5
KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN (PISCES) DI PERAIRAN PADANG TIKAR KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN KUBU RAYA PRAYOGI WASKITO 1 ( 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Angkatan 2012, FKIP Universitas Tanjungpura) ABSTRACT This study aims to determine and discover the diversity of the types of fish found in the waters of Padang Tikar, Kec. Batu Ampar, Kab . Kubu Raya. The results of the interview with Mr. Ari (Department of Fisheries), the fishermen and the local community as well as the identification of fish species was found that there are 23 species and 22 families consisting of 18 families of which each one species and four other family includes 2 species. Mostly consumer goods and sold by local fishing communities both at local and international. Key words : Diversity, Fish, Padang Tikar, Species PENDAHULUAN Sektor kelautan merupakan sektor utama yang menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduknya, sehingga pemanfaatan hasil tangkapan perikanan disini cukup melimpah, dan ikan menjadi sumber protein hewani masyarakat yang utama. Informasi mengenai kelimpahan jenis ikan di daerah ini dirasa masih kurang sehingga penelitian mengenai keanekaragaman ikan di daerah padang tikar dapat menjadi sumber referensi peneliti dalam memetakan sumber daya ikan di daerah ini. Penelitian ikan di wilayah perairan Indonesia telah dimulai sejak tahun 1653 oleh Johannes Nieuhof yang menjadi perwakilan eksplorasi dan komisi diplomatik dari Nederlansche Oost-Indische Company di Timur jauh dan China. Sebagian besar koleksi Nieuhof ditemukan di Batavia dan sekitarnya. Beberapa peneliti meneruskan pekerjaan ini, diantaranya dua pemuda: Heinrich Kuhl & Johan Conraad van Hasselt yang hanya bertahan kurang dari tiga tahun dan dikuburkan di Kebun Raya Bogor. Setelah itu banyak peneliti lain

PISCES.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sopan

Citation preview

  • KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN (PISCES) DI PERAIRAN PADANG TIKAR

    KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN KUBU RAYA

    PRAYOGI WASKITO1

    (1Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Angkatan 2012, FKIP Universitas Tanjungpura)

    ABSTRACT

    This study aims to determine and discover the diversity of the types of fish found in

    the waters of Padang Tikar, Kec. Batu Ampar, Kab . Kubu Raya. The results of the interview

    with Mr. Ari (Department of Fisheries), the fishermen and the local community as well as the

    identification of fish species was found that there are 23 species and 22 families consisting of

    18 families of which each one species and four other family includes 2 species. Mostly

    consumer goods and sold by local fishing communities both at local and international.

    Key words : Diversity, Fish, Padang Tikar, Species

    PENDAHULUAN

    Sektor kelautan merupakan sektor utama yang menjadi mata pencaharian sebagian

    besar penduduknya, sehingga pemanfaatan hasil tangkapan perikanan disini cukup melimpah,

    dan ikan menjadi sumber protein hewani masyarakat yang utama. Informasi mengenai

    kelimpahan jenis ikan di daerah ini dirasa masih kurang sehingga penelitian mengenai

    keanekaragaman ikan di daerah padang tikar dapat menjadi sumber referensi peneliti dalam

    memetakan sumber daya ikan di daerah ini.

    Penelitian ikan di wilayah perairan Indonesia telah dimulai sejak tahun 1653 oleh

    Johannes Nieuhof yang menjadi perwakilan eksplorasi dan komisi diplomatik dari

    Nederlansche Oost-Indische Company di Timur jauh dan China. Sebagian besar koleksi

    Nieuhof ditemukan di Batavia dan sekitarnya. Beberapa peneliti meneruskan pekerjaan ini,

    diantaranya dua pemuda: Heinrich Kuhl & Johan Conraad van Hasselt yang hanya bertahan

    kurang dari tiga tahun dan dikuburkan di Kebun Raya Bogor. Setelah itu banyak peneliti lain

  • yang meneliti di perairan Indonesia, namun yang paling banyak kontribusinya adalah Pieter

    Bleeker (Roberts, 1989).

    Kawasan Padang Tikar merupakan gugus kepulauan yang terletak di pesisir barat

    Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya dengan luas wilayah 2.002,00 km. Kawasan

    ini memiliki wilayah perairan air tawar berupa air sungai dan air laut, sehingga diduga

    menyebabkan keanekaragaman ikan di wilayah perairan ini cukup tinggi baik dari jenis ikan air

    tawar dan ikan air laut. Adanya hubungan positif antara kekayaan jenis dengan suatu area yang

    ditempati tergantung pada dua faktor. Pertama, peningkatan jumlah mikro habitat akan dapat

    meningkatkan keragaman. Kedua, area yang lebih luas sering memiliki variasi habitat yang lebih

    besar dibanding dengan area yang lebih sempit (Wooton, 1991).

    Hasil wawancara dengan masyarakat sekitar kawasan pantai, diperoleh informasi bahwa

    pemanfaatan ikan terutama yang memiliki nilai komoditas tinggi terus berlangsung. Banyak

    diantaranya dijadikan bahan konsumsi masyarakat ataupun diperdagangkan.

    Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis ikan yang hidup di perairan

    Padang Tikar, Kec. Batu Ampar Kab. Kubu Raya. Diharapakan kedepan hasil penelitian ini dapat

    digunakan sebagai salah satu referensi untuk semua pihak, khususnya peneliti. Sehingga dapat

    menambah pengetahuan mengenai keanekaragaman jenis-jenis ikan dan mendukung pengelolaan

    perairan laut maupun tawar di Perairan Padang Tikar.

    BAHAN DAN METODE

    Penelitian ini dilaksanakan di Tempat Gudang Ikan Kawasan Perairan Padang Tikar,

    Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini

    dilaksanakan pada tanggal 9-11 Januari 2015. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    kamera, dan alat tulis. Sementara bahan yang digunakan adalah tally sheet, dan buku identifikasi

    Pisces di Indonesia

    Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Untuk

    pengamatan ini dilakukan pada titik yang menjadi tempat penyimpanan dan pengolahan ikan

    yaitu gudang ikan. Pengamatan pada gudang ikan dilakukan dengan menggunakan metode

    wawancara dengan Pak Ari (Dinas Perikanan), para nelayan yang pulang dari melaut dan

    masyarakat setempat yang melakukan pengolahan hasil laut. Waktu pengamatan dimulai pukul

    10.00-13.00 WIB. Metode ini dilakukan dengan menuliskan nama lokal setiap jenis ikan baru

  • yang dicatat selama wawancara, lalu dibuat daftar semua jenis ikan berdasarkan adanya kategori

    nama lokal, nama ilmiah dan familinya menggunakan buku identifikasi dan pencarian di internet.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil pengamatan menunjukkan adanya 22 famili dan 23 spesies ikan yang hidup di

    kawasan perairan Padang Tikar (tabel 1). Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh bahwa

    terdapat 2 spesies ikan tergolong ke dalam masing-masing famili Ariidae, Centropomidae,

    Ephippidae, Engraulidae dan Scombridae. Sedangkan 18 famili lain yakni Mobulidae,

    Belonidae / Hemiramphidae, Diodontidae, Mugilidae, Serranidae, Plotosidae, Lutjanidae,

    Gobiidae, Soleidae, Scatophagidae, Delphinidae, dan Muraenesocidae masing-masing terdiri

    dari 1 spesies. Namun untuk 1 spesies yakni ikan ronggeng saya belum menemukan nama

    ilmiah dan famili dari spesies tersebut.

    Pada penelitian ini juga berhasil dijumpai beberapa jenis ikan yang sering dikonsumsi

    masyarakat seperti ikan teri, ikan kerapu, ikan tenggiri, ikan bawal (Pampus argentus) dan

    ikan kakap (Lates calcarifer). Ikan tersebut dikonsumsi masyarakat karena selain memiliki

    nilai ekonomis yang tinggi juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

    Tabel 1. Jenis ikan yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan nelayan di perairan

    Padang Tikar

    No Nama Latin Nama Daerah Famili

    1 Aetomyleus nichofii Pari elang Mobulidae

    2 Pseudesciaena soldado Tirusan Centropomidae

    3 Arius leiotetocephalus Duri Ariidae

    4 Zenarchopterus buffonis Julung-julung Belonidae, Hemiramphidae

    5 Diodon holocanthus Buntal Diodontidae

    6 Liza melinoptera Belanak Mugilidae

    7 Epinephelus bleekeri Kerapu Serranidae

    8 Plotasus canius Sembilang Plotosidae

    9 Lates calcarifer Kakap Centropomidae

    10 Setipinna taty Pirang Engraulidae

    11 Arius thalassinus Ikan mayung Ariidae

    12 Lutjanus fuscescens Ikan simerah Lutjanidae

  • 13 Platax teira Tudung tempayan Ephippidae

    14 Penopthalmus koelreuteri Ikan glodok Gobiidae

    15 Achioides melanorhynchus Ikan sebelah Soleidae

    16 Scatophagus argus Ketang-ketang Scatophagidae

    17 Scomberomorus commerson Ikan tenggiri Scombridae

    18 Scomberomous commerson Tenggiri papan Scombridae

    19 - Ikan ronggeng -

    20 Platax teira Tudung tempayan Ephippidae

    21 Anchovies sp. Ikan teri Engraulidae

    22 Orcaella brevirostris Ikan pesut Delphinidae

    23 Muarenesox cinareus Ikan malong Muraenesocidae

    Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Ari (Dinas Perikanan) diperoleh informasi

    terdapat spesies ikan yang sering ditemukan seperti ikan pari elang (Aetomyleus nichofii), Ikan

    manyung (Arius thalassinus), ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) adalah jenis yang

    paling sering ditangkap untuk dipelihara ataupun diperdagangkan. Sedangkan ikan buntal

    (Diodon holocanthus) merupakan jenis ikan beracun yang jarang dikonsumsi oleh masyarakat

    namun diekspor ke negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea.

    Ikan lain yang cukup menarik perhatian ialah ikan sebelah (Achioides

    melanorhynchus), ikan ini merupakan salah satu ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat, ciri

    khusus dari ikan ini adalah memiliki dua buah mata yang terletak pada sebuah sisi yang sama,

    artinya sisi yang lain tidak memiliki mata.

    Tak kalah penting juga terdapat ikan pesut / yang disebut ikan lumba-lumba laut.

    Jumlah spesies ini di kawasan Padang Tikar hanya tersisa 5-6 spesies, menurut penjelasan

    Bapak Ari (Dinas Perikanan). Lumba-lumba dapat menjadi spesies indikator yang

    mengindikasikan sehat atau tidaknya ekosistem perairan tersebut. Hal ini berkaitan dengan

    hHasil kajian terbaru yang dilakukan oleh WWF-Indonesia menemukan bahwa pesut juga

    dijumpai di sistem perairan kawasan bakau dan nipah Batu Ampar, selat-selat sempit, dan

    sepanjang dekat pantai Pulau Padang Tikar. Habitat tersebut berada di Kabupaten Kubu Raya

    dan Kayong Utara, Kalimantan (Yayasan WWF-Indonesia, http://awsassets.wwf.or.id/

    downloads/pesut.pdf).

    Dari keanekaragaman ikan yang begitu melimpah di kawasa perairan padang tikar,

    daerah ini terkenal dengan kelimpahan dan penghasil ikan teri (Anchovies sp.). Terutama ikan

  • teri cekang yang paling melimpah di bulan januari 2015 berdasarkan penjelasan masyarakat

    dan para nelayan setempat.

    Salah satu penyebab kelimpahan ikan pada suatu lokasi adalah ketersediaan bahan

    makanan. Bahkan beberapa kelompok burung dapat hidup lestari hingga saat ini disebabkan

    telah berhasil menciptakan relung yang khusus bagi dirinya sendiri untuk mengurangi

    kompetisi atas kebutuhan sumber daya dan sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi

    lingkungan (Elfidasari dan Junardi, 2006).

    Selain itu, tingginya keragaman ikan di perairan padang tikar dikarenakan di kawasan ini

    lebih banyak tersedia tanaman berbuah yang menjadi makanan bagi ikan serta tumbuhan

    berbunga yang menjadi sumber makanan utama bagi jenis ikan frugivor. Menurut Priatna (2002),

    bahwa perbedaan keanekaragaman jenis ikan pada setiap habitat sangat dipengaruhi dari

    ketersediaan makanan bagi ikan.

    KESIMPULAN

    Dari hasil pengamatan dan identifikasi dapat disimpulkan bahwa terdapat 23 spesies

    dengan 22 famili ikan yang hidup di kawasan perairan Padang Tikar. Seluruh jenis ikan

    diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ari (Dinas Perikanan), para nelayan, dan

    masyarakat setempat. Ikan hasil tangkapan sebagian besar dikonsumsi dan diperdagangkan saat

    pemasaran local maupun internasional.

    DAFTAR PUSTAKA

    Roberts T. 1989. The Freshwater Fishes of Western Borneo. California Academy of

    Sciences, San Fransisco.

    Wooton, J. 1991. Ecology of Teleost Fishes. New York: Chapman & Hall.