Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 21%
Date: Friday, January 25, 2019
Statistics: 6160 words Plagiarized / 28977 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------
CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Nasabah Dr. Mochlasin, M.Ag CONSUMER
BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Nasabah Penulis Dr. Mochlasin, M.Ag
Cetakan: 2018 16 x 23 cm; vi + 132 hlm. ISBN : 978-602-5916-21-2 Penerbit: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Salatiga Jl.
Tentara Pelajar 02, Kode Pos 50721, Salatiga Email: [email protected] All
Rights reserved. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun tanpa ijin tertulis dari penerbit.
iii KATA PENGANTAR S yukur dan keagungan hanya milik Allah semata, Zat Peng- gerak
dan Inspirator untuk merangkai setiap tetesan cahaya ilmu-ilmu-Nya yang luas lagi tak
terbatas. Kepada-Nya segala kehidupan bermula dan akan berakhir. Dialah yang telah
meng - ajarkan manusia mengenal aksara, membaca dan berbicara den- gan
rahman-Nya.
Karena qudrah dan iradah -Nya, cahaya penge - tahuan insani dapat bersinar maupun
menjadi padam. Dengan segala keterbatasan, al-hamdulillah penulisan buku ini dapat di
- rampungkan. Di sela-sela kesibukan mengajar dan mengemban amanat sebagai Wakil
Dekan 3 Fak. Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sala - tiga, Alhamdulillah buku sederhana
ini dapat diselesaikan.
Buku ini sebenarnya berasal dari hasil penelitian peran fatwa haram terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan nasabah. Obyek penelitian ini adalah
nasabah perbankan syariah di DIY dengan pertimbangan perkembangan perbankan
syariah di DIY cukup pesat. Tulisan ini merupakan ijtihad penulis yang se- lama ini
meneneliti tentang berbagai topik seperti Peran BMT, Perilaku Nasabah Bank Syariah,
Pengelolaan Zakat dan wakaf dengan pendekatan kualitatif.
Pendekatan baru “terpaksa” di coba karena rasa penasaran dan tuntutan akademik di
fakultas yang mengharuskan seluruh mahasiswa S1 menulis skripsi dengan pen dekatan
kuantitatif. iv Dr. Mochlasin, M.Ag Dengan kerendahan hati, penulis sebagai mualaf
kuantitatif menyadari sepenuhnya bahwa karya ini masih jauh dari sem- purna. Segala
kritik dan saran dari segenap pembaca sungguh sangat dinanti untuk perbaikan dan
pengembangan keilmuan be rikutnya. Wa fawqa kulli dzi `ilm `alim.
Yogyakarta, 17 Agustus 2018 Penulis v Daftar Isi Kata Pengantar
........................................................................... iii Daftar Isi .................................. ...........................................
v BAB I FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH
....................................... 1 A. Review tentang Perilaku Konsumen ........................ 1 B. Motivasi
Konsumen: Sebuah Pijakan Teoritik ....... 4 C. Ragam Model Keputusan Konsumen
.....................
10 BAB II GRAND THEORY UNTUK MEMBEDAH MOTIF NASABAH
................................................... 19 A. Teori Custumer Value .............................................. .. 19 B.
Kebutuhan dan Keinginan Konsumen.................... 23 C. Theory of Planned Behavior:
Kehendak Nasabah Perspektif Psikologis .................................................. 25 D. Tipologi
Konsumen atau nasabah ........................... 31 F. Pengembangan Model dalam Perilaku Kon
sumen ..
35 BAB III CONSUMER BEHAVIOR PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
................................................... 37 BAB IV CONSUMER OF ISLAMIC BANKING DALAM RISET
KONTEMPORER ......................................... 54 A. Pengaruh Customer Satisfaction terhadap
Behavioral Intention ..................................................... 54 vi Dr. Mochlasin, M.Ag B.
Pengaruh customer trust terhadap behavioral intention
....................................................................... 56 C. Pengaruh religious motive terhadap behavioral
intention ....................................................................... 56 D. Pengaruh pengetahuan fatwa haram
bunga bank terhadap behavioral intention ...........................
58 BAB V PERBANKAN SYARIAH DAN FENOMENA FATWA HARAM BUNGA BANK
........................ 63 A. Kemunculan dan Perkembangan Perbankan Syariah
........................................................................ 63 B. Dampak Fatwa Haram Bungan Bank ter hadap
Market Share ................................................................. 68 C. Obyek dan Urgensi Penelitian
.................................. 72 BAB VI KARAKTERISTIK DAN RESPON NASABAH PERBANKAN
SYARIAH TERHADAP FATWA HARAM BUNGA BANK .........................................
75 A. Data Diri Nasabah Perbankan Syariah ................... 75 B. Keterkaitan Nasabah dengan
Fatwa Haram Bunga Bank ................................................................. 83 BAB VII PENGARUH
FATWA HARAM BUNGA BANK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEINGGINAN NASABAH 92 A. Fatwa Haram Bunga Bank ........................................ 92 B.
Faktor-Faktor Berpengaruh terhadap Ke inginan Menggunakan (Behavioral Inten tion )
Perbankan Syariah bagi Nasabah Muslim .................................
99 C. Peran Fatwa Haram Bunga Bank dalam Tinjauan Empirik
.......................................................106 BAB VIII CATATAN PENUTUP .......................................114
Daftar Pustaka ...........................................................................117 1 BAB I FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH A. REVIEW TENTANG PERILAKU KONSUMEN
Dalam aktivitas kehidupan keseharian, seseorang senan- tiasa dihadapkan pada
pilihan-pilihan termasuk dalam peng- gunaan uang untuk membeli barang atau jasa
yang dibutuhkan.
Dalam menentukan pilihan seseorang dituntut untuk mampu menyeimbangkan antara
kebutuhan, preferensi dan ketersedia- an sumber daya yang dimilikinya. Keputusan
seseorang untuk memilih alokasi sumber daya yang pada tahap berikutnya me la-
hirkan fungsi permintaan. Setiap saat seseorang selalu dituntut mengambil sejumlah
keputusan tentang bagaimana mengalo- kasi kan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan.
Kajian tentang bagaimana seseorang menentukan pilihan-pilihannya dalam kaji- an
eknomi disebut dengan perilaku konsumen ( consumer behavior). Mowen Minor
perilaku se bagai suatu studi tentang unit pembelian (buying units ) dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pem - buang an barang, jasa,
pengalaman, serta ide-ide.
1 Louden dan Bitta perilaku sebagai proses pengambilan keputusan konsumen dan
aktivitas individu seca- ra dalam memperoleh, atau bagai mana seorang konsumen
mempergunakan barang- barang 1 John C Mowen. dan Michael Minor, Perilaku
Konsumen (terjemahan) Jilid 1 Edisi kelima (Surabaya: Erlangga 2001), 12. 2 Dr.
Mochlasin, M.Ag dan jasa yang diperlukan.
2 Sedangkan Shiffman dan Kanuk mendefinisikan perilaku konsumen adalah perilaku
yang ditam- pilkan pelanggan dalam mencari pembelian, pengguna an, eva- luasi dan
penggunaan produk, layanan serta gagasan yang kon- sumen harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka.3 Dari definisi atas disimpulkan, pe rilaku konsumen
adalah upaya menerangkan perilaku kon sumen dalam membelanjakan pendapatannya
untuk memper oleh alat- alat pemuas kebutuhan, yang dapat berupa barang-barang
kon - sumsi atau jasa-jasa konsumsi.
Dengan demikian dapat di tegas- kan, bahwa teori konsumen merupakan dasar teoretik
kurva per mintaan akan barang-barang dan jasa konsumsi. 4 Dalam eko- nomi
konvensional, konsumen diasumsikan selalu ber tuju an untuk memperoleh
kemanfaatan (utility) dan kepuasan ( satisfac- tion) dalam kegiatan konsumsinya. Utility
secara etimo logi, ber arti berguna (usefulness), membantu ( helpfulness) dan meng
untung kan (advantage).5
Menurut Boediono, pengertian yang paling sederhana tentang perilaku konsumen
didapati dari hukum permintaan. Hukum itu berbunyi: Bila harga sesuatu barang naik,
maka ceteris paribus jumlah yang diminta konsumen akan barang ter sebut turun. Se
baliknya, bila harga barang itu turun ceteris paribus, berarti semua faktor lain yang
mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah.
6 Menurut Kahf, teori perilaku konsumen yang sekarang berkembang dalam ilmu
ekonomi Barat bercorak 2 David L. Louden dan Albert J. Della Bitta, Consumer Behavior:
Concepts and Applications. 4th Edition, (New York: McGrqaw-Hill, 1995), 6. 3 Definisi
konsumen versi adalah as the behavior that customer display in searching for
purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect
will satisfy they need. Leon G Schiffman and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour,
Seventh Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000).
4 Soediyono Reksoprayitno, Pengantar Ekonomi Mikro , (Yogyakarta: BPFE 2007), 143. 5
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta dan Bank
Indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: Raja Persada: dan 2007): 127. 6 Boediono, Ekonomi
Mikro (Yogyakarta: BPFE, 2002), 17-18. 3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah kapitalistik, bertumpu filsafat ekono mik dan utilitarianisme.7
Teori perilaku konsumen berdasarkan sistem kapitalis, dapat dipetakan dalam dua
pendekatan berda- sarkan hukum permintaan. Pertama, pendekatan marginal utility
yang bertitik tolak pada satuan lainnya yang besifat kardinal. Kedua, pendekatan
indefference curve yaitu tidak memerlukan ada nya anggapan bahwa kepuasan
konsumen bisa diukur (ber- sifat ordinal).
8 Keputusan seseorang untuk memilih alokasi sumber daya inilah yang akhirnya
melahirkan fungsi permintaan (demand side). Dalam ekonomi konvensional, terdapat
dua kriteria dalam melihat perilaku konsumen: (1) tujuan konsumen adalah men- capai
kepuasan tertinggi; (2) batasan konsumen hanya lah ke- mam puan anggaran. Dalam
kenyataan di pasar transaksi, kon sumen selalu dihadapkan pada pilihan barang, harga
dan lain-lain.
Pilihan-pilihan tersebut dinamakan faktor yang mem- pe nga ruhi konsumen dalam
membelanjakan income. Teori peri- laku konsumen dibangun atas dasar asumsi
rasionalitas, yaitu asumsi yang menyatakan bahwa konsumen senantiasa berusaha
menggunakan pendapatannya yang jumlahnya terbatas untuk mendapatkan kombinasi
barang-barang dan jasa-jasa yang di per- kirakan akan mendatangkan kepuasan
maksimum.
Di samping itu, teori perilaku konsumen juga didasarkan pada asumsi perfect
knowledge (pengetahuan sempurna). Kesempurnaan penge ta hu- an itu meliputi jenis
barang dan konsumsi, harga masing-masing barang dan jasa, besarnya pendapatan
serta cita rasa. 9 Tin dak- an konsumen untuk memutuskan sesuatu, tentunya di latar-
belakangi oleh motif-motif tertentu.
Oleh karena itu, perlu dikaji tentang motivasi konsumen dalam membuat suatu
keputusan. 7 Monzer Khaf, The Islamic Economy of the Functioning of the Islamic
Economic System ( Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi
Islam) , alih bahasa Machnun Husen (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1995), 16. 8 Boediono,
Ekonomi Mikro.., 17-18. 9 Reksoprayitno, Pengantar Ekonomi Mikro, 144. 4 Dr.
Mochlasin, M.Ag B. MOTIVASI KONSUMEN: SEBUAH PIJAKAN TEORITIK Motivasi dapat
digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa untuk
bertindak. Tenaga pen dorong ( power) tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang
timbul sebagai akibat kebutuhan ( need) yang tidak terpe- nuhi. Individu secara sadar
maupun tanpa sadar berjuang untuk mengurangi ketegangan ini melalui perilaku yang
mereka ha- rapkan akan memenuhi kebutuhan mereka dan dengan de mi- kian akan
membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
Tujuan tertentu yang mereka pilih dan pola tindakan yang mereka lakukan untuk
mencapai tujuan tersebut merupa- kan hasil dari pemikiran dan proses belajar individu.
10 Berikut bagan model proses motivasi:11 Kebutuhan, Keinginan, dan Hasrat yang
belum terpenuhi Ketegangan Dorongan Perilaku Pemenuhan tujuan atau kebutuhan
Belajar Proses Kesadaran Pengurangan Ketegangan Sumber: Leon G Schiffman dan
Leslie Lazar Kanuk (2000) Gambar 2.1
Proses Motivasi Dalam bagan di atas digambarkan motivasi sebagai keada - an tertekan
karena dorongan kebutuhan yang membuat individu 10 Schiffman, and Kanuk,
Consumer Behaviour,.72 11 Jeffery F. Dugree, dkk., “Observation Translating Values into
Product Wants”, Journal of Advertising Research 36, vol. 6 (November 1996): 93. 5
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah melakukan perilaku yang
menurut anggapannya akan memuas- kan kebutuhan dan dengan demikian akan
mengurangi kete- gangan. Apakah kepuasan akan benar-benar tercapai ter gantung
pada tindakan yang dilakukan.
Tujuan khusus yang ingin di capai konsumen dan rangkaian tindakan yang mereka
ambil untuk mencapai semua tujuan ini, dipilih atas dasar proses ber pikir (ke sadaran)
dan proses belajar sebelumnya.12 Beberapa pakar membedakan perilaku konsumen
yang memiliki motif rasional dan motif emosional. Istilah rasionalitas dalam pengertian
ekonomi tradisional menganggap bahwa para konsumen berperilaku rasional jika
mereka secara teliti mem- pertimbangkan semua alternatif dan memilih alternatif yang
mem berikan kegunaan yang terbesar.
Dalam konteks pemasaran, istilah rasionalitas menyatakan bahwa para konsumen memi
lih barang atau jasa tertentu didasarkan pada kriteria yang betul- betul objektif, seperti
ukuran, berat, harga, atau mil per galon. Se dangkan motif emosional, menggambarkan
pemilihan kon- sumen terhadap barang atau jasa didasarkan kriteria pribadi atau
subjektif seperti kebanggaan, ketakutan, kasih sayang dan status.
Asumsi yang mendasari perbedaan ini, bahwa para kon- sumen selalu berusaha memilih
berbagai alternatif yang dapat membantu memaksimumkan kepuasan. Penilaian
kepuasan merupakan proses sangat pribadi yang didasarkan pada struktur kebutuhan
orang itu sendiri, mau- pun pada pengalaman perilaku dan sosial yang dipelajari pada
waktu yang lalu. Sesuatu yang kelihatannya tidak rasional bagi seseorang, mungkin hal
itu dipandang rasional dalam konteks psikologis bagi konsumen lainnya.
Para peneliti yang berhalu- an positivis, cenderung memandang semua perilaku
konsumen di gerakkan secara rasional, dan mereka berusaha memisahkan penyebab
perilaku tersebut sehingga mereka dapat meramalkan 12 Schiffman & Kanuk, Consumer
Behaviour, 72. 6 Dr. Mochlasin, M.Ag sehingga mempengaruhi perilaku di waktu yang
akan datang. Para eksperientalis sering tertarik mempelajari kesenangan hedo nistik
yang berasal dari beberapa perilaku konsumsi, se- perti kesenangan, fantasi atau
sensualitas.
Mereka mempelajari konsumen untuk memperoleh pandangan dan pengertian me-
ngenai berbagai perilaku yang dilakukan konsumen dalam ber- bagai keadaan yang
unik. 13 Berikut gambar motivasi kon sumen: Motif Motif Rasional Obyektif/Terukur
-Ukuran Berat Harga Motif Emosional Subyektif/Tidak Terukur -Kebanggaan -K
esenangan -Status Sumber: Leon G Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (2000) Gambar 2.2
Motif Konsumen Motif tindakan seseorang dikarenakan setiap orang mem- punyai
berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Sebagian nya adalah kebutuhan sejak lahir,
sedangkan sebagian yang lain adalah yang diperoleh kemudian. Kebutuhan dasar
bersifat fisio logis meliputi akan air, udara, pakaian, perumahan dan seks.
Karena semua itu di- butuh kan untuk meneruskan kehidupan biologis, kebutuhan bio
genis dianggap sebagai kebutuhan primer atau motif primer. Ke butuhan perolehan (
acquired need) adalah kebutuhan yang di - pelajari sebagai jawaban terhadap
kebudayaan atau ling kungan. Ini dapat mencakup kebutuhan untuk memperoleh peng
har- gaan diri, martabat, kasih sayang, kekuasaan, dan pe nge ta- huan.
Karena kebutuhan perolehan biasanya bersifat psiko logis 13 Ibid., 78-79. 7
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah (psikogenis), maka dianggap
kebutuhan sekunder atau motif se - kunder. Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan
akibat dari ke- adaan psikologis subjektif individu dan dari berba gai hu bungan dengan
orang lain.
Dalam hal ini dapat diberi kan contoh, men- cari tempat untuk rumah berarti memenuhi
ke butuhan primer yang penting bagi seseorang yang belum memi liki rumah. Tetapi
jenis rumah yang disewa atau dibeli, dimung kinkan merupakan akibat kebutuhan
sekunder.14 Menurut Abraham Maslow, terdapat hierarki kebutuhan manusia yang
universal.
Teori Maslow mengenal lima tingkat dasar kebutuhan manusia, yang diurutkan
berdasarkan pen- ting nya dari tingkat kebutuhan yang lebih rendah (biogenis)
ketingkat kebutuhan yang lebih tinggi (psikogenis). Teori ter- sebut mengendalikan
bahwa individu berusaha memenuhi ke- butuhan yang lebih rendah sebelum timbul
tingkat kebutuhan yang lebih tinggi.
Tingkat kebutuhan paling rendah yang terus menerus tidak terpenuhi yang dialami
seseorang akan mem- bantu memotivasi perilakunya. Jika kebutuhan tersebut sudah
terpenuhi dengan cukup baik, maka kebutuhan baru yang lebih tinggi akan timbul
sehingga orang terdorong untuk meme nuhi- nya. Jika kebutuhan ini sudah terpenuhi,
kebutuhan baru yang lebih tinggi lagi akan timbul dan seterusnya.15 Dalam hierarki
kebutuhan me ru pakan kebutuhan manusia tingkat pertama dan paling dasar.
Kebutuhan ini, yang diperlukan untuk menunjang kehi dupan biologis, meliputi
makanan, air, udara, perumahan, pakaian, seks- semuanya merupakan kebutuhan
biogenis, yang sebe lum nya disebutkan sebagai kebutuhan primer. Setelah kebutuh an
tingkat pertama terpenuhi, kebutuhan akan aman dan per lindungan men jadi kekuatan
pendorong dibelakang perilaku individu. Ke- 14 Ibid., 73.
15 Abraham H. Maslow, Motivation and Personality, (New York: Harper & Row, 1970). 8
Dr. Mochlasin, M.Ag butuhan jauh besar sekedar fisik, puti ketertiban, stabilitas,
kebiasaan sehari-hari, keakraban, dan pe ngendalian atas kehidupan diri dan
lingkungan. Kesehatan dan kemampuan memelihara kesehatan merupakan masalah ke
amanan yang penting.
Rekening tabungan, polis asuransi, pen didikan, dan pelatihan kejuruan semua
merupakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan akan keamanan. Aktualisasi Diri
(Pemenuhan Dir) Kebutuhan Ego (Martabat, status, harga) Kebutuhan sosial (Kasih
sayang, persahabatan, pemilikan) Kebutuhan keselamatan dan keamanan (Perlindungan,
ketertiban, Stabilitas) Kebutuhan Fisiologis (Makanan, air, udara, perumahan, seks)
Sumber: Abraham Maslow (1970). Gambar 2.3
Hierarki Kebutuhan Manusia Tingkat hierarki Maslow yang ketiga meliputi berbagai ke-
butuhan seperti cinta, kasih sayang, pemilikan, dan penerimaan. Orang mencari
kehangatan dan memenuhi kebutuhan hubung- an antara manusia dengan orang lain
dan didorong oleh cinta kepada keluarga mereka. Karena pentingnya motif sosial dalam
masyarakat kita, pada pemasang iklan berbagai produk pe- rawat an diri sering
menekankan daya tarik ini dalam berbagai iklan mereka. Jika berbagai kebutuhan sosial
sedikit banyaknya susah terpenuhi, tingkat hierarki Maslow yang keempat menjadi
berlaku.
Tingkat ini berhubungan dengan kebutuhan akan 9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah kepentingan diri sendri. Kebutuhan ini dapat berorientasi ke dalam
maupun ke luar diri, atau kedua-duanya. Kebutuhan ego yang terarah kedalam diri
mencerminkan kebutuhan individu akan penerimaan diri, harga diri, kesuksesan.
Dalam pandang- an Maslow, kebanyakkan orang tidak akan cukup terpuaskan ke
butuhan egonya jika tidak terus bergerak ketingkat yang ke- lima, yaitu kebutuhan akan
aktualisasi diri (penemuhan diri). Kebutuhan ini mengacu pada keinginan individu untuk
meleng- kapi kemampuaanya untuk menjadi apa saja yang mampu ia raih, seseorang
harus menjadi apapun yang dapat dicapainya dengan kemampuan maksimalnya.16
Teori hierarki kebutuhan Maslow mendasarkan lima tingkat hierarki kebutuhan manusia
yang utama.
Kebutuhan pada urut- an yang lebih tinggi menjadi kekuatan penggerak dibelakan pe-
rilaku manusia jika kebutuhan tingkat yang lebih rendah sudah terpuaskan. Pada
dasarnya teori itu mengatakan bahwa ketidak- puasan akan memotivasi perilaku.
Hierarki kebutuhan telah diterima secara luas diberbagai disiplin ilmu pengetahuan
sosial karena kelihatan mencerminkan berbagai motivasi yang diduga atau diperkirakan
dimiliki banyak orang dalam masya rakat kita.
Kelima tingkat kebutuhan yang didasarkan oleh hierarki itu cukup umum sehingga
mampu mencakup sebagian besar daftar kebutuhan individu. Piramida inilah yang
diduga menjadi akar munculnya ka- pitalisme dan banyak dianut dalam mazhab
ekonomi saat ini. Namun pendapat ini, belakangan mendapat kritikan dari be be- rapa
pakar.
Masalah utamanya, teori ini tidak dapat diuji secara empiris sehingga tidak ada cara
untuk mengukur dengan tepat seberapa besar kepuasan seseorang harus tercapai
sebelum ke - butuhan berikutnya lebih tinggi mempunyai pengaruh. 17 Me- nurut
Zohar dalam Spiritual Capital, sebagaimana dikutip oleh 16 Schiffman and Kanuk,
Consumer Behaviour, 90-92. 17 Ibid. 10 Dr. Mochlasin, M.Ag Kotler, Kartajaya dan
Setiawan, mestinya piramida tersebut di- pahami terbalik sehingga kebutuhan akan
pemenuhan aktuali- sasi diri menjadi kebutuhan utama dan pertama setiap manu- sia.18
Aktualisasi adalah kebutuhan yang beraraskan dua nilai kombinatif, yaitu spiritualitas
dan kreativitas.
Sumber: Diolah dari Maslow dan berbagai literatur Gambar 2.4 Hierarki Kebutuhan versi
Danah Zohar C. RAGAM MODEL KEPUTUSAN KONSUMEN Dengan mempertimbangkan
berbagai pendekatan dan bidang keilmuan seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, pema -
saran hingga politik, setidaknya terdapat empat bentuk model peng ambil an keputusan
konsumen berikut ini : a.
Model dari Henry Assael Menurut Assael, sebelum konsumen melakukan tindakan nyata
(respon), maka ia akan melakukan proses pengambilan ke putusan. Proses ini
dipengaruhi oleh faktor individual dan 18 Philip Kotler, Hermawan Kartajaya dan Iwan
Setiawan, Mark eting 3.0: Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit, (Jakarta:
Erlangga, 2010), 20. 11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah pe
ngaruh lingkungan.
Faktor individual muncul setelah kon- sumen melakukan evaluasi terhadap pembelian
sebuah produk. Pengaruh lingkungan muncul dari umpan balik dari pengem- bangan
strategi pemasaran yang dibuat oleh perusahaan atau pro dusen. 19 Secara sistematis
menurut Assael model keputusan ini dapat disajikan berikut ini: Sumber: Henry Assael
(1995) Gambar 2.4 Model Keputusan Henry Assael b.
Model Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk Untuk memahami peran sikap dalam
perilaku konsumen, kita harus memahami bagaimana sikap dikembangkan dan ba-
gaimana peran yang dimainkan. Sikap dikembangkan sepanjang waktu melalui proses
pembelajaran yang dipengaruhi oleh pe- ngaruh keluarga, kawan sebudaya, informasi,
pengalaman dan kepribadian.
Perhatian utama para pemasar adalah bagaimana kepercayaan mempengaruhi sikap
terhadap merek dan bagai - mana sikap terhadap merek mempengaruhi perilaku.
Hubung - an antara ketiga hal itu sangat penting bagi pemasar karena akan
menentukan strategi pemasaran yang berhasil. Jika iklan yang 19 Henry Assael,
Consumer Behavior and Marketing Action , 5 ed., (Ohio: South- Western College
Publishing, 1995), 95. 12 Dr. Mochlasin, M.Ag ditampilkan mampu menciptakan
kepercayaan positif terhadap merek, konsumen akan lebih mungkin untuk mempunyai
sikap positif dan membeli produk itu.
Sumber: Leon G Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (2000) Gambar 2.5 Model Keputusan
Schiffman dan Kanuk Gambar di atas menunjukkan, bahwa proses pengambil an
keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu
sama lain yaitu tahap masukan ( in- put), tahap proses, dan tahap keluaran (output).
Tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk
dan terdiri dari dua sumber informasi utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan
(produk itu sendiri, harganya, pro mosi- nya, dan di mana ia dijual) dan pengaruh
sosiologis eks ternal atas konsumen (keluarga, teman-teman, tetangga, sumber in- for
mal dan non-komersial lain, kelas sosial, serta keanggotaan budaya dan subbudaya).
Dampak kumulatif dari setiap usaha 13 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga, teman-teman, te- tangga, dan tata
perilaku masyarakat yang ada, semuanya meru- pakan masukan yang mungkin
mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa
yang me- reka beli.20 c. Model Didit Darmawan21 Sumber: Didit Darmawan (1995)
Gambar 2.6
Model Pengambilan Keputusan Didit Darmawan Pada model di atas, terlihat bahwa
perilaku atau tindakan seorang konsumen ( behavior) dipengaruhi oleh keingginan ber-
tindak (intention) dan keinginan ini dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor bauran
pasar, psikologi, sosial budaya dan faktor situasional. 20 Schiffman and Kanuk,
Consumer Behaviour, 7-9. 21 Erna Ferrinadewi dan Didit Darmawan. Perilaku Konsumen:
Analisis Model Keputusan.
(Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2004), 19. 14 Dr. Mochlasin, M.Ag d. Model J. Paul
Peter dan Jerry C. Olson Tampilan berikut adalah suatu model pengambilan ke- pu
tusan konsumen yang menonjolkan ketiga ciri interpretasi, inte grasi, dan pengetahuan
produk dalam ingatan. Konsumen harus menerjemahkan atau memberi arti bagi setiap
informasi di lingkungan sekitarnya.
Dalam proses, ketiga hal tersebut men - ciptakan pengetahuan, arti, dan kepercayaan
baru tentang ling- kungan serta posisi ketiga hal tersebut di dalamnya. Sumber: J. Paul
Peter dan Jerry C. Olson (1990) Gambar 2.7 Model Pengambilan Keputusan Peter dan
Olson Dalam model ini, Peter dan Olson menggunakan istilah pe- ngetahuan
(knowledge), arti (meaning) dan kepercayaan (beliefs) yang dapat saling dipertukarkan
untuk mengacu pada berba- gai tipe interpretasi personal atau subjektif yang dihasilkan
oleh proses interpretasi.
Pengetahuan, arti, dan kepercayaan dapat di- simpan dalam ingatan yang kemudian
dapat dipanggil kembali dari ingatan (diaktifkan) dan digunakan dalam proses integrasi.
Proses integrasi (integration processes) menyangkut bagaimana 15 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah kon sumen mengkombinasikan berbagai jenis
pengetahuan (1) untuk membentuk evalusi produk, objek lain, serta perilaku, dan (2)
untuk membentuk pilihan di antara beberapa perilaku alter- natif, seperti pembelian.22
Pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah melakukan peng inderaan suatu objek
tertentu, baik menggunakan indera peng lihatan, pendengaran, penciuman, rasa atau
raba. 23 Penge- tahuan yang dimaksud di sini adalah pengetahuan konsumen tentang
suatu produk atau jasa.
Menurut Mowen dan Minor pe- ngetahuan konsumen adalah tingkatan informasi yang
dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dengan produk dan jasa ter- sebut serta informasi yang
berhubungan dengan fungsinya se- ba gai konsumen. 24 Peter dan Olson juga
menyimpulkan, bahwa trust dapat mem pengaruhi keputusan perilaku konsumen
sebagaimana dapat dilihat pada model.
Trust (kepercayaan) menurut Mowen dan Minor adalah semua pengetahuan yang
dimiliki oleh kon- sumen dan semua kesimpulan yang dibuat tentang objek, atribut dan
manfaatnya. Objek dapat berupa produk, orang, perusaha- an dan segala sesuatu di
mana seseorang memiliki kepercaya an dan sikap. Atribut adalah karakteristik yang
mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Manfaat adalah hasil positif yang di beri
kan atribut kepada konsumen.25 Sedangkan menurut Mayer, kepercayaan sebagai suatu
ke- inginan untuk menerima tindakan dari orang lain berdasar kan suatu pengharapan
bahwa orang lain tersebut akan melaku kan 22 J. Paul Peter and Jerry C.
Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy (Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran) , alih bahasa Damos Sihombing (Surabaya: Erlangga, 1990), 47. 23 Soekijo
Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2007),
138. 24 John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior),
alih bahasa Lina Salim (Jakarta: Erlangga, 2002), 135.
25 Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), 312. 16 Dr. Mochlasin,
M.Ag sesuatu tindakan tertentu yang penting bagi seseorang yang mem berikan sebuah
kepercayaan, memonitor dan mengen dali- kan pihak lain. 26 Menurut Anderson dan
Narus, kepercayaan adalah suatu keinginan untuk bergantung pada partner kerjasama
yang telah diyakini.27 Beberapa di dapat kesimpulan trust adalah kepercayaan pihak
tertentu terhadap pihak lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu
keya- kinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut akan meme - nuhi segala
kewajibannya secara baik, sesuai yang diharapkan.
Oleh karena itu kepercayaan terhadap tenaga penjual, produk dan pe rusahaan sangat
penting dalam menjaga hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan
konsumen karena keper ca- yaan adalah keyakinan secara menyeluruh dari buyer
terhadap tenaga penjual, merek, dan perusahaan terhadap pemenuhan pe- nawaran
sesuai pengetahuan pelanggan.28 Konsumen atau pelanggan memiliki persepsi
sendiri-sen- diri tentang kepercayaan terhadap perusahaan termasuk dalam dunia
perbankan syariah.
Kepercayaan konsumen atau pe langgan dapat membentuk tiga kategori sebagaimana
digam bar kan pada gambar 2.12 dibawah. Kepercayaan atribut-manfaat (object-atribut
beliefs) yaitu ke- per cayaan kepada sebuah objek seperti orang, barang atau jasa.
Kepercayaan manfaat-atribut ( attribute-benefit ) yaitu kon- sumen akan memilih
produk atau jasa yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenal oleh konsumen.
Sedangkan keper- cayaan terhadap manfaat objek ( object-benefit ) adalah ke - 26 R.C.
Mayer, J.H. Davis dan F.D. Schoorman, “An Integratif Model of Organizational Trust,”
Akademi Management Review, vol. 30, no. 3 (1995): 709-734. 27 James C. Anderson dan
James A Narus, A Model of Distributor Firm and Manufacturer Firm Working Patnership,
Journal of Marketing, vol. 54 (1990), 42-58.
28 Jennifer Adji dan Hatane Semuel, MS, “Pengaruh Satisfaction dan Trus ter- hadap
Minat Beli Konsumen ( Purchase Intention) di Starbucks the Square Surabaya,” Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra, vol. 2, no. 1 (2014): 1-10. 17 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah per cayaan konsumen tentang seberapa jauh suatu
produk atau jasa tertentu akan memberikan manfaat tertentu.29 Sumber: John C.
Mowen dan Michael Minor (2002) Gambar 2.12 Unsur Kepercayaan Konsumen e.
Philip Kotler Kepuasan atas penggunaan suatu produk akan memper - kuat sikap dan
mempertinggi probabilitas pembelian kembali. Menurut Kotler proses keputusan
nasabah dipengaruhi oleh dorong an pasar dan dorongan ekonomi dan customer
charac teris- tics. Customer characteristics adalah sifat-sifat masyarakat yang
mempengaruhi proses keputusan untuk membeli produk atau jasa.
Karakteristik masyarakat, bersifat kultural, sosial, per sonal, dan psikologis. Model ini
menurut Kotler dapat digambar kan berikut ini:30 29 Mowen dan Minor, Perilaku
Konsumen (Consumer Behavior), 312-313. 30 Philip Kotler, Marketing Management:
Analysis, Planning, Implementation, and Control. Ninth Edition, (New York: Prentice-Hall,
1997), 172. 18 Dr. Mochlasin, M.Ag Bank Customer Decision Process Marketing Stimuly
1.Product 2. Price 3. Promotion 4. Place Bank Customer‟s Characteristics 1. Cultural 2.
Social 3. Personal 4.
Psychological Economy Stimuly Sumber: Philip Kotler dengan penyesuaian, 1997
Gambar 2.8 Model Keputusan Philip Kotler 19 A. TEORI CUSTUMER VALUE Sebagai trust
industry, perbankan harus senantiasa menjaga kepuasan pelanggan (customer
satisfaction) dengan cara mem per- hatikan value (nilai) yang diharapkan oleh nasabah.
Pelanggan atau nasabah akan melakukan pilihan yang ditawarkan pasar (perbankan),
baik berupa produk jasa maupun layanan berda- sarkan pada nilai dan kepuasan yang
mereka persepsikan. Me- nurut Kotler dan Armstrong, nilai konsumen ( customer value )
adalah perbedaan antara nilai yang didapatkan oleh konsumen dengan nilai yang
diharapkan ( expectation) oleh penawaran pasar.
Harapan konsumen ( customer expectation ) didasarkan pada pe- ngalaman pasca beli,
opini dari pelanggan lain (teman), infor- masi dari pemasar dan pesaing serta dari
promosi. 1 Sedangkan menurut Kotler dan Keller, nilai pelanggan adalah selisih an tara
total nilai pelanggan (total customer value) dengan total biaya pe- langgan (total
customer cost). Total nilai pelanggan adalah se kum- pulan manfaat yang diharapkan
oleh pelanggan dari produk atau jasa tersebut.
Total biaya pelanggan adalah sekum pulan biaya yang dikeluarkan oleh konsumen
untuk meng evaluasi men dapat- kan, menggunakan dan membuang produk atau jasa
ter tentu.2 1 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Principles of Marketing (New Jersey:
Pearson Education, Inc, 1996), 9. 2 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing
Management (14 ed.), (New Jersey: Pearson Education, Inc, 2012), 124.
BAB II GRAND THEORY UNTUK MEMBEDAH MOTIF NASABAH 20 Dr. Mochlasin, M.Ag
Sedangkan dalam pandangan Schiffman dan Kanuk seba- gai mana oleh dan
mendefinisikan customer value sebagai rasio antara manfaat yang didapat oleh
konsumen baik secara ekonomi, fungsional maupun psikologis terhadap
sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh man faat-manfaat tersebut yang
berupa uang, waktu, tenaga, mau pun psikologis. Manfaat produk berhubungan dengan
ke- andalan, daya tahan, kinerja dan nilai jual kembali dari produk atau jasa yang
ditawarkan.
3 Menurut Sweeney dan Soutar di- mensi nilai terdiri empat aspek utama yaitu:4 1.
Emotional value, manfaat atau utilitas yang berasal dari pe- ra saan (afeksi) atau emosi
positif yang ditimbulkan dari meng gunakan jasa perbankan. Pada dunia perbankan,
emo- tional value dapat ditimbulkan dari suasana dan kenya manan tempat yang
dirasakan oleh nasabah.
Nilai emosional dalam teori customer value ini, hanya menyangkut aspek tangible
belum masuk pada area religiositas. Padahal aspek motif re- ligius dalam bertindak
sangat penting bagi konsumen agama tertentu. 2. Social value, manfaat atau utilitas
yang didapat dari ke mam- puan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial kon-
sumen.
Social value pada perbankan, ditimbulkan adanya kontak sosial konsumen dengan
seluruh karyawan atau staff perbankan. 3. Quality (performance value) , manfaat atau
utilitas yang di dapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka
panjang. Pada perbankan, dimensi ini ditimbulkan dari nilai secara keseluruhan
pelayanan dan kualitas produk 3 Yenny Logiawan dan Hartono Subagio, “Analisa
Customer Value terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai
variabel intervening pada Restoran Bandar Djakarta Surabaya, Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra , Vol.
2, No. 1, 2014: 1-11. 4 J.C. Sweeney,. and G.N. Soutar, “Consumer Perceived Value: The
Development of A Multiple item Scale,” Journal of Retailing , Vol. 77, No. 2, 2001:
203-220. 21 Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah jasa perbankan. 4. Price
(value of money) , manfaat atau utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kinerja
yang diharapkan dari suatu produk atau jasa.
Pada perbankan, dimensi ini dapat dilihat dari harga sebuah produk jasa tersebut
dibandingkan dengan porsi, pelayanan, maupun tempat yang disediakan. Sumber: J.C.
Sweeney and G.N. Soutar Gambar 2.9 Dimensi Customer Value Target penentuan nilai
pelanggan oleh sebuah perusahaan dalam rangka menciptakan customer satisfaction
(pelanggan yang puas).
Customer dalam istilah Indonesia disebut pelanggan, ber- asal dari kata custom yang
didefenisikan sebagai upaya membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa dan juga
bisa diartikan mempraktekkan suatu kebiasaan. Pelanggan adalah seseorang yang
terbiasa untuk membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa. Kebiasaan itu
terbentuk melalui pembelian dan inter- aksi yang sering selama periode waktu tertentu.
Tanpa adanya 22 Dr. Mochlasin, M.Ag hubungan yang kuat dan pembelian berulang,
orang tersebut bukanlah pelanggan tetapi disebut hanya sebagai pembeli.
5 Pe- langgan dalam kontek penelitian ini adalah nasabah, yaitu orang atau badan
hukum yang mempunyai rekening simpanan atau pinzaman pada pihak bank. Sehingga
nasabah dapat dikatakan sebagai orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi
pe- langgan bank.6 Sedangkan satisfaction (kepuasan) menurut Kotler dan Keller, suatu
perasaan senang atau kecewa seseorang terhadap suatu produk setelah ia
membandingkan hasil atau prestasi produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil
produk yang di harap kan. Jika kinerja memenuhi harapan, maka itu arti nya pelanggan
puas.
Tetapi jika kinerja melebihi harapan pelanggan, maka hal ini berarti pelanggan puas
atau amat puas. 7 Sedangkan menurut Oliver, kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa yang didapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja (hasil) produk (
percieved performance) yang dipersepsikan ekspek- tasinya.8
Nilai kepuasan pelanggan dalam kajian pemasar an dirumuskan sebagai berikut: CPV =
TCB-TCC Keterangan: CPV= Customer Perceived Value (Nilai yang dirasakan pe langgan)
TCB= Total Customer Benefit (Total manfaat pelanggan) TCC= Total Customer Cost
(Total biaya pelanggan) Menurut Simamora, kepuasan pelanggan adalah hasil pe- nga
laman terhadap produk atau juga dalam bidang jasa. Ke- 5 Jill Griffin, Customer Loyalty,
edisi revisi (Jakarta: Erlangga, 2005), 31. 6 M.
Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2010), 189
7 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Marketing Mana-
gement), Edisi Tiga Belas, alih bahasa Bob Sabran (Jakarta Air Langga, 2008), 139. 8 R.L.
Oliver, „Customer Satisfaction Research‟, in R. Grover and M. Vriens (ed.), Handbook of
Marketing Research ( CA: Sage Publication, 2006): 569-587.
23 Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah puas an sebuah situasi perasaan atau
persepsi pelanggan setelah membandingkan antara harapan ( prepurchase expectation)
dengan kinerja aktual (actual performance ). Berdasarkan definisi ini, dapat disimpulkan
bahwa kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja berada
di bawah harapan, maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan harapan,
maka pelanggan puas.9 B.
KEBUTUHAN DAN KEINGINAN KONSUMEN Menurut Hanan dan Karp, untuk
menciptakan kepuasan pelanggan suatu perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Pemenuhan kepuasan pelanggan dapat dibagi menjadi tiga
kategori sebagai berikut:10 a. Product Factor (Faktor-faktor yang berkaitan dengan
suatu produk) 1) Kualitas produk (Product Quality), merupakan mutu dari semua
komponen-komponen yang membentuk suatu pro duk, sehingga produk tersebut
mempunyai nilai tambah (add value).
2) Hubungan antara nilai sampai pada harga, merupakan hubungan antara harga dan
nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterima oleh seorang
pelanggan dengan harga yang dibayar atau dikeluar- kan terhadap suatu produk yang
dihasilkan oleh badan usaha. 3) Bentuk produk atau jasa, merupakan komponen-kom-
ponen fisik dari suatu produk atau jasa yang meng hasil kan suatu manfaat tertentu.
9 Henry Simamora, Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Ketiga (Yogyakarta: STIE
YKPN, 2003), 18. 10 Mack Hanan and Peter Karp, Customer Satisfaction: How to
Maximize. Measure and Market Your Company‟s Ultimate Product (New Yorl: American
Management Association, 1991), 126-127. 24 Dr. Mochlasin, M.Ag 4) Keandalan,
merupakan kemampuan dari suatu perusa- haan untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh suatu perusahaan. b.
Service Factor (Faktor-faktor yang berkaitan dengan pe la- yanan) 1) Jaminan,
merupakan suatu jaminan yang ditawarkan pe rusahaan untuk harga pembelian atau
mengadakan perbaikan terhadap produk atau jasa yang rusak setelah pembelian. 2)
Respon dari cara pemecahan masalah, merupakan sikap dari karyawan dalam
menanggapi keluhan serta ma- salah yang dihadapi pelanggan. c.
Purchase Factor (Faktor-faktor yang berkaitan dengan suatu pembelian) 1) Pengalaman
karyawan merupakan semua hubungan antara pelanggan dengan karyawan khususnya
dalam komunikasi yang berhubungan dengan pembelian. 2) Kemudahan ( easiness) dan
kenyamanan, adalah segala ke mudahan dan kenyamanan yang diberikan oleh pe-
rusahaan terhadap produk atau jasa yang dihasilkan nya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan menurut Lupiyoadi terdapat lima faktor
sebagai berikut:11 a. Kualitas Produk (Product Quality) Pelanggan akan merasa puas bila
hasil evaluasi menun juk- kan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Kon-
sumen rasional selalu menuntut produk yang berkualitas pada setiap pengorbanan yang
dilakukan untuk memper- oleh produk tersebut.
Dalam hal ini kualitas produk yang baik akan memberikan nilai tambah di benak
konsumen. 11 R. Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek (Service
Marketing Management: Theory and Practice) (Jakarta: Salemba Empat, 2001). 25 Grand
Theory untuk Membedah Motif Nasabah b.
Kualitas Pelayanan (Service quality) Kualitas pelayanan di bidang jasa, pelanggan akan
merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
diharapkan. Pelanggan yang puas akan menunjukkan kemungkinan untuk kembali
membeli pro- duk yang sama. Pelanggan yang puas cenderung akan mem - berikan
persepsi positif terhadap produk perusahaan. c.
Faktor Emosional (Emotional Factor) Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan
ke ya- kinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila meng- gunakan produk
dengan merk tertentu yang cen derung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial atau self
esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merk tertentu. d.
Faktor Harga (Price Factor) Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi mene-
tapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
konsumennya. Elemen ini mempe- ngaruhi konsumen dari segi biaya yang dikeluarkan,
biasa- nya semakin mahal harga perawatan maka pasien mem- punyai harapan yang
lebih besar. e.
Faktor Biaya Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu pro duk atau jasa, mereka akan cenderung
merasa puas ter- hadap produk atau jasa tersebut. C. THEORY OF PLANNED BEHAVIOR :
KEHENDAK NASABAH PERSPEKTIF PSIKOLOGIS Dalam kajian psikologi, perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.
26 Dr. Mochlasin, M.Ag Kajian ini telah memunculkan sebuah teori yang dikenal dengan
Theory of Reasoned Action (TRA).
Teori ini menghubungkan ke- yakinan (beliefs), sikap (attitude), kehendak (intention)
dan pe- rilaku (behavior). TRA mulai dirintis dan dikembangkan oleh Icek Ajzen bersama
rekannya Martin Fishbein pada tahun akhir 1960- an dan awal 1970an. 12 Teori ini
disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku dengan cara yang
sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia.
Dalam teori ini, Ajzen menyatakan bahwa niat seseorang untuk melaku kan suatu
perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak dilaku- kan nya perilaku tersebut.
Selanjutnya Ajzen berpendapat, bahwa niat melakukan atau tidak melakukan perilaku
tertentu dipengaruhi oleh dua pe nentu utama, pertama berhubungan dengan sikap
(attitude towards behavior) dan kedua berhubungan dengan pengaruh sosial atau
norma subjektif (subjective norms).
TRA kemudian di- kem bangkan dan direvisi melalui kolaborasi antara Ajzen dan
Fishbein menjadi Theory of Planned Behavior (TPB) dan diterbit- kan pada tahun
1980.13 TPB didasarkan pada asumsi bahwa ma- nusia adalah makhluk rasional dan
menggunakan infor masi- informasi yang diperoleh secara sistematis. Biasanya orang
akan memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum me mutus- kan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
14 Meski pun demikian, terdapat kritik terhadap konsep Ajzen dan Fishbein ini dengan
munculnya istilah behavioral economics (perilaku eko- 12 Beberapa karya tentang teori
ini misal Icek Ajzen dan Martin Fisbein, “The Prediction of Behavioral Intentions in a
Choice Situation,” Journal of Experimental Social Psicology, vol 5 (1969), 400-416. Icek
Ajzen dan Martin Fisbein, The Prediction of Behavior from Attitudinal and Normative
Variables,” Journal of Experimental Social Psicology, vol.
6 (1970): 466-487. 13 Icek Ajzen dan Fishbein, Martin, Understanding Attitudes and
Predicting Social Behavior, Engliwood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., (1980). Icek Ajzen
secara khusus menulis tentang “The Theory of Planned Behavior dalam Icek Ajzen,” The
Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decission Processes ,
vol. 50, (1991), 179-211. 14 Zakarija Achmat, Theory of Planned Behavior, Masihkah
Relevan (2010) dalam http://zakarija.staff.umm.ac.id.html.
Diunduh tanggal 10 Januari 2016. 27 Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah
nomi) oleh Richard Thaler. Menurut Thaler manusia sering ber- pikir secara tidak
rasional atau irasional, rasionalitas dan obyek- tivitas sebenarnya hanyalah fantasi yang
ada pada diri manusia. 15 Dalam pengembangan teori ini, Ajzen menyimpulkan bahwa
TRA hanya berlaku bagi tingkah laku seseorang yang berada di bawah kontrol penuh
individu karena ada faktor yang dapat menghambat atau menjembatani realisasi niat ke
area tingkah laku.
Berdasarkan analisis ini, Ajzen menambahkan suatu faktor yang berkaitan dengan
kontrol individu, yaitu perceived behavior control (PBC). Penambahan satu faktor ini
kemudian meng ubah TRA menjadi TPB . Teori TPB ini menghubungkan keyakinan
(beliefs), sikap (attitude), kehendak (intention), dan perilaku (behavior).
Untuk mengetahui apa yang akan dilakukan sese- orang, cara terbaik untuk
meramalkannya adalah mengetahui intensi atau keinginginan berbuat orang tersebut.
Model teoretik dari teori perilaku yang direncanakan ( Theory Planned Behaviour)
mengandung lima fondasi yaitu:16 1. Subjective norm atau norma subjektif Norma
subjektif adalah sejauh mana seseorang memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan
orang terhadap pe- rilaku yang akan dilakukannya (normative belief).
Jika indi- vidu merasa bahwa hal itu adalah hak pribadinya untuk me- nentukan apa
yang dilakukannya, bukan ditentukan oleh orang lain di sekitarnya, maka dia akan
mengabaikan pan - dangan orang tentang perilaku yang akan dilakukan nya. Feno
mena ini digambarkan Fishbein dan Ajzen dengan isti- lah motivation to comply ,
maksudnya apakah individu ma- ma tuhi pandangan orang lain yang berpengaruh
terhadap 15 Richard Thaler adalah profesor ekonomi peraih Nobel 2017 dan pakar
dalam behavioral economics dalam karyanya Predictably Irrational.
16 Icek Ajzen, Attitude, Personality and Behavior (New York: Open Universuty Press,
2005), 123-126. Lihat pula dalam Zakarija Achmat, Theory of Planned Behavior,
Masihkah Relevan? (2010) dalam http://zakarija.staff.umm.ac.id.html. Diunduh tanggal
10 Januari 2016. 28 Dr. Mochlasin, M.Ag hidupnya atau tidak mempengaruhi.
Menurut Ajzen, apa- bila dari orang lain yang berpengaruh lebih kuat, lebih me motivasi
orang yang bersangkutan untuk meme nuhi harapan tersebut, maka akan lebih
menyokong kemung- kinan seseorang bertingkah laku sesuai dengan harapan ter sebut.
Namun jika harapan dari orang lain itu ter nyata lemah, kurang memotivasi untuk
memenuhi harapan ter- sebut, maka orang yang bersangkutan akan meng abai kan
harapan orang lain tersebut. 2. Attitude toward behaviour atau sikap terhadap perilaku.
Menurut Ajzen, seseorang yang percaya menampilkan pe- rilaku tertentu akan
mengarahkan pada hasil yang positif, maka akan mempunyai sikap favorable terhadap
ditampil- kannya perilaku, sedangkan seseorang yang percaya bahwa menampilkan
tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan
mempunyai sikap se balik- nya yaitu unfavorable. 3.
Perceived behaviour control atau persepsi kemampuan me- ngontrol Sebuah keyakinan
(beliefs) apakah individu pernah mela ku- kan atau tidak pernah melakukan perilaku
tertentu, individu memiliki fasilitas dan waktu untuk melakukan perilaku itu, kemudian
individu melakukan estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya kemampuan
atau tidak punya untuk melakukan perilaku itu.
Semakin besar kesempatan seseorang untuk menampilkan tingkah laku serta semakin
sedikit halangan dan rintangan yang dapat diantisipasi, maka makin besar pula persepsi
mereka terhadap control untuk menampilkan suatu perilaku. 4. Behavioral Intention atau
minat berperilaku Merupakan kecenderungan seseorang dalam melakukan pilihan untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu peri- laku.
Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memi- 29 Grand Theory untuk Membedah
Motif Nasabah liki sikap positif pada perilaku tertentu dan sejauh mana bila dia memilih
untuk melakukan perilaku itu dia mendapat dukungan dari orang-orang lain yang
berpengaruh dalam kehidupannya. Seseorang yang mempunyai intensi atau niat
berperilaku tinggi, maka seseorang yang bersangkutan akan melakukan perilaku
tersebut.
Namun jika seseorang yang bersangkutan memiliki intensi atau niat yang rendah,
dengan demikian perilaku tersebut tidak akan dilakukan atau terwujud. 5. Behavior atau
perilaku Behavior merupakan fungsi dari niat yang direalisasikan dan tanggapan dari
perilaku dalam control perilaku yang di - persepsi seseorang. Model teori Planned
Behaviour dapat disajikan dalam bagan berikut ini: Sumber: Icek Ajzen (2005) Gambar
2.11 Theory of Planned Behaviour 30 Dr. Mochlasin, M.Ag Theory of Planned Behaviour
ini kemudian dikembangkan oleh Fred Davis pada tahun 1986 dengan nama Technology
Acceptance Model (TAM).17 Model ini dibangun untuk menganalisis dan memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya peng- gunaan teknologi komputer.
Dengan demikian, TAM merupa- kan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned
Action (TRA) yang lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada 1980. TAM
merupakan salah satu jenis teori yang meng guna- kan pendekatan teori perilaku (
behavioral theory) yang banyak di- gunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi
informasi. Model yang bagus itu tidak hanya berfungsi untuk mem- prediksi, namun
idealnya juga harus bisa menjelaskan tindakan sebenarnya.
18 TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memper- kirakan penerimaan ( acceptance)
pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis untuk
menge- tahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan ter- hadap suatu
teknologi dalam suatu organisasi. Teori mampu men jelaskan hubungan sebab akibat
antara keyakinan akan man - faat suatu sistem informasi ( perceived usefulness ),
kemudahan peng gunaannya ( perceived ease of use ), keinginan berperilaku (behavioral
intention ) dan penggunaan aktual atau sebenarnya dari pengguna (actual use).19
Dengan demikian, menggunakan TAM akan mampu men- jelas kan mengapa sistem
teknologi yang digunakan di suatu lem- baga bisa diterima atau tidak oleh pengguna.20
Dalam pene litian ini, teori TAM akan diadopsi untuk melihat hubung an faktor 17 Salah
satu karya yang cukup representatif tentang model ini lihat M.
Davis, A Technology of Acceptance Model for Empirically Testing New-end User
Information System: Theory and Result (Massachusetts, USA: Sloan School of
Management, Massachusets Institute of Technology, 1986. 18 Endang Fatmawati,
“Technology Acceptance Model (Tam) untuk Menganalisis Penerimaan terhadap Sistem
Informasi Perpustakaan, “ Jurnal Iqra‟, Volume 09 No.01 Mei, 2015. 19
https://statistikakomputasi.wordpress.com/.../sekilas-tentang-technology acceptance,
diunduh 1 Maret 2017. 20 Fatmawati, “Technology Acceptance.
31 Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah yang mempengaruhi keinginan
berperilaku dan pengaruhnya terhadap penggunaan sebenarnya nasabah Muslim di
perban- kan syariah (actual use). Model TAM dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Sumber: M. Davis (1986) Gambar: 2.12 Technology Acceptance Model D. TIPOLOGI
KONSUMEN ATAU NASABAH Dalam dunia pemasaran, hubungan antara pelanggan
dengan tingkat kepuasaan dapat memunculkan perilaku nasa- bah yang beragam
coraknya.
Belum tentu pelanggan yang puas akan memiliki loyalitas tinggi dan akan bergabung
selama nya. Oleh karenanya, perusahaan harus cermat dan terus melakukan observasi
untuk mendeteksi perilaku pelanggan. Hanya ke puas- an sejati yang akan menjadikan
pelanggan memiliki lo yalitas sejati.
Tipe hubungan pelanggan terhadap perusahaan atau suatu produk dapat digambarkan
berikut ini: 21 21 L Schiffman,. D Bednall, A.O Cass, A Paladino, & L Kanuk, Consumer
Behavior (3rd ed.), (Australia: Pearson Education, 2005). 32 Dr. Mochlasin, M.Ag Sumber:
Schiffman, & Kanuk (2005) Gambar 5.6 Tipe Hubungan Pelanggan Kelima tipe nasabah
di atas dapat dijelaskan sebagai be- rikut:22 1.
Nasabah memiliki persepsi bahwa kinerja perusahaan yang dirasakan melampaui
harapannya sehingga ia merasa puas, nasabah ini disebut apostles. Nasabah ini akan
loyal dan akan menggunakan produk kembali ( repeated order ) serta selalu akan
memberikan informasi dari mulut ke mulut ( word of mouth) yang positif kepada orang
lain. 2.
Pelanggan yang menilai atau merasakan kinerja perusahaan tidak ada sesuatu yang
lebih dibandingkan dengan perusa- haan lainnya, nasabah ini disebut defector.
Pelanggan model ini biasanya memutuskan berpindah kepada produk atau 22 Ni Luh
Suastuti, “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wisata- wan terhadap Produk
Freestanding Restaurant di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Kabupaten Badung,” Jurnal
Studi Manajemen & Organisasi, vol 4, No 2 (Juli 2007), 20- 26. Lihat pula M.
Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2010): 195.
33 Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah perusahaan lainnya apabila terdapat
perusahaan lainnya me- nawarkan kinerja yang lebih memuaskan. 3. Tipe pelanggan
yang memiliki pengalaman buruk atau pe nilaian negatif terhadap kinerja perusahaan
atau suatu pro duk yang selama ini digunakan, pelanggan ini disebut terorist. Pelanggan
ini akan selalu menyampaikan kinerja buruk, produk atau jasa yang tidak memuaskan
kepada orang lain.
Bahkan ada upaya pelanggan ini untuk mencegah calon pelanggan menggunakan
produk atau jasa tersebut. 4. Pelanggan yang tidak puas terhadap kinerja atau produk
suatu perusahaan, tetapi karena faktor tertentu ia tidak dapat beralih pada perusahaan
atau produk lainnya, nasabah ini disebut hostages.
Dalam kasus ini, perusahaan diuntungkan karena pelanggan tetap akan menggunakan
produk atau jasa karena memang tidak ada alternatif lainnya. 5. Pelanggan yang sangat
puas tetapi tidak memiliki loyalitas yang sebenarnya yang disebut mercenaries.
Pelanggan tipe ini berpotensi menjadi tipe defector apabila mendapatkan harga murah
di perusahaan lainnya meskipun mendapatkan pelayanan yang tidak memuaskan
dibandingkan perusaha- an sebelumnya.
Menurut Schiffman dan Kanuk, terdapat empat model pan- dangan perilaku konsumen
dalam melakukan suatu keputusan memilih produk maupun pemanfaatan jasa yaitu:23
a. Economic Perspective (Pandangan ekonomi) Dalam kajian teori ekonomi, konsumen
sering diberi ciri se- bagai pengambil keputusan yang rasional. Perilaku rasional
digambarkan sebagai konsumen yang memiliki karakter:1) mengetahui semua alternatif
produk yang tersedia; 2) mam- pu melakukan pemeringkatan setiap alternatif dari aspek
keuntungan dan kerugian; 3) memiliki kemampuan me nge- 23 Schiffman and Kanuk,
Consumer Behaviour. 34 Dr. Mochlasin, M.Ag nal alternatif yang tersedia. Pemahaman
demikian adalah pan dangan umum dari ekonom klasik, nampaknya sulit diterima
karena dipandang terlalu idealis dan sim plistis.
b. Pasive Perspective (Pandangan pasif) Pandangan ini bertolaka belakang dengan
pandangan eko- nomi, para konsumen dianggap berperilaku berdasar kan kata hati dan
cenderung irasional. Konsumen dalam pan - dangan ini juga dianggap selalu tunduk
pada tujuan dan hegemoni pasar.
Cara pandang ini dinilai juga tidak rea- listis, karena pada kenyataannya konsumen
selalu ber upaya memuaskan dengan plihan-pilihannya meskipun dalam kadar yang
berbeda-beda. c. Cognitive Perspective (Pandangan rasional) Pandangan ini
menggambarkan konsumen sebagai problem solver dengan cara melakukan proses
berpikir. Konsumen berupaya mengolah informasi yang masuk yang kemudian
menghasilkan formasi pilihan yang dipandang dapat me- muaskan kebutuhannya.
Pandangan ini dipandang sebagai jalan tengah antara model pandangan ekonomi dan
pasif ekstrim. Konsumen dipandang memiliki kemampuan untuk mendapatkan
informasi yang dapat mempengaruhi kepu- tusan, meskipun informasi itu tidak
sesempurna sebagai- mana digambarkan dalam model pandangan ekonomi. d.
Emotional Perspective (Pandangan emosional).
Pandangan ini menggambarkan konsumen yang bertindak berdasarkan desakan hati
(afektif), tanpa banyak melaku kan pencarian informasi untuk menentukan pilihan alter
natif yang mungkin tersedia. Meskipun pandangan ini di anggap sebagai perilaku
konsumen yang irasional, tetapi dalam praktik sebenarnya sering seseorang
mendasarkan pilihan- nya pada kepuasan emosional. Dengan demikian, kepuasan
biasanya dilihat dari dua aspek, yaitu kognitif dan afektif.
24 24 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Pelanggan Puas? Tak Cukup (Yogyakarta: 35
Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah Dalam konteks nasabah bank syariah,
model pandangan ini dapat digambarkan sebagai nasabah yang sudah terpuas- kan
karena mendasarkan pada branding syariah semata tanpa banyak menilai produk,
layanan dan lain-lain. Sumber: Schiffman dan Kanuk dengan penyesuaian(2000) Gambar
5.7 Model Pandangan Konsumen F.
PENGEMBANGAN MODEL DALAM PERILAKU KON- SUMEN Model atau kerangka
pemikiran teoritis adalah penyeder- hanaan dari dunia nyata yang membentuk suatu
pemahaman atau pengertian utuh tentang bagaimana suatu masalah dipecah- kan.
Model juga berarti serangkaian hipotesis yang secara ber- sama-sama membentuk
sebuah penjelasan utuh mengenai se buah masalah penelitian yang antara lain
digambarkan me lalui sebuah sebab akibat.25 Secara hierarki, model yang akan
dikembangkan Andi, 2015), 22-23.
25 Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk
Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen (Semarang: UNDIP Press, 36 Dr.
Mochlasin, M.Ag dalam penelitian ini merupakan derivasi, reduksi dan inovasi dari
model-model dan teori-teori sebelumnya sebagaimana di- papar kan dalam gambar
berikut: Sumber: Berbagai literatur diolah Gambar 2.13 Pengembangan Teoritis 2014),
55. 37 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah A.
PERBEDAAN KONSEP WANT DAN NEED Dalam framework ekonomi konvensional,
masalah ekonomi muncul diasumsikan karena kelangkaan sumber daya, oleh karena nya
solusi yang ditawarkannya adalah menghilangkan ke langkaan sumber daya. Tentunya
solusi ini tidak akan me nye- le saikan masalah, karena ketidakmampuan yang melekat
pada sumber daya materi untuk memenuhi semua yang diingin kan (want) manusia
sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa ayat Alquran.
Kepuasan ( satisfaction) yang diingin kan manusia se be narnya hanyalah asumsi teoretik
untuk menye lesaikan pro- blem ekonomi. Sedangkan dalam framework ekonomi Islam,
akti vitas ekonomi dilakukan dalam rangka menjaga kesejah- teraan (maslahah).
Kegiatan ekonomi yang mengait kan maslahah, dilakukan sebagai kewajiban
keagamaan untuk men dapatkan kebaikan tidak hanya di dunia ini tapi juga di akherat.
Semua aktivitas yang memiliki maslahah bagi umat manusia disebut ke- butuhan (need)
dan kebutuhan ini memang harus dipenuhi.1 Fokus dalam kapitalis efisiensi, khawatiran
ini sebenarnya muncul langsung dari definisi masalah ekonomi sendiri. efisien ekonomi
talis adalah untuk memaksimalkan kepuasan dengan sumberdaya 1 M.
Fahim Khan, Essays in Islamic Economic (United Kingdom: The Islamic Foundation, 1995),
37. BAB III CONSUMER BEHAVIOR PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM 38 Dr. Mochlasin, M.Ag
yang Adapun Islam, dimaknai gai me mak simalkan pemenuhan kebutuhan ( maslahah)
dengan sumber daya yang tersedia. Permasalahan kemudian muncul, apa bila
kebutuhan tidak terbatas sedangkan sumber daya ter- batas, apakah solusinya hanya
cukup secara ekonomi? Jika ke- inginan manusia yang hampir tak terbatas dan sumber
daya yang langka, tentunya tidak bisa memenuhi semua yang diinginkan oleh
masyarakat.2
Keinginan ( want) dalam konsep kapitalis ditentukan oleh konsep utilitas, sedangkan
dalam perspektif Islam ditentukan oleh konsep maslahah yang mengandung tujuan
menggapai ke sejahteraan manusia ( maslahat al-‟ibad/human welfare ).3 Oleh karena
itu, dalam Islam seluruh barang dan jasa yang memiliki maslahah (kesejahteraan) akan
dikatakan sebagai kebutuhan manusia.
Teori ekonomi konvensional menjelaskan, bahwa utilitas adalah merupakan barang dan
jasa yang digunakan untuk me- muas kan keinginan manusia ( human want). Kepuasan
adalah ber sifat subjektif, karena setiap individu harus menentukan ke- puasan menurut
kriteria sendiri. Setiap kegiatan ekonomi untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu
dimotivasi oleh utilitas.
Jika sesuatu dapat memuaskan kebutuhan, seseorang akan ber- sedia untuk melakukan
upaya untuk memproduksi, membeli atau mengkonsumsi hal itu. Maslahah menurut
Shatibi, adalah kekayaan yang berupa barang atau jasa yang mempengaruhi
unsur-unsur dasar dan tujuan dari kehidupan manusia di dunia. Unsusr-unsur itu adalah
hifdz an-nafs (menjaga jiwa), din (menjaga agama), „aql (menjaga akal), nasl (menjaga
keturunan), mal (menjaga harta) dan hifdz al-biah (menjaga lingkungan). 4 Semua
barang atau jasa yang me miliki kekuatan untuk mempromosikan lima elemen yang 2
Ibid, 3-8.
3 Abu Ishaq Asy-Syatibi, al-Muwafaqat Ushul (Beirut: Ar- Rahmaniyah, 1960). 4
Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin (Beirut: Dar an-Nahdlah, tt), 109. 39 Consumer Behavior
Perspektif Ekonomi Islam memiliki maslahah bagi manusia, maka barang atau jasa itu
ber arti dibutuhkan. Namun demikian, semua kebutuhan tidak sama pentingnya. Dalam
konsep maslahah terdapat tiga tingkat kebutuhan:5 a.
Keinginan yang sangat penting bagi manusia, apabila tidak terpenuhi maka kepentingan
dasarnya menjadi terganggu seperti makanan (QS. Thaha: 54), pakaian (QS. An-Nahl: 18)
dan tempat tinggal (QS. Asy-Syuara‟: 128-129). Keinginan ini disebut kebutuhan pokok
atau dharuriyyat. b. Kebutuhan pokok yang dapat membuat lebih berkualitas, maka
disebut kebutuhan tepat guna atau hajiyyat.
Hal itu dapat dicontohkan misalnya rumah yang dapat mening- katkan kerja, yang
dengan dan lain-lain. c. Kebutuhan yang tidak termasuk pokok dan tepat guna, te- tapi
mendatangkan kemudahan disebut kebutuhan kenya- manan atau tahsiniyyat.
Kenyamanan atau kesenangan di- boleh kan dalam Islam, asalkan tidak mengarah pada
israf dan tabzir (QS. Al-A‟raf: 31).
Semua barang dan jasa yang memiliki kekuatan atau kua- litas untuk mempromosikan
kebutuhan pokok (melindungi), ke- butuhan tepat guna (memperkuat) atau kebutuhan
kenyaman- an (memperbaiki) dikatakan memiliki maslahah. Muslim secara religius
termotivasi untuk memperoleh atau memproduksi se mua barang dan jasa sesuai
dengan tingkat di mana barang atau jasa yang bersangkutan mempromosikan nilai-nilai
funda- mental.
Barang atau jasa yang melindungi hal-hal fundamental akan memiliki lebih maslahah,
diikuti oleh barang atau jasa yang memperkuat kemudian diikuti oleh barang atau jasa
yang meningkatkan dan menghiasi. 5 Afzalur Rahman, Economic Doctrine of Islam:
Banking and Insurance (London: Muslim School Trust, 1979), 76. 40 Dr. Mochlasin, M.Ag
Perilaku Konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, di mana mereka dapat
mengilustrasikan pencarian untuk mem beli, menggunakan, mengevaluasi dan
memperbaiki suatu pro duk dan jasa mereka.
Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai- mana individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu
barang. Rasionalnya konsumen akan memuaskan konsumsi nya sesuai dengan
kemampuan barang dan jasa yang dikonsumsi serta kemampuan konsumen untuk
mendapatkan barang dan jasa tersebut. Dengan demikian kepuasan dan prilaku
konsumen dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: a. Nilai guna ( utility) barang dan
jasa yang dikonsumsi.
Ke- mampuan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Daya beli dari income
konsumen dan ketersediaan barang dipasar. c. Kecenderungan konsumen dalam
menentukan pilihan kon- sumsi menyangkut pengalaman masa lalu, budaya, se lera,
serta nilai-nilai yang dianut seperti agama, adat istiadat.
Sebagai konsekuensi dari analisis perilaku konsumen per- spektif Islam, maka seorang
konsumen Muslim menghadapi pilih an yang variatif dan struktural sebagaimana
tergambar dalam bagan berikut.6 6 Khan, Essays in Islamic Economic, 39-40. 41
Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam Sumber: M. Fahim Khan (1995) Gambar
2.10 Level Pilihan Konsumen Muslim Dalam teori perilaku konsumen dalam Islam,
memiliki analisa empat level bagaimana seorang konsumen menghadapi pilihan- pilihan
pemenuhan kebutuhannya. Sedangkan dalam ekonomi kapitalis, menghilangkan level
satu dan tiga.
Karena eko nomi kapitalis tidak mengenal penggunaan harta untuk kepentingan 42 Dr.
Mochlasin, M.Ag keagamaan. Pada level tiga yaitu prioritas akan ber bagai macam
kebutuhan yang didasarkan pada level-level ke agamaan juga tidak dikenal dalam
ekonomi kapitalis. 1. Rasionalitas Perspektif Islam Secara umum sering diasumsikan
bahwa dalam pengam- bilan keputusan ekonomi, setiap agen atau konsumen selalu
berfikir, bersikap dan bertindak secara rasional. Oleh karenanya, dalam kajian ekonomi
konsumen dikenal sebagai homo economicus atau economic man.
Seseorang memilih barang dengan harga yang lebih murah didasarkan pertimbangan
rasionalitas, bahwa kelak kesejahteraannya dapat meningkat tanpa mempertimbang kan
kesejahteraan penyedia barang. Dalam literatur ekonomi kon- vensional, perilaku itu
disebut utility maximization assumption (asumsi memaksimalkan kegunaan) dalam level
rumah tangga dan profit assumption (asumsi memaksimalkan ke- untungan) pada level
perusahaan. Dalam pandangan beberapa ekonom Muslim, konsep rasio- nalitas adalah
sebuah konsep yang longgar.
Argumentasi yang dibangun selama memenuhi kaidah-kaidah logika yang ada dan
dapat diterima akal, maka hal itu dapat diterima sebagai ekspresi rasionalitas. Berikut
beberapa aksioma rasionalitas islami yang di- bangun dari universalitas nilai-nilai Islam.7
a. Setiap pelaku ekonomi bertujuan untuk mendapatkan ma- slahah. b. Setiap pelaku
ekonomi selalu berusaha untuk tidak mela- kukan kemubaziran (non-wasting). c.
Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk meminimal- kan risiko (risk aversion). d.
Setiap pelaku ekonomi selalu dihadapkan pada ketidak- pastian. 7 Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta dan Bank Indonesia, Ekonomi Islam
(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada: 2007): 2930. 43 Consumer Behavior Perspektif
Ekonomi Islam Menurut Kahf, rasionalitas perilaku konsumen Muslim di- bangun
berdasarkan konsep-konsep berikut.8 : a.
Konsep keberhasilan ( falah ) Konsep keberhasilan dalam Islam selalu dikaitkan dengan
nilai-nilai moral. Kemajuan dalam bidang ekonomi seperti menjadi kaya tidak dilarang,
selama ada keseimbangan dan diniatkan dengan tujuan mencapai kebaikan. Menurut
Kahf dengan mengutip M.N. Siddiqi, bahwa Islam tidak membatasi seseorang untuk
mencapai kemajuan material.
Namun di sisi lain ada aspek-aspek non ekonomi yang mem - butuhkan pengabdian. b.
Selfishnes dan altruisme Harmonisasi antara selfishness dan altruisme dalam Islam
dibangun dengan cara memadukan kepentingan orang lain, lingkungan dalam diri
seseorang. Perpaduan antara ke dua- nya dalam istilah Alquran dan Hadis sering
disebut dengan hasanat. c.
Time horizone of consumer behavior Islam mengajarkan kepercayaan adanya kehidupan
setelah kehidupan di dunia. Hal itu menimbulkan dua konsekuensi dalam perilaku
konsumen: (1) Efek langsung di dunia; (2) manfaat alternatif yang dapat diperoleh nanti
setelah kehi- dupan dunia. d. Konsep kekayaan Islam memandang bahwa kekayaan
adalah anugerah dari Allah.
Pengakuan kekayaan dalam Islam ditunjukkan dengan sebuah Hadis Nabi yang
menyatakan bahwa hampir-hampir kemiskinan menyebabkan kakufuran . Penggunaan
harta dalam Islam tidak dibolehkan dalam taraf berlebihan dan menim bulkan
keburukan (QS. Al-Furqan: 67). 8 Monzer Kahf, The Demand Side of Consumer Behavior:
Islam Perspective, 2-7. 44 Dr. Mochlasin, M.Ag e.
Konsep barang Dalam Islam, barang adalah anugerah Allah yang diberi- kan kepada
manusia. Alquran menggunakan istilah barang dengan istilah yang penuh moral, yaitu ?
ayyib a t dan rizq. Dalam Alquran ? ayyib a t berarti barang yang baik, suci, indah dan
membawa kebaikan (QS. Al-Baqarah: 267).
Dalam Al- quran rizq adalah pemberian Tuhan, anugerah Tuhan, bekal dari Tuhan dan
pemberian dari langit (QS. Yunus: 59). Dari dua istilah tersebut, dalam Islam barang
konsumsi ada lah bahan-bahan konsumsi yang baik dan berguna yang man- faatnya
menimbulkan kebaikan secara material, moral dan spiritual pada konsumennnya.
Sementara barang yang kotor dan tidak baik tidak disebut sebagai barang konsumsi
dalam Islam. f.
Etika berkonsumsi dalam Islam Sebagaimana dijelaskan dalam pembahasan terdahulu,
ter- dapat tiga kunci penting yang dipaparkan Alquran tentang konsumsi yaitu tidak
israf , tidak tabzi¯r dan konsumsi mo- derat. Secara lebih sederhana rasionalitas dalam
per spektif ekonomi kapitalis dapat dilihat dalam bagan berikut: Konsumen Rasionalitas
Satisfaction Kebahagiaan materi x Income x Profit x Utilitarianisme Sumber: Berbagai
sumber diolah Gambar 2.9
Model Perilaku Konsumen Konvensional Sedangkan rasionalitas dalam perspektif
ekonomi Islam target akhirnya adalah mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan
akhirat. Rasionalitas dalam ekonomi Islam dapat di- gambarkan dalam bagan berikut ini:
45 Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam Konsumen Rasionalitas Ma ? lahah /
Welfare Fal ? h f ? ad-darayn x Konsep kebahagiaan x Konsep horizon waktu x Konsep
barang x Konsep harta x Tidak Isr ? f x Tidak Tabz ? r x Konsumsi moderat x Hif ? an-nafs
x Hif ? ad-d ? n x Hif ? al-m ? l x Hif ? al-„aql x Hif ? an-nasl x Hif ? al-b ? ah Sumber:
Berbagai sumber diolah Gambar 2.10 Model Perilaku Konsumen Muslim 2.
Keputusan Konsumen Muslim Salah seorang teoritis Islamic Consumer behavior ,
Monzer Kahf, berpendapat bahwa apa yang menjadi pengaruh perilaku kon- sumen
sebagaimana yang telah di dikenal dalam ekonomi ka- pitalis perlu ditambah faktor lain
yaitu religius. 9 Selanjutnya me nurut Kahf, terdapat dua jenis faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu exogenous dan endogenous.
Faktor exogenous adalah faktor-faktor yang muncul dalam pikiran kon- sumen sebelum
melakukan penawaran yang berupa: a) Penga ruh kekayaan dan income; b) Pengaruh
teknologi; c) Pengaruh biologis dan materi; d) Factor amount, nature and cost of
information; e) Faktor rasa dan selera dan f) Faktor kepercayaan, agama, bu daya,
peraturan dan politik. 9 Kahf, The Demand Side, 2-7. 46 Dr. Mochlasin, M.Ag Menurut
Kahf, faktor agama, kepercayaan dan budaya me mainkan peran penting dalam
mempola konsumen muslim.
Agama mengajarkan untuk memberi nafkah keluarga, mem bantu orang lain, peduli
kepada orang lain, peduli terhadap binatang dan lingkungan. Sedangkan faktor
endogenous adalah faktor yang berkontribusi terhadap perencanaan konsumen dan
sampai mendapatkan final melakukan mintaan perti harapan keuntungan dan layanan.
Berikut bagan model ke - putusan konsumen muslim menurut Kahf: Sumber: Duplikasi
dan Dikembangkan dari Monzer Kahf Gambar 2.11 Model Keputusan Konsumen Muslim
3.
Motif Religius Faktor agama yang mempengaruhi keputusan konsumen sebagaimana
disebutkan oleh Khaf, maka dapat diistilahkan dalam teori perilaku konsumen muslim
dengan motif religius (religious motive). Motif atau motivasi sebagaimana telah dijelas-
kan sebelumnya adalah tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan,
yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang untuk mengurangi ketegangan ini
melalui perilaku 47 Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam diharapkan akan
memenuhi kebutuhan dengan demikian akan membebaskan dari tekanan yang
dirasakan. Tujuan tertentu yang mereka pilih dan pola tindakan yang mereka lakukan
untuk men- capai tujuan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan proses belajar
individu.10 Karena dorongan itu didasarkan pada nilai- nilai dan pemahaman
keagamaan, maka motivasi ini disebut se- bagai motif religius (motif agama).
Dalam yang Glock Stark, adalah sebuah sistem simbol, keyakinan, nilai dan sistem peri-
laku yang terlembagakan yang kesemuanya itu berpusat pada persoalan-persoalan yang
dihayati seseorang dan paling bernilai maknawi (ultimate meaning).11 Dari istilah
religion inilah kemudian muncul apa yang dinamakan dengan religiositas. Meski berakar
dari kata sama, namun dalam penggunaannya istilah religiositas mempunyai makna
yang berbeda dengan istilah agama atau religi.
Kalau agama biasanya dipahami pada aspek formal yang berkaitan dengan
aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban dalam agama tetapi religiositas menunjuk pada
aspek keagamaan (religion aspect) yang telah dihayati oleh setiap individu di dalam hati
sanubari terdalam.12 Menurut Madjid, religiositas adalah tingkah laku manu- sia yang
sepenuhnya dibentuk oleh kepercayaan kepada alam ghaib, yaitu kenyataan-kenyataan
supra empiris.
13 Religiositas juga diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh
keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan
atas agama yang dianutnya. Bagi seorang Muslim, religiositas dapat diketahui dari
seberapa jauh 10 Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour, 72. 11 Djamaludin Ancok
dan Fuat Nasori Suroso. Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem, Psikologi,
Cetakan VII (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 76.
12 Y.B. Mangunwijaya, Menumbuhkan Sikap Religiositas Anak (Jakarta: Gramedia, 1982).
13 Nurcholish Madjid, Islam Kemodernan dan Ke-Indonesiaan (Bandung: Mizan Pustaka,
1997), 46. 48 Dr. Mochlasin, M.Ag pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan
penghayatan atas agama Islam.14 Religiositas saat ini telah menjadi kajian penelitian
tidak hanya dalam psikologi, tetapi telah merambah pada berbagai ke ilmuan termasuk
ekonomi.
Menurut Magill sebagaimana di- kutip oleh Asraf, religiositas merupakan suatu sikap
seseorang terhadap agama pada umumnya, bukan hanya terhadap salah satu agama
secara spesifik adalah sitas seseorang untuk menjadi pemeluk suatu agama yang di-
yakini dalam hidupnya. 15 dan mendefinisikan religio sitas sebagai kondisi
keberagamaan yang meliputi ber- bagai ragam dimensi bukan hanya pada perilaku
ritual atau melak sanakan ibadah semata, tetapi juga dalam hal melakukan aktivitas lain
yang didorong oleh kekuatan supranatural.
Letak sumber ke agamaan pada rasa ketergantungan yang mutlak ( sense of depend ),
serta adanya rasa takut akan munculnya ancaman dari ling kungan alam sekitar serta
keyakinan (belief) manusia itu tentang segala kelemahannya dan keterbatasan. Adanya
rasa ke- ter gantungan mutlak membuat manusia mencari kekuatan di luar dirinya yang
dapat dijadikan sebagai kekuatan penopang dan pe lindung dalam hidupanya, yaitu
kekuasaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa. 16 Hampir semua model keputusan
konsumen dalam kajian ekonomi konvensional seperti Henry Assael, Leon G.
Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Didit Darmawan, J. Paul Peter dan Jerry C. Olson dan
model Philip Kotler tidak menempatkan agama 14 Fuad Nashori dan Rachmy Diana
Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam (Yogyakarta:
Menara Kudus, 2002).
15 Definisi religiositas menurut Magill adalah is a person‟s attitude toward religion in
more , the intensity of way in which a person is religius . Magill, Survey of Social Science:
Psychologi Series (California: Salem Press, 1993). Lihat pula dalam Asraf, “Pengaruh
Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel Moderator,” E-Journal
Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62. 16 Ancok dan Suroso. Psikologi
Islami: Solusi Islam …..
49 Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam se cara tegas sebagai faktor yang
mempengaruhi keputusan na - sabah. Berdasarkan pijakan nilai-nilai Islam, Monzer Kahf
ber - pendapat bahwa agama memiliki peran penting dalam mem pe- ngaruhi perilaku
konsumen. Fatwa haram bunga bank di pandang sebagai pemahaman praktis dalam
memahami hukum Islam.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan, ada nya pengaruh agama ter hadap
perilaku konsumen maupun nasabah. Dalam tataran ideal, seorang muslim akan
melaksanakan apa yang diperintahkan dalam ajaran agama dan meninggalkan apa yang
dilarangnya, termasuk menjalankan larangan ke- haraman riba dalam penggunaan jasa
perbankan.
Kesadaran ber transaksi, berinvestasi dan memenuhi kebutuhan hidupnya selaras
dengan prinsip-prinsip syariah, merupakan realisasi dari sharia compliance (ketaatan
syariah). Dalam konteks relasi nasabah Muslim dengan perbankan syariah, berarti telah
terjadi spiritual perceived value.17 Harapan yang muncul dalam nasabah tidak se- batas
pada functional seperti keuntungan, keamanan dan lain-lain tetapi juga emotional
seperti kehalalan sistem yang digunakan.
Dalam pandangan Benda, untuk melakukan pengukuran terhadap religiositas seseorang
dapat dilihat dari delapan aspek berikut berikut: 1) time in praying (waktu pelaksanaan
ibadah); 2) church attendance (kehadiran seseorang ke tempat ibadah); 3) study the holy
book (upaya mempelajari kitab sucinya); 4) study in church (kemauan belajar di tempat
ibadah; 5) contribution (berkontribusi dalam keuangan atau berse dekah); 6) try to
convert someone (mengajak pada orang lain untuk me- meluk agamanya) 17 H.
Kartajaya, et all., Rethinking Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Lihat pula Yoki K uncoro, “Aliansi Strategis, Solusi Meningkatkan Pasar perbankan
Syariah,” yokikuncoro.wordpress.com, diunduh hari Jumat tanggal 19 September 2014.
50 Dr. Mochlasin, M.Ag 7) share joy and problems of religius life (kesediaan berbagi
tentang kesenangan tentang kehidupan beragama; 8) talk about religion with family and
friend (membicarakan ma- salah-masalah agama terhadap keluarga dan kolega).18
Menurut Glock dan Stark sebagaimana dikutip oleh Ancok, terdapat lima dimensi untuk
mengukur religiositas yang umum- nya digunakan dalam psikologi, ilmu sosial bahkan
dalam ilmu ekonomi. Kelima dimensi berikut ini biasanya digunakan sebagai
aspek-aspek dalam menyusun skala religiositas dalam sebuah pe nelitian kuantitatif.
19 Kelima dimensi tersebut diuraikan be- rikut ini: a. Adanya keyakinan beragama
(Religious belief) Menurut El-Menouar dimensi ini disebut basic religiosity, yaitu
sejauhmana orang menerima hal-hal yang dogmatik di dalam ajaran agamanya.
Dalam kategori ini adalah adanya kepercayaan tentang adanya Tuhan, malaikat,
kitab-kitab, Nabi dan Rasul, hari kiamat, surga, neraka dan lainnya yang bersifat
dogmatik. Dalam ajaran Islam wilayah ini adalah masuk dalam dimensi keimanan (the
ideological dimension). b. Adanya upacara atau ritual agama (Religious practice)
Tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban ritual di dalam agamanya,
seperti shalat, zakat, puasa dan haji. Dalam ajaran Islam wilayah ini adalah masuk dalam
aspek ibadah atau ritual ( the ritualistic dimension ).
Dimensi ini disebut El-Menouar dalam the dimension muslim dengan istilah
pokok-pokok kewajiban atau central of duties. 18 Benda, “Personal Religiousity and
Drug Use and Other Legal Act,” Journal of Low and Sociaty , Oxford. Lihat Pula dalam
Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel
Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62. 19 Ancok
dan Suroso, Psikologi Islami: Solusi Islam … , 77.
Pandangan Glock dan Stark juga dikembangkan oleh Yasemin El-Menouar, “The Five
Dimensions of Muslim Religiosity: Results of an Empirical Study,” Methods, Data,
Analysis, vol. 8, no.1 (2014): 53-78. 51 Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam c.
Memiliki pengetahuan agama (Religious knowledge) Dimensi ini berkaitan dengan
seberapa jauh seseorang me- ngetahui tentang ajaran agamanya.
Hal ini berhubungan dengan aktivitas seseorang untuk mengetahui ajaran-ajaran dalam
agamanya. Dalam ajaran Islam dimensi ini masuk pada wilayah keilmuan (the intellectual
dimension). d. Memiliki perasaan beragama (Religious feeling) Dimensi ini terdiri dari
perasaan-perasaan dan pengalaman- pengalaman keagamaan yang pernah dirasakan
dan di- alami seseorang dalam hidupnya.
Sebagai contoh, seseorang merasa dekat dengan Tuhan, seseorang merasa doanya di-
kabulkan oleh Tuhan, seseorang merasa takut untuk berbuat dosa dan lain-lain. Dalam
ajaran Islam kondisi ini disebut se- bagai aspek ihsan (the experiental dimension). e.
Adanya pengaruh keberagamaan dalam kehidupan nyata atau keseharian (Religious
effect) Merupakan dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang
dimotivasikan oleh ajaran agama dalam kehi- dupannya. Sebagai contoh, mengikuti
dalam kegiatan kon- ser vasi lingkungan, melestarikan lingkungan alam dan lain- lain.
Dalam ajaran Islam kodisi ini disebut sebagai aspek amal nyata atau perbuatan dalam
kehidupan keseharian yang di sebut the consequential dimension. Dimensi ini menurut
El- Menouar disebut orthopraxis, dimensi ini nantinya akan di- jadi kan salah satu
variabel bebas dalam penelitian ini. Motif tindakan seseorang banyak dibahas dalam
dunia psi- kologi dan memiliki pengertian yang beragam.
Bagi paham psi- koa nalisa, motivasi utama berperilaku adalah untuk memuas- kan
dorongan-dorongan yang bersumber dari id yang berada dalam alam ketidaksadaran (
unconsciousness). Sementara bagi paham behaviorisme, perilaku manusia mengacu
pada prinsip he donisme, yaitu keinginan untuk memperoleh kesenangan 52 Dr.
Mochlasin, M.Ag dan menghindari hal-hal yang tidak mengenakkan.
Dalam pan- dangan psikologi humanistik, motivasi utama manusia untuk ber tindak
adalah aktualisasi diri ( self-actualization ) dan dalam diri manusia ada potensi sifat baik
dan luhur.20 Sedangkan dalam pandangan Agama Islam, motivasi utama tindakan
manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. 21 Tepatnya, membicarakan motif
religius dalam perilaku se se- orang adalah kajian pada wilayah the consequential
dimension atau tindakan nyata yang terlihat dalam perilaku itu sendiri. Se hingga
seorang yang religius, orientasi hidupnya tidak parsial tetapi integral termasuk dalam
melakukan aktivitas ekonomi.
Religius motive (motif religious) dalam penelitian ini, dimak- sudkan sebagai kajian pada
dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang didorong oleh ajaran
agamanya di dalam kehidupan kesehariannya (Religious effect/the consequential
dimension). Motif religius tersebut dapat diukur dengan bebe rapa indikator berikut
ini:22 a. Seseorang yang memiliki tujuan beribadah hanya kepada Allah SWT. b.
Seseorang yang menekankan pencapaian makna hidup (the will to meaning). c.
Seseorang yang selalu berorientasi menggapai kebahagiaan sejati (falah). d. Seseorang
yang menekankan terhadap pencapaian ridha Allah. 20 Baharuddin, Paradigma Psikologi
Islami: Studi tentang Elemen Psikologi dari Alquran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004),
10-15. 21 QS. Ad-Dzariyat: 61.
22 Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami: …., 314-15. Monzer Khaf, The Islamic
Economy of the Functioning of the Islamic Economic System (Ekonomi Islam: Telaah
Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam) , alih bahasa Machnun Husen
(Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1995), Khan, M. Fahim, Essays in Islamic Economic, ( United
Kingdom: The Islamic Foundation, 1995).
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta dan Bank
Indonesia, Ekonomi Islam PT Persada, 2008). 53 Consumer Behavior Perspektif Ekonomi
Islam e. Seseorang yang berupaya memperoleh berkah yang melim- pah. f. Seseorang
yang berupaya memperoleh kesejahteraan dalam hidup. g. Seseorang yang berupaya
menjaga keseimbangan hidup dunia dan akhirat. h.
Seseorang yang mengedepankan kemaslahatan di dunia dan akhirat. 54 Dr. Mochlasin,
M.Ag A. PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Salah satu tantangan terbesar dalam dunia bisnis di era global yang penuh kompetisi ini
termasuk perbankan syariah adalah menciptakan dan mempertahankan pelanggan yang
puas. Dalam dunia manajemen pemasaran, kini tengah terjadi shifting paradigm yang
cukup radikal.
Pemasaran berarti pemuasan akan kebutuhan konsumen (consumer) atau pelanggan
(customer). Ke- puasan (satisfaction) pelanggan diharapkan akan memun culkan
kepercayaan ( trust) yang pada akhirnya dapat mencipta kan pelanggan loyal. Situasi
demikian mendorong semakin banyak- nya pemasar yang berupaya meningkatkan
pemahaman tentang perilaku konsumen sehingga dapat memuaskannya.1
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang di- dapatkan seseorang dari
membandingkan antara kinerja (hasil) produk ( percieved performance ) yang
dipersepsikan ekspektasi- nya.2 Untuk dapat mengetahui kepuasan pelanggan atau
nasabah, maka perusahaan harus memahami nilai pelanggan ( customer value ). dan
mendefinisikan customer value se- bagai perbedaan antara nilai yang didapatkan oleh
konsumen dengan nilai yang diharapkan ( expectation) oleh penawaran 1 Tjiptono dan
Diana, Pelanggan Puas? Tak Cukup (Yogyakarta: Andi, 2015), 3. 2 R.L. Oliver, „Customer
Satisfaction Research‟, in R. Grover and M. Vriens (ed.), Handbook of Marketing Research
( CA: Sage Publication, 2006): 569-587.
BAB IV CONSUMER OF ISLAMIC BANKING DALAM RISET KONTEMPORER 55 Consumer
Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer pasar.3 Dalam pandangan Sweeney dan
Soutar, dimensi nilai terdiri empat aspek utama emotional value , social value quality
(performance value) dan price (value of money) .4 Menurut Kotler, ke- puasan atas
penggunaan produk atau jasa akan memperkuat sikap dan mempertinggi probabilitas
pembelian kembali.5
Penelitian tentang kepuasan terhadap perbankan Islam telah banyak dilakukan, di
antaranya oleh Cheriyah, Sulistyowati, Cornelia, Viverita dengan responden nasabah
bank syariah.6 Pe- nelitian Amin, Isa dan Fontaine 7 dengan objek penelitian nasabah
bank Islam di Malaysia juga menyimpulkan terdapat hubung- an antara nasabah
keinginan perilaku.
Penelitian Afiff dan Astuti 8 dengan responden nasabah bank syariah di Indonesia juga
menyimpulkan adanya hubungan signifikan kepuasan keinginan 9 Ada- nya pengaruh
hubungan kepuasan terhadap loyalitas keinginan berperilaku juga didukung oleh
penelitian Zeng, Hu dan Yang. 10 3 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing
Management (14 ed.), (New Jersey: Pearson Education, Inc, 2012), 124. 4 J.C. Sweeney,.
and G.N.
Soutar, “Consumer Perceived Value: The Develop- ment of A Multiple item Scale,”
Journal of Retailing, Vol. 77, No. 2, 2001: 203-220. 5 Philip Kotler, Marketing
Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control. Ninth Edition, (New
York: Prentice-Hall, 1997), 172. 6 Yayah Cheriyah, Widya Sulistyowati, Ade D Cornelia
dan Viverita, “Factors Affecting Customers‟ Satisfaction and Perception: Case Study of
Islamic Banks‟ Service Quality,” Asean Marketing Journal, Vol.Ii No. 1, June 2010.
7 Muslim Amin, Zaidi Isa dan Rodrigue Fontaine, “ The Role Of Customer Satisfaction In
Enhancing Customer Loyalty In Malaysian Islamic Banks,” The Service Industries Journal,
September (2010): 1519-1532. 8 Zakaria dan Dewi The of Di mension on Customer Value
to Investigate the Relationship of Customer Value, Customer Satisfaction and Behavior
Intention on Islamic Banks Saving Products in Indonesia, ASEAN Marketing Journal, Vol.
1, No. 1, June 2009. 9 Afiff dan Astuti, The Addition of Spiritual Dimension …..
10 Zeng Fue, Zuohao HU dan Rong Chen Zhilin Yang. “Determinants of Online Service
Satisfaction and their Impacts on Behavioural Intention,” Total Quality Mana gement 20,
no. 9 (2009): 953-969. 56 Dr. Mochlasin, M.Ag B.
PENGARUH CUSTOMER TRUST TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Konsumen atau
pelanggan memiliki persepsi sendiri-sen- diri tentang kepercayaan ( trust) terhadap
perusahaan termasuk dalam dunia perbankan syariah. Kepercayaan konsumen atau pe
langgan dapat membentuk tiga bentuk yaitu kepercayaan atri- but-manfaat (
object-atribut beliefs), kepercayaan manfaat-atribut ( attribute-benefit ) dan manfaat
objek ( object-benefit ).11 Menurut model keputusan J. Paul Peter dan Jerry C.
Olson, pe- ngetahuan, makna dan kepercayaan dapat mempe nga ruhi pe - rilaku
seorang konsumen. Penelitian oleh Usman menyimpulkan bahwa nasabah bank syariah
dalam menggunakan produk perbankan juga dipe- ngaruhi oleh kepercayaan yang
dimilikinya.12 Responden dalam penelitian tersebut adalah nasabah bank syariah,
nasabah bank konvensionl dan nasabah keduanya.
Rahmawati juga menyim- pulkan kepercayaan berpengaruh ter hadap keinginan untuk
menggunakan jasa perbankan syariah di Indonesia.13 C. PENGARUH RELIGIOUS MOTIVE
TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Dalam pandangan Schiffman dan Kanuk, individu
secara sadar maupun tanpa sadar berjuang untuk mengurangi kete- gangan ini melalui
perilaku diharapkan akan memenuhi ke- butuh an dengan demikian akan membebaskan
dari tekanan yang dirasakan.
Tujuan tertentu yang mereka pilih dan pola tin dakan 11 Mowen dan Minor, Perilaku
Konsumen (Consumer Behavior), 312-313. 12 Hardius Usman, ” Customers Trust on
Islamic Banks in Indonesia,” The Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2
No.1, (2015): 5-13. 13 Anita Rahmawaty, “Model Perilaku Penerimaan Teknologi
Informasi Nasabah Perbankan Syari‟ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. 57 Consumer Of Islamic Banking dalam Riset
Kontemporer yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut meru pa- kan hasil
dari pemikiran dan proses belajar individu. 14 Karena dorongan itu didasarkan pada
nilai-nilai dan pemahaman ke- agamaan, maka motivasi ini disebut sebagai motif
religius (motif agama).
Monzer Kahf berpendapat bahwa agama memiliki pe - ran penting dalam
mempengaruhi perilaku konsumen. Berdas - arkan pijakan nilai-nilai Islam, Kahf
menggagas apa yang dise - but dengan Islamic behavior cunsumer. 15 Beberapa
penelitian tentang pengaruh motif agama ter- hadap perilaku konsumen telah banyak
dilakukan di antara nya dilakukan oleh Mamman dan Ogunbado dengan objek pene liti-
an nasabah bank Islam di Nigeria menyimpulkan bahwa agama berpengaruh terhadap
keinginan berperilaku nasabah.
Se lanjut- nya penelitian oleh Reni dan Hayati Ahmad, 16 Asraf17 dan Rivai dkk18
dengan responden nasabah bank syariah di Indo nesia me - nyimpulkan bahwa agama
berpengaruh terhadap keinginan menggunakan perbankan syariah. Selanjutnya pene
litian Haque 19 dengan responden nasabah bank Islam di Malaysia, me nyim - pulkan
bahwa agama berpengaruh signifikan ter hadap ke inia menggunakan bank Islam.
Penelitian dengan kesim pulan yang sama juga telah dilakukan oleh Hasan, Subhani dan
Osman 20 dengan responden nasabah muslim di Bank Islam Pakistan.
14 Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour, 72. 15 Kahf, The Demand Side of…., 2-7.
16 Andi Reni, Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In Intention
To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal
of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.
17 Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel
Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62 18 Harif
Amali Rivai, Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa
Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional , Laporan penelitian kerja sama Bank
Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas (2008).
19 Ahsanul Haque, “Islamic Banking in Malaysia: A Study of Attitudinal Differences of
Malaysian Customers,” European Journal of Economics, Finance and Administrative
Sciences, vol. 18, no.1 (2010): 7-18. 20 Syed Akif Hasan, Muhammad Imtiaz Subhani, dan
Osman, “Consumer Criteria for the Selection of an Islamic Bank: Evidence from Pakistan
,” International Research Journal of Finance and Economics (IRJFE), vol. 94 (2012):
114-124. 58 Dr. Mochlasin, M.Ag D.
PENGARUH PENGETAHUAN FATWA HARAM BUNGA BANK TERHADAP BEHAVIORAL
INTENTION Pengetahuan fatwa haram bunga bank adalah tingkatan infor masi yang
dimiliki nasabah mengenai berbagai macam pro - duk dan jasa, serta pengetahuan
lainnya yang dimiliki nasabah yang berkaitan dengan fatwa haram bunga bank pada
perban - kan syariah. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Peter dan Ol - son,
pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku konsumen ter- masuk keputusan terakhir
untuk menggunakan atau menolak.
Terdapat beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa pe- ngetahuan
mempengaruhi perilaku nasabah seperti dilakukan oleh Reni dan Hayati Ahmad, 21
Wahyuni.22 Sedangkan peneliti- an yang menyimpulkan bahwa fatwa haram bunga
berpenga- ruh nifikan perilaku adalah 23, Haryadi24 dan Hendrawan.25 1. Peran
pengetahuan fatwa haram terhadap hubungan customer satisfaction dengan behavioral
intention nasabah Muslim Dalam teori customer value, terdapat unsur emosional yang
dapat memberikan kepuasan nasabah. Unsur emosi bisa juga di- maknai sebagai
kepuasan agama.
Berdasarkan pijakan nilai-nilai Islam, Kahf berpendapat bahwa agama memiliki peran
penting 21 Reni “Application Theory Action Intention…137 – 148. 22 Salamah Wahyuni,
“Moslem Community Behavior in The Conduct of Islamic Bank: The Moderation Role of
Knowledge and Pricing”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol. 57 Oktober
(2012): 290-298.
23 Khusnul Khatimah, “Sikap Pengusaha Muhammadiyah terhadap fatwa Majlis Tarjih
tentang Haramnya Bunga Bank (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten
Wonosobo),” Jurnal Tajdida. Vol. 10, No. 1, Juni (2011): 40-58. 24 Haryadi. “Persepsi
Masyarakat terhadap Perbankan Syariah”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 7, no. 2
(2007): 189-204.
25 Heru Hendrawan, “Analisis Perilaku nasabah Tabungan Bank ABC Cabang Tebet
setelah Fatwa MUI Mengenai Bunga Bank,” Thesis, Program Studi Manajemen dan Bisnis
IPB, 2004. 59 Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer dalam
mempengaruhi perilaku konsumen.26 Pengetahuan fatwa haram bunga bank oleh MUI
dipandang sebagai pemahaman praktis dalam memahami produk-produk pada
perbankan sya - riah sesuai ajaran Islam.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan, adanya pe- ngaruh pengetahuan fatwa
haram bunga terhadap terhadap pe rilaku konsumen maupun nasabah meskipun tidak
secara langsung. Penelitian tentang topic ini dilakukan oleh Ziyad ,27 salah satu
temuannya adalah secara keseluruhan terdapat per - bedaan positif kinerja keuangan
bank Muamalat sebelum dan sesudah adanyan fatwa MUI.
Dengan demikian, fatwa haram bunga bank dalam porsi tertentu telah mempengaruhi
perilaku nasabah sehingga kinerja perbankan syariah meningkat. Sedangkan penelitian
yang membahas pengetahuan fatwa haram bunga bank yang memoderasi terhadap
perilaku nasabah tidak ditemukan. Namuni terdapat penelitian pengaruh fatwa haram
sebagai variabel moderator terhadap perilaku organisasi sebagaimana dilakukan oleh
Muiszudin.
28 Salah satu kesimpu - lan dalam penelitian ini, menyatakan bahwa pengetahuan fatwa
haram bunga bank memperkuat hubungan antara budaya dan ketaatan organisasi. 2.
Peran pengetahuan fatwa haram terhadap hubungan customer trust dengan behavioral
intention Menurut Mayer, kepercayaan sebagai keinginan suatu pihak untuk menjadi
pasrah atau menerima tindakan dari pihak 26 Monzer Kahf, The Islamic Economy of the
Functioning of the Islamic Economic System ( Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap
Fungsi Sistem Ekonomi Islam) . alih bahasa Machnun Husen (Yogyakarta; Pustaka
Pelajar, 1995).
27 Muhammad Ziyad, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat
sebelum dan sesudah terbitnya Fatwa Haram Bunga Perbankan oleh MUI,” Jurnal
Manajemen dan Akuntans, vol. 2, N o. 1 (2010). 28 Muiszudin, “Perilaku Konsumen
Perbankan Syariah; Interaksi antara Budaya, Manajemen, Komitmen, dan Pengetahuan
Fatwa terhadap Ketaatan Organi sasional Muhammadiyah di Provinsi Kalimantan Barat,”
Disertasi, Universitas Andalas, 2015. 60 Dr. Mochlasin, M.Ag lain berdasarkan
pengharapan bahwa pihak lain tersebut akan me la kukan sesuatu tindakan tertentu
yang penting bagi pihak yang memberikan kepercayaan, terhadap kemampuan me-
monitor atau mengendalikan pihak lain. 29 Menurut Anderson dan Narus, kepercayaan
adalah keinginan untuk bergantung pada partner kerjasama yang telah diyakini.
30 Dalam perspektif pe rilaku konsumen Islam, kepercayaan tidak hanya berkaitan
dengan fisik seperti layanan, keuntungan dan lainlain, ke per ca yaan juga menyangkut
emosi keagamaan. Penelitian Khatimah 31 menyimpulkan bahwa fatwa MUI tentang
fatwa haram bunga bank telah memberikan keyakinan kepada masya rakat terhadap
perbankan syariah.
Tidak ditemukan penelitin yang menempatkan pengeta- huan fatwa haram bunga bank
sebagai moderating variable untuk mengukur pengaruhnya antara hubungan
kepercayaan dan ke- inginan menggunakan perbankan syariah. Namun penelitian
Muiszudin yang menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank
memperkuat hubungan antara budaya dan ketaatan organisasi, setidaknya dapat
dijadikan pijakan untuk mengukur bahwa varibel ini dapat memberikan pengaruh
terhadap perilaku. 3.
Peran pengetahuan fatwa haram terhadap hubungan religious motive dengan
behavioral intention nasabah Muslim Berdasarkan pijakan nilai-nilai Islam, Kahf
berpendapat bahwa agama memiliki peran penting dalam mempengaruhi pe - rilaku
konsumen. Pengetahuan fatwa haram bunga bank oleh 29 R.C. Mayer, J.H. Davis dan
F.D. Schoorman, “An Integratif Model of Organizational Trust,” Akademi Management
Review, vol. 30, no. 3 (1995): 709-734. 30 James C.
Anderson dan James A Narus, A Model of Distributor Firm and Manufacturer Firm
Working Patnership, Journal of Marketing, vo, 54 (1990), 42-58. 31 Khusnul Khatimah,
“Sikap Pengusaha Muhammadiyah terhadap fatwa Majlis Tarjih tentang Haramnya
Bunga Bank (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo),” Jurnal
Tajdida. Vol. 10, No. 1, Juni (2011): 40-58.
61 Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer MUI dipandang sebagai
pemahaman kognitif dalam memahami hukum Islam. Bebeberapa penelitian terdahulu
seperti dilaku - kan oleh Ziyad dan Khatimah menunjukkan, bahwa terdapat pengaruh
fatwa haram terhadap perilaku nasabah bank syariah. Pengetahuan fatwa haram bunga
bank merupakan salah satu aspek beragama dalam diri seseorang pada intellectual
dimention sebagaimana dirumuskan oleh Glock dan Stark.
32 Sedangkan motif agama dalam penelitian ini lebih pada aspek keyakinan. Terbitnya
fatwa haram bunga bank dalam kurun waktu yang cukup lama, seharusnya masyarakat
sudah teredukasi dan memiliki pe ngetahuan yang mencukupi sehingga dapat
mendukung tentang keyakinan keharaman bunga bank.
Penelitian terdahulu variabel pengetahuan fatwa sebagai moderating varibale untuk
memprediksi perilaku nasabah sejauh ini belum ditemukan. Namun penelitian terdahulu
oleh Muiszudin yang menya - takan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank
memperku - at hubungan antara budaya dan ketaatan organisasi, setidaknya dapat
dijadikan pijakan untuk mengukur bahwa varibel ini da - pat memberikan pengaruh
terhadap perilaku. 4.
Pengaruh behavioral intention terhadap actual use Dalam teori of reasoned action (TRA)
dan teori of planned behavior (TPB) yang diinisiasi dan dikembangkan Icek Ajzen dan
Fishbein Martin, 33 serta technology of acceptance model (TAM) yang dikembangkan
oleh M. Davis, menyatakan bahwa ke inginan berperilaku ( behavioral intention )
berpengaruh terhadap peng- guna an sebenarnya ( actual use ).34 Meskipun TAM
digunakan 32 Djamaludin Ancok dan Fuat Nasori Suroso.
Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem, Psikologi, Cetakan VII (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008), 77. 33 Icek Ajzen dan Martin Fishbein, Understanding Attitudes
and Predicing Social Behavior, Engliwood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., (1980). Icek Ajzen
secara khusus menulis tentang “The Theory of Planned Behavior dalam Icek Ajzen,” The
Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decission Processes ,
vol. 50, (1991), 179-211. 34 M. Davis, A Technology of Acceptance Model for Empirically
Testing New-end 62 Dr. Mochlasin, M.Ag dalam penerimaan teknologi, tetapi secara
umum model ini dapat digunakan dalam penerimaan suatu produk atau jasa di
perbankan.
Penelitian tentang pengaruh behavioral intention terhadap actual use telah banyak
dilakukan di antaranya oleh Amelia dan Ronald. Variabel dalam penelitian ini adalah
personal innovativeness, social influence , compability, behavioral intention dan actual
usage. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa personal innovativeness, influence dan
compability berpengaruh ter- hadap behavioral intention serta behavioral intention
berpengaruh terhadap actual use.35 Secara lebih khusus dengan topik hubung- an
nasabah dengan keinginan menggunakan jasa perbankan syariah telah dilakukan Lajuni,
Ming dan Yusman 36 yang me- nyimpulkan signifikansi keinginan dengan penggunaan
sebenarnya pada nasabah muslim di per- bankan Islam Malaysia.
Selanjutnya penelitian oleh Rusydi yang bahwa berpengaruh terhadap penerimaan
produk perbankan syariah. 37 Penelitian Rahmawati juga menyimpulkan bahwa
keiinginan berperilaku berpengaruh terhadap pengginaan sebenarnya di perbankan
syariah, meski- pun dalam kasus penggunaan IT.38 User Information System: Theory
and Result (Massachusetts, USA: Sloan School of Management, Massachusets Institute
of Technology, 1986. 35 Amelia, dan Ronald.
Influncing Banking‟s Actual Usage,” Europen Journal of Business and Management , 7,
No. 3 (2015): 141-150. 36 Lajuni, Ming, Yusman, “Intention to Use Islamic Banking
Products and Its Determinants,” International Journal of Economics and Financial,
Januari 2017. 37 M. Rusydi, “Syariah Compliance dalam Penerimaan Produk Perbankan
Syariah: Aplikasi Theory of Planned Behavior,” Disertasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2011.
38 Anita Rahmawaty, “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi Nasabah
Perbankan Syari‟ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2012. 63 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah A. KEMUNCULAN DAN
PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH Kemunculan Islamic banking diinspirasi oleh
perlunya sistem keuangan alternatif, yaitu sistem keuangan berdasarkan prinsip syariah.
Sistem keuangan alternatif ini diharapkan mampu membangun disiplin sekaligus
mendorong untuk terpenuhinya regulasi dan supervisi yang prudensial pada industri
perbankan. Fenomena ini kemudian menginspirasi berdirinya bank Islam dalam jumlah
yang banyak di penjuru dunia sepanjang 30 tahun terakhir.1 Dorongan juga muncul
secara internal, yaitu kesadaran (awareness) yang tinggi dan massif di kalangan umat
Islam untuk bertransaksi, berinvestasi, dan memenuhi kebutuhan hidupnya selaras
dengan prinsip-prinsip syariah (sharia compliance).2
Arah perubahan itu juga menghembus ke Indonesia dengan munculnya b erbagai
lembaga keuangan syariah seperti perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal
syariah, reksadana syariah, dan sukuk korporasi atau negara. Di Indonesia
perkembangan perbankan syariah telah me- masuki usia ke 25 tahun. 3 Meskipun dapat
dikatakan terlambat 1 Chapra M.
Umer & Habib Ahmed, Corporate Governance in Islamic Financial Institution, (Jeddah:
Ocasional Paper IDB, 2002), 1. 2 Rahmat Hidayat, “Pengarusutamaan Ekonomi Syariah,”
Republika, Rabu, 8 Agustus 2014, 6. 3 Di Indonesia Bank Syariah yang pertama berdiri
adalah PT. Bank Muamalat, Tbk, yang didirikan pada tahun 1412H bertepatan tahun
1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia.
Secara resmi beroperasi BAB V PERBANKAN SYARIAH DAN FENOMENA FATWA HARAM
BUNGA BANK 64 Dr. Mochlasin, M.Ag dibandingkan dengan negara-negara Muslim
lainnya, tetapi perkembangannya cukup pesat. 4 Meskipun kecil dibandingkan market
share (pangsa pasar) perbankan konvensional, tetapi di- tilik dari pertambahan aset
dapat dikatakan akseleratif.
5 Tinggi- nya pertumbuhan aset tersebut tidak terlepas dari tingginya pertumbuhan
dana pihak ketiga pada sisi pasiva dan pertum- buhan penyaluran dana pada sisi aktiva.
Seiring dengan perkem- bangan share tersebut, terjadi kenaikan aset perbankan syariah
(BUS dan UUS) sebesar 18,49 persen (YOY), yaitu dari Rp272,6 triliun (Juli 2015) menjadi
Rp306,225 triliun (Juli 2016).
Kenaikan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya penghimpun- an dana pihak
ketiga sebesar 12,54 persen (YOY), yaitu dari Rp216 triliun (Juli 2015) menjadi Rp243
triliun (Juli 2016) yang selanjutnya telah mendorong penyaluran pembiayaan tumbuh
sebesar 7,47 persen (YOY), dari Rp204,8 triliun (Juli 2015) menjadi Rp220,1 triliun (Juli
2016).6
Berdasarkan data statistik yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memasuki 2017,
saat ini tercatat 199 pelaku di pada tanggal 27 Syawal 1412H bertepatan tanggal 1 Mei
1992 dengan dukungan eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan
beberapa pengusaha Muslim serta partisipasi masyarakat, terbukti dari dokumen
pendirian saham perseroan senilai Rh. 84 Milyar pada saat penandatanganan akta
pendirian.
4 Adiwarman A Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan , (Jakarta: Rajawali Press,
2010), 25. Pada level dunia Bank Islam pertama didirikan di Mesir dengan nama
Mit-Ghamr Islamic Saving Bank yang didirikan oleh Ahmad El-Najjar pada awal tahun
1960, menyusul Dubai Islamic Bank 91975), Faisal of Islamic Bank of Sudan (1977),
Kuwait Finance House (1977), Dar al-Mal al-Islami (1981), Bank Islam Malaysia Berhad
(1983) selengkapnya lihat dalam Mohd Daaud Bakar dan Engku Rabiah Adawiyah Engku
Ali (ed.), Essential Reading in Islamic Finance (Kualalumpur: CERT Publication Sdn. Bhd.,
2011), 68.
5 Market share adalah bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dan seluruh
potensi jual, bisanya ditunjukkan dalam prosentase. Lihat dalam www.
mediabpr.com/kamus-bisnis, diakses tanggal 6 September 2014. 6 Dari sisi kualitas
pembiayaan, NPF mengalami penurunan (YOY) dari 4,89 persen 2015) 4,81 (Juli
Sementara yang tercermin dari rasio ROA meningkat dari 0,91 persen (Juli 2015)
menjadi 1,06 persen (Juli 2016). Sedangkan rasio BOPO membaik dari 94,19 persen (Juli
2015) menjadi 92,78 persen (Juli 2016).
Selain itu, terjadi peningkatan kecukupan permodalan perbankan syariah yang tercermin
dari kenaikan rasio CAR, yaitu dari 14,47 persen (Juli 2015) menjadi 14,86 persen (Juli
2016). Selengkapnya dalam http://www.suara. com/bisnis/, diakses tanggal 2 Februari
2017. 65 Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer industri perbankan
syariah dengan perincian 13 Bank Umum Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS),
dan 165 Bank Pem biayaan Rakyat Syariah (BPRS). Jaringan kantor yang di- miliki oleh
bank syariah sudah menembus angka 2.129 kantor yang tersebar di 33 propinsi, jumlah
ATM 3.734 dengan total pekerja sebanyak 54.923 orang.
Sementara aset yang dimiliki bank syariah sampai saat ini mencapai 306.225 triliun. 7
Dengan marak nya perbankan syariah, kompetisi tidak hanya head to head dengan
perbankan konvensional, tetapi juga persaingan internal antarperbankan syariah.
Sebagai new comer, perbankan syariah telah mengalami perkembangan yang cukup
menggembirakan, terutama setelah muncul fatwa haram bunga bank yang telah
digelorakan hampir dua belas tahun oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
melalui keputusan Nomor 1 tahun 2004 tentang Hukum Bunga (Interest/Faedah)
tertanggal 24 Januari 2004. 8 Keputusan ini didasarkan pada Ijtima Ulama Komisi Fatwa
se-Indonesia tanggal 22 Syawal 1424 H bertepatan dengan tanggal 16 Desember 2003.
Fatwa sejenis juga dikeluarkan oleh organisasi Islam Muhammadiyah melalui Fatwa
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan pusat Muhammadiyah No. 8 Tahun 2006 tertanggal
27 Juni 2006. 9 Pada mulanya fatwa MUI tersebut menimbulkan pro dan kontra, baik di
kalangan perbankan, pemilik modal, ekonom dan cendekiawan Muslim.
Karena munculnya fatwa itu dikhawatirkan akan memicu penarikan besar-besaran ( rush)
di bank konvensional. Kekhawatiran itu memang terbukti dengan munculnya fenomena
pengalihan dana pihak ketiga (DPK) dari 7 Statistik Perbankan Syariah 2016 dalam
www.ojk.go.id. 8 Pernyataan keharaman terdapat pada keputusan poin ketiga nomor 1,
bahwa untuk wilayah yang sudah ada kantor atau jaringan lembaga Keuangan Syariah
dan mudah dijangkau, maka tidak boleh melakukan transaksi yang didasarkan
perhitungan bunga.
9 Pernyataan keharaman terletak pada keputusan poin ketiga bahwa bunga (interest)
adalah riba. 66 Dr. Mochlasin, M.Ag konvensional ke bank syariah, meskipun tidak
sampai menim- bulkan rush. Sejak itu banyak bank konvensional yang membuka bank
syariah dan membuka kantor cabang di beberapa daerah.
Munculnya kekhawatiran tersebut sangat wajar dan rasional, mengingat Indonesia yang
total penduduknya saat ini diper kira- kan berjumlah sekitar 252.124.458 juta orang, 10
sekitar 87,18% atau setara dengan 207.176.162 adalah Muslim. 11 Tidak hanya jumlah
yang menjadi penanda, tetapi karakter Muslim Indo- nesia adalah masyarakat religius
secara emosional.
Hal itu di- tandai dengan tingginya semangat membela kehormatan dan ketaatan
terhadap para ulama. Peristiwa Aksi damai Bela Islam (ABI) atau Gerakan Nasional
Pembela Fatwa (GNPF) MUI yang dikenal dengan aksi 212 telah menguatkan asumsi
tesebut, bahwa ulama begitu ditaati tidak hanya pada level bawah tetapi juga level
masyarakat menengah secara ekonomi.
Bahkan Indonesia menjadi negara Muslim terbesar dunia, jumlah itu setara dengan 20
negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Mesir, Bahrain dan lain-lain. Namun
jumlah penduduk itu baru sebatas potensi belum menjadi realitas bagi perbankan
syariah, setidaknya dengan melihat market share sebagai indikatornya. Hasil survei
Kuwait Finance House Research menyimpulkan, bahwa Malaysia menduduki peringkat
pertama dalam perekonomian Islamnya disusul Emirat Arab dan Bahrain, sementara
Indonesia tidak masuk dalam 20 besar.12 Padahal bila keuangan keluarga Muslim yang
berjumlah puluhan juta meng- gunakan jasa perbankan syariah dalam menyimpan,
menyalurkan maupun memanfaatkan pembiayan untuk kebutuhan konsumtif 10 Jumlah
ini merupakan perkiraan dari sensus penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) yang menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 orang
sebagaimana dilaporkan dalam www.bps.go.id, diakses tanggal 3 September 2014.
Dengan memperhatikan pada data pertumbuhan yang dikeluarkan Bank Dunia sebesar
1.49% per tahun, maka pada tahun 2014 penduduk Indonesia berjumlah sekitar
252.124.458 orang. 11 www.id.m.wikipedia.org, diakses tangal 3 September 2014. 12
Republika, 29 Agustus 2014, 15. 67 Consumer Of Islamic Banking dalam Riset
Kontemporer maupun produktif, maka akan berdampak pada market share yang
dahsyat bagi perbankan syariah di tanah air.
Berdasarkan data yang ada hingga Juli 2016, aset perbankan syariah kurang lebih Rp
306,225 triliun. Pangsa pasarnya sudah mencapai 4,93 persen dari total perbankan
nasional. Sementara untuk pembiayaan syariah telah mencapai Rp 23,5 triliun atau 5,5
persen. Khusus untuk sukuk negara, pemerintah telah me- nerbitkan hampir Rp 179
triliun atau 10 pe rsen dari total yang dimiliki pemerintah.
Berdasarkan angka di atas, menurut Kepala Eksekutif Pengawasan Non Bank Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani, bahwa perbankan syariah belum mencapai skala
ekonomi efisiensi Untuk kondisi pangsa pasar perbankan syariah harus mencapai 15%.
Padahal untuk mencapai hampir 5% saja membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.
Perkembangan ini mengindikasikan bahwa perbankan syariah akan kesulitan mengejar
pangsa pasar perbankan kon- vensional.13 Kondisi terkini market share perbankan
syariah dapat dilihat dalam gambar berikut ini: Sumber: www.ojk.go.id, 2016 Gambar 1.1
Pangsa Pasar Bank Syariah 13 Ichsan Emrald Alamsyah, “Pangsa Pasar Syariah Harus 15
Persen,” Republika, Kamis, 14 Agustus 2014, 18. 68 Dr. Mochlasin, M.Ag B. DAMPAK
FATWA HARAM BUNGAN BANK TER- HADAP MARKET SHARE Setelah diterbitkan fatwa
haram bunga bank, tren market share perbankan syariah di Indonesia cenderung naik.
Pada tahun 2004 saat diterbitkan keputusan fatwa, market share per bankan syariah
terhadap total aset perbankan nasional sebesar 1,2%, pada tahun 2005 berikutnya naik
menjadi 1.6%. Pada tahun 2005 di targetkan market share bank syariah menjadi 9.1%
pada tahun 20011, harapan itu ternyata tidak terjadi sampai memasuki tahun 2014.
Sampai memasuki tahun 2017, market share meningkat setelah BPD NTB menjadi bank
syariah menjadi 5.3%. Berikut per kem bangan market share perbankan syariah sejak
tahun 2000 sampai 2017.14 Sumber: Laporan OJK Tahun 2017 dan sumber lainnya
dengan penyesuaian Gambar 1.2
Perkembangan Market Share Berdasarkan grafik di atas, terjadi kenaikan pangsa pasar
bagi perbankan syariah meskipun tidak spektakuler. Untuk melihat perkembangan suatu
perusahaan termasuk perbankan syariah di masa mendatang, salah satu cara yang bisa
digunakan adalah memahami perilaku nasabah dengan menganalisa behavioral 14
Diolah dari laporan Statistika Bank Indonesia dan OJK serta berbagai sumber lainnya.
69 Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer intention (keinginan
berperilaku) mereka. Pengukuran keingin- an berperilaku dapat menjadi indikator
terbaik saat ini dalam memprediksi perilaku nasabah untuk tetap bersama atau akan
meninggalkannya. Keinginan berperilaku juga dapat dipandang sebagai sinyal
keberhasilan atau kegagalan perbankan syariah dalam mempertahankan nasabahnya di
masa yang akan datang.
15 Rendahnya pangsa pasar perbankan syariah, diduga akibat ke- inginan menjadi
nasabah di perbankan syariah juga rendah. Dalam teori consumer behavior , konsumen
atau nasabah dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memanfaatkan jasa
tertentu dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu faktor bauran pe- masaran, psikologi,
sosial budaya dan situasional.16 Secara lebih detail, faktor-faktor tersebut terbagi dalam
dua kategori yaitu eksternal dan internal.
Faktor bauran pemasaran (produk, pro- mosi, harga dan saluran distribusi),
sosial-budaya dan situasio- nal adalah kategori eksternal. Sedangkan faktor internal
secara hierar kis meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian dan sikap.17
Hasil penelitian terdahulu menunjukkan, bahwa perilaku dan keinginan konsumen
dipengaruhi banyak faktor seperti du kungan pemerintah, pengaruh sosial, kredibilitas
bank, ke- rahasiaan bank, kualitas layanan, kepuasan nasabah, keper- cayaan,
pengetahuan, norma subjektif, citra dan reputasi bank, motif agama, keuntungan,
kemanfaatan, produk bank, lokasi, fatwa MUI, persepsi adanya kemudahan dan loyalitas
nasabah.
Menurut penelitian Idris, Salleh, Ahmad, Ismail dan Yazid dengan responden nasabah
bank Islam di Johor Malaysia,18 menyatakan 15 Zeithaml Berry dan Parasuraman,
Service Marketing, Fourth edition (Prentice Hall: Exclusive right by Mc Graw-Hill, 2006).
16 Erna Ferrinadewi dan Didit Darmawan, Perilaku Konsumen: Analisis Model Keputusan,
(Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2004), 19.
17 Leon G Schiffman and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour , Seventh Edition
(New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), 8-9. 18 Nur Idris, Atika Norliyana “Determinants
Intention To Use Islamic Banking Products among Malay Muslims: A Case Study 70 Dr.
Mochlasin, M.Ag bahwa kepuasan nasabah berpengaruh terhadap keinginann nasabah
di Bank Islam.
Penelitian oleh Usman, menyimpulkan bahwa nasabah bank syariah dalam
menggunakan produk per- bankan syariah juga dipengaruhi oleh kepercayaan yang di-
milikinya.19 Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Mamman dan Ogunbado dengan
objek penelitian nasabah bank Islam di Negeria menyimpulkan bahwa agama
berpengaruh terhadap keinginan berperilaku nasabah.
Selanjutnya penelitian oleh Reni dan Hayati Ahmad,20 Asraf21 dan Rivai dkk22 dengan
responden nasabah bank syariah di Indonesia menyimpulkan bahwa agama
berpengaruh terhadap keinginan menggunakan perbankan syariah. Terdapat beberapa
penelitian yang menyimpulkan bahwa pengetahuan mempengaruhi perilaku nasabah
seperti dilakukan oleh Reni dan Hayati Ahmad.
23 Sedangkan penelitian yang se- cara khusus membahas pengaruh pengetahuan fatwa
haram bunga bank terhadap perilaku dilakukan oleh Muiszudin. 24 Dalam perspektif
Islam, individu tidak hanya dipahami se bagai homo-economicus, tapi secara totalitas
dipahami sebagai homo-Islamicus.25 Dalam kerangka inilah, motif tindakan individu
Muslim tidak terlepas dari pengaruh nilai-nilai agama.
Keputusan In Johor Baharu,” The 2nd World Conference On Islamic Thought &
Civilization, 2014. 19 Hardius Usman,”Customers Trust on Islamic Banks in Indonesia,”
The Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1, (2015): 5-13. 20 Andi
Reni, Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In Intention To Use
Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal of
Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.
21 Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel
Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62 22 Harif
Amali Rivai, Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa
Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional , Laporan penelitian kerjasama Bank
Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas (2008).
23 Reni & Ahmad, “Application of Theory Reasoned Action…, 137 – 148. 24 Muiszudin,
“Perilaku Konsumen Perbankan Syariah; Interaksi antara Budaya, Manajemen, Komitmen,
dan Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional Muhammadiyah di Provinsi
Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Andalas, 2015. 25 Ahmad Saefuddin, Arus
Ekonomi,” M.
Rusli Karim, Berbagai Aspek Ekonomi Islam (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992), xxiii. 71
Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer nasabah Muslim dalam
memanfaatkan jasa perbankan syariah, tentu dalam intentitas tertentu dipengaruhi oleh
faktor ajaran agama.
Pelarangan riba dalam Islam adalah klausul agama, meski pun menimbulkan ragam
tafsir dalam implementasi dan otoritas penegakannya ketika dalam bentuk sebuah
fatwa. Pengaruh agama terhadap perilaku konsumen telah mulai menjadi perhatian para
ahli ilmu ekonomi, utamanya dalam teori perilaku konsumen. Schiffman dan Kanuk
mencontoh- kan dalam keluarga Yahudi yang berupaya mentaati peraturan tentang
makanan, hal itu dilakukan karena aturan itu dipahami sebagai suatu kewajiban agama
yang harus dilaksanakan.
Se- bagai contoh, pemunculan label halal pada Yoghurt Dannon ber- dampak pada
peningkatan penjualan di kalangan rumah tangga orang-orang Yahudi di Amerika
sebesar 25%.26 Sebagaimana paparan di atas, berdasarkan penelitian-pene- litian
terdahulu terdapat tiga faktor penting untuk mempre diksi keinginan berperilaku
nasabah di perbankan syariah, yaitu ke- puasan ( satisfaction), kepercayaan ( trust), motif
agama ( religius motive) serta pengetahuan fatwa haram bunga bank.
Kepuasan, kepercayaan dan motif agama akan ditempatkan dalam pene- litian ini
sebagai variabel dependen, sedangkan penge tahuan fatwa akan ditempatkan sebagai
moderating variable. Rendahnya keinginan sebagaimana terlihat dalam gambar 1.2 di
atas bisa diakibatkan kepuasan (satisfaction), kepercayaan (trust) dan dan motif agama
(religious motive) yang rendah pada nasabah muslim bank syariah.
Kepuasan dan kepercayaan adalah dua konsep yang saling berkaitan, bahkan menurut
kesimpulan riset Jone dan Sasser pelanggan yang benar-benar percaya adalah
pelanggan yang memang merasa sangat puas. 27 Pelanggan yang merasa puas, 26
Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour…, 388. 27 T.O and Sasser, “Why Custumer
Harvad Bussines Review, vol. 73, no. 6 (Nopember-Desember 1995): 88-99. 72 Dr.
Mochlasin, M.Ag dengan sendirinya akan merekomendasikan produk atau jasa kepada
konsumen lain dengan cara word of mouth.
Kepuasan pe- langgan itu terjadi dikarenakan perusahaan menganggap dapat
mempengaruhi ingatan dan pangsa pasar. 28 Lingkungan dan pola perilaku yang
berubah cepat, membuat marketer tidak mudah menciptakan pelanggan yang memiliki
kepercayaan tinggi terhadap perusahaan. 29 Tantangan perbankan syariah saat ini
adalah bagaimana merekrut nasabah sebanyak mungkin, ke- mudian menanamkan
kepercayaan tinggi dalam diri nasabah ter hadap produk dan layanan prima.
Dipilihnya Daerah Istimewa Yogyakarta karena provinsi ini dianggap sebagai miniatur
Indonesia dengan memperhati kan beragamnya etnis, corak keagamaan, latar belakang
sosial bu - daya dan ekonomi penduduknya. Daerah Istimewa Yogyakarta juga dikenal
sebagai kota pelajar yang salah satu cirinya memili - ki well known terhadap informasi
baru, termasuk munculnya in- formasi tentang fatwa haram bunga bank yang
dikeluarkan MUI.
Di samping itu, daerah ini menarik untuk diteliti karena per - kembangan bank syariah di
DIY cukup fenomenal dibuktikan dengan market share mencapai 7,9% melampaui
tingkat nasional yang hanya sebesar 4,86% pada tahun 2016. 30 Perkembangan ini juga
didukung dengan adanya kantor perbankan syariah di se - mua kabupaten dan kota. C.
OBYEK DAN URGENSI PENELITIAN Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel
pengetahuan fatwa haram bunga bank terhadap hubungan variabel kepuasan 28 Ove C
Hansemark dan Marie Albinson, “Customer Satisfaction and Retention: The Experience
of Individual Employees”, Manajing Service Quality Journal , 2004. 29 Jennifer Ajie dan
Hatane Semuel, “Pengaruh Satisfaction dan Trust terhadap Minat Beli Konsumen
(Purchase Intention) di Starbuck the Square Surabaya,” Jurnal Manajemen Pemasaran
Petra, Vol. 2, no. 1 (2014): 1-10. 30 http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah
diakses tanggal 10 Juni 2016.
73 Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer nasabah, kepercayaan dan
motif agama terhadap minat ber- peri laku dan pemanfaatan jasa bank syariah yang
sebenarnya. Populasi yang diteliti hanya nasabah Muslim bank syariah yang berdomisili
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ter diri dari Kota Yogyakarta, Kabupaten
Sleman.
Kabupaten Bantul, Ka bupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo. Dalam dunia
penelitian, orisinalitas ataupun keaslian pene- litian sangat diutamakan. Secara garis
besar orisinalitas atau keaslian sebuah penelitian terbagi dalam dua kategori umum,
yaitu penelitian yang memang belum diteliti atau dibahas oleh peneliti sebelumnya,
kedua melanjutkan karya penelitian sebe- lumnya tapi dengan model, pendekatan,
metode, dan variabel yang berbeda dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan
yang dirasa kurang relevan.
31 Keaslian penelitian ini terletak pada penambahan variabel motif agama untuk
mengukur atau meng- analisa perilaku nasabah khususnya minat berperilaku ( bevioral
intention) di bank syariah. Di samping itu, terdapat analisa baru tentang peran variabel
pengetahuan fatwa haram bunga bank terhadap hubungan variabel kepuasan,
kepercayaan dan motif agama terhadap minat berperilaku dengan Moderated
Regression Analysis (MRA). Dalam teori consumer behavior , dinyatakan bahwa kon
sumen bertindak atas dasar rasionalitas.
Termasuk dalam menen tu- 31 Ciri-ciri orisinalitas: 1)mengembangkan atau
berkolaborasi dalam kegiatan riset yang sedang berjalan, untuk menghasilkan hal-hal
baru; 2)mengeinterpertasi teori yang sudah ada, dalam konteks yang berbeda;
3)mendemonstrasiskan dengan menguji ide milik orang lain; 4)mengerjakan riset
empirisyang belum pernah dikerjakan sebelumnya; 5)menggunakan pendekatan
metode yang berbeda untuk menjawab masalah; 6)membuat sintesis informasi dengan
cara yang berbeda; 7) menyusun interpretasi baru dari data atau informasiyang telah
ada; 8) mengaplikasi ide yang sudah ada dilokasi yang baru; 9)mengem bang kan
perangkat atau teknik multi disiplin untuk memecahkan suatu masalah; 10)mengadakan
kajian yang belum pernah diriset sebe lum nya; 11)membuat analisis kritis terhadap hasil
riset yang belum pernah diuji ke absahan nya. Diadopsi dengan penyesuaian dari
Phillips and Pugh, How to Get a PhD (Buckingham – Philadelphia: Open University Press,
1984), 61-62.
Lihat juga dalam https://derwinirawan.wordpress.com. Diakses tanggal 29 Juli 2016. 74
Dr. Mochlasin, M.Ag kan bank pilihannya umumnya didasarkan pada faktor baur- an
pemasaran, stimuli ekonomi, sosial budaya, psiko logi dan personalitas. Dengan
penelitian ini, secara teoretik akan memunculkan teori baru dalam manajemen pema
saran per- bankan, yaitu Islamic customer behavior dengan cara penam- bahan variabel
baru yang mempengaruhi nasabah muslim yaitu variabel motif religius.
Secara lebih khusus, akan memberikan kajian baru tentang pengaruh fatwa terhadap
keinginan ber- perilaku nasabah ( behavioral intention ) perilaku sebenarnya (actual use)
dalam pemanfaatan bank syariah. Diharapkan temuan ini dapat menjadi kajian ilmiah
dalam membuat strategi manajemen pemasaran bagi perbankan syariah, khususnya di
wilayah DIY.
Manajemen pemasaran modern harus memperhatikan perilaku konsumen ( consumer
behavior ), dalam hal ini tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat berperilaku
nasabah dan pemanfaatan sebenarnya. Penelitian ini juga bisa menjadi acuan dalam
memprediksi sejauh mana perkembangan perbankan syariah, khususnya di DIY yang
me- miliki karakteristik tertentu di masa yang akan datang. Sehingga bisa menjadi
evaluasi agar di masa-masa yang akan datang per- bankan syariah mampu mengelola
industri perbankan syariah lebih kompetitif.
75 A. DATA DIRI NASABAH PERBANKAN SYARIAH 1. Usia Usia responden
dikelompokkan menjadi 10 kategori usia yaitu 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-49,
50-54, 55-59, 60-64, 65-70. Mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 25- 29
tahun sebanyak 19% atau sejumlah 87 orang, usia ter sebut menggambarkan fase
dinamis dan pencarian identitas.
Res pon- den paling sedikit berusia 60-64 sebanyak 2%, sebuah usia yang
menggambarkan fase kemapanan dan stagnan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini: Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar 4.1 Responden
Berdasarkan Usia BAB VI KARAKTERISTIK DAN RESPON NASABAH PERBANKAN
SYARIAH TERHADAP FATWA HARAM BUNGA BANK 76 Dr. Mochlasin, M.Ag 2.
Domisili Responden dalam penelitian ini adalah nasabah Muslim perbankan syariah di
wilayah DIY yang meliputi Kota Yogya- karta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul,
Kabupaten Gunug Kidul dan Kabupaten Kulonprogo. Responden terbanyak berasal dari
Kabupaten Sleman sebanyak 28% (82 orang) dan paling se- dikit responden dari
Gunung Kidul sebanyak 16% (49 orang).
Kabupaten Sleman terbanyak karena, daerah ini penduduknya terbanyak dan akses
terhadap perbankan syariah relatif lebih mudah dibandingkan dengan
kabupaten-kabupaten lainnya. Res ponden terbanyak nomor kedua adalah nasabah
Muslim domisili Kota Yogyakarta sebanyak 25% (75 orang). Kabupaten Bantul
menduduki nomor ketiga sebanyak 21% (63 orang), meski- pun penduduknya besar di
kabupaten ini jumlah bank syariah tidak sebanyak kabupaten Sleman.
Urutan keempat adalah kabu - paten Gunung Kidul, responden di kabupaten ini
sebanyak 16% (48 orang). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Sumber:
Data primer diolah (2016) Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Domisili. 77 Karakteristik
dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap .... 3.
Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin responden terbanyak dalam pe- nelitian ini
adalah perempuan, yaitu sebesar 52% atau sebanyak 156 orang, sedangkan laki-laki
sebesar 48% atau sebanyak 144 orang. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa
responden perempuan umumnya lebih responsif dan serius dalam mengisi angket,
angket yang tidak lengkap pengisiannya umumnya ber- jenis kelamin laki-laki. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Sumber: Data primer diolah (2016)
Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
4. Pekerjaan Responden latar pekerjaan kasikan menjadi sembilan macam yaitu karywan
PNS, Dosen, Guru, Praktisi Bisnis, Wiraswasta, TNI/Polri, Karyawan Swasta dan lainnya
yang meliputi pensiunan, Pegawai BUMN, Buruh, Petani, Peternak, Karyawan Kontrak
dan Ibu Rumah Tangga.
Pekerjaan terbanyak yang melatarbelakangi responden adalah sebagai Karyawan Swasta
sebesar 36 % atau sebanyak 108 orang, sedangkan paling sedikit adalah sebagai
TNI/Polri sebesar 0,7% 78 Dr. Mochlasin, M.Ag atau sebanyak 2 orang. Karyawan swasta
biasanya lebih fleksibel secara personal dalam memilih atau menempatkan dananya di-
bandingkan karyawan PNS maupun TNI/Polri, demikian juga secara institusional,
pimpinan memiliki wewenang untuk me- milih bank rekanan bagi karyawannya.
Lebih jelasnya dapat di- lihat pada gambar berikut ini: Sumber: Data primer diolah
(2016) Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan 5. Pendidikan Terakhir Pendidikan
adalah salah satu faktor yang dapat menentu- kan perilaku seseorang, termasuk dalam
penentuan lembaga keuangan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, umumnya akan
semakin kritis melihat persoalan.
Responden dalam peneliti- an ini dibatasi minimal berpendidikan terakhir SMA, karena
jenjang pendidikan ini diasumsikan telah memiliki kemampuan untuk mengisi angket
dengan baik. Latar belakang pendidikan responden dalam penelitian ini mayoritas
adalah S1 sebesar 40% atau sebanyak 120 orang, kemudian disusul berpendidikan SMA
sebesar 29%, S2 sebesar 20%, Diploma sebesar 7% dan terakhir S3 sebesar 4%.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: 79 Karakteristik dan Respon
Nasabah Perbankan Syariah Terhadap .... Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar 4.5
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 6. Lama Menjadi Nasabah Waktu
pemanfaatan jasa perbankan syariah menjadi penting bagi responden, karena ia dapat
memperoleh kesempatan untuk merasakan dan menilai kinerja perbankan syariah.
Namun de- mikian, lama menjadi nasabah tidak secara otomatis seiring dengan
pemahaman fatwa haram bunga bank.
Ada kalanya se- orang nasabah belum mengetahui fatwa tetapi sudah menjadi nasabah,
atau sebaliknya sudah lama mengetahui fatwa tetapi baru beberapa waktu kemudian
menjadi nasabah bank syariah. Mayoritas responden dalam penelitian ini sudah
mengetahui fatwa lebih dari lima tahun yaitu sebesar 25% atau sejumlah 75 orang,
bahkan beberapa responden telah mengetahui sejak fatwa diterbitkan yaitu 12 tahun
yang lalu.
Sedangkan responden ter- kecil menjadi nasabah bank syariah kurang dari satu tahun
yaitu sebesar 6% (18 orang), meskipun sebagian mereka sudah ter lebih dahulu
mengetahui tentang fatwa haram bunga bank. Lebih jelas - nya dapat dilihat pada
gambar berikut ini: 80 Dr. Mochlasin, M.Ag Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar
4.6 Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah 7.
Jumlah Saldo Terakhir Loyalitas dan kepercayaan (trust) nasabah dapat dilihat dari
beberapa indikator, salah satunya adalah jumlah saldo yang di- miliki di perbankan
syariah. Umumnya responden memiliki saldo terakhir lebih dari Rp 3.000.000,- yaitu
sebesar 46% atau sejumlah 138 responden. Kemudian responden yang memiliki kurang
dari Rp 2.000.000,- sebesar 24% dan responden yang Sumber: Data primer diolah (2016)
Gambar 4.7
Responden Ber- dasarkan Kepe- milikan Saldo 81 Karakteristik dan Respon Nasabah
Perbankan Syariah Terhadap .... memiliki saldo kurang dari Rp 1.000.000,- sebesar 24%
atau sejumlah 72 orang. Banyaknya responden yang berlatar belakang karyawan swasta,
hal itu menyebabkan banyak responden hanya menjadikan rekening di bank syariah
sebagai transit gaji karena digunakan untuk keperluan sehari-hari, kebutuhan bulanan
maupun kredit. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.7. 8.
Produk yang Dimanfaatkan Responden dalam penelitian ini umumnya memanfaatkan
produk jasa perbankan syariah yang berupa tabungan, yaitu se- besar 83% atau
sejumlah 249 responden dari total sampel 300. Urutan berikutnya pembiayaan, yaitu
sebesar 11% atau se jumlah 33, kemudian urutan berikutnya sebesar 4% adalah
responden yang memanfaatkan jasa deposito.
Sedangkan 2% meman faat- kan jasa lainnya yang sebenarnya juga memanfaatkan
tabungan dengan berbagai jenisnya. Data ini menunjukkan, bahwa res- ponden masih
menjadi nasabah pasif belum menjadi nasabah produktif dengan berbagai produknya.
Lebih jelasnya dapat di- lihat pada gambar berikut ini: Sumber: Data primer diolah
(2016) Gambar 4.8 Responden Berdasarkan Pemanfaatan Produk 82 Dr. Mochlasin, M.Ag
9.
Kapan Mengetahui Fatwa MUI Menjawab pertanyaan ini, terdapat lima jawaban dari res-
ponden yaitu (1) mereka yang mengetahui fatwa haram bunga bank lebih lima tahun,
bahkan ada yang menjawab sejak diterbit- kannya fatwa; (2) mereka yang mengetahui
fatwa haram bunga bank lima tahun lalu; (3) mereka yang mengetahui fatwa haram
bunga bank empat tahun lalu; (4) mereka yang mengetahui fatwa haram bunga bank
tiga tahun lalu; (5) memilih jawaban lainnya.
Jawaban responden terbanyak adalah mengetahui fatwa haram bunga bank yang
diterbitkan MUI sekitar tiga tahun lalu, yaitu sebesar 24% atau sejumlah 72 responden.
Berikutnya res- ponden yang mengetahui fatwa lima tahun lalu sebesar 23%, kemudian
lebih dari lima tahun sebesar 20% dan empat lalu se- besar 13%. Responden yang
menjawab lainnya juga sebesar 20%, yaitu responden yang menjawab baru tahu,
mengetahui kurang dari satu tahun dan 18 orang tidak mengetahui, meskipun paham
tentang fatwa haram bunga bank. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar 4.9
Responden Berdasarkan Pengetahuan Fatwa MUI 83 Karakteristik dan Respon Nasabah
Perbankan Syariah Terhadap .... B. KETERKAITAN NASABAH DENGAN FATWA HARAM
BUNGA BANK a. Sumber Informasi Fatwa MUI Ketika responden diberi pertanyaan
tentang sumber infor- masi fatwa MUI tentang keharaman bunga bank, semua res pon -
den mengetahui meskipun dari sumber informasi yang ber beda- beda.
Sebanyak 31% atau sejumlah 93 responden me nge tahui fatwa ini dari televisi,
sebanyak 27% dari pengajian, dari media koran sebanyak 15%. Dari jawaban responden
ter sebut, nam- paknya televisi sangat efektif mempengaruhi penge tahuan dan
tentunya perilaku nasabah Muslim. Sumber penge tahuan fatwa lainnya yang
memberitahukan responden adalah media sosial (facebook), keluarga dekat, angket dan
dari informasi di kampus.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Sumber: Data primer diolah (2016)
Gambar 4.10 Responden Berdasarkan Sumber Informasi Fatwa b. Pendapat Responden
tentang Fatwa MUI Responden dalam penelitian ini juga ditanya pendapat me- reka
tentang keluarnya fatwa haram bunga bank oleh MUI, ke- banyakan mereka menjawab
positif, dengan rincian sebanyak 84 Dr. Mochlasin, M.Ag 55% menjawab tepat dan 34%
menjawab sangat tepat.
Sebanyak 11% menjawab negatif, yaitu dengan rincian 9% menjawab tidak tepat dan 2%
menjawab sangat tidak tepat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar 4.11 Pendapat Responden tentang Fatwa
Haram Bunga Bank c. Alasan Setuju dengan Fatwa Haram Bunga Bank Ketika responden
ditanya alasan mereka setuju dengan ke- luarnya fatwa haram bunga bank, mayoritas
responden yaitu sebesar 55% atau sejumlah 165 orang menjawab bahwa mereka setuju
fatwa karena bunga bank sama dengan riba.
Jawaban be- rikutnya sebesar 21% responden menyatakan bahwa dalam praktek bunga
bank terdapat unsur kezaliman, 11% responden men jawab karena dalam bunga bank
terdapat pelanggaran ke- adilan ekonomi. Sebanyak 6% responden memilih jawaban
lain- nya, yaitu pada dasarnya setuju dengan fatwa tetapi mem beri- kan alasan sendiri,
yaitu keuntungan dengan praktik bunga bank terlalu tinggi dan setuju dengan fatwa
tetapi tidak mutlak.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: 85 Karakteristik dan Respon
Nasabah Perbankan Syariah Terhadap .... Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar
4.12 Alasan Responden Setuju dengan Fatwa d. Alasan tidak Setuju dengan Fatwa
Haram Bunga Bank Responden juga diberi pertanyaan alasan-alasan apabila tidak setuju
dengan diterbitkannya fatwa haram bunga bank.
Sebanyak 78% tidak menjawab artinya responden setuju fatwa, sebanyak 7% responden
berpendapat bahwa bunga bank ber- beda dengan riba, pengharaman bunga bank
tidak memiliki dalil yang kuat dipilih sebanyak 3%, terbitnya fatwa haram belum tepat
dipilih oleh 6% responden. Kemudian sebesar 6% Sumber: Data primer diolah (2016)
Gambar 4.13 Alasan Responden Tidak Setuju dengan Fatwa 86 Dr. Mochlasin, M.Ag res
pon den menjawab lainnya dengan memberikan jawaban yang bervariasi di antaranya
bank sama dengan jasa, belum tahu tentang fatwa, terpaksa memanfaatkan bank
konvensional dan bagi hasil peminjaman di bank syariah lebih tinggi. Lebih jelas- nya
dapat dilihat pada gambar 4.13. e.
Bunga Bank Hukumnya Sama Dengan Riba Dalam perspektif hukum, ternyata
responden kebanyakan me nyatakan bahwa bunga bank sama dengan riba yang dikenal
dalam ajaran Islam, pendapat ini didukung oleh 75% respon- den atau sejumlah 225
orang. Tetapi terdapat responden yang menjawab tidak sama didukung oleh 11%
responden, tidak tahu sebanyak 12% dan menjawab lainnya sebesar 2%.
Jawaban lain- nya memunculkan jawaban yang beragam seperti tergantung individu,
bunga bank tidak sama persis dengan riba, subhat dan ada yang menjawab bahwa riba
adalah samar-samar. Lebih jelas- nya dapat dilihat pada Gambar berikut ini. Sumber:
Data primer diolah (2016) Gambar 4.14 Pandangan Responden tentang Hukum Bunga
Bank 87 Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap .... f.
Setuju Jika Fatwa Berlaku Mengikat Bagi Setiap Muslim Terdapat jawaban yang menarik
dari pertanyaan apakah responden setuju jika fatwa bunga bank berlaku mengikat bagi
umat Islam di Indonesia. Sebesar 74% atau sejumlah 222 orang setuju fatwa berlaku
mengikat, sebanyak 26% atau 78 orang me- nyatakan tidak setuju. Kondisi ini
menggambarkan, umat Islam membutuhkan ketegasan terhadap pemerintah dalam
bentuk dukungan politik untuk menjalankan syariat Islam.
Lebih jelas- nya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Sumber: Data primer diolah
(2016) Gambar 4.15 Pandangan Responden tentang Berlakunya Fatwa g. Relevansi
Terbitnya Fatwa bagi Perkembangan Perbankan Syariah Dalam penelitian ini responden
dimintai pendapat tentang relevansi fatwa terhadap perkembangan syariah di Indonesia.
Sebanyak 78% atau sejumlah 234 orang berpendapat bahwa ter- bit nya berpengaruh
positif terhadap perkembangan bank syariah, 59% berpendapat berpengaruh dan 19%
sangat berpengaruh. Se - mentara 22% berpendapat negatif, yaitu 19% tidak
berpengaruh dan 3% sangat tidak berpengaruh. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini: 88 Dr. Mochlasin, M.Ag Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar
4.16 Pendapat Responden tentang Relevansi Fatwa h.
Kepemilikan Rekening Selain di Bank Syariah Menjawab pertanyaan ini sebesar 75% atau
sebanyak 222 responden ternyata memiliki rekening di bank konvensional, hal ini
menunjukkan responden banyak yang mendua dalam hal kepemilikan rekening dengan
berbagai alasan. Dengan demikian, kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena
dimungkinkan salah satu sebabnya adalah nasabah Muslim belum begitu yakin dengan
eksistensi bank syariah.
Dari sudut pandang ekonomis, sebe narnya memiliki lebih dari satu rekening adalah
high cost. Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar 4.17 Responden Berdasarkan
Kepemilikan Rekening 89 Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah
Terhadap .... Se mentara responden yang sangat loyal dan hanya memiliki di bank
syariah hanya sebesar 26% atau sejumlah 78 responden.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.17. i. Upaya Sosialisasi Fatwa oleh Pemangku
Kepentingan Perkembangan perbankan syariah sampai saat ini tidak ter- lepas dari
peran ulama dan kebijakan pemerintah, meski pun terdapat pendapat yang menyatakan
bahwa peran keduanya belum maksimal.
Upaya yang telah dilakukan MUI untuk men- dongkrak market share adalah dengan
menerbitkan fatwa haram bunga bank. Saat responden diberi pertanyaan tentang peran
pemangku kepentingan, ternyata responden berpendapat bahwa 64% masih kurang
melakukan sosialisasi, sebesar 18% menya- takan cukup dan hanya 8% yang
menyatakan sosialisasi fatwa haram bunga bank sudah baik. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar berikut ini.
Sumber: Data primer diolah (2016) Gambar 4.18 Sosialisasi Fatwa Haram Bunga Bank j.
Informasi Fatwa Haram Bunga Bank di Kajian Agama Bank syariah adalah lembaga
keuangan yang berupaya meng- implementasikan ajaran Alquran dan as-Sunnah, maka
kajian ke- 90 Dr. Mochlasin, M.Ag agamaan menjadi sangat penting keberadaannya.
Jawaban res - ponden menunjukkan, bahwa mereka kebanyakan yaitu 78 % (234 orang)
pernah memperoleh materi tentang fatwa haram bunga bank. Nasabah yang belum
pernah mendengar fatwa dalam kajian keagamaan hanya sebesar 22% atau 36 orang,
hal itu bisa disebabkan nasabah benar-benar tidak pernah mendengar atau
kemungkinan mereka tidak aktif dalam kajian keagamaan (pengajian).
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Sumber: Data primer diolah (2016)
Gambar 4.19 Kajian Fatwa Haram Bunga Bank di Pengajian k. Peran Tokoh Agama dalam
Mensosialisasikan Fatwa Haram Bunga Sebagai masyarakat yang dikenal religius, salah
satunya me- miliki ciri taat kepada tokoh agama seperti ulama, kyai, ustadz. Bahkan
Negara dalam membuat kebijakan, sering meminta ban- tuan para ulama untuk
mensosialisasikan ke masyarakat.
Untuk meredam konflik di masyarakat pun, ulama memiliki peran yang sangat vital di
tengah masyarakat Indonesia. Terbitnya fatwa haram bunga bank, telah demikian luas
dikenal di masyarakat meskipun tingkat pengetahuannya belum mendalam. Hal itu di -
tunjukkan dengan jawaban responden sebanyak 58% yang me - 91 Karakteristik dan
Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....
nyata kan peran tokoh agama masih kurang, bahkan sebesar 13% responden
menyatakan belum berperan. Responden yang me- nyatakan tokoh agama telah
berperan, hanya sebesar 20%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber: Data primer diolah 92 A. FATWA HARAM BUNGA BANK Kata fatwa berasal dari
bahasa Arab fatuwa jamaknya fatawa yang terambil dari kata kerja lampau fatiya berarti
petuah, na- sihat dan jawaban pertanyaan hukum.
1 Sedangan secara isti lah, pendapat mengenai suatu hukum dalam Islam yang meru
pakan tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan yang di aju kan oleh peminta fatwa
dan tidak mempunyai daya ikat. Dengan kata lain, pihak peminta fatwa baik perorangan,
lembaga mau- pun masyarakat luas tidak harus mengikuti isi atau hukum dari fatwa
yang diberikan kepadanya.
Hal ini disebabkan fatwa sese orang mufti atau ulama disuatu tempat bisa saja berbeda
dari fatwa ulama lain di tempat yang sama. Fatwa biasanya cen- derung dinamis karena
merupakan tanggapan terhadap per kem- bangan baru yang sedang dihadapi
masyarakat peminta fatwa. Isi fatwa itu sendiri belum tentu dinamis, tetapi minimal
fatwa itu responsif.2
Tindakan memberi fatwa disebut futya atau ifta‟, suatu isti- lah yang juga merujuk pada
profesi memberi nasehat. Orang yang memberi fatwa disebut mufti atau ulama,
sedangkan yang meminta fatwa disebut mustafti. Peminta fatwa bisa berupa per- 1
Tsauqi Daif, al-Mu‟jam al-Wasit (Jumhuriyah al-Misr al-Arabiyah: Al-Idarah al-Ammah
lilmu‟jamat wa ihya‟ al-Turats), 673.
Lihat pula Munawir, Ahmad Warson (Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: PP Al-Munawwir,
1997), 1034. 2 Tim, Ensiklopedi Islam (Jakarta; PT. Ikhtiar Baru van Hoeven, 1999), 6. BAB
VII PENGARUH FATWA HARAM BUNGA BANK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEINGGINAN NASABAH 93 Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank
Terhadap Faktor-Faktor ....
orangan, lembaga ataupun siapa saja yang membutuhkan. Pada dasarnya futya adalah
profesi independen namun di banyak negara Muslim menjadi terkait dengan otoritas
kenegaraan dalam berbagai cara. Dalam sejarah Islam, dari abad ke tujuh Hijriyah,
negaralah yang mengangkat ulama yang bermutu sebagai mufti.
Namun pada masa-masa selanjutnya, pos-pos resmi dari futya diciptakan, sehingga
mufti menjadi jabatan kenegaraan yang hierarkis, namun tetap dalam fungsi
keagamaan. Pada tempat dan periode tertentu, seperti pada masa Dinasti Usmaniah,
fungsi mufti dikombinasikan dengan hakim dan pemegang jabatan ini seringkali
dilarang memberikan fatwa sehubungan dengan tin - dakan hukum yang terjadi di
pengadilan.
3 Dalam perjalanan sejarah hukum Islam, setidaknya ada empat produk pemikiran
hukum Islam yang dikenal dan diprak- tekkan umat yaitu kitab fatwafatwa ulama,
keputusan-keputusan pengadilan agama dan peraturan per undangan di negeri Muslim.
4 Di Indonesia, lembaga formal dan diangkat oleh negara yang berhak mengeluarkan
fatwa adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), lembaga ini juga me mi- liki struktur
sampai kabupaten kota.
5 Di samping MUI, Ormas- ormas Islam juga memiliki lembaga atau mekanisme fatwa
seperti Persis, Majelis Tarjih milik Muhammadiyah dan Bahsul Masail milik NU. 6 Tiga
lembaga terakhir fatwa inilah yang paling 3 Ibid. 4 H. M.Atho Mudzhar, Membaca
Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi dan Liberasi (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998), 91.
5 MUI didirikan pada suatu acara muktamar nasional ulama yang dilang- sung kan dari
tanggal 21-27 Juli 1975. Para peserta muktamar terdiri atas para wakil majelis-majelis
ulama daerah yang baru dibentuk, para wakil pengurus pusat sepuluh organisasi Islam
yang ada, sejumlah ulama bebas dan empat orang wakil rohaniawan Islam ABRI.
Pada akhir muktamar dibuat suatu deklarasi yang ditandatangani oleh 53 orang peserta,
yang mengumumkan terbentuknya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan ketua umum
pertama yang terpilih adalah Dr. Hamka. Selengkapnya lihat dalam M. Atho Mudzhar,
Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia: Sebuah Studi Tentang Pemikiran Hukum Islam di
Indonesia 1975-1988 (Jakarta: INIS, 1993), 55-6. 6 M.B.
Hooker, Islam Mazhab Indonesia, Fatwa-fatwa dan Perubahan Sosial , cet II (Jakarta:
Teraju, 2003), 78. 94 Dr. Mochlasin, M.Ag produktif dan memiliki pengaruh luas untuk
ditaati di kalangan umat Islam di Indonesia. Dalam Pedoman dan Prosedur Penetapan
Fatwa MUI, di- nyatakan bahwa fatwa yang diterbitkan oleh MUI didasarkan pada:7 1.
Permintaan atau pertanyaan dari masyarakat yang oleh Dewan Pimpinan dianggap perlu
dibahas dan diberikan fatwa nya. 2. Permintaan atau pertanyaan dari pemerintah,
lemabaga/ organisasi sosial atau MUI sendiri. 3. Perkembangan dan temuan
masalah-masalah keagamaan yang muncul akibat perubahan masyarakat dan kemajuan
ilmu pengetahuan.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi syariah di Indone- sia, MUI menambah
instrumen dalam struktur organisasi nya dengan nama Dewan Syariah Nasional (DSN).
Keberadaan DSN ini yang nantinya mendorong terbitnya fatwa haram bunga bank di
Indonesia. Dengan demikian, saat ini MUI memiliki tiga perangkat, yaitu satu komisi dan
dua lembaga yang terkait dengan pembuatan dan penetapan fatwa, yakni komisi fatwa,
Lem baga Pengkajian pangan, Obat-obatan, Minuman dan Kos metika (LP-POM) dan
Dewan Syariah Nasional.
Fatwa-fatwa MUI se- jauh dapat menjadi klasifikasi, fatwa tentang ibadah,
kemasyarakatan, kehalalan produk dan ekonomi syariah. Fatwa tentang ekonomi
syariah, dipandang paling kuat dibandingkan dengan produk fatwa lainnya, hal itu
dikarenakan fatwa ekonomi syariah diakui atau dikuatkan ke- beradaannya dalam
perundang-undangan.8 7 Buku Pedoman MUI Tahun 2001.
8 Yeni Salma Barinti, “Fatwa MUI tentang Ekonomi Syariah dalam Sistem Hukum
Indonesia” dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI): Dalam Perspektif Hukum dan
Perundang-undangan (Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khasanah Keaga- maan Balitbang
Kemenag RI, 2012), 263-4. 95 Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap
Faktor-Faktor .... Semenjak kemunculannya pada tahun 1991, perbankan syariah
mendapat payung hukumnya dalam UU No.
7 Tahun 1992 tentang Perbankan kemudian direvisi menjadi UU 10 Tahun 1998 dan
dipertegas dengan UU No. 21 Tahun 2008.9 Pada pasal 23 UU Perbankan Syariah No. 23
Tahun 2008 dan SEBI No. 25/4/BPPP disebutkan bahwa bank syariah wajib memi liki DPS
yang penunjukkan anggotanya dilakukan setelah me la ku- kan konsultasi dengan MUI.
10 Munculnya opini syariah yang di berikan oleh DPS-DPS menimbulkan kekhawatiran
bagi pe- laku ekonomi syariah, apabila terjadi perbedaan antara suatu lembaga
keuangan syariah (LKS) dengan lainnya. Fenomena tersebut menyebabkan pelaku
ekonomi syariah mendesak MUI segera membentuk lembaga tersendiri yang khusus
mengkaji bidang ekoomi syariah.11.
Desakan itu muncul dari masyarakat pelaku ekonomi syariah kepada MUI melalui
Lokakarya Ulama tentang Reksa Dana Syariah pada tanggal 29-30 Juli 1997. Harapan
besar itu didasarkan pada: (1) MUI telah terlibat sejak awal pengkajian dan pelaksanaan
ekonomi syariah; (2) dilibatkan oleh pemerintah melalui peraturan per-
undang-undangan, dan (3) dipercaya sebagai lembaga tempat Indonesia yang
menguasai dan memahami hukum Islam.
Mempertimbangkan desakan dari masyarakat utamanya pelaku ekonomi syariah, MUI
pada tahun 1999 membentuk DSN dengan menerbitkan SK MUI No. Kep-754/MUI/II/99.
Salah satu tugas pokok DSN adalah mengeluarkan fatwa tentang jenis-jenis ke- giatan
keuangan dan fatwa tentang jasa keuangan syariah. Se- menjak dibentuknya DSN, dari
tahun 1999 sampai tahun 2009 telah terbit 73 fatwa SDN yang terdiri 22 fatwa khusus
mengatur 9 Dalam pasal 1 ayat 3 disebutkan: “ Bank Umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah
yang dalam kegiatannyamemberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”. 10 Tugas
utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha yang dilakukan bank syariah agar sesuai
dengan prinsip syariah.
11 Barinti, “Fatwa dalam Perundang-undangan” dalam Fatwa, 262. 96 Dr. Mochlasin,
M.Ag perbankan syariah, 11 fatwa khusus mengatur pasar modal syariah dan 35 fatwa
mengatur kegiatan ekonomi syariah secara umum.12 Pada tanggal 16 Desember 2003,
MUI mengeluarkan fatwa yang cukup menghebohkan panggung ekonomi Indonesia,
yaitu keharaman bunga bank.
Fatwa itu diperkuat dengan diterbit kan- nya surat keputusan tertanggal 24 Januari 2004
yang berisi tentang tiga hal penting: 13 Pengertian Bunga (Interest) dan Riba: a. Bunga
(Interest/fa‟idah) adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinzaman uang (
al-qardh) yang diperhi- tung kan dari pokok pinjaman tempo waktu, diperhitungkan
secara pasti di muka dan pada umumnya berdasarkan per- sentase. b.
Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam
pembayaran yang diperjanjikan sebelumnya, dan inilah yang disebut Riba Nasi‟ah.
Hukum Bunga Bank a. Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba
yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Dengan de- mikian, praktek pembungaan
uang ini termasuk salah satu bentuk riba dan riba haram hukumnya. b.
Praktek penggunaan tersebut hukumnya adalah haram, baik dilakukan oleh Bank,
Asuransi, Pasar Modal, Pegadean, Ko- perasi dan Lembaga Keuangan lainnya maupun
dilaku kan oleh individu. Bermuamalah dengan lembaga keuangan konvensional a.
Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari‟ah dan udah
dijangkau, tidak dibolehkan 12 Ibid., 83 13 www.muidiy.or.id.
Diunduh tanggal 5 januari 2017. 97 Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap
Faktor-Faktor .... melakukan transaksi yang didasarkan kepada perhitungan bunga. b.
Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari‟ah,
diperbolehkan melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional
berdasar kan prinsip dharurat/hajat. Meskipun fatwa tersebut jelas menyebut larangan
bunga bank, namun dampak pada perilaku Muslim ternyata tidak serta merta berubah.
Setidaknya hal itu terjadi karena empat sebab. Pertama, Fatwa MUI tidak bersifat
sistemik, melainkan hanya mengikat secara perorangan. Karena tidak sistemik, maka ke-
beradaan bank syariah hanyalah pada level alternatif. Kedua, masih terbatasnya kantor
layanan syariah. Ketiga, umat Islam Indonesia belum menjadikan halal haram sebagai
standar per- buatan. Keuntungan masih menjadi panutan utama dalam ber- investasi.
Keempat, masih minimnya pemahaman tentang per- bankan syariah dan prinsip
keuangan dalam Islam.14 Muhammadiyah pada Sabtu 3 April 2010 lewat rapat pleno
Munas ke-27 Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM),15 mengikuti jejak MUI dengan mengeluarkan fatwa tentang haramnya bunga
bank.
Fatwa haram ini sebenarnya sudah dikeluarkan sejak 1968 silam, namun hanya
diperuntukkan bagi bank-bank swasta saja. 16 Fatwa ini 14 Asri Supatmiati, “Revolusi
Paradigma, Keharusan Menuju Sistem Syariah,” dalam Wan Andy dkk., Prospek Bank
Syariah Pasca Fatwa MUI (Yogyakarta; Suara Muhammadiyah): 107-108. 15
ttps://m.tempo.co/read/news/2010/04/04/087237836/fatwa-bunga-bank- haram-untuk
internal-muhammadiyah. Diakes tanggal 11 Juli 2017.
16 Argumen yang dibangun dalam fatwa ini adalah: (1) bunga perbankan termasuk riba
itu di antaranya mengacu pada ciri-ciri yang sama dengan riba, yakni tambahan sebagai
imbalan mendapatkan modal pinjam dalam jangka waktu tertentu; (2) adanya perjanjian
yang mengikat, lebih banyak menguntungkan pemilik saham atau ada tirani antara
pemilik modal dan pengguna modal serta imbalan jasa hanya dimiliki pemegang saham
(pemilik modal); (3) saat ini bank- bank pemerintah pemegang sahamnya juga swasta,
oleh karena itu sudah tidak ada bedanya antara bank pemerintah dan swasta. Majlis
Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Himpunan Majlis Tarjih, tt, 307-309.
98 Dr. Mochlasin, M.Ag merupakan keputusan resmi hasil Musyawarah Nasional tahun
2006. Meskipun hukum bunga bank sudah diputuskan haram oleh Muhammadiyah dan
MUI, namun bagi Nahdhatul Ulama (NU), bunga bank belum sepenuhnya diharamkan,
karena masih terjadi ikhtilaf (beda pendapat) soal penetapan keharaman bunga bank.
Argumen yang dibangun dalam fatwa haram bunga bank oleh Muhammadiyah adalah:
(1) sistem ekonomi berbasis bunga (interest) semakin diyakini sebagai berpotensi tidak
stabil, tidak berkeadilan, menjadi sumber berbagai penyakit ekonomi modern,
menggantungkan pertumbuhan pada penciptaan hutang baru, merupakan pemindahan
sistematis uang dari orang yang me- miliki lebih sedikit uang kepada orang yang
memiliki lebih banyak uang, seperti tampak dalam krisis hutang Dunia Ketiga dan di
seluruh dunia, serta merupakan pencurian uang diam- diam dari orang yang menabung,
yang berpenghasilan tetap dan memasuki kontrak jangka panjang; (2) Terdapat
argumen kuat untuk mendukung sistem keuangan bebas bunga bagi abad ke-21 yang
sejalan dengan ajaran Islam dan ajaran Kristen awal (James Robertson), perlu
mengeliminir peran bunga dan bahwa absensi riba dalam perekonomian mencegah
penumpukan harta pada sekelompok orang dan terjadinya mislokasi produksi, serta
men cegah gangguan sertor seperti dan produktifitas makro; Ekonomi Islam yang
berbasis prinsip syariah dan bebas bunga telah di- per kenalkan sejak beberapa
dasawarsa terakhir dan institusi ke uang an Islam (syariah) telah diakui keberadaannya
dan di Indonesia telah terdapat di banyak tempat; (4) Perlu mendorong Persyarikatan
dan seluruh warga Muhammadiyah serta umat Islam secara umum untuk berperan aktif
dalam pengembangan ekonomi yang berdasarkan prinsip syariah dan bebas bunga, dan
yang tidak saja bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan 99 Pengaruh Fatwa Haram
Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....
kesejahteraan bersama, tetapi juga secara nyata telah menjadi wahana dakwah konkret
yang efektif.17 B. FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP KE- INGINAN
MENGGUNAKAN ( BEHAVIORAL INTEN TION) PERBANKAN SYARIAH BAGI NASABAH
MUSLIM 1. Kepuasan nasabah ( customer satisfaction ) tidak ber- pengaruh terhadap
keinginan menggunakan ( behavioral intention) perbankan syariah bagi nasabah Muslim
di DIY.
Dari hasil analisis, kepuasan pelanggan ( customer satisfaction) berpengaruh terhadap
keingginan untuk tetap menggunakan jasa perbankan syariah tidak terbukti dan tidak
didukung oleh data. Hasil penelitian ini sejalan dengan kesimpulan penelitian Idris,
Salleh, Ahmad, Ismail dan Yazid dengan responden nasabah bank Islam di Johor
Malaysia.
18 Kesimpulan ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mohsan,
Nawaz, Shaukat dan Aslam di bank Islam Pakistan.19 Hasil penelitian ini berbeda dari
beberapa penelitian ter- dahulu seperti yang dilakukan oleh Cheriyah, Sulistyowati,
Cornelia, Viverita dengan responden nasabah bank syariah.
20 Pe- nelitian Amin, Isa dan Fontaine dengan obyek penelitian nasabah bank Islam di
Malaysia juga menyimpulkan terdapat hubungan signifikan kepuasan dengan berperi 17
Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 08 Tahun 2006
dalam tarjih.muhammadiyah.or.id. Diakses tanggal 11 Juli 20017. 18 Nur Idris, Atika
Norliyana “Determinants Intention To Use Islamic Banking Productsamong Malay
Muslims: A Case Study In Johor Baharu,” The 2nd World Conference On Islamic Thought
& Civilization, 2014.
19 Faizan Mohsan, Numan Aslam, Muhammad Musarrat Nawaz, Zeeshan Shaukat,
“Impact of Customer Satisfaction on Customer Loyalty and Intentions to Switch:
Evidence from Banking Sector of Pakistan,” International Journal of Business and Social
Science, Vol. 2 No. 16; September (2011): 263-270. 20 Yayah Cheriyah, Widya
Sulistyowati, Ade D Cornelia dan Viverita, “Factors Affecting Customers‟ Satisfaction and
Perception: Case Study of Islamic Banks‟ Service Quality,” Asean Marketing Journal, Vol.Ii
No. 1, June 2010. 100 Dr. Mochlasin, M.Ag laku.21 Afiff Astuti responden bank syariah di
Indonesia juga menyimpulkan adanya hubungan signifikan antara kepuasan dengan
keinginan berprilaku.
22 Ada- nya pengaruh hubungan kepuasan terhadap keinginan ber- perilaku juga
didukung oleh penelitian Zeng, Hu dan Yang.23 Indikator kepuasan yang digunakan
dalam penelitian ini me liputi tiga komponen, yaitu atribut yang berkaitan produk
(atributes related to the product ), pelayanan ( atributes related to service), dan
penjualan atau transaksi ( atributes related to purchase ).
Nilai terendah jawaban responden dari indikator kepuasan na- sabah, terlihat dari
penilaian tentang pernyataan bahwa Bank Syariah memberikan promo yang unik dan
berbeda dengan bank konvensional dengan skor 6,28. Sedangkan jawaban tertinggi
dengan skor 8,14, terlihat dari penilaian tentang pernyataan bahwa karyawan bank
syariah melayani nasabah dengan sikap ramah dan sopan.
Kepuasan pelanggan dalam pemasaran suatu produk atau jasa sangatlah penting,
termasuk dalam pemasaran perbankan syariah. Pelanggan atau nasabah saat ini sangat
selektif dalam melakukan pilihan-pilihan produk atau jasa yang akan diguna- kannya.
Dalam pandangan Kotler dan Keller, pilihan nasabah didasarkan pada jasa yang akan
memberikan nilai ( value) ter- tinggi atau maksimal sebagaimana yang
dipersepsikannya.
Nilai yang dirasakan pelanggan ( customer perceived value ) terdiri dari manfaat
ekonomi, fungsional dan psikologis atau emosi.24 21 Muslim Amin , Zaidi Isa dan
Rodrigue Fontaine, “ The Role Of Customer Satisfaction In Enhancing Customer Loyalty
In Malaysian Islamic Banks,” The Service Industries Journal, September (2010):
1519-1532.
22 Adi Afiff Rifelly Astuti, Addition Spiritual Dimension on Customer Value to Investigate
the Relationship of Customer Value, Customer Satisfaction and Behavior Intention on
Islamic Banks Saving Products in Indonesia, ASEAN Marketing Journal, Vol. 1, No. 1, June
2009. 23 Zeng, Fue, Zuohao Hu dan Rong Chen Zhilin Yang. “Determinants of Online
Service Satisfaction and their Impacts on Behavioural Intention,” Total Quality Mana-
gement 20, no. 9 (2009): 953-969.
24 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Marketing Manajement)
alih bahasa Bob Sabron (Jakarta: Erlangga, 2009), 136. 101 Pengaruh Fatwa Haram
Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor .... Dari rumus CPV yang telah diuraikan pada bab
terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang dipersepsikan oleh nasabah bank
syariah di wilayah DIY kurang dari total manfaat dikurangi total biaya. Hal itu berarti
kinerja bank syariah di wilayah DIY belum memenuhi harapan, sehingga nasabah belum
merasa puas.
Ketidakpuasan pelanggan akhirnya bisa ber - dampak kepada berkurangnya keinginan
nasabah meng guna kan perbankan syariah di DIY. Skor indikator keinginan untuk terus
menggunakan per- bankan syariah dalam hasil penelitian ini mencapai skor ter- tinggi,
yaitu sebesar 7.95 sebagaimana tergambar pada tabel 4.17.
Meskipun hasil penelitian menunjukkan kepuasan nasabah tidak berpengaruh terhadap
keinginan menggunakan perbankan syariah, tetapi skor tersebut secara tidak langsung
menunjukkan bahwa nasabah muslim bank syariah di DIY dalam tingkat ter- tentu tetap
memiliki loyalitas. Menurut Schiffman dan Kanuk sebagaimana dikutip oleh Suastuti,
terdapat karakter pelanggan yang disebut hostages, yaitu mereka yang tidak puas tetapi
karena alasan tertentu sehingga tetap menggunakan produk perbankan syariah.
Pengaruh kepuasan terhadap keinginan berperilaku na- sabah muslim bank syariah di
DIY, memiliki arti yang sangat penting. Peter dan Olson berpendapat, keinginan
berperilaku adalah suatu proposisi yang menghubungkan diri dengan tin- dakan yang
akan datang. Pengukuran keinginan berperilaku dapat dijadikan cara yang terbaik untuk
memprediksi perilaku pem belian masa yang akan datang sebagaimana dinyatakan oleh
Zeithaml dan Pasuraman.
25 Konsekuensi yang timbul dari persepsi terhadap kualitas jasa dalam bentuk keinginan
berperilaku nasabah muslim bank syariah secara individual dapat dipandang sebagai
sinyal keberhasilan atau kegagalan bank syariah di wilayah DIY 25 Berry Zeithaml dan
Parasuraman, Service Marketing, Fourt edition (Prentice Hall: Exclusive Right by Mc
Graw-Hill, 2006). 102 Dr. Mochlasin, M.Ag untuk mempertahankan para nasabah yang
berdampak pada keberlanjutan perusahaan. 2.
Kepercayaan nasabah (customer trust) berpengaruh secara signifikan keinginan (
behavioral intention) perbankan syariah Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa variabel
keper ca- yaan berpengaruh positif terhadap keinginan menggunakan bank syariah bagi
nasabah muslim di DIY. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya
seperti dilakukan oleh Usman.
26 Responden dalam penelitian ini adalah nasabah bank syariah, nasabah bank
konvensionl dan nasabah kedua- nya. Adapun variabel trust yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi ability, integrity dan benevolence. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa nasabah bank syariah dalam meng- gunakan produk perbankan
juga dipengaruhi oleh kepercayaan yang dimilikinya.
Rahmawati juga menyimpulkan bahwa keper- cayaan berpengaruh terhadap untuk
menggunakan jasa IT perbankan syariah di Indonesia. 27 Hasil penelitian ini berbeda
dengan apa yang telah dilaku kan oleh Khan dan Latifah dengan responden nasabah
muda di Malaysia yang menyatakan bahwa responden tidak memiliki ke percayaan
terhadap bank Islam.28 Indikator variabel kepercayaan dalam penelitian ini meli- puti:
(1) sistem bank syariah mengacu pada ajaran Islam; (2) sistem di bank syariah dapat
dipercaya; (3) bank syariah komitmen 26 Hardius Usman, ” Customers Trust on Islamic
Banks in Indonesia,” The Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1,
(2015): 5-13. 27 Rahmawaty, Anita. “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi
Nasabah Perbankan Syari‟ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. 28 Nasreen Khan and Sharifah Latifah Syed A.
Kadir, “The impact of perceived value dimension onsatisfaction and behavior intention:
Young-adult Consumers in Banking Industry,” African Journal of Business Management,
Vol.5 (11), 4 June (2011): 4087-4099. 103 Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap
Faktor-Faktor ....
terhadap perjanjian; (4) informasi terpercaya; (5) sistem di bank syariah benar-benar
memperhatikan nasabah. Hubungan ke- puasan dengan kepercayaan nasabah
sebagaimana diuraikan di atas, belum menjadi jaminan bahwa nasabah yang puas akan
menjadi nasabah loyal. Nasabah yang tidak puas belum tentu menjadi nasabah yang
tidak percaya, beberapa faktor dapat mempengaruhi seperi ekonomi, psikologi dan
lain-lain.
Keper- cayaan nasabah dalam penelitian ini juga dimungkinkan adanya anggapan,
bahwa bank syariah adalah beyond banking , tidak sekedar bank tetapi telah dipercaya
sebagai industri keuangan yang menekankan aspek keadilan dan kemanusiaan. Oleh ka-
rena nya, kepuasan nasabah tidak hanya didasarkan pada ke- untungan semata atau
hal-hal yang tampak ( tangible) seperti performa layanan, kantor megah, parkir luas dan
lain-lain.
Hasil wawancara dari salah satu responden, 29 menyatakan bahwa kinerja buruk yang
terjadi di bank syariah adalah disebab- kan oknum semata sehingga tidak memudarkan
kepercayaan nasabah. Pada umumnya nasabah yang percaya, dikarenakan
mendapatkan kepuasan dari kinerja suatu perusahaan yang di - terimanya. Responden
memiliki kepercayaan meskipun tidak puas, maknanya terdapat harapan yang tinggi dari
para nasabah agar perbankankan syariah memperbaiki diri dan suatu saat akan menjadi
perbankan ideal.
Hasil jawaban deskriptif responden juga menunjukkan, bahwa nasabah mayoritas
dengan nilai rata-rata 7,49 dalam indi - kator dua (Tabel 3.14) sudah menganggap
sistem yang digunakan bank syariah dapat dipercaya. Sistem maupun produk yang
diterapkan dalam bank syariah, dianggap oleh nasabah telah me - laksanakan apa yang
menjadi ketentuan Alquran dan Sunnah serta Dewan Syariah Nasional. 29 Wawancara
dengan Pak Bobi, salah satu nasabah Bank Muamalat pada tanggal 5 Agustus 2016. 104
Dr. Mochlasin, M.Ag 3.
Motif agama ( religious motive) berpengaruh secara signi- fikan terhadap keinginan
menggunakan ( behavioral inten tion) perbankan syariah Dari hasil analisis, motif agama
berpengaruh positif ter- hadap keinginan menggunakan bank syariah bagi nasabah
muslim DIY. dari signifikansinya, motif agama merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap keinginan berperilaku nasabah muslim bank syariah dibanding
variabel kepuasan dan kepuasan kepercayaan pelanggan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebe lum- nya, bahwa motif agama
mempengaruhi perilaku konsumen dan juga perilaku nasabah bank Islam di beberapa
negara. Di antara penelitian-penelitian itu telah dilakukan oleh Reni dan Hayati
Ahmad,30 Asraf 31 dan Rivai dkk 32 dengan responden nasabah bank syariah di
Indonesia menyimpulkan bahwa agama berpe- nga ruh terhadap keinginan
menggunakan perbankan syariah.
Se lanjutnya penelitian Haque33 dengan responden nasabah bank Islam di Malaysia,
menyimpulkan bahwa agama berpengaruh signifikan keinginan bank Pene litian dengan
kesimpulan yang sama juga telah dilakukan oleh Hasan, Subhani dan Osman 34 dengan
responden nasabah muslim di Bank Islam Pakistan. Hasil penelitian berbeda dengan
bebe - 30 Andi Reni, Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In
Intention To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah
(Journal of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.
31 Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel
Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62 32 Harif
Amali Rivai, Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa
Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional , Laporan penelitian kerjasama Bank
Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas (2008).
33 Ahsanul Haque, “Islamic Banking in Malaysia: A Study of Attitudinal Differences of
Malaysian Customers,” European Journal of Economics, Finance and Administrative
Sciences , vol. 18, no.1 (2010): 7-18. 34 Syed Akif Hasan, Muhammad Imtiaz Subhani,
dan Osman, “Consumer Criteria for the Selection of an Islamic Bank: Evidence from
Pakistan ,” International Research Journal of Finance and Economics (IRJFE) , vol. 94
(2012): 114-124. 105 Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....
rapa penelitian yang menyimpulkan tidak pengaruh religius ter hadap nasabah untuk
menggunakan bank Islam. Di antara penelitian ini adalah Hatmawan dan Sarungu yang
meneliti na- sabah perbankan syariah di Madiun 35 kemudian penelitian Idris, Salleh,
Ahmad, Ismail dan Yazid dengan responden nasabah bank Islam di Johor Malaysia.
36 Hasil penelitian ini juga menunjukkan, bahwa responden yang merupakan nasabah
muslim di bank syariah DIY berupaya menjalankan ajaran agama secara menyeluruh
(kaffah) termasuk dalam kehidupan ekonomi. Hal itu dapat dilihat dari jawaban
responden terhadap indikator yang digunakan untuk mengukur variabel motif agama
para nasabah. Responden menggunakan perbankan syariah didasarkan niat dan tujuan
untuk beribadah kepada Allah, sebuah motivasi yang sangat tinggi bagi sese- orang
yang beragama.
Hal itu ditunjukkan dengan jawaban pada indikator dorongan agama nomor 19 dan 20.
Responden meng- gunakan bank syariah didasarkan pada motivasi untuk men-
dapatkan keseimbangan dan kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Hal itu
ditunjukkan jawaban responden terhadapa indi- kator nomor 26 dan 27.
Responden umumnya meyakini, bahwa menggunakan bank syariah, merupakan
perwujudan dari pengamalan syariat Islam. Kesimpulan ini didukung data deskriptif
melalui jawaban res- ponden, bahwa sebanyak 75% responden atau sejumlah 225 orang
berpendapat bunga bank sama dengan riba sebagaimana di sebut- kan dalam Alquran.
Keinginan untuk totalitas dalam men jalan- kan ajaran agama, terlihat dari jawaban
responden sebesar 74% atau sejumlah 222 orang menyatakan setuju jika fatwa bunga
35 Aglis Andhita Hatmawan dan Julianus Johnny Sarungu, “Saving Behavior In Islamic
Banking The Moderation Religiosity,” I J A B E R, Vol. 14, No. 2 (2016): 663-673. 36 Nur
Idris, Atika Norliyana “Determinants Intention To Use Islamic Banking Productsamong
Malay Muslims: A Case Study In Johor Baharu,” The 2nd World Conference On Islamic
Thought & Civilization, 2014. 106 Dr. Mochlasin, M.Ag bank berlaku mengikat bagi umat
Islam di Indonesia, hanya 26% responden atau sejumlah 78 orang yang menyatakan
tidak setuju.
Jawaban ini ini juga menunjukkan, bahwa respon den menginginkan peran pemerintah
lebih banyak untuk men du- kung perkembangan perbankan syariah di Indonesia.
Adanya pengaruh signifikan agama keingginan menggunakan perbankan syariah,
didukung pula data deskriptif responden yang mayoritas atau sebesar 75% menyatakan
bunga bank sama dengan riba sebagaimana dikenal dalam ajaran Islam yang bersumber
dari Alquran dan as-Sunah. C. PERAN FATWA HARAM BUNGA BANK DALAM TINJAUAN
EMPIRIK a.
Pengetahuan fatwa haram bunga bank tidak berpengaruh terhadap behavioral intention
nasabah perbankan syariah Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa variabel pengeta-
huan fatwa haram bunga bank tidak berpengaruh terhadap ke - ingin an menggunakan
bank syariah bagi nasabah Muslim di DIY. Kesimpulan penelitian ini menguatkan hasil
penelitian se be lum- nya yang telah dilakukan oleh Besra dan Surya yang menyim-
pulkan fatwa tidak signifikan hadap keputusan nasabah 37.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Ghafur W (2008), hasil penelitian ini menyimpulkan
bahwa fatwa MUI tentang keharaman bunga bank tidak berpengaruh sig - ni fikan
mendorong perbankan 38 Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Khatimah 39
dan 37 Eri Besra dan Sari Surya, “Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram
Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dalam Memilih
Bank di Kota Padang,” Jurnal Bisnis dan Manajemen , vol. 1 no. 2 (2005).
38 Muhammad Ghafur, “Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga/ Interest
terhadap Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia,” Jurnal Pene- litian Agama,
vol. XVII, no. 2 (Mei -Agustus 2008). 39 Khusnul Khatimah, “Sikap Pengusaha
Muhammadiyah terhadap Fatwa Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga Bank (Studi
Kasus Desa Tieng, Kecamatan 107 Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap
Faktor-Faktor .... Hendrawan,40 keduanya menyimpulkan bahwa fatwa haram bunga
bank berpengaruh terhadap perilaku nasabah.
Di samping itu, sudah menjadi pemahaman umum bagi masyarakat muslim Indonesia
bahwa fatwa haram bunga bank tidak berlaku mengikat setiap muslim. Sehingga dalam
fatwa terdapat opsi, antara menggunakan atau mengabaikan isi fatwa. Hal itu juga
tercermin dari jawaban deskriptif responden, me- reka menghendaki adanya peraturan
resmi pemerintah yang mewajibkan setiap muslim untuk mentaati fatwa.
Karena pe me- rintah belum memberikan aturan itu, maka tidak menjadi kewa- jiban
untuk mentaatinya. Kendati demikian, data deskriptif responden menunjukkan bahwa
mayoritas mereka menjawab positif terhadap keberadaan fatwa, dengan rincian
sebanyak 55% menjawab tepat dan 34% menjawab sangat tepat. Sebanyak 11%
menjawab negatif, yaitu dengan rincian 9% menjawab tidak tepat dan sebesar 2% men-
jawab sangat tidak tepat.
Pengaruh pengetahuan fatwa haram akan terhadap nasabah, terdapat sinergi antara
perbankan dengan tokoh masyarakat seperti ulama, kyai, ustadz dan lain-lain. Pada
kenyataannya, tokoh agama di mata responden masih minim perannya dalam rangka
ikut so- sialisasi. Kondisi itu didasarkan pada jawaban respon den yang menyatakan
sebanyak 58% peran tokoh agama masih kurang, bahkan sebesar 13% responden
menyatakan belum ber peran.
Res ponden yang menyatakan tokoh agama telah berperan hanya sebesar 20%. Sebagai
industri perbankan yang operasional nya menggunakan prinsip syariah, maka peran
tokoh agama sangat- lah vital. Namun demikian, kinerja bank syariah tidak kalah pen-
ting nya untuk ditingkatkan agar senantiasa memenuhi harapan para nasabah.
Kejajar, Kabupaten Wonosobo),” Jurnal Tajdida, vol. 10, no. 1 (Juni 2011): 40-58. 40 Heru
Hendrawan, “Analisi Perilaku Nasabah Tabungan Bank ABC Cabang Tebet setelah Fatwa
MUI Mengenai Bunga Bank,” Thesis, Program Studi Manajemen dan Bisnis IPB (2004).
108 Dr. Mochlasin, M.Ag Aktivitas perbankan adalah domain muamalah yang sangat
luas, sehingga pertimbangan nasabah tentunya sangat kom pleks.
Terdapat banyak faktor yang dipertimbangkan nasabah se hingga dapat mempengaruhi
perilakunya. Karena variabel pe ngetahuan fatwa haram bunga bank (X4) tidak
berpengaruh langsung ter- hadap keinginan berperilaku menggunakan bank syariah (Y),
maka variabel ini berpotensi menjadi moderating variable . 2.
Pengetahuan fatwa haram bunga bank memperkuat hubungan kepuasan nasabah
dengan keinginan meng- gunakan perbankan syariah Dari analisi, nilai pengaruh bel
kepuasan terhadap keinginan berperilaku yang dimoderasi pengetahuan fatwa.
Berpengaruhnya fatwa haram bunga ter- hadap hubungan kepuasan dan keinginan
berperilaku nasabah, didukung oleh penelitian sebelumnya sebagaimana dilakukan oleh
Muiszudin yang menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank dapat
memoderasi hubungan budaya dan komitmen organisasi.
41 Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Besra dan Surya yang
menyimpulkan bahwa fatwa tidak signifikan keputusan nasabah42. Penelitian lainnya
dilakukan oleh Ghafur W (2008), hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa fatwa MUI
tentang ke- haraman bank berpengaruh dalam dorong pertumbuhan perbankan
syariah.43 41 Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya,
manajemen Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional
muhammadiyah Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Program Doktor (2013): 149-150.
42 Eri Besra dan Sari Surya, “Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram Terhadap
Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dalam Memilih Bank di
Kota Padang,” Jurnal Bisnis dan Manajemen , vol. 1 no. 2 Tahun 2005. 43 Muhammad
Ghafur W, “Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga/ Interest terhadap
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Penelitian Agama, vol.
XVII, no. 2 (Mei-Agustus 2008). 109 Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap
Faktor-Faktor .... Mengkaji perilaku nasabah Muslim bank syariah di DIY dari pandangan
ekonomi, pasif, kognitif dan emosional sebagai- mana dirumuskan oleh Schiffman dan
Kanuk. 44 Maka hasil uji statistik tentang pengetahuan fatwa yang memperkuat hu-
bung an kepuasan dengan keinginan berperilaku, menunjukkan nasabah muslim bank
syariah di DIY adalah nasabah kategori pelanggan yang tidak semata-mata
mengedepankan aspek kog- nitif, tetapi juga mempertimbangkan aspek emosi.
Motif emo- sional mengandung arti bahwa pemilihan sasarannya menurut kriteria
pribadi atau subyektif seperti kebanggan, ketakutan, kasih sayang, atau status. 45
Asumsi yang mendasari perbeda- an ini bahwa para konsumen selalu berusaha memilih
berbagai alter natif yang dalam pandangan mereka dapat membantu me- mak
simumkan kepuasan (utility). Dengan demikian, hasil penelitian ini didukung secara teo-
retik maupun penelitian-penelitian sebelumnya.
Hasil penelitian ini juga memperkuat teori di atas, bahwa harapan yang muncul pada
nasabah tidak sebatas functional benefit seperti keuntungan, keamanan dan lain-lain
tetapi juga emotional seperti ke- halalan sistem. Kategorisasi perilaku demikian juga
selaras dengan pendapat Engel, Blackwell dan Miniard, menurut mereka konsumen
dalam memilih sesuatu didasarkan pada manfaat utilitarian dan manfaat hedonik.
Utilitarian merupakan atribut produk fungsional yang obyektif, sedangkan hedonik
meliputi respon emosional, pancaindera dan pertimbangan estetis.
46 Dalam konteks relasi nasabah muslim dengan perbankan syariah, ber- arti telah
terjadi spiritual perceived value .47 Hasil penelitian ini 44 Leon G Schiffman and Leslie
Lazar Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc.,
2000). 45 Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour , Seventh
Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), 78-9. 46 James F. Engel, Roger D.
Blacwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), alih bahasa F.X.
Budiyanto dan Lyndon Saputra (Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher, tt), 285. 47 H.
Kartajaya, et all., Rethinking Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 110 Dr.
Mochlasin, M.Ag memberikan gambaran, adanya perbedaan karakter pada tingkat
tertentu antara nasabah bank syariah dengan konvensional.
Hal ini juga terlihat dari jawaban deskriptif responden, di mana se - banyak 75%
responden berpendapat bahwa bunga bank termasuk riba yang dilarang Alqur‟an
sebagaimana terlihat pada gambar 4.14. 3. Pengetahuan fatwa haram bunga bank
memperkuat hu- bung an kepercayaan nasabah dengan keinginan meng- gunakan
perbankan syariah Perbankan syariah sebagai trust industry, maka kepercayaan nasabah
sangatlah penting untuk mendukung keberlanjutan bank syariah.
Dari hasil analisis, kepercayaan nasabah terhadap keinginan untuk menggunakan bank
syariah diperkuat oleh variabel fatwa haram bunga bank. Fatwa haram bunga bank, di
pandang oleh responden sebagai bentuk penegasan dan pen- jelasan dari Alquran
maupun al-Hadis. Kondisi ini yang menye- babkan nasabah mempertimbangkan
kemunculan fatwa haram bunga bank, sehingga mempengaruhi pola berperilaku
mereka terhadap bank syariah.
Hasil penelitian ini didukung oleh salah satu kesimpulan penelitian Muiszudin yang
menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank dapat memoderasi hu- bung
an budaya dan komitmen organisasi. 48 Fatwa haram bunga bank dipandang oleh
responden, seba - gai upaya untuk mempertegas bahwa bank syariah dalam opera-
sionalnya tidak mempraktekkan sistem bunga.
Dengan demikian, pengetahuan fatwa telah menjadi referensi pandangan responden
2003. Lihat pula Yoki K uncoro, “Aliansi Strategis, Solusi Meningkatkan Pasar perbankan
Syariah,” yokikuncoro.wordpress.com , diunduh hari Jumat tanggal 19 September 2 014.
48 Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya, manajemen
Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional muhammadiyah
Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Doktor (2013): 149-150. 111 Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap
Faktor-Faktor .... sehingga memunculkan kepercayaan pada diri responden.
Hal itu juga dikuatkan oleh jawaban responden sebagaimana digam- barkan dalam
jawaban deskriptif yang menyatakan bahwa se- banyak 78% atau sejumlah 234 orang
berpendapat bahwa terbit- nya fatwa berpengaruh positif terhadap perkembangan bank
syariah, 59% berpendapat berpengaruh dan 19% sangat ber pe- ngaruh. Sementara
22% berpendapat negatif, yaitu 19% tidak berpengaruh dan 3% sangat tidak
berpengaruh.
Selain faktor di atas, pengetahuan fatwa haram bunga ber- peran terhadap hubungan
kepercayaan dengan keinginan nasabah menggunakan bank syariah dikarenakan materi
fatwa haram juga telah tersosialisasi dalam acara keagamaan seperti pengajian. Hal itu
dibuktikan dengan jawaban responden yang menyatakan kebanyakan yaitu sebesar 78
% (234 orang) pernah memperoleh materi tentang fatwa haram bunga bank.
Nasabah yang belum pernah mendengar fatwa dalam kajian keagamaan hanya sebesar
22% atau 36 orang, hal itu bisa disebabkan nasabah benar-benar tidak pernah
mendengar atau kemungkinan mereka tidak aktif dalam kajian keagamaan (pengajian).
4. Pengetahuan fatwa haram bunga bank tidak memperkuat hubungan motif agama
dengan keinginan menggunakan perbankan syariah.
Dari hasil analisis, motif agama nasabahterhadap keinginan menggunakan perbankan
syariah tidak mampu diperkuat oleh variabel pengetahuan fatwa haram bunga bank.
Hasil penelitian ini berbeda dengan salah satu kesimpulan penelitian Muiszudin yang
menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank dapat memoderasi
hubungan budaya dan komitmen organisasi.
49 49 Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya, manajemen
Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional muhammadiyah
Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Doktor (2013): 149-150. 112 Dr. Mochlasin, M.Ag Dengan demikian, data hasil
penelitian menjelaskan bahwa motif agama memiliki hubungan yang sangat kuat
terhadap ke- inginan menggunakan jasa perbankan syariah, sehingga tidak mampu
diperkuat oleh pengetahuan haram bunga bank.
Hasil analisis ini juga sejalan dengan respon nasabah terhadap variabel motif agama
yang menempatkan indikator satu pada skor ter- tinggi yaitu 8,06 (Tabel 3.15). Indikator
satu menyatakan bahwa niat nasabah menggunakan bank syariah hanya untuk ber
ibadah kepada Allah, sehingga pengetahuan fatwa haram bunga bank yang bersifat
komplementer kurang diperhitungkan oleh na- sabah bank syariah di DIY.
Kondisi di atas sejalan dengan pemahaman responden, bahwa fatwa haram bunga
menjadi bagian integral dari syariat atau ajaran Islam itu sendiri. Sehingga kehadiran
fatwa menjadi tidak begitu diperlukan bagi nasabah bank syariah di DIY. Kondisi ini
menunjukkan bahwa keharaman riba telah dipahami sebagai bagian integral dari syariat
atau ajaran Islam itu sendiri yang bersendikan Alquran dan al-Hadis.
Sehingga keberadaan pengetahuan fatwa haram bunga bank menjadi tidak begitu di-
perlukan bagi nasabah bank syariah di DIY. Syariat Islam adalah domain keyakinan,
sedangkan pengetahuan fatwa haram bunga bank dipandang oleh responden hanyalah
pandangan ulama yang bersifat opsional (ijtihadi). Tidak berperannya pengetahuan
fatwa haram untuk mem- perkuat hubungan motif agama terhadap keinginan meng-
guna kan perbankan syariah, hal itu terjadi dimungkinkan pula karena rendahnya
pengetahuan responden tentang segala infor- masi yang berkaitan dengan konten
fatwa.
Pengetahuan yang dimaksud dalam variabel penelitian ini terdapat enam level mulai
dari mengetahui terbitnya fatwa, tujuan fatwa, alasan fatwa, kriteria dan kemampuan
menilai produk perbankan yang di kate gorikan mengandung unsur riba. Jawaban
responden yang menyatakan bahwa sosialisasi tentang pengetahuan fatwa 113
Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....
oleh pemangku kepentingan masih kurang (64%) sebagaimana terlihat pada gambar
4.18, memiliki kontribusi mengapa penge- tahuan fatwa tidak mampu memperkuat
hubungan motif agama terhadap keingginan menggunakan perbankan syariah.
Rendahnya pengetahuan fatwa haram bunga bank juga di akibat- kan masih rendahnya
peran para tokoh agama (hanya 20%) untuk melakukan sosialisasi.
Rendahnya peran tokoh agama ter lihat pada jawaban responden yang mayoritas
mendapatkan informasi tentang fatwa bersumber dari televisi, yaitu sebesar 31%
sebagaimana terpapar pada gambar. 114 D alam tulisan ini menunjukkan adanya model
baru dalam melihat faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah di per- bankan syariah,
yaitu kemunculan variabel pengetahuan fatwa haram bunga bank sebagai moderating
variable.
Variabel ini me- moderasi bagi faktor-faktor yang mempengaruhi ke ingin an ber-
perilaku nasabah (behavioral intention), utamanya kepuasan dan kepercayaan.
Penelusuran penelitian terdahulu menun juk kan, bahwa selama ini fatwa haram bunga
bank hanya dikait kan dengan kinerja industri perbankan syariah maupun untuk meng-
ukur persepsi nasabah muslim.
Dalam penelitian ini, pe nge- ta huan fatwa haram bunga bank telah terbukti secara
empirik berperan sebagai moderating variable terhadap perilaku utama- nya hubungan
kepuasan dan kepercayaan terhadap keinginan nasabah muslim dalam menggunakan
bank syariah. Tulisan ini juga semakin mengukuhkan, bahwa motif agama sangat
berpengaruh terhadap perilaku dan keputusan nasabah.
Sehingga teori perilaku konsumen Islam yang telah dimuncul- kan para teoretis
ekonomi Islam semakin mendapatkan justi- fikasi terutama menganalisa faktor
mempengaruhi keputusan nasabah muslim di perbank an syariah. Dengan demikian,
teori perilaku konsumen konvensional yang telah berkembang dengan munculnya
Theory of Reasonned Action, Theori of Planned Behavior dan Technology Acceptance
Model yang mengabaikan faktor religious, sedikit banyak telah mengalami BAB VIII
CATATAN PENUTUP 115 Catatan Penutup krisis relevansi untuk diterapkan pada
masyarakat muslim yang semakin dinamis.
Analisis Moderating Regression Analysis (MRA), menunjukkan bahwa pengetahuan
fatwa haram bunga bank mampu memo- derasi hubungan kepuasan dan kepercayaan
terhadap keinginan menggunakan bank syariah bagi nasabah muslim di DIY. Hal ini
berarti nasabah muslim di DIY, adalah kategori nasabah rasional yang sangat
memperhatikan kualitas produk dan pelayanan.
Namun di sisi lain, nasabah menganggap penting terhadap ke- be radaan fatwa haram
bunga bank. Pihak perbankan syariah hendaknya secara terus menerus meningkatkan
kinerja diiringi dengan sosialisasi tentang sistem perbankan syariah melalui tokoh
agama. Nasabah muslim bank syariah di DIY, didominasi usia antara 20-39 tahun yang
mencerminkan usia produktif yang sering di- sebut sebagai generasi millenial atau
generasi Y. Dengan demi- kian, nasabah bank syariah di DIY berpotensi akan menjadi
pelanggan dalam waktu yang lama.
Di sisi lain, usia ini sangat rawan akan meninggalkan karena mereka cenderung kritis
dan dinamis. Perbankan syariah harus mampu memberikan produk yang inovatif seperti
penggunaan teknologi informasi dan pe- layanan yang berkualitas untuk menjaga
loyalitas nasabah. Di samping itu, harus terus bersinergi dengan para tokoh agama
untuk melakukans sosialisasi tentang pengetahuan fatwa.
117 Sumber dari Buku: Ajzen, Icek, Attitude, Personality and Behavior, New York: Open
University Press, 2005. ---------, dan Martin Fishbein, Understanding Attitudes and
Predicting Social Behavior , Eaglewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., 1980. Al Arief, M Nur
Rianto. Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta, 2010. Al-Amidi, Ali bin
Muhammad bin Salim at-Taghlibi Abul Hasan Saifuddin.
Al-Ahkâm Ushûl Beirut: Dar al-Fikr, 1996. Al-Ghazali. Ihya Ulumuddin. Beirut: Dar
an-Nahdah, tt. Al-Ghazali, Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Abu Hamid.
Al-Mustashfa Ushûlil . Beirut: Dar al-Kutub al- Ilmiyah, 1993. Ancok. Djamaludin dan Fuat
Nasori Suroso. Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi . Cetakan
VII, Yogya karta: Pustaka Pelajar, 2008. Archer, Simon dan Rifaat Ahmed Abdul Karim.
Islamic Finance the Regulatory Challenge. Singapura: John Wiley&Sons (Asia) Pte Ltd.,
2007. Asy-Syatibi. al-Muwafaqat fi Ushul al- Ahkam . ttp; Dar al-Fikri, tt. ----------,
al-Muwafaqat fi Ushul asy-Syariah , Beirut: Ar-Rahmaniyah, 1960. DAFTAR PUSTAKA 118
Dr. Mochlasin, M.Ag Ausaf, Ahmad dan Tariqullah Khan. Islamic Financial Instruments for
public Sector Resource Mobilization. Jeddah: IRTI, 1997. Baharuddin.
Paradigma Psikologi Islami: Studi tentang Elemen Psikologi dari al-Qur‟an. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004. Baidhawi, Zakiyuddin. Etika Bisnis Syariah: Prinsip-prinsip Kepe-
milikan dan Produksi . Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2008. Bakar, Mohd Daud dan
Engku Rabiah Adawiyah Engku Ali. Essential Reading in Islamic Finance . Kualalumpur:
CERT Publication, 2008. Bank Indonesia. Tentang Perubahan Undang-Undang No. 7
tahun 1992, 1998.
-------------, Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Nasional Periode 2002-2011
, Jakarta: BI, 2002. -------------. Statistik Perbankan Syariah Juni 2009 . Jakarta: Direktorat
Perbankan Syariah, 2010. Barinti, “Fatwa dalam Perundang-undangan” dalam Fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MJUI): Dalam Perspektif Hukum dan Perundang-undangan,
Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khasanah Keagamaan Balitbang Kemenag RI, 2012.
Bawono, Anton Multivariate. Analysis. Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2006. Besra, Eri dan
Sari Surya.
“Pengaruh Fatwa MUI Tentang Bunga Bank Haram Terhadap Keputusan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dalam Memilih Bank di Kota Padang”. Jurnal Bisnis
dan Manajemen , vol. 1 No. 2 Tahun 2005. Bloom, Benjamin S. etc. Taxonomy of
Educational Objectives: The Classification Educational . Handbook Domain. New York:
Longmans, Green and Co, 1956. BNI, Syariah. Prospek Bank Syariah Pasca Fatwa MUI.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2005. Boediono, Ekonomi Mikro.
Yogyakarta: BPFE, 2002. 119 Daftar Pustaka Buchory, Herry Ahmad dan Djasmin Saladin.
Dasar-dasar Pema- saran Bank. Bandung: Linda Karya, 2006. Chapra, M. Umer & Habib
Ahmed, Kata Pengantar dalam The Future of Economics: An Islamic Perspective (Masa
Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah Tinjauan Islam). alih bahasa Ikhwan Abidin Basri, Jakarta:
Gema Insani Press, 2001. Chapra, M. Umer & Habib Ahmed. The Future of Economics:
An Islamic Perspective .
Leicester, UK: The Islamic Foundation, 2000. ---------------. Corporate Governance in
Islamic Financial Institution . Jeddah: Ocasional Paper IDB, 2002. Dillon, William R.
Multivariate Analysis Methods and Applications. Toronto: John Wiley & Sons Inc., 1984).
Ferdinand, Augusty. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Pene- litian untuk
Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Ghazali, Imam.
Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2013. Griffin, Jill. Customer Loyalty edisi revisi. Jakarta: Erlangga,
2005. Hadi, Sutrisno. Statistik. Yogyakarta: Andi Offset, 1991. Hanan, Mack dan Peter
Karp. Customer Satisfaction: How to Maximize Measure and Market Your Company‟s
Ultimate Product . New York: American Management Association, 1991. Hasan, Iqbal.
Analisis Data Penelitian dengan Statistik . Jakarta: Bumi aksara, 2006. Hassan, Rusni.
Islamic Banking and Takaful. 2 nd Edition. Selangor: Pearson Malaysia Sdn Bhd, 2011.
Ismail, Abdul Ghafar. Money Islamic Banks and the Real Economy . Singapore: Cengage
learning Asia Pte ltd., 2010. Ka‟bah, Rifyal. Hukum Islam di Indonesia: Perspektif
Muhammadiyah dan NU. Jakarta: Universitas Yarsi, 1999. Kahf, Monzer.
The Demand Side of Consumer Behavior: Islam Per- spective. ttp, tt. 120 Dr. Mochlasin,
M.Ag Kahf, Monzer. The Islamic Economy of the Functioning of the Islamic Economic
System ( Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam) . alih
bahasa Machnun Husen, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1995. -------------, The Islamic
Economy: Analytical of the Functioning of the Islamic Economic System.
Palinfield Muslim Associations of USA and Canada, 1979. Karim, Adiwarman A. Bank
Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan . Jakarta: Rajawali Press, 2010. Kartajaya, H., et all.
Rethinking Marketing . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003. Kasmir, Pemasaran Bank.
Jakarta: Kencana, 2004. Khan, M. Fahim. Essays in Islamic Economic. United Kingdom:
The Islamic Foundation. 1995. Kotler, Philip and Gary Armstrong. Principles of Marketing.
Tenth edition, New York: Prentice-Hall, 2004.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran (Marketing Management) .
Edisi Tiga Belas, alih bahasa Bob Sabran, Jakarta Air Langga, 2008. ------------, Marketing
Management: Analysis Planning Implementation and Control. Ninth Edition, New York:
Prentice-Hall, 1997. Loudon, D. L., Della Bitta. A.J. Consumer Behavior: Concepts and
Applications. 4th Edition. New York: McGrqaw-Hill, 1995. Lupioyadi, R.
Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek (Service Marketing Management: Theory
and Practice. Jakarta: Salemba Empat, 2001. Madjid, Nurcholish. Islam Kemodernan dan
Ke-Indonesiaan . Bandung: Mizan Pustaka, 1997. Magill, Survey of Social Science:
Psychology Series , California: Salem Press, 1993. Mangunwijaya, Y.B. Menumbuhkan
Sikap Religiusitas Anak . Jakarta: Gramedia, 1982. 121 Daftar Pustaka Mannan, M. Abdul.
Islamic Economic; Theory and Practice .
Delhi: Sh. M. Ashraf, 1970. Mas‟ud, Muhammad Khalid. Filsafat Hukum Islam dan
Perubahan Sosial (Islamic Legal Philosofy: A Studi of Abu Ishaq asy-Syatibi‟s Life and
Thought). Surabaya: al-Ikhlas, 1995. Mochlasin. Etika Bisnis dan Perbankan Perspektif
Islam . Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2012. Mowen, John C. dan Michael Minor. Perilaku
Konsumen (Consumer Behavior).
alih bahasa Lina Salim, Jakarta: Erlangga, 2002. Mowen, John C. dan Michael. Perilaku
Konsumen ( Consumer Behavior). Jilid 1 Edisi kelima, Jakarta: Erlangga, 2012. Mudzhar,
Atho. Membaca Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi dan Liberasi. Yogyakarta: Titian Ilahi
Press, 1998. Mudzhar, Atho. Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia . Jakarta: INIS, 1993.
Munawir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir. Yogyakarta: PP Al-Munawwir, 1997.
Naqvi, Syed Nawab Haider. Ethics and Economics: An Islamic Synthesis.
London; Islamic Foundation, 1981. ------------, Islam, Economics and Society . London
and New York: Kegan Paul International, 1994. Nashori, Fuad dan Rachmy Diana
Mucharam. Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam. Yogyakarta:
Menara Kudus, 2002. Neuman, W. Lawrence. Social Research Methods: Qualitative and
Quantitative Approaches . San Fransisco: Pearson Education Inc., 2003. Notoatmodjo,
Soekijo.
Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta, 2012. Oliver, R.L.
“Customer Satisfaction Research”. in R. Grover and M. Vriens (ed.), Handbook of
Marketing Research . CA: Sage Publication, 2006. 122 Dr. Mochlasin, M.Ag Peter, Paul J.
and Jerry C. Olson. Consumer Behavior and Marketing Strategy, 3th Chicago: Irwin, 1990.
---------------, Consumer Behaviour and Marketing Strategy . 4 ed., New Jersey: Ricard
D.
Irwin, 1996. Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Andi, 2005. Prasetyantoko, A. Bencana Finansial: Stabilitas Sebagai Barang Publik .
Jakarta: Kompas, 2008. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII
Yogyakarta dan Bank Indonesia, Ekonomi Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008.
Rahardjo, M. Dawam.
Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi. Jakarta: LSAF, 1998. Rahman, Afzalur. Economic
Doctrine of Islam: Banking and Insurance. London: Muslim School Trust, 1979. Rayner,
S.E. The Theory of in Islamic Contracts in Islamic law: A Comparative Analysis with
Particular Reference to the Modern Legislation in Kuwait. Bahrain and the United Arab
Emirate , London: Graham&Trotman, 1991. Reksoprayitno, Soediyono. Pengantar
Ekonomi Mikro.Yogyakarta: BPFE, 2007.
Ridwan, Samir Abdul Hamid. Asw a q al-Aur a q al-M a liyah. Mesir: alMa‟had al„Ali lilfikr
alIslami, 1996. Saat, Mohammad Khairi, Razli Ramli, Haryani dan Aminuddin. Islamic
Banking Practices: From the Practitioner‟s Perspective . Kualalumpur; IDFIM, 2011. Saeed,
Abdullah. Islamic Banking and Interest. Leiden, New York, Koln: E.J Brill, 1996. Schiffman,
L., Bednall, D, O¶Cass, A, Paladino, A. & Kanuk, L. Consumer behavior. 3rd ed.,
Australia: Pearson Education, 2005. Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk. Consumer
Behaviour. Seventh Edition, New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000. 123 Daftar Pustaka
Siddiqi, Muhammad Nejatullah. Muslim Economic Thinking: A Survey Contemporary
Literature . Jeddah: The Islamic Foundation, 1981. --------------, The Economic Enterprise
in Islam . Lahore: Islamic Publications LTD. 1988. Simamora, Henry. Manajemen
Sumberdaya Manusia.
Edisi Ketiga, Yogyakarta: STIE YKPN, 2003. Smit, Adam. The Theory of Moral Sentiment.
New York: Augustus M. Kelley, 1966. -----------, An Inquiry into the Nature and Causes
of the Wealth of Nations. New York: Moder Library, 1937 Sutisna, Perilaku Konsumen
dan Komunikasi Pemasaran. Edisi III . Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003. Tim,
Ensiklopedi Islam . Jakarta; PT. Ikhtiar Baru van Hoeven, 1999. --------, Ensiklopedi Islam .
Jakarta; PT.
Ikhtiar Baru van Hoeven, 1997. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. Pelanggan Puas?
Tak Cukup . Yogyakarta: Andi, 2015. Toutounchian, Iraj. Islamic Money and Banking:
Integrating Money in Capital Theory . Singapore: John Wiley&Sons (Asia) Pte. Ltd., 2009.
Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Zeithaml, Berry dan
Parasuraman. Service Marketing. Fourth edition, Prentice Hall: Exclusive Right by Mc
Graw-Hill, 2006.
Sumber dari Jurnal, Disertasi dan Thesis: Abdullah, Nurdianawati Irwani dan Asyraf Wajdi
Dusuki. “Customers Perceptions of Islamic Hire-purchase Facility in Malaysia: An
Empirical Analysis, ” IIUM Journal of Economics and Management 14, no. 2 (2006):
177-204. Adji, Jennifer dan Hatane Semuel, MS. “Pengaruh Satisfaction dan Terus
terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) di 124 Dr. Mochlasin, M.Ag
Starbucks the Square Surabaya,” Jurnal Manajemen Pemasaran Petra 2, no. 1 (2014):
1-10.
Afiff, Zakaria Rifelly Astuti, Addition Spiritual Dimension on Customer Value to
Investigate the Relationship of Customer Value, Customer Satisfaction and Behavior
Intention on Islamic Banks Saving Products in Indonesia, ASEAN Marketing Journal , Vol.
1, No. 1, June 2009. Ahmad, Ashfaq. “Islamic Banking Experience of Pakistan:
Comparison between Islamic and Conventional Banks,” International Journal of Business
and Management 5, no. 2 (2010): 137-148.
Ahmad, dan Haron. of Corporate Customers Towards Islamic Banking Products &
Services,” International Journal of Islamic Financial Services 3, no. 4 (2002): 1-16. Ahmed,
Siddique, Shahnur Azad Chowdhury dan Maruf Ullah. “Performance Challenges and
Prospects of Islamic Banking in Bangladesh,” Sokoto Journal of Management Studies 4,
no. 1 (2013): 129-142. Ajzen, Icek.
The Theory of Planned Behavior: Organizational Behavior and Human Decision
Processes 50, 179-211. ------------, “ The Theory of Planned Behavior dalam Icek Ajzen,”
The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decision
Processes, vol. 50, (1991), 179-211.
----------- dan Martin Fisbein, “The Prediction of Behavioral Intentions in a Choice
Situation,” Journal of Experimental Social Psychology, vol 5 (1969), 400-416. Akbar,
Mohammad Muzahid dan Parvez, Noorjahan. 2009. “Impact of Service Quality, Trust and
Customer Satisfaction On Customers Loyalty,” ABAC Journal 29, no. 1 (January- April
2009): 24-38. Almossawi, Mohammed.
“Bank Selection Criteria Employed by College Student in Bahrain: An Empirical Analysis,”
125 Daftar Pustaka International Journal of Bank Marketing , 19, no. 3 (11 Jun 2001).
Amelia, Amelia dan Ronald Ronald. “Factors Influencing Internet Banking‟s Actual
Usage,” European Journal of Business and Management, 7, no. 3 (2015): 141-150.
Amin, Muslim, Zaidi Isa dan Rodrigue Fontaine, “The Role of Customer Satisfaction in
Enhancing Customer Loyalty in Malaysian Islamic Banks the Service,” Industries Jurnal,
September (2010): 1519-1532. Anatole, Tatiana dan Vena Anisimova. “The Effects of
Corporate Brand Attributes on Attitudinal and Behavioural Consumer Loyalty,” The
Journal of Consumer Marketing, 2007. Anderson, James C.
dan James A Narus . “A Model of Distributor Firm and Manufacturer Firm Working
Partnership,” Journal of Marketing 54 (1990): 42-58. Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk
terhadap Keputusan Menyim- pan Dana di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman
Barat dengan Religiusitas sebagai Variabel Modefrator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi 2,
no 1 (Januari 2014): 61-62. Benda. “Personal Religiosity and Drug Use and Other legal
act”, Journal of Law and Society, Oxford.
Besra, Eri dan Sari Surya. Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram Terhadap
Keputusan Mahasiswa Fakultas Eko nomi Universitas Andalas dalam Memilih Bank di
Kota Padang,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, 1 no. 2, 2005. Bley, Jorg and Kermit Kuehn.
“Conventional Versus Islamic Finance: Student Knowledge and Perception in the United
Arab Emirates International,” Journal of Islamic Financial Services 5 no.4 (2004): 1-13.
Carlander, Anders, Daniel Peterson, Amelie Gamble, Tommy Gärling, Lars-Olof
Johansson et al. “Trust-Mediated Effects of Personal Services on Satisfaction with Banks,”
Journal of Financial Services Marketing 18, no 2(2013): 121-136. 126 Dr. Mochlasin, M.Ag
Cheriyah, Yayah Widya Sulistyowati, Ade D Cornelia dan Viverita, “Factors Affecting
Customers‟ Satisfaction and Perception: Case Study of Islamic Banks‟ Service Quality,”
Asean Marketing Journal, Vol.I No. 1, June 2010. Davis, F. D.
“Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information
Technology,”MIS Quarterly 13, 1989. Dugree, Jeffery F., dkk. “Observation Translating
Values into Product Wants,” Journal of Advertising Research 36, no.6 (November 1996):
93. Dusuki, Asyraf Wajdi dan Nurdianawati Irwani Abdullah. “Why do Malaysian
Customers Patronise Islamic Banks”. The International Journal of Bank Marketing 25, no.
3 (2007): 142-160. Erol, Cengiz and Radi El-Bdour.
“Attitude Behavior and Patronage Factors of Bank Customer toward Islamic Banks,”
International Journal Banking and Marketing 7, no. 6 (1989): 31- 37. Ferrinadewi, Erna
dan Didit Darmawan. Perilaku Konsumen: Analisis Model Keputusan . Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya, 2004. Gerrard, Philip dan Cunningham, J. Barton. “Islamic Banking:
a Study in Singapore,” International Journal of Bank Marketing 15 no. 6 (1997): 204-216.
Ghafur, Muhammad.
“Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga/Interest terhadap Perkembangan
Perbankan Syariah di Indonesia,” Jurnal Penelitian Agama XVII, no. 2 (Mei- Agustus
2008). Hafeez, Samraz dan Bakhtiar Muhammad. “The Impact of Service Quality,
Customer Satisfaction and Loyalty Programs on Customer‟s Loyalty: Evidence from
Banking Sector of Pakistan,” International Journal of Business and Social Science 3 no. 16
(August 2012): 200-209. 127 Daftar Pustaka Haque, Ahasanul.
“Islamic Banking in Malaysia: A Study of Attitudinal Differences of Malaysian Customers,”
European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences , 18 (2010): 7-18.
Haryadi, “Persepsi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah”. Jurnal Bisnis dan
Manajemen 7, no. 2 (2007): 189-204. Hasan, Haslinda, Teo Poh Kiong, Raja Azimah
Ainuddin.
“Effects of Perceived Value and Trust on Customer Loyalty towards Foreign Banks in
Sabah, Malaysia,” Global Journal of Emerging Trends in e-Business, Marketing and
Consumer Psychology (GJETeMCP) An Online International Research Journal 1, no 2
(2014). Hasan, Syed Akif, Subhani, Muhammad Imtiaz dan Osman. “Consumer Criteria
for the Selection of an Islamic Bank: Evidence from Pakistan ,” International Research
Journal of Finance and Economics (IRJFE) 94 (2012): 114-124.
Hendrawan, “Analisis Perilaku Nasabah Tabungan Bank ABC Cabang Tebet setelah Fatwa
MUI mengenai Bunga Bank,” Thesis, Progam Studi manajemen dan Bisnis IPB (2004).
Hoq, Mohammad Ziaul dkk. “The Effet of Trust, Customer Satisfaction and Image on
Customer Loyalty in Islamic Banking Sector,” South Asean Journal Management 17, no. 1
(2010): 70-93.
Hussain, Al-Hameeda Abo dan Nadhem. “Clients of Conventional and Islamic Banks in
Bahrain How They Choose Which Bank to Patronize Jasim Al-Ajmi Saleh,” International
Journal of Social Economics 36, no. 11 (2009): 1086-1112. Ismail, Ahmad Zaki Hj.
“Influences Selection of Islamic Banking: A study on Malaysian Customer Preferences,”
American Journal of Applied Sciences 6, no. 5 (2009). Khatimah, Khusnul, “Sikap
Pengusaha Muhammadiyah ter- hadap fatwa Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga
Bank 128 Dr. Mochlasin, M.Ag (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten
Wonosobo),” Jurnal Tajdida 10, no. (1 Juni 2011): 40-58. Khattak, Naveed Azeem dan
Kashif-Ur-Rehman.
“Customer Satisfaction dan Awareness of Islamic Banking System in Pakistan,” African
Journal of Business Management 4 (2010): 662-671. Lajuni, Ming, Yusman, “ Intention to
Use Islamic Banking Products and Its Determinants,” International Journal of Economics
and Financial, Januari 2017. Logiawan, Yenny dan Hartono Subagio, “Analisa Customer
Value terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satis- faction sebagai variabel
intervening pada Restoran Bandar Djakarta Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran
Petra , Vol. 2, No. 1 (2014): 1-11.
Lujja, Sulaiman Mustafa Omar Mohammad and Rusni Hassan, “Modelling public
behavioral intention to adopt Islamic banking in Uganda: The theory of reasoned action”
Inter- national Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, vol. 9,
(2016): 583-600. Madjid, Rahmat. “Customer Trust as Relationship Mediation Between
Customer Satisfaction and Loyalty At Bank Rakyat Indonesia (BRI) Southeast Sulawesi,”
The International Journal Of Engineering And Science (IJES) 2 no. 5 (2013): 48-59.
Mamman, Muhammed dan Ahamad Faosiy Ogunbado, “The Moderating Role of
Religiosity on the Relationship between Customer Attitudes and Intention to Adopt
Islamic Banking in Nigeria,” Asian Journal of Multidisciplinary Studies, Vol. 4 Mei (2016):
8-12. , Faosiy dan Sufian Bakr, “Factors Customer‟s Intention Adopt Islamic Banking in
Northern,” Nigeria: a Proposed, 2016. 129 Daftar Pustaka Mayer, R.C.,
J.H. Davis dan F.D. Schoorman. “An Integratif Model of Organizational Trust,” Akademi
Management Review 30, no.3 (1995): 709-734. Metawa, Saad A dan Mohammed
Almosawi. “Banking Behavior of Islamic Bank Customers: Perspective and Implication,”
International journal of Banking Marketing 16. No. 7 (1998): 299-213. Mohammad ,
Mustafa Omar dan Rusni Hassan.
“To adopt Islamic banking in Uganda: The Theory of Reasoned Action,” International
Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management 9, no 4 (2016): 583-600.
Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah; Interaksi antara Budaya, Manajemen,
Komitmen, dan Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional Muhammadiyah
di Provinsi Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Andalas, 2015. Mylonakis, John.
“A Research Study of Customer Preferences in the Home Loans Market: The Mortgage
Experience of Greek Bank Customers, ” International Research Journal of Finance and
Economics,” 10 (2007). Naser, Kamal, Ahmad Jamal dan Khalid Al-Khatib. “Islamic
Banking: A Study of Customer Satisfaction and Preferences in Jordan,” International
Journal of Banking Marketing 17, no. 3 (1999) 135-151. Oliver, R.L.
“Cognnitive, Affective, and Attribute Bases of the Satisfaction Responses,” Journal of
Consumer Research (Desember 1993 ). Rahmawaty, Anita. “Model Perilaku Penerimaan
Teknologi Informasi Nasabah Perbankan Syari‟ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. Rashid, Mamunur dan M. Kabir Hassan.
“ Customer Demo- graphics Affecting Bank Selection Criteria, Preference, and Market
Segmentation: Study on Domestic Islamic Banks in 130 Dr. Mochlasin, M.Ag
Bangladesh,” International Journal of Business and Management 4, no. 6 (2009):
131-146. Reni, Andi Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In
Intention To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah
(Journal of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148. Rivai, Harif Amali.
Identifikasi Penentu Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah vs.
Bank Konvensional . Laporan penelitian kerjasama Bank Indonesia dan Center for
Banking Research (CBR) Universitas Andalas , 2008. Rusydi, M. “Syariah Compliance
dalam Penerimaan Produk Perbankan Syariah: Aplikasi Theory of Planned Behavior,”
Disertasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Shafie, Wan Wan dan Haron. “Adopting
And Measuring Customer Service Quality In Islamic Banks: A Case Study of Bank Islam
Malaysia Berhad.
Journal of Muamalat and Islamic Finance Research 1, no.1 (2004) 2-19. Suastuti, Ni Luh.
“Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan terhadap Produk
Freestanding Restaurant di Kawasan Pariwisata Nusa Dua – Kabupaten Badung,” Jurnal
Studi Manajemen & Organisasi 4, no. 2, (Juli 2007): 20-26. Sweeney, J.C. and Soutar,
G.N.,“Consumer Perceived Value: The Development of A Multiple item Scale,” Journal of
Retailing, Vol. 77, No. 2 (2001): 203-220.
Usman, Hardius” Customers Trust on Islamic Banks in Indo- nesia,” The Journal of Asian
Finance, Economics and Business , Vol.2 No.1, (2015): 5-13. W, Muhammad Ghafur.
“Pengaruh Fatwa MUI tentang Keha- raman Bunga/Interest terhadap Perkembangan
Perbankan Syariah di Indonesia,” Jurnal Penelitian Agama XVII, no. 2 (Mei-Agustus
2008): 355-371.
131 Daftar Pustaka Wahyuni, Salamah “Moslem Community Behavior in the Conduct of
Islamic Bank: The Moderation Role of Knowledge and Pricing”, Procedia - Social and
Behavioral Sciences , vol. 57 Oktober (2012): 290-298. Zeng, Fue. Hu, Zuohao. Chen,
Rong dan Yang Zhilin. “Deter- minants of Online Service Satisfaction and their Impacts
on Behavioral Intention,” Total Quality Management 20, no. 9 (2009): 953-969.
Ziyad, Muhammad “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat sebelum
dan sesudah terbitnya Fatwa Haram Bunga Perbankan oleh MUI,” Jurnal Manajemen dan
Akuntans, vol. 2, N o. 1 (2010). Sumber dari Internet: Bank Indonesia dan IPB. “Potensi,
Preferensi dan perilaku Masya rakat terhadap Bank Syari‟ah di Kalimantan Selatan,”
2004, www.bi.go.id, diakses tanggal 21 April 2013.
Bank Universitas “Identifikasi Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Per-
bankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional,” 2007, http:// www.bi.go.id, diakses tanggal
21 April 2013. Bank Indonesia–IPB. “Potensi, Preferensi dan Perilaku Masya- rakat
terhadap Bank Syariah: Studi Kasus pada wilayah Sumatra Selatan,” 2004,
http://www.bi.go.id, diakses tanggal 21 April 2013. Bank Indonesia–PPKPLP Undip.
“Penelitian Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di wilayah
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” 2000, http:// www.bi.go.id, diakses
tanggal 10 September 2012. Yoki “Aliansi Strategis. Solusi Meningkatkan Pasar
perbankan Syariah” dalam yokikuncoro.wordpress.com, diakses tanggal 19 September
2014.
INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - http://arengiff.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% -
https://febrina.files.wordpress.com/2012/08/the-destiny-of-islam-in-the-endtimestujuan
-akhir-islam-di-akhir-zaman.pdf
<1% -
https://docplayer.info/108439388-Analisis-pengaruh-dana-pihak-ketiga-dpk-capital-ade
quacy-ratio.html
<1% -
http://ekonomyslam.blogspot.com/2010/01/kontribusi-hukum-islam-terhadap.html
<1% -
https://docplayer.info/249960-Pengaruh-faktor-syariah-tingkat-keuntungan-bagi-hasil-
dan-motivasi-terhadap-keputusan-nasabah-menggunakan-perbankan-syariah.html
<1% - https://docplayer.info/57377605-Daftar-isi-abstrak-i-abstract.html
<1% -
https://docplayer.info/41181767-Analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-keputusan-
konsumen-pada-pembelian-produk-produk-online-shop.html
<1% -
https://docobook.com/jurnal-psikologi59766d4b12c58494a64285f4bbfc26d619012.html
<1% - http://repository.upi.edu/19917/9/S_MPP_1103646_Bibliography.pdf
<1% -
https://www.scribd.com/document/357063022/Usulan-Model-Sistem-Pengawasan-Syari
ah-Pada-Perbankan-Syariah-Di-Indonesia
<1% -
https://id.scribd.com/doc/295479531/Analisis-Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-Mina
t-Investasi-Nasabah-Terhadap-Logam-Mulia-Studi-Kasus-Di-Bni-Syari-Ah-Cabang-Sem
arang
<1% -
http://digilib.uin-suka.ac.id/11356/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
<1% - https://vdocuments.site/jurnal-pendidikan-karakter-563f9f6977683.html
<1% -
http://www.mudjisantosa.net/2013/12/pengadaan-barangjasa-pemerintah-dengan.html
<1% - http://ekmakro.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/315828803_PENGARUH_LITERASI_EKONOMI_
SISWA_HASIL_BELAJAR_EKONOMI_DAN_TEMAN_SEBAYA_TERHADAP_PERILAKU_KONSU
MSI_SISWA_SMP_NEGERI_DI_SURABAYA_BARAT
<1% -
http://jendela-kampus1.blogspot.com/2015/01/perilaku-konsumen-dan-keputusan.html
<1% -
https://www.scribd.com/document/95626628/ANALISIS-HUBUNGAN-KEPUASAN-DAN-
LOYALITAS-KONSUMEN-TOKO-MILIK-PT-TRUBUS-MITRA-SWADAYA-KASUS-DI-TOKO-
CIMANGGIS-GUNUNG-SAHARI-DAN-BINTARO
<1% -
http://budikolonjono.blogspot.com/2012/06/neraca-pembayaran-dan-perdagangan-lua
r.html
<1% - http://dodivena.blogspot.com/2014/04/ips-ekonomi.html
<1% - https://jephart.blogspot.com/
<1% -
https://modul.mercubuana.ac.id/PT1RTnRrak53RXpN/Irwan+Mangara+Harahap+-+Pen
gantar+Ekonomi+Mikro+%5B31069%5D%7CModul+Pengantar+Ekonomi+Mikro+%5BT
M5%5D.doc
<1% -
https://bournemouth.rl.talis.com/items/BE6A786D-AE44-0A81-E8CC-D24502780451.htm
l
<1% -
http://xerma.blogspot.com/2014/02/pengertian-perilaku-konsumen-menurut.html
<1% - http://www.academia.edu/8488074/Communication_and_Consumer_Behaviour
<1% -
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63639/potongan/S2-2013-321923-chapter
1.pdf
<1% -
http://www.pencangkul.com/2016/01/perilaku-konsumen-pendekatan-kardinal.html
<1% - https://www.slideshare.net/yuliadwijayanti3/270160122-makalahekonomimikro
<1% - http://literaturekonomi.blogspot.com/2010/04/
<1% - https://issuu.com/jaelani/docs/27_maret_2014
<1% -
http://yonputra.blogspot.com/2013/12/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam-menurut.html
<1% - http://ananda-nando.blogspot.com/2013/01/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/303302895_Perilaku_Konsumen_dan_Faktor_D
eterminan_yang_Berpengaruh_terhadap_Keputusan_Pembelian
<1% -
https://id.scribd.com/doc/34348853/Analisis-Persoalan-Penguasaan-Informasi-Risk-and
-Return-Pada-Nasabah-Dalam-Kerangka-Principal
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/4251/09E00717.pdf.txt;sequenc
e=3
<1% -
https://johannessimatupang.wordpress.com/2010/03/21/manajemen-stratejik-program-
mm/
<1% - http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif/article/download/833/1610
<1% - https://fuadramadan.wordpress.com/2013/11/15/perilaku-konsumen/
<1% -
http://contohmakalah4.blogspot.com/2010/07/tesis-analisis-pengaruh-faktor-motivasi.h
tml
<1% - https://tentangndha.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://azimah27.blogspot.com/2011/10/makalah-psikologi-konsumen.html
<1% -
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125818-SK+010+08+War+p-Pengaruh+Word
-Literatur.pdf
<1% -
https://solidaraslaemi.blogspot.com/2018/01/macam-macam-motif-dan-prinsip-ekono
mi.html
<1% -
https://sapanmaluluang.wordpress.com/2011/07/14/fitrah-dan-potensi-manusia-dalam-
pendidikan-islam/
<1% -
https://hardi2010.wordpress.com/pengaruh-budaya-terhadap-perilaku-konsumen/
<1% -
https://docplayer.info/106213040-Hasrul-siregar-se-m-si-yusdiana-se-m-si-dosen-tetap
-stie-ibbi-medan.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/131743404/text-Teori-Interpersonal
<1% -
https://www.slideshare.net/IbnuAzis/buku-pegangan-bagi-bp4-tentang-kursus-pranikah
-untuk-calon-pengantin-seri-genre
<1% -
http://pengabdianqu.blogspot.com/2013/11/teori-hierarki-kebutuhan-abraham-maslow
.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/319105848_PENGARUH_KEPUASAN_KERJA_TE
RHADAP_PRODUKTIVITAS_KERJA_PEGAWAI_BANK_SYARIAH_X_KANTOR_WILAYAH_II
<1% - http://anggrainiyunisa.blogspot.com/2013/
<1% -
http://makalah15.blogspot.com/2015/10/contoh-makalah-tentang-konsep-motivasi.htm
l
<1% - http://sanetaka-perilakukonsumen.blogspot.com/2012/05/tugas-2-motivasi.html
<1% - https://www.worldcat.org/title/motivation-and-personality/oclc/89585
<1% - https://sherlyb09.wordpress.com/author/sherlyb09/page/2/
<1% - https://slideplayer.info/slide/3671021/
<1% -
http://www.academia.edu/7420542/analisis_faktor-faktor_yang_mempengaruhi_keputus
an_nasabah_untuk_menggunakan_jasa_perbankan_syariah
<1% - http://al-myfirstblog.blogspot.com/2010/05/motivasi-konsumen.html
<1% - http://allmytasks.blogspot.com/2013/
<1% - http://www.abahraka.com/2016/04/pencitraan-politik-daring-strategi_22.html
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-citra-perusahaan-dan-atribut-produk41dc560d61c235
076ebf24c72f73650570889.html
<1% -
https://www.scribd.com/presentation/380243090/Bab-Ix-Perubahan-Penguatan-Sikap-p
pt
<1% - https://putriiannisa.wordpress.com/2013/11/21/sikap-konsumen/
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/12215848.pdf
<1% -
https://eksplorasidatasaham.wordpress.com/2017/09/28/memahami-proses-pengambil
an-keputusan-konsumen-dalam-meningkatkan-penjualan/
<1% - https://docobook.com/proses-pengambilan-keputusan.html
<1% - http://harunramadhan.blogspot.com/2013/09/
<1% -
https://dadan94.wordpress.com/2016/10/07/model-sederhana-pengambilan-keputusan
-konsumen/
<1% -
http://contoh-skripsikita.blogspot.com/2009/12/kumpulan-skripsi-lengkap-administrasi.
html
<1% - http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/33318033.pdf
<1% - https://scienceinvideo.wordpress.com/2009/04/18/referensi-atau-daftar-pustaka/
<1% - http://imanazharyadi.blogspot.com/2010/09/jurnal-analisis-efektivitas-iklan.html
<1% - http://kaniad.blogspot.com/2012/02/pengertian-paradigma.html
<1% -
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1-00484-MNSI%20Bab%202
.doc
<1% -
https://es.scribd.com/doc/248595031/Ringkasan-Sistem-Pengendalian-Manajemen
<1% - http://kajianpsikologi.blogspot.com/2011/11/psikologi-kognitif.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/307640531_ETIKA_BISNIS_ISLAM_DALAM_PA
NDANGAN_FILSAFAT_ILMU_Telaah_Atas_Pemikiran_Etika_Immanuel_Kant
<1% -
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27275/BAB%20II%20Pendekata
n%20Teoritis_%20I10imh.pdf?sequence=5
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/307640457_PENGARUH_SIKAP_KONSUMEN_T
ERHADAP_KEPUTUSAN_PEMBELIAN_MINUMAN_MEREK_AQUA_BERKAITAN_DENGAN_P
ENERAPAN_PROGRAM_CSR_CORPORATE_SOCIAL_RESPONSIBILITY
<1% - http://eprints.stainkudus.ac.id/478/14/5.%20BAB%20II%20edit.pdf
<1% - http://gilangagatha.blogspot.com/2014/01/
<1% - https://zh.scribd.com/doc/296452099/5270-17396-1-PB
<1% -
http://lppmuicjakarta.com/2017/08/31/artikel-ilmiah-the-effect-of-knowledge-about-rel
igion-and-gender-of-the-green-consumer-behavior/
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-satisfaction-dan-trust-terhadap-minat-pembelian-di.h
tml
<1% -
https://www.scribd.com/document/390172289/UU-PPh-001-13-UU-PPh-2013-00-Mobil
e
<1% - https://proposaltesisskripsi.files.wordpress.com/2012/10/jpb-1.pdf
<1% -
http://james-bono.blogspot.com/2012/02/persepsi-konsumen-terhadap-suatu-produk_
03.html
<1% - https://aliefworkshop.com/tag/ict/
<1% - http://wall-eee.blogspot.com/2011/01/perilaku-konsumen.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/273998173_Workers_and_Head_of_Departme
nts_Investigating_the_Trust_Factor
<1% - http://eprints.undip.ac.id/48138/1/Siswanto_Utomo.docx
<1% -
https://www.scribd.com/document/392746318/140125-ID-market-segmentation-targeti
ng-dan-brand-pdf
<1% - http://mohamadragam.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://sinollah.wordpress.com/
<1% - https://dwihandoko20.wordpress.com/category/tulisan/
<1% - https://www.proprofs.com/flashcards/story.php?title=retail-management-exam
<1% - http://eprints.uns.ac.id/9428/1/161072508201001241.pdf
<1% -
https://johannessimatupang.wordpress.com/2010/12/15/metode-penelitian-s1-pagi-da
n-sore/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/313851564_PENGARUH_BRAND_EQUITY_DAN
_CUSTOMER_VALUE_TERHADAP_CUSTOMER_SATISFACTION_RUMAH_SAKIT
<1% - http://apriliakezia.blogspot.com/2011/11/definisi-kepuasan-konsumen.html
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8103/Daftar%20P
ustaka.pdf?sequence=14
<1% -
http://www.academia.edu/8999658/Analisis_Kualitas_Produk_dan_Desain_Produk_Terha
dap_Loyalitas_Pelanggan_di_Kota_Makassar
<1% - https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/equi/article/download/768/734
<1% - http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/download/843/818
<1% - http://repository.wima.ac.id/6873/6/BAB%205.pdf
<1% - https://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/APJIE-12-2017-040
<1% - http://cungcurumut.blogspot.com/2010/
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18079/Chapter%20I.pdf;sequen
ce=4
<1% - https://hendryza.wordpress.com/
<1% -
http://eprints.undip.ac.id/35678/1/JURNAL_DANTI_NURUL_ALAM_(C2A008182).pdf
<1% - http://erick-kesepian.blogspot.com/2013/
<1% - http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00486-mn%202.pdf
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/3980/3/103311013_bab2.pdf
<1% - https://docplayer.info/68318879-Jurnal-organisasi-dan-manajemen.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/1354/4/Bab%201.pdf
<1% -
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00615-mn%20bab%202.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48186/Chapter%20II.pdf;sequen
ce=4
<1% - https://www.hestanto.web.id/manfaat-dan-strategi-kepuasan-pelanggan/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/50434677_FAKTOR-FAKTOR_KEPUASAN_PELA
NGGAN_DAN_LOYALITAS_PELANGGAN_Studi_Kasus_Pada_CV_Sarana_Media_Advertisin
g_Surabaya
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/321903328_ANALISA_KEPUASAN_PELANGGA
N_PENGGUNA_PRODUK_OTOMOTIF_TOYOTA
<1% -
http://chandranugroho-psckamis.blogspot.com/2014/05/kepuasan-dan-ketidakpuasan-
pada.html
<1% -
http://akhlords.blogspot.com/2011/11/usaha-peningkatan-penjualan-dengan.html
<1% -
http://manajemenringga.blogspot.com/2010/12/jurnal-ekonomi-freedownload-marketi
ng.html
<1% -
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2-01095-MC%20Bab2001.do
c
<1% -
http://www.academia.edu/29031458/keepuasan_pelanggan_loyalitas_pelanggan_produc
t_liability
<1% - http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/viewFile/16140/16132
<1% - https://issuu.com/sijori/docs/haluankepri_02nov12-
<1% -
http://gorillapuber.blogspot.com/2013/03/pengaruh-citra-merek-dan-penyampaian.htm
l
<1% -
https://skripsi-skripsiun.blogspot.com/2014/10/skripsi-manajemenpengaruh-harga-pric
e.html
<1% - http://fitriyuningsih.blogspot.com/2012/
<1% -
http://fikiwarobay.blogspot.com/2012/05/pengaruh-pelayanan-dan-harga-sparepart.ht
ml
<1% -
https://library.uns.ac.id/peran-komunikasi-dalam-menjalankan-profesi-dokter-yang-ber
kualitas-di-masyarakat/
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62078/Chapter%20II.pdf;sequen
ce=4
<1% - https://bundaliainsidi.blogspot.com/2013/02/kepuasan.html
<1% - http://www.academia.edu/13256992/11_Teori_Penelitian
<1% -
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/3/T2_942009038_BAB%20II.pdf
<1% - http://mrtipsdotcrot.blogspot.com/2015/06/teori-penelitian.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/10681/16/BAB%20II.pdf
<1% - http://ose003.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0110%202.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/lzg9denq-pengaruh-sikap-norma-subjektif-kontrol-pe
rilaku-persepsian-terhadap-perilaku-kepatuhan-pajak-wp-badan.html
<1% - https://www.academia.edu/8552037/Theory_of_Reasoned_Action
<1% - http://astieyoung.com/1918-2/
<1% -
https://www.scribd.com/document/376187904/04-Desy-JIK-Vol-2-No-2-Agustus-2014-
REV-pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/242196830_MODEL_PERILAKU_PENGGUNAA
N_IT_NR2007
<1% -
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/JURNAL-Ika-Restu-Putri-Saras
wati-190110110040.pdf
<1% -
https://www.scribd.com/document/375010933/PRILAKU-PENGGUNANA-APD-DAN-FAK
TOR-YANG-BERPENGARUH-pdf
<1% - https://peninurhidayati.wordpress.com/makalah/korupsi/
<1% -
http://imroatussuudiyah.blogspot.com/2013/10/teori-reasoned-action-theory-of.html
<1% -
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/4847/06bab2_Kania%20Rafi
nda_10050008048_skr_2016.pdf?sequence=6&isAllowed=y
<1% -
https://rendezvous2318.wordpress.com/2012/11/07/makalah-pkip-teori-reasoned-actio
n/
<1% -
https://docobook.com/12-bab-ii-landasan-teori-21-tinjauan-konseptual-211-media35d
4311299bfe1b97ec0273bb3896e7131800.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/265999802_ADAPTASI_SEARCH_ENGINE_YAH
OO_DAN_GOOGLE_ANALISIS_DISKRIMINAN_DENGAN_PENDEKATAN_TECHNOLOGY_AC
CEPTANCE_MODEL_TAM_DAN_USABILITY
<1% - https://id.scribd.com/doc/283021403/SNA-16-Sesi-3-C-pdf
<1% -
http://www.pascasiswazah.com/cara-menggunakan-smartpls-pengujian-model-tam-den
gan-menggunakan-smartpls-v-3-2-3/
<1% - https://jurnalskripsitesis.wordpress.com/category/jurnal/page/7/
<1% - http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/20454/19337
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3510715/
<1% - http://ejurnal.plm.ac.id/index.php/Teknovasi/article/view/233
<1% - https://scholar.google.com/citations?user=CCxmnlMAAAAJ&hl=en
<1% -
https://mafiadoc.com/pengaruh-kualitas-pelayanan-terhadap-kepuasan-_59cd779f1723
dd7595bf44f9.html
<1% - http://aas-sv.blogspot.com/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html
<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
<1% - http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/SNIf/article/view/290
<1% -
http://www.academia.edu/29169073/Implementasi_Al-Wadiah_di_Lembaga_Keuangan_S
yariah
<1% -
http://azizah-blogs.blogspot.com/2012/05/makalah-tentang-fokus-pada-kepuasan.html
<1% -
http://www.academia.edu/5004226/MENCIPTAKAN_NILAI_PELANGGAN_KEPUASAN_DA
N_LOYALITAS_MAKALAH_INDIVIDU
<1% -
http://ngampus-dulu.blogspot.com/2016/10/apa-sih-harapan-pelanggan-ini-dia.html
<1% - http://www.academia.edu/15437864/Strategi_Penjualan_dan_CRM
<1% - https://www.slideshare.net/k_tarou/bmp-ekma4567
<1% - https://anzdoc.com/program-studi-s1-manajemen.html
<1% -
https://docobook.com/faktor8211faktor-yang-mempengaruhi-keputusan-petani-mengk
onvbebd91346c08b8d54ae58d39be67e62515595.html
<1% -
https://johannessimatupang.files.wordpress.com/2010/07/matrikulasi-magister-manaje
men-juli-2010.doc
<1% -
https://mikmakekoandhika.wordpress.com/2016/09/22/konsep-kebutuhan-dalam-islam
/
<1% - http://www.academia.edu/8866446/Konsep_Kebutuhan_Dalam_Islam
<1% - https://milamashuri.wordpress.com/seminar-akuntansi/akuntansi-syariah/
<1% - http://five-aidy.blogspot.com/2013/10/pengertian-konsep-dan-jenis-biaya.html
<1% - http://nyols.blogspot.com/2015/04/penduduk-dan-pangan.html
<1% - http://dianasafitrii.blogspot.com/2012/07/prinsip-konsumsi-dalam-islam.html
<1% - http://ier-oezwah.blogspot.com/2015/06/teori-perilaku-konsumen.html
<1% - http://expressclass.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated
<1% -
http://galihlumaksono.blogspot.com/2011/11/judul-faktor-faktor-yang-menyebabkan.ht
ml
<1% - https://lsmgmbibandung.wordpress.com/2014/08/page/2/
<1% - http://akupersit.blogspot.com/2013/04/
<1% - https://www.scribd.com/document/365910938/Sarif2014
<1% -
https://skripsi-skripsiun.blogspot.com/2014/10/skripsi-manajemenpengaruh-harga-pro
duk.html
<1% - http://boykericardo.blogspot.com/2012/10/
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/998/5/Bab%202.pdf
<1% -
http://rahimahrima.blogspot.com/2011/11/prilaku-konsumen-dan-teori-konsumsi.html
<1% -
http://lidonarta.blogspot.com/2012/12/perilaku-konsumen-dan-teori-konsumsi.html
<1% -
https://theoryiaslmhasyim.wordpress.com/2013/04/26/teori-permintaan-dalam-islam/
<1% -
http://fandhieasbaruh08.blogspot.com/2010/12/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-d
an.html
<1% - http://hestyborneo.blogspot.com/2009/01/
<1% - https://abdulkadirarno.wordpress.com/2014/06/
<1% -
https://docplayer.info/64911051-Spiritual-motivation-on-syariah-marketing-cara-jitu-m
eningkatkan-loyalitas-nasabah-bank-syari-ah-dr-anita-rahmawaty-m-ag.html
<1% - https://abdulkadirarno.wordpress.com/category/islamic-economic/
<1% - https://rindaasytuti.wordpress.com/2010/06/
<1% - https://docobook.com/peran-negara-dalam-perekonomian-tinjauan-teoritis.html
<1% - https://dosen.perbanas.id/perilaku-konsumen-fungsi-utilitas-dan-maslahah/
<1% - http://bonavenblog.blogspot.com/2016/07/8-prinsip-dasar-ekonomi-islam.html
<1% - https://udhiexz.wordpress.com/category/pendidikan/page/3/
<1% -
https://zilfaroni-putratanjung.blogspot.com/2012/05/nilai-nilai-pendidikan-agama-islam
.html
<1% -
https://id.scribd.com/doc/210197636/Jurnal-Ekonomi-Islam-Al-Infaq-Vol-1-No-1-Septe
mber-2010-PDF
<1% -
http://cyonsa91.blogspot.com/2012/04/jurnal-sosiologi-agama-dan-perubahan.html
<1% -
https://anzdoc.com/pengembangan-religiositas-anak-melalui-pendidikan-agama-isla.ht
ml
<1% -
https://anzdoc.com/bab-ii-tinjauan-pustaka-21-pengertian-pendidikan-agama-islam.ht
ml
<1% - https://docobook.com/bab-ii-landasan-teori-a-sikap-1-definisi-sikap.html
<1% - http://indra-alfiandi.blogspot.com/2014/11/korupsi-etika-religiusitas.html
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/156952316.pdf
<1% -
https://anzdoc.com/modernisasi-pendidikan-islam-telaah-pemikiran-azyumardi-azra.ht
ml
<1% - http://jalurilmu.blogspot.com/2011/10/religiusitas.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/wq2x1jz1-pola-asuh-anak-dalam-keluarga-yang-berb
eda-keyakinan-agama-studi-di-desa-bintaro-sukorejo-kec-martoyudan-kab-magelang.h
tml
<1% -
http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_akidah_akhlak_Mts_7_sis
wa.pdf
<1% - http://frindias.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-kualitas-produk-dan-religiusitas-terhadap-keputusan.
html
<1% -
https://books.google.com/books/about/Survey_of_social_science.html?id=OysYAAAAIA
AJ
<1% -
http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/08/istihsan-sebagai-dalil-alternatif-dalam.html
<1% -
http://kayuh-begamatan.blogspot.com/2014/10/catatan-pedidikan-agama-islam.html
<1% -
https://www.scribd.com/document/372622498/Cholil-Nafis-Teori-Hukum-Ekonomi-Syar
iah
<1% - http://digilib.unila.ac.id/3432/21/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
<1% -
https://docplayer.info/39204307-Membangun-pertautan-syariah-kaitannya-dengan-pen
ingkatan-kinerja-karyawan-perbankan-syariah-di-kota-semarang-disertasi.html
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15718/psi-des2005-%20(5).pdf;
sequence=1
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/309959991_STUDI_EMPIRIS_ATAS_ABSOLUTE_
INCOME_HYPOTHESIS_DAN_PERMANENT_INCOME_HYPOTHESIS_DALAM_PERSPEKTIF_I
SLAM
<1% -
http://marnovel1899.blogspot.com/2016/06/hubungan-religiusitas-dengan-perilaku.ht
ml
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1194/6/10410066_Bab_2.pdf
<1% - http://www.academia.edu/16203904/Religiusitas
<1% - http://apkary.blogspot.com/2010/08/
<1% - http://bagiilmublogspot.blogspot.com/2011/04/pendidikan-agama-islam.html
<1% - http://hisyamnur.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% -
http://studykeagamaan.blogspot.com/2015/12/psikologi-islami-sebuah-pendekatan-al.
html
<1% - https://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/view/441
<1% -
https://anzdoc.com/strategi-dakwah-dalam-meningkatkan-pemahaman-agama-anak-m
uda.html
<1% -
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/128/06bab2_Oktavianti_1009
0310186_skr_2015.pdf?sequence=6&isAllowed=y
<1% - http://bembyagus.blogspot.com/2010/11/analisis-faktor-faktor-yang_9247.html
<1% -
https://anyalfiyan.wordpress.com/2016/05/15/pengaruh-kualitas-produk-dan-kualitas-p
elayanan-terhadap-kepuasan-konsumen/
<1% -
https://docplayer.info/53869166-Analisis-pengaruh-kualitas-produk-kualitas-pelayanan-
dan-promosi-terhadap-kepuasan-konsumen-untuk-meningkatkan-loyalitas-pelanggan.
html
<1% -
https://johannessimatupang.wordpress.com/2009/09/27/metode-penelitian-pemasaran/
<1% -
https://anzdoc.com/bab-ii-tinjauan-pustaka-menurut-engel-et-al-dalam-sopiah-dan.ht
ml
<1% - https://dl.polibatam.ac.id/course/view.php?id=15
<1% - https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212567116301484
<1% - https://www.scribd.com/document/379606239/File
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/305195852_Halal_Literacy_A_Concept_Explora
tion_and_Measurement_Validation
<1% - http://utcc2.utcc.ac.th/utccijbe/index.php
<1% - https://expert.taylors.edu.my/cv/muslim.amin
<1% - http://staff.ui.ac.id/user/1421/publications
<1% -
http://www.academia.edu/36385501/The_Impact_of_Product_Quality_and_Price_on_Cust
omer_Satisfaction_with_the_Mediator_of_Customer_Value
<1% - http://personal.cityu.edu.hk/~mkzyang/
<1% -
https://nurwiddy.wordpress.com/2017/10/19/hubungan-buruh-dan-perusahaan-dalam-i
slam/
<1% -
https://www.syariahbank.com/perbedaan-bunga-dan-ujrah-di-pembiayaan-bank-konve
nsional-dengan-bank-syariah/
<1% - http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/sikap-konsumen.html
<1% -
http://mithafilandari.blogspot.com/2014/04/bank-syariah-vs-bank-konvensional.html
<1% - http://journals.ama.org/doi/abs/10.1509/jmkg.65.2.81.18255
<1% -
https://anzdoc.com/pengaruh-psychological-attachment-dalam-penggunaan-sistem-in.
html
<1% - https://lib.uin-suka.ac.id/2012/06/11/sekilas-perpustakaan/
<1% -
https://anzdoc.com/prosiding-seminar-nasional-dan-call-for-papers-ekonomi-syari.html
<1% -
http://www.academia.edu/25357106/APPLICATION_OF_THEORY_REASONED_ACTION_IN
_INTENTION_TO_USE_ISLAMIC_BANKING_IN_INDONESIA
<1% -
http://id.portalgaruda.org/index.php?page=3&ipp=10&ref=browse&mod=viewjournal
&journal=6183
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/317816117_Pengaruh_Kualitas_Kerja_Terhada
p_Kinerja_Bank_BNI_Syariah_Cabang_Bogor
<1% - http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/6735
<1% -
http://www.academia.edu/8219384/Perception_of_Nigerian_Muslim_account_holders_in_
conventional_banks_toward_Islamic_banking_products
<1% - https://www.ajol.info/index.php/njbas/issue/view/7469
<1% - https://fajarnoverdi.blogspot.com/2016/12/marketing-public-relation-etika.html
<1% -
https://www.sciencedirect.com/journal/procedia-social-and-behavioral-sciences/vol/57
<1% - http://jurnalelektro.petra.ac.id/index.php/elk/issue/view/2767
<1% - http://repository.sb.ipb.ac.id/view/subjects/MP.html
<1% - http://pengetahuanmuamalah.blogspot.com/2013/06/oleh-drs_24.html
<1% -
http://widodoromi.blogspot.com/2012/05/manajemen-pemasaran-perbankan-syariah.ht
ml
<1% -
http://www.academia.edu/3628914/GLOBALISASI_DAN_TATANAN_EKONOMI_BARU
<1% -
http://www.academia.edu/27117786/PARADIGMA_PENELITIAN_EKONOMI_ISLAM_Kritik_
Terhadap_Paradigma_Filsafat_Positivisme_dalam_Penelitian_Ekonomi_Islam
<1% - http://lppm.ulm.ac.id/id/jurnal-tidak-terakreditasi-2016/
<1% - https://issuu.com/bestari-umm/docs/bestari_edisi_318_januari_2015
<1% - http://jwm.ulm.ac.id/id/index.php/jwm/article/view/120
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/322227136_APLIKASI_THEORY_OF_PLANNED_
BEHAVIOR_DALAM_MEMBANGKITKAN_NIAT_PASIEN_UNTUK_MELAKUKAN_OPERASI_K
ATARAK
<1% -
https://docplayer.info/275408-Analisis-technology-acceptance-model-terhadap-perpust
akaan-digital-dengan-structural-equation-modeling-pendahuluan.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/317112983_Analisis_pengaruh_trust_dan_risk_
dalam_penerimaan_teknologi_dompet_elektronik_Go-Pay
<1% - https://id.scribd.com/doc/95289583/indeks2011-ia
<1% - http://digilib.upi.edu/digitallist.php?export=word
<1% - https://eprints.uns.ac.id/37505/1/F1315056_pendahuluan.pdf
<1% -
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.680.6395&rep=rep1&type=p
df
<1% - https://ideas.repec.org/j/Z1.html
<1% - http://digilib.uin-suka.ac.id/view/subjects/keu=5Fsya.type.html
<1% - https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/162
<1% - http://fordebi.or.id/wp-content/uploads/2014/04/07Vrginia.pdf
<1% -
http://unit-amanah-islam.blogspot.com/2012/08/majlis-penasihat-syariah-mps.html
<1% - https://issuu.com/dutamasyarakat8/docs/28102016_duta_edisi_jum_at
<1% - http://arindawita.blogspot.com/2015/03/
<1% -
http://kadandia.blogspot.com/2012/04/problem-pengembangan-produk-dalam-bank.h
tml#!
<1% - https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jep/article/download/4842/2589
<1% -
https://www.suara.com/bisnis/2016/09/30/040000/market-share-perbankan-syariah-nai
k-dibanding-tahun-lalu
<1% -
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53179/BAB%20IV%20Hasil%20
dan%20Pembahasan.pdf?sequence=4&isAllowed=y
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1587/8/13510128_Bab_4.pdf
<1% -
http://mukhsin94.blogspot.com/2016/10/teori-akad-dan-teori-harga-dalam-islam.html
<1% - https://hesti88.wordpress.com/2009/10/03/perbankan-di-era-1970-1990/
<1% - https://docobook.com/jurnal-ilmiah-prodi-muamalah.html
<1% -
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160929155920-78-162160/risiko-pembiayaa
n-macet-naik-ojk-minta-bank-syariah-waspada/
<1% -
https://id.scribd.com/doc/219317586/Annual-Report-2012-BSM-Bank-Syariah-Mandiri
<1% -
https://anzdoc.com/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2016-tentang-rencan.
html
<1% - https://issuu.com/waspada/docs/waspada__jumat_5_februari_2010/24
<1% - https://fr.scribd.com/doc/274317352/Fatwa-MUI-Tentang-Bunga
<1% -
http://makalahterbaruku.blogspot.com/2017/04/makalah-fiqih-muamalah-bunga-bank-
dan.html
<1% -
http://malang.muhammadiyah.or.id/artikel-fatwa-majelis-tarjih-dan-tajdid-pimpinan-pu
sat-muhammadiyah--no-6smmttiii2010-tentang-hukum-merokok-detail-165.html
<1% - https://lowongankerjatahun.com/detil/staf-dokumentasi-foto-2753702
<1% - https://sharingilmupajak.blogspot.com/2013/
<1% - https://iaminvestor.wordpress.com/2015/05/06/diam2suka-boom-kita-300813/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/323346805_PELARANGAN_RIBA_DAN_PENER
APAN_PRINSIP_SYARIAH_DALAM_SISTEM_HUKUM_PERBANKAN_DI_INDONESIA
<1% - https://kalausempatsaja.blogspot.com/2016/01/bank-syariah-ii.html
<1% -
http://tanwir.my/pernikahan-beda-agama-nadine-chandrawinata-dan-dimas-anggara-b
olehkah/
<1% -
https://hakimandy.wordpress.com/2014/06/04/kemandirian-bangsa-indonesia-dalam-h
al-sumber-daya-pangan-untuk-meningkatkan-ketahanan-nasional/
<1% -
http://sajjacob.blogspot.com/2015/07/iseael-semua-huruf-merah-atau-biru-bisa_31.htm
l
<1% -
http://jovanangga.blogspot.com/2010/10/penduduk-adalah-orang-atau-orang-orang.ht
ml
<1% -
http://dianarfianty-fpsi12.web.unair.ac.id/artikel_detail-152379-Psikologi%20(UMUM)-D
ampak%20SosialPsikologis%20Terhadap%20Masuknya%20Internet%20pada%20Remaja
%20di%20Pedesaan.html
<1% - https://issuu.com/harianjurnalasia/docs/07may2015
<1% -
https://id.scribd.com/doc/297506952/Makalah-Kesiapan-Indonesia-Di-Bidang-Jasa-Asur
ansi-Dalam-MEA-2016
<1% - http://hukum-i.blogspot.com/2016/08/
<1% -
https://www.kaskus.co.id/thread/51d4ede9601243b308000004/berita-perbankan-syaria
h-indonesia/
<1% -
http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/perbankan-syariah-challenges-dan.html
<1% - https://issuu.com/inilahkoran2/docs/24_des_12
<1% -
http://gudangmakalahku.blogspot.com/2013/04/sistem-perbankan-menurut-islam_22.h
tml
<1% - https://contohskripsilengkap.wordpress.com/page/22/
<1% -
https://anzdoc.com/analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-total-a.ht
ml
<1% -
https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/perkembanga
n-nasionalisme-indonesia
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2669/Daftar%20P
ustaka.pdf?sequence=6
<1% - http://journal.trunojoyo.ac.id/eco-entrepreneur/article/view/994
<1% - https://es.scribd.com/document/332777250/skripsi-Kak-Ruslan-pdf
<1% -
http://nasrikurnialloh.blogspot.com/2013/05/pembelajaran-pendidikan-agama-islam.ht
ml
<1% - http://directory.ums.edu.my/expertise/abdul-said-bin-ambotang
<1% -
https://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/arsitektur/Documents/be97b
7ef957a461a90ec56f3a78022b3IdentifikasiFaktorPenentuKeputusanKonsumenDalamMe
m.pdf
<1% - https://www.academia.edu/32452903/SAP_SISTEM_EKONOMI_ISLAM
<1% - http://repository.upi.edu/20977/4/S_MBS_0901217_Chapter1.pdf
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/2531/2
922
<1% -
https://www.scribd.com/document/355739730/Naskah-Kesenjangan-Dalam-Komitmen-
Dan-Implementasi-1
<1% -
https://finance.detik.com/moneter/d-1332308/fatwa-haram-bunga-bank-muhammadiya
h-berbeda-dengan-mui
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/235255474_Customer_satisfaction_and_retenti
on_The_experiences_of_individual_employees
<1% -
https://id.123dok.com/document/9yn5l2py-analisis-pengaruh-store-atmosphere-dan-h
arga-terhadap-minat-beli-konsumen-serta-dampaknya-terhadap-keputusan-pembelian
-konsumen-studi-kasus-pada-convenience-store-7-eleven-ciputat.html
<1% - https://jofipasi.wordpress.com/category/uncategorized/page/9/
<1% -
https://munajathati.wordpress.com/2012/05/19/peran-dan-upaya-mahasiswa-dalam-me
mberantas-korupsi/
<1% - http://gudangilmuhukum.blogspot.com/2010/08/konsep-bisnis-waralaba.html
<1% - http://dasaptaerwin.net/wp/tag/how-to-get-a-phd
<1% -
http://www.academia.edu/8084317/Contoh_Proposal_Ekonomi_Contoh_Proposal_Skripsi
_Manajemen_Pemasaran_PROPOSAL_SKRIPSI_ANALISIS_FAKTOR-FAKTOR_YANG_MEMP
ENGARUHI_MINAT_BELI_KONSUMEN_PADA_IKLAN_FLEXY_
<1% -
https://johannessimatupang.wordpress.com/2009/06/01/membangun-kompetensi-mew
ujudkan-strategi/
<1% -
https://id.123dok.com/document/4yrel67z-analisis-pemanfaatan-dana-bantuan-operasi
onal-kesehatan-bok-dalam-program-promotif-dan-preventif-studi-kasus-di-puskesmas
-kartini-kecamatan-siantar-barat-kota-pematangsiantar-tahun-2016.html
<1% - http://henceenge.blogspot.com/2011/08/laporan-pkl.html
<1% -
https://www.academia.edu/3589110/Gerakan_Syariat_Islam_di_Garut_Gerakan_Superfisia
l_Neo-fundamentalisme_Islam
<1% -
http://phoezhienk.blogspot.com/2010/01/keragaan-penyelenggaraan-penyuluhan_04.ht
ml
<1% -
https://id.123dok.com/document/nzwggl0q-konsistensi-responden-dalam-mengevaluas
i-profil-produk-pada-analisis-konjoin-studi-kasus-preferensi-mahasiswa-ipb-dalam-me
milih-mata-kuliah-pilihan.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/lzg3mx6q-evaluasi-implementasi-model-penilaian-aut
entik-dalam-penilaian-kurikulum-2013-di-smk-negeri-1-banyudono.html
<1% - http://kongao.blogspot.com/2015/12/curahan-tenaga-kerja-pada-usahatani.html
<1% -
http://amdalgw.blogspot.com/2015/02/bidang-kajian-sosial-ekonomi-budaya.html
<1% -
http://kelurahanrimbaasam.blogspot.com/2012/05/kata-pengantar-assalamualaikum-wr
.html
<1% -
http://phoezhienk.blogspot.com/2010/01/keragaan-penyelenggaraan-penyuluhan.html
<1% - http://psikologip.blogspot.com/2012/01/ilmu-dan-teknologi_17.html
<1% - http://alkhoiriyah.com/2015/12/02/pendidikan-dan-kualitas-hidup/
<1% -
https://docplayer.info/110261964-Laporan-penelitian-dasar-pengembangan-program-s
tudi-judul-penelitian.html
<1% - http://repository.uinsu.ac.id/152/5/BAB%204-5.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1161/9/11510057_Bab_4.pdf
<1% -
https://www.dream.co.id/dinar/bagaimana-cara-bank-syariah-tentukan-bagi-hasil-1503
03l.html
<1% -
http://arfors.blogspot.com/2016/02/perbedaan-antara-bank-syariah-dan-bank.html
<1% -
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27301/1/AHMAD%20QOTHR
U%20GHOITSUL%20FAJRI-FSH.pdf
<1% - https://www.lantakanemas.com/2012/
<1% - http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/nim/11094845
<1% -
https://www.academia.edu/23905450/2.2._Lingkup_Rona_Lingkungan_Hidup_Awal_2.2.1.
_Komponen_Fisik-Kimia
<1% - https://id.scribd.com/doc/315145996/Panduan-Skripsi-Ekonomi-Syariah-2
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/314483081_Bauran_Pemasaran_memengaruhi
_Keputusan_Konsumen_dalam_Pembelian_Asuransi_Jiwa_Individu
<1% - https://www.scribd.com/document/377369279/112411096-pdf
<1% - http://indonesian-banking.blogspot.com/2006/03/
<1% - https://musniumar.wordpress.com/2011/03/page/2/
<1% - https://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/
<1% -
https://id.123dok.com/document/wye1mw0z-sistem-informasi-perpustakaan-di-smpn-4
2-bandung.html
<1% - https://syahriartato.wordpress.com/page/21/
<1% -
https://www.slideshare.net/ichalrm/makalah-perbedaan-riba-dengan-bunga-bank
<1% -
https://docplayer.info/43416392-Bab-2-tinjauan-pustaka-bekasi-merupakan-badan-usa
ha-yang-bergerak-dalam-bidang-penjualan-bed-cover.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/rz30mgez-pengaruh-green-marketing-terhadap-kepu
tusan-pembelian-pada-pelanggan-the-body-shop-di-plaza-medan-fair-kota-medan.ht
ml
<1% -
http://ramadhanibondan.blogspot.com/2013/01/mplementasi-kebijakan-pengaturan-da
n.html
<1% -
https://karyatulisilmiah.com/analisis-pengaruh-balance-scorecard-terhadap-kepuasan-k
erja/
<1% - https://id.scribd.com/doc/193095310/Ilusi-Negara-Islam
<1% -
https://id.123dok.com/document/lq50w83z-pengaruh-motivasi-disiplin-dan-kepuasan-k
erja-terhadap-kinerja-karyawan-cv-cahaya-mandiri-garmen-ungaran.html
<1% - http://eprints.undip.ac.id/2327/1/Paralel_Generator.pdf
<1% - https://pade-mawu.blogspot.com/2014/03/kebenaran-ilmiah-al-quran.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/328161954_PENGARUH_CAR_DAN_FAKTOR_E
KSTERNAL_TERHADAP_TINGKAT_PROFITABILITAS_BANK_SYARIAH_MANDIRI
<1% - http://repository.unand.ac.id/2228/1/Draft_Vol_1_No_2.doc
<1% -
https://id.123dok.com/document/eqo7jemz-analisis-strategi-promosi-kredit-pemilikan-r
umah-kpr-sistem-konvensional-dan-syariah-studi-kasus-btn-dan-btn-syariah-kantor-ca
bang-solo.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/297885739/Vol-18-No-1-Fulltext
<1% -
https://id.123dok.com/document/1y9pl7wq-pengaruh-kepemimpinan-dan-kompensasi-
terhadap-kinerja-pada-karyawan-pt-patra-badak-arun-solusi-jakarta.html
<1% - https://jakarta45.wordpress.com/tag/leadership/page/433/
<1% - http://dariislam.blogspot.com/2010/03/
<1% - http://ranahpai.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://bijehpade.blogspot.com/2011/10/fatwa-dan-ijtihad.html
<1% - https://mafiadoc.com/1-undip_5a2bd2fe1723dd9463e2afd3.html
<1% -
https://id.scribd.com/doc/246877425/Nurhidayah-Sejarah-Peradilan-Islam-Di-Malaysia
<1% -
https://uangteman.com/blog/tips-trik/3-trik-aman-ajukan-pinjaman-uang-online/
<1% -
https://syafrudinmtop.blogspot.com/2015/03/makalah-pengertian-dan-kedudukan.html
<1% - https://wirajhanaeka.wordpress.com/category/ragam-indonesia/page/2/
<1% -
http://kelutur.blogspot.com/2014/03/reformasi-hukum-keluarga-di-dunia-islam.html
<1% -
http://odiraspect.blogspot.com/2017/05/makalah-departemen-agama-dan-mui.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/6058/8/Bab%203.pdf
<1% -
http://blog.iain-tulungagung.ac.id/kutbuddinaibak/fiqh-kontemporer/pertemuan-1-2/sil
abus-fk/
<1% - https://www.scribd.com/doc/266517548/Bab-i-V-Daftar-Pustaka
<1% -
http://dwiyanto07.blogspot.com/2014/01/ibrah-perkembangan-islam-di-dunia-dan.htm
l
<1% -
http://mui.or.id/wp-content/uploads/2017/02/PEDOMAN-PENETAPAN-FATWA-sosialisa
si-kemkes-materi-2a.pdf
<1% - https://feryfesa.wordpress.com/materi-perkuliahan/pendidikan-agama-islam/
<1% - https://es.scribd.com/doc/305886994/Peran-MUI-Isi
<1% - https://lovelycimutz.wordpress.com/2010/10/10/perkembangan-perbankan/
<1% -
https://docobook.com/audit-dan-tata-kelola-lembaga-keuangan-syariah-syamsul-hadi.
html
<1% -
http://agungavadakedavra.blogspot.com/2015/06/pengertian-fungsi-peran-prinsip.html
<1% - http://daylavenaeducation.blogspot.com/2015/12/dps-dsn-mui.html
<1% -
http://niia1993.blogspot.com/2014/04/pengertian-bunga-dalam-perspektif-islam.html
<1% -
http://dimasnigam.blogspot.com/2011/11/haramnya-bunga-bank-menurut-pendapat.ht
ml
<1% - http://akupersit.blogspot.com/2014/01/
<1% - https://pseiuns.files.wordpress.com/2012/01/perbankansyariah_pkes_secure.pdf
<1% -
http://irhasmelayu.blogspot.com/2018/04/fatwa-mui-no-1-tahun-2004-tentang-bunga.
html
<1% - http://maulhayat.blogspot.com/2009/01/
<1% - http://robifermando.blogspot.com/2014/02/fatwa.html
<1% -
https://bisnis.tempo.co/read/21310/fatwa-haram-mui-soal-bunga-bank-akan-majukan-
bank-syariah
<1% -
http://muhammadiyahmalang.blogspot.com/2010/04/muhammadiyah-haramkan-bung
a-bank-nu.html
<1% - http://wahidridho.blogspot.com/2013/08/makalah-saham_3618.html
<1% -
http://kuliahmanajemenundip.blogspot.com/2016/05/pasar-modal-dan-pasar-uang-pen
genalan.html
<1% -
http://samapahu.blogspot.com/2012/12/tafsir-surat-ar-rum-ayat-39-menurut-al.html
<1% -
http://tarjih.muhammadiyah.or.id/muhfile/tarjih/download/Fatwa%2008-2006_Bunga%2
0Bank.pdf
<1% -
http://kediri.muhammadiyah.or.id/artikel-kumpulan-fatwa-m-tarjih-tahun-2006-20-fatw
a-detail-439.html
<1% - http://bebashutang.org/fatwa-muhammadiyah-tentang-bunga-bank/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/319205144_ANALISIS_SIKAP_DAN_MINAT_NA
SABAH_DALAM_MENABUNG_DI_BANK_BRI_SYARIAH_KCP_LAWANG
<1% -
https://www.kaskus.co.id/thread/53d93f48620881f7158b4892/pakar-hukum-tak-diduku
ng-data-gugatan-prabowo-sulit-dikabulkan/
<1% - https://edoc.site/dampak-pengendalian-tembakau-pdf-free.html
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p786m7k/2-P-a-g-e-Factors-of-customer-Satisfaction-
in-telecom-industry-by-Sabrina/
<1% -
https://pdfs.semanticscholar.org/50c1/353ccd8133658fc69f17b7f1d76cf2637b30.pdf
<1% -
http://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalAdministrasiBisnis/article/download/1707/162
4
<1% - http://mulyadi2610.blogspot.com/
<1% - https://my.linkedin.com/in/muslim-amin-05499712
<1% - http://eprints.undip.ac.id/26399/2/jurnal.pdf
<1% - http://www.academia.edu/7027658/Skripsi_analisa_bank_syariah
<1% - https://issuu.com/tribunjogja/docs/tribunjogja-19-08-2016
<1% - http://administrasisd.blogspot.com/2014/03/modul-penyusunan-rkas.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/135821152/Jurnal-Perbankan-PDF-Mei-2008
<1% -
http://alisarjunip.blogspot.com/2014/07/pengaruh-return-on-equity-roe-terhadap.html
<1% -
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36289/1/INTAN%20KAMILA-
FEB.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/35580/15/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://ar.scribd.com/doc/81326387/SKRIPSI
<1% - https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/catalogue/2013.html
<1% -
https://mafiadoc.com/references-a-books-cooper-schindler-business-research-_59df2fd
41723dd9368fc1634.html
<1% - http://www.pekerjadata.com/2014/06/23-analisis-pengaruh-penerapan.html
<1% - https://rajaperhotelan.wordpress.com/2013/06/
<1% - http://nikmatyadunia.blogspot.com/
<1% - https://issuu.com/alexanderdecker/docs/the_dealer_attitudes__and_their_imp
<1% - https://koleksipengetahuan.wordpress.com/2010/03/01/page/6/
<1% - http://hisyamnur.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated
<1% - https://www.galerirabbanitour.com/sejarah-percetakan-al-quran-di-madinah/
<1% -
https://zeinridwan.wordpress.com/2016/06/09/pandangan-cendekiawan-agama-tentan
g-format-ideal-kehidupan-beragama-di-indonesia/
<1% - https://issuu.com/metroriau/docs/250214
<1% - http://islamuna-adib.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://repository.unand.ac.id/view/year/2014.type.html
<1% -
https://ml.scribd.com/doc/99546978/Pengaruh-Fatwa-Mui-Tentang-Bunga-Bank-Haram
-Terhadap-Keputusan-Mahasiswa-Fakultas-Ekonomi-Universitas-Andalas-Dalam-Memili
h-Bank-Di-Kota-Padang
<1% -
http://repository.ump.ac.id/1393/7/Esa%20Putri%20Rosadi%20DAFTAR%20PUSTAKA.pd
f
<1% - https://docobook.com/faktor-yang-mempengaruhi-keputusan.html
<1% -
https://docplayer.info/50268432-Panduan-penyusunan-proposal-hibah-kompetitif-pene
litian-fakultas-pertanian.html
<1% - http://repository.unand.ac.id/view/divisions/jurim/2014.html
<1% -
http://digilib.uin-suka.ac.id/8772/1/MUHAMMAD%20GHAFUR%20W%20PENGARUH%2
0FATWA%20MUI%20TENTANG%20KEHARAMAN%20BUNGAINTEREST%20TERHADAP%
20PERKEMBANGAN%20PERBANKAN%20SYARIAH%20DI%20INDONESIA.pdf
<1% - https://maulanaridwan358.wordpress.com/page/2/
<1% - http://bembyagus.blogspot.com/2010/11/analisis-faktor-faktor-yang.html
<1% -
http://etds.lib.ncku.edu.tw/etdservice/detail?&etdun3=U0026-0812200915253363&etdu
n4=U0026-0812200915274752&etdun7=U0026-0812200914261687&etdun9=U0026-0
812200912121279&etdun10=U0026-0812200911293691&etdun11=U0026-0812200911
085911&etdun12=U0026-0812200910355884&n=12
<1% -
https://rohmadi.com/2018/07/06/pengaruh-kontrol-nutrisi-pada-pertumbuhan-kangku
ng-dengan-metode-hidroponik-nutrient-film-technique-nft/
<1% - http://digilib.unila.ac.id/24089/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
<1% -
https://regidentjatim.wordpress.com/2014/09/19/jadwal-sim-keliling-hari-jumat-tanggal
-19-september-2014/
<1% - https://ahmadrajafi.wordpress.com/category/fiqh_sosial_keagamaan/page/8/
<1% - https://issuu.com/tribunjogja/docs/tribunjogja-05-10-2016
<1% - http://hadiprawira.blogspot.com/2006/08/berbagai-artikel-bank-syariah.html
<1% - http://danialfaeyza.blogspot.com/
<1% - https://id.scribd.com/doc/68604764/Modul-Ekonomi-Islam-Jilid-1-Edisi-Revisi
<1% -
https://kilassejarah.wordpress.com/2011/11/03/meningkatkan-minat-dan-hasil-belajar-s
iswa-dengan-media-kokom-sarah-penelitian-pengajaran-pada-siswa-kelas-viiib-smp-int
ernat-al-kausar-kabupaten-sukabumi-pr/
<1% - https://contohskripsilengkap.wordpress.com/page/43/
<1% -
http://setkab.go.id/pelaksanaan-quick-wins-reformasi-birokrasi-di-sekretariat-kabinet-3
/
<1% -
https://docplayer.info/107834093-Skripsi-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tin
gkat-pengungkapan-islamic-social-reporting-pada-bank-umum-syariah-di-indonesia.ht
ml
<1% - https://news.detik.com/kolom/4160011/jalan-tengah-maruf-amin
<1% -
https://anzdoc.com/prosiding-ekonomi-syariah-dalam-pemberdayaan-sektor-riil-di-.ht
ml
<1% - https://issuu.com/harianjurnalasia/docs/22january2016
<1% -
http://ekonomyslam.blogspot.com/2010/01/preferensi-dan-permintaan-masyarakat.htm
l
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/309954781_ANALISIS_PERSEPSI_NASABAH_TE
RHADAP_PRODUK_TABUNGAN_MUAMALAT_DAN_SERVICE_QUALITY_BANK_SYARIAH_S
urvey_pada_PT_Bank_Muamalat_Indonesia_Tbk_Cabang_Medan
<1% -
https://docobook.com/hubungan-antara-persepsi-terhadap-beban3bd70397b99955617
d4ed0670cbfaee380092.html
<1% - http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/9781118390443.ch1/summary
<1% -
http://www.academia.edu/4781420/PhD_Synopsis_on_Islamic_Banking_in_Conventional_
Banks_and_Islamic_Banks_of_Bangladesh_A_Comparative_Study_in_the_light_of_Al-Qura
n_and_Al-Sunnah._
<1% - http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t39312.doc
<1% -
https://id.scribd.com/doc/304840517/youblisher-com-972371-PANDUAN-PRASISWAZA
H-PUSAT-CITRA-UNIVERSITI-SESI-AKADEMIK-2014-2015-1-pdf
<1% - http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/212
<1% - http://jaki.ui.ac.id/index.php/home/article/view/328
<1% - http://koleksidapus.blogspot.com/2015/12/daftar-pustaka.html
<1% - http://repository.radenintan.ac.id/1177/3/BAB_II_LANDASAN_TEORI.pdf
<1% -
https://www.worldcat.org/title/multivariate-analysis-methods-and-applications/oclc/104
57512
<1% -
http://reviewbukumu.blogspot.com/2017/09/katalog-buku-buku-dv-bookstore_38.html
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4718/Daftar%20P
ustaka.pdf?sequence=14
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/305375777_Islamic_social_bank_An_adaptatio
n_of_Islamic_banking
<1% -
https://www.scribd.com/document/390312498/Majalah-Peradilan-Agama-Edisi-11
<1% -
http://agusarwani.blogspot.com/2008/11/konsep-produksi-dalam-ekonomi-islam.html
<1% -
http://akuntansi.fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Daftar-Judul-Buku-Jurusan-A
kuntansi.xlsx
<1% - https://mafiadoc.com/principles-of-marketing_59c098821723ddbda5683a34.html
<1% -
https://docplayer.info/57949479-Redaksi-jl-sunter-permai-raya-sunter-podomoro-jakart
a-utara-telp-website.html
<1% - http://singhaniauniversity.co.in/downloads/mapsy.pdf
<1% -
https://www.cambridge.org/core/journals/journal-of-the-history-of-economic-thought/
article/of-rats-and-economists/30A0D9B74D2D9A5BC1D149A1A44695EF
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-persepsi-nilai-dan-pengetahuan-masyarakat-terhadap
ab12ccf3316c70aa266a05f78a1e1a5114952.html
<1% -
http://fakultashukumdarussalam.blogspot.com/2013/02/pembaharuan-hukum-waris-isl
am-oleh.html
<1% -
http://hermaninbismillah.blogspot.com/2010/01/islam-economics-and-society.html
<1% - https://nanangnurcholisunwahas.wordpress.com/2016/09/05/first-blog-post/
<1% - https://id.scribd.com/doc/121730430/Daftar-Pustaka
<1% - https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/catalogue/2005.html
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16767/Chapter%20I.pdf;sequen
ce=4
<1% -
http://danyhadiwijaya.blogspot.com/2011/01/sustainabilitas-bisnis-pedagang-muslim.ht
ml
<1% - https://ejournal.iainbukittinggi.ac.id/index.php/alhurriyah/article/view/373
<1% -
http://www.worldcat.org/title/theory-of-contracts-in-islamic-law-a-comparative-analysis
-with-particular-reference-to-the-modern-legislation-in-kuwait-bahrain-and-the-united
-arab-emirates/oclc/24066196
<1% -
https://fjb.kaskus.co.id/product/5143f5121cd719471a000004/jasa-skripsi-tesis-spss-tran
slation-dan-transkrip-jakarta/
<1% - https://id.scribd.com/doc/238361926/Manajemen-Zakat-Kontemporer
<1% -
https://mafiadoc.com/hubungan-kompetensi-profesional-guru-dengan-_59fbd48c1723
dd5be4d6beff.html
<1% - https://mpra.ub.uni-muenchen.de/20721/
<1% - https://es.scribd.com/doc/243621685/koleksi-buku-perpus-xlsx
<1% - http://irep.iium.edu.my/3029/1/aitab_-_irwani-asyraf.pdf
<1% -
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/103735/potongan/S2-2016-360560-bibliog
raphy.pdf
<1% - http://www.emeraldinsight.com/doi/10.1108/JIMA-01-2015-0004
<1% - http://ccsenet.org/journal/index.php/ijbm/issue/view/213
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p6qp6bb/Ahmad-N-Haron-S-2002-Perceptions-of-Ma
laysian-Corporate-Customers-towards/
<1% - http://people.umass.edu/aizen/abstracts/ajzen1991.html
<1% -
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7100/6/T2_932012001_Daftar%20Pust
aka.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44881/Reference.pdf;sequence
=2
<1% - http://www.abacjournal.au.edu/2009/jan09/article02_JanApr2009.pdf
<1% -
https://www.iiste.org/tag/european-journal-of-business-and-management-call-for-pape
rs/page/3/
<1% - https://sa.linkedin.com/in/muslim-amin-05499712
<1% - http://www.emeraldinsight.com/doi/10.1108/JSTP-09-2014-0206
<1% - https://www.aus.edu/faculty/dr-j%C3%B6rg-bley
<1% -
https://economics.handels.gu.se/english/about-us/staff?languageId=100001&userId=xh
mart
<1% -
https://es.scribd.com/document/272738469/Influence-of-Organizational-Culture-and-St
ructure-on-Quality-of-Accounting-Information-System
<1% -
http://www.academia.edu/31768229/T%C3%BCrkiye_de_Kat%C4%B1l%C4%B1m_Bankal
ar%C4%B1n%C4%B1n_Tercih_Edilme_Sebepleri_Ampirik_Bir_Tetkik
<1% - https://mpra.ub.uni-muenchen.de/68433/
<1% -
http://ekonomyslam.blogspot.com/2010/03/comparing-islamic-banking-conventional.ht
ml
<1% - http://digilib.uin-suka.ac.id/8772/
<1% - http://eprints.undip.ac.id/48119/1/Muhamad_Murtadho.doc
<1% - http://www.sciepub.com/reference/137456
<1% - https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212567116301186
<1% - http://eprints.undip.ac.id/view/year/2011.type.html
<1% - http://globalbizresearch.org/marketing/issues.php?id=28
<1% - https://ideas.repec.org/j/M3.html
<1% - https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-981-287-429-0_28
<1% - https://www.slideshare.net/EzzedineGHLAMALLAH/les-cahier-de-la-fi-8
<1% - https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-981-10-1452-9_38
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/264870909_Islamic_Banking_in_Malaysia_A_St
udy_of_Attitudinal_Differences_of_Malaysian_Customers
<1% - https://jurnalkemanusiaan.utm.my/index.php/kemanusiaan/article/view/13
<1% - http://studentsrepo.um.edu.my/3920/5/References.pdf
<1% - http://scholar.google.com.my/citations?user=PvWwU8UAAAAJ&hl=en
<1% - https://econpapers.repec.org/article/emeimefpp/
<1% - http://irep.iium.edu.my/view/year/2016.type.html
<1% - http://article.sapub.org/10.5923.c.economics.201501.20.html
<1% - http://www.eng.upm.edu.my/dokumen/FKJUR1_KEE.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/328256321_Retail_Islamic_banking_and_financ
ial_services_Determinants_of_use_by_Muslims_in_the_USA
<1% -
https://researchleap.com/does-customer-service-matter-a-customer-perception-of-ban
k-services-in-islamic-countries/
<1% - https://ideas.repec.org/a/eme/imefpp/imefm-08-2015-0092.html
<1% - https://issuu.com/bimkes1516/docs/bimkmi_volume_4_nomor_2
<1% -
https://www.slideshare.net/syahniza/signifikansi-nilai-etika-islam-dalam-konsep-pemasa
ran-pada-perbankan-syariah
<1% -
https://www.abacademies.org/articles/customer-satisfaction-service-quality-consumer-d
emographics-and-word-of-mouth-communication-perspectives--evidence-from-the-ret
ail-7537.html
<1% - http://journal.sbm.itb.ac.id/index.php/ajtm/article/view/1834
<1% - https://docobook.com/jurnal-cbr-unand-bpr.html
<1% - http://apmba.ub.ac.id/index.php/apmba/article/view/154
<1% -
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71457/potongan/diploma-2014-320441-ch
apter1.pdf
<1% -
http://connection.ebscohost.com/c/articles/4563165/consumer-perceived-value-develo
pment-multiple-item-scale
<1% - https://link.springer.com/article/10.1007/s11628-015-0269-y
<1% -
https://anzdoc.com/daftar-pustaka-tanpa-tahun-terbit-modul-biaya-penyusutan-art.ht
ml