97
Plagiarism Checker X Originality Report Similarity Found: 19% Date: Thursday, August 16, 2018 Statistics: 4179 words Plagiarized / 22071 Total words Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement. ------------------------------------------------------------------------------------------- DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. Pengertian MSDM Manajemen sumber daya manusia (MSDM) dapat didefenisikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengevaluasian atas sumber daya manusia saat pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja, untuk mencapai tujuan organisasi, keinginan karyawan, dan kebutuhan masyarakat. Defenisi tersebut mencakup pemilihan karyawan yang memiliki kriteria yang tepat dalam penempatan posisi di perusahaan (karyawan yang tepat untuk suatu posisi), sesuai kriteria perusahaan sehingga karyawan dengan kualifikasi tersebut bisa didapatkan, dipertahankan, kemudian dikembangkan kemampuannya sesuai kebutuhan perusahaan. (Ernie T.S., 2005:194-195) Dikarenakan kompetisi perusahaan semakin lama ketat sehingga kebutuhan atas kualifikasi karyawan juga mengalami dinamisasi sesuai tuntutan zaman dan kebutuhan perusahaan. Dan karena manajemen SDM merupakan sebuah proses yang berkelanjutan yang senada dengan pengoperasian perusahaan, maka perhatian terhadap manajemen SDM memiliki posisi yang sangat spesial di dalam sebuah perusahaan. Banyak perusahaan terutama yang berskala menengah dan besar, di struktur perusahaannya secara khusus menggunakan departemen SDM atau Personalia atau kepegawaian yang bertugas khusus dalam mengelolah SDM-nya. Tetapi perusahaan yang masih berskala kecil, seperti industri rumahan yang karyawannya masih sekitar 10 orang, pengelolaan SDM-nya biasanya langsung dikelola oleh pimpinan atau pemilik perusahan. (Ernie T.S., 2005:194-195) Gambar 1.1. Departemen SDM dalam Struktur

Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 19%

Date: Thursday, August 16, 2018

Statistics: 4179 words Plagiarized / 22071 Total words

Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.

-------------------------------------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. Pengertian MSDM Manajemen sumber daya

manusia (MSDM) dapat didefenisikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengevaluasian atas sumber daya manusia saat

pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemutusan hubungan kerja, untuk mencapai tujuan organisasi, keinginan karyawan, dan

kebutuhan masyarakat.

Defenisi tersebut mencakup pemilihan karyawan yang memiliki kriteria yang tepat

dalam penempatan posisi di perusahaan (karyawan yang tepat untuk suatu posisi),

sesuai kriteria perusahaan sehingga karyawan dengan kualifikasi tersebut bisa

didapatkan, dipertahankan, kemudian dikembangkan kemampuannya sesuai kebutuhan

perusahaan. (Ernie T.S.,

2005:194-195) Dikarenakan kompetisi perusahaan semakin lama ketat sehingga

kebutuhan atas kualifikasi karyawan juga mengalami dinamisasi sesuai tuntutan zaman

dan kebutuhan perusahaan. Dan karena manajemen SDM merupakan sebuah proses

yang berkelanjutan yang senada dengan pengoperasian perusahaan, maka perhatian

terhadap manajemen SDM memiliki posisi yang sangat spesial di dalam sebuah

perusahaan.

Banyak perusahaan terutama yang berskala menengah dan besar, di struktur

perusahaannya secara khusus menggunakan departemen SDM atau Personalia atau

kepegawaian yang bertugas khusus dalam mengelolah SDM-nya. Tetapi perusahaan

yang masih berskala kecil, seperti industri rumahan yang karyawannya masih sekitar 10

orang, pengelolaan SDM-nya biasanya langsung dikelola oleh pimpinan atau pemilik

perusahan. (Ernie T.S., 2005:194-195) Gambar 1.1. Departemen SDM dalam Struktur

Page 2: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Organisasi Perusahaan (Ernie T.S.,

2005:195) Pengistilaan manajemen sumber daya manusia (MSDM), merujuk pada

sebuah desain dan pengaplikasian sebuah sistem formal di sebuah perusahaan agar

lebih memastikan potensi-potensi SDM termanfaatkan secara efektif dan efesien agar

terealisasinya tujuan-tujuan perusahaan. Aktivitas MSDM secara umum adalah

pengadaan, pengembangan, serta pemeliharaan karyawan. (Richard L.

Daft, 2006:144) Proses pencapaian tujuan perusahaan memiliki kendala yang banyak

diantaranya permasalahan bahan mentah, peralatan kerja, mesin produksi, dan

lingkungan kerja, serta kendala karyawan yang merupakan pengelola faktor-faktor

produksi yang ada di perusahaan. Karyawan adalah manusia dan merupakan faktor

produksi, yang dalam pencapaian tujuan perusahaan merupakan masukan, yang

kemudian mengalami proses pengelolaan oleh perusahaan yang berujung pada sebuah

hasil atau keluaran.

Karyawan baru biasanya belum memiliki keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan

oleh perusahaan, sehingga melalui proses pengelolaan perusahaan tersebut dapat

menjadi karyawan terampil dan ahli dibidangnya. Karyawan yang telah menjalani

pelatihan dan pengembangan, akan menjadi karyawan yang terampil dan ahli. Dimana

pengelolaan SDM ini biasa juga disebut manajemen SDM. (Veithzal Rivai, 2005:1)

Gambar 1.2. Tujuan Perusahaan (Veithzal Rivai, 2005:7) B.

Fungsi MSDM Tugas utama dari manajemen SDM adalah mengelola manusia secara

efektif dan efesien sehingga diperoleh SDM yang terpuaskan oleh perusahaan dan

dapat memuaskan keinginan perusahaan. Manajemen SDM memfokuskan perhatian

pada pengelolaan SDM yang merupakan bagian dari manajemen umum. Sebagaimana

manajemen umum memiliki fungsi, manajemen SDM juga memiliki fungsi-fungsi, yaitu:

1.

Fungsi manajerial · Perencanaan (Planning) · Pengorganisasian (Organizing) ·

Pengarahan (Directing) · Pengendalaian (Controlling) 2. Fungsi Operasional · Pengadaan

tenaga kerja (SDM) · Pengembangan · Kompensasi · Pengintegrasian · Pemeliharaan ·

Pemutusan hubungan kerja Manajemen SDM tugas pokoknya adalah meralisasikan

tujuan perusahaan, serta memenuhi kebutuhan karyawan dan keluarganya, juga

memenuhi tuntutan masyarakat secara umum.

Tugas manajemen SDM memadukan atau mengintegrasikan ketiga tuntutan tersebut,

yaitu tujuan perusahaan, kebutuhan karyawan, dan tuntutan masyarakat umum.

Sehingga perpaduan ini dapat memaksimalkan efektivitas, produktivitas, efesiensi dan

Page 3: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

kinerja perusahaan. Aktivitas-aktivitas manajemen SDM yang telah dikemukan di atas,

jika seluruhnya telah dilaksanakan akan menghasilkan manfaat bagi perusahaan,

karywan, dan masyarakat umum terkhusus yang berada disekitar wilayah perusahaan

tersebut beroperasi.

Pengaplikasian fungsi manajemen SDM, tidak hanya menghasilkan karyawan dengan

produktivitas yang tinggi dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan, tetapi juga

menciptakan suasana yang kondusif antara karyawan, perusahaan serta masyarakat

sekitar. Dimana kondisi kondusif ini akan meningkatkan potensi kinerja karyawan yang

berujung pada peningkatan produktivitas dan efesiensi dalam perusahaan.

Perancangan analisis jabatan, pengadaan karyawan, pengembangan karyawan serta

pemeliharaan karyawan, akan meningkatkan potensi karyawan dalam bekerja. Hal ini

sebabkan karena jabatan yang ada telah dirancang sedemian rupa, kemudian karyawan

yang diterima telah menempuh seleksi yang tepat sehingga karyawan yang diterima

adalah manusia terbaik dari yang baik.

Setelah diterima karyawan telah mengalami proses pendidikan dan pelatihan sehingga

keterampilan dan keahlian karyawan akan meningkat sesuai kebutuhan perusahaan,

yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Serta karyawan yang telah terampil

dan ahli ini mengalami tahapan pemeliharaan melalui program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) dan program kesejahteraan karyawan dengan pemenuhan

kebutuhan dan keinginan karyawan dan keluarganya yang dinamis, program

pemeliharaan dapat memompa motivasi kinerja karyawan.

(Veithzal Rivai, 2005:14-16) C. Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Proses SDM

adalah keseluruhan proses yang berkaitan dengan usaha perusahaan yang menyangkut

SDM dimulai dari perencanaan SDM, pengadaan SDM yang mencakup rekrutmen,

seleksi, pengenalan dan penempatan. Dilanjutkan proses Pengembangan yang

mencakup pelatihan, dan pengembangan karir.

Kemudian proses pengintegrasian antara tujuan perusahaan dan kebutuhan karyawan,

serta pemeliharaan tenaga kerja yang mencakup program keselamatan dan kesehatan

kerja (K3) dan program kesejahteraan karyawan. Secara umum proses manajemen SDM

dapat dibagi dalam enam fungsi utama, yaitu: 1. Pengadaan: Mencari dan mendapatkan

SDM sesuai kebutuhan perusahaan yang mencakup rekrutmen, seleksi, pengenalan dan

penempatan karyawan. 2.

Pengembangan: Mengembangkan SDM sesuai kebutuhan perusahaan yang mencakup

pelatihan dan pengembangan karir karyawan. 3. Pengkompensasian: Kompensasi SDM

Page 4: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

merupakan semua pembayaran dalam bentuk uang, benda atau komoditas yang

diberikan sebagai penghargaan kepada karyawan. 4. Pengintegrasi: Pengintegrasian

atau memadukan antara tujuan perusahaan dan kebutuhan karyawan, upaya

pengintegrasian ini di antaranya adalah Hubungan antar manusia melalui komunikasi,

Motivasi, Kepemimpinan, Perjanjian Kerja, dan Hubungan industrial melalui perundingan

bersama. 5.

Pemeliharaan: Memelihara SDM yang mencakup didalamnya program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) dan program kesejahteraan karyawan. 6. Pemutusan hubungan

kerja: Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan

berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan pengusaha. Kesemua proses

tersebut dapat dilhat melalui gambar berikut: Gambar 1.3. Proses Manajemen SDM

(Ernie T.S., 2005:196-197) D.

Metode Pendekatan MSDM Manajemen SDM biasa melakukan tiga metode

pendekatan, di antaranya adalah: 1. Pendekatan mekanis, 2. Pendekatan paternalis, dan

3. Pendekatan sistem sosial. Ketiga metode pendekatan tersebut tidak ada yang

sempurna, kesemuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Penggunaan pendekatan tersebut harus memperhatikan permasalahan perusahaan

secara seksama kemudian memilih metode yang tepat dalam mengatasi permasalahan

perusahaan secara efektif.

Pengalaman manajer dalam penggunaan metode pendekatan di waktu yang lampau,

dapat dijadikan dasar dalam pemilihan dan pengaplikasian pendekatan di masa yang

akan datang. 1. Pendekatan Mekanis Pendekatan mekanis atau biasa disebut mekanisasi

merupakan penggantian fungsi tenaga kerja dari manusia dengan tenaga mesin dalam

menyelesaikan pekerjaan. Pendekatan ini biasanya dengan pertimbangan efektivitas,

ekonomis, dan produktivitas yang lebih tinggi.

Pendekatan mekanis menekankan analisis pada spesialisasi, standarisasi, produktivitas

dan memandang manusia sama dengan mesin. Spesialisasi merujuk pada pekerjaan

mesin yang spesifik pada pekerjaan tertentu, standarisasi merujuk pada pekerjaan mesin

lebih seragam atau terstandar dibandingkan manusia, produktivitas merujuk pada mesin

yang dapat berproduksi lebih banyak dibandingkan manusia.

Sehingga manajer selalu membandingkan antara manusia dengan mesin adalah sama,

sehingga dalam pemilihan tenaga kerja manusia atau tenaga kerja mesin, manajer

tinggal memperhatikan spesifikasi pekerjaan, kemudian mempertimbangkan

penggunaan manusia atau mesin. Kelebihan pendekatan ini adalah produksi yang

sangat terstandar karena pekerjaan mesin lebih terstandar dibandingkan pekerjaan

Page 5: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

manusia.

kemudian produktivitas yang tinggi karena penggunaan mesin dapat dijalankan 24 jam

per hari, tanpa mengalami resitensi atau penolakan dari mesin. Sedangkan

kelemahannya adalah pekerjaan membosankan untuk para pekerja manusia. Kemudian

kreativitas menurun dan kebanggan karyawan dalam bekerjapun juga menurun.

Penetapan standarisasi mengarahkan manajer mengalihkan tenaga kerja manusia ke

tenaga kerja mesin.

Dimana antara satu komponen dengan lainnya dapat dipertukarkan satu dengan

lainnya, serta mesin dapat bekerja spesifik pada pekerjaan tertentu saja. Standarisasi

juga dapat diterapkan secara mendalam dimana jika sebuah suku cadang rusak dapat

digantikan dan penggantian ini dapat dikendalikan sepenuhnya. Contohnya busi yang

rusak, dimana busi ini spesialisasinya untuk menyambung api yang telah distandarisasi.

Dimana jika busi tersebut telah rusak dapat digantikan dengan yang baru yang tidak

akan menimbulkan masalah karena busi yang lama dan baru telah terstandar fungsinya

dan busi ini dapat dikuasai sepenuhnya. Pengaplikasian penggantian busi tersebut tidak

dapat diterapkan kepada karyawan dikarenakan karyawan tidak dapat sepenuhnya

dikuasai oleh manajer disebabkan karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan, harga

diri dan sejenis, yang menjadi resistensi buat manajer.

Manajer tidak bisa semaunya memberhentikan karyawan kemudian mengganti dengan

karyawan baru, sepeti penggantian suku cadang busi pada mesin. Hal ini disebabkan

masalah penghentian karyawan (PHK) harus mengacu pada kontrak kerja, perjanjian

kerja bersama, dan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku. Pendekatan mekanis

dapat menimbulkan berbagai masalah, di antaranya adalah: a. Pengangguran teknologis

b. Keamanan ekonomis c. Organisasi buruh d.

Kebanggaan dalam pekerjaan 2. Pendekatan Paternalistis Pendekatan paternalistis

merupakan pendekatan kebapakan, dimana manajer berperilaku sebagai seorang ayah

dalam mengarahkan bawahannya. Bawahan memperoleh perlakuan yang sangat baik,

dimana fasilitas diberikan tanpa pertimbangan matang atas urgensi dari fasilitas

tersebut.

Cotohnya: karyawan diberikan pinjaman uang, pendirian toko karyawan yang

memungkinkan karyawan dapat membeli secara kredit di toko tersebut. Secara garis

besar, pendekatan paternalistis merupakan perlakuan manajer ke karyawan selayaknya

perlakuan ayah ke anaknya. Kelemahan pendekatan paternalistis membuat karyawan

menjadi manja, yang dapat menurunkan produktivitasnya karyawan, serta menurunkan

Page 6: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

keuntungan perusahaan, dan kelangsungan hidup perusahaan dapat terancam.

Pendekatan ini kemudian menstimulus munculnya pendekatan sistem sosial. 3.

Pendekatan Sistem Sosial Pendekatan sistem sosial merupakan pendekatan yang

memandang bahwa perusahaan merupakan organisasi yang memiliki sistem yang

kompleks, dan organisasi yang berjalan di lingkungan yang kompleks juga. Manajer

harus mengetahui bahwa tujuan perusahaan akan tercapai secara maksimal jika terjalin

hubungan yang harmonis antara seluruh atasan dan bawahan, serta terjalin kerjasama

antara sesama karyawan. Pendekatan ini memperlihatkan bahwa seluruh komponen

perusahaan saling bergantung antara satu dengan yang lainnya.

Sehingga interaksi dan kerjasama antara seluruh anggota dalam perusahaan sangatlah

penting, baik itu pemilik, para manajer dan para staf. Tiap karyawan dalam struktur

perusahaan dimanapun posisinya baik di atas maupun yang paling bawah memiliki

peran dan fungsinya masing-masing. Dimana dengan peran dan fungsi yang spesifik ini

membuat tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal.

Ego manusia yang sering beranggapan masing-masing memiliki kontribusi yang paling

penting harus diminimalis. Perusahaan adalah suatu organisasi yang berjalan melalui

bermacam unsur atau komponen yang tiap komponen memiliki peran dan fungsinya

masing-masing. Dimana tiap komponen akan saling menunjang dengan komponen

yang lain, sesuai peran dan fungsinya masing-masing.

Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap komponen memiliki peran yang sangat

penting bagi perusahaan, sehingga jika ada komponen yang tidak berfungsi dapat

mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahaan secara maksimal. Sistem operasi

dalam perusahaan secara umum di bagi ke dalam tiga bagian yaitu masukan, proses,

dan keluaran, yang merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan satu dengan lainnya,

dan tidak dapat berdiri sendiri.

Pendekatan sistem sosial pada intinya berlandaskan pada interaksi yang harmonis,

saling membutuhkan, saling melengkapi, saling menghargai, sehingga menjadi suatu

sistem sosial yang seutuhnya, dikarenakan seluruh komponen sosial berfungsi sesuai

dengan peran masing-masing. Pendekatan sistem sosial dapat berjalan dengan baik,

dengan indikator interaksi vertikal dan horisontal berjalan mulus, serta produktivitas dan

loyalitas karyawan yang meningkat, dapat dicapai melalui komunikasi baik itu formal

maupun informal di dalam organisasi. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:16-21) E.

Perkembangan MSDM Manajemen SDM muncul sebagai cabang ilmu pada dasawarsa

1960-an, tetapi manajemen kepegawaian sudah terlahir pada tahun 1940-an. Jika

Page 7: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

membandingkan antara manajemen SDM dengan manajemen kepegawaian memiliki

perbedaan pembahasan pada ruang lingkup maupun objeknya. Manajemen SDM

membahas permasalahan berkaitan dengan pencarian, penggunaan, pembinaan, dan

perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang

tidak berhubungan langsung. Sedangkan manajemen kepegawaian membahas

permasalahan SDM, utamanya yang berada di dalam organisasi perusahaan.

(Veithzal Rivai, 2005:21) Tahun 1980-an departemen SDM masih berfungsi sebagai

faktor pendukung di sebuah perusahaan. Dan yang paling ironis sering diistilakan

sebagai tempat pembuangan, bagi karyawan yang tidak berpestasi. Tahun 1980-an

departemen SDM dipandangan sebagai tempat yang hanya mengurusi pendaftaran

karyawan, absensi, penggajian dan pengurusan pemberhentian karyawan.

(Asri laksmi R., 2013:5) Barulah di tahun 1990-an, departemen SDM dipandang sebagai

departemen yang sangat strategis, yang bertujuan utama dalam pengembangan

karyawan. Selanjutnya departemen SDM makin strategis fungsinya dengan penambahan

fungsi baru yaitu pengembangan organisasi, dengan fungsi utama dalam merencanakan

karyawan yang paling tepat dalam memimpin perusahaan.

Bahkan dengan tambahan fungsi strategis lainnya, yaitu penentu bentuk dan struktur

organisasi yang paling efektif digunakan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Berikut

adalah evolusi fungsi manajemen SDM, sebagai berikut: · Sumber Daya Manusia: Saat

departemen ini dipandang sebagai pusat pembiayaan, dimana perusahaan

menganggap departemen ini sebagai tempat pemborosan dibandingkan kontribusi

yang dihasilkan.

· Modal Manusia: Saat dimana departemen ini dipandang sangat berpeluang

meningkatkan produktivitas perusahaan, jika berkontribusi sesuai fungsinya. · Saham

Manusia: Saat dimana departemen ini melalui fungsinya dapat mempengaruhi naik

tuurunnya nilai saham perusahaan di jangka panjang. (Asri laksmi R., 2013:5-6) BAB 2

PERENCANAAN SDM A. Pengertian Perencanaan SDM Segala aktivitas manajemen

selalunya dimulai dengan perencanaan.

Seperti pepatah dalam teori manajemen yaitu “jika kita gagal dalam rencana maka kita

akan merencanakan kegagalan”. Dikarenakan hal tersebut maka perencanaan khususnya

yang terkait dengan sumber daya manusia, juga menjadi suatu keharusan. (Ernie T.S.,

2005:197) Aktivitas perencanaan SDM dimulai dengan peramalan kebutuhan SDM

beserta analisis pekerjaannya, kemudian analisis kesesuaian antara SDM dengan

lowongan yang tersedia.

Page 8: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Perencanaan SDM haruslah dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti: · Teknologi

baru apa yang lagi tren, dan apa pengaruh teknologi baru tersebut terhadap sistem

kerja perusahaan? · Sebesar apa perkembangan perusahaan dalam jangka waktu lima

atau sepuluh tahun selanjutnya? · Berapa jumlah pergantian, dan berapa jumlah

pergantian yang dapat dicegah? Pertanyaan di atas dipergunakan lagi untuk

mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik berkenaan dengan berbagai

aktivitas SDM berikut: · Berapa jumlah manajer senior yang dibutuhkan saat ini? ·

Insinyur teknis apa dan berapa banyak yang dibutuhkan? · Apakah SDM dengan

kualifikasi teknologi informatika sudah memadai kebutuhan? · Berapakah jumlah SDM

administratif-teknis.

Ahli teknologi informatika yang dibutuhkan untuk mendukung penambahan manajer

dan insinyur teknis? · Bisakah perusahaan menggunakan karyawan paruh waktu atau

borongan untuk menangani tugas atau proyek tertentu? (Richard L. Daft., 2003:156-157)

<http://www.bidanerien.com/2018/03/aplikasi-sistem-informasi-geografis-sig.html> B.

Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan SDM Terdapat beberapa faktor yang sangat

mempengaruhi perencanaan SDM, diantaranya adalah perubahan-perubahan:

demografi, ekonomi, teknologi, peraturan, sikap terhadap karir, dan perubahan

pekerjaan. 1.

Perubahan Demografi Disadari bahwa sedang terjadi perubahan yang sangat mendasar

dalam jumlah penduduk yang tertunya berdampak pada pasar tenaga kerja.

Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan kebutuhan SDM-nya sangat dipengaruhi

oleh tersedianya SDM sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. SDM yang diperkirakan

muncul di waktu mendatang, sangat berguna sebagai informasi kependudukan dan

perlu dianalisis.

Terdapat beberapa faktor demografi yang sangat mempengaruhi perencanaan SDM,

diantaranya adalah: · Jumlah penduduk · Peluasan tenaga kerja · Tenaga kerja

perempuan · Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja 2. Perubahan

Ekonomi Perubahan ekonomi yang terjadi telah disadari akan sangat mempengaruhi

manajemen SDM. Dimana inflasi yang sudah menyatu dengan kehidupan saat ini dapat

mengganggu perencanan biaya hidup.

Resesi ekonomi mengharuskan perubahan dalam manajemen SDM yang selalu

menyebabkan ketidakstabilan dalam perusahaan. Kedua kondisi tersebut,

mengakibatkan efesiensi SDM yang berdampak pada penurunan produktivitas

perusahaan. Seperti pembiayaan manajemen SDM di bidang pengadaan karyawan,

pengembangan karyawan, dan pemeliharaan karyawan, dipaksakan untuk pemangkasan

biaya.

Page 9: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Dimana baiya pengadaan dan orientasi untuk profesional baru jumlahnya sangat besar.

Sehingga perencanaan harus diperbaiki secara berkelanjutan. 3. Perubahan Teknologi

Perubahan teknologi ke arah produktivitas yang lebih tinggi, menuntut para manajer

untuk mengikuti perkembangan teknologi dengan mengganti perangkat lama

keperangkat yang berteknologi baru. Penggunaan perangkat berteknologi baru sangat

berpengaruh terhadap operasional manajemen SDM.

Perkembangan teknologi di bidang komunikasi, komputer, transportasi, pengobatan,

dan perkembangan ilmu sosial dan alam, sangat mempengaruhi fungsi-fungsi

organisasi di sebuah perusahaan. Perkembangan alat komunikasi yang berpadu dengan

komputer menghasilkan perubahan yang sangat dramatis. Dimana tahun 1980-an alat

komunikasi telpon dan komputer masih berdiri sendiri-sendiri, sekarang sudah

terintegrasi antara telepon dan komputer (telpon cerdas) , yang keduanya dapat

digunakan sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai alat pengolah data.

Selanjutnya teknik komunikasipun semakin berkembang dimana melalui telepon dapat

membeli barang, memesan tiket pesawat dan sejenisnya. Kemudian penggunaan

komputer makin akurat dalam pemprosesan informasi, pengolahan data, serta

pemecahan masalah yang rumit lainnya, dimana fungsi ini belum terbayangkan dapat

digunakan melalui komputer pada beberapa dekade lalu. 4.

Kondisi Peraturan dan Perundang-undangan Perundang-undangan sangat

mempengaruhi operasional manajemen SDM. Undang-undang ketenagakerjaan,

undang-undang perpajakan, undang-undang kesehatan menjadi pembatas ruang gerak

operasional manajemen SDM karena bersifat mengikat dan memaksa, sehingga harus

dipatuhi. Demikian pula dengan peraturan daerah dimana perusahaan tersebut

beroperasi, biasanya ada pajak dan retribusi daerah.

Kesemua peraturan dan kebijakan tersebut mempengaruhi operasional perusahaan

secara umum. 5. Perubahan Perilaku Terhadap Karier dan Pekerjaan Fakta di lapangan

menyatakan bahwa peraturan yang bersifat mengikat dan memaksa akan

mempengaruhi SDM utamanya mempengaruhi perilaku karyawan, manajemen

perusahaan, dan pemerintah.

Perubahan yang berdampak pada perilaku pekerjaan dan karir, di antaranya adalah: a)

Peningkatan jumlah wanita karir dalam dunia kerja. b) Perubahan pola penempatan dan

perputaran karyawan. c) Perubahan perilaku terhadap pekerjaan. d) Perspektif karyawan

terhadap karir. (Veithzal Rivai, 2005:40-44) Selain memperhatikan kelima faktor yang

sangat mempengaruhi perencanaan SDM, juga sangat diperlukan perhatian terhadap

Page 10: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

ukuran dalam perencanaan SDM. Di bawah ini merupakan gambar terhadap cakupan

rencana SDM yang akan dilakukan perusahaan sesuai kapasitas perusahaan

masing-masing.

Gambar tersebut juga menjelaskan bahwa setiap perusahaan harus memperhatikan

cakupan pilihan berdasarkan tujuan dan kapasitas perusahaan. Gambar 1.3. Ukuran

Fokus dalam Perencanaan SDM (Tb. Sjafri M., 2004:69) C. Manfaat Perencanaan SDM

Sangat sedikit permasalahan di dalam manajemen, diantaranya manajemen SDM, yang

bisa diungkapkan sebagai aksiomatis yaitu pembenaran tanpa pembuktian. Sehingga

pembuktian empiris di dalam manajemen sangat dibutuhkan. Tetapi, perencanaan dapat

dimasukkan sebagai suauatu yang harus ada dalam manajemen.

Perencanaan dibutuhkan dikarenakan perusahaan di masa yang akan datang penuh

dengan ketidak pastian, dan juga disebabkan oleh perusahaan memiliki SDM yang

selalu terbatas, padahal tujuan perusahaan selalu tidak terbatas. Terdapat paling sedikit

sembilan manfaat yang dapat diambil dalam perencanaan SDM yang matang, di

antaranya adalah: 1.

Perencanaan SDM dapat memaksimalkan fungsi SDM yang ada. 2. Perencanaan yang

matang, meningkatkan efektivitas kerja di perusahaan. 3. Perencanaan yang berbasis

data SDM, tentang pengetahuan dan keterampilan karyawan, dapat meningkatkan

produktivitas perusahaan. 4. Peramalan kebutuhan karyawan di masa yang akan datang,

baik dari segi kuantitas, kualifikasi karyawan untuk mengisi jabatan yang akan

dibutuhkan. 5.

Pemanfaatan sistem informasi manajemen, dimana sistem ini makin diperlukan untuk

pengolahan data berbasis komputer. 6. Perencanaan merupakan penelitian, dimana

perencanaan SDM adalah penentuan SDM di masa yang akan datang berdasarakan data

yang ada dan pengalaman yang pernah terjadi. 7. Perencanaan SDM merupakan

pondasi pembuatan program kerja, utamanya di bagian departemen SDM. 8.

Perencanaan SDM dapat memproyeksikan data tentang pasar tenaga kerja. 9.

Perencanaan SDM merupakan acuan program pengembangan SDM. D. Tujuan

Perencanaan SDM Setidaknya terdapat tujuh tujuan dalam perencanaan SDM yaitu: 1.

Untuk menentukan kuantitas dan kualifikasi karyawan yang akan mengisi jabatan yang

akan lowong di perusahaan 2.

Untuk lebih menjamin tersedianya karyawan baik saat ini maupun dimasa yang akan

datang, sehingga lebih menjamin setiap jabatan ada yang mengisinya. 3. Untuk

menghindari salah kelola dan tumpang tindih pelaksanaan tugas pekerjaan 4. Untuk

Page 11: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

memudahkan kordinasi, sinkronisasi dan integrasi tugas, sehingga produktivitas dapat

meningkat 5. Untuk mencegah kekurangan ataupun kelebihan karyawan 6.

Untuk pedoman dalam pengadaan, pengembangan, kompensasi, pegintegrasian,

pemeliharaan dan pemberhentian karyawan. 7. Untuk pedoman dalam penilaian kinerja

karyawan E. Langkah-langkah Perencanaan SDM Terdapat beberapa langkah dalam

perencanaan SDM, diantaranya adalah: 1. Penggambaran dan perwakilan atas rencana

strategis sebuah perusahaan.

Langkah ini harus memperhatikan visi dan misi perusahaan, sehingga perencanaan SDM

menerjemahkan secara utuh strategis perusahaan yang tertuang dalam visi dan misi

perusahaan. Sehingga perencanan SDM tersebut telah merancang fungsi jabatan dan

kualifikasi pejabatnya, serta pengintegrasian seluruh departemen dalam organisasi

perusahaan.

2. Analisis dan spesifikasi tugas jabatan. Langkah ini, akan merencanakan pekerjaan

disertai dengan spesifikasi tugas yang akan diemban oleh karyawan yang

mendudukinya. Dalam analisis ini, terdapat tiga hal utama yang dapat dilakukan, yaitu:

analisis jabatan yang dibutuhkan, penggambaran pekerjaan, dan spesifikasi tugas yang

akan dikerjaan pada jabatan tersebut. 3. Analisis tenaga kerja.

Analisis ini merupakan penggambaran tentang jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang

akan dibutuhkan untuk pengembangan dan pencapaian tujuan perusahaan di masa

yang akan datang. Analisis ini juga membahas program promosi, demosi, transfer, dan

program pemberhentian karyawan. 4. Analisis inisiatif/alternatif. Langkah ini, akan

merancang ketersediaan, perputaran, dan pemberhentian karyawan dari waktu ke waktu

serta rancangan kebutuhan tenaga kerja setiap periodiknya. 5.

Manajemen SDM merupakan proses yang akan berkelanjutan secara terus menerus.

Sehingga perencanaan SDM yang telah dirancang haruslah dievaluasi secara periodik

serta melakukan koreksi atau perbaikan perencanaan. Perbaikan ini harus segera

dilakukan jika ditemukan ketidaksesuaian antara prediksi dengan kejadian yang terjadi

di lapangan. (Ernie T.S.,

2005:198-201) BAB 3 PENGADAAN A. Rekrutmen 1. Pengertian Rekrutmen atau yang

dikenal juga dengan istilah penarikan berkenaan dengan pencarian, penjaringan, dan

penetapan sejumlah kandidat karyawan yang potensil sesuai dengan kualifikasi

kebutuhan perusahaan, yang kemudian akan melalui tahapan seleksi.

Rekrutmen berhubungan dengan upaya awal perusahaan untuk mendapatkan karyawan

Page 12: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

dalam jumlah yang tepat, sesuai kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk

menduduki jabatan yang disediakan perusahaan. (Yohnnes Yahya, 2006:60) Rekrutmen

merupakan bagian penting pada pengadaan karyawan. Jika rekrutmen dilakukan

dengan cara yang baik maka akan sangat banyak pelamar yang akan memasukkan

lamarannya.

Sehingga dengan jumlah pelamar yang banyak, peluang untuk mendapatkan karyawan

yang sesuai kualifikasi yang diinginkan perusahaan semakin besar. Sehingga dengan

rekrutmen yang dilakukan secara baik, perusahaan dapat memilih karyawan terbaik dari

yang baik. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:40) Faktor ekonomi dan demografi tenaga kerja

merupakan faktor yang sangat menantang saat ini.

Berdasarkan jumlah kelahiran di Indonesia, maka beberapa dekade ke depan diprediksi

pertumbuhan angkatan kerja akan semakin meningkat, tetapi di sisi lain perusahaan

belum tentu membaik sepenuhnya. Sehingga peranan manajer semakin menantang,

utamanya dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang ketat guna mendapatkan

karyawan terbaik melalui prosedur yang legal.

(Tb. Sjafri M., 2004:95) Contoh sebuah rekrutmen: Sumber

<http://batamtoday.com/home/read/114580/Jasa-Raharja-Buka-Rekrutmen-Karyawan-

Baru-Pendaftaran-Hingga-4-Agustus> (diakses tanggal 10/08/2018) 2. Tujuan dan

Prinsip Rekrutmen Rekrutmen merupakan langkah pertama dalam pengadaan karyawan.

Tujuan dari rekrutmen ini adalah untuk menginformasikan ke masyarakat umum,

utamanya tenaga kerja bahwa terdapat lowongan pekerjaan.

Di dalam rekrutmen diinformasikan juga tentang jenis pekerjaan, kualifikasi karyawan,

dan persyaratan administratif yang dibutuhkan. Sehingga pelamar yang sesuai

kualifikasi banyak yang akan mendaftar sehingga memungkinkan perusahaan

menyeleksi pelamar terbaik dari pelamar-pelamar yang baik. 3. Proses Perusahaan akan

melakukan perekrutan karyawan, jika terjadi kondisi seperti: · Pertumbuhan perusahaan

yang sesuai rencana.

· Karyawan pengalami promosi atau naik jabatan. · Karyawan pensiun dan

mengundurkan diri . · Perubahan struktur perusahaan dalam menghadapi persaingan.

(Asri laksmi R., 2013:37) Metode perekrutan yang dapat lakukan seperti, pengiklanan,

perekrutan melalui lembaga-lembaga pendidikan, rekomendasi, pihak ketiga

(outsourching), serikat buruh, kantor tenaga kerja, dan melalui internet. (Yohnnes Yahya,

2006:60) 4.

Sumber Rekrutmen Setelah mengetahui spesifikasi pekerjaan dan kualifikasi karyawan

Page 13: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

yang dibutuhkan, manajer harus menentukan sumber-sumber calon karyawan yang

akan ditarik. Sumber rekrutmen dapat bersumber dari internal ataupun ekternal

perusahaan. Sumber internal merupakan perekrutan yang lebih mudah untuk dilakukan

dimana calon karywan yang akan mengisi posisi yang lowong bersumber dalam

perusahaan itu sendiri.

Sumber internal ini dapat dilakukan melalui cara mutasi atau transfer karyawan yang

memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh jabatan yang lowong. Jika terdapat

karyawan yang memenuhi kualifikasi dan bersedia mengisi jabatan loowong tersebut,

sebaiknya rekrutmen internal diberlakukan. Rekrutmen internal ini dapat menjadi

penyegaran untuk karyawan lama, dalam mengisi posisi yang setingkat, tetapi dapat

menjadi motivasi karyawan jika statusnya promosi, yaitu posisi yang lowong adalah

posisi yang tingkatannya lebih tinggi. (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:42) Perekrutan internal dapat dijalankan melalui cara, seperti: 1)

Penawaran terbuka. Rekrutmen internal dengan penawaran terbuka adalah pencarian

karyawan dengan kualifikasi yang tinggi, untuk mengisi posisi jabatan yang lowong,

dengan penginformasian internal sehingga semua karyawan yang memenuhi kualifikasi

dan berminat dapat melamar diposisi tersebut. 2) Bantuan karyawan.

Rekrutmen internal sistem ini dilakukan dengan cara jabatan yang lowong diisi oleh

karyawan dari departemen lain. Setelah beberapa lama dilakukan penilaian kinerja

terhadap karyawan bantu tersebut, jika karyawan bantu dapat bekerja baik diposisi yang

lowong tempat di mana ia diperbantukan maka karyawan bantu tersebut dapat

diangkat secara permanen mengisi posisi lowong tersebut.

(Veithzal Rivai, 2005:163-164) Perekrutan eksternal dapat memperoleh karyawan melalui

cara, seperti: 1) Kantor dinas tenaga kerja 2) Lembaga-lembaga pendidikan 3)

Rekomendasi 4) Serikat buruh 5) Transfer dari perusahaan lain 6) Asosiasi pemerah

tenaga kerja 7) Pasar tenaga kerja, melalui periklanan di media massa, dan 8)

Sumber-sumber lainnya. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:42-43) Tabel 1. Kelebihan dan

kelemahan perekrutan karyawan secara internal dan eksternal (Tb. Sjafri M.,

2004:69) Rekrutmen Internal Rekrutmen Eksternal Keunggulan: 1. Karyawan telah

terbiasa dengan perusahaan. 2. Meminimalis biaya pengadaan karyawan. 3. Motivasi

dan moralitas karyawan meningkat. 4. Peluang berhasil, karena penilian kemampuan

dan keahlian lebih tepat. 5. Lebih efektif, dikarenakan penilaian terhadap kemampuan

karyawan lebih tepat. Keunggulan: 1. Mendapatkan ide dan teori baru. 2.

Pekerja memulai pekerjaan dengan lembaran bersih. 3. Karyawan baru dengan

Page 14: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

pengetahuan dan keahlian yang tidak terdapat diperusahaan. Kelemahan: 1. Konflik

kepentingan dalam posisi promosi. 2. Organisasi kurang berkembang. 3. Permasalahan

moralitas kurang terekpose. Kelemahan: 1. Integrasi antara karyawan dengan

perusahaan. 2. Komitmen dan loyalitas karyawan rendah. 3. Penyesuai menggunakan

waktu lama. B. Seleksi 1.

Pengertian, SAS institute adalah perusahaan yang bergerak pada piranti lunak swasta

yang terbesar di dunia. Mempekerjakan karyawan sekitar 10.000 dengan penghasilan

melampaui $ 13 milyar. Berkantor pusat di Cary, North Carolina, perusahaan ini sering

diposisi tinggi dalam daftar “100 Perusahaan Terbaik untuk Bekerja” versi majalah

Fortune.

Jim Goodnight, yang merupakan CEO SAS Institute, mengatakan “menyeleksi serta

mempertahankan karyawan terbaik adalah faktor penting dalam kesuksesan kami”. Di

dunia industri tingkat perputaran karyawan berkisar diposisi 20%, sedangkan di SAS

institute, perputaran karyawan sering sebesar 5% dan bahkan kurang. Jumlah

perputaran pegawai yang rendah dapat menghemat perusahaan hingga $75 juta

pertahunnya, untuk pengeluaran pengadaan, pengembangan dan pengeluaran lain

yang berhubungan dengan perputaran pegawai. (Jackson. Schuler. Werner.

2010:241) Proses penyeleksian diharapkan menciptakan citra positif bagi para pelamar,

bahkan buat mereka yang tidak mendapatkan penawaran posisi. Jika proses

penyeleksian dilakukan perusahaan mampu meningkatkan citra baik perusahaan,

pelamar yang tertolak akan mencoba lagi di kesempatan yang akan datang, bahkan

akan mempromosikan perusahaan tersebut kepada para rekan mereka bahwa

perusahaan tersebut adalah sebuah perusahaan yang baik.

Intinya adalah penyeleksian berfungsi untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang

kosong dan mencegah kekosongan karyawan di masa yang akan datang. (Jackson.

Schuler. Werner. 2010:267) Penelitian membuktikan bahwa perilaku penyelseksi selama

proses penyeleksian sangat mempengaruhi tanggapan pelamar. Persepsi awal pelamar

kerja adalah bagaimana menyesuaikan diri dengan pekerjaan perusahaan perekrut,

kemudian bagaimana berhubungan dengan perekrut, kemudian bagaimana

berhubungan dengan karyawan lainnya di dalam perusahaan. (Jackson. Schuler. Werner.

2010:269) Seleksi merupakan aktivitas manajemen SDM, yang dilaksanakan setelah

melaksanakan rekrutmen. Dimana seleksi ini adalah rangkaian beberapa tahapan

tertentu yang dijalankan agar dapat menentukan pelamar yang akan diterima. (Veithzal

Rivai, 2005:170) berdasarkan pengertian di atas maka diketahui bahwa fungsi seleksi

sebagai usaha utama yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan karyawan

Page 15: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

yang berkualitas. 2.

Proses Seleksi Terdapat beberapa hal yang umumnya dilakukan perusahaan

berhubungan dengan proses seleksi, diantaranya adalah seleksi administratif, kualifikasi,

dan psikologi. Seleksi administratif merupakan seleksi berkas yang diisyaratkan oleh

perusahaan, kemudian berkas tersebut akan di verifikasi dan validasi apakah sesuai

dengan persyaratan atau tidak. Seleksi kualifikasi merupakan proses seleksi pelamar

apakah kemampuan dan keahlian pelamar sesuai dengan spesifikasi jabatan yang

diisyaratkan.

Seleksi psikologi merupakan proses seleksi yang menekankan pada motivasi dan

moralitas pelamar, bagaimana kepribadian dan tanggung jawab pelamar saat bekerja

sendiri maupu bekerja dalam tim. (Ernie T.S., 2005:202-203) Proses seleksi harus

dilaksanakan secara sistematis di tiap tahapnya agar hasil keseluruhan proses seleksi

bisa diandalkan.

Walaupun kenyataan dilapangan jika mencapai pada tujuan khusus, maka model seleksi

akan sedikit bervariasi sesuai kesedian, kebutuhan, dan kemampuan perusahaan

masing-masing. Gambar 3. Langkah-langkah Proses Penyeleksian (Sherman, et al., dlm

Tb. Sjafri M., 2004:107) 3. Tahapan Seleksi Berdasarkan gambar langkah-langkah proses

penyeseleksian maka tahapan seleksi dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: a)

Pemeriksaan awal.

Pemeriksaan awal bertujuan untuk meminimalkan pelamar yang tidak memenuhi

kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Sehingga departemen SDM dapat menghemat

waktu dan biaya penyeleksian. b) Pengisian formulir lamaran. Pengisian formulir lamaran

merupakan catatan formal dari tiap individu pelamar.

Catatan tersebut dijadikan bahan pertimbangan oleh departemen SDM dan bisa juga

dimanfaatkan oleh agen-agen pencari tenaga kerja. Formulir lamaran ini selain

merupakan sumber informasi bagi departemen SDM dalam penyeleksian, juga sebagai

file laporan kepada dinas tenaga kerja. c) Pengujian (Tes). Pengujian atau tes dalam

penyeleksian karyawan kadang dilakukan dan terkadang tidak, tergantung tujuan dan

jenis pekerjaan.

Kendala lain adalah terdapat beberapa pengujian yang tidak handal, dan terdapat

beberapa pengujian yang hanya menghasilkan nilai kinerja pelamar yang bersifat

perkiraan yang jauh dari akurat. Permasalahan yang sering terjadi adalah pengujian

bersifat umum, tanpa memperhatikan kehandalan dalam pengujiannya. (Tb. Sjafri M.,

2004:108-110)

Page 16: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<http://blogmahasiswa.akperpemkabkotim.ac.id/serabutan/2017/12/20/wajibkan-pelaks

anaan-tes-psikotes-pada-perekrutan-karyawan-perusahaan/>

<http://publichealth08.blogspot.com/2011/04/model-seleksi-pekerjakaryawan.html> 4.

Sistem Seleksi yang Efektif Mempertahankan atau mengembangkan sistem seleksi tepat,

sehingga bisa mendapatkan karyawan produktif dan sistem yang dapat meningkatkan

kinerja karyawan, sangat dibutuhkan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Sistem

seleksi dapat efektif jika memiliki beberapa kriteria sebagai berikut: 1) Akurat. Bahwa

proses seleksi dapat memprediksi kinerja pelamar dengan akurasi yang tinggi. 2) Adil.

Maksudnya adalah proses seleksi memberikan kesempatan yang sama bagi semua

pelamar yang memenuhi syarat. (Veithzal Rivai, 2005:191) 3) Murah. Biaya sangat

mempengaruhi keberhasilan proses seleksi. Dengan penggunaan total biaya yang sama

untuk menyeleksi pelamar dalam jumlah yang berbeda, akan menghasilkan peluang

pelamar yang lulus akan berbeda jumlahnya.

Dalam hal tersebut maka jumlah pelamar yang banyak mengikuti seleksi adalah yang

lebih efesien, dengan catatan bahwa menggunakan teknik penyeleksian yang sama. 4)

Mudah. Sistem seleksi yang mudah mutlak lebih utama digunakan. Kemudahan itu

dipandang dari segi peralatan, proses pengaplikasiannya, dan para ahlinya (operator).

Dimana semakin tinggi kemampuan penyeleksi maka akan makin memudahkan

penggunaan peralatan tes dan membuat proses seleksi dilaksanakan.

Makanya spesialis SDM, psikolog, dan pewawancara, harus profesional dibidangnya. (Tb.

Sjafri M., 2004:111-112) 5. Faktor, Jenis dan Permasalahan Seleksi Secermat apapun

perencanaan penyeleksian selalu saja muncul hambatan. Hambatan ini sering terjadi

dikarenakan yang diseleksi adalah manusia yang memiliki pemikiran, perasaan, dan

keinginan.

Sehingga penyeleksian manusia akan jauh lebih sulit dibandingkan penyeleksian

mesin-mesin. Hambatan yang dapat muncul biasanya berhubungan dengan pelamar,

penyeleksi, dan parameter penyeleksian. 1) Pelamar. Hambatan yang bersumber dari

pelamar adalah sulitnya mendapatkan jawaban jujur dari pelamar.

Pelamar sering memberikan jawaban-jawaban normatif atau jawaban yang baik-baik

saja mengenai pelamar, sedangkan jawaban yang kurang baik tidak diungkapkan.

Kendala ini terjadi dikarenakan pelamar merupakan manusia yang memiliki pikiran,

perasaan, dan keinginan untuk kelihatan sempurna dan memenangkan kompetisi. 2)

Penyeleksi. Hambatan di sisi penyeleksi adalah begitu sulitnya menemukan penyeleksi

yang ahli dalam menyeleksi, adil, dan objektif dalam menilai.

Page 17: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Penyeleksi terkadang memberikan penilaian berdasarkan peranannya, bukan atas

pertimbangan pikirannya, dan seringnya efek “halo” sangat sulit dihindari. 3) Parameter.

Hambatan yang biasa muncul berhubungan dengan parameter penyeleksian adalah

sulitnya menentukan standar atau tolak ukur yang pas digunakan untuk mengukur

kualifikasi yang diinginkan secara objektif. Penilaian yang muncul seringkali diberikan

berdasarkan penilaian subjektif.

Hambatan-hambatan tersebut dapat dikurangi, dengan melakukan penyeleksian secara

bertingkat, dikarenakan makin banyaknya tingkat penyeleksian maka makin tinggi

tingkat keakurasian data pelamar yang didapatkan. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:63) C.

Pengenalan 1. Pengertian Setelah tahapan seleksi dilakukan, maka tahapan selanjutnya

penempatan karyawan.

Saat penempatan karyawan di perusahaan maka akan terjadi proses alamia dari

karyawan baru dan perusahaan yaitu adaptasi. Dikarenakan adaptasi merupakan proses

yang berat dan memakan waktu yang cukup lama serta terkadang mendapatkan

resistensi dari karyawan lama, maka perusahaan perlu melakukan program pengenalan

atau program orientasi kepada karyawan baru sebelum bekerja penuh di perusahaan.

Program pengenalan yang dilakukan perusahaan kepada karyawan baru bertujuan

untuk mempercepat masa adaptasi karyawan dengan pekerjaan dan lingkungan

perusahaan serta untuk mengurasi resistensi dari karyawan senior. (Ernie T.S., 2005:204)

Program orientasi atau program induksi adalah kegiatan pengenalan serta penyesuaian

antara karyawan baru dan perusahaannya.

Program ini merupakan tahapan yang sangat penting dikarenakan pekerjaan baru dan

lingkungan baru akan menyebabkan depresi pada karyawan baru. (Yohnnes Yahya,

2006:61) Melalui program pengenalan dapat direduksi kecanggungan dan keraguan

serta meningkatkan kepercayaan diri karyawan baru dalam bekerja. Orientasi dapat

dilakukan oleh manajer personalia maupun atasan langsung karyawan baru tersebut.

Materi yang diorientasikan seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

bidang usaha perusahaan, peraturan-peraturan perusahaan, hak dan kewajiban

karyawan, kesejahteraan karyawan, peraturan promosi dan transfer, serta karyawan

senior serta posisinya di perusahaan. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:64)

<http://andiirdiansyah.blogspot.com/2011/12/18-karyawan-penerus-masa-depan-pt.ht

ml> 2. Tujuan Pengenalan Program pengenalan mempunyai beberapa tujuan, di

antaranya adalah: · Meningkatkan rasa bangga masuk ke perusahaan yang berkualitas.

Page 18: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

· Memahamkan atas bidang usaha perusahaan serta hubungan perusahaan dengan

perusahaan lain. · Memahamkan bahwa keuntungan perusahaan sangat kompetitif, dan

berpusat pada pelanggan serta pelayanannya. · Mengurangi kecemasan akan pekerjaan

yang baru. · Memahamkan akan kontribusi dari tiap departemen dan anggota tim. ·

Memahamkan standar kerja yang dijadikan ukuran kinerja karyawan.

· Membangun tanggung jawab untuk tumbuh kembang karyawan dan perusahaan.

Program pengenal di atas, tujuannya menggambarkan bahwa pendekatan yang proaktif

dapat menghasilkan program pengenalan yang efektif. Program the quality from the

start memperlihatkan beberapa faktor yang penting dalam program pengenalan.

(Veithzal Rivai, 2005:202-203) 3.

Manfaat Pengenalan Penelitian terhadap program pengenalan memang masih sedikit,

tetapi hasil penelitian yang ada memperlihatkan bahwa program pengenalan

memberikan manfaat. Manfaat yang banyak dirasakan karyawan baru adalah sangat

berkurangnya kecemasan memasuki perusahaan baru. Karena kecemasan yang

berkurang, maka karyawan baru akan bekerja lebih efektif.

Resistensi dari rekan sekerja maupun tekanan dari penyelia dapat diatasi sebab

karyawan baru telah menjalani masa pengenalan yang baik, disebabkan pengenalan

meningkatnya harapan kerja yang realistis. Pelaksanaan program pengenalan

memperlihatkan manfaat yaitu, karyawan baru tidak lagi membutuhkan perhatian yang

besar dari rekan sekerja maupun penyelia, kinerja akan lebih baik, dan tinggkat

perputaran yang makin kecil. (Veithzal Rivai, 2005:209) 4.

Muatan Program Pengenalan Aktivitas program pengenalan merupakan tanggung

jawab dari departeman SDM, yang biasanya dilaksanakan langsung oleh manajer

deparemen SDM atau atasan langsung karyawan baru. Program pengenalan yang

dilaksanakan untuk karyawan baru berorientasi pada dua kelompok pembahasan yang

besar yaitu: 1) hak dan kewajiban karyawan baru, dan 2) permasalahan khusus yang

berhubungan antara karyawan dan perusahaan.

(Veithzal Rivai, 2005:205-206) Topik-topik yang sering tercakup dalam program orientasi

karyawan meliputi hal-hal berikut: 1) Isu-isu perusahaan · Sejarah perusahaan ·

Organisasi perusahaan · Nama dan fungsi eksekutif kunci · Nama dan departemen para

karyawan · Tata letak fasilitas perusahaan · Periode masa percobaan · Unit dan lingkup

usaha perusahaan · Peninjauan proses produksi · Peraturan dan kebijakan perusahaan ·

Peraturan kedisiplinan (kebudayaan perusahaan) · Buku pegangan karyawan · Prosedur

keselamatan dan kesehatan karyawan 2) Manfaat karyawan · Metode pembayaran gaji

dan upah · Liburan dan rekreasi · Masa istirahat kerja · Pendidikan dan pelatihan ·

Page 19: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Konseling · Program asuransi · Program pensiun · Pelayanan bagi karyawan · Program

rehabilitasi 3) Perkenalan awal · Kepala penyelia · Kepala pelatih · Kepala pembantu

pekerja · Kepala konselor karyawan 4) Tugas pekerjaan · Tugas dan tanggung jawab

pekerjaan · Penjelasan luas pekerjaan · Tujuan pekerjaan · Syarat-syarat keamanan

pekerjaan · Lokasi pekerjaan · Hubungan dengan pekerjaan lain D. Penempatan 1.

Pengertian Undang-undang ketenagakerjaan pasal 31 menyatakan bahwa setiap tenaga

kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau

pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri.

Kemudian di pasal 33 penempatan tenaga kerja terdiri dari: penempatan tenaga kerja di

dalam negeri, dan penempatan tenaga kerja di luar negeri. (Presiden RI UU13.2013:10)

Perusahaan pada umumnya akan membantu pemindahan karyawan yang

penempatannya berbeda dengan tempat perekrutan awal.

Bantuan pemindahan ini dapat berbentuk tunjangan yang berhubungan dengan

penempatan di wilayah yang baru tersebut. Tunjangan penempatan sangat pervariasi

antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain, hal ini sangat tergantung

kemampuan perusahaan, posisi jabatan karyawan dan lokasi penempatan karyawan

baru. Tunjangan penempatan tersebut di antaranya adalah berupa: · Tunjangan

pengangkutan ke lokasi baru. · Tunjangan perumahan.

· Tunjangan penyesuaian diri di tempat baru. · Tunjangan transportasi. · Tunjangan

pemindahan dan pendidikan anak di tempat baru. · Tunjangan kembali ke lokasi awal

atau “point of hire”.(Asri laksmi R., 2013:41) Penempatan merupakan aktivitas lanjutan

setelah proses penyeleksian. Dimana penempatan karyawan baru yang diterima

biasanya akan menjalani masa percobaan selama tiga sampai enam bulan, ditempatkan

pada posisi jabatan yang lowong, kemudian pendelegasian wewenang kepada karyawan

tersebut. Ini artinya bahwa karyawan baru akan mulai mengerjakan tugas-tugasnya yang

telah didelegasikan kepadanya.

(Malayu S.P. Hasibuan, 2006:63)

<http://blog.goethe.de/lajuman/archives/141-Suasana-Bekerja-di-Jerman.html> 2.

Promosi, Demosi, dan Transfer Dikondisi-kondisi tertentu, metode penempatan dapat

dilakukan dengan cara promosi, demosi, dan transfer. Ketiga metode penempatan

tersebut biasanya disebabkan beberapa kondisi perusahaan, diantaranya adalah:

penurunan jumlah karyawan, perubahan perusahaan yang menyebabkan lowongnya

jabatan, penggabungan perusahaan, maupun perusahaan diakuisisi. (Tb. Sjafri M.,

2004:166) a) Promosi Promosi adalah proses pemindahan karyawan ke posisi yang lebih

tinggi dalam struktur organisasi perusahaan. Promosi memiliki istilah populer yaitu “naik

Page 20: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

jabatan”, “naik pangkat”. (Ernie T.S., 2005:208) Pelaksanaan program promosi biasanya

berdasarkan pada faktor kinerja dan senioritas. Kedua faktor tersebut dianggap

proporsional, obyektif, dan tidak bias.

Terkadang program promosi dapat menjadi bias dan tidak objektif dikarenakan

pengaruh personal seperti gender, ras, nepotisme, pertemanan dan faktor sosial. (Tb.

Sjafri M., 2004:168) Promosi berdasarkan kinerja didapatkan oleh karyawan yang

memiliki kinerja yang luar biasa dalam bekerja dibandingkan karyawan lainnya. Promosi

ini diberikan sebagai penghargaan atas upaya dan keberhasilannya dalam bentuk

kinerja di masa lampau.

Sedangkan promosi berdasarkan senioritas didapatkan oleh karyawan senior yang telah

memberikan loyalitasnya kepada perusahaan. Senior yang dimaksud di sini adalah

karyawan dengan masa kerja terlama diperusahaan. (Tb. Sjafri M., 2004:169) b) Demosi

Demosi adalah proses pemindahan karyawan keposisi yang lebih rendah dalam struktur

organisasi perusahaan.

Selain penurun posisi dalam struktur organisasi penurunan yang lain dapat berupa

penurunan tanggung jawab, penurunan tunjangan, maupun penurunan fasilitas.

(Veithzal Rivai, 2005:213) Minimal lima faktor penyebab terjadinya demosi atau

penurunan jabatan, yaitu (1) promosi yang gagal, (2) kinerja karyawan yang rendah saat

menempati suatu jabatan, (3) kemampuan karyawan yang kurang, seperti dalam segi

kehadiran dan kedisiplinan, (4) penurunan kapasitas perusahaan, seperti terjadinya

merger, akuisisi, dan rasionalisasi, dan (5) kesediaan karyawan, baik itu dari inisitif

karyawan maupun inisiatif perusahaan. Tb. Sjafri M.,

2004:170) c) Transfer Transfer adalah proses perpindahan karyawan dari satu posisi

jabatan ke posisi jabatan yang lain dengan tingkatan yang kurang lebih sama, baik

dalam segi penggajian, tanggung jawab, dan posisi dalam struktur organisasi

perusahaan. (Veithzal Rivai, 2005:213) Transfer kerja yang mengharuskan perpindahan

lokasi kerja biasanya akan menyebabkan perpindahan domisili karyawan.

Transfer model ini dapat menyebabkan perpisahan antara suami, istri dan anaknya, yang

umumnya akan menyebabkan resistensi dari karyawan, permasalahan internal keluarga

karyawan, serta pembebanan biaya perusahaan. Dikarenakan dampak yang dapat

ditimbulkan oleh permasalahan transfer cukup banyak, maka perusahaan dituntut bijak

dalam mengambil setiap keputusan utamanya yang berdampak pada karyawan dan

keluarganya. Tetapi jika jika karyawan tersebut memiliki pasangan pada perusahaan

yang sama, masalah ini dapat diminimalisir.

Page 21: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Dimana tinggal mengharapkan kebijakan departemen SDM untuk mengatur sedemikan

rupa sehingga karyawan dan pasangannya dapat di transfer ke lokasi kerja yang sama.

(Tb. Sjafri M., 2004:170) 3. Tujuan Penempatan Karyawan Perusahaan melakukan

penempatan karyawan dengan tujuan, antara lain: a) Pengembangan karyawan.

Karyawan perusahaan yang mendapatkan program promosi dan transfer tujuan

utamanya untuk mengembangkan kemampuan karyawan, sehingga karyawan akan

semakin mandiri dan bertanggung jawab dalam posisi dan skala yang berbeda. b)

Penyegaran organisasi.

Perusahaan yang selalu memposisikan karyawan diposisi yang sama dalam jangka waktu

lama akan menyebabkan kejenuhan pada karyawan. Sehingga penempatan karyawan,

utamanya melalui program promosi dan transfer dapat menghilangkan kejenuhan

karyawan dan menyebabkan organisasi makin bergairah. c) Kebutuhan perusahaan.

Perusahaan yang mengelami penambahan kapasitas, seperti penambahan cabang,

penambahan struktur organisasi, atapun pembukaan usaha baru, akan menyebabkan

posisi yang lowong yang harus segera diisi. Penambahan kapasitas ini merupakan tujuan

utama dari setiap perusahaan, dan salah satu efeknya adalah kebutuhan karyawan baru

bagi perusahaan. (Asri laksmi R.,

2013:42) BAB 4 PENGEMBANGAN A. Pelatihan dan Pengembangan 1. Pengertian

Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan dan pengembangan adalah sebuah aktivitas

yang terencana dan sistematik oleh sebuah perusahaan untuk memfasilitasi karyawan

dalam peningkatan perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari di perusahaan.

(Richard L. Daft.,

2006:168) Pelatihan dan pengembangan adalah segala bentuk upaya perusahaan yang

dilaksanakan dengan maksud peningkatan kinerja karyawan. (Jaenuddin Akhmad,

2008:1) Pada dasarnya perusahaan melakukan pengembangan untuk mengembangkan

pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan mengembangkan sikap karyawan

yang ada.

(Jaenuddin Akhmad, 2008:4-5) Pelatihan merupakan sarana yang dijalankan perusahaan

untuk membentuk SDM menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan

ketidakpastian. Sehingga perusahaan harus merancang pelatihan yang terencana

sehingga perusahaan dapat tetap eksis walaupun kompetisi di era globalisasi makin

berat. (Veithzal Rivai, 2005:225) Pengembangan SDM adalah tahap lanjutan dari proses

penyediaan tenaga kerja.

Tujuan pengembangan SDM ini adalah untuk memastikan karyawan yang telah ada

Page 22: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

tetap memenuhi kualifikasi yang diisyaratkan perusahaan, dan memastikan kemampuan

karyawan dapat menjawab tuntutan zaman, sehingga pencapaian tujuan perusahaan

dapat terealisasi sesuai rencana awal. (Ernie T.S., 2005:204)

<http://reframepositive.com/wp-content/uploads/2015/06/pelatihan-soft-skill2.jpg>

<https://pusatpelatihankaryawan.wordpress.com/2017/04/03/pelatihan-pengembangan

-karyawan-pelatihan-motivasi-untuk-karyawan-training-motivasi-untuk-karyawan/> 2.

Tujuan Pelatihan dan Pengembangan Karir Pelatihan dan pengembangan memiliki tiga

tujuan utama yaitu: manfaat bagi karyawan, manfaat bagi perusahaan, serta manfaat

bagi sosial dan pengambil kebijakan. a) Manfaat bagi karyawan · Mengembangkan

kemampuan dalam mengambil keputusan · Meningkatan motivasi, tanggung jawab, dan

kinerja karyawan · Meningkatkan kepercayaan diri · Mengatasi stres, konflik dan

kekecewaan · Informasi tentang perbaikan pengetahuan dan keterampilan · Memberikan

pengakuan dan kepuasan kerja · Perbaikan tujuan personal dan perbaikan keterampilan

berinteraksi · Memenuhi kebutuhan personal karyawan dan instruktur ·

Mengembangkan pribadi yang mau terus belajar · Mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dan menulis b) Manfaat bagi perusahaan · Meningkatkan pengetahuan

serta keterampilan di semua tingkatan perusahaan · Memperbaiki moral karyawan ·

Membantu karyawan memahami tujuan perusahaan · Meningkatkan citra baik

perusahaan · Meningkatkan kebudayaan perusahaan berdasarkan kemanusian dan

keadilan · Mengharmoniskan hubungan bawahan dengan atasan · Meningkatkan

kapasitas perusahaan · Mendapatkan pelatih dari karyawan yang telah ikut pelatihan ·

Mempersiapkan petunjuk pekerjaan · Melaksanakan kebijakan perusahaan ·

Menginformasikan kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang · Pengambilan

keputusan dalam permasalahan perusahaan · Mengembangkan promosi dan transfer di

dalam perusahaan · Mengembangkan motivasi, dan aspek moralitas lainnya ·

Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk · Mengefesiensikan segala lini pengeluaran

· Meningkatkan tanggung jawab sesuai kapasitas masing-masing · Harmonisasi antara

karyawan dengan manajemen · Mengefesiensikan profesional eksternal melalui

pemanfaatan profesional internal · Menstimulus manajemen dalam pencegahan

pemecatan · Mengurangi perilaku tidak efektif · Menghasilkan iklim komunikasi dan

pertumbuhan · Perbaikan komunikasi organisasi dengan perusahaan · Menyiapkan

karyawan menghadapi perubahan · Mengatasi konflik dan mencegah kecemasan c)

Manfaat untuk hubungan manusia dan pelaksanaan kebijakan · Menjalin komunikasi

kelompok dan individual · Membantu pengenalan, transfer dan promosi karyawan ·

Sarana informasi tentang kegiatan dan kesempatan kerja · Sarana informasi tentang

hukum dan kebijakan pemerintah · Meningkatkan keterampilan relasi lintas personal ·

Membuat aturan dan kebijakan perusahaan · Meningkatkan moralitas · Meningkatkan

kepedulian gerak · Menciptakan kondisi yang kondusif untuk belajar dan berinteraksi ·

Membantu perusahaan jadi lingkungan yang baik untuk bekerja dan berkembang. (Tb.

Page 23: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Sjafri M., 2004:137-138) 3.

Metode Perencanaan dan Pengembangan Karir Program pengembangan karyawan

seharusnya disusun secara sistimatis dengan menggunakan metode-metode ilmiah

yang dapat menunjang keterampilan dan keahlian karyawan yang diperlukan

perusahaan dimasa yang akan datang. Pengembangan bertujuan khusus dalam

meningkatkan kemampuan karyawan dibidang teori, konsep, teknis, dan moral

karyawan, sehingga karyawan dapat meningkatkan kinerja dan memaksimalkan

produktivitas perusahaan. (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:16-21) Program pelatihan dan pengembangan secara umum dapat

diklasifikasikan ke dalam dua metode yaitu on the job serta off the Job. On the job

merupakan metode pelatihan dan pengembangan dengan menggunakan beberapa

teknik di antaranya adalah pelatihan, magang, rotasi pekerjaan, dan instruksi pekerjaan.

Kemudian off the job merupakan metode dengan menggunakan beberapa teknik di

antaranya adalah ceramah, belajar mandiri, belajar terprogram, studi kasus, pelatihan

laboratorium, permainan peran, penyajian video, dan vestibula. Tabel 2.1. Prinsip Belajar

Menggunakan Beberapa Teknik yang Berbeda (Veithzal Rivai, 2005:242) Teknik

Partisipasi Repetisi Relevansi Pengalihan Umpan Balik On the job Instruksi pekerjaan

Rotasi pekerjaan Magang Pelatihan ya ya ya ya ya kadang kadang kadang ya ya ya ya ya

kadang kadang kadang kadang tidak kadang Ya Off the job Ceramah Penyajian video

Vestibula Permainan peran Studi kasus simulasi Studi mandiri Belajar terprogram

Pelatihan laboratorium tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak ya kadang kadang

kadang ya ya ya tidak tidak kadang kadang kadang kadang kadang tidak kadang

kadang ya ya tidak kadang kadang kadang ya tidak tidak tidak kadang kadang kadang

kadang tidak ya ya Instruksi pekerjaan merupakan suatu teknik pelatihan melalui jalan

menempatkan karyawan atau calon karyawan ke dalam suasana kerja yang riil, melalui

supervisi dan bimbingan dari karyawan yang lebih berpengalaman.

(Veithzal Rivai, 2005:242) Rotasi pekerjaan merupakan teknik pelatihan dimana karyawan

menjalani pelatihan pada pekerjaan yang berbeda. Pada teknik ini, supervisor

memindahkan karyawan ke pekerjaan yang berbeda-beda. Umumnya tiap perpindahan

pekerjaan diawali dengan pelatihan instruksi. Rotasi pekerjaan merupakan salah satu

solusi bagi perusahaan menghadapi permasalahan jika ada posisi yang kosong,

penyusutan usaha, ketidak hadiran karyawan, atau jika terjadi pengunduran diri. (Tb.

Sjafri M.,

2004:147) Magang merupakan teknik pelatihan untuk karyawan yang lebih

berpengalaman dibandingkan karyawan lainnya, walaupun karyawan telah dibekali

Page 24: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

latihan di luar tugas jabatan. Magang merupakan pelatihan dengan partisipasi yang

sangat tinggi, manfaat bagi karyawan magang adalah mendapatkan kemampuan dan

pengalaman yang banyak sehingga mempunyai peluang promosi dan transfer kerja

yang tinggi. (Tb. Sjafri M.,

2004:148) Pelatihan merupakan bentuk pembelajaran yang menyerupai magang sebab

instruktur berupaya membuat model pelatihan yang mengarahkan peserta pelatihan

meniru instruksi yang diperintahkan oleh instruktur. Umumnya perusahaan akan

memilih model pelatihan karena menggunakan waktu yang lebih sedikit, lebih hemat

biaya, sesi dalam kelas lebih sedikit, dan materi merupakan tugas pokok pekerjaan.

Tetapi perlu diperhatikan bahwa rancangan pelatihan harus dirancang sedemikian rupa

agar prosesnya bisa optimal.

(Veithzal Rivai, 2005:243) Ceramah merupakan salah satu teknik dari metode off the job,

ceramah lebih menekankan pada komunikasi debandingkan praktik. Ceramah

merupakan teknik yang paling konvensional dibandingkan teknik yang lain. Teknik

ceramah menawarkan beberapa kelebihan diantaranya lebih ekonomis dan sederhana,

tetapi kelemahannya rendah dalam tingkat umpan balik, partisipasi, repetisi, dan

transfer. Umpan balik serta partisipasi akan meningkat jika diadakan sesi diskusi disela

ceramah.

(Veithzal Rivai, 2005:244) Penyajian video merupakan teknik seperti pemutaran film,

slide, maupun televisi yang serupa dengan ceramah. Video yang bermateri bagus dan

sejalan dengan minat audien menjadi kekuatan teknik ini. Perkembangan pembuatan

video diiringi dengan fasilitas internet memudahkan perusahaan membawa pelajaran ke

tempat kerja, utamanya materi rekayasa dan teknik.

(Veithzal Rivai, 2005:244) Vestibula atau beranda merupakan teknik pembelajaran

dengan pembuatan ruangan tertentu disertai peralatan kerja yang dipakai saat bekerja.

Teknik pembelajaran ini menghasilkan tingginya tingkat umpan balik, partisipasi,

repetisi, dan transfer. Teknik ini kurang mengganggu kerjaan rutin sehingga banyak

digunakan oleh perusahaan.

(Veithzal Rivai, 2005:244) Permainan peran merupakan teknik pembelajaran dimana

peserta pelatihan akan memainkan peran sesuai dengan instrusi dari pelatih. Misalnya,

karyawan pria berperan sebagai kastumer dan karyawan wanita sebagai tenaga pemasar

dan sebaliknya. Kemudian kedua peserta pelatihan ditempatkan pada kondisi tertentu

dan memainkan perannya masing-masing.

Pelatihan ini akan memberikan pengalaman yang menarik dan mengasah kemampuan

Page 25: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

karyawan pada peran yang dimankan dan akan menyelami karakteristik peran lawannya.

(Veithzal Rivai, 2005:244) Studi kasus merupakan teknik pembelajaran dengan

memanfaatkan penggambaran tertulis atas suatu permasalahan yang sedang dihadapi

oleh perusahaan maupun perusahaan lain.

Peserta latihan diwajibkan mempelajari permasalahan yang dipaparkan kemudian

peserta pelatihan diminta untuk mengidentifikasi permasalahan, mengemukakan

beberapa solusi, memilih solusi terbaik, serta pengimplementasian solusi tersebut.

Teknik ini dapat berjalan efektif jika instruktur dapat melibatkan semua peserta

pelatihan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.

Simulasi merupakan teknik pembelajaran yang menyerupai teknik vestibula, tetapi

teknik simulasi lebih sering menghasilkan menghasilkan umpan balik instan pada suatu

pekerjaan. Teknik simulasi terbagi atas dua jenis. Jenis pertama, simulasi dengan

penggunaan simulator yang terbuat dari mesin dan dibenamkan di dalamnya aplikasi

komputer yang menghasilkan kondisi yang identik dengan suasana kerja.

Contoh diantaranya adalah simulator pesawat yang digunakan oleh pilot untuk berlatih

mengemudikan pesawat dengan pengaturan kondisi penerbangan yang akan dijalani.

Jenis kedua, simulasi dengan menggunakan komputer yang bertujuan untuk pelatihan

dan pengembangan, teknik ini dapat berupa permainan atau game. Teknik ini biasanya

dimanfaatkan untuk pelatihan ditingkat manajer untuk melatih kemampuan manajer

dalam pengambilan keputusan.

Dimana keputusan yang diambil manajer tidak boleh menggunakan teknik trial and

error, atau teknik coba-coba dalam mengambil keputusan. Studi mandiri, teknik

pembelajaran ini menggunakan materi instruksional yang dibuat secara sistematis

sesuai kebutuhan perusahaan agar dapat mengembangan pengetahuan dan keahlian

karyawan.

Teknik ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang memiliki karyawan yang tersebar

secara georafi atau berjauhan jaraknya dan proses pembelajaran hanya membutuhkan

waktu singkat. Teknik studi mandiri dalam pelaksanaannya menggunakan buku materi,

video, ataupun data digital. Teknik ini biasa menerapkan beberapa teknik pelatihan.

Belajar terprogram, teknik pembelajaran ini menggunakan materi pembelajaran

terprogram merupakan varian dari teknik studi mandiri.

Teknik ini dalam pelaksanaannya menggunakan program komputer dan brosur yang

berisikan materi disertai pertanyaan essai maupun pertanyaan disertai jawaban. Peserta

harus mengikuti instruksi pelatih, kemudian peserta memberikan umpan balik atas

Page 26: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

materi pelatihan, selanjutnya pelatih (atau sistem jika menggunakan program komputer)

akan memberikan penilaian atas umpan balik peserta pelatihan. Kemudian teknik ini

biasanya akan berproses ulang.

Pelatihan laboratorium, teknik pembelajaran ini dirancang untuk mengembangkan

keterampilan individual dan mengembang perilaku yang diinginkan untuk pekerjaan

dimasa yang akan datang. Teknik ini secara umum dapat dimasukkan dalam dua jenis

yaitu, pelatihan teknis dan pelatihan sosial. Jenis pertama, pelatihan teknis bertujuan

meningkatkan kemampuan teknis seseorang seperti pelatihan operator mesin, operator

komputer, dan operator laboratorium.

Jenis kedua, pelatihan sosial bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang

dalam berinteraksi dengan orang lain, seperti memahami bahasa tubuh, perilaku,

perasaan, dan persepsi orang lain. Tujuan lainnya adalah melatih mengasah kepekaan

terhadap orang lain. Keberhasilan teknik ini sangat tergantung dari umpan balik,

partisipasi, serta repetisi dari peserta pelatihan. (Veithzal Rivai, 2005:246) B.

Perencanaan dan Pengembangan Karir 1. Pengertian Perencanaan dan pengembangan

karir Perencanaan karir sejak tiga dekade lalu telah jadi kegitan penting di dalam dunia

industri. Pengembangan karir karyawan merupakan strategi yang sangat penting di

departemen SDM, beberapa kegiatan untuk menunjang perkembangan karir adalah

melalui pendidikan dan pelatihan seperti pelatihan administrator, programer, konsultan,

dan auditor.

Tujuan utama pelatihan ini membantu karyawan dalam mengenali dan

mengembangkan bakat dan minatnya masing-masing, untuk menyesuaikan kebutuhan

personil perusahaan dimasa yang akan datang. Pengembangan karir merupakan sarana

bagi manajer untuk meningkatkan kinerja karyawan, produktivitas perusahaan,

kepuasan karyawan dan memperbaiki sikap karyawan, sehingga menyebabkan

penurunan tingkat perputaran karyawan. Terutama untuk mereka yang siklus

pengembangan karirnya cepat. (Tb. Sjafri M.,

2004:181) Karir adalah keseluruhan pekerjaan yang pernah dijalan atau dimiliki

seseorang selama hidupnya. Karir merupakan rangkaian pekerjaan yang berhubungan

dengan pengalaman, serta kegiatan selama individu tersebut bekerja. Merujuk defenisi

tersebut maka dapat dikatakan bahwa perencanaan karir adalah proses dalam

penyeleksian dan pemilihan tujuan karir melalui tahapan-tahapan karir menuju tujuan

karir yang akan digapai. (Veithzal Rivai, 2005:282) 2.

Tujuan Perencanaan dan Pengembangan Karir Perencanaan karir dengan melibatkan

Page 27: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

departemen SDM, mimiliki tujuan diantaranya adalah: (Tb. Sjafri M., 2004:182-183) a)

Menjalankan strategi dengan memperhatikan standar internal dalam penempatan staf.

Departemen SDM mempunyai peranan besar dalam membantu perencanaan karir

karyawan perusahaan.

Melalui perencanaan karir karyawan, departemen SDM melalui pendidikan dan

pelatihan telah meningkatkan pengetahuan dan keahlian karyawan. Tetapi perencanaan

karir ini harus memperhatikan kemampuan dan regulasi internal yang ada sehingga

perencanaan karyawan ini bersifat adil kepada karyawan dan menguntungkan bagi

perusahaan. b) Mengembangan karyawan melalui promosi Perencanaan karir

menghasilkan karyawan-karyawan sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan

perusahaan.

Sehingga perusahaan telah mempersiapkan karyawan jika suatu waktu ada posisi yang

lowong. Posisi yang lowong ini dapat terjadi disebabkan oleh pensiun, pengunduran

diri, dan pengembangan kapasitas perusahaan. c) Membantu karyawan ke tingkat

internasional Perusahaan global di era globalisasi ini membantu perencanaan karir

karyawan melalui pengidentifikasian karyawan yang memiliki kemampuan tinggi,

kemudian memberikan pendidikan, dan pelatihan karyawan sehingga karyawan mampu

berkiprah ditingkat internasional.

d) Membantu karyawan yang sangat beragam Melalui perencanaan karir, karyawan yang

sangat beragam latar belakang dan tujuannya, dapat berkembang melalui strategi

perusahaan ini. e) Menurunkan jumlah perputaran karyawan Kesetiaan karyawan kepada

perusahaan dapat meningkat dikarenakan kepedulian perusahaan terhadap

peningkatan karir karyawan.

Jika kesetiaan karyawan makin tinggi secara otomotis perputaran karyawan akan

menurun. f) Memberi kesempatan bagi karyawan potensial Perencanaan karir

menyebabkan karyawan akan memunculkan potensi kemampuan mereka dikarenakan

rangsangan tujuan karir yang mereka impikan.

Kondisi ini bukan hanya membuat karyawan sanggup dalam mendapatkan

peluang-peluang di masa yang akan datang, tetapi dapat membuat kinerja karyawan

yang sementara memegang jabatan lebih meningkat. g) Meningkatkan pertumbuhan

personal Rencana dan perkembangan karir dapat meningkatkan motivasi karyawan agar

tumbuh dan berkembang. h) Mengurangi tumpukan karyawan Perencanaan karir dapat

menginformasikan tentang kemampuan dan spesifikasi seorang karyawan.

Informasi ini merupakan data bagi manajer dan departemen SDM dalam memanfaatkan

Page 28: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

karyawan yang menumpuk tetapi memiliki potensi untuk ditransfer atau dipromosikan

di posisi kosong. i) Memuaskan kebutuhan karyawan Kondisi karyawan yang tidak

menumpuk ditambah kesempatan berkembang karir terbuka, maka pemberian

penghargaan atas prestasi dalam bentuk transfer dan promosi dapat meningkatkan

kepuasan karyawan dalam bekerja.

j) Membantu merancang kegiatan Perencanaan karir yang baik membuat karyawan yang

akan dipromosikan ke sebuah jabatan tertentu akan menyiapkan rancangan pekerjaan

yang sistematis dan strategis. Rancangan kegiatan ini akan berkontribusi besar dalam

pemanfaatan jadual kerja yang sudah direncanakan. (Tb. Sjafri M., 2004:182-183) 3.

Metode Perencanaan dan Pengembangan Karier Pengembangan karir adalah

aktivitas-aktivitas personal yang dilakukan agar rencana karir tercapai.

Pengembangan karir ini sangat potensil jika didukung oleh pihak karyawan itu sendiri,

dan dari pihak perusahaan dalam hal ini departemen SDM. a) Pengembangan karir

personal Masing-masing karyawan bertanggung jawab terhadap perkembangan

karirnya atau perkembangan karir yang didapatkannya. Beberapa faktor yang

berhubungan dengan perkembangan karir seorang karyawan adalah: · Prestasi kerja

Merupakan faktor utama bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya.

Pengembangan karir karyawan sebagian besar bergantung pada tingginya prestasi

kerja. Sehingga asumsi bahwa kinerja yang baik dan etis mendasari proses

pengembangan karir. Jika kinerja karyawan di bawah standar, kemudian mengabaikan

faktor pengembangan karir lainnya, dapat dipastikan karir sederhanapun sulit untuk

dicapai seorang karyawan.

Pengembangan karir umumnya didasari oleh tingkat kinerja dan prestasi. · Eksposur

Eksposure adalah setiap kegiatan yang positif dan produktif, baik yang berhubungan

dengan pekerjaan, maupun tidak berhubungan dengan pekerjaan. Manajer

mendapatkan eksposure, utamanya dari kinerja, produktivitas, presentasi, pekerjaan

komite, dan laporan tertulis.

Tetapi eksposure juga bisa didapatkan dari keikutsertaan dalam asosiasi profesi,

kelompok sosial, dan kelompok lingkungan hidup, misalnya: jadi anggota KADIN, LSM

untuk Pemulung, dan kelompok Green Peace. · Jaringan kerja Jaringan kerja adalah

bentuk eksposure yang diperoleh di luar perusahan. Kontak pribadi, komunikasi

khususnya dengan bergabung dalam asosiasi profesi dapat memberikan akses serta

informasi penting pekerjaan-pekerjaan yang baik dan sesuai keahlian karyawan.

Jika terjadi karir seorang karyawan harus terputus atau terjadi pemberhentian,

Page 29: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

mengarahkan mantan karyawan mencari kerja serabutan, maka koneksi diatas dapat

dijadikan peluang besar untuk mendapatkan kesempatan kerja. Banyak karyawan

mendidikasikan hidupnya pada perusahaan, bukan pada karir mereka, sehingga mereka

mengabaikan bersosialisasi dengan profesional lain terutama aktif di asosiasi profesi

dan konvensi profesi serta jaringan lain di luar perusahaan.

Padahal dengan aktifnya seorang karyawan di jaringan-jaringan di luar perusahaan

tempatnya bekerja akan dapat membantu banyak jika karyawan tersebut mengalami

pemberhentian kerja. · Pengunduran diri Jika seorang karyawan bekerja di sebuh

perusahaan yang tidak menawarkan pengembangan berkarir yang banyak, sedangkan

diluar perusahaan pengembangan karir terbuka luas, maka untuk mendapatkan tujuan

karirnya, karyawan tersebut sebaiknya menguindurkan diri.

Banyak manajer dan karyawan profesional mengundurkan diri di perusahaan tempatnya

bekerja kemudian pindah ke perusahaan lain. Pengunduran diri melalui pertimbangan

yang matang dapat menguntungkan karyawan tersebut, karena mendapatkan

pengembangan karir atau promosi, penghasilan yang lebih besar, serta mendapatkan

suasana dan pengalaman baru.

· Kesetiaan terhadap perusahaan Beberapa perusahaan, karyawannya lebih setia kepada

karirnya ketimbang kesetiannya kepada perusahaan. Tingkat kesetiaan pada perusahaan

rendah umumnya terjadi pada karyawan yang belum lama lulus dari perguruan tinggi,

dikarenakan harapan yang tinggi terhadap perusahaan utamanya perusahan pertama

yang menerima mereka. Sedangkan para profesional, kesetiaan mereka lebih mengarah

ke profesi.

Peningkatan dedikasi karir pada perusahaan merupakan strategi departemen SDM

untuk meminimalis perputaran karyawan. · Pembimbing dan sponsor Karyawan

mengetahui bahwa pembimbing sangat membantu dalam perkembangan karir mereka.

Pembimbing merupakan seseorang yang memberikan nasihat atau saran kepada

karyawan untuk pengembangan karirnya. Pembimbing berasal dari perusahaan itu

sendiri.

Sedangkan sponsor yaitu orang dalam perusahaan yang memberikan kesempatan

kepada karyawan untuk mengembangkan karirnya. · Bawahan yang berperan kunci

Manajer merupakan orang yang bekerja melalui orang lain, sehingga para bawahan

memegang peranan kunci dalam penilaian kinerja manajer. Bawahan bisa saja memiliki

pengetahuan dan keterampilan spesifik, sehingga manajer biasa belajar pada karyawan

kunci tersebut dalam memperbaiki kelemahan dan menyelesaikan pekerjaan

manajernya.

Page 30: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

· Kesempatan untuk tumbuh Kesempatan untuk tumbuh dan berkembangnya rencana

karir seorang karyawan didapatkan melalui pelatihan, kursus, dan sekolah. Selain hal

tersebut, karyawan juga dapat tumbuh dan berkembang melalui kelompok-kelompok

profesi di luar perusahaannya bekerja. · Pengalaman internasional Karyawan dengan

posisi fungsional maupun staf senior memiliki kesempatan pengalaman internasional,

sehingga memiliki peluang perkembangan karir yang makin besar.

Perusahaan domestik terkemuka, pameran dagang, dan presentasi perdagang

internasional, misalnya perusahaan elektronik, farmasi, dirgantara dan otomotif.

Mengisyaratkan pengalaman internasional untuk mengisi beberapa posisi strategis di

perusahaan tersebut. (Veithzal Rivai, 2005:291-296) b) Pengembangan karir didukung

departemen SDM Seorang karyawan pengembangan karirnya tidak hanya tergantung

pada usaha karyawan itu sendiri, tetapi juga dapat dikarenakan pembimbing dan

sponsor dalam hal ini departemen SDM, yang menyediakan informasi pengembangan

karir dan membantu perencanaan karir seorang karyawan. Departemen SDM

menjalankan program pendidikan dan pelatihan untuk perkembangan karir karyawan.

Pada perusahaan global, karyawan dapat mengembangkan karirnya melalui

pengalaman internasional yang pernah didapatkannya. Departemen SDM melaksanakan

kursus bahasa dan pengenalan budaya berbagai negara asing secara berkala untuk

membantu karyawan mendapatkan peluang pengalaman internasional. (Veithzal Rivai,

2005:296) C. Penilaian Kinerja 1.

Pengertian Organisasi memiliki kekuatan pada semua orang di dalam organisasi

tersebut, sehingga suatu organisasi, kinerjanya sangat tergantung dari kinerja setiap

individu yang berada di organisasi tersebut. Kinerja atau prestasi kerja dapat

didefenisikan sebagai hasil kerja karyawan dalam bentuk kuantitas dan kualitas sesuai

fungsi jabatan dan tanggung jawab karyawan dalam periode waktu tertentu,

dibandingkan dengan suatu parameter yang telah ditentukan sebelumnya, contoh

parameter tersebut seperti targer, sasaran, standar, ataupun kriteria tertentu.

(Mahadin Shaleh, 2018:57) Tingkat kinerja karyawan dijadikan parameter efektivitas dan

efesiensi suatu organisasi untuk pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Kinerja

bersifat jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang, memiliki tingkatan pada

individu, kelompok, dan organisasi. Kinerja individu-individu berkontribusi pada kinerja

kelompok, dan kinerja kelompok-kelompok berkontribusi pada kinerja oeganisasi.

(Mahadin Shaleh, 2018:57) Penilaian kinerja adalah pekerjaan yang sangat penting bagi

seorang manajer, dimana penilaian kinerja ini memiliki banyak tantangan saat

Page 31: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

mengerjakannya. Sangatlah sulit untuk menilai prestasi kerja seorang bawahan secara

akurat, dan sangat sulit menginformasikan penilaian tersebut kepada para bawahan

tanpa menimbulkan kekecewaan kepada para bawahan, utamanya kepada karyawan

yang mendapat penilaian buruk dari atasan. (Moh. Agus Tulus.,

1994:126) Penilaian kinerja sangat dibutuhkan sebagai informasi kepada perusahaan,

baik perusahaan skala besar maupun kecil. Penilaian kinerja menjadi informasi bagi

perusahaan untuk mengadakan perbaikan di bagian SDM, sehingga dengan perbaikan

ini dapat meningkatkan kinerja para karyawan dan berujung pada produktivitas

perusahaan. Selain pendidikan dan pelatihan, untuk meningkatkan kinerja karyawan

dibutuhkan penegakan disiplin kerja.

(Mulyadi, 2016:63) Penilaian kinerja merupakan sebuah proses dalam perusahaan untuk

mengevaluasi dan menilai kinerja para karyawan. Kegiatan ini menjadi informasi bagi

perusahaan khususnya depatemen SDM dalam memperbaiki perencanaan SDM dan

memberikan respon kepada karyawan atas kinerja mereka. (T. Hani Handoko, 1994:135)

2.

Tujuan Penilaian Kinerja Tujuan penilaian kinerja dapat paparkan sebagai berikut: a)

Perbaikan Kinerja Penilaian kinerja dapat memberikan informasi kerja sehingga dapat

dilakukan perbaikan kinerja buat karyawan, manajer, maupun departemen SDM. b)

Penyesuaian Kompensasi Penilaian kinerja memberikan informasi kepada bagian

keuangan dalam penentuan kompensasi, baik itu kenaikan upah, pemberian insentif,

bonus, serta kompensasi lainnya. c) Keputuan Penempatan Penilaian kinerja dapat

dijadikan dasar untuk keputusan penempatan baik itu dalam bentuk promosi, demosi,

dan transfer.

Promosi merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan perusahaan atas kinerja

karyawan di masa lalu. d) Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan Kinerja yang buruk

dapat menunjukkan dibutuhkannya pelatihan, sedangkan kinerja yang baik

menunjukkan potensi karyawan yang mesti dikembangkan.

e) Perencanaan dan Pengembangan Karier Penilaian kinerja menghasilkan umpan balik

pada keputusan karir, yaitu penelitian tentang jenjang karir karyawan. f) Penyimpangan

Proses Staf Tingkat kinerja menginformasikan tentang kekuatan dan kelemahan

departemen SDM dalam pemilihan dan penyusunan personalia di perusahaan. g)

Ketidakakuratan Informasi Kinerja yang buruk juga menginformasikan bahwa telah

terjadi kesalahan dalam analisis jabatan, rencana SDM, atau sistem informasi

manajemen di departemen SDM. Menggunakan informasi-informasi yang tidak akurat,

menyebabkan tidak tepatnya keputusan-keputusan yang diambil oleh departemen

Page 32: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

SDM.

h) Kesalahan Desain Pekerjaan Kinerja yang buruk, mungkin juga disebabkan oleh

kesalahan dalam mendesain pekerjaan. Dimana penilaian kinerja dapat membantu

mendeteksi kesalahan tersebut. i) Kesempatan Kerja yang Adil Penilaian kinerja yang

sistematis dan akurat, dapat lebih menjamin keputusan internal dalam penempatan

karyawan diambil tanpa unsur diskriminasi.

j) Tantangan Eksternal Kinerja terkadang dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan,

seperti psikologi, kesehatan, keluarga, keuangan, dan masalah pribadi lainnya. Melalui

penilaian kinerja, departemen personalia dapat mendeteksi permasalahan tersebut dan

menawarkan bantuan untuk penyelesaiannya. (T. Hani Handoko, 1994:135-137) 2. Unsur

yang Dinilai saat Penilaian Kinerja a) Kesetiaan Penilaian kesetiaan karyawan terhadap

jabatan, pekerjaan, dan perusahaan.

Kesetiaan karyawan dapat dicerminkan melalui perilaku karyawan dalam menjaga dan

membela perusahaan di dalam ataupun di luar pekerjaan dari ancaman individu atau

kelompok tak bertanggung jawab. b) Prestasi kerja Penilaian prestasi kerja

memperlihatkan hasil kerja karyawan baik dari segi kuantitas ataupun kualitas yang

dihasilkan karyawan berdasarkan uraian pekerjaannya.

c) Kejujuran Penilaian kejujuran karyawan dalam pemenuhan janji terhadap diri sendiri,

orang lain, maupun perusahaan atas tanggung jawab tugas yang dipegangnya. d)

Kedisiplinan Penilaian kedisiplinan karyawan saat melakukan pekerjaan dinilai melalui

indikator kepatuhan dalam menerapkan peraturan perusahaan dan kepatuhan atas

instruksi kerja yang diperintahkan kepada karyawan.

e) Kreativitas Penilaian kreativitas diindikasikan melalui ide-ide cemerlang karyawan saat

menyelesaiakan pekerjaannya, sehinggga karyawan dapat bekerja secara efektif dan

efesien. f) Kerja sama Penilaian kerja sama diindikasikan melalui partisipasi dan

keikutsertaan karyawan dengan karyawan lainnya baik bersifat vertikal maupun

horisontal, di lingkup pekerjaan ataupun di luar pekerjaan.

Dimana melalui kerja sama yang harmonis ini menyebabkan kondisi pekerjaan semakin

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas

perusahaan. g) Kepemimpinan Penilaian kepemimpinan diindikasikan melalui pemimpin

atau atasan yang berkepribadian baik, berwibawa, pengarah, mengayomi dan motivator

bagi para bawahannya. Sehingga dari karakter tersebut, seorang atasan berpengaruh

positif bagi karyawan di sekitarnya yang menyebabkan bawahan dapat bekerja efektif

dan efesien.

Page 33: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

h) Kepribadian Penilaian kepribadian diindikasikan melalui penampilan yang baik dan

akhlak yang mulia seperti: sopan, menyenangkan, empati, simpati, penolong, dan

pendengar yang baik. i) Prakarsa Penilaian prakarsa diindikasikan melalui pemikiran atau

ide-ide yang orisinal, memiliki insiatif yang besar, kemampuan menganalisis masalah,

dan kemampuan pengambilan keputusan yang tepat atas persoalan yang ada.

j) Kecakapan Penilaian kecakapan diindikasikan melalui kemampuan karyawan dalam

menyatukan, menyelaraskan, dan mensinergikan berbagai unsur yang berada di dalam

perusahaan dalam melaksanakan deskripsi jabatan. k) Tanggung jawab Penilaian

tanggung jawab diindikasikan melalui kemampuan karyawan

mempertanggungjawabkan seluruh pekerjaan, kebijakan, dan hasil kerja yang dilakukan

karyawan, serta pertanggungjawaban atas sarana dan prasarana perusahaan yang

berada di perusahaan.

<http://tutor26.blogspot.com/2012/11/Contoh-Form-Penilaian-Kinerja-Karyawan.html>

Prestasi kerja yang dinilai perusahaan memiliki beberapa unsur, tetapi satu perusahaan

dengan perusahaan yang lain tidak selalu sama unsur penilaiannya.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas merupakan unsur pokok yang selalu

digunakan walaupun tidak seluruhnya mesti digunakan dalam penilaian. (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:95-96) 4. Penilai Kinerja (Penyelia Kinerja) Penilai kinerja atau penyelia

merupakan permasalahan yang cukup sulit di dalam sebuah perusahaan. Terdapat

sebuah kisah, seorang karyawan harus melaporkan prestasi kerjanya.

Si karyawan berkata” pak, tolong diisi Daftar Penilaian Prestasi Pegawai (DP3) saya” ,

kemudian sang atasan mengatakan bahwa “isi sendiri saja, tetapi pengisiannya jangan

terlalu bagus, isilah yang wajar-wajar saja”. Merujuk pada kisah di atas, maka dapat

disimpulkan terdapat beberapa pihak yang dapat menjadi penilai kinerja atau penyelia.

a) Atasan Seorang atasan, utamanya atasan langsung sangat lazim memberikan

penilaian kepada para bawahannya, dikarenakan atasan sering berhubungan dengan

bawahan. Dikarenakan sering kontak dengan bawahan, maka atasan dapat mengetahui

jadual kerja bawahan, pekerjaan bawahan, dan aktivitas bawahan lainnya selama jam

kerja. Atasan terkadang tidak objektif saat menilai para bawahannya.

Contohnya, seorang atasan yang membenci bawahan karena alasan pribadi, maka

walaupun kinerja bawahan bagus sekali biasa dinilai hanya bagus bahkan buruk. Dan

sebaliknya atasan yang menyukai bawahan karena alasan pribadi baik karena efek halo

dari kekeluargaan atau pertemanan, maka walau kinerja bawahan buruk, bisa dibuat

baik atau bahkan sangat baik.

Page 34: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

b) Karyawan itu Sendiri Penilaian kinerja oleh karyawan itu sendiri merupakan ide untuk

menghindari dan meminimalisir subjektifitas penilaian atasan jika menilai sendirian.

Maksudnya adalah atasan menilai bawahan dan bawahan menilai dirinya sendiri,

kemudian penilaian ini dikombinasikan dan dikomunikasikan antara atasan dan

bawahan.

Banyak penilaian membuktikan bahwa karyawan cendrung menilai dirinya lebih baik

dari yang sebenarnya, yang menyebabkan penilaiannya akan berbeda dengan penilaian

atasan. Tentunya penilaian kinerja oleh karyawan itu sendiri akan sangat subjektif dan

juga kurang bisa dipertanggungjawabkan, kecuali bagi karyawan jujur yang benar-benar

objektif dalam menilai dirinya sendiri. Tetapi karyawan jenis ini sangat sedikit jumlahnya

dalam suatu perusahaan.

c) Rekan Sekerja Penilaian kinerja oleh rekan sekerja merupakan metode penilaian

berganda, maksudnya adalah seorang karyawan dinilai kinerjanya oleh beberapa orang

dalam departemen sendiri maupun dari departemen lain. Contohnya, di sebuah

depatemen pemasaran terdapat 10 orang personel termasuk seorang atasan, maka

seorang karyawan akan dinilai oleh 9 orang rekan kerja sedepartemen termasuk atasan,

dan akan memperoleh 9 penilaian yang berbeda.

Metode ini diyakini akan sangat valid dibandingkan dengan cara-cara sebelumnya,

dengan catatan bahwa seluruh karyawan akan mengeluarkan penilaian secara objektif

dan tidak terpengaruh oleh penilaian karyawan lain terhadap dirinya nanti. (Ishak Arep,

Hendri Tanjung., 2002:176-178) 5. Syarat-syarat Penilai (Penyelia) Penentuan atas

penyelia dalam penilaian kinerja merupakan permasalahan yang cukup rumit karena

penilaian kinerja erat hubungannya dengan penilaian yang efektif atau tidak.

Karena hasil penilain akan menjadi informasi perusahaan utamanya dalam penetapan

kenaikan gaji, pemberian bonus/insentif, promosi, dan menjadi dasar bagi departemen

SDM untuk mengevaluasi strategi pogram kerjanya di masa yang akan datang. Penilai

atau penyelia yang baik memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: a) Penilai bersifat

objektif, dan mempunyai pengetahuan mendalam terhadap unsur-unsur yang ingin

dinilai, sehingga penilaian validitasnya tinggi dan sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya.

b) Penilai menilai berdasarkan skala penilaian yang jelas seperti baik atau buruk, benar

atau salah, positif atau negatif, terhadap unsur-unsur yang ingin dinilai sehingga hasil

penilaiannya adil, jujur, dan objektif. Penilaian tidak boleh didasarkan atas skala rasa,

sehingga penilaian tidak didasarkan atas suka atau tidak suka.

Page 35: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

c) Penilai mempunyai pengetahuan mendalam tentang uraian pekerjaan setiap

karyawan yang hendak dinilai, sehingga hasil penilaian bisa dipertanggungjawabkan

dihadapan karyawan dan manajemen. d) Penilai memiliki wewenang formal, misalnya

berada diposisi departemen SDM dibidang pengembangan karyawan. Wewenang

formal ini berfungsi agar penilai tidak mendapatkan resistensi dari para karyawan yang

dinilai.

e) Penilai memiliki keimanan dan akhlak mulia, sehingga penilaiannya jujur dan adil dan

dapat dipertanggungjawabkan dihadapan ilahi. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:91) 6.

Tantangan Penilaian Kinerja Profesional di departemen SDM memiliki tantangan besar

dalam penyusunan rancangan sistem penilaian kinerja. Beberapa tantangan yang

muncul seperti permasalahan standarisasi penilaian, penilaian penyelia yang bias, dan

kejujuran karyawan. (Tb. Sjafri M.

Edisi kedua, 2011:234) 1) Standarisasi Penilaian Standar penilaian haruslah terbebas dari

diskriminasi dan ketidakadilan. Penentuan standar penilaian yang digunakan

departemen SDM harus valid dan terpercaya. Sehingga tidak terjadi resistensi dari

karyawan utamanya jika berhubungan dengan penempatan.

Kemungkinan paling minim adalah penilaian kinerja yang kurang dan hanya berdampak

terhadap kenaikan upah, serta penerimaan bonus atau insentif. Tetapi dampak penilaian

yang sangat fatal jika menyebabkan demosi, transfer dan pemberhentian yang tidak

layak. Makanya standarisasi penilaian harus valid dan terpercaya sehingga dapat

menghasilkan keputusan yang objektif dan sesuai aturan yang berlaku. (Tb. Sjafri M.

Edisi kedua, 2011:235) 2) Penilaian Penyelia yang Bias Penilai selalu melibatkan emosi

dalam penilaian kinerja karyawan. Hal ini menyebabkan penilaian penyelia menjadi bias,

dimana bias merupakan distorsi penilaian yang tidak akurat. Penilaian yang bias ini

umumnya terjadi karena ukuran atau standar penilaian yang dipakai bersifat subjektif.

Penilaian bias umumnya terjadi dikarenakan beberapa penyebab yang dijelaskan di

bawah ini. a) Efek Halo Efek halo diidentifikasikan terjadi jika penggunaan perasaan

mempengaruhi penilaian prestasi kerja seseorang. Contohnya, seorang atasan

menyenangi seorang bawahannya, maka pandangannya dapat mempengaruhi

penilainnya terhadap bawahannya tersebut.

Permasalahan ini sering terjadi jika penilai harus menilai sahabat dan kerabatnya sendiri.

b) Kecendrungan Kenilai tengah Banyak penilai takut memilih penilaian yang ekstrim

yaitu sangat baik atau sangat buruk, sangat efektif atau sangat tidak efektif, sehingga

Page 36: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

penilainnya terhadap prestasi kerja karyawan akan cendrung ke nilai tengah yaitu baik

dan cukup baik.

Penilaian ini berdampak pada nilai karyawan yang cendrung di tengah dan tidak ada

yang muncul sebagai karyawan yang terbaik maupun terburuk. c) Terlalu lunak dan

Terlalu Keras Terlalu lunak atau murah hati merupakan satu kelemahan dalam penilaian,

hal ini disebabkan karena penilai akan dengan mudah memberi nilai sangat bagus pada

kinerja yang biasa saja.

Terlalu keras atau ketegasan hati merupakan kebalik dari terlalu lunak, dimana penilai

akan menilai seseorang dengan begitu ketatnya sehingga penilaian yang seharusnya

sangat baik cuma mendapat nilai baik, bahkan nilai biasa-biasa saja. Kedua kelemahan

dalam penilaian ini dapat disebabkan oleh parameter penilaian kinerja yang kurang jelas

sehingga penilai menggunakan standar-standar mereka sendiri.

d) Prasangka Pribadi Prasangka pribadi faktor yang terbentuk dari pendapat umum atau

pengalaman pribadi tentang seseorang dari gender dan asal usulnya. Contohnya, atasan

pria biasanya memberikan penilaian lebih terhadap wanita dibandingkan pria walaupun

kerjaan mereka sama. Prasangka pribadi lainnya yang mempengaruhi penilaian seperti:

suku, agama, senioritas, serta kelompok dan status sosial.

e) Pengaruh Kesan Terakhir Kesan terakhir merupakan faktor yang terbentuk disebabkan

oleh penilaian seseorang sangat dipengaruhi oleh informasi terakhir dari karyawan yang

dinilai. Informasi yang terakhir tentang baik buruknya seorang karyawan cendrung

sangat diingat oleh penilai. (T. Hani Handoko, 1994:140-141) Seluruh gangguan

penilaian di atas dapat direduksi dengan pelatihan kepada para penilai, memberikan

umpan balik, dan pemilihan metode penilaian kinerja yang lebih baik. Bentuk latihan

kepada para penilai dapat dilakukan melalui tiga tahap.

Tahap pertama, berbagai gangguan saat penilaian dijelaskan disertai solusi

pencegahannya. Tahap kedua, penjelasan pentingnya peranan penilai kinerja terhadap

karyawan dan perusahaan, sehingga penekannan pentingnya penilai yang kapabel, jujur,

dan adil dalam menilai. Tahap ketiga, memberikan kesempatan kepada penilai untuk

merancang dan menerapkan standar kinerja sebagai bahan latihan.

Selain mengikutkan pelatihan, para penilai juga harus memperoleh umpan balik atau

penilaian mereka di masa lampau. Umpan balik ini akan memberikan informasi kepada

para penilai atas kelebihan dan kelemahan mereka, sehingga memperbaiki diri saat

melakukan penilaian. Departemen SDM dapat mengurangi bias penilaian melalui

penggunaan metode penilaian kinerja secara matang.

Page 37: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Agar mempermudah pemilihan, metode penilaian harus dikelompokkan berdasarkan

penilaian berorientasi masa lalu dan penilaian berorientasi masa depan. (T. Hani

Handoko, 1994:141) 3) Kejujuran Karyawan Diantara ketiga faktor tantangan dalam

penilaian kinerja seorang karyawan yaitu Standarisasi Penilaian, Bias Penilaian Penyelia

dan kejujuran karyawan, tantangan yang paling berat mungkin pada kejujuran karyawan

dikarenakan walaupun alat tes kejujuran telah ada, tapi belum pernah dipakai dalam

pelaksanaan penilaian kinerja karyawan dikarenakan masalah etis.

Alat tes kejujuran tersebut biasa digunakan untuk menginterogasi seseorang yang

terkait dalam masalah hukum yang berat dan kompleks. Faktor ketidakjujuran karyawan

ini dapat meningkatkan nilainya pada saat tes skolastik dan interview dikarenakan

kecendrungan seseorang memberi jawaban sesuai norma dan jawaban terbaik.

Padahal dibanyak pertanyaan apa yang anda lakukan dan akan anda lakukan yang

menuntut jawaban jujur bukan jawaban normatif atau jawaban yang superior. (Nurdin

Batjo, 2018) 7. Metode Penilaian Kinerja Metode penilaian kinerja karyawan bisa

menggunakan penggunaan pendekatan berorientasi masa lalu atau berorientasi masa

depan.

Kedua metode tersebut tidak ada yang sempurna karena memiliki kelebihan dan

kekurangan. Tetapi kedua metode tersebut dapat saling melengkapi, dan yang

terpenting adalah meminimalisir permasalahan yang didapatkan dengan pemilihan

metode penilaian kinerja. (Tb. Sjafri M.

Edisi kedua, 2011:238-239) 1) Metode Penilaian Berorientasi Masa Lalu Metode

penilaian berorientasi masa lalu merupakan cara menilai kinerja berdasarkan fakta

lapangan yang telah terjadi. Kelebihan metode ini, prestasi kerja karyawan sampai

tingkatan tertentu dapat diukur, sedangkan kelemahannya adalah prestasi kerja masa

lalu sudah tidak dapat dirubah.

Tetapi melalui evaluasi kinerja masa lalu, karyawan dapat memperoleh umpan balik

yang dapat dijadikan bahan dasar dalam usaha perbaikan kinerja karyawan. Metode

berorientasi masa lalu dapat menggunakan beberapa teknik di antaranya adalah: (T.

Hani Handoko, 1994:142) a) Teknik Skala Penilaian Teknik ini melakukan penilaian

subjektif terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan skala tertentu, mulai dari

rendah sampai tinggi. Penilaian terhadap sikap, inisiatif, kerjasama, kualitas kerja,

kehandalan, dan lain-lainnya.

Penilaian didasarkan pada pendapat penilai, dengan membandingkan kinerja karyawan

Page 38: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

dengan faktor-faktor penting dalam pelaksanaan pekerjaan karyawan. Beberapa kasus

memperlihatkan bahwa kriteria tersebut kadang tidak ada hubungannya dengan uraian

kerja. (T. Hani Handoko, 1994:142) b) Teknik Daftar Periksa Daftar periksa merupakan

teknik penilaian yang biasanya dilakukan atasan langsung karena sangat mengetahui

keseharian bawahannya. Daftar periksa ini berbentuk kalimat dan penilai tinggal

menconteng kata yang menggambarkan kalimat tersebut.

Kemudian departemen SDM mengubah penggambaran dalam daftar periksa yang

berbentuk kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif, sehingga nilai total dapat

diakumulasikan. (T. Hani Handoko, 1994:144-145)

<https://ilmumanajemenindustri.com/metode-metode-penilaian-kinerja-performance-a

ppraisal-methods/> c) Teknik Peristiwa Kritis Teknik peristiwa kritis adalah penilaian

kinerja karyawan yang didasarkan atas catatan-catatan perilaku karyawan dalam

melaksanakan pekerjaannya.

Catatan atas perilaku karyawan yang baik dan buruk selama bekerja disebut peristiwa

kritis. Penilai mencatat perilaku karyawan selama periode evaluasi terhadap para

karyawan. Peristiwa yang dicatat terdiri atas beberapa kriteria seperti: keselamatan kerja,

penggunaan biaya, pengawasan sisa bahan, dan perkembangan karyawan.

Teknik peristiwa kritis memiliki kelebihan yaitu dapat menjadi umpan balik bagi

karyawan untuk perbaikan kinerjanya di masa yang akan datang. Kelemahan teknik ini

adalah menggunakan waktu yang sangat panjang dan pengamatan yang lama terhadap

karyawan akan menjemukan bagi penilai, sehingga catatan kritis untuk tiap karyawan

kadang seperti mengada-ada. (T.

Hani Handoko, 1994:146) d) Teknik Peninjauan Lapangan Teknik peninjauan lapangan

adalah penilaian dengan melakukan peninjauan langsung ke lapangan, sehingga

penilaian lebih terstandar. Cara pelaksanan teknik ini dengan menurunkan perwakilan

ahli dari departemen SDM ke lapangan untuk membantu penyelia dalam melakukan

penilaian. Kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi atas dasar informasi tersebut.

Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk review, perubahan, persetujuan dan pembahasan

dengan karyawan yang dinilai. Spesialis personalia bisa mencatat penilaian pada tipe

formulir penilaian apapun yang digunakan perusahaan. (T. Hani Handoko,

1994:146-147) e) Teknik Prestasi Kerja Teknik prestasi kerja adalah penilaian kinerja

berdasarkan ujian pengetahuan dan keterampilan.

Ujian ini bisa dalam bentuk tulisan dan juga peragaan keterampilan karyawan. Agar

bermanfaat ujian ini harus valid dan handal. (T. Hani Handoko, 1994:147) 2) Metode

Page 39: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Penilaian Berorientasi Masa Depan Metode penilaian berorientasi masa lalu dapat

diilustrasikan orang yang sementara mengemudi mobil kemudian memandang melalui

kaca spion, supir hanya bisa melihat jalan apa yang telah dilaluinya, tidak melihat arah

kemana tujuan mobil tersebut.

Metode yang kedua adalah penilaian berorientsi masa depan, metode ini berpusat pada

kinerja karyawan di masa depan dengan menilai potensi karyawan dalam bekerja atau

penetapan sasaran-sasaran kinerjanya di masa depan. Metode ini memiliki beberapa

teknik yang dapat digunakan di antaranya adalah: a) Teknik Penilaian Diri Tekik penilaian

diri merupakan penilaian kinerja oleh karyawan itu sendiri dimulai dari apa yang telah

dilaksanakan dan belum dilaksanakan, kerjaan apa yang gagal dan berhasil.

Dari penilaian diri ini diharap karyawan akan menyadari kelemahan dan kelebihannya,

sehingga di masa yang akan datang akan mempertahankan kelebihannya dan

memperbaiki kelemahannya. Teknik ini mengasumsikan bahwa perilaku defensip

cendrung terjadi, sehingga tujuan teknik ini untuk evaluasi dan pengembangan diri di

masa yang akan datang.

b) Teknik Penilaian Psikologis Teknik penilaian psikologis ini merupakan penilaian

kinerja berdasarkan intelektualitas, mentalitas, motivasi, dan karakteristik lainnya yang

berhubungan dengan pekerjaan. Dimana penilaian karakter ini dapat memprediksi

kinerja karyawan di kemudian hari. Teknik ini menggunakan beberapa cara penilaiannya

seperti tes psikologi, interviu dengan penyelia, dan tes skolastik.

Dimana keakurasian penilaian ini sangat ditentukan oleh keahlian psikolog,

keterampilan penyelia, dan kehandalan soal. Teknik ini biasa digunakan sebagai dasar

manajemen SDM dalam mengembali keputusan penempatan dan pengembangan

karyawan. c) Teknik Manajemen Berdasarkan Tujuan Teknik manajemen berdasarkan

tujuan ini merupakan teknik yang cukup unik dimana karyawan dan penyelia diskusi

bersama menentukan tujuan, target, maupun sasaran dalam pelaksanaan uraian

kerjanya.

Kemudian pada saat yang ditentukan, biasanya di akhir tahun, karyawan dan penyelia

menilai capaian tujuan, target, maupun sasaran yang telah ditentukan, kemudian

membandingkan antara rencana awal dan capaiannya, dari sini akan terlihat kinerja

karyawan tersebut. d) Teknik Pusat Penilaian Teknik pusat penilaian merupakan penilain

kinerja yang mencoba menelusuri talenta atau keahlian atau spesialisasi dari seorang

karyawan di masa yang akan datang.

Teknik ini meliputi beberapa cara seperti tes psikologi, diskusi dengan penyelia, diskusi

Page 40: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

kelompok, simulasi, dan tes sejenisnya untuk menggali potensi karyawan di masa yang

akan datang. (T. Hani Handoko, 1994:150-152) BAB 5 KOMPENSASI A. Kompesasi (Balas

Jasa) Kompensasi merupakan istilah yang mengacu pada (1) semua pembayaran dalam

bentuk uang dan (2) semua benda atau komoditas yang dijadikan sebagai pengganti

uang untuk memberikan penghargaan kepada karyawan.

Bentuk kompensasi dalam sebuah perusahaan dapat berupa gaji, upah, insentif, bonus,

komisi, dan dalam bentuk kesejahteraan karyawan seperti uang transpostasi,

penyediaan mushallah, dan asuransi kesehatan. Kompensasi harus dikembangkan ke

arah yang lebih efektif sebagai strategi departemen SDM dalam melaksanakan

fungsinya dalam pengadaan dan pemeliharaan SDM yang berkualitas dan produktif.

Sistem kompensasi juga berfungsi dalam strategi peningkatan kinerja karyawan.

Dimana manajemen SDM mendesain sistem kompensasi sebagai strategi dalam

pencapaian tujuan perusahaan melalui pemberian kompensasi yang bersifat adil dan

sesuai kemampuan perusahaan. (T. Hani Handoko, 1994:150-152)

<https://www.finansialku.com/manajemen-sumber-daya-manusia/> Kompensasi

karyawan menggunakan pendekatan umum dalam pembayaran berdasarkan uraian

pekerjaan, yaitu kompensasi dikaitkan dengan beban pekerjaan yang dipikul oleh

karyawan.

Sistem ini memiliki beberapa permasalahan, di antaranya adalah kompensasi

berdasarkan beban kerja akan gagal dalam memberikan penghargaan pada karyawan

baru dalam bekerja, beradaptasi, dan bertahan untuk bekerja dalam pencapaian tujuan

perusahaan. Sistem kompensasi juga menekankan pada hierarki organisasi,

pengambilan keputusan dan kendali sentralisasi, yang sering tidak konsisten dengan

peningkatan partisipasi dan tanggung jawab karyawan. (Richard L.

Daft, 2006:175) Sistem kompensasi berdasarkan keterampilan menjadi populer

diterapkan di perusahaan besar maupun kecil, seperti diterapkan di perusahaan au Bon

Pain, Sherwin-Williams, dan Quaker Oats. Karyawan yang memiliki keterampilan tinggi

akan mendapatkan kompensasi lebih tinggi dibandingkan karyawan yang memiliki

keterampilan lebih rendah, walaupun dengan uraian kerja yang sama.

Contoh tersebut diterapkan di perusahaan Quaker Oats di Topeka, Kansas, produsen

makanan binatang peliharaan ini menggaji karyawan dari $8,75 per jam hingga

penggajian tertinggi sebesar $14,50 per jam, jika karyawan menguasai beberapa

keterampilan tertentu. Sistem kompensasi berdasarkan keterampilan ini biasa juga

disebut kompensasi berdasarkan kompetensi.

Page 41: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Sistem ini memotivasi karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi

mereka, karena akan membuat karyawan lebih bernilai bagi perusahaan dan membuat

mereka lebih mudah mendapatkan pekerjaan lain jika mereka keluar dari perusahaan

sekarang. (Richard L. Daft, 2006:175) B. Tujuan Pemberian Kompensasi Sistem

kompensasi atau balas jasa pelaksanaanya bertujuan bagi perusahaan, karyawan,

masyarakat, dan pemerintah.

Bagi perusahaan kompensasi dapat mempertahakan karyawan dalam pencapaian

cita-cita perusahaan, bagi karyawan mendapatkan imbalan untuk kelangsungan

hidupnya beserta keluarga, bagi masyarakat mendapatkan produk dari perusahaan, dan

bagi pemerintah untuk mendapatkan pajak dan meningkatkan perekonomian negara.

Agar tujuan tercapai dengan efektif maka kompensasi ini harus memberikan kepuasan

bagi semua pihak utamanya bagi perusahaan dan karyawan dengan prinsip

kemanusiaan, keadilan, dan sesuai peraturan yang berlaku.

Sistem kompensasi yang efektif harus menjawab pertanyaan apa penyebab karyawan

mau berkinerja lebih baik dibandingkan karyawan lainnya? Dan bagaimana cara agar

karyawan bisa berkinerja lebih baik? (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:120) Adapun tujuan

pemberian kompensasi secara terperinci adalah: 1. Ikatan Kerja Sama Sistem kompensasi

yang berjalan akan menjalin ikatan formal antara karyawan dan perusahaan.

Karyawan dituntut untuk bekerja sesuai uraian jabatannya, sedangkan perusahaan harus

memberikan kompensasi yang layak sesuai peraturan dan perjanjian yang telah

disepakti. 2. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja dapat diperoleh dari penerimaan

kompensasi, sehingga karyawan dan keluarganya dapat memenuhi kebutuhan

fisiologisnya, perolehan status sosial, dan aktualisasi karyawan terhadap kemampuannya

di perusahaan. 3.

Pengadaan Efektif Pengadaan efektif dapat diperoleh jika proses pengadaan yang

dimulai dari rekrutmen, seleksi, pengenalan, dan penempatan ini akan efektif jika

kompensasi yang ditawarkan kompetitif, karena akan banyak pelamar yang berkualitas

yang akan mendaftar di perusahaan tersebut. 4. Motivasi Motivasi dari manajer akan

dapat efektif mempengaruhi kinerja karyawan jika kompensasi yang ditawarkan kepada

karyawan nilainya layak dan adil. 5.

Stabilitas Karyawan Stabilitas karyawan yang ditandai dengan kinerja yang tinggi dan

tingkat perputaran karyawan yang rendah, hal ini dapat terjadi jika kompensasi dalam

bentuk upah, gaji, bonus, dan insentif yang ditawarkan kepada karyawan bersaing

dengan perusahaan sejenis, ditambah dengan program pemeliharaan tenaga kerja yang

memadai. 6. Disiplin Disiplin merupakan ketaatan karyawan atas peraturan, kebijakan,

Page 42: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

dan perintah atasan atas pekerjaan.

Kedisiplinan akan makin tinggi jika ada kompensasi di dalamnya, contohnya jika tidak

pernah terlambat masuk kerja selama sebulan akan mendapat tunjangan Rp 1 juta, tidak

ada kecelakaan kerja selama setahun dapan tunjangan Rp 1 juta. 7. Pengaruh Serikat

Buruh Pengaruh serikat buruh beberapa dekade ini sangat kuat pengaruhnya, dimana

dengan pemberian kompensasi yang layak dan ditambah dengan program

pemeliharaan tenaga kerja, maka perusahaan tidak akan mendapatkan resistensi dari

serikat buruh yang berdampak pada kinerja karyawan yang tinggi. 8.

Pengaruh Pemerintah Pengaruh pemerintah sangatlah besar dimana ada pepatah

mengatakan dimana tanah dipijak disitu langit dijunjung. Yang berarti bahwa semua

perusahaan yang belokasi di Indonesia harus mengikuti peraturan perundang-undangan

negara Republik Indonesia dan juga mengikuti peraturan pemerintahan setempat atau

yang biasa disingkat perda.

Dimana dengan mematuhi peraturan ini maka perizinan perusahaan ada yang

menyebabkan perusahaan dapat berjalan dengan pengamanan pemerintah. C.

Jenis-jenis Kompensasi Kompensasi adalah upah atau gaji dan segala bentuk

penghargaan yang diberikan perusahaan untuk karyawan. Kompensasi dalam bentuk

insentif dan bonus juga diberikan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan.

Sehingga secara umum, kompensasi dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: (Ishak

Arep, Hendri Tanjung., 2002:201) 1. Kompensasi Langsung Adalah penghargaan yang

berupa gaji/upah yang dibayarkan dalam bentuk uang, ditetapkan berdasarkan suatu

perjanjian kerja dan kesepakatan bersama. Merupakan bentuk penghargaan perusahaan

kepada karyawan yang telah melakukan pekerjaannya dalam bentuk upah/gaji, yang

dibayar sesuai dengan kesepakatan. 2.

Kompensasi Tidak Langsung Kompensasi tidak langsung yang dalam buku ini masuk

kedalam pembahasan program pemeliharaan tenaga kerja (Bab 7), adalah pemberian

manfaat lain untuk karyawan selain upah atau gaji, yang dapat berupa uang atau

barang. (Ishak Arep, Hendri Tanjung., 2002:202) Kompensasi tidak langsung ini banyak

bentuk dan jenisnya, tetapi secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok

program, yaitu: (1) program keselamatan dan kesehatan kerja, dan (2) Program

kesejahteraan karyawan. (Ishak Arep, Hendri Tanjung., 2002:208) 3.

Insentif dan Bonus Kompensasi ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada

karyawan untuk memotivasi peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan.

Kompensasi ini bersifat tidak tetap tergantung dari inisiatif dan kemampuan

Page 43: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

perusahaan. (Ishak Arep, Hendri Tanjung., 2002:202) D. Proses Kompensasi Proses

kompensasi merupakan suatu jaringan yang cukup kompleks, terdiri atas berbagai sub

proses yang yang menggambarkan bagaimana proses yang dimulai dari analisis

pekerjaan dengan memperhatikan peraturan pemerintah, hingga terjadilah pemberian

kompensasi kepada karyawan. (T.

Hani Handoko, 1994:161-162) Gambar 4. Proses Penentuan Kompensasi (T. Hani

Handoko, 1994:163) D. Pengertian Upah dan Gaji Upaha adalah kompensasi langsung

dalam bentuk finansial, yang didapatkan oleh karyawan berdasarkan pada jam kerja,

satuan barang yang dihasilkan atau jumlah layanan yang diberikan jika berupa

perusahaan jasa. (Veithzal Rivai, 2005:375) Penggolangan upah: 1.

Upah Sistem Waktu Sistem waktu adalah penetapan upah kerja ditetapkan berdasarkan

standar waktu seperti, jam, hari, pekan, atau bulan. Upah sistem waktu jumlahnya

didasarkan pada lama karyawan tersebut bekerja, dan tidak dikaitkan dengan tingkat

prestasi kerja. 2. Upah Sistem Hasil Sistem hasil adalah penetapan upah didasarkan pada

besarnya satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Satuan barang tersebut seperti unit, set, pasang, meter, liter, dan kilo, serta satuan

pelayanan jika perusahaan jasa seperti konsultasi, suntikan, dan kamar. 3. Upah Sistem

Borongan Sistem borongan adalah cara pengupahan yang ditetapkan berdasarkan

besaran pekerjaan yang dipatok berdasarkan volumen dan lama pekerjaan. Penetapan

upah dengan sisitem borongan ini cukup sulit karena berpaduan atas banyak unsur

yaitu volume pekerjaan, lama pekerjaan, dan peralatan yang digunakan.

(Veithzal Rivai, 2005:376) Gaji adalah kompensasi langsung dalam bentuk finansial, yang

didapatkan oleh seseorang sebagai konsekuensi atas statusnya sebagai karyawan dan

telah berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan. (Veithzal Rivai, 2005:379) Menurut

undang-undang ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 bahwa Upah adalah hak

pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari

pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan

menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan,

termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau

jasa yang telah atau akan dilakukan.

Kemudian tentang pengupahan di Pasal 88 bahwa Setiap pekerja/buruh berhak

memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Lalu pasal 89 menjelaskan bahwa Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal

88 terdiri atas upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten/kota. F.

Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Upah dan Gaji Dimulai dari menganalisis

Page 44: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

pekerjaan, lalu mendeskripsikan pekerjaan, serta menetapkan standar pekerjaan,

kemudian barulah menetapkan gaji.

Walaupun proses tersebut telah dilakukan dengan seksama tetapi selalu saja penetapan

gaji selalu tidak sempurna, hal ini terjadi disebabkan karena banyak faktor yang

mempengaruhi tingkat gaji dan diluar kendali perusahaan. Faktor tersebut merupakan

tantangan departemen SDM dalam menentukan gaji. Faktor-faktor tersebut adalah

sebagai berikut: (Veithzal Rivai, 2005:381) 1.

Penawaran dan Permintaan Tenaga kerja Tenaga kerja dengan keterampilan tinggi

dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit, berdampak pada pengupahan yang

cenderung tinggi. Sebaliknya tenaga kerja dengan keterampilan umum yang jumlah

tenaga kerjanya banyak, berdampak pada pengupahan yang cenderung rendah. (Moh.

Agus Tulus., 1994:142) 2. Kemampuan Perusahaan Penggajian harus melihat

kemampuan perusahaan dimana pengupahan adalah komponen biaya produksi.

Jika peningkatan gaji lebih tinggi dibandingkan keuntungan perusahaan, diyakini bahwa

perusahaan tersebut akan bangkrut dikarenakan pengeluaran lebih besar dibandingkan

pemasukan. (Moh. Agus Tulus., 1994:142) 3. Serikat Pekerja Serikat pekerja merupakan

wadah karyawan dalam berorganisasi dan memperjuangkan hak-haknya. Di seluruh

negara utamanya negara maju, serikat pekerja memiliki nilai tawar yang sangat tinggi

dalam perundingan penentuan gaji, apalagi jika serikat buruh merupakan penyedia

tenaga kerja yang bermutu. Tekanan serikat pekerja biasa dalam bentuk tulisan dan

pemogokan jika perundingan mengalami jalan buntu.

Hal tersebut dapat menjadi dilematis bagi perusahaan dimana jika gaji dinaikkan maka

biaya produksi akan meningkat yang menyebabkan inefesiensi dan mengurangi

keuntungan perusahaan. Tetapi jika gaji tidak dinaikkan maka akan terjadi pemogokan

yang berdampak pada tidak beroperasinya perusahaan sehingga berproduksi tidak

terjadi yang ujungnya merugikan juga bagi perusahaan. Padahal perusahaan sangat

membutuhkan karyawan utamanya karyawan yang berketerampilan tinggi.

Mengantisipasi permasalahan tersebut biasanya perusahaan menggunakan strategi dari

padat karya ke padat modal atau dari metode manual ke metode otomatisasi, dimana

strategi perusahaan ini mengalihkan ketergantungan kepada tenaga manusia ke tenaga

mesin. (Tb. Sjafri M. Edisi kedua, 2011:217) 4. Produktivitas Karyawan Produktivitas

karyawan merujuk pada gaji yang diterima karyawan harus memperhatikan

kontribusinya ke perusahaan.

Karena produktivitas karyawan yang tinggi memberikan keuntungan bagi perusahaan

Page 45: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

yang menyebabkan peningkatan kapasitas perusahaan. Bila produktivitas karyawan

rendah biasanya perusahaan merancang ulang uraian pekerjaan untuk efesiensi,

mengadakan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas, dan melakukan otomotisasi

untuk penggantian tenaga manusia. (T. Hani Handoko, 1994:159) 5.

Pemerintah Pemerintah merupakan penentu regulasi pengupahan, melalui

undang-undang, keputusan presiden, keputusan menteri, peraturan gubernur, peraturan

walikota, dan peraturan bupati, menentukan penetapan besarnya upah. Dimana

penetapan ini bersifat mengikat dan memaksa, sehingga perusahaan harus mengikuti

ketentuan tersebut. Regulasi ini sebenarnya bersifat menguntungkan bagi perusahaan

dan karyawan, karena pemerintah memposisikan diri di tengah dan tidak memihak.

(Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:128) 6. Biaya Hidup Biaya hidup sangat mempengaruhi tingkat upah,

dimana jika suatu daerah biaya hidupnya mahal maka tingkat upah akan lebih tinggi,

dibandingkan dengan daerah yang biaya hidupnya rendah maka tingkat upah akan

lebih rendah.

Sebagai contoh adalah biaya hidup di kota Makassar lebih mahal dibandingkan kota

Palopo, makanya tingkat upah di kota Makassar lebih tinggi dibandingkan kota Palopo.

(Malayu S.P. Hasibuan, 2006:128) 7. Posisi Jabatan Karyawan Posisi jabatan karyawan

menggambarkan tingkat upah yang diterima, dimana karyawan dengan posisi jabatan

yang lebih tinggi akan mendapatkan tingkat upah yang lebih tinggi dibandingkan posisi

jabatan yang lebih rendah.

Perbedaan tingkat upah ini sangat wajar disebabkan karyawan yang memiliki posisi

jabatan yang lebih tinggi akan mempunyai tanggung jawab yang lebih banyak, jika

dibandingkan karyawan yang berposisi jabatan lebih rendah. (Malayu S.P. Hasibuan,

2006:128) 8. Pendidikan dan Pengalaman Kerja Pendidikan dan pengalaman kerja

berkorelasi positif terhadap tingkat upah, dimana karyawan yang memiliki pendidikan

lebih tinggi dan pengalaman kerja yang lebih banyak akan memperoleh tingkat upah

yang lebih tinggi, jika dibandingkan karyawan yang berpendidikan rendah dan

pengalaman kerja yang sedikit.

Tingkat upah yang lebih tinggi ini sangat wajar karena karyawan yang berpendidikan

tinggi biasanya kinerjanya lebih tinggi, dan karyawan yang berpengalaman banyak

biasanya produktivitasnya yang tinggi. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:129) 9. Kondisi

Perekonomian Nasional Kondisi perekonomian nasional yang maju mengakibatkan

tingkat upah akan tinggi, disebabkan kondisi masyarakat mendekati karyawan penuh

karena perusahaan berproduksi tinggi sehingga masyarakat terserap di dunia industri.

Page 46: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Sedangkan jika kondisi perekonomian tidak maju (depresi) tingkat upah akan lebih

rendah, karena terdapat banyak pengangguran. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:129) 10.

Jenis dan Sifat Pekerjaan Jenis dan sifat pekerjaan juga mempengaruhi kompensasi,

dimana jika jenis pekerjaannya sulit serta butuh kecakapan khusus dan sifat

pekerjaannya beresiko tinggi terhadap keselamatan serta kesehatan, maka tingkat upah

yang ditawarkan perusahaan juga akan tinggi.

Tetapi jika jenis pekerjaannya mudah dan sifat pekerjaannya kurang beresiko, maka

tingkat upahnya akan rendah. Contohnya, laboran di laboratorium nuklir dengan

laboran di laboratrium kampus. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:129) G. Pengertian Insentif,

Bonus dan Komisi 1. Insentif Insentif adalah imbalan yang diberikan secara langsung

kepada karyawan disebabkan kinerja karyawan tersebut melampaui standar yang

ditetapkan oleh perusahaan dan bersifat tidak tetap. Pemberian insentif ini tidak

mempengaruhi jumlah upah atau gaji.

(Mulyadi, 2016:13) Insentif dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: insentif individu,

insentif tim, dan insentif organisasi. Di bawah ini merupakan penjelasan dari ketiga

golongan insentif tersebut. a. Insentif Individu Insentif individu diberikan kepada

karyawan sebagai penghargaan perusahaan atas kinerja dan produktivitas personalnya.

Kelebihan insentif ini adalah sebagai tambahan pendapatan karyawan sehingga

karyawan lebih termotivasi untuk berkinerja baik, tetapi memiliki kelemahan seperti

karyawan bisa menjadi egois karena terfokus pada diri sendiri untuk mencapai

targetnya, dan terkadang menekan kinerja karyawan lain karena dianggap sebagai

kompetitornya. Insentif ini makin kompetitif jika hanya karyawan yang terbaik yang akan

mendapatkan insentif. (Asri laksmi R., 2013:131) b.

Insentif Tim Insentif tim diberikan oleh perusahaan kepada tim yang mencapai target

yang ditentukan. Kelebihan insentif ini adalah akan memotivasi karyawan untuk

bekerjasama dalam tim. Kelemahan insentif ini jika seluruh tim fokus dalam

berkompetisi untuk mendapatkan insentif, sehingga terjadi penurunan kinerja secara

umum.

Contoh insentif tim adalah pertumbuhan penjualan, dimana jika pertumbuhan penjualan

tim sekitar 5% pertahun maka ditargetkan tim yang mampu melampaui penjualan 7%

akan mendapatkan insentif tim. (Asri laksmi R., 2013:132) c. Insentif Organisasi Insentif

organisasi diberikan jika kinerja perusahaan melampaui target yang direncanakan.

Insentif ini mengasumsikan bahwa seluruh karyawan bekerja sama dengan giat untuk

mencapai tujuan jangka pendek perusahaan yaitu pencapaian target.

Page 47: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Kelebihan insentif ini adalah semua anggota organisasi akan mendapatkan insentif

sehingga terjadi kerjasama dan tidak muncul suasana kompetisi dalam organisasi.

Kelemahnnya sebagian karyawan akan malas-malasan dalam mencapai target karena

yang dihitung kinerja karyawan secara keseluruhan bukan perorangan. (Asri laksmi R.,

2013:132) 2.

Bonus Bonus adalah imbalan yang diberikan secara langsung kepada karyawan

disebabkan keuntungan yang diperoleh perusahaan, dapat bersifat tidak tetap dan

variabel. Pemberian bonus ditentukan oleh pimpinan perusahaan, dan terkadang bonus

disesuaikan dengan posisi jabatan. (Mulyadi, 2016:13) Bonus dapat dibagi menjadi dua

kelompok yaitu, bonus tetap dan bonus variabel. a.

Bonus tetap adalah tambahan pendapatan karyawan, biasanya berjumlah satu bulan gaji

dalam setahun dan diberikan kepada seluruh kayawan. Bonus tetap ini tidak tergantung

pada peningkatan kapasitas perusahaan maupun kinerja karyawan. Contoh bonus tetap

adalah tunjangan akhir tahun. b. Bonus variabel adalah tambahan pendapatan karyawan

yang diberikan karena pencapaian target tertentu dari perusahaan.

Target tersebut dapat berupa keuntungan perusahaan atau kinerja karyawan, yang

pelaksanaannya tergantung kebijakan dan kemampuan perusahaan. Ada perusahaan

yang memberikan bonus atas pencapaian keuntungan perusahaan, ada pula perusahaan

yang memberikan bonus atas pencapaian, dan ada pula perusahaan memberikan bonus

atas pencapaian kedua-duanya. (Asri laksmi R.,

2013:133-134) Komisi adalah komponen pengupahan karyawan pada bagian penjualan

yang didasarkan pada penjualan setiap produk. Komisi ini sering ditemukan pada

pengupahan karyawan penjualan seperti: mobil, motor, properti, asuransi. (Asri laksmi R.,

2013:132) H. Tujuan Insentif, Bonus, dan Komisi Tujuan utama dari pemberian insentif,

bonus, dan komisi adalah: 1.

Untuk karyawan, sebagai motivasi dalam pelaksanaan tanggung jawabanya untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerjaannya. 2. Untuk perusahaan, pemberian ini

akan bermanfaat bagi peningkatan kinerja karyawan yang berujung pada peningkatan

produktivitas perusahaan, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih

banyak dan penguasaan pasar lebih tinggi. (Veithzal Rivai, 2005:385) BAB 6

PENGINTEGRASIAN A.

Pengertian Pengintegrasian Pengintegrasian merupakan salah satu fungsi operasional

dari manajemen SDM yang penting, kompleks, dan sulit untuk merealisasikannya. Hal

Page 48: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

tersebut disebabkan pengintegrasian melibatkan manusia yang mempunyai perasaan,

sifat, harga diri, pikiran, latar belakang yang sosial, serta memiliki kebutuhan dan

keinginan yang berbeda-beda. (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:135) Pengintegrasian adalah proses penyatuan kebutuhan dan

keinginan karyawan dengan tujuan perusahaan, agar terjalin kerjasama yang harmonis

dan saling menguntungkan. Sehingga karakteristik karyawan dan karakteristik

perusahaan sangat ditekankan dalam pengintegrasian. Berdasarkan

penjelasan-penjelasan di atas dan untuk mempermudah pemahaman maka dapat

didefenisikan bahwa, pengintegrasian adalah kegiatan menyatukan keinginan karyawan

dan tujuan perusahaan, dengan membentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

(Malayu S.P. Hasibuan, 2006:136)

<http://climalaboralycomunicacion.blogspot.com/2017/04/> B. Metode-metode

Pengintegrasian Metode-metode pengintegrasian dapat berbentuk seperti: 1.

Hubungan antar manusia melalui komunikasi 2. Motivasi 3.

Kepemimpinan 4. Perjanjian Kerja 5. Hubungan Industrial Melalui Perundingan Bersama

(Malayu S.P. Hasibuan, 2006:136-137) 1. Hubungan antar Manusia Melalui Komunikasi

Hubungan antar manusia atau bersosial merupakan kebutuhan primer dimana tidak

satupun manusia yang mampu hidup sendiri, hubungan ini terbentuk karena kesadaran

dan kesediaan mengurangi kepentingan pribadi guna terciptanya kepentingan bersama.

(Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:137) Manajer harus terbuka dan memotivasi partisipasi dan inisiatif para

bawahan untuk bisa mengutarakan pendapat dan keluhannya. Sehingga akan tercipta

komunikasi dua arah, dalam bentuk formal dan informal, dari arah vertikal maupun

horisontal, sehingga tercipta pemahaman atas kebijakan yang diambil. (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:137) Manajer paling tidak menghabiskan waktu 80% dari hari kerja

untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Dimana 48 menit perjamnya dihabiskan untuk pertemuan, berbicara via telepon,

berkomunikasi via internet, ataupun berbicara secara informal ketika berkeliling di area

kerja perusahaan. Kemudian 20% waktu lainnya dihabiskan manajer untuk melakukan

tugas administratif. (Richard L. Daft, 2006:413) Komunikasi adalah proses pengiriman

dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih agar pesan dapat

dipahami.

(KBBI) Sehingga komunikasi dapat didefenisikan sebagai sebuah proses penukaran dan

pemahaman pesan oleh dua orang atau lebih, dengan tujuan memotivasi dan

mempengaruhi perilaku. (Richard L. Daft, 2006:414)

Page 49: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<https://www.finansialku.com/manajemen-sumber-daya-manusia/> a. Proses

Komunikasi Proses komunikasi dapat menjadi lebih spesifik dan nyata, contohnya

manajer yang menyusun strategi untuk mewujudkan harapan-harapan karyawan.

Manajer dalam membantu mewujudkan harapan karyawan di masa yang akan datang,

dapat melalui perubahan budaya perusahaan, seperti nilai, etika, dan norma yang di

yakini dan diterapkan karyawan di dalam perusahaan. (Veithzal Rivai, 2005:423-424)

Proses komunikasi dapat terjadi seperti penjelasan gambar di bawah. Gangguan

Gangguan Gangguan Gambar 5. Proses Terjadinya Komunikasi (Ernie T.S.,

2005:296) Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa komunikasi bermula karena

adanya pesan, kemudian pesan tersebut disampaikan oleh pengirim ke penerima. Pesan

yang dikirim ke penerima akan mengalami proses enkode yaitu pesan yang akan

disampaikan ditransformasikan dalam bentuk lain seperti simbol ataupun sandi yang

dapat mewakili makna pesan yang akan dikirm.

Contohnya, untuk penyampaian pesan mengenai persetujuan, proses enkode yang

terjadi di pikiran dan perasaan pengirim adalah setuju, yang kemudian

ditransformasikan dalam simbol kata “ya” atau kalimat “ya, saya setuju”, atau dapat juga

dalam bentuk nonverbal berupa “anggukan kepala”. Simbol-simbol dalam bentuk “ya”,

“ya, saya setuju”, ataupun “anggukan kepala” merupakan pesan yang mewakili pikiran

dan perasaan pengirim yang ingin disampaikan.

Simbol maupun sandi tersebut dapat disampaikan secara langsung jika pengirim dan

penerima berada di tempat yang sama dalam jarak yang dekat. Tetapi dapat juga

melalui media atau saluran seperti nota catatan, surat, telepon, komputer, dan media

atau saluran lainnya, jika pengirim dan penerima tidak berdekatan. Media atau saluran

dapat berupa orang ketiga yang menjadi perantara dalam pengiriman pesan.

Pesan yang diwakili melalui simbol-simbol dalam bentuk “ya”, “ya, saya setuju”, ataupun

“anggukan kepala” selanjutnya diterima oleh penerima. Tetapi karena penerima juga

adalah manusia yang memiliki pikiran, perasaan, dan persepsi sendiri, sehingga ketika

pesan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi tiba kepada penerima, akan

ditransformasikan oleh penerima menjadi makna pesan yang disebut proses dekode.

Contohnya, pengiriman pesan mengatakan “ya”, sang penerima pesan akan berpikir dan

menginterprestasikan “ya” untuk apa?. Tetapi jika penerima pesan telah memahami

bahwa “ya” merupakan persetujuan atas sesuatu yang telah dikomunikasikan antar

mereka sebelumnya. Selanjutnya penerima pesan akan memberikan umpan balik dalam

bentuk respon balasan kepada pengirim pesan pertama yang sekarang berganti posisi

Page 50: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

menjadi penerima pesan.

Demikianlah seterusnya proses komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih

dalam pengiriman pesan. (Ernie T.S., 2005:297) b. Arus Komunikasi Organisasional Arus

komunikasi organisasi merupakan aspek komunikasi manajemen yang berhubungan

dengan organisasi sebagai satu kesatuan. Komunikasi organisasi pada dasarnya berjalan

melalui tiga arah, yaitu ke bawah, ke atas, dan horisontal.

Manajer memiliki tanggung jawab dalam menentukan dan menggunakan media

komunikasi formal yang tiga arah itu. Manajer menggunakan media informal, yang

menuntut manajer bergaul di luar kantor mereka untuk bergaul dengan para karyawan.

(Richard L. Daft, 2006:426) 1) Komunikasi ke Bawah Komunikasi ke bawah adalah

komunikasi formal yang paling lazim digunakan.

Komuniksi ke bawah menunjukkan bahwa pesan dan informasi terkirim dari manajer

yang berposis lebih tinggi ke para karyawan yang berposisi lebih rendah dalam hierarki

organisasi perusahaan. Sering kali manajer memakai cara kreatif dalam berkomunikasi

ke bawah untuk memastikan bahwa pesan bisa tersampaikan ke para karyawan dengan

baik. (Richard L.

Daft, 2006:427) Manajer harus menentukan topik yang akan dikomunikasikan. Dalam

organisasi komunikasi arah ke bawah umumnya mencakup lima topik seperti: ·

Implementasi tujuan dan strategi · Instruksi-instruksi pekerjaan · Prosedur dan praktik ·

Umpan balik kinerja · Indoktrinasi/motivasi (Richard L.

Daft, 2006:248-249) 2) Komunikasi ke Atas Komunikasi ke atas merupakan komunikasi

formal, yang menunjukkan bahwa pesan dan informasi terkirim dari karyawan yang

berposisi lebih rendah kepada manajer yang berposisi lebih tinggi dalam hierarki

organisasi perusahaan. komunikasi ini biasa digunakan karyawan untuk melaporkan

pekerjaan, mengungkapkan keluhan, dan merespon kebijakan manajemen.

Lima topik yang umum dikomunikasikan ke atas, seperti: · Masalah dan pengecualian ·

Saran perbaikan · Laporan-laporan kinerja · Keluhan dan perselisihan · Informasi finansial

dan akuntansi (Richard L. Daft, 2006:429-430) 3) Komunikasi Horizontal Komunikasi

horizontal menunjukkan pertukaran pesan dan informasi secara lateral maupun diagonal

antara teman sedepartemen maupun teman lintas departemen. Tujuan komunikasi

horizontal selain untuk pertukaran informasi, juga untuk meminta dukungan dan untuk

mengkordinasikan bermacam aktivitas.

Komunikasi horizontal terbagi atas tiga kategori tujuan yaitu: · Menyelesaikan

Page 51: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

permasalahan intradepartemental · Koordinasi interdepartemental · Membentuk inisiatif

dan perkembangan (Richard L. Daft, 2006:431-432) c. Hambatan Komunikasi dan Cara

Mengatasinya Hambatan komunikasi dapat disebabkan oleh individu maupun

organisasi. 1) Hambatan-hambatan individual · Pertama adalah permasalahan individual,

dimana permasalahan individual mencakup permasalahan pikiran, emosi yang

membentuk persepsi pada masing-masing individu karyawan. · Kedua adalah

permasalahan pemilihan media atau saluran komunikasi untuk pengiriman pesan atau

informasi.

· Ketiga adalah permasalahan semantik atau pemaknaan kata dan kalimat. Dimana

pengucapan dan penekatan kata atau kalimat dapat menyebabkan salah penangkapan

pesan dan informasi, juga terdapat kata yang bermakna ganda. · Keempat adalah

pengiriman pesan dan informasi tidak konsisten, antara komunikasi verbal dengan

komunikasi nonverbal yang dapat membingungkan penerima pesan.

(Richard L. Daft, 2006:444-445) 2) Hambatan-hambatan Organisasional · Pertama adalah

permasalahan perbedaan status atau kekuasaan. Dimana karyawan yang berposisi lebih

rendah biasanya sungkan dalam menginformasikan berita buruk kepada atasannya,

sehingga bawahan memberi kesan buruk kepada atasannya. · Kedua adalah berbeda

departemen yang dapat menyebabkan perbedaan kebutuhan dan tujuan, dapat

mengganggu komunikasi dikarenakan setiap departemen memiliki tujuan, cara kerja,

dan permasalahannya sendiri. · Ketiga adalah tidak ada media formal yang dapat

mengurangi efektivitas dalam berkomunikasi.

Perusahaan harus menyediakan media formal yang memadai dalam berkomunikasi, baik

yang arah ke bawah, ke atas, dan horisontal. Media formal ini dapat dalam bentuk rapat

nasional tahunan, rapat bulanan, personel penghubung, majalah perusahaan, memo,

kebijakan pintu terbuka dan survei karyawan. Melalui media formal ini komunikasi

dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik. · Keempat adalah komunikasi yang tidak

sesuai dengan tugas perusahaan atau departemen.

· Kelima adalah kordinasi yang buruk, yang menyebabkan sebagian departemen merasa

terasing dan tidak mengetahui harus berbuat apa-apa dan tidak mengerti apa yang

dilakukan departeman lain. (Richard L. Daft, 2006:445-446) Seorang manajer seharusnya

mendesain organisasi secara sistematik yang dapat menyebabkan komunikasi dapat

berjalan secara efektif.

Desain ini dapat tercipta oleh keterampilan individual manajer dan kebijakan

perusahaan. 1) Keterampilan Individual · Pertama adalah menjadi pendengan yang baik

dan aktif. Mendengarkan dengan baik maksudnya adalah menunjukkan minat dan

Page 52: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

antusias terhadap pesan dan informasi yang diterima, sedangkan pendengar aktif

maksudnya adalah menguraikan ulang pesan dan informasi yang diterima, mengajukan

pertanyaan, dan memberikan pandangan atau pendapat atas pesan dan informasi yang

diterima.

· Kedua adalah kemampuan individu memilih media atau saluran pengiriman pesan dan

informasi. Dimana pesan yang rumit akan membutuhkan media atau saluran yang

mumpuni, contohnya melalui diskusi dengan berhadapan langsung atau melalui media

telepon. · Ketiga adalah kesungguhan pengirim dan penerima, sehingga mereka

mengupayakan semaksimal mungkin kemampuan mereka dengan menggunakan media

yang ada untuk memahami dan memberi umpan balik terhadap pesan atau informasi

yang dikomunikasikan. (Richard L.

Daft, 2006:446) 2) Kebijakan Organisasional · Pertama adalah kepercayaan dan

keterbukaan. Dimana manajer membuat iklim komunikasi yang saling percaya dan

terbuka, sehingga mendorong karyawan dalam perusahaan berkomunikasi secara jujur

dan terbuka. · Kedua adalah pengadaan media informasi formal. Dimana setiap direksi

harus menggunakan dan menggembangkan media atau saluran komunikasi yang

formal dan efektif.

· Ketiga adalah menggunakan media multipel. Dimana manajer mendorong seluruh

anggota perusahaan menggunakan media formal dan nonformal secara bersamaan

dalam penyampaian penyampaian pesan dan informasi. · Keempat adalah struktur

organisasi mendukung kebutuhan komunikasi. · Kelima adalah pengadaan pembelajaran

organisasional dan sistem umpan balik.

Pengadaan ini dapat memperbaiki permasalahan komunikasi dan kordinasi yang buruk.

(Richard L. Daft, 2006:447-448) 2. Motivasi (Kerja Karyawan) Motivasi merupakan sub

pokok pembahan yang kecil jika kita mengkaji tentang manajemen SDM. Motivasi telah

ada dan seusia dengan keberadaan manusia itu sendiri, tetapi dalam pembahasan

terperinci berkembang di tahun 1950-an, dimana pengertian, unsur, dan proses motivasi

telah diformulasikan pada saat itu.

(Veithzal Rivai, 2005:455) Motivasi menurut kamus adalah dorongan yang timbul pada

diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan

tujuan tertentu. (KBBI) Seorang karyawan dalam pencapaian tujuan dan target terdapat

unsur-unsur yang dapat memberikan semangat atau pendorong dalam pencapaiannya.

Kebutuhan dan keinginan seseorang tidak ada yang spesifik sama dengan orang lain,

sehingga kebutuhan dan keinginan yang beragam menjadikan proses mentalitas dalam

diri seorang karyawan. (Mulyadi, 2016:87) a.

Page 53: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Proses Motivasi Motivasi bersumber dari kebutuhan dan keinginan yang belum

terpuaskan, sehingga mendorong perilaku untuk pencapaian kepuasan. (Yohnnes Yahya,

2006:105) Gambar 6. Proses Motivasi dalam Mendorong Perilaku Gambar di atas, proses

bagaimana perilaku seseorang ditunjukkan oleh motivasinya dimulai ketika seorang

memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi atau keinginan yang belum terpuaskan,

contohnya gaji yang belum memuaskan.

Dikarenakan gaji yang belum terpuaskan tersebut, karyawan melakukan pencarian jalan

keluar atas pemenuhan kebutuhan dan pemuasan keinginan agar memperoleh gaji

yang memuaskan, maka tahap berikutnya adalah karyawan memilih satu diantara

beberapa jalan keluar, seperti meminta kenaikan gaji kepada bagian personalia, mencari

kerjaan paruh waktu agar gaji bertambah, ataupun pindah kerja ke tempat yang lebih

menjanjikan.

Setelah menentukan pemilihan jalan keluar dan melaksanakan alternatif pilihan jalan

keluar tersebut, maka akan terciptakan kebutuhan yang terpenuhi atau tidak dan

keinginan yang terpuaskan atau tidak. Dari hasil ini akan terjadi umpan balik kembali

pada bagian atas yaitu jika telah terjadi pemenuhan kebutuhan dan terpuaskannya

keinginan maka proses pemuasan jumlah gaji akan berhenti di tahap tersebut, tetapi jika

kebutuhan tak terpenuhi dan keinginan tak terpuaskan maka akan terjadi proses

motivasi selanjutnya.

(Nurdin, 2018) b. Teori-teori Motivasi Kebutuhan merupakan faktor utama terjadinya

proses motivasi yang akan mengubah tingkah laku, yaitu proses tingkah laku

berhubungan kebutuhan dan kesenjangan antara kebutuhan dan pemenuhannya.

Persepktif kebutuhan secara spesifik berhubungan dengan pertanyaan “faktor apakah

yang berada di dalam perusahaan yang memotivasi para karyawan?”. Banyak manajer

akan berpendapat bahwa dengan pemberian kompensasi yang tinggi para karyawan

akan termotivasi untuk bekerja. Manajer yang lain akan berpendapat bahwa terciptanya

komunikasi dengan prinsip kemanusiaan, kejujuran dan keterbukaan, akan sangat

memotivasi karyawan untuk bekerja.

Terdapat banyak teori tentang motivasi, terdapat beberapa yang populer seperti: (Ernie

T.S., 2005:240) 1) Teori Motivasi Klasik Frederik Winslow Taylor Frederik Winslow Taylor

memiliki teori motivasi klasik atau biasa disebut teori motivasi kebutuhan tunggal. Teori

Taylor berasumsi bahwa manusia akan giat dalam bekerja jika kebutuhan fisiologisnya

terpenuhi, imbalan dalam bekerja dapat berbentuk uang atau barang yang bisa

digunakan untuk pemenuhan kebutuhan fisiologisnya.

Page 54: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Konsep teori ini sangat simpel dimana imbalan yang diterima dalam bentuk materi oleh

seseorang akan menyebabkannya akan giat dalam bekerja. Sehingga manajer harus

membuat uraian kerja dan bagaimana sistem kompensasi yang diberikan untuk

memotivasi para karyawan. Dengan menggunakan prinsip semakin besar produksi

karyawan, maka semakin banyak kompensasi yang diterimanya. (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:153) 2) Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow Abraham Maslow

memiliki teori motivasi yang sangat terkenal yang dinamakan teori kebutuhan. Dimana

Maslow membagi seluruh kebutuhan manusia menjadi lima kelompok kebutuhan secara

hierarki yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri.

Gambar 6.

Hierarki Kebutuhan Maslow (Veithzal Rivai, 2005:458) Diagram hierarki kebutuhan

maslow di atas menyatakan bahwa kebutuhan manusia itu berjenjang atau bertingkat

dari yang paling dasar hingga yang paling tinggi. Dimana kebutuhan tingkat pertama

adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Kemudian makin naik tingkatan

kebutuhan maka akan makin sedikit jumlah manusia yang yang memiliki kreteria

kebutuhan tersebut.

(Veithzal Rivai, 2005:458) 3) Teori Dua Faktor Frederic Herzberg Frederic Herzberg

memiliki teori motivasi yang terkenal dengan nama teori dua faktor. Teori ini terbangun

atas penelitiannya terhadap 200 orang yang terdiri atas insinyur dan akuntan pada

tahun 1950-an. Penelitinnya menyimpulkan bahwa orang termotivasi atau tidak, sangat

ditentukan oleh dua faktor utama yang berada di lingkungan pekerjaan.

Kedua faktor tersebut yaitu: pertama adalah faktor yang menyebabkan kepuasan kerja

(faktor kepuasan atau faktor penggerak), kedua adalah faktor yang menyebabkan

ketidak puasan kerja (faktor ketidakpuasan atau higienis) (Ernie T.S., 2005:245) Faktor

yang menyebabkan kepuasan kerja kapada karyawan adalah: · Tercapainya tujuan ·

Pengakuan · Pekerjaan itu sendiri · Pertanggungjawaban · Peningkatan · Pengembangan

Faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja kepada karyawan adalah: · Kebijakan dan

Pengawasan · Administrasi perusahaan · Hubungan dengan pengawas · Kondisi kerja ·

Gaji · Hubungan dengan rekan sekerja · Kehidupan pribadi · Hubungan dengan bawahan

· Status dan · Keamanan (Ishak Arep, Hendri Tanjung.,

2002:224) Penelitian Herzberg menyarankan tiga hal yang sangat penting dan harus

diperhatikan dalam memotivasi bawahan, ketiga hal tersebut adalah: · Hal yang

menyenangkan karyawan yaitu pekerjaan yang menantang yang menghasilkan perasaan

berprestasi, pengembangan, tanggung jawab, dapat menikmati pekerjaan, dan

Page 55: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

pengakuan atas pekerjaan. · Hal yang mengecewakan yaitu embel-embel pekerjaan,

peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat, sebutan jabatan, gaji, tunjangan, hak-hak

lainnya.

· Karyawan yang kecewa disebabkan oleh peluang berprestasi terbatas, akan menjadi

sensitif di perusahaannya dan akan mencari-cari kesalahan. (Malayu S.P. Hasibuan,

2006:158) 4) Teori X dan Teori Y Douglas Mc. Gregor Douglas Mc. Gregor merupakan

seorang psikolog sosial asal Amerika, memimpin proyek penelitian varietas dalam

motivasi dan tingkah laku umum para anggota organisasi.

Douglas Mc. Gregor merupakan seorang guru besar manajemen pada lembaga teknik

Massachusetts (Massachusetts Institute of Tecnology). Douglas Mc. Gregor populer

melalui teori X dan teori Y-nya, di dalam bukunya yang bertajuk The Human Side of

Enterprise (Segi Manusiawi Perusahaan). Teori ini mengasumsikan bahwa manusia

secara tegas dan jelas dapat dikelompokkan pada manusia kelompok teori X (teori

tradisional) dan kelompok manusia teori Y (teori demokratis). (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:160) Setelah melakukan penyelidikan tentang perjanjian seorang

manajer dan karyawan, Mc, Gregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku manusia

dalam organisasi sebagai berikut: Setelah meneliti penjanjian antara seorang manajer

dengan karyawan Mc. Gregor menghasilkan asumsi-asumsi dan perilaku manusia di

dalam organisasi.

Berikut adalah asumsi dan perilaku manusia: Teori X (negatif) mengasumsi sebagai

berikut: · Karyawan adalah orang yang malas bekerja, sehingga jika ada kesempatan,

karyawan tersebut akan bermalas-malasan atau menghindari pekerjaan. · Jika karyawan

malas atau jika tidak menyukai pekerjaan, karyawan harus diatur, dikontrol, dan diancam

sanksi hukuman jika tidak bekerja dengan giat.

· Karyawan menghindari tanggung jawab dan mencari tujuan formal sebisa mungkin. ·

Karyawan memposisikan keamanan di atas lainnya dan menggambarkannya dengan

sedikit ambisi. Sebaliknya teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut: ·

Karyawan memandang pekerjaan sebagai suatu yang wajar, alamia, dan lumrah, baik

sebagai tempat bermain atau istirahat dalam artian tempat berdiskusi atau sekedar

bicara. · Karyawan meraih tujuan individu dan mengontrol diri, jika berkomitmen yang

sangat objektif.

· Karyawan mengambil keputusan yang kreatif dan inovatif, dimana kemampuan ini

bukan hanya dimiliki oleh kalangan top manajer atau dewan direksi tetapi tersebar

secara menyeluruh karyawan perusahaan. (Veithzal Rivai, 2005:460-461) Teori Y

Page 56: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

mengemukakan bahwa memotivasi karyawan sebaiknya dilakukan dengan jalan

meningkatkan partisipasi karyawan, bekerja sama, dan terikat pada keputusan. Dimana

dedikasi dan loyalitas karyawan lebih menjamin keberhasil pencapaian tujuan. Mc.

Gregor mengungkapkan bahwa organisasi akan berjalan efektif sebagaimana mestinya,

apabila pengarahan dan pengawasan digantikan dengan integrasi dan kerjasama,

kemudian mengikut sertakan karyawan dalam pengambilan keputusan. (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:161) 3. Kepemimpinan Pemimpin yang dicintai oleh para anggotanya

merupakan harapan dan impian bagi setiap pemimpin.

Kecintaan para anggota kepada pemimpin merupakan parameter yang umum

digunakan untuk mengetahui kepemimpinan seseorang apakah berhasil atau tidak. Bila

tanggapan para anggota positif, maka diyakini bahwa pemimpin tersebut telah menjadi

teladan dan pengayom bagi para anggotanya. Namun bila respon para anggotanya

negatif, maka diyakini bahwa pemimpin tersebut telah gagal dalam mengemban

amanah.

(Mahadin Shaleh, 2018:31) Kepemimpinan merupakan sifat dan perilaku yang bertujuan

mempengaruhi para bawahan, sehingga bisa bekerja sama agar produktivitas menjadi

tinggi yang menyebabkan pencapaian tujuan organisasi. (H.B. Siswanto, 2014:154)

Konsekuensi terhadap individu sang pemimpin antara lain adalah: · Berani mengambil

keputusan yang sulit secara tepat dan tegas.

· Berani menanggung resiko · Berani memegang tanggung jawab. Dimana tanggung

jawab tidak boleh didelegasikan. (Ishak Arep, Hendri Tanjung., 2002:235)

<https://guruprivatsmp.wordpress.com/2013/10/09/teori-dan-tipe-kepemimpinan/> a.

Kualifikasi Seorang Pemimpin Seorang yang berkedudukan sebagai manajer

sebagaimana biasa dideskripsikan, tidak serta merta menjadi seorang pemimpin.

Kualifikasi yang wajib dimiliki oleh seorang manajer dalam suatu perusahaan selalu

berbeda dengan perusahaan yang lain.

Hal ini menyebabkan sangat sulitnya menentukan kualifikasi seorang manajer untuk

semua keadaan dan zaman. (H.B. Siswanto, 2014:154) Kualifikasi kepemimpinan seorang

manajer yang memungkinkan menjalankan fungsinya dalam menghadapi keadaan dan

perubahan zaman, adalah perihal seperti: 1) Watak dan akhlak terpuji Pemimpin adalah

seseorang yang menjadi panutan dalam sebuah organisasi, sehingga dibutuhkan

seorang pemimpin yang berwatak (karakter) dan berakhlak (kelakuan) yang terpuji.

Dimana dengan watak dan akhlak terpuji seorang pemimpin dan diikuti oleh seluruh

anggota organisasi maka organisasi akan berjalan harmonis dan bersinergi satu dengan

Page 57: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

lainnya. Sehingga dalam pencapaian tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih

mudah. 2) Prakarsa tinggi Pemimpin memiliki prakarsa yang tinggi dan merupakan

seorang pemicu, disinilah peranan pemimpin yang sangat penting dalam pelaksanan

aktivitas organisasi.

Dengan prakarsa tinggi akan muncul ide-ide yang cemerlang untuk perkembangan

organisasi, ditambah peran sebagai pemicu bahwa semua aktivitas organisasi dimulai

oleh pemimpin dalam pelaksanaannya kemudian dilanjutkan dan diselesaikan oleh

anggota organisasi lainnya. 3) Melayani bawahan Melayani bawahan merujuk pada

mempercayai bawah, mendengarkan ide dan keluhan mereka, mengapresiasi ide dan

memberi solusi keluhan bawahan, serta menambah dan mengembangkan keterampilan

bawahan, kemudian membantu perkembangan karier para bawahan.

4) Paham kondisi lingkungan Pemimpin yang baik tidak hanya mengetahui apa yang

sementara terjadi di lingkungan sekitarnya, tetapi harus memahami bagaimana dan

mengapa hal tersebut bisa terjadi di lingkungan sekitarnya. Sehingga seorang pemimpin

mampu menganalisis perubahan dan perbedaan lingkungan tersebut, dan

memanfaatkan data untuk para bawahan dan organisasi tempatnya beraktivitas.

5) Cerdas Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan yang tinggi, karena dituntut

untuk mempelajari dan mendalami suatu ilmu pengetahuan. Melalui pengetahuan dan

kecerdasan yang tinggi, pemimpin dapat memahami permasalah yang ada di

organisasinya serta menganalisis solusi tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

6) Orientasi ke masa depan (Visioner) Pemimpin adakah seorang visioner yaitu memiliki

cita-cita dan berwawasan ke masa depan.

Sehingga pemimpin yang baik harus mampu memprediksi hal-hal yang dapat terjadi di

masa yang akan datang dan mampu membuat rencana yang cemerlang atas pediksinya

tersebut. 7) Terbuka dan tegas Pemimpin haruslah terbuka terhadap para bawahannya,

sehingga ia dapat memperoleh banyak masukan informasi dan ide dalam organisasinya.

Masukan tersebut dapat membuat cakrawala berpikir semakin luas, sehingga dapat

tegas dalam perbaikan uraian kerja dan struktur organisasi, yang menyebabkan

efektivitas dan efesiensi dapat ditingkatkan demi pencapaian tujuan organisasi.

8) Berkomunikasi efektif Pemimpin paling tidak menghabiskan waktu 80% dari hari kerja

untuk berkomunikasi dengan orang lain dan 20% waktu lainnya dihabiskan manajer

untuk melakukan tugas administratif. Sehingga pemimpin dituntut untuk mampu

berkomunikasi secara efektif, melalui sebagai pembicara yang efektif dan pendengar

yang baik.

Page 58: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Melalui komunikasi yang efektif ini pemimpin dapat memadukan antara keinginan para

bawahan dan tujuan organisasi, sehingga harmonisasi antara anggota dan organisasi

dapt tercapai. b. Tipe Kepemimpinan Sangatlah sulit untuk merumuskan daftar tipe

pribadi secara detail yang dimiliki oleh seorang manajer yang sesuai dengan segala

pekerjaan setiap organisasi, serta lingkungan kerja.

Tipe kepemimpinan yang menyebabkan ia dipilih sebagai manajer sangat berhubungan

erat dengan rumusan tujuan organisasi, jenis aktivitas yang harus dipimpin, karakteristik

para bawahan, motif usaha, serta kondisi lain yang akan berdampak pada organisasi.

(H.B. Siswanto, 2014:158) Menentukan tipe pribadi seseorang secara terperinci sangatlah

sulit, apalagi menentukan tipe kepemimpinan yang cocok untuk semua pekerjaan di

setiap organisasi.

Seorang manajer memilih tipe kepemimpinan dan menggunakannya di dalam suatu

organisasi sangat ditentukan oleh kecakapan manajer, tujuan organisasi, karakteristik

bawahan, motif usaha, jenis aktivitas, dan segala unsur yang dapat mempengaruhi

organisasi. (H.B. Siswanto, 2014:158) G.R. Terry adalah seorang ahli dan pengembang

ilmu manajemen, mengungkapkan beberapa tipe kepemimpinan dalam sebuah

organisasi sebagai berikut: 1) Kepemimpinan Pribadi 2) Kepemimpinan Nonpribadi 3)

Kepemimpinan Otoriter 4) Kepemimpinan Demokatis 5) Kepemimpinan Paternalistik 6)

Kepemimpinan Menurut Bakat (H.B.

Siswanto, 2014:158) <http://kontak-perkasa-f.com/?p=160> 4. Perjanjian Kerja

(Hubungan Kerja) Undang-undang ketenagakerjaan menyatakan bahwa hubungan kerja

terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan karyawan. Perjanjian kerja

dibuat secara tertulis atau lisan, harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang

undangan yang berlaku. (Presiden RI UU13.2013:50-51) Perjanjian kerja yang dibuat

secara tertulis sekurang kurangnya memuat: · nama, alamat , dan jenis usaha

perusahaan; · nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh; · jabatan atau jenis

pekerjaan; · tempat pekerjaan; · besarnya upah dan cara pembayarannya; · syarat syarat

kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh; · mulai dan

jangka waktu berlakunya perjanjian kerja; · tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat;

dan · tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.

(Presiden RI UU13.2013:54) Setelah dibuatnya perjanjian kerja dan telah disepakati oleh

kedua belah pihak, maka terjadilah hubungan kerja antara karyawan baru dengan

perusahaan dan seluruh karyawan yang terlebih dahulu memasuki perusahaan tersebut.

Hubungan kerja merupakan hubungan yang terjadi antara semua pihak dalam rangka

kerja sama dalam sebuah proses produksi di suatu perusahaan. Hubungan kerja ini

Page 59: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

merupakan bentuk pengakuan kepada karyawan atas sumbangsihnya dalam proses

pencapaian tujuan perusahaan. (Veithzal Rivai, 2005:490-491) Semua karyawan serendah

apapun posisinya dan sekecil apapun tanggung jawabnya, memiliki kontribusi dalam

pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan.

Sering muncul pendapat bahwa hanya pengusaha atau pemilik modal saja yang

memiliki kepentingan atas perusahaan, padahal pengusaha dan karyawan, serta

pemerintah memiliki kepentingan langsung atas keberhasil sebuah perusahaan.

Perusahaan merupakan tempat pengusaha memperoleh penghasilan, kesempatan,

tantang, dan harga diri. Bagi karyawan, perusahan merupakan tempat untuk

memperoleh kesemptan kerja, pengalaman, pendapatan, dan aktualisasi diri.

Sedangkan untuk pemerintah memperoleh manfaat perusahaan untuk sumber pajak

dari pengusaha dan karyawannya, serta penyediaan produk bagi kebutuhan pemerintah.

(Veithzal Rivai, 2005:490-491) 5. Hubungan Industrial Melalui Perundingan Bersama

Perundingan bersama merupakan perundingan yang terjadi antara pimpinan

perusahaan dengan pimpinan serikat karyawan untuk merundingkan dan memutuskan

permasalahan-permasalahan penting yang berhubungan antara tujuan perusahaan dan

keinginan karyawan.

Perundingan ini dilakukan untuk pengintegrasian yang harmonis antara perusahaan dan

karyawan, sehingga konflik terhindari dan terbentuk sinergitas dalam perusahaan.

(Malayu S.P. Hasibuan, 2006:) Undang-undang ketenagakerjaan menyatakan bahwa

serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk

pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,

terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela

serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan

pekerja/buruh dan keluarganya. (Presiden RI UU13.2013:3) Serikat karyawan dibentuk

bertujuan sebagai kekuatan massa karyawan, sehingga jika terjadi perundingan dengan

perusahaan, karyawan memiliki nilai tawar yang sangat kuat. Dimana dari perundingan

ini dapat menghasilkan aspirasi karyawan, dan menyebabkan perbaikan aktivitas di

tempat kerja. (Raymon A.

Noe, 2011:213) Perjuangan utama dari serikat karyawan adalah ekonomi. Di bidang

ekonomi ini, banyak persoalan yang masuk ke dalamnya seperti: kenaikan upah,

pengurangan beban kerja, perbaikan keselamatan dan kesehatan kerja, pengembangan

karir, serta program kesejahteraan karyawan lainnya. (T.

Hani Handoko, 1994:214) Terdapat tiga bentuk serikat karyawan yang lazim digunakan,

yaitu: serikat keahlian, serikat industrialis, dan serikat gabungan. Berikut penjelasan

Page 60: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

masing-masing bentuk serikat karyawan: a. Serikat Keahlian (Craft Unions) Merupakan

serikat karyawan yang beranggotakan para karyawan atau profesional yang memiliki

keterampilan yang sama, contohnya PERADI untuk Perhimpunan Advokat Indonesia,

IDAI untuk Ikatan Dokter Anak Indonesia b.

Serikat Industrialis (Industrial Unions) Merupakan serikat karyawan yang beranggotakan

buruh, karyawan, dan profesional yang bekerja pada perusahaan yang sama. Serikat

karyawan ini beranggotakan pekerja yang berketerampilan umum, maupun pekerja

yang berketerampilan khusus yang biasa disebut profesional, tetapi bekerja pada

perusahaan yang sama. Contohnya PERKASA untuk Persatuan Karyawan Sari Husada c.

Mixed Union (Serikat Gabungan) Merupakan serikat karyawan yang beranggotakan

buruh, karyawan, dan profesional, dari lokasi tertentu tanpa melihat asal usul

perusahaan tempatnya bekerja. Serikat karyawan ini merupakan bentuk gabungan

antara serikat keahlian dengan serikat industrial. Contohnya SBSI untuk Serikat buruh

Seluruh Indonesia (T.

Hani Handoko, 1994:215-216) Izin dan Aktivitas Aktivitas Perlindungan Perlindungan

Serikat Perusahaan Karyawan Pajak Pajak Kesempatan kerja Kerja efektif Perjanjian Kerja

Bersama Gambar 9. Hubungan antara Pemerintah, Perusahaan, dan Serikat Karyawan (T.

Hani Handoko, 1994:214) Hubungan industrial dapat tercipta melalui serikat pekerja

melalui perundingan bersama yang akan menghasilkan perjanjian kerja bersama (PKB).

Hubungan industrial juga dapat dilaksanakan melalui wadah: · Organisasi pengusaha; ·

Lembaga kerja sama bipartit; · Lembaga kerja sama tripartit; · Peraturan perusahaan; ·

Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan; dan · Lembaga penyelesaian

perselisihan hubungan industrial. (Presiden RI UU13.2013:103) BAB 7 Pemeliharaan

Tenaga Kerja A.

Pengertian Pemeliharaan Tenaga Kerja Pemeliharaan tenaga kerja adalah segala upaya

untuk mempertahankan dan meningkatkan mental, fisik, dan sikap karyawan. Sehingga

pemeliharaan dapat peningkatan dedikasi dan loyalitas karyawan demi pencapaian

tujuan perusahaan. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:179) Manajer harus

bersungguh-sungguh memperhatikan program pemeliharaan tenaga kerja.

Pemeliharaan tenaga kerja berimbas pada disiplin, peningkatan kinerja, produktivitas,

dan loyalitas para karyawan, dan akan menurunkan tingkat absensi dan perputaran

karyawan. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:179) Tenaga kerja yang digunakan harusnya

berasal dari sumber yang terbaik, kemudian diberikan kompensasi yang layak sesuai

kontribusi karyawan, selanjutnya memberikan program pengembangan karyawan,

Page 61: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

kemudian mengintegrasikan antara tujuan perusahaan dengan keinginan karyawan.

Sehingga dengan melalui semua proses tahapan di atas maka karyawan sangat

berpotensi untuk berkinerja yang baik pada perusahaan, selanjutnya apa yang

selayaknya perusahaan lakukan? Tahapan selanjutnya adalah pemeliharaan tenaga kerja,

tahapan ini bermanfaat sekali untuk mempertahankan terpeliharanya kinerja,

produktivitas, dan efesiensi. (Ernie T.S.,

2005:206) Fakta mengungkapkan bahwa Google adalah termasuk perusahaan terbaik

sebagai tempat bekerja, dengan memberikan makanan, dokter, kolam renang, dan spa

di tempat kerja secara gratis. Yang menyebabkan perusahaan Google menerima surat

lamaran 1.300 surat perhari. (Jackson. Schuler. Werner. 2010:278) Sebuah penelitian di

Gallup selama 25 tahun dengan mewawancarai 1 juta karyawan menyimpulkan bahwa

harmonisasi karyawan dan pengawas merupakan faktor penentu utama seorang

karyawan loyal dalam suatu pekerjaan. (Jackson. Schuler. Werner. 2010:280) B.

Tujuan Pemeliharaan Tenaga Kerja Manajer harus bersungguh-sungguh memperhatikan

program pemeliharaan karyawan untuk mempertahankan dan meningkatkan mental,

fisik, dan sikap karyawan. Adapun tujuan pemeliharaan tenaga kerja adalah: 1.

Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan

absensi karyawan. 3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan perputaran karyawan. 4.

Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan. 5. Meningkatkan

kesejahteraan karyawan dan keluarganya. 6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan

sikap karyawan. 7. Mengurangi konflik serta menciptakan sesuatu yang harmonis. 8.

Mengefektifkan pengadaan karyawan. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:180) C.

Faktor Penentu Pemeliharaan Tenaga Kerja Pemeliharaan Tenaga Kerja di antara

masing-masing karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Tanggung jawab 2.

Keahlian 3. Kerja otak 4. Kerja fisik 5. Kondisi kerja 6. Peraturan pemerintah 7.

Kemampuan dan kemauan perusahaan. (Veithzal Rivai, 2005:394-395) D. Program

Pemeliharaan Tenaga Kerja Pemeliharaan tenaga kerja memiliki banyak teknik kegiatan

di dalamnya, tetapi secara umum teknik kegiatan tersebut dapat dikelompokkan dalam

dua program kegiatan yaitu: 1. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan 2.

Program Kesejahteraan karyawan. 1.

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) a. Pengertian Program Keselamatan

dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja merujuk pada program

perusahaan kepada karyawan dalam melindungi fisiologis karyawan yang disebabkan

oleh lingkungan kerja yang terjadi selama proses pekerjaan.

Page 62: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Sebuah perusahaan yang mengaplikasikan program keselamatan dan kesehatan kerja

yang efektif, maka akan berakibat menurunnya kecelakaan kerja dan penyakit akut dan

kronik yang menimpa karyawan, akibat dari aktivitas pekerjaan di perusahaan tersebut.

(Veithzal Rivai, 2005:411) Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menghindari kecelakaan kerja dan lebih menjamin vitalitas karyawa.

Program K-3 ini harus dipahamkan kepada seluruh karyawan, sehingga dalam jangka

panjang bisa menjadi kebudayaan kerja di dalam sebuah perusahaan. Membudayakan

K-3 ini amatlah sulit dan membutuhkan waktu yang panjang, biasanya diawali dengan

penyuluhan, kemudian pelatihan, serta hadiah dan hukuman atas pelaksanaan K-3. Jika

terjadi kecelakaan kerja dan karyawan yang sakit-sakitan akan mengakibatkan:absensi

meningkat, peningkatan biaya berobat, dan produktivitas menurun.

Dampak ini sangat merugikan bagi karyawan dan perusahaan, dimana karyawan akan

mengalami cacat, sakit berkepanjangan, pemutusan hubungan kerja, bahkan kematian,

sedangkan bagi perusahaan dapat mengalami kehilangan karyawan potensil, kerugian

usaha, bahkan penutupan usaha. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:188)

<http://makassar.tribunnews.com/2017/04/08/karyawan-pdam-makassar-ikut-pelatihan

-k3-ini-tujuannya> Teori penyebab kecelakaan, mengungkapkan bahwa: · 88%

kecelakaan disebabkan oleh perilaku tidak aman · 10% kecelakaan disebabkan oleh

kondisi yang tidak aman.

· Setiap kecelakaan yang menyebabkan cedera, terdapat banyak kecelakaan serupa yang

tidak menyebabkan cedera. Sesuai teori di atas, bagaimanakah mencegah terjadinya

kecelakaan? 98% kecelakaan dapat dicegah melalui menghilangkan perilaku tidak aman

dan kondisi yang tidak aman.

<https://www.slideshare.net/MumtazAKhanIDipNEBOS/session-1-health-safety-manage

ment-an-overview> (diakses tanggal 31 juli 2018)

<http://www.kpaonline.com/ehs/using-safety-pyramid-encourage-accountability>

(diakses Tgl 31 juli 2018) Keselamatan kerja pada dasarnya merupakan usaha

perlindungan dengan tujuan untuk: · Melindungi tenaga kerja selama melakukan

pekerjaan baik di dalam maupun diluar perusahaan, sehingga tercipta kesejahteraan

hidup, peningkatan kinerja dan produktivitas.

· Melindungi keselamatan orang lain yang berada di lokasi pekerjaan dilaksanakan. ·

Melindungi keselamatan pengguna peralatan kerja dan melindungi aset perusahaan. ·

Melindungi konsumen dalam penggunaan produk perusahaan. · Melindungi lingkungan

hidup. (Mulyadi, 2016:165)

<https://www.slideshare.net/uweschaeruman/kb-4-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k

Page 63: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

3>

<http://belajarelektronika.net/simbol-rambu-rambu-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-

k3/> Kesehatan kerja adalah cabang ilmu kesehatan yang pengaplikasiannya banyak

berhubungan dengan dunia industri, yang bertujuan menghasilkan tenaga kerja yang

sehat, produktif, serta tenaga kerja yang seimbang antara beban kerja, kapasitas kerja,

dan lingkungan kerja.

<https://www.slideshare.net/uweschaeruman/kb-4-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k

3> Tujuan kesehatan kerja adalah untuk: · Mencegah dan memberantas penyakit tenaga

kerja yang kemungkinan disebabkan oleh pekerjaan.

· Mencegah dan memberantas penyakit di lingkungan kerja yang kemungkinan

disebabkan oleh aktivitas pekerjaan. · Mencegah kelelahan dan depresi kerja. ·

Meningkatkan vitalitas kerja guna menunjang produktivitas dan efesiensi kerja.

(Mulyadi, 2016:166) b. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program keselamatan

dan kesehatan kerja memiliki tujuan antara lain: · Melindungi dan menjamin

keselamatan dan kesehatan kerja seluruh tenaga kerja demi peningkatan produktivitas

dan kesejahteraan tenaga kerja.

· Melindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada di lokasi

pekerjaan dilaksanakan. · Melindungi dan menjamin semua alat produksi dan

menggunakannya secara aman dan efesien. · Melindungi dan menjamin semua

konsumen dalam penggunaan produk perusahaan. (Mulyadi, 2016:174) 2. Program

Kesejahteraan Karyawan; a.

Pengertian Kesejahteraan Karyawan Kesejahteraan karyawan menurut undang-undang

adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang bersifat jasmaniah dan

rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara langsung atau

tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang

aman dan sehat. (Presiden RI UU13.2013:4) Undang-undang ketenagakerjaan pasal 100

menyatakan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya,

pengusaha wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan, dilaksanakan dengan

memperhatikan kebutuhan karyawan dan ukuran kemampuan perusahaan. (Presiden RI

UU13.2013:25) Kesejahteraan karyawan sangat besar manfaatnya, yang menyebabkan

manajer merancang dan menetapkan program kesejahteraan bagi karyawan.

Program ini dirancang dan disusun berdasarkan peraturan yang ada, kebutuhan

karyawan, dan kemampuan perusahaan. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:185) Kesejahteraan

karyawan merupakan kompensasi pelengkap, dapat berbentuk materi dan nonmateri

yang diberikan kepada karyawan atas kebijakan perusahaan. (Malayu S.P. Hasibuan,

2006:185) b.

Page 64: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Tujuan Program Kesejahteraan Karyawan Program kesejahteraan karyawan disusun

berdasarkan peraturan pemerintah dengan memperhatikan kemampuan perusahaan

sehingga terciptanya kesejahteraan karyawan yang berujung pada peningkatan

produktivitas perusahaan. (Nurdin) Program kesejahteraan karyawan memiliki beberapa

tujuan antara lain: · Meningkatkan kesetiaan karyawan kepada perusaahaan.

· Memenuhi kebutuhan karyawan dan keluarganya. · Memotivasi disiplin, kinerja, dan

produktivitas karyawan. · Menekan tingkat absensi dan perputaran karyawan. · Membuat

lingkungan serta suasan kerja yang aman dan menyenangkan. · Membantu kelancaran

aktivitas kerja. · Memberikan perlindungan, menjamin kesehatan, dan mensejahterakan

karyawan. · Mengefektifkan pengadaan karyawan.

· Membantu program pemerintah dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia. ·

Mengurangi kecelakaan kerja dan kerusakan alat produksi perusahaan. · Meningkatkan

status sosial bagi karyawan dan keluarganya. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:187) c.

Bentuk-Bentuk Kesejahteraan Karyawan Sejahtera merupakan kondisi terpenuhinya

kebutuhan-kebutuhan dasar dan perasaan aman untuk menikmatinya.

Terdapat begitu banyak bentuk kesejahteraan karyawan, beberapa bentuk di antaranya

dapat dilihat pada tabel di bawah: No. Ekonomi Fasilitas Pelayanan 1 Uang pensiun

Mushalla/ Masjid Puskesmas/dokter 2 Uang makan Kafetaria Jemputan karyawan 3

Uang transpor Olahraga Konsultan psikolog 4 Tunjangan Hari raya Kesenian Bantuan

hukum 5 Bonus/Beasiswa pedidikan Pendidikan Penasihat keuangan 6 Uang duka Cuti

(hamil/sakit) Asurasi/astek 7 Tunjangan Pakaian dinas Koperasi Kredit rumah 8 Uang

pengobatan izin Kredit kendaraan Bentuk kesejahteraan karyawan yang diberikan harus

efektif dalam menciptakan kesejahteraan karyawan dan keluarganya sehingga karyawan

termotivasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Sehingga penentuan bentuk kesejahteraan karyawan harus selektif dan tidak emosional

(Malayu S.P. Hasibuan, 2006:188) BAB 8 PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) A.

Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Meskipun para manajer lini dan para

profesional SDM telah berusaha sebaik mungkin, tetap saja perusahaan akan kehilangan

karyawannya.

Beberapa karyawan akan memasuki usia pensiun, sebagian lain akan keluar dengan suka

rela karena alasan pribadi, dan beberapa lainnya dipaksa keluar karena rasionalisasi,

merger, dan kinerja buruk. (Richard L. Daft, 2006:178) Pemutusan hubungan kerja adalah

pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya

hak dan kewajiban antara karyawan dan pengusaha. (Presiden RI UU13.2013:4) PHK

Page 65: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

merupakan keputusan yang dapat datang dari inisiatif karyawan maupun inisiatif dari

perusahaan.

PHK ini terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti kinerja, kedisiplinan, perekonomian,

perkembangan usaha, dan faktor personal. Permasalahan PHK menuntut departemen

SDM untuk mencari suatu metode yang tepat, sehingga PHK ini tidak berkesan buruk

bagi karyawan maupun bagi perusahaan. (Tb. Sjafri M.

Edisi kedua, 2011:176 ) Pemutusan hubungan kerja dapat dibagi tiga yaitu PHK atas

inisiatif karyawan (pengunduran diri), PHK atas inisiatif perusahaan (pemecatan), dan

PHK karena Peraturan Perundang-undangan. (Nurdin, 2018) B. Uang Pesangon, Uang

Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak Undang-undang ketenagakerjaan

pasal 156 menyatakan bahwa dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha

diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang

penggantian hak yang seharusnya diterima. 1.

Uang Pesangon Perhitungan uang pesangon paling sedikit sebagai berikut : a. Masa

kerja kurang dari 1 tahun, memperoleh 1 bulan upah; b. Masa kerja 1 tahun atau lebih

tapi kurang dari 2 tahun, memperoleh 2 bulan upah; c. Masa kerja 2 tahun atau lebih

tapi kurang dari 3 tahun, memperoleh 3 bulan upah; d.

Masa kerja 3 tahun atau lebih tapi kurang dari 4 tahun, memperoleh 4 bulan upah; e.

Masa kerja 4 tahun atau lebih tapi kurang dari 5 tahun, memperoleh 5 bulan upah; f.

Masa kerja 5 tahun atau lebih tapi kurang dari 6 tahun, memperoleh 6 bulan upah; g.

Masa kerja 6 tahun atau lebih tapi kurang dari 7 tahun, memperoleh 7 bulan upah.

h. Masa kerja 7 tahun atau lebih tapi kurang dari 8 tahun, memperoleh 8 bulan upah; i.

Masa kerja 8 tahun atau lebih, memperoleh 9 bulan upah. 2. Uang Penghargaan Masa

Kerja Perhitungan uang penghargaan masa kerja ditetapkan sebagai berikut : a. Masa

kerja 3 tahun atau lebih tapi kurang dari 6 tahun, memperoleh 2 bulan upah; b.

Masa kerja 6 tahun atau lebih tapi kurang dari 9 tahun, memperoleh 3 bulan upah; c.

Masa kerja 9 tahun atau lebih tapi kurang dari 12 tahun, memperoleh 4 bulan upah; d.

Masa kerja 12 tahun atau lebih tapi kurang dari 15 tahun, memperoleh 5 bulan upah; e.

Masa kerja 15 tahun atau lebih tapi kurang dari 18 tahun, memperoleh 6 bulan upah; f.

Masa kerja 18 tahun atau lebih tapi kurang dari 21 tahun, memperoleh 7 bulan upah; g.

Masa kerja 21 tahun atau lebih tapi kurang dari 24 tahun, memperoleh 8 bulan upah; h.

Masa kerja 24 tahun atau lebih, memperoleh 10 bulan upah. 3.

Page 66: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Uang Penggantian Hak Perhitungan uang penggantian hak yang seharusnya diterima

meliputi : a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur; b. Biaya atau ongkos

pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ketempat dimana pekerja/buruh diterima

bekerja; c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15%

dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi

syarat; d.

Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau

perjanjian kerja bersama. Menurut pasal 157 komponen upah yang digunakan sebagai

dasar perhitungan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti

hak yang seharusnya diterima yang tertunda, terdiri atas : a. Upah pokok; b.

Segala macam bentuk tunjangan yang bersifat tetap yang diberikan kepada

pekerja/buruh dan keluarganya, termasuk harga pembelian dari catu yang diberikan

kepada pekerja/buruh secara cuma-cuma, yang apabila catu harus dibayar

pekerja/buruh dengan subsidi, maka sebagai upah dianggap selisih antara harga

pembelian dengan harga yang harus dibayar oleh pekerja/buruh. C. PHK atas Inisiatif

Karyawan (Pengunduran Diri) 1.

Pengertian Pengunduran Diri Pengunduran diri adalah berakhirnya hubungan kerja yang

berdampak pada berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan pengusaha

dikarenakan inisiatif dari karyawan. (Nurdin, 2018) Wawancara pengunduran diri adalah

metode wawancara yang dilaksanakan untuk mengetahui alasan seorang karyawan yang

berencana meninggalkan perusahaan.

Wawancara ini merupakan metode yang hebat dan hemat untuk mengetahui

faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan karyawan di dalam perusahaan,

sehingga di masa yang akan datang akan mengurangi tingkat perputaran. (Richard L.

Daft, 2006:179) 2. Penyebab Pengunduran Diri Pengunduran diri seorang karyawan

dapat disebabkan oleh karena alasan pribadi seorang karyawan dan karena

ketidakpuasan kerja karyawan di perusahaan tersebut.

Pengunduran diri karyawan dapat juga terjadi karena alasan spesifik seperti: · Pindah

alamat untuk mengurus orang tua · Kesehatan yang memburuk · Melanjutkan

pendidikan · Berwirausaha · Kompensasi perusahaan yang rendah · memperoleh

pekerjaan yang lebih baik · Lingkungan dan suasana kerja yang tidak nyaman ·

Pengembangan karir yang tidak ada · Perlakuan yang tidak adil (Asri laksmi R.,

2013:109) Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap beberapa direktur SDM dan

para eksekutif untuk mengetahui alasan karyawan yang baik, tetapi mengundurkan diri

Page 67: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

dari perusahaan. Penelitian tersebut menemukan beberapa alasan mengapa karyawan

baik mengundurkan diri sebagai berikut: · Kesempatan promosi tidak ada: 47%. · Kurang

pengakuan/penghargaan: 26%. · Ketidakpuasan terhadap manajemen: 15%. ·

Kompensasi yang kurang: 6%. · Kebosanan terhadap tanggung jawab pekerjaan: 6%. (Tb.

Sjafri M. Edisi kedua, 2011:180) 3. Kompensasi atas Pengunduran Diri Pasal 162 (1)

Pekerja/buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, memperoleh uang

penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).

Ayat (2) Bagi pekerja/buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, yang tugas

dan fungsinya tidak mewakili kepentingan pengusaha secara langsung, selain menerima

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) diberikan uang pisah yang

besarnya dan pelaksanaannya diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau

perjanjian kerja bersama. Ayat (3) Pekerja/buruh yang mengundurkan diri sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi syarat : a.

mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari

sebelum tanggal mulai pengunduran diri; b. tidak terikat dalam ikatan dinas; dan c. tetap

melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri. (Presiden RI

UU13.2013:42) Pasal 156 ayat (4) Uang penggantian hak yang seharusnya diterima

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi : a.

cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur; b. biaya atau ongkos pulang untuk

pekerja/buruh dan keluarganya ketempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja; c.

penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari uang

pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat; d.

hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau

perjanjian kerja bersama. (Presiden RI UU13.2013:39) D. PHK atas Inisiatif Perusahaan

(Pemecatan) 1. Pengertian Pemecatan Pemecatan adalah berakhirnya hubungan kerja

yang berdampak pada berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan pengusaha

dikarenakan inisiatif dari perusahaan. (Nurdin, 2018) Pemecatan (discharge) adalah

pemutusan hubungan kerja yang selalu terjadi kisah dramatis yang menimpa karyawan.

Sehingga pemecatan ini, harus melalui pertimbangan yang matang. (Moh. Agus Tulus.,

1994:171) 2. Penyebab Pemecatan Beberapa alasan yang menyebabkan pemecatan

karyawan seperti: · Karyawan tidak sanggup melaksanakan pekerjaannya. · Karyawan

kurang disiplin. · Karyawan melanggar peraturan-peraturan yang berlaku. · Karyawan

tidak sanggup bekerja sama atau berkonflik dengan teman sekerja.

Page 68: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

· Karyawan berkelakuan amoral dalam perusahaan. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:210)

Undang-undang ketenagakarjaan pasal 153 melarang pengusaha melakukan pemecatan

tenaga kerja dikarenakan alasan sebagai berikut: a. Pekerja berhalangan masuk kerja

karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas)

bulan secara terus-menerus; b.

Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena memenuhi kewajiban terhadap

negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c.

Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya; d. Pekerja menikah; e.

Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayinya; f.

Pekerja mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan dengan pekerja lainnya

di dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan

perusahan, atau perjanjian kerja bersama; g.

Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja

melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas

kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja,

peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama; h. Pekerja yang mengadukan

pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan

tindak pidana kejahatan; i.

Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis

kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan; j. Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit

akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat

keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan. 3.

Kompensasi atas Pemecatan (Presiden RI UU13.2013:38) Jika terjadi pemutusan

hubungan kerja, menurut undang-undang ketenagakarjaan pasal 156 bahwa pengusaha

wajib membayarkan uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang

penggantian hak kepada karyawan. (Presiden RI UU13.2013:39) Jumlah kompensasi

yang diperoleh berdasarkan masa kerja karyawan dan komponen upah pesangon, yang

telah di bahas pada pokok pembahasan skema uang pesangon, uang penghargaan

masa kerja, dan uang penggantian hak kepada karyawan di halaman sebelumnya. E.

PHK karena Peraturan Perundang-undangan 1.

Pekerja Melakukan Kesalahan Berat Berdasarkan undang-undang ketenagakarjaan pasal

158, membolehkan pengusaha memutuskan hubungan kerja kapada karyawan

disebabkan melakukan kesalahan berat, dengan kategori kesalahan: a. Melakukan

penipuan, pencurian; b. Memberikan keterangan palsu sehingga merugikan perusahaan;

c. Mabuk, meminum minuman keras di lingkungan kerja; d. Melakukan perbuatan

asusila atau perjudian di lingkungan kerja; e.

Page 69: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Menganiaya, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha; f. Membujuk

melakukan perbuatan yang bertentangan perundang-undangan; g. Ceroboh atau

sengaja merusak barang milik perusahaan; h. Ceroboh atau sengaja membiarkan teman

sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja; i. Membongkar atau

membocorkan rahasia perusahaan; j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan

perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

(Presiden RI UU13.2013:39-40) Karyawan yang diputus hubungan kerjanya karena alasan

karyawan melakukan kesalahan berat, karyawan hanya memperoleh uang penggantian

hak yang telah di bahas pada pokok pembahasan skema uang penggantian hak kepada

karyawan di halaman sebelumnya. (Presiden RI UU13.2013:40) 2. Perubahan status

perusahaan.

Berdasarkan undang-undang ketenagakarjaan pasal 163, membolehkan pengusaha

memutuskan hubungan kerja kepada karyawan jika terjadi perubahan status,

penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan karyawan tidak

bersedia melanjutkan hubungan kerja, maka karyawan berhak atas uang pesangon,

uang perhargaan masa kerja, dan uang penggantian hak. 3.

Perusahaan tutup Berdasarkan undang-undang ketenagakarjaan pasal 164,

membolehkan pengusaha memutuskan hubungan kerja kepada karyawan karena

perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan mengalami kerugian secara terus

menerus selama 2 (dua) tahun, atau keadaan memaksa (force majeur), dengan

ketentuan karyawan berhak atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan

uang penggantian hak. 4.

Perusahaan pailit Berdasarkan undang-undang ketenagakarjaan pasal 165,

membolehkan pengusaha memutuskan hubungan kerja kepada karyawan karena

perusahaan pailit, dengan ketentuan pekerja berhak atas uang pesangon, uang

penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak. 5. Pekerja meninggal dunia

Berdasarkan undang-undang ketenagakarjaan pasal 166, membolehkan pengusaha

memutuskan hubungan kerja kepada karyawan karena karyawan meninggal dunia,

kepada ahli warisnya diberikan sejumlah uang yang besar perhitungannya sama dengan

perhitungan uang pesangon 2 kali, uang penghargaan masa kerja, dan uang

penggantian hak. 6.

Pekerja memasuki usia pensiun Berdasarkan undang-undang ketenagakarjaan pasal 167,

membolehkan pengusaha memutuskan hubungan kerja kepada karyawan karena

memasuki usia pensiun dan apabila pengusaha telah mengikutkan karyawan pada

Page 70: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

program pensiun yang iurannya dibayar penuh oleh pengusaha, maka karyawan tidak

berhak mendapatkan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan tetap berhak

atas uang penggantian hak. 7.

Pekerja mangkir 5 hari berturut-turut tanpa keterangan Berdasarkan undang-undang

ketenagakarjaan pasal 168, membolehkan pengusaha memutuskan hubungan kerja

kepada karyawan karena karyawan yang mangkir selama 5 hari kerja atau lebih

berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah

dan telah dipanggil oleh pengusaha 2 kali secara patut dan tertulis dapat diputus

hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri. 8.

Pekerja sakit berkepanjangan Berdasarkan undang-undang ketenagakarjaan pasal 172,

membolehkan pengusaha memutuskan hubungan kerja kepada karyawan karena

karyawan yang mengalami sakit berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakaan

kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 bulan dapat

mengajukan pemutusan hubungan kerja dan diberikan uang pesangon 2 kali, uang

penghargaan masa kerja 2 kali, dan uang pengganti hak. (Asri laksmi R., 2013:) (Ernie

T.S.,

2005:) (H.B. Siswanto, 2014:) (Ishak Arep, Hendri Tanjung., 2002:) (Jackson. Schuler.

Werner. 2010:) (Jaenuddin Akhmad, 2008:) (Mahadin Shaleh, 2018:) (Malayu S.P.

Hasibuan, 2006:) (Moh. Agus Tulus., 1994:) (Mulyadi, 2016:) (Presiden RI UU13.2013:)

(Raymon A. Noe, 2011:) (Richard L. Daft, 2006:) (T. Hani Handoko, 1994:) (Tb. Sjafri M.,

2004:) (Tb. Sjafri M. Edisi kedua, 2014:) (Veithzal Rivai, 2005:) (Yohnnes Yahya, 2006:) Asri

Laksmi Riani. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini.

Penerbit Graha Ilmu, Ruko Jambusari no. 74, Yogyakarta. Ernie Tisnawati Sule, dan

Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen. Penerbit Prenada Media, Jl.

Kedondong 1 No. 26, Rawamangun, Jakarta. H. B. Siswanto. 2014. Pengantar

Manajemen. Penerbit PT Bumi Aksara, Jl Sawo Raya No. 18, Jakarta. H. Malayu S.P.

Hasibuan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Ishak Arep, dan Hendri Tanjung. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta. Jaenuddin Akhmad, dan Wahyono. 2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2. Penerbit Lentera Ilmu Cendekia, Gedung

Sentra Kramat, Jl. Kramat Raya 7/9, Jakarta. Mahadin Shaleh, 2018. Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Pegawai. Penerbit Aksara Timur, Jl. Malengkeri Kompleks TVRI Blok A

No.9 Makassar Sulawesi Selatan, Makassar. Moh. Agus Tulus; Th.

Saulina Lumban Gaol; Jou Sewa Adrianus; Siti Utami; D. Koeshartono; Uli Urbanus

Page 71: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Bubun; Sanerya Hendrawan; dan Bernadetta Irmawati. 1994. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Buku Panduan Mahasiswa. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jl. Palmerah

Selatan 24-26, Jakarta. Mulyadi. 2016. Manajemen Sumber Daya Manuusia (MSDM).

Penerbit In Media, Vila Nusa Indah Blok KD 4 No. 1, Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor.

Raymond A. Noe; John R.

Hollenbeck; Barry Gerhart; dan Patrick M. Wright. 2011. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Mencapai Keunggulan Bersaing, Edisi 6, Buku 2. Penerbit Salemba Empat, Jl.

Raya Lenteng No. 101, Jagakarsa, Jakarta. Richard L. Daft. 2006. Manajemen, Edisi 6,

Buku 2. Penerbit Salemba Empat, Wijaya Grand Center Blok D-7, Jl. Wijaya 2, Jakarta.

Susan E. Jackson; Randall S. Schuler; dan Steve Werner. 2010. Pengelolaan Sumber Daya

Manusia, Edisi 10, Buku 1. Penerbit Salemba Empat, Jl.

Raya Lenteng No. 101, Jagakarsa, Jakarta. T. Hani Handoko. 1994. Manajemen Personalia

dan Sumber Daya. Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Tb. Sjafri Mangkuprawira.

2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strtegik. Penerbit Ghalia Indonesia, Jl. Ayub No

11 Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Tb. Sjafri Mangkuprawira. 2014. Manajemen Sumber

Daya Manusia Strtegik Edisi Kedua. Penerbit Ghalia Indonesia, Jl. Rancamaya Km. 1 no

47, Warung Nangka, Ciawi- Bogor.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003, Tentang Ketenagakerjaan.

Veithzal Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke

Praktik. Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. Yohannes Yahya. 2006. Pengantar

Manajemen. Penerbit Graha Ilmu, Candi Gebang Permai Blok R/6, Yogyakarta.

http://www.kpaonline.com/ehs/using-safety-pyramid-encourage-accountability (diakses

Tgl 31 juli 2018)

https://www.slideshare.net/MumtazAKhanIDipNEBOS/session-1-health-safety-managem

ent-an-overview (diakses tanggal 31 juli 2018)

INTERNET SOURCES:

-------------------------------------------------------------------------------------------

<1% - https://student.uigm.ac.id/assets/file/Materi/BAB_12._Dasar-Daasar_Logika_.pdf

<1% -

https://www.scribd.com/document/339048757/Makalah-Manajemen-Sumber-Daya-Ma

nusia

<1% -

http://blognyararatatanana.blogspot.com/2012/11/manajemen-sumber-daya-manusia.h

tml

<1% -

https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/25/seleksi-sdm-definisi-tujuan-metode-proses

Page 72: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

-kendala-dan-faktor-yang-dipertimbangkan-dalam-proses-seleksi/

<1% - http://bimtekinstansi.blogspot.com/

<1% -

https://www.scribd.com/doc/286114447/Tinjauan-Pustaka-Teori-Perencanaan-Wilayah

<1% - http://eprints.uny.ac.id/16338/1/FebriFurqonArtadi_10408141043.pdf

<1% -

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/130458-T%2027207-Tinjauan%20terhadap-Tinjauan%2

0literatur.pdf

<1% -

http://www.academia.edu/10723852/PENINGKATAN_KUALITAS_SUMBER_DAYA_MANUS

IA_SDM_DALAM_SUATU_ORGANISASI_MELALUI_FUNGSI-FUNGSI_MANAJEMEN_SUMBE

R_DAYA_MANUSIA_MSDM_

<1% -

http://tjungteckmahasiswaunpri.blogspot.com/2015/04/tugas-psikologi-manajemen-sd

m-makala.html

<1% -

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1165/BAB%20I%20sKriPsi.do

cx?sequence=1

<1% -

http://theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com/2016/01/pengembangan-sdm.htm

l

<1% - http://feuniska.blogspot.com/2010/11/manajemen-sdm.html

<1% -

http://sireinaitsuga.blogspot.com/2013/11/pengertian-peran-fungsi-serta-ruang.html

<1% -

https://www.ekomarwanto.com/2011/10/ringkasan-manajemen-sumber-daya-manusia.

html

<1% - http://www.academia.edu/5455584/STRATEGI_MSDM

<1% - https://kel3kolegah.wordpress.com/2014/04/28/kerja-sama-dengan-kolega/

<1% - http://aniatih.blogspot.com/2015/03/makalah-tim.html

<1% -

http://sastyadwiryantama.blogspot.com/2014/03/analisa-produktivitas-dan-kinerja.html

<1% -

http://admisibisnis.blogspot.com/2013/07/peranan-bimbingan-dan-konseling-dalam.ht

ml

<1% - http://khoirulanis.blogspot.com/2016/

<1% -

http://rakabudiarsana.blogspot.com/2015/03/pengelolaan-sumber-daya-manusia-dala

m.html

<1% -

Page 73: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

https://dewirosdyana.wordpress.com/2013/12/28/pendahuluan-dan-ruang-lingkup-man

ajemen-sumber-daya-manusia/

<1% -

http://google-sofyaneffendi.blogspot.com/p/pelatihan-dan-pengembangan-sumber-da

ya.html

<1% -

https://martinyunianto.wordpress.com/manajemen-sumber-daya-manusia-dan-perkem

bangan-global/

<1% -

http://negerisiapa.blogspot.com/2016/12/integrasi-manajemen-sumber-daya-manusia.h

tml

<1% -

http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html

<1% -

http://www.manajemensdm.net/mengenal-jenis-jenis-phk-pemutusan-hubungan-kerja/

<1% -

http://lexitaklal.blogspot.com/2011/05/bab-ii-manajemen-sumber-daya-manusia.html

<1% -

https://teguhtdodo.wordpress.com/2014/08/02/41-macam-model-metode-pembelajara

n-efektif/

<1% - https://anannur.wordpress.com/category/pendidikan/page/3/

<1% -

http://latifahfh.blogspot.com/2014/10/tugas-pertemuan-ke-2-manajemen-sumber.html

<1% - http://produktivitas.blogspot.com/2012/06/total-faktor-produktivitas.html

<1% -

https://fuzinoviyanti.wordpress.com/2013/10/28/manajemen-produksi-dalam-bisnis/

<1% - https://www.scribd.com/doc/195391288/tugas-manajemen-sdm

<1% -

https://anggiramadhan86.wordpress.com/tugas-sistem-informasi/sistem-informasi-berb

asis-komputer/

<1% -

https://simple-tutors.blogspot.com/2017/07/materi-32-42-simkomdig-pengertian-peta.

html

<1% -

https://www.scribd.com/document/56429620/TESIS-Kebijakan-Formulasi-Pertanggungja

waban-Tindak-Pidana-Korporasi

<1% -

http://tholibpoenya.blogspot.com/2014/12/menangani-konflik-perusahaan-pemutusan.

html

<1% - http://dadangdjoko.blogspot.com/2014/05/pendekatan-manajemen-sdm.html

Page 74: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - http://opans.blogspot.com/2009/12/metode-pendekatan-msdm.html

<1% - http://suryadi-koperasi.blogspot.com/

<1% -

https://www.scribd.com/document/341822182/Jelaskan-Rerangka-Konseptual-Concept

ual-Framework-Menurut-Saudara-Dan-Sebutkan-Pula-Publikasi-Apa-Saja-Yang-Termas

uk-Rerangka-Konseptual-Tersebut

<1% - https://derrymayendra.blogspot.com/2013/04/pendekatan-sistem.html

<1% - http://tkampus.blogspot.com/2012/03/organisasi-sosial.html

<1% -

https://muhammadsultonikomunikasiinternalrabu.wordpress.com/2014/04/14/sekilas-ko

munikasi-internal/

<1% -

http://wrihatnolo.blogspot.com/2008/10/berpikir-sistem-dengan-pendekatan.html

<1% -

https://www.scribd.com/document/83274360/Manajemen-Koperasi-Jadi-Repaired

<1% - https://www.scribd.com/doc/24877526/Pengorganisasian-Dan-Organisasi

<1% - http://www.viarohidinthea.com/2014/10/pengetahuan-sepeda-motor.html

<1% -

http://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-dan-gaya-kepemimpinan-kepala.

html

<1% - http://keuanganlsm.com/sistem-pengendalian-intern-spi/

<1% -

https://www.kompasiana.com/serlywulan/563f0feb739373dc1ee6e230/pentingnya-siste

m-informasi-akuntansi-bagi-perusahaan

<1% -

http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-kebudayaanmanusia-da

n.html

<1% - https://www.scribd.com/doc/296079575/Manajemen-SDM-Dalam-Perusahaan

<1% - https://aisgyfterdotcom.wordpress.com/2012/04/27/manajemen-sdm-lanjutan-8/

<1% - http://ahsanputriutami.blogspot.com/

<1% - http://blog-kumpulan-makalah.blogspot.com/2017/09/

<1% -

https://penyediatenagakerjaoperatorproduksi.wordpress.com/2016/01/20/peraturan-ou

tsourcing-tenaga-kerja-borongan/

<1% - https://lawmetha.wordpress.com/2011/12/26/kelapasawit/

<1% -

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/perjanjian-kerja-bersama-basis-data/perjanjian

-kerja-bersama-antara-pt-sg-wicus-indonesia-dengan-sp-tsi-spsi-pt-sg-wicus-indonesia

<1% -

https://www.scribd.com/document/244683023/Makalah-Tentang-Perencanaan-Sdm

Page 75: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - https://www.scribd.com/doc/284450371/Makalah-Perencanaan-Sdm-1

<1% -

http://jurnal-sdm-olif.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html

<1% -

http://kesyautepabiaransmk.blogspot.com/2013/03/perkembangn-teknologi-dan-penga

ruh-pada.html

<1% -

http://cumakamiyangbisabeginii.blogspot.com/2013/01/makalah-sikap-terhadap-penga

ruh-dan.html

<1% - http://t4eeenty.blogspot.com/2010/

<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Pemetaan_digital

<1% - http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/tantangan-manajemen-sdm.html

<1% - http://saefullohlipana.blogspot.com/2011/

<1% - http://keuanganlsm.com/penyusutan-depresiasi-aktiva-tetap/

<1% - http://www.herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2014/11/PPSDM-kel-6.pdf

<1% -

http://elkanagoro.blogspot.com/2012/11/makalah-peranan-perecanaan-pembangunan.

html

<1% -

http://gieonedhana.blogspot.com/2011/03/ktsp-dan-pembelajaran-bahasa-indonesia.ht

ml

<1% -

http://msdmperusahaan.blogspot.com/2010/08/perencanaan-dan-pengembangan-sdm.

html

<1% - https://tepenr06.wordpress.com/2012/02/09/rekrutmen-tenaga-kerja/

<1% - http://www.academia.edu/20076055/MAKALAH_PERENCANAAN_SDM_1

<1% -

http://luthfibudiono.blogspot.com/2012/03/makalah-tentang-perencanaan-sdm.html

<1% - http://rikietrianto.blogspot.com/

<1% -

https://romarisky96blog.wordpress.com/2016/01/06/makalah-manajemen-sumber-daya

-manusia-strategi/

<1% - http://nichonotes.blogspot.com/2018/02/fungsi-perencanaan.html

<1% -

http://elyasonlineshop.blogspot.com/2012/02/makalah-pemeliharaan-tenaga-kerja-msd

m.html

<1% - http://www.academia.edu/6879715/MAKALAH_TENTANG_PERENCANAAN_SDM

<1% -

http://www.manajemenenergi.org/2013/04/menerapkan-strategi-isu-isu-manajemen.ht

ml

Page 76: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - http://daftartugas.blogspot.com/2009/02/pengantar-bisnis.html

<1% - http://siswoyo-unj.blogspot.com/2012/11/analisis-kebutuhan-dan-disain.html

<1% -

https://mantanburuh.files.wordpress.com/2011/01/permen_17_2010_perencanaan-tenag

akerja-mikro.pdf

<1% - http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-manajemen-fungsi-prinsip.html

<1% - http://www.academia.edu/8903534/Manajemen_Sumber_Daya_Manusia

<1% - http://azhariihsan13.blogspot.com/feeds/posts/default

<1% - http://manajemenproduksi.com/apa-itu-5s-dan-cara-penerapan-metode-5s/

<1% - http://kesehatanlingkungan-indonesia.blogspot.com/

<1% - http://yathimaryathie.blogspot.com/2017/01/makalah-pengadaan-sdm.html

<1% -

http://taliabupomai.blogspot.com/2011/01/rekruitmen-tenaga-kerja-oleh-hayatuddin.ht

ml

<1% -

https://wulandari101.wordpress.com/2017/03/21/pentingnya-tahapan-seleksi-dalam-pr

oses-rekrutmen-pada-perusahaan/

<1% - https://www.scribd.com/document/381197757/BAB-1-3-doc

<1% -

https://www.scribd.com/document/331669188/4-BAB-I-Adi-Puspita-Hermawan-pdf

<1% -

https://www.scribd.com/doc/37621000/HUBUNGAN-PROSES-REKRUTMEN-DAN-SELEKS

I-DENGAN-KINERJA-PENGAJAR-FREELANCE

<1% - http://agussalimnolsembilan.blogspot.com/2012/

<1% - http://ridho-mnj.blogspot.com/2013/12/rekrutmen.html

<1% -

http://ferdiansyahfahri.blogspot.com/2016/11/rekrutmen-internal-dan-eksternal.html

<1% - https://www.scribd.com/document/363002075/Rekrutmen-Dan-Seleksi

<1% -

http://contohaku1.blogspot.com/2014/03/skripsi-manajemen-pengaruh-pengembanga

n_26.html

<1% -

https://www.slideshare.net/putriLaila/makalah-msdm-rekruitmen-dan-seleksi-karyawan

<1% - http://rekruitmen.blogspot.com/2016/04/makalah-rekruitmen-sdm_14.html

<1% - http://juliusruntu.blogspot.com/2014/02/indikator-loyalitas-karyawan-bahan.html

<1% -

http://eldi-rosa.blogspot.com/2012/01/manajemen-mutu-tentang-perekrutan.html

<1% - http://f4nzev00.blogspot.com/2011/10/manajemen-sdm.html

<1% -

http://www.academia.edu/31647628/PENGARUH_BUDAYA_ORGANISASI_DAN_KEPRIBA

Page 77: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

DIAN_TERHADAP_KINERJA_KARYAWAN_MELALUI_KOMITMEN_SEBAGAI_MEDIASI

<1% - http://nusyirwanharahap.com/

<1% - https://business.tutsplus.com/id/categories/productivity.atom

<1% -

http://bambangkharisma94.blogspot.com/2015/07/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k

3.html

<1% - https://womeneurs.wordpress.com/2013/11/03/fashion-style/

<1% - http://sopkeperawatan.blogspot.com/2014/05/

<1% -

http://www.academia.edu/15437664/Perekrutan_dan_Penyeleksian_studi_kasus_Emirates

_Group_

<1% - https://www.scribd.com/document/138818162/Manajemen-SDM

<1% - https://www.scribd.com/document/375312410/Document

<1% - http://www.konsultanpsikologijakarta.com/prosedur-rekrutmen-dan-seleksi-sdm/

<1% -

https://andriharis12.wordpress.com/2016/04/26/efektifitas-kinerja-penilaian-kinerja-dan

-evaluasi-kinerja/

<1% - http://al-bantany-112.blogspot.com/2012/06/upaya-reinvention-badan-biro.html

<1% - https://www.scribd.com/document/274027726/Laporan-Rekrutmen-Perawat-RS

<1% - https://www.scribd.com/doc/250932190/rekrutmen

<1% - https://irsanwahab.wordpress.com/page/2/

<1% -

http://fellofello.blogspot.com/2015/03/astra-international-dan-kajian-terhadap.html

<1% - https://www.scribd.com/document/360486399/ORIENTASI-KARYAWAN

<1% - http://dianvamps.blogspot.com/

<1% -

http://ekonomimanajemenakuntansi.blogspot.com/2012/04/manajemen-sumber-daya-

manusia-ekonomi.html

<1% -

http://tabungartikel.blogspot.com/2014/08/penempatan-orientasi-dan-induksi.html

<1% - http://jamaluddindgabu.blogspot.co.id/2012/12/manajemen-sdm.html

<1% -

http://amynaaby.blogspot.com/2013/10/definisi-csr-manfaat-dan-keuntungannya.html

<1% - http://diant-diant.blogspot.com/2010/11/etika-pimpinan-kepada-karyawan.html

<1% - http://ayumeft.blogspot.com/2013/11/hak-dan-kewajiban-karyawan-dan.html

<1% -

http://lutfannisa.blogspot.com/2012/09/hubungan-antara-karyawan-dan-perusahaan.ht

ml

<1% -

http://apriliawahyu123.blogspot.com/2016/05/mengelola-sumber-daya-manusia-dan.ht

Page 78: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

ml

<1% -

http://www.organisasi.org/1970/01/manajemen-sekretaris-pengertian-tugas-fungsi-per

an-syarat-tata-kerja-dll.html

<1% - http://www.academia.edu/29723379/MSDM_-_PENEMPATAN_DAN_ORIENTASI

<1% -

https://idtesis.com/tesis-administrasi-negara-penyaluran-tenaga-kerja-dinas-tenaga-ker

ja/

<1% - http://idrusonly.blogspot.com/2014/05/uu-no-13-tahun-2013-tentang.html

<1% - http://adtyadjavanet.blogspot.com/2013/11/orientasi-karyawan.html

<1% -

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/45-artikel/listrik-elektronika?sa=

X&start=60

<1% -

https://todung.wordpress.com/2008/03/17/rancangan-peraturan-kepegawaian-hkbp/

<1% -

http://bloka9.blogspot.com/2012/09/pemberdayaan-karyawan-sebuah-strategi.html

<1% -

http://theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com/2015/12/pengembangan-sdm.htm

l

<1% - http://jamaluddindgabu.blogspot.com/2012/12/manajemen-sdm.html

<1% - https://issuu.com/iwansetiawan0/docs/sm-01-2014_webx

<1% -

http://ondyx.blogspot.com/2014/02/komunikasi-organisasi-dan-pengaruhnya.html

<1% -

http://pakarkinerja.com/bagaimana-cara-menyusun-sistem-penggajian-dan-salary-grad

e/

<1% - https://issuu.com/anakku/docs/anakku_12-des-2012

<1% - http://mysita92.blogspot.com/2013/11/akuntansi-manajemen.html

<1% -

http://docplayer.info/35422895-Konflik-peran-pekerjaan-dan-keluarga-pada-pasangan-

berkarir-ganda.html

<1% - https://danielpinem.wordpress.com/pemikiran-indonesia-mei-2007-2/

<1% - http://www.academia.edu/14763502/Makalah_seminar_SDM

<1% - http://hadiptd.blogspot.com/2011/03/perilaku-organisasi-kekuasaan-dan.html

<1% -

https://www.undercover.co.id/88-ciri-khas-milyader-yang-tidak-dipunyai-orang-biasa/

<1% - http://chandrabayuu.blogspot.com/2014/03/promosi-jabatan.html

<1% - http://sdm-teori.blogspot.com/

<1% - http://aniatih.blogspot.com/2012/10/pelatihan-dan-pengembangan-sdm.html

Page 79: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - http://debydeboy.blogspot.com/2013/11/sdm-dan-organisasi.html

<1% -

http://makalahpsikologi.blogspot.com/2010/07/efektivitas-pelatihan-effective.html

<1% - https://www.scribd.com/document/363534952/03-F-KEDOKTERAN-pdf

<1% -

http://danang-leo-handoko.blogspot.com/2012/01/employee-development-pengemba

ngan.html

<1% -

https://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/

<1% - https://tiarawahyurahmawati.wordpress.com/2013/01/

<1% - https://www.slideshare.net/sitiviviafipah/tugas-makalah-management-strategi

<1% -

http://thesteppingforward.blogspot.com/2012/11/sistem-informasi-manajemen.html

<1% - http://sweet-dre4m.blogspot.com/2013/06/praktek-kerja-lapangku.html

<1% - http://daraainy.blogspot.com/2012/09/teknik-teknik-metode-pelatihan-dan.html

<1% -

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4234/Bab%202.p

df?sequence=3

<1% - http://www.academia.edu/4504605/SUPERVISI_PENDIDIKAN

<1% -

http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/2014/04/kisi-kisi-uts-14-manajemen-smberdaya-ma

nusia/comment-page-1/

<1% - https://naufalalfatih.wordpress.com/2012/10/10/tinjauan-tentang-perekrutan/

<1% -

http://custompart.blogspot.com/2013/01/3-teknik-pemasangan-monoshock-pada.html

<1% - https://www.scribd.com/document/213484577/Simulasi

<1% -

http://sim-septialutfi-11130152-rayon.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-manaje

men-dalam-dss.html

<1% -

https://www.scribd.com/doc/220510733/Pelatihan-Dan-Pengembangan-Sdm-Tugas-ppt

x-Autosaved

<1% -

https://www.researchgate.net/publication/265096910_PELATIHAN_KETRAMPILAN_SOSIA

L_UNTUK_TERAPI_KESULITAN_BERGAUL

<1% - http://12012ras.blogspot.com/2013/07/persepsi-dan-sensasi.html

<1% - http://rupailmu.blogspot.com/2016/06/makalah-msdm-perencanaan-dan.html

<1% - https://www.scribd.com/doc/80331380/manajemen-karir-1

<1% -

http://ppnisardjito.blogspot.com/2013/01/trend-perkembangan-keperawatan-di.html

Page 80: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - http://www.academia.edu/5443600/Kinerja_karyawan

<1% -

https://rismasibarani.wordpress.com/2014/03/09/implementasi-budaya-organisasi-di-s

mk-negeri-2-jayapura/

<1% -

http://menzour.blogspot.com/2016/11/makalah-perencanaan-dan-pelaksanaan.html

<1% - http://bpi-uinsuskariau3.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated

<1% -

https://sababjalal.wordpress.com/2012/10/18/makalah-peranan-pendidikan-dan-pelatih

an-dalam-pengembangan-sdm-aparatur/

<1% - http://ayuseptiyamin.blogspot.com/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo_31.html

<1% -

https://dedibrave09.wordpress.com/opini/strategi-peningkatan-sdm-dalam-meningkatk

an-kinerja-aparatur/

<1% -

http://andri-widiyonomp2007.blogspot.com/2009/04/manajemen-pegawai-negeri-sipil-

pns.html

<1% -

https://saydasyarifa.wordpress.com/2013/01/05/perencanaan-dan-pengembangan-karie

r/

<1% -

http://aniromaningsih.blogspot.com/2017/01/makalah-kepuasaan-dan-disiplin-kerja.ht

ml

<1% -

http://masimamgun.blogspot.com/2010/04/pendidikan-dan-pelatihan-sumber-daya.ht

ml

<1% -

http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2014/03/audit-manajemen-sumberdaya-manu

sia.html

<1% - https://www.scribd.com/document/96655715/PENGEMBANGAN-KARIR

<1% - http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123263&val=5545

<1% - http://www.academia.edu/18485441/manajemen_kinerja

<1% -

https://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/05/18/perencanaan-dan-pengembangan-ka

rier/

<1% - http://aa-lawoffice.com/

<1% - http://msdmperusahaan.blogspot.com/2011/08/

<1% - http://edohwulandari14.blogspot.com/

<1% - http://www.akkarya.com/

<1% - http://sriapriyantihusain.blogspot.com/2014/10/bab-1-sifat-kecurangan.html

Page 81: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% -

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/603/jbptunikompp-gdl-chandraram-30136-9-unikom

_c-i.pdf

<1% - http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/penilaian-kinerja-karyawan.html

<1% -

https://muhamadyusron.wordpress.com/2011/02/04/makalah-perilaku-manager-dalam-

pengambilan-keputusan/

<1% - https://jofipasi.wordpress.com/2010/02/12/belajar-dan-pembelajaran/

<1% -

https://www.scribd.com/document/359659805/Jbptunpaspp-Gdl-Hikmatanug-2606-2-B

abii

<1% - http://fathnida.blogspot.com/2013/01/pengembangan-karir.html

<1% - http://adias-aleale.blogspot.com/2011/01/kemampuan-organisasi.html

<1% - http://izudinjosep.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

<1% -

http://bangsabelajar.blogspot.com/2017/02/landasan-teori-kinerja-karyawan.html

<1% -

http://teori-administrasiku.blogspot.com/2012/05/pengawasan-dan-pelaporan-administ

rasi.html

<1% - http://ariefdotcom.blogspot.com/2012/06/efektifitas-organisasi.html

<1% -

https://ernisusiyawati.wordpress.com/2013/06/01/manajemen-tenaga-pendidik-dan-ke

pendidikan/

<1% - https://stieekuitas.wordpress.com/2013/06/10/kumpulan-teori-kinerja-bag-2/

<1% -

http://ekonomiakuntansiid.blogspot.com/2016/08/penilaian-prestasi-kerja-dan-kepuasa

n.html

<1% -

http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/metode-metode-penilaia

n-prestasi-kerja.html

<1% -

https://www.scribd.com/doc/102107239/Pengukuran-Kinerja-Perusahaan-Dengan-Pend

ekatan-Balance-Scorecard-Pada-Perspektif-Pembelajaran-Dan-Pertumbuhan

<1% -

http://riza46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/12/23/faktor-kesuksesan-dan-kegagalan-si

stem-informasi/

<1% - http://wwwanditonra.blogspot.com/2012/01/analisis-kinerja-perawat_04.html

<1% - https://iamfadhli.wordpress.com/2013/01/09/39-pengertian-pengawasan/

<1% - http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-kinerja-definisi-teori.html

<1% - http://digilib.unila.ac.id/21099/17/BAB%20II.pdf

Page 82: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - http://indraztugaskuliah.blogspot.com/2016/02/bab-i-pendahuluan-a.html

<1% -

http://heksi-rian.blogspot.com/2012/01/makalah-manjemen-pengambilan-keputusan.ht

ml

<1% - http://melbenu.blogspot.com/2012/07/laporan-akhir-kuliah-hukum-dan.html#!

<1% -

https://id.123dok.com/document/nzwr307y-tinjauan-atas-prosedur-pengajuan-dan-pert

anggung-jawaban-panjar-kerja-pada-keuangan-pt-radio-karang-tumaritis.html

<1% -

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4097/SKRIPSI%20LENGKAP%

20FEB-MANAJEMEN-%20SORAYA%20AYUNINGSIH.docx?sequence=1

<1% - https://www.scribd.com/doc/7706684/Warta-Bea-Cukai-Edisi-391

<1% - http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/05/sikap-dan-kepuasan-kerja.html

<1% - http://murhadinews.blogspot.com/2011/04/quis-teknik-supervisi.html

<1% - http://sopevaluasikinerja99.blogspot.com/

<1% -

https://belajarilmuadministrasinegara.wordpress.com/2015/05/30/prilaku-organisasi/

<1% -

https://www.scribd.com/document/107018427/Pengaruh-Pelatihan-Dan-Motivasi-Kerja-

Terhadap-Kinerja-Karyawan-Pt-Perkebunan-Nusantara-IV-Persero-Medan

<1% - http://bem.fmipa.ugm.ac.id/jaringan/media-informasi/

<1% -

http://artikelguide.blogspot.com/2012/12/penilaian-prestasi-kerja-dan-manajemen.html

<1% -

http://solikhaton.blogspot.com/2014/06/makalah-pengembangan-program-pelatihan.ht

ml

<1% - https://www.facebook.com/ekis.stain.wtp/posts/602792433065164

<1% -

http://degk-dmbio.blogspot.com/2012/04/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan.html

<1% - http://darmawatimks.blogspot.com/2012/01/prestasi-kerja.html

<1% - https://www.scribd.com/doc/310930188/Tantangan-Penilaian-Kinerja

<1% -

https://www.scribd.com/document/8172442/UTS-MSDM-Case-HR-PERLU-LEBIH-INOVA

TIF-DAN-KONSISTEN-DALAM-PROGRAM-REWARD

<1% -

http://fenomenalogis.blogspot.com/2014/12/manajemen-sumber-daya-manusia-rekaya

sa.html

<1% - http://www.academia.edu/8911603/KINERJA_DAN_PENILAIAN_PRESTASI_SDM

<1% -

http://sakinahkreatif.blogspot.com/2016/01/promosi-kesehatan-pada-orang-dewasa.ht

Page 83: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

ml

<1% - https://www.scribd.com/doc/31426365/pengaruh-kepuasan-kerja

<1% -

http://susisitisapaah.blogspot.com/2012/12/promosi-dan-penilaian-prestasi-kerja.html

<1% - http://anisa-arkadia.blogspot.com/2012/01/menejemen-evaluating.html

<1% -

http://www.academia.edu/7289386/PENGARUH_PENILAIAN_KINERJA_DAN_PENERAPAN

_AUDIT_INTERNAL_TERHADAP_SISTEM_PENGENDALIAN_INTERN_PERUSAHAAN

<1% - https://ronawajah.wordpress.com/2008/02/22/bias-penilaian-kinerja/

<1% - http://sarkomkar.blogspot.com/2009/12/penilaian-diri-siswa.html

<1% - http://blogsweathoney.blogspot.com/2009/02/penilaian-kinerja.html

<1% - https://www.scribd.com/doc/106267240/Penilaian-Kinerja-Kel-7-IKM-B-09

<1% - https://aswendo2dwitantyanov.wordpress.com/page/5/

<1% -

https://reniiharleztiyani.wordpress.com/2014/07/06/metode-penilaian-prestasi-kerja/

<1% - http://s-ipoel.blogspot.com/2013/06/metode-metode-tafsir.html

<1% - https://duddyarisandi.wordpress.com/tag/institut-teknologi-bandung/

<1% - https://zukhrufarisma.wordpress.com/category/kuliah/

<1% -

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00218-MN%20Bab2001.pdf

<1% - https://ilmumanajemendanakuntansi.blogspot.com/2016_10_12_archive.html

<1% -

http://nurulpiousslanky.blogspot.com/2012/05/metode-metode-evaluating-penilaian.ht

ml

<1% -

http://visualheritageblog.blogspot.com/2013/01/3naluriinstinct-dalam-seni-teori-dan.ht

ml

<1% - https://www.scribd.com/doc/51187836/buku

<1% -

http://suharmiambarwati.blogspot.com/2012/09/definisi-pengertian-tugas-fungsi_23.ht

ml

<1% - http://danang-leo-handoko.blogspot.com/2012/01/performance-appraisal.html

<1% -

https://www.scribd.com/doc/259378420/Makalah-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia

<1% - http://becksunited.blogspot.com/2013/12/penilaian-prestasi-kerja.html

<1% - https://www.scribd.com/document/355278069/SDM-Dan-Daya-Saing

<1% - http://ezrachristian.blogspot.com/2012/04/pemimpin-yang-berhasil.html

<1% - http://bamsdwi.blogspot.com/2012/06/konsep-diri.html

<1% - http://makalahmanajamen.blogspot.com/

<1% - http://ondyx.blogspot.com/2014/03/penilaian-kinerja-aparatur-berorientasi.html

Page 84: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - http://princessdeklov03.blogspot.com/2012/03/kepribadian-dan-sikap.html

<1% - http://anitaramdhani.blogspot.com/2011/09/pengembangan-pegawai.html

<1% - http://kyutri.com/balance-scorecard-2-mengukur-kinerja-organisasi-perusahaan/

<1% - http://dendodaus.blogspot.com/2012/05/peran-dan-fungsi-hutan-dalam.html

<1% - http://fahmi-tp.blogspot.com/

<1% - http://eprints.undip.ac.id/35520/1/SIGIT_(C2A007055)_''FILE_PDF_JURNAL''.pdf

<1% -

https://johannessimatupang.wordpress.com/2009/09/24/manajemen-stratejik-str-manaj

emen/

<1% -

https://www.jobstreet.co.id/career-resources/bagaimana-mengurangi-tingginya-turnove

r-karyawan/

<1% -

http://arriwp1997.blogspot.com/2014/02/strategi-pemantapan-penataan-sistem_4.html

<1% - http://naufallalam.blogspot.com/atom.xml

<1% -

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=189412&val=6468&title=PENGAR

UH%20INSENTIF%20TERHADAP%20MOTIVASI%20DAN%20KINERJA%20KARYAWAN%2

0%20(Studi%20Pada%20Karyawan%20PT.%20Jamsostek%20(Persero)%20Cabang%20M

alang)

<1% -

http://skripsi-baru.blogspot.com/2014/06/contoh-skripsi-ekonomi-manajemen.html

<1% - http://drhamirul.blogspot.com/2017/

<1% -

http://binderekonomi.blogspot.com/2017/10/pengertian-dan-tujuan-kompensasi-menu

rut-para-ahli.html

<1% -

https://www.scribd.com/document/350332733/238207640-Pengaruh-Kompensasi-Terha

dap-Motivasi-Kerja-Karyawan-1

<1% - http://ayuwidigda.blogspot.com/2012/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html

<1% - http://mudztova.blogspot.com/2011/06/keterbukaan-dan-keadilan.html

<1% -

https://myboxfiles.wordpress.com/2013/12/15/pengertian-istilah-sistem-informasi-dan-

manajemen/

<1% -

http://www.academia.edu/9416769/Hubungan_sistem_kompensasi_dengan_kinerja_peg

awai

<1% -

http://marianajanuarta.blogspot.com/2013/12/manajemen-kompensasimsdm.html?_esc

aped_fragment_=/2013/12/manajemen-kompensasimsdm.html

Page 85: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% -

https://www.researchgate.net/publication/313549789_PENGARUH_KOMPENSASI_TERHA

DAP_MOTIVASI_KERJA_PEGAWAI

<1% -

http://ki2011-darul.blogspot.com/2013/03/keamanan-kesehatan-dan-kesejahteraan.htm

l

<1% - http://rosmapb.blogspot.com/

<1% - http://sucyvira.blogspot.com/2012/10/fungsi-perda.html

<1% -

https://muthmainnah2011.wordpress.com/2015/03/03/masalah-hukum-perburuhan-di-i

ndonesia-suatu-ironi/

<1% -

http://www.artikelsiana.com/2017/09/pengertian-kompensasi-tujuan-komponen.html

<1% - https://www.scribd.com/document/351036603/SKRIPSI-FULL-pdf

<1% - https://shilphyafiattresna.wordpress.com/2012/04/21/konpensasi/

<1% -

https://gendhisdwi.wordpress.com/2015/05/28/pengaruh-kepemimpinan-dan-motivasi-

kerja-terhadap-produktivitas-kerja-pustakawan/

<1% -

http://malam-pualam.blogspot.com/2014/09/pengaruh-insentif-terhadap-kinerja.html

<1% - https://issuu.com/almasraf_journal/docs/7._sudarmin_manik__229-244_

<1% - http://anggundineey17.blogspot.com/2012/05/kompensasi-dan-balas-jasa.html

<1% -

https://cintyasherry.wordpress.com/2012/10/08/analisa-undang-undang-tenaga-kerja-n

o-13-tahun-2003/

<1% - http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-gaji-dan-upah-definisi.html

<1% -

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/13/jbptunikompp-gdl-s1-2004-iirujainim-647-selesai.

doc

<1% - http://www.academia.edu/7009958/Pengertian_dan_perbedaan_Gaji_dan_Upah

<1% - https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/upah-kerja

<1% -

https://www.kajianpustaka.com/2013/04/perlindungan-hukum-terhadap-pekerja.html

<1% -

http://tugas-makalah-skripsi.blogspot.com/2016/10/hukum-ketenagakerjaan.html

<1% -

http://imeldablogadress.blogspot.com/2016/01/motivasi-dalam-kepemimpinan_21.html

<1% -

http://www.academia.edu/6767760/ANALISA_PENGARUH_TINGKAT_UPAH_MASA_KERJ

A_USIA_TERHADAP_PRODUKTIVITAS_TENAGA_KERJA_Study_Kasus_Pada_Tenaga_Kerja_

Page 86: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Perusahaan_Rokok_Djagung_Padi_Malang_SKRIPSI_Disusun_oleh

<1% -

https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/mekanisme-pasar-dalam-perspektif-ekono

mi-islam/

<1% -

https://www.scribd.com/document/324045143/Mengapa-Koperasi-Berkembang-Luar-Bi

asa-Di-Negara-Maju

<1% -

https://henzmail.wordpress.com/2016/06/20/perencanaan-tata-letak-dalam-proses-pro

duksi-perusahaan/

<1% - http://martinben89.blogspot.com/feeds/posts/default

<1% - https://bibinggo.wordpress.com/2010/08/10/komponen-komponen-gaji/

<1% - https://www.scribd.com/doc/167818831/Kisah-Sukses-SANIMAS-di-Indonesia

<1% - http://eprints.uny.ac.id/9030/3/BAB%202%20-08404244009.pdf

<1% - https://gajimu.com/tips-karir/wanita-bagaimana-cara-melamar-pekerjaan

<1% -

http://binderekonomi.blogspot.com/2017/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kepua

san-kerja.html

<1% - http://tulisanntugas.blogspot.com/2011/04/

<1% -

https://www.scribd.com/document/354656002/E-jurnal-Pengaruh-Tingkat-Pendidikan-D

an-Pengalaman-Kerja-Terhadap-Kinerja-Karyawan

<1% - http://sdmberkualitas.blogspot.com/2016/05/manajemen-kompensasi_37.html

<1% - https://www.scribd.com/doc/24713180/Skripsi-Bab-1-2-3-4

<1% -

http://www.safetyshoe.com/tag/penyebab-kecelakaan-kerja-ada-2-jenis-sebutkan-dan-j

elaskan/

<1% -

https://news.detik.com/berita/1932425/lulusan-sekolah-tinggi-kemenperin-laris-di-duni

a-kerja

<1% - https://uswatun87.wordpress.com/2008/06/

<1% - https://uswatun87.wordpress.com/2008/06/14/manajemen-upah-dan-gaji/

<1% - http://anfisipusu.blogspot.com/2014/09/pengaruh-insentif-terhadap.html

<1% -

https://www.researchgate.net/publication/305730607_AKUNTANSI_BIAYA_EDISI_2

<1% -

https://guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara

<1% -

https://www.scribd.com/document/332800545/Apa-Perbedaan-Insentif-Dan-Bonus

<1% -

Page 87: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

http://cvrosadi.blogspot.com/2014/07/makalah-manajemen-sumber-daya-manusia.html

<1% -

http://sultrapakis.blogspot.com/2015/04/konpensasi-insentif-bonus-dan-komisi.html

<1% -

https://elifatiwaruwu.wordpress.com/2015/10/03/pengaruh-motivasi-kerja-guru-terhada

p-kinerja-guru-kelas-sekolah-dasar-di-kota-gunungsitoli-dengan-tunjangan-profesi-gur

u-sebagai-variabel-moderasi/

<1% - https://bimbelskripsi.files.wordpress.com/2013/02/skripsi-manajemen-sdm.pdf

<1% - https://www.scribd.com/doc/174464420/pengintegrasian-sdm

<1% - http://irfansyamd.blogspot.com/2014/04/pengintegrasian-sdm.html

<1% - https://dodogusmao.wordpress.com/category/uncategorized/

<1% -

https://muslimpinang.wordpress.com/2009/05/31/pengaruh-komunikasi-dan-motivasi-

dari-pimpinan-puskesmas-terhadap-kinerja-staf-administrasi-puskesmas/

<1% - http://www.academia.edu/6494632/Modul_SDM

<1% - http://afifa-ayu97.blogspot.com/

<1% - http://saefuddinmuslimin.blogspot.com/2011/

<1% - http://www.academia.edu/11497093/etika_berkomunikasi_dalam_islam

<1% - https://definisimenurutparaahli.blogspot.com/2017/06/

<1% -

https://www.scribd.com/doc/239426175/Memahami-4-Gaya-Manajemen-Dasar-Menjad

i-Manajer

<1% -

https://imtakusaytaufik.wordpress.com/2015/01/19/pengaruh-kompetensi-pedagogik-d

an-motivasi-kerja-terhadap-kinerja-guru-sma-di-brebes-selatan/

<1% - https://widuri.raharja.info/index.php/TA1214372948

<1% - http://syoukat.blogspot.com/

<1% - https://z0n2.wordpress.com/2008/04/01/media-pembelajaran/

<1% -

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18106/Chapter%20II.pdf;sequen

ce=4

<1% -

https://zenapinker08.wordpress.com/2008/06/16/budaya-komunikasi-masyarakat-madu

ra/

<1% -

http://namasayafadhlyana.blogspot.com/2014/03/komunikasi-efektif-dan-komunikasi.ht

ml

<1% - https://www.scribd.com/doc/315547080/Pedoman-Komunikasi-PMI

<1% - http://www.academia.edu/8971836/Komunikasi_dalam_Organisasi

<1% - https://www.scribd.com/document/325357699/13-Komunikasi

Page 88: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - https://www.scribd.com/document/364417417/KOMUNIKASI-ORGANISASI

<1% - http://kuliahdiawangawang.blogspot.com/2012/05/

<1% -

https://www.scribd.com/document/369399895/Tugas-Komunikasi-Pembangunan-Kelo

mpok-4-pdf

<1% -

http://www.academia.edu/10093992/BAB_I_MENCAPAI_KEBERHASILAN_MELALUI_KOM

UNIKASI_BISNIS_YANG_EFEKTIF_Pendahuluan

<1% -

https://www.scribd.com/document/327182931/Migrasi-Dan-Trafficking-Di-Indonesia

<1% - http://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2011/04/

<1% -

https://www.scribd.com/doc/196497465/Komunikasi-Efektif-Dan-Komunikasi-Terapeutik

-Dalam-Pelayanan-Kebidanan

<1% - https://www.scribd.com/document/89188234/Komunikasi-Yang-Efektif3

<1% - http://ekomahardika.blogspot.com/2013/11/komunikasi-teraupeutik.html

<1% -

https://rahayu91.wordpress.com/2011/02/20/hubungan-serikat-pekerja-manajemen/

<1% - http://repository.unpas.ac.id/14410/4/BAB%20II.pdf

<1% - https://www.scribd.com/doc/115035191/Makalah-Pengantar-Manajemen-1

<1% - http://finanscial.blogspot.com/2015/04/teori-aspek-dan-strategi-pemasaran.html

<1% - http://e-journal.uajy.ac.id/3102/2/2EM14807.pdf

<1% - http://bahanpustakaula.blogspot.com/2013/09/perilaku-dan-motif-pembeli.html

<1% - https://dwiermayanti.wordpress.com/page/12/

<1% - https://www.rappler.com/indonesia/gaya-hidup/164552-tips-cara-minta-naik-gaji

<1% - https://march2012.wordpress.com/2012/01/30/apa-itu-marketing/

<1% -

http://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Estimasi%20Kebutuhan%20dan%20

Ketersediaan%20Pelayanan%20Kesehatan%20hingga%202020%20TNP2K%20-%20Indo

nesia.pdf

<1% -

http://zetzu.blogspot.com/2012/06/etika-dalam-praktik-akuntansi-keuangan.html

<1% -

https://jurnalskripsitesis.wordpress.com/2008/03/21/pengaruh-kompensasi-terhadappro

duktivitas-karyawanpada-cv-moonlight/

<1% -

http://juliusruntu.blogspot.com/2017/02/mempertahankan-motivasi-karyawan.html

<1% -

https://fitriahilda.wordpress.com/2010/07/13/penerapan-motivasi-pada-pt-pertamina-2

/

Page 89: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% -

https://energisiana.wordpress.com/2010/10/16/perencanaan-dan-manajemen-energi-te

laah-tahapan-penyusunan/

<1% - http://irma-yulianti.blogspot.com/2011/01/sistem-kompensasi.html

<1% -

http://mtsmustaqim.blogspot.com/2013/05/skripsi-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan.

html

<1% - https://www.scribd.com/document/364795424/teori-motivasi

<1% -

http://www.academia.edu/6671317/HIERARKI_DARI_KEBUTUHAN_MANUSIA_MENURUT

_MASLOW

<1% -

http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/12/kebutuhan-oksigenasi.html

<1% - http://oneunion.blogspot.com/2010/

<1% -

http://adaddanuarta.blogspot.com/2012/09/proposal-penelitian-msdm-pengaruh.html

<1% - http://ezalovely.blogspot.com/2011/05/makalah-sikap-dan-kepuasan-kerja.html

<1% -

http://aniatih.blogspot.com/2013/05/teori-motivasi-dan-kepuasan-kerja-dalam.html

<1% -

http://karyatulisilmiah.com/pengaruh-faktor-faktor-motivasi-ditinjau-dari-sisi-finansial-

psikologi-dan-sosial-terhadap-prestasi-kerja-karyawan-studi-kasus-pada-pt-berlian-jasa

-terminal-indonesia/

<1% -

http://www.academia.edu/12066794/TEORI-TEORI_PSIKOLOGI_DALAM_ANALISIS_ORGA

NISASI

<1% - http://herujatmiko.blogspot.com/2011/12/teori-manajemen-modern.html

<1% - http://dedylondong.blogspot.com/2011/10/motivasi-kerja.html

<1% -

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31830/Chapter%20II.pdf;sequen

ce=4

<1% -

https://www.scribd.com/document/326822545/VARIABEL-MOTIVASI-KERJA-DAN-KUESI

ONER-UN-docx

<1% - http://teknikkepemimpinan.blogspot.com/2011/04/teori-motivasi.html

<1% -

http://www.academia.edu/27504256/5_Jenis_Motivasi_Kerja_Karyawan_yang_Harus_And

a_Ketahui

<1% - http://nitihkampus.blogspot.com/2012/05/makalah-motivasi-kerja-psikologi.html

<1% - https://www.scribd.com/document/38828682/MOTIVASI-KERJA

Page 90: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% - http://jaenamuhamad.blogspot.com/2012/11/

<1% - http://www.academia.edu/8370119/Makalah_Staffing_Lembaga_Pendidikan_Islam

<1% -

http://blogharalazmi.blogspot.com/2012/12/pengaruh-kepemimpinan-dan-kepuasan.ht

ml

<1% -

https://www.scribd.com/document/338198122/KEPEMIMPINAN-KARISMATIK-SOEKARN

O

<1% -

http://arnie0307.blogspot.com/2011/11/pentingnya-sdm-dalam-sebuah-organisasi.html

<1% - http://duniakerja.xyz/tugas-dan-tanggung-jawab-manajer/

<1% -

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/12/16/latihan-soal-kepemimpinan-dan-ke

kuasaan/

<1% - https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/

<1% - http://anaktebidah.blogspot.com/2009/04/kamus-istilah-politik.html

<1% - https://dosenbiologi.com/lingkungan/macam-macam-pencemaran-lingkungan

<1% -

http://locusfisipunipas.blogspot.com/2015/12/figur-kepemimpinan-metaksu-dalam.html

<1% - http://berbagainfo12.blogspot.com/2013/10/perubahan-sosial-budaya.html

<1% -

http://penggawa-hikmah.blogspot.com/2013/01/komunikasi-internal-dan-eksternal-stu

di.html

<1% -

https://delfistefani.wordpress.com/2012/12/09/makalah-prinsip-prinsip-akk-fungsi-fung

si-manajemen/

<1% - https://hiukencana.wordpress.com/2011/03/

<1% - http://iwankurniawan4u.blogspot.com/2012/11/kepemimpinan-dan-inovasi.html

<1% - http://mujihartopanga.blogspot.com/2014/05/bab-8-kepemimpinan.html

<1% -

https://docobook.com/bab-ii-landasan-teori-a-konsep-kepemimpinan-dalam-islam-1.ht

ml

<1% - http://mulyulianiyulia.blogspot.com/2013/11/pemimpin-dan-otoritas.html

<1% -

https://sekartrisakti.wordpress.com/2011/05/15/hubungan-kerja-dan-perjanjian-kerja-d

alam-perspektif-hubungan-industrial/

<1% -

http://makalahsdk.blogspot.com/2014/11/pengusaha-dan-pembantu-pengusaha.html

<1% - http://artonang.blogspot.com/2016/05/syarat-sahnya-perjanjian-kerja.html

<1% -

Page 91: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

http://kantorhukumkalingga.blogspot.com/2015/03/pekerja-kontrak-dan-pekerja-masa.

html

<1% -

http://hrd-practice.blogspot.com/2015/12/spk-pkwtt-perjanjian-kerja-waktu-tidak.html

<1% -

https://sitiayurosida.wordpress.com/2015/06/07/pengertian-dan-contoh-surat-perjanjia

n/

<1% -

http://slamethasanconsulting.blogspot.com/2009/07/enam-prinsip-hubungan-industrial

.html

<1% - https://spn.or.id/mekanisme-penyelesaian-perselisihan-hubungan-industrial/

<1% -

https://setyopamungkas.files.wordpress.com/2013/09/materi-setyo-ambon-penjenjanga

n-organisasi-sp.pdf

<1% -

http://www.solidaritas.net/arsip/memperjuangkan-kepemilikan-saham-perusahaan-oleh

-serikat-buruh/

<1% - http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU13-2003Ketenagakerjaan.pdf

<1% -

https://renavirgiana.wordpress.com/2016/04/17/makalah-corporate-social-responsibility

-csr/

<1% -

https://direktoriorganisasiprofesi.wordpress.com/2016/01/07/ikatan-ahli-akuntan-indon

esia/

<1% -

https://id-id.facebook.com/notes/busyra-q-yoga/federasi-serikat-pekerja-media-antara-

tantangan-dan-harapan/325707460784/

<1% -

http://fauzan-indonesia.blogspot.com/2015/04/serikat-buruh-seluruh-indonesiasbsi-di.h

tml

<1% -

https://mirdinatajaka.blogspot.com/2017/05/tanya-jawab-dasar-dasar-sdmhrd.html

<1% - http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_13_03.htm

<1% -

https://www.scribd.com/doc/261661816/Pengertian-Keselamatan-Dan-Kesehatan-Kerja

<1% -

http://teori-msdm.blogspot.com/2009/04/kompensasi-lingkungan-kerja-dan.html

<1% -

http://yuninovita.blogspot.com/2010/07/makalah-msdm-tentang-pemeliharaan.html

<1% -

Page 92: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

http://www.academia.edu/10331072/Pengantar_Manajemen_-_Manajemen_Sumber_Day

a_Manusia_dan_Faktor_Indvidu

<1% -

https://www.scribd.com/doc/188073741/Kesimpulan-dan-Tujuan-dari-materi-SDM

<1% - http://novialaura.blogspot.com/2013/01/makalah-sumber-daya-manusia.html

<1% - http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/hubungan-tenaga-kerja-sdm.html

<1% -

http://literaturekonomi.blogspot.com/2010/04/manajemen-sumberdaya-manusia-bab-x

.html

<1% -

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html

<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32420/4/Chapter%20II.pdf

<1% - https://www.informasi-training.com/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k-3

<1% -

http://anthoposthink02.blogspot.com/2014/01/makalah-keselamatan-dan-kesehatan-ke

rja.html

<1% - http://danarpradhipta.blogspot.com/2011/10/kesehatan-kerja.html

<1% - http://asrtara.blogspot.com/feeds/posts/default

<1% -

http://zamiatiz.blogspot.com/2015/12/makalah-penyebab-dan-pengendalian.html

<1% - http://triismiyati.blogspot.com/2017/02/bumn-bums-dan-koperasi.html

<1% -

http://faisalichal.blogspot.com/2013/06/k3-kesehatan-keselamatan-dan-keamanan.html

<1% -

http://belajarelektronika.net/simbol-rambu-rambu-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3

/

<1% -

http://studilingkungan.blogspot.com/2011/01/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3.htm

l

<1% -

https://www.slideshare.net/uweschaeruman/kb-4-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3

<1% -

http://sdmberkualitas.blogspot.com/2016/06/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3.html

<1% -

https://www.kajianpustaka.com/2017/12/pengertian-tujuan-dan-prinsip-keselamatan-ke

sehatan-kerja-k3.html

<1% -

http://top-studies.blogspot.com/2014/11/peranan-motivasi-terhadap-peningkatan.html

<1% -

http://www.academia.edu/11369533/Penerapan_Kesehatan_dan_Keselamatan_Kerja_K3_

Page 93: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

Tambang

<1% -

https://stie-pertiwi.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/Jurnal-Economicus-Vol5No1Mare

t-2012.pdf

<1% -

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/105/16

73

<1% -

http://serlania.blogspot.com/2012/01/jaminan-kesejahteraan-yang-diberikan.html

<1% -

https://francichandra.wordpress.com/2010/04/30/pengaruh-motivasi-dan-lingkungan-k

erja-terhadap-prestasi-kerja-guru/

<1% -

http://gspmiisukandadjaya.blogspot.com/2015/06/jenis-jenis-kesejahteraan-karyawan.ht

ml

<1% - http://eprints.uny.ac.id/9035/3/BAB%202%20-08404241017.pdf

<1% - http://kamarulintangsakti.blogspot.com/2014/02/pemeliharaan.html

<1% - https://www.facebook.com/groups/277224439099018

<1% - http://demokrasisetengahhati.blogspot.com/2013/02/blog-post_91.html

<1% -

http://ilowongankerja7.blogspot.com/2015/09/lowongan-kerja-bumn-pt-pertamina-tra

ns.html

<1% -

https://www.scribd.com/document/232780492/Makalah-Manajemen-Kompensasi-Kelo

mpok-10

<1% -

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61422/Chapter%20I.pdf;sequen

ce=5

<1% - http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00483-mn%202.pdf

<1% -

https://docplayer.info/67425995-Penerapan-manajemen-sumber-daya-manusia-dalam-

peningkatan-kinerja-guru-di-sd-unggulan-puri-taman-sari-kota-makassar.html

<1% -

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/14/selayang-pandang-tentang-efikasi-

diri/

<1% - https://issuu.com/beritapagi/docs/jumat__17_februari_2017

<1% - http://pelajaranyangakudapatkan.blogspot.com/

<1% - https://www.scribd.com/doc/45025030/PHK

<1% - https://sleekr.co/blog/menghitung-pesangon-karyawan/

<1% -

Page 94: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

https://konsultanhukum.web.id/karyawan-yang-di-phk-berhak-dapat-uang-pisah-atau-

pesangon/

<1% -

https://www.scribd.com/document/13909187/PENETAPAN-UANG-PESANGON-UANG-P

ENGHARGAAN-MASA-KERJA

<1% - http://repository.unair.ac.id/13767/11/11.%20Bab%202.pdf

<1% - http://artonang.blogspot.com/2014/12/phk-pemutusan-hubungan-kerja.html

<1% -

https://anangpurwantoro.wordpress.com/2007/03/26/skema-pesangon-jika-mengundur

kan-diri/

<1% -

https://andresitohang.wordpress.com/about/perbedaan-karyawan-kontrak-outsourcing-

dengan-karyawan-tetap/

<1% -

https://joeharry-serihukumbisnis.blogspot.com/2016/04/kewajiban-pengusaha-terhada

p-karyawan.html

<1% -

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4fb5f2ed4434c/dipaksa-perusahaan-tanda-

tangani-surat-pengunduran-diri

<1% -

http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/docume

nts/presentation/wcms_550899.pdf

<1% -

http://www.sonnyogawa.com/2013/08/contoh-draf-perjanjian-kerja-bersama_26.html

<1% -

https://supadiomitrapura.wordpress.com/2014/01/28/pemutusan-hubungan-kerja-di-in

donesia-menurut-undang-undang/

<1% -

https://jebpartners.wordpress.com/2012/02/27/uang-pesangon-uang-pmk-biaya-pengg

antian/

<1% -

http://dimarzuliaskimsah.blogspot.com/2011/02/perhitungan-pesangon-penghargaan-

masa.html

<1% -

https://www.gadjian.com/blog/2018/03/22/hak-karyawan-mengundurkan-diri-resign-ya

ng-perlu-hr-ketahui/

<1% - https://petangis.wordpress.com/2012/04/07/masa-percobaan-roster-cuti/

<1% -

http://pertanyaanburuh.blogspot.com/2011/12/hukum-pesangon-bagi-pekerja-harian.h

tml

Page 95: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% -

https://oukristin.wordpress.com/tag/manajemen-sumber-daya-manusia-pemutusan-hu

bungan-kerja-phk/

<1% - http://rinihas02.blogspot.com/2016/01/sikap-kerja-dan-kepuasan-kerja.html

<1% - https://www.scribd.com/document/366034748/BAB-II

<1% -

http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/06/alasan-alasan-pemberhentian-kerja.html

<1% -

https://www.scribd.com/document/371923224/Faktor-Yang-Mempengaruhi-Kejadian-T

urnover-Perawat-Pelaksana-2009

<1% - http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/disiplin-kerja.html

<1% -

https://docplayer.info/404476-Putusan-nomor-100-puu-x-2012-demi-keadilan-berdasar

kan-ketuhanan-yang-maha-esa-mahkamah-konstitusi-republik-indonesia.html

<1% -

http://solusihukumtepat.blogspot.com/2010/11/phk-karena-pengunduran-diri.html

<1% -

https://ishayn.wordpress.com/2015/07/05/uu-no-13-tahun-2003-tentang-ketenagakerja

an-pasal-156-pasal-162/

<1% -

https://konsultanhukum.web.id/apakah-karyawan-yang-mengundurkan-diri-dapat-pesa

ngon/

<1% - https://www.scribd.com/doc/303291548/Hukum-Tenaga-Kerja

<1% -

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4c5bdc301c169/status-karyawan-karena-pe

rubahan-kepemilikan-perusahaan-

<1% -

http://hukumketenagakerjaan.blogspot.com/2008/06/uuk-no-13-tahun-2003-pasal-150

-sd-193.html

<1% - https://marselinuserik.wordpress.com/2011/06/09/contoh-makalah-phk/

<1% -

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/505/jbptunikompp-gdl-fiqhadampe-25225-2-babii.p

df

<1% -

https://www.scribd.com/document/58774209/Pemutusan-Hubungan-Kerja-Kel-12

<1% -

https://www.facebook.com/Moch.Farhan.Ismail/posts/137940339705659%20diakses%20

8%20Oktober%202013

<1% -

https://artikelarunalshukum.wordpress.com/2013/07/20/apa-isil-pasal-158-uu-13-tahun

Page 96: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

-2003-yang-dianulir-mk/

<1% -

https://www.facebook.com/permalink.php?id=628735520499620&story_fbid=64633659

5406179

<1% -

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5315fccf7de79/dipecat-karena-cacat-akibat

-kecelakaan-kerja

<1% -

https://forumkomunikasifhunpas.blogspot.com/2015/04/pemutusan-hubungan-kerja.ht

ml

<1% - https://biancabian.wordpress.com/

<1% -

http://artonang.blogspot.co.id/2014/12/phk-pemutusan-hubungan-kerja.html?m=1

<1% -

https://www.kompasiana.com/syarif1970/ihwal-program-pesangon-karyawan_5529f980f

17e618440d62410

<1% -

https://suaraburuhh.wordpress.com/2012/02/05/aturan-pemutusan-hubungan-kerja-ph

k-3/

<1% - https://www.scribd.com/doc/133181725/Dasar-Hukum-Uang-Pisah

<1% - https://www.koranperdjoeangan.com/phk-karena-kesalahan-berat/

<1% -

https://uuketenagakerjaan.wordpress.com/2008/10/21/h-dengan-ceroboh-atau-sengaja

/

<1% -

https://www.hukum-hukum.com/2016/06/pemutusan-hubungan-kerja-bagi-karyawan.h

tml

<1% -

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19461/perubahan-kepemilikan-perusahaa

n-tak-boleh-rugikan-buruh

<1% -

https://www.cermati.com/artikel/bagaimana-cara-menghitung-uang-pesangon-cek-di-si

ni

<1% -

https://www.kompasiana.com/andri.yunarko/54f964f2a333116c048b4c4a/perusahaan-tu

tup-karena-rugi-berapa-pesangon-saya

<1% -

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt572ff2afea2a1/perbedaan-uang-pesangon-

-uang-penghargaan-masa-kerja-dan-uang-penggantian-hak

<1% - http://dyaayankgix.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated

Page 97: Plagiarism Checker X Originality Reportrepository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/850/1/CEK PLAGIASI...perlindungan SDM baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

<1% -

https://rageofangel.wordpress.com/2012/10/01/alasan-phk-dan-hak-pekerjaburuh-setel

ah-terjadinya-phk/

<1% - http://meimomeilisa.blogspot.com/

<1% -

http://businessshownet.blogspot.com/2013/07/bls-hrm-club-perhitungan-uang-pensiun

.html

<1% -

http://boedexx.blogspot.com/2009/08/mangkir-bag-2-phk-karena-kemangkiran.html

<1% -

https://andi54.wordpress.com/2012/08/29/peraturan-undang-undang-mengenai-pekerj

aan-dan-penyakit/

<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/722/10/09510143%20Daftar%20Pustaka.pdf

<1% - http://elibrary.bsi.ac.id/halbukusumbang-52.html

<1% - https://www.scribd.com/doc/265021994/lppm-LaporanTahunanLPPM2013

<1% -

http://www.academia.edu/18572925/Analisa_Hubungan_fungsi_Acquiring_analisa_jabata

n_perencanaan_tenaga_kerja_rekrutmen_seleksi_penempatan_terhadap_desain_organisa

si_organizational_design_tingkat_hierarki_besaran_unit_span_of_control_posisi_nama_jab

atan_struktur_studi_PT.Cahaya_Andhika_Tamara

<1% - https://www.scribd.com/document/371026453/6-Jurnal-Indonesia

<1% -

http://publikasi.mb.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2013/03/2011-UJANG-SUMARWAN-P

ERILAKU-KONSUMEN.pdf

<1% -

https://www.scribd.com/document/264371329/Pengaruh-Kesehatan-Dan-Keselamatan-

Kerja

<1% -

http://perpustakaan.stainkudus.ac.id/files/Promosi%20Koleksi%20Bulan%20April%20201

6.pdf

<1% - https://www.scribd.com/document/364885080/979-756-089-5-149

<1% - http://usm.itb.ac.id/wp/?page_id=553