Upload
kiki-maya-wulandari
View
254
Download
23
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“SUSHI SI SULE UNYU” (SUSHI SOSIS SAYUR LELE UNIK DAN
YUMMY) SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SEHAT DAN MURAH
BAGI MAHASISWA DAN SISWA DI LINGKUNGAN UPI
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
Kiki Maya Wulandari (1100067/2011)
Bayu Angsena Bastari (1100018/2011)
Anis Khoirunnisa (1201722/2012)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
PENGESAHAN USULAN PKM-KEWIRAUSAHAAN
1. Judul Kegiatan : “Sushi Si Sule Unyu” (Sushi
Sosis Sayur Lele Unik dan
Yummy) sebagai Alternatif
Makanan Sehat Dan Murah Bagi
Mahasiswa Dan Siswa Di
Lingkungan UPI
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Kiki Maya Wulandari
b. NIM : 1100067
c. Jurusan : Pendidikan Kimia
d. Universitas : Universitas Pendidikan Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : 087824849600
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : dua orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama : Muhamad Nurul Hana, M.Pd.
b. NIDN : 042200-1901-7102
c. Alamat Rumah dan No.Tel./HP : Ds. Pangkalan RT. 003/ RW. 010
Sariwangi Kec. Parongpong
Bandung Barat (08156222309)
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp. 8.052.575,00
b. Sumber Lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Bandung, 26 Oktober 2013
Menyetujui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Dr. Hernani, M.Si.
NIP.196711091991012001
Ketua Pelaksana Kegiatan
Kiki Maya Wulandari
NIM.1100067
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan Kemitraan UPI
(Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M. Hum.)
NIP.196310241988031003
Dosen Pembimbing
Muhamad Nurul Hana, M.Pd
NIP.197101191997021001
i
RINGKASAN
Kepadatan jadwal mahasiswa seringkali membuat mahasiswa tidak
mengontrol waktu dan pola makan. Hal ini menyebabkan mahasiswa memilih
jalan pintas untuk mengkonsusmsi makanan siap saji yang belum terjamin kualitas
bahan baku dan kandungan gizinya.
Maraknya pemberitaan mengenai penggunaan bahan baku yang tidak
berkualitas, serta tambahan bahan berbahaya sebagai pengawet dan pewarna pada
produk olahan (khususnya sosis) yang banyak beredar di masyarakat, menjadi
momok bagi mahasiswa yang sering mengkonsumsi produk tersebut.
Melalui inovasi produk “sushi si sule unyu” ini, mahasiswa memliki
alternatif makanan siap saji yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Produk
berbahan dasar ikan lele dengan tambahan rebung untuk menambah kandungan
serat dalam makanan ini, dapat menanggulangi permasalahan mahasiswa dalam
memenuhi asupan makanan sehat dan bergizi untuk tubuh. Balutan nasi dan nori
juga menambah kandungan karbohidrat serta serat dalam makanan yang dapat
menjadi pilihan makanan mengenyangkan di tengah padatnya kegiatan
mahasiswa.
Dengan harga yang relatif murah, yaitu Rp.1500,00 setiap bungkus, sushi
ini dapat dijangkau oleh kalangan mahasiswa. Selain itu, sushi ini juga dapat
menjadi alternatif jajanan sehat bagi siswa sekolah dasar dan menegah pertama
yang banyak berada di sekitar lingkungan UPI karena produk ini memiliki bentuk
dan warna yang menarik serta harga yang cukup terjangkau bagi siswa.
Untuk memasarkan produk ini, dilakukan perkenalan produk kepada
sasaran konsumen terlebih dahulu dengan pemberian produk secara gratis dan
menjelaskan kelebihan produk kepada sasaran konsumen. Selain itu, penyebaran
brosur mengenai produk juga dilakukan untuk mempopulerkan produk ini.
Dengan demikian, calon konsumen dapat mengenal produk dan mengetahui
kelebihan produk ini, sehingga muncul ketertarikan untuk membeli produk ini.
Pemasaran produk ini dilakukan secara door to door atau penawaran
secara langsung kepada calon konsumen. Selain itu pemasaran juga akan
dilakukan dengan cara menitipankan produk di kantin sekolah dan kantin setiap
fakultas di UPI. Sehingga produk ini dapat menjangkau calon konsumen yang
ditargetkan.
Penyebaran “sushi si sule unyu” di kalangan mahasiswa dan siswa ini
diharapkan mampu mengurangi keresahan mahasiswa dan orang tua siswa di
tengah merebaknya makanan dengan bahan berbahaya.
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................... 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
A. ANGGARAN BIAYA ............................................................................. 8
B. JADWAL KEGIATAN ............................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
iii
DAFTAR TABEL
Tabel1. Perbandingan Kandungan Giji Rebung Bambu dengan Sayuran Lain ..... 3
Tabel 2. Perbandingan Kandungan Mineral & Vitamin Rebung Bambu dengan
Sayuran Lain ............................................................................................ 3
Tabel3. Jumlah Siswa SD, SMP, SMA di Lingkungan UPI .................................. 5
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Kebutuhan manusia terhadap makanan tidak dapat dipisahkan dalam
keseharian. Makanan berat atau makanan ringan sebagai penunjang aktifitas selalu
berada dekat dengan kehidupan manusia. Sehingga hal tersebut menjanjikan
peluang usaha dalam bidang kuliner. Namun, tidak sedikit pengusaha makanan
yang menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai bahan baku makanan dengan
alasan untuk meminimalkan biaya produksi. Seperti yang dilansir pada
sindonews.com “Dari 10 sampel makanan yang diambil dari empat titik sekolah,
terdapat empat jajanan pangan yang terindikasi 40 persen mengandung formalin
dan boraks, diantaranya lontong, mie basah, tahu, dan sosis.”
Keberadaan formalin dan boraks dalam makanan sangat berbahaya bagi
kesehatan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Khomsan (2008:28) bahwa
“Formalin akan menekan fungsi sel, menyebabkan kematian sel, dan
menyebabkan keracunan. Keracunan formalin menyebabkan radang, iritasi
lambung, muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan gagalnya
peredaran darah.”
“Boraks adalah zat antiseptika. Bila dikonsumsi akan merusak sistem
saraf pusat dan cairan serebrospinal. Gejala yang muncul adalah pusing, badan
malas, depresi delirium, muntah, diare, kram, kejang, koma, kolaps, dan sianosis.”
(Tn, 2006: 169)
Makanan yang sering di konsumsi oleh siswa dan mahasiswa seringkali
menjadi sasaran empuk pengusaha makanan yang curang untuk menambahkan zat
yang biasa di jadikan sebagai pengawet mayat atau kosmetik ini. Selain formalin
dan boraks, beberapa pewarna tekstil juga ditemukan dalam berbagai makanan
yang tersebar di masyarakat. Berita yang dilansir oleh sindonews.com
menyatakan “Hasil uji laboratorium terhadap 16 contoh makanan yang biasa
dijual di pasar dadakan, beberapa di antaranya terbukti mengandung
unsur rhodamin-B atau zat pewarna tekstil.”
Salah satu makanan yang sangat populer di masyarakat adalah sosis.
Pengusaha makanan yang curang, seringkali memanfaatkan makanan yang sangat
2
populer dan disukai masyarakat ini untuk meraup keuntungan besar dengan
menggunakan bahan berbahaya seperti pengawet, pewarna tekstil, dan bahan baku
yang tidak berkualitas seperti daging busuk bahkan daging babi yang merupakan
makanan haram dalam agama Islam. Dalam situs liputan6.com diberitakan
informasi mengenai penemuan tersebut, dikatakan bahwa “Pemerintah London
menemukan DNA babi pada sosis ayam berlabel halal di sebuah sekolah dasar di
London, Inggris.”
Pembuatan sosis dengan bahan baku yang segar dan berkualitas sangat
dibutuhkan untuk menghindari munculnya berbagai penyakit yang dapat timbul
pada konsumen yang memakan produk yang mengandung bahan-bahan
berbahaya.
Bahan dasar sosis yang sering digunakan adalah daging ayam dan sapi
yang seringkali mengalami ketidakstabilan harga di pasaran, terutama ketika
mendekati hari raya. Untuk meminimalisir permasalahan ini, dipilih daging ikan
(dalam hal ini ikan lele) karena memiliki harga yang relaif stabil di pasaran.
Selain itu ikan memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang paling rendah
dibandingkan daging sapi dan ayam. Seperti yang dilansir oleh kompas.com
bahwa “Lemak yang terkandung dalam sapi yaitu 14 per 100 gram, daging ayam
25 per 100 gram dan ikan memiliki kandungan lemak paling rendah yaitu 4,5 per
100 gram”.
Ikan juga memiliki berbagai kelebihan dibandingkan daging hewan
lainnya. Menurut Siregar (2004:29),
1. Daging ikan mengandung semua unsur asam amino, termasuk 8
macam asam amino essensial
2. Daging ikan mengandung asam lemak omega-3 yang sangat
dibutuhkan untuk membantu perkembangan sel otak pada anak di
bawah usia 12 tahun, sekaligus memelihara sel otak pada orang lanjut
usia (sampai 70 tahun)
3. Daging ikan mengandung kadar kolesterol sangat rendah (nyaris
tidak mengandung kolesterol)
3
4. Daging ikan mengandung kalori (tenaga) lebih tinggi dibaningkan
dengan daging hewan
Untuk produk ‘sushi si sule unyu’ ini, dipilih daging ikan lele sebagai
bahan dasar pembuatan sosis karena ikan lele memiliki harga yang relatif stabil di
pasaran serta mudah di dapat.
Asupan sayur yang kurang terkadang menjadi masalah pola makan pada
mahasiswa dan siswa. Padahal, konsumsi sayuran sangat baik untuk kesehatan
seperti yang diungkapkan Watson (Pangkalan Ide, 2010:33) bahwa “Konsumsi
buah dan sayuran dapat menurunkan risiko penyakit kronis.” WHO dan Food and
Agriculture Organization (FAO) dalam suarapembaruan.com menyebutkan bahwa
“Kekurangan asupan buah dan sayur dapat menyebabkan risiko kematian akibat
kanker saluran cerna sebesar 14%, risiko kematian akibat penyakit jantung
koroner sebesar 11%, dan kematian akibat stroke sebanyak 9%.”
Salah satu pilihan sayur yang mengandung serat dan protein tinggi serta
kandungan lemak yang rendah adalah rebung. Sayuran yang dihasilkan dari
bambu ini juga mengandung kalsium, fosfor, serta vitamin A, B1, B2, dan C.
Kandungan serat yang dimiliki oleh rebung merupakan salah satu yang tertinggi
diantara sayuran yang lain.
Tabel 1. Perbandingan Kandungan Gizi Rebung Bambu dengan Sayuran
Lainnya (%)
Jenis Sayuran Protein Lemak Serat Glukosa
Rebung Bambu
Kobis
Bawang Bombay
Jamur
2,5
1,5
0,6
1,9
0,2
0,3
0,2
9,2
9,1
0,8
0,5
0,7
2,0
2,4
5,3
6,1
Sumber : Handoko, A. 2009:9
Tabel 2. Perbandingan Kandungan Mineral & Vitamin Rebung Bambu
dengan Sayuran Lainnya (mg)
Jenis Sayuran Kalsium Fosfor Vit. A Vit. B1 Vit. B2 Vit. C
Rebung Bambu 28 50 0,10 0,08 0,08 10
4
Kobis
Bawang Bombay
Jamur
48
56
34
0
0
0
0,05
0,03
0,04
0,03
0,02
0,04
0,03
0,02
0,04
10
10
0
Sumber : Handoko, A. 2009:9
Balutan nasi dan nori dengan isi sosis lele sayur membuat produk ini
menjadi makanan yang mengenyangkan, sehingga cocok di konsumsi oleh
mahasiswa yang memiliki kegiatan yang padat. Bentuknya yang unik serta warna
yang mencolok yang berasal dari pewarna alami (daun suji dan kunyit) juga dapat
menarik perhatian siswa untuk mengonsumsi produk ini.
Kandungan nori, yang berasal dari rumput laut dalam Kordi (2010:86)
dijelaskan bahwa, “Analisis terhadap kandungan gizi rumput laut dari kelas
Rhodopyceae (6 jenis) dan Chlorophyceae (3 jenis) menunjukkan adanya
komposisi gizi sebagai berikut: karbohidrat 39-51%, lemak 00.08-1.90%, dan
protein 17.20-27.15%”. Oleh karena itu, sushi yang dibuat, dibalut dengan nori
yang berasla dari rumput laut karena mengandung rendah lemak dan tinggi
protein.
Dengan adanya inovasi makanan dari sosis berbahan dasar daging ikan
lele dan sayuran, dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan siswa yaitu dapat
memiliki alternatif makanan sehat dan lezat serta berserat untuk memenuhi
kebutuhan tubuh sebagai penunjang kegiatan yang menjadi rutinitas siswa dan
mahasiswa. Peluang usaha yang menjanjikan dapat pula di peroleh mahasiswa
dalam pengembangan usaha ini. Selain itu, masyarakat dapat mengonsumsi
makanan yang lebih lezat dan sehat dengan harga yang cukup terjangkau tanpa
mengurangi kadar kandungan gizinya.
Sasaran konsumen untuk produk ini adalah mahasiswa dan siswa yang
berada di lingkungan UPI. Delapan sekolah dasar hingga menengah atas yang ada
di lingkungan UPI serta mahasiswa UPI dengan jumlah yang mencapai angka
30.000, merupakan peluang usaha yang besar untuk memasarkan produk ini.
Dengan harga produk relatif murah, produk ini dapat dijangkau oleh mahasiswa
ataupun siswa.
5
Produk yang akan dihasilkan untuk menghasilkan profit dari usaha ini
adalah “sushi si sule unyu” yang dapat menjadi alternatif makanan sehat bagi
mahasiswa dan siswa di lingkungan UPI.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Maraknya pemberitaan mengenai makanan dengan bahan berbahaya di
berbagai media informasi membuat mahasiswa yang sering mengkonsumsi
makanan siap saji menjadi resah. Bukan hanya mahasiswa, siswa yang sering
membeli jajanan dengan warna dan bentuk menarik juga membuat orang tua turut
resah akan kesehatan anaknya.
Makanan yang mengandung gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak,
protein, serat serta mineral dibutuhkan bagi setiap manusia untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. Inovasi makanan yang memiliki bentuk dan warna menarik,
mengandung gizi yang cukup serta menggunakan bahan alami sangat dibutuhkan
terutama untuk menanggulangi keresahan mahasiswa dan orang tua siswa akan
beredar luasnya makanan dengan bahan berbahaya yang dapat mengganggu
kesehatan. Inovasi “sushi si sule unyu” dapat memenuhi kriteria makanan sehat
yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya siswa dan mahasiswa.
Terdapat delapan sekolah dasar hingga menengah atas di lingkungan UPI
yang dapat menjadi sasaran konsumen. Jumlah siswa di sekolah tersebut
mencapai 4.042 siswa menurut data sistem informasi peserta didik dari
KEMENDIKBUD.
Tabel 3. Jumlah Siswa SD, SMP, SMA di Lingkungan UPI
No. Nama Sekolah Jumlah Siswa
1 SDN Geger Kalong I 223
2 SDN Geger Kalong II 192
3 SDN Isola I 431
4 SDN Isola II 442
5 SD Laboratorium Percontohan UPI 468
6 SMPN 29 Bandung 1.249
6
7 SMP Laboratorium UPI 488
8 SMA Laboratorium UPI 549
Jumlah 4.042
Sumber: Sistem Informasi Peserta Didik, KEMENDIKBUD
Selain itu jumlah mahasiswa UPI yang jumlahnya berkisar 38.772
mahasiswa juga menjadi sasaran konsumen yang potensial. Dari data tersebut
sasaran konsumen mencapai 42.814 orang. Bila keterserapan produk oleh sasaran
konsumen mencapai hingga 10%, berarti 4.281 orang dapat membeli produk
“sushi si sule unyu” ini.
Produk ini dijual dengan harga yang dapat dijangkau oleh mahasiswa
maupun siswa yaitu Rp1500,00 setiap bungkus. Dengan modal produksi sebesar
Rp1.100,00 setaiap bungkus, profit dari penjualan produk ini setiap bungkusnya
mencapai 26,6%. Modal produksi untuk setiap 5 kg ikan lele sebesar
Rp543.700,00 untuk menghasilkan 500 bungkus sushi. Dengan asumsi produk ini
akan terjual minimal 85% maka penjualan ini akan mengembalikan modal bahkan
tetap menghasilkan profit sebesar Rp.93.800,00 atau sebesar 17,25%. Sedangkan
bila produk ini dapat terjual 100% maka keuntungan yang diperoleh bisa
mencapai Rp.206.300,00.
Alat-alat yang digunakan untuk memproduksi “sushi si sule unyu” ini
merupakan alat-alat yang dapat bertahan lama, sehingga biaya yang dikeluarkan
untuk pembelian alat dirasa cukup saat awal pertama produksi saja. Sehingga
tidak dibutuhkan biaya pembelian alat untuk setiap produksi.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Dalam rangka menanggulangi keresahan mahasiswa dan orang tua siswa
karena benyaknya makanan dengan menggunakan bahan berbahaya yang beredar
di masyarakat, disusun beberapa tahapan untuk pemasaran produk “sushi si sule
unyu” sebagai alternatif makanan sehat bagi mahasiswa dan siswa. Kegiatan
wirausaha ini akan dilakukan dengan beberapa tahapan yang dimulai dari
pembuatan sosis sayur hingga pemasarannya.
7
1. Tahap pembuataan
Tahapan ini dimulai dari pemilihan bahan-bahan yang akan digunakan
dalam pembuatan “sushi si sule unyu”. Bahan-bahan yang akan
digunakan seperti ikan lele, rebung, daun suji dan lain-lain merupakan
bahan-bahan yang baru dan segar. Kemudian bahan-bahan yang sudah
lengkap semuanya dicuci dengan bersih dan langsung di proses menjadi
sosis lele sayur dan dilanjutkan dengan pengolahan sosis lele sayur
menjadi sushi. Setelah itu sushi yang telah selesai di buat kemudian di
kemas dan siap di pasarkan.
2. Tahap pengenalan dan ujicoba
Dalam tahapan ini produk sushi si sule unyu akan dikenalkan dan diuji
cobakan kepada beberapa mahasiswa di Kampus UPI dan sekolah-
sekolah lingkungan UPI diantaranya SDN Isola, SDN Geger Kalong
Girang 1, SMPN 29 Bandung, SMP Labschool UPI, SMA Labschool
UPI. Untuk tahapan uji coba yang dilaksanakan di dalam kampus UPI
akan dilakukan di setiap jurusan serta di berbagai kegiatan mahasiswa
yang ada dalam kampus UPI. Sedangkan untuk tahapan uji coba yang
dilakukan di kampus sekolah-sekolah akan dilaksanakan secara door to
door atau secara langsung ditawarkan kepada siswa itu sendiri sendiri.
Pada tahapan ini juga akan dilakukan penyebaran brosur kepada
mahasiswa UPI dan siswa sekolah dasar dan menengah yang telah di
sebutkan diatas serta disebarkan angket kepuasan yang berisi pendapat,
komentar serta saran dari tester yang telah mencoba produk “sushi si
sule unyu”. Pengadaan angket ini bertujuan untuk mengevaluasi produk
yang telah diujicobakan. Dengan begitu diharapkan banyak saran dari
konsumen sebagai bekal kemudian dalam pemasaran atau
pemroduksian dalam skala besar.
3. Tahap pemasaran
Tahapan ini merupakan tahap lanjutan dari kegiatan wirausaha ini.
Produk sushi si sule unyu yang telah diujicobakan dan telah
mendapatkan saran dari konsumen kemudian mulai diproduksi dalam
8
jumlah besar dan dipasarkan dalam kampus UPI dan sekitarnya.
Pemasaran akan dilakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut :
1) Door to door, yaitu pemasaran yang dilakakan dengan cara
menawarkan langsung kepada setiap konsumen.
2) Bekerjasama dengan kantin fakultas dan kan kantin sekolah, yakni
dengan menitipkan produk sushi si sule unyu untuk dipasarkan ke
setiap mahasiswa atau pengunjung lain di fakultas.
Dengan tersebarnya produk ini di lingkungan calon konsumen yang
menjadi target pemasaran, diharapkan produk “sushi si sule unyu” ini memiliki
keterserapan yang tinggi di masyarakat sehingga menjanjikan profit yang besar.
Tujuan untuk menanggulangi keresahan akan maraknya makanan dengan bahan
berbahaya juga dapat di capai karena produk ini dapat dijangkau oleh mahasiswa
dan siswa yang menjadi sasaran konsumen, baik dari segi harga maupun
kemudahan untuk mendapatkan produk ini.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA
No. Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan penunjang 2.344.000
2 Bahan habis pakai 4.749.575
3 Perjalanan 165.000
4 Lain-lain: publikasi, laporan 794.000
Jumlah (Rp) 8.052.575
B. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pembelian Alat
2. Pembuatan Produk
9
DAFTAR PUSTAKA
Arif, S. (2013).Waspadai Makanan Mengandung Zat Pewarna Tekstil. [online].
Tersedia:
http://daerah.sindonews.com/read/2013/07/24/23/764908/waspadai-
makanan-mengandung-zat-perwarna-tekstil [24 Oktober 2013]
Handoko, A.(2009). Budi Daya Bambu Rebung. Yogyakarta.: Penerbit Kanisius.
Ide, P. (2010). Health Secret of Pepino: Mencicipi Pepino si Buah Ajaib,
Pendatang Baru Asal Pegunungan Andes sebagai Obat Dewa. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Khomsan, A. (2008).Sehat itu Mudah, Wujudkan Hidup Sehat dengan Makanan
Tepat. Bandung: PT Mizan Publika .
Kordi, M. (2010). A to Z Budi Daya BiotaAkuatik untuk Pangan, Kosmetik, dan
Obat-obatan. Yogyakarta: Lily Publisher.
Syarifah, F. (2013). Produk Halal di London Ditemukan Mengandung DNA Babi.
[online].Tersedia: http://health.liputan6.com/read/536127/produk-halal-
di-london-ditemukan-mengandung-dna-babi [24 Oktober 2013]
Permadi, A. (2013). Penggunaan Bahan Berbahaya pada Jajanan Masih Marak.
[online]. Tersedia:
http://daerah.sindonews.com/read/2013/08/21/21/773832/penggunaan-
bahan-berbahaya-pada-jajanan-masih-marak [23 Oktober 2013]
Widiyani, R. (2013). Penderita Hipertensi Harus Batasi Daging. [online].
Tersedia:http://health.kompas.com/read/2013/10/15/0947267/Penderita.
Hipertensi.Harus.Batasi.Daging [24 Oktober 2013]
3. Pengenalan Produk kepada
Mahasiswa
4. Pengenalan Produk kepada Siswa
5. Pemasaran Produk kepada
Masyarakat
6. Evaluasi dan Laporan
10
_____. (2006). Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
_____. (__). Rekapitulasi Data Peserta Didik (Kota Bandung). [online].
Tersedia:http://refpd.data.kemdikbud.go.id/ref_nisn/data2.php?cont=3&
kode=026
_____. (2013). 90 Pesen Penduduk Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah.
[online]. Tersedia: http://www.suarapembaruan.com/home/90-persen-
penduduk-indonesia-kurang-makan-sayur-dan-buah/43507 [23 Oktober
2013]
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Cilegon I SMPN 2 Cilegon SMAN 2 KS Cilegon
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-K
Bandung, 24 Oktober 2013
Pengusul,
Kiki Maya Wulandari
1 Nama Lengkap Kiki Maya Wulandari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 1100067
5 Tempat dan Tanggal Lahir Serang, 18 Juni 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 087824849600
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Tamansari
I
SMPN
Unggulan
SMAN 1
Sindang
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-K
Bandung, 24 Oktober 2013
Pengusul,
Bayu Angsena Bastari
1 Nama Lengkap Bayu Angsena Bastari
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 1100018
5 Tempat dan Tanggal Lahir Indramayu, 27 Mei 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 087718878102
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 3 Ender SMPN 1
Babakan
SMAN 6
Cirebon
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-K
Bandung, 24 Oktober 2013
Pengusul,
Anis Khoirunnisa
1 Nama Lengkap Anis Khoirunnisa
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 1201722
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 21 Maret 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085721333495
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Alat Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan Jumlah
Misting Tempat produk
untuk dipasarkan
10 22000 220000
Kompor Alat untuk
memasak
1 300000 300000
Blender Alat untuk
menghaluskan
bahan
1 350000 350000
Panci Besar Tempat merebus
sosis
1 120000 120000
Panci Kecil Tempat memasak
nasi dan ketan
1 70000 70000
Penggorengan Tempat untuk
menggoreng sosis
2 35000 70000
Baskom Tempat untuk
adonan sosis dan
tempat untuk
mencuci bahan
3 50000 150000
Saringan Alat untuk
mengeringkan
minyak setelah
sosis digoreng
1 10000 10000
Capitan Alat untuk
mengambil sosis
yang sudah matang
dari panci
1 10000 10000
Talenan Tempat untuk
memotong bahan
2 10000 20000
Spatula Alat untuk
menggoreng sosis
1 15000 15000
Nampan Tempat untuk
sosis yang sudah
matang
2 15000 30000
Pisau Alat untuk
memotong
3 15000 45000
Selang Gas Penyambung
tabung gas dan
kompor gas
1 65000 65000
Serbet Alat untuk
mengangkat panci
dan mengelap alat
4 3500 14000
Penggiling Alat untuk 1 350000 350000
Daging menghaluskan
daging
Saussage
Stuffer
Alat untuk
memasukkan
adonan sosis ke
dalam casing
1 280000 280000
Sushi rol
maker
Alat untuk
menggulung nasi,
sosis, rumput laut
untuk membentuk
sushi
3 75000 225000
Sub Total (Rp) 2.344.000
2. Bahan Habis Pakai
a. Bahan habis pakai untuk promosi dan uji coba
Bahan Justifikasi Kuantitas Harga
satuan Jumlah
Ikan Lele Bahan pembuatan
sosis 15 kg 20000 300000
kunyit Pewarna alami 0,2 kg 4500 900
Rebung Bahan pembuatan
sosis 1 kg 3000 3000
Daun suji Pewarna alami 1 ikat 1000 1000
Gas Bahan bakar 1,5 tabung 15000 22500
Jahe Bumbu 0,5 kg 8000 4000
Garam Bumbu 1 bungkus
(0,25 kg) 1500 1125
Merica Bumbu 0,25 kg 110000 27500
Ketumbar Bumbu 0,25 kg 50000 12500
Tepung
tapioka
Bahan pembuatan
sosis 3,5 kg 8000 28000
Es batu Bahan pembuatan
sosis 5 bungkus 2000 10000
Casing sosis Pembungkus
adonan sosis 1,5 rol 25000 37500
Penyedap rasa Bumbu 20
bungkus 500 10000
Ketan Bahan pembuatan
sushi 2 kg 15000 30000
Beras Bahan pembuatan
sushi 4 kg 10000 40000
Minyak Bahan untuk
menggoreng sosis 4 L 22000 88000
Kemasan Tempat untuk 1500 80 120000
Plastik mengemas sushi bungkus
Jeruk nipis Bahan 0,25 kg 10000 2500
Pala Bahan 2 biji 2000 4000
Nori (rumput
laut)
Bahan pembuatan
sushi
30
bungkus 28000 840000
Cuka Bahan 1 botol 1500 1500
Bawang putih Bahan 0,25 kg 8500 2125
Sub total (Rp) 1.586.525
b. Bahan habis pakai untuk pemasaran
Bahan Justifikasi Kuantitas Harga
satuan Jumlah
Ikan Lele Bahan pembuatan
sosis 30 kg 20000 600000
Kunyit Pewarna alami 0,4 kg 4500 1800
Rebung Bahan pembuatan
sosis 2 kg 3000 6000
Daun suji Pewarna alami 2 ikat 1000 2000
Gas Bahan bakar 3 tabung 15000 45000
Jahe Bumbu 1 kg 8000 8000
Garam Bumbu 2 bungkus
(0,25 kg) 1500 3000
Merica Bumbu 0,5 kg 110000 55000
Ketumbar Bumbu 0,5 kg 50000 25000
Tepung
tapioka
Bahan pembuatan
sosis 7 kg 8000 56000
Es batu Bahan pembuatan
sosis
10
bungkus 2000 20000
Casing sosis Pembungkus
adonan sosis 3 rol 25000 75000
Penyedap rasa Bumbu 40
bungkus 500 20000
Ketan Bahan pembuatan
sushi 4 kg 15000 60000
Beras Bahan pembuatan
sushi 8 kg 10000 80000
Minyak Bahan untuk
menggoreng sosis 8 L 22000 176000
Kemasan
Plastik
Tempat untuk
mengemas sushi
3000
bungkus 80 240000
Jeruk nipis Bahan 0,5 kg 10000 5000
Pala Bahan 4 biji 2000 8000
Nori (Rumput
Laut)
Bahan pembuatan
sushi
60
bungkus 28000 1680000
Cuka Bahan 2 botol 1500 3000
Bawang putih Bahan 0,5 kg 8500 4250
Sub total (Rp) 3.173.050
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Perjalanan ke
peternakan lele
Membeli lele untuk
bahan baku
10 10000 100000
Perjalanan ke
pasar
Membeli bahan
pembuatan sushi
10 5000 50000
Perjalanan ke
toko mesin
Membeli
penggiling daging
1 15000 15000
Sub total (Rp) 165.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Kertas Pembuatan
Laporan,
pembuatan brosur
2 rim 27.000 54000
Tinta Hitam Pencetakan laporan
dan brosur
1 botol 35000 35000
Tinta Warna Pencetakan laporan
dan brosur
3 botol 35000 105000
Printer Pencetakan laporan
dan brosur
1 buah 600000 600000
Sub total (Rp) 794.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Kiki Maya
Wulandari/
1100067
Pendidikan
Kimia
Kimia 30 Memproduksia,
mengenalkan
dan memasarkan
produk
2 Bayu
Angsena
Bastari/
100018
Pendidikan
Kimia
Kimia 30 Membeli alat
dan bahan
penunjang
produksi,
membuat brosur
untuk
pengenalan
produk,
memasarkan
3 Anis
Khoirunnisa/
1201722
Pendidikan
Kimia
Kimia 30 Memproduksi,
mengenalkan
dan memasarkan
produk
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Telp.(022) 201363-2013164 Fax.
(022) 2013651
Homepage: http://www.upi.edu - Email: [email protected]
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kiki Maya Wulandari
NIM : 1100018
Program Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-K saya dengan judul:
“Sushi Si Sule Unyu” (Sushi Sosis Sayur Lele Unik Dan Yummy) Sebagai
Alternatif Makanan Sehat Dan Murah Bagi Mahasiswa Dan Siswa Di
Lingkungan UPI yang diusulkan untuk tahun anggaran 2013 bersifat
original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan di proses sesuai dengan ketentuan yang
brlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah di terima ke
kas negara.
Demikian pernyaaan ini dibuat dengan sesunguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Bandung, 26 Oktober 2013
Mengetahui, Yang menyatakan,
Pembantu Rektor
Kemahasiswaan dan Kemitraan UPI,
(Prof.Dr.H. Dadang Sunendar, M.Hum) (Kiki Maya Wulandari)
NIP. 196310241988031003 NIM.1100067