Upload
dinhdat
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH VARIASI MEDIA TANAH TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGUR VARIETAS KEDIRI
KUNING (BELGI) DALAM POT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
Paula Indimela Ferdiatik
101434026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kembangkan semangat untuk belajar. Jika Anda
melakukannya, Anda tidak akan pernah berhenti
tumbuh. (Anthony J. D'Angelo)
Kupersembahkan karya ini untuk :
Kedua orang tuaku tercinta
Keluarga, Sahabat dan orang – orang tersayang
Almamaterku tercinta Pendidikan Biologi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“BERBANGGALAH DENGAN
HASIL KERJA KERASMU SENDIRI,
BUKAN KARENA HASIL DARI
PEMIKIRAN ORANG LAIN”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Oktober 2014
Penulis
Paula Indimela Ferdiatik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta :
Nama : Paula Indimela Ferdiatik
NIM : 101434026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENGARUH VARIASI MEDIA TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR VARIETAS KEDIRI KUNING (BELGI) DALAM
POT”.
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusi secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 1 Oktober 2014
Yang menyatakan,
Paula Indimela Ferdiatik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH VARIASI MEDIA TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR VARIETAS KEDIRI KUNING (BELGI) DALAM
POT
Paula Indimela Ferdiatik
Universitas Sanata Dharma
2014
Perkembangan tanaman anggur cukup pesat di daerah Kediri dengan varietas
Kediri Kuning (Belgi). Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian
ialah mengenai pengaruh dari berbagai jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman
anggur, pertumbuhan tanaman anggur pada tanah yang berbeda, dan jenis tanah
yang baik untuk budidaya tanaman anggur varietas Kediri Kuning. Tujuan
penelitian tanaman anggur ini untuk : (1) Mengetahui pengaruh dari berbagai jenis
media tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Kediri Kuning, (2)
Mengetahui pertumbuhan tanaman anggur pada media tanah yang berbeda, (3)
Mengetahui jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman anggur varietas
Kediri Kuning.
Jenis penelitian yang dilakukan ialah penelitian eksperimental dengan desain
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang merupakan variabel bebas
adalah tiga jenis tanah berbeda (Regosol, Alluvial dan Latosol) dan tanah kontrol
sebagai pembanding, tiap tanah memiliki tiga ulangan sehingga total tanaman ada
12 pot. Variabel terikatnya ialah tinggi batang, jumlah daun, diameter batang dan
ketahan terhadap hama dan penyakit. Data yang diperoleh dari penelitian
kemudian dianalisis menggunakan Analisis of Variansi (ANOVA). Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa rerata pertumbuhan tinggi batang anggur adalah
228.2 cm pada tanah kontrol, jumlah daun 52.61 helai pada tanah kontrol, dan
diameter batang 1.62 cm pada tanah Latosol. Jenis hama yang menyerang adalah
Kumbang Daun (Apogonia sp.)
Data dari penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan
hasil yang diperoleh dari analisis tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan rata – rata pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun, dan
pertambahan diameter batang tiap media tanam (Regosol, Alluvial, dan Latosol).
Kata kunci : Pertumbuhan tanaman anggur varietas Kediri Kuning, Jenis tanah
(Regosol, Alluvial dan Latosol)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCES OF VARIATION MEDIUM SOIL ON THE GROWTH
OF GRAPEVINES KEDIRI KUNING (BELGI) VARIETY IN POT
Paula Indimela Ferdiatik
Sanata Dharma University
2014
The development of grapevines Kediri Kuning or Yellow Kediri (Belgi)
variety is quite rapid in Kediri area. The problems to be solved in this research
about the influences of variation type soil to the growth of the grapevine, the
growth on different soil and soil type for growth of grapevines Kediri Kuning
variety. The aims of this research are: (1) to understand the effect of variation
type soil to the growth of the grapevine Kediri Kuning variety, (2) to determie the
growth on different soil, (3) to find out the types of soil for growth of grapevines
Kediri Kuning variety.
This research is an experimental research and applies Completely
Randomized Design (CRD). The treatment as independent variable three different
types of soil (Regosol, Alluvial and Latosol) and control soil as the comparison.
Each soil has three replications thus there are twelve pots. Dependent variables
are the height of the stem, the amount of the leaves, the stem’s diameter and the
resistance to pest and diseases. Furthermore, the data gathered in this research
are analyzed by using Analysis of Variance (ANOVA). The result showed that the
average stem height growth grapevines is 228.2 cm in the control soil , the
amount of the leaves on the ground control soil 52.61 , and 1.62 cm the stem’s
diameter at ground Latosol . The resistance type of pests and diseases is
Kumbang Daun or Kumbang Leaves ( Apogonia sp . )
As has been said before, the data are analyzed by using ANOVA. The result of
the analysis presents that there is no difference of the result’s average between
the plant’s growth, the accretion of the leaves, and the increase of stem’s
diameter and the soil medium (Regosol, Alluvial and Latosol).
Keywords: the growth of grapevines Kediri Kuning variety, types of soil (Regosol,
Alluvial and Latosol)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih-Nya
yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Variasi Media Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur
Varietas Kediri Kuning (Belgi) Dalam Pot”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dalam melaksanakan penelitian dan yang telah
dengan sabar membimbing serta memberi saran dalam penulisan skripsi ini.
2. Dr.Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. dan Ibu Ch. Herrani Retno M.
Biotech selaku tim penelitian budidaya tanaman anggur yang telah
memberikan pengarahan dan membimbing dalam penelitian ini dan dalam
penulisan skripsi ini.
3. Bapak Salam selaku narasumber bagi penulis dalam melaksanakan budidaya
tanaman anggur dan yang telah memberikan masukan kepada penulis
mengenai budidaya tanaman anggur.
4. Segenap Dosen Pendidikan Biologi, Pengurus Laboratorium Pendidikan
Biologi dan staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penulis
secara tidak langsung.
5. Bapak Yohanes Sukarjianto dan Ibu Elisabeth Tumilah selaku orang tua
penulis yang telah memberi dukungan penuh demi terselesainya skripsi ini.
6. Segenap keluarga yang selalu memberi dukungan dan doa kepada penulis
untuk segera menyelesaikan studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Teman – teman penelitian anggur (Cecil, Yesi, Resi, Nesya, Hugo, Daus, Dwi,
Ester, Sam, Yayan dan Galuh) yang mau membantu penulis jika ada kesulitan
dalam penulisan skripsi.
8. Teman – teman seperjuangan Pendidikan Biologi 2010 (khususnya Fifi, Cecil,
Wiwik dan Ana Petri) dan teman – teman lainnya yang tidak tersebutkan satu
persatu yang telah memberikan pengalaman luar biasa kepada penulis
sehingga dapat menjadi kenangan indah bersama kalian serta memperoleh
pengalaman yang luar biasa bersama kalian.
9. Teman – teman terdekat yang selalu memberi motivasi dan mengingatkan
untuk segera menyelesaikan skripsi terlebih untuk Yuni dan Lina.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangannya, untuk
itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat menjadi
inspirasi dan dapat membantu bagi dunia pendidikan serta dunia pertanian yang
membacanya dan menerapkannya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vii
ABSTRAK ............................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Batasan Masalah ........................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
BAB II DASAR TEORI
A. Budidaya Tanaman Anggur ......................................................... 7
1. Asal – usul Tanaman Anggur ................................................. 7
2. Klasifikasi, Deskripsi dan Morfologi Tanaman Anggur ........ 8
3. Varietas – Varietas Anggur (Kediri Kuning) ......................... 11
4. Manfaat Tanaman Anggur ..................................................... 12
5. Budidaya Tanaman Anggur dalam Pot .................................. 15
B. Jenis Tanah Paingan, Pasir dan Gunung Kidul ............................ 24
1. Tanah Pasir (Regosol) ............................................................ 24
2. Tanah Paingan (Aluvial) ........................................................ 26
3. Tanah Gunung Kidul (Latosol / Oxisols) ............................... 27
C. Hipotesis ....................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................... 31
1. Variabel Bebas ....................................................................... 32
2. Variabel Terikat ..................................................................... 32
3. Variabel Kontrol ..................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 34
C. Alat dan Bahan ............................................................................. 34
D. Prosedur Kerja .............................................................................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Penyiapan Lahan dan Pengambilan Media ............................ 36
2. Penyiapan Media Tanam dalam Pot ....................................... 37
3. Perbandingan Penyampuran Media ........................................ 38
4. Penanaman Anggur dan Pemeliharaan ................................... 38
5. Pengamatan ............................................................................ 40
E. Analisis Data ................................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 47
1. Tinggi Tanaman ..................................................................... 47
2. Jumlah Daun .......................................................................... 49
3. Diameter Batang ..................................................................... 51
4. Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit ................................ 53
B. Pembahasan .................................................................................. 56
1. Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit ................................ 59
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK
PEMBELAJARAN .................................................................. 62
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 64
B. Saran ............................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Alat, Bahan dan Media Tanam ............................................... 34
Tabel 3.2. Perbandingan Penyampuran Media ........................................ 38
Tabel 3.3. Hasil Pengukuran .................................................................... 40
Tabel 3.4. Hasil Pengulangan ................................................................... 41
Tabel 3.5. Analisis Variansi ..................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anggur Kediri Kuning (Belgi) ............................................. 8
Gambar 4.2 Grafik Rata – rata Tinggi Tanaman Tiap Minggu (cm) ...... 47
Gambar 4.3 Grafik Rata – rata Tinggi Tanaman Tiap Perlakuan (cm) .... 48
Gambar 4.4 Grafik Rata – rata Jumlah Daun Tiap Minggu (helai) ......... 50
Gambar 4.5 Gambar Rata – rata Jumlah Daun Tiap Perlakuan (helai) .... 50
Gambar 4.6 Grafik Rata – rata Diameter Batang Tiap Minggu (cm) ...... 52
Gambar 4.7 Grafik Rata – rata Diameter Batang Tiap Perlakuan (cm) ... 52
Gambar 4.8 Grafik Rata – rata Ketahanan Daun Tiap Minggu (%) ........ 54
Gambar 4.9 Grafik Rata – rata Ketahanan Daun Tiap Perlakuan (%) ..... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ................................................................................. 68
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 74
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................. 94
Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian ...................................... 96
Lampiran 5. Denah Penanaman Anggur .................................................. 99
Lampiran 6. Data Tinggi Tanaman Anggur dan Selisih Pertambahan
Tinggi Tanaman Anggur ..................................................... 100
Lampiran 7. Perhitungan Anova Tinggi Tanaman Anggur ..................... 102
Lampiran 8. Data Jumlah Daun dan Selisih Pertambahan Jumlah
Daun .................................................................................... 103
Lampiran 9. Perhitungan Anova Jumlah Daun ........................................ 105
Lampiran 10. Data Diameter Batang dan Selisih Pertambahan Diameter
Batang Tanaman Anggur .................................................. 106
Lampiran 11. Perhitungan Anova Diameter Batang Tanaman Anggur ... 108
Lampiran 12. Data Ketahanan dan Selisih Pertambahan Ketahanan
terhadap Hama / Penyakit ................................................. 109
Lampiran 13. Pengukuran pH Tanah dan Kelembaban Tanah ................ 111
Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian ..................................................... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman anggur sudah ditanam sejak zaman pra sejarah, bahkan tanaman
anggur ini diduga sudah seusia dengan peradaban manusia (Cahyono, 2010).
Dugaan ini berdasarkan pada temuan fosil daun, potongan cabang, serta biji
buahnya di daerah Eropa dan Amerika Utara. Sekitar abad ke-2 sesudah Masehi,
orang mulai mengenai anggur sebagai minuman, buah meja, dan kismis.
Pengenalan ini berkat jasa orang – orang Romawi kuno yang membawa varietas
anggur ini yang dikenal sebagai Vitis vinifera. Varietas ini kemudian menyebar ke
bagian timur Mediteranea sampai Afrika Utara (Setiadi, 2007).
Tanaman anggur merupakan tanaman sub tropis yang sudah beradaptasi di
Indonesia sejak tahun 1880. Tanaman anggur sudah cukup lama diusahakan oleh
petani Indonesia terutama di daerah Jawa Timur sejak tahun 1882 (Winarno,
1991), Bali dan Sulawesi Tengah. Walaupun tanaman anggur merupakan
tanaman sub tropis namun tanaman ini dapat tumbuh di Indonesia khususnya
spesifik lokasi seperti di daerah Jawa Timur.
Perkembangan tanaman anggur yang cukup pesat pada beberapa kurun waktu
terakhir karena adanya penanaman dalam jumlah yang cukup banyak di kota
Kediri dengan varietas anggur Belgi (Kediri Kuning). Keberhasilan daerah
Kediri mengembangkan tanaman anggur terutama di pekarangan penduduk kota
di kecamatan Pesantren dan Sukomoro serta beberapa kecamatan lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menyebabkan Kota dan Kabupaten sekitarnya juga ingin mencoba berusahatani
anggur di pekarangan. Perkembangan selanjutnya mengarah ke wilayah Madiun,
Ngawi dan Magetan dengan trend sebagai tanaman pekarangan dan tanaman
penaung di gang atau perkampungan.
Perawatan dalam budidaya tanaman anggur membutuhkan modal awal yang
cukup tinggi serta padat karya, yang dimulai dari pemangkasan, pemupukan,
penjarangan buah, dan pemanenan. Apabila kegitan-kegiatan diatas dilakukan
dengan intensif dan menggunakan teknologi budidaya yang tepat maka usahatani
atau agribisnis anggur cukup menguntungkan karena produktivitas per pohon
berkisar 10-20 kg , dengan 2-3 kali panen per tahun. Sehingga dapat dikatakan
bahwa buah anggur merupakan salah satu komoditas buah - buahan yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi dan menguntungkan (Sumarsono dkk, 2009).
Memelihara tanaman anggur pada musim hujan sangat sulit untuk menjaga agar
tanaman tetap sehat dan dapat menghasilkan buah yang berkualitas baik seperti
pada butir buah anggur varietas Kediri Kuning (Belgia) yang mudah rontok bila
musim hujan.
Permasalahan yang sering menjadi penghambat dalam budidaya tanaman
anggur ialah kesesuaian jenis tanah (lahan) terutama kaitannya dengan
persyaratan tumbuh tanaman anggur. Tanaman anggur dapat tumbuh pada semua
jenis tanah, tetapi pertumbuhannya akan optimal pada tanah yang bertekstur liat,
air cukup tersedia, dan drainase baik (Dewi, 2012). Jenis tanah yang banyak
mengandung pasir memiliki unsur hara yang sangat rendah dan memiliki
kandungan garam cukup tinggi sehingga jenis tanah pasir akan cepat terbawa oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
aliran air saat penyiraman tanaman. Pada tanah Paingan tidak berstruktur, basah
pekat namun memiliki tingkat kesuburan yang tinggi bagi tanaman, sedangkan
pada tanah Gunung Kidul memiliki tekstur lempung dan unsur hara yang tersedia
rendah. Selain kesesuaian jenis tanah, kondisi lingkungan (kelembaban dan suhu)
juga menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman anggur.
Ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit juga sering menjadi
permasalahan dalam budidaya tanaman anggur, sehingga harus dapat
meminimalisir adanya hama dan penyakit yang menyerang dalam budidaya
tanaman anggur.
Berdasarkan permasalahan yang ada dalam budidaya tanaman anggur, maka
peneliti ingin melakukan eksperimen sebagai upaya dalam menemukan solusi agar
budidaya anggur di Indonesia menjadi semakin berkembang. Berkaitan dengan
penelitian tersebut maka peneliti menggunakan tiga jenis tanah yang berbeda yaitu
menggunakan tanah Paingan, tanah pasir pantai dan tanah gamping dari Gunung
Kidul. Penelitian ini berfokus pada ketiga jenis media tanam yang digunakan yaitu
tanah Regosol (pasir pantai), tanah Alluvial (Paingan), dan tanah Latosol
(Gunung Kidul) untuk melihat pertumbuhan tanaman anggur dari segi
pertambahan tinggi batang, jumlah daun, diameter batang, dan ketahanan daun
terhadap serangan hama maupun penyakit. Tanaman anggur ini ditanaman dengan
menggunakan pot, oleh sebab itu dibuat judul penelitian “Pengaruh Variasi Media
Tanah terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur Varietas Kediri Kuning (Belgi)
dalam Pot”. Penelitian mengenai budidaya tanaman anggur ini merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penelitian payung (kelompok) yang sama varietasnya dengan anggur Kediri
Kuning yang menggunakan aplikasi pupuk tambahan yaitu Nopkor.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh dari berbagai jenis media tanah terhadap pertumbuhan
tanaman anggur varietas Kediri Kuning ?
2. Bagaimana pertumbuhan tanaman anggur pada media yang berbeda ?
3. Media tanah manakah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman anggur
varietas Kediri Kuning ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Varietas anggur yang digunakan dalam penelitian ialah Kediri Kuning
(Belgi).
2. Media tanah yang digunakan antara lain : tanah Pasir (Regosol), tanah
Paingan (Aluvial), dan tanah Gunung Kidul (Latosol).
3. Penelitian yang akan dilakukan mencakup pertumbuhan tanaman anggur :
pertambahan tinggi, jumlah daun dan diameter batang.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh dari berbagai jenis media tanah terhadap pertumbuhan
tanaman anggur varietas Kediri Kuning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Mengetahui pertumbuhan tanaman anggur pada media tanah yang berbeda.
3. Mengetahui jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman anggur
varietas Kediri Kuning.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pembaca
Penelitian mengenai budidaya tanaman anggur dengan menggunakan jenis
tanah yang berbeda (Regosol, Alluvial dan Latosol) ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua yang membaca mengenai penelitian ini. Penelitian
budidaya anggur ini juga dapat menjadi referensi bagi pembacanya / petani yang
akan melakukan budidaya tanaman anggur dalam pot (tabulampot).
2. Bagi Penulis
Penulis dapat belajar mengenai budidaya tanaman anggur secara langsung
(tidak hanya teori). Setelah melakukan budidaya tanaman anggur, penulis dapat
berbagi informasi kepada semua masyarakat tanpa terkecuali mengenai
budidaya tanaman anggur varietas Kediri Kuning menggunakan pot dengan tiga
jenis media tanah yang berbeda (Regosol, Alluvial, dan Latosol) dalam
penelitian ini.
3. Bagi Pendidikan
Bagi guru penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengajar materi
pertambahan dan pertumbuhan tanaman yang diajarkan di sekolah, sedangkan
bagi para siswa penelitian ini dapat membantu para siswa untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pertumbuhan tanaman anggur dengan menggunakan berbagai jenis tanah
(Regosol, Alluvial dan Latosol).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Budidaya Tanaman Anggur
1. Asal – usul Tanaman Anggur
Tanaman anggur sudah ditanam sejak zaman pra sejarah, bahkan tanaman
anggur ini diduga sudah seusia dengan peradaban manusia (Cahyono, 2010).
Dugaan ini berdasarkan pada temuan fosil daun, potongan cabang, serta biji
buahnya di daerah Eropa dan Amerika Utara. Sekitar abad ke-2 sesudah Masehi,
orang mulai mengenai anggur sebagai minuman, buah meja, dan kismis.
Pengenalan ini berkat jasa orang – orang Romawi kuno yang membawa varietas
anggur ini yang dikenal sebagai Vitis vinifera. Varietas ini kemudian menyebar ke
bagian timur Mediteranea sampai Afrika Utara (Setiadi, 2007).
Menurut Dewi (2012) “Anggur masuk ke Indonesia sejak awal abad ke-18.
Selanjutnya sejak awal abad ke – 19 anggur menyebar ke Indonesia antara lain di
Pulau Pisang (Sumatera Barat), Ternate, Halmahera, Kupang, Makassar, Besuki
dan Banyuwangi (Jawa Timur), Buleleng (Bali) dan Lombok (Nusa Tenggara
Barat). Banyak pakar Biologi dan pertanian menguak asal – usul tanaman anggur
yang konon sumber genetik asli tanaman anggur di daerah Armenia (Rusia)”.
Di Indonesia, meskipun anggur lokal sedang mengahadapi tantangan dari
anggur impor, tetap saja petani menanamnya. Hal ini disebabkan tanaman anggur
masih dipandang sebagai tanaman yang bernilai komersial (Setiadi, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Klasifikasi, Deskripsi dan Morfologi Tanaman Anggur
Berdasarkan ilmu tumbuhan, tanaman anggur diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Vitales
Famili : Vitaceae
Genus : Vitis
Species : Vitis vinifera L
Varietas : Kediri Kuning (Belgi)
Gambar 2.1. Anggur Kediri Kuning (Belgi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut Cahyono (2010), dari famili Vitacea anggur yang dikenal jumlahnya
lebih dari 60 jenis, jenis Vitis vinifera atau yang lebih dikenal dengan anggur
Eropa (old world) merupakan jenis yang paling banyak ditanam oleh masyarakat
di berbagai Negara. Hal ini dikarenakan, anggur jenis ini memiliki rasa yang enak,
manis, lezat, dan menyegarkan sehingga lebih disukai oleh masyarakat di seluruh
dunia.
Secara morfologi, organ–organ tanaman anggur sebagai berikut :
a. Akar
Tanaman anggur berakar tunggang, namun karena kebanyakan ditanam dari
stek, akar tunggang tidak bisa ditemukan lagi. Akar tunggang baru bisa ditemukan
jika anggur ditanam dari biji, ketika biji berkecambah dan belum tumbuh
membesar (Nurcahyo, 2010). Akar tunggang tumbuh tidak begitu dalam dan
cukup kuat, sedangkan akar serabutnya tumbuh agak dangkal dan tumbuh
menyebar ke segala arah secara horizontal dan perakarannya relatif sempit. Akar
tanaman berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman dan penyerapan air serta
zat – zat makanan (hara) dari tanah. Kondisi fisik tanah yang gembur sangat baik
untuk pertumbuhan tanaman karena penyerapan air dan zat – zat hara dapat
berjalan dengan baik (Cahyono, 2010).
b. Batang (pohon)
Jika dibiarkan tumbuh liar, batang anggur akan memiliki cabang tidak jauh
dari permukaan tanah. Sifat percabangan seperti ini menjadikan anggur
digolongkan ke dalam tumbuhan semak (Nurcahyo, 2010). Batang tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
anggur berkayu dan keras, batang bercabang banyak dan pada setiap cabang
tumbuh sulur yang berjumlah banyak. Batang beruas – ruas berwarna cokelat
hingga cokelat tua. Batang tanaman dan cabang – cabang berfungsi sebagai
tempat jalannya pengangkutan air dan zat – zat makanan (hara) ke daun serta
tempat jalannya pengangkutan zat – zat hasil asimilasi ke seluruh bagian tubuh
tanaman.
Batang utama tanaman anggur dapat tumbuh sampai puluhan meter
panjangnya. Oleh karena itu, tanaman anggur perlu dipangkas agar batangnya
tidak memanjang dan banyak cabang yang tumbuh (Setiadi, 2007).
c. Sulur
Tanaman anggur selalu mencari penopang berupa tanaman hidup atau yang
telah mati agar dapat berdiri tegak. Tanaman anggur menggunakan bantuan
cabang pembelit yang dikenal dengan nama sulur dahan atau sulur cabang,
sulurnya merupakan bagian dari organ tubuh yang berfungsi membentuk malai
bunga (Cahyono, 2010).
d. Daun
Daun tanaman merupakan bagian dari organ tubuh tumbuhan yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya proses asimilasi yang menghasilkan zat – zat yang
diperlukan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif (batang, cabang, sulur, dan
daun) dan pertumbuhan generatif (bunga, buah, dan biji). Daun anggur berbentuk
jantung dengan tepi bergerigi, gerigi pada tepi daun ada yang menjorok bagitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam sehingga tepi daunnya berlekuk atau bercangap dan memiliki tulang
menjari (Nurcahyo, 2010).
3. Varietas – varietas Anggur (Kediri Kuning)
Anggur yang banyak dibudidayakan di Indonesia umumnya dari jenis Vitis
vinifera dan Vitis labrusca (Nurcahyo, 2010). Contoh jenis Vitis vinifera ialah
anggur Kediri kuning, ciri yang paling mudah diamati ialah permukaan bawah
daun tidak berbulu dan daun yang masih muda berkesan tipis dan bening selain itu
ciri dari anggur jenis Kediri kuning ialah jenis tanamannya yang kecil
dibandingkan dengan jenis anggur lainnya. Karakteristik varietas Kediri kuning
antara lain : buah berbentuk jorong, berukuran sedang dengan panjang 1,9 cm dan
diameter 1,7 cm. Buah berwarna kuning kehijauan dengan kulit dilapisi tepung
tipis, buah rasanya manis segar, daging buah berwarna kekuningan, buah berbiji
dengan jumlah biji per buah 2-3, jumlah buah per tandan mencapai 65 buah,
produksi 15 – 25 kg/pohon/tahun, umur panen buah 105 - 110 hari setelah
pemangkasan produksi. Masa berbunga sekitar 35 hari setelah pemangkasan
produksi (Cahyono, 2010).
Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya anggur Kediri Kuning (Belgi)
adalah butir buahnya kecil, bijinya banyak dan mudah rontok dari tandannya
setelah dipanen sehingga tidak dapat disimpan lama terutama pada panen musim
hujan. Ada baiknya jika tanaman dipangkas sangat pendek, artinya hanya
disisakan batang pokoknya yakni cabang primer dan cabang sekunder yang
memiliki pertunasan bagus, sedangkan cabang tersier dan cabang - cabang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tidak produktif dihilangkan saja. Akan tetapi, setelah di pangkas mata tunas pada
cabang primer dan sekunder tanaman anggur mengalami dormansi yang apabila
tidak kita perlakukan maka mata tunas – mata tunas tersebut akan dapat
mengalami dormansi selamanya, sehingga pertumbuhan tanaman lambat, batang
kecil atau hanya memanjang saja tanpa ada percabangan yang berkualitas untuk
menghasilkan cabang buah yang baik dan sehat dan bahkan mati (Damarwulan,
2012).
Anggur dari spesies Kediri Kuning ini cocok untuk minuman beralkohol
(wine). Karena wine yang dibuat dari spesies Vitis vinifera mengandung alkohol
lebih dari 10 % (Cahyono, 2010). Wine yang kadar alkoholnya kurang dari 10 %
akan cepat berubah cita rasanya (Untung, 1992).
4. Manfaat Tanaman Anggur
Buah anggur selain dikonsumsi sebagai buah segar, juga dapat dikonsumsi
dalam bentuk olahan (jelly, juice anggur, salad, jam , kismis, minuman keras dan
obat kuat). Buah anggur juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan (terapi)
bermacam - macam penyakit. Adapun manfaat tanaman anggur antara lain :
a. Anggur sebagai buah meja
Setiadi (2007), “ Anggur untuk buah meja merupakan anggur untuk pencuci
mulut. Anggur golongan ini memiliki keunggulan dalam fisik dan rasanya.
Keunggulan fisik, misalnya : penampakannya menarik, tidak gampang rusak /
tahan lama (baik ketika dalam penyimpanan atau pengangkutan), dan berukuran
besar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Minuman (alkohol / wine)
Buah anggur juga dapat diolah menjadi anggur beralkohol (minuman keras).
Minuman anggur biasanya berkadar gula 20% - 30% dan berkadar alkohol 9% -
21%, tergantung pemakaiannya (Cahyono, 2010). Anggur ini biasanya berasal
dari spesies / varietas yang kulit buahnya tipis dan tidak melekat pada daging buah
serta dagingnya lunak. Dua macam minuman anggur antara lain anggur merah dan
putih. Minuman anggur putih dipilih yang pigmen kulit buahnya tidak berwarna,
berwarna muda atau merah muda, serta daging buahnya tidak berwarna.
Sedangkan untuk membuat minuman anggur merah, digunakan anggur yang
pigmen kulit buahnya berwarna merah (merah tua).
c. Anggur kering (kismis)
Menurut Setiadi (2007) “ Anggur yang dibuat kismis biasanya dari varietas /
spesies yang kematangannya lambat dan tidak serentak. Buah anggur ini tidak
banyak mengandung air, tahan berbuah di segala macam cuaca, tekstur dagingnya
lunak, tidak berbiji, aromanya tajam, dan ukuran buahnya sedang”. Buah anggur
Probolinggo putih lebih cocok untuk dibuat kismis karena biji – bijinya kecil.
Selain itu, kismis anggur juga bisa digunakan untuk penghias kue (kue tart) atau
kue kismis. Kismis buah anggur masih mengandung vitamin A, vitamin B1
(thianin), vitamin B2 (riboflavin), dan gula (karbohidrat) sekitar 70% (Cahyono,
2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Jus anggur
Hampir semua anggur Vitis vinifera bisa dijadikan jus, akan tetapi di Amerika
Serikat anggur khusus untuk jus yaitu anggur concord (Vitis labrusca) yang di
Indonesia disebut Isabella.
e. Buah anggur untuk pengobatan (terapi)
Buah anggur dikenal sebagai salah satu bahan pangan yang sangat penting
bagi kesehatan tubuh, dalam kapasitasnya untuk pengobatan manfaat buah anggur
untuk terapi antara lain mencegah konstipasi, membersihkan hati, membantu
fungsi ginjal, pembentukan darah, menonaktifkan virus, mencegah kerusakan gigi,
menurunkan kolesterol, anti kanker, mencegah penyakit jantung, dan mencegah
penggumpalan darah. Zat – zat yang berkhasiat obat yang terkandung dalam buah
anggur antara lain magnesium, polifenol (cafeic acid), pektin, tanin, flavonoid,
besi (Cahyono, 2010).
Menurut penelitian Mutia (2010) “didapatkan bahwa ekstrak buah anggur
mempunnyai potensi toksisitas akut. Hal tersebut berkaitan dengan empat
senyawa yang terdapat dalam buah anggur (saponin, polifenol, flavonoid dan
resveratrol) yang dapat menyebabkan kematian larva Artemia salina Leach.
Sesuai penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa apabila suatu ekstrak
tanaman bersifat toksik menurut harga LC 50 dengan metode BST, maka tanaman
tersebut dapat dikembangkan sebagai obat anti kanker”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
f. Kandungan gizi buah anggur
Buah anggur mengandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh,
antara lain : kalori, protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan air. Zat – zat
gizi (Nutrients) tersebut merupakan unsur kimia yang diperlukan tubuh untuk
metabolisme tubuh. Fungsi zat – zat gizi antara lain :
1) Pengadaan tenaga (energi) untuk menjalankan aktivitas fisik
2) Pertumbuhan badan jasmani dan pemeliharaan jarigan tubuh (otot, tulang,
gigi, otak, sistem syaraf, sel darah merah, dan lain – lain), serta mengganti
jaringan – jaringan tubuh yang rusak
3) Mengatur proses tubuh (protein, mineral, vitamin, dan air) (Cahyono, 2010).
5. Budidaya Tanaman Anggur dalam Pot
a. Syarat tumbuh bibit
Setiap tanaman buah – buahan menghendaki keadaan iklim dan keadaan
tanah yang berbeda – beda. Ini disebabkan karena persyaratan hidup masing –
masing tanaman berbeda pula. Namun, umumnya tanaman membutuhkan tanah
yang subur, tidak bercadas, dan pH antara 6,5 – 7,0 (Setiadi, 2007).
1) Tanah
Persyaratan tanah untuk tempat tumbuh tanaman anggur tergantung dari jenis
yang ditanam. Tanaman anggur umumnya harus dihindarkan dari tanah yang
banyak mengandung garam, tanah yang gersang dan sangat berlempung (Setiadi,
2007). Menurut Cahyono (2010) “Keadaan tanah yang berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tanaman anggur adalah ketinggian tempat, sifat fisika – kimia tanah, sifat biologis
tanah, kedalaman air tanah, dan derajat kemiringan tanah”.
2) Iklim
Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi buah
ialah suhu udara, curah hujan, kelembaban udara dan cahaya matahari
(Cahyono,2010).
a) Suhu udara
Suhu udara berpegaruh terhadap proses metabolisme tanaman, misalnya
terhadap respirasi (pernapasan tanaman), fotosintesis (proses perkecambahan,
pertunasan, pembungaan, pembuahan, pematangan buah, dan lain – lain),
pembelahan sel, transpirasi (penguapan air tanaman), aktivitas enzim, absorbsi air,
absorbsi unsur hara, dan koagulasi protein. Tanaman anggur dapat tumbuh dengan
baik dan berproduksi tinggi jika lokasi pembudidayaan memiliki suhu rata – rata
20 - 25 .
b) Kelembaban udara
Tanaman anggur dapat tumbuh baik dan berproduksi pada kelembaban udara
berkisar antara 40% - 80%. Penanaman anggur di daerah – daerah beriklim basah
(sangat lembab) akan menampilkan pertumbuhan tanaman yang jelek dan tidak
dapat menghasilkan buah dengan baik. Kelembaban udara berpengaruh terhadap
fotosintesis tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c) Curah hujan
Keadaan iklim yang cocok untuk tanaman anggur adalah iklim yang hangat
dan kering dengan curah hujan sedang. Daerah yang memiliki iklim dengan 4 – 7
bulan kering dalam 1 tahun dan curah hujan rata- rata tahunan antara 800 – 1.800
mm/tahun dengan curah hujan pada bulan terkering <60 mm sangat cocok untuk
pembudidayaan anggur. Jika tanaman anggur ditanam di daerah yang beriklim
basah dan banyak turun hujan, tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, dan
pembungaan berkurang sehingga produksi buahnya rendah.
d) Penyinaran matahari
Sinar matahari sangat diperlukan oleh tanaman anggur sebagai sumber energi
dalam proses fotosintesis, baik untuk pertumbuhan vegetatif maupun untuk
generatif tanaman. Pada awal masa pertumbuhan, tanaman anggur sebaiknya
diberi naungan. Sedangkan intensitas sinar matahari yang diperlukan oleh
tanaman anggur menjelang tanaman dewasa hingga berproduksi adalah sekitar
80% dari pagi sampai sore atau lama penyinaran 10 -12 jam sehari.
b. Pembibitan dan penanaman tanaman anggur
Tanaman anggur dapat dikembangbiakkan secara generatif (dengan biji) dan
secara vegetatif (cangkok, stek cabang, stek tunas, sambung pucuk, penyusunan,
dan kultur jaringan). Bibit anggur yang akan ditanam dalam pot bisa berasal dari
stek atau cangkok, berikut merupakan teknis budidaya tanaman anggur dalam
pot :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Memilih bibit untuk ditanam di dalam pot
Bibit anggur yang akan ditanam di dalam pot sebaiknya dipilih yang tegak,
bentuk batang yang melengkung kurang menarik akan menyulitkan
pengaturannya dalam pot. Bibit sari stek yang akan ditanam harus sudah memiliki
akar yang cukup panjang, tidak kurang dari 10 cm dan dua lembar daun yang telah
berkembang penuh. Bibit seperti ini tidak akan mengalami gangguan
pertumbuhan jika dipindah ke dalam pot (Nurcahyo, 2010).
2) Pemeliharaan bibit
Bibit pembiakan vegetatif harus dipelihara secara intensif agar tumbuh
dengan sempurna. Kegiatan pemeliharaan bibit tanaman anggur antara lain :
penyiraman, pengaturan naungan, penyiangan, dan pencegahan / pengendalian
hama dan penyakit (Cahyono, 2010).
3) Persiapan sebelum tanam
Sebelum memindahkan bibit anggur ke dalam pot perlu dilakukan persiapan
sarana pertanaman yang diperlukan. Adapun persiapan sebelum menanam
diantara :
a) Memilih pot
Anggur di dalam pot ditanam untuk tujuan hiasan, Karena berfungsi sebagai
hiasan makan pot yang digunakan juga harus sedap dipandang. Menurut Dewi,
(2012) “Pot yang digunakan bisa terbuat dari semen, tanah liat, potongan drum,
kayu, atau pot plastik“. Pot dari tanah memiliki pori – pori yang paling baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dibanding pot lainnya. Dinding dan dasarnya bisa menyerap air dari media tanam.
Sifat seperti ini dapat menjaga akar tidak kekeringan saat penyiraman terlambat
dan tidak terlalu lembab saat air siraman berlebihan.
b) Menyiapkan media tanam
Media tanam untuk anggur memiliki syarat : berstruktur gembur agar
perakaran tanaman mudah berkembang (Setiadi, 2007), karena perakaran anggur
menghendaki media tumbuh yang gembur maka media tanam di dalam pot juga
harus disesuaikan. Pasir dan pupuk kandang atau humus dengan perbandingan 1 :
1 dapat digunakan sebagai media tanam, dengan media seperti ini mudah sekali
ditembus oleh akar anggur. Pasir dan pupuk kandang atau kompos harus dicampur
secara merata sebelum digunakan untuk menanam anggur (Nurcahyo, 2010).
c) Menyiapkan bibit
Bibit anggur yang dibeli harus dipilih bibit yang daunnya hijau segar,
tumbuhnya lebat, dan perakarannya banyak. Setelah dipelihara kira – kira 1 – 3
bulan barulah bibit tersebut siap ditanamkan ke dalam pot.
d) Menyiapkan rambatan
Rambatan anggur bisa dibuat sesuai keinginan, baik bahan atau bentuknya.
Bahan rambatan dapat dipaki dari kayu, bambu, besi atau pipa. Tempat rambatan
dapat dibentuk seperti para – para, tangga (bentuk H), atau hanya berupa tiang
saja. Rambatan ini dapat ditempatkan di luar atau di dalam pot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4) Pemindahan bibit anggur ke dalam pot
Sebelum diisi dengan media tanam, dasar pot dialasi pecahan batu bata atau
genting. Selain itu, media tanam dimasukkan hingga penuh. Tepat di tengah –
tengah pot disediakan lubang tanam kira – kira lebih besar sedikit dari ukuran
polybag bibit. Bibit anggur yang akan ditanam diangkat beserta polibagnya dan
ditaruh di dekat lubang yang telah disediakan. Selanjutnya polybag disobek
dengan pisau dan dilepas. Setelah bibit tertanam, media tanam di dalam pot
disiram dengan air. Akibat penyiraman permukaan media tanam akan turun
sekitar 5 cm dari bibir pot. Pot yang ditanami anggur ini harus ditempatkan di
tempat yang selalu mendapat sinar matahari secara penuh (Nurcahyo, 2010).
c. Pemeliharaan tanaman anggur
Bibit anggur yang telah ditanam di dalam pot harus dirawat dengan benar
supaya pertumbuhannya normal. Perawatan yang kurang baik akan menyebabkan
pertumbuhan terhambat. Akibatnya, tanaman anggur dalam pot tidak bisa segera
dilihat keindahannya. Kegiatan pemeliharaan tanaman anggur dalam pot
meliputi :
1) Penyiraman
Penyiraman tanaman anggur dalam pot menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, jika tidak turun hujan perlu dilakukan penyiraman 1 – 2 hari sekali
(Dewi, 2012). Tanaman anggur disiram secukupnya jangan sampai ada genangan,
karena anggur tidak menyukai genangan walaupun memerlukan banyak siraman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Adanya genangan dapat menyebabkan akar mudah diserang penyakit dan
mengganggur sirkulasi udara (oksigen) dalam tanah (oksigen sangat dibutuhkan
oleh akar). Penyiraman juga perlu dilakukan dengan hati – hati, diusahakan
kucuran air tidak terlalu keras karena dapat merusak kedudukan butiran – butiran
media tanam dan akhrinya mengganggu kedudukan akar (Setiadi, 2007).
2) Pemupukan
Pemupukan bertujuan memberikan unsur – unsur makanan yang dibutuhkan
oleh tanaman agar dapat tumbuh subur, sehat dan berproduksi tinggi. Unsur –
unsur makanan yang diperlukan tanaman tersebut terdiri atas unsur makro dan
unsur mikro (Cahyono, 2010).
3) Penyiangan
Rumput – rumput liar (gulma) di areal kebun anggur harus selalu dibersihkan
karena dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman anggur. Bibit
anggur dalam masa pertumbuhannya sangat memerlukan lingkungan yang bersih
dari tetumbuhan lain dan sangat memerlukan kondisi iklim yang cocok. Jika
rumput – rumput (gulma) yang timbuh tidak segera dibersihkan, maka
pertumbuhan bibit akan lambat, terutama dimusim kemarau dimana ketersediaan
air sangat terbatas hampir seluruh persediaan air diserap oleh rumput (gulma).
Penyiangan rumput (gulma) sebaiknya dilakukan dengan cara dicangkul agar
rumput (gulma) dapat terpotong hingga akarnya. Penyiangan juga dapat dilakukan
secara kimiawi, yakni dengan menggunakan bahan kimia herbisida yang
disemprotkan pada rumput (gulma) sasaran yang tumbuh (Cahyono, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4) Pemberian ajir
Supaya tumbuh lurus, bibit perlu diberi ajir. Ajir bisa berupa kayu atau bilah
bambu setebal 1,5 cm dengan panjang 1 m. Ajir ini hanya berfungsi menyangga
bibit sampai tiba waktu pemangkasan yang pertama. Pada awal penanaman bibit
diikat longgar dengan ajir. Dalam pertumbuhannya nanti tanaman anggur dengan
sendirinya akan tumbuh memanjat dengan abntuan sulur. Sulur akan membelit ajir
sehingga tanaman anggur bisa tumbuh tegak (Nurcahyo, 2010).
5) Pemangkasan
Teknis pemangkasan tidak berbeda dengan teknik pemangkasan anggur pada
umumnya, yang perlu diperhatikan yaitu ketinggian batang utamanya.
Pemangkasan batangnya kira – kira 50 cm dari permukaan media tanam. Dari
pemangkasan ini akan keluar cabang baru, cabang baru dipilih yang sehat untuk
tetap dipelihara. Selanjutnya, pemangkasan dilakukan sesuai dengan bentuk
rambatannya (Setiadi, 2007).
d. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman anggur
Hama dan penyakit merupakan salah satu kedala yang dapat membatasi
produksi sehingga dapat mengakibatkan penurunan produksi, baik secara
kuantitas maupun kualiatas, bahkan seringkali dapat menggagalkan panen. Hama
yang biasa menyerang tanaman anggur antara lain : tungau, ulat daun, belalang
dan rayap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Serangan hama dan penyakit dapat diatasi dengan cara sebagai berikut
(Cahyono, 2010) :
1) Pengendalian secara kultur teknis, yakni melakukan pengolahan tanah secara
intensif, menanam dengan jarak tanam yang cocok, pengairan atau
penyiraman dengan air yang sehat, penyiangan, dan pemangkasan.
2) Pengendalian secara biologis, yakni menyebarkan dan memelihara hewan
yang menjadi musuh alami (predator).
3) Pengendalian secara manual, yakni menangkap dan membunuh hama secara
langsung dan memangkas bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit
dan membakarnya.
4) Pengendalian dengan obat kimiawi (racun), yakni meracun organisme
pengganggu (hama dan pathogen) dengan obat – obat kimiawi (pestisida).
Perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit yang paling efektif
sampai sekarang adalah dengan penggunaan senyawa kimia (pestisida). Namun,
penggunaan senyawa kimia (pestisida) tersebut mengakibatkan berbagai dampak
negatif terhadap lingkungan hidup (Cahyono, 2010). Pengendalian hama dan
penyakit dapat berhasil baik jika ditunjang dengan pengamatan tanaman anggur
secara rutin dan teliti. Setiap perubahan yang terjadi pada tanaman anggur sejak
awal pertumbuhan benih hingga tanaman berbuah dan dinyataan afkir selalu
diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
B. Jenis Tanah Pasir, Paingan, dan Gunung Kidul
Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang terkomposisi atas bahan
organik (sisa-sisa makhluk hidup) dan mineral. Tanpa tanah, makhluk tidak bisa
hidup. Tanah disebut juga pendukung kehidupan. Kandungannya bervariasi, dari
unsur - unsur esensial seperti N, P, K, Ca, S, Mg, Fe, B, Cl, dan lain-lain. Tanah
terjadi akibat dari proses pelapukan batuan.
Pakar pertanahan asal Swiss, Hans Jenny (1899-1992) mengatakan
pembentukan tanah berasal dari pelapukan batuan akibat dari faktor organisme
(termasuk manusia), perubahan permukaan bumi, dan faktor iklim serta cuaca.
Dinamika faktor-faktor tersebut membentuk berbagai jenis tanah yang ada di
bumi. Adapun jenis – jenis tanah yang digunakan sebagai media tanam tanaman
anggur diantaranya :
1. Tanah Pasir (Regosol)
Regosol adalah tanah yang tergolong berusia muda yang belum mengalami
pembedaan secara horizontal, berstruktur berbukit, pH netral, tidak terlalu subur
karena bertekstur pasir, berasal dari pasir pantai (Sri, 2014). Bahan penyusunnya
berupa inorganik yang kasar (pasiran = sandy) yang mempunnyai struktur lepas –
lepas (tidak melekat satu sama lain), tanpa perkembangan tanah atau kalau
berkembang masih sangat lemah. Kemampuan menyimpan air sangat rendah,
aerasinya sangat baik, drainasenya cepat sampai sangat cepat tergantung tingkat
kekasarannya, umumnya belum banyak unsur hara yang tersediakan (Supriyo,
2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tanah ini banyak terdapat di sepanjang pantai di banyak pulau di Indonesia.
Di Pantai Selatan Pulau Jawa (di Parang Tritis dan Samas Bantul), Kulon Progo,
Purworejo, Kebumen dan Cilacap pasirnya berasal dari vulkanik Gunung Merapi.
Bukit – bukit pasir (sand dunes) terbentuk dari pasir di pantai yang berasal dari
erosi dan terbawa oleh sungai, kemudian terbawa oleh kekuatan angin laut yang
bersifat deflasi dan akumulasi. Kendala pasir pantai jika akan ditanami adalah :
a. Kemampuan menyimpan air sangat rendah
b. Unsur hara yang tersedia sangat rendah
c. Kandungan garam sangat tinggi
d. Kecepatan angin sangat kuat dan suhu tinggi, maka evapo-transpirasi sangat
besar sehingga mempercepat kekeringan.
Untuk mengatasi kendala – kendala tersebut antara lain dapat dilakukan
dengan :
a. Pemupukan dengan bahan organik (pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk
hijau) atau material – material yang mampu menyimpan air banyak misalnya :
lempung (clay), hydro gel dll, pemberian mulsa pada sekitar tanaman untuk
mengurangi penguapan.
b. Membuat sumur – sumur (sumur renteng) untuk mengairi atau penyiraman
(Supriyo, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Tanah Paingan (Aluvial)
Tanah berasal dari endapan baru, berlapis – lapis, bahan organiknya
jumlahnya berubah – ubah tidak teratur dengan kedalamannya. Lapisan di sini
bukan horizon karena bukan terbentuk secara pedogenesis (perkembangan tanah
secara alami, pelapukan mulai dari atas, proses eluvasi dan iluvasi), tetapi bahan
atau material yang diendapkan berbeda dari waktu ke waktu dan lama
pengendapan juga berbeda sehingga terbentuk lapisan yang berbeda (Supriyo,
2009).
Tanah ini tergolong masih muda, belum berkembang, berasal dari lauvium,
bentuk beraneka ragam, tidak berstruktur, basah pekat, pH bervariasi, tingkat
kesuburan sedang sampai tinggi. Biasanya banyak terdapat di tepi sungai,
cekungan dan pantai (Sri, 2014).
Ciri pembentukan aluvial adalah bahan yang kasar (besar) akan diendapkan
tidak jauh dari sumbernya, sedangkan semakin halus bahan akan diendapkan lebih
jauh dan tiap lapisan cenderung seragam (tekstur, bahan, dll). Sifat tanah aluvial
dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal, sehingga kesuburannyapun
ditentukan oleh bahan asalnya.
Kebanyakan tanah aluvial sepanjang aliran sungai besar merupakan campuran
material yang banyak mengandung unsur – unsur hara tersedia bagi tanaman
sehingga dianggap sebagai tanah yang subur. Secara pedagogis, tanah aluvial
kurang dipengaruhi oleh iklim dan vegetasi, tetapi paling nampak pegaruhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pada ciri dan sifat tanahnya adalah bahan induk dan topografi sebagai akibat
waktu terbentuknya tanah yang masih muda (Supriyo, 2009).
3. Tanah Gunung Kidul ( Latosol / Oxisols)
Tanah Latosol sudah mengalami perkembangan dengan terjadi diferensiasi
horizontal, memiliki tekstur lempung, berada pada kedalaman dalam, berbentuk
remah - remah hingga menggumpal, gembur, berwarna cokelat merah hingga
kuning. Banyak terdapat di daerah yang beriklim basah dengan 300-100 meter
curah hujan, dan berasal dari pecahan tuf, breksi batuan beku yang terintrusi dan
material vulkanik (Sri, 2014).
Latosol merupakan tanah tropika yang sesungguhnya (asli, tulen) karena
terletak di daerah tropika dengan suhu dan kelembaban yang selalu tinggi
sepanjang tahun sehingga telah mengalami pelapukan yang sangat lanjut. Ciri –
ciri tanah latosol adalah :
a. Mempunnyai horison B oksik dengan ketebalan ≥ 30 cm
b. Mempunnyai kadar lempung > 15 %
c. Bertekstur lempung, struktur gumpal dengan stabilitas agregat tinggi,
permiabilitas baik (cukup cepat), aerasi dan drainase baik, tahan terhadap
erosi
d. Batas horison permukaan / atas (A) dengan di bawahnya (B) kabur atau tidak
jelas (baur = diffuse)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
e. Lempungnya kurang aktif karena dirajai oleh kaolinit (Al2Si2O5(OH)4) oleh
sebab itu KPK lempungnya rendah (< 16 me/100 g lempung) dan kalau lapuk
sudah tidak dapat menghasilkan usur hara esensial lagi
f. Dalam fraksi debu dan pasirnya sudah tidak mengandung mineral yang dapat
lapuk lagi karena hanya tersisa kuarsa (SiO2)
g. Nisbah SiO2 / sesquioksida (Al2O3 + Fe2O3) dalam fraksi lempung rendah
h. Tanah berwarna merah (teroksidasi baik)
i. Mempunnyai solum sangat dalam (bisa > 6 m)
Sifat fisik dari tanah latosol antara lain :
a. Mempunyai solum yang sangat dalam bisa > 6 m
b. Agregetnya telah mantab (stabil), sehingga tidak mudah terdispersi menjadi
butir – butir tunggal
c. Berstruktur gumpal, permiabilitasnya cukup baik sehingga aerasi drainasenya
baik, aliran permukaan rendah, tidak peka erosi
d. Berwarna merah, sesuai dengan namanya Oxi (oksidasi, Fe3+
= ferri merah)
sebagai indikator aerasi dan drainase baik, warna merah – kuning
menunjukkan tanah tua (lanjut)
Tanah latosol telah mengalami pelapukan lanjut maka tanah ini mempunnyai
sifat kimiawi yang jelek antara lain :
a. Banyak logam – logam alkali (Na, Mg, Ca dan K) yang telah terlindi
sehingga mempunnyai pH yang rendah (pH 3 - < 5)
b. Kejenuhan basa rendah (< 35 %), unsur – unsur hara tersediakan rendah
(miskin unsur hara esensial makro : P, K, Ca, Mg), tetapi kelebihan unsur –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
unsur hara mikro (Zn, Mn, Fe, Cu) yang dapat menyebabkan potensi
keracunan
c. Kahat unsur hara mikro Mo, unsur ini dalam keadaan asa sukar terlarut
d. Kelarutan Al dan Mn yang tinggi dapat menyebabkan keracunan
e. Kandungan bahan organik umumnya rendah, untuk hutan alam bahan organik
terakumulasi pada horizon permukaan setebal 5 – 10 cm.
Fisiologinya dapat berupa dataran, perbukitan sampai pegunungan. Bahan
induk dapat berupa : batuan plutonik ultra basik, bahan vulkanik, breksi, andesit,
basaltik, dan batuan beku baik masam, intermedier sampai basik (alklin). Iklim
berupa curah hujan tinggi hampir merata sepanjang tahun dan suhu juga tinggi
sepanjang tahun sehingga taah sudah berkembang lanjut atau tua.
Berdasarkan warnanya, tanah latosol dapat dibedakan menjadi :
a. Latosol merah (2,5 YR 5/8 – 5 YR ¾ = merah coklat – kemerahan kelam)
b. Latosol merah kekuningan (5YR 4/6 = merah – kekuningan)
c. Latosol coklat – kemerahan (7,5 YR 4/3 = coklat kelam)
d. Latosol coklat (10 R – 7,5 YR 4/4 = coklat – coklat kelam)
e. Latosol merah – ungu (dari Pleihari, Kalimantan Selatan 10 YR 3/3 = coklat
ungu)
Latosol juga dapat dikelompokkan bersadarkan kandungan humusnya yaitu :
a. Low Humic Latosol (berwarna coklat – merah, curah hujan rendah 1.00
mm/th sehingga pH 6 – 7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Humic Latosol (berwarna coklat – coklat kekuningan, curah hujan agak
rendah 1.000 – 2.500 mm/th, pH <5)
c. Ferruginous Humic Latosol (horizon Ai dan A2 berwarna ungu (purple))
d. Hydrol Humic Latosol (berkembang di daerah hujan lebat dan curah hujan
sangat tinggi berkisar antara 4.000 – 9.000 mm/th, dengan ciri banyak humus,
di bawahnya terdapat horison A1 berwarna kekelabuan dan horison A2
berwarna kuning) (Supriyo, 2009).
C. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh dari berbagai jenis media tanah yang digunakan untuk
budidaya tanaman anggur terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas
Kediri Kuning.
2. Pertumbuhan tanaman anggur mengalami kenaikan pada tiap minggunya.
3. Media tanah Gunung Kidul (Latosol) merupakan media tanah yang paling
baik untuk pertumbuhan tanaman anggur varietas Kediri Kuning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan
desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan Acak Lengkap atau
completely randomized design merupakan salah satu model rancangan paling
sederhana dalam rancangan percobaan. Rancangan ini disebut rancangan acak
lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit percobaan.
Rancangan acak lengkap digunakan bila faktor yang akan diteliti satu faktor atau
lebih dari satu faktor (sesuai untuk percobaan dengan jumlah perlakuan yang tidak
terlalu banyak). Rancangan acak lengkap ini digunakan apabila unit percobaan
homogen (misalnya untuk percobaan di laboratorium, di lapangan dan rumah
kaca), selain itu jika tidak ada pengetahuan / informasi sebelumnya tentang
kehomogenan satuan percobaan dan apabila jumlah perlakuan hanya sedikit.
Penelitian mengenai budidaya tanaman anggur dalam pot ini menggunakan
tiga perlakuan dengan media tanah yang berbeda, yaitu : Tanah Pasir (Regosol),
Tanah Paingan (Aluvial) dan Tanah Gunung Kidul (Latosol) serta ditambah
dengan media Kontrol sebagai pembanding. Pada tiap – tiap media tanah memiliki
tiga (3) pengulangan, sehingga total tanaman yang diteliti ada 12 tanaman anggur
dalam pot.
Sumber pengumpulan data berupa populasi atau sampel. Setelah jelas sumber
pengumpulan datanya, maka dapat diukur sifat yang hendak diukur yang dikenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sebagai variabel. Menurut kedudukannya, variabel dibagi menjadi dua yaitu
variabel terikat dan variabel bebas. Pada pertumbuhan tanaman anggur ini
menggunakan 3 jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel
kontrol. Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam
suatu penelitian pendidikan. Adapun variabel yang digunakan untuk penelitian
tanaman anggur ini meliputi :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat.
Adapun variabel bebas yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tanah Regosol (tanah pasir) yang diambil dari pasir Pantai Samas.
2. Tanah Aluvial yang digunakan adalah tanah dari daerah Paingan.
3. Tanah Latosol (tanah kapur) yang diambil dari tanah Gunung Kidul (Pathuk
dan Nglanggeran).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam variabel terikat adalah tinggi
batang, jumlah daun, diameter batang. Ketahanan terhadap hama dan penyakit
juga diamati secara kualitatif. Adapun ketentuan – ketentuannya sebagai berikut:
a. Tinggi batang (cm): Perhitungan dan pengukuran yang digunakan untuk
tinggi batang adalah dari tunas yang dipelihara yaitu pada batang primer /
pokok hingga mencapai tunas yang paling atas dari tanaman tersebut (pucuk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Jumlah daun (helai) : menghitung jumlah daun yang tumbuh pada batang
primer yang dipelihara sampai batang sekunder dan tersier pada tiap
minggunya untuk tiap media tanah dan pada setiap pengulangan (pot)
c. Diameter batang : perhitungan dan pengukuran yang digunakan untuk
diameter batang adalah diambil dari batang sekunder yang berada dekat dan
menempel pada batang primer.
d. Ketahanan terhadap hama dan penyakit: perhitungan dan pengukuran yang
digunakan untuk ketahanan terhadap hama dan penyakit ialah dengan
menghitung prosentase daun yang terkena penyakit dengan cara 100 % dibagi
dengan jumlah daun lalu untuk setiap daun diberi nilai sesuai dengan hasil
pembagian dan sesuai dengan ketahanan daun dari penyakit.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang menjadi variabel bebas dan
dimasukkan ke dalam penelitian tetapi dibuat konstan dengan mengontrolnya.
Penelitian ini yang digunakan sebagai variabel kontrol adalah air, cahaya, suhu
dan kelembaban.
Pada penelitian ini dilakukan tiga kali pengulangan untuk penelitian pada
setiap varietas, dan menggunakan sistem acak atau random atau sering dikenal
dengan sebutan kesempatan yang sama untuk mendapatkan peluang
pemunculannya. Penempatan tanah harus diacak agar kondisi bisa sama, dan
harus memperhatikan pemanfaatan dari pot itu sendiri, dengan tujuan agar masing
– masing mempunyai perlakuan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kebun anggur Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma tepatnya di Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Penelitian ini
dilaksanakan kurang lebih selama enam bulan, yaitu pada bulan November 2013
sampai dengan Februari 2014.
C. Alat dan Bahan
Tabel 3.1. Alat, Bahan dan Media tanam
Alat Bahan Media
Pot Lyphotril (pupuk daun) Tanah Gunung Kidul
Gunting Lanette (pengendali hama) Tanah Paingan
Semprotan Bibit anggur (Kediri
kuning)
Tanah Pasir Pantai
Samas (Bantul)
Sabit Abu gosok Pupuk kompos
Cangkul Cobox (pengendali fungi) Pupuk kascing
Tali rafia Air
Pagar
Ajir
Ember
Bak air
Penggaris
Meteran
Jangka sorong
Serok / cethok
Sekop
Alat tulis
pH meter
Timbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Alat Bahan Media
Karung
Thermometer
Gelas ukur
Alat pengukur
kelembapan
Gembor
D. Prosedur Kerja
1. Penyiapan Lahan dan Pengambilan Media
Menyiapkan lahan untuk penelitian dan mengambil media tanam (tanah
Paingan, tanah Gunung Kidul dan Pasir pantai Samas), dilakukan pada
hari Senin 7 Oktober – Kamis 31 Oktober 2013 pada pagi hari mulai
pukul 05.00 WIB dan pada sore hari mulai pukul 16.00 WIB.
Menyiapkan 2 jenis pupuk, yaitu pupuk kompos dan pupuk kascing.
Dilakukan pada hari Senin 7 Oktober – Kamis 31 Oktober 2013 pada
pagi hari mulai pukul 05.00 WIB dan pada sore hari mulai pukul 16.00
WIB.
Mencampur pupuk kompos dan pupuk kascing (sesuai perbandingan)
yang dilakukan pada Senin 7 Oktober – Kamis 31 Oktober 2013 pada
pagi hari mulai pukul 05.00 WIB
Mencampur ketiga media tanah ditambah dengan kedua jenis pupuk
(sesuai perbandingan) yang dilakukan pada Senin 7 Oktober – Kamis
31 Oktober 2013 pada pagi hari mulai pukul 05.00 WIB dan sore hari
mulai pukul 16.00 WIB
Setelah semua media tercampur sesuai pengulangan, lalu dimasukkan
ke dalam karung dan disimpan sebelum diisikan ke dalam pot.
Dilakukan pada Senin 7 Oktober – Kamis 31 Oktober 2013 pada pagi
hari mulai pukul 05.00 WIB dan sore hari mulai pukul 16.00 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Penyiapan Media Tanam dalam Pot
Mengisi pot dengan media yang telah tercampur (sesuai pengulangan),
dilakukan pada hari Rabu 23 Oktober – Kamis 31 Oktober 2013 mulai
pukul 05. 00 WIB dan dilanjutkan pada sore hari mulai pukul 16.00
WIB
Setelah semua pot disirami, maka melakukan pendinginan media
sebelum ditanami. Dilakukan pada hari Jumat 1 November – Senin 4
November 2013 pada pagi hari mulai pukul 05.00 WIB dan sore hari
pukul 16.00 WIB
Setelah menyiapkan lahan dan media tanam dilanjutkan dengan menata
pot dan mengisinya dengan media, dilakukan pada hari Rabu 23
Oktober – Kamis 31 Oktober 2013 mulai pukul 05. 00 WIB dan
dilanjutkan pada sore hari mulai pukul 16.00 WIB
Setelah semua pot terisi dengan media kemudian menyiram tanah
sebelum ditanami hingga semua basah mencapai dasar pot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Perbandingan Penyampuran Media
Tabel 3.2. Perbandingan Penyampuran Media
Perlakuan Pupuk Pasir Tanah Keterangan
Media Tanah
Regosol
1
1
2
Pupuk kompos dan
Tanah Regosol
Media Tanah
Alluvial 1 1 2
Pupuk kompos, Pasir
dan Tanah Paingan
Media Tanah
Latosol 1 1 2
Pupuk Kompos, Pasir
dan Tanah Gunung
Kidul
Media Kontrol 1 1 - Pupuk kompos, Pasir
4. Penanaman Anggur dan Pemeliharaan
Penanaman anggur dilakukan pada hari Selasa 5 November 2013 pukul 14.30
– 17.30 WIB, penanaman dilakukan pada sore hari. Adapun cara kerja dalam
penanaman dan pemeliharaan tanaman anggur varietas Kediri Kuning ialah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Cara kerja Penanaman dan Pemeliharaan :
Setelah media didinginkan selama 4 hari, maka media siap ditanami
dengan bibit anggur
Membuat lubang sedalam ± 10 cm untuk memasukkan bibit tanaman
Mengambil bibit anggur yang akan ditanam dan dikeluarkan dari
polybag dengan cara menggunting bagian atas polybag hingga bagian
dasar (bibit dipegang menggunakan tangan kiri dan gunting disebalah
tangan kanan)
Setelah menggunting polybag, bibit anggur dikeluarkan dengan hati –
hati agar tidak merusak akar bibit.
Kemudian menanam bibit anggur yang sudah terlepas dari polybag ke
dalam media di dalam pot
Menguruk tanaman dengan media yang berada di dalam pot
Memberi ajir / penyangga tanaman agar tidak terguncang / patah jika
terguncang angin dan diikat dengan batang anggur
Memberi pagar untuk membantu perambatan tanaman anggur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
5. Pengamatan
Pengambilan data (pengukuran) dilakukan setiap hari Rabu dengan bantuan
alat ukur (penggaris, meteran dan jangka sorong) dan hasil dari pengukuran
dicatat untuk kemudian dijadikan data penelitian, dalam tabel – tabel berikut ini :
Tabel 3.3. Hasil Pengukuran (data diambil setiap hari Rabu)
Tanggal Variabel Pasir Paingan
Gunung
Kidul Kontrol
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Tinggi batang
(cm)
Jumlah daun
(helai)
Diameter
batang (mm)
Ketahanan
terhadap hama
/ penyakit (%)
Cara penghitungan tinggi batang, jumlah daun, diameter batang dan
ketahanan terhadap hama / penyakit :
a. Tinggi batang : diukur menggunakan penggaris / meteran dari pangkal
batang primer hingga pucuk, jika tinggi batang sudah melebihi 50 cm maka
pucuk batang dipangkas 50 cm untuk kemudian menumbuhkan 2 cabang
sekunder yang akan dirambatkan ke kanan dan kiri. Setelah batang sekunder
mencapai tinggi lebih dari 50 cm maka harus dipangkas lagi 50 cm untuk
menumbuhkan 2 cabang tersier yang akan dirambatkan ke atas. Kemudian
mengitung total tinggi tanaman anggur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Jumlah daun : menghitung total jumlah daun yang ditumbuhkan saat
budidaya tanaman anggur
c. Diameter batang : menghitung diameter dengan menggunakan jangka sorong
dari batang sekunder yang berada dekat dan menempel pada batang primer.
d. Ketahanan hama / penyakit : menghitung prosentase ketahanan daun sehat
(tidak terserang hama) dengan cara :
1) Prosentase daun sehat per helai (x) =
2) Kriteria daun yang sehat tiap helainya antara lain :
a) Satu helai daun yang utuh nilainya (x)
b) Terdapat lubang / jamur di setengah helai daun =
c) Terdapat lubang / jamur merata dalam satu helai daun = 0
3) Prosentase sisa daun sehat tiap helai dijumlahkan untuk mendapatkan
prosentase sisa daun sehat dalam satu tanaman.
Tabel 3.4. Hasil Pengulangan
Perlakuan R1 R2 R3 Total
perlakuan
Rerata
perlakuan
Tanah Pasir
(Regosol)
Tanah Paingan
(Alluvial)
Tanah Gunung
Kidul (Latosol)
Kontrol
TOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
E. Analisis Data
Hasil pengukuran tinggi tanaman angur yang diperoleh selama penelitian
dapat dihitung dengan menggunakan uji Anova untuk mendapatkan data yang
signifikan (ada pengaruh antara pertambahan tinggi dengan media tanam yang
digunakan). Sebelum perhitungan dengan uji Anova untuk mengetahui pengaruh
media tanah dengan pertumbuhan tanaman anggur, maka dilakukan uji normalitas
data terlebih dahulu untuk mengetahui bahwa data yang digunakan berasal dari
distribusi data normal karena tiap populasi memiliki sifat normal. Setelah menguji
normalitas data, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas varians untuk
memastikan bahwa kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok yang
mempunnyai varians homogen. Pengujian normalitas, homogenitas dan Anova
dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian mengenai pertumbuhan
tanaman anggur ini menggunakan Analisis Anova. Analysis of Variance
(ANOVA) adalah suatu cara utuk menguraikan ragam total menjadi komponen
ragam. Tes Anova (uji F, Analysis of Variance) digunakan untuk mengetes
kelompok yang lebih dari dua. Secara umum uji F dibedakan menjadi dua : Anova
untuk One Factor Between Subject Design dan Anova untuk One Factor Within
Subject Design. Between design digunakan bila kelompok yang di tes itu
dependent, sedangkan yang within design bila kelompoknya adalah dependent.
Uji Anova termasuk uji parametik, sebelum menggunakan uji Anova terlebih
dahulu memeriksa sampel yang digunakan apakah sesuai dengan asumsi – asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dari uji tersebut. Uji Anova mempunnyai asumsi seperti dibawah ini (Sutrisno,
1988 dalam Sirait, 2001) :
1. Individu – individu dalam sampel harus diambil secara random secara
terpisah satu sama lain dari masing – masing populasinya (sampel bersifat
independen)
2. Distribusi gejala yang diselidiki dalam masing – masing populasi itu adalah
normal. Jika belum diketahui apakah sampel telah mengikuti distribusi
normal atau tidak, dapat dilakukan pengetesan normalitas (test of normality)
3. Varians dari masing – masing populasi tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan satu sama lain. Apabila belum diketahui harus dihitung terlebih
dahulu dengan mengadakan pengetesan terhadap varians – varians (test of
variance).
Adapun penghitungan Analisis Variansinya sebagai berikut :
Tabel 3.5. Analisis Variansi
Sumber variasi df SS MS F hitung F tabel
5 % 10 %
Perlakuan
Galat Percobaan
Total
Keterangan :
a) Df total = jumlah semua pengamatan – 1 = 12 – 1 = 11
b) Df perlakuan = jumlah perlakuan – 1 = 4 -1 = 3
c) Df galat = df total – df perlakuan = 11 – 3 = 8
d) CF = (jumlah total)2 : jumlah pengamatan = (ΣX
2)/rt
e) SS total = ΣX2 – CF
f) SS perlakuan = Σ(total perlakuan)2 : r – CF
g) SS galat = SS total – SS perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
h) MS = SS : df
i) MS perlakuan = SS perlakuan : df perlakuan
j) MS galat = SS galat : df galat
k) F hitung = MS perlakuan : MS galat
Kriteria pengujian normalitas, kesamaan varians dan Anova adalah :
1. Normalitas (Test of Normality)
H0 = variansi populasi adalah normal
Hi = variansi populasi adalah tidak normal
a. Jika Nilai Sig. < 0,05, maka Ho bahwa data berdistribusi normal ditolak. Hal
ini berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
b. Jika Nilai Sig. > 0,05, maka Ho diterima. Hal ini berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi normal.
2. Kesamaan Varians (Test of Homogeneity of Variances)
H0 = variansi populasi adalah sama
Hi = variansi populasi adalah tidak sama
a. Jika Nilai Sig. < 0,05, maka H0 bahwa varians kedua kelompok sama ditolak.
Hal ini berarti kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama.
b. Jika Nilai Sig. > 0,05, maka H0 diterima. Hal ini berarti kedua kelompok
mempunyai varians yang sama.
3 Anova
Dari tabel F dengan degree of freedom 3 (numerator) (perlakuan) dan 8
(denomerator) (galat percobaan) didapatkan nilai Feritical sebesar 4.07 untuk level
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
signifikan 0.05. Output Anova adalah akhir dari perhitungan yang digunakan
sebagai penentuan analisis terhadap hipotesis yang akan diterima atau ditolak.
Dalam hal ini hipotesis yang akan diuji adalah :
H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil pertumbuhan tanaman anggur dengan
jenis tanah. (Sama)
Hi = Ada perbedaan rata-rata pertumbuhan tanaman anggur dengan jenis tanah.
(Tidak Sama)
Untuk menentukan Ho atau Hi yang diterima maka ketentuan yang harus
diikuti adalah sebagai berikut :
a) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
Hal ini berarti bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata pada taraf
5% sehingga dinyatakan signifikan.
b) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima
Hal ini berarti bahwa perlakuan yang diberikan tidak ada pengaruh nyata pada
taraf 5% sehingga dinyatakan tidak signifikan.
Analisis setelah anova atau pasca Anova (post hoc) dilakukan apabila
hipotesis nol (Ho) ditolak. Fungsi analisis setelah anova adalah untuk mencari
kelompok mana yang berbeda. Hal ini ditunjukkan oleh F hitung yang
menunjukkan adanya perbedaan. Apabila F hitung menunjukkan tidak ada
perbedaan, tentu analisis sesudah anova tidak perlu dilakukan. Ada beberapa
teknik analisis yang dapat digunakan untuk melakukan analisis sesudah anova,
antara lainTukey’s HSD, Bonferroni, Sidak, Scheffe, Duncan dan lain - lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
popular dan yang sering digunakan adalah Tukey’s HSD (honestly significant
difference).
Proses perhitungannya adalah sebagai berikut :
a. Menghitung Tukey’s HSD dengan rumus :
HDS = q
Keterangan :
N = banyaknya sampel perkelompok
q = the studentizet range statistic
k = banyaknya kelompok
df = N – k
b. Mencari perbedaan rata-rata antar kelompok.
Menghitung rata-rata masing-masing kelompok : Xm =
Selanjutnya membandingkan perbedaan rata-rata antar kelompok dengan
nilai HSD, bila perbedaan rata-rata lebih besar dari nilai HSD berarti ada
perbedaan yang signifikan. Tetapi bila lebih kecil dari nilai HSD, maka
tidak ada perbedaan yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tinggi Tanaman
Pertumbuhan tanaman dapat dilihat dari pertambahan tinggi tanaman.
Semakin tinggi tanaman tersebut, maka pertumbuhan tanaman menjadi semakin
bagus. Berdasarkan data selama penelitian, tinggi tanaman anggur dari minggu ke
minggu mengalami kenaikan, adapun grafik rata – rata tinggi tanaman anggur
pada tiap minggu dan pada tiap perlakuan disajikan pada gambar berikut ini :
Gambar 4.2. Grafik Rata – Rata Tinggi Tanaman Tiap Minggu (cm)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
tin
gg
i b
ata
ng
(cm
)
Minggu ke-
Rata - rata Tinggi Batang Tiap Minggu
Regosol
Alluvial
Latosol
Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 4.3. Rata – Rata Tinggi Tanaman pada Tiap Perlakuan (cm)
Dilihat dari grafik yang tertera pada gambar 4.2 yaitu grafik rata – rata tinggi
tanaman anggur pada tiap minggu memiliki nilai yang berbeda – beda. Perolehan
dari minggu pertama penelitian hingga minggu terakhir penelitian menunjukkan
grafik yang terus meningkat. Tanaman dikatakan tumbuh dengan baik jika tinggi
tanaman dari minggu ke minggu selalu bertambah, meskipun terkadang tinggi
tanaman ada yang jumlahnya tetap (tidak bertambah).
Berdasarkan dari gambar 4.3, menunjukkan rata – rata tinggi tanaman pada
tiap perlakuan memliki grafik yang berbeda. Tanaman pada media tanah pasir
(Regosol) memiliki rata – rata tinggi tanaman paling rendah (136,13 cm)
dibandingkan dengan tanaman pada media tanah Paingan (Alluvial), tanah
Gunung Kidul (Latosol) dan juga tanah kontrol. Sedangkan tanaman pada media
tanah Kontrol memiliki nilai rata – rata paling tinggi yaitu 228,2 cm dari semua
perlakuan (Regosol, Alluvial dan Latosol).
Regosol Alluvial Latosol Kontrol
Rata-rata 136,13 171,11 186,53 228,2
0
50
100
150
200
250
tin
ggi
tan
am
an
(cm
)
Rata - rata Tinggi Tanaman Tiap Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan pada uji Anova diperoleh nilai Fhitung 0.567 yang lebih kecil dari
Ftabel 4.07 pada taraf 5% (0.05), dengan demikian maka Ho diterima yang berarti
media tanah yang digunakan (Regosol, Alluvial, Latosol dan Kontrol) tidak ada
pengaruhnya terhadap tinggi tanaman anggur (tidak signifikan).
2. Jumlah Daun
Menurut Cahyono (2010), “Daun tanaman merupakan bagian dari organ
tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses asimilasi
yang menghasilkan zat – zat yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan
vegetatif (batang, cabang, sulur, dan daun) dan pertumbuhan generatif (bunga,
buah, dan biji)”. Daun juga merupakan bagian dari tubuh tumbuhan yang berguna
untuk proses fotosintesis dari tumbuhan tersebut. Semakin banyak jumlah daun
pada tanaman, makan proses fotosintesisnya juga semakin baik pula. Jumlah daun
dari minggu ke minggu mengalami kenaikan namun juga mengalami penurunan,
data penelitian mengenai rata - rata jumlah daun tiap minggu dapat dilihat pada
gambar 4. 4 dan untuk rata – rata jumlah daun tiap perlakuan terdapat pada
gambar 4.5 berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4.4. Grafik Rata – rata Jumlah Daun Tiap Minggu (helai)
Gambar 4.5. Grafik Rata – rata Jumlah Daun tiap Perlakuan (helai)
Rata – rata jumlah daun pada media tanah Regosol (pasir), Alluvial
(Paingan), Latosol (Gunung Kidul) dan Kontrol dari minggu pertama hingga
minggu terakhir memiliki jumlah daun yang berbeda – beda, jumlah daun tiap
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
jum
lah
da
un
(h
ela
i)
Minggu ke -
Rata - rata jumlah daun tiap minggu
Regosol
Alluvial
Latosol
Kontrol
Regosol Alluvial Latosol Kontrol
Rata-rata 42,45 46,37 48,31 52,61
0
10
20
30
40
50
60
Ju
mla
h d
au
n (
hel
ai)
Rata-rata Jumlah Daun tiap Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
minggu ada yang bertambah, ada yang berkurang dan bahkan jumlahnya tetap.
Hal ini dapat dilihat dari gambar 4.4 pada grafik rata – rata jumlah daun tiap
minggunya. Sedangkan untuk grafik rata – rata jumlah daun tiap perlakuan juga
memiliki nilai yang berbeda antara media tanah Regosol, Alluvial, Latosol dan
Kontrol. Pada media tanah Regosol memiliki nilai rata – rata paling rendah
dibandingkan dengan tanah Alluvial, Latosol dan Kontrol. Media tanah Alluvial
dan tanah Latosol memiliki nilai rata – rata yang hampir sama, namun media
tanah Alluvial lebih rendah dibandingkan dengan tanah Latosol. Nilai rata – rata
paling tinggi dari setiap media terletak pada media Kontrol. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan grafik pada gambar 4.5. Dengan demikian, rata – rata jumlah daun
pada tiap perlakuan berbeda satu sama lain.
Berdasarkan pada uji Anova diperoleh nilai Fhitung 1.593 yang lebih kecil dari
Ftabel 4.07 pada taraf 5% (0.05), dengan demikian maka Ho diterima yang berarti
media tanah yang digunakan (Regosol, Alluvial, Latosol dan Kontrol) tidak ada
pengaruhnya terhadap jumlah daun tanaman anggur (tidak signifikan).
3. Diameter Batang
Tanaman dikatakan memiliki pertumbuhan yang baik jika tanaman itu
mempunnyai respon yang tinggi terhadap faktor lingkungan, seperti sinar
matahari, suhu, kelembaban dan penyerapan unsur hara oleh akar tanaman yang
kemudian disalurkan ke batang, daun dan juga buah. Respon yang tinggi tersebut
dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk proses fisiologi pertumbuhan tanaman
khususnya untuk diameter batang. Pada gambar di bawah ini disajikan grafik rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
– rata diameter batang tanaman anggur tiap minggu dan rata – rata diameter
batang pada tiap perlakuan sebagai berikut :
Gambar 4.6. Grafik Rata – rata Diameter Batang Tiap Minggu (cm)
Gambar 4.7. Grafik Rata – rata Diemater Batang tiap Perlakuan (cm)
Rata – rata diameter batang memiliki nilai yang terus bertambah dari minggu
ke minggu, hal ini dapat dilihat berdasarkan gambar 4.6 pada grafik rata – rata
0
0,5
1
1,5
2
2,5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
dia
met
er (
cm)
minggu ke-
Rata-rata Diameter Batang tiap minggu
Regosol
Alluvial
Latosol
Kontrol
Regosol Alluvial Latosol Kontrol
Rata-rata 1,3 1,32 1,62 1,58
00,20,40,60,8
11,21,41,61,8
Dia
met
er B
ata
ng
(cm
)
Rata-rata Diameter Batang tiap Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
diameter batang tiap minggu. Sedangkan untuk nilai rata – rata diameter batang
tiap perlakuan juga memiliki nilai yang berbeda satu sama lain. Perlakuan pada
media tanah Regosol (pasir) memiliki nilai rata – rata diameter paling kecil yaitu
1,3 cm dibandingkan dengan perlakuan pada media tanah lainnya, namun
perlakuan pada media tanah Regosol dan Alluvial (Paingan) memiliki nilai rata –
rata yang hampir sama yaitu 1,3 cm untuk media tanah Regosol dan 1,32 cm
untuk media tanah Alluvial. Pada perlakuan tanah Latosol (Gunung Kidul)
memiliki nilai rata – rata diameter paling besar dibandingkan dengan tanah
lainnya yaitu sebesar 1,62 cm.
Berdasarkan pada uji Anova diperoleh nilai Fhitung 1.026 yang lebih kecil dari
Ftabel 4.07 pada taraf 5% (0.05), dengan demikian maka Ho diterima yang berarti
media tanah yang digunakan (Regosol, Alluvial, Latosol dan Kontrol) tidak ada
pengaruhnya terhadap diameter tanaman anggur (tidak signifikan).
4. Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit
Salah satu masalah dalam usaha peningkatan mutu dan produksi anggur
adalah serangan hama dan penyakit pada daun, tunas, sulur dan buah anggur. Pada
tanaman anggur terdapat beberapa penyakit yang masing - masing menyerang
bagian tanaman tertentu dengan gejala dan cara serangan yang berbeda - beda,
tergantung jenis penyebabnya. Penyakit utama yang sering menyerang
pertanaman anggur yaitu downy mildew yang muncul pada musim hujan
(Dwiastuti dan Nurhadi, 1986 dalam Baswarsiati, 2009). Menurut Kusumo (1991)
dalam Baswarsiati (2009) “Varietas yang telah dilepas sebagai varietas unggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yaitu Bali, Probolinggo Biru, Probolinggo Super dan Kediri Kuning. Ke empat
varietas unggul tersebut kurang tahan terhadap downy mildew”.
Penelitian mengenai pertumbuhan tanaman anggur dalam pot ini juga
mengukur ketahanan daun terhadap hama dan penyakit, penghitungan ketahanan
daun terhadap hama dan penyakit dilakukan dengan cara membuat prosentase
daun yang terkena penyakit dengan cara 100 % dibagi dengan jumlah daun lalu
untuk setiap daun diberi nilai sesuai dengan hasil pembagian dan sesuai dengan
ketahanan terhadap penyakit. Ketahanan daun terhadap penyakit tidak
menggunakan perhitungan Anova, karena fokus pada penelitian hanya pada tinggi
tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Adapun grafik daun yang tersisa dari
serangan hama dan penyakit dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 4.8. Grafik Rata – rata Ketahanan Daun tiap Minggu (%)
0
50
100
150
200
250
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
pro
sen
tase
keta
ha
ha
n (
%)
Minggu ke -
Rata - rata ketahanan tiap minggu
Regosol
Alluvial
Latosol
Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 4.9. Grafik Rata- rata Ketahanan tiap Perlakuan (%)
Data yang diperoleh dari perhitungan selama pengamatan memiliki nilai rata
– rata yang berbeda dari minggu ke minggu untuk ketahanan terhadap hama dan
penyakit. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pada gambar 4.8 yaitu grafik rata – rata
ketahanan tiap minggu. Pada minggu ke – 13 tanah Regosol, Alluvial, Latosol dan
Kontrol mengalami penurunan ketahanan terhadap hama karena kelembaban
tanah pada minggu itu sangat tinggi, sehingga mengakibatkan hama banyak
menyerang daun tanaman anggur.
Perlakuan dengan media tanah Latosol (Gunung Kidul) memiliki nilai rata –
rata paling kecil (banyak terserang hama) dibandingkan dengan perlakuan pada
media tanah Regosol (pasir), Alluvial (Paingan) dan Kontrol. Perlakuan dengan
tanah Aluvial memiliki nilai rata – rata ketahanan paling tinggi, hal ini dapat
dilihat pada gambar 4.9 yaitu rata – rata ketahanan tiap perlakuan.
Regosol Alluvial Latosol Kontrol
Rata-rata 176,18 180,39 161,24 172,94
150
155
160
165
170
175
180
185
pro
sen
tase
Ket
ah
an
an
(%
)
Rata-rata Ketahanan tiap Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
B. Pembahasan
Pertumbuhan tanaman dapat diartikan sebagai perubahan secara kuantitatif
siklus hidup tanaman yang tidak dapat dibalikkan (irreversible) atau peningkatan
ukuran tanaman yang tidak akan kembali akibat pembelahan dan pembesaran sel.
Pertambahan ukuran tubuh tanaman secara keseluruan merupakan pertambahan
ruang atau volume secara permanen atau pertambahan volume yang tidak dapat
balik (Irreversible increase in volume). Proses pertumbuhan dikendalikan oleh
dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan tanaman. Pertumbuhan
tanaman pada faktor genetik mengandalkan kemampuan dan kapasitas dari
tanaman tersebut atau tanaman itu direkayasa melalui ilmu pemuliaan. Sedangkan
pada faktor lingkungan dipengaruhi oleh tempat, cahaya matahari, waktu tanam,
pupuk yang digunakan, strategi pengendalian hama penyakit dan sebagainya.
Interaksi dari kedua faktor ini dapat diukur melalui penampilan tanaman di
lapangan.
Pertumbuhan pada tanaman anggur ini mempunnyai respon yang berbeda –
beda terhadap perlakuan dengan menggunakan media tanah Pasir (Regosol), tanah
Paingan (Alluvial), tanah Gunung Kidul (Latosol) dan juga Kontrol karena
ketersediaan hara yang berbeda dari masing – masing jenis tanah tersebut.
Berdasarkan uji Anova diketahui bahwa jenis tanah tidak ada pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman anggur baik dari segi tinggi tanaman, jumlah
daun, dan diameter batang tanaman anggur. Hal ini terjadi karena tanah yang
digunakan sebagai media tanam merupakan media yang sudah direkayasa
(dicampur dengan pupuk kompos dan juga pasir dengan perbandingan) (dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dilihat pada Perbandingan Penyampuran Media BAB III), jadi bukan merupakan
tanah asli. Sehingga jenis tanah yang digunakan tidak berpengaruh terhadap tinggi
tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman anggur. Selain itu,
penambahan pasir dan pupuk pada setiap jenis tanah juga dapat mengubah sifat
asli jenis tanah tersebut. Tanaman anggur dapat tumbuh pada semua jenis tanah
yang bertekstur liat, air cukup tersedia, dan drainase baik (Dewi, 2012).
Tanaman anggur selalu dipupuk dan disirami sehingga tanah pertanaman
anggur tergolong subur dan cukup air. Jika terlalu sering disiram maka tanah akan
menjadi lembab dan mengakibatkan tanaman mati, penyiraman dilakukan jika
tanah sudah kering. Pupuk merupakan bahan kimia atau organisme yang berperan
dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak
langsung. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya
terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah
melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk
mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pada
media tanam menggunakan campuran pupuk kandang dan jenis tanah yang telah
ditentukan, maka tanaman anggur yang ditanaman dapat tumbuh dengan baik.
Penggunaan pupuk kompos dan pupuk kascing yang dicampur pada media tanah
(media tanam) dapat meningkatkan humus tanah sehingga nutrisi yang didapatkan
pada setiap tanah menjadi sama.
Tanaman anggur biasa dilakukan pada akhir musim hujan, namun dalam
penelitian ini penanaman anggur dilakukan pada awal musim hujan sehingga
tingginya curah hujan pada saat itu (Bulan Oktober) dapat memicu datangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman anggur. Ketika musim
penghujan tersebut, pot tanaman anggur tergenang oleh air hujan sehingga tanah
yang digunakan untuk menanam anggur memiliki pH yang tinggi. Selain karena
pH yang tinggi, kelembaban tanah ketika musim penghujan juga mempengaruhi
pertumbuhan tanaman anggur. Hama yang datang menyerang tanaman anggur ini
bersembunyi di balik tanah yang becek (akibat tergenang hujan), selain itu hama
juga bersembunyi dibalik rerumputan liar yang tumbuh disekitar pot tanaman
anggur. Hama yang menyerang tanaman anggur tersebut menyerang bagian daun
pada tanaman sehingga jumlah daun dapat berkurang karena terserang hama
kumbang daun.
Jumlah daun berhubungan dengan panjang tunas karena daun - daun tersebut
terletak pada buku - buku batang. Semakin panjang tunas maka semakin banyak
pula buku yang terbentuk sehingga jumlah daun semakin banyak, disamping itu
jumlah daun dalam varietas lebih dikendalikan oleh faktor genotipnya daripada
faktor lingkungan. Semakin banyaknya jumlah daun, maka hasil dari proses
fotosintesis tanaman juga semakin banyak. Banyaknya daun yang dihasilkan pada
suatu tanaman mempengaruhi proses fotosintesis tanaman tersebut, selain itu
jumlah daun juga menunjukkan bahwa proses penyerapan nutrisi dalam tanah
berjalan dengan baik sehingga mendukung pertumbuhan tanaman.
Banyaknya jumlah daun juga dipengaruhi karena pemberian pupuk Lyphotril
yang digunakan dalam penelitian. Nama trivial dari Lyphotril ialah pupuk mikro
sistemik daun. Lyphotril merupakan cairan yang digunakan untuk percepatan pada
pertumbuhan pucuk daun dan menguatkan ketahanan daun pada tingginya paparan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sinar UV matahari. Pertumbuhan yang cukup tinggi terjadi ketika setelah
pemangkasan pada cabang primer sehingga menghasilkan cabang sekunder dan
tersier.
Pertambahan diameter batang dipengaruhi oleh faktor – faktor luar pada
tanaman yaitu lingkungan, suhu, kelembaban dan sinar matahari. Jika tanaman
dapat merespon dengan baik faktor – faktor tersebut maka tanaman akan
memanfaatkannya untuk proses fisiologi khususnya untuk diameter batang. Jika
tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup, kelembaban yang sesuai dan
suhu yang sesuai juga maka diameter batang dapat bertambah. Sinar matahari
sangat diperlukan oleh tanaman anggur sebagai sumber energi dalam proses
fotosintesis, baik untuk pertumbuhan vegetatif maupun untuk generatif tanaman.
(Cahyono, 2010).
1. Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit
Pada penelitian mengenai budidaya anggur varietas Kediri Kuning dengan
menggunakan berbagai media tanah ini tidak dijumpai penyakit yang menyerang
pertumbuhan tanaman anggur, melainkan adanya hama yang menyerang daun
tanaman anggur. Hama tersebut menyerang daun – daun mulai yang muda hingga
yang tua dengan membuat lubang – lubang pada daun tersebut. Nama hama yang
menyerang ialah Kumbang Daun (Apogonia sp). Kumbang ini menyerang daun,
membuat lubang - lubang pada lembaran daunnya. Kumbang berwarna hitam atau
coklat mengkilat. Menyerang pada malam hari , sejak matahari terbenam sampai
menjelang fajar. Pada siang hari kumbang bersembunyi dalam tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pengendalian hama kumbang ini dengan menangkapnya dengan alat penerang
(lampu) karena kumbang ini tertarik dengan cahaya, namun terkandang jumlahnya
yang banyak mengakibatkan hama ini sulit dikendalikan dengan pestisida. Selain
dengan cara tersebut, pengendalian yang lain ialah dengan sering memangkas
rumput – rumput yang tumbuh liar di sekitar pot karena dibalik rerumputan
tersebut digunakan juga oleh kumbang – kumbang untuk bersembunyi.
Pada penelitian mengenai ketahanan hama dan penyakit yang menyerang
tanaman anggur, perlakuan dengan menggunakan media tanah Alluvial (Paingan)
lebih tahan terhadap hama yang menyerang dibandingkan dengan media tanah
Regosol, Latosol dan juga kontrol. Pengendalian hama pada saat penelitian ini
dikendalikan secara manual yakni dengan menangkap dan membunuh hama yaitu
kumbang daun secara langsung agar tidak menyerang daun kembali. Selain
pengendalian hama secara manual, juga menggunakan abu gosok yang ditaburkan
ke media tanam agar tidak terserang hama dan juga menyemprot lanette pada sore
hari di bagian daun tanaman anggur.
Perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit yang paling efektif
sampai sekarang adalah dengan penggunaan senyawa kimia (pestisida). Namun,
penggunaan senyawa kimia (pestisida) tersebut mengakibatkan berbagai dampak
negatif terhadap lingkungan hidup (Cahyono, 2010). Pengendalian hama dan
penyakit dapat berhasil baik jika ditunjang dengan pengamatan tanaman anggur
secara rutin dan teliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Hambatan terbesar dalam penelitian ini ialah serangan hama dan penyakit
yang dapat menghambat dalam pertumbuhan tanaman anggur varietas Kediri
Kuning. Hama yang menyerang tanaman anggur dikarenakan faktor lingkungan
(sekitar pot) banyak tumbuh rumput liar yang dapat digunakan sebagai tempat
persembunyian hama kumbang daun tersebut. Selain itu, musim penghujan juga
menjadi pemicu datangnya hama yang terus menyerang daun tanaman anggur
varietas Kediri Kuning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
Hasil Penelitian mengenai “Pengaruh Variasi Media Tanah Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Anggur Varietas Kediri Kuning (Belgi) dalam Pot” dapat
menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat / petani / peneliti yang akan
melakukan budidaya tanaman anggur menggunakan pot. Masih banyak yang
dapat dikembangkan dari penelitian ini, tidak hanya mengenai pertumbuhan dan
perkembangannya, melainkan mengenai prospek hasil budidaya (buah) dari
anggur itu sendiri yang memiliki banyak manfaat bagi dunia kesehatan dan
memiliki nilai ekomomi yang tinggi bagi masyarakat.
Aplikasi hasil penelitian tanaman anggur untuk dunia pendidikan khususnya
terkait dengan pembelajaran yaitu dapat dimasukkan ke dalam mata pelajaran
Biologi pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan (khususnya tanaman) kelas
XII semester ganjil. Penelitian mengenai pengaruh jenis tanah terhadap
pertumbuhan tanaman anggur ini sesuai dengan Kompetensi Dasar 3.1
“Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada Makhluk Hidup berdasarkan hasil
percobaan” yang terdapat pada pembelajaran kelas XII semester ganjil.
Pembelajaran mengenai materi tersebut menuntut siswa untuk dapat mengetahui
konsep perkembangan dan pertumbuhan pada tanaman (tidak hanya memperoleh
informasi dari buku / internet / video, namun dapat mengamati tanaman yang
digunakan untuk pembelajaran secara langsung), selain itu, siswa juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman serta dapat mengaktifkan siswa untuk merancang dan melakukan
eksperimen / percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
Pada materi ini diharapkan agar siswa menjadi semakin memahami mengenai
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Sebelum melakukan pembelajaran, maka seorang guru dituntut untuk
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi ajar
yang akan diajarkan kepada siswanya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi Dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam Silabus. Maka ringkasnya RPP adalah
rencana operasional kegiatan pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam setiap
tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) Komptensi
Dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu)
kali pertemuan atau lebih. Adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
bertujuan untuk membantu guru dalam mempersiapkan materi pembelajaran,
selain itu dapat memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai
Kompetensi Dasar dan Indikator. Contoh Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan dapat dilihat
pada bagian lampiran 1 dan 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Perlakuan dengan jenis tanah yang digunakan untuk budidaya tanaman anggur
(Regosol, Alluvial dan Latosol) tidak ada pengaruhnya (tidak signifikan)
dengan pertumbuhan tanaman anggur varietas Kediri Kuning .
2. Pertumbuhan tanaman anggur mengalami kenaikan dari minggu ke minggu,
namun juga mengalami penurunan.
3. Jenis tanah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman anggur varietas
Kediri Kuning ialah tanah Gunung Kidul (Latosol).
B. Saran
1. Bagi pembaca yang hendak melalukan budidaya tanaman anggur perlu
memperhatikan varietas tanaman anggur yang akan ditanam sehingga dapat
mengetahui karakteristik dari tiap varietas, mempelajari jenis – jenis hama dan
penyakit yang menyerang serta cara pengendaliannya, memperhatikan syarat
tumbuh tanaman anggur, selalu mengontrol tanaman agar jika terserang hama
/ penyakit dapat segera diatasi. Selain itu, juga dapat memperhatikan faktor –
faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman (pH, kelembaban,
suhu, cahaya, dll).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis tanah yang
secara statistik dapat dinyatakan signifikan (ada keterkaitan) dalam
pertumbuhan tanaman anggur varietas Kediri Kuning (Belgi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, BS 88 / Belgi (Kediri Kuning),
http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/bs88-belgi.html, Diakses pada 12
Maret 2014.
Anonim, 2013, Anova, Materi / Bahan Praktikum Statistik Industri, Fakultas
Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri Universitas Islam
Indonesia.
Baswarsiati dan Diding, R., 2009, Hama dan Penyakit Tanaman Anggur serta
Cara Pengendaliannya, http://baswarsiati.wordpress.com/2009/04/30/hama-
dan-penyakit-tanaman-anggur/, Diakses pada 5 Februari 2014.
Cahyono, B., 2010, Cara Sukses Berkebun Anggur Lokal dan Impor, Jakarta :
Pustaka Mina.
Damarwulan, 2012, Budidaya Anggur,
http://kwadungan.wordpress.com/2012/09/11/budidaya-buah-anggur/,
Diakses pada 10 Februari 2014.
Dinas Pertanian, Budidaya Anggur, Dinas Pertanian Kota Probolinggo.
Dewi, N., 2012, Kreatif Bertanam Buah Anggur Di Pot dan Pekarangan Rumah,
Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Dwiastuti, M., dan Nurhadi, 1986, Inventarisasi Penyakit Penting pada Tanaman
Anggur di Beberapa Sentra Produksi, Hortikultura No 20, 660-663.
Firmansyah, M., 2011, Peraturan Tentang Pupuk, Klasifikasi Pupuk Alternatif dan
Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produksi Pertanian, Laporan
Penelitian, Peneliti Kesuburan dan Biologi Tanah BPTP Kalimantan
Tengah.
Hadisuwito, S., 2012, Membuat Pupuk Organik Cair, Jakarta : Agromedia
Pustaka.
Kusumo, S., 1991, Kultivar Anggur Di Indonesia Dalam Budidaya Anggur,
Jakarta : Puslitbanghorti
Mutia, D., 2010, Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Anggur (Vitis vinifera)
Terhadap Larva Artemia salina leach Dengan Metode Brine Shrimp
Lethality Test (BST), Artikel Karya Tulis Ilmiah, 14, Universitas
Diponegoro, Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Nurcahyo, E., 2010, Anggur dalam Pot, IX, Jakarta : Penebar Swadaya.
Perwira, A., 2011, Pengertian Tanah & Jenis – Jenisnya di Indonesia, http://cakra-
informasi.blogspot.com/2011/04/pengertian-tanah-jenis-jenisnya di.html,
Diakses pada 5 Februari 2014.
Rahmawati, D., Yuniastuti dan Indriana., R. Teknik Top Working Pada Tanaman
Anggur Untuk Diversifikasi Varietas, BPTP Jawa Timur.
Sartika, I., 2011, Pengertian dan Klarifikasi Rancangan (Desain) Penelitian,
http://ithasartika91.blogspot.com/2011/06/pengertian-dan-klarifikasi
rancangan.html, Diakses pada 10 Februari 2014.
Sastrosupadi, A., 2000, Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian,
Yogyakarta : Kanisius.
Setiadi., 2007, Bertanam Anggur, XXIII, Jakarta : Penebar Swadaya.
Soemarsono , R.S., B., Nusantoro dan A., Suryadi, 1995, Perbandingan
keuntungan usahatani anggur pada beberapa varietas unggul, Malang :
Laporan Sub Balithorti Malang.
Sri., 2014, Jenis – Jenis Tanah, http://contohpengertian.com/jenis-jenis-
tanah.html, Diakses pada 5 Februari 2014.
Suparno, P., 2010, Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi,
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Supriyo, H., Agus, C., dan Bale A., 2009, Buku Ajar Klasifikasi Tanah KTB 313
2/1 SKS, Laboratorium Ilmu Tanah Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas
Gajah Mada.
Untung, O., 1992, “Vitis Vinifera Terbaik untuk Wine”, Dalam : Trubus 272, th.
XXIII – Juli 1992, Jakarta : Yayasan Sosial Tani Membangun.
Winarno., 1991, Asal - Usul Tanaman Anggur Dan Penyebarannya Dalam
Budidaya Tanaman Anggur, Jakarta : Puslitbanghorti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN 1. Silabus Pembelajaran
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/ Pelajaran : XII / IPA
Semester : Gasal
Kompetensi Inti :
KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
Pertumbuhan dan Perkembangan
1.1 Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur
dan fungsi DNA, gen dan
kromosom dalam
pembentukan dan
pewarisan sifat serta
pengaturan proses pada
makhluk hidup.
1.2 Menyadari dan
mengagumi pola piker
ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agara
yang dianutnya.
1. Pertumbuhan dan
Perkembangan
Faktor luar dan
faktor dalam pada
pertumbuhan
1. Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
Mengamati :
Mengamati pertumbuhan pada
tumbuhan
Membaca teks pertumbuhan pada
tumbuhan
Menanya : siswa distimulir untuk
membuat pertanyaan yang menuntut
berfikir kritis tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup dan faktor – faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan.
Mengumpulkan Data (Eksperimen
/ Eksplorasi) :
Menggali informasi tentang
konsep pertumbuhan dan
perkembangan Makhluk Hidup
Tugas : mengamati
video dengan cermat
mengenai konsep
pertumbuhan dan
perkembangan dan
mencatat bagian –
bagian yang penting.
Observasi : keseriusan siswa,
rasa ingin tahu.
Portofolio : hasil
pembuatan konsep
pertumbuhan dan
perkembangan.
5 Minggu x
4 JP Video
pertumbuhan
dan
perkembangan
Buku Biologi
SMA Kelas
XII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani
dan santun dalam
mengajukan pertanyaan
dan beragumentasi, peduli
lingkungan, gotong
royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif
dalam setiap tindakandan
dalam melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam kelas
/laboratorium maupun di
luar kelas / laboratorium.
melalui tayangan video.
Diskusi tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan
menggunakan KMS.
Diskusi tentang faktor – faktor
yang mempengaruhi
pertumbuhan.
Mengasosiasikan :
Membaca dan menganalisis
grafik pertumbuhan dari KMS
untuk mendapatkan konsep
pertumbuhan dan perkembangan.
Menarik kesimpulan tentang
konsep pertumbuhan dan
perkembangan seta faktor –
faktor yang mempengaruhinya
dan mempresentasikan
menggunakan berbagai media.
Mengkomunikasikan : presentasihasil kajian dan diskusi
tentang konsep pertumbuhan dan
perkembangan.
Tes : konsep
pertumbuhan dan
perkembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2.2 Peduli terhadap
keselamatan diri dan
lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan
percobaan di laboratorium
dan di lingkungan sekitar.
3.1 Menganalisis hubungan
antara faktor internal dan
eksternal dengan proses
pertumbuhan dan
perkembangan Makhluk
Hidup berdasarkan hasil
percobaan.
4.1 Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman,
2. Merencanakan dan
melaksanakan
percobaan
2. Merencanakan dan Melakukan
Percobaan tentang Pertumbuhan
dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Mengamati :
Mengakaji hasil kerja ilmiah
(contoh kerja ilmiah).
Bagaimana langkah – langkah
melakukan percobaan menurut
kerja ilmiah dari hasil diskusi dan
mengkaji contoh karya ilmiah
dari berbagai sumber.
Menanya : memberikan pertanyaan
tentang langkah – langkah
Eksperimen dan penyusunan laporan
hasil eksperimen.
Mengumpulkan Data (Eksperimen
/ Eksplorasi) :
Mendiskusikan rancangan dan
usulan penelitian tentang faktor
luar yang mempengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan.
Melaksanakan Eksperimen sesuai
Observasi : kerja
ilmiah, sikap ilmiah
dan keselamatan
kerja.
Portofolio : Laporan
Percobaan
Test :
Membuat outline
perencanaan
percobaan
Pemahaman
tentang hasil
percobaan dan
kesimpulan
Pemahaman
tentang hal – hal
yang harus
dilakukan dalam
melakukan
percobaan
Pemahaman
Makalah,
Artikel atau
Laporan Hasil
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dan melaporkan secara
tertulis dengan
menggunakan tatacara
penulisan ilmiah yang
benar.
dengan usulan yang disusun dan
sudah disepakati setiap
kelompok.
Melakukan pengamatan
eksperimen, mencatat data.
Mengasosiasikan :
Mengolah data hasil eksperimen.
Menjawab permasalahan.
Menyimpulkan hasil
pengamatan.
Menarik kesimpulan dari hasil
diskusi mengenai usulan
penelitian.
Mengkomunikasikan :
Menyusun usulan penelitian
tentang faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan.
Melaporkan hasil eksperimen
secara lisan (presentasi) dan
tertulis.
tentang faktor
luar dan faktor
dalam terhadap
pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, reponsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraktif secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuwan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan
lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai
manisfestasi pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
1.3.1 Memiliki sikap
peduli lingkungan sebagai
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur
terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam
dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas / laboratorium maupun di
luar kelas / laboratorium.
2.1.1 Menunjukkan
perilaku ilmiah dalam
melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam
kelas / laboratorium
maupun di luar kelas /
laboratorium.
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor
internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada
Makhluk Hidup berdasarkan hasil
percobaan.
3.1.1 Mengidentifikasi
faktor internal dan
eksternal pada proses
pertumbuhan dan
perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
4.1 Merencanakan dan melaksanakan
percobaan tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, dan melaporkan
secara tertulis dengan menggunakan
tatacara penulisan ilmiah yang benar.
4.1.1 Membuat dan
melaksanakan
perencanaan percobaan
mengenai faktor luar pada
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
C. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1 Siswa dapat memiliki sikap peduli lingkungan sebagai pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
2.1.1.1 Saat penelitian siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiah dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas / laboratorium
maupun di luar kelas / laboratorium.
3.1.1.1 Setelah melakukan percobaan siswa dapat mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal pada proses pertumbuhan dan perkembangan.
4.1.1.1 Siswa dapat merencanakan dan membuat percobaan mengenai faktor luar
pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
D. Materi Pembelajaran
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume secara ireversibel (menuju
satu titik dan tidak dapat kembali lagi), sedangkan perkembangan adalah
pertumbuhan menuju kedewasaan suatu organisme. Pertumbuhan pada tanaman
yang dimulai dari biji akan mengalami fase perkecambahan, pertumbuhan, dan
perkembangan.
Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang
pertama kali terjadi pada tumbuhan (pada tumbuhan monokotil), sedangkan
pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas meristem lateral atau kambium
sehingga menyebabkan pertambahan diameter batang.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor eksternal dan internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan itu sendiri meliputi
: nutrisi, cahaya matahari, suhu, air, oksigen dan musim. Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri yang meliputi : hormon dan
gen.
E. Metode / Pendekatan / Strategi / Model / Teknik Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Motode pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Presentasi, Tanya - Jawab dan
Eksperimen
F. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Tahap
Pertemuan Pertama (2 JP)
1. Pendahuluan :
Menyampaikan salam,
melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa
10 menit 1. Guru menyampaikan salam
kepada siswa dan mengecek
daftar hadir siswa
2. Guru bertanya “Berasal dari
apakah tumbuhan dikotil /
monokotil itu?”
3. Guru menunjukkan gambar –
gambar struktur biji untuk
mengetahui pemahaman awal
siswa.
4. Guru menyampaikan materi
dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Inti :
Mengamati :
Mengamati
pertumbuhan pada
tumbuhan
Membaca teks
pertumbuhan pada
tumbuhan
Menanya : Siswa
distimulir untuk membuat
pertanyaan yang menuntut
berfikir kritis tentang
konsep pertumbuhan dan
perkembangan makhluk
hidup dan faktor – faktor
yang memengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan.
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi) :
Menggali informasi
70 menit
5. Siswa diminta untuk
mengamati video yang
ditayangkan oleh guru
mengenai pertumbuhan dan
perkembangan pada
tumbuhan.
6. Siswa diminta untuk
membaca buku panduan
(buku pelajaran) mengenai
pertumbuhan dan
perkembangan pada
tumbuhan
7. Siswa diberi pertanyaan
mengenai video yang sudah
ditonton untuk menemukan
konsep pertumbuhan dan
perkembangan tanaman serta
menyebutkan faktor – faktor
yang mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan.
8. Mencatat hal – hal penting
mengenai pertumbuhan dan
perkembangan beserta faktor
yang mempengaruhinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
tentang Konsep
pertumbuhan dan
perkembangan
Makhluk hidup melalui
tayangan video.
Diskusi tentang konsep
pertumbuhan dan
perkembangan
menggunakan KMS.
Diskusi tentang faktor
– faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan.
Mengasosiasikan :
Membaca dan
menganalisis grafik
pertumbuhan dari KMS
untuk mendapatkan
konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
Menarik kesimpulan
tentang konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta
faktor – faktor yang
mempengaruhinya dan
mempresentasikan
menggunakan berbagai
media.
9. Mendiskusikan bersama
kelompok mengenai konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta faktor –
faktor yang mempengaruhi
10. Siswa dapat menarik
kesimpulan tentang konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta faktor –
faktor yang
mempengaruhinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Mengkomunikasikan :
presentasi hasil kajian dan
diskusi tentang konsep
pertumbuhan dan
perkembangan.
11. Siswa dapat membuat
presentasi mengenai konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta faktor
yang mempengaruhi dengan
menggunakan berbagai
media dan dipresentasikan di
depan kelas.
3. Penutup : Penghargaan 10 menit 12. Guru memberikan
penghargaan dan apresiasi
kepada tiap kelompok / siswa
yang telah mempresentasikan
hasil diskusinya
13. Membimbing siswa
merangkum butir – butir
pembelajaran.
14. Mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil
belajarnya.
15. Memberi tugas untuk
membawa alat dan bahan
yang akan digunakan untuk
melakukan percobaan
mengenai pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Tahap
Pertemuan Kedua (2 JP)
1. Pendahuluan :
Menyampaikan salam,
melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa
10 menit 16. Guru menyampaikan
salam kepada siswa dan
mengecek daftar hadir siswa
17. Guru menanyakan
mengenai materi yang
diajarkan pada pertemuan
sebelumnya untuk
mengingatkan pemahaman
siswa.
18. Guru menyampaikan
tujuan mengenai materi yang
akan diajarkan (melalukan
percobaan)
2. Inti :
Mengamati :
Mengkaji hasil kerja
ilmiah (contoh kerja
ilmiah)
Bagaimana langkah –
langkah melakukan
percobaan menurut kerja
ilmiah dari hasil diskusi
dan mengkaji contoh
karya ilmiah dari
berbagai sumber.
75 menit
19. Guru menyanyakan kepada
siswa mengenai alat dan
bahan yang harus
dipersiapkan untuk melakukan
percobaan.
20. Setelah alat dan bahan
dipersiapkan maka tiba
saatnya untuk melakukan
percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Menanya : memberikan
pertanyaan tentang langkah
– langkah Eksperimen dan
penyusunan laporan hasil
eksperimen.
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi) :
Mengasosiasikan :
Mendiskusikan
rancangan dan usulan
penelitian tentang faktor
luar yang mempengaruhi
pertumbuhan pada
tumbuhan
Melaksanakan
Eksperimen sesuai
dengan usulan yang
disusun dan sudah
disepakati setiap
kelompok.
Melakukan pengamatan
eksperimen, mencatat
data.
21. Guru terlebih dahulu
menanyakan langkah –
langkah yang akan dilakukan
dalam percobaan dan format
pembuatan laporan
22. Guru menjelaskan mengenai
langkah – langkah percobaan
yang akan dilakukan oleh
siswa
23. Siswa menuliskan langkah
percobaan di buku kegiatan
(buku percobaan / log book)
24. Setelah menuliskan langkah
kerja maka siswa langsung
melakukan percobaan sesuai
dengan langkah – langkah
yang telah dijelaskan oleh
guru
25. Siswa melakukan
pengamatan selama satu
minggu secara berturut –
turut dan mencatat hasil
pengamatan / percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Mengasosiasikan :
Mengolah data hasil
eksperimen
Menjawab permasalahan
Menyimpulkan hasil
pengamatan
Menarik kesimpulan dari
hasil diskusi mengenai
usulan penelitian.
Mengkomunikasikan :
Menyusun Usulan
Penelitian tentang faktor
luar yang mempengaruhi
pertumbuhan
Melaporkan hasil
eksperimen secara lisan
(presentasi) dan tertulis.
26. Setelah mendapatkan data
selama percobaan, siswa
menjawab pertanyaan yang
telah ditulis pada LKS
27. Siswa membuat kesimpulan
dari hasil pengamatan dalam
percobaan
28. Guru meminta siswa untuk
membuat laporan sementara
dari percobaan yang telah
dilakukan
29. Membuat laporan resmi dari
penelitian sesuai dengan
format yang sudah ditentukan
3. Penutup 5 menit 30. Guru mengajak siswa untuk
merefleksikan percobaan
yang telah dilakukan
G. Sumber Belajar
1. Adnan., Ernawati, S., Irwan, S., 2008, BIOLOGI untuk SMA dan MA
Kelas XII, Jakarta Timur : Widya Utama, Halaman 1 – 13
2. LKS
3. Internet / referensi lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
H. Alat dan Bahan
1. Video pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
2. Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
3. Alat tulis
4. Laptop + LCD Proyektor
5. Papan Tulis
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : pengamatan dan laporan percobaan
2. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap
a. Berpikir dan perpendapat secara ilmiah
selama pembelajaran
b. Peduli terhadap lingkungan
c. Teliti, tekun, proaktif, jujur dalam
pembelajaran
d. Disiplin dan bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan
e. Menerapkan prinsip keselamatan kerja
Pengamatan Selama
pembelajaran dan
saat diskusi
kelompok
2. Keterampilan
a. Merencanakan penelitian
b. Keterampilan dalam menyajikan hasil
penelitian dan diskusi secara lisan
c. Melaporkan hasil penelitian secara
tertulis.
Pengamatan Diskusi,
presentasi dan
laporan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
3. Pengetahuan
Mendeskripsikan hubungan faktor –
faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
Tes tertulis Hasil tes
J. Instrumen Penilaian
1. Lembar Pengamatan sikap
No Nama Siswa Aspek yang dinilai
skor ket 1 2 3 4 5
1
2
3
Dst..
Penilaian analisis sikap :
21 – 25 = Sangat Baik
16 – 20 = Baik
11 – 15 = Kurang
5 – 10 = Sangat Kurang
2. Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Kriteria
1 Berpikir kritis, berani
bertanya dan
mengemukakan
pendapat selama
5 : menerima dan menyanggah pendapat
teman dengan sopan serta mampu
bekerjasama menyeluruh dengan semua
anggota kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No Aspek yang dinilai Kriteria
pembelajaran / diskusi 4 : menerima dan menyanggah pendapat
teman dengan sopan namun hanya dapat
bekerjasama dengan beberapa orang
anggota dalam kelompok
2 : menerima dan menyanggah pendapat
teman dengan kurang sopan dan hanya
bekerjasama dengan beberapa orang
anggota dalam kelompok.
1 : menerima dan menyanggah pendapat
teman dengan tidak sopan dan tidak
mampu bekerjasama dalam kelompok.
2 Peka dan peduli
terhadap lingkungan
5 : ikut melestarikan lingkungan sekitar dan
tidak membuang sampah di lingkungan
sekolah
4 : menjaga lingkungan sekitar dengan
tidak menyakiti / membunuhnya (kecuali
untuk penelitian), tidak membuang
sampah sembarangan di lingkungan
sekolah
2: memperlakukan lingkungan sekitar
secara berlebihan (merusak /
membunuh) , tidak membuang sampah
sembarangan di lingkungan sekolah
1 : tidak menjaga lingkungan sekolah
dengan baik, membuang sampah
sembarangan di lingkungan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No Aspek yang dinilai Kriteria
3 Teliti, tekun dan jujur 5 : memperhatikan hal-hal kecil yang
berpengaruh pada percobaan, jujur dan
bertanggung jawab terhadap hasil
percobaan
4 : kurang memperhatikan detail yang
berpengaruh pada percobaan, jujur dan
bertanggung jawab terhadap hasil
percobaan
2 : kurang memperhatikan detail yang
berpengaruh pada percobaan, kurang
jujur terhadap hasil percobaan
1 : tidak memperhatikan detail yang
berpengaruh pada percobaan, tidak jujur
terhadap hasil percobaan
4 Disiplin dan
bertanggung jawab
atas tugas yang
diberikan
5 : melaksanakan tugas dengan sungguh-
sungguh, menyelesaikan tugas tepat
waktu
4 : dalam melaksanakan tugas belum
menunjukkan upaya terbaik,
menyelesaikan tugas tepat waktu
2 : tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, menyelesaikan
tugas tidak tepat waktu
1 : tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas dan tidak
menyelesaikan tugas yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No Aspek yang dinilai Kriteria
5 Menerapkan prinsip
keselamatan kerja
5 : menggunakan alat dan bahan yang
digunakan selama percobaan sewajarnya.
4 : menggunakan alat dan bahan yang
digunakan selama percobaan untuk
bercanda
2 : menggunakan alat dan bahan yang
digunakan selama percobaan untuk dan
menyebabkan kerusakan
1 : menggunakan alat dan bahan yang
digunakan selama percobaan untuk
bercanda dan menyebabkan luka fisik
pada diri sendiri maupun orang lain.
3. Lembar Pengamatan Keterampilan Presentasi
No Nama
kelompok
Aspek yang dinilai *)
Penyajian Kekompakan
kelompok Isi presentasi
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
Jumlah
Rata - Rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
*) Diisi dengan memberikan tanda chek list ( ) pada kolom yang sesuai
dengan ketentuan :
1. Sangat Kurang
2. Kurang
4. Baik
5. Sangat Baik
Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi
No Aspek yang dinilai Kriteria
1 Penyajian 5 : suara yang lantang, memanfaatkan media
untuk presentasi sehingga menarik
perhatian audience.
4 : suara yang lantang, memanfaatkan media
untuk presentasi namun kurang menarik
perhatian audience.
2 : suara yang kurang lantang, kurang
memanfaatkan media presentasi sehingga
hanya beberapa audience yang
memperhatikan.
1 : suara yang tidak lantang, tidak
memanfaatkan media presentasi sehingga
tidak dapat menarik perhatian audience.
2 Kekompakan kelompok 5 : dapat menjawab pertanyaan dengan baik,
mampu berkomunikasi (diskusi) dengan
kelompok, membagi rata materi saat
presentasi (tidak menjelaskan secara
individual)
4 : dapat menjawab pertanyaan dengan baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
tidak mampu berkomuniasi (diskusi)
dengan kelompok (menjawab pertanyaan
secara individual), membagi rata tugas
presentasi.
2 : tidak dapat menjawab pertanyaan dengan
baik, tidak mampu berkomunikasi (diskusi)
dengan kelompok, membagi rata tugas
presentasi.
1 : tidak dapat menjawab pertanyaan dengan
baik, tidak mampu berkomunikasi (diskusi)
dengan kelompok, tidak membagi rata tugas
presentasi sehingga mempresentasikan secara
individual.
3 Isi presentasi 5 : kesesuaian isi presentasi dengan topik,
bahasa yang digunakan mudah dimengerti,
menyampaikan materi secara urut.
4 : kesesuaian isi presentasi dengan topik,
bahasa yang digunakan agak sulit,
menyampaikan materi secara urut.
2 : isi materi kurang sesuai dengan topik,
bahasa yang digunakan sulit dipahami,
menyampaikan materi secara urut.
1 : isi materi tidak sesuai dengan topik, bahasa
yang digunakan sulit dipahami,
menyampaikan materi tidak urut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4. Lembar Pengamatan Lembar Kerja Siswa (LKS)
No Kelompok
Aspek yang dinilai *)
Rata –
rata Hasil
diskusi
Kemampuan
berdiskusi
Keterampilan
praktikum /
melakukan
tugas
1
2
3
dst.
*) diisi dengan nilai :
1. Sangat Kurang
2. Kurang
4. Baik
5. Baik Sekali
Rubrik penilaian LKS (Lembar Kerja Siswa)
No Aspek yang dinilai Kriteria
1 Hasil diskusi 5 : jawaban tepat, membuat kesimpulan
dengan baik, ketepatan kalimat / pemilihan
kata
4 : jawaban tepat, membuat kesimpulan
dengan baik, kurang tepat dalam
penyusunan kalimat / pemilihan kata
2 : jawaban kurang tepat, kesimpulan kurang
tepat, kurang tepat dalam penyusunan
kalimat / pemilihan kata
1 : jawaban tidak tepat (salah), kesimpulan
kurang tepat, pemilihan kata / penyusunan
kalimat tidak benar
2 Kemampuan
berdiskusi
5 : dapat berinteraksi dengan kelompok,
kemampuan berpendapat dan menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Yogyakarta, 8 Mei 2014
(Guru Mata Pelajaran)
pendapat
4 : dapat berinteraksi dengan kelompok,
berpendapat kurang sesuai topik, dapat
menerima pendapat
2 : kurang berinteraksi dengan kelompok,
kurang berpendapat, dapat menerima
pendapat
1 : tidak berinteraksi dengan kelompok, tidak
mau berpendapat dan tidak mau
menerima pendapat
3 Keterampilan
praktikum / melalukan
tugas
5 : kemampuan penggunaan alat / bahan
dengan tepat, sikap ilmiah saat melakukan
praktikum, melaksanakan sesuai dengan
petunjuk praktikum
4 : mampu menggunakan alat / bahan dengan
tepat, kurang bersikap ilmiah saat
praktikum, mampu melaksanaan sesuai
dengan petunjuk praktikum
2 : kurang mampu menggunakan alat / bahan
dengan tepat, kurang bersikap ilmiah saat
praktikum, melaksanakan tidak sesuai
petunjuk praktikum
1 : tidak mampu menggunakan alat / bahan
dengan tepat, tidak dapat bersikap ilmiah
saat praktikum dan tidak melaksanakan
sesuai petunjuk praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LEMBAR KERJA SISWA
Judul : Arah Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
A. Tujuan : mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman mengikuti
arah cahaya matahari
B. Alat dan Bahan :
1. 2 buah gelas kemasan minuman
2. Beberapa butir biji kacang hijau
3. Kapas (rendam di dalam air terlebih dahulu)
4. Air
5. Kertas manila
6. Cutter / gunting
7. Alat tulis
8. Penggaris
C. Cara Kerja :
1. Taruhlah kapas yang sudah direndam air ke dalam gelas kemasan
minuman.
2. Letakkan beberapa buah biji kacang hijau diatas kapas. Sebelumnya pilih
biji kacang hijau yang bagus (jika direndam yang tidak mengapung).
3. Buatlah bentuk kubus dari kertas manila lalu dilubangi pada bagian sisi
samping kubus bagian atas (lubang sebesar koin).
4. Simpan satu gelas yang berisi kacang hijau tersebut di tempat yang terkena
sinar matahari, gelas kedua ditutup menggunakan kubus tersebut.
5. Gunakanlah penggaris untuk mengukur pertumbuhan biji kacang hijau
tersebut. Ukurlah setiap hari selama satu minggu.
6. Tambahkan air (siram) kapas jika mulai mengering.
7. Gambarkanlah pertumbuhan biji kacang hijau tersebut dengan grafik
seperti berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tinggi (mm)
Hari ke -
D. Hasil
E. Kesimpulan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian
INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN
A. Kisi – kisi Soal
Kisi – Kisi Soal Tes Akhir
1. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas
2. Kelas / Semester : XII / I
3. Mata Pelajaran : Biologi
4. Kurikulum Acuan : 2013
5. Alokasi Waktu : 90 menit
6. Jumlah Soal : 4 soal
7. Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal
dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan pada Makhluk Hidup
berdasarkan hasil percobaan.
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang
benar.
8. Materi : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman
Jenis Soal : Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Indikator
Nomor Soal
Jumlah
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)
3.1.1Mengidentifikasi
faktor internal dan
eksternal pada proses
pertumbuhan dan
perkembangan
1 4 2
4.1.1 Membuat dan
melaksanakan
perencanaan
percobaan mengenai
faktor luar pada
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman
2 dan
3 2
B. Soal
Jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan jelas !
1. Di dalam suatu percobaan, tanaman dikecambahkan di dua lokasi yang
berbeda, yaitu pada ruangan tertutup (gelap) dan ruangan terbuka (terang).
Hasilnya, kecambah yang diletakkan di tempat gelap mempunnyai ukuran
lebih panjang daipada kecambah yang diletakkan di tempat terang.
Berdasarkan pernyataan tersebut, kesimpulan apakah yang dapat kita
ambil ?
2. Buatlah suatu eksperimen / percobaan tentang perkecambahan yang
mendapat cukup sinar matahari dan perkecambahan kacang hijau yang
tidak mendapat sinar matahari !
3. Tuliskan sebuah laporan penelitian / eksperimen mengenai pengaruh
faktor ekternal terhadap pertumbuhan tumbuhan !
4. Apakah kelemahan dan kelebihan penggunaan pestisida untuk mengusir
hama / penyakit yang menyerang pada tanaman ? Apakah ada solusi lain
pengganti pestisida ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
C. Pedoman Pensekoran
No Uraian Skor
1. Dapat membuat kesimpulan sesuai dengan percobaan
dengan tepat
15
2. Dapat membuat rancangan eksperimen / percobaan sesuai
topik / tema yang telah ditentukan
30
3. Dapat membuat laporan sesuai format penulisan dengan
tepat
35
4. Dapat menyebutkan kelebihan dan kelemahan dengan
tepat dan memberikan solusi
20
Total 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
96 96
LAMPIRAN 5. DENAH PENANAMAN ANGGUR
Utara
Media Tanah Pasir
2 m
2 m
Media Tanah Paingan
Media Tanah Gunung Kidul
Media Kontrol
Pot 3 Pot 2
Pot 3 Pot 1 Pot 2
Pot 1
Pot 1
Pot 2 Pot 3
Pot 1 Pot 3 Pot 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
LAMPIRAN 6. Data Tinggi Tanaman Anggur dan Selisih Pertambahan Tinggi Tanaman Anggur
Lampiran 2 Pengukuran Tinggi Tanaman Anggur (cm)
No Tanggal
Jenis Tanah
Tanah Pasir Tanah Paingan Tanah Gunung Kidul Kontrol
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3
1 06-Nop-13 7,5 7,3 6,1 7,5 7,5 4,3 4,9 6 7,8 7,5 5,5 6
2 13-Nop-13 7,5 7,7 6,1 7,5 7,7 4,4 4,9 6 7,8 7,7 5,5 7,1
3 20-Nop-13 9,5 8,5 6,9 7,6 7,7 4,5 5 8,7 8,1 8 7 7,5
4 27-Nop-13 16,1 9,2 7,4 13,5 7,7 4,5 6,2 17,5 8,2 9,1 12,2 7,9
5 4-Des-13 26,3 11,3 7,4 23,5 9,6 4,5 9 19 8,2 18,5 18,5 8,3
6 11-Des-13 38,4 14,3 14,3 31,3 19 4,5 15,2 29 16,5 26,5 35,5 8,3
7 18-Des-13 56,5 19,8 22 53 21,5 5 28,3 46 26,5 38 60,3 8,5
8 25-Des-13 56,9 26,6 28 55,8 24,5 6 38,7 53,5 37,5 51,5 63 14,6
9 01-Jan-14 57 30 35,5 67,6 34,3 7,4 55,7 67,4 56,5 69,8 88,1 20
10 08-Jan-14 57 45,5 49,5 84,5 49,3 11 60 71 56,9 70 99,6 38
11 15-Jan-14 81,3 58 55 91,8 55 16 78 90,8 61 101,8 144,8 52
12 22-Jan-14 108,3 60 55 153,3 70,7 25 101,1 128,4 79,9 118,1 148,4 55
13 29-Jan-14 109,7 75,8 55 184,8 116,2 10 113,2 151 95,4 185 187,2 84,7
14 05-Feb-14 112,5 79,73 80,2 188 117 18,3 140,8 168 97,5 203,4 195,8 97
15 12-Feb-14 116 102,5 105 228 120,5 22 152 178 109,9 237 196 123
16 19-Feb-14 153 120 131 288 135,1 32 163,9 244 137 307 199 170
17 26-Feb-14 200 160,5 157,3 383,3 164,1 38 259 319,9 178 451 200 201,5
Keterangan warna merah : tanaman patah karena angin yang kencang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
Selisih Pertambahan Tinggi Tanaman Anggur
Tanggal Tanah Pasir Tanah Paingan
Tanah Gunung
Kidul Kontrol
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3
13-Nop-13 0 0,4 0 0 0,2 0,1 0 0 0 0,2 0 1,1
20-Nop-13 2 0,8 0,8 0,1 0 0,1 0,1 2,7 0,3 0,3 1,5 0,4
27-Nop-13 6,6 0,7 0,5 5,9 0 0 1,2 8,8 0,1 1,1 5,2 0,4
4-Des-13 10,2 2,1 0 10 1,9 0 2,8 1,5 0 9,4 6,3 0,4
11-Des-13 12,1 3 6,9 7,8 9,4 0 6,2 10 8,3 8 17 0
18-Des-13 18,1 5,5 7,7 21,7 2,5 0,5 13,1 17 10 11,5 24,8 0,2
25-Des-13 0,4 6,8 6 2,8 3 1 10,4 7,5 11 13,5 2,7 6,1
01-Jan-14 0,1 3,4 7,5 11,8 9,8 1,4 17 13,9 19 18,3 25,1 5,4
08-Jan-14 0 15,5 14 16,9 15 3,6 4,3 3,6 0,4 0,2 11,5 18
15-Jan-14 24,3 12,5 5,5 7,3 5,7 5 18 19,8 4,1 31,8 45,2 14
22-Jan-14 27 2 0 61,5 15,7 9 23,1 37,6 18,9 16,3 3,6 3
29-Jan-14 1,4 15,8 0 31,5 45,5 0 12,1 22,6 15,5 66,9 38,8 29,7
05-Feb-14 2,8 3,93 25,2 3,2 0,8 8,3 27,6 17 2,1 18,4 8,6 12,3
12-Feb-14 3,5 22,77 24,8 40 3,5 3,7 11,2 10 12,4 33,6 0,2 26
19-Feb-14 37 17,5 26 60 14,6 10 11,9 66 27,1 70 3 47
26-Feb-14 47 40,5 26,3 95,3 29 6 95,1 75,9 41 144 1 31,5
Total 192,5 153,2 151,2 375,8 156,6 48,7 254,1 313,9 170,2 443,5 194,5 195,5
Rata - rata 12,03 9,58 9,45 23,49 9,79 3,04 15,88 19,62 10,64 27,72 12,16 12,22
Jumlah rata2 31,06 36,32 46,14 52,09
Keterangan warna merah : tanaman patah karena angin yang kencang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 7. Perhitungan Anova Tinggi Tanaman Anggur
Tabel 6. Uji Normalitas Tinggi Tanaman
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Regosol .369 3 . .788 3 .085
Aluvial .255 3 . .963 3 .630
Latosol .211 3 . .991 3 .816
Kontrol .384 3 . .753 3 .006
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 7. Uji Homogenitas Tinggi Tanaman
Test of Homogeneity of Variances
Y
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.093 3 8 .090
Tabel 8. Hasil Uji Anova Tinggi Tanaman
ANOVA
Y
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups 89.893 3 29.964 .567 .652
Within Groups 422.861 8 52.858
Total 512.754 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
10
0
LAMPIRAN 8. Pengukuran Jumlah Daun (helai) dan Selisih Pertambahan Jumlah Daun
Pengukuran Jumlah Daun (helai)
No Tanggal
Jenis Tanah
Tanah Pasir Tanah Paingan Tanah Gunung
Kidul Kontrol
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3
1 06-Nop-13 9 4 7 4 4 4 8 7 4 5 6 7
2 13-Nop-13 9 4 7 4 4 4 8 8 4 8 6 7
3 20-Nop-13 12 7 7 10 8 4 4 6 4 8 10 4
4 27-Nop-13 14 7 7 10 10 4 7 10 4 11 11 4
5 4-Des-13 17 7 6 13 12 4 9 11 4 13 12 4
6 11-Des-13 19 8 10 14 14 4 11 15 8 13 14 4
7 18-Des-13 25 12 12 15 15 8 14 18 11 15 19 4
8 25-Des-13 23 13 13 15 16 6 16 15 13 16 20 6
9 01-Jan-14 18 14 15 20 19 7 17 19 18 21 23 9
10 08-Jan-14 21 18 16 21 17 8 16 21 13 21 27 13
11 15-Jan-14 22 21 15 30 18 10 21 28 13 31 37 17
12 22-Jan-14 25 20 15 35 23 12 22 29 23 28 31 17
13 29-Jan-14 24 29 18 38 32 10 28 34 22 41 39 24
14 05-Feb-14 22 31 24 43 27 10 29 42 24 40 33 23
15 12-Feb-14 25 28 26 42 26 9 25 40 25 45 25 29
16 19-Feb-14 28 32 30 54 31 14 34 56 31 54 28 40
17 26-Feb-14 29 36 38 67 34 12 46 61 38 68 29 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
10
1
Selisih Pertambahan Jumlah Daun (helai)
Tanggal
Jenis Tanah
Tanah Pasir Tanah Paingan Tanah Gunung
Kidul Kontrol
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3
06-Nop-13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13-Nop-13 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 0 0
20-Nop-13 3 3 0 6 4 0 0 0 0 0 4 0
27-Nop-13 2 0 0 0 2 0 3 4 0 3 1 0
4-Des-13 3 0 0 3 2 0 2 1 0 2 1 0
11-Des-13 2 1 4 1 2 0 2 4 4 0 2 0
18-Des-13 6 4 2 1 1 4 3 3 3 2 5 0
25-Des-13 0 1 1 0 1 0 2 0 2 1 1 2
01-Jan-14 0 1 2 5 3 1 1 4 5 5 3 3
08-Jan-14 3 4 1 1 0 1 0 2 0 0 4 4
15-Jan-14 1 3 0 9 1 2 5 7 0 10 10 4
22-Jan-14 3 0 0 5 5 2 1 1 10 0 0 0
29-Jan-14 0 9 3 3 9 0 6 5 0 13 8 7
05-Feb-14 0 2 6 5 0 0 1 8 2 0 0 0
12-Feb-14 3 0 2 0 0 0 0 0 1 5 0 6
19-Feb-14 3 4 4 12 5 5 9 16 6 9 3 11
26-Feb-14 1 4 8 13 3 0 12 5 7 14 1 7
Total 30 36 33 64 38 15 47 61 40 67 43 44
Rata - rata 1,88 2,25 2,06 4 2,38 0,94 2,94 3,81 2,5 4,19 2,69 2,75
Jumlah rata2 6,19 7,31 9,25 9,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 9. Perhitungan Anova Jumlah Daun Tanaman Anggur
Tabel 12. Uji Normalitas Jumlah Daun
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Regosol .177 3 . 1.000 3 .970
Aluvial .182 3 . .999 3 .935
Latosol .252 3 . .965 3 .642
Kontrol .238 3 . .975 3 .700
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 13. Uji Homogenistas Jumlah Daun
Test of Homogeneity of Variances
Y
Levene Statistic df1 df2 Sig.
8.350 3 8 .008
Tabel 14. Hasil Uji Anova Jumlah Daun
ANOVA
Y
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 34.735 3 11.578 1.593 .266
Within Groups 58.162 8 7.270
Total 92.897 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
10
3
LAMPIRAN 10. Data Pengukuran Diameter Batang dan Selisih Pertambahan Diameter Batang Tanaman Anggur
Pengukuran Diameter Batang (cm)
No Tanggal
Jenis Tanah
Tanah Pasir Tanah Paingan Tanah Gunung
Kidul Kontrol
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3
1 18 Desember 2013 0,43 0,34 0,47 0,51 0,25 0,29 0,48 0,64 0,43 0,44 0,46 0,21
2 25 Desember 2013 0,52 0,35 0,57 0,62 0,32 0,31 0,48 0,65 0,5 0,52 0,53 0,35
3 1 Januari 2014 0,53 0,38 0,59 0,62 0,41 0,31 0,49 0,78 0,59 0,66 0,66 0,4
4 8 Januari 2014 0,69 0,38 0,59 0,64 0,43 0,32 0,53 0,79 0,59 0,67 0,69 0,49
5 15 Januari 2014 0,69 0,39 0,59 0,68 0,43 0,34 0,53 0,79 0,6 0,68 0,69 0,49
6 22 Januari 2014 0,69 0,39 0,59 0,69 0,44 0,38 0,65 0,79 0,6 0,68 0,69 0,49
7 29 Januari 2014 0,74 0,44 0,66 0,69 0,46 0,42 0,66 0,84 0,6 0,76 0,78 0,58
8 5 Februari 2014 0,78 0,44 0,66 0,7 0,7 0,44 0,66 0,86 0,6 0,8 0,8 0,6
9 12 Februari 2014 0,78 0,44 0,68 0,71 0,75 0,5 0,76 0,88 0,67 0,8 0,8 0,7
10 19 Februari 2014 0,78 0,49 0,68 0,73 0,75 0,51 0,76 0,89 0,68 0,85 0,81 0,71
11 26 Februari 2014 0,78 0,61 0,74 0,78 0,75 0,57 0,81 0,95 0,69 0,89 0,81 0,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
10
4
Selisih Pertambahan Diameter Batang
Tanggal
Jenis Tanah
Tanah Pasir Tanah Paingan Tanah Gunung Kidul Kontrol
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3
18 Desember 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Desember 2013 0,09 0,01 0,1 0,11 0,07 0,02 0 0,01 0,07 0,08 0,07 0,14
1 Januari 2014 0,01 0,03 0,02 0 0,09 0 0,01 0,13 0,09 0,14 0,13 0,05
8 Januari 2014 0,16 0 0 0,02 0,02 0,01 0,04 0,01 0 0,01 0,03 0,09
15 Januari 2014 0 0,01 0 0,04 0 0,02 0 0 0,01 0,01 0 0
22 Januari 2014 0 0 0 0,01 0,01 0,04 0,12 0 0 0 0 0
29 Januari 2014 0,05 0,05 0,07 0 0,02 0,04 0,01 0,05 0 0,08 0,09 0,09
5 Februari 2014 0,04 0 0 0,01 0,24 0,02 0 0,02 0 0,04 0,02 0,02
12 Februari 2014 0 0 0,02 0,01 0,05 0,06 0,1 0,02 0,07 0 0 0,1
19 Februari 2014 0 0,05 0 0,02 0 0,01 0 0,01 0,01 0,05 0,01 0,01
26 Februari 2014 0 0,12 0,06 0,05 0 0,06 0,05 0,06 0,01 0,04 0 0,04
Total 0,35 0,27 0,27 0,27 0,5 0,28 0,33 0,31 0,26 0,45 0,35 0,54
Rata - rata 0,035 0,027 0,027 0,027 0,050 0,028 0,033 0,031 0,026 0,045 0,035 0,054
Jumlah rata - rata 0,09 0,11 0,09 0,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN 11. Perhitungan Anova Diameter Batang Tanaman Anggur
Tabel 9. Uji Normalitas Diameter Batang Tanaman Anggur
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Regosol .385 3 . .750 3 .000
Aluvial .372 3 . .783 3 .073
Latosol .276 3 . .942 3 .537
Kontrol .253 3 . .964 3 .637
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 10. Uji Homogenitas Diameter Batang Tanaman Anggur
Test of Homogeneity of Variances
Y
Levene Statistic df1 df2 Sig.
15.880 3 8 .001
Tabel 11. Hasil Uji Anova Diameter Batang
ANOVA
Y
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1.877 3 .626 1.026 .431
Within Groups 4.878 8 .610
Total 6.755 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
10
6
LAMPIRAN 12. Data Ketahanan dan Selisih Pertambahan Ketahanan terhadap Hama / Penyakit
Ketahanan Terhadap Hama / Penyakit (%)
No Tanggal
Jenis Tanah
Tanah Pasir Tanah Paingan Tanah Gunung Kidul Kontrol
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3
1 18 Desember 2013 72 94 83 95 87 76 95 81 96 95 81 99
2 25 Desember 2013 71 92 85 84 90 97 90 64 88 95 86 99
3 1 Januari 2014 51 97 81 80 88 99 84 65 88 88 79 99
4 8 Januari 2014 74 98 83 86 89 95 87 65 84 87 70 99
5 15 Januari 2014 70 90 30 85 85 90 90 70 40 87 80 94
6 22 Januari 2014 65 80 70 80 85 93 80 65 57 75 75 90
7 29 Januari 2014 63 80 70 80 75 99 75 60 57 70 70 85
8 5 Februari 2014 35 80 60 40 47 85 60 50 40 50 60 60
9 12 Februari 2014 70 77 81 70 50 85 65 52 42 52 60 62
10 19 Februari 2014 72 80 82 72 52 84 70 54 40 54 62 65
11 26 Februari 2014 76 82 82 80 56 82 74 52 45 60 60 67
Total 719 950 807 852 804 985 870 678 677 813 783 919
Rata - rata 65,36 86,36 73,36 77,45 73,09 89,55 79,09 61,64 61,55 73,91 71,18 83,55
Jumlah total rata - rata 225,09 240,09 202,27 228,64
*data diambil dari daun yang terkena hama / penyakit (berlubang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
10
7
Selisih Pertambahan Ketahanan DaunTerhadap Hama / Penyakit (%)
Tanggal
Jenis Tanah
Tanah Pasir Tanah Paingan Tanah Gunung Kidul Kontrol
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3
18 Desember 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Desember 2013 0 0 2 0 3 21 5 0 0 0 5 0
1 Januari 2014 0 5 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0
8 Januari 2014 23 1 2 6 1 0 3 0 0 0 0 0
15 Januari 2014 0 0 0 0 0 0 3 5 0 10 10 0
22 Januari 2014 0 0 40 0 0 3 0 0 0 0 0 0
29 Januari 2014 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0
5 Februari 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Februari 2014 35 0 21 30 3 0 5 2 2 2 0 2
19 Februari 2014 2 3 1 2 2 0 5 2 5 0 2 3
26 Februari 2014 4 2 0 8 4 0 4 0 5 6 0 2
Total 64 11 66 46 13 32 25 10 12 18 17 7
Rata - rata 6,40 1,10 6,60 4,60 1,30 3,20 2,50 1,00 1,20 1,80 1,70 0,70
Jumlah rata - rata 14,10 9,10 4,70 4,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
108
LAMPIRAN 13. Pengukuran pH tanah dan Kelembaban Tanah
Pengukuran pH tanah
No Tanggal Tanah
Pasir
Tanah
Paingan
Tanah
Gunung
Kidul
Kontrol
1 13-Nop-13 6,8 6,6 5,8 6,5
2 15-Nop-13 6,4 6 5,4 6,4
3 18-Nop-13 6,4 6,2 5,8 6,5
4 21-Nop-13 6,8 6,3 5,5 6,3
5 25-Nop-13 6,8 6,2 6 6,8
6 27-Nop-13 7 6,6 5,4 6,4
7 29-Nop-13 7 7 6 6,8
8 1-Des-2013 7 6,4 5,4 6,8
9 5-Des-13 6,6 6,6 5,8 6,2
10 7-Des-13 7 6,8 6,2 6,8
11 9-Des-13 6 6,6 5,8 6,2
12 12-Des-13 6,2 6 6 6
13 14-Des-13 64 64 6 64
14 16-Des-13 65 7 6 68
15 18-Des-13 6 5,8 6 6,2
16 20-Des-13 6 6 4,8 7
17 23-Des-13 6,2 5,6 6 6,4
18 26-Des-13 6,6 6,8 5,6 6,4
19 03-Jan-14 7 6,4 5,6 7
20 06-Jan-14 7 6,6 5,8 7
21 09-Jan-14 7 7 7 7
22 11-Jan-14 6 6,8 6 6,5
23 13-Jan-14 6 6 6 6,5
24 21-Jan-14 6,3 6 5,5 6,5
25 25-Jan-14 6 6 5,5 6,5
26 30-Jan-14 6,5 6 7 6,5
27 01-Feb-14 6,3 6 5,5 6,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
109
Kelembaban tanah
No Tanggal
Tanah
Pasir
(Regosol)
Tanah
Paingan
(Alluvial)
Tanah
Gunung
Kidul
(Latosol)
Kontrol
1 13-Nop-13 7 8 10 7
2 15-Nop-13 1 9 + 7
3 18-Nop-13 6,9 9 + 8
4 21-Nop-13 5 9 + 8
5 25-Nop-13 6 9 + 9
6 27-Nop-13 3 4 + 6
7 29-Nop-13 1 5 9,2 5,3
8 1-Des-2013 1,5 6 9,5 6
9 5-Des-13 4,5 7 9 6,5
10 7-Des-13 5 4 7 5
11 9-Des-13 6 8,9 9,9 4
12 12-Des-13 8 9,2 + 8,2
13 14-Des-13 5,4 5,6 9 5,8
14 16-Des-13 7,5 8 10 8
15 18-Des-13 3 4 8 6
16 20-Des-13 7 7 + 8
17 23-Des-13 6 8 + 6
18 26-Des-13 6 9 6 4
19 03-Jan-14 7 + + 7
20 06-Jan-14 3 7,5 10 8
21 09-Jan-14 2,5 4 9 7
22 11-Jan-14 7 9 + 10
23 13-Jan-14 9 + + 10
24 21-Jan-14 + + + +
25 25-Jan-14 10 + + 10
26 30-Jan-14 9 + + +
27 01-Feb-14 + + + +
keterangan : + (lebih dari 10 %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
110
110
LAMPIRAN 14. Dokumentasi Penelitian
Gb. 10. Penanaman bibit anggur Gb. 11. Belgi yang sudah ditanam pada
media pasir
Gb. 12. Pengukuran tinggi tanaman Gb.13. Pertumbuhan tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
111
Gb. 14. Pemberian abu gosok agar tidak Gb. 15. Daun yang terserang hama
terserang hama
Gb. 16. Hama Kumbang Daun Gb. 17. Area penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
112
112
Gb. 19. Penyemprotan Lannete pada daun Gb. 20. Pengikatan tanaman dengan ajir
Gb. 21. Pengikatan tanaman pada pagar Gb. 22. Pemotongan tanaman
setelah 50 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
113
Gb. 23. Tanaman terkena hujan abu Gunung Gb. 24. Penyiraman tanaman dari abu Gunung
Kelud Kelud
Gb. 25. Pertumbuhan selama 5 bulan Gb. 26. Tanaman paling pendek pada media
Tanah Paingan ulangan ke-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI