139
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DOA DAN SEMANGAT PENITEN REKOLEK MENURUT SPIRITUALITAS SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama katolik Oleh: Atik Suparyanti NIM : 081124011 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DOA DAN SEMANGAT PENITEN REKOLEK

MENURUT SPIRITUALITAS SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama katolik

Oleh:

Atik Suparyanti

NIM : 081124011

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi, yang

telah memberikan kesempatan untuk belajar, orang tua yang selalu menyertaiku

dalam setiap doanya, teman-teman sepanggilan yang selalu memberiku semangat, dan

semua orang yang telah mendukungku lewat sapaan, senyuman, perhatian, kasih dan

terutama doa-doa yang memberi daya kekuatan dan sumber pengharapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

v

MOTTO

“Bersukacitalah dalam pengharapan, bersabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.”

(Rom 12:12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DOA DAN SEMANGAT PENITEN REKOLEK MENURUT SPIRITUALITAS SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI”. Pemilihan judul skripsi ini bertitik tolak pada perlunya lebih menghidupi doa dan semangat peniten rekolek dalam hidup para suster Fransiskan Sukabumi. Pemahaman doa yang baik akan membantu dalam perwujudan sikapnya. Peranan semangat peniten rekolek untuk semakin memberi kekuatan dalam menghidupi semangat kongregasi. Maka perlulah mengetahui hubungan timbal balik antara doa dan semangat peniten rekolek dalam hidup para Suster Fransiskan Sukabumi sehingga nanti semangat ini dapat dihidupi dan mampu diwujudkan dalam hidup pribadi, komunitas maupun dalam karya. Penulis mengkaji masalah ini menggunakan metode studi pustaka.

Semangat peniten rekolek dan doa adalah warisan dari pendiri yang perlu terus dihidupi sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak hilang ataupun luntur. Dalam usaha untuk meghidupi nilai-nilai yang ada dalam semangat kongregasi maka perlulah untuk memahami dan mendalami sejarah munculnya semangat peniten rekolek. Munculnya semangat peniten rekolek ini di prakasai oleh beberapa tokoh diantaranya: Petrus Marchant dan Yohana Van Yesus. Dari kedua tokoh ini di dapatkan bagaimana perjuangan dalam usaha untuk menghidupi semangat pembaharuan yang sampai sekarang masih hidup dan relevan di zaman ini. Suster Fransiskan Sukabumi mempunyai teladan hidup yang nyata khususnya dalam menghidupi semangat peniten yaitu St. Fransiskus Assisi. Fransiskus menjadi model dalam penghayatan semangat peniten rekolek karena kerendahan hatinya dan totalitasnya kepada Allah.

Doa dalam hidup para Suster Fransiskan Sukabumi merupakan bentuk bakti dan juga usaha untuk semakin menghidupi semangat peniten rekolek. Suster Fransiskan Sukabumi dipanggil untuk menjadi pendoa dan pentobat yang sejati karena kongregasi ini memiliki semboyan hidup sebagai peniten rekolek. Maka akan ditemukan benang merah kaitan antara doa dan semangat peniten rekolek bahwa doa mendukung semangat peniten rekolek maupun sebaliknya semangat peniten rekolek mendukung dalam perwujudan doa.

Katekese Shared Cristian Praxis (SCP) adalah salah sarana yang dapat dipergunakan untuk semakin menyuburkan semangat peniten rekolek dalam hidup para Suster Fransiskan Sukabumi. Katekese model SCP sebagai bentuk on going formation karena memiliki kekhasan, sharing pengalaman iman, bentuk pertemuan dialog patisipatif, peserta sebagai subyek yang mampu membuat perubahan. Program Katekese yang ditampilkan untuk membantu para suster semakin menghidupi imannya. Penulis berharap bahwa semakin lama akan semakin memahami hubungan antara doa dan semangat peniten rekolek dalam hidup pribadi, komunitas maupun dalam karya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

ix

ABSTRACT

The title of this thesis is THE MUTUAL CONNECTION BETWEEN THE PRAYER AND THIS SPIRIT OF THE RECOLLECT PENITENCE ACCORDING TO THE SPIRITUALITY OF THE FRANSISCAN SISTERS OF SUKABUMI. The writer chose this title based on the needs to provide sustenance for prayer and the spirit of the recollect penitence in the life of the Fransiscan sisters of Sukabumi. Well understanding about prayer will helped the sisters in assisting their realization of their attitude. The role of the spirit of the recollect penitence is to strengthen their way of life in living out the spirit of the congregation. So it is nessary to know about the mutual connection between the prayer and the spirit of the recollect penitence in the life of the Fransiscan sisters of Sukabumi, later on, they can live out this spirit and able to realize on their own lives, in the community and apostolic activities. The writer examines this problem using the method of literature.

The spirit of the recollect penitence and prayer was the heritage of ythe founder which is needed to live it so that the values contained in it will not lost whethet faded. In an effort to live out the values that exist in the spirit of the congregation, it is needed to understand about the history of emerged initiating by several prominent figures including Peter Machant and Joana Van Yesus. Based om there two prominent figures we can find how they were stuggling to live out the spirit of renewal that still revant till this modern world. The Fransiscan sisters of Sukabumi have a real life example especially in living out the spirit of the recollect penitence that is St. Fransicis of Assisi. He became a model of total comprehension in living out the spirit of the recollect penitence, because of this humility and the totality of self giving to God.

Prayers in the life of the Fransiscan sisters of Sukabumi are form of devotions and the effort to be more provided sustenance for the spirit of the recollect penitence. The Fransiscan sisters of Sukabumi are called to become a genuine prayer and a repentant person, because this congregation have a motto that is to live as a recollect penitence. It will be found in common thread that links between prayer and the spirit of the recollect penitence, neither is prayer able to support the spirit of the recollect penitence nor just the opposite the recollect penitence will support the realization of prayer.

Cathechesis Shared Christian Praxis (SCP) is one means that we can use it in enriching out spirit of recollect penitence as a Fransiscan sisters of Sukabumi, personal, community and work of mission. Cathechesis Shared Christian Praxis (SCP) as a form of on going formation because of the uniqueness in terms of faith sharing experiences, participatory dialogue, participants as a subject which able to maka a changes. Catechetical program was offer to help the sisters to understand more about the mutual connection between the prayer and the spirit of the recollect penitence in their lives as personal, community and in the mission work.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah yang Maha baik, karena penyertaan-Nya yang

tiada hentinya, sehingga penulis bisa menyelesaikan Skripsi yang berjudul:

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DOA DAN SEMANGAT PENITEN

REKOLEK MENURUT SPIRITUALITAS SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI.

Penulisan skripsi ini bertujuan memberikan sumbangan, untuk hidup religius

dalam hubungan dengan doa yang merupakan ciri khas kehidupan religius. Doa dan

pertobatan menjadi gerak bersama yang mampu mendukung dalam hidup rohani.

Penulis bersyukur bahwa kehadiran banyak pihak baik secara langsung

maupun tidak yang telah mendampingi, membimbing, mendoakan dan memotivasi

penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini

penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Rm. Dr. J Darminta, SJ selaku dosen pembimbing utama, yang telah

menyediakan waktu untuk membimbing dengan setia dan sabar, mengarahkan,

memberikan masukan dan memotivasi dalam menyusun skripsi ini.

2. Rm. Drs. FX. Heryatno W.W.,S.J., M.Ed. selaku kaprodi IPPAK yang telah

mendukung dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi.

3. Bpk. Y.H. Bintang Nusantara, SFK, M. Hum selaku dosen penguji II dan

pembimbing akademik yang telah mendampingi, memberikan motivasi,

membimbing dengan penuh kesabaran selama penulis menyelesaikan skripsi.

4. Bpk. Drs. L. Bambang Hendarto Y. M. Hum selaku dosen III yang selalu setia

mengarahkan dan membantu penulis untuk menyelesaikan tugas skripsi.

5. Segenap Staf Dosen prodi IPPAK Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan

Universitas Sanata Dharma yang membimbing penulis selama belajar.

6. Sr. Maria, SFS dan para suster SFS komunitas Sragen yang terbuka dan

mendukung penulis selama menyelesaikan tugas menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

PERSEMBAHAN ............................................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................. vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 9

C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 9

D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 10

E. Metode Penulisan ................................................................................ 10

F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 11

BAB II SPIRITUALITAS PENITEN REKOLEK SUSTER FRANSISKAN

SUKABUMI

A. Latar Belakang Sejarah Gerakan Spiritualitas Peniten Rekolek Suster

Fransiskan Sukabumi .......................................................................... 13

1.Sejarah Peniten Rekolek Suster Fransiskan Sukabumi .................... 14

2.Sejarah Peniten Rekolek menurut Kontitusi Limburg ..................... 17

a. Petrus Marchan Perancang Konstitusi Limburg ......................... 18

b. Yohana Van Yesus Perancang Konstitusi Limburg ................... 19

c. Kekhasan Yohana Van Yesus ..................................................... 21

B. Makna Gerakan Peniten Rekolek bagi Keempat Kongregasi ............. 26

1.Gerakan Peniten Rekolek bagi Keempat Kongregasi ...................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

xii

2.Hubungan Keempat Kongregasi Peniten Rekolek ........................... 29

C. Peniten Rekolek menurut St. Fransiskus Assisi .................................. 30

1.Awal Pertobatan St. Fransiskus Assisi ketika berdoa di depan Salib

San Damiano ..................................................................................... 30

a. Titik Awal Pertobatan Fransiskus ............................................... 31

b. Praktek Pertobatan oleh Fransiskus ............................................ 32

c. Puncak Hidup Pertobatan Fransiskus ......................................... 33

2.Teladan Hidup Fransiskus Assisi dalam Memaknai Peniten Rekolek

a. Semangat Tobat .......................................................................... 34

b. Semangat Doa ............................................................................. 35

c. Hidup dalam Kemiskinan ........................................................... 36

d. Hidup dalam Semangat Kehinadinaan ....................................... 37

D. Spriritualitas Peniten Rekolek dalam Konstitusi Suster Fransiskan

Sukabumi ............................................................................................. 37

1.Pengertian Spiritualitas secara umum .............................................. 38

2.Pengertian Spiritualitas menurut Konstitusi Suster Fransiskan

Sukabumi berdasarkan Kapitel Th. 2012 .......................................... 38

a. Menghayati Kasih ...................................................................... 39

b. Yesus Kristus Injili ..................................................................... 39

c. Hidup Persaudaraan .................................................................... 40

d. Tobat ........................................................................................... 40

e. Doa .............................................................................................. 40

f. Pelayanan .................................................................................... 41

g. Kesederhanaan ............................................................................ 41

3. Usaha Kongregasi dalam Menfasilitasi Penghayatan

Spiritualitas ..................................................................................... 42

E. Tantangan dalam Menghayati Semangat Peniten Rekolek ................. 43

1.Tantangan Zaman Modern bagi Suster Fransiskan Sukabumi ......... 43

2.Relevansi Peniten Rekolek untuk Zaman ini ................................... 46

BAB III DOA DALAM KEHIDUPAN PARA SUSTER FRANSISKAN

SUKABUMI

A. Doa ...................................................................................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

BAB I

PENDAHULUAN

Hidup religius adalah salah satu bentuk panggilan khusus. Seorang religius

yang dipanggil memerlukan waktu untuk dapat berproses dalam menanggapi

panggilanNya. Dalam proses menanggapi panggilan perlu memperhatikan hidup

doanya. Bagi para religius doa merupakan hal yang pokok dan mendasar yang perlu

dihayati dan dihidupi. Doa menjadi dasar bagi para religus untuk dapat melaksanakan

apa yang menjadi kehendakNya. Sebagai religius tidak hanya melaksanakan doa tetapi

juga perlu melakukan pertobatan dengan semangat tobat. Doa dan pertobatan Dalam

kehidupan seorang religius merupakan hal penting, begitu juga dalam hidup para

Suster Fransiskan Sukabumi doa dan pertobatan merupakan dua hal yang penting yang

perlu diusahakan untuk semakin menjadi milik. Doa dan pertobatan merupakan dua

hal penting karena para Suster Fransiskan Sukabumi memiliki spirit hidup sebagai

peniten rekolek. Dalam usaha untuk semakin menghayati dan menghidupi semangat

peniten rekolek ini maka perlunya on going formation (pembelajaran terus menerus).

Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika

penulisan mengenai hubungan timbal balik antara doa dan semangat peniten rekolek

menurut spiritualitas Suster Fransiskan Sukabumi.

A. Latar Belakang

Hidup religius merupakan panggilan yang dihayati oleh manusia dalam

kondisi-kondisi kemanusiaannya. Hidup religius merupakan bagian dari hidup Kristen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

2

Hidup Kristen merupakan hidup pertobatan terus menerus, yang berarti terus menerus

mengarahkan hidup kepada Tuhan, atau dipanggil untuk mengadakan pembaharuan.

Pembaharuan itu bukan berarti mengubah atau menggantikan karisma khas hidup

religius, sehingga pembaharuan itu tetap menjaga kekhasan tarekat. Pembaharuan

yang perlu dilakukan antara lain dalam hal doa.

Doa merupakan sarana memupuk hidup batin (ET n. 45) doa adalah ungkapan kedalaman kerinduan untuk dapat berjumpa dengan Allah. Doa adalah ungkapan semangat keanakkan maupun semangat penghambaan di hadapan Allah dan merupakan pernyataan iman bahwa Allah memang kuasa atas hidupnya. Oleh karena berdoa merupakan saat dimana orang membiarkan Allah menyatakan diriNya menopang hdup manusia. Doa merupakan bentuk olah diri agar menjadi orang rohani. (Darminta,1983:28-29)

Doa adalah sarana dimana seorang religius menyadari bahwa hidupnya ditopang oleh

Allah, dan sumber kehidupannya. Pengalaman akan kepercayaan dan keyakinan akan

pertolongan Allah itu terungkap dalam doa. Dalam doa orang akan bertemu dalam

relasi intim penuh kerinduan akan peran serta Allah dalam kehidupannya.

Doa merupakan bagian inti dalam kehidupan seorang religius. Dalam Konsili

Vatikan II, dalam Dekrit Perfectae Caritatis (1993: art. 6) menegaskan: “ Mereka yang

mengikarkan nasihat Injil harus mencari dan mencintai di atas segalanya Allah, Yang

lebih dahulu mencinta kita (bdk 1 Yoh 4: 10). Dalam segala situasi hendaknya mereka

mengembangkan kehidupan yang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah (bdk

Kol 3:3)”. Relasi yang intim dengan Allah dalam ketulusan dan penyerahan diri yang

utuh akan semua realitas hidup.

Setiap pribadi religius diharapkan mampu mengembangkan hidup pribadinya

dan imannya sehingga memiliki daya dampak dalam kehidupannya. Sebagai religius

yang secara khusus mengabdikan diri bagi Kristus dalam hidup dalam ketaatan,

kemiskinan, dan kemurnian, maka perlu adanya aturan yang membantu dalam rangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

3

untuk semakin menghayati imannya salah satunya adalah pembaharuan yang

ditetapkan oleh Konsili Vatikan II ialah:

Lembaga hidup monastik hendaknya dipertahankan dengan setia dan makin memancarkan semangatnya yang asli baik Timur maupun Barat. Lembaga ini berjasa luhur selama perjalanan abad dalam Greja dan dalam masyarakat manusia. Tugas utama para rahib ilaha memberikan pelayanan kepada Kedaulatan Ilahi, pelayanan yang serentak rendah hati dan anggun di balik tembok-tembok pertapaan, ilahi dalam kehidupan tertutup, maupun dengan menerima secara sah sejumlah karya dibidang kerasulan atau cinta kasih Kristen. Maka, sambil mempertahankan ciri khas tiap lembaga, hendaknya tradisi-tradisi tua yang baik diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan jiwa-jiwa dewasa ini sekian, sehingga pertapaan menjadi semisal pesemaian bagi pembaharuan umat Kristen. Demikian pula sebaliknya biara-biara yang berdasarkan peraturan atau lembaganya menggabungkan secara mesra kehidupan kerasulan dengan ofisi dalam koor dan dengan tata hidup pertapaan, menyerasikan cara hidupnya dengan tuntutan-tuntutan kerasulan yang sesuai baginya, sehingga mereka mengikuti tata hidupnya dengan setia sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kepentingan Gereja. (PC. Art. 9)

Lembaga hidup bakti perlu menyadari pentingnya kontemplasi karena dimensi ini

ditemukan dalam doa dan karya. Doa menjadi salah satu makanan jiwa dan kekuatan

dalam kehidupan seorang religius. Kehidupan doa tidak hanya berhenti pada

keteraturan, ketaatan, kedisiplinan dalam doa tetapi juga menyangkut pada hal-hal

lainnya. Doa yang dihayati dan dihidupi ini setiap hari perlu memiliki daya dampak

dalam kehidupan seorang religius. Doa menjadi salah satu hal penting dalam

kehidupan religius. Doa menjadi kekuatan dalam kehidupan religius, berbagai usaha

dilakukan untuk dapat semakin memaknai doa. Pembaharuan dalam hidup doa perlu

diusahakan terus menerus karena doa ini menjadi inti hidup religius yang perlu

dikembangkan dan dihayati sehingga semakin memantapkan hidup panggilan.

Pembaharuan yang dilakukan oleh lembaga religius tidak hanya dalam hidup

doa tetapi juga semangat tobat, karena tobat menjadi ciri khas seorang religius. Hidup

religius sebagai tanda pertobatan, maka perlu terus diperbaharui untuk semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

4

mengembangkan hidup rohani. Dalam kongregasi SFS kehidupan doa dan semangat

pertobatan perlu diperbaharui terus menerus karena SFS memiliki dua ciri khas yaitu

sebagai peniten rekolek sebagai pentobat dan pendoa. Para suster Fransiskan

Sukabumi memiliki semangat Peniten Rekolek. Peniten artinya: pertobatan dan

Rekolek artinya: mengumpulkan kembali. Jadi Peniten Rekolek artinya: Kembali

memusatkan diri pada Allah. Bentuk dari peniten : pertobatan, ulahtapa, matiraga.

Bentuk rekolek: samadi, permenungan, kontemplasi. Usaha untuk kembali pada

semangat awal ini memotivasi untuk sungguh menghargai dan memberi tekanan

penting khususnya dalam hidup rohani yang menjadi salah satu aspek yang

menentukan dan mendukung hidup sebagai religius.

Kongregasi SFS disebut: “Saudara-saudari para pentobat” (AngOrReg art.2).

Mengapa disebut dengan saudari-saudari para pentobat, karena Fransiskus

menamakan dirinya adalah pentobat dari Asisi. Fransiskus sangat menekankan hidup

dalam pertobatan, ia sangat menghidupi semangat tobat dalam keseluruhan hidupnya.

“Pertobatan” biasanya dipahami sebagai praktek usaha-usaha matiraga lahiriah,

seperti halnya: puasa dan matiraga. “Pertobatan” (Metanoia) Injili berarti harafiah

merupakan suatu perubahan budi, pembaharuan menyeluruh dan terus menerus atas

diri seseorang yang mengarahkan kepada kesatuan dengan Allah dengan seluruh

keberadaannnya.

Di setiap tempat di mana pun juga, pada setiap saat dan segala waktu, hendaklah saudara-Saudari dengan sungguh-sungguh dan rendah hati mengimani Allah yang kekal, mahatinggi, dan mahaluhur, Bapa dan Putera dan Roh kudus; hendaklah mereka memiliki-Nya di dalam hati dan mencintai-Nya, menghormati, menyembah, mengabdi, memuji, meluhurkan serta memuliakan-Nya. Hendaklah mereka menyembah Dia dengan hati yang murni, karena kita harus selalu bedoa dengan tidak jemu-jemu; sebab Bapa mencari penyembah yang demikian itu. (AngReg.Pasal: 3 ayat 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

5

Dengan jelas dikatakan Fransiskus bahwa saudara-saudari selalu menyediakan waktu

khusus untuk berdoa serta tidak jemu-jemu. Menyadari bahwa Allah sungguh

Mahaluhur dan pengikutnya diajak untuk memiliki kesungguhan dalam kehidupannya.

Fransiskus mengajarkan kepada kita religius yang mengambil semangat dari St.

Fransiskus, dapat mengikuti hidup seturut injil. “Cara hidup saudara-saudari Ordo

Ketiga Regular Santo Fransiskus ialah: menepati Injil Suci Tuhan Yesus Kristus,

dengan itu hidup dalam ketaatan tanpa milik dan dalam kemurnian....(AngOrReg

Art.1). Berarti bahwa Injil menjadi sumber utama dari segala peraturan yang ada.

Dalam AngOrReg dinyatakan bahwa setiap saudara yang mengambil spiritualitas

Fransiskus diajak untuk menepati Injil sebagai pegangan dan pedoman dalam

kehidupannya.

Sebagai pengikut Fransiskus para suster SFS diingatkan untuk selalu:

.....Sebagai pengikut Yesus Kristus menurut teladan Fransiskus, mereka wajib mengerjakan hal-hal yang lebih banyak dan lebih besar dengan menepati perintah dan nasihat Tuhan kita Yesus Kristus, dan mereka harus menyangkal dirinya sebagaimana mereka masing-masing telah janjikan kepada Allah (AngOrReg art.1b hal: 6)

Dalam AngOrReg ini Fransiskus memberikan beberapa nasihat yang diarahkan bagi

kaum religius . Undangan untuk mengerjakan hal-hal yang besar dan luhur sesuai

dengan injil yang memadukan pertobatan. Pertobatan injili yang dituntut oleh

kehadiran kerajaan Allah. Hidup pertobatan dapat diwujudkan lewat: puasa badani,

matiraga terhadap kesombongan, dan melawan dosa-dosa.

Dalam kehidupan religius kita temukan juga adanya kecenderungan untuk

mapan, tidak mau berubah, merasa sudah mampu melakukan segala sesuatu dan tidak

perlu lagi untuk terus belajar, orang menjadi sombong dengan hidupnya. Mandeg dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

6

tak berkembang, diantaranya adalah dalam doa bisa kita lihat bagaimana kehadiran

dalam doa itu sungguh dengan sepenuh hati atau hanya sekedar kewajiban saja. Begitu

pula dalam penghayatan pertobatan apakah sudah mampu untuk mewujudkannya

dalam kehidupan bersama. Para suster SFS juga mengalami kesulitan terutama dalam

penghayatan dan menghidupi spiritualitas kongregasi.

Dalam rekomendasi kapitel di Sukabumi, tanggal 3 April 2012 para kapitularis

menemukan sejumlah keprihatinan, bertolak dari pengalaman hidup sebagai anggota

Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi khususnya dalam hidup komunitas,

menggereja dan memasyarakat. Keprihatinan mendorong untuk mencari, menggali,

menemukan dan mendalami khasanah rohani pendiri, kongregasi, sejarahnya antara

lain: Upaya-upaya pendalaman spiritualitas belum cukup memotivasi, mendorong dan

menggugah para Suster Fransiskan Sukabumi untuk hidup sesuai dengan spiritualitas.

Dalam Kapitel ini menjadi titik tolak untuk melihat bahwa para suster SFS perlu

memahami dan mendalami spiritualitas sebagai suatu bentuk on going formation.

Pembaharuan terus menerus adalah salah satu usaha untuk semakin mengembangkan

hidup religius. Sebagai seorang religius dituntut untuk selalu hidup dalam semangat

pembaharuan terus menerus. Pembaharuan terus menerus ini dikenal dalam kehidupan

religius sebagai on going formation. Pembaharuan yang dilakukan dalam kehidupan

religius dilakukan dalam banyak aspek antara lain: doa, persaudaraan, spiritualitas,

karya, pelayanan, dll. Pembaharuan ini dirasakan sebagai usaha yang tidak hanya

sekali jadi, perlu proses yang panjang dan juga ketekunan dalam mengusahakannya.

Untuk dapat mengetahui sejauh mana hubungan antara doa dan semangat

peniten rekolek (pertobatan terus menerus) dalam KHK 1249

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

7

Semua orang beriman kristiani menurut cara masing-masing wajib melakukan tobat demi hukum ilahi. Akan tetapi, agar mereka semua bersatu dalam pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat, saat orang-orang beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan ibadat dan karya amalkasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibaannya secara lebih setia dan terutama dengan puasa dan berpantang, seturut norma kanon(1249).

Dalam kanon ini mau ditegaskan bahwa perlu melakukan pertobatan yang sejati yang

disertai dengan kesungguhan, melakukan hal-hal yang nyata yang menjadi ciri khas

pertobatan. Pertobatan berdasarkan AngOrReg art. 13 memberikan beberapa orientasi

yang khas pertobatan: perjalanan pertobatan, tindakan-tindakan penitensi dan

partisipasi dalam sengsara Kristus. Anggaran Dasar dan cara hidup Saudara-saudari

Ordo ketiga regular Santo Fransiskus (2001:pasal 1 ayat 2) sebagai berikut:

Saudara-saudari dari Ordo ini, bersama semua orang yang mau mengabdi Tuhan Allah di dalam Gereja yang kudus, katolik dan apostolic, hendaknya bertekun dalam iman dan pertobatan yang sejati. Mereka mau menghayati pertobatan injili ini dalam semangat doa dan kemiskinan serta kerendahan hati. Dan hendaknya mereka menjauhkan diri dari segala kejahatan dan bertekun dalam yang baik hingga akhir sebab Putera Allah sendiri akan datang dengan mulianya dan mengatakan kepada semua orang yang mengakui Dia dan menyembah serta mengabdi kepadaNya dalam pertobatan: Mari hai kamu yang diberkati Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak awal.

Dalam usaha untuk mengahayati dan melakukan pembaharuan tentu mengalami

pasang surut maka perlu usaha untuk terus meningkatkan semangat peniten rekolek

dalan kehidupan para suster Fransiksan Sukabumi. Para suster SFS sudah banyak

belajar untuk memahami maksud dari konstitusi dan memahami apa yang menjadi ciri

khas kongregasi yaitu semangat peniten rekolek, maka dalam usaha untuk semakin

paham dan menghayati perlu ada pembelajaran terus menerus: lewat belajar bersama,

rekoleksi, retret dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

8

Pemahaman akan doa dan semangat peniten rekolek perlu dipahami oleh para

suster karena hal ini mendukung dalam penghayatan dalam kehidupan bersama.

Pembaharuan terus menerus berkaitan dengan doa perlu diusahakan untuk semakin

meningkatkan hidup beriman kristiani. Sehingga para suster semakin tangguh dalam

kehidupan serta tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah-masalah yang ada,

sehingga mampu mewujudkan diri sebagai tempat pengungsian bagi yang

membutuhkannya. Doa menjadi sumber kekuatan dan ciri khas seorang Fransiskan

rekolek maka dimensi hidup doa menjadi hal yang penting yang perlu diusahakan.

Sehingga doa bukan hanya sebatas formalitas saja atau kewajiban tetapi sebagai

kebutuhan yang hakiki yang mampu mendukung dalam kehidupan sebagai seorang

Fransiskan sejati. Sehingga penulis merasa tertarik untuk mengetahui hubungan antara

doa dan semangat peniten rekolek dalam kehidupan para suster SFS apakah dari antara

keduanya ada hubngan yang semakin menyuburkan sehingga mampu mewujudkan

sebuah pembaharuan. Doa menuju pada pembaharuan terus menerus dan pertobatan

yang sejati.

Agar manusia tidak terjebak dalam rutinitas doa maka perlu melakukan

pembaharuan terus menerus, dalam hal motivasi, semangat, memberi makna dalam

doa. Bukan hanya sekedar rutinitas, atau kewajiban tetapi sebagai sumber kekuatan

kekuatan yang menghidupkan. Untuk dapat memahami hubungan timbal balik antara

semangat peniten rekolek dalam hidup doa sehingga keduanya dapat saling

mendukung dan semakin memajukan kehidupan rohani. Memampukan menjadi setiap

anggotanya untuk menjadi pembawa damai bagi sesama, dewasa dan mampu

mengolah hidupnya dengan baik, maka penulis ingin menyumbangkan gagasan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

9

gagasan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh para Suster Fransiskan

Sukabumi, sehingga pada penulisan skripsi ini penulis mengambil judul:

“HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DOA DAN SEMANGAT

PENITEN REKOLEK MENURUT SPIRITUALITAS SUSTER FRANSISKAN

SUKABUMI.”

B. Rumusan Permasalahan

1. Apakah latar belakang semangat peniten rekolek Suster Fransiskan Sukabumi?

2. Bagaimanakah pandangan Suster Fransiskan Sukabumi mengenai semangat

peniten rekolek?

3. Bagaimana doa dalam kehidupan para suster Fransiskan Sukabumi menurut

spiritualitas kongregasi?

4. Bagaimana hubungan timbal balik antara doa dan semangat peniten rekolek dalam

kehidupan para Suster Fransiskan Sukabumi?

5. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk semakin menyuburkan semangat peniten

rekolek bagi para Suster Fransiskan Sukabumi?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah:

1. Membantu para Suster Fransiskan Sukabumi untuk mendalami latar belakang

sejarah semangat peniten rekolek.

2. Membantu para Suster Fransiskan Sukabumi untuk semakin memahami dan

menghidupi semangat peniten rekolek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

10

3. Membantu para Suster Fransiskan Sukabumi semakin menghidupi doa seturut

spiritualitas kongregasi.

4. Membantu Para Suster Fransiskan Sukabumi untuk mengetahui hubungan timbal

balik antara doa dan semangat peniten rekolek.

5. Menyuburkan semangat peniten rekolek dalam hidup doa sehingga buah-buah

pertobatan sungguh dapat diaktualisasikan dalam hidup sehari-hari.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi para Suster Fransiskan Sukabumi

Membantu para Suster Fransiskan Sukabumi dalam menghayati doa dan semangat

peniten rekolek.

2. Bagi kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi

Memberikan sumbangan untuk dapat mengusahakan menyuburkan doa dan

semangat peniten rekolek dalam hidup para Suster Fransiskan Sukabumi.

3. Bagi penulis

Melalui ini penulis semakin diajak untuk lebih mendalami dan menghayati doa

dan semangat peniten rekolek dalam kehidupan Suster Fransiskan Sukabumi.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode studi pustaka yakni

dengan membaca buku-buku dari berbagai sumber dan menyerapnya sebagai bahan

untuk menulis skripsi. Selain itu penulis juga menyebarkan kuisoner untuk dapat

mendukung tulisan ini, serta berdasarkan pengalaman dan penghayatan pribadi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

11

dialami penulis pada setiap perjumpaan dan kebersamaan dengan para Suster

Fransiskan Sukabumi.

F. Sistematika Penulisan

Karya tulis ini berjudul “Hubungan Timbal Balik antara Doa dan Semangat

Peniten Rekolek menurut Spiritualitas Suster Fransiskan Sukabumi”. Dalam penulisan

skripsi ini penulis membaginya dalam lima bab yakni:

Pada bab I pendahuluan yang meliputi: Latar belakang penulisan skripsi,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

Pada bab II, penulis akan menguraikan dalam 5 bagian. Bagian pertama

menjelaskan mengenai sejarah peniten rekolek beserta tokoh-tokoh yang menjadi

penggerak peniten rekolek. pada bagian kedua membahas mengenai makna gerakan

peniten rekolek bagi keempat kongregasi. bagian ketiga berbicara mengenai peniten

rekolek menurut St. Fransiskus Assisi. Bagian keempat tentang spiritualitas peniten

rekolek dalam konstitusi Suster Fransiskan Sukabumi dan bagian kelima berisi

mengenai tantangan dalam menghidupi peniten rekolek.

Pada bab III, penulis akan membahas mengenai, Doa dalam kehidupan para

suster Fransiskan sukabumi. Hidup doa, pengertian doa: doa menurut kitab suci, doa

menutur dokumen Konsili Vatikan II, Makna doa, persoalan dalam doa. Doa dalam

konstitusi Suster Fransiskan Sukabumi, Jalan kontemplatif dan asketik dalam doa.

Makna peniten rekolek dalan doa, tantangan penghayatan doa dalam semangat

peniten, dan peniten rekolek secara timbal balik dalam kehidupan para Suster

Fransiskan Sukabumi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

12

Pada bab IV, penulis akan membahas mengenai program Katekese sebagai

salah satu sarana untuk on going formation demi mendukung perkembangan hidup doa

dan pertobatan. Katekese Shared Christian Praxis (SCP) untuk mengaktualisasikan

doa dan pertobatan dalam kehidupan sehari-hari. Bab ini akan dibagi dalam tiga

bagian, bagian pertama berisikan tentang on going formation dalam hidup religius,

bagian kedua membahas mengenai katekese sebagai salah satu usaha dalam On going

formation. Pada bagian ketiga beriskan tentang usulan program katekese beserta

contohnya.

Pada bab V penulis akan memberikan kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

BAB II

SPIRITUALITAS PENITEN REKOLEK SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI

Peniten rekolek merupakan semangat yang dihidupi oleh religius SFS. Pada

Bab II ini penulis akan menjelaskan tentang peniten rekolek dalam kongregasi suster

Fransiskan Sukabumi (SFS), pada bagian pertama berisi mengenai latar belakang

gerakan peniten rekolek. pada bagian kedua berisi tentang makna gerakan peniten

rekolek bagi kehidupan para Suster Fransiskan Sukabumi, pada bagian ketiga memuat

Gerakan ini tidak dapat terlepas dari seorang tokoh yaitu St. Fransiskus Assisi.

Tantangan dalam penghayatan dan relevansinya. Gerakan ini muncul karena peran

serta Fransiskus dalam mendirikan ordo, St. Fransiskus Assisi mendirikan tiga ordo:

Ordo pertama yaitu Ordo Saudara Dina, Ordo kedua yaitu Ordo Klaris, dan Ordo

ketiga yaitu Ordo Peniten. Ordo Peniten adalah ordo aktif yang berada di tengah

dunia, yang ingin mengabdi Allah dan sesama, menurut Injil dalam tapa dan karya

amal.

A. Latar Belakang Sejarah Gerakan Spiritualitas Peniten Rekolek Suster Fransiskan Sukabumi

Pada bagian latar belakang gerakan peniten rekolek akan di munculkan 2 hal

yaitu sejarah peniten rekolek yang bermula dari Fransiskus Assisi yang memiliki

kekhasan dalam hidupnya sebagi seorang peniten rekolek. Pada bagian kedua memuat

tentang sejarah peniten rekolek dalam konstitusi limburg di mana dalam konstitusi ini

diatur segala hal yang berkaitan dengan cara hidup para peniten rekolek yang

diprakasai oleh dua tokoh yaitu Petrus Marchant dan Yohana van Yesus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

14

Gerakan peniten rekolek adalah salah satu pembaharuan dalam kehidupan

religius pada abad ke-17. Gerakan ini juga dipengaruhi oleh seorang tokoh yaitu

Martin Luther. Pembaharuan dalam hidup membiara ditunjukkan dengan semangat

untuk semakin menghayati Injil suci Tuhan Yesus Kristus tanpa terlepas dari tradisi

hidup membiara. Gerakan ini melestarikan tradisi hidup membiara menggunakan

unsur baru tetapi juga tidak melupakan unsur lama. Gerakan pada abad itu disebut

“peniten” yang artinya pentobat. Fransiskus Assisi memperkenalkan kelompoknya

sebagai “pentobat dari Assisi”. Para religius yang tertarik pada cara hidup Fransiskus

dan meneladan pola menghayati Injil ala Fransiskus disebut sebagai para peniten.

1. Sejarah Peniten Rekolek Suster Fransiskan Sukabumi

Sejarah peniten rekolek berawal dari St. Fransiskus Assisi yang memberi

perhatian besar pada pembaharuan. Pembaharuan bagi Fransiskus adalah semacam

usaha untuk kembali ke awal simple, sederhana, tidak mencolok sesuai dengan bentuk

hidup Fransiskus (Eddy Kristianto 2009: 21-22). Gerakan peniten rekolek ini hanya

terdapat dalam gerakan religius Fransiskan “Minoriten” atau OFM saja (Eddy

Kristianto, 2009: 19). Hal ini mengatakan bahwa gerakan peniten rekolek ini tidak

terdapat pada dua ordo OFMConv dan OFMCap, meskipun ketiganya sama-sama

meneladan cara hidup Fransiskus Assisi tetapi masing-masing ordo memiliki

kekhasannya yang berbeda satu dengan yang lain. Karena cara hidup Fransiskus yang

khas membuat banyak orang tertarik untuk bergabung bersama dengan Fransiskus,

meskipun pada awalnya Fransikus tidak memiliki cita-cita untuk mendirikan ordo.

Ordo pertama Santo Fransiskus yang melaksanakan Anggaran Dasar (Regula)

dengan setia dan bakti disebut sebagai rekolek yang merupakan salah satu cabang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

15

yang lahir dari ranah Observan. Fransiskan Observan berusaha menepati regula

dengan baik. Hal itu mau menegaskan bahwa “penyesuaian” terus menerus untuk

menjadi pribadi yang berkwalitas dengan tetap menyadari keterbatasannya sebagai

manusia. Kesetiaan pada regula St. Fransiskus Assisi dengan tidak ada pemaafan

keterbatasan diri dan juga pembenaran diri karena situasi, sehingga regular

dilaksanakan dengan penuh ketaatan dan kesetiaan tanpa terkecuali ( Eddy Kristianto,

2009:23).

Dalam perjalanan waktu, untuk dapat sungguh menghayati regula dengan setia

tidak selalu dapat berjalan sebagaimana mestinya, karena ada juga kemerosotan dalam

upaya penghayatan semangat awal. (Eddy Kristianto 2009: 24). Maka muncullah

gerakan pembaharuan untuk menghidupkan jiwa regula. Untuk melakukan

pembaharuan itu diperlukan upaya yang pelik, unik dan rumit sehingga hal ini

berujung pada pemisahan. Kelompok Observan; melaksanakan, melakukan,

menghayati adalah rekolek. Gerakan ini merupakan usaha bersama (Eddy Kristianto

,2009: 25). Hal ini mau mengatakan bahwa gerakan pembaharuan ini bukan hanya

diprakasai oleh seorang tokoh saja tetapi merupakan gerak bersama yang akhirnya

menghasilkan suatu pembaharuan.

Reformasi katolik disuburkan oleh Reformasi Protestanisme (Martin Luther cs)

dan Kontra Reformasi (Konsili Trento). Tahta suci berkepentingan untuk mengawasi,

dan terutama memelihara dengan penuh perhatian kelompok-kelompok religius supaya

kelompok ini menghayati dengan benar nasehat Injil dan memenuhi harapan Gereja

Katolik Roma (Eddy Kristanto, 2009:25).

Sri Paus Clemens VII menerbitkan surat edaran yang berjudul In Suprema Kan

(1532), bahkan Paus Gregorius XIII menulis surat untuk menyemangati bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

16

berlangsungnya pembaharuan hidup religius di lingkungan Gereja khususnya dalam

keluarga Fransiskan. Sri Paus dan Raja Henry IV mendukung gerakan rekolek

sehingga memperoleh otonomi dari Observan. Pada 1602 Clemens VIII menyatakan

para rekolek sebagai putra-putra sejati Fransiskus Assisi (Eddy Kristanto, 2009:26).

Rekolek merupakan salah satu cabang dari Observan yang muncul di Eropa

barat pada abad ke-16 dan berkembang terutama di Prancis, Jerman, Belanda dan

Belgia. Rekolek menciptakan dan mempertahankan tradisi tinggal di pedesaan,

desentralisasi, menjunjung tinggi keugaharian, dan kesederhanaan melalui ulah tapa,

doa serta meditasi dan refleksi. Petrus Marchant adalah minister Provinsi Belgia, ia

adalah seorang Fransiskan Rekolek, yang memberikan ilham kepada Johanna Van

Jesus untuk melalukan reformasi dari dalam hidup religius yang ia hayati.

Adanya hubungan antara satu dengan yang lain menghasilkan suatu tektur,

yang mampu mendukung gerakan peniten ini, karena sejak awal diungkapkan, bahwa

gerakan ini bukan sebagai gerak personal melainkan gerak bersama yang melibatkan

banyak tokoh dalam mewujudkannya. Fransiskus Assisi menamakan kelompoknya

sebagai: Ordo Pentobat” (The Order of Penitence), tetapi pada akhirnya istilah ini

dipakai oleh Ordo ketiga regula Santo Fransiskus yang sudah eksis pada abad ke-13.

(Eddy Kristianto, 2009:28).

Hal-hal yang mematangkan dan menjadi humus dalam peniten rekolek adalah

askese (spiritual exercises, penguasaan diri, matiraga-puasa, penyangkalan diri) dan

discretion (pembedaan roh). Dalam karya-karyanya, Poverello d’Assisi mewariskan

kehendak dan semangat yang kuat dengan askese. Askese yang dimaksud adalah

sikap tobat sejati dan kesadaran akan kerapuhan diri di hadirat Allah yang mahaagung,

mahabaik, maha sempurna, satu-satunya yang patut disembah dan dimuliakan. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

17

yang hendak di usahakan adalah hati yang wening (jernih) dan roh ilahi yang

menguasai insani religius.

Semangat doa dan devosi tidak bisa tidak dalam tradisi Fransiskan merupakan

buah utama mengikuti Kristus dan oleh karena itu menduduki tempat terpenting dalam

kehidupan Fransiskan. Tanpa pengalaman yang mendalam akan Allah, para fransiskan

tidak akan mampu berbagi (peduli dan terlibat) dihadapan penderitaan bangsa

manusia. Maka perlu menyadari perlunya menemukan kembali dimensi kontemplatif

dari cara hidup ini.

Para Fransiskan menjunjung asas Copmtemplatio aliis tradere artinya

membawa, menarik hasil dan buah kontemplatisi kepada orang lain (Eddy Kristanto,

2009:30). Hal ini mau menggambarkan bahwa kontemplasi yang dilakukan oleh para

pengikut Fransiskus ini bukan hanya berhenti demi untuk keperluan pribadi tetapi juga

dapat dirasakan oleh sesama lewat tutur kata, perbuatan dan pelayanan.

Para religius bukanlah orang-orang yang tinggal di menara gading, terpisah

dengan masyarakat, melainkan bagian itegral masyarakat. Para religius memiliki

kepedulian terhadap orang-orang yang terpinggirkan sehingga terasa kesehatian

dengan masyarakat. Munculnya rekolek menegaskan adanya semangat untuk kembali

ke akar ke sumber cita-cita pendiri seraya mempertimbangkan zaman. Gerakan

rekolek mau mengingat kembali pada jati dirinya.

2. Sejarah Peniten Rekolek Menurut Konstitusi Limburg

Pembaharuan yang terdapat dalam konstitusi Limburg adalah pembaharuan

yang terjadi dipengaruhi oleh Gereja di mana pada abad ke-17 di dalam gereja

terjadilah suatu gerakan pembaharuan hidup religius. Yohana dari Yesus adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

18

seorang pembaru hidup religius Suster-suster Ordo Fransiskan Regular (Nico Dister

2011:5). Pembaharuan ini dimulai dari kota Limburg (pegunungan Ardennes, Belgia)

dan dikenal dengan sebutan “Reformasi Limburg”.

Di antara serikat Ordo Fransiskan Regular di Indonesia ada yang berasal dari

Nederland dan mengikuti reformasi Limburg dan berspiritualitas Peniten Rekolek.

Biara Suster Peniten Rekolek di Breda (Belanda) yang bersemboyan Alles voor allen

adalah ibu kandung dari keempat kongregasi yaitu FCH (Palembang), SFS

(Sukabumi), KSFL (Pematangsiantar), dan FSE (Medan). Konstitusi Limburg pada

abad XVI dipakai untuk pegangan dan konstitusi ini dirancang oleh Muder Yohana

bersama saudara dina bernama Petrus Marchant (Nico Syukur Dister 2011:6). Kedua

tokoh inilah yang telah membaharui semangat peniten rekolek dengan cara menyusun

atura-aturan dalam biara yang akan mengingatkan para peniten untuk semakin

menghayati panggilannya. Konstitusi Limburg ini memuat tentang aturan-aturan hidup

dalam biara yang mengajak pengikutnya untuk kembali pada semangat awal.

Semangat awal itu adalah kesadaran bahwa sebagai pengikut Fransiskus yang peniten

dan rekolek, yang tidak melupakan doa dan pertobatan sebagai kekhasannya.

a. Petrus Marchant Perancang Konstitusi Limburg

Petrus Machant adalah salah seorang anggota Fransiskan rekolek yang lahir

tahun 1585 di Couvin, Provinsi Namur. Setelah masuk persaudaraan Fransiskan

Rekolek, beliau ditugaskan oleh ordonya pertama-tama ke Jerman dan kemudian ke

Belanda dan Inggris . Ia mendirikan Provinsi Santo Yosef di Flandria dan tahun 1625

terpilih sebagai Minister Provinsi. Flandria adalah bagian dari negeri Belgia sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

19

Petrus Marchant membidani lahirnya kongregasi Peniten Rekolek serta

menyusun konstitusi Peniten Rekolek (tahun 1623). Konstitusi ini disusun berdasarkan

inspirasi dari Sr. Yohana Van Jesus yang terdorong oleh Ilham Ilahi bercita-cita untuk

membaharui semangat hidup religius Ordo ketiga Regular St. Fransiskus. Konstitusi

disahkan oleh Paus Urbanus VIII pada tahun 1634. Lalu konstitusi ini menjadi sumber

pegangan bagi para religius yang menamakan dirinya Peniten Rekolek (Eddy

Kristianto, 2009: 39)

Pada tahun 1841, atas rekomendasi Mgr. Johanes Van Hooydonk, konstitusi itu

dicetak ulang untuk kepentingan para religius yang baru tumbuh diwilayah

keuskupannya, seperti di Dongen, Etten, Roosendal, Bergen Op Zoom, dll. Petrus

Marchant kemudian menjadi Devinitor Jendral seluruh Ordo St. Fransiskus dan Kustos

di Flandria dan akhirnya diangkat menjadi Komisaris Apostolik Jenderal. Beliaulah

yang menerima pembaharuan profesi religius Johana Van Jesus, ia mengantar mereka

ke tempat yang telah dipersiapkan yaitu di Limburg. Petrus Machant menjadi

pembimbing rohani. Sampai pada akhir hidupnya ia setia mendampingi para suster

kongregasi Peniten Rekolek. Petrus Marchant wafat di Gent pada tanggal 11

November 1661 (Eddy Kristisnto, 2009: 41).

b. Yohana Van Yesus Perancang Konstitusi Limburg

Johana Van Yesus lahir pada tanggal 3 Agustus 1576 di Gent. Nama babtisnya

Johanna Baptista Neerinckx. Ayahnya bernama Neerinckx, seorang pegawai pajak

terkemuka di Gent. Masyarakat menghormatinya, karena ia mencerminkan hidup

sebagai seorang kristiani, yang jujur dalam menjalankan tugasnya. Ia mempunyai

devosi kepada Santa Perawan Maria ( Eddy Kristianto, 2009: 42).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

20

Pada usianya yang ke- 28 tahun Johanna Babtista Neerinckx masuk biara.

Berawal dari pertemuan dengan seorang Fransiskan Rekolek, kemudian dia

memutuskan untuk masuk biara Ordo santo Fransiskus yaitu kongregasi Suster-suster

Kelabu di kota Gent dengan nama Sr. Johanna Neerinkx. Kongregasi ini merupakan

Ordo Ketiga regular Santo Yakobus yang membaktikan diri kepada perawatan orang-

orang sakit. Terdorong untuk menjadi putri yang terbaik dari Bapa Fransiskus, maka

ketika dipilih menjadi pemimpin dalam kongregasi, ia mulai mengadakan

pembaharuan. Ia meletakkan pembaharuan dengan keyakinan bahwa Allah adalah

segala-galanya dan manusia bukan apa-apa dihadapan –Nya. Agar hatinya terus

menerus ada pada hadirat-Nya maka sikap hening “clausura” dipandang penting.

Pembaharuan ini ditolak oleh para anggotanya, sehingga akhirnya ia memutuskan

untuk mengundurkan diri dan menjadi suster biasa.

Jiwa pembaharuan lebih diarahkan pada diri sendiri sampai mendapat waktu

yang cukup matang. Keheningan dia ciptakan di sekeliling dirinya sehingga membuat

suara Tuhan meresapkan lebih dalam. Ia juga tercekam oleh keinginan untuk melihat

clausura, dan itu sangat mempengaruhi seluruh hidupnya, kemudian ia menjadi tidak

tenang sebelum mewujudkannya (Eddy Kristianto, 2009: 43).

Untuk mewujudkan pembaharuan itu ia mengalami ketakutan, suatu ketakutan

yang sungguh beralasan mengingat kesadaran atas kesulitan-kesulitan yang akan

dihadapi di satu pihak, tetapi di lain pihak dorongan hati terus menekan dirinya untuk

sesegera mungkin mewujudkan pembaharuan. Yohana Van Yesus kemudian

memberanikan diri untuk mengungkapkan keinginan dan dorongan hatinya kepada

seorang Fransiskan Rekolek, yaitu Petrus Marchant. Berkat kerja Roh yang sama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

21

akhirnya Johanna Neerickx mendapat dukungan dan jalan keluar yang terbaik dari

ketakutan tersebut.

Pada tanggal 21 September 1623, Sr. Johanna dan beberapa suster yang

mendukung pembaharuan meninggalkan biara Gent menuju Limburg untuk memulai

suatu cara hidup baru yang diperjuangkan. Kota Limburg terletak di Belgia Timur,

wilayah pegunungan dan pariwisata Ardenes, tidak terlalu jauh dari metropolitan

Liege. Sr. Johanna Neerikx, Sr. Francoise Verhelst, Sr. Catharina Baeke, Sr. Maria

Makam, Sr. Johanna Wagenere. Mereka membaharui profesi berdasarkan Konstitusi

Peniten Rekolek 1623, di tangan pater Petrus Marchant serta mengubah namanya

menjadi Sr. Johanna Van Jesus, Sr. Francoise Van Maria, Sr. Catharina van Antonius,

Sr. Maria Van Bonaventura dan Sr. Johanna Van Bernadus.

Di tempat yang baru suasana alam baru dan aturan baru jiwa mereka

berkembang dengan sangat cepat. Pembaharuan itu lebih menitik beratkan segi

kontemplatif, dengan dua ide besar yang menjiwai hidupnya yaitu: penitensi

(pertobatan, ulah tapa, matiraga), dan rekolek (samadi, permenungan, kontemplasi)

yang diwujudkan dengan menghayati kemiskinan sejati, hidup dalam klausura.

Johanna wafat di Limburg 26 Agustus 1648 (Eddy Kristianto, 2009: 46-47).

c. Kekhasan Yohana Van Yesus

Kekhasan Yohana Van Yesus adalah memiliki jiwa pembaharu dan semangat

hamba Yesus. Warisan dari Ibu Yohana Van Yesus melukiskan jiwa dan semangat

sejati sebagai seorang Peniten Rekolek. Dengan mengenal warisan dan terutama

perjalanan spiritualitasnya maka akan sangat membantu kita untuk semakin mampu

menghayati hidup sebagai seorang peniten yang sejati.

1). Allah adalah segala-galanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

22

Muder Yohana memiliki hasrat besar untuk dapat bermatiraga, cinta kasih serta

Ekaristi. Kepekaan akan kebenaran, ketulenan dan kejujuran ia memandang segala

sesuatu dengan secara benar dan jujur buahnya dapat terlihat yaitu keyakinan hidup

bahwa ia bukan apa-apa dan bahwa Allah adalah segala-galanya. Kesadaran hidupnya

bahwa ia bukan apa-apa dihadirat Allah menunjukkan bahwa ia memiliki kerendahan

hati yang mendalam. Keyakinan bahwa manusia bukan apa-apa di hadapan Allah

begitu juga diyakini oleh St. Fransiskus Assisi dalam syair-syair yang terkenal:

Nyayian saudara matahari, mulai dengan menyapa Allah Yang Mahaluhur, Mahakuasa

dan berakir dengan ajakan kepada segala mahkluk ciptaannNya untuk merendahkan

diri serendah-rendahnya.

Barangsiapa hendak menjalankan hidup pasif atau hidup mistik, harus pertama-tama menyiapkan diri dalam hidup aktif atau hidup berkarya dengan melepaskan diri dari segala sesuatu yang padanya ia melekat, betapa pun kecilnya. Allah menghendaki hati dan maksud kita murni dan tak bernoda. Tak satu ciptaan pun boleh tinggal di dalamnya, karena Tuhan sendiri saja ingin mendiaminya untuk melaksanakan kehendak-Nya dan untuk menyempurnakan kekasihnya menurut perkenaan-Nya. (Nico Syukur Dister, 2011: 59).

Berikut ini adalah ajaran Muder Yohana mengenai kesempurnaan. Menurut Muder

Yohana kesempurnaan terletak dalam pengalaman mistik bahwa Allah adalah segala-

galnya, berkat persatuan kasih yang total dengan Allah. Hal ini dapat terjadi dengan

latihan matiraga, pemurnian, pasrah dan pelepasan sehingga kehendakNya yang

mendorong setiap hal yang kita perbuat.

Jangan ada seseorang yang memegahkan diri dihadapan Allah (1Kor 1:28-29).

Hal ini mau mengatakan bahwa Tuhan tidak ingin manusia merasa minder atau rendah

diri atau bahkan sebaliknya merasa super atau sombong. Yesus mengajak kta untuk

belajar dari padaNya khususnya mengenai kerendahan hati supaya jwa kita akan

mendapat ketenangan(Mat 11;29).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

23

Dalam praktik hidup rohani kita dapat menghayati bahwa Allah adalah segala-

galanya maka perlulah kita melakukan pengosongan diri secara total yaitu dengan:

penyangkalanan terhadap hal pemuasaan inderawi dan rohani dengan melepaskan

kesenangan jasmani dan rohani seperti makanan yang lezat, nikmat dalam

doa(Konsolidasi), pujian orang-orang ekstase dan penglihatan. Usaha agar semua

perbuatan dilakukan dengan maksud yang menyerupai kehendak Allah, memiliki

sikap pasrah akan segala penderitaan, serta proaktif dalam menghadapi kesulitan dan

tantangan. Dengan melakukan hal di atas maka semangat kebenaran itu akan tumbuh

dan berkembang dalam kehidupan kita (Nico Syukur Dister 2011:64).

2). Aku sendiri bukan apa-apa

Pelepas-bebasan (atau pemurnian) yang aktif dilangsungkan oleh jiwa sendiri

dengan bantuan rakmat Allah. Tujuan dari pelepas adalah memurnikan daya-daya

yang indrawi dan rohani dari segala ketidak teraturan dan kelekatan sehingga oleh

karenanya seluruh hidup dipimpin oleh kehendak Allah (Nico Syukur Dister 2011: 66)

Menyadari bahwa manusia bukan apa-apa ini akan mengajak kita untuk

menyadari bahwa peran Allah dalam hidup kita memberi sesuatu yang mampu

menggerakkan dan menghidupi kita. Pelepas-bebasan disebut juga kemiskinan rohani

merupakan pekerjaan Allah yang harus ditanggung atau diderita oleh jiwa dengan

sabar dan tenang.

3). Jalan Cinta kasih

“Jangan bertindak karena takut atau demi kepentingan dirimu sendiri, betapa

pun rohani dan luhurnya, tetapi lakukanlah segala sesuatu demi cinta kasih murni

Allah, untuk berkenan kepada-Nya dan untuk memenuhi kehendakNya dalam segala

sesuatu”. (Nico Syukur Dister 2011: 72)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

24

Ajaran cinta kasih inilah yang mendasari penghayatan Yohana bahwa Allah

adalah segala-galanya dan Si aku bukan apa-apa. Kasih kepada Allah sebagai intensi

semua perbuatan kita. Hal ini memiliki arti bahwa setiap hal yang kita lakukan adalah

hanya untuk kemuliaan Allah. Bukan untuk kepentingan diri pribadi. Tetapi demi

kemuliaan Allah.

4). Jalan Salib

Yohana hanya mengajarkan jalan yang dikemukakan Tuhan kita Yesus Kristus

dalam injil karangan St. Matius, bab 16: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia

harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikuti Aku.” Dalam hal ini

diajarkan empat tingkat: keingingan untuk mendatangi Tuhan kita dengan

meninggalkan semuanya, menyangkal dirinya dan meninggalkan semuanya yang

dapat merayu atau menarik perhatian kita, memikul salib yaitu dengan menderita dan

mati dalam Yesus Kristus dan mengikuti Yesus Kristus dengan menjadikan Dia

pemimpin, serta teladan dalam perkataan dan perbuatan.

......Menyadari keangkuhan sebagai musuh yang paling licik dan berbahaya, ia berdoa dengan memohon agar Tuhan sudi mengambil darinya pengetahuan yang luhur dan ekstase yang mempesonakan itu, lagi pula spaya Allah hanya menyatakan dua hal yaitu: kebinaannya sendiri, kebukan apa-apaannya dan kelemahannya, dan kebaikan yang tiada habisnya dari Yesus Kristus yang tersalib. (Nico Syukur Dister, 2011: 80)

Sangat jelas dalam kutipan diatas bahwa Devosi kepada Yesus yang tersalib menjadi

ciri khas dari kongregasi ini. Salib menjadi satu dalam kehidupan harian, Rosario

sengsara Tuhan didaraskan setiap hari dan alat-alat sengsara Kristus tersalib sebagai

lambang dan tanda pengenal kongregasi (Nico Syukur Dister 2011: 80).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

25

Hal ini menunjukkan bahwa devosi kepada Kristus yang tersalib menjadi ciri

khas kongregasi Peniten Rekolek yang diharapkan dapat meresap dalam kehidupan

para suster Peniten Rekolek.

5). Taman Tertutup

Taman tertutup adalah gambaran jiwa. “Dinda, pengantinku, kebun tertutup

engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai” (Kid 4:12). Cintailah keheningan injili

dengan menahan kata-kata yang sia-sia dan tak berguna. Keheningan seperti itu

mempertahankan engkau dalam kemurnian hati, di mana Allah yang agung

mempunyai kediaman-Nya Yang kudus. “Berbahagialah orang yang suci hatinya”

sabda Guru” sebab mereka akan melihat Allah” (Mat 5:8).

Dalam jalan rawaji dijelaskan Muder Yohana bahwa pelepasan-bebasan aktif

dalam kehidupan tidak mungkin kecuali berkat hidup doa yang mendalam. Sifat doa

ini ditulisnya:

Doa yang benar itu terdiri dari gerak turun dan gerak naik. Adapun “turun” artinya secara kontinu melayangkan pandangan kepada kebukan-apa-apa-an kita sendiri dan kepada ketidak berdayakan kita. Gerak naik itu kita langsungkan dalam roh yang mengagumi keagungan dan kebaikan Bapa di surge, yang dengan penuh kasih sayang memimpin kita oleh ketuhanan-Nya (Nico Syukur Dister 2011:87).

Doa menjadi daya penggerak maka kehidupan doa yang mendalam menjadi kekuatan

untuk menggerakkan hidup itu sendiri. Dalam doa kita menyadari bahwa kita manusia

yang lemah tak berdaya menyadari bahwa kita memerlukan Allah dan menyadari

dengan penuh bahwa keberadaan kita saat ini karena kebaikan dan keagungan Allah

Bapa. Kontemplasi Allah yang paling luhur oleh mereka yang hatinya suci dalam

matiraga, ulahtapa, dan doa ini sebagai tujuan klausura Yohana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

26

Kecondongan tetap untuk menarik diri dari dunia dan bersemedi dalam hati

sebagai ciri khas peniten. Keheningan memiliki nilai tinggi dalam kehidupan seorang

peniten bagaimana hal ini dapat dihidupi oleh para pengikutnya. Maka perlulah kita

sebagi pengikutya selalu menyediakan waktu dan diri untuk mampu menciptakan

suasana hening dalam hati.

B. Makna Gerakan Peniten Rekolek Bagi Keempat Kongregasi

Kongregasi yang dialiri oleh semangat Peniten Rekolek khususnya yang ada di

Indonesia FCH (Suster St. Fransiskus Charitas), SFS (Suster Fransiskan Sukabumi),

KSFL (Kongregasi Suster-suster Fransiskus dari St. Lusia), FSE (Suster Fransiskan

Santa Elisabeth), memiliki satu semangat yang sama yang diilhami oleh Ibu Theresia

Saelmaekers yang memiliki semboyan: “Alles Voor Allen” (Nico Dister Syukur

2011:6). Makna Gerakan peniten rekolek bagi keempat kongregasi adalah kekuatan

untuk selalu yakin akan penyelenggaraan illahi.

1. Gerakan Peniten Rekolek Bagi Keempat Kongregasi

Makna gerakan peniten rekolek mengajak kita untuk selalu sadar akan cita-cita

luhur untuk selalu membaharui diri terus menerus. Kesadaran akan pentingnya

keheningan dalam kehidupan religius. Perkembangan hidup religius dipengaruhi oleh

situasi dan kondisi dalam kehidupan di biara. Pada kenyataannya untuk selalu hidup

dalam cita-cita memerlukan perjuangan dan kesetiaan dalam melaksanakannya.

Peniten rekolek adalah semangat yang mendasari hidup para suster yang memiliki

spiritualitas peniten rekolek. Semangat peniten rekolek sebagai suatu ikatan yang

mengingatkan para pengikutnya untuk semakin mampu hidup sebagai seorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

27

selalu mau mengusahakan yang terbaik dalam kehidupannya. Hubungan dengan

keempat kongregasi bahwa selama ini semangat Peniten ini telah hidup dan tumbuh

subur dalam karya-karya para suster yang sampai sekarang masih dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan zaman. Perjuangan untuk selalu dapat menghidupi

semangat pembaharuan diri terus menerus. Kongregasi yang dialiri oleh semangat

Peniten Rekolek khususnya yang ada di Indonesia FCH (Suster St. Fransiskus

Charitas), SFS (Suster Fransiskan Sukabumi), KSFL (Kongregasi Suster-suster

Fransiskus dari St. Lusia), FSE (Suster Fransiskan Santa Elisabeth), memiliki satu

semangat yang sama yang diilhami oleh Ibu Theresia Saelmaekers yang memiliki

semboyan: “Alles Voor Allen” (Nico Dister Syukur 2011:6).

Moeder Theresia Saelmaekers adalah pendiri biara Breda. Sifat-sifatnya:

tangguh, bertanggungjawab, berani, pekerja keras, teguh pada prinsip dan percaya

akan penyelegaraan Tuhan. Biara Breda yang didirikan oleh Moeder Theresia

Saelmaekers berasal dari pembaharuan Limbur. Biara ini juga disebut dengan nama

biara peniten. Biara peniten di pengaruhi oleh semangat Suster dari Dongen. Biara ini

mengkhususkan untuk merawat secara fisik, tetapi ia juga memperhatikan kehidupan

rohani pasien. Kehidupan manusia dipulihkan secara utuh: sehat jasmani dan rohani

dalam arti terjadi keseimbangan dalam proses penyembuhan (Eddy Kristianto, 2009:

81).

Dalam kongregasi Alles voor Allen ditanamkan semangat berbagi, peniten

murah hati, rekolek tanpa pamrih dalam karya, percaya akan penyelenggaraan Ilahi.

Keyakinan akan penyelenggaraan Ilahi ini lah yang mendorongnya untuk membuka

komunitas-komunitas di Oosterhout, Bergen op Zoom, dan Rotterdam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

28

Kepercayaan pada penyelenggaraan Ilahi ini dapat kita lihat dari peran Allah

dalam hidup pribadi para pengikutnya yang tangguh untuk berjuang seperti halnya Ibu

Theresia Saelmaekers, dalam karya misi yang dilakukan bukan hanya di Belanda

tetapi sampai di Indonesia, kongregasi peniten rekolek ini dapat berkembang sampai di

Indonesia, makna peniten rekolek ini dapat dirasakan dan dibuktikan dari cara

melayani pasien selain merawat secara fisik tetapi juga secara rohani.

Ini adalah bagan bentuk kekerabatan antara keempat konggregasi

Biara Breda Alles Voor Allen

Th 1830

Kelompok Theresia Saelmaekers dari Leuven

Biara Oosterhout Bergen op Zoom Biara Rotterdam Biara Breda Jl. Haagdijk

“Charitas” Th. 1834 “Pengungsian bagi “Alles voor Allen” “Ketika Aku Sakit,

Theresia Saelmaekers Penderita” Th. 1838 Th. 1841-1847 kamu melawat Aku”

(FCH-Palembang) Sr. Rosa de Bie Sr. Lucia Dierckx Th. 1880

(SFS-Sukabumi) (KSFL-Pematang Siantar) Sr.Malthilda Leenders

(FSE-Medan)

( Eddy Kristianto, 2009: 86)

Yang melakukan misi di bidang perawatan adalah pertama Peniten Rekolek

Roosendal (FCH) yang berdiri sejak tahun 1834 oleh Moeder Theresia Saelmaekers

dan di Indonesia mulai berkarya sejak tahun 1926 yang pusatnya di Palembang. Yang

kedua Biara Peniten Rekolek BOZ (SFS) yang berdiri sejak tahun1838 oleh Moeder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

29

Rosa De Bie dan di Indonesia berkarya sejak tahun 1933 yang pusatnya di Sukabumi.

Yang ketiga Biara Peniten Rekolek Rotterdam (KSFL) yang berdiri sejak tahun 1847

oleh Moeder Lucia dan di Indonesia berkarya sejak tahun 1925 yang pusat biaranya

ada di Pemantang Siantar. Yang keempat Biara Peniten Rekolek Elisabeth Breda

(FSE) yang berdiri sejak tahun 1880 oleh Moeder Malthilda leenders dan di Indonesia

berkarya sejak tahun 1925 yang pusat biaranya ada di Medan.

2. Hubungan Keempat Kongregasi Peniten Rekolek

Keempat kongregasi ini saling berhubungan kekerabatan seperti yang dapat

dilihat dalam diagram diatas. Moeder Theresia Saelmaekers mendirikan beberapa

biara yang akhirnya datang dan berkarya di Indonesia. Semangat Ibu Theresia ini

dihidupi oleh tarekat-tarekat yang ada di Indonesia: FCH, SFS, KSFL dan FSE.

Maria Theresia, sebagai pemimpin religius, memiliki banyak andil dalam

mengembangkan kehidupan religius maupun kehidupan karya pelayanan. Barbara

(Saelmaekers) lahir di Brabant (Belgia), tanggal 5 September 1797. Nama Biara:

Suster Maria Theresia. Moeder Theresia Saelmakers ini adalah pendiri kongregasi

Fransiskan Breda. Biara Breda menggunakan Anggaran dasar Ordo ketiga Regular St.

Fransiskus Assisi dan Konstitusi Peniten Rekolek Reformasi Limburg (Eddy

Kristianto, 2009:79).

Biara Breda terbuka akan tugas perutusan dan dalam menanggapi zaman.

Theresia Saelmaekers memotivasi para susternya untuk selalu menghidupi semangat

“Alles Voar Allen”. “Alles voor Allen” menjadi nama resmi kongregasi sejak 21

Maret 1855 yang disahkan oleh J.F. Van Gogh dari Bergen Op Zoom. Dalam

kongregasi ditanamkan semangat berbagi, peniten murah hati, rekolek tanpa pamrih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

30

dalam karya pelayanan (Moeder Theresia Saelmaekers, pendiri kongregasi Fransiskan

Breda : 29).

Keyakinan akan penyelenggaraan Ilahi ini yang mendorong ntuk membuka

komunitas-komunitas di Osterhout, Bergen Op Zoom, dan Rotterdam. Komunitas

yang didirikan itu merupakan pusat dari biara-biara yang ada di Indonesia Osterhout

adalah pusat biara FCH, Bergen Op zoom pusat biara SFS, Rotterdam adalah pusat

dari biara KSFL, dan Breda adalah pusat biara FSE. Hubungan keempat kongregasi

adalah hubungan saudara yang disatukan dalam satu semangat Peniten Rekolek “Alles

Voor Allen” yang artinya Semua untuk semua.

C. Peniten Rekolek Menurut St. Fransiskus Assisi

Peniten Rekolek berawal dari pertobatan St. Fransiskus Assisi oleh karena

dorongan dari Allah. Pertobatan yang membawa perubahan dalam hidupnya baik

sebagai titik awal perubahan dalam hidupnya. Dari hidup yang serba tidak menentu

menjadi pribadi yang memiliki arah hidup yang jelas. Perubahan yang menyeluruh dan

menembus batas diri sendiri.

1. Awal Pertobatan Fransiskus Assisi Ketika Berdoa Di depan Salib San Damiano

Fransiskus memahami “pertobatan (metanoia) Injili” merupakan perubahan

budi, pembaharuan menyeluruh dan terus menembus batas diri seseorang yang

mengarahkan kepada kesatuan dengan Allah dengan seluruh keberadaannya.

Fransiskus mengawali pembaharuan ketika berdoa di depan salib San Damiano.

Fransiskus menyerahkan dirinya pada Allah melalui totalitasnya dalam mengikuti apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

31

yang dikehendakiNya, hal ini terwujud dalam sikap hidupnya setelah ia mendengarkan

suara Allah.

a. Titik Awal Pertobatan Fransiskus Assisi

“Kami bersyukur kepadaMu karena sebagaimana dengan perantaraan Putramu, Engkau telah menciptakan kami, demikian pula karena belas kasihMu yang mahakudus, yang telah Engkau berikan kepada kami, Engkau telah membuat Dia, yang sungguh Allah dan sungguh Manusia, lahir dari Santa Maria tetap perawan, yang mulia dan amat berbahagia dan oleh salib, darah dan wafatNya, Engkau mau menebus kami, orang tawanan. Dan kami bersyukur kepadamu, karena PuteraMu itu akan datang lagi dalam semarak keagunganNya, untuk mengirim ke dalam api yang kekal orang-orang terkutuk yang belum melakukan pertobatan dan belum mengenal Engkau serta mengabdi kepadamu dalam pertobatan: “Marilah kamu yang diberkatioleh bapaKu, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia di jadikan.(Mat 25:34, AngTBul 23:3-5) Fransiskus memulai langkah “Pertobatannya dalam Anggaran dasar Tanpa

Bulla dengan doa syukur. Pertobatan Fransiskus adalah suatu ungkapan terima kasih

karena kebaikan Allah atas belas kasih Allah bapa yang telah mengutus puteranya

untuk manusia.

Pertobatan dilakukan bukan karena semata-mata dorongan manusiawi,

melainkan tindakkan Allah. “Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau

usaha orang, tetapi karena kemurahan hati Allah”.(Rom 9:16)

Apa yang dikerjakan Allah bukan karena jasa baik kita tetapi karena kebaikan

hati dan kasihnya, maka hal ini menjadi landasan untuk selalu dapat bersyukur. Hidup

dalam pertobatan adalah suatu tanggapan manusia akan kasih yang menyelamatkan

manusia, karena rasa syukur seseorang dapat melaksanakannya secara tulus dan

sepenuh hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

32

Fransiskus memberikan petunjuk kepada kita arah hidup religius yang sejati

khususnya dengan pertobatan yang tidak hanya dipergunakan untuk sendiri tetapi

menyeluruh. Pertobatan seturut injil suci, khususnya kotbah di bukit (bdk.Mat 5-7).

b. Praktik Hidup Pertobatan oleh Fransiskus Assisi sebagai jawaban total

Fransiskus menjalani hidup pertobatan dengan penuh kebahagiaan, yang

terungkap dalam keseluruhan hidupnya. Hidup pertobatan adalah jawaban total dan

terang-terangan dari hati penuh rasa syukur atas semua karunia Allah melalui Kristus.

Fransiskus bertekun dalam pertobatan yakni penyangkalan diri secara total menuju

kepada Tuhan.

Marilah kita mencinta Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap budi, dengan penuh kekuatan dan ketabahan, dengan penuh daya pengertian, dan segenap tenaga, dengan segala jerih payah, dan segenap perasaan, dengan seluruh sanubari, dengan penuh hasrat, dan kemauan, Dia sudah dan masih memberikan kepada kita semuanya: seluruh badan, seluruh jiwa, dan seluruh hidup kita, Dia yang menciptakan kita dan menebus kita serta akan menyelamatkan kita karena belaskasihNya semata-mata, Dia sudah dan masih mengerjakan segalanya yang baik untuk kita, orang yang malang dan hina ini, busuk dan berbau, tak tahu terima kasih dan jahat” (AngTBul 23:8). Dalam AngTBul 23:8 tersebut mau dikatakan bahwa sebagai rasa syukur

perlulah mencintai Tuhan dengan sepenuh hati dengan ketulusan dan cinta sejati

karena karya keselamatan yang telah dianugerahkan kepada manusia. Ia telah menebus

manusia yang berdosa dengan belaskasih yang tak ternilai.

Melakukan pertobatan berarti membiarkan dirinya dipersatukan dan dipadukan

menjadi bagian kesatuan dengan Allah. Kerajaan Allah terwujud lewat kehadiran

manusia yang mau bertobat. Jawaban dan kesanggupan manusia untuk menjawab

panggilan Allah akan memampukan manusia berjuang dan mampu mewujudkan

pertobatan itu. Pertobatan bukan hanya semata-mata atas kemauan manusia tetapi

Allah memiliki berperan dalam hidup manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

33

c. Puncak hidup pertobatan Fransiskus Assisi

Puncak pertobatan Injili adalah sebagaimana orang mampu melepaskan diri

sendiri demi Allah bahkan sampai melupakan diri. Hal ini berarti bahwa orang

mengarahkan hidupnya menuju pada Allah sampai kekal.

Fransiskus menyebut dirinya”jalan pentobat”. Pertobatan berhubungan dengan

metanoia pertobatan sejati. Pertobatan berasal dari Allah yang telah mencurahkan

kasihNya kepada manusia. Titik awal hidup pertobatan tidak terletak pada diri

seseorang tetapi terletak pada tindakan Allah. Allahlah yang menciptakan untuk

melakukan petobatan, melalui kristus Allah menyelamatkan manusia yang jatuh dalam

dosa.

Keseluruhan hidup Fransiskus adalah melakukan pertobatan Hidup dalam

rencana Allah adalah sesuatu yang membahagiakan. Maka janganlah menginginkan

dan menghendaki hal lainnya, janganlah sesuatu yang lain menyenangkan dan

menggembirakan kita, kecuali pencipta dan penebus serta penyelamat kita (AngTBul

23:9).

Kesempurnaan dan kepenuhan hidup pertobatan dipaparkan Fransiskus dalam

Anggaran Tanpa Bulla 23: 10-11

“Maka apa pun juga tidak boleh mencegah, merintangi dan menghalangi, di manapun juga, di segala tempat, pada setiap saat dan setiap waktu, setiap hari dan senantiasa, hendaklah kita semua mengasihi, menghormati, dan menyembah, mengabdi, memuji dan memuliakan, meluhurkan dan menjujung tinggi, mengagungkan dan mensyukuri Allah yang kekal, mahatinggi dan mahaluhur, Tritunggal dan Keesaan, Bapa, Putra dan Roh Kudus, Pencipta segala sesuatu, Penyelamat semua orang yang menaruh kepercayaan, harapan dan kasih kepadaNya, Dia yang tanpa awal dan tanpa akhir, tidak berubah, tidak kelihatan, tidak terkatakan, tidak terperikan, tidak terhingga, tak terduga, yang patut dihormati dan dipuji, mulia, agung, tinggi dan luhur, manis memikat hati, dan menyenangkan, seluruhnya patut dirindukan, melampaui segala-galanya, sepanjang masa. Amin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

34

Dalam seluruh hidupnya Fransiskus menampakkan bagaimana ia telah

memberi teladan kesalehan khususnya dalam melakukan pertobatan sejati. Fransiskus

menyadari bahwa dirinya adalah adalah seorang pendosa yang perlu selalu kembali

kepada sang sumber rahmat. Kesadaran itu ia hidupi dan ia pancarkan lewat

kehidupannya setiap hari. Sikap radikal yang dimiliki Fransiskus adalah pembaharuan

diri terus menerus.

2. Teladan Hidup Fransiskus Assisi Terutama Dalam Memaknai Peniten Rekolek (Wasiat-Wasiat)

Bagi pengikut Fransiskus hidup Fransiskus merupakan teladan dalam

kehidupan. Hidup dijiwai oleh roh Fransiskan yang menjadi dasar atau disebut pilar

utama yang menopang kehidupan sebagai seorang Fransiskan. Berikut ini diuraikan

secara singkat ke-4 pilar utama roh Fransiskan itu:

a. Semangat Melakukan Pertobatan

Pertobatan merupakan tuntutan untuk suatu hidup religius, tetapi merupakan

elemen hakiki dari hidup kristiani. Pertobatan dalam semangat Fransiskan

mengandung dua unsur yang hakiki dan khas. Suatu pertobatan terus menerus dalam

arti biblis”metanoia” yaitu suatu gerakan batin manusia yang mengarahkan diri

kembali kepada Allah. Allah sebagai pusat hidup aspirasi dan aktivitas hidup.

Pertobatan dalam pandangan Fransiskan menunjukkan sikap batin (psikologi spiritual)

yang mengarahkan kerinduan utama jiwa dan gerakan hati yang tak henti-hentinya

(Eddy Kristianto 2009:203).

Gerakan hidup beroroientasi pada Allah mendorong pula aspek pekerjaan

karitatif-aktif terhadap orang-orang yang sungguh membutuhkan. Pelayanan karitatif

(karya amal kasih) dipandang sebagai suatu ciri corak khas kehidupan tarekat ordo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

35

ketiga regular. Pertobatan bagi Fransiskus adalah perubahan orientasi yaitu dengan

memeluk orang kusta dan merawat mereka. Maka dalam sejarah kongregasi Peniten

Rekolek perhatian pada orang sakit, anak terlantar, orang miskin amat jelas (Eddy

Kristianto 2009:205). Karya karitatif merupakan dimensi konstitutif dari hal

melakukan pertobatan dalam semangat cinta kasih kristiani.

Pada saat ini kongregasi yang memiliki semangat Peniten Rekolek juga

memiliki karya-karya yang diperuntukkan untuk membantu mereka yang sakit dan

menderita sesuai dengan semangat pertobatan. Pelayanan karya karitatif disesuaikan

dengan zaman yang ada namun tetap dijiwai oleh semangat pelayanan kasih.

b. Semangat Berdoa

Berdoa merupakan puncak dari pertobatan. Dalam doa orang

mengkontemplasikan misteri dan karya Allah dan mengangkat pujian serta syukur

kepada Bapa dengan perantaraan Kristus dalam Roh Kudus. Berdoa mencakup

keberadaan manusia sebagai makhluk yang selalu menundukkan diri kepada kehendak

Allah.

Dalam konteks hidup religius bercorak Fransiskan, dimensi hidup doa

mendapat tempat utama. Wejangan berkenaan dengan setiap orang yang bekerja

berbunyi: “Saudara-saudara yang diberi karunia oleh Tuhan untuk bekerja, hendaknya

bekerja dengan setia dan bakti, sedemikian rupa.... sehingga mereka tidak

memadamkan semangat doa dan kebaktian suci....” (AngBul V:1-2). Sedangkan

kepada setiap orang yang belajar dan studi, Fransiskus mengingatkan kita dalam surat

kepada Antonius: “Aku setuju, engkau mengajarkan teologi suci kepada para saudara,

asal engkau tidak memadamkan semangat doa dan kebaktian kepada studi itu,

sebagaiamana tercantum dalam Anggaran Dasar.” (Leo Laba Ladjar 2001:272).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

36

Hal ini mau menegaskan bahwa Fransiskus menekankan hidup doa sebagai hal

yang utama dalam setiap pelayanan dan karyanya, mengapa demikian karena doa

menjadi obor yang mampu memhidupkan serta memberi kekuatan dalam karya

maupun dalam tugas-tugas yang dilaksanakannya. Maka Fransiskus menghendaki agar

para pengikutnya memili ikatan perasaan dengan Gereja yaitu dengan melakukan Ofisi

Ilahi atau Ibadat Harian. Ekaristi sebagai puncak dan sumber hidup mereka (Eddy

Kristianto 2009:208).

Aspek keheningan menjadi hal yang penting dalam gerakan Ordo ketiga

regular Fransiskan. Dalam keheningan orang mampu mendengarkan suara Allah lewat

Sabda Injil. Maka tradisi silensium magnum (keheningan total) mendapat tempat

dalam praksis hidup para Fransiskan.

c. Hidup dalam semangat kemiskinan

Semangat kemiskinandan kedinaan merupakan kembaran warisan rohani

Fransiskus. Roh kedinaan dalam semangat Fransiskus berkaitan dengan pilihan bebas

untuk mengambil disposisi batin sebagai minors, bawahan. Pilihan ini muncul bukan

karena sindrom rendah diri (inferiority complex) (ed. Eddy Kristianto 2009: 209).

Semangat kemiskinan Fransiskan merupakan suatu kemampuan dasar untuk

melepaskan, mengosongkan diri sebagaimana Kristus yang “walaupun Ilahi, tetapi

melepaskan keilahian-Nya dan mengosongkan diri” (Flp 2:7).

Hal ini mau mengatakan bahwa kedua hal diatas yaitu kedinaan dan

kemiskinan memiliki hubungan yang tak terpisahkan karena dalam kedinaan di sana

terkandung makna kemiskinan yang sesungguhnya, kemiskinan tanpa adanya

kerendahan diri tak dapat juga disebut miskin. Pengalaman yang dapat dirasakan

bahwa saat orang mampu mengosongkan diri sebagaimna adanya di sana ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

37

kebahagian dan kedinaan yang menyatakan bahwa manusia bukanlah apa-apa dan apa

yang dimiliki manusia adalah pemberian dari kemurahanNya.

Miskin bukan berarti pada materiil saja tetapi dilaksanakan dalam cara hidup

mengikuti Kristus menurut gaya Fransiskus sebagai “musafir dan perantau” (AngBul

VI:3). Menerima semua dari Allah dan sesama, dan memberi kembali segala-galanya

kepada Allah dan sesama.

d. Hidup dalam semangat kehinadinaan (Kerendahan Hati)

Kehinadinaan muncul karena pilihan bebas untuk hidup seturut teladan Kristus

(Luk 22:26), yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan

memberi hidupNya bagi keselamatan banyak orang dan karena kasih Allah (1Ptr

2:13). Kehinadinaan merupakan ciri khas dalam Fransiskan.

Kesetiaan akan sikap hina dina membuat para saudara-saudari tidak mencari

kesuksesan demi kesuksesan dalam karyanya, serta kedudukan terhormat. Hal ini mau

mengatakan bahwa kehinadinaan menjadikan orang mampu untuk mensyukuri setiap

kesempatan sebagai anugerah Tuhan.

Keempat pilar di atas memberikan gambaran bahwa sebagai seorang peniten

tentunya memiliki semangat pertobatan yang terus menerus, semangat doa dalam

keheningan batin, miskin di hadapan Allah dan dapat hidup dalam kehinadinaan

sebagaimana Kristus telah memberikan teladan kepada kita Ia yang kaya mau turun

dari surga untuk kita para pendosa.

D. Spiritualitas Peniten Rekolek Dalam Konstitusi SFS

Spiritualitas adalah semangat yang ada dalam hidup, roh atau jiwa. Pada bagian

pertama akan dibicarakan mengenai spiritualitas secara umum dan pada bagian kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

38

akan dibicarakan mengenai spiritualitas suster Fransiskan Sukabumi berdasarkan

rekomendasi kapitel tahun 2012.

1. Pengertian Spiritualitas Secara Umum

Spiritualitas adalah daya gerak yang membentuk sikap dan semangat setiap

anggota kelompok hidup membiara. Spiritualitas sebagai kekhasan hidup religius

dalam menghayati hidup rohaninya. Harjawijata(1979:2) menyatakan pengertian

kata”spiritualitas” berasal dari bahasa latin “spiritus” sebenarnya menjadi sesuatu yang

sangat konkrit antara lain: ilham, sukma, jiwa. Spriritualitas berarti cara menyadari,

memikirkan dan menghayati hidup rohani yang digerakkan oleh roh.

Dalam kamus bahasa Indonesia “Spiritual” artinya rohani (jiwa). Secara

etimologi kata “spirit” berasal dari kata Latin “Spiritus”, yang berarti “roh, jiwa,

sukma, kasadaran diri, nyawa hidup. Spiritualitas adalah sesuatu hal yang diyakini dan

dihayati dalam hidup dan menjadi pendorong seseorang alam bertindak dan bersikap

di dalam kehidupannya (Biara Karmel).

2. Pengertian Spiritualitas Menurut Konstitusi SFS Berdasarkan Kapitel Th.

2012

Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi mempunyai spiritualitas yang diambil

dari semangat hidup Yesus yang miskin dan tersalib. Spiritualitas tersebut mampu

menggerakkan para religius SFS untuk lebih meningkatkan kwalitas rohaninya dengan

selalu mendekatkan diri kepada Allah. Dalam usaha untuk semakin menghidupkan

dan mempermudah dalam penghayatan spiritualitas SFS maka dalam kapitel tanggal

1-14 April 2012 merumuskan spiritualitas sebagai berikut: “Suster fransiskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

39

sukabumi menghayati kasih Yesus Kristus injili dalam hidup persaudaraan yang

ditopang oleh semangat tobat, doa, pelayanan dan kesederhanaan”

Di bawah ini termuat penjabaran mengenai masing-masing arti kata dan makna

dalam rumusan spiritualitas SFS

a) Menghayati kasih

Allah mewahyukan diri-Nya sebagai kasih (bdk 1 Yoh 4:8). Sikap Allah yang

adalah kasih itu paling nyata dalam memberi demi kebaikan dan keselamatan manusia,

solider, setia kawan dan terlibat dalam hidup manusia. Kita beriman dan berharap akan

Allah dipanggil untuk mengikuti teladan dan kepedulian Allah tersebut. Menghayati

kasih berarti menghadirkan Allah dalam perilaku hidup kita (Rekomendasi Kapitel

SFS 2012: 1).

Menghayati kasih yang mengutamakan orang lain: solider, setia kawan,

terlibat. Allah selalu mengajari kita untuk memberi dengan ketulusan, totalitas,

sepenuh hati tidak hanya pada materi tetapi bakat dan kemampuan serta perhatian

sederhana untuk menjadi bahan bagi kita untuk memberi.

b) Yesus Kristus Injili

Allah yang Maha baik, Maha luhur, maha kuasa, maha kasih memberikan

Putera Tunggal-Nya kepada seluruh ciptaan-Nya melalui peristiwa inkarnasi yang

memuncak pada sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Seluruh fungsi dan peran

Yesus Kristus Putera Allah itu diwartakan oleh para Rasul dan diimani oleh Gereja

sebagai pribadi yang menyelamatkan (Rekomendasi Kapitel SFS, 2012: 1).

Menjadi Suster Fransiskan Sukabumi seorang yang tidak menghindari

kesulitan, berani memaknai setiap kesulitan, tidak menyerah pada kesulitan, berani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

40

mencari jalan keluar, selalu mengandalkan Allah. Kesulitan yang besar atau kecil

menjadi bagian tak terpisahkan bagi para Suster Fransiskan Sukabumi.

c) Hidup Persaudaraan

Hidup persaudaran suster fransiskan sukabumi berpola pada persekutuan Yesus

dan keduabelas rasul. Dengan ciri-ciri sebagai berikut: terdiri dari orang-orang

sederhana, total, siap sedia, menyertai Guru ke manapun Dia pergi, menjadi saksi

kebangkitan-Nya dan pewarta yang tangguh, persekutuan manusiawi, kolegialitas

(Rekomendasi Kapitel SFS, 2012: 1). Hidup persaudaraan dimulai dari komunitas,

komunitas adalah “starting point” untuk melatih diri dalam penghayatan persaudaraan.

komunitas tempat pembelajaran yang lengkap.

d) Tobat

Sebagaimana St. Fransiskus Assisi memulai hidupnya yang baru dalam

semangat pertobatan, demikian pula para suster menghayati panggilan mereka sebagai

batu dari pertobatan untuk mengikuti Yesus Kristus. Ada banyak cara hidup yang

ditawarkan oleh dunia, tetapi berkat kasih karunia Allah ia berkenan menggerakkan

hati orang-orang pilihanNya untuk membaktikan diri mereka demi kerajaan-Nya (Mat

19:11). Menjadi anggota SFS yang dihayati sebagai suatu “tanda pertobatan” adalah

berusaha “mengenakan hidup baru” dalam Yesus Kristus. Spirit ini menggerakkan

para suster untuk mengusahakan pembaharuan diri terus menerus dalam hidup mereka

setiap hari dengan saling mengampuni dan menyelamatkan (Rekomendasi Kapitel

SFS, 2012: 2).

e) Doa

“Allahku dan semuaku” (Deus meus et omnia) menjadi ungkapan hati St.

Fransiskus Assisi atas keagungan Allah yang diimaninya. Ungkapan itu merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

41

bentuk komunikasi intensif antara manusia hina dina dengan Allah yang melampaui

segalanya. Para suster disadarkan bahwa hidup doa dan kontemplasi (doa pribadi, doa

bersama, ekaristi, relfeksi atas realita hidup dalam terang sabda) merupakan sumber

dan roh yang menjiwai seluruh hidup dan pelayanan mereka (konst. Pasal 32). Dari

sumber ini mengalir kekuatan dan semangat hidup bagi para suster (Rekomendasi

Kapitel SFS 2012: 2).

Spirit doa mampu membawa orang untuk bertindak sesuai apa yang

dikehendaki Allah. Kesadaran akan kebutuhan untuk selalu bersama Allah. Doa

mampu menyuburkan hidup sebagai SFS.

f) Pelayanan

Yesus bersabda kepada para murid-Nya: jikalau Aku membasuh kakimu, Aku

yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki (Yoh

13:14). Hal ini jugalah yang diharapkan oleh Ibu Rosa de Bie dari para suster, untuk

hidup saling melayani dengan gembira agar dapat menjadikan diri mereka sebagai

pengungsian bagi yang berkesusahan (konst. Ps: 45). Pengalaman saling melayani

dalam hidup berkomunitas inilah yang kemudian mengalir keluar kepada semua orang

yang dilayani melalui perbuatan kasih dalam berbagai bentuk karya pelayanan yang

dilaksanakan oleh para suster. Dengan cara ini para suster ikut membawa sekaligus

mengalami dan menyadari kasih Allah secara nyata. Allah adalah tempat pengungsian

bagi orang lain, khusunya yang menderita (Rekomendasi Kapitel SFS, 2012 : 2).

g) Kesederhanaan

Semangat dasar dalam menghayati kesederhanaan bagi para suster adalah

teladan hidup Ibu Rosa de Bie sendiri. Selain totalitasnya dalam pelayanan kepada

orang-orang yang membutuhkan, kesederhanaan/kesahajaan hidup dihayatinya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

42

sikap lepas bebas pada jabatan, barang/harta benda dan tempat yang dapat menjamin

hidup serta kelangsungan hidup kongregasinya. Para suster hendaknya menampakkan

kesederhanaan dalam: penggunaan barang/fasilitas, cara bergaul yang terbuka

menerima siapa saja, penuh syukur dan gembira atas apa yang disediakan, mau bekerja

keras apapun jenisnya, rela berbagi baik materi maupun kemampuan dengan orang

lain (bdk. Konst ps: 20), melepaskan hak untuk menggunakan dan mengurus milik

pribadi (bdk, Konst ps 23). (Rekomendasi Kapitel SFS, 2012 hal: 2).

Tarekat suster Fransiskan Sukabumi mempunyai spiritualitas yang diambil dari

semangat St. Fransiskus Assisi. St. Fransiskus sebagai teladan dalam kehidupan para

suster yang memiliki devosi kepada salib. Salib menjadi tanda serta lambang bagi

kongregasi untuk lebih menjiwa seluruh kehidupannnya sebagai seorang peniten yang

sejati. Yesus yang tersalib dan miskin menjadi bentuk penghayatan dalam kehidupan

sehari-hari. Merenungkan sengasara Kristus dan ketekunannya bersama Maria Bunda

Yesus.

3. Usaha Kongregasi Dalam Menfasilitasi Penghayatan Spiritualitas

Usaha yang dilakukan kongregasi dalam menghayati dan menfasilitasi anggota

untuk semakin memahami spiritualitas. Kongregasi memberi kesempatan kepada para

suster untuk lebih memperdalami hidupnya dengan study spiritualitas di komunitas,

retret tahunan, rekoleksi, Visitasi. Kongregasi telah mengusahakan segala cara untuk

semakin mengajak anggotanya untuk menghayati dan menghidupi spiritualitas

kongregasi. Usaha yang dilakukan kongregasi tidak akan menghasilkan buah

melimpah apabila masing-masing pribadi kurang terbuka dan terlibat dalam usaha

untuk menghayati spiritualitas kongregasi. Kongregasi telah memberi kesempatan baik

maka setiap pribadi mengusahakan untuk menghidupi bahkan menjadikan milik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

43

E. Tantangan Dalam Menghayati Semangat Peniten Rekolek

Usaha untuk semakin menghayati semangat peniten rekolek, menghadapi

tantangan-tantangan zaman yang menuntut sebuah sikap bijaksana dalam menyikapi.

Tantangan yang dihadapi oleh para suster SFS dalam menghayati semangat peniten

rekolek adalah kemajuan zaman yang pesat membutuhkan kesaksian akan

penghayatan spiritualitas pendiri yang relevan (Sr. Zita, 2008:232).

1. Tantangan Zaman Modern bagi para suster SFS

Tantangan zaman modern khususnya hidup religius mengalami pergeseran

nilai terutama dari cara hidup dan penghayatan nilai-nilai luhur yang ada dalam biara.

Pengalaman membuktikan bahwa budaya yang berkembang dalam zaman modern ini

mempengaruhi pola pikir orang zaman sekarang. Dunia dewasa ini menawarkan

aneka bentuk pola dan gaya hidup bercorak hedonistic dan pragmatis. Orang hanya

mengejar hal-hal yang menguntungkan dalam hidupnya (Sudiarjo dan Bagus Laksana

2003: 74).

Gaya hidup kontemporer yang hedonistic mulai melunturkan gaya hidup

asketik (Sudiarjo dan Bagus Laksana 2003: 74). Hal ini mau mengatakan bahwa gaya

hidup asketik tidak lagi dijalankan dengan baik. Kegiatan pantang dan puasa mulai

luntur tidak dilaksanakan dengan baik. Orang merasa sulit untuk dapat merasakan

kesusahan, orang tidak tahan dengan keadaan yang tidak nyaman. Kesulitan untuk

dapat melalui proses yang panjang dan menyakitkan, pengalaman ini mau

membuktikan bahwa kesabaran orang zaman ini sudah mulai luntur karena orang tidak

lagi menghargai proses tetapi lebih banyak melihat hasilnya saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

44

Budaya konsumeristik (mentalitas pelahap) mempengaruhi hidup religius

zaman ini, di mana keinginan untuk memuaskan apa yang ingin dimiliki tanpa mampu

untuk memilih secara selektif serta bijaksana. Keinginan dan kebutuhan

mengendalikan hidup manusia yang mendorong seseorang untuk menjadi pelahap.

Seseorang dikatakan berhasil jika memiliki banyak barang serta uang sehingga

melahirkan dorongan untuk mengingikan dan memperjuangkan perolehan sebanyak-

banyaknya (Darminta, 2006:75)

Budaya instan serba cepat dan tidak lagi menghargai proses, pengaruh ini

cukup besar dirasakan dalam kehidupan religius semua serba cepat dan tepat dan

orang cenderung untuk terburu-buru dan tidak dapat tertata hidupnya, tanpa

pertimbangan matang dan hanya asal selesai. Kwalitas hidup dan hasilnya juga kurang

memuasakan karena semua dikerjakan asal bisa selesai saja.

Mudah menyerah atau cepat putus asa orang mudah untuk menyerah karena

usahanya tidak menghasilkan buah yang nyata, pada kenyataannya sulit bagi orang

untuk mampu menerima kekalahan karena dunia sekarang ini selalu memihak mereka

yang menang. Cepat menyerah dan putus asa adalah awal sebuah kegagalan.

keberanian dan kebesaran hatilah yang akan memampukan manusia untuk bangkit

kembali dari kegagalan. Dalam kegagalan di sana tersimpan makna yang mendalam.

Pada intinya manusia zaman ini memiliki sikap egois mementingkan dirinya cukup

tinggi semua diukur dengan dirinya. Semua hal selalu dikaitkan dengan diri apakah

menguntungkan untuk dirinya atau tidak sehingga sulit untuk dapat berempati dengan

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

45

Tantangan yang terberat adalah bagaimana dapat mencapai kesempurnaan

rohani. Untuk mewujudkan hal itu perlu kerja keras atau bahkan harus di bayar mahal

dengan melalui proses yang panjang. Maka dari itu orang semakin diajak untuk

mampu mengusahakan yang terbaik dalam hidupnya ( Sudiarjo dan Bagus Laksana

2003: 75).

Tantangan dalam menghayati peniten rekolek dipengaruhi juga oleh hal-hal di

atas. Seorang peniten bagaimana mampu mengalahkan kemauannya sendiri dan

membiarkan Allah berkarya dalam hidupnya menjadi sulit karena manusia lebih

mengandalakan kekuatannnya sendiri, merasa paling baik, paling hebat sehingga tidak

lagi merasa perlu untuk selalu menyandarkan hidupnya pada penyelenggaraan Illahi.

Kerendahan hati itu seakan tidak lagi dimiliki karena merasa lebih baik dari orang lain.

Sikap peka terhadap sesama juga dirasakan kurang karena bergesernya nilai

kemanusiaan dan kepedulian, ingin menjadi nomor satu dan akibatnya melupakan

orang-orang di sekitarnya.

Kesatuan dan cintalah yang akan menjadikan tubuh ini seimbang dan

berkembang, menyakini bahwa masing-masing anggota memiliki peran yang tak

tergantikan oleh siapapun dan menghargai setiap pribadi sebagai satu tubuh yang tak

terpisahkan. Persaudaraan SFS yang menyatukan setiap pribadi-pribadi sehingga kita

bukannya hidup sendiri tetapi sadar bahwa persaudaraanlah yang menyatukan kita.

Kesombongan tentu bukan ciri seorang peniten rekolek, karena Moeder Yohana selalu

mengajarkan kita untuk selalu mampu bersikap rendah hati. Tantangannya terletak

pada penghayatan nilai-nilai pendiri pada setiap pribadi sejauh mana nilai-nilai itu

mampu dihidupi oleh setiap pribadi, kesederhanaan, kehinadinaan, semangat doa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

46

pertobatan yang terus menerus yaitu dengan mau memperbaharui diri untuk menjadi

pribadi yang berkwalitas tinggi.

Keteladanan hidup dalam penghayatan spiritualitas akan sangat membantu

dalam mempromosikan cara hidup membiara sehingga kehadiran para suster memiliki

dampak yang positif bagi sesama terutama dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari

baik dalam hidup komunitas maupun karya yang ditangani oleh para suster. Menjadi

saksi dalam kehidupan keseharian itu memerlukan keteladanan yang nyata.

2. Relevansi Peniten Rekolek Untuk Zaman Ini

Tantangan zaman dan kenyataan yang dihadapi oleh kaum religius menuntut

suatu sikap hidup rohani yang matang. Kehidupan rohani yang matang berarti

seseorang memiliki sikap bijaksana, dewasa, bertanggungjawab. Kebijaksanaan dan

kedewasaan yang memampukan orang untuk menentukan yang terbaik dalam

kehidupannnya. Semangat peniten rekolek bagi religius mengingatkan kita akan

pentingnya relasi yang mendalam dengan Allah dan sikap pertobatan terus menerus

dimana manusia menyadari bahwa dirinya bukanlah apa-apa. Hidup manusia

bersumber pada Allah. Allah adalah sumber kekuatan dan kebijaksaan.

Relevansi cita-cita Peniten Rekolek bagi masa kini adalah bagaimana orang

diajak untuk kembali pada sumber hidup yang mampu menjamin seluruh kehidupan

kita.. Situasi sosial kemasyarakatan di Indonesia menjadi suatu tantangan di masa kini.

Gaya hidup kontemporer yang hedonistic di mana orang merasa sulit untuk

dapat merasakan kesusahan, orang tidak tahan dengan keadaan yang tidak nyaman.

Maka usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melatih kesabaran, tidak mudah

mengeluh bila mengalami kesulitan atau kegagalan. Hal ini dapat dilakukan terutama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

47

kesiapsediaan dalam melaksanakn tugas perutusan, berani menerima segala tugas

dengan penuh kegembiraan di manapun dan dengan siapapun.

Budaya konsumeristik (mentalitas pelahap) gaya hidup ini sudah sangat

berkembang di zaman sekarang ini, usaha yang dapat dilakukan adalah dengan selektif

dan bijaksana dalam menentukan apa yang akan dipakai dan dipergunakan.

Mengetahui kebutuhannya sendiri dan berani mengatakan cukup sehingga

penghayatan kemiskinan itu nyata dalam hidup kita.

Mudah menyerah atau cepat putus asa, orang zaman ini mudah mengalami

stress karena kurangnya penyerahan diri yang total, orang sibuk dengan kegiatan untuk

mencari nafkah sehingga melupakan Tuhan yang merupakan sumber hidup. Di tengah

kesibukkan yang ada selalu menyediakan waktu khusus untuk berdoa.

Budaya instan serba cepat menghargai proses, perlu latihan kesabaran, rendah

hati, tidak sombong, tidak meremehkan orang lain, dan memberi kepercayaan penuh.

Rendah hati dalam bersikap terhadap orang lain, berani mengakui kelebihan orang

lain, memberi ucapan selamat kepada orang lain yang sudah bekerja keras, sportif.

Semangat peniten rekolek masih sangat relevan di zaman ini karena manusia

tidak bisa hidup mengandalkan kekuatannya sendiri, Allah tetap mengambil peranan

penting dalam hidup. Maka perlu keseimbangan antara doa dan karya sehingga hidup

tumbuh menjadi pribadi yang seimbang dan berkembang dalam iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

BAB III

DOA DALAM KEHIDUPAN PARA SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI

Pada bab III, penulis akan menjelaskan doa dan peniten rekolek dalam

kehidupan para Suster Fransiskan Sukabumi. Doa menjadi bagian penting dalam

kehidupan religius. Dengan berdoa seorang religius SFS mengungkapkan rasa

kedekatannya dengan Allah. Hubungan kedekatan bukan hanya sebagai gambaran atau

gagasan saja melainkan adanya relasi yang mendalaman antara Allah dan manusia.

Manusia menjawab kasih Allah yang besar dengan berdoa. Dalam menanggapi kasih

Allah yang besar maka perlu ada keterbukaan hati serta kerelaan untuk mau dibimbing

dan diarahkan sehingga mampu menjawab kasih Allah. Peniten rekolek sebagai ciri

khas tarekat merupakan penggerak untuk semakin maju dalam hidup doa. Doa yang

dilakukan ini menggandung semangat peniten rekolek yang mampu memberi daya

kehidupan untuk para suster Fransiskan Sukabumi dalam kehidupan rohani. Doa

menyuburkan semangat peniten rekolek, sebaliknya semangat peniten rekolek

menyuburkan doa.

A. Doa

Doa ialah pertama-tama merupakan sikap hidup yang sadar akan kehadiran

Allah, yang menyempurnakan semangat cinta kepada Sang Pencipta, dan

menghasilkan sikap benar kepada sesame dan citaanNya (Arah Dasar Pendidikan SFS,

2001:4). Sikap manusia yang menyadari kehadiran Allah ini merupakan salah satu

bentuk bakti manusia kepada Sang Pencipta. Sikap sadar ini menjadi daya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

49

menggerakkan manusia untuk mampu berbuat kasih sebagaimana Allah

mengajarkannya kepada manusia.

Doa merupakan kewajiban Injili (Luk 11:1), tetapi juga merupakan tuntutan

rohani, sebab cinta Allah perlu juga diungkapkan dalam bentuk kata-kata dan

percakapan dan pengangkatan hati terus menerus ( Darminta, 1983:44). Doa

merupakan kewajiban bagi manusia karena Allah sungguh mengasihi manusia

sebagaimana manusia juga mengungkapkan kasih kepada Allah cara satu-satunya

adalah bersatu dengannNya, berdialog dan melakukan doa. Tanpa adanya doa

kehidupan rohani akan mengalami kekeringan dan akhirnya tidak berkembang dan

berbuah.

1. Pengertian Doa

KWI (1996:194) menguraikan bahwa: doa berarti mengangkat hati,

mengarahkan hati kepada Tuhan, menyatakan diri anak Allah, mengakui Allah sebagai

Bapa. Dalam hal ini manusia manusia mempunyai kerinduan untuk dapat bersama

Allah. Kedekatan sebagai anak membuat manusi berani mengungkapkan apa yang

menjadi kebutuhannya, karena yakin bahwa Allah adalah Bapanya.

Dalam kamus bahasa Indonesia doa adalah: permohonan (harapan, permintaan,

pujian) kepada Tuhan. Doa yang berisikan permohonan bukan hanya harapan tetapi

juga disertakan pujian kepada Tuhan karena hidup manusia itu merupakan hadiah dari

Tuhan.

Doa adalah relasi antara manusia dan Allah yang didalamnya manusia yang

mampu berkomunikasi, dan mengakui keberadaan Allah yang transenden. Doa

merupakan pertemuan antara keduanya, ada sapaan dan juga jawaban. Darminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

50

(1982:49) menguraikan bahwa: doa sebagai ungkapan norma dari cinta manusia

kepada Allah. Dalam hal ini manusia memiliki kerinduan akan Allah. Kerinduan itu

bukan hanya diwujudkan dalam pikiran tetapi juga dalam tindakan nyata yaitu taat

kepada kehendak Allah. Kehendak Allah yang dilakukan dengan penuh cinta akan

membuahkan sikap mengenal Allah dalam iman , harapan dan kasih.

Darminta 1983:33; 38-39 menyatakan bahwa: doa merupakan ungkapan

kenyataan manusia sebagai makhluk religius yang menuju pada Allah. Doa sebagai

ungkapan kerinduan dan keinginan religius untuk menuju kepada Allah. Doa

merupakan ungkapan bahwa betapa manusia ini adalah kecil di hadapan Allah, semua

bergantung pada kebaikanNya. Kesadaran bahwa sebagai manusia yang lemah

memiliki keterbatasan dan juga kebutuhan akan kebahagian yang sejati dan juga

kekuatan untuk dapat menjalani kehidupan di dunia ini dengan penuh berkat.

Doa adalah gerak Allah menuju manusia dan manusia menuju Allah. Artinya

bahwa tanpa peran serta Allah sungguh nyata dalam kehidupan manusia. Tanpa peran

serta Allah maka tidak akan terjadi komunikasi timbal balik.

a. Doa menurut Kitab Suci

Doa menurut Kitab suci berarti bahwa apa yang diungkapkan sesuai dengan

situasi yang dialami, secara sederhana tetapi menyentuh pada pengalaman manusiawi.

Dalam kitab suci terdapat banyak contoh bagaimana berdoa yang berkenan kepada

Allah yaitu dengan berani dan pasrah menyerahkan apa yang dialai secara jujur dan

terbuka akan rahmat Allah. Dalam kitab suci terdapat banyak pengalaman yang juga

kita alami setiap hari sehingga kitab suci sebagai dasar dari doa-doa kita.

Doa merupakan salah satu hal yang mutlak dilakukan oleh manusia apapun

agamanya. Dalam kehidupan kita sebagai umat beriman yang percaya kepada Yesus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

51

kitapun belajar dari pribadi Yesus terutama dalam hal berdoa, seperti ada dalam Luk

11:1 “Tuhan ajarilah kami berdoa” hal ini mau mengatakan bahwa manusia

merindukan suatu relasi yang mendalam dengan Sang pemberi kehidupan (Darminta,

1983:39).

Dalam kitab suci, doa juga dialami oleh Musa dan bahkan diajarkan oleh

Yesus. Doa Musa berkaitan denagn perjalanan ke tanah terjanji. Doa Musa ini

merupakan perjuangan untuk menaklukkan kelemahan-kelemahan diri (Kel 17:8-13)

merupakan pergulatan untuk keluar menjadi pemenang (Kej 32:22-32)

Doa dilakukan untuk memenangkan kwalitas hidup kekal dan hidup Ilahi.

Kwalitas hidup doa terungkap dalam tindakakan nyata (Mat 25:35-36) Segelas air

kepada yang haus dan sesuap nasi bagi yang kelaparan. Segala sesuatu yang dilakuakn

untuk Tuhan.”Lakukanlah ini untuk Aku” Hal ini mau menyatakan baha Yesus

mengajak manusia untuk mampu berbuat kasih bagi sesamanya.

Bagi Yesus doa adalah komunikasi personal dengan BapaNya, komunikasi ini

terjalin dengan baik dalam suasana kesunyian. Yesus mengatakan:”Jikalau engkau

berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapa yang

ada di tempat yang tersenbunyi.....” (Mat 6:6). Kesunyian ini menandakan adanya

relasi intim antara manusia dan Allah. Allah saja yang mengetahui apa yang sedang

terjadi dengan manusia.

Mazmur 51: 15 menggunakan nama Tuhan Allah adalah demi mendukung

kebenaran dan ketaatan kepada diri-Nya. Dengan demikian namanya dikuduskan dan

dihormati. Dengan begitu berdoa merupakan bukti bahwa manusia menghormati dan

menghargai nama-Nya yang tinggi luhur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

52

b. Doa menurut Dokumen Konsili Vatikan II

Tugas seorang religius adalah memberi kesaksian tentang Allah yang tampak

dalam Kristus. Dalam Prefetae Caritatis art.6 tertulis:’memelihara dengan tekun

semangat doa dan doa itu sendiri, sambil menimba dari sumber-sumber spiritualitas

Kristen yang sejati.....”

Di sini mau mengatakan bahwa doa seorang religius membawa situasi utuh

dalam keterbukaan diri dan cinta kepada Allah. Dengan berdoa orang tidak akan

mengalami kekosongan sebab kristus selalu memberi kekuatan. Doa sebagai kekuatan

dalam panggilan, doa itu perlu dan tidak bisa diabaikan oleh seorang religius. Doa

menjadikan hidup ini berarti dan berisi karena Kristus memberikan isi pada setiap

gerak hidup kita.

Breemen (1988: 176) mengatakan bahwa doa itu komonunikasi dengan Tuhan

penuh cinta, mendengarkan dan menjawab. Dalam kehidupan doa mengandaikan

adanya percakapan antara keduanya sehingga dapat terjadi dialog. Di dalam suanan

dialog ada yang mendengarkan dan menjawab artinya bahwa adanya sikap saling

mendengarkan dan terbuka akan kehadiranNya. Dalam dialog itu suatu komunikasi

sepadan dan sejalan serta ada hubungan cinta tanpa adanya cinta maka komunikasi tak

akn terjalin dengan baik.

Doa adalah sumber kekuatan bagi seorang religius. Dalam doa seorang religius

menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah. Sebagaimana Yesus mengajarkan

kepada kita untuk selalu berdoa kepada Bapa yang telah dengan kasihNya mencintai

kita manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

53

2. Makna Doa

Doa memegang peran penting dalam kehidupan seseorang dalam doa kita akan

menyadari dan mengakui ketergantungan kita kepada Allah. Doa menjadi dasar hidup

sebagai seorang kristiani. Dalam doa mengakui ketergantungan kita kepada Allah,

menyatakan kekagumannya dan kasihnya kepadaNya, menikmati keberadaannya dan

menerima kebutuhannya.

Darminta (1983:85) menyatakan bahwa doa berkaitan dengan kehidupan

rohani manusia. Kehidupan rohani yang tumbuh dan berkembang karena adanya peran

serta Allah. Allah menjadikan manusia semakin dewasa dan tumbuh dalam iman.

a. Doa Berakar Dalam Hidup

Mat 6: 6 “Tetapi kalau kamu berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah

pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang di ada di tempat tersembunyi. Maka

Bapamu yang ada di tempat tersembunyi akan membalasnya kepadamu” hal ini mau

ngatakan bahwa hubungan pribadi antara manusia dan Tuhan ini merupakan suatu

relasi yang pribadi dan mendalam. Ke dalaman relasi ini dapat dirasakan lewat

bagaimana kehadiran Allah yang tersembunyi itu mampu di rasakan oleh manusia

begitu juga sebaliknya hal ini menandakan bahwa Tuhan sudah mengetahui apa yang

sebenarnya kita butuhkan dan Ia selalu ada untuk menemani kita dalam situasi apapun.

Dimana ia dapat mengungkapkan apa yang dirasakan baik susah maupun senang

hanya kepada Allah. Ada kejujuran dan hubungan relasi yang pribadi antara keduanya.

Breemen (1983: 55-60) menyatakan bahwa doa yang benar adalah doa yang

melibatkan seluruh pribadi. Artinya bahwa dalam situasi apapun manusia mengakui

keberadaannya misalnya: sedih, gembira, risau, hal ini tidak dapat disingkarkan dari

doa. Maka dapat terasakan bahwa dalam situasi apapun Tuhan ambil peranan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

54

kehidupan manusia. Doa melihat hal-hal real dan nyata dengan cara pandang yang

berbeda artinya bahwa manusia dapat memaknai kenyataan dengan lebih utuh dan

nyata. Berdoa bearti memandang dengan mata iman segala kenyataan dengan lebih

utuh dan tepat. Tuhan selalu berbicara dengan manusia, hanya manusia apakah mampu

mendengarkan dengan baik suaraNya. Manusia memerlukan kesadaran, bukan hanya

di dalam pikiran, terutama di dalam hati, bahwa hidup adalah suatu karunia, karunia

yang diberikan terus menerus yang perlu disyukuri. (Mazmur 103:2) “Pujilah Tuhan,

hai jiwaku dan janganlah lupa akan segala kebaikanNya”.

Doa membuat manusia tidak lupa akan kebaikan Bapa, yang telah melengkapi

segala sesuatu dan tidak ada kekerasaan yang mampu memisahkan hidup manusia dari

BapaNya seperti tertulis dalam Injil berikut ini:

“Karena itu aku berkata kepadamu: janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, jangan kuatir pula akan tubuhnu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”(Mat 6:25-26).

Keresahan membuat arah hidup menjadi salah. Maka perlu disadari bahwa kadang

kala perhatian hidup bukan kepada Tuhan tetapi akan hal yang didoakan. Doa yang

benar menurut Breemen (1983:59) “membuka kedok dalam diri, selama ini

tersembunyi: kekuasan, harta, karir, kedudukan atau sesuatu yang lainnya”. Dengan

mampumenyingkirkan kekuatiran hidup maka doa menjadi kekuatan yang mampu

membebaskan hidupnya.

b. Hidup Berakar Dalam Doa

Breemen(1983: 61) menyatakan: hidup berakar dalam doa merupakan hidup

yang sangat sederhana, kekayaan terletak dalam kesederhanannya. Kesederhanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

55

menjadi gerakan untuk mampu berpusat pada Bapa Sang Pencipta. Hidup yang

terbuka akan sabda Allah, sehingga kerajaan Allah dapat berkembang melalui

kehadiran seorang religius. Hidup yang berakar pada doa memungkinkan manusia

untuk dapat diikut sertakan dalam kesatuan dengan Tritunggal Kudus. Karena karya

Roh kuduslah yang akn memampukan religius untuk berdoa. Seorang religius sadar

bahwa ia lemah di hadapan sang pencipta.

Breemen (1983: 62) menguraikan bahwa berdoa mengandaikan sikap penuh

perhatian, menunggu kedatangan Tuhan, mengosongkan diri dalam hati. Dalam

kehidupan seorang religius perlu menciptakan keheningan diri sehingga dapat

mendengarkan sabda Tuhan.

Dalam kehidupan seorang religius perlu berusaha untuk semakin tekun dalam

berdoa baik saat mengalami kegembiraan, maupun saat kering, kosong karena dari

pengalaman itulah maka akan terasa bahwa Allah selalu mendampingi dan mengantar

religius untuk selalu berkembang, bahkan dalam kekosongan Allah hadir dan

berkarya. Dalam keadaan apapun seorang religius diharapkan setia untuk

merenungkan sabdaNya untuk dapat menjadi sumber hidupnya dalam perutusan.

3. Persoalan Dalam Doa Yang Dihadapi Oleh Para Suster Fransiskan Sukabumi

Berdoa adalah hal yang tidak mudah, maka orang mengusahakannya agar

kerinduannya dapat terpenuhi khususnya dalam hal berdoa. Untuk dapat mencapai doa

maka orang perlu proses yang tidak sederhana. Dapatlah kita melihat dan mencoba

menganalisa kesukaran-kesukarn yang muncul dalam praktek dan proses doa.

Persoalan doa yang dihadapai oleh para religius adalah karena kesibukan karya dan

tantangan zaman di masa globalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

56

a. Kesukaran-kesukaran dalam doa

Dalam kehidupan religius juga dihadapkan pada berbagai tantangan dan

kesulitan. Kesulitan yang biasa dialami oleh religius adalah kesukaran dalam berdoa,

karena banyaknya pekerjaan. Hal ini dirasakan oleh kongregasi yang aktif

kontemplatif, karena mereka bekerja dan bertanggungjawab besar terhadap karya

kongregasi seperti: Sekolah, Rumah Sakit, Karya Pastoral, Rumah Retret, Panti Jompo

dll.

Kesukaran yang ditemukan dalam doa seperti dinyatakan Darminta 1982:55)

sebagai berikut:

“Kesukaran ada karena setiap religius mempunyai tuntutan psikologis yang berbeda karena, warna kegiatan yang berbeda, dan dalam doa seorang religius dituntut untuk merubah diri sendiri dan memisahkan diri dari dunia yang menyibukkan dengan mencari dan berusaha menfokuskan diri pada Tuhan dengan seluruh hati dan budinya. Untuk mencapai kesatuan yang integral dengan Tuhan memang tidak mudah, karena dihadapkan dengan situasi yang menyibukkan mental seorang religius yang sangat goyah dan mengembara ke mana-mana dihayutkan dengan seribu satu macam kesan dari luar dan oleh fantasinya sendiri yang mudah mengkhianatinya”.

Seorang religius juga dapat mengalami keputusasaan karena sebuah kesukaran.

Hal ini akan dapat diatasi kalau dalam kehidupan rohani seorang religius tekun

mengisi kehidupannya. Mengisi kehidupannya terutama lewat doa-doa sebagai mana

layaknya seorang religius. Bila hal ini dilakukan dengan terus menerus akan

membuahkan hasil yaitu menjadi pribadi yang matang dan dewasa. Mampu mengolah

hidupnya dan siap untuk menghadapi tantangan dan kesulitan sebagai sarana untuk

semakin memajukan hidupnya. Untuk dapat mencapai kedalaman hidup, seorang

religius perlu bergumul dalam doa terutama bila menghadapi situasi sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

57

b. Pergumulan dalam doa

Kehidupan religius tidak terlepas dari hidup rohani sebagai inti dan pusat

hidup. Inti dan pusat yang dimaksud bahwa Allah adalah tempat penyerahan diri

seutuhnya dalam wujud persembahan diri yang total kepadaNya. Untuk

memperkembangkan hidup rohaninya seorang religius perlu bergumul dengan

pengalamannya. Berdialog dengan Allah berarti seorang religius mampu menentukan

pilihan dan keputusannya yang tentunya mengarah kepada kebaikan.

Dalam pergumulan dalam doa, seorang religius selalu didorong untuk berbuat

lebih bagi Allah, tetapi mengalami keterbatasan. Hal ini diuraikan Breemen (1983:63)

“nyatanya dalam ketidakmampuan ini, meskipun mengecewakan, tidak melemahkan

atau menekan, sebab dari dalam seluruh hidup doa merupakan keyakinan, bahwa

Tuhan dapat diandalkan tanpa habisnya, bahwa ia tidak meninggalkan kita, entah apa

yang kita lakukan, bahwa ia tetatp akan mencintai kita seperti apa adanya”.

Breemen (1983:66) menyatakan bahwa: Pergumulan dalam doa dirasakan oleh

setiap religius sebagai suatu kekosongan, namun dalam hidup religius tetap

berkembang terus. Ada rasa kering, kurang puas, kecewa, dalam peristiwa itu religius

diajak kembali untuk mencari Allah sebagai sumber hidupnya. Kenyataan dalam

kesulitan yang dihadapi oleh religius di dalam doa membuat seorang religius

menghayati kesetiaan Allah. Allah selalu setia, maka dalam situasi apapun harus tetap

setia kepada Allah.

Kesetiaan religius dalam doa akan menyatukan dirinya dengan Yesus. Yesus

pernah juga mengalami pergulatan dalam doa seperti yang tertulis dalam Injil sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

58

“Lalu katanya kepada mereka: “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah”. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanag dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari padaNya. Katanya: Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagiMu, ambillah cawan ini dari padaKu, tetapi jangan apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki” (Mrk 14: 34-36).

Doa yang dilakukan dengan berbagai metode dan cara mengalami kegagalan

hanya satu dasar untuk dapat berhasil yaitu dengan menyerahkan kembali kepada

Allah pengalaman kegagalan itu sebagai suatu persembahan. Ketekunan dan

ketabahan pada saat mengalami kegagalan dan kekringan di sana Allah hadir untuk

selalu membimbing dan menuntun.

B. Doa Dalam Kehidupan Para Suster SFS

Suster Fransiskan Sukabumi adalah kongregasi tingkat deosesan yang artinya

kongregasi tingkat keuskupan. Kongregasi ini adalah suster deosesan Bogor yang

memiliki biara induk di Sukabumi. Suster Fransiskan Sukabumi memiliki pedoman

dalam mengatur kehidupan anggotanya salah satu pendomannya adalah konstitusi.

Pedoman yang ada untuk mempermudah para suster makin menghayati dan

menghidupi spiritualitas kongregasi. “ Fransiskus menimba semangat doa dan

kebaktian suci dari Yesus sendiri. Dia mengakui Yesus sebagai pola hidupnya. Karena

itu ia mengikuti hidup doa Yesus sampai kecil-kecilnya seperti: cara, waktu, serta

kata-kata-Nya. Moeder Rosa de Bie memandang hidup doa sebagai roh yang menjiwai

seluruh hidup dan pelayanannya” (Konst. Art:32)

Dalam pasal ini mau dikatakan bahwa Roh yang menjiwai adalah Yesus yang

merupakan pola hidup bagi seorang religius. Apa yang dilakukan oleh Yesus menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

59

prinsip utama seorang religius yang sejati. “Dalam kristus para suster dihubungkan

dengan Bapa, dengan sesama manusia dan dengan seluruh ciptaan” (Konst art:33)

Hubungan doa yang terjalin dengan baik menandakan adanya hubungan baik

dengan sesama dan seluruh ciptaan sehingga dari pernyataan itu mau dikatakan bahwa

hubungan baik dengan Bapa akan mengakibatkan hubungan baik juga dengan sesama.

Penghayatan hidup doa ini sebagai perwujudkan iman seorang religius.

Doa membantu orang untuk menyadari keberadaan hidupnya, dihadapan Allah.

Seorang religius yang menghayati panggilannya dengan cara bersatu dengan Kristus.

Kebersatuan dengan Kristus memberi jiwa dan roh dalam kehidupannya. “Dalam doa

bersama para suster mengalami secara istimewa kehadiran Tuhan di tengah-tengah

mereka. Dalam Kristus mereka dihubungkan dengan Bapa, dengan sesama manusia

dan dengan seluruh ciptaan. Dalam kesatuan ini harapan mereka diperteguhkan, cinta

kasih mereka dibangkitkan dan iman mereka diperbaharui. “ (Konst Art: 33).

Semua yang telah dipersatukan dalam Kristus akan semakin dimajukan dalam

kehidupan dalam cinta kasih kepada sesame dan iman yang semakin mendalam serta

diperbaharui dalam roh.

Kongregasi suster Fransiskan Sukabumi meneladan kehidupan doa Fransiskus

dan Ia sendiri menimba semangat doa dan kebaktian suci dari Yesus. Yesus sebagai

pola hidupnya. Karena itu ia mengikuti hidup doa Yesus sampai sekecil-kecilnya

seperti: cara, waktu, serta kata-kataNya (Konst pasal 32).

Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi juga memiliki kebiasaan yang disebut

dengan tradisi dalam doa yang diatur dalam konstitusi. Adapun doa-doa yang

dimaksudkan dalam konstitusi adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

60

1. Perayaan Ekaristi

Perayaan Ekaristi adalah pusat hidup religius. Dalam konstitusi dituliskan

bahwa: Perayaan Ekaristi merupakan ungkapan terdalam pertemuan hati dengan hati

Kristus karena Perayaan Ekaristi menjadi pusat hidup religius. (Konst, Pasal 35)

Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa melalui ekaristi seorang fransiskan

bersatu dengan Kristus yang senantiasa mempersembahkan diri-Nya dalam perjamuan

yang suci. Ekaristi menjadi sumber dan pusat hidup religius yang sejati.

Dalam konstitusi pasal 36:” sedapat mungkin para suster ambil bagian dalam

Perayaan Ekaristi setiap hari atau Ibadat sabda dan ibadat harian”. Diharapkan bahwa

para susuter selalu dapat mengikuti Perayaan Ekaristi yang merupakan sumber

kehidupan religius. Berjiwa ekaristis sehingga juga berdampak bagi sesama yang

dijumpai. Bersikap baik dan penuh kasih kepada sesama. Hidup dijiwai oleh Kristus,

mampu berbagi, sabar dan mau bersaudara dengan siapa saja.

2. Ofisi Harian

Ibadat harian atau ofisi sebagai doa resmi Gereja merupakan perhatian penting

bagi tarekat Fransiskan. Menyadari pentingnya doa harian tersebut maka dengan

penuh kedisiplinan Fransiskus mendoakan dengan kesungguhan hati, menghadirkan

seluruh keberadaan dirinya. Dengan jelas dalam konstitusi dituliskan bahwa:

Perayaan Ekaristi dihubungkan dengan doa bersama dan doa pribadi. Setiap

hari hendaknya para suster merayakan Ibadat harian bersama-sama yaitu ibadat pagi,

sore dan malam, sesuai liturgi Gereja. (Konst Pasal 37)

Berdasarkan pernyataan ini, maka jelas dikatakan bahwa setiap pribadi

hendaknya merayakan Ibadat harian bersama-sama maksudnya bersama komunitas

setiap pagi,sore dan malam. Kebersamaan dalam doa ini yang ingin dihidupi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

61

tarekat Fransiskan. Dengan mendaraskan mazmur-mazmur dalam ofisi, ia mengikut

sertakan Gereja dunia. Bukan berdoa atas nama pribadi tetapi atas nama gereja.

Doa ofisi merupakan doa resmi gereja sehingga hubungan kita dengan gereja

semakin dipersatukan erat dengan Yesus, tidak hanya sebagai tubuh Kristus bahkan

menjadi mempelainya. Bersama seluruh gereja dan alam semesta kita memuji dan

memuliakan Allah sehingga kita semakin kuat. Seorang peniten sejati maka akan

selalu menyediakan waktu untuk dapat berdoa bagi orang lain. Dengan berdoa berarti

orang juga diajak untuk peduli dan memahami teman-temannya. Doa Ofisi ini

membantu untuk mereka yang sangat membutuhkan doa-doa dari kita, selalu siap

sedia, berkorban, dan mau mendokan orang lain, memiliki jiwa yang kedamaian.

3. Doa Rosario

Keutaman yang ditinggalkan Bapa Fransiskus sebagai teladan yang menarik

kepada anak-anaknya yaitu kebaktian kepada Santa Bunda Allah. Sejak awal Santa

Bunda Perawan diakui dan dihormati pelindung ordo serafik.

Devosi kepada bunda maria sebagai perawan suci merupakan suatu kebiasaan

tarekat SFS. Melalui Rosario setiap anggota mempunyai kesempatan untuk

merenungkan sejarah keselamatan yang terlaksana lewat pribadi Bunda Maria. St.

Fransiskus memiliki kecintaan kepada Bunda Maria. Fransiskanes sangat

menghormati Maria sebagai bunda Yesus. Bahkan setiap anggota tarekat SFS

memakai nama Maria (Konstitusi, 1898, hal:59).

Seorang peniten menpunyai ciri sebagai yang berdefosinya kepada Bunda

Maria, sehingga hidup Bunda Maria menjadi teladan hidup kita. Sikap Maria menjadi

inspirasi bagi kita untuk selalu siap sedia, setia, dan percaya kepada penyelenggaraan

Ilahi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

62

4. Jalan Salib

Doa jalan salib untuk menghormati Sengsara Kristus. Untuk kembali

mengenang sengsara Tuhan kongregasi SFS setiap jumat sore melakukan jalan salib

bersama. Dalam pelaksanaan jalan salib dilaksanakan dengan rendah hati, gembira,

silensium dimulai hari kamis jam 21.00 s.d. jumat jam 16.00. sikap ini mau

menunjukkan bahwa para suster SFS menghidupi semangat peniten rekolek. Hidup

dalam kesederhanaan dan dengan mati raga. (ArdasPend SFS pasal:3, hal. 5-6).

Jalan Salib sebagai symbol bahwa untuk menjadi pengikutnya maka perlu

banyak perjuangan yang akhirnya membawa sukacita. Belajar untuk bermatiraga,

ugahari, tekun setia dalam tugas.

5. Defosi Kepada Sakramen Mahakudus

Setiap hari semua suster akan mengunjungi Sakramen Mahakudus, sambil

berlutut di depan Yesus dalam keheningan mereka akan mengatakan kepadaNya apa

yang diilhamkan kasihnya kepadanya. Kunjungan Sakramen Mahakudus tidak lebih

dari 10 menit. Kunjungan sakramen Mahakudus adalah tempat untuk menimba

ketenangan, penghiburan dan kekuatan. Maka kitapun akan dikuatkan kalau kita

menghadap Yesus dengan iman yang hidup dalam sakramen cinta kasih-Nya

(Konstitusi, 1898 hal: 66). Dalam keheningan menimba sumber kehidupan. Setiap hari

menyediakan waktu khusus untuk mengadakan Defosi kepada Sakramen Mahakudus.

6. Silensium

Silensium adalah tanda keheningan biara yang merupakan tanda pengenal dari

suatu komunitas yang baik dan teratur. Dalam keheningan di sana Allah hadir dan

berkarya, disana berdiam semangat yang baik, disana sembayanag dan latihan-latihan

rohani dihormati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

63

Mengusahakan silensium sebagai usaha untuk memusatkan hati dan budi

kepada kehendak Allah. Silensium ini dilakukan pada hari jumat di mulai dari kamis

malam setelah makan malam dan diakhiri pada sore hari setelah ibadat sore bersama,

hal ini untuk melatih para suster dalam mengendalikan diri serta menata kembali

hidupnya (Konstitusi, 1898 hal:49).

7. Meditasi

Meditasi adalah merenungkan dengan serius salah satu kebenaran agama kita,

supaya kehendak digerakkan untuk sesuai dengan kebenaran itu demi membangkitkan

pernyataan iman, sesal dan terimakasih dan untuk membuat niat-niat yang baik.

Latihan ini adalah latihan yang penting untuk hidup rohani. Dalam keheningan

meditasi jiwa belajar mengenal Allah, dan kesempurnaan-kesempurnaan yang tak

terbatas (Kontitusi, 1898 hal:52).

8. Pemeriksaan Batin

Pemeriksaan batin perlu dilakukan untuk dapat maju dalam keutamaan, tanpa

pemeriksaan batin seorang tidak akan sampai untuk mengenal dirinya sendiri yaitu

kecenderungan yang jahat dan semua dosa untuk dapat menyembuhkan penyakit-

penyakit jiwa dan merawat luka (Konstitusi, 1898 hal:54).

9. Bacaan Rohani

Bantuan dalam hidup rohani, khususnya untuk belajar bermeditasi dengan baik

dan memperoleh pengetahuan tentang dirinya sendiri. Bertekun dalam membaca dan

mendengarkan bacaan rohani yang sesuai dengan ketentuan pemimpin. Para suster

harus banyak membaca dan merenungkannya supaya mereka dapat mengarahkan

seluruh cita-cita dan perbuatannya (Konstitusi 1898, hal:57).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

64

10. Sakramen Pengakuan

Sakramen Pengakuan adalah sarana yang paling mujarab dan paling kuat yang

disediakan Yesus bagi orang yang berdosa untuk bertobat dan untuk orang yang baik

untuk sampai akhir berjalan maju dengan berani pada jalan keutamaan. Dalam

perjumpaan tentang anak yang hilang, kita temukan gambaran yang menarik tentang

bels kasih Allah dan cinta kasihNya yang berbelas kasih terhadap orang yang berdosa,

yang kembali kepadanya dengan rasa sesal yang jujur. Setiap kali orang mengakukan

dosanya dengan rendah hati dan penuh sesal maka akan dikembalikan kepadanya

pakaian rahmat ilahi mulia dan diterima sebagai jaminan dari cinta kasih dan

persahabatan Allah (Konstitusi, 1898 hal:60).

11. Retret Tahunan

Para religius yang telah meninggalkan dunia dan semua kesia-siaan

berkewajiban terus menerus mengejar tujuan agung yang mereka maksudkan pada saat

memeluk status religius, yaitu menyerahkan dirinya kepada Allah dan selalu berjalan

pada jalan kesempurnaan. Supaya mereka bertekun dalam semangat itu maka para

suster harus menganggap sebagai rahmat istimewa bahwa mereka setiap tahun boleh

melangsungkan beberapa hari dalam kesepian rohani. Sebab hari hari penuh doa dan

meditasi, Allah menganugerahi pemberiannNya secara berlimpah dan religius itu

diajak untuk membersihkan dirinya dari debu dosa dan meneruskan karya

kesempurnaan dengan semangat yang disegarkan lagi (Konstitusi 1898 hal:67).

12. Rekoleksi Bulanan

Rekoleksi bertujuan untuk mawas diri secara sungguh-sungguh dan memeriksa

bagaimana sesudah retret terakhir atau selama bulan yang terakhir orang telah

melakukan kewajibannya, maupun untuk memperbaharui dan menghidupi niat-niat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

65

baik yang telah dibuat pada retret treakhir serta membuat niat itu menghasilkan buah

dan juga untuk menyiapkan diri atas kematian yang menyenangkan.

Pada kenyataannya komunitas SFS selalu menyediakan waktu untuk dapat

melaksanakan doa yang kongkret hal ini nampak dalam praktek doa masing-masing

komunitas baik secara pribadi maupun bersama. Komunitas bertanggungjawab untuk

mengaturnya sesuai dengan keperluan pribadi, sedangkan untuk kegiatan komunitas

disesuaikan dengan karya yang dilakukan oleh para suster. Setiap suster berdoa

Rosario setiap hari, bersama dengan komunitas setiap hari senin sampai minggu

(Minggu biasanya didoakan secara pribadi) sesuai jam yang disepakati oleh

komunitas.

Waktu untuk kontemplasi, meditasi sekurang-kurangnya setengah jam sampai

satu jam setiap hari. Suasana silensium dimulai dari malam sesudah doa malam dan

diakhiri pagi sebelum makan pagi. Jika memungkinkan diadakan Perayaan Ekaristi di

komunitas setiap hari atau mengikuti misa di gereja. Ibadat harian selalu didoakan

secara bersama dalam konunitas kecuali ada halangan. Ibadat harian sebagai Ibadat

resmi gereja, sehingga para suster selalu berusaha mengusahakan untuk dapat berdoa

bersama dengan komunitas (Konstitusi 1898, hal:69).

C. Jalan Mistik Dan Asketik Dalam Doa

1. Kontemplatif

Kontemplatif adalah salah satu bentuk dalam doa. Doa adalah adalah suatu

tindakan manusia, doa suatu realita hidup manusia. Latihan doa setahap demi setahap

sehingga tidak terkesan sebagai suatu kewajiban apalagi sebagai beban melainkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

66

melihatnya sebagai pertemuan dengan Tuhan yang sangat merindukan dan penuh

dengan Roh Kudus (James Borst, MHM, 1981:7).

Hidup kontemplatif berarti hidup yang berpusat pada Allah sebagai pencipta

dan sumber hidup. Setiap kongregasi selalu memupuk dimensi kontemplatif. Dimensi

kontemplatif adalah pengalaman akan Allah. Dimensi kontemplatif pada dasarnya

suatu realita rahmat yang dialami oleh setiap orang beriman sebagai anugerah.

Kontemplasi membuat manusia terlibat dalam hidup sesama seperti halnya Allah

terlibat dalam hidup manusia.

Dimensi ini diungkapkan dengan adanya kerinduan untuk mencari kehendak

Allah. hasil dari kontemplasi adalah sikap rendah hati akan misteri kehadiranNya

dalam peristiwa-peristiwa, selalu membawa damai kepada sesama (Darminta,

1983:32-33).

2. Askese

Doa merupakan perjuangan selama hidup, sebagaimana hidup rohani

merupakan perjuangan (Darminta, 1983: 54). Pengalaman menunjukkan bahwa dalam

kehidupan rohani manusia mengalami pasang surut sesuai situasi yang dialaminya.

Untuk mencapai kematangan dalam hidup rohani perlu mengalami proses yang tidak

mudah perlu perjuangan, keuletan dan tekat yang sungguh sehingga dapat

mewujudkan hal itu. Manusia perlu memiliki disiplin hidup dan disiplin dalam doa

sehingga hidup rohani kita berkembang.

a. Keheningan

Keheningan perlu kita ciptakan karena hening adalah salah satu askese

memupuk keheningan hidup dan hati. Kehingan hati yang menjadi tuntutan utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

67

dalam doa. seperti perasaan teratur, perhatian terpusat, nafsu teraur dan pikiran juga

teratur.

Keteraturan dalan hati dapat juga akan nampak dalam keteraturan lahiriah,

seperti tutur kata teratur, gerak-gerik yang teratur, hidup teratur. Kehieningan

mempunyai makan dalam aksese batiniah. Hening tempat yang nyaman untuk dapat

menciptakan kerukunan, penghargaan, dan saling menghormati.(Darminta, 1983:54).

b. Kesunyian

Kesunyian hidup yaitu berani sendiri menghadapi diri sendiri untuk memahami

keadaan diri dan menciptakan keheningan dalam hidup. Hal ini memang sulit, karena

akan berhadapan dengan sisi lemah yang kita miliki. Kesunyian perlu kita usahakan

untuk dapat mencapai hidup rohani yang matang dan dewasa. (Darminta, 1983:55).

c. Laku Tapa Batin

Seorang yang mampu menciptakan keheningan dan kesunyian berarti orang

tersebut melakukan laku tapa batin yaitu mampu mengalahkan segala kecenderungan

tak teratur. Pengingkaran diri mengatur segala kecenderungan diri dan mampu

mengenali hambatan yang ada dalam diri. Laku batiniah seperti halnya penyerahan diri

dan kemauan yang keras (Darminta, 1983: 55).

d. Tabah dan Setia

Doa adalah proses perjuangan selama hidup. adakalanya doa terasa kering,

sukar tetapi dalam situasi semacam itu kita tertantang untuk tidak putus asa. maka

diperlukan kepasrahan diri, ketabahan dan kerendahan hati. Ketabahan dan kesetiaan

dituntut dalam pengalaman berdoa orang harus tabah dan setia menciptakan kondisi

doa, dan perlu juga rendah hati sabar membiarkan Allah yang bekerja dalam doa

(Darminta, 1983:55).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

68

3. Hubungan antara Kontemplasi dan Askese

Hubungan antara kontemplasi dan aksese adalah bagaimana doa itu sendiri

dihayati bukan hanya dari apa yang tampak tetapi juga yang memancar dari kedalaman

hati. Kontemplasi adalah salah satu bentuk doa di mana orang sudah mencapai tarap

yang paling tinggi, mengalami Allah yang merupakan sumber hidup, pengalaman yang

menyenangkan dan menguatkan. Askese adalah suatu bentuk latihan rohani yang perlu

diusahakan terus menerus dalam kehidupan karena doa tidak mudah. Pengalaman

mengajak kita untuk selalu menyadari bahwa kita bukan apa-apa sehingga semua

keberhasilan dan kegagalan itu semua adalah campur tangan Allah.

Doa adalah sebuah perjuangan yang selalu memerlukan proses dan mengalami

banyak tantangan maka perlu terus diperjuangkan, setiap hari sehingga dalam doa itu

akan menemukan pengalaman bersama Allah yang tidak dapat terlupakan. Seperti

halnya pengalaman kontemplasi adalah pengalaman indah bersama Allah. Pengalaman

ini akan menjadi kekuatan bagi kita untuk selalu mengusahakan doa yang baik karena

bersama Allah itu akan menemukan kedamaian dan ketenangan. Manusia memerlukan

itu dalam kehidupannya agar semakin mampu memaknai setiap kesempatan sebagai

rahmat Allah.

D. Hubungan Doa dan Semangat Peniten Rekolek

Peniten rekolek dan doa saling ada keterkaitan satu dengan yang lain. Doa

menjadi sumber dalam melaksanakan pertobatan. Pertobatan membuahkan doa yang

nyata. Doa yang memiliki daya kekuatan dan juga memiliki sebuah kekuatan yang

dialiri oleh semangat peniten rekolek, sehingga memberi daya dampak dalam

kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

69

1. Semangat Peniten Rekolek menyuburkan Doa

Peniten Rekolek artinya pertobatan. Pertobatan itu mampu menyuburkan doa

karena sebagai suatu semangat yang mendasari doa, dengan menyadari bahwa manusia

yang masih memiliki banyak kekurangan dan tidak sempurna. Makna peniten rekolek

dalam doa adalah menyuburkan doa. Artinya bahwa dengan memiliki semangat

peniten rekolek yang tinggi seseorang dapat semakin dekat dengan Tuhan hal ini

terlihat nyata dalam kehidupan doanya. Seorang peniten tentulah adalah seorang

pendoa. Doa menjadi kekuatan seorang peniten rekolek, karena seseorang akan kuat

bertahan dalam semangat ini kalau memiliki kehidupan doa yang baik. Doa menjadi

makanan pokok sehari-hari bagi jiwanya dan peniten adalah wujud nyata

penyerahannya kepada penyelenggaraan illahi.

2. Doa menyuburkan Semangat Peniten Rekolek

Doa adalah relasi yang perlu kita bangun bersama Allah. Doa merupakan

kekuatan dalam kehidupan religius, tanpa doa maka hidup akan terasa kering dan tak

memiliki arti apa-apa. Doa akan menyuburkan peniten rekolek karena doa menjadi

kekuatan untuk dapat melakukan pertobatan. Relasi mendalam dengan Allah akan

membuat manusia makin dekat dengan Allah dan merasakan bahwa Allah sungguh

baik hati. Pengalaman ini mau mengajak untuk selalu disadarkan bahwa pertobatan itu

dialami sebagai suatu tanda kasih Allah yang nyata dalam kehidupan manusia.

Pengalaman doa menjadi kekuatan untuk dapat melakukan pertobatan yang sejati dan

penuh dengan kerelaan. Kerinduan akan ketenangan bersama Allah yang akan menjadi

penyemangat dalam setiap doa. Seorang pendoa akan selalu terpacu untuk dapat

melakukan pertobatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

70

3. Hubungan timbal balik antara Doa dan Peniten Rekolek

Hubungan doa dalam pelaksanaan peniten rekolek. Menjadi seorang peniten

rekolek berarti bahwa hidupnya dipenuhi dengan sikap mawas diri, menyadari bahwa

dirirnya adalah manusia yang mudah untuk berbuat salah atau dosa. Doa merupakan

perjumpaan seorang religius dengan Allah. Melalui perjumpaan dengan Allah seorang

religius mampu berdialog dengan Allah, saling berbicara dan mendengarkan serta

terbuka hatinya untuk setiap hal yang dihadapinya. Untuk mampu melakukan

pertobatan sejati dan terus menerus maka perlulah seorang religius mengusahakan

adanya relasi yang mendalam dengan Kristus yang merupakan teladan hidupnya.

Pertobatan yang dilakukan karena menyadari sungguh bahwa Allah sungguh

Maharahim yang memberikan pengampunan dan kasih besar kepada manusia.

Memiliki sikap keterbukaan hati untuk mampu melaksanakan pertobatan itu dengan

kesungguhan. Doa yang sungguh memiliki buah dalam kehidupan dan terutama

tercermin dalam keseluruhan hidup. Seorang religius yang menghayati doa dengan

baik akan tercermin dalam kehidupannya. Buah yang tercermin dalam kehidupannya

dapat dirasakan oleh orang lain, dan seorang yang mampu bertobat adalah seorang

yang memiliki relasi baik dengan Tuhan. Begitu juga seorang yang berdoa bak maka

akan membuat ia mampu untuk melaksanakan pertobatan karena keyakinan bahwa

Alah adalah Allah yang maha baik.

Komunikasi dengan Tuhan melalui doa hanya akan terjadi kalau kita sungguh

percaya, terbuka, mencintai dan membiarkan diri di semangati oleh cinta Tuhan. Cinta

Tuhan akan tumbuh subur kalau dalam diri kita ada usaha untuk memperbaharui diri

melalui tobat. Dengan semangat pertobatan hati kita menjadi bersih dan menjadi bait

Allah. Hidup menjadi damai, gembira, bermakna dalam semangat cinta dari Tuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

71

sendiri. Kekuatan doa dalam kehidupan kita sebagai seorang yang beriman hidup

menjadi damai dan senantiasa berada dalam kebersamaan dengan Tuhan.

(Alberto.2008:49-50).

Seorang religius yang peniten rekolek akan semakin membuat ia dekat dengan

Tuhan karena melalui doa inilah relasi intim antara keduanya dapat terjalin baik.

Karena menyadari bahwa kerahiman Tuhan dalam hidup ini menjadikan kita semakin

yakin dan percaya bahwa ia adalah Sang Penyelamat yang mampu memberi kesegaran

baru serta pengampunan. Oleh karena kasihNya maka hubungan dekat semakin terbina

lewat karya pegampunan, karena manusia diselamatkan olehnya. Manusia tak dapat

hidup tanpa kehadiran Allah dengan berkat pengampunan maka kita juga mampu

mensyukuri setiap kesempatan sebagai berkat yang melimpah.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHAYATAN DOA DAN PENITEN REKOLEK

Tantangan yang dihadapi oleh para suster fransiskan sukabumi terutama dalam

mewujudkan doa dalam semangat peniten rekolek. Doa bukan hanya sekedar hadir di

kapel dan mengikuti kegiatan secara rutin dan teratur tetapi bagaimana doa sendiri

memberi suatu kekuatan dalam hidup tabah dalam menghadapi tantangan, cobaan.

menjadi orang yang damai. Peniten rekolek artinya dapat melakukan pertobatan terus

menerus terutama bagaimana dalam kehidupan komunitas apakah kehadiran kita

sungguh sudah merupakan juru damai, mudah mengampuni, rendah hati, mau

mengakui kelebihan orang lain dengan baik.

Para suster sudah sungguh membatinkan semangat peniten rekolek dalam

hidupnya. memiliki keheningan dan juga kesediaan untuk mampu menjadi berkat bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

72

sesama. Menyadari bahwa kehadiran para suster sebagai tanda pertobatan yang

nantinya memampukan untuk dapat menggerakkan orang lain dalam melakukan

pertobatan. Tantangan yang dihadapi juga berkaitan erat dengan perkembangan

zaman. Zaman mempengaruhi pola hidup seseorang, dalam menentukan pilihannya,

anak-anak harus belajar untuk mengerjakan sesuai perintah tetapi juga mampu untuk

memperiotaskan hidup.

1. Faktor mentalitas zaman

Zaman ini adalah masa millennium ke tiga dengan budaya instans.Tantangan

yang terbesar yang dihadapi adalah mentatilitas tidak mau susah, orang sulit untuk

mau berusaha dalam situasi yang sulit. maunya enak tetapi tidak mau berusaha.

Budaya instans cepat saji, dan tidak menghabiskan waktu maupun tenaga praktis.

Individualisme semakin banyak ditemukan. Masing-masing memiliki

kesibukannya sendiri yang sulit untuk mau merelakan waktu bagi orang lain. Gejala

Individualisme terlihat dari begitu kuatnya keinginan untuk mengejar aktualisasi diri.

Tantangan yang ada dan timbul itu menunjukkan bahwa zaman yang berubah juga

mengubah pola pikir orang.

Zaman yang selalu berubah juga membawa dampak yang sangat besar bagi

suatu penghayatan doa secara khusus, karena orang zaman ini dipengaruhi oleh

macam-macam tawaran yang selalu membujuk dan merayu sebagaimana iklan dalam

televisi. Penghayatan doa mulai luntur karena dikalahkan oleh tawaran-tawaran.

Apabila kita kurang bijaksana ada bahaya terlarut dalam mentalitas zaman sehingga

hidup religius kita tidak lagi berdampak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

73

2. Faktor Internal

Faktor Internal ini adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri,

bagaimana orang mengusahakan yang terbaik dalam hidupnya. Orang zaman ini juga

mengalami tantangan khususnya dalam hal harga diri atau kurang mampu mengatur

kegiatan atau kurang dewasa dan bijaksana. Harga diri dan prestasi menjadi suatu yang

sangat berharga sehingga orang jatuh pada kesombongan. Kesombongan menganggap

bahwa keberhasilan hanya karena usahanya sendiri sehingga melupakan peran serta

Allah dalam kehidupannya. Doa menjadi sesuatu yang tidak penting dalam hidupnya.

3. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri yang mempengaruhi hidup seseorang adalah

pekerjaan yang banyak sehingga menghabiskan tenaga. Orang sudah merasa lelah

dengan pekerjaannya sehingga memberi ampun pada diri sendiri, bahwa bekerja

adalah doa. Bekerja dianggap sebagai doa bahaya yang terjadi bahwa orang merasa

bahwa dengan bekerja baik dan rajin sehingga tidak perlu berdoa. Padahal doa adalah

komunikasi dengan Tuhan, waktu berkomunikasi perlu ada keintiman dan juga

kerelaan untuk mendengarkan, kalau kita sibuk bekerja apakah dapat mendengarkan

dengan baik apa yang dikatakan oleh Tuhan. Maka perlu waktu khusus untuk dapat

mendengarkan dan berbicara dengan Tuhan secara pribadi. tertentu agar dapat

berkomunikasi dengan Tuhan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

BAB IV

KATEKESE SEBAGAI SARANA DALAM MENYUBURKAN

DOA DAN SEMANGAT PENITEN REKOLEK SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI

Pembinaan hidup dalam biara berlangsung terus menerus dan berkelanjutan.

Proses belajar dan pembentukan diri bagi para suster Fransiskan Sukabumi tidak akan

pernah selesai, sebagai seorang pribadi para suster Fransiskan Sukabumi diharapkan

senantiasa belajar dan membentuk diri sepanjang perjalanan hidupnya.

Mengembangkan hidupnya semakin menghayati semangat peniten rekolek. Dengan

semakin menghayati serta menghidupi semangat peniten rekolek akan menjadikan

para suster sungguh mencintai tarekat SFS. Semakin tangguh sebagai pribadi dan

mampu menghidupi semangat tarekat. Untuk menanggapi zaman yang semakin

berkembang berpesat maka para suster juga perlu mengembangkan hidupnya sehingga

kuat dalam menghadapi arus zaman.

Dalam usaha untuk semakin menghayati dan menghidupi semangat peniten

rekolek maka penulis mengusulkan program katekese yang membantu para suster

untuk semakin mampu memahami, menghidupi, dan menyuburkan semangat peniten

rekolek dalam kehidupan sehari-hari. Program katekese yang dipilih oleh penulis

adalah dengan model Shared Christian Praxis (SCP). Program katekese dengan

model SCP (Shared Christian Praxis) sangat cocok untuk pembinaan para suster SFS,

karena sifatnya yang dialogis partisipatif dengan menekankan keterbukaan dan

kerjasama. Proses pelaksanaan, peserta sebagai subyek, pergulatan, keprihatinan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

75

harapan peserta mendapat tempat utama. Katekese model ini memiliki pendekatan

yang multi arah (Groome, 1997:1).

Berdasarkan itu maka, dalam bab IV bagian pertama, penulis akan

menguraikan tentang On-going Formation sebagai suatu pembinaan berkelanjutan bagi

para suster SFS demi menyuburkan pemahaman dan penghayatan semangat peniten

rekolek. Selanjutnya pada bagian kedua penulis akan menguraikan tentang katekese

sebagai salah satu usaha On-going formation bagi para suster SFS. Pada bagian ketiga

penulis akan memaparkan tentang: usulan program katekese untuk menyuburkan

semangat doa dan peniten rekolek.

A. On Going Formation Suster Fransiskan Sukabumi

1. Pengertian On Going Formation (Pembinaan terus menerus)

“Formatio” menurut Darminta (1999:218) sangat sulit di terjemahkan dalam

bahasa Indonesia. Formatio artinya adalah pembentukan atau pembinaan. Kongregasi

SFS menyebutnya dengan kata pembinaan hal ini dapat di lihat dari Konstitusi SFS

(2000: 75). Dalam konstitusi SFS pada bab IV mengatur secara khusus program

pembinaan. Kesadaran akan perlunya pembinaan terus menerus (on-going Formation)

sangat penting bagi para suster SFS untuk senantiasa dilakukan demi menyuburkan

semangat peniten rekolek.

Formatio sebagai sesuatu proses dalam pembinaan, di dalam pembinaan itu

terdapat kegiatan bimbingan rohani. Proses pembinaan mengarah pada pola

kerohanian dalam kehidupan religius, seperti yang dinyatakan Darminta (1999:219)

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

76

“Pada mulanya formation yang bersifat bimbingan pribadi. Tujuannya ialah melatih agar orang mampu hidup secara rohani. Selanjutnya, ketika hidup bertapa berkembang menjadi hidup membiara dengan segala aturannya, formation religius berkembang pula menjadi kegiatan religius yang dilembagakan untuk orang masuk dalam biara. mereka dilatih dan dididik menurut pola hidup tertentu, yang dialami sebagai jalan menuju kesempurnaan hidup”.

Formatio religius di dalamnya menyangkut unsur pembinaan. “Pembinaan”

merupakan suatu usaha “pembentukan” anggota religius dalam proses terus menerus

sampai tercapainya kepribadian yang utuh dan kehidupan religius yang mantap”

(Pujaharsana dalam Rohani 1986: 197). Masa pembinaan seorang religius tidak hanya

terbatas waktu postulan, novisiat dan masa yunior tetapi meliputi masa sesudah kaul

kekal, bahkan proses pembinaan sepanjang hidup. Dalam Kongregasi SFS tim

formator yang akan mengatur proses dan program pembinaan bagi setiap jenjang

suster. Hal ini mengingat bahwa kaul kekal bukan akhir dari pembinaan. Pembinaan

terus menerus dapat membentuk pribadi religius memiliki kemantapan sikap dan arah

hidup, dewasa dalam hidup bersama maupun masyarakat.

Pembinaan hidup religius perlu dilakukan terutama untuk kelangsungan hidup

panggilan. “Selama seluruh hidup para religius hendaknya dengan tekun melanjutkan

pembinaan rohani, doctrinal dan praktis dan para pemimpin hendaknya menyediakan

sarana dan waktu untuk itu” (KHK Kan 661).

Pembinaan yang diberikan kepada para religius perlu diberikan untuk membina

iman para religius pada khusunya dalam rangka untuk mengembangkan iman dan

mengolah hidupnya. Kehidupan sebagai religius perlu di olah dengan baik karena

dalam kehidupan bermasyarakat kita ditantang untuk menjadi garam serta terang bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

77

seama lewat apa yang ada, sehingga kedewasaan perlu kita miliki sehingga siap untuk

bekerja bagi sesama.

Kesetiaan pada panggilan dan pelayanan kepada Gereja menuntut dari para suster bahwa sesudah mengikrarkan profesi kekal mereka masih selalu mengusahakan perkembangan dan pendalaman rohani terus menerus secara tanggungjawab bersama. Dengan mengandalkan kesetiaan Ilahi dan menyadari tanggungjawab sebagai rekan suster satu sama lain, hendaknya mereka saling membantu untuk berkembang baik secara pribadi maupun bersama-sama sampai pada kepenuhan hidup yang menjadi tujuan Kristus memanggilnya. (Konst pasal 114).

Sebagai seorang yang telah mengucapkan janji setia dalam profesi maka perlulah

menjaga dan memelihara semangat doa demi kesetiaan kepada panggilan. Tujuan

pembinaan religius adalah memungkinkan para calon hidup religius dan anggota-

anggota muda yang sudah profesi, menemukan dan kemudian mengasimilasikan dan

memperdalam apa yang menjadi jati diri religius. PPLLR (1992: art 6:14). Dari

ungkapan itu mau mengatakan bahwa penghayatan hidup religius perlu terus dipupuk

agar tetap hidup sehingga makin hari semakin mampu mengenali jati dirinya.

Kaum religius sendiri secara individual memikul tanggungjawab pertama untuk menyatakan “ya” kepada panggilan yang telah diterima dan untuk menerima semua akibat jawaban ini, hal ini tidaklah terutama terdapat dalam tertib akal budi, tetapi menyangkut seluruh hidup. Panggilan dan tindakan Allah, sama seperti kasihnya selalu baru: situasi-situasi sejarah tidak akan pernah terulang. Olah karenanya seorang yang terpanggil tiada henti-hentinya diajak untuk memberikan jawaban penuh perhatian, barudan bertanggungjawab. Perjalanan setiap religius akan mengingatkan perjalanan umat Allah dalam pengungsian dan juga perkembangan yang berlangsung perlahan-lahan murid-murid, yang lamban percaya tetapi akhirnya, berkobar-kobar dengan semangatnya ketika Tuhan bangkit memperlihatkan diri-Nya kepada mereka. Hal ini menunjukkan sejauh manakah pembinaan seorang religius harus dipribadikan. Oleh karenanya hal itu akan menjadi masalah yang amat menarik hati nurani dan tanggungjawab pribadi setiap religius, sehingga mereka menanamkan di dalam kalbu mereka nilai-nilai hidup religius, dan serentak pula, peranan hidup yang dianjurkan kepada mereka oleh pembimbing pembinaan sehingga mereka menemukan di dalam diri mereka sendiri pembenaran untuk pilihan-pilihan praktis mereka dan menemukan dalam Roh pemcipta dinamisme fundamental mereka. Oleh karenanya, keseimbangan yang tepat haruslah ditemukan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

78

antara pembinaan kelompok dan pembinaan setiap pribadi, diantara penghargaan terhadap waktu yang disediakan untuk setiap tahap pembinaan dan penyesuaiannya dengan irama hidup individu (PPLLR No.16 (1992: art 29).

Dari pernyataan diatas tertuliskan bahwa pembinaan dilakukan secara pribadi maupun

kelompok untuk memperoleh hasil yaitu keseimbangan hidup religius. Pembinaan

yang dilakukan sesuai dengan tahap pembinaan yang ada dalam setiap lembaga hidup

bakti. Para suster SFS perlu pembinaan terus menerus baik secara pribadi maupun

bersama demi perutusan. Pembinaan secara personal menjadi dasar dalam proses

pembinaan seseorang, sehingga diharapkan sebelum membina orang lain, terlebih

dahulu ia mampu membina dirinya sendiri sehingga dapat menjadi saksi kasih Kristus

yang memancar terang kepada sesama.

2. Tujuan On Going Formation

Manusia diharapkan untuk dapat bertumbuh dan pertumbuhan itu

membutuhkan suatu proses. Untuk mencapai suatu tahap kedewasaan seorang religius

memerlukan juga proses pembinaan. Dalam PPLLR (1992: art.1) “memperkenalkan

mereka dengan hidup religius dan membantu mereka menyadari ciri khas di dalam

gereja, terutama ditujukan untuk membantu para religius pria dan wanita menyadari

kesatuan hidup mereka dalam Kristus melalui Roh. dengan memadukan secara

harmonis unsur-unsur rohani, apostolic, doctrinal dan praktis”.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka formation religius dapat memberikan

kepada religius suatu arah yang menjadi dasar hidupnya sehingga tidak mudah untuk

berbalik arah. Dalam arah dasar pendidikan Tarekat suster Fransiskan Sukabumi hal

31dikatakan bahwa tujuan pembinaan lanjutan adalah sebagai berikut: Memelihara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

79

semangat doa demi kesetiaan kepada panggilanNya, membaharui diri terus menerus

dalam hidup religius, mampu menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan hidup,

mampu mengembangkan profesinya sesuai dengan tuntutan zaman, kerasulan Tarekat

dan Gereja, menerima segala perubahan yang terjadi (fisik, psikis, rohani) dan terbuka

menerima nilai-nilai baru, agar tetap membuahkan kerasulan yang efektif dalam

hidupnya, mengembangkan sikap lepas bebas terhadap semua yang menjadi pegangan

dan kebanggaan (posisi, prestasi, ambisi, kemampuan).

Dalam berbagai hal di atas sebagai tujuan yang nantinya ingin dicapai bahwa

pembinaan dalam on going formation akan semakin mengembangkan hidup seseorang

sehingga menjadi pribadi yang dewasa dan tangguh, berkembang secara rohani dan

keprobadiannya. Perkembangan akan dapat dirasakan apabila religius mau

mengembangkan diri lewat pekerjaan, studi, komunitas, doa sehingga menjadi pribadi

yang sejati. Perkembangan rohani mampu dirasakan oleh setiap orang memalui

kehadiran dan kehidupannya sehari-hari. (Arah dasar Pendidikan Suster SFS,

2001:32).

3. On Going Formation melalui Katekese

On Going formation adalah salah satu bentuk pembinaan. Dalam proses

pembinaan ini ada banyak metode untuk dapat mencapai perkembangan diri yang

optimal. Salah satu cara yang dapat dipergunakan dalam pembinaan adalah melalui

metode katekese. Dalam proses katekese ada unsur-unsur yang cocok dipergunakan

khususnya dalam pembinaan, karena katekese bertitik tolak pada pengalaman peserta.

Peserta menjadi unsur utama dalam katekese, pemimpin pertemuan hanya sebagai

fasilitator. Katekese ini memampukan orang untuk mau berefleksi dan membangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

80

niat untuk dapat berkembang lebih baik. Katekese ini menjadi salah satu pilihan dalam

usaha untuk semakin mengembangkan kwalitas hidup. Maka para suster SFS perlu

terus menerus membina dan mengolah penghayatan hidup bakti demi tugas perutusan.

Salah satu cara pembinaan diri terus-menerus adalah katekese.

B. Katekese Sebagai salah satu usaha untuk On going Formation para Suster

Fransiskan Sukabumi

Katekese merupakan salah satu bentuk pewartaan gereja. Pewartaan itu

bertujuan untuk menghantar orang menjadi murid Kristus, sesuai pesan-Nya kepada

para murid setelah kebangkitan: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Mat

28:19). Katekese terus mengalami perkembangan sesuai dengan situasi umat dan

pengalaman hidup umat yang dihadapi dan dialami. Hal ini dikarenakan umat kristiani

sebagai subyek katekese tidak dapat dipisahkan dari lingkungan tempat mereka

tinggal, yang terus menerus mengalami perubahan setiap harinya. Katekese sebagai

sarana untuk pembinaan bagi para suster Fransiskan Sukabumi maka di bawah ini

akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan katekese.

1. Pengertian Katekese

Istilah katekese berasal dari kata Yunani”katechein” bentuk dari akar kata

“kat” yang berarti pergi atau meluas dan “echo” yang atrinya menggemakan atau

menyuarakan ke luar. Berdasarkan bentuk kata tersebut kata “katechein” berarti

menggemakan atau menyuarakan keluar. Kata “katechein” digunakan oleh orang

Kristen untuk menyampaikan perbagai harta kekayaan iman gereja seprti ajaran Tuhan

dan Gereja serta keadaan manusia dalam hidup kongrte sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

81

Dalam rangka pengembangan kehidupan umat beriman Paus Yohanes Paulus II

mengartikan katekese sebagai berikut:

Katekese adalah pembinaan iman bagi anak-anak, kaum muda, dan orang-orang dewasa adalam iman, khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristiani, yang pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen (CT, art.18).

Rumusan di atas memandang katekese sebagai pembinaan iman bagi semua orang

beriman. Pembinaan iman di atas ditujukan bagi siapa saja tanpa ada diskriminasi

warna kulit, budaya, kaya atau miskin dan yang lainnya. Hal yang utama dalam

kegiatan katekese adalah menyampaikan ajaran Kristen secara terus menerus dan

teratur kepada anak-anak, kaum muda dan orang dewasa agar mereka semua menuju

pada kedewasaan iman dan kepenuhan hidup Kristen.

Dalam konstitusi Suster Fransiskan Sukabumi tidak dibicarakan mengenai

katekese, tetapi dalam pembinaan bagi anggotanya penghayatan spiritualitas

merupakan awal dan menuntut kesediaan untuk terus menerus diperbaharui dan

diperdalam hidupnya menjadi pribadi yang utuh. Pembaharuan dan ketahanan hidup

Tarekat tergantung pada pembinaan para anggota. Pembinaan bermaksud mendalami

hidup mereka secara terus menerus dalam Yesus Kristus. Hal ini juga mencakup

bantuan untuk perkembangan pribadi masing-masing suster secara menyeluruh.

(Konst. Pasal: 68)

2. Tujuan Katekese

Dalam anjuran apostolic Catechesi Tradendae artikel 5, Sri Paus Yohanes

Paulus II menegaskan bahwa tujuan katekese adalah: “Bukan saja menghubungkan

umat dengan Yesus Kristus, melainkan mengundangnya untuk memasuki persekutuan

hidup mesra dengan-Nya. Hanya Dialah, yang dapat membimbing kita kepada cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

82

kasih Bapa dalam Roh dan mengajak kita ikut serta menghayati hidup Tritunggal

kudus”.

Katekese bertujuan untuk mengembangkan iman dan penghayatan hidup

sebagai pribadi yang dicintai Tuhan dengan segala keberadaan kita. Persekutuan hidup

mesra dengan Tuhan mengandaikan adanya relasi saling memahami dan mengerti

sehingga relasi personal itu dapat tercipta. Dengan relasi personal manusi masuk

dalam persekutuan mesra dengan Tuhan. Tujuan ini relevan dengan apa yang tertulis

dalam konstitusi Suster Fransiskan Sukabumi pasal: 68 yang menyatakan pembinaan

religius bermaksud mendalami hidup secara terus menerus dalam Yesus Kristus,

seterusnya akan memajukan doa dan pengenalan lebih dalam akan Allah, dan

menyadarkan kita betapa tergantungnya kita akan rahmat Allah.

Paus Yohanes paulus II dalam dokumen yang sama lebih lanjut mengatakan,

“Tujuan khas katekese ialah: berkat bantuan Allah mengembangkan iman yang baru

mulai tumbuh, dan dari hari ke hari memekarkan menuju kepenuhannya serta makin

memantapkan peri hidup Kristen umat beriman, muda maupun tua” (CT, art.20).

Katekese pertama-tama ditujukan kepada mereka yang imannya baru bertumbuh,

untuk membantu umat mampu berkembang menuju kepenuhan hidup Kristen.

Demikian pula bantuan untuk memperkembangkan pribadi masing-msing secara

menyeluruh (Konst. Pasal:78).

Tujuan komunikasi iman menurut PKKI II ialah:

Supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman kita sehari-hari, dan kita bertobat (Metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari kehadiran-Nya dalam kenyataan sehari-hari: dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih, dan semakin dikukuhkan hidup Kristiani kita, pula kita semakin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas mewujudkan tugas Gereja setempat, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

83

mengkokohkan Gereja semesta, sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita di tengah masyarakat (Yoseph Lalu, 2005:5). Pendalaman iman yang terus menerus berarti perluasan pengalaman

pertobatan. Pertobatan dapat dimengerti sebagai berbaliknya orang dalam memandang

hidupnya dan kehidupan ini dari perseptif relasi dengan Allah. Dalam kaitannya

dengan katekese, bagi suster Fransiskan Sukabumi katekese bertujuan untuk

mengembangkan dan memperdalam kesatuan dengan Allah, sehingga semakin bersatu

erat dengan Kristus.

Direktorium Kateketik Umum (DKU, art. 46), menguraikan tujuan katekese

ialah: membimbing orang-orang Kristen secara individu dan kelompok menuju iman

yang dewasa, maka katekese haruslah tetap setia untuk menyajikan seluruh kekayaan

warisan Kristen. Dewasa dalam iman berarti iman yang utuh, yakni seimbang dan

terpadu antara rasio, afeksi, dan tindakannya. Hal ini berciri antara lain: tidak kekanak-

kanakan, tidak takut menghadapi (berdialog dengan) umat lain, satu antara rumus

(kata) yang diucapkan dan tindakannya (Dapiyanta (2001:12) Selain itu dewasa dalam

iman dihayati dalam konteks: perayaan, persaudaraan, pelayanan, kesaksian secara

terpadu dalam hidup. Iman yang dewasa tidak akan didapatkan dalam sekali jalan,

untuk mencapai iman yang mendalam maka perlu proses terus menerus.

3. Isi Katekese

Paus Yohanes Paulus II dalam Dokumen Catechesi Trandendae artikel 26

menyatakan:

Katekese merupakan suatu momen atau aspek dalam pewartaan Injil, isinya juga tidak dapat lain kecuali isi pewartaan Injil sendiri secara menyeluruh. Satu-satunya amanat-yakni Warta Gembira Keselamatan, yang telah didengar sekali atau ratusan kali, dan telah diterima setulus hati, dalam katekese terus menerus didalami melalui refleksi dan studi sistematis, melalui kesadaran akan gema pantulannya dalam kehidupan pribadi seseorang, suatu kesadaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

84

meminta komitmen yang semakin penuh dan dengan mengintegrasikannya dalam keseluruhan yang organis dan selaras, yakni perihidup Kristen dalam masyarakat dan dunia.

Isi katekese yang menjadi inti dari pewartaan Injil adalah Allah dan seluruh

misteri keselamatan dan pribadi-Nya. Kehadiran Kristus di dunia menjadi bukti kasih

Allah yang sungguh-sungguh mencintai manusia secara langsung dalam karya

keselamatan-Nya. Kabar gembira pembebasan tersebut menjadi sumber iman, harapan

dan kekuatan hidup setiap jemaat. Warta gembira karya penyelamatan Allah selalu

bersifat diagonal Allah menawarkan dan mengundang jemaat untuk mampu

mendengarkan, menerima serta menanggapinya di dalam kehidupan sehari-hari. Allah

yang misteri tidak dapat langsung dikenali manusia tetapi perlu dipahami dan perlu

didalami lebih lanjut melalui proses yang terus menerus. Kita perlu mewujudkan warta

gembira secara konkret secara serius terus diperjuangkan.

Bagi tarekat Suster Fransiskan Sukabumi, isi katekese adalah Kristus. Kristus

menjadi sumber dan pusat hidup religius. Dalam tujuan berdirinya tarekat menyatakan

bahwa:

Tarekat Suster-suter Fransiskan Sukabumi adalah suatu persaudaraan yang terdiri atas pribadi yang terdorong oleh ilham Ilahi mau menghayati dan meneruskan cita-cita Moeder rosa de Bie yaitu: mengusahakan penyucian para anggotanya yang berdevosikan pada perjuangan dan penderitaan yesus yang miskin dan tersalib dengan hidup dalam semangat doa dan kontemplasi tobat dan silih, serta pelayanan cinta seturut teladan Fransiskus Assisi.(Eeuwferst-pr. BOZ)

Allah yang menjadi pendorong untuk mampu menghayati hidup Yesus. Illahi yang

menjadi daya pendorong bagi para suster untuk dapat mengidupi semangat Kristus

yang miskin dan tersalib. Maka pada akhirnya para suster diajak untuk selalu berpusat

kepada Yesus Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

85

4. Model Katekese Shared Christian Praxis

Shared Christian Praxis (SCP) sebagai model berkatekese untuk membantu

para suster agar semakin memahami dan menghayati semangat peniten rekolek, karena

model ini memungkinkan terjadinya dialog partisipatif antar peserta ketekese.

Katekese model SCP lebih cocok sebagai usaha pembinaan, sebab bersifat dialogis-

partisipatif, menekankan kemitraan dan dalam penyelenggaraannya menempatkan

peserta sebagai subyek. Model ini lebih menekankan komunikasi iman dan partisipatif

peserta dalam keseluruhan katekese. Selain itu model ini mendorong peserta untuk

aktif berdialog dan merefleksikan pengalaman hidupnya.

Model katekese ini dapat dikatakan sebagai model praksis, karena dari

pengalaman hidup peserta yang direfleksikan secara kritis dan dikonfrontasikan

dengan pengalaman iman dan visi kristiani supaya muncul aikap dan kesadaran baru

yang memberi motivasi pada keterlibatan baru (Sumarno Ds, 2007:14-15).

Model Shared Christian Praxis memiliki tiga komponen yaitu Praxis, Kristiani

dan Shared. adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Praxis

Praxis dalam pengertian model katekese merupakan tindakan manusia yang

direfleksikan. Praxis sebagai tindakan meliputi seluruh keterlibatan manusia dalam

dunia yang mempunyai tujuan untuk perubahan hidup yang meliputi kesatuan antara

praktek dan teori.

Praxis mempunyai tiga unsur pembentukan yang saling berkaitan yaitu

aktivitas, refleksi, dan kreativitas. Ketiganya untuk membangkitakan imaginasi,

meneguhkan dan mendorong praxis baru yang dipertanggungjawabkan secara etis, dan

moral. Unsus pertama, aktivitas meliputi kegiatan mental dan fisik, kesadaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

86

tindakan personal dan sosial, hidup pribadi dan kegiatan bersama yang merupakan

medan untuk mewujudkan diri manusia. Unsur kedua adalah refleksi menekankan

refleksi kritis terhadap tindakan historis pribadi dan sosial dalam masa lampau

terhadap praxis pribadi dan kehidupan bersama masyarakat serta terhadap”Tradisi”

dan “Visi” iman kristiani sepanjang sejarah. Unsur ketiga, kreativitas merupakan

perpaduan antara aktivitas dan refleksi yang menekankan sikap transenden manusia

dalam dinamika menuju masa depan yang terus berkembang sehingga melahirkan

praksis baru (Sumarno Ds, 2007:15).

b. Kristiani

Kristiani adalah mengusahakan agar kekayaan iman Kristiani sepanjang sejarah

dan Visinya semakin terjangkau dan relevan untuk peserta. Kekayaan kristiani yang

ditekankan dalam model ini adalah pengalaman iman tradisi Kristiani sepanjang

sejarah dan visinya.

Tradisi Kristiani mengungkapkan realitas iman jemaat yang hidup dan sungguh

dihidupi. ini merupakan tanggapan manusia terhadap wahyu Allah yang terlaksana

dalam hidup sebagai realitas iman dan tradisi senantiasa mengundang keterlibatan

praktis. Visi kristiani menegaskan tuntutan dan janji Allah yang terkandung dalam

tradisi, tanggungjawab dan pengutusan orang kristiani sebagai jalan untuk menghidupi

semangat dan sikap kemuridan (Groome, 1997: 3).

c. Sharing

Sharing berarti berbagi rasa, pangalaman, pengetahuan serta saling

mendengarkan pengalaman orang lain. Dalam berdialog ada dua unsur penting, yakni

mendengarkan dan berbicara. Berbicara berarti menyampaikan suatu gagasan atau ide,

atau pengalaman yang terjadi dalam dirinya. Didasari oleh sikap keterbukaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

87

kejujuran, serta kerendahan hati. mendengarkan berarti mendengar dengan hati dan

rasa tentang apa yang dikomunikasikan oleh orang lain. Dengan mendengarkan orang

lain peserta dapat menemukan diri sendiri dan menemukan kehendak Allah (Sumarno

Ds, 2007:16-17).

Ada tiga hal yang pokok dalam keseluruhan proses katekese SCP. Pertama

peserta diajak untuk mengumuli pengalaman hidupnya. Kedua, pengalamana iman

tersebut direnungkan dan dikonfrontasikan dengan kitab suci atau tradisi gereja.

Ketiga, dengan refleksi pengalaman iman yang telah dikonfortasikan dengan Kitab

Suci dan tradisi Gereja, peserta diharapkan mampu membangun pemahaman,

kesadaran, maupun tindakan baru dalam rangka meningkatkan perkembangan hidup

beriman.

Katekese model SCP diperkenalkan pertama kali oleh Thomas H. Groome.

Model katekese ini dapat dimulai dengan langkah pendahuluan atau shering disebut

langkah nol. Langkah ini dimaksudkan untuk pemusatan aktivitas peserta dan dapat

juga digunakan untuk membantu peserta menukan topic dengan bertolak dari

kehidupan konkret. Topik itu selanjutnya menjadi tema dasar pertemuan. Sarana yang

digunakan dapat berupa cerita, poster, video, kaset suara, film atau sarana pendukung

yang lain dalam katekese. Pada langkah ini pendamping berperan untuk membantu

peserta supaya bersama-sama merumuskan prioritas tema yang akan diproses pada

langkah selanjutnya.

1). Langkah pertama: Pengungkapan pengalaman faktual

Langkah pertama ini pada intinya mengajak peseta untuk mengungkapkan

pengalamannya atau permasalahan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.

Pengalaman hidup faktual ini dapat berupa pengalaman hidup semdiri, permasalahn

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

88

hidup dimasyarakat atau gabungan. Melalui proses ini peserta membagikan

pengalaman yang sungguh dialaminya.

Cara pengungkapan pengalaman factual ini dapat dibantu dengan berbagai

sarana, misalnya cerita, puisi, drama pendek, lambang, foto, poster dan lain

sebagainya. Dalam mengungkapkan pengalamannya ada kebebasan untuk

mengungkapkan perasaan, nilai, sikap, keyakinan maupun keprcayaan akan suatu

pengalaman. Pada langkah ini peserta diharapkan sampai pada kesadaran dan tindakan

yang tepat terhadap pengalaman hidupnya sendiri.

Dalam langkah ini peran dan tanggungjawab pembimbing ialah pertama

menjadi fasilitator yang menciptakan suasana pertemuan menjadi hangat dan

mendukung peserta untuk membagikan praxis hidupnya, kedua merumuskan

pertanyaan-pertanyaan yang jelas, terarah, tidak menyinggung harga diri orang lain,

sesuai latar belakang peserta, dan bersifat terbuka dan obyektif (Sumarno Ds, 2011:19)

2). Langkah kedua : mendalami pengalaman hidup peserta

Pada langkah kedua memiliki tujuan memperdalam saat refleksi dan mengantar

peserta pada kesadaran kritis akan pengalaman hidup dan tindakannya yang meliputi:

pemahaman kritis dan sosial (alasan, minat, asumsi), kenangan analitis dan sosial

(sumber-sumber historis), dan imajinisai kreatif dan sosial (harapan konsekuensi

historis).

Dalam langkah ini pembimbing memiliki tanggungjawab: menciptakan

suasana pertemuan yang menghormati dan mendukung setiap gagasan serta

sumbangan peserta saran peserta, mengundang refleksi kritis setiap peserta,

mendorong peserta supaya mengadakan dialog dan penegasan bersama yang bertujuan

memperdalam, menguji pemahaman, kenangan dan imajinasi peserta, mengajak setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

89

peserta untuk berbicara, menggunakan pertanyaan yang menggali tidak

menginterogasi dan mengganggu harga diri dan apa yang dirahasiakan oleh peserta

dan menyadari kondisi peserta, lebih-lebih mereka yang tidak biasa melakukan refleksi

kritis terhadap pengalaman hidupnya (Sumarno, Ds, 2011:20).

3). Langkah ketiga: menggali pengalaman kristiani

Langkah ketiga ini mempunyai tujuan mengkomunikasikan nilai-nilai Tradisi

dan Visi Kristiani agar lebih terjangkau dan lebih mengena untuk kehidupan peserta

yang konteks dan latar belakang kebudayaannya berlainan.

Tradisi kristiani mengungkapkan pewahyuan diri dan kehendak Allah yang

memuncak dalam misteri hidup dan karya Yesus Kristus serta mengungkapkan

tanggapan manusia atas pewahyuan tersebut. Sifat pewahyuan adalah: dialogal dan

menyejarah dan normative seperti terungkap dalam KS, dogma, pengajaran gereja,

liturgi, spiritualitas, devosi, seni dalam gereja, kepemimpinan dan kehidupan jemaat

beriman. Walaupun bersifat normative, namun supaya menjadi relevan, perlu

ditafsirkan. (Sumarno, Ds: 20-21)

Peranan pembimbing adalah pertama menghormati Tradisi dan visi Kristiani

sebagai yang otentik dan normative, kedua cara dan isi tafsiran bertujuan memberikan

informasi dan membantu peserta agar nilai-nilai Tradisi dan visi Kristiani menjadi

miliknya, ketiga, menggunakan metode yang tepat, pembimbing bisa menggunakan

metode kuliah, diskusi kelompok, memanfaatkan produk-produk audio-visual,

keempat, bersifat tidak mendikte tetapi mengantar peserta ke tingkat kesadaran, tidak

mengulang-ulang rumusan, tidak bersikap sebagai “guru’, adakalanya bersikap sebagai

“murid” yang siap belajar. Kelima, tafsiran dari pembimbing mengikutsertakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

90

kesaksian iman, harapan, dan hidupnya sendiri, keenam, harus membuat persiapan

yang matang dan studi sendiri (Sumarno Ds, 2011:21)

4). Langkah keempat: Menerapkan Iman Kristiani dalam situasi konkret peserta

Langkah ini lebih menekankan interpretasi yang dialektis antara tradisi dan visi

factual peserta dengan tradisi dan visi Kristiani yang akan melahirkan kesadaran sikap

dan niat baru sebagai jemaat kristiani. Tujuan dari langkah ini adalah mengajak

peserta, berdasarkan Tradisi dan visi kristiani menemukan bagi dirinya nilai hidup

yang hendak digarisbawahi, dipertahankan dan dikembangkan. Di satu pihak peserta

mengintegrasikan nilai-nilai hidup mereka ke dalam Tradisi dan visi Kristiani, dilain

pihak mempersonalisasikan dan memperkaya dinamika Tradisi dan visi Kristiani

(Sumarno Ds, 2011:21)

Peranan pembimbing pada langkah ini adalah menghormati kebebasan dan

hasil penegasan peserta yang menolak tafsir pembimbing, meyakinkan peserta bahwa

mereka mampu mempertemukan nilai pengalaman hidup dan visi mereka dengan nilai

Tradisi dan visi Kristiani, mendorong peserta merubah sikap dari pendengar pasif

menjadi pihak yang aktif, menyadari bahwa tafsir pembimbing bukan kata mati,

mendengarkan dengan hati tanggapan, pendapat, dan pemikiran peserta (Sumarno Ds,

2011:22).

5). Langkah kelima: mengusahakan aksi konkret

Langkah kelima ini mengajak peserta agar sampai pada keputusan praktis yang

dipahami sebagai tanggapan jemaat terhadap pewahyuan Allah yang terus menerus

berlangsung di dalam sejarah kehidupan manusia dalam kontinuitas denga tradisi

Gereja sepanjang sejarah dan visi Kristiani. Keprihatinannya adalah praktis yakni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

91

mendorong keterlibatan baru dengan jalan mengusahkan metanoia:pertobatan pribadi

dan sosial (Sumarno Ds, 2011:22)

Sesuai dengan tujuan langkah ini pembimbing bertanggungjawab menyadari

hakekat praktis, inovatif dan transformative dari langkah ini, merumuskan pertanyaan

operational yang membantu ke arah yang menekankan sikap optimis yang realistis

pada peserta, dapat merangkum hasil langkah pertama sampai keempat, supaya dapat

lebih membantu peserta mengusahakan supaya peserta sampai pada keputusan pribadi

dan bersama, dan sebagai penutup peserta diajak merayakan liturgi sederhana untuk

mendoakan keputusan (Sumarno Ds, 20011:22)

5. Relevansi Katekese Dalam Upaya Menyuburkan Semangat Peniten Rekolek

Dalam upaya untuk menyuburkan semangat peniten rekolek, katekese sangat

relevan untuk pembinaan. Katekese adalah suatu model pembinaan yang dapat

dipergunakan oleh para suster SFS untuk semakin mengembangkan hidup berimannya.

Program katekese dengan model SCP (Shared Christian Praxis) sangat cocok untuk

pembinaan para suster SFS, karena sifatnya yang dialogis partisipatif dengan

menekankan keterbukaan dan kerjasama. Proses pelaksanaan, peserta sebagai subyek,

pergulatan, keprihatinan dan harapan peserta mendapat tempat utama. Katekese

model ini memiliki pendekatan yang multi arah (Groome, 1997:1). Katekese sebagai

komunikasi iman atau sharing pengalaman iman membantu para suster SFS, agar

saling memperkaya, saling meneguhkan dalam perjalanan hidup panggilan dan saling

menguatkan dalam penghayatan iman yang semakin menyerupai Yesus yang tersalib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

92

C. Usulan Program Pembinaan Suster Fransiskan Sukabumi

1. Pengertian Program Pembinaan

Menurut kamus bahasa Indonesia (1997:490) program adalah rancangan atas

sesuatu yang akan dikerjakan. Program biasanya berhubungan dengan suatu yang

diatur sehingga dapat dilaksanakan oleh pihak yang berkepentingan. Dalam konstitusi

SFS dijelaskan bahwa pentingnya melakukan program pembinaan karena pembinaan

bagi para suster SFS berlangsung seumur hidup dan berkelanjutan. Maka manusia

perlu berkembang dari waktu ke waktu. menyempurnakan diri untuk semakin menjadi

lebih baik. Pembinaan para suster SFS adalah segala usaha pembinaan, membaharuan

terus menerus, untuk mengembangkan diri setiap anggota kongregasi (ADP SFS

Art.9:1).

2. Latar belakang Program pembinaan

Pedoman Pembinaan Dalam Lembaga Religius yang dikeluarkan Kongregasi

untuk lembaga Hidup Bakti dan Serikat kerasulan (Roma: 1990, Art.66) menyebutkan:

“Selama hidup para religius hendaknya dengan tekun mengikuti pengembangan

rohani, ilmiah, dan praktis, para pemimpin hendaknya memikirkan kemudahan dan

waktu untuk itu” (KHK, kanon: 661): “Karena itu setiap lembagareligius

merencanakan dan mewujudkan suatu program pembinaan yang tetap, yangcocok

untuk semua anggotanya.

Vita Consecrata, Art: 69 menyatakan bahwa pembinaan terus menerus

menegaskan bahwa: “Pembinaan awal berkaitan erat dengan pembinaan terus

menerus, dan sementara itu menciptakan kesediaan pada siapa pun untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

93

mem[ersilahkan diri dibina setiap hari....tidak seorang pun dikecualikan dari kewajiban

bertumbuh secara manusiawi sebagai religius.”

Pembentukan diri terus menerus adalah konsekuensi sebagai pribadi yang mau

berkembang. Sebagai SFS juga diharapkan mampu mengembangkan hidupnya bukan

hanya dari segi jasmani tetapi terutama segi rohaninya. Maka diharapakan menjadi

pribadi yang memiliki kesetiaan pada panggilan religius, mampu menghadapi

tantangan, mengembangakan potensi dirinya dengan baik sesuai tuntutan zaman,

mengembangkan sikap lepas bebas, serta bahagia dalam kehidupannya.

Di Bawah ini merupakan hasil wawancara secara tertulis kepada para suster

SFS berkaitan dengan penghayatan peniten Rekolek

P1. Semangat peniten rekolek adalah pedoa dan pentobat dimana kita diajak untuk

terus menerus memberi diri untuk menuju pada kesempurnaan. Tantangan untuk

mengidupi semangat peniten rekolek adalah dengan diri sendiri (ada malas,

egois, terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga mengabaikan hidup doa). Suka

menunda-nunda waktu, tidak disiplin, pengaruh kemajuan iptek dan terpengaruh

lingkungan membuat kita lupa akan hidup doa serta adanya kejenuhan, lelah.

Usaha yang dilakukan untuk semakin mengidupi dengan melakukan rekonsiliasi

terus menerus (Refleksi).

P2. Semangat Peniten adalah spirit yang harus dihayati dan dihidupi serta dibatinkan

sehingga membawa pribadi pada pembaharuan terus menerus. Tantangan yang

dihadapi adalah: mengalami kemalasan, kurang bisa mengendalikan diri, sikap

kurang mampu melepas kelekatan, kurang terbuka akan karya Allah. Usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

94

untuk semakin menghidupi adalah setia dalam hidup doa, mengupayakan

matiraga, kehendak, makanan, pengendalian diri dalam berkehendak.

P3. Seorang peniten rekolek harus bersemangat dalam menghayati kasih Yesus

Kristus Injili, bersemangat dalam membina hidup persaudaraan, semangat tobat

doa, pelayanan dan kesederhanaan menjadi penopang dalam hidup hariannya.

Tantangan mengalami pasang surut kadang bersemangat dalam mengejar

kehidupan yang lebih baik pribadi yang bermutu kadang juga kurang berlaku

bijaksana. Usaha untuk semakin menghidupi adalah bertekun untuk mewujudkan

apa yang saya tuliskan, berdoa memohon rahmat Tuhan dan bersyukur atas

segala anugerah yang telah diterima dalam hidup ini, serta belajar dari para

saudari entah perkataan dan perbuatan yang baik.

P4. Semangat tobat pendoa bahwa hidup seseorang harus selalu berani

memperbahari diri terus menerus itu berbuah dalam kehidupan sehari-hari lewat

tugas perutusan dan kerasulannya. Tantangan adalah kelemahan diri sendiri

(malas, merasa sudah baik, tidak tahu), kesibukan karya sehingga tidak mampu

menyeimbangkan antara doa dan karya hidup persaudaraan, mapan tidak berani

berubah tidak berani mengambil jarak, kurang lepas bebas terhadap orang, tugas,

tempat, jabatan. Usaha untuk semakin menhidupi adalah menyeimbangkan diri

antara doa, karya, persaudaraaan, belajar rendah hati, menerima situasi dan sikap

kritis, kreatif dan memaknainya sebagai bekal hidup, belajar untuk lepas bebas

berani berubah menjadi lebih baik setiap hari, berusaha agar semangat peniten

rekolek menjadi milik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

95

P5. Semangat yang dilandasi dengan semangat untuk berdoa dan tobat. Tantangan

adalah sebagai pendoa sering kurang kesadaran dalam melaksanakannya,

kemalasan dan kurang bisa mengatur waktu. Semangat pertobatan misalnya

dalam mengubah keenderungan yang kurang baik ketika sudah mengalami

kegagalan terkadang tidak mau berusaha lagi. Usaha untuk semakin menghidupi

adalah mau memulai lagi untuk berbuat baik dari hal-hal yang kecil.

P6. Semangat yang diwariskan oleh ibu pendiri yang perlu dijadikan milik bagi

setiap anggotanya yakni semangat doa, tobat, pelayanan dan kesederhanaan.

Tantangan dari dalam maupun luar diri yakni tuntutan karya serta keadaan fisk

mempengaruhi karya maupun doa, kelelahan fisik, serta sakit. Usaha yang

dilakukan untuk menghidupi semangat peniten rekolek adalah menyediakan

waktu untuk berdoa baik doa pribadi maupun bersama dan melaksanakan tugas

dengan baik. Matiraga dengan cara mengurangi jam istirahat untuk dapat

menyelesaikan tugas-tugas yang belum selesai.

P7. Semangat pembaharuan diri yang ditopang oleh tobat dan doa terus menerus.

Tantangan dari dalam diri kurang mampu membagi waktu, kurang konsisten,

suka mengampuni diri sendiri, sikap menunda kurang disiplin. Tantangan dari

luar situasi dan kondisi baik dalam persaudaraan dan karya. Usaha untuk

menghidupi semangat peniten rekolek, mau bangkit dari kesalahan, tegas dengan

diri sendiri, berani membatasi kegiatan, punya prinsip untuk dapat melakukan

sesuatu atau mampu memprioritaskan suatu hal.

P8. Peniten rekolek artinya pentobat dan pendoa memiliki hubungan dengan

berdamai sehingga relasi dengan Tuhan secara lebih intens diwujudkan lewat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

96

diri sendiri dan sesama. Tantangan adalah keterbatasan diri dalam pengolahan

diri sehingga muncul kemanusiawian diri yang lebih menonjol seperti egois,

sombong, kurang rendah sehingga menghambat perjumpaan dengan Tuhan dan

sesama. Usaha yang dilakukan untuk semakin menghidupi adalah sadar diri terus

menerus, tekun, memiliki daya juang yang tinggi.

P9. Semangat pentobat dan pendoa merupakan spirit yang menjadi sikap batin

dimana seseorang mengalami perubahan dari hal-hal yang kurang baik menuju

ke hal yang baik dan berkenan pada Allah(tobat) melalui hidup doa yang intens

dengan Tuhan. Tantangan ektrenal; menurunnya keteladanan, melemahnya

hidup doa karena aktifitas jadwal tugas yang semakin banyak, pengaruh Iptek,

serta arus globalisasi. Intern: kadang terlena dalam kesibukan dunia yang semu

dan mengabaikan hidup rohani. Usaha untuk menghidupi adalah mawas diri

sadar akan tujuan hakiki dari pilihan hidup saat ini, membangun sikap reflektif

bukan reaktif, menyadari keberadaan diri sebagai seorang peniten rekolek yang

pentobat dan pendoa.

P10. Semangat peniten adalah semangat untuk dapat melakukan pertobatan terus

menerus memperbaiki diri lebih baik dengan keterbukaan kepada kehendak

Allah. Tantangan dalam menghayati Peniten Rekolek adalah kurangnya

kesadaran diri untuk lebih terbuka membaharui diri. Usaha untuk menghayati

adalah sadar dan breusaha meninggalkan keinginan diri yang kurang baik agar

semakin berani terbuka sadar bahwa harus bertobat dan mau memperbaharui

diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

97

P11 Semangat peniten adalah pentobat, pendoa, kerjakeras dan siap sedia untuk

diutus. Tantangan arus zaman yang semakin pesat kurang menghargai proses.

Usahanya dalah dengan berdoa dan memohon kekuatan dari Tuhan untuk

memampukan saya untuk mencoba menekuni apa yang telah menjadi komitmen

dan pilihan saya.

P12. Peniten rekolek dalah pendoa dan pentobat diajak untuk dapat melakukan

pertobatan terus menerus dan doa menjadi nafas hidup dengan mau akrap

dengan Tuhan. Tantangan sikap malas dan kekuasai oleh keinginan diri. Usaha

menumbuh kembangkan semangat doa dan tobat sebagai religius SFS meskipun

mengalami jatuh bangun.

P13. Peniten rekolek adalah semangat tobat dan doa yang merupakan sumber hidup

bagi SFS. sebagai seorang yang memiliki spiritualitas ini maka diharapkan

dalam kehidupan sungguh menhidupi sebagai seorang pendoa dan pentobat yang

sejati. Tantangan dalam menghayati adalah adanya kemalasan dan egoisme diri

yang kadang menguasai sehingga kurang mau bertobat dan merasa diri hebat.

Usaha yang dilakukan untuk menghayati adalah selalu sadar bahawa saya

seorang SFS yang dipanggil untuk selalu tekun dalan doa dan tobat sehingga

hidup sungguh mencerminkan suatu kedamaian.

P14. Semangat peniten Rekolek adalah semangat sebagai pentobat dan pendoa.

Pentobat artinya menghidupi keseluruhan hidup sebagai wujud pertobatan,

sedangkan pendoa adalah semangat untuk menghidupi dan menghidupkan doa

dalam kehidupan. Tantangan bersifat intern yaitu: kendala dari dalam diri sendiri

bagaimana mampu mengalahkan diri sendiri agar Allah yang bekerja serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

98

semangat keterbukanapa-apaan yang selalu dihadapkan pada kesombongan dan

keegoisan diri. Mangusahakan metanoia, terbuka terhadap pembaharuan diri,

mau selalu dibentuk danmengusahakan sikap reflektif.

Kesimpulannya

Semangat peniten rekolek perlu menjadi milik dan pedoman hidup yang perlu

diusahakan terus menerus secara khusus penghayatan perlu ditingkatkan dalam hal doa

maupun pertobatan.

Tantangan ada dari dua sisi, baik dari dalam maupun luar diri. Tantangan yang

terbesar adalah berasal dari dalam diri seperti: egois, malas, kurang mau berusaha,

tidak disiplin, kurang memiliki daya juang sehingga perlu usaha dalam diri untuk

semakin menyemangati dan bangkit dalam usaha untuk menghidupi semangat peniten

rekolek. Tantangan dari luar misalnya: perkembangan Iptek, pekerjaan, suasana

komunitas dll.

Usaha yang ada dalam diri untuk semakin menyadari dan menghidupi semangat

peniten rekolek serta tekun dalam mengusahakan pertobatan.

Berdasarkan hasil kuisoner diatas maka penulis merasa perlu untuk

mengusulkan Program pembinaan untuk semakin membantu para suster SFS

menghayati spiritualitas peniten rekolek. Para suster SFS yang memiliki semangat

kongregasi sebagai Peniten rekolek (Pentobat dan pendoa) mampu mewujudkan

semangat itu dalam kehidupan sehari-hari sehingga hidup para suster semakin

berkembang baik secara pribadi maupun dalam komunitas. Usulan program ini hanya

sebagai salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk pembinaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

99

3. Tujuan Program pembinaan

Pembinaan ini bertujuan untuk semakin mengembangkan hidup rohani para

suster SFS. melalui program pembinaan yang berkesinambungan maka akan semakin

mengembangkan hidup pribadi para suster juga dalam hidup kebersamaan di dalam

komunitas. Pembinaan ini semakin menumbuhkan nilai-nilai iman kristiani, sehingga

semakin mematangkan cinta kepada Kristus yang menjadi manusia pendoa yang

diwujudkan dalam sikap hidup dan kerasulannya.

4. Tema-tema pembinaan

Menghayati semangat peniten rekolek (pentobat dan pendoa) menjadi hal yang

penting secara khusus bagi Suster Fransiskan Sukabumi, maka penulis mengusulkan

program pembinaan dengan tema umum: “Menghidupi Doa Dan Semangat Peniten

Rekolek Suster Fransiskan Sukabumi”. Peniten rekolek mengandung dua hal penting

yang perlu diusahakan terus menerus bagi pengikut St. Fransiskus secara khusus suster

Fransiskan Sukabumi (SFS). Unsur pertama adalah Doa dan unsur kedua adalah

pertobatan. Dua hal ini menjadi materi pokok dalam kehidupan para suster SFS. Doa

dan pertobatan yang dmemiliki daya dampak baik secara pribadi, komunitas maupun

dalam karya. Para suster SFS perlu memiliki dua sikap ini dala kehidupannya baik

secara pribadi, komunitas maupun dalam karya. Bagaimana mengusahakan untuk

mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka penulis mengusulkan beberapa

tema yang akan membantu para suster untuk mengaktualisasikan hidupnya khususnya

dalam hidup doa, komunitas dan karya. Dalam usulan program ini ditarik garis merah

berkaitan dengan hubungan antara doa dan semangat peniten rekolek yang saling

mendukung sehingga diharapkan bahwa keduanya ada dalam hidup para Suster

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

100

Fransiskan Sukabumi. Keterkaitan antara doa dan semangat peniten rekolek ini dapat

dirasakan dan ditemukan dalam penghayatan pribadi, dalam hidup berkomunitas

maupun dalam karya pelayanan.

Usulan program SCP ini bersifat umum, pengembangan dan pelaksanaannya

disesuaikan dngan keadaan komunitas masing-masing karena mengingat karya

pelayanan yang ditangani oleh para suster satu dengan yang lainnya berbeda. Dengan

usulan program ini diharapkan bahwa para suster makin menghayati dan menghidupi

semangat peniten rekolek dalam kehidupan sehari-hari yang terwujud dalam hidup

pribadi, komunitas maupun karya.

Bahan yang ditawarkan diolah dalam beberapa pertemuan dengan model SCP

(Shared Christian Praxis). Dengan model pertemuan ini diharapkan masing-masing

suster terlibat aktif untuk membangun hidupnya, karena dalam pertemuan ini sharing

pengalaman actual menjadi poin penting. Sharing pengalaman adalah bentuk

komunikasi yang mendalam di mana setiap pribadi diajak untuk terlibat dalam

mendengarkan dengan sepenuh hati, terbuka, jujur, serta kerendahan hati dan mau

berbicara menyampaikan ide dan gagasannya. Atas dasar pertimbangan diatas penulis

membaginya menjadi tiga sub tema:

Tema Umum : “ Menghidupi Doa dan Semangat Peniten Rekolek Suster

Fransiskan Sukabumi”

Tujuan Umum : Bersama pendamping, peserta semakin mampu menghidupi

doa dan semangat peniten rekolek dalam hidup pribadi,

komunitas dan karya dalam kongregasi Sukabumi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

101

Sub Tema Pertama : Suster Fransiskan Sukabumi menghidupi Doa dan Semangat

Peniten Rekolek dalam hidup pribadi

Tujuan : Bersama pendamping, peserta semakin mampu mengidupi doa

dan semangat peniten rekolek dalam hidup pribadi sehingga

menjadi pribadi yang tangguh dalam hidup beriman dengan

mengusahakan keheningan, kedisiplinan dalam doa, dan

refleksi.

Sub Tema Kedua : Suster Fransiskan Sukabumi menghidupi Doa dan semangat

peniten rekolek dalam persaudaraan/ komunitas.

Tujuan : Bersama pendanping, peserta semakin mampu menghidupi doa

dan semangat peniten rekolek dalam persaudaraan/ komunitas,

sehingga menjadi pribadi yang penuh syukur, bahagia, kasih

terhadap sesama anggota komunitas.

Sub Tema ketiga : Suster Fransiskan Sukabumi menghidupi doa dan semangat

peniten rekolek dalam karya perutusan

Tujuan : Bersama pendamping peserta semakin mampu menghidupi

doa dan semangat peniten rekolek dalam karya perutusan

sehingga melayani dengan ketulusan, rela berkorban, murah

hati, dan penuh kasih dalam perutusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

5. Penjabaran Tema Usulan Program Shared Christian Praxis (SCP)

Tema Umum : “ Menghidupi Doa dan Semangat Peniten Rekolek Suster Fransiskan Sukabumi”

Tujuan Umum : Bersama pendamping, peserta semakin mampu menghidupi doa dan semangat peniten rekolek dalam

hidup pribadi, komunitas dan karya dalam kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi.

No Sub Tema Tujuan Sub Tema

Judul Pertemuan Tujuan Pertemuan

Uraian Materi Pertemuan

Metode

Metode Sarana Sumber Bahan

1. Suster Fransiskan Sukabumi menghidupi Doa dan Semangat Peniten Rekolek dalam hidup pribadi

Bersama pendamping, peserta semakin mampu mengidupi doa dan semangat peniten rekolek dalam hidup pribadi sehingga menjadi pribadi yang tangguh dalam hidup beriman dengan

Suster Fransiskan Sukabumi berani mengusahakan keheningan untuk dapat merefleksikan hidupnya dengan baik sehingga menjadi pribadi yang tangguh,

Agar peserta dapat merefleksikan hidupnya dengan baik sehingga menjadi pribadi yang tangguh, sabar dan tekun dalam berdoa.

• Betapa pentingnya keheningan

• Merefleksikan hidup

• Pribadi yang tangguh, sabar serta tekun dalam doa

• Sharing

• Refleksi

• Informasi

• Diskusi Kelompok

• Kitab Suci

• Konstitusi, SFS, 2001

• Teks Cerita: “Doa tiada putus”

• Madah Bakti

• Salib

• Kitab Suci Mat 6: 5-6 Mat 7:7-11

• Konst. SFS. 2001, Pasal 3,34

• Ben Yahya, 1984. Berteduh sebentar dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

mengusahakan keheningan, kedisiplinan dalam doa, dan refleksi.

sabar, dan tekun dalam berdoa.

• Lilin renungan hal. 112-112. Yogyakarta: Kanisius.

• Majalah Utusan Oktober 2002,hal 8 Yogyakarta

2. Suster Fransiskan Sukabumi menghidupi Doa dan semangat peniten rekolek dalam persaudaraan/ komunitas

Bersama pendanping, peserta semakin mampu menghidupi doa dan semangat peniten rekolek dalam persaudaraan/ komunitas SFS, sehingga menjadi pribadi yang penuh syukur, bahagia, kasih terhadap sesama

Suster Fransiskan Sukabumi mengusahakan kasih terhadap sesama dalam komunitas sehingga hidup bahagia, dan penuh syukur

Agar peserta dapat menjadi pribadi SFS yang penuh syukur, bahagia dan kasih terhadap sesama anggota komunitas

• Kasih yang sejati: mengampuni dengan ketulusan hati

• Bahagia sebagai anggota SFS: saling meneguhkan

• Bersyukur dan bahagia atas persaudaraan SFS: peka,

• Sharing

• Refleksi

• Informasi

• Diskusi kelompok

• Kitab Suci

• Konstitusi, SFS, 2001

• Foto-foto anggota komunitas

• Madah Bakti

• Salib

• Lilin

• Kitab Suci Mat 18: 21-35

• Konst.SFS. 2001, pasal 43, 44

• Foto-foto anggota komunitas

• Dianne Bergant CSA dan Robert.J. Karris. OFM (2002). Tafsir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

solider Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius

3. Suster Fransiskan Sukabumi menghidupi doa dan semangat peniten rekolek dalam karya perutusan

Bersama pendamping peserta semakin mampu menghidupi doa dan semangat peniten rekolek dalam karya perutusan sehingga melayani dengan ketulusan, rela berkorban, murah hati, dan penuh kasih dalam perutusan.

Suster Fransiskan Sukabumi mengusahakan pelayanan yang total terhadap setiap orang yang dilayani dalam tugas perutusan

Agar peserta dalam karya perutusan dapat semakin mampu melayani dengan ketulusan dan penuh kasih

• Melayani dengan ketulusan hati

• Kasih terhadap sesama

• Totalitas dan keteladanan hidup

• Sharing

• Refleksi

• Informasi

• Diskusi kelompok

• Kitab Suci

• Konstitusi, SFS, 2001

• Cerita: “Sang Bambu

• Salib

• Lilin

• Kitab Suci Yoh 10:10-15

• Konst,2001, Pasal 50

• Bahan rekoleksi Yunior: Cerita “Sang Bambu”

• LBI,1981, Tafsir Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

105

6. Contoh Persiapan Katekese SCP bagi para Suster Fransiskan Sukabumi

Katekese bagi pembinaan terus menerus (on Going Formation) para suster

Fransiskan Sukabumi dalam menghayati semangat peniten rekolek dalam hidup

pribadi, komunitas dan karya kerasulan.

a). Identitas

1). Tema : Pentingnya doa bagi peniten rekolek sehingga menjadi

pribadi yang tangguh dan beriman mendalam.

2). Tujuan : Bersama pendamping, peserta semakin menyadari

pentingnya doa dalam pribadi seorang peniten rekolek.

3). Peserta : Para Suster Fransiskan Sukabumi

4). Tempat : Susteran St. Fransiskus Sragen

5). Hari/Tanggal : Senin, 10 Februari 2013

6). Waktu : 90 menit

7). Metode : Sharing, refleksi pribadi, informasi, diskusi kelompok

8). Sarana : Kitab Suci, Tape Recorder, Kaset instrument, Konstitusi

SFS, Salib, Lilin.

9). Sumber Bahan : Kitab Suci Mat 6:5-6

Konst.2001, pasal 3, 34

Ben Yahya,1984. Berteduh sebentar dengan renungan hal:

111-112. Yogyakarta: Kanisius

Utusan, Oktober 2002; 8. Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

106

b). Pemikiran Dasar

Doa dan pertobatan menjadi ciri khas seorang peniten rekolek. Doa dan

pertobatan adalah dua hal yang saling terkait. Berhadapan dengan hal ini maka perlu

nya melihat kembali perjalanan doa dan pertobatan dalam hidup para Suster

Fransiskan Sukabumi. Para Suster Fransiskan Sukabumi ditantang untuk mampu

mewujudkan doa dan pertobatan dalam kehidupannya. Keheningan sumber kekuatan

manusia, kedisiplinan adalah bentuk dari rasa tanggungjawab yang besar kepada

Allah. Maka, dalam hidup doa para suster mengusahakan untuk semakin dihidupi dan

dihayati dalam perjumpaan khusus bersama Allah. Dalam kehidupan manusia zaman

ini, banyak mengalami tantangan sulitnya untuk menyediakan waktu bagi Allah.

Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing sehingga kurang memperhatikan

kehidupan rohaninya.

Mat 6:5-6 mengisahkan tentang hal berdoa. Yesus mengajarkan kepada kita

untuk berdoa dengan baik. Doa yang baik dan berkenan bukan karena kata-kata yang

bagus, indah tetapi doa yang sederhana yang memiliki kerendahan hati, sabar dan

tekun. Yesus setelah berkarya selalu memberi waktu khusus untuk menimba sumber

kehidupan yaitu berdoa di tentap yang sunyi. Dalam Injil Matius, Yesus mengajak kita

untuk mengadakan hubungan personal, intim bersama Allah. Yesus mengajarkan

kepada kita untuk berdoa kepada Bapa pada tempat yang tersembunyi maka Bapa kan

mendengarkan doamu. Suara dan kehendak Bapa hanya bisa dengar kalau kita

menciptakan ruang hening dalam hati kita.

Dalam pertemuan ini para Suster Fransiskan Sukabumi, diajak untuk kembali

pada sumber hidup yaitu doa dan menyadari bahwa doa yang berkenan kepada Allah

adalah doa yang tulus dan sederhana. Para suster menyadari akan penting keheningan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

107

karena itu perlu berani mengusahakan. Dengan demikian, para Suster SFS semakin

mampu menghidupi semangat peniten rekolek. Sehingga para suster semakin tangguh

dalam iman.

c). Pengembangan langkah-langkah

(1). Pembukaan

(a). Pengantar

Para suster yang terkasih, sebagai seorang SFS patutlah kita bersyukur, karena

panggilan untuk hidup dalam cara hidup istimewa. Kita menyadari bahwa sebagai

seorang peniten rekolek perlu mengusahakan keheningan yang menjadi sebuah

kebutuhan. hendaklah setiap pribadi mengusahakan, untuk dapat melakukan

keheningan sebagai mana seorang religius SFS.

Yesus adalah teladan hidup kita dariNya kita akan banyak belajar. Yesus

mengajari kita untuk berdoa secara sederhana dengan penuh ketulusan. Doa

membentuk hidup seseorang untuk semakin beriman dan kuat dalam menghadapi

kesulitan-kesulitan hidup.

(b). Lagu pembukaan MB. No. 215 “Cahaya hidupku”

(c). Doa Pembukaan

Allah Bapa yang maha baik kami mengucapkan terimakasih atas kasih-Mu

sehingga kami boleh berkumpul ditempat ini untuk mendekatkan diri pada-Mu.

Pimpinlah kami dalam pertemuan ini dari awal hingga akhir nanti agar dapat

mensyukuri penyelenggaraan-Mu atas hidup kami. Yesus memberikan teladan dan

sekaligus teguran untuk kita supaya memiliki hati yang sederhana, apa adanya di

hadapan Allah. Untuk itu bukalah hati kami agar dapat mengenal dan mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

108

sapaan sabdaMu. Sehingga dengan demikian kami mampu semakin mengusahakan

keheningan dan memperdalam iman kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu Tuhan dan

pengantara kami, kini dan sepanjang, segala masa. Amin.

(2). Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual

(a). Membagikan Teks cerita: “Doa tiada Putus” kepada peserta dan memberikan

kesempatan kepada peserta untuk menyimak dan mendalami cerita.

(b). Peserta menceritakan kembali isi dari cerita secara singkat

(c). Inti sari dari Cerita “Doa tiada putus”

Ibu Reni adalah seorang Ibu yang sudah lama menderita penyakit paru-paru,

dan sudah menghabiskan uang untuk berobat. Tetapi penyakitnya tak kunjung sembuh.

Obat-obat alternatif telah dicobanya tetapi hasilnya tak kunjung ringan penyakitnya.

Akhirnya Ibu Reni memutuskan untuk menghentikan pengobatan. Dia diobati di

rumah dengan berdoa bersama kepada Tuhan. Sejak saat itu di rumahnya ada doa

bersama untuk memohonkan kesembuhan dan setelah enam bulan ibu Renipun

dinyatakan lebih sehat.

(d). Mengungkapkan pengalaman peserta dengan tuntutan pertanyaan:

1. Apa yang dialami oleh Ibu Reni!

2. Apakah para suster mempunyai pengalaman yang mirip dengan

pengalaman ibu Reni? Coba ceritakan!

(e). Rangkuman

Saudari-saudari yang terkasih dalam Kristus dari cerita tadi kita dapat melihat

bagaimana pengalaman Ibu Reni yang sedang sakit paru-paru. Ia mengadalkan

kekuatan doa untuk dapat menjadi obat bagi penyakitnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

109

Saudari-saudari yang terkasih dalam kristus dalam kehidupan kita sehari-hari

kita sering juga mengalami banyak persoalan hidup yang kadang membuat diri kita

putus asa dan tidak berarti. dari kisah Ibu Reni ternyata ketulusan, kesederhanaan itu

mempapukan dirinya untuk bertahan menghadapi sakit yang ia derita.

(3). Langkah II : Refleksi kritis atas sharing pengalaman hidup faktual

(a). Peserta diajak sharing pengalaman atau cerita diatas dengan dibantu pertanyaan

sebagai berikut:

1. Mengapa Ibu Reni menjadikan doa sebagai kekuatan dalam menghadapi

penyakitnya?

2. Mengapa doa menjadi penting dalam kehidupan para suster SFS?

(b). Dari jawaban yang telah diungkapkan oleh peserta, pendamping memberikan

rangkuman singkat.

Arah Rangkuman

Para suster yang terkasih kesulitan, penyakit tidaklah membuat seseorang

menjadi putus asa dengan hidupnya. dalam cerita di atas Ibu Reni memutuskan untuk

berhenti berobat karena merasa tidak ada perkembangan yang baik. Doa yang

dilakukannya dengan penuh kepasrahan ternyata menjadi obat untuk penyakitnya.

Sungguh luar biasa. Dalam hidup bersama para suster pernah merasakan bagimana

perjuangan untuk dapat menerima hidup dengan penuh syukur dan berani untuk pasrah

pada kehendak Allah. Ternyata dalam kepasrahan kepada Allah semuanya menjadi

berjalan lebih baik. Doa menjadi penting dalam kehidupan para suster karena kekuatan

doa mampu memberi daya dan mukjizat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

110

(4). Langkah III :menggali pengalaman Iman Kristiani

(a). Salah seorang peserta diminta untuk membaca perikop dari Kitab Suci, Injil Mat

6: 5-6.

6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka

mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-

tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan

berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang

melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

(b). Peserta diberi waktu sebentar untuk hening sejenak sambil secara pribadi

merenungkan dan menanggapi bacaan Kitab Suci dengan dibantu beberapa

pertanyaan:

1. Ayat-ayat mana yang menunjukkan ciri-ciri doa yang baik? mengapa?

2. Ayat-ayat mana yang menunjukkan bahwa Allah mendengarkan doa yang

baik?

3. Makna apa yang dapat diambil dari perikop ini?

(c). Peserta diajak untuk sendiri mencari dan menemukan pesan inti perikop

sehubungan dengan jawaban atas 2 pertanyaan diatas.

(d). Pendamping memberikan tafsir dari Mat 6:5-6 dan menghubungkannya dengan

tanggapan peserta dalam hubungannya dengan tema dan tujuan.

Ayat 6 “ Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan

berdoalah kepada Bapamu yang di tempat yang tersembunyi. Maka Bapamu akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

111

melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”. Pada ayat 6 ini

diungkapkan bagaimana ciri-ciri doa yang baik. Dalam ayat 6 ini memiliki hubungan

dengan ayat 5 yang mengungkapkan ajakan Yesus untuk tidak berdoa seperti seorang

yang munafik, yang suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah

ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Apabila

orang hanya mau dipuji maka akan mendapat pujian tetapi bukan dari Bapa tetapi dari

manusia.

Maka Bapamu akan melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu,

merupakan bentuk bahwa Allah sungguh mendengarkan doa yang baik. Doa yang baik

juga akan menghasilkan buah yang baik yaitu didengarkan Allah. Relasi yang

mendalam dalam doa perlu dihidupi. Ayat 6 Yesus mengajak untuk memiliki relasi

yang pribadi dan mendalam bersama Bapa. Keintiman ini ditunjukkan dengan masuk

ke dalam kamar berarti bahwa diajak untuk masuk kekedalaman diri. Masuk ke dalam

diri merupakan hal yang sulit karena perlu berani meninggalkan semuanya untuk dapat

masuk ke dalam diri. Yesus memanggil manusia untuk selalu memiliki kedekatan

relasi dengan Bapa. Bapa yang berada di tempat yang tersembunyi hanya dapat

ditemui dalam keheningan pribadi. Dalam keheningan bersama Bapa maka akan

memperoleh kepenuhannya. Yesus mengajarkan bahwa betapa pentingnya doa untuk

kehidupan manusia. Doa adalah sumber sukacita, pengharapan, kekuatan dalam

menghadapi segala hal yang terjadi dalam hidup.

Perlunya waktu untuk dapat menjalin relasi dengan Bapa yaitu waktu khusus

dalam berdoa. Doa menjadi penting karena doa yang berdaya dampak dalam

kehidupan pribadi supaya semakin mantap dan kuat dalam iman dan pengharapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

112

Dalam keheningan Allah akan dapat ditemui, maka perlu menyediakan waktu hening

bersama Allah. Kekuatan keheningan ini akan membawa kekuatan dalam hidup doa

(5). Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam situasi Peserta Konkret

Pengantar

Saudari-saudari yang terkasih dalam Kristus berbagai pengalaman pernah kita

alami dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama pengalaman berdoa. dalam kehidupa

doa yang kita alami banyak kali orang lebih menonjolkan apa yang menjadi

kekuatannya dan keunguulannya. maka tak jarang juga ada orang yang melakukan

sesuatu tindakan dengan motivasi agar dipuji. Dalam pengalaman doa juga kita dapat

menemukan bagaimana seseorang ingin juga dipuji bahwa doanya bagus, rajin.

Sebagai Suster SFS doa adalah hal pokok yang perlu dilakukan oleh para suster.

(a). Sebagai bahan refleksi agar kita semakin menumbuhkan kesadaran akan peranan

doa dalam kehidupan kita manusia

1. Bagaimana kita dapat memaknai pengalaman doa di hadapan Allah?

2. Sikap-sikap mana yang sebaiknya kita perjuangkan untuk semakin menjadi

pendoa ?

(b). Arah Rangkuman

Saudari-saudari yang terkasih dalam Kristus, melalui pengalaman doa

membuat kita tersadarkan akan pentingnya sikap sederhana dan rendah hati dalam

berdoa. Doa bukan untuk memegahkan diri atau ajang untuk pamer tetapi kesempatan

bagi kita untuk berwawancara dengan Allah. Melalui pertemuan ini kita disadarkan

akan makna doa yang sesungguhnya dan bagaimana kita perlu berdoa aagar hidup kita

menjadi tabah dan semakin mendalam imannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

113

(6). Langkah ke V : keterlibatan baru demi semakin terwujudnya kerajaan Allah

di dunia ini

(a). Pengantar

Saudari-saudari yang terkasih dalam kristus, dalam pertemuan hari ini, yang

dari awal kita telah dihantar tentang makna doa. Setelah bersama-sama kita menggali

pengalaman hidup kita sebagai orang Kristen dan belajar dari pengalaman Yesus,

Yesus mengajak kita untuk juga menyadari panggilan sebagai pentobat. Maka

sekarang, secara pribadi dan bersama memikirkan niat-niat apa yang dapat kita

lakukan sebagai bentuk kesadaran kita untuk mewujudkan kasih itu.

Pertanyaan penuntun untuk membantu peserta membangun niat-niatnya baik secara

pribadi maupun bersama.

• Niat apa yang hendak kita lakukan dalam memaknai doa?

(b). Selanjutnya peserta diberi kesempatan dalam suasana hening untuk memikirkan

sendiri-sendiri tentang niat-niat pribadi maupun bersama yang akan dilaksanakan.

(c). Niat-niat pribadi maupun kelompok tersebut diungkapkan dalam pleno untuk

saling meneguhkan.

(d) Kemudian, pendamping mengajak peserta untuk membicarakan dan

mendiskusikan bersama guna menentukan rencana bersama konkret, yang dapat segera

diwujudkan agar mereka semakin memperbaharui sikap pribadi maupun kelompok

untuk mewujudkan tugas kita sebagai pendoa.

(7). Penutup

a. Doa umat (spontan)

Pendamping memberi kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan doa-

doa spontan, dimulai oleh pendamping dengan menghubungkannya sesuai tema dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

114

tujuan serta sesuai kebutuhan dan situasi peserta yaitu dalam memaknai doa. Akhir

doa umat ditutup dengan doa penutup oleh pendamping dengan merangkum

keseluruhan proses dari awal sampai akhir.

b. Doa penutup

Ya Allah Bapa yang maha baik, kami mengucap syukur dan berterima kasih

kepada-Mu atas berkat dan rahmat kasih-Mu yang begitu besar dalam hidup kami.

Melalui sabdaMu yang kami dengarkan tadi membuat kami sadar akan arti doa dan

sikap dalam doa sehingga doa ini menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi situasi

kehidupan yang kadang tidak mudah. Utuslah kami menjadi pendoa yang bisa

menyebarkan cinta kasih kepada sesama kami. Semoga kami bisa menjadi murid-Mu

yang bijaksana dan sederhana, menjadi saksi Kristus yang setia, yang selalu percaya

akan penyelenggaraan Ilahi. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

c. Pertemuan SCP diakhiri dengan lagu penutup: MB. No.294 “Tuhan Semayam di

hatiku”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

115

BAB V

PENUTUP

Pada akhir dari penulisan skripsi ini, penulis mengemukakan beberapa hal

penting yang perlu diperhatikan kembali dan beberapa saran yang dapat membantu

para Suster Fransiskan Sukabumi dalam mengembangkan penghayatan semangat

peniten rekolek dan doa. Bagian penutup ini terdiri dari dua bagian yakni: Kesimpulan

dan Saran.

A. Kesimpulan

Semangat peniten rekolek adalah semangat yang harus dihidupi oleh Suster

Fransiskan Sukabumi. Semangat peniten rekolek adalah doa dan pertobatan terus

menerus dua hal ini menjadi ciri khas seorang Fransiskan peniten rekolek. Hidup

menjadi seorang pentobat dan pendoa. Doa bagi Para Suster Fransiskan Sukabumi

adalah hal yang perlu diusahakan dan diperbaharui terus menerus. Kongregasi Suster

Fransiskan Sukabumi meneladan kehidupan doa Fransiskus dan Ia sendiri menimba

semangat doa dan kebaktian suci dari Yesus. Yesus sebagai pola hidupnya. Karena itu

ia mengikuti hidup doa Yesus sampai sekecil-kecilnya seperti: cara, waktu, serta kata-

kataNya (Konst pasal 32). Fransiskus menjadi teladan dalam kehidupan seorang

peniten. Para Suster Fransiskan Sukabumi diharapkan meneladan cara hidup

Fransiskus Assisi yang mampu menanggapi panggilan Allah untuk dapat melakukan

pembaharuan dalam hidupnya. Doa bagi Fransiskus adalah saat di mana ia dapat

mengungkapkan seluruh keberadaan dirinya dengan penuh. Doa bagi para Suster

Fransiskan Sukabumi sebagai jiwa dan kekuatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

116

Para Suster Fransiskus Sukabumi tidak hanya menghidupi doa tetapi juga

pertobatan terus menerus. Pertobatan ini dinyatakan dalam kehidupannya setiap hari

dengan misa kudus, perayaaan ofisi bersama, jalan salib, meditasi, periksa batin,

rosario, rekoleksi, silensium, dan lain-lain. Dua yang perlu terus diperbaharui yaitu

doa dan semangat peniten rekolek karena kadang mengalami pasang surut. Perlunya

penghayatan karena pengetahuan dan pemahaman perlu diwujud nyatakan terutama

dalam realitas hidup. Menghidupi semangat peniten rekolek dengan mendalami

sejarahnya dan mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga semakin

hari semakin mencintai dan bahkan mampu mengaktualisasikan di dalam kehidupan

sehari-hari. Keteladan St. Fransiskus menjadi sumber hidup bagi Suster Fransiskan

Sukabumi untuk dapat menjadi seorang peniten rekolek sejati.

Katekese model Shared Christian Praxis sebagai salah satu sarana yang dapat

dipakai untuk on going formation karena dengan cara ini peserta diajak untuk

berdialog menentukan langkah dalam perbaikan diri. Katekese SCP memungkinkan

adanya dialog iman yang akan memperkembangkan hidup, sharing iman yang bersifat

dialogis partisipatif yang menekankan keterbukaan dan kerjasama. Pembaharuan

dalam doa dan pertobatan merupakan salah bentuk on going formation agar

penghayatan akan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat terwujud dalam

hidup. Program katekese yang ditampilkan untuk membantu para Suster Fransiskan

Sukabumi semakin memahami dan mendalami doa dan semangat peniten rekolek.

B. Saran

Dalam usaha untuk menghayati semangat penitent rekolek kongregasi memberi

ruang gerak untuk semakin dapat mengembangkan hidup. Usaha yang telah dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

117

oleh kongregasi antara lain: Retret, rekoleksi, doa bersama, Ekaristi, kursus

spiritualitas dan lain-lain hal ini diyakini sebagai salah satu bentuk kepedulian

kongregasi dalam mengembangakan hidup para Suster Fransiskan Sukabumi.

Penghayatan semangat penitent ini tidak hanya memerlukan dukungan dari

kongregasi tetapi terutama bagaimana setiap pribadi mampu mengusahakan untuk

semakin memahami dan menghayatinya. Penghayatan pribadi sangat berpengaruh

pada kwalitas hidup orang yang bersangkutan. Setiap pribadi mengusahakan diri untuk

membangun hidup rohaninya dengan cara: rajin berdoa, periksa batin, meditasi,

sehingga terbentuklah pribadi yang tangguh memiliki daya juang yang tinggi.

Dalam hidup bersama juga diusahakan gerak bersama yang memungkinkan

setiap pribadi untuk semakin menghayati dan menghidupi semangat peniten rekolek

dengan memberi fasilitas kepada anggota untuk semakin mendalami misalnya: belajar

bersama setiap senin sore, rekoleksi bersama komunitas, retret spiritualitas. Dalam

hidup karya mengusahakan pelayanan yang total bagi sesama yang merupakan suatu

bentuk pertobatan. Siap melayani dan mengabdi di mana saja bahkan di tempat yang

terpencil dan terpinggirkan. Para Suster Fransiskan Sukabumi banyak berkarya di

kota-kota kecil untuk melayani masyarakat yang terpinggirkan. Bentuk karya yang

ditanggani ini menjadi salah satu bentuk pengungsian yang nyata dalam hidup

bermasyarakat. Marilah kita semakin mengusahakan untuk membangun hidup kita

dimulai dari pribadi kita masing-masing sehingga nanti akan berdampak pada

komunitas maupun karya yang dipercayakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

118

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab Deuterokanonika. (1976). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia dan Lembaga Biblika Indonesia. Bodo Murray, OFM. (2002). Fransiskus Perjalanan & Impian. Jakarta: Sekafi Breemen Van. P. SJ. (1983). Kupanggil Engkau dengan Namamu. Yogyakarta: Kanisius. Darminta, J, SJ. (1981). Doa Dan Berdoa. Seri Ikrar 9. Yogyakarta: Kanisius ________, (1983). Tuhan Ajarilah Kami Berdoa. Seri Ikhrar 14. Yogyakarta: Kanisius. ________ (1995). Hidup Religius Hidup Gerakan Roh. Seri spiritualitas ________, (1995). Mistik Devosi & Hidup Rohani. Yogyakarta: Kanisius ________, (1997) Doa dan Pengolahan Hidup. Seri Spiritualitas Kristen. Yogyakarta: Kanisius. ________, (1983). Religius Dan Pembaharuan Rohani. Seri Ikhrar 12. Yogyakarta: Kanisius. Djono Moi, A. Alberto,O. Carm (2008). Menimba Kekuatan Doa. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama Dokumen Gerejawi No. 16. (1992). Jakarta: Dokpen KWI

Dokumen Konsili vatikan II (1983). Deklarasi Evangelica Tesficatio, Petunjuk tentang pembaharuan hidup religius. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan MAWI

_________, (1983). Deklarasi Perfectae Caritatis, Pembaharuan Hidup Kebiaraan. Jakarta: Departeman Dokumentasi dan Penerangan MAWI.

_________, (1983). Deklarasi Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Liturgi Suci. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan MAWI.

Goby Ivan (1976). Fransiskus Assisi. Ende: Nusa Indah Groome, Thomas H. SJ. (1988). Bimbingan Doa. Yogyakarta: Kanisius. Groome, Thomas H. SJ. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese (FX. Heryatno Wono Wulung, Penyadur). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat. (buku asli diterbitkan 1991). Hugghe. G. Mgr. (1968). Menuju hidup Membiara Jang Seimbang I. Yogyakarta: Kanisius. Hugghe. G. Mgr. (1968). Menuju Hidup Membiara Jang Seimbang IV. Yogyakarta: Kanisius. Joseph. M. Stoutzenberger dan John D. Bohrer. (2000). Meditasi bersama Fransiskus dari Assisi. Bogor: Grafika Bogor. Konferensi WaliGereja Indonesia. (2006). Kitab Hukum Kanonik, Edisi Resmi Gereja, Bogor: Grafika Mardi Yuana. Kongregasi SFS. (2012). Rekomendasi kapitel 2012. Sukabumi. Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi. Moeder Theresia Sealmaekers. Sukabumi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

119

Kongregasi SFS. (2001). Konstitusi SFS Tahun 2000. Bogor: SMK Grafika Mardi Yuana. Kristianto, Eddy, OFM. (2009). Gerakan awal Kongregasi Peniten Rekolek. Yogyakarta: Kanisius. KWI. (1992). Pedoman-pedoman pembinaan dalam lembaga religius. Jakarta: KWI. KWI. (2004). Bertolak Segar dalam Kristus. Jakarta: KWI. KWI. (1994). Cerita yang Patut diperhatikan. Jakarta: KWI. Laplace Jean, SJ. (1984). Doa Menurut Kitab Suci. Seri Sumber Hidup: (Darminta.J.SJ, Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius. Leo Ladjar. (1988). Fransiskus Assisi Karya-karyaNya. Yogyakarta: Kanisius. Mardi Prasetya, Sj. (2001). Tugas Pembinaan demi Mutu Hidup Bakti. Yogyakarta: Kanisius. Martino Canti, OFM. (2006). Identitas Fransiskan. Bogor: Grafika Mardi Yuana. Martinus Telaumbanua, Dr. (1999). Ilmu Kateketik. Jakarta: Obor. Nouwen Henri. J.M. (1985). Menggapai Kematangan Hidup Rohani. Yogyakarta: Kanisius Pater OFM (1978). Fioretti. Ende: Nusa Indah Pedoman Penulisan Skripsi. (2006). Yogyakarta: Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, FKIP USD. Peraturan Khusus untuk Suster-Suster Rumah sakit di Bergen op Zoom. (1898). Sukabumi. Philomena, Agudo, FMM. Ph. D. (1988). Aku Memilih Engkau. Yogyakarta: Kanisius. Prasetyo Mardi. F, SJ. (2001). Tugas Pembinaan Demi Mutu Hidup Bakti 2. Yogyakarta: Kanisius. Profisialat SFS, (2001). Arah dasar Pendidikan SFS. Bogor: Grafika Provisialat SFS, (2000). Konstitusi Tarekat. Bogor: Grafika Bogor. Purwo Hadiwardoyo, Al, MSF. (2007). Pertobatan dalam Tradisi Katolik. Yogyakarta: Kanisius. Seri Puskat (1971). No. 65 Aturan hidup bagi seorang religius Baru. Yogyakarta: Puskat. Sumarno Ds. M. SJ. M. A. (2011). PPL PAK Paroki. Diktat Mata kuliah untuk mahasiswa semester IV, program Studi Ilmu Pendidikan Agama Katolik, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Suster Fransiskan Sukabumi. (2007). Konstitusi Peniten Ordo ke tiga St. Fransiskus di Limburg-1841. Sukabumi. Suster Fransiskan Sukabumi. (2007). Konstitusi Peniten Rekolek Biara St. Chatarina-BOZ-1908. Sukabumi. Suster Fransiskan Sukabumi. (2007). Peraturan Khusus Suster Rumah Sakit di Keuskupan Breda-1855. Sukabumi. Syukur Dister. Nico, OFM. (2011). Semangat Hamba Allah Yohana dari Yesus. Yogyakarta: Kanisius. Tim Spiritualitas SFS, (2012). Retret SFS Th 2012. Sukabumi. Wahyo, OFM. (1979). Thomas Celano St. Fransiskus dari Assisi Walker. (1978). Konkordasi Alkitab. Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

120

William A. Barry. SJ. (2002). Apa yang kau inginkan dalam doa. Jakarta: Obor Yohanes Paulus II. (1983). Catechesi Trandendea, Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan MAWI. Yosef Lalu, Pr. (2005). Katekese Umat. Jakarta: KWI Zita, SFS. (2008). Dari kapitel ke kapitel. Bogor: Mardi Yuana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

(1)

Lampiran 1: Surat Pemberitahuan penelitian kepada Pelayan Umum Persaudaraan

Suster Fransiskan Sukabumi

Kepada Yth:

Sr. M. Marietta, SFS

Pelayan Umum Persaudaraan SFS

Di Sukabumi

Dengan Hormat,

Dengan ini saya Sr. M. Kamila, SFS, yang bertanda tangan dibawah ini mengajukan permohonan untuk dapat mengadakan penelitian sederhana mengenai semangat peniten rekolek yang selama ini telah dihidupi dan dihayati oleh para suster. Penelitian ini berupa kuisoner yang berisikan beberapa pertanyaan yang menyangkut pengalaman para suster dalam menghayati semangat peniten rekolek.

Saya mengharapkan kesediaan para suster untuk dapat mengisinya dengan baik sesuai dengan pengalamannnya. Jumlah para suster yang mengisi kuisoner 15 suster, lima suster yunior, lima suster medior dan lima suster senior. Penelitian ini saya pergunakan untuk mendukung skripsi yang berjudul: HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DOA DAN SEMANGAT PENITEN REKOLEK MENURUT SPIRITUALITAS SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI.

Atas perhatian dan dukungannya saya mengucapkan terimakasih.

Sragen, 4 Desember 2012

Salam Hormat,

Sr.M. Kamila, SFS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

(2)

Lampiran 2: Daftar Pertanyaan kuisoner

Nama :

Umur :

1. Apa yang suster ketahui tentang semangat Peniten Rekolek?

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

2. Tantangan atau kendala apa yang suster alami dalam menghayati Semangat

Peniten Rekolek?

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

3. Usaha apakah yang telah suster lakukan selama ini untuk dapat menghidupi

Semangat Peniten Rekolek?

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------

Terimakasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

(3)

Lampiran 3: Rangkuman Hasil Pengisian Kuisoner Para Suster Fransiskan Sukabumi (SFS)

P1. Semangat peniten rekolek adalah pedoa dan pentobat dimana kita diajak untuk terus menerus memberi diri untuk menuju pada kesempurnaan.

Tantangan yang dihadapi adalah dengan diri sendiri (ada malas, egois, terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga mengabaikan hidup doa). Suka menunda-nunda waktu, tidak disiplin, pengaruh kemajuan iptek dan terpengaruh lingkungan membuat kita lupa akan hidup doa serta adanya kejenuhan, lelah.

Usaha yang dilakukan melakukan rekonsiliasi terus menerus.

P2. Semangat Peniten adalah spirit yang harus dihayati dan dihidupi serta dibatinkan sehingga membawa pribadi pada pembaharuan terus menerus.

Tantangan yang dihadapi adalah: mengalami kemalasan, kurang bisa mengendalikan diri, sikap kurang mampu melepas kelekatan, kurang terbuka akan karya Allah.

Usaha adalah setia dalam hidup doa, mengupayakan matiraga sikap, kehendak, makanan, pengendalian diri dalam berkehendak.

P3. Seorang peniten rekolek harus bersemangat dalam menghayati kasih Yesus Kristus Injili, bersemangat dalam membina hidup persaudaraan, semangat tobat doa, pelayanan dan kesederhanaan menjadi penopang dalam hidup hariannya.

Tantangan mengalami pasang surut kadang bersemangat dalam mengejar kehidupan yang lebih baik pribadi yang bermutu kadang juga kurang berlaku bijaksana.

Usaha adalah bertekun untuk mewujudkan apa yang saya tuliskan, berdoa memohon rahmat Tuhan dan bersyukur atas segala anugerah yang telah diterima dalam hidup ini, serta belajar dari para saudari entah perkataan dan perbuatan yang baik.

P4. Semangat tobat pendoa bahwa hidup seseorang harus selalu berani memperbahari diri terus menerus itu berbuah dalam kehidupan sehari-hari lewat tugas perutusan dan kerasulannya.

Tantangan adalah kelemahan diri sendiri (malas, merasa sudah baik, tidak tahu), kesibukan karya sehingga tidak mampu menyeimbangkan antara doa dan karya hidup persaudaraan, mapan tidak berani berubah tidak berani mengambil jarak, kurang lepas bebas terhadap orang, tugas, tempat, jabatan.

Usaha menyeimbangkan diri antara doa, karya, persaudaraaan, belajar rendah hati, menerima situasi dan sikap kritis, kreatif dan memaknainya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

(4)

bekal hidup, belajar untuk lepas bebas berani berubah menjadi lebih baik setiap hari, berusaha agar semangat peniten rekolek menjadi milik.

P5. Semangat yang dilandasi dengan semangat untuk berdoa dan tobat.

Tantangan adalah sebagai pendoa sering kurang kesadaran dalam melaksanakannya, kemalasan dan kurang bisa mengatur waktu. Semangat pertobatan misalnya dalam mengubah keenderungan yang kurang baik ketika sudah mengalami kegagalan terkadang tidak mau berusaha lagi

Usaha yang dilakukan adalah mau memulai lagi untuk berbuat baik dari hal-hal yang kecil.

P6. Semangat yang diwariskan oleh ibu pendiri yang perlu dijadikan milik bagi setiap anggotanya yakni semangat doa, tobat, pelayanan dan kesederhanaan.

Tantangan dari dalam maupun luar diri yakni tuntutan karya serta keadaan fisk mempengaruhi karya maupun doa, kelelahan fisik, serta sakit.

Usaha yang dilakukan untuk menghidupi semangat peniten rekolek adalah menyediakan waktu untuk berdoa baik doa pribadi maupun bersama dan melaksanakan tugas dengan baik. Matiraga dengan cara mengurangi jam istirahat untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas yang belum selesai.

P7. Semangat pembaharuan diri yang ditopang oleh tobat dan doa terus menerus.

Tantangan dari dalam diri kurang mampu membagi waktu, kurang konsisten, suka mengampuni diri sendiri, sikap menunda kurang disiplin.

Tantangan dari luar situasi dan kondisi baik dalam persaudaraan dan karya.

Usaha untuk menghidupi semangat peniten rekolek, mau bangkit dari kesalahan, tegas dengan diri sendiri, berani membatasi kegiatan, punya prinsip untuk dapat melakukan sesuatu atau mampu memprioritaskan suatu hal.

P8. Peniten rekolek artinya pentobat dan pendoa memiliki hubungan dengan berdamai sehingga relasi dengan Tuhan secara lebih intens diwujudkan lewat diri sendiri dan sesama.

Tantangan adalah keterbatasan diri dalam pengolahan diri sehingga muncul kemanusiawian diri yang lebih menonjol seperti egois, sombong, kurang rendah seihingga menghambat perjumpaan dengan Tuhan dan sesama

Usaha yang dilakukan adalah sadar diri terus menerus, tekun, memiliki daya juang yang tinggi.

P9. Semangat pentobat dan pendoa merupakan spirit yang menjadi sikap batin dimana seseorang mengalami perubahan dari hal-hal yang kurang baik menuju ke hal yang baik dan berkenan pada Allah(tobat) melalui hidup doa yang intens dengan Tuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

(5)

Tantangan ektrenal; menurunnya keteladanan, melemahnya hidup doa karena aktifitas jadwal tugas yang semakin banyak, pengaruh Iptek, serta arus globalisasi.

Intern: kadang terlena dalam kesibukan dunia yang semu dan mengabaikan hidup rohani

Usaha untuk menghayati : Mawas diri sadar akan tujuan hakiki dari pilihan hidup saat ini, membangun sikap reflektif bukan reaktif, menyadari keberadaan diri sebagai seorang peniten rekolek yang pentobat dan pendoa.

P10. Semangat peniten adalah semangat untuk dapat melakukan pertobatan terus menerus memperbaiki diri lebih baik dengan keterbukaan kepada kehendak Allah.

Tantangan dalam menghayati Peniten Rekolek adalah kurangnya kesadaran diri untuk lebih terbuka membaharui diri.

Usaha untuk menghayati adalah sadar dan breusaha meninggalkan keinginan diri yang kurang baik agar semakin berani terbuka sadar bahwa harus bertobat dan mau memperbaharui diri.

P11 Semangat peniten adalah pentobat, pendoa, kerjakeras dan siap sedia untuk diutus.

Tantangan arus zaman yang semakin pesat kurang menghargai proses

Usahanya dalah dengan berdoa dan memohon kekuatan dari Tuhan untuk memampukan saya untuk mencoba menekuni apa yang telah menjadi komitmen dan pilihan saya.

P12. Peniten rekolek dalah pendoa dan pentobat diajak untuk dapat melakukan pertobatan terus menerus dan doa menjadi nafas hidup dengan mau akrap dengan Tuhan.

Tantangan sikap malas dan kekuasai oleh keinginan diri

Usaha menumbuh kembangkan semangat doa dan tobat sebagai religius SFS meskipun mengalami jatuh bangun.

P13. Peniten rekolek adalah semangat tobat dan doa yang merupakan sumber hidup bagi SFS. sebagai seorang yang memiliki spiritualitas ini maka diharapkan dalam kehidupan sungguh menhidupi sebagai seorang pendoa dan pentobat yang sejati.

Tantangan dalam menghayati adalah adanya kemalasan dan egoisme diri yang kadang menguasai sehingga kurang mau bertobat dan merasa diri hebat

Usaha yang dilakukan untuk menghayati adalah selalu sadar bahawa saya seorang SFS yang dipanggil untuk selalu tekun dalan doa dan tobat sehingga hidup sungguh mencerminkan suatu kedamaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Dalam bab I penulis akan menguraikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

(6)

P14. Semangat peniten Rekolek adalah semangat sebagai pentobat dan pendoa. Pentobat artinya menghidupi keseluruhan hidup sebagai wujud pertobatan, sedangkan pendoa adalah semangat untuk menghidupi dan menghidupkan doa dalam kehidupan.

Tantangan bersifat intern yaitu: kendala dari dalam diri sendiri bagaimana mampu mengalahkan diri sendiri agar Allah yang bekerja serta semangat keterbukanapa-apaan yang selalu dihadapkan pada kesombongan dan keegoisan diri.

Mangusahakan metanoia, terbuka terhadap pembaharuan diri, mau selalu dibentuk danmengusahakan sikap reflektif.

Kesimpulannya

Semangat peniten rekolek perlu menjadi milik dan pedoman hidup yang perlu diusahakan terus menerus.(Penghayatan perlu ditingkatkan dalam hal doa maupun pertobatan.

Tantangan ada dari dua sisi, baik dari dalam maupun luar diri. Tantangan yang terbesar adalah berasal dari dalam diri seperti: egois, malas, kurang mau berusaha, tidak disiplin, kurang memiliki daya juang sehingga perlu usaha dalam diri untuk semakin menyemangati dan bangkit dalam usaha untuk menghidupi semangat peniten rekolek. Tantangan dari luar misalnya: perkembnagan Iptek, pekerjaan, suasana komunitas dll.

Usaha yang ada dalam diri untuk semakin menyadari dan menghidupi semangat peniten rekolek serta tekun dalam mengusahakan pertobatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI