Upload
vivin-novita-sari-suwaryono
View
629
Download
68
Embed Size (px)
Citation preview
1
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Salep Belimbing Wuluh Sebagai Obat Jerawat
BidangKegiatan:
PKM-P
DiusulkanOleh:
FEBRIAN SULISTIONO ( 21060110083016 / ANGKATAN 2010)
YUNIANTO C KUNCORO ( 21060110083034 / ANGKATAN 2010)
SONA ADRIYAN ( 21060111060010 / ANGKATAN 2011)
RASIS FERINDRA ( 2106011106005 1/ ANGKATAN 2011)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
HALAMAN PENGESAHAN USULAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN
1.Judul Kegiatan : Salep Belimbing Wuluh sebagai Obat Jerawat
2. Bidang Kegiatan :( √ ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKMKC
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu :( √ ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( )TeknologidanRekayasa
( ) SosialEkonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Febrian Sulistiono
b. NIM : 210601100830016
c. Jurusan : PSD III Teknik Elektro
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
e. AlamatRumah dan No Telp./HP : Majenang Rt.02/Rw.019,
Kuripan, Purwodadi,
Kab.Grobogan 58111
No Telp. 085640614444
f. Alamat email : [email protected]
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Priyo Sasmoko, ST, M.Eng
b. NIP : 197009161998021001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl..surentimur dalam156 081228075657
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp 4.960.000,-
b. Sumber lain : Rp -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Semarang, 13Oktober 2011
Menyetujui
PembantuDekan III
Fakultas Teknik
Prof..Ir. Abdullah, M.S.Ph.D..
NIP. 195907221987031 003
Ketua Pelaksana Kegiatan
Febrian Sulistiono
NIM. 21060110083016
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
Drs. Warsito, SU
NIP. 19540202 198103 1 014
Dosen Pendamping
Priyo Sasmoko, ST, M.Eng
NIP. 197106151998021 001
ii
1
A. JUDUL PENELITIAN
Salep Belimbing Wuluh sebagai Obat Jerawat
B. LATAR BELAKANG
Belimbing wuluh dikenal cukup baik di masyarakat Indonesia. Buahnya yang asam
membuat belimbing wuluh kerap digunakan sebagai bahan campuran dalam berbagai
masakan tradisional. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memang memiliki rasa yang
khas dan memberikan aroma tertentu pada masakan. Manfaat belimbing wuluh ternyata tak
hanya sebatas itu. Tanaman ini memiliki berbagai khasiat obat yang bisa sangat membantu.
Selain sebagai obat batuk, belimbing wuluh juga bisa digunakan sebagai obat pegal linu,
gondongan, rematik, sariawan, jerawat, panu, darah tinggi, dan sakit gigi. Tanaman belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L.) telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Adapun kandungan kimia dari belimbing wuluh yaitu alkaloid, saponin, dan flavonoid.
Menurut penelitian membuktikan bahwa buah belimbing wuluh mempunyai aktivitas sebagai
antibakteri maupun antioksidan. Untuk memudahkan dalam penggunaan maka ekstrak
etanolik buah belimbing wuluh diformulasikan dalam bentuk salep dengan berbagai basis.
Salep merupakan bentuk obat yang mempunyai konsistensi yang cocok digunakan untuk
terapi penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri. Salep dengan basis PEG dapat melepaskan
zat aktif dengan baik dibandingkan dengan basis yang larut minyak.
Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti bagaimana pengaruh perbedaan basis salep
ekstrak etanolik buah belimbing wuluh dalam salep terhadap sifat fisik dan daya antibakteri
pada Propionibacterium Acnes. Jerawat adalah penyakit kulit peradangan kronik folikel
polisebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo,
papul, pustul, nodus dan kista pada muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan
bagian atas. Bentuknya seperti bisul berisi dan kadang-kadang jadi keras. Pada kulit terutama
wajah terdapat benjolan kecil, berkepala kuning, berisi nanah, gatal dan sedikit nyeri.
Pengobatan jerawat dilakukan dengan memperbaiki abnormalitas folikel, menurunkan
produksi sebum yang berlebih, menurunkan jumlah koloni P. acnes yang merupakan bakteri
penyebab jerawat dan menurunkan inflamasi pada kulit. Populasi bakteri P. acnes dapat
diturunkan dengan memberikan suatu zat antibakteri seperti eritromisin, klindamisin dan
benzoil peroksida.
C. PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh formulasi salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh yang
paling optimum terhadap kemampuan menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri
Propionibacterium Acnes.
D. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan formulasi salep ekstrak
etanolik buah belimbing wuluh terhadap sifat fisik dan daya antibakteri.
2
E. LUARAN PENELITIAN
1. Ekstrak etanolik buah belimbing wuluh yang dibuat dalam sediaan topikal atau salep
ditujukan untuk memudahkan penggunaan bagi masyarakat.
2. Penggunaan bahan alami sebagai obat herbal guna meminimalisir efek samping dari
bahan kimia obat.
F. KEGUNAAN PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi ilmiah bagi masyarakat kaitannya mengenai khasiat dari buah Belimbing
Wuluh. Kontribusi ini berupa informasi tentang daya anti bakteri Ekstrak Etanol
buah Belimbing Wuluh.
2. Kontribusi praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberi informasi yang
dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan terhadap penelitian lain yang terkait
dengan ramuan obat tradisional, maupun strategi pengembangan obat tradisional.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Belimbing Wuluh
Buah belimbing berasal dari India atau Sailan (Srilanka). Selain di Indonesia, budi
daya belimbing juga dilakukan di negara – negara kawasan Asia Tenggara lainnya, seperti
Malaysia, Thailand dan Filipina. Bahkan Amerika dan Australia yang beriklim sub tropis pun
sudah dirambah belimbing. Bentuk buahnya yang unik dengan rasa manis dan bisa diolah
menjadi beragam sajian, belimbing dapat dibedakan menjadi 2 macam. Yang rasanya manis
dengan bentuk bintang dikenal sebagai belimbing manis (Averrhoa carambola) sedangkan
jenis kedua adalah belimbing sayur atau belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang rasanya
asam. Buah belimbing mempunyai kandungan gizi cukup tinggi yang bermanfaat bagi tubuh.
Dalam 100 gram buah belimbing yang matang mengandung energi 35 kal, protein 50 gram,
lemak 70 gram, karbohidrat 7,70 gram, kalsium 8 mg, serat 0,90 gram, vitamin A 18 RE,
vitamin C 33 Mg, niacin vitamin 0,40 gram (Dalimartha,2003)
Gb.I Buah Belimbing Wuluh
3
Buah belimbing wuluh ini mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta Marga : Averrhoa
Sub divisi: Angiospermae Jenis : Averrhoa bilimbi
Kelas : Dicotyledoneae Nama umum : Belimbing Wuluh
Bangsa : Geraniales Nama daerah : Belimbing Wuluh
(Jawa Tengah) Suku : Oxalidaceae
Adapun diskripsi mengenai belimbing wuluh adalah sebagai berikut diskripsi berikut:
Habitus, pohon, tinggi 5-10 m. Batang, tegak, bercabang pohon, 5 bercabang-cabang,
permukaan kasar, banyak tonjolan, hijau kotor. Daun, majemuk, menyirip, anak ajemuk, daun
25-45 helai, bulat tetur, ujung meruncing, pangkal membulat, panjang 7 45 7-10 cm, lebar 1-3
cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau muda, hijau. 3 mu Bunga, majernuk,
bentuk malai, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, ajernuk, panjang 5-20 cm,
kelopak ± 6 mm, merah, daun mahkota bergandengan, bentuk 20 lanset, ungu. Biji, buni,
bulat, panjang 4-6 cm, hijau kekuningan, lanset atau segi uni, pan anset tiga, masih muda
hijau setelah tua kuning kehijauan. Akar, tunggang, coklat kehitaman (Dalimartha, 2003).
Buah belimbing berasal dari India atau Sailan (Srilanka). Selain di Indonesia, budi
daya belimbing juga dilakukan di negara-negara kawasan Asia Tenggara lainnya, seperti
Malaysia, Thailand dan Filipina. Bahkan Amerika dan Australia yang beriklim sub tropis pun
sudah dirambah belimbing. Bentuk buahnya yang unik dengan rasa manis dan bisa diolah
menjadi beragam sajian, belimbing dapat dibedakan menjadi 2 macam. Yang rasanya manis
dengan bentuk bintang dikenal sebagai belimbing manis (Averrhoa carambola) sedangkan
jenis kedua adalah belimbing sayur atau belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang rasanya
asam. Buah belimbing mempunyai kandungan gizi cukup tinggi yang bermanfaat bagi tubuh.
Dalam 100 gram buah belimbing yang matang mengandung energi 35 kal, protein 50 gram,
lemak 70 gram, karbohidrat 7,70 gram, kalsium 8 mg, serat 0,90 gram, vitamin A 18 RE,
vitamin C 33 Mg, niacin 0,40 gram
2. Jerawat
Jerawat /acne adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi
kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut
dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan
tubuh bagian atas lengan.
Patofisiologi acne melibatkan empat mekanisme aksi penting yaitu: proliferasi dan
diferensiasi keratinosit yang abnormal, produksi sebum meningkat, hiperproliferasi
Propionibacterium acnes, dan sebuah respons inflammatory yang dipicu oleh antigen-antigen
bakteri dan sitokin. Retinoid-retinoid topikal menargetkan proliferasi dan diferensiasi
keratinosit yang abnormal dan juga memiliki efek anti inflammatory. Disamping itu, retinoid-
retinoid topikal meningkatkan penetrasi agen-agen lain, seperti antibiotik topikal, yang
menghasilkan efek-efek yang bersinergi.
4
Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum)
secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan
pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo
terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat. Bakteri
jerawat yang umum ada termasuk dalam Propionibacterium acnes.
3. Ekstraksi
Metode ekstraksi yang digunakan pada percobaan ini adalah maserasi. Maserasi
merupakan cara penyarian yang sederhana, maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk
simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke
rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel. Peristiwa tersebut
berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dengan di dalam
sel.
4. Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan mudah digunakan sebagai
obat luar, bahan obat harus larut atau terdistribusi homogen dalam dasar salep yang cocok.
a. Syarat-syarat Salep
Salep harus memenuhi kualitas dasar antara lain :
1. Stabil, Salep harus stabil selama masih digunakan untuk mengobati. Oleh karena itu
bebas inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam panas.
2. Lunak, Salep banyak digunakan untuk kulit teriritasi, inflamasi dan ekskoriasi dan
dibuat sedemikian sehingga semua zat keadaan yang halus dan seluruh produk harus
lunak dan homogen.
3. Mudah Digunakan, Kebanyakan keadaan salep adalah mudah digunakan, kecuali salep
dalam keadaan sangat kaku (keras) atau sangat encer. Salep tipe emulsi umumnya
paling mudah digunakan dan mudah dihilangkan dari kulit.
4. Dasar salep yang cocok, Dasar salep harus dapat campur secara fisika dan fisika kimia
dengan obat yang dikandungnya. Dasar salep tidak boleh merusak atau menghambat
aksi terapi dari obat dan dipilih sedemikian rupa untuk mampu melepas obat pada
daerah yang diobati.
5. Terdistribusi merata, Pengobatan dengan salep yang padat atau cair harus terdistribusi
merata melalui dasar salep. Pengobatan harus disesuaikan dengan fase yang cocok bila
dengan produk teremulsi.
b. Penggolongan dasar salep
1. Dasar salep hidrokarbon, Dasar salep hidrokarbon (bersifat lemak) bebas air, preparat
yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih
minyak sukar bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien.
Dasar salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidak
memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanya sebagai bahan
penutup saja. Contoh : Vaseline, paraffin, minyak mineral.
5
2. Dasar salep absorbs, Dasar salep ini berguna sebagai emolien walaupun tidak
menyediakan derajat penutupan seperti yang dihasilkan dasar salep berlemak. Dasar
salep ini juga bermanfaat untuk percampuran larutan berair ke dalam larutan
berlemak. Contoh: Petrolatum hidrofilik, lanolin anhidrida, lanolin, cold cream.
3. Dasar salep larut dalam air, Basis yang larut dalam air biasanya disebut sebagai
greaseless karena tidak mengandung bahan berlemak. Karena dasar salep ini sangat
mudah melunak dengan penambahan air, larutan air tidak efektif dicampurkan ke
dalam bahan dasar ini. Dasar salep ini lebih baik digunakan untuk dicampurkan
dengan bahan tidak berair atau
H. METODE PENELITIAN
a. Materi Penelitian
1. Bahan
Bahan utama dalam penelitian ini adalah buah belimbing wuluh 5 kg, bahan kimia
yang digunakan dalam pembuatan sediaan salep ekstrak etanolik buah belimbing
wuluh meliputi: etanol 70%, PEG 4000, PEG 400, Malam putih, Vaselin putih,
Setil alkohol, Propilen glikol, Na Lauril Sulfat, aquadest. Bahan uji mikrobiologi
yang digunakan adalah bakteri Propionibacterium acnes, media Mueller-hinton,
media BHI, media agar darah, larutan NaCl 0,9%, standart Mc.Farlanc, toluene etil
asetat (93:7), vanillin asam sulfat.
2. Alat
Seperangkat alat gelas, blender, autoklaf electric pressure steam sterilizer model
25x, oven rectangular, Inkubator, pot salep yang terbuat dari kaca gelap, laminar air
flow, timbangan elektronik, mikropipet, sengkelit ose, piring petri, mortir dan
stamfer, viscosimeter, aluminium foil, water bath, kertas payung, chamber,
lempeng silica gel GF254, pipa kapiler, botol penyemprot.
b.1. Prosedur Kerja
b.1.1. Determinasi Bahan
Tanaman utuh Belimbing Wuluh yang diperoleh dari wilayah Semarang
dideterminasi di Laboratoium UNDIP.
b.1.2 Preparasi Ekstraksi
1. Pembuatan ekstrak etanolik buah belimbing
Buah belimbing wuluh yang sudah dikumpulkan dicuci bersih untuk menghindari
adanya kontaminasi yang akan menpengaruhi kemurnian ekstrak. Kemudian diiris
dengan ketebalan lebih kurang ±2 mm, dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik
sinar matahari dengan ditutupi kain hitam, potongan-potongan tersebut dihaluskan
menggunakan blender sampai menjadi serbuk. Serbuk Buah belimbing wuluh diekstraksi
menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan penyari etanol 70%.
6
Maserasi dilakukan sebagai berikut serbuk simplisia kering dimasukan ke dalam
sebuah bejana tersebut, lalu cairan penyari dimasukan dalam bejana, ditutupi dan
dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk. Setelah 5 hari
campuran tersebut diserkai, diperas, dicuci ampasnya dengan cairan penyari secukupnya.
Maserat dipindah dalam bejana tertutup dan dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari
cahaya selama 2 hari. Setelah 2 hari maserat dienaptuangkan. Dari hasil ini dipisahkan
antara ampas dan filtrat. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan vacuum rotary
evaporator, dengan pemanas water bath sampai didapatkan ekstrak kental.
Ekstrak yang diperoleh kemudian dihitung rendemennya dengan rumus sebagai berikut :
(Berat ekstrak buah belimbing wuluh yang didapat : Rendemen x 100 )
2. Identifikasi Flavonoid
a. Ekstrak yang diperoleh, diidentifikasi dengan menggunakan lempeng silika gel
GF254, yang sudah dibuat daerah pengembangan.
b. Ekstrak yang didapat ditotolkan pada silika gel GF254 dengan menggunakan pipa
kapiler.
c. Lempeng silika gel GF254 dimasukkan ke dalam bejana (chamber) yang sudah diisi
dengan larutan eluen.
d. Setelah mencapai batas eluasi, hasil eluasi dikeringkan kemudian bercak yang ada
dalam lempeng silika gel GF254 dilihat menggunakan sinar UV dengan panjang
gelombang 254 nm dan 365 nm.
e. Lempeng silika gel GF254 yang sudah dilihat di sinar UV disemprot dengan larutan
pereaksi dan di masukkan ke dalam oven pada suhu 110˚C selama 5 menit sampai
timbul warna bercak.
f. Diamati bercak yang ada pada lempeng silika gel GF254 dengan menggunakan
sinar tampak. Bercak yang ada di gambar dan dihitung harga Rfnya.
3. Pembuatan formulasi salep ekstrak etanol buah belimbing wuluh
a. Sterilisasi alat dan bahan
Semua alat gelas disterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121ºC selama
15 menit. Bahan basis setelah ditimbang dan dicampur dalam cawan petri kemudian
disterilisasi dalam oven dengan suhu 180°C selama 1 jam (Paramita, 2005).
b. Formulasi salep
Formulasi salep standar menurut United State Pharmacopea :
R/ PEG 4000………… 40%
PEG 400………….. 60%
7
c. Cara pembuatan salep
Berat salep 100 gram dengan berbagai basis ekstrak etanolik buah
belimbing wuluh dilakukan di dalam aseptis (LAF) :
1). Bahan-bahan ditimbang, lalu dimasukkan ke cawan porselen kemudian
disterilisasi dengan oven pada suhu 180°C selama 1 jam.
2). Basis yang telah meleleh, diaduk homogen dalam mortir hangat sampai dingin.
3). Ekstrak etanolik dimasukkan ke dalam campuran basis dan diaduk sampai
homogen.
4). Salep dimasukkan dalam pot salep.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Nama
Kegiatan
Bulan
I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Determinasi
Ekstraksi
bahan
Identifikasi
Fitokimia
Uji efek anti
Bakteri
Analisis data
Penyusunan
Laporan akhir
8
J. BIAYA KEGIATAN
No Komponen Jumlah
Harga
Satuan
(Rp)
Harga Total
(Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Buah Belimbing Wuluh
Etanol 70%
PEG 400
PEG 4000
Vaselin Putih
Setil Alkohol
Propilen Glikol
Aquadest
Vanilin Asam sulfat
Sewa Laboratorium
a. Alat laboratorium
b. Sewa laboratorium biologi
farmasi
c. Sewa laboratorium
mikrobiologi
d. Sewa alat-alat gelas
Tissue
Kapas
Post salep
Transportasi
Laporan
5 kg
10 liter
5 gr
5gr
15 gr
10 gr
5 gr
20 liter
4 gr
3 bulan
2 bulan
2 bulan
5 bulan
1 pak
1 pak
12 buah
20.000,00
50.000,00
20.000,00
20.000,00
20.000,00
25.000,00
25.000,00
10.000,00
25.000,00
300.000,00
250.000,00
200.000,00
200.000,00
15.000,00
10.000,00
5.000,00
200.000,00
100.000,00
100.000,00
500.000,00
100.000,00
100.000,00
300.000,00
250.000,00
125.000,00
200.000,00
100.000,00
900.000,00
500.000,00
400.000,00
1.000.000,00
15.000,00
10.000,00
60.000,00
200.000,00
100.000,00
Jumlah 4.960.000,00
9
K. DAFTAR PUSTAKA
Hayati, E.K. 2008. Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada Buah
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Pelarut.
http://www.indonesiaindonesia.com/f/9142-khasiat-belimbing-wuluh/ (diakses 18
September 2011)
http://www.bee-health.com/m/articles/view/Tujuh-Manfaat-Belimbing-Wuluh
(diakses 18 September 2011)
http://baitulherbal.com/search/cara-pembuatan-salep-dari-tanaman-obat/
(diakses 18 september 2011)
eprints.undip.ac.id/29353/5/Bab_4.pdf (diakses 19 September 2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Jerawat (diakses 17 September 2011)
http://sweetspearls.com/health/manfaat-belimbing-wuluh/ (diakses 18 September
2011)
http://clubbing.kapanlagi.com/threads/95424-Salep-kulit-tercepat-untuk-
jerawat-dan-penyakit-kulit-lainnya-100-berkhasiat (diakses 19 September 2011)
http://etd.eprints.ums.ac.id/2791/ (diakses 20 September 2011)
http://www.wargahijau.org/index.php?option=com_content&view=article&id=19
4:belimbing-wuluh-si-pembersih-ampuh&catid=7:green-product&Itemid=12
(diakses 20 September 2011)
http://pharos.co.id/news-a-media/53-beritakesehatan/254-jerawat.html (diakses
20 September 2011)
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081118135846AAutbFS
(diakses 20 September 2011)
Malang Hyene, J.B., Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III, Cetakan II,
diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan Jakarta. Penerbit Yayasan
Sarana Warajaya.
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid II. Trubus
Agriwidya. Jakarta
Surabaya Kuncahyo, S.I. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi, L.) Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH)
Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta Lorian, V. 1980. Antibiotik in
Laboratory Medicine. The Williams and Wilkins Company, Baltimore. USA.
10
Lampiran 1
Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana
1.KETUA PELAKSANA KEGIATAN
Nama lengkap :Febrian Sulistiono
NIM :21060110083016
Tempat tanggal lahir :Blora, 20 Februari 1991
Nomor telepon :085640614444
Prodi./Fak./Universitas :Elektro/Teknik/Universitas Diponegoro
Agama :Islam
E-mail : [email protected]
Motto :-
Ttd
2.ANGGOTA PELAKSANA KEGIATAN
Nama lengkap :Yunianto C Kuncoro
NIM :21060110083034
Tempat tanggal lahir :Sragen,3 Juni 1992
Nomor telepon :08574110831
Prodi./Fak./Universitas :Elektro/Teknik/Universitas Diponegoro
Agama :Islam
E-mail :-
Motto :hidup harus punyan tujuan
ttd
11
3.ANGGOTA PELAKSANA KEGIATAN
Nama lengkap : Sona Adriyan
NIM :21006111060010
Tempat tanggal lahir Kendal, 21 Januari 1993
Nomor telepon :082135024040
Prodi./Fak./Universitas :Elektro/Teknik/Universitas Diponegoro
Agama :Islam
E-mail :[email protected]
Motto : Tiada keindahan tanpa duri
ttd
4.ANGGOTA PELAKSANA KEGIATAN
Nama lengkap :Rasis Ferindra
NIM :21060111060051
Tempat tanggal lahir :Semarang, 21 Februari 1993
Nomor telepon :085641818170
Prodi./Fak./Universitas :Elektro/Teknik/Universitas Diponegoro
Agama :Islam
E-mail :-
Motto :Confidence..!!!
ttd
12
BIODATA DOSEN PENDAMPING
Nama Lengkap dan Gelar : Priyo Sasmoko, ST, M.Eng
NIP : 197009161998021001
Alamat Rumah : Jl..surentimur dalam156
No. Hp : 081228075657
Dosen : PSD III Teknik Elektro Universitas
Diponegoro
ttd