan yang dapat merugikan atau berbahaya

5. Tayangan acara untuk anak-anak adalah tayangan acara di televisi yang

ditujukan untuk konsumsi anak-anak berumur 2-12 tahun, meliputi film

kartun, sinetron anak, film anak, reality show, dan serial anak

6. Stasiun televisi swasta nasional adalah stasiun televisi dalam negeri yang

dikelola oleh pihak swasta

7. Waktu tayang adalah kurun waktu tayang acara untuk anak-anak yang dipakai

dalam penelitian

8. Frekuensi tayang adalah jumlah tayang (kemunculan) iklan selama kurun

waktu tayang acara untuk anak-anak yang dipakai dalam penelitian

9. Jenis iklan adalah macam-macam iklan berdasarkan jenis produk yang

diiklankan, yang meliputi obat tanpa resep (obat bebas dan obat bebas

terbatas); obat tradisional (jamu) contoh: Tolak Angin, obat herbal berstandar

contoh: ProLipid, fitofarmaka contoh: Stimuno dan obat quasi contoh:

Salonpas; vitamin, suplemen, dan perbekalan kesehatan rumah tangga;

makanan dan minuman; kosmetika; serta lain-lain. Obat dengan kandungan

vitamin dan mineral yang terdapat tanda lingkaran hijau/biru bergaris tepi

hitam pada kemasannya termasuk jenis iklan obat tanpa resep, sedangkan yang

tidak terdapat tanda tersebut termasuk jenis iklan vitamin, suplemen, obat

wajib apotek, dan perbekalan kesehatan rumah tangga.

10. Jenis produk yang diiklankan adalah nama dagang produk yang diiklankan

11. Kriteria iklan adalah dasar penilaian iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

29

12. Unsur-unsur kerasionalan iklan obat tanpa resep adalah unsur-unsur yang

ditampilkan dalam iklan obat di televisi

13. Klasifikasi golongan obat adalah penggolongan obat tanpa resep yang

diiklankan di televisi berdasarkan golongan obat bebas dan obat bebas

terbatas, jenis obat berdasarkan nama dagang obat, kelas terapi berdasarkan

IONI (Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000) dan indikasi secara

umum dengan memperhatikan mekanisme kerja obat, sasaran konsumen

(dewasa dan anak-anak), serta produsen yaitu berdasarkan nama produsen

obat.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua iklan yang ditayangkan di empat

stasiun televisi swasta nasional (A, B, C, D) pada acara untuk anak-anak. Subjek

penelitian diobservasi selama dua minggu, pada tanggal 12–19 Juli dan 26 Juli-1

Agustus 2006. Adanya selang waktu dalam pengambilan data dilakukan untuk

memperoleh data yang lebih representatif. Waktu pengamatan setiap hari : acara

pertama diambil mulai pukul 07.00 dan acara terakhir diambil mulai pukul 20.00.

Menurut Gay (cit., Hasan, 2002) menyatakan bahwa ukuran sampel

minimum yang dapat diterima untuk metode penelitian deskriptif minimal 10%

dari populasi, dan untuk populasi yang relatif kecil minimal 20% dari populasi

(Hasan, 2002). Iklan yang ada di televisi sangat besar jumlahnya dan sulit

diketahui dengan pasti berapa jumlahnya, oleh sebab itu pengambilan sampel

ditentukan melalui jumlah stasiun televisi. Jumlah stasiun televisi swasta nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

30

yang ada sekarang ini adalah 10 buah, sehingga yang diperlukan adalah dua

stasiun televisi. Penelitian ini menggunakan empat stasiun televisi untuk

pengambilan data, dengan harapan data yang diperoleh sudah bisa mewakili iklan

obat tanpa resep di stasiun swasta nasional. Dalam penelitian ini dipilih empat

stasiun televisi dengan pertimbangan keempat stasiun televisi ini, menurut data

tahun 2002 memiliki pendapatan iklan yang tinggi dan cukup banyak

menayangkan acara untuk anak-anak.

Subyek penelitian diambil dengan metode purposif. Purposif sampling

adalah pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas sifat-sifat tertentu yang

mempunyai sangkut paut erat dengan sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya. Dalam teknik ini sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti

didasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu (Faisal, 1989). Menurut Nawawi

(1998), dalam teknik ini pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria-kriteria

tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria subyek penelitian

adalah iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di empat

stasiun televisi swasta nasional Indonesia (A, B, C, D) pada periode Juli 2006

yang ditayangkan dengan waktu pengamatan setiap hari dari pukul 07.00 WIB

sampai pukul 20.00 WIB. Berdasarkan data tahun 2002 yang didapatkan pada

awal penelitian menyatakan bahwa empat stasiun televisi (A, B, C, D) merupakan

empat stasiun televisi dengan pendapatan belanja iklan paling tinggi dibandingkan

stasiun televisi lainnya, dan juga cukup banyak menayangkan acara untuk anak-

anak. Pemilihan waktu pengamatan tersebut, karena pada rentang waktu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

31

ditetapkan untuk pengambilan data ini terdapat tayangan acara untuk anak-anak

ditelevisi, sedangkan diluar waktu tersebut adalah tayangan untuk orang dewasa.

D. Tata Cara Penelitian

1. Prosedur pelaksanaan penelitian

a. Analisis situasi dan penentuan masalah

Dilakukan pengamatan awal terhadap keseluruhan tayangan iklan di

stasiun televisi swasta nasional, untuk menentukan stasiun televisi dan

jam tayang yang digunakan dalam penelitian.

b. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan data hasil observasi

langsung tayangan iklan di stasiun televisi swasta nasional.

c. Pengolahan, analisis, dan interprestasi data

Data yang terkumpul mengalami proses pengolahan yaitu dengan

mengedit dan mengkodekan data. Kemudian dilakukan analisis data

dengan membuat tabulasi data sesuai dengan susunan sajian data yang

dibutuhkan dalam penelitian, dan melakukan penghitungan-penghitungan

tertentu sesuai dengan metode statistik yang digunakan. Selanjutnya data

diinterpretasikan dan ditarik kesimpulannya.

2. Tata cara pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi langsung terhadap

tayangan iklan di empat stasiun televisi swasta nasional A, B, C, D) selama

dua minggu, pada tanggal 12–19 Juli dan 26 Juli-1 Agustus 2006 pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

32

acara untuk anak-anak dengan batas waktu pengamatan setiap hari dari

pukul 07.00-20.00. Data yang dikumpulkan meliputi waktu tayang iklan,

jenis iklan, jenis produk yang diiklankan, frekuensi tayang iklan,

kelengkapan informasi iklan, dan klaim iklan obat tanpa resep.

E. Tata Cara Analisis Hasil

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan metode statistik

deskriptif. Metode statistik ini menggunakan teknik persentase, dan ditampilkan

dalam bentuk tabel atau gambar. Data frekuensi dapat langsung dianalisis,

sedangkan data kelengkapan informasi dan klaim indikasi iklan obat tanpa resep,

dinyatakan dulu dalam bentuk rasional dan tidak rasional.

Tabel atau gambar yang dibuat dari data iklan pada tayangan acara untuk

anak-anak selama dua minggu, meliputi:

1. persentase frekuensi jenis iklan pada masing-masing stasiun televisi (A, B,

C, D) dan pada keempat stasiun televisi sekaligus

2. persentase frekuensi iklan obat tanpa resep pada masing-masing stasiun

televisi (A, B, C, D) dan pada keempat stasiun televisi sekaligus, yang

meliputi klasifikasi : jenis acara, kelas terapi, golongan obat, jenis obat,

sasaran konsumen, dan produsen

3. persentase kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep (nama zat aktif,

nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, kontraindikasi, efek samping,

serta nama industri farmasi dan alamatnya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

33

4. evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep

berdasarkan kriteria iklan WHO (1988), dan persentasenya

5. evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994, dan

persentasenya

6. evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat tanpa resep berdasarkan

mekanisme kerja zat aktif dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386

tahun 1994, dan persentasenya.

F. Kesulitan Penelitian

Kendala yang dihadapi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah

sulitnya melakukan pengambilan data kelengkapan informasi iklan dan klaim

indikasi untuk iklan obat tanpa resep. Hal ini terjadi karena cepatnya durasi tayang

iklan yang diamati, sedangkan pada waktu yang bersamaan penulis harus

melakukan pengamatan sekaligus pencatatan data. Masalah ini diatasi dengan

pengamatan berulang-ulang terhadap setiap penayangan kembali iklan obat tanpa

resep. Namun, terdapat kendala lain lagi karena untuk beberapa iklan obat tanpa

resep yang sudah tercatat, ada yang tidak ditayangkan lagi ataupun baru

ditayangkan kembali setelah periode waktu tertentu. Dengan demikian, penelitian

ini membutuhkan tambahan waktu khusus, demi mendapatkan hasil yang terbaik

sesuai dengan keterbatasan kemampuan penulis dalam melakukan pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Jenis Iklan

Tingkat pengenalan konsumen terhadap sebuah produk ditentukan oleh

produk itu sendiri. Nama atau merek sebuah produk akan diingat orang karena

tingginya frekuensi tayang iklan tersebut (Suryolaksono, 2002). Semakin tinggi

frekuensi penayangan sebuah iklan, semakin besar pula perhatian konsumen

terhadap produk yang diiklankan. Profil iklan yang disajikan merupakan

gambaran distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-anak di

stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu, berdasarkan jenis iklan. Tujuannya

adalah untuk mengetahui persentase jenis iklan obat tanpa resep dari keseluruhan

iklan yang ditayangkan. Obat tanpa resep dalam penelitian ini meliputi obat bebas

yang pada kemasannya terdapat tanda lingkaran hijau bergaris tepi hitam, dan

obat bebas terbatas dengan tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam.

1. Distribusi frekuensi jenis iklan pada masing-masing stasiun televisi

Persentase frekuensi jenis iklan di setiap stasiun televisi A, B, C, D dapat

dilihat dari grafik pada Tabel I. Frekuensi jenis iklan obat tanpa resep di stasiun

televisi A ada 9 (1,1%), stasiun televisi B ada 6 (1,5%), stasiun televisi C ada 21

(7,50%), dan stasiun televisi D ada 6 (1,2%). Iklan obat tanpa resep bisa

ditemukan di semua stasiun televisi, tetapi frekuensi yang paling tinggi terdapat

pada stasiun televisi C. Frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara

untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, dan D sangat sedikit, yaitu di bawah 2%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

35

Stasiun televisi C mempunyai frekuensi iklan obat tanpa resep lebih tinggi karena

tayangan acara yang diambil adalah sinetron anak pada jam tayang utama yang

umumnya tidak hanya ditonton oleh anak-anak saja tetapi juga bersama orang

tuanya, sehingga produsen meningkatkan frekuensi iklan pada tayangan acara

tersebut karena yang mengambil keputusan dalam membeli suatu kebutuhan di

dalam keluarga adalah orang tua.

Tabel I. Distribusi frekuensi jenis iklan pada tayangan acara untuk anak-anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Iklan A B C D

1 Obat tanpa resep (obat bebas dan obat bebas terbatas) 1.1 1.5 7.5 1.2

2 Obat tradisional (jamu) dan fitofarmaka 0.6 0.0 2.1 1.0

3 Vitamin, suplemen, dan perbekalan kesehatan rumah tangga 1.8 0.0 6.1 0.6

4 Makanan dan minuman 59.0 71.7 28.2 51.7

5 Kosmetika 7.5 7.0 8.9 9.1

6 Lain-lain 30.0 19.8 47.1 36.5

Total 100.0 100.0 100.0 100.0

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 yang

memuat pengaturan iklan tentang obat bebas, obat tradisional, alat kesehatan,

kosmetika, perbekalan kesehatan rumah tangga, dan makanan minuman

dinyatakan bahwa iklan obat tidak boleh ditujukan untuk khalayak anak-anak atau

menampilkan anak-anak tanpa adanya supervisor orang dewasa atau memakai

narasi suara anak-anak yang menganjurkan penggunaan obat. Iklan obat tidak

boleh menggambarkan bahwa keputusan penggunaan obat diambil oleh anak-anak

(Anonim, 1994).

2. Distribusi frekuensi jenis iklan pada keempat stasiun televisi

Jumlah total frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk

anak-anak pada keempat stasiun televisi adalah 42 dengan persentase 2,1% (lihat

Tabel II). Memang bukan yang paling tinggi jika dibandingkan jenis iklan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

36

lain. Hal ini disebabkan dalam perundang-undangan, penayangan iklan obat untuk

anak-anak diatur lebih detail, termasuk bahwa iklan obat untuk anak-anak tidak

boleh ditujukan langsung kepada anak-anak. Pemilihan obat untuk anak-anak

yang menjadi wewenang orang tua terutama kaum ibu, juga menyebabkan para

produsen tidak memasang iklan obat tanpa resep terlalu banyak pada tayangan

acara anak-anak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh K. Yunari menyatakan

bahwa iklan obat tanpa resep lebih banyak pada acara untuk ibu-ibu yaitu sebesar

6,4% dan jenis obat untuk anak-anaknya juga lebih banyak (K. Yunari, 2007).

Meskipun demikian, televisi diakui merupakan media paling sering ditemukannya

iklan obat, terpaut cukup banyak dengan media iklan lainnya (Zahir, 1996).

Tabel II. Distribusi frekuensi jenis iklan pada tayangan acara untuk anak-anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Iklan Σ Frekuensi Persentase (%) 1 Obat tanpa resep (obat bebas dan obat bebas terbatas) 42 2.1 2 Obat tradisional (jamu) dan fitofarmaka 16 0.8 3 Vitamin, suplemen, dan perbekalan kesehatan rumah tangga 35 1.7 4 Makanan dan minuman 1130 55.5 5 Kosmetika 163 8.0 6 Lain-lain 651 32.0

Total 2037 100.0

Frekuensi iklan makanan dan minuman (55,5%), jauh lebih tinggi

dibandingkan iklan obat tanpa resep. Kondisi ini terjadi karena makanan dan

minuman relatif lebih aman dikonsumsi oleh anak-anak dibandingkan obat tanpa

resep, karena biarpun obat tersebut diperuntukkan bagi anak-anak, tetapi bila

dikonsumsi tidak sesuai aturan maka obat tersebut bisa membahayakan. Obat

tanpa resep memang sebaiknya hanya digunakan pada saat tubuh benar-benar

membutuhkan, karena penggunaan obat tanpa resep dalam jangka panjang dapat

menimbulkan efek samping yang berbahaya, misalnya parasetamol dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

37

menyebabkan kerusakan sel darah, kerusakan hati, dan ginjal bila digunakan

dalam jangka waktu yang lama.

B. Profil Iklan Obat Tanpa Resep

Pengambilan keputusan untuk memakai suatu produk obat seringkali

dilakukan berdasarkan iklan (Zahir, 1996). Obat dengan frekuensi iklan yang

tinggi menunjukkan tingkat konsumsi obat yang lebih tinggi dibandingkan obat

dengan frekuensi iklan yang lebih rendah. Gambaran distribusi frekuensi iklan

obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C,

D ditampilkan berdasarkan jenis acara, golongan obat, jenis obat, kelas terapi,

sasaran konsumen, dan produsen. Penyajian dilakukan untuk masing-masing

stasiun televisi maupun gabungan dari keempat stasiun televisi.

1. Jenis Acara

Jenis acara televisi yang dipilih dalam penelitian ini adalah tayangan

acara untuk anak-anak, yang meliputi sinetron anak, reality show, serial anak, film

anak, dan film kartun. Tayangan acara untuk anak-anak dipilih karena anak-anak

lebih mudah dipengaruhi oleh tayangan di televisi, padahal anak-anak belum

mempunyai daya pikir yang cukup untuk menyaring informasi yang didapatnya.

Tabel III. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan jenis acara

S. Televisi A S. Televisi B S. Televisi C S. Televisi D No. Jenis Acara Σ F % Σ F % Σ F % Σ F % 1 Film Anak 5 55.6 2 Kartun 4 44.4 4 66.7 3 Reality show 4 Serial Anak 2 33.3 5 Sinetron 21 100.0 6 100.0

Total 9 100.0 6 100.0 21 100.0 6 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

38

Dari tabel di atas diketahui bahwa frekuensi iklan obat tanpa resep yang

paling banyak terdapat pada acara sinetron di stasiun televisi C dan D (masing-

masing 100%). Pada keempat stasiun televisi (lihat Gambar 1), iklan obat tanpa

resep juga tertinggi frekuensi iklannya pada acara sinetron (27,64%), sedangkan

yang terendah adalah program reality show (0%).Hal ini menunjukkan acara

sinetron anak dinilai para produsen lebih efektif untuk menarik para konsumen

karena ditayangkan pada jam tayang utama yang pada umumnya anak-anak

menonton televisi bersama seluruh anggota keluarga. Pada acara yang lain

frekuensi iklannya relatif lebih sedikit karena penayangannya pada pagi atau sore

hari, yang sangat memungkinkan anak-anak menonton televisi tanpa

pendampingan, sehingga produsen beranggapan kurang efektif untuk berpromosi

pada tayangan acara anak-anak yang lain karena bagaimanapun juga pengambilan

keputusan penggunaan obat pada anak-anak tetap menjadi wewenang orang tua

ataupun orang dewasa dalam sebuah keluarga.

PERSENTASE IKLAN OTR PADA KEEMPAT STASIUN TELEVISI BERDASARKAN JENIS

ACARA

5, 12%

8, 19%

0, 0%2, 5%27, 64%

Film Anak Kartun Reality show Serial Anak Sinetron

Gambar 1. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak- anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan jenis acara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

39

2. Kelas Terapi

Obat-obat tanpa resep yang diiklankan di stasiun televisi A, B, C, D

dapat dikelompokkan dalam beberapa kelas terapi. Persentase frekuensi iklan obat

tanpa resep berdasarkan kelas terapi pada masing-masing stasiun televisi,

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel IV. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak- anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan kelas terapi

S. Televisi A S. Televisi B S. Televisi C

S. Televisi D No. Kelas Terapi

Σ F % Σ F % Σ F % Σ F %

1 Obat analgesik (sakit kepala, demam) 4 44.4 6 100.0 7 33.3

2 Obat gizi dan darah 1 4.8

3 Obat saluran cerna (diare)

1 4.8

4 Obat saluran cerna (maag)

1 4.8

5 Obat saluran nafas (asma)

3 14.3

6 Obat saluran nafas (batuk)

6 28.6

7 Obat saluran nafas (batuk, pilek) 4 44.4

8 Obat saluran nafas (flu) 1 4.8

9 Obat saluran nafas (flu, batuk) 6 100.0

10 Obat topikal kulit (infeksi jamur) 1 11.1 1 4.8

Total 9 100.0 6 100.0 21 100.0 6 100.0

Obat tanpa resep yang paling banyak diiklankan di stasiun televisi A, B,

dan C adalah kelas terapi obat analgesik (sakit kepala, demam), sedangkan di

stasiun televisi D adalah obat saluran nafas (flu, batuk). Obat-obat tersebut

mempunyai frekuensi iklan yang paling tinggi, karena sakit kepala, demam, batuk,

dan flu merupakan penyakit-penyakit ringan yang sering diderita oleh masyarakat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

40

sangat membutuhkan pengobatan dengan segera karena mengganggu aktivitas

kerja sehari-hari, sehingga obat analgesik dan obat saluran nafas untuk penyakit-

penyakit inilah yang paling banyak diiklankan oleh para produsen.

Pembagian kelas terapi seluruh obat tanpa resep di keempat stasiun

televisi A, B, C, D disajikan dalam grafik berikut ini:

4.9

14.6

2.4

14.6

9.87.3

2.42.42.4

40.5

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

45.0

Pers

enta

se (%

)

Kelas Terapi

PERSENTASE KELAS TERAPI PADA KEEMPAT STASIUN TELEVISI

Obat analgesik (sakit kepala-demam)

Obat gizi dan darah

Obat saluran cerna (diare)

Obat saluran cerna (maag)

Obat saluran nafas (asma)

Obat saluran nafas (batuk -pilek)

Obat saluran nafas (batuk)

Obat saluran nafas (flu)

Obat saluran nafas (flu-batuk)

Obat topikal kulit (infeksijamur)

Gambar 2. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak- anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006 berdasarkan kelas terapi Dari grafik diketahui seluruh obat tanpa resep yang diiklankan di keempat

stasiun televisi terbagi menjadi 10 macam kelas terapi. Obat analgesik (sakit

kepala, demam), frekuensi iklannya paling tinggi. Hal ini menunjukkan obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

41

analgesik dengan indikasi sakit kepala, demam adalah obat-obat yang paling

banyak dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat.

3. Golongan Obat

Obat tanpa resep terdiri dari golongan obat bebas dan obat bebas terbatas.

Berdasarkan grafik (Gambar 3), frekuensi iklan obat bebas di stasiun televisi B

(100,0%).Hal ini menunjukkan stasiun televisi B paling banyak menayangkan

iklan obat bebas. Sebaliknya stasiun televisi D paling banyak menayangkan iklan

obat bebas terbatas (100,0%).

44.4455.56

100.00

0.00

42.8657.14

0.00

100.00

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

A B C D

Stasiun Televisi

PERSENTASE GOLONGAN OBAT PADA MASING-MASING STASIUN TELEVISI

Obat bebasObat bebas terbatas

Gambar 3. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak- anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan golongan obat

Persentase frekuensi total pada keempat stasiun televisi A, B, C, D

disajikan dalam Tabel V. Obat tanpa resep golongan obat bebas terbatas lebih

banyak diiklankan daripada obat bebas. Frekuensi iklan obat bebas terbatas lebih

tinggi daripada obat bebas, karena jenis obat bebas kebanyakan namanya sudah

sangat terkenal di masyarakat sehingga beberapa di antaranya sudah tidak

diiklankan lagi oleh produsennya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

42

Tabel V. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan golongan obat

No. Golongan Obat Jenis Obat Σ Frek. Persentase

(%)

1. Obat bebas Biogesic Anak, Laserin, Neo Entrostop, Neo Ultracap, Panadol Extra. 19 45,2

2. Obat bebas terbatas

Anakonidin, Bodrex Migra, Canesten, Mixagrip Flu & Batuk, Neo Napacin, Neo Ultrasiline, Neosanmag Fast, Ultraflu, Vicks Formula 44, 23 56,8

Total 42 100,0

Berdasarkan tingkat keamanan obat, obat bebas lebih aman daripada obat

bebas terbatas. Pemakaian obat bebas terbatas memang tidak memerlukan

pengawasan dokter, tetapi penggunaanya harus sesuai dengan aturan yang

tercantum pada kemasannya. Kenyataan bahwa lebih banyak ragam obat bebas

terbatas yang beredar di masyarakat menuntut kecermatan lebih tinggi dari

konsumen, penggunaannya harus lebih berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan.

4. Jenis Obat

Frekuensi iklan obat tanpa resep berdasarkan jenis obat ditampilkan

dalam Tabel VI. Jenis obat di stasiun televisi C paling banyak, sedangkan di stasiun

televisi B dan D paling sedikit. Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan kondisi

ini adalah pada stasiun televisi B acara anak-anak yang ditayangkan memang

khusus untuk anak (film kartun, dan serial anak), sehingga bila produsen

mengiklankan produknya pada acara tersebut akan kurang efektif karena yang

memutuskan membeli atau tidak suatu produk adalah orang dewasa dalam

keluarga, terutama ibu-ibu. Pada stasiun D, biarpun acara yang ditayangkan juga

sinetron, tetapi karena penayangannya hanya satu minggu sekali maka jenis obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

43

tanpa resep yang diiklankan di stasiun televisi ini relatif lebih sedikit

dibandingkan acara sinetron di stasiun televisi C yang ditayangkan setiap hari.

Tabel VI. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan jenis obat

A B C D No. Jenis Obat ∑F % ∑F % ∑F % ∑F % 1 Anakonidin 4 44.4 2 Biogesic Anak 2 22.2 6 100.0 3 14.3 3 Bodrex Migra 4 19.0 4 Canesten 1 11.1 5 Laserin 4 19.0 6 Mixagrip Flu & Batuk 6 100.0 7 Neo Entrostop 1 4.8 8 Neo Napacin 3 14.3 9 Neo Ultracap 1 4.8

10 Neo Ultrasiline 1 4.8 11 Neosanmag Fast 1 4.8 12 Panadol Extra 2 22.2 13 Ultraflu 1 4.8 14 Vicks Formula 44 2 9.5

Total 9 100.0 6 100.0 21 100.0 6 100.0

Berdasarkan jenis obatnya, obat yang paling sering diiklankan di stasiun

televisi A, B, C, dan D secara berurutan adalah Anakonidin, Biogesic Anak®,

Bodrex Migra dan Laserin, serta Mixagrip Flu & Batuk. Adapun pada keempat

stasiun televisi, jenis obat yang tertinggi frekuensi iklannya adalah Biogesic

Anak®. Berdasarkan pengamatan penulis, pada saat penelitian ini dilakukan obat

ini merupakan produk baru dari produsen untuk mengatasi demam pada anak,

sehingga wajar jika produsen berusaha semaksimal mungkin untuk menarik

perhatian konsumen terutama orang tua agar menggunakannya bila anaknya

menderita demam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

44

Tabel VII. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak- anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan jenis obat

No. Jenis Obat Σ Frekuensi Persentase (%) 1 Anakonidin 4 9.5 2 Biogesic Anak 11 26.2 3 Bodrex Migra 4 9.5 4 Canesten 1 2.4 5 Laserin 4 9.5 6 Mixagrip Flu & Batuk 6 14.3 7 Neo Entrostop 1 2.4 8 Neo Napacin 3 7.1 9 Neo Ultracap 1 2.4 10 Neo Ultrasiline 1 2.4 11 Neosanmag Fast 1 2.4 12 Panadol Extra 2 4.8 13 Ultraflu 1 2.4 14 Vicks Formula 44 2 4.8

Total 42 100.0

5. Sasaran Konsumen

Sasaran konsumen obat tanpa resep meliputi konsumen dewasa dan anak-

anak. Anak-anak memerlukan dosis obat yang lebih rendah dibandingkan orang

dewasa. Pemberian obat dengan dosis untuk dewasa pada anak-anak dapat

berbahaya bagi tubuh, sedangkan pemberian dosis anak-anak untuk orang dewasa

akan menyebabkan terjadinya dosis too low atau substandard.

Obat pada dasarnya merupakan bahan yang hanya dengan takaran

tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk

mendiagnosa, mencegah penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan

(Anonim, 1997b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

45

66.67

33.33

100.00

0.0014.29

85.71

0.00

100.00

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

Pers

enta

se (%

)

A B C D

Stasiun Televisi

PERSENTASE SASARAN KONSUMEN PADA MASING-MASING STASIUN TELEVISI

Anak-anakDewasa

Gambar 4. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-

anak pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periodeJuli 2006) berdasarkan sasaran konsumen

Obat tanpa resep di stasiun televisi A dan B lebih banyak ditujukan untuk

konsumen anak-anak, bahkan pada stasiun televisi B tidak terdapat iklan obat

tanpa resep untuk konsumen dewasa. Pada stasiun televisi C dan D, iklan obat

tanpa resep justru lebih banyak ditujukan untuk konsumen dewasa, bahkan di

stasiun televisi D tidak ditemukan iklan obat tanpa resep untuk anak-anak. Hasil

total dari keempat stasiun televisi menunjukkan frekuensi iklan obat tanpa resep

untuk konsumen dewasa jauh lebih besar daripada anak-anak (lihat Gambar 5).

Kondisi ini terjadi karena sebenarnya obat untuk konsumen dewasa juga dapat

diberikan untuk anak-anak asal diberikan dalam dosis yang sesuai. Aturan dosis

pemakaian untuk anak-anak biasanya dicantumkan juga dalam kemasan obat-obat

tanpa resep untuk dewasa yang beredar di pasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

46

PERSENTASE SASARAN KONSUMEN PADA KEEMPAT STASIUN TELEVISI

36%

64%

Anak-anakDewasa

Gambar 5. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-

anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan sasaran konsumen 6. Produsen

Produsen-produsen obat tanpa resep yang diiklankan di stasiun televisi

A, B, C, D dapat dilihat persentase frekuensinya pada Tabel VIII. Hasil penelitian

menunjukkan tidak semua produsen mengiklankan produknya di semua stasiun

televisi. Seperti terlihat pada tabel, terdapat 4 produsen yang mengiklankan

produknya di stasiun televisi A, 1 produsen di stasiun televisi B, 8 produsen di

stasiun televisi C, dan 1 produsen di stasiun televisi D.

Produsen yang paling banyak iklan obat tanpa resepnya di stasiun televisi

A adalah Konimex, Medifarma di stasiun televisi B, Mecosin dan Tempo Scan

Pasific di stasiun C, dan Dankos di stasiun televisi D. Produsen obat mempunyai

penilaian dan alasan tersendiri mengapa lebih memilih stasiun televisi tertentu

untuk mengiklankan produknya, dan yang paling banyak mengiklankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

47

produknya tentu yang dinilai paling tepat untuk menjadi media iklan produk

mereka.

Hasil keseluruhan pada keempat stasiun televisi memperlihatkan

produsen-produsen obat tanpa resep yang frekuensi penayangan iklannya di atas

10% meliputi Medifarma, Konimex, dan Dankos, sedangkan yang lainnya di

bawah 10% Hal ini menunjukkan bahwa Medifarma, Konimex, dan Dankos

adalah produsen-produsen obat tanpa resep dalam negeri yang paling banyak

mengiklankan produknya di televisi. Dan hal tersebut terjadi, karena pangsa pasar

untuk produk obat tanpa resep dikuasai oleh produsen pabrik dalam negeri

terutama untuk pasar yang hak patennya tidak ada lagi (Herdiawan, Wicaksono,

Ratnasari, Febryanto, dan Darmawan, 2005). Semakin sering iklan ditayangkan

semakin sering pula seseorang melihat iklan tersebut dan dampak dari iklan

tersebut juga semakin kuat, dengan demikian tingkat konsumsi masyarakat

terhadap obat-obat produksi Medifarma tentunya diharapkan lebih tinggi

dibandingkan obat tanpa resep lain dalam penelitian ini.

Tabel VIII. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak- anak pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) berdasarkan Produsen obat

No. Produsen Σ Frekuensi Persentase (%)

1 Bayer Indonesia Tbk, PT 1 2.4 2 Dankos Laboratories Tbk, PT 6 14.3 3 Darya Varia Laboratoria Tbk, PT 2 4.8 4 Henson Farma, PT 3 7.1 5 Kalbe Farma, PT 1 2.4 6 Konimex Pharm. Laboratories, PT 7 16.7 7 Mecosin Indonesia, PT 4 9.5 8 Medifarma Laboratories, PT 11 26.2 9 Sanbe Farma, PT 1 2.4

10 Sterling Products Indonesia, PT 2 4.8 11 Tempo Scan Pacific Tbk, PT (Bode) 4 9.5

Total 42 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

48

C. Evaluasi Kerasionalan Kelengkapan Informasi Iklan Obat Tanpa Resep

Salah satu komponen kebutuhan utama dalam memilih obat adalah

informasi. Informasi tersebut biasanya berasal dari industri farmasi, yang bersifat

komersiil dalam bentuk iklan (Suryawati, 2003). Waktu yang singkat dan biaya

yang tinggi tidak memberikan kesempatan pada sebuah iklan untuk dapat

menampilkan informasi yang cukup mengenai obat tersebut (Zahir, 1996).

Pendeknya durasi tayang dari iklan tersebut membuat informasi yang diperlukan

dalam pemilihan obat tanpa resep seringkali sulit ditangkap oleh konsumen

pengguna obat. Untuk itu perlu ketrampilan dan pengetahuan dari konsumen

dalam memilih obat dan menganalisis secara kritis informasi obat yang

ditayangkan, sehingga tidak terjadi penggunaan obat secara keliru.

Evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep

dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan kriteria iklan WHO (1988) dan

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994. Iklan obat tanpa resep dinilai

rasional bila terdapat semua informasi yang harus dicantumkan, dan tidak rasional

bila ada salah satu informasi yang tidak dicantumkan.

Menurut kriteria etik promosi obat – WHO (1988), iklan obat yang

ditujukan kepada masyarakat awam harus mencantumkan informasi zat aktif,

nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, kontraindikasi, serta nama dan

alamat industri farmasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.386 tahun

1994, iklan obat di media televisi harus mencantumkan informasi indikasi,

informasi keamanan obat, nama dagang, dan nama industri farmasi. Dijabarkan

lebih lanjut bahwa informasi obat harus lengkap, yaitu harus mencantumkan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

49

hanya informasi tentang khasiat obat, tetapi juga memberikan informasi tentang

hal-hal yang harus diperhatikan, misalnya adanya kontraindikasi dan efek

samping. Iklan obat juga harus mencantumkan spot peringatan perhatian (BACA

ATURAN PAKAI. JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER).

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.386 tahun 1994, salah satunya

hanya disebutkan bahwa iklan obat harus mencantumkan informasi keamanan

obat. Tidak terdapat definisi yang jelas mengenai klasifikasi informasi yang harus

dicantumkan sebagai informasi keamanan obat. Pada umumnya, informasi

keamanan obat meliputi peringatan-perhatian, kontraindikasi, dan efek samping.

Dalam penelitian ini, informasi keamanan obat diasumsikan hanya meliputi

peringatan-perhatian dan efek samping. Iklan obat tanpa resep dalam penelitian ini

sudah dinilai rasional meskipun tidak mencantumkan kontraindikasi, dengan

pertimbangan biaya iklan yang tinggi sehingga membuat durasi tayang iklan obat

di televisi menjadi relatif singkat sehingga kurang memungkinkan untuk dapat

mencantumkan semua informasi. Selain itu informasi yang penting mengenai

keamanan obat sudah diwakili dengan spot peringatan perhatian (BACA

ATURAN PAKAI. JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER). Dengan

demikian, iklan obat tanpa resep dinilai rasional menurut Keputusan Menteri

Kesehatan No.386 tahun 1994 bila mencantumkan indikasi, peringatan-perhatian,

efek samping, nama dagang, dan nama industri farmasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

50

Tabel IX. Evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006

Kerasionalan

No. Jenis Obat Kelengkapan Informasi Iklan WHO (1988) Kep.Men.Kes

No.386 (1994)

1. Anakonidin nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi, efek samping

tidak rasional rasional

2. Biogesic Anak nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi tidak rasional tidak rasional

3. Bodrex Migra zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi

tidak rasional tidak rasional

4. Canesten zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi

tidak rasional tidak rasional

5. Laserin zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi

tidak rasional tidak rasional

6. Mixagrip Flu & Batuk

zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi

tidak rasional tidak rasional

7. Neo Entrostop nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi tidak rasional tidak rasional

8. Neo Napacin nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi tidak rasional tidak rasional

9. Neosanmag Fast zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi

tidak rasional tidak rasional

10. Neo Ultracap zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi

tidak rasional tidak rasional

11. Neo Ultrasiline nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian tidak rasional tidak rasional

12. Panadol Extra nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian tidak rasional tidak rasional

13. Ultraflu nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi tidak rasional tidak rasional

14 Vicks Formula 44

nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi tidak rasional tidak rasional

Secara keseluruhan, informasi-informasi yang harus dicantumkan dalam

iklan obat tanpa resep berdasarkan kriteria iklan WHO (1988) dan Keputusan

Menteri Kesehatan No.386 tahun 1994 terdiri dari komposisi zat aktif, nama

dagang, indikasi, kontraindikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi dan

alamatnya, serta efek samping obat. Semua informasi-informasi tersebut sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

51

dibutuhkan masyarakat pengguna obat tanpa resep, agar dapat melakukan

pengobatan sendiri yang aman dan efektif atau pengobatan yang rasional.

Zat aktif adalah komponen obat yang mempunyai efek farmakologis atau

mempunyai khasiat pengobatan. Sebuah obat tanpa resep dapat memiliki satu atau

lebih zat aktif. Informasi komposisi zat aktif perlu dicantumkan dalam iklan obat

tanpa resep agar masyarakat bisa membandingkan antara klaim indikasi yang

disampaikan oleh iklan dengan indikasi yang sebenarnya dari zat aktif yang

terkandung dalam obat tersebut. Hampir semua iklan yang ada di televisi, tidak

pernah menampilkan isi bahan berkhasiatnya, sehingga masyarakat kehilangan

informasi penting, yaitu mengenai jenis obat yang diperlukan untuk mengobati

penyakitnya (Sudarwanto, 1996). Padahal, apa yang disampaikan dalam iklan

sangat berperan dalam pemilihan penggunaan obat tanpa resep di kalangan

masyarakat (Zahir, 1996). Menyadari begitu pentingnya informasi zat aktif bagi

konsumen, sangat disayangkan apabila Keputusan Menteri Kesehatan No.386

tahun 1994 hanya mewajibkan pencantuman informasi zat aktif obat pada iklan di

media cetak saja. Dari 14 jenis obat tanpa resep yang dievaluasi kerasionalan

kelengkapan iklannya, Bodrex Migra®, Neo Ultracap®, Neosanmag Fast®,

Laserin®, Mixagrip Flu & Batuk®, dan Canesten®, sudah mencantumkan

informasi zat aktif dalam iklannya di media televisi .

Nama dagang perlu dicantumkan dalam iklan obat tanpa resep, agar

konsumen dapat mengingat dengan baik produk obat tanpa resep yang diiklankan.

Beberapa jenis obat dapat mempunyai komposisi zat aktif yang sama, karena itu

lebih mudah bagi masyarakat untuk mengingat nama dagang daripada mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

52

nama obat yang dikandungnya apalagi bila dalam sebuah obat tanpa resep

terkandung beberapa macam obat sekaligus. Nama dagang sebuah obat tanpa

resep biasanya langsung dapat mengingatkan konsumen tentang indikasi atau

khasiat obat, oleh sebab itu banyak masyarakat yang membeli obat tanpa resep

hanya berdasarkan nama dagang (merek) obatnya saja. Semua iklan obat tanpa

resep dalam penelitian ini mencantumkan informasi nama dagang.

Indikasi atau petunjuk kegunaan obat secara spesifik dalam pengobatan

penyakit merupakan informasi yang selalu dicantumkan dalam iklan obat tanpa

resep. Indikasi obat perlu dicantumkan dalam iklan karena agar konsumen dapat

memilih obat yang tepat untuk mengobati penyakitnya. Pemilihan obat yang tepat

sangat penting, karena obat sebenarnya adalah racun, sehingga penggunaan obat

yang tidak sesuai dengan indikasinya, akan membuat penyakitnya tidak sembuh

dan malah bisa menimbulkan keracunan bagi pengguna obat tersebut. Seringkali

kita temui dimasyarakat adanya penggunaan obat di luar indikasinya seperti

penggunaan yang salah maupun penyalahgunaan obat. Padahal perilaku seperti itu

dapat membahayakan kesehatan mereka sendiri. Sebagai contoh adalah

menggunakan obat antihistamin yang efek sampingnya dapat meningkatkan nafsu

makan untuk menambah berat badannya.

Kontraindikasi merupakan peringatan pada orang tertentu yang tidak

bolah menggunakan obat tersebut (Sudarwanto, 1996). Kontraindikasi juga

penting disampaikan dalam iklan obat tanpa resep, karena kondisi tiap orang

berbeda-beda. Pengobatan dengan obat tertentu yang cocok untuk seseorang

belum tentu cocok juga untuk orang lain dan bila hal tersebut dilanggar maka akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

53

bisa memperparah kondisi penyakitnya atau timbul komplikasi dengan penyakit

lain yang dideritanya. Sebagai contoh adalah penggunaan obat tanpa resep yang

mengandung asetosal pada seseorang yang memiliki gangguan maag maka akan

memperparah kondisi kondisi penyakitnya. Dalam penelitian ini, tidak terdapat

iklan obat tanpa resep yang mencantumkan informasi kontraindikasi. Durasi

tayang iklan obat tanpa resep di televisi yang begitu singkat menjadi faktor

penyebab sulitnya menginformasikan kontraindikasi. Faktor lain yang mungkin

menyebabkan tidak dicantumkannya kontraindikasi adalah adanya kekhawatiran

produsen akan munculnya ketakutan masyarakat secara berlebihan untuk

mengkonsumsi suatu obat tanpa resep bila mengetahui kontraindikasinya lebih

dulu. Selain itu juga karena sebenarnya informasi kontra indikasi yang merupakan

informasi keamanan obat sudah diwakili dengan adanya tulisan ( BACA

ATURAN PAKAI ) yang menginformasikan agar konsumen membaca terlebih

dahulu aturan pakai di kemasan obat sekaligus mengetahui kontra indikasi dari

obat tersebut. Bagaimanapun juga kontraindikasi perlu disampaikan dalam iklan,

dan informasi sebaiknya diberikan dalam bentuk yang ringkas dan dengan istilah

bahasa yang sederhana sehingga dapat dimengerti oleh masyarakat awam.

Iklan obat harus mencantumkan spot peringatan perhatian (BACA

ATURAN PAKAI. JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER), dan

ditayangkan minimal tiga detik untuk iklan media televisi. Semua iklan obat tanpa

resep dalam penelitian ini sudah mencantumkan spot peringatan perhatian pada

akhir penayangan iklan. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa berdasarkan

pengamatan penulis penayangan spot peringatan perhatian iklan obat tanpa resep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

54

di media televisi rata-rata kurang dari tiga detik, sehingga hampir tidak dapat

teramati oleh pemirsa. Peringatan- perhatian perlu disampaikan dalam sebuah

iklan obat tanpa resep untuk memberi petunjuk kepada konsumen agar sebelum

mengkonsumsi obat mereka harus membaca dulu aturan pakai yang tertera pada

kemasan obatnya. Peringatan-perhatian juga mengingatkan konsumen bahwa

apabila setelah pemakaian obat tanpa resep dalam kurun waktu tertentu tidak

terjadi perubahan kondisi tubuh (penurunan gejala-gejala sakit) seperti yang

diharapkan, maka konsumen pemakai obat harus segera pergi ke dokter untuk

mendapatkan diagnosa dan peresepan yang tepat sesuai penyakit yang dideritanya.

Pencantuman peringatan-perhatian berkaitan erat dengan perilaku

membaca aturan pakai pada kemasan obat, sebuah perilaku yang sangat

menentukan keberhasilan terapi. Aturan pakai memberikan informasi mengenai

dosis dan cara pemakaian. Setiap obat mempunyai dosis dan cara pemakaian yang

berbeda untuk mencapai efek terapi. Suatu obat yang digunakan pada dosis yang

lebih besar dari seharusnya (berlebihan) dapat mengakibatkan keracunan bagi

penggunanya, sedangkan obat yang digunakan pada dosis lebih kecil dari yang

diperlukan menyebabkan penyakit yang diderita menjadi tidak sembuh dan dapat

menimbulkan resistensi terhadap obat yang digunakan, Hal seperti ini harus

mendapatkan perhatian penting dari konsumen, terutama bila pemakaiannya untuk

anak-anak, maka tata cara aturan pakainya harus benar-benar diperhatikan. Cara

pemakaian obat juga berbeda-beda, misalnya ada obat-obat yang harus ditelan

(tablet, kapsul) dan ada pula obat tetes yang pemakaiannya diteteskan pada mata,

hidung, atau telinga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

55

Nama industri farmasi (produsen atau distributor) dan alamatnya juga

informasi yang penting untuk dicantumkan dalam iklan obat tanpa resep karena

industri farmasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas kualitas kerja sebuah

obat. Dalam penelitian ini, semua iklan obat tanpa resep tidak mencantumkan

alamat industri farmasi, tetapi sebagian besar mencantumkan nama industri

farmasi kecuali iklan Panadol Extra®, dan Neo Ultrasiline®.

Informasi lain yang penting untuk dicantumkan dalam iklan obat tanpa

resep adalah efek samping yaitu efek-efek yang tidak diinginkan yang dapat

muncul seiring dengan penggunaan obat. Efek samping obat merupakan salah satu

faktor yang harus diperhatikan dalam upaya mewujudkan pengobatan yang

rasional. Hampir semua obat memiliki efek samping seperti mual, muntah, diare,

mengantuk, dan sebagainya. Obat-obat tanpa resep dengan zat aktif para amino

fenol misalnya mempunyai efek samping antara lain menyebabkan kerusakan sel

darah, kerusakan hati dan ginjal. Pengguna dalam memilih obat tanpa resep

seharusnya mencermati efek samping yang dapat muncul sehingga dapat memilih

obat yang mempunyai rasio manfaat lebih besar daripada efek sampingnya. Iklan

obat tanpa resep dalam penelitian ini yang sudah menginformasikan efek samping

hanya iklan Anakonidin®. Iklan tersebut hanya memberikan informasi efek

samping tentang menyebabkan atau tidak menyebabkan kantuk. Obat-obat tanpa

resep yang mengandung antihistamin memang dapat menyebabkan mengantuk,

tetapi ada juga beberapa antihistamin yang tidak menimbulkan efek samping

mengantuk. Informasi tentang menyebabkan atau tidak menyebabkan kantuk perlu

disampaikan dalam iklan obat yang mengandung antihistamin, karena berbahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

56

jika seseorang yang meminum obat dengan kandungan antihistamin yang dapat

menyebabkan kantuk melakukan aktivitas yang berisiko tinggi seperti

mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin produksi. Tetapi pada

beberapa obat, efek samping ada yang memang disengaja, misalnya pada obat flu

untuk anak biasanya disertakan antihistamin, yang selain untuk pengobatan juga

dimanfaatkan efek sampingnya untuk membuat anak-anak istirahat dengan

tenang.

Tabel X. Persentase kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

Ada Tidak ada Total No. Informasi Iklan Σ F % Σ F % Σ F % 1 Zat aktif 6 42.9 8 57.1 14 100.02 Nama dagang 14 100.0 0 0.0 14 100.03 Indikasi 14 100.0 0 0.0 14 100.04 Kontraindikasi 0 0.0 14 100.0 14 100.05 Peringatan-perhatian 14 100.0 0 0.0 14 100.06 Nama industri farmasi 12 85.7 2 14.3 14 100.07 Alamat industri farmasi 0 0.0 14 100.0 14 100.08 Efek samping 1 7.1 13 92.9 14 100.0

Berdasarkan tabel tersebut, dari 14 jenis obat tanpa resep yang diiklankan,

hanya 6 jenis obat menayangkan informasi zat aktif, tidak satu jenis obat pun yang

menginformasikan kontraindikasi dan alamat industri farmasi, 14 jenis obat

menampilkan informasi peringatan-perhatian, 12 jenis obat menginformasikan

nama industri farmasi, dan 1 jenis obat menayangkan informasi efek samping

obat. Informasi nama dagang dan indikasi juga tercantum pada 14 jenis obat.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa informasi zat aktif, kontraindikasi, alamat

industri farmasi, dan efek samping obat, perlu ditingkatkan lagi penayangannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

57

Kriteria penilaian iklan obat tanpa resep idealnya mengacu pada aturan

WHO karena sudah ada pembagian kriteria berdasarkan target iklan, dan

klasifikasi informasi yang harus dicantumkan dalam iklan juga jelas. Hasil

evaluasi kerasionalan kelengkapan iklan dari Tabel XI menunjukkan bahwa iklan

obat tanpa resep di televisi yang beredar saat ini, semuanya tidak rasional

berdasarkan kriteria iklan WHO (1988), tetapi 1 jenis obat dari 14 jenis obat tanpa

resep yang dievaluasi rasional menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.386

tahun 1994

Tabel XI. Persentase kerasionalan kelengkapan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

Rasional Tidak Rasional Total No. Kriteria Iklan Jumlah Persentase

(%) Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase

(%) 1. WHO (1988) 0 0,0 14 100,0 14 100,0

2.

Keputusan Menteri Kesehatan No.386 tahun 1994

1 7,1 13 92,9 14 100,0

Pada umumnya iklan-iklan obat tanpa resep yang ada hanya

mencantumkan nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, dan nama industri

farmasi (produsen atau distributor). Hal ini menunjukkan iklan-iklan obat tanpa

resep yang ditayangkan di televisi semata, tidaklah cukup untuk dijadikan acuan

informasi agar dapat melakukan pengobatan sendiri dengan obat tanpa resep

secara aman dan efektif. Informasi iklan harus disertai dengan penelusuran ke

kemasan obat, karena informasi yang terdapat pada kemasan obat tidak semuanya

ditampilkan dalam iklan, seperti halnya informasi tentang kontraindikasi yang

tidak dicantumkan dalam semua iklan obat tanpa resep pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

58

Membaca informasi yang terdapat pada label kemasan obat sebelum

menggunakan obat sangat diperlukan supaya tidak terjadi kesalahan dalam

penggunaan obat. Kenyataan yang sering terjadi, beberapa masyarakat membeli

obat tanpa resep tanpa disertai kemasannya karena berdasarkan pengalamannya

cukup satu kali saja mengkonsumsi obat sudah merasa sembuh. Budaya membaca

masyarakat kita juga masih sangat kurang, sehingga kadang mereka tidak

membaca informasi penting yang tercantum dalam kemasan obat yang dibelinya

Secara keseluruhan dapat dikatakan iklan-iklan obat tanpa resep yang

ditayangkan di media televisi sekarang ini belum memberikan informasi yang

memadai untuk masyarakat pengguna obat. Berkaitan dengan kondisi tersebut,

perlu dilakukan tindakan tertentu terhadap ketidaklengkapan informasi yang

seharusnya dicantumkan dalam iklan obat di media televisi. Tindakan ini dapat

berupa campur tangan dari pihak pemerintah untuk selalu meninjau secara berkala

iklan yang dibuat, sehingga iklan obat tanpa resep yang ditayangkan di televisi

diharapkan sungguh-sungguh berisi informasi yang ideal. Hal ini dilakukan agar

masyarakat luas dapat menggunakan iklan sebagai sarana bantuan dalam

pemilihan obat tanpa merasa khawatir tersesatkan oleh iklan, juga supaya tidak

terjadi kesalahan dalam penggunaan obat tanpa resep di kalangan masyarakat

karena tidak semua konsumen memiliki pengetahuan yang cukup tentang obat-

obatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

59

D. Evaluasi Kerasionalan Klaim Indikasi Iklan Obat Tanpa Resep

Informasi mengenai indikasi suatu obat tanpa resep harus sesuai dengan

indikasi zat aktif yang terkandung dalam obat tersebut. Hal tersebut biasanya

disampaikan oleh iklan obat tanpa resep di televisi dalam lisan atau tulisan,

bahkan ada yang menyampaikan dengan menjabarkan gejala penyakit yang bisa

diobati dengan obat tersebut. Informasi indikasi berpengaruh besar bagi pemilihan

suatu obat bagi masyarakat pengguna obat. Hal ini membuat produsen-produsen

dan pembuat iklan berusaha menyampaikan informasi mengenai indikasi suatu

obat dengan cara semenarik mungkin, bahkan kadang tidak sesuai dengan indikasi

yang sebenarnya dari zat aktif yang terkandung dalam obat tersebut. Pada

penelitian ini, klaim indikasi iklan obat tanpa resep yang diperoleh dievaluasi

kerasionalannya berdasarkan mekanisme kerja zat aktif dan berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994.

Indikasi iklan obat pereda sakit dan penurun panas menurut Keputusan

Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 hanya boleh menyatakan “untuk

meringankan rasa sakit misalnya : sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan atau

menurunkan panas “Sesuai aturan tersebut juga berdasarkan mekanisme kerja zat

aktifnya, iklan obat analgesik (sakit kepala, demam) tanpa resep yang meliputi

Biogesic Anak®, Panadol Extra®, dan Bodrex Migra®dinilai rasional (Tabel XII).

Beberapa obat analgesik (sakit kepala, demam) tanpa resep mengandung

kofein meskipun bukan merupakan obat pereda nyeri, biasanya digunakan dalam

campuran obat analgesik untuk sakit kepala seperti migrain. Pada perbadingan

yang tepat dengan parasetamol, kofein dapat memperkuat daya kerja parasetamol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

60

dalam meredakan rasa sakit. Hasil evaluasi menunjukkan hampir semua klaim

indikasi iklan obat analgesik tanpa resep di televisi sudah menyampaikan indikasi

secara tidak berlebihan dan tidak menyesatkan, sehingga konsumen dapat memilih

dan menggunakan obat tanpa resep kelompok ini dengan aman dan efektif.

Tabel XII. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat analgesik (sakit kepala,demam) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan

1. Biogesic Anak, tiap 5 ml: parasetamol (160 mg) sebagai analgesik-antipiretik mampu menurunkan demam melalui kerjanya pada pusat pengatur suhu di hipotalamus

efektif meredakan demam anak ( )

2. Panadol Extra: parasetamol (sama 500 mg) bekerja sebagai analgesik yaitu meredakan nyeri ringan sampai sedang (seperti sakit kepala) dengan menghambat produksi senyawa penyebab nyeri dan meningkatkan ambang rasa nyeri, kofein (50 mg, 35 mg, 65 mg) sebagai stimulan susunan saraf pusat mampu meningkatkan kemampuan psikis dan dapat memperkuat keefektifan absorpsi dan daya analgesik parasetamol

Panadol Extra: efektif untuk sakit kepala tak tertahankan ( )

3. Bodrex Migra: parasetamol (350 mg, 250 mg) dan propifenazon (sama 150 mg) bekerjasama menguatkan efek analgesik yaitu meredakan nyeri dengan menghambat produksi senyawa penyebab nyeri dan meningkatkan ambang rasa nyeri, kofein (sama 50 mg) sebagai stimulan susunan saraf pusat mampu meningkatkan kemampuan psikis dan dapat memperkuat keefektifan absorpsi dan daya analgesik parasetamol

Bodrex Migra: untuk sakit kepala sebelah ( )

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994, indikasi

iklan multivitamin dan mineral hanya dibolehkan “untuk pencegahan dan

mengatasi kekurangan vitamin dan mineral, misalnya sesudah operasi, sakit,

wanita hamil dan menyusui, anak dalam masa pertumbuhan, serta lansia”. Aturan

indikasi iklan vitamin C adalah “untuk mengatasi kekurangan vitamin C seperti

pada sariawan dan perdarahan gusi ; dan untuk keadaan saat kebutuhan akan

vitamin C meningkat seperti pada keadaan sesudah operasi, sakit, hamil dan

menyusui, anak dalam masa pertumbuhan, serta lansia “. Vitamin dan mineral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

61

yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi metabolisme tubuh yang normal

sebenarnya tersedia cukup banyak dalam makanan sehari-hari yang komposisinya

baik, tidak dapat digunakan sebagai pengganti makanan, dan bukan merupakan

sumber energi atau pemelihara kebugaran.

Tabel XIII. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat gizi dan darah tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan

1. Neo Ultracap: vitamin B1(100 mg), vitamin B6 (100 mg), vitamin B12 (200 mcg) mempertahankan kesehatan sistem susunan saraf dengan kerja khusus lain vitamin B1 membantu melepaskan energi dari makanan, vitamin B6 membantu melepaskan energi dari makanan dan membantu pembentukan sel darah merah, vitamin B12 membantu pembentukan sel darah merah; kofein (50 mg) bekerja meningkatkan kemampuan psikis dengan merangsang kerja susunan saraf pusat

mengatasi letih, lesu, capek, pegal-pegal (x)

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Neo Ultracap® yang terdiri dari multivitamin dan mineral tidak rasional

klaim indikasi iklannya, (lihat Tabel XIII). Klaim indikasi iklan obat gizi dan darah

tanpa resep dalam penelitian ini dinilai tidak rasional karena tidak menyatakan

bahwa vitamin dan mineral tambahan (selain dari makanan yang dikonsumsi

sehari-hari) hanya digunakan pada saat kebutuhan vitamin dan mineral tubuh

meningkat (kondisi defisiensi spesifik), dan hanya bersifat membantu

mempertahankan fungsi metabolisme tubuh yang normal saja. Apabila kebutuhan

vitamin dan mineral tubuh sudah terpenuhi dengan makan makanan bergizi

seimbang, maka tambahan vitamin dan mineral yang bukan berasal dari makanan

sudah tidak diperlukan lagi. Bagaimanapun juga konsumsi berlebihan vitamin dan

mineral dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh pemakai,

terutama yang sulit dikeluarkan dari dalam tubuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

62

Hasil evaluasi ini menunjukkan iklan obat gizi dan darah tanpa resep

dalam penelitian ini masih memberikan indikasi berlebihan yang dapat

menyesatkan, sehingga seharusnya tidak dipercaya begitu saja oleh masyarakat

pengguna obat.

Tabel XIV. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran cerna (diare) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan

1. Neo Entrostop: atapulgit (650 mg) dan pektin (50 mg) mengatasi diare melalui kerja atapulgit sebagai adsorben yaitu menyerap bakteri, toksin, dan gas; juga kerja pektin mengeliminasi bakteri toksin

untuk diare yang tak bisa berhenti ( )

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Dari Tabel XIV diketahui klaim indikasi iklan Neo Entrostop® dinilai

rasional karena indikasi yang disebutkan sesuai dan tidak berlebihan dengan

mekanisme kerja zat aktif. Tidak terdapat batasan indikasi untuk obat diare dalam

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994.

Tabel XV. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran cerna (maag) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan

1. Neosanmag Fast: famotidin (10 mg) sebagai antitukak mengatasi tukak lambung dengan mengurangi sekresi asam lambung melalui kerja sebagai antagonis reseptor H2, kalsium karbonat (800 mg) dan magnesium hidroksida (165 mg) sebagai antasida bekerjasama menetralkan asam lambung berlebih dengan melapisi selaput lendir lambung

obat maag: menetralkan asam lambung dan mengurangi asam lambung ( )

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Antasida dalam iklan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386

tahun 1994 hanya diindikasikan “untuk mengatasi gejala sakit maag seperti :

perih, kembung, mual”. Klaim indikasi iklan Neosanmag Fast® sebagai obat

mempunyai kandungan antasida dinilai rasional ditinjau dari kedua kriteria yang

digunakan (lihat Tabel XV). Klaim indikasi iklan obat saluran cerna (diare maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

63

maag) yang didapatkan dalam penelitian ini sudah dapat dipercaya dan dijadikan

acuan untuk pertimbangan pemilihan obat di kalangan masyarakat.

Tabel XVI. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas (asma) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiuntelevisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan

1. Neo Napacin: efedrin hidroklorida (12,5 mg, 25 mg) dan teofilin (125 mg, 130 mg) sebagai antiasma bekerjasama meringankan dan mengatasi serangan asma bronkhial dengan merelaksasi otot polos pada bronkhus (bekerja sebagai bronkhodilator)

Neo Napacin: untuk sesak nafas akibat asma ( )

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Iklan Neo Napacin® dinyatakan rasional klaim indikasinya berdasarkan

mekanisme kerja zat aktif serta batasan indikasi obat asma dalam Keputusan

Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 yang dinyatakan “untuk meringankan

gejala sesak nafas karena asma” (lihat Tabel XVI). Dengan demikian klaim indikasi

iklan obat saluran nafas (asma) tanpa resep di televisi dapat dipercaya oleh

konsumen pengguna obat karena tidak berlebihan dan tidak menyesatkan.

Iklan obat saluran nafas (batuk) tanpa resep dalam penelitian ini meliputi

iklan Laserin®, dan Vicks Formula 44®. Batasan indikasi yang boleh disampaikan

dalam iklan menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 untuk

obat batuk antitusif yaitu “untuk meredakan batuk yang tidak berdahak”, obat

batuk ekspektoran “untuk meredakan batuk yang berdahak”, dan obat batuk

kombinasi antitusif-ekspektoran-antihistamin “untuk meredakan batuk berdahak

yang disertai pilek”. Ditinjau dari aturan tersebut juga sesuai dengan mekanisme

kerja zat aktif, iklan Laserin®, Vicks Formula 44® dinilai tidak rasional karena

klaim indikasi yang disajikan kurang lengkap dan tidak spesifik (lihat Tabel XVII).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

64

Tabel XVII. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas (batuk) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan

1. Laserin, tiap 5 ml: obat dari bahan alam yang meliputi herba Euphorbia hirta (0,15 g), rhizoma Zingiber officinale (6 g), fruktus cardamom (0,15 g), caryophyllum (0,6 g), folium Piper betle (1,8 g), folium Abrus precatorius (0,3 g), folium Mentha arvensis (0,15 g), folium Hibiscus rosa-sinensis (0,15 g), oleum Mentha piperita (0,015 ml), dan succus liquiritiae (0,015 g); secara keseluruhan bekerja dengan efek ekspektoran (efek yang paling dominan), antitusif, karminatif, dan dekongestan yang bekerja mengatasi batuk berdahak dengan merangsang pengeluaran dahak dari saluran nafas juga mengatasi batuk tidak berdahak (kering) dengan menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk, sesuai juga untuk batuk yang disertai masuk angin karena mempunyai efek karminatif, serta bekerja melegakan obstruksi (penyumbatan) jalan nafas

untuk batuk (x)

2. Vicks Formula 44: dekstrometorfan hidrobromida (5 mg) sebagai antitusif meredakan batuk tidak berdahak (kering) dengan bekerja sentral pada susunan saraf pusat menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk, doksilamin suksinat (3 mg) sebagai antihistamin mengatasi batuk karena alergi dengan meniadakan secara kompetitif kerja histamin pada reseptornya disertai efek samping sedasi-hipnotik ringan seperti menenangkan, menyebabkan dan mempermudah tidur

meredakan batuk dan membantu istirahat (x)

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Indikasi obat batuk tanpa resep hendaknya disampaikan cukup spesifik

sehingga memudahkan konsumen dalam mengaitkannya dengan gejala sakit yang

dirasakan. Karena obat batuk yang berkhasiat ekspektoran sama sekali berbeda

mekanisme kerjanya dengan obat batuk yang berkhasiat antitusif untuk

menyembuhkan batuk. Merupakan tindakan yang tidak rasional jika misalnya

seseorang menderita batuk berdahak dan diberi obat batuk yang mengandung zat

antitusif yang berkhasiat menekan batuk karena hal itu justru bisa menghambat

pengeluaran dahak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

65

Tabel XVIII. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas (batuk, pilek) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan

1. Anakonidin: dekstrometorfan hidrobromida (5 mg) sebagai antitusif meredakan batuk kering dengan bekerja sentral pada susunan saraf pusat menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk, gliseril guaiakolat (25 mg) sebagai ekspektoran meredakan batuk berdahak dengan mengencerkan dahak sehingga mempermudah pengeluaran dahak dari saluran nafas, pseudoefedrin hidroklorida (7,5 mg) sebagai dekongestan hidung mengurangi hidung tersumbat dengan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah hidung, klorfeniramin maleat (0,5 mg) sebagai antihistamin meredakan gejala-gejala alergi (antara lain pada hidung, tenggorokan) seperti gatal tenggorokan dengan menghambat interaksi histamin dan reseptor H1

meredakan batuk, tenggorokan gatal, dan hidung tersumbat pada anak (x)

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Dari Tabel XVIII, untuk iklan obat-obat saluran nafas (batuk, pilek) tanpa

resep Iklan Anakonidin® dinilai tidak rasional karena kurang jelas indikasinya,

seharusnya menyatakan “untuk meredakan batuk berdahak yang disertai pilek”.

Sebaiknya Iklan Anakonidin® yang digunakan untuk anak-anak harus lebih jelas

lagi mengenai klaim indikasinya, karena obat untuk anak harus cukup

memberikan informasi mengenai obat tersebut, agar masyarakat tidak salah pilih

dalam memberikan obat untuk anaknya.

Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 mengatur indikasi

obat flu yaitu “untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung

tersumbat, dan pilek”. Dari Tabel XIX klaim indikasi iklan obat saluran nafas (flu)

Ultraflu® dinilai rasional karena pernyataannya tidak berlebihan, dan tetap dinilai

rasional meskipun gejala-gejala flu yang dapat diredakan tidak disebutkan semua

(hanya sebagian) .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

66

Tabel XIX. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas (flu) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan

1. Ultraflu: parasetamol (400 mg, 600 mg) sebagai analgesik-antipiretik meredakan nyeri ringan sampai sedang (misalnya sakit kepala) dengan menghambat produksi senyawa penyebab nyeri dan meningkatkan ambang rasa nyeri juga menurunkan demam melalui kerjanya pada pusat pengatur suhu di hipotalamus, fenilpropanolamin hidroklorida (12,5 mg, 15 mg) sebagai dekongestan hidung mengurangi hidung tersumbat melalui vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah hidung, klorfeniramin maleat (1mg, 2 mg) sebagai antihistamin meredakan gejala-gejala alergi (misalnya pada hidung, tenggorokan) seperti bersin dengan menghambat interaksi histamin dan reseptor H1

Ultraflu: meredakan flu ( )

Keterangan: = rasional, x= tidak rasiona

Tabel XX. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat saluran nafas (flu, batuk) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi

dan Kerasionalan 1. Mixagrip Flu & Batuk:

parasetamol (500 mg) sebagai analgesik-antipiretik meredakan nyeri ringan sampai sedang (misalnya sakit kepala) dengan menghambat produksi senyawa penyebab nyeri dan meningkatkan ambang rasa nyeri juga menurunkan demam melalui kerjanya pada pusat pengatur suhu di hipotalamus, dekstrometorfan hidrobromida (10 mg) sebagai antitusif meredakan batuk dengan menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk, pseudoefedrin hidroklorida sebagai dekongestan hidung (30 mg) mengurangi hidung tersumbat dengan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah hidung

efektif redakan flu danbatuk sekaligus (x)

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Iklan-iklan obat saluran nafas (flu, batuk) tanpa resep yaitu Mixagrip Flu

& Batuk® dinilai tidak rasional klaim indikasinya (lihat Tabel XX). Hal ini

disebabkan klaim indikasi iklan tidak menyebutkan dengan jelas jenis batuk yang

bisa diredakan dengan obat yang diiklankan, padahal obat-obat tanpa resep

kelompok ini mengandung obat batuk yang berbeda yaitu ada yang ekspektoran

(pengencer dahak), dan ada yang antitusif (penekan batuk). Tidak jelasnya klaim

indikasi iklan tentang jenis batuk sangat merugikan pemirsa pengguna obat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

67

karena dapat terjadi kesalahan dalam penggunaan yang mengakibatkan kegagalan

pengobatan, padahal sudah mengeluarkan biaya.

Indikasi obat kulit (topikal) menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.

386 tahun 1994 adalah “untuk mengatasi infeksi karena jamur “.

Tabel XXI. Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat topikal kulit (infeksi jamur) tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006) No. Jenis Obat dan Mekanisme Kerja Zat Aktif Klaim Indikasi dan Kerasionalan 1. Canesten, Neo Ultrasiline:

klotrimazol 1% b/b sebagai obat antijamur dengan efek fungisida (membunuh jamur) bekerja mengatasi infeksi jamur pada kulit (misalnya panu, kadas, kurap, jamur pada sela-sela jari kaki) dengan menghambat sintesis ergosterol (yang menyebabkan permeabilitas sel jamur meningkat), atau dengan menghancurkan dinding sel jamur tersebut

Canesten: atasi gatal jamur, cabut jamur sampai ke akar (x) Neo Ultrasiline: efektif untuk panu dan kutu air ( )

Keterangan: = rasional, x= tidak rasional

Dari Tabel XXI dapat dilihat Neo Ultrasiline® merupakan iklan obat-obat

topikal kulit (infeksi jamur) tanpa resep yang dinilai rasional klaim indikasinya.

Iklan Canesten® dinilai tidak rasional klaim indikasinya karena menyatakan

“cabut jamur sampai ke akar” yang tidak sesuai dengan mekanisme kerja

klotrimazol yaitu menghancurkan kulit sel jamur. Klaim indikasi Canesten® yang

berlebihan dan cenderung mengelabui pemirsa tentunya sangat merugikan

masyarakat .

Pernyataan sebuah obat tanpa resep ditujukan untuk anak-anak dalam

klaim indikasi iklan pada umumnya memang benar sesuai diindikasikan untuk

anak-anak. Hal ini terjadi karena sebelum dipasarkan obat-obat tanpa resep

tentunya sudah mengalami evaluasi dan pengujian oleh badan yang berwenang

termasuk tentang kesesuaian dosisnya. Iklan obat tanpa resep untuk anak pada

penelitian ini seperti Biogesic Anak® mengandung parasetamol 160 mg telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

68

cukup memenuhi dosis untuk anak-anak yaitu 200 mg, sedangkan untuk

Anakonidin® yang klaim indikasi adalah untuk batuk pilek ternyata dari

kandungannya kurang sesuai dengan indikasinya, dikarenakan biasanya batuk

disertai pilek lebih cocok menggunakan ekspektoran, tetapi didalam Anakonidin®

juga terkandung obat yang berkhasiat antitusif yang menekan reflek batuk yang

kerjanya berlawanan dengan ekspektoran yang gunanya untuk mengeluarkan

dahak.

Penyampaian indikasi secara umum (tidak spesifik) atau secara

berlebihan (tidak sesuai dengan indikasi obat yang sebenarnya berdasarkan

mekanisme kerja obat), semuanya itu dapat menyebabkan kegagalan terapi. Iklan

obat tanpa resep di televisi yang klaim indikasinya dinilai rasional sudah mampu

membantu masyarakat dalam proses pemilihan obat, sedangkan yang tidak

rasional harus diperbaiki klaim indikasi iklannya agar tidak merugikan

masyarakat.

Persentase kerasionalan klaim indikasi iklan obat tanpa resep

berdasarkan mekanisme kerja zat aktif dan batasan indikasi dalam Keputusan

Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel XXII. Persentase kerasionalan klaim indikasi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua

minggu(periode Juli 2006) No. Kerasionalan klaim indikasi Jumlah Persentase (%) 1. Rasional 8 57,1% 2. Tidak rasional 6 42,9%

Total 14 100,0%

Data pada tabel menunjukkan bahwa secara keseluruhan lebih banyak

iklan yang klaim indikasinya rasional daripada yang tidak rasional, meskipun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

69

persentase yang tidak rasional memang masih cukup banyak. Kondisi ini jelas

sangat merugikan masyarakat sebagai pemirsa iklan apalagi mereka yang

menjadikan indikasi dalam iklan sebagai dasar pemilihan obat tanpa resep, karena

klaim indikasi yang tidak rasional menimbulkan banyak terjadinya kesalahan

dalam penggunaan obat yang dapat membahayakan kondisi tubuh pemakai.

Pemerintah diharapkan dapat lebih ketat dalam mengawasi klaim indikasi yang

akan ditampilkan dalam iklan obat tanpa resep khususnya di media televisi, agar

pengobatan rasional yang salah satu komponennya adalah ketepatan indikasi,

dapat tercapai di kalangan masyarakat kita.

E. Rangkuman Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kerasionalan sekaligus

mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dari iklan obat tanpa resep pada

tayangan acara untuk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional (A, B,

C, D) selama dua minggu (periode Juli 2006). Pada penelitian ini diketahui

frekuensi iklan obat tanpa resep dari seluruh jenis iklan yang ditampilkan, yaitu

paling tinggi stasiun televisi C (7,50%), paling rendah stasiun televisi A (1,1%),

stasiun televisi B (1,5%), stasiun televisi D (1,2%), dan total pada keempat stasiun

televisi (2,1%).

Sinetron pada jam tayang utama khususnya yang ratingnya tinggi

terdapat paling banyak iklan obat tanpa resep, oleh karena itu sinetron anak

merupakan jenis acara televisi untuk anak-anak yang frekuensi iklan obat tanpa

resepnya tertinggi pada masing-masing stasiun televisi dengan frekuensi tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

70

di stasiun televisi C (100, 0%). Sinetron (64,0%) dan film kartun (8,2%) yang

paling sering ditonton oleh anak-anak merupakan jenis acara dengan frekuensi

iklan obat tanpa resep tertinggi pada keempat stasiun televisi, sedangkan yang

terendah adalah program acara reality show (0,0%).

Setiap stasiun televisi memiliki jumlah dan macam kelas terapi yang

berbeda. Terdapat 3 kelas terapi obat tanpa resep di stasiun televisi A, 1 di stasiun

televisi B, 8 di stasiun televisi C dan 1 di tasiun televisi D. Obat tanpa resep yang

paling banyak diiklankan di stasiun televisi A, B, dan C adalah kelas terapi obat

analgesik (sakit kepala, demam) dan stasiun televisi D obat saluran nafas (flu,

batuk). Hal ini dimungkinkan karena sakit kepala, demam, batuk, dan flu

merupakan penyakit-penyakit ringan yang sering diderita oleh masyarakat, sangat

membutuhkan pengobatan dengan segera karena mengganggu aktivitas kerja

sehari-hari, sehingga obat analgesik dan obat saluran nafas untuk penyakit-

penyakit inilah yang paling banyak diiklankan oleh para produsen.

Frekuensi iklan obat bebas tertinggi adalah di stasiun televisi B

(100,0%), sedangkan stasiun televisi D paling banyak menayangkan iklan obat

bebas terbatas (100,0%). Frekuensi total dari keempat stasiun televisi

menunjukkan obat tanpa resep yang diiklankan jauh lebih banyak dari golongan

obat bebas terbatas (56,8%) daripada obat bebas (43,2%), hal ini menuntut

konsumen obat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan obat agar tidak terjadi

kesalahan.

Jenis obat tanpa resep dan frekuensi iklan berbeda antara stasiun televisi,

tergantung tingkat kepercayaan produsen. Pada di stasiun televisi A ada 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

71

meliputi 4 jenis obat, stasiun televisi B ada 6 meliputi 1 jenis obat, stasiun televisi

C ada 21 meliputi 10 jenis obat, stasiun televisi D ada 6 meliputi 1 jenis obat,

Jenis obat di stasiun televisi C paling banyak.

Hal ini disebabkan, pertama; acara anak-anak yang ditayangkan di

stasiun televisi C adalah acara, yang biarpun ditujukan untuk anak-anak tetapi

banyak juga orang dewasa yang suka terutama kaum ibu. Karena itu pemunculan

iklan di acara tersebut dianggap efektif oleh produsen untuk mempromosikan

produknya. Kedua; acara sinetron itu ditayangkan pada jam tayang utama. Pada

saat itu semua anggota keluarga ada di rumah untuk menonton televisi, sehingga

anak-anak menonton acara tersebut dengan pengawasan orang tua.

Total terdapat 14 jenis obat pada kempat stasiun televisi. Berdasarkan

jenis obatnya, dari keempat stasiun tersebut jenis obat yang frekuensi iklannya

paling tinggi adalah Biogesic Anak® (26,2%). Selain itu, persentase iklan

Mixagrip Flu & Batuk® (14,3%) juga cukup tinggi biarpun jenis obat tersebut

konsumsinya adalah untuk orang dewasa.

Obat tanpa resep di stasiun televisi A, dan B lebih banyak ditujukan

untuk konsumen anak-anak, dan bahkan pada stasiun televisi B tidak terdapat

iklan obat tanpa resep yang ditujukan pada konsumen dewasa. Sedangkan di

stasiun televisi C, dan D lebih banyak ditujukan untuk konsumen dewasa. Hasil

total dari keempat stasiun televisi menunjukkan frekuensi iklan obat tanpa resep

untuk dewasa (64,0%) jauh lebih besar daripada anak-anak (36,0%). Kondisi ini

terjadi karena sebenarnya obat untuk konsumen dewasa juga dapat diberikan

untuk anak-anak asal diberikan dalam dosis yang sesuai. Aturan dosis pemakaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

72

untuk anak-anak biasanya dicantumkan juga dalam kemasan obat-obat tanpa resep

untuk dewasa yang beredar di pasaran.

Tidak semua produsen mengiklankan produknya di semua stasiun

televisi, terdapat 4 produsen yang mengiklankan produknya di stasiun televisi A,

1 produsen di stasiun televisi B, 8 produsen di stasiun televisi C, dan 1 produsen

di stasiun televisi D.

Produsen yang paling banyak iklan obat tanpa resepnya di stasiun televisi

A adalah Konimex, Medifarma di stasiun televisi B, Mecosin dan Tempo Scan

Pasific di stasiun televisi C, dan Dankos di stasiun televisi D. Medifarma (26,2%),

Konimex (16,7%) , dan Dankos (14,3%) adalah produsen obat dalam negeri

dengan persentase iklannya cukup tinggi (diatas 10%) pada keempat stasiun

televisi, dengan tujuan produknya mendapatkan perhatian lebih tinggi dari

pemirsa pengguna obat.

Evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep

berdasarkan kriteria iklan WHO (1988) dinyatakan rasional bila mencantumkam

zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, kontraindikasi, nama juga

alamat industri farmasi, dan semua iklan dalam penelitian ini dinilai tidak rasional

(00,00%). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.386 tahun 1994,

evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep dinyatakan

rasional bila mencantumkan indikasi, peringatan-perhatian, efek samping, nama

dagang, juga nama industri farmasi, dan hanya 7,1% yang dinilai rasional

sedangkan 92,9% masih tidak rasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

73

Dari 14 jenis obat tanpa resep yang dievalusi iklannya, sebanyak 42,9%

mencantumkan zat aktif agar konsumen dapat memilih obat yang tepat

indikasinya sesuai mekanisme kerja zat aktif. Tidak satu jenis obat pun (0,0%)

mencantumkan kontraindikasi dan alamat industri farmasi, padahal kontraindikasi

dapat menghindarkan konsumen dari resiko pemakaian obat yang berlawanan

dengan kondisi tubuhnya dan alamat industri farmasi diperlukan karena

berhubungan dengan kualitas suatu produk. Sebesar 100,0% mencantumkan

peringatan-perhatian agar konsumen membaca aturan pakai sebelum pemakaian

obat dan pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat bila setelah

pemakaian dalam kurun waktu tertentu tidak menunjukkan peningkatan kondisi

tubuh. Sejumlah 85,7% sudah menginformasikan nama industri farmasi sebagai

pihak yang bertanggung jawab atas kualitas suatu obat, dan baru 7,1%

mencantumkan efek samping obat mengenai dapat atau tidaknya menyebabkan

kantuk yang perlu disampaikan karena obat-obat yang dapat menyebabkan kantuk

tidak boleh dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalankan aktivitas dengan

resiko tinggi. Semuanya (100,0%) sudah mencantumkan informasi nama dagang

yang memudahkan konsumen untuk mengingat suatu produk, dan indikasi yang

diperlukan konsumen agar dapat memilih obat yang tepat untuk mengatasi

gangguan kesehatannya.

Evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat tanpa resep dinyatakan

rasional bila sudah sesuai dengan mekanisme kerja zat aktif dan tidak

menyimpang dari batasan indikasi dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.386

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

74

tahun 1994. Sebanyak 57,1% iklan obat tanpa resep dinilai rasional klaim

indikasinya, tetapi 42,9% masih dinilai tidak rasional sehingga harus diperbaiki.

Berikut ini disajikan ringkasan hasil evaluasi kerasionalan iklan obat

tanpa resep untuk setiap jenis obat :

Tabel XXIII. Kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006 )

Kerasionalan Kelengkapan Informasi No. Jenis Obat

WHO (1988) Kep.Men.Kes No. 386 (1994)

Kerasionalan Klaim Indikasi (Mekanisme

Kerja Zat Aktif - Kep. Men.Kes No. 386 (1994)

1 Anakonidin tidak rasional rasional tidak rasional 2 Biogesic Anak tidak rasional tidak rasional rasional 3 Bodrex Migra tidak rasional tidak rasional rasional 4 Canesten tidak rasional tidak rasional tidak rasional 5 Laserin tidak rasional tidak rasional tidak rasional 6 Mixagrip Flu & Batuk tidak rasional tidak rasional tidak rasional 7 Neo Entrostop tidak rasional tidak rasional rasional 8 Neo Napacin tidak rasional tidak rasional rasional 9 Neo Ultracap tidak rasional tidak rasional tidak rasional

10 Neo Ultrasiline tidak rasional tidak rasional rasional 11 Neosanmag Fast tidak rasional tidak rasional rasional 12 Panadol Extra tidak rasional tidak rasional rasional 13 Ultraflu tidak rasional tidak rasional rasional 14 Vicks Formula 44 tidak rasional tidak rasional tidak rasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Frekuensi iklan makanan dan minuman (55,5%) merupakan yang tertinggi

dari total keseluruhan iklan, dan frekuensi iklan obat tanpa resep dalam

penelitian ini adalah sebesar (2,1%).

2. a. Frekuensi iklan OTR pada acara sinetron anak adalah yang tertinggi, yaitu

64,0%

b. Kelas terapi obat analgesik (sakit kepala, demam) yaitu sebesar 40,5%

adalah yang tertinggi frekuansi iklannya

c. Frekuensi iklan OTR tertinggi adalah golongan obat bebas terbatas

(56,8%)

d. Jenis OTR yang paling banyak diiklankan adalah Biogesic anak® (26,2%)

e. Frekuensi iklan OTR konsumen dewasa (64,0%) lebih tinggi

f. Produsen OTR yang paling banyak iklannya adalah Medifarma (26,2%)

3. a. Kelengkapan informasi iklan OTR yang dievaluasi tidak ada yang rasional

berdasarkan kriteria iklan WHO (1988), tetapi ada 1 (7,1%) dinyatakan

rasional menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.386 tahun 1994.

b. Berdasarkan mekanisme kerja zat aktif sekaligus menurut Keputusan

Menteri Kesehatan No.386 tahun 1994, klaim indikasi iklan OTR dari 14

jenis obat yang di evaluasi ada 8 (57,1%) iklan obat dinyatakan rasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

76

B. Saran

1. Perlu adanya upaya dari pihak pemerintah sebagai pembuat peraturan untuk

ikut mengawasi mengenai pelaksanaan peraturan yang sudah dibuat, karena

dari penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua iklan obat tanpa resep

dalam penelitian ini belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh

WHO ataupun pemerintah RI.

2. Perlu adanya peningkatan peran serta dari Apoteker untuk memberikan

informasi dan masukan yang benar kepada masyarakat mengenai iklan obat

tanpa resep di televisi, sehingga masyarakat bisa memilih obat tanpa resep

yang tepat untuk penyakit yang dideritanya.

3. Bagi peneliti lain, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

hubungan frekuensi dan kerasionalan iklan obat tanpa resep di televisi

terhadap pemilihan obat di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

77

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, T., 2003, Media Massa, Iklan dan Konsumtivisme, Warta Konsumen, Th. XXIX, No. 11, 12.

Anief, M., 1985, Iklan dan Pengobatan Sendiri, Medika, Th. XI, No. 6, 523, 525. Anief, M., 1995, Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi, 137, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Anonim, 1988, Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion, http://www.who.int/medicinedocs/library.

Anonim, 1992, Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,

6,17, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1996a, Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia yang

Disempurnakan, 30, Komisi Periklanan Indonesia, Jakarta. Anonim, 1996b, Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2380/A/SK/VI/83 tentang Tanda Khusus untuk Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, dalam Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Obat, 18, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1996c, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 919/Men.Kes/Per/X/1993

tentang Kriteria Obat yang Dapat diserahkan Tanpa Resep, dalam Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Obat, 204, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1997a, Iklan Obat Cenderung Menyesatkan,

http://www.kompas.com/berita-terbaru/0203/06/headline/014.htm. Anonim, 1997b, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 386/Men.Kes/SK/IV/1994

tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman, dalam Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Kosmetika, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, 60-66, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1997c, Kompendia Obat bebas, Ed. II, Direktorat Jenderal Pengawasan

Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

78

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2002a, Kian Banyak Masyarakat Lakukan Swamedikasi,

http://www.swara.tv/id/view_headline.php?ID=489. Anonim, 2002b, Televisi Tempat Favorit untuk Belanja Iklan, Kompas, Ed. 15

Desember,19. Anonim, 2002c, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

No.HK.00.05.3.02706 tahun 2002 tentang Promosi Obat, http://www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf.

Anonim, 2005, Pengobatan Sendiri Bagian I, http://www.anugrah-

argon.com/news-detail.asp?nix=348&cix=1. Diakses pada 10 Juni 2006. Anonim, 2006, Informasi Spesialite Obat Indonesia, Vol. 41, Ikatan Sarjana

Farmasi Indonesia, Jakarta. Anonim, 2007, 2006, Belanja Iklan Meningkat 17%,

http://www.suarapembaruan.com/news/2007/01/19/index.html-10k. Diakses pada 8 Februari 2007.

Bovee, C.L., dan Arens, W.F., 1986, Contemporary Advertising, 2nd Ed., 9, Irwin

Homework, Illinois. BPOM, 2005, Pengobatan Sendiri Bagian I, http://www.anugrah-

argon.com/news-detail.asp?nix=348&cix=1. Christina, S., 2004, Hubungan Antara Penilaian Iklan Obat Selesma di Televisi

Dengan Pemilihan Obat Selesma di Kalangan Pengunjung 11 Apotek di Ibukota Yogyakarta Periode Maret-April Tahun 2004, Skripsi, 43, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Danto, 2004, Sebagian Besar Iklan Obat dan Makanan Menyesatkan,

http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/08/brk,20040108-28,id.html.

Donatus, I.A., 1997, Kajian terhadap Kerasionalan Produk Obat Selesma yang

Beredar di Pasaran, dalam Simposium Nasional Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, 1-3, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dwiprihasto, I., 1999, Pengobatan sendiri, Seminar Nasional Self Medication,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

79

Faisal, S., 1989, Format-format Penelitian Sosial Dasar-dasar dan Aplikasinya, 67, CV. Rajawali, Jakarta.

J. H. Marfuah, 2006, Awas Smack Down Masuk Kelas, http://www.Jawa Post.com/index.php Ganiswara, S.G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Ed. V, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta. Gilson, C., dan Berkman, H.W., 1993, Advertising Concepts and Strategies, 1nd

Ed., 267, 336, 337, University of Miami, New York. Harto, P.P., Ratnasari, E., Saragih, H.P., dan Mudjiono, 2006, Raja-Raja TV: Raja

TV…..Raja Akuisisi, http://www.scylics.multiply.com/journal/item/186-19k. Diakses pada 20 Februari 2007

Hasan, M.I., 2002, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, 60, Ghalia Indonesia,

Jakarta. Herdiawan, P., Wicaksono, D., Ratnasari, E., Febryanto, H., dan Darmawan, H.,

2005, Bisnis Farmasi: Ini Dia Para Penguasanya, Warta Ekonomi, Th. XVII, No. 08, 25.

Holt, G.A., dan Hall, E.L., 1990, The Self-Care Movement, dalam Handbook of

Nonprescription Drugs, 9th Ed., 2, 3, 6, American Pharmaceutical Association, Washington DC.

Kartika, Y., 2007, Evaluasi Kerasionalan Iklan Obat Tanpa Resep Pada Tayangan

Acara untuk Ibu-Ibu di Empat Stasiun Televisi swasta Nasional, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Kotler, P., 2003, Marketing Management, diterjemahkan oleh Benyamin Molan,

Ed. XI, Jilid 2, 278, 287, 289, 290, Prenhallindo, Jakarta. Luize, A., 2003, Hati-Hati Mengobati Diri Sendiri, Intisari, Th.XL, No. 475. Marlinda, I., 1995, Memilih Obat untuk Keluarga Tanggung Wanita, Benarkah?,

Warta Konsumen, No. 7, 16. Marlinda, I., 2003, Mengembangkan Pengobatan Mandiri Melalui “ CBIA”,

Warta Konsumen, Th. XXIX, No. 10, 13-14. Martin, L, 2000, Televisi dan Anak-Anak, http://www.leman.or.id/anakku Mulkan, D, 2006, Bagaimana menjelaskan Televisi Kepada Anak-Anak,

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0611/24/Jabar/7925.htm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

80

Nawawi, H., 1998, Metode Penelitian Bidang Sosial, 157, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta. Papilaya, Y., 2003, Penilaian Iklan Obat Selesma di Televisi dan Peranannya

dalam Pemilihan Obat Selesma di Kalangan Pengunjung Apotek di Pusat Kota Magelang, Skripsi, 43, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Pratiknya, A.W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, 10-11, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Puspadewi, I., 1993, Televisi dan Kita, Warta Konsumen, Th. XIX, No. 227, 5. Saragih, R. M., 2000, Penilaian Iklan Obat Flu di Televisi dan Pengaruhnya

terhadap pemilihan obat di Kalangan Siswa SMF dan SMU di Kotamadya Surakarta, Skripsi, 43, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sartono, 1993, Apa yang Sebaiknya Anda Ketahui tentang Obat-Obat Bebas dan

Bebas Terbatas, Ed. I, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sarwono, S., 2003, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta aplikasinya,

31-32, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sudarwanto, B., 1996, Hati-hati Memilih Obat Bebas, Warta Konsumen,

Th.XXII, No. 1, 30, 31. Suryolaksono, M., 2002, Membuat iklan Hasilnya Pujian dan Kecaman, Intisari,

Th.XXXVIII, No. 464, 174-175. Sukasediati, N., 1996, Peningkatan Mutu Pengobatan Sendiri Menuju Kesehatan

Untuk Semua, Buletin Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Vol.18, 21, 23.

Suryawati, S., 1997, Etika Promosi Obat Bebas dan Bebas Terbatas, dalam

Simposium Nasional Obat Bebas dan Bebas Terbatas, 1, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Tjay, T. H, dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting, Ed. IV, PT. Kimia Farma,

Jakarta. Widanenci, M. I., 2007, Persepsi Konsumen tentang Iklan Jamu Pelangsing di

Televisi dan Pengaruhnya terhadap Motivasi Pemilihan Jamu Pelangsing di Kalangan Pengunjung Tetap 5 Pusat Kebugaran di Kota Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

81

Periode Maret-Juni 2005, Skripsi, 40, 41, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Widyatama, R., 2005, Pengantar Periklanan, 13, 16, 25, 29-30, Buana Pustaka

Indonesia, Jakarta. Yulia, S. M., 1993, Berpacu di Layar Kaca, Warta Konsumen, Th. XIX, No. 227,

7. Zahir, H. G., 1996, Survei YLKI : Iklan Obat Sesatkan Konsumen?, Warta

Konsumen, Th. XXII, No. 7, 18, 19, 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

82

Lampiran 1. Jadwal tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A selama dua minggu (periode Juli 2006) Hari 1

07.30-08.00 Kartun Captain Tsubasa

Hari 2

07.30-08.00 KartunTom&Jerry

Hari 3

07.00-07.30 Kartun Captain Tsubasa

07.30-08.00 Film Anak Treehouse Hostage

Hari 4

08.00-08.30 Reality Show Kau Sahabatku

08.30-09.00 Kartun Captain tsubasa

Hari 5

07.00-07.30 Kartun Ninja Hattori

07.30-08.00 Kartun Arashin Chi

08.00-08.30 Kartun Doraemon

08.30-09.00 Kartun Crayon Sinchan

09.00-09.30 Kartun P - Man

09.30-10.00 Kartun Looney Tunes

10.00-10.30 Kartun Tom & Jerry Kids

10.30-11.30 Reality Show Masquarad

Hari 6

07.30-08.00 Kartun Captain Tsubasa

Hari 7

07.30-08.00 Kartun Captain Tsubasa

Hari 8

08.00-08.30 Reality Show Kau Sahabatku

Hari 9

07.00-07.30 Kartun Ninja Hattori

07.30-08.00 Kartun Arashin Chi

08.00-08.30 Kartun Doraemon

08.30-09.00 Kartun Crayon Sinchan

09.00-09.30 Kartun P - Man

09.30-10.00 Kartun Looney Tunes

10.00-10.30 Kartun Tom & Jerry Kids

10.30-11.30 Reality Show Masquarade

Hari 10

07.30-08.00 Kartun Captain Tsubasa

Hari 11

07.30-08.00 Kartun Captain Tsubasa

Hari 12

07.30-08.00 Kartun Captain Tsubasa

Hari 13

07.30-08.00 Kartun Captain Tsubasa

Hari 14

07.30-08.00 Kartun Captain Tsubasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

83

Lampiran 2. Jadwal tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi B selama dua minggu (periode Juli 2006) Hari 1

Tidak ada

Hari 2

Tidak ada

Hari 3

Tidak ada

Hari 4

Tidak ada

Hari 5

07.00-07.30 Kartun Boyblade

07.30-08.00 Kartun Pokemon

08.00-08.30 Kartun Beetle B Daman

08.30-09.00 Kartun Detective Conan

09.00-09.30 Kartun Dan detective School

09.30-10.00 Kartun Dragon ball

10.00-10.30 Film Anak Power Rangers

10.30-11.00 Kartun Duel Master

17.00-18.00 Kartun Detective Conan

Hari 6

Tidak ada

Hari 7

Tidak ada

Hari 8

Tidak ada

Hari 9

07.00-07.30 Kartun Boyblade

07.30-08.00 Kartun Pokemon

08.00-08.30 Kartun Beetle B Daman

08.30-09.00 Kartun Detective Conan

09.00-09.30 Kartun Dan detective School

09.30-10.00 Kartun Dragon ball

10.00-10.30 Film Anak Power Rangers

10.30-11.00 Kartun Duel Master

Hari 10

Tidak ada

Hari 11

Tidak ada

Hari 12

Tidak ada

Hari 13

Tidak ada

Hari 14

Tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

84

Lampiran 3. Jadwal tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi C selama dua minggu (periode Juli 2006)

Hari 1

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 2

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 3

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 4

Tidak ada

Hari 5

18.00-19.00 Sinetron Lorong waktu 2

Hari 6

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 7

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 8

Tidak ada

Hari 9

18.00-19.00 Sinetron Lorong waktu 2

Hari 10

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 11

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 12

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 13

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

Hari 14

18.00-19.00 Sinetron Mutiara Hati 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

85

Lampiran 4. Jadwal tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi D selama dua minggu (periode Juli 2006) Hari 1

08.00-09.00 Sinetron Si Entong

16.00-16.30 Kartun

Hari 2

08.00-09.00 Sinetron Si Entong

16.00-16.30 Kartun

Hari 3

07.00-07.30 Kartun

16.00-16.30 Kartun

Hari 4

08.00-08.30 Kartun

16.00-16.30 Kartun

Hari 5

Tidak ada

Hari 6

16.00-16.30 Kartun

19.00-20.00 Sinetron Si entong

Hari 7

16.00-16.30 Kartun

Hari 8

08.00-08.30 Kartun

16.00-16.30 Kartun

Hari 9

15.00-16.00 Kartun

Hari 10

16.00-16.30 Kartun

19.00-20.00 Sinetron Si entong

Hari 11

16.00-17.00 Kartun

Hari 12

16.00-17.00 Kartun

Hari 13

16.00-17.00 Kartun

Hari 14

07.00-07.30 Kartun

16.00-16.30 Kartun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

86

Lampiran 5. Data distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A selama dua minggu Hari ke- JA & WT JI ∑F

1 0 2 0 3 0 4 18 5 1

1 Kartun 07.30-08.00

6 5 1 2 2 0 3 1 4 26 5 17

2 Film 07.30-09.00

6 26 1 3 2 0 3 2 4 28 5 23

3 Film 07.30-09.00

6 37 1 0 2 0 3 0 4 15 5 0

Reality show 08.00-08.30

6 5 1 0 2 1 3 1 4 17 5 0

4

Kartun 08.30-09.00

6 4 1 0 2 0 3 1 4 3 5 0

Kartun 07.00-07.30

6 13 1 0 2 0 3 1 4 0 5 0

Kartun 07.30-08.00

6 10 1 0

5

Kartun 08.00-08.30 2 0

3 0 4 14 5 0 6 2 1 0 2 0 3 0 4 6 5 2

Kartun 08.30-09.00

6 6 1 0 2 0 3 1 4 8 5 0

Kartun 09.00-09.30

6 5 1 0 2 1 3 0 4 21 5 0

Kartun 09.30-10.00

6 10 1 0 2 1 3 0 4 29 5 0

Kartun 10.00-10.30

6 3 1 0 2 0 3 0 4 43 5 4

Reality show 10.30-11.30

6 15 1 2 2 0 3 0 4 16 5 0

6 Kartun 07.30-08.00

6 4 1 2 2 0 3 1 4 11

7 Kartun 07.30-08.00

5 0

6 4 1 0 2 0 3 0 4 22 5 0

8 Reality show 08.00-08.30

6 4 1 0 2 0 3 1 4 7 5 0

Kartun 07.00-07.30

6 8 1 0 2 0 3 1 4 3 5 0

Kartun 07.30-08.00

6 4 1 0 2 0 3 1 4 23 5 0

Kartun 08.00-08.30

6 4 1 0 2 0 3 0 4 19 5 2

Kartun 08.30-09.00

6 6 1 0 2 0 3 1 4 9 5 0

Kartun 09.00-09.30

6 2 1 0 2 1 3 0 4 22 5 0

Kartun 09.30-10.00

6 7 1 0

9

Kartun 10.00-10.30 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

87

3 0 4 26 5 2 6 5 1 0 2 0 3 3 4 39 5 6

Reality show 10.30-11.30

6 18 1 0 2 0 3 0

10 Kartun 07.30-08.00

4 18

5 1 6 5 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0

11 Kartun 07.30-08.00

6 19 1 0 2 0 3 0 4 3 5 0

12 Kartun 07.30-08.00

6 6

1 0 2 0 3 0 4 18 5 1

13 Kartun 07.30-08.00

6 6 1 0 2 0 3 0 4 23 5 3

14 Kartun 07.30-08.00

6 5 Total 826

Keterangan : JA : Jenis Acara WT : Waktu Tayang JI : Jenis Iklan, yang meliputi ;

1 = Obat tanpa resep (obat bebas dan obat bebas terbatas) 2 = Obat tradisional (jamu), obat herbal berstandar, fitofarmaka, dan obat quasi 3 = Vitamin, suplemen, dan perbekalan kesehatan rumah tangga 4 = Makanan dan minuman 5 = Kosmetika 6 = Lain-lain

ΣF : Jumlah Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

88

Lampiran 6. Data distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi B selama dua minggu Hari ke- JA & WT JI ∑F

1 0 2 0 3 0 4 19 5 0

Kartun 07.00-07.30

6 5 1 1 2 0 3 0 4 24 5 0

Kartun 07.30-08.00

6 4 1 0 2 0 3 0 4 11 5 5

Kartun 08.00-08.30

6 2 1 0 2 0 3 0 4 9 5 5

Kartun 08.30-09.00

6 3 1 0 2 0 3 0 4 10 5 3

Kartun 09.00-09.30

6 6 1 0 2 0 3 0

5

Kartun 09.30-10.00

4 19

5 0

6 3 1 1 2 0 3 0 4 24 5 2

Serial Anak 10.00-10.30

6 9 1 1 2 0 3 0 4 16 5 4

Kartun 10.30-11.00

6 2 1 0 2 0 3 0 4 38 5 1

Kartun 17.00-18.00

6 2 1 0 2 0 3 0 4 14 5 0

Kartun 07.00-07.30

6 1 1 1 2 0 3 0 4 20 5 0

Kartun 07.30-08.00

6 6 1 0 2 0

9

Kartun 08.00-08.30

3 0

4 7 5 2

6 2 1 0 2 0 3 0 4 15 5 2

Kartun 08.30-09.00

6 10 1 0 2 0 3 0 4 10 5 3

Kartun 09.00-09.30

6 4 1 0 2 0 3 0 4 19 5 0

Kartun 09.30-10.00

6 7 1 1 2 0 3 0 4 27 5 0

Serial Anak 10.00-10.30

6 11 1 1 2 0 3 0 4 14 5 2

Kartun 10.30-11.00

6 5 Total 412

Keterangan : JA : Jenis Acara WT : Waktu Tayang JI : Jenis Iklan, yang meliputi ;

1 = Obat tanpa resep (obat bebas dan obat bebas terbatas) 2 = Obat tradisional (jamu) dan fitofarmaka 3 = Vitamin, suplemen, dan perbekalan kesehatan rumah tangga 4 = Makanan dan minuman 5 = Kosmetika 6 = Lain-lain

ΣF : Jumlah Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

89

Lampiran 7. Data distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi C selama dua minggu Hari ke- JA & WT JI ∑F

1 1 2 0 3 0 4 6 5 0

1 Sinetron 18.00-19.00

6 17 1 3 2 2 3 0 4 4 5 0

2 Sinetron 18.00-19.00

6 1 1 1 2 0 3 0 4 9 5 1

3 Sinetron 18.00-19.00

6 9 1 2 2 0 3 1 4 6 5 0

5 Sinetron 18.00-19.00

6 12

1 1 2 0 3 1 4 6 5 2

6 Sinetron 18.00-19.00

6 13 1 1 2 0 3 1 4 9 5 4

7 Sinetron 18.00-19.00

6 11 1 2 2 1 3 2 4 3 5 0

9 Sinetron 18.00-19.00

6 15 1 0 2 0 3 4 4 6 5 7

10 Sinetron 18.00-19.00

6 14 11 Sinetron 1 3

2 2 3 3 4 8 5 6

18.00-19.00

6 13 1 1 2 0 3 1 4 8 5 1

12 Sinetron 18.00-19.00

6 6 1 3 2 1 3 3 4 6 5 2

13 Sinetron 18.00-19.00

6 11 1 3 2 0 3 1 4 8 5 2

14 Sinetron 18.00-19.00

6 10 Total 280

Keterangan : JA : Jenis Acara WT : Waktu Tayang JI : Jenis Iklan, yang meliputi ;

1 = Obat tanpa resep (obat bebas dan obat bebas terbatas) 2 = Obat tradisional (jamu) dan fitofarmaka 3 = Vitamin, suplemen, dan perbekalan kesehatan rumah tangga 4 = Makanan dan minuman 5 = Kosmetika 6 = Lain-lain

ΣF : Jumlah Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

90

Lampiran 8. Data distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi D selama dua minggu Hari ke- JA & WT JI ∑F

1 1 2 2 3 0 4 15 5 11

Sinetron 08.00-09.00

6 18 1 0 2 0 3 0 4 13 5 0

1

Kartun 16.00-16.30

6 6 1 2 2 1 3 0 4 9 5 10

Sinetron 08.00-09.00

6 14 1 0 2 0 3 0 4 16 5 0

2

Kartun 16.00-16.30

6 4 1 0 2 0 3 0 4 7 5 0

Kartun 07.00-07.30

6 15 1 0 2 0 3 0 4 13 5 0

3

Kartun 16.00-16.30

6 7 1 0 2 0 3 0 4 12

4 Kartun 08.00-08.30

5 3

6 4 1 0 2 0 3 0 4 21 5 0

Kartun 16.00-16.30

6 2 1 0 2 0 3 0 4 16 5 0

6 Kartun 16.00-16.30

6 1 1 0 2 0 3 0 4 20 5 1

7 Kartun 16.00-16.30

6 4 1 0 2 0 3 0 4 3 5 9

Kartun 08.00-08.30

6 5 1 0 2 0 3 0 4 19 5 0

8

Kartun 16.00-16.30

6 4 1 0 2 0 3 0 4 13 5 0

9 Kartun 15.00-16.00

6 24 1 0 2 1 3 0 4 15

10 Kartun 16.00-17.00

5 0

6 13 1 3 2 1 3 3 4 18 5 12

Sinetron 19.00-20.00

6 19 1 0 2 0 3 0 4 15 5 0

11 Kartun 16.00-17.00

6 5 1 0 2 0 3 0 4 9 5 0

12 Kartun 16.00-17.00

6 19 1 0 2 0 3 0 4 14 5 0

13 Kartun 16.00-17.00

6 5 1 0 2 0 3 0 4 1 5 0

Kartun 07.00-07.30

6 17 1 0 2 0 3 0 4 19 5 1

14

Kartun 16.00-17.00

6 3 Total 518

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

Lampiran 9. Data distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A selama dua minggu

Hari ke- JA & WT JI ∑F 1 Kartun

07.30-08.00

0

Canesten 1 2 Film 07.30-09.00 Panadol Extra 1

Biogesic Anak 2 3 Film 07.30-09.00 Panadol Extra 1 Reality show 08.00-08.30 0

4

Kartun 08.30-09.00 0

Kartun 07.00-07.30 0

Kartun 07.30-08.00 0

Kartun 08.00-08.30 0

Kartun 08.30-09.00 0

Kartun 09.00-09.30 0

Kartun 09.30-10.00 0

Kartun 10.00-10.30 0

5

Reality show 10.30-11.30 0

6 Kartun 07.30-08.00 Anakonidin 2

7 Kartun 07.30-08.00 Anakonidin 2

8 Reality show 08.00-08.30 0

Kartun 07.00-07.30 0

Kartun 07.30-08.00 0

Kartun 08.00-08.30 0

Kartun 08.30-09.00 0

Kartun 09.00-09.30 0

Kartun 09.30-10.00 0

Kartun 10.00-10.30 0

9

Reality show 10.30-11.30 0

10 Kartun 07.30-08.00 0

11 Kartun 07.30-08.00 0

12 Kartun 07.30-08.00 0

13 Kartun 07.30-08.00 0

14 Kartun 07.30-08.00 0

Total 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

92

Lampiran 10. Data distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi B selama dua minggu

Hari ke- JA & WT JI ∑F

Kartun 07.00-07.30 0

Kartun 07.30-08.00 Biogesic Anak 1

Kartun 08.00-08.30 0

Kartun 08.30-09.00 0

Kartun 09.00-09.30 0

Kartun 09.30-10.00 0

Serial Anak 10.00-10.30 Biogesic Anak 1

Kartun 10.30-11.00 Biogesic Anak 1

5

Kartun 17.00-18.00 0

Kartun 07.00-07.30 0

Kartun 07.30-08.00 Biogesic Anak 1

Kartun 08.00-08.30 0

Kartun 08.30-09.00 0

Kartun 09.00-09.30 0

Kartun 09.30-10.00 0

Serial Anak 10.00-10.30 Biogesic Anak 1

9

Kartun 10.30-11.00 Biogesic Anak 1

Total 5

Keterangan : JA : Jenis Acara WT : Waktu Tayang JI : Jenis Iklan ΣF : Jumlah Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

93

Lampiran 11. Data distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi C selama dua minggu

Hari ke- JA & WT JI ∑F 1 Sinetron

18.00-19.00 Laserin 1

Laserin 1 Vicks Formula 44 1

2 Sinetron 18.00-19.00

Biogesic anak 1 3 Sinetron

18.00-19.00 Biogesic anak 1

5 Sinetron 18.00-19.00 Neo Napacin 2

6 Sinetron 18.00-19.00 Neosanmaag Fast 1

7 Sinetron 18.00-19.00 Biogesic anak 1

Neo Entrostop 1 9 Sinetron 18.00-19.00 Neo Napacin 1

10 Sinetron 18.00-19.00 0

Ultraflu 1 Neo Ultracap 1

11 Sinetron 18.00-19.00

Neo Ultrasillin 1 12 Sinetron

18.00-19.00 Laserin 1

Vicks Formula 44 1 13 Sinetron 18.00-19.00 Bodrex Migra 2

Bodrex Migra 2 14 Sinetron 18.00-19.00 Laserin 1

Total 21 Keterangan : JA : Jenis Acara WT : Waktu Tayang JI : Jenis Iklan ΣF : Jumlah Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

94

Lampiran 12. Data distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi D selama dua minggu

Hari ke- JA & WT JI ∑F Sinetron

08.00-09.00 Mixagrip Flu dan batuk 1 1

Kartun 16.00-16.30 0

Sinetron 08.00-09.00 Mixagrip Flu dan batuk 2

2

Kartun 16.00-16.30 0

Kartun 07.00-07.30 0

3

Kartun 16.00-16.30 0

Kartun 08.00-08.30 0

4

Kartun 16.00-16.30 0

6 Kartun 16.00-16.30 0

7 Kartun 16.00-16.30 0

8 Kartun 08.00-08.30 0

Kartun 16.00-16.30 0

9 Kartun 15.00-16.00 0

Kartun 16.00-17.00 0

10

Sinetron 19.00-20.00 Mixagrip Flu dan batuk 3

11 Kartun 16.00-17.00 0

12 Kartun 16.00-17.00 0

Kartun 16.00-17.00 0

13

Kartun 16.00-16.30 0

Kartun 07.00-07.30 0

14

Kartun 16.00-17.00 0

Total 6

Keterangan : JA : Jenis Acara WT : Waktu Tayang JI : Jenis Iklan ΣF : Jumlah Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

Lampiran 13. Data kelengkapan informasi dan klaim indikasi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu (periode Juli 2006)

Kelengkapan Informasi Iklan

Industri Farmasi No Jenis Obat ZA ND Indikasi KI PP

Nama Alamat ESO

Klaim Indikasi

2. Anakonidin ─ + + ─ + + ─ + meredakan batuk, tenggorokan gatal, dan hidung tersumbat pada anak 4. Biogesic Anak ─ + + ─ + + ─ ─ efektif meredakan demam anak 7. Bodrex Migra + + + ─ + + ─ ─ untuk sakit kepala sebelah 10. Canesten + + + ─ + + ─ ─ atasi gatal jamur, cabut jamur sampai ke akar 20. Laserin + + + ─ + + ─ ─ untuk batuk 21. Mixagrip Flu & Batuk + + + ─ + + ─ ─ efektif redakan flu dan batuk sekaligus 23. Neo Entrostop ─ + + ─ + + ─ ─ untuk diare yang tak bisa berhenti 24. Neo Napacin ─ + + ─ + + ─ ─ untuk sesak nafas akibat asma 27. Neo Ultracap + + + ─ + + ─ ─ mengatasi letih, lesu, capek, pegal-pegal 28. Neo Ultrasiline ─ + + ─ + ─ ─ ─ efektif untuk panu dan kutu air 29. Neosanmag Fast + + + ─ + + ─ ─ obat maag : menetralkan asam lambung dan mengurangi asam lambung 36. Panadol Extra ─ + + ─ + ─ ─ ─ efektif untuk sakit kepala tak tertahankan 44. Ultraflu ─ + + ─ + + ─ ─ meredakan flu 45. Vicks Formula 44 ─ + + ─ + + ─ ─ meredakan batuk dan membantu istirahat Ket : ZA = Zat Aktif, ND = Nama Dagang, KI = Kontraindikasi, PP = Peringatan-Perhatian, ESO = Efek Samping Obat, (+) = ada, (─) = tidak ada

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI ... · evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara unt uk anak-anak di empat stasiun televisi swasta nasional

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Evaluasi Kerasionalan Iklan

Obat Tanpa Resep pada Tayangan Acara untuk Anak-anak

di Empat Stasiun Televisi Swasta Nasional Indonesia” ini

bernama Wahyu Esa Purwanto. Lahir di Palembang pada

tanggal 14 April 1979 sebagai putra pertama dari empat

bersaudara, dari pasangan Bapak Wasito dan Ibu Suwartini.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di

TK Barunawati Palembang pada tahun 1985, pendidikan

Sekolah Dasar di SD Negeri 68 Palembang pada tahun

1991, pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 8 Palembang pada

tahun 1994, dan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di SMF DepKes RI

Palembang pada tahun 1997. Sempat bekerja sebagai Karyawan Apotik “TORA”

sampai tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas MIPA Universitas

Sanata Dharma sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma pada tahun 1999.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI