Upload
fendy-prabowo
View
413
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pedologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek geologi tanah. Di dalamnya
ditinjau berbagai hal mengenai pembentukan tanah (pedogenesis), morfologi tanah (sifat dan
ciri fisika dan kimia), dan klasifikasi tanah. Istilah ini dipinjam dari bahasa Inggris, pedology,
yang membentuknya dari dua kata bahasa Yunani: pedon ("tanah") dan logos ("lambang",
"pengetahuan").Pedologi merupakan satu dari dua cabang utama ilmu tanah, selain Edafologi
(ilmu kesuburan tanah).
Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Tanah bervariasi dari satu
tempat ke tempat yang lain, karena keaneka ragaman ini, maka tanah dapat dipandang
sebagai kumpulan individu-individu tanah. Pementukan tanah dari bongkahan bum mulai dari
proses-proses pemecahan atau penghancura dimana bahan induk berkeping-keping secara
halus . Tiap tanah berkembang secara baik dan masih dalam keadaan asli akan mempunyai
sifat profil yang khas. Sifat-sifat ini yang dipakai dalam klasifikasi dan penjarangan tanah
yang sangat besar manfatnya dalam menentukan pendapat tentang tanah dan sifat-sifat profil.
Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber penghidupan manusia sehingga
munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah yaitu ilmu yang berhubungan dengan tanah
sebagai sumber penghidupan pada permukaan bumi yang mencakup pembentukan tanah serta
klasifikasi dan pemetaan berdasarkan sifat-sifat fisika, kimia hayati dan kesuburan tanah
dimana sifat-sifat ini berkaitan dengan pengolahan bagi produksi tanaman.
Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan mengamati menjelaskan sifat-sifat
profil tanah. Profil tanah adalah urutan-urutan horison tanah, yakni lapisan-lapisan tanah
yang dianggap sejajar permukaan bumi. Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan
dinding lubang vertikal kelapisan yang lebih bawah.
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara
membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan
keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan
berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 1
mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan organik pertukaran ion-ion, pergerakan
dan pencucian bahan-bahan koloid (Buckman, 1982).
Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya dari fraksi tanah halus. Berdasar atas
perbandingan anyaknya butir-butir pasir, debu, liat maka tanah dikelompokkan kedalam
beberapa kelas tekstur. Dalam klasifikasi tanah tingkat famili kasar halusnya tanah
ditunjukkan dalam kelas sebaran besar butir yan mencakup seluruh tanah. Kelas besar butir
merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah tetapi dengan memperhatikan pula
banyaknya fragmen batuan atau fragsi tanah yang lebih besar dari pasir. Tanah-tanah
bertekstur liat ukuran butienya lebuh halus maka setiap satuan berat mempunyai luas luas
permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara
tinggi. Tanah yang bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur
kasar (Hardjowigeno,2003)
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur
ini terjadi karena butir pasir, debu, liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan
organik oksida-oksida besi dan lain-lain. Tingkat perkembangan struktur ditentukan
berdasarkan atas kemantapan atau ketahanan bentuk struktur tanah tersebut terhadap tekanan.
Didaerah curah hujan tinggi seperti pada profil dalam dan dangkal umunya ditemukan
struktur remah atau granular dipermukaan dan gumpal di horison bawah. Hal ini sesuai
dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah. Tanah-tanah dipermukaan banyak
mengandung humus biasanya mempunyai tingkat perkembangan yang kuat (Pairunan, 1983).
Warna tanah merupakan petujuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna
permukaan tanah pada umumnya oleh perbedaan bahan organik. Makin tinggi kandungan
bahan organik, warna tanah makin gelap. Bahan organik memberi warna kelabu, kelabu tua
atau coklat tua pada tanah kecuali bila bahan dasarnya tertentu sperti oksida dan besi atau
penimbunan garam memodifikasi warna. Akan tetapi banyak tanah tropika dengan
kandungan oksida (hematit) yang tiggi berwarna merah, bahkan dengan sejumlah besar bahan
organik (Nurhayati, 1986).
Batas lapisan dengan lapisan lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau
baur. Dalam pengamatan di lapangan ketajaman peralihan lapisan-lapisan ini dibedakan
kedalam beberapa tingkatan yaitu nyata (lebar peralihan kurang dari 2,5 cm), jelas (lebar
peralihan 2,5 – 6,5 cm) dan baur (lebar peralihan lebih dari 12,5 cm). disamping itu entuk
topografi dari batas horison tersebut dapat rata, berombak, tidak teratur atau terputus (Foth,
1988).
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 2
Karatan merupakan hasil pelapukan batuan tanah yang di pengaruhi oleh adhesi dan
kohesi. Karatan berwarna hitam mengandung banyak mangan (Mg) sedangkan berwarna
merah mengandung besi (Fe). Karatan merupakan hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam
tanah.
Karatan menunjukkan hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam tanah. Karatan
menunjukkan bahwa udara masih dapat kedalam tanah setempat sehingga terjadi oksidasi
ditempat tersebut dan terbentuk senyawa-senywa Fe3+ yang berwarna merah. Bila air tida
pernah menggenang tata udara dalam tanah selalu baik, maka seluruh profil tanah dalam
keaadaan oksidasi (Fe3+) oleh karena itu umumnya berwarna merah atau coklat. (Foth, 1988).
I.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah morfologi dan klasifikasi tanah, dan mengetahui peranan
wana tanah dalam klasifikasi tanah, serta untuk membuat suatu makalah yang menarik,
bermanfaat dan baik.
I.3. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah buku
kepustakaan yaitu dengan membaca buku diperpustakaan yang berhubungan dengan pokok
bahasan pada makalah , dan mengutip dari internet tentang informasi-informasi lainnya yang
berhubungan dengan pokok bahasan pada makalah ini.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 3
II. PEMBAHASAN
II.1. Tanah Secara Umum
Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang
telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit
(lapisan partikel halus). Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi)
Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak
dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau
nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K,
Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman.
II.2. Faktor Pembentukan Tanah
Parent material. Beberapa tanah cuaca langsung dari bebatuan yang mendasarinya.
Ini "sisa" tanah memiliki kimia umum yang sama seperti batu asli. Lebih umum, bentuk tanah
dalam bahan yang telah pindah dari tempat lain. Bahan dapat bergerak mil banyak atau hanya
beberapa meter. Tertiup angin "loess" adalah umum di Midwest. Ini menguburkan "glasial
sampai" di banyak daerah. Glasial sampai merupakan bahan tanah dan digerakkan oleh
gletser. Materi dalam bentuk tanah yang disebut "orangtua material." Pada bagian bawah
tanah, bahan ini mungkin relatif tidak berubah dari ketika mereka disimpan oleh
memindahkan air, es, atau angin.
Sedimen di sepanjang sungai memiliki tekstur yang berbeda, tergantung pada apakah
sungai bergerak cepat atau lambat. air bergerak cepat-daun kerikil, batu, dan pasir. Lambat-
air bergerak dan danau meninggalkan bahan bertekstur halus (liat dan lumpur) ketika sedimen
dalam air menetap.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 4
Iklim. Tanah bervariasi, tergantung pada iklim. Suhu dan kelembaban jumlah pola
yang berbeda menyebabkan pelapukan dan pencucian. Angin mendistribusikan kembali pasir
dan partikel lainnya terutama di daerah kering. Jumlah, intensitas, waktu, dan jenis
pembentukan presipitasi pengaruh tanah. perubahan musiman dan sehari-hari pada suhu
mempengaruhi efektivitas kelembaban, aktivitas biologis, tingkat reaksi kimia, dan jenis
vegetasi.
Topografi. Kemiringan dan aspek mempengaruhi kelembaban dan suhu tanah.
Lereng curam menghadap matahari yang hangat, sama seperti sisi selatan menghadap sebuah
rumah. Curam tanah mungkin terkikis dan kehilangan lapisan atas tanah mereka sebagai
mereka membentuk. Jadi, mereka mungkin lebih tipis dari tanah lebih hampir tingkat yang
menerima simpanan dari bukit daerah. Lebih dalam, tanah berwarna lebih gelap dapat
diharapkan di bawah tanah.
Faktor biologis. Tanaman, hewan, mikro-organisme, dan manusia mempengaruhi
pembentukan tanah. Hewan dan tanah mikro-organisme campuran dan membentuk liang dan
pori-pori. Tanaman akar membuka saluran dalam tanah. Berbagai jenis akar memiliki
dampak yang berbeda pada tanah. Akar Rumput adalah "fibrosa" dekat permukaan tanah dan
mudah membusuk, menambahkan bahan organik. Akar tunggang membuka jalur melalui
lapisan padat. Mikro-organisme mempengaruhi pertukaran kimia antara akar dan tanah.
Manusia dapat mencampur tanah sehingga luas bahwa bahan tanah ini lagi dianggap bahan
induk.
Vegetasi asli tergantung pada iklim, topografi, dan faktor biologi tanah plus banyak
faktor seperti kepadatan tanah, kedalaman, kimia, suhu, dan kelembaban. Daun dari tanaman
jatuh ke permukaan dan membusuk di tanah. Organisme ini mengurai daun dan campuran
mereka dengan bagian atas tanah. Pohon dan semak-semak memiliki akar besar yang dapat
tumbuh hingga kedalaman yang cukup.
Time. Waktu untuk semua faktor-faktor ini untuk berinteraksi dengan tanah juga
faktor. Seiring waktu, tanah fitur pameran yang mencerminkan faktor-faktor pembentuk
lainnya. proses pembentukan tanah adalah kontinu. Baru-baru ini diendapkan materi, seperti
pengendapan dari banjir, pameran ada fitur dari kegiatan pembangunan tanah. Permukaan
tanah sebelumnya dan cakrawala yang mendasari menjadi terkubur. Me-reset waktu jam
untuk tanah ini. Teras di atas dataran banjir aktif, sedangkan secara genetis mirip dengan
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 5
dataran banjir, adalah permukaan tanah yang lebih tua dan menunjukkan ciri-ciri
pembangunan yang lebih.
Faktor pembentukan tanah ini terus mempengaruhi tanah bahkan pada "stabil"
lanskap. Bahan didepositkan pada permukaan mereka, dan bahan-bahan yang ditiup atau
dihanyutkan dari permukaan. Penambahan, penghapusan, dan perubahan yang lambat atau
cepat, tergantung pada iklim, posisi landscape, dan aktivitas biologis.
Ketika tanah pemetaan, seorang ilmuwan tanah mencari daerah dengan faktor-faktor
pembentuk tanah yang sama untuk menemukan tanah yang sama. Warna, tekstur, struktur,
dan properti lainnya dijelaskan. Tanah dengan jenis properti yang sama diberi nama
taksonomi. Sebuah tanah umum di Midwest mencerminkan iklim, beriklim lembab dan
vegetasi padang rumput asli dengan lapisan, permukaan tebal hampir hitam. Lapisan ini
tinggi bahan organik dari rumput membusuk. Hal ini disebut "epipedon mollic." Ini adalah
salah satu dari beberapa jenis cakrawala permukaan yang kita sebut "epipedons." Tanah di
padang pasir umumnya memiliki "ochric" epipedon yang berwarna terang dan rendah dalam
bahan organik. cakrawala Bawah Permukaan juga digunakan dalam klasifikasi tanah. Banyak
kawasan hutan memiliki horison dengan akumulasi bawah permukaan tanah liat disebut
"argilik" cakrawala.
II.3. Morfologi Tanah
Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang.
Pengamatan di lapang dilakukan pada profil tanah yang barudibuat, biasanya dimulai dengan
membedakan lapisan-lapisan atauhorison-horison tanah. Sifat-sifat tanah diamati pada
masing-masinghorison-horison tanah, meliputi :
Kedalaman tanah
Warna tanah (matriks dan karatan)
Tektur tanah
Struktur tanah
Konsistensi tanah
Kutan
Konkresi dan nodul
Batas-batas horison.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 6
Sifat morfologi tanah adalah sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang
yang menunjukan profil tanah kearah dalam. Sebagian sifat morfologi tanah merupakan sifat-
sifat fisik dari tanah tersebut. Hal ini penting untuk diamati karena akar tanaman berjangkar
ditempat tersebut. Semakin baik akar berjangkar pada umumnya pertumbuhan tanaman
semakin baik dan sebaliknya.
Pengamatan profil tanah perlu dilakukan mengingat sifat morfologi tanah bisa sangat
menentukan pertumbuhan tanaman. Contoh sifat morfologi tersebut antara lain ketebalan top
soil,kedalaman efektif, batas horizon tanah, warna tanah, tekstur, struktur tanah serta tingkat
perkembangan struktur tanah, perakaran, relief, lereng, fisiografi tanah. Dari sifat- sifat
morfologi tersebut tergambar potensi tanah untuk digunakan sebagai media tumbuh tanaman.
Tingkat perkembangan tanah dinilai dari tingkat perkembangan horizon yang terjadi.
Berdasarkan perkembangan profil tanah, terbentuk beberapa kelompok tanah menjadi tanah
muda, tanah dewasa, dan tanah muda. Tanah-tanah ini akan menggambarkan potensi untuk
digunakan sebagai lahan pertanian.
Oleh karena pentingnya hal diatas maka mahasiswa perlu dibekali pengalaman
pengamatan sifat morfologi tanah, sehingga mempunyai gambaran umum tentang potensi
tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
II.4. Klasifikasi Tanah
Koperasi Nasional Survei Tanah mengidentifikasi dan peta lebih dari 20.000 berbagai
jenis tanah di Amerika Serikat. Kebanyakan tanah diberi nama, yang umumnya berasal dari
local dimana tanah yang pertama kali dipetakan. Dinamakan tanah disebut sebagai tanah seri.
Laporan survei tanah meliputi peta survei tanah dan nama-nama dan deskripsi dari
tanah di daerah laporan. laporan survei tanah ini diterbitkan oleh National Koperasi Survei
Tanah dan tersedia untuk semua orang.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 7
Tanah diberi nama dan diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan kimia dalam
cakrawala mereka (lapisan). "Tanah Taksonomi" menggunakan warna, tekstur, struktur, dan
sifat lain dari dua permukaan meter ke dalam tanah kunci ke sebuah sistem klasifikasi untuk
membantu orang menggunakan informasi tanah. Sistem ini juga menyediakan bahasa umum
untuk para ilmuwan.
Tanah dan cakrawala mereka berbeda satu sama lain, tergantung pada bagaimana dan
kapan mereka terbentuk. Tanah ilmuwan menggunakan lima faktor tanah untuk menjelaskan
bagaimana bentuk dan tanah untuk membantu mereka memprediksi di mana tanah yang
berbeda mungkin terjadi. Para ilmuwan juga memungkinkan untuk penambahan dan
penghapusan bahan tanah dan untuk kegiatan dan perubahan di dalam tanah yang terus setiap
hari.
Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika Serikat dikenal
dengan nama: Soil Taxonomy (USDA, 1975; Soil Survey Satff, 1999; 2003). Sistem
klasifikasi ini menggunakan enam (6) kateori, yaitu:
1. Ordo (Order)2. Subordo (Sub-Order)3. Grup (Great group)4. Sub-grup (Subgroup)5. Famili (Family)6. Seri.
Ciri Pembeda Setiap Kategori:
a. Kategori Ordo Tanah:
Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat) dari
horison penciri tersebut. Sebagai contoh: suatu tanah yang memiliki horison argilik dan
berkejenuhan basa lebih besar dari 35% termasuk ordo Alfisol. Sedangkan tanah lain yang
memiliki horison argilik tetapi berkejenuhan basa kurang dari 35% termasuk ordo Ultisol.
Contoh tata nama tanah kategori Ordo:
Ultisol.
(Keterangan: tanah memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa kurang dari 35% serta
telah mengalami perkembangan tanah tingkat akhir = Ultus). Nama ordo tanah Ultisol pada
tata nama untuk kategori sub ordo akan digunakan singkatan dari nama ordo tersebut, yaitu:
Ult merupakan singkatan dari ordo Ultisol).
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 8
b. Kategori Sub-ordo Tanah:
Sub-ordo tanah dibedakan berdasarkan perbedaan genetik tanah, misalnya: ada
tidaknya sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh: (1) air, (2) regim kelembaban,
(3) bahan iduk utama, dan (4) vegetasi. Sedangkan pembeda sub-ordo untuk tanah ordo
histosol (tanah organik) adalah tingkat pelapukan dari bahan organik pembentuknya: fibris,
hemis, dan safris. Contoh tata nama tanah kategori Sub Ordo:
Udult.
(Keterangan: tanah berordo Ultisol yang memiliki regim kelembaban yang selalu lembab dan
tidak pernah kering yang disebut: Udus, sehingga digunakan singkatan kata penciri
kelembaban ini yaitu: Ud. Kata Ud ditambahkan pada nama Ordo tanahUltisol yang telah
disingkat Ult, menjadi kata untuk tata nama kategori sub-ordo, yaitu: Udult).
c. Kategori Great Group Tanah:
Great Group tanah dibedakan berdasarkan perbedaan: (1) jenis, (2) tingkat
perkembangan, (3) susunan horison, (4) kejenuhan basa, (5) regi suhu, dan (6) kelembaban,
serta (7) ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain, seperti: plinthite, fragipan, dan duripan.
Contoh tata nama tanah kategori Great Group:
Fragiudult.
(Keterangan: tanah tersebut memiliki lapisan padas yang rapuh yang disebut Fragipan,
sehingga ditambahkan singkatan kata dari Fragipan, yaitu: Fragi. Kata Fragi ditambahkan
pada Sub Ordo: Udult, menjadi kata untuk tata nama kategori great group, yaitu: Fragiudult)
d. Kategori Sub Group Tanah:
Sub Group tanah dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti dari great group dan diberi
nama Typic, (2) sifat-sifat tanah peralihan ke: (a) great group lain, (b) sub ordo lain, dan (c)
ordo lain, serta (d) ke bukan tanah. Contoh tata nama tanah kategori Sub Group:
Aquic Fragiudult.
(keterangan: tanah tersebut memiliki sifat peralihan ke sub ordo Aquult karena kadang-
kadang adanya pengaruh air, sehingga termasuk sub group Aquic).
e. Kategori Famili Tanah:
Famili tanah dibedakan berdasarkan sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian dan
atau engineering, meliputi sifat tanah: (1) sebaran besar butir, (2) susunan mineral liat, (3)
regim temperatur pada kedalaman 50 cm. Contoh tata nama tanah pada kategori Famili:
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 9
Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik.
(keterangan: Penciri Famili dari tanah ini adalah: (1) susunan besar butir adalah berliat halus,
(2) susunan mineral liat adalah didominasi oleh mineral liat kaolinit, (3) regim temperatur
adalah isohipertermik, yaitu suhu tanah lebih dari 22 derajat celsius dengan perbedaan suhu
tanah musim panas dengan musim dingin kurang dari 5 derajat celsius).
f. Kategori Seri Tanah:
Seri tanah dibedakan berdasarkan: (1) jenis dan susunan horison, (2) warna, (3)
tekstur, (4) struktur, (5) konsistensi, (6) reaksi tanah dari masing-masing horison, (7) sifat-
sifat kimia tanah lainnya, dan (8) sifat-sifat mineral dari masing-masing horison. Penetapan
pertama kali kategori Seri tanah dapat digunakan nama lokasi tersebut sebagai penciri seri.
Contoh tata nama tanah pada kategori Seri: Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik,
isohipertermik, Sitiung.
(Keterangan: Sitiung merupakan lokasi pertama kali ditemukan tanah pada kategori Seri
tersebut).
Sistem klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.
Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal:
1. Penamaan atau Tata Nama atau cara penamaan.
2. Definisi-definisi horison penciri.
3. Beberapa sifat penciri lainnya.Sistem klasifikasi tanah terbaru ini memberikan
Penamaan Tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut.
Menurut Hardjowigeno (1992) terdapat 10 ordo tanah dalam sistem Taksonomi Tanah
USDA 1975 dengan disertai singkatan nama ordo tersebut, adalah sebagai berikiut:
1. Alfisol disingkat: Alf2. Aridisol disingkat: Id3. Entisol disingkat: Ent4. Histosol disingkat: Ist5. Inceptisol disingkat: Ept6. Mollisol disingkat: Oll7. Oxisol disingkat: Ox8. Spodosol disingkat: Od9. Ultisol disingkat: Ult10. Vertisol disingkat: Ert
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 10
Selanjutnya, sistem klasifikasi tanah ini telah berkembang dari 10 ordo pata tahun
1975 menjadi 12 ordo tahun 2003 (Rayes, 2007). Kedua-belas ordo tersebut dibedakan
berdasarkan:
1) ada atau tidaknya horison penciri,2) jenis horison penciri, dan3) sifat-sifat tanah lain yang merupakan hasil dari proses pembentukan tanah, meliputi:
a) penciri khusus, danb) penciri lainnya.
Horizon Penciri terdiri dari dua bagian:
a) horizon atas (permukaan) atau epipedon, danb) horizon bawah atau endopedon.
Epipedon atau horison atas / permukaan penciri dibedakan dalam 8 kategori (Soil Survey
Staff, 2003), yaitu:
a) epipedon mollik,
b) epipedon umbrik,
c) epipedon okrik,
d) epipedon histik,
e) epipedon melanik,
f) epipedon anthropik,
g) epipedon folistik, dan
h) epipedon plagen.
Endopedon atau horizon bawah penciri dibedakan menjadi 13 (Soil Survey Satff, 2003),
yiatu:
a) horizon argilik,b) horizon kambik,c) horizon kandik,d) horizon kalsik,e) horizon oksik,f) horison gipsik,g) horizon petrokalsik,h) horizon natrik,i) horizon plakik,j) horizon spodik,k) horizon sulfuric,l) horizon albik.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 11
Beberapa Sifat Penciri Khusus, adalah:
a) konkresi,
b) padas (pan),
c) fraipan, (duripan),
d) Plintit,
e) slickenside,
f) selaput liat,
g) kontak litik,
h) kontak paralithik.
Beberapa Sifat Penciri Lain, adalah:
a) rezim suhu tanah,
b) rezim lengas tanah, dan
c) sifat-sifat tanah Andik.
Rezim suhu tanah dibedakan dalam 3 kategori, yaitu:
a) mesic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan 8oC s/d 15oC.
b) thermic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan 15oC s/d 22oC.
c) hyperthermic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan > 22oC.
Istilah iso (iso-mesic, iso-thermic, iso-hyperthermic) digunakan untuk menunjukkan
perbedaan suhu tanah rata-rata musim panas dan musim dingin < 6oC).
Rezim lengas tanah dibedakan dalam 4 kategori, yaitu:
a) aquic: tanah hampir selalu jenuh air, sehingga terjadi reduksi dan ditunjukkan oleh
adanya karatan dengan chroma rendah (chroma < 2 dan value < 4).
b) perudic: curah hujan setiap bulan selalu melebihi evapotranspirasi.
c) udic: tanah tidak pernah kering selama 90 hari (kumulatif) setiap tahunnya.
d) ustic: tanah setiap tahunnya kering lebih dari 90 hari (kumulatif) tetapi kurang dari
180 hari. Pengertian 10 ordo tanah menurut Hardjowigeno (1992) adalah sebagai
berikut:
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 12
Beberapa Jenis Tanah
Alfisol:
Tanah yang termasuk ordo Alfisol merupakan tanah-tanah yang terdapat penimbunan
liat di horison bawah (terdapat horison argilik)dan mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu
lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Liat yang tertimbun di horison
bawah ini berasal dari horison di atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan gerakan air.
Padanan dengan sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk tanah Mediteran Merah
Kuning, Latosol, kadang-kadang juga Podzolik Merah Kuning.
Aridisol:
Tanah yang termasuk ordo Aridisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai
kelembapan tanah arid (sangat kering). Mempunyai epipedon ochrik, kadang-kadang dengan
horison penciri lain. Padanan dengan klasifikasi lama adalah termasuk Desert Soil.
Entisol:
Tanah yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah-tanah yang masih sangat muda
yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri lain kecuali
epipedon ochrik, albik atau histik. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan dengan sistem
klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial atau Regosol.
Histosol:
Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan
organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah
bertekstur liat). Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya lebih dari
40 cm. Kata Histos berarti jaringan tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah
termasuk tanah Organik atau Organosol.
Inceptisol:
Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih
berkembang daripada Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti
permulaan. Umumnya mempunyai horison kambik. Tanah ini belum berkembang lanjut,
sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur. Padanan dengan sistem klasifikasi lama
adalah termasuk tanah Aluvial, Andosol, Regosol, Gleihumus, dll.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 13
Mollisol:
Tanah yang termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih
dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan
basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Kata
Mollisol berasal dari kata Mollis yang berarti lunak. Padanan dengan sistem kalsifikasi lama
adalah termasuk tanah Chernozem, Brunize4m, Rendzina, dll.
Oxisol:
Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah
lapuk tinggal sedikit. Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation
(KTK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat. Banyak mengandung oksida-oksida besi
atau oksida Al. Berdasarkan pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batas-batas
horison yang tidak jelas. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah
Latosol (Latosol Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah Kuning.
Spodosol:
Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi
penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat
horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan sistem klasifikasi
lama adalah termasuk tanah Podzol.
Ultisol:
Tanah yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanah-tanah yang terjadi penimbunan
liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari
permukaan tanah kurang dari 35%. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk
tanah Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan Hidromorf Kelabu.
Vertisol:
Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi
(lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau
kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras. Kalau basah mengembang
dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Grumusol atau
Margalit.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 14
II.5. Peranan Warna Tanah Dalam Klasifikasi Tanah
Horizon tanah merupakan lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari
proses pembentukan tanah (pedogenesis). Batas horizon tanah dengan horizon lainnya
bdalam profil yanah dapat diamati dengan mudah, namun dapat pula sukar. Di lapang,
ketajaman peralihan horizon di bedakan menjadi empat tingkat yaitu nyata (lebar peralihan
<>12.5 cm). bentuk horizon topografi tanah juga dibedakan dalam empat tingkat yaitu rata,
berombak, tidak teratur dan putus.
Penamaan horizon tanah dan cirinya yaitu pada horizon O, merupakan horizon
organic yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral, ditemukan pada tanah yang belum
terganggu. Untuk O1, bentuk asli sisa tumbuhan masih terlihat jelas, O2 bentuk asli sisa
tumbuhan tidak tampak lagi. Horizon A, horizon di permukaan tanah yang terdiri dari
campuran bahan mineral dan organic, merupakan horizon eluviasi yang telah mengalami
pencucian. Dapat di kelompokkan, A1 bahan mineral bercampur humus dengan warna gelap;
A2 tempat terjadinya pencucian maksimum terhadap liat, Fe, Al dan bahan organic; AB
horizon peralihan ke B lebih menyerupai A. Horizon B, horizon penimbunan (illuviasi) dari
berbagai bahan liat, Fe dan bahan organik. Dikelompokkan dalam, B1 peralihan dari A ke B
lebih menyerupai B, B2 horizon penimbunan maksimum liat, Fe dan bahan organic, BC
horizon peralihan ke horizon C lebih menyerupai horizon B. Horizon C, bahan induk yang
sedikit terlapuk. Horizon D atau R, batuan keras yang belum terlapuk. Namun semua tanah
tidak selalu memiliki susunan horizon sesuai dengan susunan horizon yang telah dijelaskan.
Hanafiah (2005) mengungkapkan bahwa warna tanah merupakan: (1) sebagai
indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang, (2) indikator kondisi iklim
untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan (3) indikator kesuburan tanah atau kapasitas
produktivitas lahan. Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi
produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan sebagai berikut:
putih, kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat, dan hitam.
Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh: (1) kandungan bahan organik yang berwarna
gelap, makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut akan berwarna
makin gelap, (2) intensitas pelindihan (pencucian dari horison bagian atas ke horison bagian
bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah tersebut, makin intensif proses pelindihan
menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang, seperti pada horison eluviasi, dan (3)
kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna lebih terang.
Menurut Wirjodihardjo dalam Sutedjo dan Kartasapoetra (2002) bahwa intensitas warna
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 15
tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan jumlahnya, (2) kandungan bahan
organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi..
Pencatatan warna tanah dapat menggunakan buku Munsell Soil Color Chart, sebagai
contoh Tanah berwarna 7,5 YR 5/4 (coklat), yang berarti bahwa warna tanah mempunyai
nilai hue = 7,5 YR, value = 5, chroma = 4, yang secara keseluruhan disebut berwarna coklat.
Selanjutnya, jika ditemukan tanah dengan beberapa warna, maka semua warna harus
disebutkan dengan menyebutkan juga warna tanah yang dominannya.
Warna tanah memainkan peran penting dalam klasifikasi tanah. warna tanah dapat
menunjukkan fitur tanah yang terkait dengan aerasi tanah, bahan organik, konten dan
kesuburan. Alat standar yang digunakan untuk mengelompokkan warna tanah adalah Munsell
Soil Colour chart. Ini menggunakan sistem klasifikasi, hue (naungan), nilai (ringan) dan
chroma (intensitas). warna tanah yang dicocokkan grafik warna dan diberi kode, misalnya
5YR. Tanah warna mencerminkan jenis oksida besi dan jumlah materi organik serta kondisi
lingkungan di mana tanah telah dikembangkan.
Warna tanah juga menunjukkan kimia tanah dan dapat digunakan untuk memprediksi
bagaimana tanah akan bereaksi terhadap aplikasi pupuk. Tanah memakan waktu yang lama
terbentuk. Warna Anda mengamati mungkin dihasilkan dari kondisi lingkungan yang
berpengalaman lama. Pastikan warna Anda mengamati dan diagnosis selanjutnya Anda
berkaitan dengan lingkungan tanah ini.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 16
III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Tanah diberi nama dan diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan kimia dalam
cakrawala mereka (lapisan). "Tanah Taksonomi" menggunakan warna, tekstur, struktur, dan
sifat lain dari dua permukaan meter ke dalam tanah kunci ke sebuah sistem klasifikasi untuk
membantu orang menggunakan informasi tanah.
Warna tanah memainkan peran penting dalam klasifikasi tanah. warna tanah dapat
menunjukkan fitur tanah yang terkait dengan aerasi tanah, bahan organik, konten dan
kesuburan.
Tanah warna mencerminkan jenis oksida besi dan jumlah materi organik serta kondisi
lingkungan di mana tanah telah dikembangkan.Warna tanah juga menunjukkan kimia tanah
dan dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana tanah akan bereaksi terhadap aplikasi
pupuk.
III.2. Saran
Agar dapat dibuat makalah lanjutan yang berhubungan dengan peranan warna tanah
dalam klasifikasi tanah, sehingga dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai hal tersebut.
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 17
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 1979. Konservasi Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta. 360 halaman. Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi
ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 233 halaman.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
233 halaman.
_______________ 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo.
Jakarta.274Halaman.
Madjid, A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar online. Jurusan Tanah. Fakultas
Pertanian. Universitas Sriwijaya. Http://dasar2ilmutanah.blogspot.com
Nugroho, Budi dan Yayat Hidayat. 2009. Penuntun Praktikum Ilmu Tanah. Institut Pertanian
Bogor : Bogor
Rayes, M. L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi Yogyakarta.
Yogyakarta. 298 halaman
Wirjodihardjo, M. W. dan K. H. Tan. 1964. Ilmu Tanah. Jilid II. Pradnyaparamita. Jakarta
MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 18