98
PERBEDAAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI KOTA DENGAN DI DESA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Bonaventura Sri Widyanovan Aditya Chandra NIM : 079114107 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

PERBEDAAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANTARA

REMAJA YANG TINGGAL DI KOTA DENGAN DI DESA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Bonaventura Sri Widyanovan Aditya Chandra

NIM : 079114107

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

i

PERBEDAAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANTARA

REMAJA YANG TINGGAL DI KOTA DENGAN DI DESA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Bonaventura Sri Widyanovan Aditya Chandra

NIM : 079114107

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

iv

Masa Lalu dapat dijadikan pelajaran untuk melangkah

di masa depan, namun bukan menjadi pedoman

Dan bila, aku berdiri, tegak sampai hari ini

Bukan karena kuat dan hebatku

Semua karena Cinta

# Karena Cinta

Orang yang sibuk dengan pekerjaannya, dengan prestasinya tak

pernah berpikir untuk menjelek-jelekkan orang lain....

#Dale Carnegie

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

v

PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK

TUHAN YESUS KRISTUS DAN BUNDA MARIA,

PAPA DAN MAMA,

SERTA ANAK DAN ISTRIKU TERCINTA....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

vii

PERBEDAAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANTARA

REMAJA YANG TINGGAL DI KOTA DENGAN DI DESA

Bonaventura Sri Widyanovan Aditya Chandra

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan sikap terhadap perilaku

seksual antara remaja yang tinggal di kota dengan yang di desa. Sikap remaja terhadap perilaku

seksual pranikah adalah suatu bentuk evaluasi baik mendukung atau memihak (favorable) maupun

tidak memihak (unfavorable) terhadap segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual dalam

bentuk bersentuhan, berciuman, bercumbu, maupun berhubungan kelamin dan dilakukan di luar

ikatan pernikahan yang resmi menurut hukum dan agama. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

ada perbedaan sikap terhadap perilaku seksual antara remaja yang tinggal di kota dengan yang di

desa, dimana remaja yang tinggal di desa lebih mendukung perilaku seksual dibandingkan dengan

di kota. Subjek dalam penelitian ini adalah 72 orang remaja, terdiri dari 41 orang remaja desa dan

31 orang remaja kota. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan

metode pengumpulan data berupa Skala Sikap terhadap Perilaku Seksual. Skala disusun

berdasarkan struktur sikap dan tahapan dalam perilaku seksual. Skala tersebut terdiri dari 44 item

dengan koefisien reliabilitas 0,943. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji - t. Hasil

analisis menunjukkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai mean untuk remaja desa ialah

99,4634 sementara untuk remaja kota ialah 78,4516. Dengan demikian remaja desa lebih

mendukung perilaku seksual dibandingkan dengan remaja kota.

Kata kunci : Sikap, Perilaku Seksual, Remaja Desa, Remaja Kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

viii

THE DIFFERENCES ATTITUDE TOWARD SEXUAL BEHAVIOR

BETWEEN TEENAGERS WHO LEAVE IN THE CITY AND

TEENAGERS WHO LEAVE IN THE VILLAGE

Bonaventura Sri Widyanovan Aditya Chandra

ABSTRACT

This research purpose to find out the differences attitude toward sexual behavior between

teenagers who leave in the city and teenagers who leave in the village. Teenager’s attitude toward

pre-married sexual behavior is a type of evaluation, for who is supporting or favoring (favorable)

although unfavoring (unfavorable) towards every behavior which is pushed by sexual desire in the

form of touching, kissing, flirting, although mating and occurred beyond the legitimate marriage

according to the law and religion. This research hypothesize about the differences attitude toward

sexual behavior between teenagers who leave in the city and teenagers who leave in the village,

which is teenagers who leave in the city are more supporting sexual behavior than teenagers who

leave in the village. Our subject in this research is 72 teenagers, consist of 41 village teenagers and

31 city teenagers. The type of this research is descriptive quantitative research and use data

collection methode in the form of Attitude towards sexual behavior scale. The scale is arranged by

attitude structure and phase in sexual behavior. The scale consist of 44 items with coefficient

reliability 0,943. Data analysis in this research use t-test. Analysis result indicate value of p = 0,000

smaller than 0,05. Mean value of village teenagers is 99,4634 while for city teenagers is 78,4516.

Therefore, village teenagers are more supporting sexual behavior than city teenagers.

Keyword : attitude, sexual behavior, city teenagers, village teenagers

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul PERBEDAAN SIKAP TERHADAP

PERILAKU SEKSUAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI KOTA

DENGAN DI DESA

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu membimbing dan selalu

menjadi tempat curahan hati penulis.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi ,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku dosen pembimbing, terimakasih atas

bimbingan, pengarahan, saran serta dukungan yang berarti kepada penulis

selama penyusunan skripsi.

4. Segenap dosen Fakultas Psikologi yang pernah mengajar penulis. Terima kasih

atas ilmu dunia Psikologi yang telah diberikan pada penulis.

5. Segenap karyawan fakultas Psikologi ; Mas Gandung, Bu Nanik, Mas Doni,

Mas Muji, Pak Gik, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

xi

6. Isabella Maria Sri Amoura Nindya yang telah menjadi pengganggu sekaligus

motivator terbesar penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan

moril maupun materil serta doa yang selalu menyertai penulis.

8. Teman-teman angkatan 2007 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

memberikan doa, dukungan dan masukkan yang berguna untuk skripsi ini.

9. Dan semua orang yang telah mendukung penulis baik secara langsung ataupun

tidak langsung, terimakasih banyak.

Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan anugrah

dari Tuhan YME. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang memerlukan,.AMIN.

Yogyakarta , September 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................................................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

xiii

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Sikap ............................................................................................................ 11

B. Remaja ......................................................................................................... 14

C. Perilaku Seksual Pranikah ............................................................................ 16

D. Remaja yang Tinggal di Desa dan di Kota .................................................. 21

E. Perbedaan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Antara Remaja yang tinggal

di Kota dan di Desa ...................................................................................... 23

F. Hipotesis ..................................................................................................... 27

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 28

B. Variabel Penelitian ....................................................................................... 28

C. Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 28

D. Subjek Penelitian ......................................................................................... 30

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 31

F. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 32

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 38

B. Deskripsi Subjek .......................................................................................... 38

C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

xiv

D. Pembahasan .................................................................................................. 43

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................................. 48

B. Saran ............................................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 49

LAMPIRAN ....................................................................................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-Kisi Sebaran Item Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual

(untuk Uji Coba) ......................................................................... 52

Tabel 2. Distribusi Item Sahih dan Gugur Skala Sikap Remaja terhadap

Perilaku Seksual .......................................................................... 34

Tabel 3. Distribusi Item Sahih Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual

..................................................................................................... 35

Tabel 4. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................... 38

Tabel 5. Deskripsi Data Subjek Penelitian .............................................. 40

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 41

Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 42

Tabel 8. Kategorisasi Sikap Remaja Terhadap Perilaku Seksual ............ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi-Kisi Sebaran Item Skala Sikap (untuk Uji Coba) .............................. 52

Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual (untuk Uji Coba) ............. 53

Distribusi Item Sahih dan Gugur Skala Sikap ............................................ 56

Item Sahih dan Gugur dalam Skala Sikap ................................................. 57

Distribusi Item Sahih Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual ...... 62

Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual .......................................... 63

Seleksi Item dan Reliabilitas....................................................................... 66

T-Test .......................................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pandangan dan perasaan yang dimiliki individu akan dimunculkan

melalui sikap. Menurut para ahli Psikologi, sikap merupakan suatu konstelasi

komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi

dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek (Azwar,

2007).Masa remaja ialah masa badai dan tekanan (Santrock, 2003), oleh

karena itu pada masa remaja akan terjadi krisis identitas. Menurut Hurlock

(1980), mereka yang berada pada usia ini mengalami perkembangan fungsi-

fungsi tubuh terutama seks, dan hal itu mengganggu. Selain itu pada usia ini

pada diri individu terjadi perubahan-perubahan fisik yang sangat pesat dan

mencapai puncaknya. Masa remaja adalah masa peralihan dari tahap anak ke

dewasa.Masa remaja ditandai dengan kematangan fisik, sosial, dan psikologis

yang berhubungan langsung dengan kepribadian, seksual, dan peran sosial

remaja (Ahmadi, 1999). Pada masa remaja, individu menunjukkan tanda-

tanda seksual sekunder sampai ia mencapai kematangan seksual. Kematangan

organ seksual dan perubahan hormonal menyebabkan munculnya dorongan

seksual dalam diri remaja yang ditunjukkan dalam sebuah perilaku

seksual.Pada tahap ini alat reproduksi mulai berfungsi, libido mulai tumbuh,

dan emosi cenderung labil. Dalam budaya Jawa, masa remaja bagi anak pria

ditandai dengan khitanan yang dilakukan pada saat ia berusia antara 10

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

2

hingga 14 tahun. Sedangkan masa remaja pada seorang gadis ditandai ketika

ia mendapatkan haid yang pertama (Koentjaraningrat, 1984). Perubahan fisik

tersebut mengakibatkan remaja menjadi sensitif dengan informasi-informasi

yang berbau seksual, sehingga remaja cenderung memiliki keinginan yang

kuat untuk mengetahui hal itu lebih lanjut. Penyebab internal yang

menyebabkan remaja melakukan peilaku seksual yang tidak sehat ialah sikap

permissive, kurangnya kontrol diri, serta tidak bisa menentukan sikap asertif

terhadap ajakan teman atau pacar (Kartika dan Farida, 2008)

Pada masa remaja awal (Tarwoto et al, 2010), remaja mulai belajar

mengambil keputusan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Remaja

dapat memilih apa yang menurut remaja tersebut baik. Lingkungan keluarga

juga mempengaruhi perilaku seksual remaja, pengaruh keluarga dalam

pembentukan dan perkembangan kepribadian anak sangat besar karena

keluarga merupakan tempat dasar pembentukan tingkah laku, watak moral,

dan pendidikan kepada anak (Kartono, 2010).

Menurut Taganing (2008) dalam hidayat (2013), pola asuh juga

memiliki pengaruh yang amat besar dalam membentuk kepribadian anak.

Pola asuh yang salah dapat menyebabkan anak melakukan perilaku agresif.

Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) pada berbagai

literatur kesehatan reproduksi menyatakan bahwa pola asuh merupakan

faktor resiko perilaku seksual resiko berat. Berdasarkan penelitian Nursal

(2008) di SMU di kota padang, dimana didapat responden dengan pola asuh

permisif mempunyai peluang 600,92 kali berperilaku seksual beresiko berat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

3

dibandingkan pola asuh demokrasi dan otoriter. Hasil penelitian Dwi (2014)

menunjukkan bahwa remaja dengan ibu yang menerapkan pola asuh

demokrasi melakukan perilaku seksual bebas sebesar 12,26%,

sedangkanremaja dengan ibu yang menerapkan pola asuh otoriter dan

permissif melakukan perilaku seksual sebesar 99,98%.

Remaja lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah atau

dilingkungan pergaulannya. Bagi remaja tekanan teman sebaya dirasakan

begitu kuat sehingga dapat mengalahkan semua nilai yang didapat dari

orangtua. Umumnya remaja melakukan hubungan seks hanya sebatas ingin

membuktikan bahwa dirinya sama dengan teman-teman sebayanya, sehingga

dapat diterima menjadi bagian dari anggota kelompoknya (Dianawati, 2006).

Berdasarkan penelitian Maryatun (2013) di SMA Muhamadiyah 3

Surakarta, terdapat 84% remaja berperilaku seksual pranikah dan sebanyak

62% menyebutkan adanya peranan teman sebaya.

Remaja usia 12-15 tahun merupakan usia yang identik dengan coba-

coba (Sarwono, 2011), misalnya mencoba untuk melakukan perilaku seksual

dan perilaku menyimpang lainnya. Perilaku tersebut didasarkan oleh

pengetahuan remaja tentang efek dari perilaku tersebut.

Seksualitas remaja menjadi bahan yang hangat di bicarakan akhir-

akhir ini.Menurut BKKBN, perilaku remaja akhir-akhir ini sudah

mengindikasi ke arah perilaku berisiko. Hal tersebut terlihat berdasarkan

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja (SKRR) 2010 yang dilakukan oleh

BKKBN.Dalam survei tersebut terungkap sebanyak 85 persen remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

4

mengaku sudah pernah berpacaran dan 30 persen remaja sudah pernah

meraba-raba tubuh pasangan dalam berpacaran.Beberapa perilaku berpacaran

remaja yang belum menikah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan survei

BKKBN pada tahun 2010, hanya 14,8 persen yang mengaku belum pernah

pacaran sama sekali. Sebanyak 79,6 persen remaja pria dan 71,6 persen

remaja wanita pernah berpegangan tangan dengan pasangannya. Sebanyak

48,1 persen remaja laki-laki dan 29,3 persen remaja wanita pernah berciuman

bibir. Dan sebanyak 29,5 persen remaja pria dan 6,2 persen remaja wanita

pernah meraba atau merangsang pasangannya. Perilaku pacaran remaja

menurut data diatas menunjukkan bahwa perilaku seksual remaja dalam

berpacaran mulai menjurus ke arah perilaku seks

bebas.(http://dwinovitaernaningsih.wordpress.com/2011/07/02 /pengaruh-

seks-bebas-terhadap-kesehatan-reproduksi-, diakses tanggal 6 November

2012)

Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA) merilis sebanyak 62.7%

remaja SMP tidak perawan dan 21,2% remaja mengaku pernah melakukan

aborsi. Perilaku tersebut tersebar di kota dan desa dengan tingkat ekonomi

kaya dan miskin. Data tersebut berdasarkan survey pada tahun 2008, dengan

melibatkan 4726 responden siswa SMP dan SMA di 17 kota besar.

(http://www.poskotanews.com/2012/05/27/209-persen-abg-hamil-di-luar-

nikah/, diakses tanggal 24 November 2013)

Perilaku pacaran remaja sudah mulai menjurus ke arah perilaku seks

bebas. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya data yang menemukan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

5

remaja sudah banyak yang kehilangan keperawanan hingga banyak juga yang

mengaku sudah pernah melakukan hubungan seksual di luar ikatan

pernikahan. Perilaku seks yang dilakukan oleh remaja antara lain menyentuh,

berciuman, petting, dan sexual intercourse.

Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh

hasrat seksual, baik bagi lawan jenis maupun sesama jenis (Sarwono,

1994).Bentuk tingkah laku seksual bisa bermacam-macam, mulai dari

perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan

bersenggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam

khayalan atau diri sendiri. Penyaluran dengan orang lain terkadang dilakukan

karena banyak dari remaja yang tidak dapat menahan dorongan seksualnya

sehingga mereka melakukan hubungan seksual pranikah. (Sarwono, 1994)

Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja

ialah tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi, dan pengaruh teman

(Bachtiar,2004). Remaja dengan tingkat pendidikan yang rendah akan lebih

cenderung melakukan seks pranikah dibandingkan dengan yang

berpendidikan tinggi dan berprestasi(Prawestri, 2012). Sedangkan remaja

dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah akan cenderung melakukan seks

pranikah agar pasangannya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Teman

sebaya memiliki pengaruh yang signifikan pada masa remaja. Oleh karena

itu, jika remaja berteman dengan banyak orang yang melakukan seks

pranikah, maka ia akan cenderung melakukannya juga (Prawestri, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

6

Sikap merupakan suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan

mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung

(unfavourable) pada suatu objek. Sikap juga merupakan kesiapan untuk

bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan

pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Bagaimana kita suka

atau tidak suka terhadap sesuatu pada akhirnya akan menentukan perilaku

kita.

Sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah bisa menjadi salah

satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja

(Rejeki, 2010). Banyak hal yang dapat mempengaruhi sikap seseorang

terhadap perilaku seksual, salah satunya ialah lembaga pendidikan.

Pemahaman baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan

yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat

keagamaan serta ajaran-ajarannya. Konsep moral dan ajaran agama yang

diperoleh dari lembaga pendidikan sangat menentukan sistem kepercayaan

maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep

tersebut ikut berperanan dalam menentukan sikap individu terhadap suatu

hal. Dalam hal ini lembaga pendidikan yang dimaksud ialah tempat dimana

remaja tersebut menuntut ilmu. Harus diakui, meskipun di Indonesia sudah

dicanangkan sistem pendidikan dasar 9 tahun dan sudah banyak sekolah-

sekolah yang didirikan di pelosok daerah namun pada kenyataannya

pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya dapat merata dinikmati oleh

seluruh anak Indonesia. Di kota-kota besar, kabupaten atau kecamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

7

memang kesempatan memperoleh pendidikan sangatlah luas. Namun di

tingkat desa terutama di daerah pinggiran kurang karena kurangnya fasilitas

pendidikan. Di desa, dalam satu kecamatan terkadang hanya ada satu atau

dua sekolah saja, karena sulitnya bantuan yang masuk untuk membangun

sekolah serta terkadang sulit mencari guru yang mau mengajar di daerah

pedesaan.

Salah satu ciri masyarakat pedesaan ialah masih menjunjung tinggi

adat ketimuran (Ansy’ari, 1993), sehingga sebagian besar masyarakat desa

masih menganggap perilaku seksual merupakan hal tabu. Kurangnya tingkat

pengetahuan remaja di daerah pedesaan menyebabkan pergeseran perilaku

seksual pada remaja, sehingga tingkat keingintahuan remaja semakin besar,

tetapi remaja tidak mau berdiskusi tentang seksualitas karena dianggap tabu,

meskipun dengan keluarga sekalipun.Faktor lain penyebab sikap remaja

dalam berpacaran kebablasan menurut Boyke Dian Nugraha (Radar Ngawi,

2011) adalah minimnya pembelajaran seksual di kalangan remaja dan

pengawasan orangtua yang lemah. Menurut hasil wawancara dengan salah

seorang guru BP di SMA Negeri daerah Bambanglipuro, Bantul, pendidikan

seksual belum diajarkan di sekolah dimana ia mengajar, karena tidak

disetujui oleh komite. Padahal issue mengenai perilaku seksual muncul

dengan sangat cepat. Ketidaktahuan remaja akan perilaku seksual tersebut

dapat berakibat pada terjerumusnya mereka untuk melakukan perilaku

seksual karena rasa ingin tahu yang tidak ada wadahnya, baik sekolah

maupun orangtua. Hasil penelitian untuk siswa di Bogor, menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

8

bahwa perilaku asosial remaja memiliki prevalensi yang cukup tinggi, salah

satunya ialah dalam hal akses pornografi, dikota sebesar 25,9% sedangkan

didesa sebesar 30,5% (http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72753).

Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja akan melakukan eksplorasi sendiri

lewat teknologi, informasi, komunikasi, buku, majalah, internet, film, begitu

bebas didapatkan, maka kesempatan remaja untuk memperoleh informasi

terhadap berbagai masalah termasuk seks sangatlah terbuka. Tetapi tidak

semua informasi yang tersedia merupakan informasi yang benar, tepat, dan

dapat dipertanggungjawabkan bagi kehidupan remaja, jika remaja

mendapatkan informasi yang tidak benar dan tidak ada bimbingan dari pihak

manapun maka hal tersebut akan dapat berpengaruh pada nilai kehidupan

mereka (Rejeki,2010)

Berbeda dengan remaja yang tinggal di daerah perkotaan. Selain

kesempatan untuk mengenyam pendidikan lebih besar karena jumlah

lembaga pendidikan yang banyak, Remaja kota dapat lebih mudah mendapat

lembaga pendidikan yang lebih berkualitas. Kebanyakan dari mereka pun

sudah sangat sadar akan pentingnya pendidikan sehingga mereka juga

mendapat pendidikan seksualitas yang mumpuni. Proses pendidikan inilah

yang nantinya dapat mempengaruhi pembentukan sikap seseorang, apakah

akan mendukung atau menolak, karena pendidikanlah yang akan

mengajarkan pemahaman mengenai baik buruknya segala sesuatu.

Pada seorang remaja, perilaku seksual biasanya dimotivasi oleh rasa

sayang dan cinta serta perasaan bergairah yang tinggi kepada pasangannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

9

tanpa disertai komitmen yang jelas (Desmita, 2009). Perilaku seksual

pranikah yang dilakukan oleh para remaja disadari atau tidak akan

menimbulkan banyak permasalahan, misalnya kemungkinan untuk tertular

penyakit menular seksual termasuk didalamnya HIV dan AIDS. Data dari

Depkes menunjukkan bahwa jumlah pengidap AIDS sampai Maret 2007

sebanyak 8.988 orang, dan 54% dari para pengidap AIDS tersebut adalah

remaja usia 20-29 tahun.

Selain itu, kemungkinan terjadinya kehamilan diluar ikatan

pernikahan juga semakin besar dan dapat berakibat pada penundaan

pendidikan. Jika kehamilan ini juga tidak disikapi dengan baik akibat

kurangnya kesiapan untuk membina rumah tangga baik dari segi kematangan,

pengetahuan dan finansial, maka dapat juga terjadi perilaku aborsi.Perilaku

abortus ini juga pastinya selain bertentangan dengan ajaran agama, dapat

mengakibatkan kematian jika dilakukan oleh orang yang tidak berkompeten.

Data survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menyebutkan, pada

tahun 1997, dari 1.563 perempuan usia subur, terdapat 50,9% melakukan

aborsi secara sengaja pada usia 15-19 tahun, dan sekitar 11,9%

melakukannya dengan cara tradisional maupun medis. Cara tradisional yang

digunakan ialah meminum jamu atau ramuan tradisional, dan jumlahnya

pelakunya sekitar 27,5% (dianawati, 20006). Ketika remaja memiliki sikap

mendukung para perilaku seksual pranikah, maka kemungkinan besar ia akan

melakukannya juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

10

Berdasarkan penjabaran tersebut, maka penulis ingin meneliti

mengenai perbedaan sikap terhadap perilaku seksual antara remaja yang

tinggal di kota dan di desa dan diharapkan melalui penelitian ini, remaja,

orangtua, dan para pendidik dapat memilih langkah yang tepat supaya tidak

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang sudah dijabarkan penulis.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan

sikap terhadap perilaku seksual antara remaja yang tinggal di kota dengan di

desa?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap terhadap

perilaku seksual antara remaja yang tinggal di kota dan di desa.

D. MANFAAT PENELITIAN

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini berguna dalam memperkaya khasanah ilmu

psikologi terutama psikologi sosial dan perkembangan mengenai

gambaran sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Penelitian

ini juga berguna untuk menambah wawasan dan menjadi inspirasi bagi

penelitian-penelitian selanjutnya.

b. Manfaat praktis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

11

1. Bagi Masyarakat, khususnya Orangtua

Penelitian ini diharapkan dapat membuat para orangtua dan

masyarakat lebih membuka mata dan lebih peduli serta lebih

waspada terhadap pergaulan dan perilaku anak-anaknya.

2. Bagi Khasanah Ilmu Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam mempersiapkan bahan pengajaran dan

bimbingan seksual untuk remaja.

3. Bagi Para Remaja

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi

bagi para remaja supaya lebih berhati-hati dalam menentukan sikap.

4. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi pemerintah untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas lembaga

pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. SIKAP

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak

(favorable) maupun perasaan tidak memihak (unfavorable) pada objek

tersebut (Berkowitz, 1972, dalam Azwar, 2005)

Sedangkan menurut Mara’at (1982) sikap merupakan produk dari

proses sosialialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsang yang

diterimanya. Jika sikap mengarah pada objek tertentu, berarti bahwa

penyesuaian diri terhadap objek tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial

dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap objek.

Menurut Azwar (2005) struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang

saling menunjang, yaitu :

1. Komponen Kognitif

Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang

berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Sekali kepercayaan itu

dibentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa

yang dapat diharapkan dari objek tertentu.

2. Komponen Afektif

Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang

terhadap suatu objek sikap. Pada umumnya, reaksi emosional yang merupakan

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

13

komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita

percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud.

3. Komponen Konatif

Komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana

perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang

berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

Faktor pembentukan sikap menurut Azwar (2005), yaitu :

1. Pengalaman Pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat untuk dapat menjadi dasar

pembentukan sikap. Oleh karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor

emosional.

2. Kebudayaan

Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap

kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman

individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya.

Sebagai contoh, apabila kita hidup dalam norma budaya yang longgar bagi

pergaulan heteroseksual, sangat mungkin kita akan mempunyai sikap yang

mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan heteroseksual.

3. Oranglain yang dianggap penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

14

Pada umunya individu cenderung untuk memiliki sikap konformis atau

searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini

antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut, misalnya

orangtua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat,

guru, teman kerja, istri atau suami, dll.

4. Media Massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti

televisi, radio, suratkabar, majalah, dll mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Dalam penyampaian

informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan

yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan-pesan

sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan

memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah

sikap tertentu.

5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Pemahaman baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh

dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat

keagamaan serta ajaran-ajarannya. Dikarenakan konsep moral dan ajaran

agama sangat menentukan sistem kepercayaan maka tidaklah mengherankan

kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperanan dalam

menentukan sikap individu terhadap suatu hal.

6. Emosional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

15

Terkadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap

adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, baik perasaan mendukung

maupun perasaan tidak memihak yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi,

pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, media massa,

lembaga pendidikan dan agama, serta emosional.

B. REMAJA

Remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak-

anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan

sosial emosional. Masa awal remaja adalah waktu dimana konflik antara

orangtua dengan remaja meningkat lebih dari konflik orangtua dengan anak.

Peningkatan ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang melibatkan

pendewasaan orangtua, meliputi perubahan biologis, pubertas, perubahan

kognitif termasuk meningkatnya idealisme dan penalaran logis, perubahan

sosial yang berpusat pada kebebasan dan jati diri, dan harapan yang tak

tercapai (Santrock, 2007)

Sementara itu pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004)

mengatakan bahwa secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian

yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

16

1. Masa remaja awal (12-15 tahun) dimana pada masa ini remaja mulai

meninggalkan perannya sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan

diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua.

2. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun). Masa ini ditandai dengan

berkembangnya kemampuan berfikir yang baru. Teman sebaya memiliki

peran yang penting. Pada masa ini remaja juga mengembangkan kematangan

tingkah laku, belajar membuat keputusan sendiri dan selain itu penerimaan

dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.

3. Masa remaja akhir (19-21 tahun) dimana masa ini ditandai oleh persiapan

akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Keinginan yang kuat untuk

menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan diterima

orang dewasa

Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst antara lain :

a. Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih

dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan akan

memperoleh peranan social.

b. Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif.

c. Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa

lainny.

d. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri.

e. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.

f. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga.

g. Membentuk system nilai, moralitas, dan falsafah hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

17

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi

perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa

perubahan yang terjadi selama masa remaja, yaitu (Wiwan, 2008) :

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat yang dikenal dengan

istilah storm dan stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari

perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja, hal ini

merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda

dari sebelumnya. Kemandirian dan tanggung jawab akan terbentuk

seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir di

awal masa kuliah.

2. Perubahan yang cepat secara fisik yang disertai kematangan seksual.

Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri

dan kemampuannya. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik

perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem

respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan,

dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan

orang lain. Banyak hal menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-

kanak digantikan dengan hal baru dan lebih matang. Hal ini dikarenakan

adanya tanggungjawab yang lebih besar pada masa remaja. Remaja

diharapkan dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal yang lebih

penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

18

Remaja tidak lagi berhubungan dengan individu yang berjenis kelamin

yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis dan orang yang lebih dewasa.

4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa

kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan

yang terjadi. Disatu sisi mereka menginginkan kebebasan, tapi disisi yang

lain mereka takut akan tanggungjawab yang menyertai kebebasan

tersebut, serta ragu akan kemampuan mereka sendiri untuk memikul

tanggungjawab tersebut.

Ketika memasuki usia remaja terjadi perubahan fisik, emosional,

maupun seksual. Hormon seksual di dalam tubuh mulai berfungsi.

Perubahan hormon tersebut ditandai dengan kematangan seksual, sehingga

dorongan yang timbul semakin meluap. Kematangan seksual ini ditandai

dengan mimpi basah untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuan

ditandai dengan menstruasi. Baik remaja putra maupun putri akan merasakan

adanya dorongan seksual. Dorongan seksual inilah yang nantinya akan

mendorong remaja untuk melakukan perilaku seksual.

Jadi remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa

anak-anak dan dewasa dimana individu berada dalam rentang usia 12 hingga

21 tahun dan terjadi perubahan fisik, emosional, maupun seksual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

19

C. PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF REMAJA

Pubertas merupakan awal dari masa remaja, terutama terjadi pada

awal masa remaja. Testosteron memainkan peran penting dalam

perkembangan pubertas laki-laki, sedangkan estradiol pada perkembangan

pubertas perempuan. Testosteron ialah suatu hormon yang berkaitan dengan

perkembangan alat kelamin, pertambahan tinggi, dan perubahan suara pada

anak laki-laki. Sementara estradiol ialah suatu hormon yang berkaitan dengan

perkembangan buah dada, rahim, dan kerangka pada anak-anak perempuan.

Pertumbuhan pada remaja laki-laki 2 tahun lebih terlambat daripada remaja

perempuan, yakni kira-kira 12 tahun pada usia rata-rata anak laki-laki, dan 10

tahun pada usia rata-rata anak perempuan. Empat perubahan tubuh yang

paling menonjol pada perempuan ialah pertambahan tinggi badan yang cepat,

menarche, pertumbuhan buah dada dan pertumbuhan rambut kemaluan.

Sedangkan empat pertumbuhan yang paling menonjol pada laki-laki ialah

pertambahan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan penis, pertumbuhan

testis, dan pertumbuhan rambut kemaluan (Santrock, 2007).

Hormon-hormon baru diproduksi oleh kelenjar endokrin yang

membawa perubahan dalam ciri-ciri seks primer dan memunculkan ciri-ciri

seks sekunder. Gejala ini memberi isyarat bahwa fungsi reproduksi atau

kemampuan untuk menghasilkan keturunan sudah mulai bekerja.

Berlangsung pula pertumbuhan yang pesat pada tubuh dan anggota-anggota

tubuh untuk mencapai proporsi seperti orang dewasa (Lerner & Hultsch

dalam agustiani, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

20

Semua perubahan fisik yang membawa implikasi perubahan

emosional tersebut makin rumit oleh adanya faktor bahwa individu remaja

juga mengalami perubahan kognitif. Perubahan dalam kemampuan berpikir

ini diungkapkan oleh piaget (1972) sebagai tahap terakhir yang disebut

sebagai tahap formal operation dalam perkembangan kognitifnya. Menurut

Piaget, remaja merupakan individu yang sudah mampu melepaskan diri dari

kenyataan yang ada. Remaja melakukan pemikiran yang jauh kedepan

dengan mengkhayalkan peristiwa yang akan terjadi. Rasa empati kepada

sesama juga mulai muncul dan sangat kuat terutama kepada orang

terdekatnya. Dalam diri remaja terjadi perubahan yang sangat drastis yang

berhubungan dengan perubahan sosial. Remaja akan lebih suka bergaul dan

berkumpul dengan teman sebaya yang berjenis kelamin sama. Ikatan antara

remaja dengan teman sebaya bisa lebih kuat daripada ikatan remaja dengan

orangtuanya. Remaja berkumpul dengan teman sebayanya merupakan suatu

usaha dari remaja untuk mengaktualisasikan diri. Keputusan dan pemikiran

dalam kelompok remaja lebih kuat daripada keputusan yang diambil dari

lingkungan remaja. Solidaritas merupakan bentuk dari rasa saling memiliki

dan kekeluargaan yang ditunjukan remaja untuk kelompoknya (Santrock,

2007).

D. POLA ASUH ORANGTUA, PENGARUH TEMAN SEBAYA DAN

LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL

Menurut Santrock (1998), ada 3 pola asuh yang diterapkan orangtua pada

anak, antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

21

1. Authoritarian, yaitu pola asuh yang penuh pembatasan dan hukuman

(kekerasan) dengan cara orangtua memaksakan kehendaknya, sehingga

orangtua dengan pola asuh authoritarian memegang kendali penuh dalam

mengontrol anak-anaknya.

2. Authoritative, yaitu pola asuh yang memberikan dorongan pada anak

untuk mandiri namun tetap menerapkan berbagai batasan yang akan

mengontrol perilaku mereka. Adanya saling memberi dan saling

menerima, mendengarkan dan didengarkan.

3. Permissive, Maccoby dan Martin (dalam Santrock, 1998) membagi pola

asuh ini menjadi dua, yaitu neglectful parenting dan indulgent parenting.

Neglectful yaitu bila orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak

yang akan menghasilkan anak yang kurang memiliki kompetensi sosial

karena adanya kecenderungan kontrol diri yang kurang. Indulgent yaitu

bila orangtua sangat terlibat dalam kehidupan anak, namun hanya

memberikan kontrol dan tuntutan yang sangat minim (selalu menuruti

atau membebaskan) sehingga mengakibatkan kompetensi sosial tidak

adekuat karena anak kurang mampu untuk melakukan kontrol diri dan

menggunakan kebebasannya tanpa tanggung jawab serta memaksakan

kehendaknya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitadesi (2010), kontribusi

figur kelekatan orangtua dan kontrol diri terhadap perilaku seksual lebih

menonjol dibandingkan dengan pengaruh dari media, pengaruh teman

sebaya, dan gaya hidup remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

22

Teori perkembangan psikososial menurut Erikson dalam Wong

(2009) menganggap bahwa krisis perkembangan pada masa remaja

menghasilkan terbentuknya identitas. Periode remaja awal dimulai dengan

pubertas dan berkembangnya stabilitas emosional dan fisik. Selama tahap

remaja awal, tekanan untuk memiliki suatu kelompok semakin kuat. Remaja

menganggap bahwa memiliki kelompok adalah hal yang penting karena

mereka merasa menjadi bagian dari kelompok dan kelompok dapat memberi

mereka status. Bagi sebagian besar remaja, teman sebaya dianggap lebih

berperan penting karena memberikan remaja perasaan kekuatan dan

kekuasaan. Remaja biasanya berpikiran sosial, suka berteman, dan suka

berkelompok. Dengan demikian, kelompok teman sebaya memiliki evaluasi

diri dan perilaku remaja. Untuk memperoleh penerimaan kelompok, remaja

awal berusaha untuk menyesuaikan diri secara total dalam berbagai hal

seperti model berpakaian, gaya rambut, selera music, dan tata bahasa,

seringkali mengirbankan individualitas dan tuntutan diri. Segala sesuatu pada

remaja diukur oleh reaksi teman sebayanya.

E. PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh

hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun sesama jenis. Objek

seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan ataupun dirinya

sendiri (Sarwono, 2010). Gunarsa menjelaskan hubungan seksual sebagai

persenggamaan atau bersatunya antara manusia yang berlainan jenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

23

Hubungan seksual juga merupakan ekspresi akan perasaan cinta, cara

berkomunikasi intim, dan cara mencapai kedekatan emosional (Gunarsa,

1991)

Perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong

oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita di luar

perkawinan yang sah (Sarwono, 2005). Mu’tadin (2002) mengatakan bahwa

perilaku seksual pranikah merupakan perilaku seksual yang dilakukan tanpa

melalui proses pernikahan resmi menurut agama dan kepercayaan masing-

masing.

Bentuk-bentuk perilaku seksual remaja menurut Sarwono (2010) dan

soetjiningsih (2008) yaitu berkencan, berpegangan tangan, berpelukan,

berciuman bibir, meraba/diraba bagian sensitive dalam keadaan berpakaian,

menempelkan alat kelamin dalam keadaan berpakaian, saling membuka baju,

meraba/diraba bagian sensitive dalam keadaan tanpa pakaian, mencium/

dicium bagian sensitive dalam keadaan tanpa pakaian, menempelkan alat

kelamin, dan berhubungan seksual.

Menurut Kinsey et al, 1965, perilaku seksual meliputi 4 tahap sebagai

berikut:

1. Bersentuhan (touching) mulai dari berpegangan tangan sampai berpelukan.

2. Berciuman (kissing).Ciuman yang dilakukan untuk menimbulkan rangsangan

seksual, seperti di bibir disertai dengan rabaan pada bagian-bagian sensitif

yang dapat menimbulkan rangsangan seksual. Berciuman dengan bibir

tertutup merupakan ciuman yang umum dilakukan. Berciuman dengan mulut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

24

dan bibir terbuka, serta menggunakan lidah itulah yang disebut french kiss.

Kadang ciuman ini juga dinamakan ciuman mendalam (deep kissing).

3. Bercumbu (petting) menyentuh bagian yang sensitif dari tubuh pasangan dan

mengarah pada pembangkitan gairah seksual. Perilaku menggesek-gesekkan

bagian tubuh yang sensitif, seperti payudara dan orgabn kelamin. Hal ini juga

termasuk merasakan dan mengusap-usap tubuh pasangan termasuk lengan,

dada, buah dada, kaki, dan kadang-kadang daerah kemaluan, baik di dalam

atau di luar pakaian.

4. Berhubungan kelamin (Sexual Intercourse). Bersatunya dua orang secara

seksual yang dilakukan oleh pasangan pria dan wanita yang ditandai dengan

penis pria yang ereksi masuk ke dalam vagina untuk mendapatkan kepuasan

seksual.

Menurut Sarwono (2006), secara garis besar perilaku seksual pada remaja

disebabkan oleh :

1. Meningkatnya libido seksual

Di dalam upaya mengisi peran sosial, seorang remaja mendapatkan

motivasinya dari meningkatnya energi seksual atau libido, energi seksual ini

berkaitan erat dengan kematangan fisik.

2. Penundaan usia perkawinan

Peningkatan taraf pendidikan masyarakat membuat semakin banyak

anak-anak perempuan yang bersekolah dan membuat semakin tertundanya

kebutuhan untuk mengawinkan anak-anaknya.

3. Tabu/ larangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

25

Saat usia perkawinan ditunda, norma-norma agama tetap berlaku

dimana orang tidak boleh melaksanakan hubungan seksual sebelum menikah.

Pada masyarakat modern bahkan larangan tersebut berkembang pada

tingkatan lain seperti berciuman dan masturbasi, sedangkan untuk remaja

yang tidak dapat menahan diri akan mempunyai kecenderungan melanggar

larangan tersebut.

4. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

Remaja yang sudah mulai mengalami kematangan seksual secara

lengkap kurang mendapat pengarahan dari orangtua mengenai kesehatan

reproduksi khususnya tentang akibat-akibat perilaku seks pranikah maka

mereka sulit mengendalikan rangsangan-rangsangan dan banyak kesempatan

untuk menikmati seksual pornografi melalui media massa yang membuat

mereka melakukan perilaku seksual secara bebas tanpa mengetahui resiko-

resiko yang dapat terjadi seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan infeksi

menular seksual.

5. Pergaulan semakin bebas

Gejala ini banyak terjadi di kota-kota besar, banyak kebebasan

pergaulan antar jenis kelamin pada remaja, semakin tinggi tingkat

pemantauan orangtua terhadap anak remajanya, semakin rendah

kemungkinan perilaku menyimpang menimpa remaja. Oleh sebab itu

disamping komunikasi yang baik dengan anak, orangtua juga perlu

mengembangkan kepercayaan anak pada orangtua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

26

Sedangkan menurut Bachtiar (2004), faktor yang mempengaruhi perilaku

seks pranikah pada remaja, yaitu :

1. Pendidikan

Pendidikan yang rendah akan cenderung melakukan seks pranikah

dibandingkan dengan yang berpendidikan tinggi dan berprestasi. Jika melihat

tingkat pendidkan subjek, dapat dikatakan subjek yang tinggal di kota

memiliki pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan di desa sehingga

kemungkinan untuk melakukan seks pranikah lebih besar dilakukan oleh

remaja yang tinggal di desa. .

2. Sosial Ekonomi

Individu dengan tingkat ekonomi rendah akan cenderung melakukan

seks pranikah agar pasangan dapat memenuhi segala sesuatu yang

dibutuhkan.

3. Pengaruh teman

Pengaruh teman memang sangat kuat, individu yang berteman dengan

banyak orang yang melakukan perilaku seks pranikah akan lebih cenderung

melakukan perilaku yang sama juga.

Faktor yang menyebabkan perilaku seks pranikah pada remaja menurut

Gunarsa (2004), yaitu :

1. Peluang/ Kesempatan Waktu

Dengan adanya waktu luang yang tidak bermanfaat maka lebih mudah

menimbulkan adanya pergaulan bebas, dalam arti remaja mementingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

27

hidup bersenang-senang, bermalas-malas, berkumpul-kumpul sampai larut

malam yang akan membawa remaja pada pergaulan bebas.

2. Pengaruh Norma Budaya dari Luar

Remaja menelan begitu saja apa yang dilihatnya dari budaya barat

yang cenderung melakukan perilaku seks bebas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual menurut

Suryoputro (2006), Sarwono (2010), dan Pangkahila (2005) antara lain

Faktor internal yang terdiri dari hormonal atau dorongan seksual,

pengetahuan seksual yang dimiliki remaja, citra diri, ajaran agama yang

diyakini, dan tingkat pengendalian diri. Sementara faktor eksternal yang

terdiri dari penundaan usia perkawinan, tingkat perkembangan teknologi dan

informasi, sikap orangtua dan pendidikan seksual yang diajarkan orangtua

kepada anaknya, serta norma dan nilai yang berlaku dalam lingkungan sosial

bermasyarakat.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku

seksual pranikah ialah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual

dalam bentuk bersentuhan, berciuman, bercumbu, maupun berhubungan

kelamin dan dilakukan di luar ikatan pernikahan yang resmi menurut hukum

dan agama.

F. REMAJA YANG TINGGAL DI DESA DAN DI KOTA

Menurut Louis Wirth (Ansy’ari, 1993), kota adalah pemukiman yang

relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

28

kedudukan sosialnya. Sehingga remaja yang tinggal di kota ialah individu

usia remaja yang tinggal dipemukiman yang relatif besar, padat dan

permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya

Ciri-ciri fisik kota antara lain, tersedianya tempat-tempat untuk pasar

dan pertokoan, tersedianya tempat-tempat untuk parkir, terdapatnya sarana

rekreasi dan sarana olahraga, penataan perumahan dan ruang luar melalui

hasil perencanaan, penentuan wilayah teratur, pembangunan secara vertikal

keatas, bangunan padat, penduduk padat, penentuan wilayah teratur.

Masyarakat kota merupakan yang tinggal di daerah dekat dengan

pusat pemerintahan, untuk daerah Yogyakarta, berarti semakin dekat dengan

Kraton, maka berarti ia tinggal di kota. Ciri-ciri masyarakat perkotaan antara

lain; dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung dengan orang lain,

pembagian kerja yang lebih tegas dan memiliki batas yang nyata,

kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak, dan perubahan

tampak lebih nyata karena kota biasanya lebih terbuka dalam menerima

pengaruh dari luar.

Menurut Landis (Ansy’ari, 1993), Desa merupakan wilayah yang

berpenduduk kurang dari 2500 jiwa dengan ciri-ciri pergaulan hidup yang

saling mengenal, mempunyai pertalian perasaan, cara penghidupannya

agraris terpengaruh alam dan iklim dan memiliki pekerjaan sambilan non

agraris. Sehingga remaja yang tinggal di desa ialah individu usia remaja yang

tinggal diwilayah yang berpenduduk kurang dari 2500 jiwa dengan ciri-ciri

pergaulan hidup yang saling mengenal, mempunyai pertalian perasaan, cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

29

penghidupannya agraris terpengaruh alam dan iklim dan memiliki pekerjaan

sambilan non agraris

Ciri-ciri desa adalah sebagai berikut; mempunyai pergaulan hidup

yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa, ada pertalian perasaan yang

sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan, cara berusaha (ekonomi) adalah

agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim,

keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris

adalah bersifat sambilan.

Masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal jauh dengan pusat

pemerintahan, untuk daerah Yogyakarta, berarti semakin jauh dengan Kraton,

maka berarti ia tinggal di desa. Masyarakat desa memiliki ciri-ciri; lebih

cenderung saling tolong menolong, memiliki pekerjaan sebagai petani,

fasilitas masih sulit ditemukan, warganya masih sulit untuk menerima hal

baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

30

G. PERBEDAAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANTARA

REMAJA YANG TINGGAL DI KOTA DAN DI DESA

Ketersediaan lembaga pendidikan berbeda antara wilayah yang satu

dengan yang lain. Di wilayah kota, ketersediaan lembaga pendidikan lebih

banyak dan lebih berkualitas dari pada di desa. Hal ini berakibat pada individu

usia anak-anak hingga remaja yang tinggal di kota memiliki lebih banyak

kesempatan untuk menempuh pendidikan yang semestinya. Berbeda dengan

individu usia anak-anak hingga remaja yang tinggal didesa, karena

ketersediaan lembaga pendidikan yang terbatas, maka tidak mengherankan

juga sebagian dari mereka tidak mampu menempuh pendidikan yang

semestinya hingga harus putus sekolah. Seperti yang kita ketahui, bahwa

tingkat pendidikan mempengaruhi pembentukan sikap seseorang, karena

pemahaman baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan

tidak boleh dilakukan diperoleh dari lembaga pendidikan dimana kita belajar.

Hal ini juga berlaku pada sikap individu terhadap perilaku seksual.

Pemahaman baik buruknya perilaku seksual yang dilakukan sebelum menikah

dapat diberikan melalui pendidikan yang diterimanya. Bahkan Dewi (2009)

yang meneliti mengenai perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA

Negeri 1 Baturraden dan SMA Negeri 1 Purwokerto, menemukan bahwa

jumlah remaja SMA Negeri 1 Purwekerto yang melakukan perilaku seksual

seksual pranikah lebih sedikit dibandingkan dengan SMA Negeri 1

Baturraden. Hal tersebut dapat dikarenakan adanya pemberian informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

31

tentang kesehatan reproduksi remaja saat awal masuk sekolah di SMA Negeri

1 Purwokerto.

Selain itu, ketika remaja dapat menempuh pendidikan yang

semestinya, ia memiliki wadah untuk mengeksplorasi bakat dan kemampuan

yang dimilikinya, sehingga semua dorongan-dorongan yang ada di dalam

dirinya, termasuk dorongan seksual yang sedang menggebu di usia remaja

tersalurkan melalui lembaga pendidikan. Kegiatan remaja dalam mengisi

waktu luang berpengaruh terhadap perilaku seksual (Dewi, 2009), misalnya

melalui kegiatan ekstrakulikuler. Dengan tidak ada waktu lagi untuk

melakukan hal-hal yang mungkin tidak berguna atau berakibat pada buruknya

masa depannya kelak, maka tenaga dan pikiran mereka hanya akan habis

untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif. Hal ini juga berlaku untuk sikap

mereka terhadap perilaku seksual, ketika waktu dan tenaga mereka disalurkan

untuk belajar dan kegiatan ekstrakulikuler, maka akan berpengaruh pada sikap

mereka, khususnya terhadap perilaku seksual.

Di era yang semakin modern ini, lembaga pendidikan juga tidak hanya

bertugas untuk memberikan ilmu pengetahuan lewat pelajaran sekolah saja.

Lembaga pendidikan juga dituntut untuk memberikan pengetahuan moral.

Moralitas inilah yang nantinya juga akan berpengaruh pada sikap seseorang.

Selain itu, saat ini lembaga pendidikan dituntut untuk update mengenai issue-

issue yang berkembang di dunia anak dan remaja. Lembaga pendidikan yang

ada di kota pastinya lebih mudah mengakses issue-issue tersebut sehingga

dapat memberikan pengarahan yang baik pada anak didiknya. Sementara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

32

untuk lembaga pendidikan yang berada di desa lebih sulit karena keterbatasan

media untuk mengakses informasi terbaru sehingga tenaga pendidik mereka

pun tidak bisa membagi informasi-informasi terbaru kepada anak didik dan

dapat berakibat pada anak dan remaja desa mencari sendiri informasi-

informasi yang ingin mereka ketahui, misalnya mengenai perilaku seksual.

Dan ketika mereka mencari sendiri tanpa ada pengarahan dapat berakibat pada

munculnya suatu bentuk dukungan terhadap perilaku seksual pranikah karena

menganggap hal tersebut sudah lumrah dilakukan di era yang semakin modern

seperti sekarang ini.

Sebagian besar orangtua mungkin mengalami kesulitan dalam

menjawab pertanyaan anak-anaknya yang berkaitan dengan seks, sehingga

pertanyaan tersebut cenderung dialihkan ke hal-hal yang kurang rasional

sehingga remaja semakin gencar mengejar pertanyaan yang lebih rumit.

Seiring dengan berkembangnya remaja baik secara fisik, psikis, maupun

sosial, remaja berusaha mencari dan mencoba serta ingin diakui jati dirinya

(Davidson & Neale, 1990). Apabila pada masa tersebut kurang atau bahkan

tidak mendapatkan arahan dari orangtuanya, maka dikhawatirkan terjadi

perilaku mencoba dan meniru yang tidak sesuai dengan aturan masyarakat,

apalagi mengingat bahwa keluarga adalah tempat dimana anak menghabiskan

waktu

Perubahan – perubahan perilaku pada remaja sebenarnya dapat

dimaklumi bila melihat usia remaja sebagai usia peralihan dalam mencari

identitas diri. Remaja ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

33

berusaha menjadi bagian dari lingkungan itu. Kebutuhan untuk diterima dan

menjadi sama dengan orang lain yang sebaya itu menyebabkan remaja desa

berusaha untuk mengikuti berbagai atribut perilaku maupun gaya hidup yang

sedang trend.

Di era globalisasi sekarang ini, memungkinkan para remaja dengan

mudah mendapatkan sajian tontonan, bacaan dan lain sebagainya mengenai

seks. Informasi tentang seks di kalangan remaja yang diperoleh dari sumber-

sumber tersebut ada yang tidak sesuai dengan budaya atau norma ketimuran

yang berlaku di Indonesia. Menurut Wimpie Pangkahila, 1997, sejak lebih

dari satu dekade ini telah terjadi perubahan pandangan dan perilaku seks di

kalangan remaja yang ditunjukkan dengan hasil penelitian adanya perubahan

tersebut. Pola pergaulan menjadi semakin bebas yang didukung oleh fasilitas,

aktivitas seksual mudah dilakukan, bahkan mudah berlanjut ke hubungan

seksual. Hal ini semakin dibuktikan dengan kebanyakan para pelaku seks

pranikah melakukan hubungan seks dengan pasangan di rumah dengan

pengawasan ketat dari orangtua (Prawestri, 2012)

Ironisnya, disisi lain masyarakat khususnya masyarakat desa belum

bisa menerima pembicaraan masalah seks secara terang-terangan dalam

kalangan remaja, para remaja tersebut masih terbatas bisik-bisik antara teman,

membaca buku, maupun menonton film porno karena menganggap masih

tabu. Hal ini diperparah dengan fasilitas lembaga pendidikan yang kurang

sehingga para remaja tersebut mendapatkan informasi mengenai seks bukan

dari sumber yang tepat dan bertanggungjawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

34

Tuntutan dan fasilitas yang tersedia di lingkungan masyarakat saat ini

membuat para remaja beranggapan bahwa perilaku seks pranikah sudah

merupakan tren di kalangan remaja dimana situasi tempat tinggal memberikan

kebebasan didukung dengan pergaulan teman yang berkontribusi besar dalam

perilaku seks pranikah (Pawestri, 2012). Walaupun remaja telah mencapai

tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya

sendiri, namun pada kenyataannya tindakan dan perilaku mereka banyak

dipengaruhi oleh tekanan teman sebaya (Conger, 1991).

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak

(favorable) maupun perasaan tidak memihak (unfavorable) pada objek

tersebut (Berkowitz, 1972, dalam Azwar, 2005)

Skema I

Perbedaan Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual antara yang Tinggal di Desa

dan di Kota

Daerah Tempat Tinggal Remaja

Kota Desa

- Pendidikan

Fasilitas pendidikan bervariasi,

Pendidikan seksual diajarkan di

sekolah

- Pola Asuh Orangtua

Orangtua beranggapan pendidikan

seksual bukan hal yang tabu

- Pendidikan

Fasilitas pendidikan terbatas,

Pendidikan seksual kurang/

tidak diajarkan di sekolah

- Pola Asuh Orangtua

Orangtua beranggapan

pendidikan seksual merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

35

hal tabu

Keingintahuan mengenai seksual

terarah dan ada pembimbing

Keingintahuan mengenai seksual

tidak terarah dan tidak ada yang

membimbing

Kurang mendukung perilaku seksual Lebih mendukung perilaku seksual

H. HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini ialah: Ada perbedaan sikap yang

signifikan terhadap perilaku seksual antara remaja desa dan remaja kota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini ialah penelitian komparatif, yaitu penelitian

yang berbentuk perbandingan dari dua sampel atau lebih ( Suryabrata,

2002). Penelitian bertujuan untuk melihat perbedaan sikap antararemaja

desa dan kota terhadap perilaku seksual.

B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sikap remaja

terhadap perilaku seksual.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal

didesa dan remaja yang tinggal dikota.

C. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional dari variabel dalam penelitian ini ialah :

1. Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual

Sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah adalah

suatu bentuk evaluasi baik mendukung atau memihak (favorable)

maupun tidak memihak (unfavorable) terhadap segala tingkah laku

yang didorong oleh hasrat seksual dalam bentuk bersentuhan,

berciuman, bercumbu, maupun berhubungan kelamin dan

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

37

dilakukan di luar ikatan pernikahan yang resmi menurut hukum

dan agama.

Skala sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah

disusun berdasarkan struktur sikap Azwar (2005) dan perilaku

seksual menurut Kinsey et al (1965). Struktur sikap menurut azwar

terdiri dari afektif, kognitif, dan konatif. Sementara perilaku

seksual menurut Kinsey et al (1965) terdiri dari bersentuhan,

berciuman, petting, dan sexual intercourse.

Skala sikap tersebut akan diukur dengan menggunakan

model Summated Rating Methode. Skor total yang diperoleh

subjek dari hasil skala akan menunjukkan sikap subjek terhadap

perilaku seksual. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala

akan menunjukkan bahwa sikap subjek semakin mendukung

perilaku seksual pranikah, sebaliknya semakin rendah skor total

yang diperoleh skala akan menunjukkan bahwa sikap subjek

semakin tidak mendukung perilaku seksual pranikah.

2. Subjek Remaja Bertempat Tinggal Di Desa dan Di Kota

a. Remaja yang tinggal di kota

Remaja yang tinggal di kota ialah individu usia 12

hingga 21 tahun yang tinggal dipemukiman yang relatif

besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang

heterogen kedudukan sosialnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

38

b. Remaja yang tinggal di desa

Remaja yang tinggal di desa ialah individu usia usia

12 hingga 21 tahun yang tinggal diwilayah yang

berpenduduk kurang dari 2500 jiwa dengan ciri-ciri

pergaulan hidup yang saling mengenal, mempunyai

pertalian perasaan, cara penghidupannya agraris

terpengaruh alam dan iklim dan memiliki pekerjaan

sambilan non agraris.

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian ialahindividu berusia 15 hingga19 tahun, sedang

menempuh pendidikan formal, bertempat tinggal di daerah perkotaan

(dekat dengan pusat pemerintahan atau kraton jogjakarta) dan yang

bertempat tinggal di desa (jauh dari pusat pemerintahan atau kraton

jogjakarta).Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive

sampling. Metode purposive sampling ialah metode sampling yang

dilakukan dengan cara memilih sekelompok subjek berdasarkan atas ciri-

ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai keterkaitan erat

dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya

(Hadi, 2004).

Kriteria subjek untuk penelitian ini antara lain remaja laki-laki dan

perempuan, berusia antara 15 sampai 19 tahun dan tidak terikat hubungan

pernikahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

39

E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode

kuantitatif.Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah

skala.Skala yang digunakan adalah skala gambaran perilaku seksual, dan

mengacu pada metode summated rating atau lebih dikenal dengan skala

Likert.

Tabel 1

Kisi-Kisi Sebaran Item Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual

(untuk Uji Coba)

Variable

Kognitif Afektif Konatif

Favourab

le

Unfavoura

ble

Favourab

le

Unfavoura

ble

Favourab

le

Unfavour

able

Touching

39, 42 27 50 8

Kissing

36, 48 16 2, 19 22, 49 11, 33 57

Petting

4, 24 9, 13 51 12, 35 7, 52 46

Sexual

Intercour

se

6, 10,

18, 25,

58

17, 21,

30, 32,

34, 44

29, 31,

37, 45,

53, 59

1, 15,

23, 26,

40, 54,

55

5, 20,

28, 47,

56

3, 14,

38, 41,

43, 60

Skala sikap akan diujicobakan terlebih dahulu sebelum digunakan

untuk menguji validitas dan reliabilitas yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

40

F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

Skala sikap terdiri dari 60 item yang terbagi dalam 2 bentuk

pernyataan, yaitu favourable dan unfavourable.Item favourable

merupakan item yang mendukung perilaku seksual pranikah, dan item

unfavourable merupakan item yang tidak mendukung perilaku seksual

pranikah.Penilaian setiap skala diberikan berdasarkan kategori 4 jawaban.

Masing-masing item favourable akan diberi skor 4 untuk jawaban SS

(sangat sering), 3 untuk jawaban S (sering), 2 untuk jawaban J (jarang),

dan 1 untuk jawaban TP (tidak pernah). Sebaliknya untuk item

unfavourable digunakan penilaian skor 1 untuk untuk jawaban SS (sangat

sering), 2 untuk jawaban S (sering), 3 untuk jawaban J (jarang), dan 4

untuk jawaban TP (tidak pernah).

1. Validitas Alat Ukur

Validitas seringkali dikonsepkan sebagai sejauhmana tes

mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur (Azwar,

2003).Suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas yang

tinggi apabila alat tersebut mampu memberikan hasil ukur yang

sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar,

2001).Pada penelitian ini, pengukuran validitas alat tes dilakukan

dengan menggunakan metode validitas isi, yaitu validitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

41

diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional

atau professional judgement (Azwar, 2003).

Validitas isi yang dilakukan oleh peneliti ialah melalui

professional judgement, yaitu mengkonsultasikan setiap item

dengan orang yang ahli dan dipandang lebih memahami tentang

hal yang diukur, dalam hal ini melalui dosen pembimbing. Peneliti

membuat sendiri item-item untuk skala sikap ini dengan

menggunakan teori sikap dan teori mengenai perilaku seksual

kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

2. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan dengan menggunakan koefisien

korelasi item total yang menghasilkan indeks daya beda item. Daya

beda item yaitu kemampuan item dalam membedakan antara

subjek yang memiliki atribut dan yang tidak memiliki atribut yang

diukur. Cara penghitungannya yaitu dengan cara mengkorelasikan

antara skor subjek pada item yang bersangkutan dengan skor total

tes. Semakin tinggi korelasinya maka semakin tinggi daya beda

itemnya (Azwar, 2001).

Pemilihan item dalam penelitian ini dilakukan terhadap

item-item yang memiliki nilai rix ≤ 0,3. Ada 22 item yang

memilikinilai rix ≤ 0,3, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

42

Tabel 2

Distribusi Item Sahih dan Gugur Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku

Seksual

Variable Kognitif Afektif Konatif

Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable

Touching

39, 42 27 50 8

Kissing

36, 48 16 2, 19 22, 49 11, 33 57

Petting

4, 24 9, 13 51 12, 35 7, 52 46

Sexual

Intercourse

6, 10,

18, 25,

58

17, 21,

30, 32,

34, 44

29, 31,

37, 45,

53, 59

1, 15, 23,

26, 40,

54, 55

5, 20,

28, 47,

56

3, 14, 38,

41, 43, 60

Note : Item yang X adalah item yang gugur.

Jadi item-item yang akan digunakan untuk penelitian ini ialah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

43

Tabel 3

Distribusi Item Sahih Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual

Variable Kognitif Afektif Konatif

Fav Unfave Fav Unfav Fav Unfav TOTAL

Touching

29, 30 19 37 4 5

Kissing

27, 35 10 13 16, 36 7, 25 42

9

Petting

1, 18 5 38 8 3, 39 33

8

Sexual

Intercourse

2, 6,

12

9, 11, 15,

22, 24, 26

21, 23, 28,

32, 43

17, 40

14, 20,

34, 41

31, 44

22

TOTAL 9 8 8 5 9 5 44

3. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas merupakan keterpercayaan, keterandalan,

keajegan, kestabilan, dan konsistensi hasil ukur. Suatu hasil ukur

dapat dipercaya apabila dalam beberapakali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama menghasilkan

angka yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subjek memang belum berubah (Azwar, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

44

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang

memiliki retang angka 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas yaitu mendekati angka 1,00 berarti semakin

tinggi reliabilitas alat ukur tersebut. Sebaliknya, jika angka

reliabilitas mendekati angka 0,00 berarti semakin rendah

reliabilitasnya.

G. Uji Asumsi

Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian, penulis terlebih

dahulu melakukan uji asumsi terhadap data dalam penelitian ini. Uji

asumsi yang dilakukan ialah uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran

variable bebas dan variable tergantung bersifat normal atau tidak.

Untuk membuktikannya, maka digunakan uji One-Sample

KolmogrovSmirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara

normal jika nilai probabilitas (p) uji One-Sample

KolmogrovSmirnov> 0,05 dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p)

uji One-Sample KolmogrovSmirnov < 0,05 maka data tersebut

tidak terdistribusi secara normal (Santoso, 2000)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ialah uji yang digunakan untuk

mengetahui apakah variasi dari sampel yang akan diuji tersebut

sama (Hadi, 2004). Suatu data dinyatakan memiliki variasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

45

sama jika nilai probabilitas (p) uji homogenitas > 0,05. Namun jika

nilai probabilitas (p) uji homogenitas < 0,05 maka variasi data

yang didapat dinyatakan tidak memiliki variasi yang sama.

H. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif berdasarkan

jawaban subjek yang diperoleh dari skala sikap. Uji asumsi yang dipakai

ialah uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah uji asumsi dilakukan,

maka pengujian hipotesis dapat dilakukan. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji-t. Alasannya ialah karena penelitian ini hanya

melihat perbedaan sikap remaja terhadap perilaku seksual antara remaja

yang tinggal di desa dengan yang tinggal di kota. Uji-t merupakan suatu

cara untuk membandingkan dua kelompok subjek dengan mencari

perbedaan mean antara sifat atau keadaan tingkah laku kedua kelompok

tersebut (Hadi, 2004). Metode yang digunakan untuk menganalisis uji-t

adalah dengan menggunakan program uji independent sample t-testdari

SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian diawali dengan proses tryout skala yang dilakukan mulai

tanggal 10 Oktober 2014 sampai 12 November 2014. Setelah data tryout

terkumpul sebanysk 60 skala, peneliti mulai melakukan analisis untuk

menentukan item-item mana saja yang sahih dan dapat dimasukkan dalam

skala penelitian.

Penelitian sendiri dilakukan pada tanggal 27 Januari 2015 hingga 7

Februari 2015. Skala disebar dengan cara peneliti langsung memberikan

skala kepada remaja yang sudah dikenal oleh peneliti dan menitipkan skala

ke kerabat peneliti yang berusia remaja untuk diisi oleh teman-temannya,

sehingga peneliti tidak bisa mengawasi secara langsung pengisian skala

tersebut.

Peneliti mempersiapkan 100 skala untuk diisi, namun hanya kembali

ke peneliti sebanyak 83 skala. Namun dari 83 skala yang sudah terisi

tersebut, peneiliti hanya bisa menganalisis 72 skala karena ada 6skala yang

itemnya tidak terjawab semua dan 5 skala yang tidak terisi data tempat

tinggal subjek.

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

47

B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Tabel 4

Tabel Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini berjumlah 72 orang, yang terdiri dari 33

perempuan dan 39 laki-laki. Usia subjek berkisar antara 15-18 tahun. Usia

subjek 15 tahun berjumlah 15 orang, dari desa sebanyak 12 orang

sedangkan dari kota sebanyak 3 orang. Usia subjek 16 tahun berjumlah 12

orang, sebanyak 10 orang berasal dari desa dan selebihnya 2 orang dari

kota. Rentang usia 17 tahun berjumlah paling banyak yaitu 30 orang,

sebanyak 14 orang dari desa dan 16 orang dari kota. Usia paling tua 18

tahun dengan jumlah 15 orang yang terdiri 5 orang dari desa dan 10 orang

lainnya dari kota. Dari 33 orang perempuan tersebut, 15 orang diantaranya

bertempat tinggal di desa dan sisanya sebanyak 18 orang bertempat tinggal

di kota. Sedangkan dari 39 orang laki-laki yang menjadi subjek penelitian,

V a r i a b e l D e s a K o t a J u m l a h

Jenis kelamin L a k i - l a k i 26 orang 13 orang 3 9 o r a n g

Perempuan 15 orang 18 orang 3 3 o r a n g

U m u r 1 5 t a h u n 12 orang 3 o r an g 1 5 o r a n g

1 6 t a h u n 10 orang 2 o r an g 1 2 o r a n g

1 7 t a h u n 14 orang 16 orang 3 0 o r a n g

1 8 t a h u n 5 o r an g 10 orang 1 5 o r a n g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

48

26 orang bertempat tinggal di desa dan 13 orang sisanya bertempat tinggal

di kota. Tempat tinggal subjek di desa diantaranya ialah Bantul, Mlati,

Tempel, Piyungan, Minggir, Banguntapan, Samigaluh, Kenteng, Pleret,

Sewon, Godean, Ngemplak, Tamanmartani, Berbah, Ngaglik, Secang, dan

Prambanan. Sementara subjek yang bertempat tinggal di kota tempat

tinggalnya antara lain di Prawirodirjan, Taman, Gowongan, Umbulharjo,

Gedongtengen, Sutopadan, Wirobrajan, Jetis, Tegalrejo, Kuncen, Gejayan.

C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diolah menggunakan program

SPSS, diperoleh deskripsi statistik yang dapat dilihat pada tabel dibawah,

Tabel 5

Tabel Deskripsi Data Subjek Penelitian

Mean Teoritik 110 Sig (2-tailed)

Mean Empirik

- Remaja Desa

- Remaja Kota

99,46 0,000

78,45 0,000

Berdasar data diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor remaja kota ialah

78,4516. Sedangkan rata-rata skor subjek remaja desa adalah 99,4634.

Sedangkan mean teoritik yang didapat ialah 110. Standar deviasi yang diperoleh

dari skor remaja kota sebesar 16,66448 sedangkan remaja desa sebesar 21,73605.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

49

1. UJI ASUMSI

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan

bersalah dari kelompok distribusi normal. Hasil uji normalitas diperlihatkan

pada table berikut,

Tabel 6

Hasil Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Remaja Kota RemajaDesa

N 31 41

Normal Parametersa,b Mean 78.4516 99.4634

Std. Deviation 21.73605 16.66448

Most Extreme Differences Absolute .149 .070

Positive .149 .070

Negative -.103 -.049

Test Statistic .149 .070

Asymp. Sig. (2-tailed) .077c .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dapat dilihat bahwa hasil test statistic

Remaja Kota sebesar 0,149 sementara remaja desa sebesar 0,070. Kedua

hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p lebih dari 0,05 sehingga dapat

disimpulakn bahwa distribusi skor sikap remaja terhadap perilaku seksual

berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

50

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama.

Berdasarkan uji homogenitas, diperoleh p = 0,263. Kedua varian populasi

dikatakan homogen apabila p > 0,05, maka dari hasil yang diperoleh

menunjukan bahwa varian populasi homogen.

2. UJI HIPOTESIS

Uji t digunakan untuk mengetahui bagaimana perbedaan sikap

remaja terhadap perilaku seksual antara remaja desa dengan remaja kota.

Uji t dalam penelitian ini menggunakan uji one sample t-test dengan

teknik komputerisasi SPSS. Hasilnya dapat dilihat melalui tabel berikut,

Tabel 7

Hasil Uji Hipotesis dengan Independent Sample Test

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Equal variances

assumed 1.275 .263

-

4.645 70 .000

-

21.01180 4.52323

-

30.03311 -11.99050

Equal variances

not assumed

-

4.478 54.515 .000

-

21.01180 4.69189

-

30.41643 -11.60717

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

51

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat dilihat bahwa nilai p=

0.000 < 0.05 baik remaja desa maupun remaja kota. Hal ini menunjukkan

bahwa memang ada perbedaan sikap yang signifikan antara remaja kota

dan remaja desa.

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat dilihat bahwa nilai p= 0.000 <

0.05. Hal ini menunjukkan bahwa memang ada perbedaan sikap terhadap

perilaku seksual yang signifikan antara remaja kota dan remaja desa. Namun

jika dilihat dari mean teoritik yang diperoleh sebesar 110, sementara mean

skor remaja desa 99,4634 dan mean remaja desa sebesar 78, 4516,

disimpulkan bahwa remaja desa maupun kota tidak mendukung perilaku

seksual pranikah namun remaja kota lebih tidak mendukungperilaku seksual

pranikah dibandingkan dengan remaja desa.

Salah satu ciri masyarakat pedesaan ialah masih menjunjung tinggi

adat ketimuran (Ansy’ari, 1993), sehingga sebagian besar masyarakat desa

masih menganggap perilaku seksual merupakan hal tabu. Masyarakat desa

masih menganggap pembicaraan mengenai seks merupakan hal yang tabu,

sehingga para remaja membicarakan seks masih terbatas bisik-bisik antara

teman, membaca buku, maupun menonton film secara sembunyi-sembunyi

tanpa adanya bimbingan dari keluarga khususnya orang tua yang memiliki

kewajiban untuk mendidik moral anak-anak mereka karena pola asuh

memiliki pengaruh yang amat besar dalam membentuk kepribadian anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

52

(Taganing, 2008 dalam Hidayat 2013). Hal tersebut diperparah dengan

kurangnya fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh daerah desa, sehingga

kesempatan mereka untuk mengenyam pendidikan khususnya pendidikan

seksual di tingkat sekolah yang lebih tinggi terhalang dengan kurangnya

fasilitas pendidikan.

Berbeda dengan remaja kota, mereka tetap saja seperti remaja

kebanyakan yang selalu ingin tahu dan ingin diakui eksistensinya

dilingkungan pergaulan mereka. Namun perbedaannya ialah pada

keterbukaan lingkungan masyarakat mereka khususnya keluarga yang selalu

bisa menjadi tempat untuk berbicara dan bertanya mengenai seksual.Menurut

Taganing (2008) dalam hidayat (2013), pola asuh juga memiliki pengaruh

yang amat besar dalam membentuk kepribadian anak. Hasil penelitian Dwi

(2014) menunjukkan bahwa kemungkinan remaja dengan ibu yang

menerapkan pola asuh demokrasi melakukan perilaku seksual hanya sebesar

12,26%, sedangkan kemungkinan remaja dengan ibu yang menerapkan pola

asuh otoriter dan permissif melakukan perilaku seksual sebesar 99,98%. Pada

remaja kota, hal tersebut juga didukung dengantingkat pendidikan yang telah

mereka jalani. Fasilitas pendidikan yang mereka miliki juga baik, sehingga

segala rasa ingin tahu mereka dapat tertampung di lingkungan keluarga dan

pendidikan tersebut. Selain itu, remaja kota dapat lebih mudah mendapatkan

pendidikan seksualitas yang lebih berkualitas. Kebanyakan dari mereka pun

sudah sangat sadar akan pentingnya pendidikan sehingga mereka juga

mendapat pendidikan seksualitas yang mumpuni. Terbukti dengan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

53

penelitian yang dilakukan Dewi (2009) dimana jumlah remaja yang

melakukan perilaku seksual lebih sedikit dikarenakan adanya pemberian

informasi tentang kesehatan reproduksi remaja saat awal masuk sekolah.

Proses pendidikan inilah yang nantinya dapat mempengaruhi pembentukan

sikap seseorang, apakah akan mendukung atau menolak, karena

pendidikanlah yang akan mengajarkan pemahaman mengenai baik buruknya

sikap seseorang terhadap perilaku tertentu.

Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melihatkan teman sebaya

dibanding orangtua. Dibanding masa kanak-kanak, remaja lebih banyak

melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstrakulikuler,

dan bermain dengan teman (Papalia & Olds, 2001). Dengan demikian, pada

masa remaja, peran kelompok teman sebaya adalah besar. Menurut Gunarsa

(1991), salah satu faktor yang menyebabkan perilaku seks pranikah pada

remaja ialah peluang atau kesempatan waktu. Dengan adanya waktu luang

yang tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan lebih mudah menimbulkan

adanya pergaulan bebas, dalam arti remaja lebih mementingkan hidup

bersenang-senang, bermalas-malas ataupun berkumpul sampai larut malam

bersama dengan teman-teman sebayanya. Papalia & Olds (2001)

mengungkapkan bahwa kelompok teman sebaya merupakan referensi utama

bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup.

Sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah bisa menjadi salah

satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja

(Rejeki, Sri, 2010). Banyak hal yang dapat mempengaruhi sikap seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

54

terhadap perilaku seksual, salah satunya ialah lembaga pendidikan dan orang

lain yang dianggap penting, misalnya orangtuadan teman sebaya. Pemahaman

baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh

dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari keluarga dan pusat keagamaan

serta ajaran-ajarannya. Konsep moral dan ajaran agama yang diperoleh dari

lembaga pendidikan dan keluarga sangat menentukan sistem kepercayaan

maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut

ikut berperanan dalam menentukan sikap individu terhadap suatu hal. Dalam

hal ini lembaga pendidikan yang dimaksud ialah tempat dimana remaja

tersebut menuntut ilmu. Harus diakui, meskipun di Indonesia sudah

dicanangkan sistem pendidikan dasar 9 tahun dan sudah banyak sekolah-

sekolah yang didirikan di pelosok daerah namun pada kenyataannya

pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya dapat merata dinikmati oleh

seluruh anak Indonesia. Di kota-kota besar, kabupaten atau kecamatan

memang kesempatan memperoleh pendidikan sangatlah luas. Namun di

tingkat desa terutama di daerah pinggiran, masih banyak dijumpai anak-anak

dan remaja yang tidak bersekolah. Umumnya mereka sempat mengenyam

pendidikan dasar tetapi setelah tamat kebanyakan dari mereka diminta untuk

bekerja membantu orangtuanya (Monks dkk, 1985).

Saat ini, lembaga pendidikan tidak hanya bertugas memberikan ilmu

pengetahuan lewat pelajaran di sekolah saja, melainkan juga dituntut untuk

memberikan pengetahuan moral, seperti yang juga orang tua dan keluarga

lakukan dalan pemberian pengetahuan moral terutama pendidikan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

55

seksualitas.Moralitas inilah yang nantinya juga akan berpengaruh pada sikap

seseorang. Selain itu, saat ini lembaga pendidikan dituntut untuk update

mengenai issue-issue yang berkembang di dunia anak dan remaja. Lembaga

pendidikan yang ada di kota pastinya lebih mudah mengakses issue-issue

tersebut sehingga dapat memberikan pengarahan yang baik pada anak

didiknya. Sementara untuk lembaga pendidikan yang berada di desa lebih sulit

karena keterbatasan media untuk mengakses informasi terbaru sehingga

tenaga pendidik mereka pun tidak bisa membagi informasi-informasi terbaru

kepada anak didik dan dapat berakibat pada anak dan remaja desa mencari

sendiri informasi-informasi yang ingin mereka ketahui, misalnya mengenai

perilaku seksual. Dan ketika mereka mencari sendiri tanpa ada pengarahan

terbukti dengan adanya hasil penelitian ini muncul suatu bentuk dukungan

terhadap perilaku seksual pranikah di kalangan remaja khususnya remaja desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

56

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa memang ada perbedaan sikap

yang signifikan antara remaja kota dan remaja desa., dimana walaupun

baik remaja desa maupun kota tidak mendukung perilaku seksual, namun

remaja desa lebih mendukung jika dibandingkan dengan remaja kota

B. SARAN

Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat lebih mengontrol

faktor-faktor yang mempengaruhisikap, misalnya melalui tingkat

pendidikan, pengaruh media soasial, pengaruh orang terdekat, tingkat

social ekonomi, dll sehingga dalam pembahasan bisa dibahas dan dikaji

lebih mendalam.

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

57

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Hendriati (2006).Psikologi Perkembangan. Bandung: Refika Aditama.

Ahmadi, H.A.(1999).Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2007). Sikap Manusia, Teori, dan Pengukurannya : Edisi ke 2.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan validitas (ed Ke-3). Yogyakarta : Pustaka

Belajar.

Azwar, S. (2003). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Ansy’ari, S.I. (1993). Sosiologi Kota dan Desa. Surabaya: Usaha Nasional

Armyati, Dwi, dkk. (2014). Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Konformitas

Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual pada Remaja di Desa

Bangunrejo, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli

Serdang.Jurnal.usu.ac.id. Diunduh

jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/download/7614/4327

Conger, J.J. (1991).Adolescence & Youth (4thed). New York: Harper Collins

Davidson, G. C. & Neale, J. M. (1990).Abnormal Pschology. New York: John

Willey and Sons

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda

Dewi, Eka. (2009). Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan terhadap

Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di SMA Negeri 1 Baturraden

dan SMA Negeri 1 Purwokerto. Tesis. Semarang: Universitas

Diponegoro

Dianawati, Ajen. (2006). Pendidikan Seks untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka

Ernaningsih. (2012, 6 November). Pengaruh Seks Bebas Terhadap Kesehatan

Reproduksi. Wordpress.com. Diunduh http://dwinovitaernaningsih.wordpress.com/2011/07/02 /pengaruh-seks-bebas-terhadap-kesehatan-reproduksi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

58

Gunarsa, S.D, Gunarsa, Y.S.D. (1991).Psikologi untuk Membimbing. Jogjakarta

:BPK Gunung Mulia

Hadi, S. (2004). Metodologi research :untuk penulisan laporan, skripsi, thesis,

dan disertasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Hastuti, dkk. (2013). Kajian Karakteristik Remaja Desa-Kota, Sekolah serta

Keluarga untuk mengatasi Perilaku Anti-Sosial Remaja SMK di Kota

dan Kabupaten Bogor.Repository.ipb.com. Diunduh

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72753

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E.B. (2005).Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ihsan, Muhammad. (2013, 21 November). Lima dari 100 SLTA di DKI

Berhubungan Seks Sebelum Menikah.Lautanindonesia.com. Diunduh

http://www.lautanindonesia.com/forum/index.php/topic,6587.0.html.

Johara. (2012, 6 November). 20,9% ABG Hamil Di Luar Nikah.

poskotanews.com. Diunduh http://www.poskotanews.com/2012/05/27/209-persen-abg-hamil-di-luar-nikah/

Gunarsa, Singgih. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:

Gunung Mulia

Kartika, N. F. (2008). Konseling Sebaya untuk Meningkatkan Efikasi Diri

Remaja terhadap Perilaku Beresiko. Laporan Penelitian. Yogyakarta :

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Kinsey, 1965, Journal of Sex Research: The article reviews the book, New

York:Oxford University Press.

Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka

Mar’at. (1982). Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya.Jakarta : Ghalia

Pangkahila, Wimpie. (2005). Seks yang Indah. Jakarta: Kompas Media

Nusantara.

Papalia, D.E., Olds, S.W., & Fieldman, Ruth D. (2001).Human Development

(8thed). Boston : Ally & Bacon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

59

Puspitadesi, dkk. (2010). Hubungan Anatara Figur Kelekatan Orangtua dan

Kontrol Diri dengan Perilaku Seksual Remaja SMA Negeri 11

Yogyakarta. Laporan Penelitian. Solo : Universitas Sebelas Maret

Sakti, H. Kusuma, GTB. (2006).Antara Dua Sisi. Jogjakarta : Sahabat Setia.

Santrock, John W.(2007) . Remaja, Edisi kesebelas. Jakarta : Erlangga.

Sarwono, Sarlito, W.(1994).Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sarwono, Sarlito, W. (2005). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sarwono, Sarlito, W. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sarwono, Sarlito W.(2010) . Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sarwono, Sarlito W.(2011) . Psikologi Remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Singarimbun & Effendi. (2008). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES

Suryoputro A, Nicholas J.F., Zahroh S, (2006). Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Di Jawa Tengah: Implikasinya

Terhadap Kebijakan Dan Layanan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi.

Makara Kesehatan, Vol.10, Nomor 1,29-40.

Rejeki. (2010). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Reproduksi

Dengan Perilaku Seks Pranikah di Konveksi Desa Jabung Kecamatan

Plupuh. Jurnal Kebidanan. Vol. II, Nomor 02. 12-21.

Tarwoto et al. (2010). Kesehatan Remaja : Problem dan Solusinya. Jakarta

:Salemba Medika

Tukan, J.S. 1990. Etika Seksual Dan Perkawinan. Jakarta : Intermedia

Wong. (2009) Wong’s Essential of Pediatric Nursing. (Agus S., dkk,

Penerjemah). Jakarta: EGC

Wiwan, Koban, dkk. (2008). Remaja (Serial Online).

Rumahbelajarpsikologi.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=

1&id=101. Diakses pada tanggal 3 September 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

51

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

52

Kisi-Kisi Sebaran Item Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku

Seksual

(untuk Uji Coba)

Variable

Kognitif Afektif Konatif

Favourab

le

Unfavoura

ble

Favourab

le

Unfavoura

ble

Favourab

le

Unfavour

able

Touching

39, 42 27 50 8

Kissing

36, 48 16 2, 19 22, 49 11, 33 57

Petting

4, 24 9, 13 51 12, 35 7, 52 46

Sexual

Intercour

se

6, 10,

18, 25,

58

17, 21,

30, 32,

34, 44

29, 31,

37, 45,

53, 59

1, 15,

23, 26,

40, 54,

55

5, 20,

28, 47,

56

3, 14,

38, 41,

43, 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

53

NO PERNYATAAN ST S TS STS

1 Saya merasa takut jika dorongan seksual saya muncul sebelum saya menikah.

2 Saya merasa biasa saja jika melihat teman saya berciuman dengan pacarnya

3 Pendidikan moral yang diajarkan di sekolah membuat saya yakin bahwa saya harus menyatakan perang terhadap hubungan intim sebelum menikah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

54

4 Menurut saya, bercumbu dengan kekasih tidak masalah karena tidak mungkin terjadi kehamilan

5 Seseorang yang organ seksualnya sudah berkembang seharusnya sudah layak melakukan hubungan intim.

6 Saya pikir, seseorang yang melakukan hubungan seks dan tidak terjadi kehamilan, tidak perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya

7 Mendengar teman saya sudah pernah bercumbu (menyentuh area genital) dengan pacarnya, saya ikut melakukannya.

8 Saya merasa senang jika diminta memeluk pacar saya

9 Saya tidak setuju bila ada teman yang manyatakan sayang dengan cara bercumbu (menyentuh area genital).

10 Berhubungan seks tanpa ikatan pernikahan menurut saya tidak apa-apa

11 Saya ingin berciuman dengan pacar, walaupun itu dilarang

12 Saya merasa takut ketika menyentuh area genital meskipun dengan pacar sendiri.

13 Saya tidak sependapat dengan teman, jika berhubungan intim meningkatkan kenyamanan dalam pacaran

14 Cinta yang tulus kepada kekasih tidak perlu diwujudkan dalam bentuk hubungan intim.

15 Saya kesal terhadap anggapan teman yang mengatakan bahwa tidak berpelukan dengan pacar itu ketinggalan jaman.

16 Saya tidak setuju dengan anggapan bahwa cinta tanpa berciuman dengan kekasih bagai sayur tanpa garam.

17 Anggapan bahwa seks dapat menimbulkan kesenangan yang tak terbayangkan merupakan anggapan yang salah

18 Menurut saya, seks merupakan cara paling tepat untuk membuktikan rasa cinta.

19 Saya percaya bahwa dengan berciuman dengan kekasih, remaja dapat meningkatkan rasa percaya diri.

20 Jika teman saya pernah melakukan hubungan intim dengan kekasihnya dan tidak pernah terjadi kehamilan, apa salahnya jika saya juga mencoba

21 Dorongan seksual yang muncul sebaiknya diarahkan pada bidang lain yang lebih bermanfaat.

22 Saya bangga pada diri sendiri ketika mampu mengontrol diri untuk tidak berciuman dengan kekasih mesti situasi memungkinkan

23 Saya yakin dengan berolahraga dapat mengalihkan perhatian terhadap keinginan untuk melakukan hubungan intim.

24 Menurut saya, bercumbu (menyentuh area genital) dengan kekasih dapat mengurangi kejenuhan dalam belajar.

25 Menurut saya, Jika kedua belah pihak (laki-laki dan perempuan) dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, masa hubungan seks dapat dilakukan.

26 Saya benci dengan teman-teman yang merasa bangga karena sudah pernah melakukan hubungan intim dengan tujuan untuk menambah pengalaman.

27 Menurut saya, berpegangan tangan dengan kekasih merupakan hal yang biasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

55

28 Jika tidak mengganggu prestasi belajar, maka bercumbu dengan kekasih akan saya lakukan.

29 Saya salut dengan pasangan kekasih yang melakukan hubungan intim sebelum menikah dengan alasan cinta.

30 Masih perawan sampai saatnya nanti menikah adalah sesuatu yang penting bagi saya.

31 Saya senang dengan orang yang mempunyai pemikiran bahwa dengan berhubungan intim dengan kekasih dapat mencegah kekasihnya direbut oleh orang lain.

32 Keperjakaan sampai saatnya menikah merupakan hal penting bagi saya.

33 Saya akan mencium kekasih saya, walaupun dia tidak meminta.

34 Saya yakin bahwa jika melakukan hubungan intim sebelum menikah akan beresiko tertular penyakit menular seksual.

35 Saya merasa ragu bahwa dengan melakukan petting akan meningkatkan rasa percaya diri.

36 Saya setuju bahwa berciuman dengan kekasih merupakan bukti cinta yang nyata.

37 Saya akan menyerahkan keperawanan atau keperjakaan saya bila saya yakin bahwa pacar saya adalah pendamping terbaik untuk saya

38 Remaja yang melakukan seks bebas sudah selayaknya dikucilkan oleh masyarakat

39 Bergandengan dengan pacar pada saat kencan sah-sah saja

40 Saya yakin bahwa remaja yang pernah melakukan hubungan intim sebelum menikah akan mempunyai rasa bersalah seumur hidup.

41 Remaja yang ketahuan melakukan hubungan seks sebaiknya dikeluarkan dari sekolah untuk menghindari peniruan perbuatan oleh temannya yang lain

42 Berpelukan dengan pacar saat kencan sah-sah saja

43 Masyarakat perlu memperhatikan hubungan sepasang remaja supaya hubungan intim diluar pernikahan tidak terjadi

44 Meskipun sepakat menanggung resiko, sebaiknya seks bebas tidak dilakukan oleh sepasang kekasih yang belum menikah

45 Saya rasa, berpacaran tidak usah terlalu mempedulikan norma-norma yang ada

46 Remaja yang suka bercumbu (menyentuh area genital) tidak selalu bermoral jelek.

47 Berhubungan seks akan tetap saya lakukan meskipun dilarang oleh norma dan agama

48 Berciuman dengan pacar saat kencan sah-sah saja

49 Saya merasa cemas jika pacar saya meminta untuk menciumnya.

50 Saya ingin sekali mengikuti saran teman untuk menggandeng pacar saat jalan berdua.

51 Saya merasa senang sekali jika suatu saat nanti, pacar saya meminta untuk bercumbu (menyentuh area genital).

52 Jika ada kesempatan untuk saya dan pacar untuk melakukan bercumbu (menyentuh area genital), saya akan memanfaatkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

56

53 Saya merasa kesal dengan orang yang merasa berhak melarang orang lain dalam melakukan hubungan intim.

54 Saya tidak suka berteman dengan orang yang selalu mempengaruhi saya untuk berhubungan intim dengan pacar saya.

55 Saya merasa senang apabila bisa menjaga kepercayaan orangtua dan masyarakat dengan tidak melakukan perbuatan amoral, seperti berpacaran dengan melakukan hubungan intim

56 Walaupun Keluarga saya melarang seseorang berhubungan seks sebelum menikah, saya tetap akan melakukannya

57 Walaupun jaman sekarang semakin banyak remaja yang berciuman dengan pacar, saya tetap tidak akan melakukannya

58 Menurut pendapat saya, melakukan hubungan intim sekali saja, dapat menyebabkan kehamilan.

59 Saya lebih senang berteman dengan orang-orang yang mendukung pergaulan seks bebas

60 Hubungan seks yang dilakukan dengan siapapun sebelum menikah, merupakan tindakan yang tidak dapat saya terima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

57

Distribusi Item Sahih dan Gugur Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku

Seksual

Variable Kognitif Afektif Konatif

Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable

Touching

39, 42 27 50 8

Kissing

36, 48 16 2, 19 22, 49 11, 33 57

Petting

4, 24 9, 13 51 12, 35 7, 52 46

Sexual

Intercourse

6, 10,

18, 25,

58

17, 21,

30, 32,

34, 44

29, 31,

37, 45,

53, 59

1, 15, 23,

26, 40,

54, 55

5, 20,

28, 47,

56

3, 14, 38,

41, 43, 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

58

Dengan hormat,

Dalam rangka penelitian mengenai perilaku seksual remaja, maka kami mohon

kesediaan sdr/I untuk dapat mengisi kuisioner yang kami ajukan. Kami berharap

Sdr/I bersedia mengisinya sesuai dengan apa yang Sdr/I rasakan saat ini. Untuk

diketahui bahwa kuisioner ini hanyalah untuk kepentingan akademis dan ilmiah

saja. Setiap jawaban merupakan bantuan yang tidak ternilai besarnya bagi

penelitian kami. Hasil penelitian ini hanya digunakan bagi keperluan penulisan

ilmiah, oleh karena itu kami sangat berharap kejujuran dan kesungguhan Sdr/I

dalam mengisi kuisioner tersebut sehingga hasilnya dapat mencerminkan

keberadaan yang sebenarnya.

Kami sangat berterimakasih atas kerjasama dan bantuannya.

Petunjuk pengisian angket

1. Isilah identitas saudara dengan lengkap

2. Silakan membaca dan memahami pernyataan dalam angket ini. Pilihlah

salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri saudara dengan

memberikan tanda silang (X) atau centang (Ѵ) pada kolom SS (sangat

setuju) jika saudara sangat setuju, S (setuju) jika saudara setuju, TS (tidak

setuju) jika saudara tidak setuju, atau STS (sangat tidak setuju) jika

saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Contoh :

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Agar selalu bugar, sebaiknya kita sarapan terlebih dahulu

sebelum memulai aktivitas X

Atau

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Agar selalu bugar, sebaiknya kita sarapan terlebih dahulu

sebelum memulai aktivitas Ѵ

3. Dalam memberikan jawaban, tidak ada jawaban salah, semua jawaban

benar dan dapat kami terima sepanjang sesuai dengan keadaan diri saudara

yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

59

4. Saudara diharapkan menjawab semua pernyataan yang ada, jangan sampai

ada yang terlewati

5. Sebelum angket ini dikembalikan, periksalah kembali sampai saudara

yakin bahwa angket saudara sudah anda jawab semua.

6. Saudara tidak perlu khawatir, KERAHASIAAN JAWABAN

SAUDARA, KAMI JAMIN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

60

NO PERNYATAAN ST S TS STS

1 Saya merasa takut jika dorongan seksual saya muncul sebelum saya menikah.

2 Saya merasa biasa saja jika melihat teman saya berciuman dengan pacarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

61

3 Pendidikan moral yang diajarkan di sekolah membuat saya yakin bahwa saya harus menyatakan perang terhadap hubungan intim sebelum menikah

4 Menurut saya, bercumbu dengan kekasih tidak masalah karena tidak mungkin terjadi kehamilan

5 Seseorang yang organ seksualnya sudah berkembang seharusnya sudah layak melakukan hubungan intim.

6 Saya pikir, seseorang yang melakukan hubungan seks dan tidak terjadi kehamilan, tidak perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya

7 Mendengar teman saya sudah pernah bercumbu (menyentuh area genital) dengan pacarnya, saya ikut melakukannya.

8 Saya merasa senang jika diminta memeluk pacar saya

9 Saya tidak setuju bila ada teman yang manyatakan sayang dengan cara bercumbu (menyentuh area genital).

10 Berhubungan seks tanpa ikatan pernikahan menurut saya tidak apa-apa

11 Saya ingin berciuman dengan pacar, walaupun itu dilarang

12 Saya merasa takut ketika menyentuh area genital meskipun dengan pacar sendiri.

13 Saya tidak sependapat dengan teman, jika berhubungan intim meningkatkan kenyamanan dalam pacaran

14 Cinta yang tulus kepada kekasih tidak perlu diwujudkan dalam bentuk hubungan intim.

15 Saya kesal terhadap anggapan teman yang mengatakan bahwa tidak berpelukan dengan pacar itu ketinggalan jaman.

16 Saya tidak setuju dengan anggapan bahwa cinta tanpa berciuman dengan kekasih bagai sayur tanpa garam.

17 Anggapan bahwa seks dapat menimbulkan kesenangan yang tak terbayangkan merupakan anggapan yang salah

18 Menurut saya, seks merupakan cara paling tepat untuk membuktikan rasa cinta.

19 Saya percaya bahwa dengan berciuman dengan kekasih, remaja dapat meningkatkan rasa percaya diri.

20 Jika teman saya pernah melakukan hubungan intim dengan kekasihnya dan tidak pernah terjadi kehamilan, apa salahnya jika saya juga mencoba

21 Dorongan seksual yang muncul sebaiknya diarahkan pada bidang lain yang lebih bermanfaat.

22 Saya bangga pada diri sendiri ketika mampu mengontrol diri untuk tidak berciuman dengan kekasih mesti situasi memungkinkan

23 Saya yakin dengan berolahraga dapat mengalihkan perhatian terhadap keinginan untuk melakukan hubungan intim.

24 Menurut saya, bercumbu (menyentuh area genital) dengan kekasih dapat mengurangi kejenuhan dalam belajar.

25 Menurut saya, Jika kedua belah pihak (laki-laki dan perempuan) dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, masa hubungan seks dapat dilakukan.

26 Saya benci dengan teman-teman yang merasa bangga karena sudah pernah melakukan hubungan intim dengan tujuan untuk menambah pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

62

27 Menurut saya, berpegangan tangan dengan kekasih merupakan hal yang biasa.

28 Jika tidak mengganggu prestasi belajar, maka bercumbu dengan kekasih akan saya lakukan.

29 Saya salut dengan pasangan kekasih yang melakukan hubungan intim sebelum menikah dengan alasan cinta.

30 Masih perawan sampai saatnya nanti menikah adalah sesuatu yang penting bagi saya.

31 Saya senang dengan orang yang mempunyai pemikiran bahwa dengan berhubungan intim dengan kekasih dapat mencegah kekasihnya direbut oleh orang lain.

32 Keperjakaan sampai saatnya menikah merupakan hal penting bagi saya.

33 Saya akan mencium kekasih saya, walaupun dia tidak meminta.

34 Saya yakin bahwa jika melakukan hubungan intim sebelum menikah akan beresiko tertular penyakit menular seksual.

35 Saya merasa ragu bahwa dengan melakukan petting akan meningkatkan rasa percaya diri.

36 Saya setuju bahwa berciuman dengan kekasih merupakan bukti cinta yang nyata.

37 Saya akan menyerahkan keperawanan atau keperjakaan saya bila saya yakin bahwa pacar saya adalah pendamping terbaik untuk saya

38 Remaja yang melakukan seks bebas sudah selayaknya dikucilkan oleh masyarakat

39 Bergandengan dengan pacar pada saat kencan sah-sah saja

40 Saya yakin bahwa remaja yang pernah melakukan hubungan intim sebelum menikah akan mempunyai rasa bersalah seumur hidup.

41 Remaja yang ketahuan melakukan hubungan seks sebaiknya dikeluarkan dari sekolah untuk menghindari peniruan perbuatan oleh temannya yang lain

42 Berpelukan dengan pacar saat kencan sah-sah saja

43 Masyarakat perlu memperhatikan hubungan sepasang remaja supaya hubungan intim diluar pernikahan tidak terjadi

44 Meskipun sepakat menanggung resiko, sebaiknya seks bebas tidak dilakukan oleh sepasang kekasih yang belum menikah

45 Saya rasa, berpacaran tidak usah terlalu mempedulikan norma-norma yang ada

46 Remaja yang suka bercumbu (menyentuh area genital) tidak selalu bermoral jelek.

47 Berhubungan seks akan tetap saya lakukan meskipun dilarang oleh norma dan agama

48 Berciuman dengan pacar saat kencan sah-sah saja

49 Saya merasa cemas jika pacar saya meminta untuk menciumnya.

50 Saya ingin sekali mengikuti saran teman untuk menggandeng pacar saat jalan berdua.

51 Saya merasa senang sekali jika suatu saat nanti, pacar saya meminta untuk bercumbu (menyentuh area genital).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

63

52 Jika ada kesempatan untuk saya dan pacar untuk melakukan bercumbu (menyentuh area genital), saya akan memanfaatkannya.

53 Saya merasa kesal dengan orang yang merasa berhak melarang orang lain dalam melakukan hubungan intim.

54 Saya tidak suka berteman dengan orang yang selalu mempengaruhi saya untuk berhubungan intim dengan pacar saya.

55 Saya merasa senang apabila bisa menjaga kepercayaan orangtua dan masyarakat dengan tidak melakukan perbuatan amoral, seperti berpacaran dengan melakukan hubungan intim

56 Walaupun Keluarga saya melarang seseorang berhubungan seks sebelum menikah, saya tetap akan melakukannya

57 Walaupun jaman sekarang semakin banyak remaja yang berciuman dengan pacar, saya tetap tidak akan melakukannya

58 Menurut pendapat saya, melakukan hubungan intim sekali saja, dapat menyebabkan kehamilan.

59 Saya lebih senang berteman dengan orang-orang yang mendukung pergaulan seks bebas

60 Hubungan seks yang dilakukan dengan siapapun sebelum menikah, merupakan tindakan yang tidak dapat saya terima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

64

Distribusi Item Sahih Skala Sikap Remaja terhadap Perilaku Seksual

Variable Kognitif Afektif Konatif

Fav Unfave Fav Unfav Fav Unfav TOTAL

Touching

29, 30 19 37 4 5

Kissing

27, 35 10 13 16, 36 7, 25 42

9

Petting

1, 18 5 38 8 3, 39 33

8

Sexual

Intercourse

2, 6,

12

9, 11, 15,

22, 24, 26

21, 23, 28,

32, 43

17, 40

14, 20,

34, 41

31, 44

22

TOTAL 9 8 8 5 9 5 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

65

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Menurut saya, bercumbu dengan kekasih tidak masalah karena tidak mungkin terjadi kehamilan

2 Saya pikir, seseorang yang melakukan hubungan seks dan tidak terjadi kehamilan, tidak perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

66

3 Mendengar teman saya sudah pernah bercumbu (menyentuh area genital) dengan pacarnya, saya ikut melakukannya.

4 Saya merasa senang jika diminta memeluk pacar saya

5 Saya tidak setuju bila ada teman yang manyatakan sayang dengan cara bercumbu (menyentuh area genital).

6 Berhubungan seks tanpa ikatan pernikahan menurut saya tidak apa-apa

7 Saya ingin berciuman dengan pacar, walaupun itu dilarang

8 Saya merasa takut ketika menyentuh area genital meskipun dengan pacar sendiri.

9 Saya tidak sependapat dengan teman, jika berhubungan intim meningkatkan kenyamanan dalam pacaran

10 Saya tidak setuju dengan anggapan bahwa cinta tanpa berciuman dengan kekasih bagai sayur tanpa garam.

11 Anggapan bahwa seks dapat menimbulkan kesenangan yang tak terbayangkan merupakan anggapan yang salah

12 Menurut saya, seks merupakan cara paling tepat untuk membuktikan rasa cinta.

13 Saya percaya bahwa dengan berciuman dengan kekasih, remaja dapat meningkatkan rasa percaya diri.

14 Jika teman saya pernah melakukan hubungan intim dengan kekasihnya dan tidak pernah terjadi kehamilan, apa salahnya jika saya juga mencoba

15 Dorongan seksual yang muncul sebaiknya diarahkan pada bidang lain yang lebih bermanfaat.

16 Saya bangga pada diri sendiri ketika mampu mengontrol diri untuk tidak berciuman dengan kekasih mesti situasi memungkinkan

17 Saya yakin dengan berolahraga dapat mengalihkan perhatian terhadap keinginan untuk melakukan hubungan intim.

18 Menurut saya, bercumbu (menyentuh area genital) dengan kekasih dapat mengurangi kejenuhan dalam belajar.

19 Menurut saya, berpegangan tangan dengan kekasih merupakan hal yang biasa.

20 Jika tidak mengganggu prestasi belajar, maka bercumbu dengan kekasih akan saya lakukan.

21 Saya salut dengan pasangan kekasih yang melakukan hubungan intim sebelum menikah dengan alasan cinta.

22 Masih perawan sampai saatnya nanti menikah adalah sesuatu yang penting bagi saya.

23 Saya senang dengan orang yang mempunyai pemikiran bahwa dengan berhubungan intim dengan kekasih dapat mencegah kekasihnya direbut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

67

oleh orang lain.

24 Keperjakaan sampai saatnya menikah merupakan hal penting bagi saya.

25 Saya akan mencium kekasih saya, walaupun dia tidak meminta.

26 Saya yakin bahwa jika melakukan hubungan intim sebelum menikah akan beresiko tertular penyakit menular seksual.

27 Saya setuju bahwa berciuman dengan kekasih merupakan bukti cinta yang nyata.

28 Saya akan menyerahkan keperawanan atau keperjakaan saya bila saya yakin bahwa pacar saya adalah pendamping terbaik untuk saya

29 Bergandengan dengan pacar pada saat kencan sah-sah saja

30 Berpelukan dengan pacar saat kencan sah-sah saja

31 Masyarakat perlu memperhatikan hubungan sepasang remaja supaya hubungan intim diluar pernikahan tidak terjadi

32 Saya rasa, berpacaran tidak usah terlalu mempedulikan norma-norma yang ada

33 Remaja yang suka bercumbu (menyentuh area genital) tidak selalu bermoral jelek.

34 Berhubungan seks akan tetap saya lakukan meskipun dilarang oleh norma dan agama

35 Berciuman dengan pacar saat kencan sah-sah saja

36 Saya merasa cemas jika pacar saya meminta untuk menciumnya.

37 Saya ingin sekali mengikuti saran teman untuk menggandeng pacar saat jalan berdua.

38 Saya merasa senang sekali jika suatu saat nanti, pacar saya meminta untuk bercumbu (menyentuh area genital).

39 Jika ada kesempatan untuk saya dan pacar untuk melakukan bercumbu (menyentuh area genital), saya akan memanfaatkannya.

40 Saya merasa senang apabila bisa menjaga kepercayaan orangtua dan masyarakat dengan tidak melakukan perbuatan amoral, seperti berpacaran dengan melakukan hubungan intim

41 Walaupun Keluarga saya melarang seseorang berhubungan seks sebelum menikah, saya tetap akan melakukannya

42 Walaupun jaman sekarang semakin banyak remaja yang berciuman dengan pacar, saya tetap tidak akan melakukannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

68

43 Saya lebih senang berteman dengan orang-orang yang mendukung pergaulan seks bebas

44 Hubungan seks yang dilakukan dengan siapapun sebelum menikah, merupakan tindakan yang tidak dapat saya terima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

69

SELEKSI ITEM DAN RELIABILITAS I

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Remaja Kota RemajaDesa

N 31 41

Normal Parametersa,b Mean 78.4516 99.4634

Std. Deviation 21.73605 16.66448

Most Extreme Differences Absolute .149 .070

Positive .149 .070

Negative -.103 -.049

Test Statistic .149 .070

Asymp. Sig. (2-tailed) .077c .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

UJI RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 72 100.0

Excludeda 0 .0

Total 72 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.940 .943 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

70

SELEKSI ITEM

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 2.055 1.514 3.042 1.528 2.009 .131 44

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 87.9583 435.111 .678 . .937

VAR00002 88.4306 445.122 .572 . .938

VAR00003 88.6944 446.835 .550 . .939

VAR00004 88.1806 493.389 -.598 . .948

VAR00005 87.8750 456.167 .173 . .942

VAR00006 88.7083 439.421 .647 . .938

VAR00007 88.1250 436.280 .706 . .937

VAR00008 88.3194 445.178 .510 . .939

VAR00009 88.3194 446.784 .423 . .939

VAR00010 88.1250 453.040 .273 . .941

VAR00011 87.8889 444.889 .485 . .939

VAR00012 88.5833 437.739 .750 . .937

VAR00013 88.3472 442.004 .651 . .938

VAR00014 88.5417 435.435 .758 . .937

VAR00015 88.5417 441.435 .571 . .938

VAR00016 88.6528 446.681 .515 . .939

VAR00017 88.6806 454.671 .315 . .940

VAR00018 88.3750 442.548 .548 . .938

VAR00019 87.3750 452.576 .315 . .940

VAR00020 88.4306 438.361 .686 . .937

VAR00021 88.6528 437.272 .691 . .937

VAR00022 88.8472 448.216 .450 . .939

VAR00023 88.5972 446.779 .493 . .939

VAR00024 88.9028 448.343 .495 . .939

VAR00025 88.2778 443.189 .605 . .938

VAR00026 88.6111 447.649 .533 . .939

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

71

VAR00027 88.3056 437.708 .691 . .937

VAR00028 88.4306 438.474 .650 . .938

VAR00029 87.4722 453.605 .286 . .940

VAR00030 87.7778 442.091 .535 . .939

VAR00031 88.7917 444.590 .553 . .938

VAR00032 88.6944 441.567 .712 . .938

VAR00033 87.9722 486.985 -.519 . .946

VAR00034 88.7639 440.690 .723 . .937

VAR00035 88.1944 435.173 .684 . .937

VAR00036 87.9861 440.211 .603 . .938

VAR00037 87.9583 455.674 .259 . .940

VAR00038 88.3611 436.206 .682 . .937

VAR00039 88.5278 434.591 .725 . .937

VAR00040 88.4444 443.208 .518 . .939

VAR00041 88.8333 444.000 .629 . .938

VAR00042 88.1528 440.131 .669 . .938

VAR00043 88.8333 448.901 .549 . .939

VAR00044 88.3750 434.717 .674 . .937

T-TEST

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai REMAJA KOTA 31 78.4516 21.73605 3.90391

REMAJA DESA 41 99.4634 16.66448 2.60255

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Equal variances

assumed 1.275 .263

-

4.645 70 .000

-

21.01180 4.52323

-

30.03311 -11.99050

Equal variances

not assumed

-

4.478 54.515 .000

-

21.01180 4.69189

-

30.41643 -11.60717

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · 7. Mama, Papa, Sella, dan Paskha atas semua cinta dan kasih sayang, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI