160
i HALAMAN JUDUL GAMBARAN KEBUTUHAN DAN TEKANAN PSIKOLOGIS REMAJA TUNANETRA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS TEMATIK CERITA MIMPI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Clothilde Arum Jayatri Rejeki 119114080 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

i

HALAMAN JUDUL

GAMBARAN KEBUTUHAN DAN TEKANAN PSIKOLOGIS

REMAJA TUNANETRA MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS TEMATIK CERITA MIMPI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Clothilde Arum Jayatri Rejeki

119114080

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

ii

HALAMAN JUDUL

PSYCHOLOGICAL NEEDS AND PSYCHOLOGICAL

PRESSURES FOR VISUALLY IMPAIRED ADOLESCENT

ACKNOWLEDGED BY USING THE THEMATIC ANALYSIS

OF DREAM

A Final Thesis

Presented as Partial Fulfillment of The Requirements

To Obtain Sarjana Psikologi Degree

In Psychology Study Program

By:

Clothilde Arum Jayatri Rejeki

119114080

PSYCHOLOGY STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF PSYCHOLOGY

FACULTY OF PSYCHOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

GAMBARAN KEBUTUHAN DAN TEKANAN PSIKOLOGIS

REMAJA TUNANETRA MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS TEMATIK CERITA MIMPI

Disusun oleh:

Clothilde Arum Jayatri Rejeki

119114080

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Tjipto Susana, M.Si Tanggal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

iv

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

GAMBARAN KEBUTUHAN DAN TEKANAN PSIKOLOGIS

REMAJA TUNANETRA MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS TEMATIK CERITA MIMPI

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Nama : Clothilde Arum Jayatri R.

NIM : 119114080

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

pada tanggal 16 November 2015

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Tjipto Susana M.Si

_____________

Sekretaris : C. Siswa Widyatmoko M.Si

_____________

Anggota : C. Wijoyo Adinugroho M.Psi _____________

Yogyakarta,

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si). M.Sc)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

v

HALAMAN MOTTO &

PERSEMBAHAN

Don’t let anyone look down on you because

you are young, but set an example for the

believers in speech, in conduct, in love, in

faith, and in purity.

1 Timothy 4 : 12

Tulisan ini kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus yang Maha Baik, Bapak, Mama, Ibu, Mbak Ayu, dan

Mas Lian!

How wonderful the Lord is putting the people we need in our life to shape us and

mold us to be just the way we should be.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Oktober 2015

Penulis,

Clothilde Arum Jayatri Rejeki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

vii

ABSTRAK

GAMBARAN KEBUTUHAN DAN TEKANAN PSIKOLOGIS REMAJA

TUNANETRA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS TEMATIK

CERITA MIMPI

Clothide Arum Jayatri Rejeki

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan psikologis remaja

penyandang tunanetra. Analisis penelitian ini menggunakan metode analisis tema

yang dibuat oleh Murray dengan menggunakan cerita mimpi dengan tema

tertentu. Analisis tematik cerita mimpi dipilih karena sesuai dengan pernyataan

yang telah dikemukakan oleh Freud bahwa mimpi memiliki kemampuan untuk

mengungkap gambaran mengenai kebutuhan dan kecemasan. Subjek berjumlah 3

orang yang berusia antara 16-18 tahun dengan kriteria tunanetra yang tinggal di

asrama. Data yang dikumpulkan berupa cerita mimpi para penyandang tunanetra

dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki kebutuhan akan

penerimaan, kebutuhan menyerang orang lain serta kebutuhan bebas untuk dirinya

sendiri. Tekanan yang dimiliki oleh remaja penyandang tunanetra adalah

perlakuan tidak baik, ketidakmampuan serta kesendirian. Berdasarkan pada

dinamika yang dimiliki oleh remaja penyandang tunanetra, terlihat bahwa

penyandang tunanetra cenderung memiliki anxious-ressistant attachment, self

accusation, dan mengalami deprivasi emosi.

Kata Kunci: kebutuhan, tekanan psikologis, mimpi, remaja penyandang tunanetra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

viii

ABSTRACT

PSYCHOLOGICAL NEEDS AND PSYCHOLOGICAL PRESSURES FOR

VISUALLY IMPAIRED ADOLESCENT ACKNOWLEDGED

BY USING THE THEMATIC ANALYSIS OF DREAM

Clothilde Arum Jayatri Rejeki

ABSTRACT

This study aims to find out the psychological needs of young people with

visual impairment. Analysis of this study is using the thematic analysis made by

Murray. Analysis is carried out on the dream story of the subject with the specific

theme which is created by the researcher. Thematic analysis of the dream story is

chosen because it is correspond with the statement that has been put forward by

Freud that dreams are the expression of the needs and pressures. Subjects were 3

people aged between 16-18 years with the criteria of visually impaired

adolescents who lives in dormitories. The data collected is in the form of a dream

story of the visually impaired adolescent with the themes that have been

determined by the researcher. The results showed that visually impaired

adolescents have a need for acceptance, the need to attack others as well as the

need to free him-self. Not treated well, incompetence and loneliness are the

psychological pressures by these young people with visual impairment. Based on

the dynamics that are owned by young people with visual impairments, it appears

that visually impaired adolescent tend to have anxious-resistant attachment, self-

accusation, and experienced emotional deprivation.

Key Words: Need, Press, Dream, Visually Impaired Adolescent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Clothilde Arum Jayatri Rejeki

Nomor Mahasiswa : 119114080

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“Gambaran Kebutuhan Dan Tekanan Psikologis Remaja Tunanetra

Menggunakan Metode Analisis Tematik Cerita Mimpi”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 3 Desember 2015

Yang menyatakan

(Clothilde Arum Jayatri Rejeki)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat, rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Gambaran Kebutuhan dan Tekanan Psikologis Remaja

Tunanetra Menggunakan Metode Analisis Tematik Cerita Mimpi”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar sarjana psikologi program studi S1 jurusan Psikologi

Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari peran penting berbagai pihak,

sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa

hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Pada proses

penulisan tugas akhir ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala berkat dan kasih karunia-

Nya yang diberikan dari awal sampai akhir penulisan skripsi.

2. Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si. selaku pembimbing yang memberikan

pengarahan serta solusi dalam pengerjaan skripsi ini hingga selesai.

Terimakasih atas pertanyaan-pertanyaan yang membimbing saya untuk

semakin mendalami secara lebih baik.

3. Bapak V. Didik Suryo Hartoko, M.Si atas bimbingannya serta diskusi

dalam melakukan analisis tematik dan pembahasan. Terimakasih atas

masukan yang telah diberikan.

4. Ibu dan Bapak Wiyoto selaku Kepala Yayasan Yaketunis atas

kesempatan, bimbingan, dan diskusinya selama pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

xi

5. Bapak, Mama, Ibu, Mbak Ayu, dan Mas Lian yang telah mendukung

penulis dalam segala hal serta memberikan motivasi. Terima kasih

yang tak terhingga buat kalian. Love you!

6. Kekasih hati Aluisius Bachtiar Bayu S. , serta Ibu, Bapak, Mas Pungki,

Zeta, dan Rere yang selalu menemani penulis dan memberikan

dukungan selama penulisan ini.

7. Sahabat seperjuangan Silla, Hervy, Yoan, Netty, Jojo, Mbak Tirza,

Clara, Suster Petra, Anita, Wila, Mandana, dan Bella. Dinamika

selama penulisan skripsi ini tidak akan seru tanpa kalian guys!!!

8. Seluruh dosen di Jurusan Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna selama penulis

duduk di bangku kuliah dan seluruh karyawan Jurusan Psikologi

Universitas Sanata Dharma (Mas Gandung, Bu Nanik, Pak Gik),

terima kasih atas pelayanan yang diberikan sehingga penulis dapat

kuliah dengan nyaman dan pada akhirnya dapat menyelesaikan skripsi

dengan baik.

9. Seluruh teman Psikologi USD Angkatan 2011 (Jangan Panik, Mari

Piknik) terimakasih teman, kalian memberikan warna selama

perkuliahan ini.

10. Semua pihak, baik langsung maupun tidak, yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini. Saran dan kritik diharapkan untuk perbaikan-perbaikan pada masa

yang akan datang. Semoga dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan.

Yogyakarta, 10 Oktober 2015

Penulis

Clothilde Arum Jayatri R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN MOTTO & PERSEMBAHAN .......................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

1. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 10

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 12

2.1 Kebutuhan Psikologis ............................................................................. 12

2.1.1 Pemahaman tentang Kebutuhan Psikologis ........................................ 12

2.1.2 Hal-hal yang berkaitan dengan Kebutuhan Psikologis. ...................... 14

2.1.2.1 Motivasi .......................................................................................... 14

2.1.2.2 Motif ................................................................................................ 15

2.1.2.3 Press ................................................................................................ 16

2.1.2.4 Interaksi Kebutuhan dan Tekanan : Tema ...................................... 17

2.1.3 Tipe-tipe Kebutuhan Psikologis ......................................................... 18

2.1.4 Review Literatur tentang Metode Asesmen Kebutuhan Psikologis

Tunanetra........................................................................................................... 30

2.2 Remaja Tunanetra ................................................................................... 31

2.2.1 Pengertian Remaja Tuna Netra ........................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

xiii

2.2.2 Tunanetra dalam Tinjauan Mendetail ................................................. 32

2.2.3 Karateristik Tunanetra ........................................................................ 34

2.2.4 Review literatur tentang Remaja Tunanetra ....................................... 40

2.3 Analisis Cerita Mimpi ............................................................................ 41

2.3.1 Pemahaman Mimpi ............................................................................. 41

2.3.1.1 Hubungan Need dapat terlihat dari Mimpi ...................................... 42

2.3.2 Analisis Tematik ................................................................................. 48

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 51

3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 51

3.2 Fokus Penelitian ..................................................................................... 51

3.3 Subjek Penelitian .................................................................................... 52

3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 54

3.5 Analisis Data .......................................................................................... 55

3.6 Validitas Penelitian ................................................................................. 56

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 57

4.1 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 57

4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 58

4.2.1 Subjek I ............................................................................................... 58

4.2.2 Subjek II .............................................................................................. 69

4.2.3 Subjek III ............................................................................................ 79

4.2.4 Dinamika Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek

1, 2 dan 3 ........................................................................................................... 90

4.2.5 Pembahasan ........................................................................................ 97

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 99

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 99

5.2.1. Saran ................................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

LAMPIRAN ........................................................................................................ 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar bagan motivasi ....................................................................... 15 Gambar 2. Interaksi kebutuhan dan tekanan ......................................................... 17

Gambar 3. Diagram need dan press ...................................................................... 44 Gambar 4. Proses need menjadi mimpi................................................................. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jenis Kebutuhan ....................................................................................... 19 Tabel 2 Contoh dari analisis tematik :................................................................... 50 Tabel 3 Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek I .................. 62 Tabel 4 Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek II ................. 72

Tabel 5 Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek III ............... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Individu yang mengalami tunanetra adalah individu yang indera

penglihatannya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima

informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya orang yang punya penglihatan

yang baik. Berdasarkan pada tingkat ketajaman penglihatan, tunanetra terbagi atas

dua macam yaitu buta dan low vision . Dikatakan buta jika individu sama sekali

tidak mampu menerima rangsang cahaya dari luar. Sementara individu yang low

vision masih mampu menerima rangsang cahaya dari luar, tetapi ketajamannya

lebih dari 6/21 yang artinya berdasarkan tes hanya mampu membaca huruf pada

jarak 6 meter yang oleh orang berpenglihatan normal dapat dibaca pada jarak 21

meter, atau jika hanya mampu membaca ’headline’ pada surat kabar (Somantri,

2007).

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2009 sekitar 314

juta jiwa di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan dengan 45 juta jiwa

mengalami kebutaan atau tunanetra (Zeeshan & Aslam, 2013). Berbagai penyakit

yang menyebabkan tingginya angka kebutaan di Indonesia, antara lain katarak

(0,78%), glukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%), sedangkan sisanya akibat

penyakit kornea (0,10%), retina (0,13%), dan kekurangan vitamin A

(xeroftalmia). Berdasarkan hasil survei kesehatan tahun 2008, Indonesia memiliki

prosentase kebutaan sebesar 0,9% dan termasuk negara yang memiliki angka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

2

kebutaan karena katarak terbesar se-Asia Tenggara (Anna, 2011). Berdasarkan

komposisi difabilitas di Indonesia, individu yang mengalami tunanetra cukup

banyak yaitu sebesar 15,9%. (Yogasari, 2013)

Seorang tunanetra, dalam kondisinya yang khusus atau luar biasa dengan

berbagai kesulitannya, sering menghadapi berbagai masalah karena hambatan

dalam fungsi penglihatannya. Para penyandang tunanetra mengalami keterbatasan

dalam keanekaragaman pengalaman, interaksi dengan lingkungan, serta dalam

mobilitasnya, mereka semakin terhambat karena tidak tersedianya fasilitas yang

memadahi (“Fasilitas minim”, 2015). Pada akhirnya perlakuan yang diterima anak

tunanetra membentuk sikap tersendiri, menurut Sukini Pradopo (dalam Somantri,

2005) terdapat beberapa gambaran sifat anak tunanetra diantaranya ialah ragu-

ragu, rendah diri, dan curiga pada orang lain. Sedangkan Sommer (dalam

Somantri, 2005) mengatakan bahwa anak tunanetra cenderung memiliki sifat-sifat

takut yang berlebihan, menghindari kontak sosial, mempertahankan diri dan

menyalahkan orang lain, serta tidak mengakui kecacatannya.

Kesehatan dan fungsi fisik seseorang juga mempengaruhi dan membentuk

kesejahteraan psikologis individu, sehingga tidak semua orang dapat menjadi

sejahtera, terutama kaum minoritas (Schmitt & Branscombe dalam Lianawati,

2008) yang dalam hal ini adalah kaum penyandang tunanetra. Kesejahteraan

psikologis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesehatan

psikologis individu berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologis positif

(positive psychological functioning). Hal ini dikemukakan oleh para ahli

psikologi, Ryff (dalam Amawidyati & Utami, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

3

Para penyandang tunanetra menunjukkan penurunan kesejahteraan

psikologis yang secara spesifik berkaitan dengan fungsi visualnya, misalnya

dalam hal relasi sosialnya dan penerimaan dukungan sosial (Mclivane &

Reinhardt, 2001; Pinquart & Pfeiffer, 2009). Selain itu, mereka cenderung

mengalami stres lebih tinggi, tingkat kepuasan perkawinan yang lebih rendah,

kesehatan mental dan kendali akan kesejahteraan psikologis yang menurun

(Gardner & Harmon, 2002). Bahkan apabila dibandingkan dengan populasi

normal, para penyandang tunanetra di usia awal cenderung memiliki tingkat

depresi yang lebih tinggi dan kesejahteraan yang lebih rendah.

Diungkapkan pada studi yang sama, pada populasi tunanetra di Eropa,

terganggunya fungsi penglihatan membawa dampak negatif terbesar dalam

menurunkan kesejahteraan individu (Carney, 2004; Linely & Joseph, 2005),

Padahal, Mills (2010) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan

indikator keseimbangan antara dampak negatif dan positif dari suatu kondisi yang

dialami individu. Selain itu, kesejahteraan psikologis penting karena memiliki

kesejahteraan psikologis yang tinggi akan mendukung kesehatan yang lebih baik,

memperpanjang umur, meningkatkan usia harapan hidup, dan menggambarkan

kualitas hidup dan fungsi individu (Diener dkk, 2009).

Menurut Davis (dalam Kartikasari 2013), individu-individu yang

mendapatkan dukungan sosial memiliki tingkat psychological well-being yang

lebih tinggi. Dukungan sosial sendiri diartikan sebagai rasa nyaman, perhatian,

penghargaan, atau pertolongan yang dipersepsikan oleh seorang individu yang

didapat dari orang lain atau kelompok (Cobb, 1976; Gentry & Kobasa, 1984;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

4

Wallston, Alagna, DeVellis, & DeVellis, 1983; Wills, 1974, dalam Sarafino,

1990). Dukungan ini dapat berasal dari berbagai sumber, diantaranya pasangan

keluarga, teman, rekan kerja, dokter, maupun organisasi sosial.

Subjective well-being merupakan salah satu kajian dalam psikologi positif,

dan pendekatan teori yang ada salah satunya menggunakan teori need and goal

satisfaction (McGregor & Little, 1998). Penelitian Nayana (2013) menjelaskan

bahwa kebutuhan remaja akan keberadaan dan perhatian orang tua dapat menjadi

salah satu penentu kondisi well-being seorang anak. Kesejahteraan juga dapat

dijelaskan dengan teori-teori klinis yang turut dijadikan dasar seperti teori

Abraham Maslow mengenai aktualisasi diri, yang menjelaskan bahwa seorang

akan mencapai aktualisasi diri ketika kebutuhannya telah terpenuhi secara

optimal. (Alwisol, 2007)

Penjelasan diatas menunjukan pengalaman dan kesejahteraan dari anak-

anak tunanetra ternyata berbeda dengan anak yang tumbuh normal pada

umumnya. Fakta dalam kehidupan keseharian, kelompok tunanetra kurang

mendapatkan perhatian dan seringkali terhambat pula dalam relasi sosialnya.

Kecacatan fisik karena tidak dapat melihat menjadi kendala tersendiri bagi

kelompok tunanetra untuk dapat berinteraksi dengan sesamanya. Sebagian besar

dari orang tunanetra sudah tinggal di asrama sejak kecil dan hanya melakukan

relasi dengan teman-teman di asrama, hal ini dapat menimbulkan keterhambatan

dan kebutuhan afeksi dalam perkembangan anak. (Hurlock, 1980). Kebutuhan

psikologis yang tidak terpenuhi dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan

psikologis, seperti tertekan (Murray dalam Hall & Lindzey, 1993). Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

5

Maslow (dalam Alwisol, 2007) juga mengungkapkan akibat dari kegagalan

pemenuhan kebutuhan psikologis. Kegagalan memenuhi kebutuhan cinta menjadi

sumber hampir semua bentuk psikopatologi, dan kegagalan memenuhi kebutuhan

keamanan dapat mengakibatkan obssesive-compulsive.

Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial, remaja

mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam

emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam

perkembangan. Kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi dapat menimbulkan

permasalahan-permasalahan psikologis, seperti tertekan (Murray dalam Hall &

Lindzey, 1993). Selain itu, Maslow (dalam Alwisol, 2007) juga mengungkapkan

akibat dari kegagalan pemenuhan kebutuhan psikologis.

Kegagalan memenuhi kebutuhan cinta menjadi sumber hampir semua

bentuk psikopatologi, dan kegagalan memenuhi kebutuhan keamanan dapat

mengakibatkan obsesif-kompulsif. Erikson (dalam Alwisol, 2009) mengatakan

bahwa masa remaja merupakan masa krisis. Hal ini dikarenakan pada masa ini

remaja berusaha untuk menemukan indentitas dirinya. Kekacauan indentitas

mungkin terjadi seperti terbaginya gambaran diri, ketidakmampuan membina

persahabatan yang akrab, dan lain sebagainya. Kekacauan identitas yang berlebih

dapat mengakibatkan penyesuaian diri yang patologis dalam bentuk regresi ke

perkembangan sebelumnya.

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran

kebutuhan psikologis remaja penyandang tunanetra. Alasan peneliti melihat

kebutuhan psikologis sebagi aspek yang penting untuk diteliti karena pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

6

dasarnya setiap kebutuhan akan menuntut untuk dipenuhi. Menurut Murray

(dalam Alwisol, 2007), pada dasarnya setiap tingkah laku seseorang terdorong

untuk melakukan pemenuhan kebutuhan yang muncul. Pemenuhan kebutuhan ini

akan membuat seseorang mendatangkan kondisi yang menenangkan maupun

memuaskan. Begitu pula sebaliknya, kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi akan

menimbulkan perasaan yang mengecewakan hingga kondisi menekan (Hall &

Lindzey, 1993). Maka, kebutuhan-kebutuhan psikologis yang tidak dapat

terpenuhi akan menimbulkan permasalahan-permasalahan psikologis, seperti

cemas, depresi.

Dalam melihat kebutuhan diketahui ada beberapa alat tes yang dapat

menunjukan kebutuhan seseorang. Pada penelitian sebelumnya Herlina, Euis, dan

Sitti (2008) mencari tentang profil kebutuhan psikologis mahasiswa tunanetra

yang belajar di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sampel penelitian berjumlah 10 orang. Metode pengumpulan data menggunakan

kuesioner, wawancara, dan tes psikologi yaitu tes EPPS. Alat tes psikologis

seperti EPPS dianggap tidak sesuai sebagai alat ukur kebutuhan psikologis bagi

remaja tunanetra, dimana EPPS belum memiliki alat tes braille untuk remaja

tunanetra dan EPPS hanya mencakup 15 kebutuhan saja dan memungkinkan

subjek untuk melakukan faking good. Gronlund (1997) menunjukkan bahwa

ketika soal EPPS dibacakan secara lisan dalam pengerjaannya, hal ini akan

menimbulkan gangguan dari suara atau pelavalan dari tester yang membacakan.

Jika tidak membacakan dengan nada yang netral, maka hal ini akan menjadikan

petunjuk bagi subjek dalam menjawab pertanyaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

7

A. Reber dan Reber (2010) mengatakan bahwa cara paling efektif untuk

melihat kebutuhan psikologis seseorang adalah dengan menggunakan alat tes

projektif. Thematic Apperception Test (T.A.T). T.A.T merupakan salah satu tes

projektif dengan metode analisis isi, dimana subjek diminta untuk menceritakan

kejadian dalam kartu yang dirancang secara ambigu (Bellak & Abrams, 1997).

Namun, pada kenyataannya TAT tidak dapat digunakan oleh anak tunanetra

karena mereka tidak dapat melihat gambar kartu untuk mereka ceritakan

gambaran kebutuhan mereka.

Analisis Mimpi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk

melihat kebutuhan dan tekanan psikologis bagi remaja tunanetra dikarenakan

analisis mimpi bersifat mengungkap ketidaksadaran seseorang dan dapat

diterapkan oleh remaja tunanetra. Analisis mimpi dapat mengungkan kebutuhan

dan tekanan seseorang, oleh karena itu analisis mimpi merupakan dasar pemikiran

Murray dalam pembuatan tes projektif T.A.T (Bellak & Abrams, 1997).

Penelitian sebelumnya menyebutkan fungsi mimpi seperti halnya

psikoterapi yang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Sebuah mimpi

yang kita alami bisa menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan sesuatu dan

juga mengetahui sesuatu yang akan terjadi (Weiss & Lillie, 1986). Ketika kita

bermimpi maka kita seperti melakukan katarsis yang melibatkan rangkaian

peristiwa beserta emosi yang muncul dalam mimpi tersebut, sehingga itu akan

mengurangi tegangan dari dalam pikiran kita dan juga menjadi bahan refleksi

dalam bertindak. (Blumer 1933; Denzin 1990)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

8

Mimpi merupakan salah satu dari aktivitas otak ketika kita sedang tertidur.

Mimpi diciptakan oleh otak yang berfungsi untuk memikirkan kembali kejadian

yang telah terlewat dan mengaturnya dalam ingatan kita. Saat kita tertidur, otak

merefleksikan hal-hal yang kita ingat atau yang kita pikirkan disaat belum tidur

dan membuatnya seperti film yang terlihat nyata disaat kita bermimpi. (Hunt,

1989). Tanpa kita sadari, mimpi selalu berhubungan dengan pengalaman sehari-

hari kita. Mimpi yang muncul dalam cerita merupakan hasil konstruksi pikiran

dan refleksi dari pengalaman yang kita alami. Goffman (dalam Freud, 1956)

menyatakan bahwa mimpi terdiri dari konstruksi visual imagery yang melibatkan

emosi dan perasaan seseorang. Sebuah mimpi adalah deretan pemikiran, citra,

suara, dan emosi yang dialami pikiran saat tidur (Freud, 1956)

Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa orang tunanetra dapat

bermimpi, (Kirtley, 1975), ketika seseorang tidak dapat melihat dan hanya

mengandalkan indera lain untuk menangkap rangsangan dan informasi sekitar,

maka seseorang pasti lebih berusaha keras untuk dapat membangun sebuah

rangkaian pengalaman. Bermimpi adalah pengalaman yang sangat visual untuk

orang-orang yang melihat. Sekitar setengah dari semua mimpi tunanetra juga

memiliki sensasi pendengaran, tapi dalam dua penelitian berskala besar kurang

dari satu persen yang merasakan sensasi pembauan, penciuman, serta perabaan

sensorik (Snyder, 1970; Zadra, Nielsen, & Donderi, 1998).

Kerr (1993) menunjukkan bahwa sifat sangat visual dalam mimpi

tunanetra. Studi peserta tunanetra yang tidur dalam laboratorium menggunakan

awakenings selama periode REM untuk mengumpulkan laporan mimpi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

9

menunjukkan hasil serupa dengan kuesioner dan wawancara studi (Amadeo &

Gomez, 1966; Berger, Olley, & Oswald, 1962; Kerr, Foulkes, & Schmidt, 1982

dalam Kerr, 1993). Substantif konten dalam laporan mimpi orang buta kurang

mendapat perhatian daripada ada atau tidaknya citra visual. Dari beberapa jurnal

yang ada, sebagian besar jurnal hanya menjelaskan mengenai konteks dalam

mimpi tunanetra. Kurangnya penjelasan penelitian mengenai analisis konten

mimpi bagi tunanetra untuk melihat kebutuhan dan tekanan yang muncul dalam

ketidaksadaran menjadi perhatian tersendiri. Berdasarkan penjabaran teoritis yang

ada peneliti ingin mengetahui dinamika kebutuhan siswa tunanetra.

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif analisis tematik dengan

cerita mimpi. Pengambilan data penelitian akan menggunakan metode wawancara

terstruktur dan pengungkapan cerita mimpi dengan tema yang telah disusun oleh

peneliti. Metodologi ini menitikberatkan pada analisis cerita mimpi dan intepretasi

peneliti dalam mengungkapkan kebutuhan dan tekanan yang terkandung dalam

cerita subjek. Intepretasi tersebut akan didukung pula dengan hasil wawancara

dari significant other.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada apa yang telah dipaparkan, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran kebutuhan dan tekanan psikologis

yang dimiliki remaja penyandang tunanetra yang terungkap dalam cerita mimpi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

10

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebutuhan

psikologis remaja penyandang tunanetra dengan analisis tematik menggunakan

cerita mimpi.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan

pengetahuan dan pemahaman ilmu psikologi, terutama psikologi

kepribadian dan psikologis perkembangan mengenai kebutuhan psikologis

(need) dan tekanan (press) pada remaja penyandang tunanetra.

2. Manfaat Praktis

a. Gambaran mengenai kebutuhan psikologis yang dimiliki oleh remaja

penyandang tunanetra diharapkan dapat membantu para penyandang

tunanetra untuk lebih memahami diri sendiri.

b. Penelitian ini juga bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat sekitar

para penyandang tunanetra agar dapat lebih menyadari mengenai

kebutuhan-kebutuhan psikologis yang dimiliki para penyandang

tunanetra sehingga dalam upaya melakukan pemenuhan kebutuhan

psikologis dapat memberikan bantuan agar kebutuhan psikologis para

penyandang tunanetra dapat terpenuhi secara maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

12

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebutuhan Psikologis

2.1.1 Pemahaman tentang Kebutuhan Psikologis

Menurut Murray (dalam Alwisol, 2009), pemahaman diri harus dilakukan

secara personal. Dalam prinsip ini, Murray sangat terpengaruh oleh Freud yang

menekankan mengenai keunikan manusia secara individualitas. Murray melihat

bahwa masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang semuanya memiliki

pengaruh yang sama dalam menentukan perilaku individu dan perlu adanya

pemahaman mengenai fungsi lainnya. Dalam “A need theory of personaliy”

Murray menjelaskan bahwa disadari atau tidak, setiap perilaku manusia didasari

oleh motivasi tertentu Ini merupakan asumsi dasar dari pandangan psikologi.

Motivasi merupakan kekuatan dinamis, pemberi energi, dan pengarah perilaku

manusia. Dalam pembahasan motivasi harus berbicara mengenai kebutuhan-

kebutuhan. Teori Murray bersifat neurofisiologis, dalam arti kepribadian manusia

dipahami dari akar fisiologisnya. Murray menjelaskan bahwa manusia memiliki

tegangan dalam diri salah satunya dijelaskan dengan tidak tepenuhinya kebutuhan.

Kebutuhan menurut Murray (dalam Alwisol, 2009 ; Hall & Lindzey, 1993)

merupakan suatu konstruk pada bagian otak yang memiliki suatu kekuatan dan

mengatur beberapa hal seperti persepsi, apersepsi, konasi dan mengubah situasi

yang ada dan yang tidak memuaskan. Kebutuhan dapat langsung dibangkitkan

melalui proses internal, tetapi lebih sering dibangkitkan oleh pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

13

lingkungan. Kebutuhan menunjukkan dirinya dengan mengarahkan individu untuk

mendapatkan atau menghindari, mengarahkan perhatian dan merespon tekanan-

tekanan tertentu. Setiap kebutuhan biasanya dibarengi oleh perasaan atau emosi

tertentu yang khas dan memiliki cara tertentu untuk mengekspresikannya.

Kebutuhan dapat bersifat lama atau sementara.

Biasanya, kebutuhan bertahan lama dan memunculkan serangkaian

perilaku yang mengubah situasi awal menjadi situasi yang menenangkan atau

memuaskan individu tersebut. Adanya kebutuhan dapat disimpulkan dari: (1) hasil

akhir dari tingkah laku, (2) pola-pola khusus dari tingkah laku, (3) perhatian dan

respon yang terjadi terhadap kelompok stimuli tertentu, (4) ekspresi terhadap

suasana emosi tertentu, (5) ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan pada hasil

akhir,(6) ungkapan atau laporan subjektif mengenai perasaan, maksud dan tujuan

(Alwisol, 2009 ; Hall & Lindzey, 1993).

Kebutuhan-kebutuhan ini saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.

Hal ini dikarenakan tidak ada kebutuhan yang berdiri sendiri dan setiap kebutuhan

memiliki kekuatan yang berbeda. Kebutuhan juga dapat dibedakan menurut

kondisi kepentingannya atau keinginannya dengan yang mana ada kekuatan

emosional dalam melakukan suatu tingkah laku, suatu karakteristik yang Murray

sebut sebagai kebutuhan prepotency. Apabila, sebagai contoh, kebutuhan terhadap

udara dan air tidak terpuaskan, hal tersebut bisa menjadi kebutuhan yang paling

diinginkan dan menjadi tingkah laku yang mendominasi secara keseluruhan. Pada

waktu lainnya, apabila kebutuhan primer sudah dipuaskan, kebutuhan agresi

mungkin menjadi kebutuhan yang terkuat. Kebutuhan tertentu bisa saling ber-fusi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

14

meskipun tidak selalu sama, bisa jadi saling melengkapi, sehingga dapat

dipuaskan oleh satu tingkah laku atau satu set tingkah laku. Sebagai contoh,

dengan mendapatkan popularitas dan kekayaan melalui suatu pekerjaan,

pencapaian prestasi, penguasaan, dan otonomi semua kebutuhannnya akan

terpuaskan. Konsep subsidiation mengacu pada situasi dimana satu kebutuhan

dilakukan untuk membantu memuaskan kebutuhan lainnya. Sebagai contoh, untuk

memuaskan kebutuhan afiliasi (n Aff) dengan bergabung dan berbaur bersama

orang lain, mungkin menjadi penting untuk berlaku sopan dan menghargai orang

lain (hanya untuk memenuhi kebutuhan dihargai). Kebutuhan untuk dihargai

kemudian menjadi pelengkap bagi kebutuhan afiliasi. (Schultz, 1981)

Berdasarkan pada definisi kebutuhan psikologis diatas, kebutuhan

merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang dimiliki oleh setiap individu yang

memiliki suatu kekuatan dan mengatur beberapa hal seperti persepsi, apersepsi,

konasi dan mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan. Kebutuhan

dapat muncul dari proses internal maupun eksternal. Pada dasarnya, dalam diri

individu terdapat banyak kebutuhan psikologis dan kebutuhan-kebutuhan

psikologis tersebut saling berinteraksi dan saling mempengaruhi sesuai dengan

kekuatan dari masing-masing kebutuhan tersebut.

2.1.2 Hal-hal yang berkaitan dengan Kebutuhan Psikologis.

2.1.2.1 Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan

seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini

diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Berdasarkan teori hierarki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

15

kebutuhan Abraham Maslow, arti motivasi adalah 'alasan' berkaitan dengan

pleasure principle yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang

individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang

tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang

diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Jadi, motivasi

merupakan suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang

menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah laku.

Gambar 1. Gambar bagan motivasi

Sumber: “Modul TAT Universitas Surabaya”, oleh Sutyas Prihanto, 1993

2.1.2.2 Motif

William G Scott (1962: 82) menerangkan tentang motive adalah

kebutuhan yang belum terpuaskan yang mendorong individu untuk mencapai

tujuan tertentu. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan, motive adalah

dorongan yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan guna

memenuhi kepuasannya yang belum terpuaskan. Selain itu, Maslow sebagaimana

diungkap pada halaman sebelumnya membagi kebutuhan manusia ke dalam

Kebutuhan

(need)

Dorongan

(drive)

Motif

Perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

16

beberapa hirarki, yakni kebutuhan-kebutuhan fisik, keselamatan dan keamanan,

sosial, penghargaan atau prestise dan kebutuhan aktualisasi diri.

Motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan

adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Motif

berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu

motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang

mendorong untuk berbuat atau driving force. Motif sebagai pendorong sangat

terikat dengan faktor - faktor lain, yang disebut dengan motivasi. Motivasi

merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku

ke arah tujuan.

2.1.2.3 Press

Tekanan dari suatu objek (bisa berupa manusia, benda, atau situasi) adalah

apa yang dapat dilakukan objek itu kepada subjek (penerima tekanan), suatu

kekuatan yang dimiliki oleh objek untuk mempengaruhi subjek dengan cara

tertentu. Variasi tekanan yang mengenai diri seseorang tak terhingga banyaknya,

atau sama dengan jumlah peristiwa yang ditemui orang setiap saat. Murray (1938)

menyebut berbagai tekanan terpenting yang biasanya dialami anak-anak. Ragam

tekanan pada anak-anak mudah dikenali dan diklasifikasi karena variasi

pengalaman anak yang masih sempit.

Ada dua jenis tekanan; tekana alfa (alfa press): kualitas lingkungan yang

muncul dalam kenyataan; dan tekanan beta (Beta Press): kualitas lingkungan

sebagaimana teramati oleh individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

17

2.1.2.4 Interaksi Kebutuhan dan Tekanan : Tema

Dinamika sebuah unit perilaku dijelaskan Murray dengan mengajukan

tema , yang berkaitan dengan interaksi antara kebutuhan dan tekanan. Dalam

beberapa hal, tema adalah sebuah aspek proceeding; yang terakhir mendefinisikan

sebuah interaksi orang-orang atau orang objek yang dapat diamati dan dengan

waktu yang terbatas; yang pertama menjelaskan motif-motif yang bekerja dalam

interaksi itu.Karena beberapa proceeding dapat membentuk sebuah serial maka

sejumlah tema dapat dikombinasikan untuk membentuk tema serial.

Berkaitan dengan gagasan tema dan konsep kebutuhan utama Murray

menyebut need integrate (kebutuhan utuh)- sebuah kebutuhan untuk jenis

interaksi tertentu dengan jenis orang atau objek tertentu. Seringkali terjadi bahwa

seseorang mengasosiasikan objek tertentu dengan kebutuhan tertentu. Satu contoh

dari need integrate yaitu cinta pada musik klasik berhadapan dengan misalnya

rock, country atau jenis musik lain. Kita akan menghadapi need integrate dalam

cara yang lain nanti.

Gambar 2. Interaksi kebutuhan dan tekanan

Sumber: “Modul TAT Universitas Surabaya”, oleh Sutyas Prihanto, 1993

Secondary

(Psychogenic)

Need

Alpha

Beta

Press

Combine, Fuse,

and Interact

Differentiated

Behavior (Thema)

Primary

(Viscerogenic)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

18

2.1.3 Tipe-tipe Kebutuhan Psikologis

Murray (dalam Hall & Lindzey, 1993) membedakan tipe kebutuhan ke

dalam lima kelompok, yaitu:

a. Viscerogenic and Psychogenic Needs (Kebutuhan Viskerogenik atau Kebutuhan

Primer dan Kebutuhan Psikogenik atau Kebutuhan Sekunder)

Kebutuhan viskerogenik merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan

organ-organ tubuh terutama berkaitan dengan kepuasan fisik. Contoh: kebutuhan

akan udara, air, makan, seks, laktasi, kencing dan defekasi. Sedangkan kebutuhan

psikogenik merupakan kebutuhan yang berasal dari kebutuhan viskerogenik dan

tidak memiliki hubungan dengan kepuasan fisik. Kebutuhan sekunder sebanyak

28 buah. Contoh: kebutuhan berprestasi, pengakuan, otonomi, eksibisi, dll.

b. Proactive and Reactive Needs (Kebutuhan Proaktif dan Kebutuhan Reaktif)

Kebutuhan proaktif adalah kebutuhan yang hampir selalu ditentukan dari

dalam diri. Kebutuhan ini bergerak dengan spontan sebagai akibat dari sesuatu

yang berasal dari dalam diri orang tersebut bukan akibat dari lingkungan.

Sedangkan kebutuhan reaktif merupakan kebutuhan yang digerakkan dari luar diri

individu sebagai akibat dari respon individu terhadap lingkungan.

c. Overt and Covert Needs (Kebutuhan Terbuka dan Kebutuhan Tertutup)

Kebutuhan overt merupakan kebutuhan yang nyata, dimana kebutuhan ini

dapat dilihat secara langsung atau segera yang tercermin dalam tingkah laku

motorik. Sedangkan kebutuhan covert merupakan kebutuhan yang laten atau

tersembunyi, dimana kebutuhan ini biasanya dikekang, dihambat atau ditekan

yang biasanya muncul dalam bentuk fantasi atau impian. Kebutuhan tertutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

19

merupakan hasil dari penginternalisasian superego, dimana superego menentukan

perilaku-perilaku yang pantas atau dapat diterima.

d. Focal and Diffuse Types of Needs (Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan

yang Menyebar)

Kebutuhan yang memusat berarti kebutuhan yang memiliki hubungan

yang erat dengan objek-objek tertentu, sedangkan kebutuhan yang menyebar

berarti kebutuhan ini bersifat umum yang berlaku hampir di setiap keadaan.

e. Effect and Modal Types of Needs (Kebutuhan Akibat dan Kebutuhan Modal)

Kebutuhan akibat adalah kebutuhan yang mengarah pada suatu keadaan

yang diinginkan, sedangkan kebutuhan modal adalah kecenderungan untuk

melakukan perilaku-perilaku tertentu demi perilaku itu sendiri.

Tabel 1.

Jenis Kebutuhan Menurut Murray

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

N Abasement

(merendah)

Tunduk secara pasif

kepada kekuatan

eksternal, merasa

bersalah bila orang

lain berbuat

kesalahan,

menerima

inferioritas,

fitnahan, kesalahan,

Malu

Berdosa

Rendah diri

Aggression (Agresi)

Dominance

(Kekuasaan orang

lain )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

20

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

kekalahan,

menyalahkan atau

membahayakan diri.

N Achievement

(berprestasi)

Untuk

menyelesaikan

sesuatu yang sulit

dan menarik,

menguasai,

mengatasi rintangan,

dan mencapai

standar, berbuat

sebaik mungkin,

bersaing

mengungguli orang

lain.

Semangat

Ambisi

Competing

Contemporary

(Tugas

Saingan )

N Affiliation

(berafiliasi)

Mendekati dan

menyenangi

kerjasama dengan

orang lain,

mendapat afeksi dari

orang yang

disenangi, menjadi

Kepercayaan

Afeksi

Cinta

Empati

Aloneness

(Kesendirian)

Friendship

(Positif: banyak

teman

Negatif: tidak

memiliki teman)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

21

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

teman bagi orang

lain, berbaik hati,

berbuat sesuatu

bersama dengan

orang lain.

N Agression

(menyerang)

Mengatasi oposisi

dengan kekerasan,

berkelahi, membalas

penghinaan,

menghukum,

melukai,

membunuh,

meremahkan,

mengutuk dan

memfitnah.

Menyerang

pendapat orang lain,

mempermainkan

orang lain.

Marah

Mengamuk

Benci

Agression (Agresi)

physical danger,

physical Injury

(Keterancaman

karena superioritas)

Rejection

(Penolakan)

N Autonomy

(mandiri)

Untuk menjadi

bebas, melawan

paksaan atau

Terhambat

Marah

Physical Insupport,

Coercion (Positif:

toleran, terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

22

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

hambatan,

menghindari

kekuasaan orang

lain, mandiri, tidak

terikat, menolak

kelaziman. Berdiri

sendiri dalam

membuat keputusan,

menghindari urusan

dan campur tangan

orang lain.

Negatif: hambatan

fisik, kekuasaan )

N Counteraction

(mengimbangi)

Memperbaiki

kegagalan dengan

berjuang lagi,

menghilangkan

pelecehan,

mengatasi

kelemahan,

menekan takut,

mengembalikan

nama baik,

mempertahankan

Kebanggaan

Bersalah

Succorance

(Tuntutan tanggung

jawab )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

23

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

harga diri.

N Blame Avoidance

(membela diri)

Mempertahankan

diri terhadap

serangan, kritik dan

celaan,

menyembunyikan

atau membenarkan

perbuatan tercela,

menyembunyikan

kegagalan,

penghinaan.

Malu

Kecemasan

Kecil

Deception

(Ancaman moral

Beban yang terlalu

berat )

N Deference

(menghormati)

Mengagumi dan

menyokong atasan,

memuji,

menyanjung.

Menyuruh orang

lain memutuskan

sesuatu mengenai

dirinya, tunduk,

menyesuaikan diri

dengan harapan

Inferioritas

Keamanan

Prohibition

(Wibawa )

Dominance

(Kekuatan

organisasi )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

24

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

orang lain, berbuat

lebih baik dari

contohnya.

N Dominance

(menguasai)

Mengontrol

lingkungan orang

lain, mempengaruhi

dengan sugesti,

persuasi atau

perintah, membuat

orang lain

mengerjakan apa

yang disuruhnya.

Untuk diperlakukan

sebagai pemimpin.

Keyakinan diri

Dikagumi

Inferiority

(Inferioritas orang

lain )

N Recognition

(penonjolan diri)

Untuk

mengesankan,

dilihat dan didengar,

membuat orang lain

kagum, bergairah,

terpesona, terhibur,

terkejut, terangsang,

terpikat. Menjadi

Kebanggaan

Superioritas

Ekstasi

Social/Indulgence

(Lingkungan yang

toleran

Sanjungan )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

25

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

pusat perhatian,

menonjolkan

prestasi, menyatakan

keberhasilannya.

N Harm Avoidance

(menghindari

bahaya)

Menghindari rasa

sakit, luka, penyakit,

kematian. Melarikan

diri dari situasi

bahaya, tindakan

pencegahan. Untuk

melindungi diri

sendiri tanpa

mengadakan

perlawanan.

Rasa aman

Kecurigaan

physical danger,

physical Injury

(Situasi yang tidak

menentu

Bahaya yang

tersembunyi )

N Inavoidance

(menghindari rasa

hina)

Menghindari

penghinaan, keluar

dari situasi yang

memalukan, kondisi

yang bisa

menimbulkan

pelecehan, makian,

ejekan, atau sikap

Gamang

Takut

Superiority

(Kekuatan luar yang

kuat dan tidak dapat

diduga )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

26

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

masa bodoh.

Menahan diri untuk

bertindak karena

takut gagal.

N Nurturance

(merawat,

memelihara)

Memberi simpati,

membantu,

melindungi,

menyenangkan

orang lain yang

tidak berdaya atau

bayi atau orang yang

lemah, membantu

orang dalam bahaya.

Untuk mengampuni

dan berlaku

dermawan untuk

orang lain.

Kasih sayang

Terharu

Lembut hati

Succorance (Situasi

yang mengiba

meminta bantuan )

N Order (teratur) Membuat semua

teratur, menjaga

kebersihan, susunan,

organisasi,

keseimbangan,

Tenang

Tidak terburu-buru

Discipline (Disiplin

Kerapian )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

27

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

kerapian, ketelitian.

Untuk berbuat

secara teratur

dengan perencanaan

yang cermat

sebelumnya.

N Play (bermain) Bersenang-senang

tanpa tujuan lain,

tertawa dan

berkelakar, relaksasi

dari stress secara

menyenangkan, ikut

dalam permainan,

sport, menari,

minum dan berjudi.

Untuk

mentertawakan

segala hal.

Gembira

Santai

Tanpa beban

Sentience (Tugas

yang ringan

Waktu luang)

N Rejection

(penolakan)

Memisahkan diri

dari orang yang

tidak disenangi.

Mengucilkan,

Benci

Menghina

Tidak senang

Deception

(Lingkungan yang

tidak

menguntungkan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

28

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

melepaskan,

mengusir, tidak

mempedulikan,

menghina atau

memutuskan

hubungan dengan

objek yang tidak

dikehendaki.

N Sentience

(keharuan)

Mencari dan

menikmati kesan

yang menyentuh

perasaan. Untuk

memiliki dan

menikmati

keindahan,

kesempurnaan yang

abadi.

Terharu

Ke-Ilahian

Sentience

(Ketenteraman

Keindahan

Ketenangan )

N Sex (seks) Membangun

hubungan erotik,

nelakukan hubungan

seksual.

Memperoleh

Terangsang

Cinta

Exposure

(Rangsangan erotik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

29

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

rangsangan fisik dan

psikologik,

memuaskan libido.

N Succorance

(membuat orang

iba)

Mendapat kepuasan

dengan memperoleh

seimpati dari orang

lain, mendekat

kepada

pelindungnya, untuk

dinasehati,

dimaafkan.

Membuat orang lain

mengerti dan

membantu dirinya.

Kecemasan

Tidak berdaya

Tanpa harapan

Nurturance

(Positif: simpati

lingkungan )

Rejection

(Negatif: ditolak

lingkungan )

N Under-standing

(memahami)

Menanyakan atau

menjawab

pertanyaan umum,

tertarik pada teori,

memikirkan,

merumuskan,

menganalisa dan

menggeneralisir.

Eksplorasi

Paranoid

Intellectual

(Lingkungan

akademik )

Diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

30

Daftar Kebutuhan

Menurut Murray

Batasan Singkat Emosi yang

Terlibat

Press yang

Menyumbang

Untuk memahami

apa saja fenomena

yang merangsang

dirinya.

2.1.4 Review Literatur tentang Metode Asesmen Kebutuhan Psikologis

Tunanetra.

Penelitian sebelumnya mengenai kebutuhan mahasiswa tunanetra pernah

dilakukan oleh Herlina, dkk (2008) mencari tentang profil kebutuhan psikologis

mahasiswa tunanetra yang belajar di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia. Sampel penelitian berjumlah 10 orang. Metode

pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan tes psikologi yaitu

tes EPPS. Data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profil kebutuhan psikologis antara

mahasiswa tunanetra yang mengalami kebutaan sejak lahir dengan mahasiswa

tunanetra yang mengalami kebutaan setelah lahir.

Namun, alat tes psikologis seperti EPPS dianggap masih memiliki

kerkurangan sebagai alat ukur kebutuhan psikologis bagi remaja tunanetra,

dimana EPPS belum memiliki alat tes braille untuk remaja tunanetra dan EPPS

hanya mencakup 15 kebutuhan saja dan memungkinkan subjek untuk melakukan

faking good. Gronlund (1997) menunjukkan bahwa ketika soal EPPS dibacakan

secara lisan dalam pengerjaannya, hal ini akan menimbulkan gangguan dari suara

atau pelavalan dari tester yang membacakan. Jika tidak membacakan dengan nada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

31

yang netral, maka hal ini akan menjadikan petunjuk bagi subjek dalam menjawab

pertanyaannya.

2.2 Remaja Tunanetra

2.2.1 Pengertian Remaja Tuna Netra

Santrock (2002) menjelaskan masa remaja merupakan masa transisi dari

masa anak-anak menuju masa dewasa. Hurlock (1980) membagi masa remaja

menjadi masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal berlangsung

kira-kira antara usia 13-16 tahun, dan masa remaja akhir berlangsung antara usia

16-18 tahun. Menurut Santrock (2003) perubahan fisik yang terjadi pada remaja

terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat

badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar

pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan

menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat

reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan

tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarlito Wirawan Sarwono, 2006: 52).

Sementara itu, Erikson (dalam Alwisol, 2009) mengatakan bahwa masa remaja

merupakan masa krisis. Hal ini dikarenakan pada masa ini remaja berusaha untuk

menemukan indentitas dirinya. Kekacauan indentitas mungkin terjadi seperti

terbaginya gambaran diri, ketidakmampuan membina persahabatan yang akrab,

dan lain sebagainya. Kekacauan identitas yang berlebih dapat mengakibatkan

penyesuaian diri yang patologis dalam bentuk regresi ke perkembangan

sebelumnya.

Pengertian Individu yang mengalami tunanetra adalah individu yang

indera penglihatannya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

32

informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya orang yang punya penglihatan

yang baik. Sementara itu, pemilihan subjek remaja yang memiliki kisaran umur

12-17 tahun yang dipilih oleh peneliti dengan asumsi bahwa remaja penyandang

tunanetra sudah matang dalam berbahasa dibandingkan dengan anak penyandang

tunanetra.

2.2.2 Tunanetra dalam Tinjauan Mendetail

a. Jenis-jenis Tunanetra.

Berdasarkan pada tingkat ketajaman penglihatan, tunanetra terbagi atas

dua macam yaitu buta dan low vision . Dikatakan buta jika individu sama sekali

tidak mampu menerima rangsang cahaya dari luar (Somantri, 2007). Definisi

ketunanetraan menurut WHO didasarkan pada ketajaman penglihatan dan lantang

pandang yang dimiliki seseorang. Seseorang dikatakan buta jika ketajaman

penglihatannya <3/60, sedangkan low vision jika <6/18 sampai ≥3/60, dengan

lantang pandang <20 . (Mason & Mc Call, 1999). Kebutaan atau ketunanetraan

memiliki beberapa istilah dan pengertian. Menurut aspek pendidikan, definisi

ketunanetraan didasarkan pada fungsi penglihatan untuk kepentingan pendidikan,

sehingga diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu :

1. Blind (buta): seseorang yang belajar menggunakan materi perabaan

dan pendengaran

2. Low vision (kurang lihat): seseorang yang dalam belajarnya masih

dapat menggunakan penglihatannya dengan adaptasi tertentu

3. Limited vision: seseorang yang mengalami gangguan penglihatan

dalam belajar pada situasi yang normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

33

b. Penyebab Gangguan Pengelihatan

Klasifikasi dari gangguan penglihatan lazimya didasarkan pada daerah

permasalahan secara anatomis. Seperti kelainan dapat dikelompokkan ke dalam

struktur refraktif mata, anomali otot di dalam sistem penglihatan, dan struktur

reseptif dari mata.

a. Masalah-Masalah Refraktif

Jenis yang paling umum dari gangguan penglihatan adalah di dalam

masalah-masalah refraksi yang terjadi ketika struktur refraksi dari mata

(kornea atau lensa) gagal untuk memfokuskan cahaya secara tepat ke

retina. Terdapat empat jenis masalah refraktif: hyperopia (mata jauh),

myopia (mata dekat), astigmatisme(penglihatan kabur), dan katarak (lensa

menjadi buram atau tak tembus cahaya).

b. Kelainan-Kelainan Otot

Kelainan-kelainan ini timbul ketika satu atau lebih otot mata yang utama

menjadi lemah dan tidak stabil, yang mengakibatkan hilangnya kontrol

dan kemampuan untuk menjaga tegangan (tension). Individu-individu

yang menderita kelainankelainan otot umumnya memiliki

kesulitan/hambatan dalam menjaga fokus mereka terhadap benda tertentu

bahkan untuk waktu yang sangat singkat. Terdapat tiga jenis kelainan-

kelainan otot: nystagmus (gerakan mata cepat yang tak terkontrol),

strabismus (mata juling), amblyopia (mata yang nampak normal, tetapi

tidak berfungsi seharusnya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

34

c. Masalah-Masalah Reseptif

Kelainan-kelainan ini diakibatkan dari degenerasi atau kerusakan

retina dan syaraf optik. Kelainan yang diasosiasikan denga struktur

reseptif dari mata meliputi atrophy optik, retinitis pigmentosa, lepas retina,

retinopathy prematur (ROP). Usia terjadinya kehilangan penglihatan

secara signifikan mengubah tingkatan dan variasi dari dampak pada

perkembangan seseorang. Apabila penglihatan hilang sebelum usia 5

tahun, gambaran-gambaran visual yang berguna dapat hilang dan pengaruh

negatif pada fungsi secara keseluruhan cenderung menjadi yang paling

besar. Apabila penglihatan terganggu atau hilang pada usia setelah 5

tahun, beberapa ingatan-ingatan visual dapat tersimpan dan dapat

membantu “dalam membayangkan dan memahami konsep-konsep” (Best,

1992, hal. 3). Ingatan-ingatan visual akan tersimpan selama beberapa

tahun.

2.2.3 Karateristik Tunanetra

Pada dasarnya manusia menghendaki semua kebutuhan-kebutuhannya

dapat terpenuhi secara wajar baik kebutuhan biologis, kebutuhan psikologis, dan

kebutuhan sosiologis. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut secara

memadai akan mendatangkan keseimbangan dalam perkembangannya dan

keutuhan integritas pribadi. Keberhasilan dalam mencapai tugas perkembangan

pada suatu fase akan membawa konsekuensi kebahagiaan serta akan

memperlancar tugas perkembangan pada fase berikutnya, dan sebaliknya jika

pada suatu fase mengalami kegagalan maka akan mengganggu proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

35

perkembangan pada fase berikutnya. Begitu halnya dengan anak tunanetra yang

mengalami keterhambatan dalam beberapa perkembangannya, hal ini dapat

mempengaruhi terhambatnyaa pemenuhan kebutuhan.

1. Perkembangan Kognitif Anak Tunanetra

Menurut Somantri (2012: 67) “Indera penglihatan ialah salah satu

indera penting dalam menerima informasi yang datang dari luar

dirinya.”Setiap manusia membutuhkan indera penglihatan untuk

mengamati objek atau untuk memperoleh suatu informasi yang berada di

lingkungan sekitarnya. Melalui indera penglihatan, manusia akan

memperoleh pengetahuan dari lingkungan sekitarnya dengan jelas, karena

dengan indera penglihatan sesuatu yang bersifat abstrak dapat

digambarkan secara konkrit. Sehingga informasi yang perolehnya dapat

lebih cepat dan mudah dipahami. “Anak tunanetra memiliki keterbatasan

atau bahkan ketidakmampuan dalam menerima rangsang atau informasi

dari luar dirinya melalui indera penglihatannya”, Somantri (2012: 68).

Seseorang yang mengalami tunanetra tidak dapat menafsirkan suatu objek

atau benda dengan sempurna. Biasanya seseorang yang mengalami

tunanetra menafsirkan suatu objek atau benda dengan menggunakan

indera-indera yang lain, seperti indera peraba, pembau, dan pengecap,

terutama indera yang sering digunakan yaitu, indera pendengaran. Dalam

hal ini, proses memperoleh informasinya dengan mendengarkan dari orang

lain, yaitu secara lisan (ucapan), sehingga hanya dapat melukiskan sesuatu

objek atau benda dengan arahnya, ukurannya, dan tempat objek itu berada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

36

Menurut Somantri (2012: 68) “Bagi tunanetra setiap bunyi yang

didengarnya, bau yang diciumnya, kualitas kesan yang dirabanya, dan rasa

yang dicecapnya memiliki potensi dalam pengembangan kemampuan

kognitifnya.”

Menurut Salsabila (2013) kemampuan kognitif anak tunanetra

dapat dioptimalkan melalui fasilitas, seperti bacaan dan tulisan Braille,

keyboarding, alat bantu menghitung, mesin baca Kurzweil, buku bersuara,

komputer, latihan orientasi dan mobilitas, menggunakan pemandu, tongkat

pemandu dan kemampuan diri dalam melakukan aktivitas.

2. Perkembangan Motorik Anak Tunanetra

Perkembangan motorik anak tunanetra menurut penjelasan

Somantri (2012):

Perkembangan motorik anak tunanetra cenderung lambat

dibandingkan dengan anak awas pada umumnya, karena dalam

perkembangan perilaku motorik diperlukan adanya koordinasi fungsional

antara neuromuscular system (sistem persyarafan dan otot) dan fungsi

psikis (kognitif, afektif, dan konatif), serta kesempatan yang diberikan

oleh lingkungan. Fungsi neuromuscular system tidak bermasalah tetapi

fungsi psikisnya kurang mendukung serta menjadi hambatan tersendiri

dalam perkembangan motoriknya. Secara fisik, mungkin anak mampu

mencapai kematangan sama dengan anak awas pada umumnya, tetapi

karena fungsi psikisnya (seperti pemahaman terhadap realitas lingkungan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

37

kemungkinan mengetahui adanya bahaya dan cara menghadapi,

keterampilan gerak yang serba terbatas, serta kurangnya keberanian dalam

melakukan sesuatu) mengakibatkan kematangan fisiknya kurang dapat

dimanfaatkan secara maksimal dalam melakukan aktivitas motorik.

Hambatan dalam fungsi psikis ini secara langsung atau tidak langsung

terutama berpangkal dari ketidakmampuannya dalam melihat.

Menurut Mestika (2012) “Pergerakan motorik anak tunanetra yang

sudah dapat berjalan dapat dilatih dengan olahraga yang dilakukan untuk

saluran penghubung kualitas hidup melalui sarana bantu atletik lari dengan

sistem kerja line follower.” Menurut Rudiyati (2009) “Selain melakukan

olahraga dapat pula diberikan kepekaan non-visual untuk melatih

perkembangan motorik penderita tunanetra melalui kegiatan latihan

kepekaan pendengaran, latihan kepekaan taktual, latihan kepekaan

pembau, latihan kepekaan pencecap, latihan kinestetik dan latihan

keseimbangan/vestabula.”

3. Perkembangan Emosi Anak Tunanetra

Menurut Somantri (2012: 80-83) perkembangan emosi anak

tunanetra digambarkan sebagai berikut: Perkembangan emosi anak

tunanetra akan sedikit mengalami hambatan dibandingkan dengan anak

yang awas. Keterlambatan ini terutama disebabkan oleh keterbatasan

kemampuan anak tunanetra dalam proses belajar. Pada awal masa kanak-

kanak, anak tunanetra mungkin akan melakukan proses belajar mencoba-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

38

coba untuk menyatakan emosinya, namun hal ini tetap dirasakan tidak

efisien karena dia tidak dapat melakukan pengamatan terhadap reaksi

lingkungannya secara tepat. Akibatnya pola emosi yang ditampilkan

mungkin berbeda atau tidak sesuai yang diharapkan oleh diri maupun

lingkungannya.

Kesulitan bagi anak tunanetra ialah ia tidak mampu belajar secara

visual tentang respon apa saja yang harus diberikan terhadap stimulus-

stimulus tersebut. Dengan kata lain anak tunanetra memiliki keterbatasan

dalam berkomunikasi secara emosional melalui ekspresi atau reaksi-reaksi

wajah atau tubuh lainnya untuk menyampaikan perasaan yang

dirasakannya kepada orang lain. Perkembangan emosi anak tunanetra akan

semakin terhambat apabila mengalami deprivasi emosi, yaitu kurang

memiliki kesempatan untuk menghayati pengalaman emosi yang

menyenangkan seperti kasih sayang, kegembiraan, perhatian dan

kesenangan. Anak yang mengalami deprivasi emosi ini adalah anak-anak

yang pada masa awal kehidupan atau perkembangannya ditolak

kehadirannya oleh keluarga atau lingkungannya. Deprivasi emosi ini akan

sangat berpengaruh terhadap aspek perkembangan lainnya seperti

kelambatan dalam perkembangan fisik, motorik, bicara, intelektual, dan

sosialnya.

Jadi perkembangan emosi anak tunanetra harus ditangani dengan

tepat agar tidak terjadi deprivasi emosi melalui kasih sayang, kegembiraan,

perhatian dan kesenangan dari keluarganya. Memberikan motivasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

39

lebih agar anak tunanetra tidak memiliki rasa takut, malu, khawatir, cemas,

mudah marah, iri hati, serta kesedihan yang berlebihan.

4. Perkembangan Sosial Anak Tunanetra

Perkembangan sosial anak tunanetra dijelaskan Somantri (pg 83-

85) sebagai berikut, yaitu: Hambatan-hambatan muncul pada anak

tunanetra sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari

ketunanetraan, yaitu kurangnya motivasi, kekuatan menghadapi

lingkungan sosial, perasaan rendah diri, malu, penolakan masyarakat,

penghinaan, sikap tak acuh, ketidakjelasan tuntutan sosial, terbatasnya

kesempatan belajar tentang pola tingkah laku yang diterima merupakan

kecenderungan tunanetra yang dapat mengakibatkan perkembangan

sosialnya menjadi terhambat.

Pengalaman sosial anak tunanetra pada usia dini yang tidak

menyenangkan sebagai akibat dari sikap dan perlakuan negatif orang tua

dan keluarganya akan sangat merugikan perkembangan anak tunanetra.

Hal ini karena usia tersebut merupakan masa-masa kritis dimana

pegalaman-pengalaman dasar sosial yang terbentuk pada masa itu akan

sulit untuk diubah dan terbawa sampai ia dewasa. Untuk menghindari

kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam

perkembangan sosial anak tunanetra, sikap dan perlakuan orang tua serta

keluarga tunanetra nampaknya harus menjadi perhatian terutama pada usia

dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

40

5. Perkembangan Kepribadian Anak Tunanetra

Pada hakikatnya perkembangan apapun mengenai anak tunanetra

sangat bergantung pada orang yang menanganinya. Jika anak tunanetra

didukung dan dipercaya untuk melakukan kegiatan yang positif maka

perkembangannya pun akan bermakna. Sebagai orang terdekat, orang tua

dan keluarga sangat berperan dalam perkembangan segala aspek anak

tunanetra sehingga dianjurkan bahkan diharuskan pihak-pihak ini memberi

dorongan/ motivasi, terus secara continue memberi semangat dan

memberikan input yang dapat menimbulkan perkembangan positif bagi

anak tunanetra termasuk dalam perkembangan kepribadian sehingga anak

tunanetra dapat menyadari, mengenali dan memiliki konsep diri.

Davis Kirtley, 1975 (dalam Somantri, 2012: 85-86) menyatakan

mengenai proses perkembangan awal anak tunanetra, yaitu: Dalam proses

perkembangan awal, diferensiasi konsep diri merupakan sesuatu yang sulit

untuk dicapai sehingga untuk memasuki lingkungan baru, seorang anak

tunanetra harus dibantu oleh ibu atau orang tuanya melalui komunikasi

verbal, memberikan semangat dan memberikan gambaran lingkungan

tersebut sejelas-jelasnya seperti anak tunanetra mengenal tubuhnya sendiri.

2.2.4 Review literatur tentang Remaja Tunanetra

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Safitri (2013) menjelaskan

bahwa dukungan sosial dari keluarga khususnya orang tua yang sangat diperlukan

untuk remaja tunanetra dalam mengembangkan rasa percaya dirinya. Berdasarkan

hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

41

antara persepsi terhadap dukungan sosial orang tua dengan kepercayaan diri pada

remaja tunanetra. Penelitian Khoiroh dan Paramita (2013) menjelaskan bahwa

bentuk dukungan sosial yang paling banyak diterima oleh remaja tunanetra di

sekolah khusus adalah dari lingkungan sekolah. Remaja tunanetra menerima

pendidikan mereka dalam berbagai pengaturan, termasuk kelas pendidikan umum,

sumber daya kamar, kelas mandiri, dan, sekolah perumahan bagi siswa tunanetra.

Bagi remaja tunanetra yang bersekolah di sekolah umum, memiliki

kesempatan yang kecil untuk bertemu seseorang dengan gangguan pengelihatan

tidak dapat melihat seperti dirinya. Jadi sebagian besar remaja tunanetra merasa

tidak ada seorangpun yang dapat memahami tantangan seperti yang dia alami.

Seperti semua remaja, ia akan membutuhkan keluarga, teman, guru dan orang

dewasa lain yang mendengarkan dengan seksama dan mencoba untuk

memahaminya. Remaja tunanetra mungkin mengalami perasaan terisolasi dan

kekurangan model sesuai usia peran dengan siapa mereka dapat mengidentifikasi

(Hutto & Hare, 1997; Peanstiehl, 1983; Sacks, 1996).

2.3 Analisis Cerita Mimpi

2.3.1 Pemahaman Mimpi

Definisi mimpi menurut Freud (1956) merupakan kehidupan pikiran saat

kita tertidur, kehidupan yang menyerupai kehidupan saat kita terbangun hanya

saja lebih sempit dan berbeda. Mimpi mewakili bermacam-macam bentuk pikiran

dan cara kerja intelektual. Cara kerja psikoanalitik berhubungan dengan pikiran

laten yang merupakan akar mimpi, tetapi berpusat pada proses pikiran bawah

sadar manusia. Manifestasi konten mimpi sebagai produk kerja mimpi yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

42

proses mental yang membentuk pikiran laten mimpi yang akan menjadi mimpi

manifest serta memiliki banyak makna tersembunyi yang harus kita cari.

Komponen dalam motif aktual yang membentuk mimpi adalah keinginan

bawah sadar yang berusaha dipenuhi. Interpretasi mimpi berhubungan dengan

pikiran laten, residu pada hari sebelumnya, sesuatu di bawah sadar, sesuatu yang

direpres sehingga semuanya membentuk mimpi. Sebuah harapan akan

membangkitkan mimpi yang diperkuat oleh ingatan masa kanak-kanak.

Pengalaman masa kanak-kanak memainkan perannya sebagai sumber mimpi dari

isi mimpi laten. Penggabungan faktor-faktor menjadikan sebuah mimpi tampak

dapat dipercaya sebagai pengulangan peristiwa di masa kecil. Setiap mimpi akan

terhubung dengan pengalaman yang baru saja terjadi, sementara melalui isi laten

terhubung dengan pengalaman yang sangat jauh.

2.3.1.1 Hubungan Need dapat terlihat dari Mimpi

Freud Freud (1956) mengatakan bahwa Id merupakan faktor pendorong

(sumber energi) dari perilaku manusia, Murray menambahkan pendangan bahwa

ada sifat positif (dorongan dalam diri yang diterima masyarakat) dan negatif

(dorongan primitif yang tidak diterima masyarakat), besarnya Id antara manusia

juga berbeda-beda. Menurut Murray, Kebutuhan manusia terkandung di dalam Id.

Murray menempatkan stress yang besar dalam kekuatan yang dapat

mempengaruhi lingkungan sosial, yang biasanya disebut sebagai budaya, dalam

kepribadian. Menurut Murray (dalam Alwisol, 2009), apabila suatu kebutuhan

muncul, individu berada dalam keadaan tegang dan pemuasan kebutuhan akan

membawa individu ke dalam kondisi reduksi tegangan. Seiring dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

43

berjalannya waktu, individu belajar untuk memperhatikan objek-objek serta akan

melakukan kembali tindakan yang mengakibat tekanan. Dalam perkembangannya,

individu belajar untuk tidak hanya memberikan respon demi mereduksi tekanan

dan mengalami kepuasan saja, tetapi individu juga belajar untuk memberikan

respon yang mengembangkan tekanan sehingga pada saat mereduksi tekanan,

individu akan mengalami kepuasan yang lebih besar.

Sependapat dengan Freud, ia mengartikan superego sebagai proses

internalisasi nilai-nilai budaya, norma-norma, dan lainnya, yang mengatur

individu untuk mengevaluasi dan menilai tingkah laku dirinya sendiri dan juga

orang lain. Bentuk dan hakekat dari superego pada anak-anak ditentukan oleh

orang tua dan figur-figur penting lainnya pada usia dini, seperti yang dikatakan

Freud. Selagi superego berkembang, begitu juga halnya dengan ego-ideal. Ego-

ideal ini membantu individu menetapkan tujuan jangka panjang untuk melakukan

usaha keras. Ego-ideal merupakan ”gambaran seseorang ’dalam masa depan

terbaiknya’”. Ideal ini sendiri mengandung ambisi dan aspirasi individu. Ini bisa

saja sejalan dengan nilai-nilai dari superego atau bahkan bisa bertentangan. Ego

merupakan pengatur rasionalitas dari kepribadian, dimana, dalam pandangan

Freud, mencoba untuk mengubah atau menunda dorongan id yang tidak dapat

diterima. Bagaimanapun juga, Murray mempertimbangkan ego melakukan lebih

banyak hal daripada sekedar menjadi ”polisi” kepribadian.

Dalam perannya sebagai pengatur utama seluruh tingkah laku, ego juga

secara sadar menentukan dan berhasrat mengarahkan pada tingkah laku yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

44

positif. Ego dianggap sebagai penentu yang lebih berperan aktif dalam

menentukan tingkah laku dibandingkan dengan apa yang telah disetujui Freud.

Kebutuhan manusia berasal dari kesadarannya, namun sebagian berasal

dari ketidaksadarannya. Upaya pemenuhan kebutuhan akan membentuk suatu

kepribadian karena adanya bantuan atau hambatan dari lingkungan. Ada beberapa

kebutuhan yang diloloskan dan ada yang dihambat oleh press. Kebutuhan yang

muncul akan menyebabkan tegangan dalam diri manusia. Manusia akan berusaha

untuk menurunkan tegangan dan berusaha memenuhi kebutuhannya. Freud (1901)

mengemukakan bahwa pemenuhan dalam diri terlihat dalam bentuk keseleo lidah,

kekeliruan perilaku, fantasi, lamunan, dan mimpi. Penjelasan diatas dapat dilihat

dari skema yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. Diagram need dan press

Sumber: “Modul TAT Universitas Surabaya”, oleh Sutyas Prihanto, 1993

NEED PRESS

“n” Situasi yang ada

di lingkungan

Tegangan

Berusaha menurunkan

ketegangan dengan

memenuhi kebutuhan

(menuju tujuan/goal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

45

Analisis mimpi dapat mengungkan kebutuhan dan tekanan seseorang,

oleh karena itu analisis mimpi merupakan dasar pemikiran Murray dalam

pembuatan tes projektif T.A.T (Bellak & Abrams, 1997). Dorongan Id merupakan

dorongan yang murni, belum dipengaruhi oleh kebudayaan, dan dorongan ini

berada dalam ketidaksadaran. Dorongan Id meliputi dorongan untuk bertahan

hidup (life instinct) yang disebut dengan Erros, yaitu dorongan seksual atau libido

dan dorongan kematian (death instinct) yang disebut Thanatos. Menurut Murray

(dalam Alwisol, 2009), kebutuhan manusia terkandung di dalam Id. Upaya

pemenuhan kebutuhan akan membentuk suatu kepribadian karena adanya bantuan

atau hambatan dari lingkungan. Ada beberapa kebutuhan yang diloloskan dan ada

yang dihambat oleh press. Kebutuhan yang tidak terpenuhi akan menyebabkan

tegangan dalam diri manusia. Pada dasarnya manusia akan berusaha untuk

menurunkan tegangan dan berusaha memenuhi kebutuhannya.

Freud (1901) mengemukakan bahwa pemenuhan dalam diri terlihat

dalam bentuk keseleo lidah, kekeliruan perilaku, fantasi, lamunan, dan mimpi.

Studi PET (Positron emission Tomography) menunjukan penambahan dalam

Hallucinatory Perception (The cortical areas of the parietal lobe) dan penurunan

aktivasi pada dorsolateral prefrontal cortex sehingga mengidentifikasi memori,

refleksi, diri dan membesarkan halusinasi. Dalam mimpi REM, periodik cerita

yang terjadi merupakan penggabungan dari cerita aktivitas keseharian ketika

terbangun. Kesesuaian antara pembentukan cerita dalam tiap episodik mimpi

sesuai dengan pernyataan Murray bahwa keberadaan kebutuhan dapat

disimpulkan atas dasar: Identifikasi perhatian selektif dan respon terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

46

stimulus tertentu dengan penggambaran cerita dalam mimpi serta didukung

dengan ekspresi dan emosi yang muncul ketika bermimpi. Penelitian selajutnya

juga didukung oleh Gordon H.L (1952) yang menunjukan adanya korelasi positif

antara studi analisis mimpi seseorang dengan hasil respon dalam cerita TAT.

Gambar 4. Proses need menjadi mimpi

Dikembangkan dari “Modul TAT Universitas Surabaya”, oleh Sutyas Prihanto,

1993.

Untuk membuat suatu batasan dalam penelitian menggunakan cerita

mimpi, maka peneliti membuat sebuah ringkasan tema-tema yang telah

disesuaikan dengan kartu TAT untuk dapat dianalisis dan dapat mengungkap 20

kebutuhan Murray serta tekanan yang muncul, yaitu :

1. Mimpi mengenai Ayah (Kartu 1 & 2) : Focal and Diffuse Types of

Needs (Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan yang Menyebar)

Need (Id)

Super ego

mengijinkan

Objek Pemuas

Kebutuhan

Super ego

menolak

Ego

menjalankan

Ego merepres,

ada

ketegangan

MIMPI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

47

contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n. Affiliation, n. Nurturance,

n.Couteraction, n. Dominance.

2. Mimpi mengenai Ibu (Kartu 1, 2, 6BM, 7 GF): Focal and Diffuse

Types of Needs (Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan yang

Menyebar) contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n. Affiliation, n.

Nurturance, n.Couteraction, n. Dominance.

3. Mimpi mengenai Saudara (Kartu 9GF) : Focal and Diffuse Types of

Needs (Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan yang Menyebar)

contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n. Affiiation, n. Nurturance,

n.Couteraction, n. Dominance.

4. Mimpi mengenai Teman (Kartu 2 & 9GF) : Effect and Modal Types of

Needs (Kebutuhan Akibat dan Kebutuhan Modal) contoh: n. Change,

n. Playmirth, n. Abasement,n. Blame avoidance, n. Cognizance, n.

Retention, n. Sentience.

5. Mimpi mengenai Teman lawan jenis (Kartu 4 & 13MF) : Overt and

Covert Needs (Kebutuhan Terbuka dan Kebutuhan Tertutup) contoh:

n. Affiliation, n. Sex, n. Achievement, n. Acquisition, n. Recognition, n.

Understanding, n. Deference, n. Succorance.

6. Mimpi yang paling membahagiakan (Kartu 1, 2 & 9GF) : Focal and

Diffuse Types of Needs (Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan

yang Menyebar) contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n.

Affiiation, n. Nurturance, n.Couteraction, n. Dominance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

48

7. Mimpi yang paling menakutkan (Kartu 3BM, 3GF, & 8BM): Focal

and Diffuse Types of Needs (Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan

yang Menyebar)contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n.

Affiiation, n. Nurturance, n.Couteraction, n. Dominance.

8. Mimpi yang paling aneh/tidak terduga (Kartu 2, 3BM, 3GF, 8BM,

13MF): Viscerogenic and Psychogenic Needs (Kebutuhan

Viskerogenik atau Kebutuhan Primer dan Kebutuhan Psikogenik atau

Kebutuhan Sekunder)

2.3.2 Analisis Tematik

Dalam Bellak dan Abrams (1997) dikatakan bahwa setiap psikoterapis

memiliki tipenya sendiri dalam melakukan interpretasi. Analisis mimpi

menggunakan asosiasi bebas ini akan menggunakan Analisis Tematik seperti

halnya yang dilakukan dalam analisis di TAT.

a. Tema Deskriptif

Tema deskriptif sangat dekat dengan observasi dan merupakan rinkasan cerita

yang memiliki arti untuk menjelaskan psikodinamika subjek. Tujuan dari tema

deskriptif ini adalah untuk mengetahui isi mimpi dan susunan periodik mimpi

subjek serta memilih kalimat-kalimat dalam cerita subjek yang memiliki arti

penting. Dalam tema deskriptif ini mengandung karakteristik subjek, perilaku atau

kebutuhan, tekanan baik dari orang lain maupun lingkungan, kecemasan, konflik,

mekanisme pertahanan diri dan id-ego-superego. Tahapan dalam penulisan

deskriptif adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

49

1. Membuat daftar episodik-episodik cerita mimpi dari jawaban atau respon

partisipan dengan menunda prasangka peneliti (bracketing) untuk

memungkin cerita tersebut tampil sebagaimana adanya. Setiap cerita

episodik pengalaman bermimpi partisipan diperlakukan secara sama

(horizonalization).

2. Membuat klaster dan menuliskan tema terhadap episodik cerita mimpi yang

konsisten, tidak berubah dan memperlihatkan kesamaan.Serta sebisa

mungkin menggunakan kata-kata subjek dan membuat menggunakan

kacamata dan pandangan dari subjek.

b. Tema Interpretif

Tema interpretif merupakan tema yang dinyatakan dalam kalimat yang

bersifat hipotesis dengan dilakukan generalisasi. Fungsi tema interpretif selain

untuk mendapatkan hipotesis, juga untuk membantu interpreter menangkap arti

dari yang dimaksud subjek. Pada tingkat ini, apa yang sudah dirumuskan dalam

tingkat deskriptif dicoba digeneralisasikan atau dibawa ke konsep yang lebih

umum. Untuk memudahkan generalisasi, digunakan awalan (jika seseorang... ,

bila seseorang.......)

c. Tema Diagnostik

Tema diagnostik merupakan penyataan yang pasti bukan lagi bersifat

hipotesis. Dalam tema diagnostik ini, interpreter menemukan arti dari tema-tema

interpretif yang meliputi konsep diri, kebutuhan, tekanan, kecemasan, konflik dan

mekanisme pertahanan diri. Contohnya, tokoh utama yang mencintai seorang

wanita tetapi wanita tersebut membencinya. Dari sini terlihat bahwa tokoh utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

50

memiliki kebutuhan mencintai atau afiliasi yang bertemu dengan tekanan dari

kebencian atau penolakan. Pada tingkat ini, dikemukakan pernyataan definitif

yang mudah diterjemahkan dalam intepretasi klinis.

Tabel 2

Contoh dari Analisis Tematik

Tema Deskriptif Intepretatif Diagnostik

Ada anak laki-laki,

perempuan, dan laki-laki.

Mereka adalah tiga

bersaudara. Anak- anak

tersebut sedang lapar.

Ini ada bapaknya yang

lagi ngunjungin anak-

anaknya.

Jika anak, yang sedang

merasa lapar, maka

orangtua akan

mengunjungi anaknya

untuk makan.

Kebutuhan untuk

makan (Need of oral)

Kebutuhan untuk

memahami saudara.

(Need of

understanding)

Kebutuhan untuk

diperhatikan oleh figur

otorita (Need of

affiliation)

Pertahanan diri represi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

51

3. BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Analisis tematik menggunakan cerita mimpi adalah metode yang

digunakan untuk menangkap pesan alam bawah sadar terhadap alam sadar, pesan-

pesan ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi lain,

hingga aktivitas emosi yang sama sekali tidak disadari serta mengungkap

masalah-masalah yang ditekan oleh diri seseorang tetapi terus mendorong keluar

secara tidak disadari. Metode analisis tematik dengan cerita mimpi dapat

digunakan untuk mengungkap permasalahan terpendam, baik berupa hasrat,

ketakutan, kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh

seseorang. Ketika hal masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil

diungkap, penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan. Freud

berpendapat bahwa tujuan dari mimpi-mimpi yang dialami manusia adalah untuk

sarana memuaskan atau pemenuhan hasrat (wish fulfillment) dari dorongan insting

alamiah yang tidak bisa diterima oleh masyarakat seperti agresi, kekerasan, atau

dorongan seksual. (Hall dan Lindzey, 1985). Analisis yang ada akan

menggunakan pendekatan bersifat analisis tematik untuk dapat membantu dalam

mengambil kesimpulan secara lebih jernih dan mendalam.

3.2 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat mengenai gambaran

kebutuhan psikologis remaja penyandang tunanetra. Kebutuhan psikologis

merupakan kebutuhan merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang dimiliki oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

52

setiap individu yang memiliki suatu kekuatan dan mengatur beberapa hal seperti

persepsi, apersepsi, konasi dan mengubah situasi yang ada dan yang tidak

memuaskan. Adanya suatu kebutuhan dalam diri seseorang dapat disimpulkan

dari: (1) hasil akhir dari tingkah laku, (2) pola-pola khusus dari tingkah laku, (3)

perhatian dan respon yang terjadi terhadap kelompok stimuli tertentu, (4) ekspresi

terhadap suasana emosi tertentu, (5) ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan pada

hasil akhir, (6) ungkapan atau laporan subjektif mengenai perasaan, maksud dan

tujuan (Hall & Lindzey, 1993; Alwisol, 2009). Identifikasi perhatian selektif dan

respon terhadap stimulus tertentu dengan penggambaran cerita yang muncul di

dalam mimpi. Kesesuaian yang ada juga didukung dengan ekspresi dan emosi

yang muncul ketika bermimpi. Selain itu, penelitian ini juga berfokus pada

tekanan (press), untuk melihat bagaimana dinamika kebutuhan psikologis (need)

dengan tekanan (press) pada remaja penyandang tunanetra. Murray (dalam Hall &

Lindzey, 1993; Alwisol, 2009) mengatakan bahwa “Tekanan suatu objek ialah apa

yang dapat dilakukan oleh objek itu terhadap subjek atau untuk subjek – daya

yang dimiliki oleh objek untuk mempengaruhi kesejahteraan subjek dengan cara

tertentu”.

3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek remaja awal antara usia 16-18 tahun.

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat kebutuhan psikologis remaja

tunanetra. Subjek remaja dipilih peneliti karena masa remaja merupakan usia

bermasalah dimana individu menghadapi transisi dari masa anak-anak ke masa

dewasa (Hurlock, 1980). Sejalan dengan itu, Erikson (dalam Alwisol, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

53

mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa krisis. Hal ini dikarenakan pada

masa ini remaja berusaha untuk menemukan identitas dirinya. Kekacauan

identitas yang berlebih dapat mengakibatkan penyesuaian diri yang patologis

dalam bentuk regresi ke perkembangan sebelumnya. Selain itu, pemilihan subjek

remaja dilakukan peneliti dengan asumsi bahwa remaja penyandang tunanetra

sudah matang dalam berbahasa dibandingkan dengan anak penyandang tunanetra.

Dalam penelitian ini digunakan prosedur pemilihan subjek secara

purposive sampling. Dalam metode ini pemilihan kasus kaya akan informasi dan

bertujuan (Poerwandari, 2005), peneliti telah menetapkan bahwa subjek yang

dipilih merupakan remaja tunanetra yang tinggal di asrama. Subjek dalam

penelitian ini adalah remaja tunanetra yang bertempat tinggal di Asrama

Yaketunis terletak di kota Yogyakarta bagian selatan, yaitu di kampung

Danunegaran, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Adapun alamat dari asrama ini adalah Jl. Parangtritis No. 46 Yogyakarta, 55143.

Prosedur penentuan subyek dalam penelitian kualitatif menampilkan

beberapa karakteristik (Sarantakos, 1993 dalam Poerwandari 2005) yaitu, tidak

diarahkan pada jumlah sampel besar, melainkan kasus-kasus tipikal yang sesuai

dengan konteks dan masalah penelitian. Smith (2008) mengatakan bahwa, seorang

mahasiswa pemula diperbolehkan melakukan penelitian dengan jumlah subjek 3

orang, namun memiliki dampak pada kelemahan penelitian dalam transferabilitas,

yaitu belum dapat membuktikan sejauhmana penelitian ini dapat diterapkan pada

kasus lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

54

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah secara tertulis

dengan menggunakan metode analisis mimpi dan asosiasi bebas. Pengumpulan

data dilakukan secara tertulis dan recording. Analisis mimpi merupakan sebuah

metode yang dikenalkan oleh Freud untuk melihat kebutuhan dan tekanan dalam

ketidaksadaran. Tahapan dalam melakukan pengambilan data:

1. Mencari subjek remaja tunanetra yang tinggal di asrama dan bersedia

menjadi partisipan dalam penelitian ini.

2. Melakukan rapport, perkenalan, menjelaskan tujuan penelitian dan

memastikan kesanggupan subjek serta significan others subjek untuk

menjadi partisipan dalam penelitian ini.

3. Membuat jadwal wawancara sesuai kesepakatan subjek, significan others

subjek dan peneliti.

4. Wawancara semi terstruktur dan pengungkapan cerita mimpi dengan tema

yang telah disusun oleh peneliti.

Data yang diperoleh melalui wawancara dan hasil intepretasi cerita

mimpi digabungkan untuk diinterpretasi lebih lanjut. Proses ini dilakukan hingga

peneliti menemukan data yang mampu menggambarkan pengalaman subjek

secara utuh (Creswell, 2007). Data wawancara yang dilakukan dengan subjek

dibuat secara tertulis lalu hasil akan direkam menggunakan recorder lalu data

wawancara yang dilakukan dengan significan others subjek direkam dengan

digital recorder.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

55

Pengumpulan data guna kepentingan penelitian dilakukan menggunakan

wawancara dengan pedoman berdasarkan acuan teoretis secara lebih mendalam

terhadap responden dengan karakteristik tertentu. Wawancara dilakukan dengan

maksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna – makna subjektif yang

dipahami responden dengan topik yang diteliti (Banister, dkk., 2004). Menurut

Patton (1990) dalam Poerwandari (2005), wawancara dengan pedoman umum

dapat berbentuk wawancara mendalam dimana peneliti mengajukan pertanyaan

mengenai berbagai segi kehidupan responden secara utuh dan mendalam.

Dalam wawancara kepada responden juga dilakukan observasi guna

mengetahui respon nonverbal responden. Observasi diarahkan pada kegiatan

memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut

(Poerwandari, 2005). Data observasi akan dijadikan data penunjang bagi peneliti

dalam menganalisis data hasil wawancara sehingga dapat memperkaya hasil

penelitian

3.5 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis tematik dengan

melakukan interpretasi terhadap tema-tema yang mengandung kebutuhan-

kebutuhan subjek. Dalam (Bellak & Abrams, 1997) dikatakan bahwa analisis

melalui fenomenologi interpretif dibagi ke dalam 3 tahap, yaitu:

a. Tema Deskriptif

Dalam tema deskriptif peneliti meringkas cerita yang memiliki

arti untuk sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Tema Interpretif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

56

Dalam tema interpretif peneliti merumuskan deskripsi cerita

dalam bentuk yang lebih umum.

c. Tema Diagnostik

Dalam tema diagnostik peneliti membatasi tema-tema yang sesuai

dengan tujuan dan fokus penelitian ini.

3.6 Validitas Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan konsep dependabilitas.

Dalam Poerwandari (2005), dikatakan bahwa konsep dependabilitas

menggantikan konsep reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Bagian dari

dependabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskursus. Diskursus

adalah sejauh mana peneliti peka dan teliti mendiskusikan temuan dan analisisnya

dengan orang lain. Validitas, kedalaman arti dan insight yang dimunculkan dalam

penelitian kualitatif lebih berhubungan dengan kekayaan informasi dan kecocokan

konteks dari kasus atau sampel yang dipilih daripada tergantung pada jumlah

sampel (Patton dalam Poerwandari, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti

mendiskusikannya dengan dosen pembimbing. Selain itu, untuk menjaga validitas

data, peneliti akan mendapatkan pemantauan oleh independent auditor yang

berpengalaman dalam melakukan analisis mimpi menggunakan analisis tematik,

yaitu Bapak V. Didik Suryo Hartoko, M.Si. Beliau merupakan dosen pengajar di

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan men gampu dalam mata kuliah

Psikologi Proyektif dan TAT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

57

4. BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan selama ± 2 minggu,

yaitu :

NO Hari/Tanggal Deskripsi Kegiatan Tempat

Pelaksanaan

1 Senin, 23 Juni 2015 Meminta ijin penelitian dengan

kepala yayasan Yaketunis dan

mengadakan pendekatan

dengan ketiga subjek

penelitian.

Di Asrama

Yaketunis

2 Senin, 30 Juni 2015 Mengadakan wawancara

dengan kedua subjek dan tes

untuk analisis mimpi

Di Asrama

Yaketunis

3 Rabu, 1 Juli 2015 Wawancara dengan significant

others ibu ketua yayasan

Di Ruang Kepala

Yayasan Yaketunis

4 Minggu, 2 Agustus

2015

Mengadakan wawancara

dengan subjek ketiga dan tes

untuk analisis mimpi

Di Asrama

Yaketunis

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara baik terhadap

subjek maupun significant others subjek agar peneliti memiliki gambaran

mengenai latar belakang subjek yang dapat membantu dalam penggalian cerita

Mimpi Setelah dilakukan wawancara, peneliti memberikan 6 pertanyaan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

58

tema cerita mimpi yang telah ditentukan peneliti kepada subjek. Waktu

pengambilan data dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh

subjek yang bersangkutan.

4.2 Hasil Penelitian

Berikut adalah profil subjek dalam penelitian ini:

4.2.1 Subjek I

1. Profil Subjek I

Pandangan Diri Subjek

Subjek merupakan seorang remaja berusia 16 tahun dan merupakan

siswa kelas 1 SMA yang bersekolah di SMAN Aliyah, Maguwoharjo.

Subjek mengalami kebutaan dengan golongan low vision yaitu tahap

seseorang yang dalam belajarnya masih dapat menggunakan

penglihatannya dengan adaptasi tertentu. Subjek memiliki hobi bermain

bersama teman-temannya seperti nonton sepak bola dan konser musik.

Subjek juga merupakan seorang yang taat menjalankan sholat lima waktu

serta membaca al-quran.Subjek memandang dirinya merupakan sosok

yang mudah bergaul dan bersosialisasi. Ia melihat kekurangan dirinya

adalah sosok yang mudah marah ketika menghadapi sesuatu, seperti ketika

dirinya mendapatkan ejekan dari lingkungan sekitarnya mengenai dirinya

yang memiliki keterbatasan dalam melihat. Subjek sendiri sebenarnya

merasa puas untuk menerima dirinya saat ini.

Cita-cita yang diinginkan subjek adalah untuk menjadi seseorang

yang berguna bagi bangsa dan agama. Subjek selalu berusaha belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

59

dengan baik dan menjalankan perintah agamanya. Subjek bercerita

mengenai pengalaman menyenangkannya ketika dirinya masih kecil yaitu

ketika dimanjakan oleh orangtua dan saudara terdekat. Ketika

menceritakan kembali pengalamannya subjek merasakan kerinduan dan

ingin mengulang waktu kembali. Ketika menceritakan pengalaman yang

paling menakutkan yaitu saat mengalami gempa di tahun 2006, ia masih

merasa takut dan kekhawatiran jika kejadian tersebut terulang kembali.

Relasi Dengan Keluarga

Subjek memiliki kedua orangtua yang juga mengalami kebutaan.

Subjek merasakan keharmonisan dan kedekatan di dalam keluarganya.

Ayah subjek bekerja sebagai tukang pijit, sedangkan ibu berwirausaha,

yaitu membuka warung. Subjek memandang ayah sebagai sosok yang

penyayang dan selalu bekerja keras, namun memiliki kekurangan yaitu

sering memaksakan kehendaknya dengan meminta anak agar menjadi

seperti dirinya.

Subjek memandang ibu sebagai sosok yang penyayang dan

memiliki ketajaman perasaan tentang kejadian sekitarnya. Ketajaman

perasaan yang dialami bermula ketika subjek mengalami kecelakaan

ketika berboncengan dengan teman sekolahnya. Ketika ibunya berada di

rumah, ibu subjek sudah mengalami perasaan tidak enak dan mengetahui

bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan anaknya. Menurut Ibu Asrama

relasi subjek dengan orangtua sangat baik, karena orangtua subjek

terkadang dating berkunjung untuk melihat kondisi anaknya di asrama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

60

Relasi dengan Teman Sebaya

Subjek memiliki banyak teman sebaya di asrama, di rumah,

maupun di sekolah. Subjek bercerita mengenai perbedaan pengalaman

ketika berkumpul dengan teman-teman sekolahnya yang kebanyakan dapat

melihat dan ketika berkumpul dengan teman asramanya yang seluruhnya

merupakan penyandang tunanetra. Subjek merasa lebih bebas dalam

bergerak ketika berkumpul bersama dengan teman sekolahnya, seperti

contohnya ketika mengajak menonton bola di stadion maguwoharjo

ataupun menonton konser, teman sekolahnya langsung menyetujui dan

akhirnya menonton bersama-sama. Berbeda ketika subjek mengajak teman

sesama tunanetra, yang menolak karena merasa dirinya tunanetra dan

memiliki banyak kecemasan ketika mereka akan melakukan suatu hal.

Subjek merasa ruang geraknya lebih bebas ketika berkumpul bersama

teman sekolahnya dibandingkan ketika berkumpul bersama teman asrama.

Ketika subjek mengalami permasalahan dengan temannya, subjek

biasanya hanya membiarkannya sampai kondisinya kembali baik seperti

semula.

Untuk relasi subjek dengan teman lawan jenis sendiri, subjek

merasa suatu hal yang berbeda ketika berkumpul dengan teman perempuan

di sekolahnya dan teman teman di asrama. Subjek merasa bahwa teman

perempuan di sekolahnya lebih santai dan terbuka, sedangkan teman di

asrama cenderung lebih tertutup. Subjek bercerita bahwa beberapa kali

subjek dekat dengan seorang perempuan, namun mengalami penolakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

61

Hal tersebut tidak menghentikan semangat subjek dan saat ini pun subjek

sedang menjalin proses relasi pendekatan pada seorang perempuan. Ibu

Asrama menjelaskan bahwa subjek merupakan anak yang mudah bergaul

dengan teman sebaya di asrama. Subjek pun rajin dalam menjalankan

kegiatan keanggotaan di asramanya.

Relasi dengan Lingkungan Sekitar

Ketika berelasi dengan orang sekitar, subjek tetap merasa

bersyukur dan puas dengan keadaannya yang menyandang tunanetra.

Subjek cukup aktif dalam kegiatan sosial misalnya dalam keagamaan.

Subjek hanya terkadang merasa marah ketika orang lain memandang

dirinya sebelah mata. Seperti ketika di rumahnya lingkungan sekitar

berkata bahwa dirinya sebaiknya tidak boleh kemana-mana dan tidak usah

berpergian, karena tempatnya hanya di rumah. Subjek pun terkadang

merasa sedih dan jatuh seketika, namun tidak daat berbuat apa-apa dan

hanya bisa mendiamkan saja apa yang dialami.

Ketika dirinya berada di jalan subjek juga sering kali mendapatkan

perlakuan yang tidak baik dari lingkungan sekitarnya. Subjek pernah suatu

ketika mendapatkan ejekan dari orang sekitarnya dengan berteriak padanya

“lurus, lurus, awas nabrak...” Subjek pun akhirnya membalas orang yang

memperlakukan dirinya dengan tidak sopan dengan perkataan yang kasar

dan tidak sepantasnnya. Subjek seringkali merasa marah dan kecewa

dengan pandangan lingkungan sekitarya yang hanya memandang dirinya

sebelah mata. Ibu Asrama menjelaskan bahwa subjek memiliki perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

62

yang sopan terhadap lingkungan sekitar dengan keterbatasan yang dia

miliki.

2. Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek I

Tabel 3

Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek I

Need/ Press/

Anxiety/

Defense

Mechanism

Cluster Jenis Need/

Press

Tema

Need Keinginan

untuk

Penerimaan

- Affiliation

“Ketika sedih dan galau ayah

memeuk saya, ketika ayah

memeluk saya merasa bahagia”

(Tema Ayah)

“Suasana saat itu sedang santai

dan gembira, Ibu mengajak

ngobrol-ngobrol” (Tema Ibu)

“Ketika kakak meninggalkan

saya, perasaan saya sedih”

(Tema Saudara)

“Dimimpi, saya mendapatkan

respon yang positif dari dari

perempual yang saya sukai”

(Tema Lawan Jenis)

“Saya berkumpul bersama

keluarga besar dan merasa

sangat senang” (Tema yang

Membahagiakan)

- Rejection “Tidak ada sesuatu yang begitu

penting yang dikatakan oleh

ibu, jadi saya lupa yang

dikatakan ibu” (Tema Ibu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

63

- Abasement “Saat itu terasa tidak seperti

biasa, dia memarahi saya”

(Tema Saudara)

“Saya ditengah itu menjadi

sasaran lemparan” (Tema

Teman)

- Succorance “Ayah memeluk dan

memberikan dukungan” (Tema

Ayah)

“Ketika dia meninggalkan saya,

perasaan saya saat itu sedih”

(Tema Saudara)

Keinginan

pertahanan diri

dari Ancaman.

-Harm

Avoidance

“Aku merasa panik saat itu

rasanya mau bergerak dari situ”

(Tema yang Menakutkan)

-Succorance “Posisi saya di tengah

kerusuhan, tapi saya tidak bisa

apa-apa” (Tema Teman)

“Mendengar suara teriakan,

namun saya tidak dapat berbuat

apa-apa” dan “Ketika panik aku

tidak dapat berbuat apa-apa”

(Tema yang Menakutkan)

Keinginan

untuk Diri

Sendiri

-Playmirth “Setelah berkumpul bersama-

sama lalu jalan-jalan bersama

keluarga” (Tema yang

Membahagiakan)

“Saat itu keadaan di pasar

malam ramai, banyak orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

64

datang bermain.” (Tema yang

Aneh / Tidak Terduga)

-Passivity “Suasana saat itu sedang santai

dan gembira” (Tema Ibu)

-Sex “Saya berada disebuah kamar

dengan seorang perempuan

memakai pakaian seksi, dan

akhirnya menimbulkan hawa

nafsu” (Tema Lawan Jenis

- Change “Keadaan saat itu seperti pasar

malam yang berada di halaman

rumahku” (Tema yang paling

aneh/tidak terduga)

- Sentience “Suasana saat itu begitu

romantis, perasaan saya sangat

senang” (Tema Lawan Jenis)

“Suasana saat itu seperti sedang

lebaran” (Tema

Membahagiakan)

Press Keterpisahan - Aloneness “Saya bermimpi mengenai

ayah, ketika saya merasa sedih

dan galau, ayah memeluk saya”

(Tema Ayah)

“Ketika dia meninggalkan saya,

perasaan saya saat itu sedih.”

(Tema Saudara)

Ancaman dari

lingkungan

-Aggresion “ Posisi saya ditengah

kerusuhan, tapi posisi saya

tidak bisa apa-apa” (Tema

Teman)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

65

“Ada banyak orang disitu, ada

banyak teriakan disitu. Saya

merasa sangat ketakutan

mendengarnya. (Tema

Menakutkan)

“Keadaannya itu seperti di

Palestina. Aku merasakan

seperti kenyataan dihadapanku.

Aku seperti mengalami

peperangan ada suara tembakan

dan teriakan. Aku merasa

kepanikan” (Tema

Menakutkan)

-Physical

Injury

“ Posisi saya ditengah tawuran

menjadi sasaran lemparan

mereka semua” (Tema Teman)

Anxiety Kecemasan

ditinggalkan /

berpisah

-Succorance “Ketika dia meninggalkan saya,

perasaan saya saat itu sedih”

(Tema Saudara)

Kecemasan

terhadap

ancaman

-p.

Aggresion

“Posisi saya berada ditengah

kerusuhan, tapi posisi saya

tidak bisa apa-apa. Saya

ditengah menjadi sasaran

lemparan mereka semua,

setelah itu saya terjatuh” (Tema

Teman)

-p.Aggresion “Ketika itu saya mendengar

suara teriakan bayi, teriakan

orang tolong-tolong.. Ada

banyak orang disitu. Saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

66

merasa ketakutan

mendengarnya. (Tema

Menakutkan)

Defense

Mechanism

Immature Regression “Saya bermimpi ketika saya

merasa sedih dan galau, ayah

memeluk saya memberi

dukungan pada saya” (Tema

Ayah)

Blocking “Ketika ngobrol bersama ibu,

tidak ada sesuatu yang begitu

penting yang dikatakan ibu.

Jadi saya lupa apa yang

dikatakan oleh ibu.” (Mimpi

Ibu)

Anxiety Projection “Di dalam mimpi saya

mendapatkan respon yang

positif dari perempuan lain.

Dalam mimpi itu suasananya

romantis”(Mimpi Lawan

Jenis)

3. Dinamika Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek I

Berdasarkan pada hasil yang diperoleh, subjek memiliki kebutuhan

yang mendukung kebutuhan lainnya sehingga memudahkan kebutuhan

lainnya dalam beroperasi. Contohnya kebutuhan Affiliation didukung oleh

kebutuhan Playmirth serta kebutuhan Sentience dimana subjek ingin

menikmati kenangan dan melakukan hal yang menyenangkan bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

67

keluarga. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi subjek dalam tema

Membahagiakan:

“Suasana saat itu seperti lebearan. Saat itu saya berkumpul bersama

keluarga, saudara. Seletah berkumpul bersama-sama, lalu jalan-jalan

bersama keluarga. Saya merasa sangat senang saat itu.”

Di sisi lain, subjek memiliki kebutuhan yang saling berlawanan,

seperti dalam cerita mimpi dengan tema ibu. Subjek menggambarkan ibu

sebagai seorang yang penyayang dan memiliki ketajaman perasaan terhadap

kondisi yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan subjek memiliki kebutuhan

memiliki kebutuhan diterima oleh figur afeksi serta kebutuhan subjek untuk

bersikap mengabaikan figur afeksi yang saling berlawanan. Contohnya dalam

cerita mimpi dengan tema Ibu:

“Suasana saat itu sedang santai dan gembira seperti biasa. Ibu

mengajak mengobrol-ngobrol. Ketika ngobrol bersama ibu, tidak ada sesuatu

yang begitu penting yang dikatakan oleh ibu. Jadi, saya lupa apa yang

dikatakan oleh ibu dan tidak mengingatnya.”

Berdasarkan pada tabel kebutuhan psikologis (Need) dan tekanan

(Press), terlihat bahwa subjek melihat lingkungan sekitar sebagai sebuah

ancaman, sehingga menimbulkan kecemasan. Meskipun demikian, subjek

hanya menerima keadaan yang ada. Subjek memiliki rasa tidak berdaya dan

tidak dapat melakukan apa-apa, sehingga subjek memiliki kebutuhan untuk

mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dalam cerita

mimpi subjek dalam tema saudara, teman, dan hal yang menakutkan. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

68

keseluruhan tema cerita tersebut memiliki kesamaan isi mengenai ancaman

dari lingkungan sekitar dan ketidakberdayaan subjek dalam menghadapi

ancaman tersebut. Hasil ini sesuai dengan profil subjek mengenai relasi

dengan lingkungan sekitar yang menyatakan bahwa, seringkali subjek

mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan mendapatkan ejekan dari

lingkungan dengan memandang subjek sebelah mata.

Selain itu, subjek juga memiliki kesulitan dalam penerimaan dari orang

sekitar, yang menimbulkan subjek memiliki kebutuhan untuk diterima dan

dicintai oleh pasangan. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi dengan tema lawan

jenis, dimana subjek mendapatkan respon positif dari teman lawan jenis yang

disukainya. Sementara itu, subjek memiliki perasaan sedih ketika harus

ditinggalkan dengan orang terdekat, yang menunjukan kebutuhan afiliasi. Hal

ini nampak dalam cerita mimpi dengan tema saudara, yang menceritakan

kesedihannya karena kakak sepupu yang marah dan pergi meninggalkannya

Subjek membutuhkan dukungan dari seorang figur otoritas, yaitu ayah.

Subjek menggambarkan ayah sebagai sosok yang penyayang dan dapat

mendukung ketika subjek mengalami kesedihan. Hal ini terlihat dalam cerita

mimpi dalam tema ayah, yang bercerita bahwa ketika subjek mengalami

kesedihan, maka ayah akan memeluk dan memberikan dukungan pada subjek.

Subjek akan merasa senang ketika mendapatkan dukungan dari ayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

69

4.2.2 Subjek II

1. Profil Subjek II

Pandangan Diri Subjek

Subjek merupakan seorang remaja berusia 16 tahun, anak pertama

dari 4 bersaudara. Subjek merupakan siswa kelas 3 SMP yang bersekolah

di Madrasyah Yaketunis. Subjek merupakan tunanetra dengan golongan

low vision yaitu tahap seseorang yang dalam belajarnya masih dapat

menggunakan penglihatannya dengan adaptasi tertentu. Subjek memiliki

hobi memasak. Subjek juga merupakan seorang yang menjunjung akhlak

muslim yang baik, taat sholat lima waktu, serta membaca al-quran.Subjek

memandang dirinya merupakan sosok yang sangat senang membantu

sesama dengan ikhlas, hal ini merupakan ajaran orangtua sejak ia masih

kanak-kanak. Subjek merasa bahwa kekurangan dirinya adalah kurang

mampu menghafal dan matematika.

Subjek mempunyai cita-cita menjadi seorang chef, karena hobi

sejak kecil untuk memasak. Subjek bercerita mengenai pengalaman

menyenangkannya ketika dirinya masih kecil yaitu ketika berkumpul

dengan teman, saudara, dan keluarga di rumah, ketika menceritakan

kembali pengalamannya subjek merasakan kerinduan dan merasa ingin

mengulang waktunya kembali. Subjek juga bercerita mengenai cerita yang

paling menyedihkan yaitu, ketika ia masih kanak-kanak, ia menerima

hinaan dan makian karena kebutaannya. Subjek seringkali mengalami

kesedihan dan kekecewaan atas kebutaannya. Seiring berjalannya waktu

subjek berusaha bangkit kembali dan menjalani kehidupan selayaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

70

anak normal pada umumnya, serta ia tidak ingin tergantung pada orang

lain, namun ingin menjadi seorang yang berguna dan membantu orang

banyak.

Relasi Dengan Keluarga

Subjek memiliki kedua orangtua yang juga dapat melihat. Pada

awalnya orangtua subjek tidak percaya saat dirinya terlahir dengan kondisi

tidak melihat, namun saat ini mereka sudah dapat menerima. Subjek

merasakan keharmonisan dan kedekatan di dalam keluarganya. Subjek

sendiri memandang ayah sebagai sosok panutan, bijaksana dan memiliki

ketegasan sebagai laki-laki, hal ini menjadikan patokan subjek dalam

berpikir dan bertindak sebagai laki-laki.

Subjek memandang ibu sebagai sosok yang penyayang karena

telah melahirkan dan merawatnya sejak kecil hingga saat ini. Ketika di

rumah orangtua subjek menganggap subjek tidak seperti orang tunanetra

dan memperlakukannya sama dengan orang melihat pada umumnya,

sehingga subjek tetap aktif dalam pekerjaan di rumahnya seperti pada

umumnya orang yang dapat melihat.

Ketiga adik subjek mempunyai kondisi yang dapat melihat. Subjek

sering kali bertanya mengapa hanya dirinya yang tidak dapat melihat dan

merasa sedih. Ketiga saudaranya sering kali berkumpul bermain bersama

atau berpergian bersama. Ketika orangtua pergi, subjek dan saudaranya

juga seringkali memasak bersama. Ibu asrama menjelaskan bahwa subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

71

memiliki relasi yang baik dengan keluarga, walaupun orangtua jarang

mengunjungi karena jarak keluarga yang jauh dan kemandirian subjek.

Relasi dengan Teman Sebaya

Subjek memiliki banyak teman sebaya di asrama, di rumah,

maupun di sekolah. Subjek bercerita mengenai perbedaan pengalaman

ketika berkumpul dengan teman-teman. Subjek bercerita tentang teman-

teman di rumahnya yang merupakan teman masa kecilnya. Saat ini mereka

berpisah karena mereka sudah masuk SMA bahkan Kuliah, dan subjek

sendiri pun saat ini tinggal di asrama. Subjek menilai teman teman di

asrama lebih memahami perasaannya karena mereka sama-sama

mengalami nasib serupa karena tidak dapat melihat.

Untuk relasi subjek dengan teman lawan jenis sendiri, subjek

merasa bahwa perempuan merupakan sosok yang ingin dimengerti dan

dilindungi. Subjek pun menganggap teman perempuannya sebagai adik

yang harus disayang dan dilindungi. Subjek sendiri merasa bahwa saat ini

dia belum mengalami hubungan khusus dan dekat dengan perempuan. Ibu

Asrama menjelaskan bahwa subjek merupakan anak yang mudah bergaul

dengan teman sebaya di asrama. Subjek pun rajin dalam menjalankan

kegiatan keanggotaan di asramanya.

Relasi dengan Lingkungan Sekitar

Ketika berelasi dengan orang sekitar, subjek tetap menjalankan

aktivitas seperti orang normal pada umumnya. Subjek cukup aktif dalam

kegiatan sosial yang diadakan di lingkungan serta dalam keagamaan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

72

masjid. Subjek hanya terkadang merasa marah ketika orang lain

memandang subjek sebelah mata. Seperti ketika subjek mengalami ejekan

dan hinaan ketika berada di lingungan rumahnya, pada akhirnya subjek

memukuli orang yang menghina keadaan yang dialaminya. Hal itu kadang

membuat subjek merasa tidak bisa menerima dirinya yang terlahir dengan

kondisi tunanetra, apalagi kondisinya tersebut menjadi bahan ejekan yang

menyakiti keluarganya.

Subjek terkadang melihat akhlak dan kesopanan orang yang dapat

melihat lebih buruk dibandingkan orang yang mengalami kesamaan nasib

tunanetra sepertinya. Karena kebanyakan teman di asrama menjalankan

nilai sesuai ajaran al-quran dan sesuai dengan Hadish agama muslim yang

baik. Ibu asrama menjelaskan pribadi subjek yang sangat ringan tangan

dalam membantu kegiatan di asrama dan memiliki inisiatif yang tinggi

untuk mengadakan kegiatan bagi asrama.

2. Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek II

Tabel 4

Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek II

Need/ Press Cluster Jenis Need Tema

Need Keinginan

untuk

Penerimaan

- Affiliation “Kangen ingin bertemu

dengan ayah, sudah lama

tidak pulang” (Tema Ayah)

“Di sms dan ditelpon ibu

untuk cepat pulang, saya

jadi merasa kangen” (Tema

Ibu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

73

“Ingin cepat-cepat kumpul

bersama adik-adik” (Tema

Saudara)

“Perasaan saya senang dan

melepas kangen bersama

teman-teman yang sudah

lama tidak ketemu” (Tema

Teman)

“Saya dan teman-teman

bersama pergi boncengan

menggunakan motor untuk

mengunjungi teman” (Tema

Paling Menyenangkan)

“Saya memasak masakan

yang sangat dicintai oleh

banyak orang, saya begitu

sennag dan tersanjung saat

itu” (Tema Aneh / Tidak

Terduga)

“Rasanya jika bicara dengan

perempuan itu lebih tenang,

lebih enjoy, dan

meringankan beban.”

(Mimpi Lawan Jenis)

- Deference “Saya juga menelpon ayah

dan memberikan kabar

bahwa saya akan pulang”

(Tema Ayah)

- Nurturance “Motornya ternyata mogok

dan temanku membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

74

bantuanku untuk membantu

mendorongnya” (Tema

Membahagiakan)

- Acquisition “Saya bermimpi saya

menjadi chef yang terkenal

di restoran mewah” (Tema

Aneh / Tidak Terduga)

- Abasement “Saya sedang disekap, kaki

dan tanganku diikat dan

disuruh untuk duduk”

(Tema Menakutkan)

Keinginan

untuk

Pertahanan diri

dari ancaman.

- Aggression “Saya ingin membalas

orang itu” (Mimpi

menakutkan)

- Succorance “Saya melihat adik saya

dipukuli dan saya tidak bisa

berbuat apa-apa” (Mimpi

Menakutkan)

Keinginan

untuk Diri

Sendiri

-Playmirth “Bermain bersama,

bercanda bersama, kemana-

mana bersama seperti dulu

begitu saat ketika saya

masih ada di rumah” (Tema

Saudara)

“Bermain bola, melakukan

saat pergi bersama-sama.”

(Tema Teman)

“Saya dan teman-teman

bersama-sama pergi

boncengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

75

motor mengunjungi teman”

(Tema Menyenangkan)

Press Keterpisahan -Affiliation “Di sms dan ditelpon ibu

untuk cepat pulang, saya

jadi merasa kangen” (Tema

Ibu)

-Aloneness “Kangen ingin bertemu

ayah, karena sudah lama

tidak pulang.” (Tema

Ayah)

“Saat kangen itu rasanya

saya ingin cepat cepat

pulang, tapi saya juga belum

tau kapan akan pulang ke

rumah.” (Tema Ibu)

“Mimpi pingin cepat-cepat

kumpul bersama adik-adik

saya gitu.” (Tema

Saudara)

Ancaman dari

lingkungan

-Coercion “Di sms dan di telepon ibu

dan meminta untuk cepat

pulang ke rumah” (Tema

Ibu)

-Physical

Danger &

Succorance

“Lalu motornya ternyata

mogok dan temanku

membutuhkan bantuanku”

(Tema Menyenangkan)

-Physical Injury “Kaki dan tanganku diikat

dan disuruh untuk duduk”

(Tema Menyedihkan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

76

-Competing

contemporery

“Ketika bermain bola, pada

akhirnya saya menang.

Sama halnya ketika

kenyataan saat bermain bola

bersama teman-teman.”

(Tema Teman)

Anxiety Kecemasan

terhadap

ancaman

-Press Physical

Injury

“Saya disekap, kaki dan

tangan ku diikat dan disuruh

utnuk duduk. Saya merasa

sangat sedih karena tidak

dapat berbuat apa-apa”

(Tema Menakutkan)

Defense

Mechanism

Immature -Introyeksi “Saya bermimpi menjadi

chef terkenal di restoran

mewah” (Mimpi Aneh/

Tidak Terduga)

-Blocking “Saya pernah mengalami

mimpi basah, tapi susah

untuk menjelaskannya

dengan kata-kata.” (Mimpi

Lawan Jenis)

Anxiety -Repression “Cerita seperti itu

(seksualitas) seharusnya kan

tidak diceritakakan, jadi ya

saya pendam saja.” (Mimpi

Lawan Jenis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

77

3. Dinamika Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press)

Subjek II

Berdasarkan pada hasil yang diperoleh, subjek memiliki kebutuhan

yang mendukung kebutuhan lainnya sehingga memudahkan kebutuhan

lainnya dalam beroperasi. Contohnya kebutuhan Affiliation didukung oleh

kebutuhan Playmirth serta kebutuhan Sentience dimana subjek ingin

menikmati kenangan dan melakukan hal yang menyenangkan bersama

orang terdekat. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi subjek dalam tema

Saudara:

“Mimpi ingin cepat cepat kumpul bersama adik-adik saya.

Bermain bersama, bercanda bersama, kemana-mana pergi bersama

seperti dulu saat saya masih ada di rumah.”

Di sisi lain, subjek memiliki kebutuhan yang saling berlawanan atau

berkonflik, seperti kebutuhan memiliki kebutuhan agresi terhadap

lingkungan yang mengancam dan kebutuhan succorance karena perasaan

tidak berdaya yang dimiliki subjek. Contohnya dalam cerita mimpi dengan

tema menakutkan:

“Saya melihat adik saya dipukuli, saya tidak terima dan ingin

membalas. Tapi saya tidak dapat berbuat apa-apa, karena saya juga dalam

kondisi disekap. Tangan dan kaki saya ditali, saya merasa mimpi yang

sangat buruk.”

Berdasarkan pada tabel kebutuhan psikologis (Need) dan tekanan

(Press), terlihat bahwa subjek melihat lingkungan sekitar sebagai sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

78

ancaman, sehingga menimbulkan kecemasan. Meskipun demikian, subjek

hanya menerima keadaan yang ada. Subjek memiliki rasa ingin melawan,

namun tidak berdaya dan tidak dapat melakukan apa-apa, sehingga subjek

memiliki kebutuhan untuk mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar.

Hal ini terlihat dalam cerita mimpi subjek dalam tema menakutkan dengan

isi cerita pengalaman melihat saudara yang dipukuli dan ketidakberdayaan

subjek untuk membalas ataupun melakukan sesuatu.

Subjek juga memiliki kesulitan dalam penerimaan dari orang sekitar,

yang menimbulkan subjek memiliki kebutuhan untuk diterima dan dicintai

oleh lingkungan. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi dengan tema yang

paling aneh/tidak terduga, subjek merasa menjadi cheff yang sangat dicintai

oleh banyak orang. Selain itu keinginan subjek untuk penerimaan terhadap

orang lain membuat subjek memiliki kebutuhan untuk dapat membantu

orang disekitarnya, hal ini terlihat dalam cerita mimpi dengan tema

membahagiakan, yang bercerita bahwa teman subjek membutuhkan dirinya

untuk membantu dan subjek akhirnya dapat membantu mendorong motor

teman yang sedang bocor ban motornya. Hal ini juga didukung dengan

profil subjek dari cerita ibu asrama, yang menjealskan bahwa subjek adalah

orang yang inisiatif dalam membantu lingkungan sekitarnya.

Subjek membutuhkan kedekatan dari seorang figur otoritas dan figur

afeksi, yaitu ayah dan ibu. Subjek menggambarkan ayah sebagai sosok

panutan dan ibu sebagai sosok yang penyayang. Subjek memiliki kedekatan

dengan orangtua dan saat ini terpisah jarak dan memunculkan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

79

afiliasi dengan ayah dan ibu. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi dalam tema

ayah dan ibu, yang bercerita mengenai kerinduan subjek untuk pulang ke

rumah dan kembali bertemu dengan ayah dan ibu.

Subjek memiliki sikap tertutup dalam relasi lawan jenis, dari hasil

wawancara diketahui bahwa subjek cenderung menutupi dan menganggap

bahwa relasi lawan jenis merupakan hal yang tidak seharusnya dibicarakan

dengan oranglain. Tidak adanya cerita mengenai relasi lawan jenis, bukan

berarti subjek tidak memiliki kebutuhan yang berkaitan dengan relasi lawan

jenis, namun dikarenakan subjek cenderung memendam dan menutupi

kebutuhan yang dimilikinya.

4.2.3 Subjek III

1. Profil Subjek III

Pandangan Diri Subjek

Subjek merupakan seorang remaja berusia 17 tahun, anak pertama

dari dua bersaudara. Subjek merupakan siswi kelas 5 SD yang bersekolah

di SLB Yaketunnis. Subjek mengalami kebutaan dengan golongan total

blind yaitu tahap seseorang yang seseorang yang belajar menggunakan

materi perabaan dan pendengaran. Subjek mengalami kebutaan sejak

memasuki usia 8 tahun secara bertahap. Keadaan tersebut bermula ketika

subjek mengalami panas tinggi pada umur 4 tahun, ibu ketua yayasan

menjelaskan bahwa subjek mengalami kebutaan juga diakibatkan karena

penyakit diabetes yang dideritanya. Subjek pada awalnya bersekolah di

sekolah SD biasa, dan mulai mau bersekolah kembali di SLB pada umur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

80

16 tahun. Ibu asrama yang juga selaku ketua yayasan menjelaskan bahwa

subjek sempat mengalami keputusasaan ketika dinyatakan sebagai

tunanetra dan akhirnya mengalami gangguan dalam pergaulan maupun

akademiknya. Beliau juga menambahkan bahwa perasaan putus asa dan

belum dapat menerima kenyataan membuat subjek menjadi orang yang

cenderung tertutup dan pendiam. Subjek merasa tidak puas pada diri

sendiri dan belum dapat menerima keterbatasan yang dimilikinya. Subjek

memandang bahwa diri ideal yang seharusnya adalah, seorang yang

memiliki pengelihatan secara normal.

Cita-cita yang diinginkan subjek adalah menjadi seseorang guru

matematika. Subjek selalu berusaha belajar dengan baik untuk menggapai

cita-citanya. Subjek bercerita mengenai pengalaman menyenangkannya

ketika dirinya masih kecil yaitu ketika perayaan ulang tahun ke 5, karena

saat itu perayaan diselenggarakan bersamaan dengan ulangtahun adiknya

dan mengundang teman-teman terdekatnya. Ketika menceritakan kembali

pengalamannya subjek merasakan kerinduan. Ketika menceritakan

pengalaman yang paling menakutkan yaitu ketika mengalami kebutaan

yang bermula ketika subjek mengalami panas tinggi. Ketika mengingat

kembali kejadian itu, subjek merasa sedih dan kecewa

Relasi Dengan Keluarga

Subjek memiliki kedua orangtua yang dapat melihat secara normal.

Subjek merasakan bahwa dirinya lebih dekat dengan ayah ketimbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

81

dengan ibu. Ayah subjek bekerja sebagai karyawan swasta. Subjek melihat

sosok ayah sebagai orang yang sangat penyabar.

Subjek memandang ibu juga sebagai sosok yang penyabar. Subjek

sempat bercerita mengenai kegiatan yang pernah dilakukan bersama ibu,

yaitu ketika dirinya diajak tur dari perusahaan tempat ibunya bekerja.

Subjek juga menceritakan relasi yang dekat dengan adiknya. Subjek

seringkali bermain dan berfoto-foto bersama adiknya. Namun seringkali

subjek merasa iri karena ibunya lebih memanjakan adiknya. Menurut

pandangan dari Ibu Asrama relasi subjek dengan orangtua sangat baik,

karena orangtua subjek selalu datang berkunjung untuk menjemput dan

mengantarkan subjek ketika liburan telah tiba.

Relasi dengan Teman Sebaya

Subjek memiliki banyak teman sebaya di asrama, maupun di

sekolah. Berbeda dengan ketika di rumah, subjek hanya sering bermain

bersama teman dari adiknya dan tidak memiliki teman yang sepantaran.

Subjek bercerita kesamaan pengalaman ketika berelasi dengan teman di

asrama dan di sekolah. Subjek menggambarkan teman sekolah sebagai

sosok yang baik dan mudah bergaul. Ketika subjek berelasi dengan teman

sesama tunanetra, subjek melihat bahwa mereka menerima keterbatasan

yang mereka punya. Subjek terkadang merasa iri ketika melihat teman

sesama tunanetra yang terlihat tidak memiliki masalah ketika berkumpul

bersama dengan yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

82

Relasi subjek dengan teman lawan jenis sendiri, subjek merasa

bahwa laki-laki lebih banyak menyebalkannya dibandingkan perempuan,

walaupun terkadang teman laki-laki juga bersikap baik. Subjek juga

menceritakan ketika mengalami permasalahan dalam hidupnya, subjek

cenderung menyimpannya di dalam hati dan meminta maaf serta berjanji

pada diri sendiri untuk tidak mengulangi perbuatannya. Ibu asrama juga

menjelaskan bahwa subjek merupakan anak yang pendiam ketika

bergabung bersama dengan teman sekolah dan juga teman di asrama,

bahkan ketika subjek memiliki masalah subjek cenderung menyimpan

untuk dirinya sendiri.

Relasi dengan Lingkungan Sekitar

Ketika berelasi dengan orang di rumahnya subjek cenderung

tertutup dan sulit bergaul. Subjek bercerita bahwa dirinya pada akhirnya

memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta, karena subjek ingin mencari

ketenangan. Ketika subjek masuk di asrama subjek mengalami sedikit

demi sedikit perubahan yang dialami. Subjek saat ini mulai mau untuk

bergaul dengan lingkungan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan di

asramanya. Ibu asrama menjelaskan bahwa pada awalnya subjek sulit

untuk berelasi dengan orang lain, karena tidak percaya diri dan

keputusasaan yang dialami karena harus mengalami kebutaan. Hal tersebut

menyebabkan subjek tertutup dalam pergaulan dengan lingkungan

sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

83

2. Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek III

Tabel 5

Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek III

Need/ Press Cluster Jenis Need Tema

Need Keinginan

untuk

Penerimaan

- Affiliation “Selama seminggu aku

belum bertemu ayah dan

merasa kangen ingin

bertemu” (Tema Ayah)

“Seseorang meneleponku

dan memberitahukan

bahwa ibu telah mengalami

kecelakaan, aku pun

menyebut astagfirullah

alhazim dan terbangun

mencari mama” (Tema

Ibu)

“Pertama kali datang ke

Jogja, aku merasa belum

tau dan belum bisa lepas

dari adik dan orangtuaku”

(Tema Saudara)

“Aku sedang berkumpul

bersama-sama teman –

teman” (Tema Teman)

“Saat umur 5/6 tahun, aku

bermimpi ingin berjalan

memutari rumah seseorang

yang aku sukai, untuk

dapat bertemu” dan

“Ketika bertemu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

84

orang yang saya sukai saya

merasa sangat senang”

(Tema Lawan Jenis)

“saya bermimpi bertemu

dengan artis idola saya

yaitu Raffi Ahmad” dan

“Akhirnya dapat bertemu

dengannya dan salaman”

(Tema Menyenangkan)

- Recognition “Hanya mau muter ke

rumahnya saja, saya harus

mandi sore, terus pakai

baju rapi, pakai kaca mata,

terus pakai topi” (Tema

Lawan Jenis)

“Selesai acara, saya teriak-

teriak untuk memanggil

Kak Raffi” (Tema

Menyenangkan)

- Succorance “Ketika sadar aku hanya

bermimpi, aku merasa

ingin menangis karena

tidak dapat bertemu dan

foto bareng dengan Kak

Raffi” (Tema

Menyenangkan)

“Ketika saya menyadari

kenyataan saat terbangun,

saya merasa sedih” ( Tema

Aneh/ Tidak Terduga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

85

- Cognizance “Raffi Ahmad syuting di

rumah ku. Saya merasa

penasaran dan heran”

(Tema Aneh / Tidak

Terduga)

- Sentience “Hanya mau muter ke

tempat dia, saya harus

mandi sore, terus pakai

baju rapi, pakai kacamata,

terus pakai topi.” (Tema

Lawan Jenis)

Keinginan

untuk

Pertahanan

-Harm

Avoidance

“Tiba-tiba ada pocong

disitu, lalu kami pun

berlarian untuk dapat bebas

dari pocong tersebut.”

(Tema Menakutkan)

-Counteraction “Akhirnya kami berusaha

masuk ke dalam rumah,

walaupun pada awalnya

tidak bisa (Tema

Menakutkan)

Keinginan

untuk Diri

Sendiri

-Playmirth

“Ketika liburan sekolah,

aku pergi berkunjung ke

rumah mbah ku di

purworejo.” (Tema Ayah)

“Aku bermimpi sedang

berkumpul bersama teman-

teman di asrama. kami

bermain-main, bercanda-

canda, ketawa, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

86

ngobrol” (Tema Teman)

Press Keterpisahan -Insupport

Family

“Bermimpi sedang

berpamitan dengan adikku

saat akan berpisah ke Jogja

dan kami pun saling

menangis karena akan

berpisah” (Tema Saudara)

“Ada seseorang yang

menelpon ku dan

memberitahukan bahwa ibu

telah mengalami

kecelakaan.” (Tema Ibu)

- Friendship “berkumpul bersama

teman-teman di asrama.

kami bermain-main,

bercanda-canda, ketawa-

tawa ngobrol.” (Tema

Teman)

-Loss

Companionship

“aku merasa ingin

menangis karena tidak bisa

bertemu dan foto bareng

dengan Kak Raffi.” (Tema

Menyenangkan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

87

Ancaman dari

Lingkungan

-Aggression “Ketika aku bermain

bersama adik ku, keadaan

saat itu gelap. Tiba-tiba ada

pocong disitu, lalu kami

pun berlarian dai pocong

tersebut” (Tema

Menakutkan)

-Claustrum “Ketika kami berlarian ke

utara, di depan sudah ada

pocong lagi, balik ke

selatan, ada pocong,

kemana pun tidak bisa.

(Tema menakutkan)

Anxiety Kecemasan

ditinggalkan /

berpisah

-p.Affiliation “Aku bermimpi sedang

berpamitan dengan adikku

saat akan berpisah ke Jogja

dan kami pun saling

menangis karena akan

berpisah” (Tema Saudara)

Kecemasan

terhadap

ancaman

-p. Aggression “Ketika aku bermain

bersama adikku keadaan

saat itu sangat gelap. Tiba-

tiba ada pocong disitu, lalu

kami pun berlarian untuk

dapat bebas dari pocong

tersebut.” (Tema

Menakutkan)

Defense

Mechanism

Immature -Regresi “Aku bermimpi sedang

berpamitan dengan adikku

saat akan berpisah ke Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

88

dan kami pun saling

menangis karena akan

berpisah” (Tema Saudara)

-Introyeksi “Raffi Ahmad syuting di

daerah kawasan rumah ku.

Saya merasa heran dan

penasaran” (Tema Aneh/

Tidak Terduga)

Mature -Sublimasi “Saya teriak-teriak untuk

memanggil Kak Raffi, lalu

akhirnya dapat bertemu

dengannya dan salaman”

(Mimpi Menyenangkan)

3. Dinamika Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press)

Subjek III

Berdasarkan pada hasil yang diperoleh, subjek memiliki kebutuhan

yang mendukung kebutuhan lainnya sehingga memudahkan kebutuhan

lainnya dalam beroperasi. Contohnya kebutuhan Affiliation didukung oleh

kebutuhan Playmirth dimana subjek ingin menjalin kedekatan dan

melakukan hal yang menyenangkan bersama dengan orang lain. Hal ini

terlihat dalam cerita mimpi subjek dalam tema Teman:

“Aku bermimpi sedang berkumpul bersama teman-teman di asrama.

kami bermain-main, bercanda-canda,ketawa, ngobrol. Aku merasa senang

karena bisa berkumpul bersama teman-teman.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

89

Di sisi lain, subjek memiliki kebutuhan yang saling berlawanan atau

berkonflik, seperti kebutuhan memiliki kebutuhan untuk mandiri dan

kebutuhan affiliation karena masih ingin dekat dengan keluarga. Contohnya

dalam cerita mimpi dengan tema Saudara:

“Pertama kali datang ke Jogja, aku merasa belum tau dan belum

bisa lepas dari adik dan orangtuaku. Aku bermimpi sedang berpamitan

dengan adikku saat akan berpisah ke Jogja dan kamipun saling menangis

karena akan berpisah..”

Berdasarkan pada tabel kebutuhan psikologis (Need) dan tekanan

(Press), terlihat bahwa subjek melihat lingkungan sekitar sebagai sebuah

ancaman, sehingga menimbulkan kecemasan. Meskipun demikian, subjek

hanya menerima keadaan yang ada. Subjek memiliki rasa tidak berdaya dan

tidak dapat melakukan apa-apa, sehingga subjek memiliki kebutuhan untuk

mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dalam cerita

mimpi subjek dalam tema saudara, teman, dan hal yang menakutkan. Dari

keseluruhan tema cerita tersebut memiliki kesamaan isi mengenai ancaman

dari lingkungan sekitar dan ketidakberdayaan subjek dalam menghadapi

ancaman tersebut. Hasil ini sesuai dengan profil subjek mengenai relasi

dengan lingkungan sekitar yang menyatakan bahwa, seringkali subjek

mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan mendapatkan ejekan dari

lingkungan dengan memandang subjek sebelah mata.

Selain itu, subjek juga memiliki kesulitan dalam penerimaan dari

orang sekitar, yang menimbulkan subjek memiliki kebutuhan untuk diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

90

dan dicintai oleh pasangan. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi dengan tema

lawan jenis, dimana subjek berusaha menarik perhatian orang lain untuk

mendapatkan penerimaan. Sementara itu, subjek memiliki perasaan sedih

ketika harus ditinggalkan dengan orang terdekat, yang menunjukan

kebutuhan afiliasi. Hal ini nampak dalam cerita mimpi dengan tema saudara,

tema ayah, dan tema ibu yang menceritakan kesedihannya ketika harus

berpisah ataupun kehilangan orang terdekat.

Subjek membutuhkan kedekatan dari seorang figur otoritas dan figur

afeksi, yaitu ayah dan ibu. Subjek menggambarkan ayah sebagai sosok

panutan dan ibu sebagai sosok yang penyayang. Subjek memiliki kedekatan

dengan orangtua dan saat ini terpisah jarak dan memunculkan kebutuhan

afiliasi dengan ayah dan ibu. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi dalam tema

ayah dan ibu, yang bercerita mengenai kerinduan subjek dengan figur ayah

dan kecemasan subjek ketika harus kehilangan sosok ibu.

4.2.4 Dinamika Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek

1, 2 dan 3

Ketiga responden dalam penelitian ini memiliki beberapa ciri kebutuhan

yang cenderung sama. Berdasarkan wawancara terhadap 3 responden nampak

kebutuhan yang terbagi dalam tiga cluster, yaitu keinginan akan penerimaan,

keinginan pertahanan diri dari ancaman dan keinginan bebas untuk dirinya sendiri.

Keinginan bebas untuk diri sendiri muncul dari ketiga subjek. Hal ini terlihat

dalam tema saudara, teman, dan tema yang menyenangkan. Kebutuhan yang

muncul antara lain tentang kebutuhan utnuk bermain, kebutuhan menikmati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

91

kenangan ataupun keindahan, serta kebutuhan perubahan. Seperti contoh dalam

cerita subjek pertama :

“Suasana saat itu seperti lebaran. Saat itu saya berkumpul bersama

keluarga, saudara. Seletah berkumpul bersama-sama, lalu jalan-jalan bersama

keluarga. Saya merasa sangat senang saat itu.”

Kebutuhan yang paling menonjol dari ketiga responden adalah

kecenderungan dalam kebutuhan akan afeksi, penerimaan, dan kebutuhan untuk

menjalani kedekatan dengan sekitarnya. Keinginan untuk penerimaan orang lain

pada ketiga subjek muncul melalui tema ayah, tema ibu, tema saudara, tema lawan

jenis, dan tema yang membahagiakan. Keinginan akan penerimaan orang lain

muncul dalam kebutuhan untuk diperhatikan. Seperti contohnya dalam cerita

subjek ketiga melalui tema lawan jenis:

“Waktu aku berumur 5 tahun/ 6 tahun aku ingin berjalan memutari rumah

seorang teman yang saya sukai, untuk dapat bertemu. Rumahnya berada di

belakang musollah di dekat rumah ku. Hanya mau muter ke tempat dia, saya

harus mandi sore, terus pakai baju rapi, pakai kacamata, terus pakai topi.

Berdasarkan pada dinamika kebutuhan yang muncul dari ketiga subjek

diantaranya kebutuhan untuk membentuk pertemanan dan untuk bersosialisasi,

untuk berinteraksi secara dekat dengan orang lain, untuk bekerja sama dan

berkomunikasi dengan orang lain dengan cara bersahabat, dan untuk jatuh cinta.

Wrigthsman (1977) menyebutkan bahwa sebenarnya afiliasi merupakan

kebutuhan manusia yang teramat kuat dan harus dipenuhi sesering mungkin.

Menurut Schachter (dalam Deaux dkk, 1993) faktor yang menyebabkan individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

92

berafiliasi adalah karena bila berada di sekitar orang lain secara langsung dapat

mengurangi kecemasan. Kecemasan akan keterpisahan dan ditinggalkan pun

muncul pada cerita subjek pertama dan ketiga.

Di sisi lain, ketiga subjek juga memiliki kebutuhan yang saling

berlawanan atau berkonflik. Pada subjek 1, terlihat dalam tema ibu Subjek

memiliki kebutuhan afiliasi dengan ibu, namun di sisi lain subjek juga memiliki

kebutuhan mengabaikan terhadap ibu karena perkataan yang tidak begitu penting.

Pada subjek 2, kebutuhan yang saling berkonflik terlihat dalam tema menakutkan,

dimana subjek kebutuhan subjek untuk bersikap agresif terhadap lingkungan

sekitarnya, namun juga memiliki kebutuhan untuk menerima tekanan yang berasal

dari lingkungannya. Sedangkan pada subjek 3, kebutuhan yang saling berkonflik

terlihat dalam tema saudara, dimana subjek memiliki kebutuhan untuk dekat

dengan keluarga, namun disisi lain subjek memiliki kebutuhan untuk mandiri

dalam kehidupannya.

Berdasarkan pada dinamika kebutuhan yang berkonflik ini, terlihat bahwa

ketiga subjek memiliki kebutuhan yang ambivalen, dimana kedua subjek memiliki

keinginan untuk diterima tetapi juga memiliki keinginan untuk menyerang

terhadap figur yang bersangkutan. Anxious-resistant attachment menurut Mary

Ainsworth (dalam Santrock, 1995) dicirikan dengan memperlihatkan

ketidakamanan dengan menolak figur kelekatan terutama ibu. Contohnya,

seseorang yang bersandar pada figur kelekatannya tetapi juga menolak

keterikatannya misalnya mengabaikan sosok ibu disaat yang bersamaan. Wenar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

93

dan Kerig (2000) mengatakan bahwa individu dengan resistant attachment akan

menunjukkan ambivalensi ketika berpisah dengan figur lekatnya.

Ketiga responden memiliki keinginan untuk pertahanan diri dari ancaman,

muncul melalui tema teman dan tema yang menakutkan. Ketika subjek

menghadapi kesulitan, maka subjek cenderung mencoba lari dari masalah dan

ancaman yang ada, namun seringkali subjek merasa tidak berdaya dan pada

akhirnya hanya menerima kenyataan yang ada. Ketiga subjek cenderung

memandang ancaman dari sekitar sebagai superior sehingga mereka cenderung

kesulitan dan merasa tidak berdaya dalam menghadapi. Seperti contoh pada cerita

tema menakutkan pada subjek kedua :

“Saya melihat adik saya dipukuli, saya tidak terima dan ingin membalas.

Tapi saya tidak dapat berbuat apa-apa, karena saya juga dalam kondisi disekap.

Tangan dan kaki saya ditali, saya merasa mimpi yang sangat buruk.”

Menurut Murray, cerita mengenai reaksi orang lain dapat memberi

informasi tentang situasi, sehingga memberi kejelasan terhadap pikiran-pikiran

(kognisi) individu, orang lain merupakan pembanding. Seorang yang cenderung

membutuhkan kedekatan dengan orang lain dapat mengevaluasi dirinya

berdasarkan perilaku orang tersebut. Menurut Adler (1956) kebutuhan akan kasih

sayang (needs for affection) yang tidak terpenuhi seseorang cenderung melakukan

self accusation ditandai dengan rasa bersalah bahkan dorongan untuk menyiksa

diri sendiri. Rasa bersalah seringkali memunculkan tindakan penuduhan diri

sendiri, seperti contohnya ketidakmampuan yang dimiliki. Penuduhan diri

merupakan sebuah cara mencapai keunggulan pribadi. Orang ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

94

merendahkan diri sendiri agar memunculkan rasa penderitaan bagi orang lain

sembari melindungi rasa percaya diri mereka yang lemah. Orang dengan

kecenderungan ini membutuhkan sosok yang dominan yang mampu melindungi

dan membimbing. Mereka akan cenderung memandang orang lain sebagai orang

yang superior, bahkan pada hal-hal yang mereka kuasai mereka akan memandang

orang lain lebih superior (Schultz, 1998).

Kecemasan yang muncul ketika menghadapi masalah terjadi dikarenakan

ketiga subjek mengalami press physical danger, physical Injury ,dan press

claustrum. Tekanan yang dihadapi subjek berupa ancaman dari luar, merasa orang

lain lebih dominan, serta ancaman yang membuat merasa terjebak. Seperti contoh

cerita subjek pertama:

“Teman saya berlarian, berteriak,dan saling melempar. Saya ditengah itu

menjadi sasaran lemparan mereka semua. Setelah itu saya terjatuh..”

Dari jenis tekanan yang muncul, menunjukan bahwa ketiga subjek

cenderung merasa dirinya terancam terhadap lingkungan sekitarnya. Para remaja

tunanetra masih menganggap lingkungan sekitar sebagai ancaman mereka. Hal ini

sesuai dengan keadaan para tunanetra yang belum mendapatkan kesetaraan dalam

hal pemenuhan fasilitas dan aksebilitas untuk aktivitas kesehariannya. Lingkungan

bahkan negara belum menyediakan dan belum memberikan kesempatan dan

perlakuan yang sama bagi difabel terutama tunantera. Sesuai dengan wawancara

yang menjelaskan keadaan seorang tunantera yang tidak dapat melihat

menyebabkan para penyandang tunanetra kesulitan dan merasa terancam secara

fisik dikarenakan masih merasa tidak aman, serta terbatas dalam mobilitasnya .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

95

Kecemasan akan keterpisahan dan kesendirian juga muncul dari cerita diantaranya

Press aloneness, press friendship, press family insupport, press loss

companionship dan press coercion. Tekanan dirasakan pula dari lingkungan

sekitar subjek seperti cerita subjek ketiga yaitu :

“Ketika aku sedang di rumah, dan ibu bekerja tiba-tiba ada seseorang

yang menelpon ku dan memberitahukan bahwa ibu telah mengalami kecelakaan.

Aku pun langsung menyebut astagfirullah alhazim dan terbangun untuk mencari

mama.”

Dinamika dalam cerita-cerita subjek menunjukan kecemasan,

ketergantungan dan keinginan penerimaan para remaja tunanetra terhadap orang

lain dan mereka memiliki kepatuhan terhadap tokoh yang lebih dominan.

Kecemasan yang terdapat dalam diri remaja tunanetra juga membuat diri mereka

cenderung untuk memiiki mekanisme dalam mempertahankan diri salah satunya

dengan regresi, sublimasi, proyeksi, represi, blocking, dan introyeksi.

Dinamika keseluruahan cerita subjek menunjukan kesesuain dengan teori

Adler (1927) yang mengatakan setiap pribadi yang lahir ke dunia selalu

“diberkati” dengan kelemahan-kelemahan fisik tertentu, dan kelemahan-

kelemahan ini selalu mengarah kepada perasaaan-perasaan inferioritas. Manusia

yang membesar-besarkan kelemahan tubuhnya, kadang-kadang mengembangkan

perasaan inferioritas secara berlebih-lebihan, karena ingin mengompensasikan

secara besar-besaran perasaan ketidaktepatan mereka. Mereka akan cenderung

merasa hidup di negeri musuh, rasa takut dan kecemasan sudah mengalahkan

mereka lebih daripada hasrat untuk mencapai keberhasilannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

96

Dari keseluruhan cerita ketiga subjek terlihat pula emosi subjek yang akan

cenderung sedih ketika mengalami keterpisahan ataupun ketidakberdayaan,

sehingga akan cenderung membutuhkan bantuan orang lain disekitarnya. Emosi

ketakutan juga akan muncul ketika mengalami ancaman dari lingkungan sekitar.

Ketiga subjek akan mengalami perasaan bahagia ketika mendapatkan penerimaan

dari lingkungan sekitar. Gambaran emosi yang muncul dari keseluruhan cerita

subjek menunjukan bahwa ketiga subjek yang merupakan remaja tunanetra

mengalami deprivasi emosi, yaitu keadaan dimana anak tunanetra kurang

memiliki kesempatan untuk menghayati pengalaman emosi yang menyenangkan

seperti kasih sayang, kegembiraan, perhatian, dan kesenangan. Hal ini didukung

dengan hasil wawancara terhadap ketiga subjek yang merasakan penolakan ketika

masih kecil dan harus mengalami keterpisahan dengan orangtua dan keluarga

sejak dini karena harus masuk asrama ketika masih kanak-kanak. Ketiga subjek

mengalami keterhambatan dalam pengalaman sosialnya.

Somantri (2007) menjelaskan bahwa deprivasi emosi terjadi karena pada

tahap anak-anak, pada masa awal kehidupan atau perkembangan anak tunantera

ini mengalami penolakan kehadiran dari lingkungan keluarga maupun lingkungan

sekitarnya. Kecenderungan bahwa anak tunanetra pada masa awal

perkembangannya mengalami deprivasi emosi akan membuat kecenderungan

bersifat menarik diri, mementingkan diri sendiri, serta sangat menuntut

pertolongan atau perhatian kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

97

4.2.5 Pembahasan

Ketiga responden seperti telah dijelaskan diatas memiliki beberapa

kesamaan. Pertama, kebutuhan yang muncul melalui analisis cerita mimpi jika

diklasifikasikan ketiga subjek memiliki kebutuhan yang ambivalen, dimana kedua

subjek memiliki keinginan untuk diterima tetapi juga memiliki keinginan untuk

menyerang terhadap figur yang bersangkutan. Anxious-resistant attachment.

Penemuan kedua dalam analisis cerita mimpi menggunakan teori Adler

(1956) yang merupakan kelanjutan dari kebutuhan akan kasih sayang (needs for

affection) yang tidak terpenuhi seseorang cenderung melakukan self accusation

ditandai dengan rasa bersalah bahkan dorongan untuk menyiksa diri sendiri. Rasa

bersalah seringkali memunculkan tindakan penuduhan diri sendiri, seperti

contohnya ketidakmampuan yang dimiliki. Penuduhan diri merupakan sebuah

cara mencapai keunggulan pribadi. Orang ini akan merendahkan diri sendiri agar

memunculkan rasa penderitaan bagi orang lain sembari melindungi rasa percaya

diri mereka yang lemah. Orang dengan kecenderungan ini membutuhkan sosok

yang dominan yang mampu melindungi dan membimbing. Mereka akan

cenderung memandang orang lain sebagai orang yang superior, bahkan pada hal-

hal yang mereka kuasai mereka akan memandang orang lain lebih superior

(Schultz, 1998).

Penemuan ketiga menjelaskan gambaran emosi yang muncul dari

keseluruhan cerita subjek menunjukan bahwa ketiga subjek yang merupakan

remaja tunanetra mengalami deprivasi emosi, yaitu keadaan dimana anak

tunanetra kurang memiliki kesempatan untuk menghayati pengalaman emosi yang

menyenangkan seperti kasih sayang, kegembiraan, perhatian, dan kesenangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

98

Somantri (2007) menjelaskan bahwa deprivasi emosi terjadi karena pada tahap

anak-anak, pada masa awal kehidupan atau perkembangan anak tunantera ini

mengalami penolakan kehadiran dari lingkungan keluarga maupun lingkungan

sekitarnya.

Selain temuan dan kelebihan-kelebihan ini, penelitian ini memiliki

kelemahan dalam mencari subjek yang bersedia, sehingga penelitian ini belum

dapat membuktikan penelitian dapat ditransfer pada kasus lainnya. Kurangnya

pendekatan significant others subjek juga mempengaruhi hasil wawancara,

dimana wawancara kurang dapat menghasilkan data yang mendalam baik keadaan

subjek maupun relasi subjek dengan keluarga. Hal ini dikarenakan keluarga ketiga

subjek yang berada di luar kota, yang membuat peneliti tidak dapat

mewawancarai secara langsung.

Kelemahan lainnya adalah terbatasnya ruang untuk mewawancarai subjek

sehingga adanya gangguan dari sekitar ketika melakukan wawancara, seperti

teman yang tiba-tiba datang dan mengajak bercanda. Tetapi gangguan tersebut

tidak sepenuhnya berpengaruh besar terhadap hasil pengambilan data wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

99

5. BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kebutuhan psikologis remaja penyandang tunanetra yang dominan muncul

adalah kebutuhan diterima. Kebutuhan akan penerimaan muncul dari banyak figur

baik itu ayah, ibu, keluarga, teman, maupun lingkungan sekitar. Selain itu,

kebutuhan akan rasa untuk menghindari ancaman juga muncul dominan dengan

berbagai variasi, seperti kebutuhan rasa aman dengan menghindari pelaku

kekerasan, bahkan dengan menunjukan ketidakberdayaan. Terdapat pula

kebutuhan lain yang muncul dalam bentuk yang agresif, yaitu kebutuhan agresi.

Selain itu, keinginan untuk diri sendiri juga muncul dalam bentuk kebutuhan

otonomi, maupun mencari kesenangan diri dan menikmati keadaan sekitar.

Sementara itu, lingkungan sekitar yang menekan menimbulkan tekanan

(press). Tekanan yang dominan muncul pada remaja penyandang tunanetra adalah

press physical danger, physical Injury, coercion,dan press claustrum. Tekanan

tersebut memunculkan kecemasan pula didalam diri anak tunanetra.

Selain itu, penemuan lain dari penelitian ini terlihat dari konflik antar

kebutuhan serta ambivalensi sikap subjek terhadap tekanan yang dialaminya

menunjukkan bahwa ketiga subjek mengalami anxious-resistant attachment.

Kebutuhan akan rasa kasih sayang yang tidak terpenuhi menimbulkan

perasaan self accusation. Perasaan ini akan memunculkan tindakan penuduhan

diri sendiri, seperti contohnya ketidakmampuan yang dimiliki. Anak tunanetra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

100

juga mengalami deprivasi emosi, hal ini membuat kecenderungan bersifat menarik

diri, mementingkan diri sendiri, serta sangat menuntut pertolongan atau perhatian

kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya.

5.2.1. Saran

Beberapa saran yang dikemukakan oleh peneliti:

1. Bagi peneliti selanjutnya

a. Berdasarkan pada kelemahan penelitian ini, peneliti mengusulkan

supaya peneliti selanjutnya melakukan pendekatan yang mendalam,

serta menambah jumlah bagi subjek maupun significan others subjek

sehingga hasil wawancara dapat lebih mendalam dan kuat dalam

pembuktian transferabilitas (pengeneralisasian) penelitian.

b. Berdasarkan pada hasil penelitian ini, penelitian lebih lanjut dapat

dilakukan dengan melihat secara lebih spesifik mengenani hubungan

penyandang tunanetra dan hubungan keluarga maupun lingkungan

sekitar terkait dengan peningkatan kesejahteraan, anxious-resistant

attachment, self accusation, dan deprivasi emosi yang telah terungkap

pada remaja penyandang tunanetra.

2. Bagi keluarga

Kebutuhan psikologis yang muncul sangat tergantung dari relasi subjek

dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, agar remaja

penyandang tunanetra dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya serta

mengurangi tekanan yang dialaminya, sebaiknya keluarga dan lingkungan

melakukan penerimaan, perhatian, dan kasih sayang. Seperti yang

dikatakan oleh Adler, kegagalan memenuhi kebutuhan/keinginan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

101

mengalami penolakan sejak masa kanak-kanak menjadi sebab hampir

semua bentuk psikopatologi, contohnya dalam penelitian ini adalah

anxious-resistant attachment, self accusation, dan deprivasi emosi. Oleh

karena itu, penerimaan tidak bersyarat penting untuk diberikan kepada

penyandang tunanetra.

3. Bagi Lingkungan Sekitar

Kondisi anak dengan kebutuhan tunanetra membutuhkan penerimaan

berupa keberadaan fasilitas yang adil dari lingkungan. Dukungan dan

penerimaan dari lingkungan sangat penting bagi perkembangan anak

tunanetra. Ketidakadilan merupakan salah satu bentuk kurang siapnya

lingkungan terhadap penerimaan para penyandang tunanetra dan hal ini

dapat menyebabkan anxious-resistant attachment, self accusation, dan

deprivasi emosi.

4. Bagi praktisi klinis

Melihat kondisi yang dialami oleh remaja penyandang tunanetra, praktisi

klinis dapat melakukan penyuluhan dan pengertian terhadap orang tua

yang memiliki anak tunanetra serta lingkungan sekitar akan pentingnya

penerimaan dan rasa aman sehingga tidak menimbulkan anxious-resistant

attachment, self accusation, dan deprivasi emosi yang akan menetap

hingga dewasa dan dapat menyulitkan kehidupan anak tunanetra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

102

DAFTAR PUSTAKA

Adelson E. & Fraiberg S. (1974). Gross Motor Development in Infants Blind from Birth.

Wiley on behalf of the Society for Research in Child Development

Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Amawidyati, S. A. G & Utami, M. S. (2007). Religiusitas dan Psychological Well-

Being Pada Korban Gempa. Jurnal Psikologi, 3(2), 165-171.

Anna, K. L. (2011). Katarak penyebab utama kebutaan. Diambil dari Kompas Online

http://health.kompas. com/read/2011/06/23/06230534/Katara k.Penyebab.Ut

ama.Kebutaan

Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E., & Bern, D. (1987). Pengantar Psikologi

(Edisi 11). Batam: Interaksara.

Bellak, L., & Abrams, D. (1997). The TAT, The CAT, The SAT in Clinical Use. 6th

ed.

Boston: Allyn & Bacon.

Blumer, Herbert 193 1: Science without Concepts. American Journal of Sociology, 36,

515-33

Charney, D. S. (2004). Psychological mechanism of resilience and vulnerability:

Implication for successful adaptation to extreme stress. American Journal of

Psychology, 161(2), 195-216.

Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among

Five Approaches. California: Sage Pulications, Inc.

Denzin, Norman K. 1969. Symbolic Interactionism and Ethnomethodology : A

Proposed Synthesis. American Sociological Review, 34, 922-34

Dewi K.S. & Harimukthi M.T. (2014) Eksplorasi Kesejahteraan Psikologis Individu

Dewasa Awal Penyandang Tunanetra. Jurnal Psikologi Undip Vol.13 No.1

Dewi U. & Rahayu S. (2012) Pelayanan Publik Bagi Pemenuhan Hak-Hak Disabilitas

Di Kota Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Diener, E., Wirtz, D., Biswas-Diener, R., Tov, W., Kim-Prieto, Chu, Choi, Dong-won,

& Oishi, S. (2009). New measures of well-being. E. Diener (ed.), Assessing well-

being: The collected works of Ed Diener, Social Indicators Research Series 39,

doi: 10.1007/978-90-481-2354-4 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

103

Fitriyah, C. & Rahayu S.A. (2013). Konsep Diri Pada Remaja Tunanetra Di Yayasan

Pendidikan Anak Buta (Ypab) Surabaya Jurnal Penelitian Psikologi, Vol. 04, No.

01, 46-60

Foster G.M. & Maccoby M. (1970). Methods Of Studying Mexican Peasant

Personality: Rorschach, Tat And Dreams. The George Washington University

Institute For Ethnographic Research

Freud S. (1920). Dream Psychology, Psychoanalysis For Beginners. New York : The

James A. McCann Company.

Gardner, J., & Harmon, T. (2002). Exploring resilience from parent’s perspective: A

qualitative study of six resilient mothers of children with intellectual disability.

Australian Social Work, 55(1), 60-68.

Gottesman M. (1973). Conservation Development In Blind Children. Wiley On Behalf

Of The Society For Research In Child Development

Green, Andre (2012) On construction in Freud’s work. Int J Psychoanal 93:1238–1248

Gronlund, N. E. (1999). How to write and use instructional objectives (6th ed.).

Bellevue, WA: Merril Press.

Hall, C.S., & Lindzey, G. (1993). Teori-Teori Holistik (Organismik –

Fenomenologis); Editor A. Supratiknya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hallam, F. M.& Weed ,S. C. (1896). A Study of the Dream-Consciousness. The

American Journal of Psychology, Vol. 7, No. 3, pp. 405-411

Herlina, Dkk (2008). Profil Kebutuhan Psikologis Mahasiswa Tunanetra Di Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Universitas Pendidikan

Indonesia

Fasilitas publik minim akses bagi penyandang disabilitas. (2015, 26 Juni). KOMPAS.

Diunduh dari :

http://print.kompas.com/baca/2015/06/26/Fasilitas-Publik-Minim-Akses-bagi-

Penyandang-Disabilitas

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hurovitz, C., Dunn, S., Domhoff, G. W., & Fiss, H. (1999). The dreams of blind men

and women: A replication and extension of previous findings. Dreaming, 9, 183-

193.

Hutto, M.D., & Hare, D. (1997). Career advancement for young women with visual

impairments. Journal of Visual Impairment and Blindness, 91, 280-295.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

104

Kartikasari, N,Y. (2013). Body Dissatisfaction terhadap Psychological Well Being pada

Karyawati. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Khalimah S. (2014). Pembentukan Perilaku Sosial Difabel Netra Di Slb-A Yayasan

Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis) Yogyakarta. Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kerr, N., & Domhoff, G. W. (2004). Do the blind literally "see" in their dreams? A

critique of a recent claim that they do. Dreaming, 14, 230-233.

Kerr, N.H., Foulkes, D., & Schmidt, M. (1982). The structure of laboratory dream

reports in blind and sighted subjects. Journal of Nervous and Mental Disease,

170, 286-294.

Kirtley, D. (1975). The Psychology of Blindness. Chicago: Nelson-Hall.

Lianawati, E. (2008). Kesejahteraan Psikologis Istri ditinjau Dari Sikap PeranGender

Pasutri Muslim. Jurnal Psikologi, 2(1), 29-30.

Linely, P. A. & Joseph, S. (2005). The human capacity for growth through adversity.

The American Psychologist, 60(3), 262-264.

Matsumoto D. & Willingham B. (2008) Spontaneous Facial Expressions Of Emotion Of

Congenitally Andnoncongenitally Blind Individuals. Attitudes And Social

Cognition

Mazidah, Lutfiyah (2012) Kesejahteraan Tuna Netra Dewasa ini. Universitas Sunan

Kalijaga.

McGregor, I., & Little, B. R. (1998). Personal projects, happiness, and meaning: On

doing well and being yourself. Journal of Personality and Social Psychology, 74,

494–512.

Mclivane, J. M. & Reinhardt, J. P. (2001). Interactive effect of support from family and

friends in visually impaired elders. The Journals of Gerontology, B series,

Psychological Sciences and Social Sciences, 56(6), 374-382.

Mestika, P.Addina (2012) Sarana Bantu Atletik Lari Tuna Netra Dengan Sistem Kerja

Line Follower. Institut Teknologi Bandung

Mills. (2010). Psychological well-being in long term care. Diambil dari

http://gerospychology.wordpress.com/2 010/01/psychological-well-being-in-

long-term-care/

Monroe, Will S. (1905) Mental Elements of Dreams. The Journal of Philosophy,

Psychology and Scientific Methods, Vol. 2, pp. 650-652

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

105

Morewedge C.K. & Norton M.I (2008) When Dreaming Is Believing: The (Motivated)

Interpretation Of Dreams. Attitudes And Social Cognition

Mujimin W.M. (2007) Penyediaan Fasilitas Publik Yang Manusiawi Bagi Aksesibilitas

Difabel. Dinamika Pendidikan No. 1/ Th. XIV

Nayana F.N. (2013) Kefungsian Keluarga Dan Subjective Well-Being Pada Remaja.

Issn: 2301-8267vol. 01, No.02,

Nelson, J. (1888). A Study of Dreams. The American Journal of Psychology, Vol. 1, No.

3, pp. 367-401

Pelangi, Samira (2014). Gambaran Psikologi Remaja Penyandang Tunarungu

Diungkap dengan Thematic Apperception Test (T.A.T.). Universitas Sanata

Dharma.

Peanstiehl, M.R. (1983). Role models for high-achieving visually impaired women.

Journal of Visual Impairment and Blindness, 77, 259-261.

Pinquart, M. & Pfeiffer, J. P. (2009). Psychological well-being in visually impaired and

impaired individuals. British Journal of Visual Impairment, 29(1), 27-45.

Poerwandari, K. (2005). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia.

Jakarta: LPSP3 Universitas Indonesia.

Reber, A., & Reber, E. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sacks, S.2. (1996). Psychological and social implications of low vision. In A.L. Corn &

A.J. Koenig (Eds.), Foundations of low vision: Clinical and functional

perspectives (pp.26-42). New York: AFB Press.

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi

5). Jakarta: Erlangga.

Sarafino, E.P. 1998. Health Psychology. New York: Biopsychology Interaction.

Savary L.M., dkk (1984). Dreams and Spiritual Growth: A Judeo-Christian Way of

Dreamwork. Paulus Press.

Schultz, D., & Schultz, S. E. (1998). Theories of Personality (6th Edition ed.).

California: Brooks/Cole Publising Company.

Smith, Jonathan A. (2008). Qualitative Psychology : A Practical Guide To Research

Methods (2nd Ed). London: Sage Publication.

Snyder, F. (1970). The phenomenology of dreaming. In L. Madow & L. Snow (Eds.),

The psychodynamic implications of the physiological studies on dreams (pp. 124–

151). Springfield, IL: Thomas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

106

Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Wardani, M.Candra (2012). Motivasi Perilaku Merokok Pada Mahasiswi.Universitas

Sanata Dharma

Weiss , Lillie (1987). Dream Analysis in Psychotherapy. Family Relations, Vol. 36, No.

1p. 108

Yogasari R. S. (2013) National Geographic Indonesia.. Jakarta : Gramedia Indonesia

Zadra, A. L., Nielsen, T. A., & Donderi, D. C. (1998). Prevalence of auditory, olfactory,

and gustatory experiences in home dreams. Perceptual and Motor Skills, 87, 819–

826.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

107

LAMPIRAN

SUBJEK I

Mimpi Mengenai Ayah

Saya pernah mimpi mengenai Ayah. Ehmm.. Sebentar mbak saya ingat ingat dulu.

Saya dulu ingat Ayah ketika itu memeluk saya, dan saat itu posisi saya sedang

galau dan sedih. Saya merasa bahagia karena ayah mendukung saya.

Inquiry

Apakah pada kenyataannya ayah mu memelukmu ketika kamu sedang

dalam masalah? Iya, ayah saya sering memeluk saya ketika saya sedang ada

masalah.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Saya bermimpi

mengenai ayah,

ketika saya

merasa sedih dan

galau, ayah

memeluk saya

Jika subjek

merasa sedih dan

galau, maka ayah

akan memeluk

saya.

- Pelukan/Perhatian

dari figur otoritas. (n.

Affiliation)

- Perasaan sedih.

- MD Regression

- P. Aloneness

- Saat

memiliki

masalah

butuh

dukungan

Ayah memeluk

dan memberikan

dukungan pada

saya

Jika ayah

memeluk saya,

maka ayah

mendukung saya.

- Pelukan/Perhatian

dari figur otoritas. (n.

Affiliation),

- Dukungan dari figur

otoritas. (n.

Succorance)

Saya merasa

bahagia ketika

ayah memeluk

untuk

Jika ayah

mendukung saya,

maka saya akan

merasa bahagia

- Pelukan/Perhatian

dari figur otoritas. (n.

Affiliation),

- Dukungan dari figur

- Ketika

mendapat

dukungan

akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

108

memberikan

dukungan untuk

saya.

otoritas. (n.

Succorance)

- Perasaan bahagia.

bahagia

Mimpi Mengenai Ibu

Ehmm.. Aku agak lupa soalnya.. Pernah sih sekilas mimpi tentang Ibu. Kata-kata

dan kejadiannya aku agak lupa mbak. Ibu seperti mengatakan sesuatu kayanya.

Saya lupa apa yang dikatakan, tapi posisinya dan keadaan sedang santai-santai

namun gembira.

Inquiry

Bagaimana kah cerita lengkap mengenai kejadian mimpi tersebut? Ehmm,,

Ya kaya ngobrol-ngobrol santai biasa sih mbak. Tapi gak ada sesuatu pesan yang

penting gitu.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Saya pernah

bermimpi tentang

ibu, suasana saat

itu sedang santai

dan gembira

seperti biasa. Ibu

mengajak

mengobrol-

ngobrol.

Jika kumpul santai

dengan ibu, ,akan

ibu akan mengajak

ngobrol.

- Berkumpul akrab

dengan figur

afeksi

(n.Affiliation),

- Bersantai-santai

(n. Passivity).

- Perasaan subjek

gembira.

- Butuh dekat

dengan

orang tua

Ketika ngobrol

bersama ibu, tidak

sesuatu yang

begitu penting

Jika ibu mengajak

ngobrol, maka

tidak ada hal

penting yang

- Anggapan tidak

penting

(n.Rejection)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

109

yang dikatakan

oleh ibu.

dikatakan ibu

Jadi saya lupa apa

yang dikatakan

oleh ibu dan tidak

mengingatnya

Jika tidak ada hal

penting yang

dikatakan, maka

subjek akan

melupakannya.

- Mengabaikan

pembicaraan (n.

Rejection)

- MD. Blocking

- Butuh

mengabaikan

hal yang

tidak

penting.

Mimpi Mengenai Saudara

Saya mimpi tentang kakak sepupuku. Ya,, apa ya agak lupa sih. tapi saat itu

suasananya suasananya itu mbak ku itu gak biasanya kaya apa ya marahin aku apa

gimana,, mau ninggalin aku apa gimana gitu. Terus, dia itu kayanya apa itu mau

ninggalin aku lah intinya gitu. Perasaanya saat itu sedih. Namun, ketika terbangun

saya sadar bahwa itu gak mungkin.

Inquiry

Apakah pada kenyataannya kamu dekat dengan kakak sepupumu? Iya, saya

dekat dengan mbak saya. Karna saya anak tunggal, jadi sejak kecil saya

menganggap dia seperti kakak saya sendiri.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Saya bermimpi

mengenai kakak

sepupu saya. Saat

itu terasa tidak

seperti biasanya.

Dia memarahi

saya.

Jika mbak marah,

maka itu bukan hal

yang biasa.

- Menerima

kemarahan dari

kakak (n.

Abasement)

- Kecemasan

ketika

ditinggalkan

Ketika dia marah Jika mbak marah, - Menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

110

padaku, dia ingin

meninggalkan saya

pergi.

maka dia akan

meninggalkan

subjek.

kemarahan dari

kakak (n.

Abasement),

- Hubungan dekat

dengan kakak (n.

Affiliation)

Ketika dia

meninggalkan

saya, perasaan

saya saat itu sedih.

Jika subjek

ditinggalkan mbak,

maka subjek

merasa sedih.

- Menerima

kemarahan dari

kakak (n.

Abasement),

- Hubungan dekat

dengan kakak (n.

Affiliation)

- Kehilangan ketika

ditinggalkan

(n.Succorance)

- P. Aloneness

- Perasaan sedih.

- Ditinggalkan

menjadi sedih

Mimpi tentang Teman

Saya pernah mimpi lihat teman saya berkelahi itu pernah. Saya dulu itu kayanya,

ehmm kayak itu lebih kayak tawuran gitu deh mbak. Aku mimpi tawuran. Posisi

aku itu kayaknya gimana ya, kayanya aku tuh ada ditengah- tengah kerusuhan

gitu. Tapi aku gak berbuat apa-apa. Temen ku yaudah cuma pada lari-lari, teriak-

teriak, terus lempar-lempar gitu aja. Kaya orang-orang tawuran gitu. Walaupun

aku ditengah itu tapi tetep tetep aku kaya dijadikan sasarannya gitu dilempar-

lemparin, kayanya pas itu aku mau jatuh kaya gimana ya? Pas jatuhnya itu aku

langsung sadar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

111

Inquiry

Bagaimana perasaan yang kamu alami ketika mimpi itu? Apa yah,, Panik sih.

Lalu ketika bangun kaget dan keringat mengucur. Hehehe. Apakah sebelumnya

kamu pernah melakukan hal itu? Enggak sih mbak, hanya meihat di tv saja ada

cerita tawuran.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Mimpi lihat

teman saya

berkelahi. Mereka

tawuran. Posisi

saya berada

ditengah tengah

kerusuhan itu.

Tapi posisi saya

tidak bisa apa-

apa.

Ketika subjek

berada ditengah

kerusuhan tawuran,

subjek tidak dapat

melakukan apa-

apa.

- Merasa tidak

dapat berbuat

apa-apa (n.

Succorance).

- Press Aggresion

- Perasaan tidak

berdaya (Rendah

Diri)

- Tak berdaya

saat ada

ancaman

Teman saya

berlarian,

berteriak, dan

saling melempar.

Saya ditengah itu

menjadi sasaran

lemparan mereka

semua. Setelah itu

saya terjatuh.

Ketika teman-

teman mengalami

kerusuhan, subjek

merasa menjadi

sasaran sampai

membuatnya

terjatuh.

- Merasa tidak

dapat berbuat

apa-apa (n.

Succorance).

- Menerima rasa

sakit (n.

Abasement)

- Ingin menghindar

dari serangan (n.

Harm Avoidance)

- Press Physical

Injury

- Kecemasan

terhadap

ancaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

112

Mimpi Mengenai Teman Lawan Jenis

Wahh,, ini.. Pubertas sih sebenarnya. Hehehe.. Jujur wae aku. Jujur ya mbak.

Terus pernah aku tuh Makk. Mbak, yang mimpi itu aku tuh lebih ke hubungan

gitu. Dia pakai pakaiannya ya seksi gitu. Tapi jangan bilang-bilang ya mbak.

Biasa sih lelaki kalo mau itu, ya biasa sih nganu itu ya nafsu sih. hahaha. Ya gitu

mbak. Ya hampir banget melakukan kayak gitu terus aku bangun ya udah kayak

gitu ceritanya. Itu kondisinya di kamar. Yah, pokoknya begitu lah kondisinya.

Pernah juga aku lagi mimpi bertemu seseorang yang aku suka. Dimimpi itu aku

mendapatkan respon yang positif dari dia. Dalam mimpiku itu suasananya

romantis gitu mbak. Perasaan saya ya sangat senang saat itu.

Inquiry

Apakah pada kenyataan sesuai dengan mimpi itu? Pada kenyataanya itu

enggak mbak. Aku suka dia tapi dia kayanya gak suka sama aku.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Mimpi pubertas

yang berkaitan

dengan hubungan

badan. Saya berada

di sebuah kamar

dengan seorang

perempuan

memakai pakaian

seksi, dan akhirnya

menimbulkan hawa

nafsu. Saya merasa

hampir melakukan

Jika subjek berada

di kamar bersama

dengan seorang

perempuan

berpakaian seksi,

subjek akan merasa

nafsu untuk

berhubungan

badan.

- Hubungan dekat

dengan lawan

jenis (n.

Affiliation),

- Hubungan

seksualitas

dengan lawan

jenis (n. Sex).

- Perasaan

terangsang dan

cinta.

- Butuh cinta

dan

penerimaan

dari lawan

jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

113

hubungan badan

namun tidak terjadi

karena terbangun

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Pernah juga mimpi

bertemu seseorang

yang saya suka.

Dimimpi itu aku

mendapatkan

respon yang positif

dari perempuan itu.

Dalam mimpi itu

suasananya

romantis gitu mbak.

Perasaan ku sangat

senang.

Ketika subjek

mengalami respon

positif dari

seorang yang

dicintai, maka

subjek akan

merasa senang

- Hubungan dekat

dengan lawan

jenis (n.

Affiliation),

- Menikmati

suasana romantis

(n. Sentience),

- Perasaan bahagia

- MD. Proyeksi

- Perasaan cinta

- Butuh cinta

dan

penerimaan

dari lawan

jenis.

Mimpi yang Membahagiakan

Pernah aku mimpi membahagiakan tapi aneh. Padahal mimpinya itu masih jauh

dari bulan puasa, masih jauh dari lebaran, tapi aku mimpinya lebaran mbak.

Kayaknya itu kaya lebaran sebelumnya ramai kumpul-kumpul sama keluarga

terus jalan-jalan gitu. Saat bangun, wah kok lebaran masih lama malah mimpi

lebaran ya?

Inquiry

Bagaimana perasaanmu ketika itu? Ehm, ya senang sih. kaya suasana lebaran

beneran. Ketemu keluargaku, saudara-saudaraku, ya lengkaplah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

114

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Mimpi suasana

saat itu seperti

lebaran. Saat itu

saya berkumpul

bersama keluarga,

saudara.

Ketika lebaran,

maka subjek akan

bersama keluarga

besar.

- Hubungan dekat

dengan keluarga (n.

Affiliation),

- Menikmati

kenangan bersama

keluarga (n.

Sentience)

- Keinginan

dekat dengan

keluarga

Setelah

berkumpul

bersama-sama,

lalu jalan-jalan

bersama keluarga.

Saya merasa

sangat senang

saat itu.

Ketika berkumpul

dan jalan bersama

keluarga, maka

subjek akan

merasa senang.

- Melakukan hal

membahagiakan (n.

Playmirth),

- Hubungan dekat

dengan keluarga (n.

Affiliation),

- Mengingat

kenangan bersama

keluarga (n.

Sentience).

- Perasaan senang.

Mimpi yang paling Menakutkan

Sering banget kalo mimpi buruk e mbak. Ketika tidur sehabis sahur, Aku mimpi

suara teriakan bayi, teriakan orang tolong-tolong, dan aku sama sekali tidak bisa

apa-apa. Ada banyak sekali orang disitu, ada banyak teriakan.

Pernah juga mimpi kaya di Palestina itu. Sepertinya aku mengalami beneran dan

itu ada di depanku gitu. Aku tuh kaya mengalami kejadian perangnya ada tembak

tembakan, ada suara orang teriak-teriak gitu mbak. Posisiku sedang tidak jelas,

tapi aku tuh mau bergerak itu sulit sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

115

Inquiry

Bagaimana perasaan mu ketika itu? Saya merasakan kepanikan saat itu.

Apakah ada hubungan dengan dunia nyata? Ya saya sering melihat itu di

berita di tv.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Ketika itu saya

mendengar suara

teriakan bayi,

teriakan orang

tolong-tolong, dan

saat itu aku tidak

bisa apa-apa.

Ketika

mendengar suara

teriakan, maka

subjek merasa

tidak bisa apa-

apa.

- Ketidak mampuan

(n. Succorance).

- Press Aggression

- Perasaan tidak

berdaya

- Merasa tak

berdaya

ketika ada

ancaman

Ada banyak orang

disitu, ada banyak

teriakan disitu.

Saya merasa

ketakutan

mendengarnya.

Ketika

mendengar

teriakan banyak

orang, maka

subjek merasa

ketakutan.

- Ketidakmampuan

tidak mampu (n.

Succorance).

- Press Aggression

- Kecemasan

terhadap

ancaman

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Keadaannya itu

seperti di negara

Palestina. Aku

merasakan seperti

kenyataan

dihadapanku. Aku

seperti mengalami

peperangan ada

suara tembakan,

Jika ada

peperangan, maka

subjek merasa

kepanikan.

- Menghindar dari

ancaman (n.

Harm

Avoidance),

- Press Aggression

- Perasaan

kecemasan

- Kecemasan

terhadap

ancaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

116

ada suara teriak-

teriak. Aku

merasakan

kepanikan saat itu.

ketika panik,

posisiku sedang

tidak jelas saat itu,

aku rasanya mau

bergerak dari situ.

Ketika panik,

subjek ingin pergi

dari situ.

- Menghindar dari

ancaman (n.

Harm

Avoidance),

- Press Aggression

Namun, aku tidak

dapat bergerak dan

berbuat apa-apa

Ketika kondisi

panik, subjek

tidak dapat

berbuat apa-apa.

- Menghindar dari

ancaman (n.

Harm

Avoidance),

- Tidak dapat

berbuat apa-apa

(n. Succorance) ,

- Press aggression

- Perasaan tidak

berdaya.

- Merasa tak

berdaya

ketika ada

ancaman

Mimpi yang paling Aneh (yang tidak terduga)

Pernah sih mimpi di halaman rumahku ada pasar malam, tapi kok ya ada gitu.

Padahal biasanya ada di lapangan. Ramai ada banyak orang datang main. Aku

hanya merasa heran, tapi senang juga.

Inquiry

Adakah pengalaman khusus dengan pasar malam? Ada, di kampungku sering

ada pasar malam mbak, tapi di lapangan. Aku sering main kesana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

117

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Keadaan saat itu

seperti pasar

malam yang

berada di halaman

rumahku.

Biasanya pasar

malam itu berada

di lapangan. Saya

merasa heran.

Jika ada pasar

malam di rumah,

maka itu tidak

biasa dan

membuat heran.

- Melakukan hal

yang

menyenangkan (n.

Playmirth),

- Merasakan

pengalaman baru

(n. Change).

- Keinginan

dekat dengan

orang di

sekitar

Saat itu keadaan

di pasar malam

ramai, banyak

orang datang

bermain. saya

merasa senang

Jika banyak teman

datang ke rumah

untuk bermain,

maka subjek

merasa senang.

- Melakukan hal

yang

menyenangkan (n.

Playmirth),

- Merasakan

pengalaman baru

(n. Change).

- Perasaan senang.

- Jika dekat

dengan orang

sekitar akan

senang

SUBJEK II

Mimpi Mengenai Ayah

Yaa.. Kangen ingin bertemu dengan ayah gitu mbak. Soalnya udah lama ini belum

pulang gitu. Jadi ya pingin pulang. Di mimpi itu apa ya, kondisinya itu aku lagi

nata nata barang pingin pulang begitu. Pingin ketemu ayah gitu. Ayah saya di

rumah, tapi ya saya komunikasi telepon saya pingin pulang begitu.

Inquiry

Perasaan yang kamu rasakan saat bermimpi seperti apa? Ya saya bahagia

bercampur dengan senang begitu bahwa nanti bisa bertemu dengan ayah dan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

118

lain. Apakah pada kenyataan kamu merasakan hal yang sama? Iya, saya

memang sudah lama tidak pulang ke rumah saya di daerah Jawa Timur.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Kangen ingin

bertemu ayah,

karena sudah lama

tidak pulang.

Ketika lama tak

pulang, maka

subjek akan merasa

kangen untuk

bertemu ayah.

- Kedekatan

dengan figur

otoritas (n.

Affiliation)

- P. Aloneness

- Keinginann

dekat dengan

keluarga

Saya menata-nata

barang karena

ingin pulang ke

rumah. Saya juga

menelpon ayah

dan memberikan

kabar bahwa saya

akan pulang.

Ketika akan

pulang, maka

subjek akan

memberitahu ayah

terlebih dahulu.

- Kedekatan

dengan figur

otoritas. (n.

Affiliation),

- Melapor pada

figur otoritas. (n.

Deference).

Ketika akan

pulang, perasaan

saya sangat senang

karena akan

bertemu dengan

ayah dan keluarga.

Ketika akan

bertemu ayah dan

keluarga, maka

subjek akan sangat

senang.

- Kedekatan

dengan figur

otoritas. (n.

Affiliation),

- Perasaan senang.

- Ketika dekat

dengan

keluarga akan

senang

Mimpi Mengenai Ibu

Ibu ya juga sama. Ya sekangen itu, kangen ingin bertemu juga. Ya mimpinya

belum lama ini. Beberapa kali ini kan saya juga gak pulang, jadi ya kangen gitu

mbak pingin ketemu. Bedanya ibu yang sering sms telepon telepon suruh cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

119

pulang begitu. Tapi ya saya bilang saya bilang belum tahu kapan seperti itu. Tapi

ya apa ya, saya udah kepingin pulang.

Inquiry

Perasaan yang kamu rasakan saat bermimpi seperti apa? Ya saya itu rasanya

ya memang kepingin cepat-cepat pulang begitu.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Mimpi di sms dan

ditelpon ibu dan

diminta untuk

cepat pulang ke

rumah. Saya jadi

merasa kangen.

Ketika ibu sms/

telpon, maka

subjek akan

merasa kangen.

- Kedekatan

dengan figur

afeksi (n.

Affiliation).

- Press of coercion

- Perasaaan Afeksi

- Keinginan

dekat dengan

keluarga

Saat kangen itu

rasanya saya ingin

cepat cepat

pulang, tapi saya

juga belum tau

kapan akan pulang

ke rumah.

Ketika kangen,

maka subjek akan

merasa ingin

pulang ke rumah.

- Kedekatan

dengan figur

afeksi (n.

Affiliation).

- P. Aloneness

Mimpi Mengenai Saudara

Ya ceritanya hampir- hampir sama seperti itu. Saya pingin cepat-cepat kumpul

bersama adik-adik saya gitu. Ya bermain bersama, bercanda bersama, kemana-

mana bersama ya kan seperti dulu begitu saat ketika saya masih ada di rumah.

Inquiry

Perasaan yang kamu rasakan saat bermimpi seperti apa? Ya, rasanya itu

kepingin kumpul kepingin pulang, tempatnya sama tapi suasananya berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

120

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Mimpi pingin

cepat-cepat

kumpul bersama

adik-adik saya

gitu. Bermain

bersama,

bercanda

bersama, kemana-

mana bersama

seperti dulu

begitu saat ketika

saya masih ada di

rumah.

Ketika subjek

kangen dengan

saudara, maka

subjek teringat

ketika dulu

bermain dan pergi

bersama-sama.

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Melakukan hal

menyenangkan (n.

Playmirth).

- Menikmati

kenangan (n.

Sentience)

- Perasaan afeksi

- P. Aloneness

- Keinginan

dekat dengan

keluarga

Mimpi Mengenai Teman

Teman juga hampir sama, mimpi bermain bola, melakukan saat pergi bersama

sama. Perasaan saya senang dan melepas kangen bersama teman-teman gitu lho

mbak udah lama gak ketemu gitu. Ketika bermain bola, allhamdullillah seringnya

menang mbak. Mau mimpi maupun gak bermimpi.

Inquiry

Perasaan yang kamu rasakan saat bermimpi seperti apa? Merindukan saat-

saat berkumpul bersama. Apakah pada kenyataan kamu merasakan hal yang

sama? jadi saya dulu itu punya teman ya sering main bersama, main sepak bola

bersama. Kumpul bersama, kemana-mana bersama tapi sekarang kan sudah

enggak, sudah jarang berkumpul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

121

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Mimpi bermain

bola, melakukan

saat pergi bersama

sama. Perasaan

saya senang dan

melepas kangen

bersama teman-

teman yang sudah

lama tidak ketemu

gitu.

Ketika rindu

dengan teman-

teman, maka

subjek melepas

kerinduan dengan

pergi bermain

sepak bola

bersama.

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Melakukan hal

menyenangkan (n.

Playmirth).

- Keinginan

dekat dengan

orang sekitar

Ketika bermain

bola, pada

akhirnya saya

menang. Sama

halnya ketika

kenyataan saat

bermain bola

bersama teman-

teman.

Ketika bermain

bola bersama

teman, maka

subjek akan

menang dalam

permainan.

- Sikap kompetitif

(n. Achievement),

- Melakukan hal

menyenangkan (n.

Playmirth).

- Perasaan Ambisius

- P. Competing

contemporery

Mimpi Mengenai Teman Lawan Jenis.

Saya tidak pernah mengalami mimpi bersama teman-teman perempuan, seringkali

bermimpi bersama teman laki-laki yang merindukan saat-saat dulu bersama.

Inquiry

Apakah benar kamu belum pernah bermimpi mengenai teman perempuan?

Belum pernah mbak. Bagaimana kamu melihat perempuan? Apa ya, ya

pengertian yang luas itu kan, ya yang seperti kita lihat itu kan bagus, istimewa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

122

salah satu anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita ya jika kita bisa melihat

seorang perempuan. Apalagi bisa berbicara, berkomunikasi gitu kan enak. Apalagi

jika kita ada masalah gitu kan kalo kita bicara sama laki-laki tuh beda rasanya

kalo kita bisa berbicara ke perempuan. Apa perbedaan yang kamu rasakan?

Rasanya itu lebih tenang gitu kalo sama perempuan, lebih enjoy, apa ya

meringankan beban. Kamu saat ini berusia 17 tahun, apakah kamu pernah

mengalami mimpi basah? Pernah sih mbak, dua tahun yang lalu. Bagaimana

kamu menanggapi tentang pubertas yang kamu alami? Ya pertamanya itu ya

ngerasa ya agak gimana gitu ya. Ya gimana ya mimpi yang kaya begitu gitu. Mau

menjelaskan tuh bingung gitu dengan kata-kata bingung mau menjelaskannya.

Bagaimana perasaan mu ketika mengalami hal itu? Saya merasa lebih besar

sedikit, sudah dewasa. Bagaimana kamu menanggapi seksualitas? Ya kalo itu

kan laki-laki dan perempuan pasti punya rasa nafsu, tapi kan gak mungkin

menceritakan atau memperlihatkan ke orang lain, jadi ya seharusnya dipendam

saja. Kalo sama laki-laki, ya buka bukaan, tapi kalo sama perempuan ya jangan

diceritakan.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Pengertian yang

luas mengenai

perempuan itu

bagus, istimewa,

salah satu anugerah

Tuhan yang

diberikan kepada

kita jika kita bisa

Jika kita bisa

melihat

perempuan, maka

itu menjadi

anugerah yang

tertinggi.

- Hubungan

dekat dengan

orang terdekat

(n. Affiliation)

- Keinginan

dekat dengan

sosok lawan

jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

123

melihat seorang

perempuan.

Apalagi bisa

berbicara,

berkomunikasi gitu

kan enak. Apalagi

jika kita ada

masalah gitu kan

kalo kita bicara

sama laki-laki tuh

beda rasanya kalo

kita bisa berbicara

ke perempuan.

Jika kita memiliki

masalah, maka

akan lebih

menyenangkan

berkomunikasi

dengan

perempuan.

- Hubungan

dekat dengan

orang terdekat

(n. Affiliation)

- Perasaan

senang

Rasanya jika bicara

dengan perempuan

itu lebih tenang,

lebih enjoy, dan

meringankan beban.

Jika bicara dengan

perempuan, maka

akan meringankan

beban.

- Hubungan

dekat dengan

orang terdekat

(n. Affiliation)

- Perasaan

tenang

Saya pernah

mengalami mimpi

basah, tapi susah

untuk

menjelaskannya

dengan kata-kata.

Saya menjadi sudah

dewasa.

Jika saya

mengalami mimpi

basah, maka saya

menjadi dewasa

dan sulit untuk

menjelaskannya.

- Hubungan

seksualitas (N.

Sex)

- MD. Blocking

- Memendam

cerita yang

tidak sesuai

dengan norma

Cerita seperti itu

(seksualitas)

seharusnya kan

Jika ada cerita

mengenai

seksualitas, maka

- Hubungan

seksualitas (N.

Sex)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

124

tidak diceritakakan,

jadi ya saya pendam

saja.

dipendam. - MD.

Repression

Mimpi yang Paling Menyenangkan

Apa ya? Mimpi Apa ya? Mimpi saya bisa saat itu ada teman yang membutuhkan

saya. Dan apa? Saya bisa menolongnya. Ya terus apa, yang senang banget juga

apa bisa ketemu adik lamaa banget. Ketika bermimpi teman saya itu sedang

membutuhkan saya, bantuan untuk membantu dia gitu. Dia ada kesulitan gitu. Dia

sepertinya memerlukan bantuan tenaga saya gitu untuk menolong kendala dia

dalam beraktivitas. Agak agak terkendala gitu. Itu pas hari itu kan, apa ya itu kan

baru naik motor gitu ya mbak ya. Boncengan motornya mogok. Nah, itu. Pas itu

saat nya juga sore pas anak-anak juga sedang bermain bola. Kita tuh intinya mau

menghampirin temen gitu lho. Tapi malah motornya mogok. Lalu saat itu ya saya

ndorong.

Inquiry

Bagaimana perasaan mu saat itu? Ya saya sangat senang dapat membantu

teman yang sedang membutuhkan dan dapat berguna bagi orang lain.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Pada sore hari saya

dan teman-teman

bersama-sama pergi

boncengan

menggunankan

motor untuk

Jika subjek

berkumpul

bersama teman,

maka subjek akan

mengajak teman

lain untuk

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Melakukan hal

menyenangkan (n.

- Keinginan

dekat dengan

orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

125

mengunjungi teman,

dan saat itu

bertepatan dengan

saat orang bermain

sepak bola.

bermain bersama. Playmirth).

Lalu motornya

ternyata mogok dan

teman ku

membutuhkan

bantuan ku untuk

membantu

mendorong.

Jika teman dalam

kesulitan, maka

subjek akan

membantu.

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Membantu sesama

(n. Nurturance),

- Press.

Succorence.

- Keinginan

berdaya dan

berguna bagi

orang lain

Saya sangat senang

karena bisa

membantu dan

berguna bagi orang

lain yang kesulitan

Jika subjek

membantu dan

berguna untuk

oranglain, maka

subjek akan

senang

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Membantu sesama

(n. Nurturance).

- Perasaan senang

Mimpi yang Paling Menakutkan

Apa ya? Ya juga belum lama lama ini mimpi buruk mbak. Mimpi eee.. ya mimpi

hantu ato mimpi orang yang kita cintai dan kita sayangi di sakiti oleh orang lain.

Dilukai gitu. Saya juga pernah, ya kalo yang disakiti itu adik saya itu di apa ya

ada yang mukulin adik saya gitu. Saya gak terima ya saya juga ya ingin

membalas. Kalo yang mimpi buruk itu ya mimpi setan mimpi apa yang

sewajarnya orang mimpikan juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

126

Inquiry

Ketika mimpi mengenai adikmu yang dilukai bagaimana cerita lengkapnya?

Ketika adik saya dipukuli, saya itu gak bisa apa-apa, karena saya juga sedang di

sekap. Ya saya di di duduk, tangan kaki saya di tali, tapi saya lihat adik saya

dipukuli gitu. Jadikan saya merasa itu mimpi yang sangat buruk, sedih karena

merasa kenapa sampai saya saya tidak bisa membantu begitu.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Mimpi orang

yang saya sayangi

dan cintai

tersakiti. Saya

melihat adik saya

dipukuli oleh

orang lain.

Rasanya saya

ingin membalas

orang itu tetapi

saya tidak bisa

berbuat apa-apa

saat itu.

Jika orang yang

disayangi oleh

subjek terancam,

maka subjek ingin

membalas namun

tidak bisa

melakukan apa-

apa.

- Merasa tidak

dapat berbuat apa-

apa (n.

Succorance).

- Membalas orang

yang melukai (n.

Aggression)

- Menerima rasa

sakit (n.

Abasement)

- Melindungi orang

yang kesulitan (n.

Nurturance)

- Press Physical

Injury

- Perasaan tidak

berdaya

- Kecemasan

terhadap

ancaman

Saya sedang

disekap, kaki dan

tanganku diikat

dan disuruh untuk

Ketika subjek

tidak dapat berbuat

apa-apa untuk

menolong, maka

- Merasa tidak

dapat berbuat apa-

apa (n.

Succorance).

- Tidak berdaya

ketika ada

ancaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

127

duduk. Saya

merasa sangat

sedih karena tidak

dapat berbuat apa-

apa

subjek akan

merasa sangat

sedih.

- Menerima rasa

sakit (n.

Abasement)

- Melindungi orang

yang kesulitan (n.

Nurturance)

- Press Physical

Injury

Mimpi yang Paling Aneh/Tidak Terduga

Mimpi apa ya? Ya mimpi masa depan saya sih. di dalam mimpi saya itu wuahhh,

saya itu sudah menjadi chef yang yang amat terkenal begitu dan sangat apa ya,

masakannya itu sangat sangat dicintai oleh banyak orang gitu lho. Saya sedang ya

saya sedang memasak saat itu. Untuk restoran yang mewah begitu. Chef restoran

mewah begitu.

Inquiry

Bagaimana perasaanmu ketika itu? Ya saya bahagia ya mbak, sekaligus rasa

tersanjung kok bisa bisa seperti itu dan impian saya bisa terwujud begitu di

waktu yang akan datang.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Saya bermimpi

masa depan saya

terwujud. Saya

bermimpi sudah

menjadi chef yang

terkenal di

restoran mewah.

Jika subjek

menjadi chef,

maka impian

subjek terwujud.

- Bekerja mencapai

tujuan (n.

Achivement),

- Mencapai

mobilitas sosial

(n. Acquisition)

- MD Introjection

- Keinginan

dicintai dan

diterima oleh

orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

128

Saya memasak

makanan yang

sangat dicintai

oleh banyak

orang. Saya begitu

senang dan

tersanjung saat itu.

Jika subjek dicintai

banyak orang,

maka subjek akan

senang dan

tersanjung.

- Dicintai oleh

lingkungan

sekitar (n.

Affiliation)

- Bekerja mencapai

tujuan (n.

Achivement),

- Mencapai

mobilitas sosial

(n. Acquisition)

- Perasaan senang,

dan tersanjung.

- MD Introjection

Subjek III

Mimpi Mengenai Ayah

Kalo mimpi tentang ayah ehmm.. lupa lupa inget.. ehhm. Oh aku ingat.

Sebenarnya itu mimpi seneng ya.. jadi kan waktu itu aku lagi di kampung sama

mbah ku. Aku kan lagi libur. Lah, aku tuh sudah seminggu gak ketemu ayah ku.

Lha kangen. Terus mereka tuh, kan hari itu malam minggu. Mereka tuh gak bilang

kalo hari minggu mau datang, dalam mimpi aku lihat ayah datang ke kampung itu,

ke tempat mbahku itu. Eh, ternyata besok nya mereka benar sampai disitu di

daerah purworejo

Inquiry

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

129

Perasaan yang kamu rasakan saat bermimpi seperti apa? Ya senang ya mbak.

Apakah pada kenyataan kamu merasakan hal yang sama? Iya, saya memang

sedang kangen dan ingin ayah pulang saat itu..

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Ketika liburan

sekolah, aku pergi

berkunjung ke

rumah mbah ku di

purworejo

Jika libur, maka

subjek akan pergi

ke kampung mbah.

- Kebutuhan untuk

liburan (n.

Playmirth)

- Kedekatan

dengan figur

otoritas (n.

Affiliation)

- Keinginan

dekat dengan

keluarga

Selama seminggu

aku liburan, aku

belum bertemu

dengan ayah dan

merasa kangen

ingin bertemu.

Jika subjek tidak

bertemu ayah

selama seminggu,

maka subjek

merasa kangen.

- Kebutuhan untuk

liburan (n.

Playmirth)

- Kedekatan

dengan figur

otoritas. (n.

Affiliation),

- Perasaan Afeksi

Mereka tuh gak

bilang kalo hari

minggu mau

datang, dalam

mimpi aku lihat

ayah datang ke

kampung itu, ke

tempat mbahku

itu.

Jika subjek kangen

ayah, subjek ingin

ayah untuk datang.

- Kedekatan

dengan figur

otoritas. (n.

Affiliation),

Eh, ternyata besok Jika ayah datang, - Kedekatan - Ketika dekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

130

nya mereka benar

sampai disitu di

daerah purworejo.

maka subjek akan

merasa senang.

dengan figur

otoritas. (n.

Affiliation),

- Perasaan senang.

dengan

keluarga akan

senang

Mimpi Mengenai Ibu

Kalo sama ibu itu.. ehm. Aku pernah mimpi ibu tuh kaya gini. Terjadi ini. Ehh, ini

sih mimpi buruk. Ya aku tuh lagi di rumah. Trus aku kan lagi di rumah, trus ibu

ku kan kerja, ya aku tiba-tiba dapat telpon katanya mama mu kecelakaan nah, aku

langsung bangun langsung aku menyebut astagfirullah alhazim. Terus aku

langsung bangun mencari mama. Alhamdullilah mama ku ada. Aku tuh bener-

bener wahhh..

Inquiry

Perasaan yang kamu rasakan saat bermimpi seperti apa? Kayanya tuh aku

kaget gitu, kayanya di hati gimana gitu yah. Kaya pingin nangis gitu.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Ketika aku sedang di

rumah, dan ibu

bekerja tiba-tiba ada

seseorang yang

menelpon ku dan

memberitahukan

bahwa ibu telah

mengalami

kecelakaan. Aku pun

langsung menyebut

astagfirullah alhazim

Jika subjek

mendapat kabar

buruk tentang

mama, maka

subjek akan

terbangun untuk

memastikan dan

mencari mama

- Kedekatan

dengan figur

afeksi (n.

Affiliation).

- Mengungkap rasa

ingin tahu. (n.

Cognizance)

- P. Family

Insupport

- Kecemasan

ditinggalkan

oleh orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

131

dan terbangun untuk

mencari mama.

Kayanya tuh aku

kaget gitu, kayanya

di hati gimana gitu

yah. Kaya pingin

nangis gitu.

Jika subjek

mendapat kabar

buruk tentang

mama, maka

subjek akan

merasa kaget dan

sedih.

- Kedekatan

dengan figur

afeksi (n.

Affiliation).

- Perasaan sedih

- Ketika

ditinggalkan

akan sedih

Mimpi Mengenai Saudara

Ya kalo sama adik sih pernah, jadi aku kan pas mau ke sini nih. Ke jogja. Aku tuh

mimpi aku tuh pamitan adik ku tuh nangis. Itu tuh aku pertama-tama kesini, jadi

kan aku juga belum tau, belum bisa lepas gitu dari adik aku, orangtua aku. Nah

aku tuh pas lagi tidur di kereta tuh aku mimpi masih sama adik aku gitu. Eh,

pamitan ya mau nangis itu. Eh, pas aku bangun aku tuh lagi di kereta gak lagi

sama adik ku.

Inquiry

Perasaan yang kamu rasakan saat bermimpi seperti apa? Ya sedih mbak

pisah sama adik ku.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Pertama kali

datang ke Jogja,

aku merasa belum

tau dan belum bisa

lepas dari adik dan

orangtua ku.

Jika subjek akan

pergi, maka subjek

merasa belum

dapat berpisah dari

keluarga

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Perasaan Afeksi

- Kecemasan

berpisah

dengan

keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

132

aku bermimpi

sedang berpamitan

dengan adikku

saat akan berpisah

ke Jogja dan kami

pun saling

menangis karena

akan berpisah.

Jika subjek

berpisah dengan

adik, maka mereka

akan menangis

karena sedih.

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Menikmati

kenangan (n.

Sentience)

- Press Affiliation

- MD. Regression

Mimpi Mengenai Teman

Kan saya kalo lagi sama teman kan ya kumpul, ya main. Nah abis itu kan tidur, eh

pas tidur tuh masih berasa main gitu sama teman-teman. Bangun- bangun, yah

pagi udah waktunya sekolah lagi. Di mimpi tuh aku main-main, bercanda-canda,

ketawa-tawa ngobrol. Itu kondisinya lagi disini di asrama.

Inquiry

Perasaan yang kamu rasakan saat bermimpi seperti apa? Ya senang mbak

bisa kumpul sama teman-teman ku. Apakah pada kenyataan kamu merasakan

hal yang sama? Iya sama dengan saat kenyataan di asrama.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Aku bermimpi

sedang berkumpul

bersama teman-

teman di asrama.

kami bermain-

main, bercanda-

canda, ketawa-

Jika subjek

berkumpul

bersama teman-

teman, subjek

akan bermain dan

bercanda bersama

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Melakukan hal

menyenangkan (n.

Playmirth).

- Keinginan

dekat dengan

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

133

tawa ngobrol.

saya merasa

senang karena

bisa berkumpul

bersama teman

teman

Jika subjek

berkumpul

bersama teman,

maka subjek akan

merasa senang

- Mencari perhatian

(n. Recognition).

- Perasaan senang

- P. Friendship

Mimpi Mengenai Teman Lawan Jenis.

Apa ya. Pernah sih, ya biasa lah. Aku tuh masih inget banget, itu waktu aku umur

5 tahun/6 tahun ya. Ya apa ya.. ya mau main aja, bukan mau main sih sebenarnya

cuma mau muterin rumah doang. Itu tuh temen cowo yang aku suka itu tuh rumah

nya kan di apa yah itu namanya di sebelah, bukan sebelahh rumah sih di belakang

musolah. Itu kan sebenarnya rumah ku di dalam gang. Tapi kalo mau ke tempat

dia muter. Lah aku tuh Cuma mau muter ke tempat dia tuh gaya gaya udah mandi

sore, terus pakai baju rapi, pakai kacamata, terus pakai topi. Ahahahaa. Gituu.

Cuma pingin muter ke tempat dia yaa, harus dandan kaya gitu. Ternyata cuma

mimpi. Heheheee.

Inquiry

Kamu mimpi mengunjungi rumah orang yang kamu suka ya? Bukan, itu

Cuma pingin supaya dilihat aja gitu. Hahahaa. Bagaimana perasaan mu ketika

bertemu orang yang kamu suka? Ya seneng banget mbak. hehehee

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Waktu aku umur

5 tahun/6 tahun

ya aku ingin

Jika subjek suka

dengan seseorang,

maka subjek ingin

- Hubungan dekat

dengan lawan

jenis (n.

- Keinginan

untuk

diperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

134

berjalan

memutari rumah

seorang teman

yang saya sukai,

untuk dapat

bertemu.

Rumahnya

berada di

belakang

musolah di dekat

rumah ku.

berjalan agar dapat

bertemu dan dilihat

oleh orang yang

disukai.

Affiliation),

- Mencari perhatian

(n. Recognition),

dan dicintai.

Hanya mau

muter ke tempat

dia , saya harus

mandi sore, terus

pakai baju rapi,

pakai kacamata,

terus pakai topi.

Jika ingin bertemu

dengan orang yang

disukai, maka

subjek akan

mempersiapkan diri

sebaik mungkin.

- Hubungan dekat

dengan lawan

jenis (n.

Affiliation),

- Mencari perhatian

(n. Recognition)

- Mencari kesan

yang

menyenangkan (n.

Sentience,

- Perasaan

kebanggaan

Ketika aku

bertemu dengan

orang yang saya

sukai saya akan

merasa sangat

senang

Jika subjek bertemu

dengan orang yang

disukai, maka

subjek akan senang

- Hubungan dekat

dengan lawan

jenis (n.

Affiliation),

- Perasaan bahagia

- Ketika orang

lain

mencintai

akan senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

135

Mimpi yang Paling Menyenangkan

Wuah, dimimpi membahagiakan di kenyataan enggak e mbak. Ehm, jadi kan aku

ngefans sama Raffi Ahmad. Itu tuh ya Allah, aku pingin banget ketemu sama dia,

sampai-sampai kebawa mimpi. Nah itu tuh aku di dalam mimpi tuh seselesai nya

acara ya aku lari-lari ngejar dia. Kak Raffi, Kak Raffi! Terus ih, ketemu,salaman,

ngobrol-ngobrol. Eh pas itu kan, eh gak ding cuma salaman doang. Itu juga dia

buru-buru. Dia buru-buru pergi. Akhirnya tuh pas aku. Aku tuh manggil manggil.

Teriak-teriak di dalam mimpi itu tapi. Tapi aku ngigau atau gak aku nggak ngerti.

Untung di kamar itu gak ada siapa-siapa. Gak ada yang denger, tekutnya nyebut-

nyebut terus teriak teriak begitu. Pas bangun aku kepingin nangis beneran.

Inquiry

Kenapa saat itu ingin menangis? Karena tuh aku pingin ketemu, pingin ngobrol,

foto bareng gitu gak bisa. Hahahaaa.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Saya bermimpi

bertemu dengan

artis idola saya

yaitu Raffi

Ahmad. Aku ingin

sekali bertemu

dengan dia.

Ketika itu aku

melihat dia selesai

acara.

Jika subjek

memiliki artis

idola, maka subjek

ingin sekali

bertemu.

- Hubungan dekat

dengan orang

terdekat (n.

Affiliation),

- Melakukan hal

menyenangkan (n.

Playmirth).

- Keinginan

diterima

orang yang

dikagumi

Saya teriak-teriak

untuk memanggil

Jika subjek

melihat artis idola,

- Hubungan dekat

dengan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

136

Kak Raffi, lalu

akhirnya dapat

bertemu

dengannya dan

salaman tetapi dia

buru-buru untuk

pergi.

maka subjek akan

berusaha untuk

dapat bertemu dan

bersalaman

terdekat (n.

Affiliation),

- Melakukan hal

menyenangkan (n.

Playmirth).

Ketika sadar aku

hanya bermimpi,

aku merasa ingin

menangis karena

tidak bisa bertemu

dan foto bareng

dengan Kak Raffi.

Jika subjek

menyadari bahwa

tidak dapat

bertemu artis

idola, maka sujek

akan merasa sedih.

- Hubungan dekat

dengan sosok idola

(n. Affiliation),

- Merasa tidak

berdaya (n.

Succorance)

- Perasaan sedih

- MD. Sublimation

- P. Loss

Companionship

Mimpi yang Paling Menakutkan

Wah, kalo ini aku inget banget ini. Jadi aku kan lagi main sama adik ku. Tapi tuh

tempatnya tuh gelap banget. Gelaap banget. Eh, tiba-tiba tuh ada pocong gitu loh

mbak. Pocong. Kita tuh udah lari-larian untuk bebas dari pocong itu tuh tapi tuh

tetep. Apa. Kita kan lari misalkan lari ke utara itu tuh di depan kita ada pocong

lagi. Terus kita balik lagi ke selatan, ada pocong lagi. Gitu loh. Kita udah lari

kemana aja gak bisa. Dan itu kan ke dalam rumah, tadinya gak bisa. Ya

alhamdulilah akhirnya bisa masuk ke dalam rumah terus aku langsung bangun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

137

Abis bangun aku tuh alhamdulilah karna Cuma mimpi. Heheheee. Habis bangun

tuh saya seperti orang habis berlari gitu mbak engap, kecapekan gitu.

Inquiry

Bagamaina perasaan mu ketika mengalami hal itu? Saya merasa ketakutan

karena terjebak dan bertemu dengan pocong.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Ketika aku

bermain bersama

adik ku, keadaan

saat itu sangat

gelap. Tiba-tiba

ada pocong disitu,

lalu kami pun

berlarian untuk

dapat bebas dari

pocong tersebut.

Jika ada ancaman

yang menakutkan,

maka subjek akan

berlari untuk lepas

dari ancaman.

- Tindakan yang

merangsang

ketegangan (n.

Excitance),

- Melarikan diri

dari ancaman (n.

Harm avoidance)

- Kecemasan

terhadap

ancaman

Namun, ketika

kami berlari ke

utara, di depan

sudah ada pocong

lagi, balik ke

selatan, ada

pocong,

kemanapun tidak

bisa. Akhirnya

kami berusaha

masuk ke dalam

rumah, walaupun

pada awalnya

Ketika terjebak

ancaman, maka

subjek berusaha

mencari tempat

perlindungan.

- Tindakan yang

merangsang

ketegangan (n.

Excitance),

- Melarikan diri

dari ancaman (n.

Harm avoidance)

- Mencari jalan

keluar bagi

permasalahan (n.

Counteracntion)

- Press Claustrum

- Keinginan

terlepas dari

ancaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

138

tidak bisa.

Ketika terjebak

dan bertemu

pocong, saya

merasa ketakutan

Ketika bertemu

dengan ancaman,

maka subjek akan

sangat ketakutan.

- Tindakan yang

merangsang

ketegangan (n.

Excitance),

- Perasaan takut

Mimpi yang Paling Aneh/Tidak Terduga

Salah satunya mimpi yang Raffi Ahmad itu. Itu aneh, anehnya apa yaa. Aneh

karena apa ya masa tempat studio dia syuting itu tuh gak ada mobil dan itu tu dia

tuh naik motor. Itu tuh motornya dia gitu lho. Dan selesai syuting ada artisnya ya

dia doang gitu lho. Aneh gitu lho. Dan itu tuh kawasannya kaya kawasan ditempat

ku gitu lho. Kaya kawasan rumah aku. Ya aku tuh pas bangun tuh ya merasa sedih

tapi tuh kaya penasaran, kaya heran. Kok bisa gitu lho.

Inquiry

Bagaimana perasaanmu ketika itu? Ya aku tuh pas bangun tuh ya merasa sedih

tapi tuh kaya penasaran, kaya heran. Kok bisa gitu lho.

Tema Deskriptif Tema Intepretatif Tema Diagnostik Kesimpulan

Ketika bertemu

dengan Raffi

Ahmad, di studio

tempat syuting

disana tidak ada

mobil dan dia

hanya mengendarai

motor. Selesai

syuting hanya ada

Jika artis idola

hanya seorang diri

dan menaiki

motor, maka

subjek akan

merasa sangat

aneh.

- Menyimak

keadaan sekitar (n.

Cognizance)

- Hubungan dekat

dengan sosok

idola (n.

Affiliation)

- Keinginan

dekat dengan

orang yang

dikagumi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

139

dia sendiri artis

yang hadir. Saya

merasa sangat

aneh.

Raffi ahmad

syuting di daerah

kawasan rumah ku.

Saya merasa

penasaran dan

heran

Jika artis idola

syuting di daerah

rumah, maka

subjek akan

merasa heran dan

penasaran.

- Menyimak

keadaan sekitar (n.

Cognizance)

- Hubungan dekat

dengan sosok

idola (n.

Affiliation)

- Perasaan

penasaran.

- MD. Introjection

Ketika saya

menyadari

kenyataan saat

terbangun, saya

merasa sedih.

Jika subjek

menyadari bahwa

impiannya bukan

kenyataan, maka

subjek akan

merasa sedih.

- Hubungan dekat

dengan sosok

idola (n.

Affiliation)

- Merasa tidak

berdaya (n.

Succorance)

- Perasaan sedih

- P. Companionship

- Ketika tidak

dapat dekat

dengan orang

yang

dikagumi

akan sedih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

140

Panduan Pertanyaan Wawancara Untuk Subjek

No. Pertanyaan Tujuan Pertanyaan Hubungan dengan

kemunculan Needs

1. Apa saja kelebihan dan

kelemahan yang anda

dimiliki?

Untuk melihat konsep diri

subjek. Viscerogenic and

Psychogenic Needs

(Kebutuhan

Viskerogenik atau

Kebutuhan Primer

dan Kebutuhan

Psikogenik atau

Kebutuhan Sekunder) 2. Cita-cita anda ingin

menjadi apa? Serta apa

yang sudah anda lakukan

untuk meraih cita-cita

anda?

Untuk melihat harapan

masa depan serta usaha

dalam pencapaian.

Overt and Covert

Needs (Kebutuhan

Terbuka dan

Kebutuhan Tertutup)

contoh:

n.Achievement,

n.Acquisition,

n.Recognition,

n.Understanding,

n.Deference,

n.Succorance. 3. Pengalaman apa yang

paling menyenangkan

dan menyedihkan yang

anda ingat dari masa

kecil? Ceritakanlah

secara lengkap.

Untuk melihat bagaimana

subjek menyikapi masa

lalu yang menyenangkan

maupun tidak.

Focal and Diffuse

Types of Needs

(Kebutuhan yang

Memusat dan

Kebutuhan yang

Menyebar)contoh: n.

Deference, n. Harm

avoidance,

n.Affiiation,

n.Nurturance,

n.Couteraction, n.

Dominance. 4. Ceritakan bagaimana

orangtuamu? (Anda

cenderung dekat dengan

ayah atau ibu? Apa

kelebihan dan kelemahan

dari ayah dan ibu anda?)

Untuk melihat relasi

subjek dengan orang

tuanya serta pandangan

subjek mengenai orang

tuanya.

Focal and Diffuse

Types of Needs

(Kebutuhan yang

Memusat dan

Kebutuhan yang

Menyebar) contoh: n.

Deference, n. Harm

avoidance, n.

Affiiation, n.

Nurturance,

n.Couteraction, n.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

141

Dominance.

5. Ceritakanlah mengenai

saudara anda (kakak atau

adik)? Apa saja yang

sering kalian lakukan?

Untuk melihat relasi

subjek dengan saudaranya

serta persaingan

persaudaraan dalam

keluarga.

Focal and Diffuse

Types of Needs

(Kebutuhan yang

Memusat dan

Kebutuhan yang

Menyebar) contoh: n.

Deference, n. Harm

avoidance,

n.Affiiation,

n.Nurturance,

n.Couteraction, n.

Dominance. 6. Ceritakanlah hubungan

anda dengan teman-

teman anda? (Apakah

anda termasuk orang

yang mudah bergaul?

Bagaimana anda memilih

teman?)

Untuk melihat relasi

interpersonal subjek. Effect and Modal

Types of Needs

(Kebutuhan Akibat

dan Kebutuhan

Modal) contoh: n.

Change, n. Playmirth,

n. Abasement,

n.Blame avoidance,

n.Cognizance,

n.Retention,

n.Sentience. 7. Apakah anda memiliki

teman lawan jenis?

Ceritakan relasi anda

dengan teman lawan

jenis anda.

Untuk melihat relasi

subjek dengan lawan

jenisnya.

Overt and Covert

Needs (Kebutuhan

Terbuka dan

Kebutuhan Tertutup)

contoh:

nAchievement,

n.Acquisition,

n.Recognition,

n.Understanding,

n.Deference,

n.Succorance. 8. Menurut anda, orang

yang menyandang tuna

netra itu seperti apa?

Untuk melihat pandangan

subjek mengenai

ketunanetraan yang

dialaminya dari

pandangan subjek sendiri.

Overt and Covert

Needs (Kebutuhan

Terbuka dan

Kebutuhan Tertutup)

contoh: n.

Achievement,

n.Acquisition,

n.Recognition,

n.Understanding,

n.Deference, n.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

142

Succorance.

9. Menurut anda,

bagaimana pandangan

orang lain yang bukan

tunanetra terhadap orang

yang menyandang

tunanetra?

pandangan orang lain

mengenai tunanetra

menurut subjek.

Overt and Covert

Needs (Kebutuhan

Terbuka dan

Kebutuhan Tertutup)

contoh:

n.Achievement,

n.Acquisition,

n.Recognition,

n.Understanding, n.

Deference, n.

Succorance. 10. Masalah apa yang sedang

anda hadapi saat ini?

Dalam diri sendiri,

sekolah, keluarga, dan

teman sekitar.

(Bagaimana anda

menyelesaikannya?)

Untuk melihat cara

pemecahan masalah

subjek.

Proactive and

Reactive Needs

(Kebutuhan Proaktif

dan Kebutuhan

Reaktif) contoh: n.

Understanding, n.

Dominance, n,

rejection, n. Passivity,

n. Counteraction.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

143

Panduan Pertanyaan Wawancara Untuk Significan Others Subjek

No. Pertanyaan Tujuan Pertanyaan Hubungan dengan

kemunculan Needs

1. Apa saja kelebihan dan

kelemahan yang dimiliki

subjek? Bagaimana

perilaku subjek di rumah,

sekolah maupun

komunitas?

Untuk melihat pandangan

significan others terhadap

subjek dari beberapa

setting.

Viscerogenic and

Psychogenic Needs

(Kebutuhan

Viskerogenik atau

Kebutuhan Primer

dan Kebutuhan

Psikogenik atau

Kebutuhan Sekunder) 2. Ceritakanlah mengenai

subjek! Apa saja kegiatan

yang sering kalian

lakukan bersama dan

teman sebaya lain?

Untuk melihat hubungan

subjek dengan significan

others. (interpersonal)

Effect and Modal

Types of Needs

(Kebutuhan Akibat

dan Kebutuhan

Modal) n. Change, n.

Playmirth,

n.Abasement,n. Blame

avoidance,

n.Cognizance,

n.Retention,

n.Sentience. 3. Ceritakan bagaimana

subjek ketika menghadapi

permasalahan nya?

Untuk melihat cara

pemecahan masalah

subjek. Dilihat dari

significan others.

Proactive and

Reactive Needs

(Kebutuhan Proaktif

dan Kebutuhan

Reaktif) contoh:

n.Understanding,

n.Dominance,

n,rejection,

n.Passivity,

n.Counteraction. 4. Menurut anda, orang

yang menyandang tuna

netra itu seperti apa?

(Menurut anda,

bagaimana pandangan

penyandang tuna netra

terhadap

ketunanetraannya?)

Untuk melihat pandangan

significan others terhadap

ketunanetraan yang

dialami oleh subjek.

Overt and Covert

Needs (Kebutuhan

Terbuka dan

Kebutuhan Tertutup)

contoh: n.

Achievement,

n.Acquisition,

n.Recognition,

n.Understanding,

n.Deference,

n.Succorance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan tema-tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tunanetra memiliki

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI