112
i FAKTOR-FAKTOR KEBIASAAN BELAJAR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA KRISTEN SETIA PUTUSSIBAU TAHUN AJARAN 2011/2012 DALAM MATA PELAJARAN FISIKA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Fransiskus Ramba Agus NIM: 051424022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

i

i

FAKTOR-FAKTOR KEBIASAAN BELAJAR YANG MEMPENGARUHI

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA KRISTEN SETIA

PUTUSSIBAU TAHUN AJARAN 2011/2012 DALAM MATA PELAJARAN

FISIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

Fransiskus Ramba Agus

NIM: 051424022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

i

i

FAKTOR-FAKTOR KEBIASAAN BELAJAR YANG MEMPENGARUHI

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA KRISTEN SETIA

PUTUSSIBAU TAHUN AJARAN 2011/2012 DALAM MATA PELAJARAN

FISIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

Fransiskus Ramba Agus

NIM: 051424022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

ii

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

iii

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

iv

iv

Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat

kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui

apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.

Pengkhotbah 11: 6

...sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang

melakukannya bagi kami.

Yesaya 26:12

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhanku Yesus Kristus & Bunda Maria

Ayah & Ibuku tercinta

Adikku Beata Eno Ririen

Kekasihku Margareta Pamela

Terima kasih atas seluruh dukungan, doa, dan cinta yang selalu menyertaiku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

v

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

vi

vi

ABSTRAK Ramba Agus, Fransiskus. 2012. Faktor-Faktor Kebiasaan Belajar Yang

Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Mata Pelajaran Fisika. Skripsi S-1. Yogyakarta : Pendidikan Fisika. JPMIPA. FKIP. Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dan korelasi yang

bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran fisika; (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran fisika.

Penelitian dilaksanakan di SMA Kristen Setia Putussibau pada pada akhir oktober 2011 dengan sampel sebanyak 35 siswa. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner kebiasaan belajar dan nilai tengah semester. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif menggunakan teknik regresi linier berganda. Teknik regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor kebiasaan belajar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yang mencakup kebiasaan belajar di sekolah dan kebiasaan belajar di rumah.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi siswa SMA Kristen Setia Putussibau memiliki hubungan yang positif. Dari variabel-variabel kebiasaan belajar yang mempunyai pengaruh yaitu belajar di rumah dengan koefisien korelasi sebesar 0,344 dan level signifikan sebesar 0,021. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh perbandingan nilai statistik T hasil perhitungan dari masing-masing variabel kebiasaan belajar yaitu belajar di sekolah sebesar 1,054 dan belajar di rumah sebesar 1,666. Nilai T hitung lebih kecil dari nilai T dalam tabel distribusi T sebesar 2,042. Nilai T dalam tabel distribusi T menggunakan df = 30 dan α = 0.05. Ini berarti bahwa variabel kebiasaan belajar di rumah dan variabel kebiasaan belajar di sekolah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012. Faktor-faktor dari kebiasaan belajar siswa XI IPA SMA Kristen Setia yang dianggap sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang cenderung kurang seperti malu bertanya kepada guru, tidak mendengarkan penjelasan guru, tidak mencocokan jawaban dengan jawaban yang benar setelah ujian, serta tidak menyusun karangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

vii

vii

ABSTRACT

Ramba Agus, Fransiskus. 2012. Habits of Learning Factors Influencing

Student Achievement Eleventh Grade Sciences SMA Kristen Setia Putussibau Academic Year 2011/2012 In Physics Lesson. S-1 Thesis. Yogyakarta: Physics Education. JPMIPA. FKIP. Sanata Dharma University.

This research is a quantitative descriptive and correlative research which is aimed to (1) knowing relationship between habit of learning and students achievement eleventh grade sciences SMA Kristen Setia Putussibau academic year 2011/2012 in physics lesson; (2) knowing factors influencing the students achievement eleventh grade sciences SMA Kristen Setia Putussibau academic year 2011/2012 in physics lesson.

The research was conducted at SMA Kristen Setia Putussibau in end of October 2011 with a sample size of 35 students. The instruments used in data gathering is a questionnaire habit of learning and value of mid-term. The obtained data were is quantitative analyzed using multiple linier regression technique. Multiple linier regression technique are used to knowing habit of learning factors influencing the student achievement, that includes habit of learning at school and habit of learning at home.

The research showed that relation between habit of learning to student achievement of SMA Kristen Setia Putussibau own the relation which are positive. From habit of learning variable having influence that is learn at home with the correlation coefficient equal to 0,344 and significant level equal to 0,021. Based on the hypothesis test obtained a statistical value comparison of T result of calculation from each habit of learning variable that is learn at school equal to 1,054 and learn at home equal to 1,666. The value of T count smaller than value T in tables of distribution T equal to 2,042. The value of T in the T distribution table used df = 30 and α = 0.05. It means that habit of learning at home variable and habit of learning at school variable didn’t significant influence on student achievement eleventh grade sciences SMA Kristen Setia Putussibau academic year 2011/2012. The factors habits of student learning that are considered a very influential on student achievement that less inclined such as embarrassed to ask the teacher, didn’t listening to explanations of teachers, didn’t match the answer with the correct answers after the test, and didn’t make essays.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

viii

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

ix

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat-Nya atas segala berkat

dan rahmat yang telah diberikan, sehingga skripsi dengan judul “Faktor-Faktor

Kebiasaan Belajar Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA

SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Mata Pelajaran

Fisika” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini dibuat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan,

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan

memberikan masukan yang berharga dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Henokh, MA selaku Kepala Sekolah SMA Kristen Setia Putussibau yang

telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

3. Henokh, MA selaku Guru Bidang Studi Fisika kelas XI Jurusan Ilmu Alam

SMA Kristen Setia Putussibau yang telah memberikan kemudahan dan

membantu dalam melaksanakan penelitian.

4. Segenap Dosen Pendidikan Fisika yang telah memberikan pengajaran yang

berguna dalam perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

x

x

5. Ayah, Ibu, Adikku serta Keluargaku yang selalu memberikan dukungan,

bantuan, doa dan kasih yang tiada habisnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. “Cinta kalian adalah Semangatku.”

6. Kekasihku Margareta Pamela yang selalu memberikan cinta, dukungan,

semangat dan doa selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

atas kesetiaan dan pengertiannya.

7. Seluruh Teman-Teman Pendidikan Fisika yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya selama

kuliah.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai

pihak. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi pembaca.

Yogyakarta, 23 Agustus 2012

Penulis

Fransiskus Ramba Agus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

xi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..... ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .... ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

ABSTRAK .... ................................................................................................... vi

ABSTRACT ..... ................................................................................................ vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIK ................................................................... ........viii

KATA PENGANTAR .... .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ………………………………………………...................... .......... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................. ...... 4

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

F. Hipotesis Penelitian ........................................................................ . 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

xii

xii

G. Variabel Penelitian Beserta Definisi Operasionalnya ..................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ............... ............................................................ 8

A. Definisi Belajar ............................................................................ 9

B. Hakikat Fisika .............................................................................. 11

1. Pengertian Fisika ................................................................... 11

2. Pembelajaran Fisika ............................................................... 12

C. Kebiasaan Belajar .......................................................................... 14

1. Pengertian Kebiasaan Belajar ................................................. 14

2. Faktor-faktor Pembentuk Kebiasaan Belajar Siswa ................. 15

D. Prestasi Belajar .............................................................................. 33

1. Pengertian Prestasi Belajar...................................................... 33

2. Fungsi Prestasi Belajar............................................................ 34

a. Fungsi Penentuan Prestasi Belajar Bagi Siswa.................... 34

b. Fungsi Penentuan Prestasi Belajar Bagi Guru ..................... 35

c. Fungsi Penentuan Prestasi Belajar Bagi Pihak Sekolah ....... 36

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa ...... 36

E. Hubungan Kebiasaan Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa .............. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 41

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 41

B. Subyek Penelitian .......................................................................... 41

C. Waktu Dan Tempat Penelitian ...................................................... 42

D. Metode Penelitian ......................................................................... 42

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

xiii

xiii

1. Kuesioner Kebiasaan Belajar .................................................. 43

2. Dokumen Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fisika .................... 44

F. Validitas Instrumen ...................... ................................................. 45

G. Metode Analisis Data .................................................................... 45

1. Data Hasil Kuesioner Kebiasaan Belajar ................................. 45

2. Data Dokumen Prestasi Belajar Fisika .................................... 47

3. Perhitungan Statistik ............................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 49

A. Sajian Data Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar ...................... 49

1. Kebiasaan Belajar ................................................................... 49

2. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fisika .................................... 50

B. Hasil Analisis Korelasi serta Analisis Regresi Kebiasaan

Belajar dan Prestasi Belajar dalam Mata Pelajaran Fisika .............. 51

C. Deskripsi Hasil Korelasi dan Hasil Regresi Variabel Kebiasaan

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa ....................................... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 70

A. Kesimpulan .................................................................................. 70

B. Implikasi ............................................................................... .......... 71

C. Saran ............................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................ ............................................. 74

LAMPIRAN .................................................................................. ...................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Aspek Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA

Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 ............................... 44

Tabel 2. Analisis Rerata Persentase Kebiasaan Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA

Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 .............................. 50

Tabel 3. Analisis Rerata Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Kristen Setia

Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 ................................................... 51

Tabel 4. Analisis Korelasi Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 ............... 52

Tabel 5. Analisis Regresi dan Koefisien Determinasi (R2) Kebiasaan Belajar dan

Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau

Tahun Ajaran 2011/2012 ..................................................................... 53

Tabel 6. Rerata Kebiasaan Belajar Siswa di Rumah Yang Cenderung Baik ......... 57

Tabel 7. Rerata Kebiasaan Belajar Siswa di Rumah Yang Cenderung Kurang ... 60

Tabel 8. Rerata Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Yang Cenderung Baik ...... 63

Tabel 9. Rerata Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Yang Cenderung Kurang .. 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

xv

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................................ 77

2. Surat Keterangan Sudah Penelitian ............................................................. 78

3. Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa ........................................................... 79

4. Hasil Validitas Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa ................................... 83

5. Daftar Nilai Tengah Semester ..................................................................... 84

6. Daftar Hasil Analisis Kuesioner dan Nilai .................................................. 85

7. Hasil Analisis Regresi dengan SPSS .......................................................... 86

8. Sampel kuesioner yang telah diisi siswa (2 responden) .............................. 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Dewasa ini masalah pendidikan merupakan suatu masalah yang

diutamakan di Indonesia karena pendidikan merupakan modal utama untuk

memajukan kecerdasan, kesejahteraan dan kehidupan bangsa. Berdasarkan

fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-

Undang sistem pendidikan nasional pasal 3 dikatakan bahwa fungsi dan

tujuan pendidikan nasional adalah sebagai berikut :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003).

Untuk mencapai tujuan tersebut maka berdasarkan Undang-Undang

sistem pendidikan nasional pasal 13 ayat (1) bahwa pendidikan di Indonesia

dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu jalur pendidikan formal, nonformal

dan informal. Dalam Undang-Undang sistem pendidikan nasional pasal 1

jalur pendidikan formal, nonformal dan informal dijelaskan sebagai berikut

(UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003) :

1. Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

2

2

Masyarakat umum sampai saat ini masih mempercayakan kaum muda

mereka untuk dididik di sekolah. Sekolah dipercaya sebagai tempat yang

dapat membantu kaum muda mempersiapkan dirinya menghadapi tantangan

dunia modern yang penuh dengan persaingan.

Delors (1999) menguraikan bahwa di sekolah para guru berperan

penting untuk membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian,

mendorong ketepatan logika intelektual, dan menciptakan kondisi-kondisi

untuk sukses dalam pendidikan formal dan berkelanjutan bagi peserta

didiknya. Sejalan dengan uraian tersebut, Winkel (1996) berpendapat bahwa

sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, karena di sekolah

terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi, termasuk

kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di kelas kegiatan itu

bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif di dalam diri anak

yang sedang menuju ke kedewasaan, sejauh perubahan itu dapat diusahakan

melalui usaha belajar. Dengan belajar yang terarah dan terpimpin, anak

memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai yang

mengantarnya ke kedewasaan.

Pencapaian prestasi belajar oleh para siswa berkaitan dengan perilaku

mereka dalam mengikuti proses kegiatan belajar di sekolah. Perilaku para

siswa yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan yang merupakan perilaku

berpola. Harapan para pendidik adalah para siswa dapat belajar secara

terarah sehingga dapat membentuk kebiasaan positif dalam belajar demi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

3

3

pencapaian prestasi belajar secara wajar, sehingga siswa memiliki kesiapan

memasuki dunia yang penuh persaingan ini.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap Pak Henokh

(guru mata pelajaran fisika di SMA Kristen Setia) diketahui bahwa

berdasarkan hasil rapor, pihak sekolah melihat ada gejala penurunan prestasi

belajar para siswa kelas XI IPA dalam mata pelajaran fisika. Pak Henokh

menduga bahwa menurunnya prestasi belajar siswa ini disebabkan oleh

beberapa hal, salah satunya adalah cara belajar siswa yang kurang tepat.

Atau dengan kata lain kebiasaan belajar siswa yang kurang baik.

Berdasarkan dugaan tersebut peneliti berusaha memperoleh informasi

mengenai kebiasaan belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia

sekaligus ingin membuktikan apakah dugaan guru tersebut tepat mengenai

kebiasaan belajar siswa yang kurang baik ini berhubungan atau berkorelasi

dengan menurunnya prestasi belajar siswa. Dengan mengetahui informasi

keadaan kebiasaan belajar siswa, peneliti berharap pihak sekolah akan dapat

dengan cepat mengadakan perubahan untuk meningkatkan prestasi belajar

siswanya.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka

penelitian ini dapat dirumuskan dalam judul: “Faktor-faktor Kebiasaan

Belajar Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA

Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Mata Pelajaran

Fisika”. Dan menurut penulis untuk menjawab permasalahan tersebut dapat

diketahui melalui studi korelasi antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

4

4

pada mata pelajaran fisika, yaitu penelitian kuantitatif deskriptif yang

digunakan untuk menetapkan hubungan antara variabel-variabel. Studi

korelasi antara kebiasaan belajar siswa dan prestasi belajar fisika, akan

berguna sebagai masukan empirik untuk mendesain pengembangan

pengajaran bagi para siswa.

B. Rumusan Masalah.

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah ada korelasi antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar

siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran

2011/2012 dalam mata pelajaran fisika?

2. Faktor-faktor apa saja dalam kebiasaan belajar yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau

Tahun Ajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran fisika?

C. Pembatasan Masalah.

Kebiasaan belajar bukanlah satu-satunya variabel yang berhubungan

dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Masih banyak variabel lain

yang mempengaruhi antara lain motivasi, lingkungan, sarana dan prasarana,

dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti hanya akan

meneliti tentang kebiasaan belajar siswa, sehubungan dengan masih

rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

5

5

D. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar

siswa kelas XI IPA SMA Kristen setia Putussibau Tahun Ajaran

2011/2012 dalam mata pelajaran fisika.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012

dalam mata pelajaran fisika.

E. Manfaat Penelitian.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi calon guru dan guru secara umumnya sebagai gambaran untuk

mereka tentang kondisi siswa berkaitan dengan kegiatan belajarnya,

sehingga baik bagi calon guru yang pada akhirnya akan terjun di dunia

pendidikan maupun bagi guru yang sudah berkiprah di dunia

pendidikan akan menyadari arti penting dari kegiatan belajar yang

positif bagi para siswanya. Kemudian dari jauh-jauh hari mereka

mampu mengupayakan penanggulangannya sehingga menghasilkan

prestasi yang memuaskan bagi anak didiknya.

2. Bagi kepala sekolah beserta staf pengajar SMA Kristen Setia

Putussibau sebagai masukan untuk mendesain pengembangan program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

6

6

dan bimbingan akademik bagi siswa dalam rangka peningkatan mutu

pendidikan di SMA Kristen Setia Putussibau.

F. Hipotesis Penelitian.

Sehubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu

mengenai ada tidaknya “Faktor-faktor Kebiasaan Belajar Yang

Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Kristen Setia

Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Mata Pelajaran Fisika”, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara faktor-faktor kebiasaan

belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia

Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Mata Pelajaran Fisika.

Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor-faktor

kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen

Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Mata Pelajaran Fisika.

Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan

bantuan statistik dan dengan data-data yang terkumpul.

G. Variabel Penelitian Beserta Definisi Operasionalnya.

1. Kebiasaan belajar adalah tindakan/perilaku siswa dalam pelaksanaan

rutinitas sehari-hari yang sudah menjadi pola sehingga mempengaruhi

kegiatan belajar baik di rumah maupun kegiatan belajar di sekolah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

7

7

dimiliki siswa seperti yang ditunjukkan oleh item-item dalam lembar

kuesioner.

2. Prestasi belajar adalah nilai yang diambil dari nilai mata pelajaran fisika

yang tercantum dalam hasil ujian tengah semester yang dimiliki siswa

tersebut pada saat duduk di kelas XI IPA. Jadi nilai ujian tengah

semester tersebut kemudian diambil rata-ratanya pada siswa kelas XI

IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

8

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam kehidupan sehari-hari, dari bangun tidur sampai akan berangkat tidur

lagi orang melakukan banyak kegiatan. Biasanya setiap hari orang melakukan

kegiatan yang hampir sama. Oleh karena kegiatan-kegiatan itu dilakukan setiap

hari, lama-kelamaan menjadi kegiatan yang bersifat rutin. Disadari atau tidak

disadari akhirnya rutinitas itu menjadi kebiasaan bagi diri orang tersebut.

Hal di atas juga dialami oleh para siswa. Dari pagi hari sampai siang mereka

belajar di sekolah. Di rumah pada sore atau malam hari mereka belajar lagi untuk

menyiapkan pelajaran hari berikutnya atau menyelesaikan tugas-tugas pelajaran

siang harinya. Pada umumnya, para siswa tidak menyadari bahwa kegiatan belajar

yang dilakukannya setiap hari telah membentuk kebiasaan belajar di dalam

dirinya.

Tiap orang mempunyai kebiasaan belajarnya sendiri-sendiri. Ada yang biasa

belajar pada malam hari dan ada juga yang biasa belajar pada siang hari. Ada yang

suka mencoret-coret buku dengan pensil atau dengan tanda-tanda tertentu, tetapi

ada juga yang lebih suka membuat catatan-catatan kecil dari keseluruhan isi buku.

Memang kebiasaan belajar ini bersifat individual, tak bisa ditentukan sama rata

untuk setiap orang. Namun demikian kita tentu saja tidak boleh terlalu terikat pada

kebiasaan-kebiasaan tersebut, dan juga tidak boleh menganut kebiasaan belajar

yang tidak teratur, tidak menentu. Akan tetapi setiap kali kita harus berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

9

9

memperbaiki kebiasaan belajar yang baik, berencana, dan efisien (Hamalik, 1983:

114).

Kebiasaan belajar yang dimiliki oleh siswa dapat berupa kebiasaan belajar

yang positif atau negatif. Kebiasaan belajar yang positif tentunya akan membawa

siswa pada keberhasilan studinya dan sebaliknya kebiasaan belajar yang negatif

akan membawa siswa pada kegagalan studinya. Semakin tinggi tingkat

pendidikannya, mereka diharapkan semakin menyadari dan memahami kebiasaan

belajarnya, kemudian bila ingin berhasil dalam studi, mereka haruslah

mengupayakan kebiasaan belajar yang positif untuk tumbuh dan terpelihara dalam

dirinya.

A. Definisi Belajar.

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu tidak menyadari kalau

sedang melakukan kegiatan. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan

merupakan unsur yang sangat mendasar dalam setiap penyelenggaraan jenis

dan jenjang pendidikan. Artinya berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

dari pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,

baik ketika ia sedang berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau

keluarganya sendiri.

Dalam mengkaji hakekat belajar Muhibbin (1995: 89) mengulas

pendapat Hintzman yang mengatakan bahwa “Learning is a change in

organism due to experience which can affect the organism’s behavior”.

Selanjutnya Muhibbin (1995: 89) menegaskan bahwa hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

10

10

mengandung makna bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam

diri organisme (manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman yang

dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

Muhibbin (1995: 90) juga mengulas pendapat dari Wittig untuk

mengkaji hakekat belajar yang didefinisikan sebagai: any relatively

permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a

result of experience. Yang berarti belajar ialah perubahan yang relatif

menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu

organisme (manusia atau hewan) sebagai hasil pengalaman.

Selanjutnya Muhibbin (1995: 90-91) mengulas pendapat Biggs

tentang Teaching for Learning yang mendefinisikan belajar dalam tiga

macam rumusan, yaitu rumusan kuantitatif; rumusan institusional; dan

rumusan kualitatif. Ketiga macam rumusan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Rumusan kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan

pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta

sebanyak-banyaknya. Jadi, dalam hal ini belajar dipandang dari sudut

berapa banyak materi yang dikuasai siswa.

b. Rumusan institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai

proses “validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas

materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang

menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses

mengajar. Ukurannya, semakin baik mutu guru mengajar akan semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

11

11

baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk

skor.

c. Rumusan kualitatif (tinjauan mutu), belajar merupakan proses

memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara

menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini

difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas

untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.

Berpedoman dari berbagai definisi belajar yang telah dikemukakan di

atas, maka secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

B. Hakikat Fisika.

Untuk memahami apa itu fisika, pada bagian ini penulis akan

menguraikan pengertian fisika dan pembelajaran fisika.

1. Pengertian Fisika.

Fisika adalah cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam (sains).

Fisika adalah salah satu mata pelajaran sains yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir analitis deduktif dengan menggunakan peristiwa

alam dan penyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif

dengan menggunakan pendekatan matematika serta dapat

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

12

12

Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2003, mata pelajaran

fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif

dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam

sekitar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan

matematika serta dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap percaya diri (Depdiknas, 2003).

2. Pembelajaran Fisika.

Sesuai dengan hakekatnya, pembelajaran fisika meliputi tiga aspek

yakni (1) pengetahuan yang meliputi; pemahaman konsep, hukum, dan

teori serta penerapannya, (2) kemampuan melakukan proses meliputi;

pengukuran, melakukan percobaan, bernalar melalui diskusi di dalamnya,

(3) sikap keilmuan meliputi; berpikir kritis dan analitis, perhatian pada

masalah-masalah sains, dan penghargaan pada hal-hal yang bersikap

sains (Kartika Budi, 1998: 166). Tujuan pembelajaran IPA sebagai proses

untuk meningkatkan keterampilan berpikir anak sehingga anak tidak

hanya terampil dalam bidang psikomotorik dan sekedar ahli menghafal

saja. Berdasarkan aspek-aspek, tujuan pembelajaran fisika dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Dari aspek pengetahuan, tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa dapat memahami dan menerapkan ilmunya sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat pendidikannya, dari aspek kemampuan melakukan proses tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa terampil dan menguasai proses sains, sedangkan dari aspek sikap tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa mempunyai sikap keilmuan (Sarkim, 1998: 129-135).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

13

13

Adapun bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran fisika dalam

pelaksanaannya di sekolah, yaitu:

a. Belajar tatap muka.

Belajar tatap muka disekolah merupakan kegiatan belajar yang

dalam mempelajari bahan pelajarannya di dalam kelas siswa

dituntun langsung oleh guru.

b. Belajar terstruktur.

Belajar terstruktur merupakan kegiatan belajar dimana siswa

mempelajari bahan pelajarannya dengan menyelesaikan tugas-tugas

yang telah ditentukan oleh guru tanpa kehadiran guru. Tugas-tugas

yang diberikan guru tersebut biasanya disebut tugas rumah atau

pekerjaan rumah.

c. Belajar mandiri.

Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar yang dilakukan sendiri

oleh siswa dengan cara mempelajari sendiri bahan-bahan pelajaran

yang termuat dalam program sekolah tanpa kehadiran guru dan tanpa

ditugaskan oleh guru. Kegiatan belajar mandiri ini dilaksanakan oleh

siswa dengan kesadarannya sendiri, tanpa paksaan dari orang lain.

Les mata pelajaran tertentu dilembaga pendidikan informal juga

merupakan kegiatan belajar mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

14

14

C. Kebiasaan Belajar.

Untuk memahami apa itu kebiasaan belajar, pada bagian ini penulis

akan mengulas pengertian kebiasaan belajar, faktor-faktor pembentuk

kebiasaan belajar dan bagaimana mengungkap kebiasaan belajar siswa.

1. Pengertian Kebiasaan Belajar.

Prestasi belajar siswa hanya dapat diperoleh kalau siswa melakukan

kegiatan belajar. Setiap hari siswa melakukan kegiatan belajar, baik di

sekolah, di rumah atau di tempat-tempat yang lain. Tanpa disadari

kegiatan belajar yang dilakukan setiap hari akhirnya menjadi suatu

kebiasaan bagi siswa yaitu kebiasaan belajar.

Kebiasaan belajar bukan merupakan bakat alamiah atau bawaan

sejak lahir, melainkan perilaku yang dipelajari secara sengaja ataupun

secara tidak sadar selama waktu-waktu yang lalu. Kebiasaan belajar

disini merupakan kebiasaan yang baik, yaitu kebiasaan belajar yang

berpedoman pada aturan-aturan yang baik (tepat).

Menurut Covey (1994: 35), kebiasaan adalah faktor yang kuat di

dalam diri kita. Karena konsisten dan sering merupakan pola yang tidak

disadari, maka kebiasaan terus-menerus, setiap hari, mengekspresikan

karakter kita dan menghasilkan keefektifan kita atau ketidak efektifan

kita. Lebih lanjut Covey menegaskan bahwa kebiasaan merupakan titik

pertemuan dari pengetahuan, keterampilan, dan keinginan. Jadi, untuk

menjadikan suatu kegiatan menjadi suatu kebiasaan haruslah dilandasi

pengetahuan, keterampilan dan keinginan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

15

15

Menurut Muhibbin (1995: 89), belajar dapat dipahami sebagai

tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif.

Berdasarkan hal diatas The Liang Gie (1994: 192) menekankan

bahwa kebiasaan belajar adalah segenap perilaku siswa yang ditunjukan

secara ajeg dari waktu ke waktu dalam rangka pelaksanaan studi di

sekolah. Lebih lanjut The Liang Gie menyatakan bahwa kebiasaan

belajar bukanlah faktor bawaan atau bakat ilmiah yang dimiliki siswa,

oleh sebab itu kebiasaan belajar dapat dimiliki siswa, maka setiap hari,

setiap saat siswa harus selalu berlatih melakukan kegiatan belajarnya

secara rutin.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, kebiasaan belajar dapat

diartikan sebagai tindakan/perilaku siswa dalam pelaksanaan kegiatan

untuk mendapat pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu hal atau

penguasaan kecakapan dalam hal atau bidang tertentu dengan

menggunakan berbagai sarana atau sumber secara konsisten, terus-

menerus, setiap hari dengan dilandasi pengetahuan, keterampilan dan

keinginan.

2. Faktor-faktor Pembentuk Kebiasaan Belajar Siswa.

Ada beberapa faktor dari kebiasaan belajar siswa antara lain cara

belajar, motivasi dan minat belajar, lingkungan, sarana dan prasarana,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

16

16

dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti akan

mengambil salah satu faktor yaitu cara belajar siswa.

Intelegensi siswa sangat mempengaruhi cara belajar siswa karena

setiap siswa memiliki intelegensi yang berbeda-beda yang dapat

berpengaruh terhadap kemampuan siswa sesuai dengan intelegensi

mereka. Dalam mengkaji intelegensi siswa, Suparno (2004) mengulas

kesembilan intelegensi yang diutarakan oleh Gardner. Kesembilan

inteligensi itu adalah inteligensi linguistik (linguistic intelligence),

inteligensi matematis-logis (logical-mathematical intelligence),

inteligensi ruang (spatial intelligence), inteligensi kinestetik-badani

(bodily-kinesthetic intelligence), inteligensi musikal (musical

intelligence), inteligensi interpersonal (interpersonal intelligence),

inteligensi intrapersonal (intrapersonal intelligence), inteligensi

lingkungan/naturalis (naturalist intelligence), inteligensi eksistensial

(existential intelligence).

Inteligensi merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan

dan menghasilkan produk dalam suatu seting yang bermacam-macam

dan dalam situasi yang nyata. Setiap siswa mempunyai kemampuan yang

menonjol terkait dengan inteligensi ganda mereka masing-masing. Baik

disadari ataupun tidak hal ini sangat berpengaruh dengan cara belajar

siswa tersebut. Ada kemampuan siswa yang menonjol terkait dengan

mengerti urutan dan arti kata-kata, menjelaskan, mengajar, bercerita,

berdebat, humor, mengingat dan menghafal, analisis linguistik, menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

17

17

dan berbicara, main drama, berpuisi, berpidato serta mahir dalam

perbendaharaan kata, maka siswa tersebut dikatakan memiliki inteligensi

linguistik.

Kecenderungan siswa yang berpikir dengan menggunakan logika,

reasoning, pola sebab akibat serta berkemampuan menonjol terkait

klasifikasi dan ketegorisasi, abstraksi, simbolisasi, pemikiran induktif

dan deduktif, menghitung dan bermain angka, pemikiran ilmiah, problem

solving dan silogisme merupakan kemampuan siswa yang menonjol

dalam inteligensi matematis-logis.

Untuk siswa yang memiliki inteligensi ruang-visual mempunyai

kemampuan-kemampuan yang menonjol terkait mengenai relasi benda-

benda dalam ruang dengan tepat, punya persepsi yang tepat dari berbagai

sudut, representasi grafik, manipulasi gambar, menggambar, mudah

menemukan jalan dalam ruang, imajinasinya aktif, peka terhadap warna,

garis dan bentuk.

Ada juga siswa yang memiliki kemampuan menonjol yang terkait

pada main drama, main peran, mudah berekspresi dengan tubuh,

mengkaitkan pikiran dan tubuh, kemampuan mimik, aktif bergerak,

berolahraga, menari, kemampuan koordinasi dan fleksibilitas tubuh

tinggi, kemampuan tersebut biasanya dimiliki siswa yang memiliki

inteligensi kinestetik-badani. Sedangkan untuk inteligensi musikal

cenderung dimiliki oleh siswa yang peka terhadap suara dan musik,

mengerti struktur musik dengan baik, mudah menangkap musik, senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

18

18

mencipta melodi, peka dengan intonasi, ritmik, menyanyi, pentas musik,

senang mencipta musik, pemain alat musik.

Jika ada siswa yang mudah bekerja sama dengan teman, mudah

mengenal dan membedakan perasaan pribadi teman, menggunakan

komunikasi verbal dan non-verbal, peka terhadap teman dan empati serta

suka memberi feedback maka siswa ini mempunyai kemampuan yang

menonjol terkait inteligensi interpersonal. Sedangkan inteligensi

intrapersonal dimiliki oleh siswa yang dapat berkonsentrasi dengan baik,

kesadaran dan ekspresi perasaan-perasaan yang berbeda, pengenalan diri

yang dalam, keseimbangan diri, kesadaran akan realitas spiritual,

reflektif, suka kerja sendiri.

Ada tipe siswa yang senang pada alam misalnya mengenal flora

dan fauna, mengklasifikasi dan identifikasi tumbuh-tumbuhan dan

binatang, hidup menyatu dengan alam di luar rumah maka siswa tersebut

digolongkan siswa yang memiliki inteligensi lingkungan atau biasa

disebut inteligensi naturalis. Inteligensi yang kesembilan yaitu inteligensi

eksistensial, yaitu kemampuan siswa yang cenderung peka dan mampu

untuk menjawab persoalan eksistensi manusia, apa makna hidup ini,

mengapa kita lahir dan mati (Paul Suparno, 2004: 19-48).

Kesembilan inteligensi ini sangat mampengaruhi cara belajar siswa

karena setiap siswa mempunyai inteligensi yang berbeda-beda sehingga

berpengaruh dengan kemampuan yang menonjol terkait dengan

inteligensi ganda tiap-tiap siswa. Cara belajar adalah aktivitas-aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

19

19

belajar yang ditempuh oleh siswa untuk memperoleh hasil belajar.

Aktivitas-aktivitas belajar yang biasa dilakukan adalah membaca,

mendengarkan, menulis dan mencatat, membuat ihktisar atau ringkasan,

menghafal, berpikir, mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan-bagan,

menyusun karangan, latihan atau praktek, mempelajari ulang isi pelajaran

dikelas, bertanya, menggunakan perpustakaan dan menempuh ujian.

Aktivitas-aktivitas ini akan dijelaskan satu per satu di bawah ini:

1) Kebiasaan membaca.

The Liang Gie (1979: 85-86) mengulas buku Reading Skill

yang ditulis oleh William D. Baker yang mengungkapkan kira-kira

85% dari seluruh materi studinya meliputi membaca. Oleh karena itu

metode, kemahiran dan segi-segi lainnya yang berhubungan dengan

aktivitas membaca perlu sekali dipelajari oleh para siswa. Membaca

asal membaca saja tidaklah sukar jika seseorang sudah mengenal

huruf. Tapi membaca buku sehingga pembacaan mendapatkan

manfaat dari buku tersebut adalah suatu kecakapan yang harus

sungguh-sungguh diusahakan, terutama bagi para siswa yang harus

membaca buku-buku pelajaran yang tebal dan sulit, mereka harus

mempunyai kemampuan sebagai pembaca yang efisien. Setiap siswa

hendaknya berusaha agar menjadi pembaca yang efisien.

Ciri-ciri pembaca yang efisien ialah:

Mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam membaca.

Mengerti betul isi buku yang dibacanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

20

20

Sehabis membaca dapat mengingat sebagian besar atau pokok-

pokok dari apa yang dibacanya.

Dapat membaca dengan cepat.

Tampaknya ada hubungan yang pasti dan penting antara

kesanggupan membaca dan angka hasil ujian para siswa pada

sekolah-sekolah di Indonesia. Siswa yang sanggup (yang mau dan

mampu) secara efisien membaca buku-buku yang diwajibkan dan

dianjurkan biasanya memperoleh angka yang baik dan akhirnya

sukses dalam studinya.

Dengan membaca literatur wajib maka seorang siswa:

1) Telah menyiapkan diri dengan bahan-bahan pelajaran

seluruhnya sehingga kalau ditanya soal-soal ujian dari buku

dapat menghadapinya.

2) Dapat lebih mengerti bahan-bahan pelajaran.

3) Mempunyai pengetahuan yang lebih luas sehingga dapat

menyusun jawaban-jawaban ujian yang teratur.

Untuk menjadi seorang pembaca yang baik disamping

menguasai segenap metodenya, setiap siswa perlu pula

mengembangkan dan memiliki kebiasaan-kebiasaan membaca yang

baik. Kebiasaan-kebiasaan dapat timbul dari sikap mental yang tepat

terhadap hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas pembaca.

Disiplin pribadi diperlukan pula untuk mengembangkan kebiasaan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

21

21

kebiasaan baik itu sehingga kelak dapat terlaksana secara otomatis

tanpa banyak kesulitan.

Kebiasaan-kebiasaan baik yang minimal perlu dipunyai oleh

setiap siswa ialah sebagai berikut:

a. Mengindahkan syarat-syarat kesehatan dalam membaca,

terutama untuk kesehatan mata.

b. Menyusun rencana dan mengatur penggunaan waktu untuk

membaca.

c. Menyiapkan dan menggunakan alat tulis sewaktu membaca

untuk keperluan membuat tanda-tanda dan catatan-catatan

mengenai apa yang dibaca.

d. Mengenal perpustakaan-perpustakaan yang ada berikut isinya

serta rajin mengunjungi perpustakaan untuk membaca pustaka-

pustaka yang tidak boleh dipinjam keluar.

e. Menelaah sesuatu buku-buku untuk setiap mata pelajaran secara

mendalam sehingga betul-betul memahami dan menguasai

isinya.

f. Memusatkan perhatian secara penuh sewaktu membaca.

g. Walaupun kebanyakan siswa merasa situasi tenang dan hening

akan memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar, namun

ada sebagian siswa yang senang menggunakan musik sebagai

alat bantu supaya mereka mampu belajar secara optimal. Hal

yang harus diperhatikan adalah tipe musik dan volume tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

22

22

berapa yang digunakan oleh siswa tersebut sehingga musik

tersebut dapat membantu proses belajar siswa secara efektif

bukannya malah mengganggu proses belajar.

The Liang Gie (1979: 86) juga mengulas buku How to use

Your Mind yang ditulis oleh Harry Dexter Kitson yang

mengemukakan ketentuan-ketentuan tentang reading hygiene

(kesehatan membaca) yang berikut:

Sewaktu membaca hendaknya siswa sesekali memejamkan

matanya atau melihat ke tempat yang jauh.

Cahaya penerangan hendaknya datang dari belakang.

Pada pagina buku tidak terdapat bayangan.

Buku dipegang oleh tangan dan tidak terletak mendatar di atas

permukaan meja.

Terhadap ketentuan-ketentuan di atas The Liang Gie (1979:

87) menambahkan beberapa hal sebagai berikut:

a) Siswa sedapat-dapatnya membaca dengan menggunakan cahaya

penerangan yang cukup, tidak terlampau gelap atau terlampau

terang yang menyilaukan mata (misalnya di bawah sinar

matahari).

b) Jarak mata dan buku kira-kira 25 – 30 cm.

c) Sedapat-dapatnya membaca pada meja belajar (misalnya tidak

sambil tiduran).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

23

23

d) Peliharalah kesehatan mata dengan sebaik-baiknya. Setiap gejala

gangguan terhadap mata hendaknya seketika diperhatikan

(misalnya dengan memeriksakan ke poliklinik).

e) Lamanya waktu membaca setiap kali 1 – 2 jam dan kemudian

beristirahat dulu 5 – 10 menit.

2) Kebiasaan mendengarkan.

Bahan pelajaran yang siswa pelajari kebanyakan datang

kepada mereka tidak melalui bacaan, tetapi diperoleh karena siswa

tersebut selalu mendengarkan penjelasan guru tentang bahan

pelajaran (Thomas. F. Staton, 1978: 235). Bila siswa telah memiliki

kebiasaan mendengarkan pada saat guru menerangkan pelajaran,

maka siswa akan lebih mudah mendengarkan orang lain yang

menyampaikan informasi yang baru, mendengarkan informasi-

informasi dari siaran televisi, radio yang ada kaitannya dengan suatu

bahan pelajaran.

3) Kebiasaan menulis dan mencatat.

Untuk mengkaji kebiasaan menulis dan mencatat The Liang

Gie (1979: 78) mengulas pendapat Claude C. Crawford yang

mengupas manfaat buku catatan kuliah di dalam bukunya The

Technique of Study : A Textbook for Use with Upper Secondary and

Lower Division College Students yang berisi: “pertama buku catatan

kuliah dengan lembaran-lembaran yang terlepas itu akan menghemat

kertas, karena setiap lembar kertas dapat dipakai, kalau memakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

24

24

buku tulis maka pada akhir tahun pelajaran tentu ada lembar-

lembaran yang tidak terpakai. Selanjutnya buku catatan tersebut

memungkinkan siswa menghimpun semua catatan pelajaran pada

satu tempat”.

Kegiatan mencatat bahan pelajaran yang dianggap penting

pada saat guru menjelaskan bahan pelajaran, sebab sangat berguna

bagi siswa untuk merekam informasi yang diperoleh dan

mempelajarinya kembali. Kegiatan mencatat bahan pelajaran dalam

buku catatan dengan rapi memberi semangat bagi siswa untuk

melakukan belajar dengan rutin dan teratur. Bahan pelajaran dari

buku-buku bacaan akan sangat membantu siswa menambah

informasi-informasi tentang bahan pelajaran yang bersangkutan.

Dengan menulis dan mencatat bahan pelajaran, dan dengan

mengulang kembali bahan pelajaran yang sudah diperolehnya

melalui kegiatan mendengarkan dan menatap pada saat mempelajari

bahan pelajaran, serta dengan mencatat tugas-tugas yang belum

selesai dalam buku kegiatan atau buku agenda, maka akan mudah

bagi siswa untuk mengatur rencana belajar. Dengan demikian suatu

rencana dapat diingat dan dilaksanakan dengan mudah bila dicatat.

4) Kebiasaan membuat ikhtisar atau ringkasan.

Penyusunan ikhtisar atau ringkasan dari bahan pelajaran yang

dipelajari akan membantu siswa dalam mengingat isi suatu bab atau

subbab tertentu dari suatu buku pelajaran atau akan membantu siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

25

25

mencari kembali materi-materi yang telah lalu dalam buku-buku.

Kegiatan meringkas atau membuat ihktisar ini juga berguna bagi

siswa untuk membedakan hal-hal yang lebih penting daripada hal

yang kurang penting.

Untuk mengkaji kebiasaan membuat ikhtisar atau karangan

The Liang Gie (1979: 106) mengulas karangan yang ditulis oleh

Francis Bacon yang berjudul Of Studies yang mengatakan: Some

books are to be tasted, others to be swallowed, and some few to be

chewed and digested. Yang mengandung makna bahwa sebagian

buku hendaknya dicicipi, sebagian lain ditelan dan sebagian kecil

hendaknya dikunyah-kunyah dan dicerna.

Berdasarkan hal tersebut maka buku pelajaran harus dikunyah

dan dicerna. Usaha yang tepat untuk mengunyah dan mencerna

sesuatu buku ialah dengan membuat ringkasan. Suatu ringkasan yang

baik akan merupakan alat pembantu yang sangat berharga bagi setiap

siswa. Dengan jalan meringkas isi buku yang tebal akan

memudahkan siswa untuk menghafalnya.

Dalam membuat suatu ringkasan, seharusnya siswa berusaha

untuk mengambil intisari sesuatu uraian dari pokok pikiran,

kemudian intisari itu dituliskan dengan singkat dalam kata-katanya

sendiri serta pula dihubungkan dengan pokok-pokok pikiran lainnya

yang juga telah diringkaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

26

26

Menggaris di bawah kalimat-kalimat penting dalam sesuatu

buku belumlah berarti membuat ringkasan, karena kalimat-kalimat

itu tidak diringkaskan, demikian pula isi sesuatu uraian pada bagian

yang satu dengan bagian yang lainnya belum disusun dan

dihubungkan menjadi suatu gambaran yang sangat jelas. Tetapi

usaha menggaris itu merupakan suatu persiapan yang sangat baik

untuk menyusun ringkasan. Dengan menggaris kalimat-kalimat yang

penting, siswa telah mengumpulkan bahan-bahan yang perlu untuk

membuat ringkasan itu.

Sebaiknya siswa barulah mulai membuat suatu ringkasan

setelah ia selesai mempelajari sesuatu uraian secara keseluruhan.

Biasanya yang terbaik ialah satu bab dari suatu buku. Dengan

mempunyai gambaran yang lengkap mengenai isi satu bab, ia akan

dapat menghubungkan pokok-pokok pikiran paragraf yang satu

dengan yang lainnya secara lebih sempurna (The Liang Gie, 1979:

107).

5) Kebiasaan menghafal.

Setelah catatan-catatan dan buku-buku pelajaran dibaca serta

diringkas, bahan-bahan tersebut lalu harus dihafal. Banyak siswa

ternyata tidak dapat menghafal dengan baik, yaitu usaha itu

memakan waktu terlampau banyak atau usaha itu harus

dilakukannya dengan jerih payah yang sangat besar, ataupun apa

yang telah dihafalnya dengan mudah terlupa lagi. Hal ini terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

27

27

karena mereka tidak memperhatikan beberapa hal tertentu. Untuk

dapat menghafal dengan baik The Liang Gie (1979: 123) mengulas

pendapat James L. Mursell yang menulis buku Using Your Mind

Effectively yang mengungkapkan bahwa ada 3 syarat yang harus

dipenuhi, yaitu tujuan, pengertian dan perhatian.

Sebelum seseorang siswa mulai menghafal, ia harus

mempunyai tujuan tertentu yang jelas. Dalam usaha belajar tujuan

terdekat yang ingin dicapai ialah maju ujian dan lulus. Tujuan jangka

panjang ialah menambah pengetahuan agar kelak sukses dalam

penghidupan. Dengan senantiasa memahami sepenuhnya tujuan itu,

seseorang siswa akan mempunyai keinginan secara sadar untuk

mengingat-ingat apa yang sedang dipelajarinya. Selanjutnya sebelum

aktivitas menghafal dilakukan, bahan-bahan pelajaran harus sudah

dimengerti. Akhirnya selama menghafal siswa harus benar-benar

mencurahkan perhatian dengan memperhatikan bahan pelajarannya.

Apabila seorang siswa ternyata mempergunakan banyak

tenaga, pikiran dan waktu untuk menghafal bahan pelajaran yang

sedikit saja, hal ini umumnya disebabkan karena ia belum mengerti

sungguh-sungguh bahan itu. Belajar titik beratnya terletak pada

mengerti apa yang dipelajari daripada menghafalnya. Tidak ada

gunanya seseorang siswa berusaha menghafal materi pelajaran kalau

ia tidak mengerti pelajaran itu. Sesuatu pengetahuan yang dipelajari

tanpa pengertian dengan mudah akan terlupa lagi. Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

28

28

setiap siswa dalam usaha belajarnya hendaknya selalu berusaha agar

ia mengerti betul-betul pelajaran itu sebelum ia memulai

menghafalnya. Kalau ia mengerti dengan sebaik-baiknya pelajaran

yang dihafalnya itu, pelajaran tersebut pasti tidak mudah terlupakan.

Jika suatu pelajaran telah dimengerti dengan baik, untuk

menghafalnya sangat mudah. Kadang-kadang cukup dengan

menguraikannya sekali saja kepada teman sambil menengok kepada

bukunya kalau ada hal-hal yang terlupa, pelajaran itu sudah dapat

teringat dalam pikiran.

Siswa yang belajar dengan mengerti materi yang ia pelajari,

akan menambah semangat dan daya belajarnya. Sering kali

seseorang siswa belajar sebentar, sudah merasa lelah. Hal ini

disebabkan karena ia tidak mengerti apa yang dipelajarinya itu.

Keletihan itu adalah kelelahan tidak sewajarnya yang ditimbulkan

oleh perasaan kesal atau jemu dalam jiwanya karena ia tidak

mengerti. Selaras dengan hal tersebut The Liang Gie (1979: 125)

mengulas pendapat Court dalam buku yang ditulisnya dengan judul

Belajar Sendiri (gubahan Suwirjadi) yang mengatakan bahwa

kelelahan itu tidak selalu disebabkan karena terlalu lama bekerja,

timbulnya kelelahan dalam usaha menuntut pengetahuan sering

disebabkan oleh pekerjaan yang tidak berubah.

Siswa yang menghafal materi pelajaran, yaitu membaca

dengan keras-keras, tetapi tanpa menaruh perhatian penuh terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

29

29

apa yang dibaca itu, memang akhirnya dapat mengingat juga

pelajaran tersebut, tetapi hafalan itu dalam waktu yang sangat

singkat akan dilupakannya kembali. Hanya dengan menghafal

sambil memperhatikan betul-betul apa yang dipelajarinya itu,

barulah bahan yang bersangkutan dapat bertahan dalam ingatan

untuk waktu yang cukup lama.

Selain tujuan, pengertian dan perhatian, faktor-faktor lainnya

yang hendaknya diindahkan oleh para siswa yang menghafal

pelajaran ialah yang berhubungan dengan kemampuan otak manusia.

Ingatan seorang siswa mempunyai daya serap dan daya pateri

tertentu yang tak dapat secara paksa dilampaui. Otak manusia untuk

setiap jangka waktu hanya bisa menyerap sejumlah bahan pelajaran

tertentu. Tidak mungkin otak itu misalnya dalam waktu 1 hari harus

bisa menghafal bahan-bahan pelajaran yang telah dikumpulkan

selama berbulan-bulan. Oleh karena itu usaha menghafal itu jangan

dipadatkan setelah dekat ujian, melainkan jauh di muka setiap siswa

sudah membagi-bagi dan mengatur waktunya untuk keperluan

menghafal bahan-bahan pelajaran secara teratur dan dalam jatah-

jatah tertentu sesuai dengan kekuatan ingatannya.

6) Kebiasaan berpikir.

Siswa perlu melatih kemampuan berpikir dalam belajar.

Dengan berpikir orang memperoleh penemuan baru, setidak-

tidaknya orang memahami tentang hubungan antar suatu bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

30

30

pelajaran (Ahmadi dan Supriyono, 1991: 129). Dengan berpikir pula,

siswa dapat mempertimbangkan kebenaran-kebenaran dari suatu

materi yang disampaikan oleh guru kepadanya, sehingga ia tidak

hanya menerima materi yang diajarkan, tetapi juga mengerti maksud

dari materi itu.

7) Kebiasaan mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan-bagan.

Dalam mempelajari bahan pelajaran matematika, siswa

mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan-bagan. Pengamatan yang

dilakukan secara berulang-ulang akan membantu siswa semakin

memahami bahan pelajaran tersebut. Siswa yang memiliki

pemahaman terhadap bahan-bahan pelajaran tersebut akan mampu

mengikuti pelajaran selanjutnya (Ahmadi dan Supriyono, 1991:

128).

8) Kebiasaan menyusun karangan.

Kegiatan menyusun karangan akan membantu siswa agar

semakin terampil mengungkapkan gagasan-gagasan dalam bentuk

tulisan yang dapat dipahami oleh orang lain. The Liang Gie (1994:

105) menjelaskan karangan yang baik berpangkal pada bahasa tulis

yang mengandung pengertian bahwa gagasan itu harus diatur secara

tertib, disusun secara rapi, diurutkan secara runtut dan disajikan

secara jelas. Di sekolah, guru akan membantu siswa agar dapat

menuliskan buah pikirannya ke dalam sebuah karangan secara baik

dan teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

31

31

9) Kebiasaan latihan atau praktek.

Salah satu kebiasaan siswa adalah belajar dengan cara

mengerjakan latihan soal, dengan mencoba mencoret-coret dalam

upaya untuk mengerjakan soal, siswa sudah mendapatkan

pengalaman belajar. Siswa yang melakukan latihan atau praktek

berarti siswa menerapkan bahan pelajaran baik dalam kaitan dengan

latihan penginderaan dan anggota tubuh (keterampilan) maupun

siswa menerapkan prinsip dalam penggunaan prosedur kerja dalam

pemecahan masalah (Ahmadi dan Supriyono, 1991: 129).

10) Kebiasaan mempelajari ulang isi pelajaran dikelas.

Siswa yang memperhatikan dengan sungguh-sungguh pada

saat guru menjelaskan pelajaran, memahami bahan pelajaran dengan

baik. Bahan pelajaran yang dipahami dengan baik akan disimpan

dalam ingatan dengan baik pula. Pengulangan terhadap bahan

pelajaran membuat penyimpanan bahan pelajaran dengan baik dalam

ingatan dipertahankan dalam jangka waktu yang lama, sehingga pada

waktu dibutuhkan informasi tersebut dengan mudah dimunculkan

kembali (Maddox, 1983: 81-84).

11) Kebiasaan bertanya.

Janganlah merasa segan atau malu bertanya. Jika kita belum

memahami materi suatu pelajaran bertanya tidak menunjukan bahwa

siswa tersebut bodoh, melainkan menandakan bahwa siswa tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

32

32

menaruh perhatian terhadap pelajarannya dan memiliki hasrat untuk

maju (The Liang Gie, 1979: 125).

12) Kebiasaan menggunakan perpustakaan.

Tidak ada belajar yang dapat dilaksanakan tanpa membaca.

Gudang bacaan ialah perpustakaan. Setiap siswa harus mengunjungi

perpustakaan di sekolahnya untuk mampu membantu usaha belajar,

namun perpustakaan hanya dapat memberikan manfaat kepada

seorang siswa kalau siswa sungguh-sungguh memanfaatkan buku

yang tersedia (The Liang Gie, 1995: 48).

13) Kebiasaan menempuh ujian.

Babak yang terakhir dari usaha para siswa di sekolah ialah

menempuh ujian secara tertulis ataupun lisan. Tes atau ujian tersebut

dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh siswa menguasai ilmu

yang telah dipelajarinya.

Setiap ujian biasanya hanya mungkin dilalui dengan berhasil

oleh siswa apabila ia menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Oleh

karena itu landasan utama dan kegiatan pokok untuk maju ujian

adalah belajar dengan sebaik-baiknya. Para siswa harus menyiapkan

diri dengan belajar secara teratur, penuh disiplin dan konsentrasi

pada masa yang cukup jauh sebelumnya ujian dimulai. Belajar

secara mati-matian setelah menjelang ujian umumnya tidak akan

banyak menolong siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

33

33

Apabila setiap siswa sejak awal tahun ajaran telah belajar

secara tertib, mengatur waktu belajar, mengikuti pelajaran, membaca

buku, membuat ringkasan dan menghafal pelajarannya, maka

sesungguhnya ia sudah cukup siap siaga untuk menempuh ujian.

Waktu-waktu yang terakhir menjelang bulan ujian tinggallah

dipergunakan untuk memperdalam pengetahuannya dan mengulangi

menghafal bahan pelajarannya (The Liang Gie, 1979: 144).

D. Prestasi Belajar.

Setiap orang dalam melakukan tindakannya selalu diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu. Segala usaha dilakukan orang untuk sampai pada

tujuan yang diinginkannya. Untuk mengetahui apakah usahanya telah

berhasil mencapai tujuan, orang perlu mengadakan penilaian. Demikian pula

dalam proses belajar di sekolah. Untuk mengetahui sejauh mana para siswa

telah berhasil menguasai bahan pelajaran selama batas waktu yang

ditentukan (satu semester, atau satu tahun) perlu dilakukan penilaian.

Penilaian ini sangat penting untuk menentukan prestasi belajar yang telah

dicapai/diperoleh siswa.

1. Pengertian Prestasi Belajar.

Prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa dalam

mata pelajaran tertentu, berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan

keterampilan yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

34

34

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap

anak dalam periode tertentu. Menurut Winkel (1984) prestasi belajar ini

dapat berupa hasil yang baru dan bisa juga merupakan penyempurnaan

atau pengembangan dari suatu kemampuan yang telah dimiliki. Jadi,

dapat dikatakan prestasi belajar merupakan penilaian yang berfungsi

sebagai alat untuk mengetahui proses belajar, yaitu kegiatan yang

dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, dan hasil

belajar berupa kemampuan-kemampuan kinerja (performance dan

perilaku-perilaku) yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya, setelah ia berinteraksi dengan guru di sekolah (Sudjana,

1990).

2. Fungsi Prestasi Belajar.

Penentuan prestasi belajar yang telah dicapai oleh para siswa

memberikan manfaat yang besar, baik bagi siswa, guru maupun pihak

sekolah (administrasi sekolah).

a. Fungsi Penentuan Prestasi Belajar Bagi Siswa.

Penentuan prestasi belajar siswa pada dasarnya adalah

penilaian kegiatan belajar siswa yang memberikan informasi pada

siswa sampai dimanakah siswa sudah berhasil menguasai bahan

pelajaran dan pada bagian mana siswa itu gagal. Hal ini berarti siswa

mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam belajar. Dengan

mengetahui kekuatan dan kelemahannya, siswa dalam bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

35

35

guru akan menentukan langkah-langkah tertentu demi kemajuan

prestasinya.

b. Fungsi Penentuan Prestasi Belajar Bagi Guru.

Seperti manfaat yang diperoleh siswa, para guru juga

mendapat manfaat dari kegiatan penentuan prestasi belajar siswa.

Guru dapat mengetahui seberapa jauh ia telah berhasil dan dalam hal

apa ia gagal pada waktu mengajar. Hal ini akan menjadi dasar bagi

guru untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mengajar.

Sumadi (1983) menyatakan bahwa hasil penentuan prestasi yang

berupa nilai dapat digunakan oleh guru untuk:

1) Membantu guru dalam menilai readiness (keadaan siap) anak

terhadap suatu mata pelajaran tertentu.

2) Mengetahui status anak dalam kelas.

3) Membantu guru dalam menentukan tempat murid dalam suatu

kelompok pelajaran tertentu di dalam kelasnya, berdasarkan

pada kesamaan kemampuan dalam kecakapan tertentu.

4) Membantu guru di dalam usaha memperbaiki metode belajar

dan mengajarnya.

5) Membantu guru dalam memberikan pengajaran tambahan atau

pengajaran binaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

36

36

c. Fungsi Penentuan Prestasi Belajar Siswa Bagi Pihak Sekolah.

Bagi pihak sekolah, khususnya dalam hal administrasi sekolah,

penentuan prestasi belajar siswa membantu pihak sekolah dalam

menyusun rapor siswa. Pihak sekolah mendapat manfaat:

1) Berupa data sehingga dapat menentukan status anak didik di

dalam kelasnya, misalnya apakah siswa itu naik kelas atau

tidak, lulus ujian atau tidak.

2) Memperoleh ikhtisar mengenai segala hasil usaha yang

dilakukan oleh sesuatu lembaga pendidikan.

3) Merupakan inti laporan tentang kemajuan siswa-siswi kepada

orang tua atau pejabat yang berwenang, guru-guru dan juga

siswa-siswi sendiri.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa.

Prestasi belajar tidaklah begitu saja dapat diperoleh oleh siswa

dengan mudah. Siswa harus berjuang dan berusaha keras untuk

memperoleh prestasi belajar sesuai yang ditargetkan. Meskipun sudah

berjuang dan berusaha keras, belum tentu siswa memperoleh prestasi

belajar seperti yang diinginkan. Hal ini dapat terjadi karena dalam proses

pencapaian prestasi belajar banyak hal yang ikut berpengaruh. Ahmadi

dan Supriyono (1991: 130) menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi perolehan prestasi belajar antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

37

37

a. Faktor internal, faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri,

meliputi:

1) Faktor jasmani (faktor fisiologis).

Faktor jasmani meliputi seluruh hal yang berkaitan dengan

keadaan jasmani/fisik siswa, baik itu yang bersifat bawaan

maupun yang diperoleh dari pengalaman. Faktor jasmani ini,

misalnya keadaan penglihatan, pendengaran, struktur tubuh

siswa, dan sebagainya.

2) Faktor psikologis.

Faktor psikologis yang mempengaruhi perolehan prestasi

belajar siswa ini meliputi faktor psikologis yang bersifat bawaan

maupun yang diperoleh dari pengalaman hidupnya. Faktor

psikologis ini adalah:

a) Faktor intelektual, yang meliputi faktor potensial yaitu

kecerdasan, bakat, dan faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi

yang telah dimiliki.

b) Faktor non-intelektual yang terdiri dari unsur kepribadian

tertentu seperti, sikap siswa terhadap belajar, kebiasaan

belajar siswa, minat belajar siswa, kebutuhan siswa untuk

belajar, motivasi dan emosi yang menyertai siswa dalam

belajar, dan penyesuaian diri siswa selama belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

38

38

b. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa

yang berpengaruh terhadap perolehan prestasi belajar siswa, antara

lain:

1) Faktor lingkungan sosial di mana siswa tinggal, yaitu lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan

kelompok teman sebaya.

2) Faktor budaya yang ada di sekitar lingkungan hidup siswa seperti:

adat-istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu pengetahuan,

teknologi, dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik, misalnya iklim, fasilitas belajar di rumah,

fasilitas hidup di rumah.

4) Faktor lingkungan spiritual/keagamaan dan faktor keamanan.

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada

dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat

digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor yang berasal dari dalam

diri individu dan faktor yang berasal dari luar diri individu. Selanjutnya

faktor-faktor tersebut saling berinteraksi satu sama lain sehingga

menghasilkan prestasi belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan prestasi belajar di

atas tidak akan penulis uraikan semuanya. Dalam penulisan skripsi ini

penulis hanya akan memusatkan kajian pada satu faktor saja, yaitu faktor

non-intelektual, khususnya faktor kebiasaan belajar siswa. Hal ini

dimaksudkan supaya ada kesesuaian antara pembahasan di bagian bab ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

39

39

dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu penelitian tentang

hubungan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa.

E. Hubungan Kebiasaan Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa.

Keberhasilan siswa dalam studi dinyatakan dengan kemampuannya

dalam mencapai prestasi belajar. Penulis telah menguraikan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Tetapi, faktor manakah yang besar

pengaruhnya dalam pencapaian prestasi belajar belum dapat dipastikan.

Pada umumnya, orang beranggapan prestasi belajar lebih banyak

ditentukan oleh faktor intelegensi/kecerdasan yang dimiliki siswa. Namun,

penelitian yang dilakukan oleh Henry Clay Lindgren (dalam The Liang Gie,

1995: 194) terhadap sejumlah mahasiswa sukses di San Fransisco State

College menunjukkan:

Kebiasaan-kebiasaan studi yang baik (good study habits) - 33 %

Minat (interest) - 25 %

Kecerdasan (intellegence) - 15 %

Pengaruh keluarga (family influence) - 5 %

Lain-lain (other) - 22%

Memang kecerdasan yang tinggi memiliki pengaruh yang besar pada

pencapaian prestasi belajar, namun tentu saja harus didukung dengan

kebiasaan belajar yang baik dan minat belajar yang tinggi juga. Dan

penelitian yang dilakukan oleh Henry Clay Lindgren dapat dikatakan bahwa

kebiasaan belajar yang baik berpengaruh terhadap kesuksesan belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

40

40

Semakin baik kebiasaan belajar siswa, semakin baik pula prestasi

belajarnya. Berarti semakin sukseslah studi siswa tersebut. Hal ini juga yang

ingin penulis buktikan melalui penelitian ini yaitu apakah kebiasaan belajar

siswa kelas XI IPA di SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Pelajaran

2011/2012 berpengaruh positif terhadap keberhasilan studinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

41

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, subyek penelitian, waktu

dan tempat penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, validitas

instrumen, dan metode analisis data.

A. Jenis Penelitian.

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian

yang dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai kebiasaan-

kebiasaan siswa dalam proses belajar fisika. Jenis penelitian yang akan

digunakan adalah penelitian korelasi yaitu korelasi antara kebiasaan belajar

siswa dengan prestasi belajar dalam mata pelajaran fisika.

Penelitian kuantitatif deskriptif ini digunakan karena penulis bermaksud

memperoleh informasi tentang kebiasaan belajar siswa kelas XI IPA SMA

Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Subyek Penelitian.

Dalam penelitian ini subyek penelitian di ambil seluruh siswa kelas XI

IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari

satu kelas dengan jumlah total 36 siswa.

Dasar pertimbangan yang digunakan dalam penentuan subyek ini

adalah karena siswa kelas XI dianggap telah memiliki pengalaman belajar

fisika SMA selama dua semester saat duduk di kelas X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

42

42

C. Waktu dan Tempat Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester I, yaitu pada

akhir oktober 2011. Tempat dilakukannya penelitian ini adalah di SMA

Kristen Setia Jl. Pierre Tendean Komplek Kodim Putussibau, Kalimantan

Barat.

D. Metode Penelitian.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

deskriptif. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif yaitu

penelitian korelasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kenyataan yang

telah terjadi sebagaimana adanya, tanpa ada manipulasi perlakuan atas

subyek. Fokus yang menjadi penelitian ini adalah pengukuran terhadap

hubungan antara dua fenomena. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama adalah memberikan kuesioner kepada para siswa kelas

XI IPA. Pengisian angket atau kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui

kebiasaan-kebiasaan belajar siswa di sekolah maupun di rumah.

Tahap yang kedua adalah melakukan dokumentasi yaitu dengan

merekam kembali data nilai fisika dari dokumentasi yang ada di SMA Kristen

Setia Putussibau. Peneliti mengambil nilai ujian tengah semester karena nilai

tersebut masih murni tanpa penambahan dari faktor penilaian lainnya. Nilai

ujian tengah semester diambil untuk menentukan tingkat prestasi belajar

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

43

43

E. Instrumen Penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis instrumen, yaitu:

1. Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Fisika.

Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai

kebiasaan-kebiasaan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran fisika,

baik itu kegiatan di sekolah maupun di rumah. Kuesioner ini berisi

pernyataan-pernyataan yang menggambarkan kebiasaan belajar siswa

yang terdiri dari 37 item pernyataan. Pembuatan pernyataan-pernyataan

dalam kuesioner tersebut berdasarkan aspek-aspek yang akan diteliti

sehingga nampaklah pada kebiasaan belajar siswa. Kuesioner kebiasaan

belajar ini merupakan penjabaran dari teori yang tersaji dalam bab II

(lampiran 3). Secara detail digambarkan dalam tabel dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

44

44

Tabel 1. Daftar Aspek Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa Kelas XI IPA

SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012

Aspek Positif

(Nomor Item) Negatif

(Nomor Item) Faktor-Faktor Pembentuk Kebiasaan Belajar Siswa

a. Cara Belajar di sekolah

1. Kebiasaan mendengarkan 6 7

2. Kebiasaan menulis dan mencatat 8 9 dan 10

3. Kebiasaan berfikir 29 dan 30

4. Kebiasaan mengamati tabel-

tabel, diagram, dan bagan-bagan

16

5. Kebiasaan menyusun karangan 17 dan 18 19

6. Kebiasaan bertanya 25 23 dan 24

7. Kebiasaan menempuh ujian 33, 35, 36 dan 37 34

b. Cara Belajar di rumah

1. Kebiasaan membaca 1 dan 2 3, 4, dan 5

2. Kebiasaan membuat ikhtisar

atau ringkasan

11, 12 dan 13

3. Kebiasaan menghafal 14 15

4. Kebiasaan latihan atau praktek 20

5. Kebiasaan mempelajari ulang isi

pelajaran di kelas

21 dan 22

6. Kebiasaan menggunakan

perpustakaan

28 26 dan 27

7. Kebiasaan menempuh ujian 31 dan 32

2. Dokumen Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fisika.

Data prestasi belajar mata pelajaran fisika diperoleh dengan teknik

dokumentasi yaitu dengan merekam kembali data nilai mata pelajaran

fisika dari dokumentasi nilai ujian tengah semester yang ada di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

45

45

Penulis mengambil nilai ujian tengah semester mata pelajaran fisika

untuk menentukan tingkat prestasi belajar fisika pada siswa, hal ini

karena penulis ingin melihat keterkaitan antara prestasi belajar fisika

dengan kebiasaan belajar siswa. Disebut kebiasaan jika hal tersebut

dilakukan berulang-ulang dan sudah menjadi rutinitas, jadi nilai mata

pelajaran fisika dari hasil ujian tengah semester yang diambil

menggunakan nilai pada semester yang sedang di tempuh siswa.

F. Validitas Instrumen.

Validitas dapat mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh

mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas

menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat

peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai

dengan tujuan penelitian (Paul Suparno, 2007: 68). Pada penelitian ini

instrumen penelitian (kuesioner) sudah diujicobakan dengan menghasilkan

nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,722 (lampiran 4).

G. Metode Analisis Data.

1. Data Hasil Kuesioner Kebiasaan Belajar.

Kuesioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan kedalam

kategori jawaban dari pernyataan yang positif dan kategori jawaban dari

pernyataan yang negatif. Masing-masing kategori jawaban tersebut diberi

skor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

46

46

Jawaban yang diberikan dari pernyataan yang positif dianalisis

dengan skor sebagai berikut:

Skor 4 untuk jawaban selalu (rutin)

Skor 3 untuk jawaban sering (tidak rutin)

Skor 2 untuk jawaban kadang-kadang

Skor 1 untuk jawaban tidak pernah

Jawaban yang diberikan dari pernyataan yang negatif dianalisis

dengan skor sebagai berikut:

Skor 4 untuk jawaban tidak pernah

Skor 3 untuk jawaban kadang-kadang

Skor 2 untuk jawaban sering (tidak rutin)

Skor 1 untuk jawaban selalu (rutin)

Skor yang diperoleh siswa dalam kuesioner tersebut dijumlahkan.

Dari hasil penjumlahan skor tersebut kemudian jumlah skor itu dibagi

dengan jumlah skor maksimum dari kuesioner dan dikalikan dengan

100%. Dari hasil perhitungan itu diperoleh skor keseluruhan kuesioner

kebiasaan belajar siswa dalam bentuk persentase.

Berdasarkan hasil perhitungan skor keseluruhan kuesioner

kebiasaan belajar siswa, kemudian peneliti akan menginterpretasikan

rerata dari skor keseluruhan kuesioner kebiasaan belajar siswa dalam

skala tingkat yang dibagi dalam interval yang sama kemudian

dikriteriakan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

47

47

Interval persentase 0 – 25 berarti siswa memiliki kebiasaan

belajar yang buruk.

Interval persentase 26 – 50 berarti siswa memiliki kebiasaan

belajar yang kurang baik.

Interval persentase 51 – 75 berarti siswa memiliki kebiasaan

belajar yang baik.

Interval persentase 76 – 100 berarti siswa memiliki kebiasaan

belajar yang sangat baik.

2. Data Dokumen Prestasi Belajar Fisika.

Prestasi belajar mata pelajaran fisika siswa kelas XI IPA SMA

Kristen Setia Putussibau tahun ajaran 2011/2012, direkam dari nilai ujian

tengah semester. Nilai ujian tengah semester siswa tersebut diperoleh

dari guru fisika untuk mengetahui tingkat prestasi belajar mata pelajaran

fisika. Penulis hanya mengambil nilai siswa pada mata pelajaran fisika

yaitu ketika siswa masih duduk di kelas XI tengah semester I (lampiran

5).

3. Perhitungan Statistik.

Dalam penelitian ini perhitungan statistiknya dihitung

menggunakan teknik regresi linier berganda yang ada dalam program

SPSS Statistics 17.0 for windows. Dari hasil perhitungan SPSS tersebut

dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda dengan memasukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

48

48

nilai-nilai yang diperoleh dari perhitungan SPSS ke persamaan : Y = a +

b1X1 + b2X2. Dimana X1 = Variabel 1/variabel belajar di sekolah; X2 =

Variabel 2/variabel belajar di rumah; Y = Nilai/prestasi; a = Konstanta;

b1 = Koefisien regresi untuk variabel belajar di sekolah; dan b2 =

Koefisien regresi untuk variabel belajar di rumah (Santoso, 2009: 83).

Santoso (2009: 85-86) menjelaskan untuk pengujian hipotesis

digunakan Uji T dan didukung dengan nilai Koefisien Determinasi (R2)

a) Untuk Uji T digunakan hipotesis sebagai berikut:

H0: b1 = 0, b2 = 0 dan Ha: b1 ≠ 0, b2 ≠ 0

b) Untuk mendukung pengujian diatas, disini juga digunakan uji

Koefisien Determinasi (R2).

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan ketiga alat uji tersebut

maka dapat diketahui tingkat signifikansi dari kegiatan belajar fisika

dengan hasil belajar siswa dinyatakan dengan cara membandingkan nilai

T hasil perhitungan dengan nilai T dalam tabel distribusi T dengan

kriteria pengujian yaitu apabila -T tabel ≤ T hitung ≤ +T tabel maka H0

diterima dan Ha ditolak. Sedangkan untuk nilai R2 dapat langsung dibaca

tanpa perlu membandingkannya.

Jika dari perbandingan tersebut nilai T dari hasil perhitungan

memenuhi hipotesis yang sudah disepakati maka koefisien regression

yang ditemukan adalah signifikan (berhubungan). Berarti ada pengaruh

dari faktor-faktor kebiasaan belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA

Kristen Setia Putussibau terhadap prestasi belajar fisikanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

49

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan data penelitian variabel kebiasaan belajar dan variabel

prestasi belajar dalam mata pelajaran fisika yang berupa nilai ujian tengah

semester untuk mata pelajaran fisika pada waktu siswa masih menempuh semester

I, serta data studi korelasi antara kedua variabel tersebut. Kemudian bab ini akan

diakhiri dengan pembahasan hasil penelitian.

A. Sajian Data Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar.

Dari hasil kuesioner dan dokumen prestasi belajar fisika didapatkan

hasil sebaran responden yaitu sebanyak 35 siswa dinyatakan memenuhi

syarat/mengisi kuesioner dari jumlah keseluruhan sebanyak 36 siswa.

1. Kebiasaan Belajar.

Kebiasaan belajar diukur dengan instrumen berupa kuesioner

kebiasaan belajar siswa. Melalui kuesioner penulis melakukan pengukuran

kebiasaan belajar siswa dengan jalan menjumlahkan skor jawaban tiap

item, sehingga diperoleh data yang berupa skor dalam persen. Selanjutnya

dilakukan pentabulasian data untuk keperluan penganalisaan. Secara

lengkap dari hasil pentabulasian disajikan dalam lampiran 6. Sedangkan

yang akan penulis tampilkan disini adalah hasil dari analisis rerata variabel

kebiasaan belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

50

50

Tabel 2. Analisis Rerata Persentase Kebiasaan Belajar Siswa kelas XI

IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam

Mata Pelajaran Fisika

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

belajar di sekolah 35 63.16 90.79 80.22*) 7.09*)

belajar di rumah 35 50.00 84.72 71.23*) 8.55*)

Valid N (listwise)

35

*) angka dibulatkan menjadi 2 angka dibelakang koma

Berdasarkan tabel di atas diperoleh rerata persentase dari masing-

masing variabel kebiasaan belajar yaitu sebesar 80,22 ± 7,09 untuk

variabel kebiasaan belajar di sekolah dengan persentase minimum sampai

maksimum sebesar 63,16 sampai dengan 90,79. Serta 71,23 ± 8,55 untuk

variabel kebiasaan belajar di rumah dengan persentase minimum sampai

maksimum sebesar 50,00 sampai dengan 84,72. Dari data tersebut dapat di

simpulkan bahwa kebiasaan belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia

di sekolah memiliki persentase yang cenderung sangat baik sedangkan

untuk kebiasaan belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia di rumah

memiliki persentase yang cenderung baik.

2. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fisika.

Data prestasi belajar siswa yang berupa nilai tengah semester dalam

mata pelajaran fisika yang berhasil penulis rekam masih dalam bentuk

mentah. Disini penulis mengalikan data mentah dengan 10. Ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

51

51

dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam penganalisisan data. Secara

lengkap dari hasil rekam nilai disajikan dalam lampiran 6. Sedangkan yang

akan penulis tampilkan disini adalah hasil dari analisis rerata nilai tengah

semester (prestasi belajar) siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia.

Tabel 3. Analisis Rerata Prestasi Belajar Siswa kelas XI IPA SMA

Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Mata

Pelajaran Fisika

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

prestasi 35 50.00 70.00 64.08*) 5.54*)

Valid N (listwise)

35

*) angka dibulatkan menjadi 2 angka dibelakang koma

Berdasarkan tabel di atas diperoleh rerata prestasi belajar siswa yaitu

sebesar 64,08 ± 5,54 dengan nilai minimum sampai maksimum sebesar

50,00 sampai dengan 70,00. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa

prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia memiliki rerata

prestasi dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 70.

B. Hasil Analisis Korelasi Serta Analisis Regresi Kebiasaan Belajar dan

Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Fisika.

Analisis yang di gunakan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan

belajar dan prestasi belajar mata pelajaran fisika menggunakan teknik korelasi

dan regresi yang ada dalam program SPSS. Perhitungan koefisien korelasi

dan koefisien regresi dengan SPSS menggunakan skor kebiasaan belajar dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

52

52

hasil kuesioner sebagai data independen (variabel bebas) dan perolehan nilai

pada tengah semester sebagai prestasi belajar pada mata pelajaran fisika

sebagai data dependen (variabel terikat). Hasil pengolahan data dengan

program SPSS tercantum pada lampiran 7. Secara ringkas digambarkan

dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4. Analisis Korelasi Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa

kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012

Dalam Mata Pelajaran Fisika

Prestasi

belajar di sekolah

belajar di rumah

Pearson Correlation

Prestasi 1.000 .272 .344

belajar di sekolah .272 1.000 .317

belajar di rumah .344 .317 1.000

Sig. (1-tailed) Prestasi . .057 .021

belajar di sekolah .057 . .032

belajar di rumah .021 .032 .

N Prestasi 35 35 35

belajar di sekolah 35 35 35

belajar di rumah 35 35 35

Berdasarkan hasil analisis korelasi di atas, diperoleh koefisien korelasi

untuk masing-masing variabel yaitu sebesar 0,272 untuk belajar di sekolah

dengan nilai signifikansi sebesar 0,057 serta sebesar 0,344 untuk belajar di

rumah dengan nilai signifikansi sebesar 0,021. Dari analisis tersebut dapat

dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kebiasaan belajar di

sekolah serta di rumah terhadap prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

53

53

Tabel 5. Analisis Regresi dan Koefisien Determinasi (R2) Kebiasaan

Belajar dan Prestasi Belajar Siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia

Putussibau Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Mata Pelajaran Fisika

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 39.498 11.218 3.521 .001

belajar di sekolah .142 .134 .181 1.054 .300

belajar di rumah .186 .111 .287 1.666 .105 a. Dependent Variable: prestasi

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 .385a .148 .095 5.26918 a. Predictors: (Constant), belajar di rumah, belajar di sekolah b. Dependent Variable: prestasi

Berdasarkan analisis regresi di atas, dapat diperoleh koefisien regresi

untuk masing-masing variabel yaitu sebesar 0,142 untuk belajar di sekolah

(B1) dan sebesar 0,186 untuk belajar di rumah (B2) dengan nilai konstanta (a)

sebesar 39,498. Dari nilai a, B1, dan B2 dapat dibuat persamaan regresi

sebagai berikut: Y = 39,498 + 0,142X1 + 0,186X2. Dari persamaan regresi

dapat dikatakan bahwa kedua variabel kebiasaan belajar baik itu kebiasaan

belajar di rumah maupun kebiasaan belajar di sekolah memiliki kontribusi

positif terhadap prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

54

54

C. Deskripsi Hasil Korelasi dan Hasil Regresi Variabel Kebiasaan Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat hubungan

yang positif antara variabel kebiasaan belajar dengan prestasi siswa yang

ditunjukkan dengan koefisien korelasi untuk masing-masing variabel yaitu

sebesar 0,272 untuk belajar di sekolah dengan nilai signifikansi sebesar 0,057

serta sebesar 0,344 untuk belajar di rumah dengan nilai signifikansi sebesar

0,021 (lihat tabel 4). Dari koefisien korelasi tersebut, dapat disimpulkan

bahwa kedua variabel kebiasaan belajar siswa baik dirumah maupun di

sekolah ternyata mempunyai hubungan yang positif terhadap pretasi belajar

siswa. Walaupun kedua variabel kebiasaan belajar siswa ini memiliki

hubungan yang positif, tetapi yang memiliki kontribusi sedikit banyak hanya

variabel kebiasaan belajar di rumah dengan nilai signifikansi sebesar 0,021

karena angka signifikansi dari hasil penelitian < 0,05. Berdasarkan hasil ini

peneliti menyimpulkan bahwa kebiasaan belajar di rumah untuk siswa kelas

XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau secara signifikan memiliki kontribusi

lebih banyak dibandingkan kebiasaan belajar di sekolah terhadap prestasi

belajar siswa. Berdasarkan hal ini peneliti menduga ada masalah dalam

belajar di sekolah yang mengakibatkan kurangnya kontribusi variabel

kebiasaan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Dan untuk

melihat masalah-masalah dalam kebiasaan belajar di sekolah tersebut peneliti

menganalisis kuesioner kebiasaan belajar lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

55

55

Selaras dengan hasil dari koefisien korelasi diatas, koefisien regresi

untuk masing-masing variabel diperoleh hasil sebesar 0,142 untuk variabel

kebiasaan belajar di sekolah dan 0,186 untuk variabel kebiasaan belajar di

rumah. Dari koefisien regresi ini dapat digambarkan bahwa walaupun

kebiasaan belajar di rumah memiliki nilai koefisien regresi yang lebih besar

dibandingkan dengan kebiasaan belajar di sekolah, tetapi variabel-variabel

kebiasaan belajar baik di rumah maupun di sekolah mempunyai pengaruh

positif terhadap prestasi belajar siswa, artinya hal ini mendukung teori yang

diungkapkan oleh Henry Clay Lindgren (dalam The Liang Gie, 1995: 194)

bahwa dengan semakin baik kebiasaan belajar maka prestasi dapat

meningkat.

Akan tetapi, berdasarkan hasil analisis yang terdapat dalam tabel 5,

hubungan yang positif tersebut belum tentu dapat menjadi faktor penentu

prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian hipotesis yang

ternyata tidak berpengaruh secara signifikan. Dari analisis data regresi,

diperoleh nilai T hitung dari masing-masing variabel kebiasaan belajar yaitu

belajar di sekolah sebesar 1,054 dan belajar di rumah sebesar 1,666. Apabila

dibandingkan dengan nilai T dalam tabel (nilai T tabel untuk df : 30 dan α =

0,05 adalah 2,042) maka hasil yang diperoleh T hitung dari masing-masing

kebiasaan belajar lebih kecil daripada nilai T dalam tabel, karena nilai T

hitung kedua variabel memenuhi kriteria pengujian yaitu -T tabel ≤ T hitung

≤ +T tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Yang artinya, tidak ada

pengaruh yang signifikan antara faktor-faktor kebiasaan belajar terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

56

56

prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau Tahun

Ajaran 2011/2012 Dalam Mata Pelajaran Fisika. Maka dapat disimpulkan

variabel kebiasaan belajar di rumah dan variabel kebiasaan belajar di sekolah

bukan menjadi faktor penentu yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa

kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau. Untuk melihat seberapa besar

sumbangan dari variabel kebiasaan belajar ditunjukkan oleh nilai dari

koefisien determinasi (R2) yang mempunyai harga sebesar 0,148, ini berarti

sumbangan variabel independen (kebiasaan belajar di rumah dan kebiasaan

belajar di sekolah) terhadap naik turunnya atau variasi variabel dependen

(prestasi) adalah sebesar 14,8% dan sisanya sebesar 85,2% merupakan

sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model yang

diajukan dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner untuk melihat

kontribusi dari tiap variabel kebiasaan belajar yang dikategorikan sebagai

kebiasaan belajar yang cenderung baik dan cenderung kurang. Berdasarkan

hasil kuesioner diperoleh rerata skor sebesar 3,21 ± 0,401 untuk kebiasaan

belajar di sekolah serta rerata skor sebesar 2,85 ± 0,384 untuk kebiasaan

belajar di rumah. Untuk variabel kebiasaan belajar di rumah, siswa cenderung

mempunyai kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang

cenderung kurang. Untuk kebiasaan yang cenderung baik itu seperti cara

membaca yang benar, membuat ringkasan, belajar tidak hanya menjelang

ujian, membuat catatan (tidak memfotocopy catatan teman) dan rajin latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

57

57

soal. Berikut lima pernyataan dari kebiasaan belajar di rumah yang cenderung

baik yang memiliki rerata tertinggi.

Tabel 6. Rerata Kebiasaan Belajar Siswa di Rumah Yang Cenderung

Baik

No. Penyataan Rerata ±

Standar Deviasi

1. Saya tidak membaca buku pelajaran sambil

tiduran.

3,63 ± 0,490

2. Saya memberi garis bawah pada bagian-bagian

yang penting dari buku pelajaran yang saya baca.

3,37 ± 0,877

3. Saya belajar tidak hanya menjelang ujian. 3,34 ± 0,906

4. Saya membuat catatan, tidak meminjam dan tidak

memfotocopy catatan milik teman menjelang hari-

hari ulangan.

3,29 ± 1,045

5. Saya mencoba mengerjakan soal-soal latihan yang

ada dalam buku.

3,06 ± 0,873

Kebiasaan siswa tidak membaca sambil tiduran ialah kebiasaan

membaca yang baik dari siswa. Kebiasaan membaca ini harus tetap

dipertahankan karena ini berkaitan dengan kesehatan membaca yang

dikemukakan oleh Harry Dexter Kitson (dalam The Liang Gie, 1979: 86-87).

Membaca tidak sambil tiduran adalah salah satu ketentuan dalam kebiasaan

membaca yang baik. Kebiasaan membaca yang baik ini diharapkan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

58

58

memberikan dampak terhadap prestasi siswa di sekolahnya. Sebab menurut

The Liang Gie (1979: 85), siswa yang sanggup (yang mau dan mampu) secara

efisien membaca buku-buku yang diwajibkan dan dianjurkan biasanya

memperoleh angka yang baik dan akhirnya sukses dalam studinya.

Kebiasaan belajar lain yang cenderung baik dari siswa ialah kebiasaan

membuat ringkasan dan membuat catatan. Kebiasaan membuat catatan sangat

penting dikarenakan dengan menulis dan mencatat bahan pelajaran, akan

memudahkan siswa apabila ingin mengulang kembali bahan pelajaran di

rumah. Dan kebiasaan membuat ringkasan ini akan membantu siswa dalam

mengingat isi suatu bahan pelajaran tertentu (bab atau subbab) atau akan

membantu siswa mencari kembali materi-materi yang telah lalu dalam buku-

bukunya. Kebiasaan belajar siswa yang cenderung baik berikutnya adalah

kebiasaan latihan soal serta kebiasaan belajar tidak hanya menjelang ujian.

Kebiasaan latihan soal ini sangat baik dipertahankan oleh siswa karena siswa

yang melakukan latihan atau praktek berarti siswa menerapkan bahan

pelajaran baik dalam kaitan dengan latihan penginderaan dan keterampilan

maupun siswa menerapkan prinsip dalam penggunaan prosedur kerja dalam

pemecahan masalah. Kebiasaan belajar dari siswa yang tidak belajar hanya

menjelang ujian ialah kebiasaan belajar yang baik. Menurut The Liang Gie

(1979: 144), setiap ujian biasanya hanya mungkin dilalui dengan berhasil oleh

siswa apabila ia menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Siswa harus

menyiapkan diri dengan belajar secara teratur, penuh disiplin dan konsentrasi

pada masa yang cukup jauh sebelum ujian dimulai. Lebih lanjut The Liang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

59

59

Gie mengungkapkan bahwa belajar secara mati-matian setelah menjelang

ujian umumnya tidak akan banyak menolong siswa. Hal yang diungkapkan

oleh The Liang Gie tersebut bertujuan agar tercapainya prestasi yang baik

bagi siswa. Berdasarkan hal tersebut peneliti mempunyai asumsi bahwa

kebiasaan belajar di rumah harus diimbangi dengan kualitas yang memadai

agar kebiasaan belajar di rumah memiliki dampak terhadap peningkatan

prestasi siswa.

Tidak sepenuhnya kebiasaan belajar di rumah yang dimiliki siswa ini

baik. Ada beberapa kecenderungan yang kurang dari kebiasaan belajar siswa

di rumah. Kebiasaan belajar di rumah yang cenderung kurang seperti

membaca sambil menonton atau mendengarkan musik, tidak membuat

ringkasan, tidak membaca dengan teliti, tidak mempelajari kembali materi

pelajaran, tidak mencari dan membaca buku di perpustakaan. Berikut lima

pernyataan dari kebiasaan belajar di rumah yang cenderung kurang yang

memiliki rerata rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

60

60

Tabel 7. Rerata Kebiasaan Belajar Siswa di Rumah Yang Cenderung

Kurang

No. Penyataan Rerata ±

Standar Deviasi

1. Saya membaca buku sambil menonton pesawat

televisi atau sambil mendengarkan musik klasik

ataupun musik pop.

2,51 ± 1,040

2. Saya tidak membuat catatan-catatan kecil pada

bagian-bagian yang penting dari buku pelajaran

yang saya baca.

2,46 ± 1,010

3. Saya tidak membaca buku pelajaran bagian demi

bagian secara teliti.

2,40 ± 0,695

4. Saya tidak mempelajari kembali bahan yang

telah saya pelajari di sekolah, setelah tiba di

rumah.

2,31 ± 0,631

5. Saya tidak mencari kemudian tidak membaca

buku-buku di perpustakaan sekolah.

2,31 ± 0,758

Kebiasaan membaca sambil menonton atau mendengarkan musik

ialah kebiasaan belajar di rumah yang cenderung kurang dari siswa. Menurut

The Liang Gie (1979: 85), kebiasaan membaca itu dikatakan baik apabila

siswa memusatkan perhatian secara penuh sewaktu membaca. Walaupun

kebanyakan siswa merasa situasi tenang dan hening akan memperoleh hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

61

61

maksimal dalam belajar, tidak salah apabila ada sebagian siswa yang senang

menggunakan musik sebagai alat bantu supaya mereka mampu belajar secara

optimal. Akan tetapi, hal yang harus diperhatikan adalah tipe musik dan

volume tingkat berapa yang digunakan oleh siswa tersebut sehingga musik

terseebut dapat membantu proses belajar siswa secara efektif bukannya malah

mengganggu proses belajar. Selain kebiasaan membaca sambil menonton atau

mendengarkan musik, kebiasaan belajar yang cenderung kurang yang

termasuk dalam kebiasaan membaca ialah kebiasaan tidak membaca dengan

teliti. Padahal kebiasaan membaca yang baik adalah menelaah sesuatu buku-

buku untuk setiap mata pelajaran secara mendalam sehingga betul-betul

memahami dan menguasai isinya. Dengan kata lain, ketelitian dalam

membaca berpengaruh terhadap pemahaman dan penguasaan materi

pelajaran.

Kebiasaan tidak membuat ringkasan adalah kebiasaan belajar yang

cenderung kurang selanjutnya. Kebiasaan ini tidak seharusnya kurang karena

kebiasaan membuat ringkasan ini sangat berguna bagi siswa. Dengan

membuat ringkasan dari bahan yang dipelajari akan membantu siswa dalam

mengingat isi suatu bahan pelajaran tertentu (bab atau subbab) atau akan

membantu siswa mencari kembali materi-materi yang telah lalu dalam buku-

bukunya.

Kebiasaan belajar di rumah yang cenderung kurang lainnya adalah

kebiasaan tidak mempelajari kembali materi pelajaran. Sangat disayangkan

kebiasaan mempelajari kembali materi pelajaran di rumah cenderung kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

62

62

Padahal pengulangan terhadap bahan pelajaran membuat penyimpanan bahan

pelajaran dengan baik dalam ingatan dipertahankan dalam jangka waktu yang

lama, sehingga pada waktu dibutuhkan informasi tersebut dengan mudah

dimunculkan kembali. Kebiasaan tidak mencari dan tidak membaca buku di

perpustakaan adalah kebiasaan belajar yang cenderung kurang berikutnya.

Kebiasaan ini seharusnya dapat berdampak baik bagi siswa karena tidak ada

belajar yang dapat dilaksanakan tanpa membaca. Menurut The Liang Gie

(1995: 48), setiap siswa harus mengunjungi perpustakaan di sekolahnya untuk

mampu membantu usaha belajar, namun perpustakaan hanya dapat

memberikan manfaat kepada seorang siswa kalau siswa tersebut sungguh-

sungguh memanfaatkan buku yang tersedia.

Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa kebiasaan belajar

di rumah yang cenderung kurang dari siswa diduga dapat menghambat

peningkatan prestasi belajar siswa. Kebiasaan ini paling tidak harus dikurangi

atau bahkan dihilangkan. Hal ini dimaksudkan agar kebiasaan belajar di

rumah mempunyai dampak terhadap meningkatnya prestasi siswa. Walaupun

kebiasaan belajar siswa di rumah cenderung kurang, peneliti menduga

kebiasaan belajar siswa di rumah yang cenderung kurang ini tidak begitu

berpengaruh terhadap pretasi siswa. Karena berdasarkan hasil analisis

menggunakan statistik, kebiasaan dirumah memiliki kontribusi lebih besar

terhadap prestasi siswa.

Sama halnya seperti variabel kebiasaan belajar di rumah, untuk

variabel kebiasaan belajar di sekolah, siswa cenderung mempunyai kebiasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

63

63

belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang cenderung kurang. Untuk

kebiasaan yang baik itu seperti tidak menggunakan satu buku catatan untuk

beberapa mata pelajaran, teliti dalam ujian, rajin membuat catatan, dan mau

berpikir. Berikut lima kebiasaan-kebiasaan belajar siswa di sekolah yang

cenderung baik yang mempunyai rerata tinggi.

Tabel 8. Rerata Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Yang Cenderung

Baik

No. Penyataan Rerata ±

Standar Deviasi

1. Saya tidak menggunakan satu buku catatan untuk

beberapa pelajaran.

3,74 ± 0,657

2. Saya memeriksa jawaban-jawaban saya secara

teliti sebelum mengumpulkannya kepada

pengawas.

3,60 ± 0,775

3. Saya membuat catatan pelajaran. Saya tidak suka

memfotocopy catatan milik teman.

3,60 ± 0,695

4. Saya memeriksa lembar jawaban yang telah

dinilai oleh guru setelah dibagikan.

3,49 ± 1,887

5. Saya tidak meminta bantuan teman dalam

mengerjakan tugas atau soal-soal ulangan.

3,46 ± 0,741

Kebiasaan siswa tidak menggunakan satu buku catatan untuk beberapa

mata pelajaran serta rajin membuat catatan ialah kebiasaan mencatat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

64

64

baik dari siswa. Menurut The Liang Gie (1979: 78), Kegiatan mencatat bahan

pelajaran yang dianggap penting pada saat guru menjelaskan bahan pelajaran

sangat berguna bagi siswa untuk merekam informasi yang diperoleh dan

mempelajarinya. Selanjutnya The Liang Gie mengungkapkan bahwa kegiatan

mencatat bahan pelajaran dalam buku catatan dengan rapi memberi semangat

bagi siswa untuk melakukan balajar dengan rutin dan teratur. Tidak hanya

dalam hal mencatat pelajaran saja kebiasaan belajar yang baik dari siswa di

sekolah. Siswa disini juga memiliki kebiasaan berpikir yang cenderung baik.

Kecenderungan ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Ahmadi

dan Supriyono (1991: 129) yaitu dengan berpikir siswa memperoleh

penemuan baru, setidak-tidaknya siswa memahami tentang hubungan antar

suatu bahan pelajaran. Diharapkan dengan berpikir siswa juga dapat

mempertimbangkan kebenaran-kebenaran dari suatu materi yang disampaikan

oleh guru kepadanya, sehingga siswa tidak hanya menerima materi yang

diajarkan, tetapi juga mengerti maksud dari materi itu.

Kebiasaan teliti dalam ujian sangat diperlukan oleh siswa. Yang

dimaksud teliti dalam ujian disini ialah memeriksa jawaban-jawaban sebelum

menyerahkan kepada pengawas serta memeriksa jawaban yang sudah dinilai

guru. Menurut The Liang Gie (1995: 124), setelah semua soal ujian selesai

dikerjakan sesuai anggaran waktu yang telah diperhitungkan oleh siswa,

maka sisa waktu yang ada hendaknya dimanfaatkan untuk membaca ulang

dan menyempurnakan jawaban-jawaban yang telah ditulis. Apabila masih

banyak waktu sebelum jam ujian habis, siswa dapat memanfaatkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

65

65

membaca ulang dan memeriksa jawaban-jawaban itu untuk kedua kalinya.

Kebiasaan yang lainnya dari ketelitian dalam ujian adalah memeriksa

jawaban setelah dinilai oleh guru. Setelah hasil ujian dibagikan, siswa

hendaknya memeriksa dan mencocokan hasil penilaian dari guru. Hal ini

bertujuan agar tidak terjadi salah koreksi dari guru. Apabila terjadi kesalahan

koreksi, siswa dapat melakukan protes untuk dapat merubah hasil penilaian

dari ujiannya.

Berdasarkan hal tersebut peneliti beranggapan bahwa kebiasaan

belajar di sekolah yang cenderung baik ini diduga belum dapat berdampak

yang dapat meningkatkan prestasi belajar apabila tidak diimbangi dengan

kualitas yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi kebiasaan belajar

siswa disekolah yang kecil dibandingkan dengan kebiasaan belajar di rumah.

Peneliti beranggapan kontribusi ini kecil karena kebiasaan belajar di sekolah

cenderung kurang. Padahal kebiasaan belajar di sekolah ini adalah hal yang

pokok dalam suatu proses belajar di sekolah. Kebiasaan belajar yang

cenderung kurang ini seperti malu bertanya kepada guru, tidak mendengarkan

penjelasan guru, tidak mempelajari cara membuat tabel/diagram, tidak

mencocokan jawaban dengan jawaban yang benar setelah ujian, serta tidak

menyusun karangan. Berikut adalah lima pernyataan dari kebiasaan belajar di

sekolah yang cenderung kurang yang memiliki rerata rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

66

66

Tabel 9. Rerata Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Yang Cenderung

Kurang

No. Penyataan Rerata ±

Standar Deviasi

1. Saya tidak berani/malu bertanya kepada guru di

kelas.

3,06 ± 1,083

2. Saya asyik mengobrol dengan teman sebangku

pada saat guru menerangkan pelajaran.

3,03 ± 0,514

3. Saya tidak mempelajari dengan sungguh-sungguh

cara membuat bagan, diagram, dan mengamati

tabel-tabel dari suatu bahan pelajaran.

2,57 ± 1,092

4. Saya enggan mencocokan jawaban-jawaban saya

dengan jawaban yang benar setelah ujian berlalu.

2,51 ± 1,173

5. Saya menulis dalam buku catatan pelajaran semua

hal persis seperti apa yang dikatakan guru.

2,17 ± 0,954

Siswa malu bertanya kepada guru adalah kebiasaan belajar di sekolah

yang cenderung kurang. Padahal kebiasaan bertanya adalah salah satu hal

yang sangat berpengaruh terhadap pemahaman materi pelajaran. Menurut The

Liang Gie (1979: 125), janganlah segan atau malu bertanya. Jika kita belum

memahami materi suatu pelajaran, bertanya tidak menunjukan bahwa siswa

tersebut bodoh, melainkan menandakan bahwa siswa tersebut menaruh

perhatian terhadap pelajarannya dan memiliki hasrat untuk maju. Selain malu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

67

67

bertanya, kebiasaan belajar di sekolah yang cenderung kurang ialah tidak

mendengarkan penjelasan guru. Menurut Thomas F. Staton (1978: 235),

bahan pelajaran yang siswa pelajari kebanyakan datang kepada mereka tidak

melalui bacaan, tetapi diperoleh karena siswa tersebut selalu mendengarkan

penjelasan guru tentang bahan pelajaran. Bila siswa telah memiliki kebiasaan

mendengarkan pada saat guru menerangkan pelajaran, maka siswa akan lebih

mudah mendengarkan orang lain yang menyampaikan informasi yang baru

yang ada kaitannya dengan bahan pelajaran.

Kebiasaan belajar di sekolah yang cenderung kurang selanjutnya ialah

tidak mempelajari cara membuat tabel/diagram. Padahal kebiasaan belajar

dengan membuat dan mengamati tabel/diagram apalagi secara berulang-ulang

akan membantu siswa semakin memahami bahan pelajaran. Siswa yang

memiliki pemahaman terhadap bahan-bahan pelajaran tersebut akan mampu

mengikuti pelajaran selanjutnya. Kebiasaan tidak menyusun karangan

termasuk dalam kebiasaan belajar di sekolah yang cenderung kurang

selanjutnya. Kebiasaan menyusun karangan akan membantu siswa agar

semakin terampil mengungkapkan gagasan-gagasan dalm bentuk tulisan yang

dapat dipahami oleh orang lain. Menurut The Liang Gie (1995: 105),

karangan yang baik berpangkal pada bahasa tulis yang mengandung

pengertian bahwa gagasan itu harus diatur secara tertib, disusun secara rapi,

diurutkan secara runtut dan disajikan secara jelas. Kebiasaan belajar siswa di

sekolah yang cenderung kurang selanjutnya adalah kebiasaan tidak

mencocokan jawaban yang benar setelah ujian berlalu. Menurut The Liang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

68

68

Gie (1995: 124), kebiasaan mencocokan jawaban setelah ujian berlalu dapat

bermanfaat bagi siswa. selain dapat mengetahui letak kebenaran dan

kesalahan jawabannya siswa tersebut, siswa juga dapat belajar dari kesalahan

menjawab soal ujian dan memberikan dampak terhadap berhasilnya siswa

tersebut dalam menempuh ujian berikutnya.

Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa kebiasaan belajar

di sekolah yang cenderung kurang dari siswa inilah yang diduga dapat

menghambat peningkatan prestasi belajar siswa. Kebiasaan ini paling tidak

harus dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan beberapa cara yang akan

peneliti paparkan pada bab selanjutnya. Hal ini dimaksudkan agar kebiasaan

belajar di sekolah memiliki kontribusi yang besar terhadap prestasi siswa.

Dari kecenderungan-kecenderungan yang kurang dari kebiasaan-

kebiasaan belajar yang dimiliki oleh siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia

Putussibau ada hal yang menurut peneliti cenderung bagus dan perlu

dipertahankan yaitu ketelitian pada saat menempuh ujian, rajin latihan soal.

Adapun pernyataan itu ialah “Saya memeriksa jawaban-jawaban saya secara

teliti sebelum mengumpulkannya kepada pengawas”, “Saya memeriksa

lembar jawaban yang telah dinilai oleh guru setelah dibagikan”, serta “Saya

mencoba mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam buku”.

Akan tetapi, sering tidaknya latihan soal serta ketelitian siswa dalam

menempuh ujian diduga tidak begitu berpengaruh apabila tidak diimbangi

dengan kebiasaan belajar yang baik, kemauan/kerelaan dalam mengikuti

proses dalam belajar serta komitmen untuk mempertahankan kebiasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

69

69

tersebut. Walaupun hanya berpengaruh sedikit, kebiasaan belajar baik di

rumah maupun di sekolah mempunyai dampak terhadap prestasi belajar

siswa. Jadi, sudah tugas kita sebagai guru serta orang tua untuk dapat

membimbing siswa agar mempunyai kebiasaan belajar yang baik.

Dari keseluruhan proses di atas peneliti menyimpulkan bahwa ketidak

signifikannya hasil dari analisis data mungkin dipengaruhi oleh sampel yang

kecil (disini peneliti hanya mengambil sampel yang terbatas yaitu hanya 1

kelas yang berjumlah 36 siswa) sehingga tidak bisa memberikan suatu

gambaran lengkap tentang kondisi sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

70

70

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka kesimpulan yang dapat

dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa hubungan antara kebiasaan

belajar terhadap prestasi siswa kelas XI IPA SMA Kristen Setia

Putussibau tahun ajaran 2011/2012 memiliki hubungan yang positif. Dari

variabel-variabel kebiasaan belajar siswa yang memiliki kontribusi

sedikit banyak terhadap pretasi belajar siswa hanya kebiasaan belajar di

rumah dengan koefisien korelasi sebesar 0,344 dengan level signifikansi

sebesar 0,021. Akan tetapi, hubungan yang positif tersebut belum tentu

dapat menjadi faktor penentu prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan

oleh hasil pengujian hipotesis yang memiliki nilai T hitung lebih kecil

daripada T tabel, yang berati bahwa faktor-faktor kebiasaan belajar tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI

IPA SMA Kristen Setia Putussibau tahun ajaran 2011/2012.

2. Dari penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata kebiasaan belajar siswa

kelas XI IPA SMA Kristen Setia Putussibau di sekolah sebesar 3,21 ±

0,401 serta rata-rata kebiasaan belajar di rumah sebesar 2,85 ± 0,384.

Faktor-faktor dari kebiasaan belajar siswa XI IPA SMA Kristen Setia

yang peneliti anggap sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

71

71

yang cenderung kurang seperti malu bertanya kepada guru, tidak

mendengarkan penjelasan guru, tidak mencocokan jawaban dengan

jawaban yang benar setelah ujian, serta tidak menyusun karangan.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan oleh sekolah agar kebiasaan belajar di sekolah mempunyai

pengaruh dalam menunjang prestasi belajar siswa, seperti malu bertanya

kepada guru, serta tidak mendengarkan penjelasan guru. Kebiasaan belajar di

sekolah seperti ini muncul diduga karena ada masalah pada proses belajar

mengajar di sekolah. Untuk mengoptimalkan kebiasaan belajar di sekolah ini

agar memiliki kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa,

maka sekolah harus dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajarnya.

Adapun cara yang dapat diterapkan guna mengoptimalkan kebiasaan belajar

siswa di sekolah yang dianggap kurang agar memiliki kontribusi terhadap

prestasi belajar siswa, yaitu dapat melalui pendekatan inkuiri, aktif dan

konstruktif. Menurut Suparno (2009: 106), pendekatan model inkuiri lebih

menekankan pada siswa yang aktif belajar, aktif mencerna, aktif melakukan

sesuatu. Dengan pendekatan ini maka siswa juga dapat lebih membangun

pengertian mereka dan mereka lebih konstruktif dalam belajar. Dalam

pendekatan model inkuiri ini selain menekankan keaktifan dari siswa, guru

juga harus memiliki keterampilan dan keahlian dalam membantu siswa

belajar dengan aktif. Guru perlu membiasakan diri dengan mengaktifkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

72

72

siswa, memberikan ruang untuk mengekspresikan gagasan siswa. Guru juga

harus mengembangkan model pembelajaran dengan inkuiri sehingga

keaktifan yang diharapkan dalam model ini dapat terwujud. Apabila guru

sudah memiliki keterampilan dan keahlian dalam membantu siswa belajar

dengan aktif, maka dalam proses belajar mengajar guru tidak harus

menjelaskan semua persoalan kepada siswa, melainkan guru hanya perlu

mengamati, mencatat, serta menantang siswa secara kritis dengan pertanyaan-

pertanyaan agar siswa makin mendalam mengolah bahan pelajaran.

Masih banyak cara untuk dapat mengoptimalkan kebiasaan belajar

siswa di sekolah karena cara yang peneliti anjurkan di atas hanya salah satu

cara untuk mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Penerapan cara-cara selain cara yang peneliti anjurkan di atas agar kebiasaan

belajar di sekolah menjadi optimal tergantung pada sekolah. Apabila sekolah

ingin menggunakan pembelajaran dengan model inkuiri salah satu syaratnya

adalah sekolah harus memiliki guru yang mampu untuk menggunakan model

pembelajaran inkuiri. Apabila sekolah belum memiliki guru yang mampu

untuk menggunakan model pembelajaran inkuiri, sekolah dapat menggunakan

model pembelajaran yang lain, asalkan model pembelajaran yang akan

diterapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa. Secara umum, segala upaya

yang kita lakukan seperti menerapkan model pembelajaran inkuri atau dengan

menerapkan cara yang lain adalah demi kepentingan siswa, demi kemajuan

belajar siswa terutama menumbuhkan kebiasaan belajar yang baik untuk

mencapai prestasi yang baik tentunya. Siswa belajar, mengerti, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

73

73

memperoleh sesuatu dari yang dipelajarinya. Efek yang diperoleh dari ini

semua adalah tercapainya prestasi belajar yang baik dari siswa.

C. Saran.

Berdasarkan kesimpulan serta implikasi diatas, maka dapat dirumuskan

saran-saran sebagai berikut:

1. Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan

kemampuan dan profesionalitasnya. Jika guru kaya akan kemampuan

dalam mengorganisir suatu pembelajaran, maka diduga akan dapat

meningkatkan kebiasaan belajar yang baik dari siswa yang dapat

menunjang prestasi belajarnya.

2. Ketidaksignifikannya hasil dari penelitian ini diduga karena peneliti

hanya merekam nilai dari hasil ujian tengah semester guna mengetahui

prestasi belajar siswa tanpa membuat dan menguji validitas dari alat ukur

prestasi belajar siswa. Untuk penelitian selanjutnya mungkin peneliti

dapat membuat sendiri alat ukur prestasi belajar siswa yang selanjutnya

alat ukur tersebut di uji validitasnya agar landasan dari kebiasaan belajar

yaitu pengetahuan dan keterampilan dapat terukur.

3. Bagi penelitian lebih lanjut hendaknya indikator-indikator yang ada lebih

dikembangkan. Selain dengan kuesioner, bisa juga dengan observasi atau

pengamatan langsung pada saat proses pembelajaran, wawancara dan lain

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

74

74

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu, dan Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta. Covey, Stephen. R. 1994. 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif. Jakarta:

Bina Rupa Aksara. Delor, Jaques. 1999. Belajar Harta Karun Didalamnya. Penerbitan UNESCO/

Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO. Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi (Kurikulum 2004); Mata Pelajaran Fisika.

Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oemar. 1983. Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar.

Bandung: Penerbit Tarsito. Kartika Budi, Fr. Y. 1998. “Pembelajaran Fisika Yang Humanistis” dalam

Sumaji, dkk. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius. Maddox, Harry. 1983. Aku Berhasil dalam Studi: Teknik Belajar dengan Sukses.

Jakarta: Cipta Loka Caraka. Muhibbin, Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosda Karya. Santoso, Slamet. 2009. Statistika Induktif (Plus Aplikasi Analisis Regresi dengan

Program SPSS). Yogyakarta: Ardana Media. Sarkim, T. 1998. “Humaniora Dalam Pendidikan Sains” dalam Sumaji, dkk.

Pendidikan Sains yang Humanistik. Yogyakarta: Kanisius. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosda Karya. Sumadi, Suryabrata. 1983. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: Andi Offset. Suparno, Paul. 2007. Diktat Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Fisika.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2009. Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA Berdasarkan KTSP.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2004. Teori Inteligensi Ganda. Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

75

75

The Liang Gie. 1979. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

The Liang Gie. 1994. Cara Belajar yang Efisien 1. Yogyakarta: Liberty. The Liang Gie. 1995. Cara Belajar yang Efisien 2. Yogyakarta: Liberty. Thomas, F. Staton, 1978. Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik. Bandung: CV.

Diponegoro. Winkel, W.S. 1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta:

Gramedia. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran Cetakan 4. Jakarta: Gramedia. -----------. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

76

76

Lampiran

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ............................................................. 77

2. Surat Keterangan Sudah Penelitian .......................................................... 78

3. Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa ......................................................... 79

4. Hasil Validitas Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa ................................ 83

5. Daftar Nilai Tengah Semester .................................................................. 84

6. Daftar Hasil Analisis Kuesioner dan Nilai ............................................... 85

7. Hasil Analisis Regresi dengan SPSS ........................................................ 86

8. Sampel kuesioner yang telah diisi siswa (2 responden) ........................... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

77

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

78

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

79

79

KUESIONER KEBIASAAN BELAJAR

DALAM MATA PELAJARAN FISIKA

I. Identitas Diri

1. Nama : ......................................................

2. Kelas : ......................................................

3. No. Absen : ......................................................

4. Jenis Kelamin : ......................................................

II. Petunjuk Pengisian

1. Melalui kuesioner ini anda diminta untuk memberikan informasi mengenai

kebiasaan belajar yang anda lakukan dalam pembelajaran fisika, baik di

dalam kelas maupun di luar lingkungan sekolah.

2. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya kamu

isi dengan jujur dan teliti.

3. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang

kebiasaan belajar yang berpengaruh pada belajar akademikmu di sekolah.

4. Berilah tanda check list () pada pernyataan yang sesuai dengan keadaan

anda sekarang!

5. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah.

6. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai rapor anda,

karena itu pilihlah pernyataan yang sesuai dengan keadaan anda sekarang.

7. Pedoman anda dalam memberikan jawaban adalah sebagai berikut:

Selalu ( rutin ) = 100%

Sering tetapi tidak rutin = 56% - 99%

Kadang-kadang = 1% - 55%

Tidak Pernah = 0%

SELAMAT BEKERJA !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

80

80

No Pernyataan Selalu (rutin)

Sering (tidak rutin)

Kadang-kadang

Tidak pernah

1 Saya membaca buku pelajaran bagian demi

bagian secara teliti.

2 Saya juga membaca berbagai buku pelajaran

selain buku yang ditentukan guru.

3 Saya membaca buku pelajaran dengan

bersuara.

4 Saya membaca buku pelajaran sambil tiduran.

5 Saya membaca buku sambil menonton

pesawat televisi atau sambil mendengarkan

musik klasik ataupun musik pop.

6 Saya mendengarkan dengan penuh perhatian

penjelasan guru di kelas.

7 Saya asyik mengobrol dengan teman sebangku

pada saat guru menerangkan pelajaran.

8 Saya membandingkan catatan pelajaran saya

dengan catatan milik teman dan

melengkapinya bila terdapat kekurangan.

9 Saya tidak membuat catatan pelajaran. Saya

lebih suka memfotocopy catatan milik teman.

10 Saya menggunakan satu buku catatan untuk

beberapa pelajaran.

11 Saya memberi garis bawah pada bagian-bagian

yang penting dari buku pelajaran yang saya

baca.

12 Saya membuat catatan-catatan kecil pada

bagian-bagian yang penting dari buku

pelajaran yang saya baca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

81

81

13 Saya membuat ringkasan pelajaran untuk

dipelajari menjelang ulangan.

14 Saya menghafalkan rumus-rumus matematika

dan fisika.

15 Saya enggan untuk menghafalkan kosakata

Bahasa Inggris untuk menambah

perbendaharaan kata.

16 Saya mempelajari dengan sungguh-sungguh

cara membuat bagan, diagram, dan mengamati

tabel-tabel dari suatu bahan pelajaran.

17 Saya membuat catatan pelajaran dengan

tulisan yang rapi, jelas dan teratur.

18 Saya membuat catatan pelajaran dengan

bahasa yang dapat saya pahami.

19 Saya menulis dalam buku catatan pelajaran

semua hal persis seperti apa yang dikatakan

guru.

20 Saya mencoba mengerjakan soal-soal latihan

yang ada dalam buku.

21 Saya mempelajari kembali bahan yang telah

saya pelajari di sekolah, setelah tiba di rumah.

22 Saya mempelajari kembali bahan pelajaran

jauh-jauh hari sebelum ujian dilaksanakan

23 Saya tidak berani / malu bertanya kepada guru

di kelas.

24 Saya takut menjawab pertanyaan guru

mengenai bahan pelajaran di kelas.

25 Saya bertanya kepada teman dan guru tentang

bahan pelajaran yang kurang dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

82

82

26 Saya enggan mencari bahan pelajaran di

perpustakaan walaupun catatan saya tidak

lengkap.

27 Saya lebih suka jalan-jalan bersama teman-

teman daripada pergi keperpustakaan.

28 Saya mencari kemudian membaca buku-buku

di perpustakaan sekolah.

29 Saya menjawab tugas atau soal-soal ulangan

dengan tujuan asal selesai.

30 Saya meminta bantuan teman dalam

mengerjakan tugas atau soal-soal ulangan.

31 Saya belajar hanya menjelang ujian.

32 Saya sibuk membuat catatan, meminjam dan

memfotocopy catatan milik teman menjelang

hari-hari ulangan.

33 Saya memeriksa jawaban-jawaban saya secara

teliti sebelum mengumpulkannya kepada

pengawas.

34 Saya enggan mencocokkan jawaban-jawaban

saya dengan jawaban yang benar setelah ujian

berlalu.

35 Saya menanyakan langsung kepada guru soal

ulangan yang jawabannya saya ragukan atau

sulit saya kerjakan, setelah ulangan.

36 Saya memeriksa lembar jawaban yang telah

dinilai oleh guru setelah dibagikan.

37 Saya melaporkan kepada guru bila terdapat

kesalahan dalam menilai hasil ulangan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

83

83

Reliability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.722 37

Item Statistics

Mean Std. Deviation N Mean Std. Deviation N

item1 2.50 .762 26 item28 2.31 .884 26 item2 2.35 .689 26 item29 3.50 .762 26 item3 2.65 1.093 26 item30 3.00 .748 26 item4 3.23 1.032 26 item31 3.00 1.095 26 item5 2.50 .812 26 item32 3.38 .804 26 item6 3.00 .849 26 item33 3.42 .758 26 item7 2.73 .724 26 item34 2.81 .895 26 item8 3.04 1.038 26 item35 2.58 1.027 26 item9 3.69 .679 26 item36 3.58 .703 26

item10 3.85 .464 26 item37 3.54 .948 26 item11 3.27 .827 26 item12 2.58 .643 26 item13 3.04 1.038 26 item14 2.73 1.002 26 item15 3.12 .816 26 item16 2.96 .774 26 item17 2.96 .824 26 item18 3.19 .981 26 item19 2.69 1.011 26 item20 2.58 .703 26 item21 2.38 .697 26 item22 2.35 .689 26 item23 2.65 1.231 26 item24 3.08 .891 26 item25 3.04 .871 26 item26 3.38 .852 26 item27 2.58 1.065 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

84

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

85

85

Daftar Hasil Kuesioner Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa

Kode Siswa

X1 (belajar di sekolah)

X2 (belajar di rumah)

Y (nilai)

1 89,47 68,06 65 2 78,95 70,83 65 3 77,63 65,28 50 4 63,16 51,39 60 5 67,11 81,94 60 6 86,84 79,17 60 7 81,58 76,39 67 8 72,37 70,83 60 9 80,26 63,89 70

10 71,05 59,72 60 11 71,05 70,88 60 12 72,37 69,44 70 13 89,47 84,72 70 14 89,47 80,56 70 15 82,89 50 60 16 86,84 52,78 60 17 86,84 73,61 68 18 81,58 61,11 60 19 84,21 75 65 20 82,89 69,44 70 21 78,95 68,06 50 22 78,95 76,39 70 23 78,95 66,67 65 24 90,79 83,33 60 25 81,58 72,22 70 26 78,95 76,39 60 27 86,84 77,78 70 28 82,89 77,78 65 29 80,26 73,61 68 30 67,11 68,06 60 31 78,95 72,22 65 32 77,63 77,78 70 33 86,84 79,17 60 34 89,47 72,22 70 35 73,68 76,39 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

86

86

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

prestasi 64.0857 5.53795 35 belajar di rumah 80.2249 7.08775 35 belajar di sekolah 71.2318 8.55196 35

Correlations

prestasi belajar di rumah belajar di sekolah

Pearson Correlation prestasi 1.000 .272 .344

belajar di rumah .272 1.000 .317

belajar di sekolah .344 .317 1.000 Sig. (1-tailed) prestasi . .057 .021

belajar di rumah .057 . .032 belajar di sekolah .021 .032 .

N prestasi 35 35 35 belajar di rumah 35 35 35 belajar di sekolah 35 35 35

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .385a .148 .095 5.26918 a. Predictors: (Constant), belajar di sekolah, belajar di rumah

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 154.286 2 77.143 2.778 .077a

Residual 888.457 32 27.764 Total 1042.743 34

a. Predictors: (Constant), belajar di sekolah, belajar di rumah b. Dependent Variable: prestasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 39.498 11.218 3.521 .001

belajar di rumah .142 .134 .181 1.054 .300

belajar di sekolah .186 .111 .287 1.666 .105 a. Dependent Variable: prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

87

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

88

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

89

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

90

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

91

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

92

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

93

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

94

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

95

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23758/2/051424022_Full.pdfiv iv Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada

96

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI