14
1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Salep Belimbing Wuluh Sebagai Obat Jerawat BidangKegiatan: PKM-P DiusulkanOleh: FEBRIAN SULISTIONO ( 21060110083016 / ANGKATAN 2010) YUNIANTO C KUNCORO ( 21060110083034 / ANGKATAN 2010) SONA ADRIYAN ( 21060111060010 / ANGKATAN 2011) RASIS FERINDRA ( 2106011106005 1/ ANGKATAN 2011) UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

1

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Salep Belimbing Wuluh Sebagai Obat Jerawat

BidangKegiatan:

PKM-P

DiusulkanOleh:

FEBRIAN SULISTIONO ( 21060110083016 / ANGKATAN 2010)

YUNIANTO C KUNCORO ( 21060110083034 / ANGKATAN 2010)

SONA ADRIYAN ( 21060111060010 / ANGKATAN 2011)

RASIS FERINDRA ( 2106011106005 1/ ANGKATAN 2011)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2011

Page 2: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

HALAMAN PENGESAHAN USULAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

1.Judul Kegiatan : Salep Belimbing Wuluh sebagai Obat Jerawat

2. Bidang Kegiatan :( √ ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKMKC

( ) PKM-T ( ) PKM-M

3. Bidang Ilmu :( √ ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA ( )TeknologidanRekayasa

( ) SosialEkonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Febrian Sulistiono

b. NIM : 210601100830016

c. Jurusan : PSD III Teknik Elektro

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro

e. AlamatRumah dan No Telp./HP : Majenang Rt.02/Rw.019,

Kuripan, Purwodadi,

Kab.Grobogan 58111

No Telp. 085640614444

f. Alamat email : [email protected]

Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Priyo Sasmoko, ST, M.Eng

b. NIP : 197009161998021001

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl..surentimur dalam156 081228075657

7. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : Rp 4.960.000,-

b. Sumber lain : Rp -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Semarang, 13Oktober 2011

Menyetujui

PembantuDekan III

Fakultas Teknik

Prof..Ir. Abdullah, M.S.Ph.D..

NIP. 195907221987031 003

Ketua Pelaksana Kegiatan

Febrian Sulistiono

NIM. 21060110083016

Pembantu Rektor III

Bidang Kemahasiswaan

Drs. Warsito, SU

NIP. 19540202 198103 1 014

Dosen Pendamping

Priyo Sasmoko, ST, M.Eng

NIP. 197106151998021 001

ii

Page 3: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

1

A. JUDUL PENELITIAN

Salep Belimbing Wuluh sebagai Obat Jerawat

B. LATAR BELAKANG

Belimbing wuluh dikenal cukup baik di masyarakat Indonesia. Buahnya yang asam

membuat belimbing wuluh kerap digunakan sebagai bahan campuran dalam berbagai

masakan tradisional. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memang memiliki rasa yang

khas dan memberikan aroma tertentu pada masakan. Manfaat belimbing wuluh ternyata tak

hanya sebatas itu. Tanaman ini memiliki berbagai khasiat obat yang bisa sangat membantu.

Selain sebagai obat batuk, belimbing wuluh juga bisa digunakan sebagai obat pegal linu,

gondongan, rematik, sariawan, jerawat, panu, darah tinggi, dan sakit gigi. Tanaman belimbing

wuluh (Averrhoa bilimbi L.) telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Adapun kandungan kimia dari belimbing wuluh yaitu alkaloid, saponin, dan flavonoid.

Menurut penelitian membuktikan bahwa buah belimbing wuluh mempunyai aktivitas sebagai

antibakteri maupun antioksidan. Untuk memudahkan dalam penggunaan maka ekstrak

etanolik buah belimbing wuluh diformulasikan dalam bentuk salep dengan berbagai basis.

Salep merupakan bentuk obat yang mempunyai konsistensi yang cocok digunakan untuk

terapi penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri. Salep dengan basis PEG dapat melepaskan

zat aktif dengan baik dibandingkan dengan basis yang larut minyak.

Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti bagaimana pengaruh perbedaan basis salep

ekstrak etanolik buah belimbing wuluh dalam salep terhadap sifat fisik dan daya antibakteri

pada Propionibacterium Acnes. Jerawat adalah penyakit kulit peradangan kronik folikel

polisebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo,

papul, pustul, nodus dan kista pada muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan

bagian atas. Bentuknya seperti bisul berisi dan kadang-kadang jadi keras. Pada kulit terutama

wajah terdapat benjolan kecil, berkepala kuning, berisi nanah, gatal dan sedikit nyeri.

Pengobatan jerawat dilakukan dengan memperbaiki abnormalitas folikel, menurunkan

produksi sebum yang berlebih, menurunkan jumlah koloni P. acnes yang merupakan bakteri

penyebab jerawat dan menurunkan inflamasi pada kulit. Populasi bakteri P. acnes dapat

diturunkan dengan memberikan suatu zat antibakteri seperti eritromisin, klindamisin dan

benzoil peroksida.

C. PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh formulasi salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh yang

paling optimum terhadap kemampuan menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri

Propionibacterium Acnes.

D. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan formulasi salep ekstrak

etanolik buah belimbing wuluh terhadap sifat fisik dan daya antibakteri.

Page 4: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

2

E. LUARAN PENELITIAN

1. Ekstrak etanolik buah belimbing wuluh yang dibuat dalam sediaan topikal atau salep

ditujukan untuk memudahkan penggunaan bagi masyarakat.

2. Penggunaan bahan alami sebagai obat herbal guna meminimalisir efek samping dari

bahan kimia obat.

F. KEGUNAAN PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kontribusi ilmiah bagi masyarakat kaitannya mengenai khasiat dari buah Belimbing

Wuluh. Kontribusi ini berupa informasi tentang daya anti bakteri Ekstrak Etanol

buah Belimbing Wuluh.

2. Kontribusi praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberi informasi yang

dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan terhadap penelitian lain yang terkait

dengan ramuan obat tradisional, maupun strategi pengembangan obat tradisional.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Belimbing Wuluh

Buah belimbing berasal dari India atau Sailan (Srilanka). Selain di Indonesia, budi

daya belimbing juga dilakukan di negara – negara kawasan Asia Tenggara lainnya, seperti

Malaysia, Thailand dan Filipina. Bahkan Amerika dan Australia yang beriklim sub tropis pun

sudah dirambah belimbing. Bentuk buahnya yang unik dengan rasa manis dan bisa diolah

menjadi beragam sajian, belimbing dapat dibedakan menjadi 2 macam. Yang rasanya manis

dengan bentuk bintang dikenal sebagai belimbing manis (Averrhoa carambola) sedangkan

jenis kedua adalah belimbing sayur atau belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang rasanya

asam. Buah belimbing mempunyai kandungan gizi cukup tinggi yang bermanfaat bagi tubuh.

Dalam 100 gram buah belimbing yang matang mengandung energi 35 kal, protein 50 gram,

lemak 70 gram, karbohidrat 7,70 gram, kalsium 8 mg, serat 0,90 gram, vitamin A 18 RE,

vitamin C 33 Mg, niacin vitamin 0,40 gram (Dalimartha,2003)

Gb.I Buah Belimbing Wuluh

Page 5: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

3

Buah belimbing wuluh ini mempunyai klasifikasi sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta Marga : Averrhoa

Sub divisi: Angiospermae Jenis : Averrhoa bilimbi

Kelas : Dicotyledoneae Nama umum : Belimbing Wuluh

Bangsa : Geraniales Nama daerah : Belimbing Wuluh

(Jawa Tengah) Suku : Oxalidaceae

Adapun diskripsi mengenai belimbing wuluh adalah sebagai berikut diskripsi berikut:

Habitus, pohon, tinggi 5-10 m. Batang, tegak, bercabang pohon, 5 bercabang-cabang,

permukaan kasar, banyak tonjolan, hijau kotor. Daun, majemuk, menyirip, anak ajemuk, daun

25-45 helai, bulat tetur, ujung meruncing, pangkal membulat, panjang 7 45 7-10 cm, lebar 1-3

cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau muda, hijau. 3 mu Bunga, majernuk,

bentuk malai, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, ajernuk, panjang 5-20 cm,

kelopak ± 6 mm, merah, daun mahkota bergandengan, bentuk 20 lanset, ungu. Biji, buni,

bulat, panjang 4-6 cm, hijau kekuningan, lanset atau segi uni, pan anset tiga, masih muda

hijau setelah tua kuning kehijauan. Akar, tunggang, coklat kehitaman (Dalimartha, 2003).

Buah belimbing berasal dari India atau Sailan (Srilanka). Selain di Indonesia, budi

daya belimbing juga dilakukan di negara-negara kawasan Asia Tenggara lainnya, seperti

Malaysia, Thailand dan Filipina. Bahkan Amerika dan Australia yang beriklim sub tropis pun

sudah dirambah belimbing. Bentuk buahnya yang unik dengan rasa manis dan bisa diolah

menjadi beragam sajian, belimbing dapat dibedakan menjadi 2 macam. Yang rasanya manis

dengan bentuk bintang dikenal sebagai belimbing manis (Averrhoa carambola) sedangkan

jenis kedua adalah belimbing sayur atau belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang rasanya

asam. Buah belimbing mempunyai kandungan gizi cukup tinggi yang bermanfaat bagi tubuh.

Dalam 100 gram buah belimbing yang matang mengandung energi 35 kal, protein 50 gram,

lemak 70 gram, karbohidrat 7,70 gram, kalsium 8 mg, serat 0,90 gram, vitamin A 18 RE,

vitamin C 33 Mg, niacin 0,40 gram

2. Jerawat

Jerawat /acne adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi

kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut

dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan

tubuh bagian atas lengan.

Patofisiologi acne melibatkan empat mekanisme aksi penting yaitu: proliferasi dan

diferensiasi keratinosit yang abnormal, produksi sebum meningkat, hiperproliferasi

Propionibacterium acnes, dan sebuah respons inflammatory yang dipicu oleh antigen-antigen

bakteri dan sitokin. Retinoid-retinoid topikal menargetkan proliferasi dan diferensiasi

keratinosit yang abnormal dan juga memiliki efek anti inflammatory. Disamping itu, retinoid-

retinoid topikal meningkatkan penetrasi agen-agen lain, seperti antibiotik topikal, yang

menghasilkan efek-efek yang bersinergi.

Page 6: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

4

Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum)

secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan

pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo

terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat. Bakteri

jerawat yang umum ada termasuk dalam Propionibacterium acnes.

3. Ekstraksi

Metode ekstraksi yang digunakan pada percobaan ini adalah maserasi. Maserasi

merupakan cara penyarian yang sederhana, maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk

simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke

rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut karena adanya perbedaan

konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel. Peristiwa tersebut

berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dengan di dalam

sel.

4. Salep

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan mudah digunakan sebagai

obat luar, bahan obat harus larut atau terdistribusi homogen dalam dasar salep yang cocok.

a. Syarat-syarat Salep

Salep harus memenuhi kualitas dasar antara lain :

1. Stabil, Salep harus stabil selama masih digunakan untuk mengobati. Oleh karena itu

bebas inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam panas.

2. Lunak, Salep banyak digunakan untuk kulit teriritasi, inflamasi dan ekskoriasi dan

dibuat sedemikian sehingga semua zat keadaan yang halus dan seluruh produk harus

lunak dan homogen.

3. Mudah Digunakan, Kebanyakan keadaan salep adalah mudah digunakan, kecuali salep

dalam keadaan sangat kaku (keras) atau sangat encer. Salep tipe emulsi umumnya

paling mudah digunakan dan mudah dihilangkan dari kulit.

4. Dasar salep yang cocok, Dasar salep harus dapat campur secara fisika dan fisika kimia

dengan obat yang dikandungnya. Dasar salep tidak boleh merusak atau menghambat

aksi terapi dari obat dan dipilih sedemikian rupa untuk mampu melepas obat pada

daerah yang diobati.

5. Terdistribusi merata, Pengobatan dengan salep yang padat atau cair harus terdistribusi

merata melalui dasar salep. Pengobatan harus disesuaikan dengan fase yang cocok bila

dengan produk teremulsi.

b. Penggolongan dasar salep

1. Dasar salep hidrokarbon, Dasar salep hidrokarbon (bersifat lemak) bebas air, preparat

yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih

minyak sukar bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien.

Dasar salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidak

memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanya sebagai bahan

penutup saja. Contoh : Vaseline, paraffin, minyak mineral.

Page 7: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

5

2. Dasar salep absorbs, Dasar salep ini berguna sebagai emolien walaupun tidak

menyediakan derajat penutupan seperti yang dihasilkan dasar salep berlemak. Dasar

salep ini juga bermanfaat untuk percampuran larutan berair ke dalam larutan

berlemak. Contoh: Petrolatum hidrofilik, lanolin anhidrida, lanolin, cold cream.

3. Dasar salep larut dalam air, Basis yang larut dalam air biasanya disebut sebagai

greaseless karena tidak mengandung bahan berlemak. Karena dasar salep ini sangat

mudah melunak dengan penambahan air, larutan air tidak efektif dicampurkan ke

dalam bahan dasar ini. Dasar salep ini lebih baik digunakan untuk dicampurkan

dengan bahan tidak berair atau

H. METODE PENELITIAN

a. Materi Penelitian

1. Bahan

Bahan utama dalam penelitian ini adalah buah belimbing wuluh 5 kg, bahan kimia

yang digunakan dalam pembuatan sediaan salep ekstrak etanolik buah belimbing

wuluh meliputi: etanol 70%, PEG 4000, PEG 400, Malam putih, Vaselin putih,

Setil alkohol, Propilen glikol, Na Lauril Sulfat, aquadest. Bahan uji mikrobiologi

yang digunakan adalah bakteri Propionibacterium acnes, media Mueller-hinton,

media BHI, media agar darah, larutan NaCl 0,9%, standart Mc.Farlanc, toluene etil

asetat (93:7), vanillin asam sulfat.

2. Alat

Seperangkat alat gelas, blender, autoklaf electric pressure steam sterilizer model

25x, oven rectangular, Inkubator, pot salep yang terbuat dari kaca gelap, laminar air

flow, timbangan elektronik, mikropipet, sengkelit ose, piring petri, mortir dan

stamfer, viscosimeter, aluminium foil, water bath, kertas payung, chamber,

lempeng silica gel GF254, pipa kapiler, botol penyemprot.

b.1. Prosedur Kerja

b.1.1. Determinasi Bahan

Tanaman utuh Belimbing Wuluh yang diperoleh dari wilayah Semarang

dideterminasi di Laboratoium UNDIP.

b.1.2 Preparasi Ekstraksi

1. Pembuatan ekstrak etanolik buah belimbing

Buah belimbing wuluh yang sudah dikumpulkan dicuci bersih untuk menghindari

adanya kontaminasi yang akan menpengaruhi kemurnian ekstrak. Kemudian diiris

dengan ketebalan lebih kurang ±2 mm, dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik

sinar matahari dengan ditutupi kain hitam, potongan-potongan tersebut dihaluskan

menggunakan blender sampai menjadi serbuk. Serbuk Buah belimbing wuluh diekstraksi

menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan penyari etanol 70%.

Page 8: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

6

Maserasi dilakukan sebagai berikut serbuk simplisia kering dimasukan ke dalam

sebuah bejana tersebut, lalu cairan penyari dimasukan dalam bejana, ditutupi dan

dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk. Setelah 5 hari

campuran tersebut diserkai, diperas, dicuci ampasnya dengan cairan penyari secukupnya.

Maserat dipindah dalam bejana tertutup dan dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari

cahaya selama 2 hari. Setelah 2 hari maserat dienaptuangkan. Dari hasil ini dipisahkan

antara ampas dan filtrat. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan vacuum rotary

evaporator, dengan pemanas water bath sampai didapatkan ekstrak kental.

Ekstrak yang diperoleh kemudian dihitung rendemennya dengan rumus sebagai berikut :

(Berat ekstrak buah belimbing wuluh yang didapat : Rendemen x 100 )

2. Identifikasi Flavonoid

a. Ekstrak yang diperoleh, diidentifikasi dengan menggunakan lempeng silika gel

GF254, yang sudah dibuat daerah pengembangan.

b. Ekstrak yang didapat ditotolkan pada silika gel GF254 dengan menggunakan pipa

kapiler.

c. Lempeng silika gel GF254 dimasukkan ke dalam bejana (chamber) yang sudah diisi

dengan larutan eluen.

d. Setelah mencapai batas eluasi, hasil eluasi dikeringkan kemudian bercak yang ada

dalam lempeng silika gel GF254 dilihat menggunakan sinar UV dengan panjang

gelombang 254 nm dan 365 nm.

e. Lempeng silika gel GF254 yang sudah dilihat di sinar UV disemprot dengan larutan

pereaksi dan di masukkan ke dalam oven pada suhu 110˚C selama 5 menit sampai

timbul warna bercak.

f. Diamati bercak yang ada pada lempeng silika gel GF254 dengan menggunakan

sinar tampak. Bercak yang ada di gambar dan dihitung harga Rfnya.

3. Pembuatan formulasi salep ekstrak etanol buah belimbing wuluh

a. Sterilisasi alat dan bahan

Semua alat gelas disterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121ºC selama

15 menit. Bahan basis setelah ditimbang dan dicampur dalam cawan petri kemudian

disterilisasi dalam oven dengan suhu 180°C selama 1 jam (Paramita, 2005).

b. Formulasi salep

Formulasi salep standar menurut United State Pharmacopea :

R/ PEG 4000………… 40%

PEG 400………….. 60%

Page 9: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

7

c. Cara pembuatan salep

Berat salep 100 gram dengan berbagai basis ekstrak etanolik buah

belimbing wuluh dilakukan di dalam aseptis (LAF) :

1). Bahan-bahan ditimbang, lalu dimasukkan ke cawan porselen kemudian

disterilisasi dengan oven pada suhu 180°C selama 1 jam.

2). Basis yang telah meleleh, diaduk homogen dalam mortir hangat sampai dingin.

3). Ekstrak etanolik dimasukkan ke dalam campuran basis dan diaduk sampai

homogen.

4). Salep dimasukkan dalam pot salep.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Nama

Kegiatan

Bulan

I II III IV V

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Determinasi

Ekstraksi

bahan

Identifikasi

Fitokimia

Uji efek anti

Bakteri

Analisis data

Penyusunan

Laporan akhir

Page 10: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

8

J. BIAYA KEGIATAN

No Komponen Jumlah

Harga

Satuan

(Rp)

Harga Total

(Rp)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Buah Belimbing Wuluh

Etanol 70%

PEG 400

PEG 4000

Vaselin Putih

Setil Alkohol

Propilen Glikol

Aquadest

Vanilin Asam sulfat

Sewa Laboratorium

a. Alat laboratorium

b. Sewa laboratorium biologi

farmasi

c. Sewa laboratorium

mikrobiologi

d. Sewa alat-alat gelas

Tissue

Kapas

Post salep

Transportasi

Laporan

5 kg

10 liter

5 gr

5gr

15 gr

10 gr

5 gr

20 liter

4 gr

3 bulan

2 bulan

2 bulan

5 bulan

1 pak

1 pak

12 buah

20.000,00

50.000,00

20.000,00

20.000,00

20.000,00

25.000,00

25.000,00

10.000,00

25.000,00

300.000,00

250.000,00

200.000,00

200.000,00

15.000,00

10.000,00

5.000,00

200.000,00

100.000,00

100.000,00

500.000,00

100.000,00

100.000,00

300.000,00

250.000,00

125.000,00

200.000,00

100.000,00

900.000,00

500.000,00

400.000,00

1.000.000,00

15.000,00

10.000,00

60.000,00

200.000,00

100.000,00

Jumlah 4.960.000,00

Page 11: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

9

K. DAFTAR PUSTAKA

Hayati, E.K. 2008. Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada Buah

Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Pelarut.

http://www.indonesiaindonesia.com/f/9142-khasiat-belimbing-wuluh/ (diakses 18

September 2011)

http://www.bee-health.com/m/articles/view/Tujuh-Manfaat-Belimbing-Wuluh

(diakses 18 September 2011)

http://baitulherbal.com/search/cara-pembuatan-salep-dari-tanaman-obat/

(diakses 18 september 2011)

eprints.undip.ac.id/29353/5/Bab_4.pdf (diakses 19 September 2011)

http://id.wikipedia.org/wiki/Jerawat (diakses 17 September 2011)

http://sweetspearls.com/health/manfaat-belimbing-wuluh/ (diakses 18 September

2011)

http://clubbing.kapanlagi.com/threads/95424-Salep-kulit-tercepat-untuk-

jerawat-dan-penyakit-kulit-lainnya-100-berkhasiat (diakses 19 September 2011)

http://etd.eprints.ums.ac.id/2791/ (diakses 20 September 2011)

http://www.wargahijau.org/index.php?option=com_content&view=article&id=19

4:belimbing-wuluh-si-pembersih-ampuh&catid=7:green-product&Itemid=12

(diakses 20 September 2011)

http://pharos.co.id/news-a-media/53-beritakesehatan/254-jerawat.html (diakses

20 September 2011)

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081118135846AAutbFS

(diakses 20 September 2011)

Malang Hyene, J.B., Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III, Cetakan II,

diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan Jakarta. Penerbit Yayasan

Sarana Warajaya.

Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid II. Trubus

Agriwidya. Jakarta

Surabaya Kuncahyo, S.I. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing

Wuluh (Averrhoa bilimbi, L.) Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH)

Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta Lorian, V. 1980. Antibiotik in

Laboratory Medicine. The Williams and Wilkins Company, Baltimore. USA.

Page 12: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

10

Lampiran 1

Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana

1.KETUA PELAKSANA KEGIATAN

Nama lengkap :Febrian Sulistiono

NIM :21060110083016

Tempat tanggal lahir :Blora, 20 Februari 1991

Nomor telepon :085640614444

Prodi./Fak./Universitas :Elektro/Teknik/Universitas Diponegoro

Agama :Islam

E-mail : [email protected]

Motto :-

Ttd

2.ANGGOTA PELAKSANA KEGIATAN

Nama lengkap :Yunianto C Kuncoro

NIM :21060110083034

Tempat tanggal lahir :Sragen,3 Juni 1992

Nomor telepon :08574110831

Prodi./Fak./Universitas :Elektro/Teknik/Universitas Diponegoro

Agama :Islam

E-mail :-

Motto :hidup harus punyan tujuan

ttd

Page 13: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

11

3.ANGGOTA PELAKSANA KEGIATAN

Nama lengkap : Sona Adriyan

NIM :21006111060010

Tempat tanggal lahir Kendal, 21 Januari 1993

Nomor telepon :082135024040

Prodi./Fak./Universitas :Elektro/Teknik/Universitas Diponegoro

Agama :Islam

E-mail :[email protected]

Motto : Tiada keindahan tanpa duri

ttd

4.ANGGOTA PELAKSANA KEGIATAN

Nama lengkap :Rasis Ferindra

NIM :21060111060051

Tempat tanggal lahir :Semarang, 21 Februari 1993

Nomor telepon :085641818170

Prodi./Fak./Universitas :Elektro/Teknik/Universitas Diponegoro

Agama :Islam

E-mail :-

Motto :Confidence..!!!

ttd

Page 14: PKM P 12 UNDIP Febrian Salep Blimbing Wuluh

12

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama Lengkap dan Gelar : Priyo Sasmoko, ST, M.Eng

NIP : 197009161998021001

Alamat Rumah : Jl..surentimur dalam156

No. Hp : 081228075657

Dosen : PSD III Teknik Elektro Universitas

Diponegoro

ttd