PIO LENGKAP

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kepuasan pasien adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pasien dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pasien. Penelitian survey ini pada dasarnya ingin mengamati kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa (pasien/konsumen/pelanggan) di klinik IAIN Sunan Ampel Surabaya guna mengetahui penilaian konsumen tentang Fasilitas Klinik dan Kinerja Pegawai Klinik seprti pelayanan tenaga medis, paramedis, dan penunjang medis, serta kepuasan yang dapat dirasakannya. Pengukuran kepuasan pasien merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif . Apabila pasien merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini penting sebagai acuan dalam pembenahan pelayanan agar dapat memberikan kepuasan optimal.Selain itu, data survey ini nantinya diharapkan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsure pelayanan klinik yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis danmanajemen (Tjiptono dan Chandra, 2005: 192). Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa barang atau jasa yang dikonsumsi dapat diterima dan dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau memuaskan (Assauri, 2003: 28). Kepuasan pelanggan dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk perusahaan di mata pelanggannya. Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh diabaikan jika suatu lembaga ingin hidup dan berkembang, Persaingan yang semakin ketat akhir-akhir ini menuntut sebuah lembaga penyedia jasa/layanan untuk selalu memanjakan konsumen/pelanggan dengan

memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan mencari produk berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya (Assauri, 2003: 25). Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pasien, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran. Terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan pasien, survey ini akan lebih menguraikan terhadap 2 isu penting yaitu, kinerja pegawai klinik. B. Rumusan Masalah 1. Apakah mahasiswa telah puas dengan fasilitas klinik IAIN Sunan Ampel ? 2. Apakah kebutuhan mahasiswa yang berkaitan dengan jaminan kesehatan telah terpenuhi ?3. Bagaimana cara mengukur kepuasan pasien sehingga kita dapat mengetahui

fasilitas klinik dan

kekurangan atau keterbatasan fasilitas dan kinerja klinik IAIN Sunan Ampel ?4. Adakah hubungan antara kualitas pelayanan klinik dengan kepuasan pasien

klinik IAIN Sunan Ampel ? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kepuasan pasien klinik IAIN Sunan Ampel Surabaya 2. Mengetahui cara mengukur tingkat kepuasan pasien klinik IAIN Sunan Ampel Surabaya

BAB II KAJIAN TEORI

A. DEFINISI KEPUASAN

Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai (Tjiptono dan Chandra, 2005: 195). Menurut Oliver (dalam Barnes, 2003: 64) kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan; sedangkan Kotler (2003: 61) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya. Beberapa perusahaan yang paling berhasil saat ini sedang meningkatkan harapan dan memberikan kinerja yang sesuai. Perusahaan-perusahaan ini sedang menuju ke TCS-kepuasan pelanggan total (Kotler, 2003: 62). Konsep TCS (Total Customer Satisfaction) menekankan pentingnya sasaran dan kepuasan tinggi atau sangat puas agar konsumennya tidak mudah tergiur dengan tawaran lain. Menurut Wahyuddin dan Muryati (2001: 192) bagi perusahaan-perusahaan yang berwawasan pelanggan, kepuasan adalah sasaran sekaligus kiat pemasaran. Ada berbagai perangkat untuk melacak dan mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sistem keluhan dan saran, survei kepuasan pelanggan, belanja siluman, dan analisis pelanggan yang hilang. B. PENGERTIAN KEPUASAN PASIEN Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien suatu perusahaan atau rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu system untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk

mempertahankan pasiennya. Namun upaya untuk perbaikan atau kesempurnaan kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai strategi oleh perusahaan untuk dapat merebut pelanggan. Junaidi (2002) berpendapat bahwa kepuasan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan konsumen atas poduk tersebut. Jika kinerja produk lebih tinggi dari harapan konsumen maka konsumen akan mengalami kepuasan. Indarjati (2001) yang menyebutkan adanya tiga macam kondisi kepuasan yang bisa dirasakan oleh konsumen berkaitan dengan perbandingan antara harapan dan kenyataan, yaitu jika harapan atau kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka konsumen akan merasa puas. Jika layanan yang diberikan pada konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen maka konsumen menjadi tidak puas. Kepuasan konsumen merupakan perbandingan antara harapan yang dimiliki oleh konsumen dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen pada saat mengkonsumsi produk atau jasa. Konsumen yang mengalami kepuasan terhadap suatu produk atau jasa dapat dikategorikan ke dalam konsumen masyarakat, konsumen instansi dan konsumen individu. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan pada kepuasan pasien. Pasien adalah orang yang karena kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan (Prabowo, 1999). Sedangkan Aditama (2002) berpendapat bahwa pasien adalah mereka yang di obati di rumaha sakit.

C. ASPEK ASPEK KEPUASAN PASIEN Menurut Griffith (1987) ada beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi perasaan puas pada seseorang yaitu: a. Sikap pendekatan staf pada pasien yaitu sikap staf terhadap pasien ketika pertama kali datang di rumah sakit. b. Kualitas perawatan yang diterima oleh pasien yaitu apa saja yang telah dilakukan oleh pemberi layanan kepada pasien, seberapa pelayanan perawatan yang berkaitan dengan proses kesembuhan penyakit yang diderita pasien dan kelangsungan perawatan pasien selama berada dirumah sakit.c. Prosedur administrasi yaitu berkaitan dengan pelayanan administrasi

pasien dimulai masuk rumah sakit selama perawatan berlangsung sampai keluar dari rumah sakit. d. Fasilitas fasilitas yang disediakan rumah sakit yaitu fasilitas ruang inap, kualitas makanan atau kios-kios penjual makanan yang terjamin kesehatannya, privasi dan waktu kunjungan pasien. Menurut pendapat Budiastuti (2002) mengemukakan bahwa pasien dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu pada beberapa faktor antara lain : a. Kualitas produk/ jasa Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas poduk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas poduk atau jasa yang sesungguhnya dan komunikasi perusahaan mempromosikan rumah sakitnya. terutama iklan dalam

b. Kualitas Pelayanan Memegang peranan penting dalam industri jasa. Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. c. Faktor Emosional Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah mempunyai pandangan rumah sakit mahal, cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi. d. Harga Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien. e. Biaya Mendapatkan produk atau jasa, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut. Tjiptono (1997) kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa faktor antara lain, yaitu : a. Kinerja (performance), berpendapat pasien terhadap karakteristik operasi dari pelayanan inti yang telah diterima sangat berpengaruh pada kepuasan yang dirasakan. Wujud dari kinerja ini misalnya : kecepatan, kemudahan,

dan kenyamanan bagaimana perawat dalam memberikan jasa pengobatan terutama keperawatan pada waktu penyembuhan yang relatif cepat, kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pasien dan kenyamanan yang diberikan yaitu dengan memperhatikan kebersihan, keramahan dan kelengkapan peralatan rumah sakit. b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), merupakan karakteristik sekunder atau karakteristik pelengkap yang dimiliki oleh jasa pelayanan, misalnya : kelengkapan interior dan eksterior seperti televisi, AC, sound system, dan sebagainya. c. Keandalan (reliability), sejauhmana kemungkinan kecil akan mengalami ketidakpuasan atau ketidaksesuaian dengan harapan atas pelayanan yang diberikan. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh perawat didalam memberikan jasa keperawatannya yaitu dengan kemampuan dan pengalaman yang baik terhadap memberikan pelayanan keperawatan dirumah sakit.d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesification), yaitu sejauh

mana karakteristik pelayanan memenuhi standart-standart yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya : standar keamanan dan emisi terpenuhi seperti peralatan pengobatan.e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan beberapa lama produk tersebut

digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis dalam penggunaan peralatan rumah sakit, misalnya : peralatan bedah, alat transportasi, dan sebagainya.f. Service ability, meliputi kecepatan, kompetensi, serta penanganan keluhan

yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan oleh perawat dengan memberikan penanganan yang cepat dan kompetensi yang tinggi terhadap keluhan pasien sewaktu-waktu.

g. Estetika, merupakan daya tarik rumah sakit yang dapat ditangkap oleh panca indera. Misalnya : keramahan perawat, peralatan rumah sakit yang lengkap dan modern, desain arsitektur rumah sakit, dekorasi kamar, kenyamanan ruang tunggu, taman yang indah dan sejuk, dan sebagainnya. h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), citra dan reputasi rumah sakit serta tanggung jawab rumah sakit. Bagaimana kesan yang diterima pasien terhadap rumah sakit tersebut terhadap prestasi dan keunggulan rumah sakit daripada rumah sakit lainnya dan tangggung jawab rumah sakit selama proses penyembuhan baik dari pasien masuk sampai pasien keluar rumah sakit dalam keadaan sehat. Sementara itu ahli lain Moison, Walter dan White (dalam Haryanti, 2000) menyebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen : a) Karakteristik produk, produk ini merupakan kepemilikan rumah sakit yang bersifat fisik antara lain gedung dan dekorasi. Karakteristik produk rumah sakit meliputi penampilan bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan beserta kelengkapannya. b) Harga, yang termasuk didalamnya adalah harga produk atau jasa. Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. c) Pelayanan, yaitu pelayanan keramahan petugas rumah sakit, kecepatan dalam pelayanan. Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain yang berkunjung di rumah sakit. kepuasan muncul dari kesan pertama masuk pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan. Misalnya : pelayanan yang cepat, tanggap dan keramahan dalam memberikan pelayanan keperawatan.

d) Lokasi, meliputi letak rumah sakit, letak kamar dan lingkungannya. Merupakan salah satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam memilih rumah sakit. Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat perkotaan atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien yang membutuhkan rumah sakit tersebut.e) Fasilitas, kelengkapan fasilitas rumah sakit turut menentukan penilaian

kepuasan pasien, misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap. Walaupun hal ini tidak vital menentukan penilaian kepuasan pasien, namun rumah sakit perlu memberikan perhatian pada fasilitas rumah sakit dalam penyusunan strategi untuk menarik konsumen. f) Image, yaitu citra, reputasi dan kepedulian rumah sakit terhadap lingkungan. Image juga memegang peranan penting terhadap kepuasan pasien dimana pasien memandang rumah sakit mana yang akan dibutuhkan untuk proses penyembuhan. Pasien dalam menginterpretasikan rumah sakit berawal dari cara pandang melalui panca indera dari informasi-informasi yang didapatkan dan pengalaman baik dari orang lain maupun diri sendiri sehingga menghasilkan anggapan yang positif terhadap rumah sakit tersebut, meskipun dengan harga yang tinggi. Pasien akan tetap setia menggunakan jasa rumah sakit tersebut dengan harapanharapan yang diinginkan pasien. g) Desain visual, meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus diikutsertakan dalam penyusunan strategi terhadap kepuasan pasien atau konsumen.h) Suasana, meliputi keamanan, keakraban dan tata lampu. Suasana rumah

sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan sangat mempengaruhi

kepuasan pasien dalam proses penyembuhannya. Selain itu tidak hanya bagi pasien saja yang menikmati itu akan tetapi orang lain yang berkunjung ke rumah sakit akan sangat senang dan memberikan pendapat yang positif sehingga akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit tersebut.i) Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa

dan keluhan-keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan cepat diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan bantuan terhadap keluhan pasien. Misalnya adanya tombol panggilan didalam ruang rawat inap, adanya ruang informasi yang memadai terhadap informasi yang akan dibutuhkan pemakai jasa rumah sakit seperti keluarga pasien maupun orang yang bekunjung di rumah sakit. Dari aspek aspek yang telah disebutkan diatas, maka kami menggunakan beberapa aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien yaitu fasilitas klinik, profesionalitas kerja pegawai klinik dan keterjangkauan biaya pengobatan.

.

BAB III METODE PENELITIAN

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan yaitu mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2. Sampel Sampel berjumlah 532 responden. Terdiri dari 66 mahasiswa Fakultas Adab, 117 mahasiswa Fakultas Dakwah, 164 mahasiswa Fakultas Syariah, Fakultas Tarbiyah 133 mahasiswa, 52 mahasiswa Fakultas Ushuluddin. Total rincian berdasarkan gender, laki laki 181 orang dan perempuan 351 orang.

Gambar 3.1 Grafik Sebaran Sampel 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakaninstrumen kuesioner berjumlah 14 aitem pertanyaan dengan opsi pilihan jawaban a, b, c, d. Data dikumpulkan dengan cara menyebar daftar pertanyaan untuk mendapatkan data-data penilaian konsumen tentang kualitas pelayanan medis, kualitas pelayanan paramedis, kualitas pelayanan penunjang

medis, dan kepuasan yang dirasakan. Jenis data yang dikumpulkan termasuk data primer yang diperoleh dari konsumen/pasien atau keluarga pasien. Dalam menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan SPSS 17.0 dengan Frequency untuk mengetahui hasil sebaran kuesioner dan Crosstabs digunakan untuk membandingkan variable. 4. Instrumen Survey Instrumen survey yang dipergunakan untuk mengumpulkan data primer pada masing - masing unit pelayanan adalah kuisioner. Kuisioner berupa lembaran pernyataan tertentu sebagai indikator terhadap variable tertentu yang akan dianlisis dimana alternatif jawaban telah disediakan. Isi dan urutan pernyataan atau unsur pelayanan yaitu tentang:1) Fasilitas klinik yang terdiri dari bagian perlengkapan klinik, kerapian dan

kebersihan klinik. Aitem nomor 1, 4, 5, 9, 10.2) Kinerja pegawai klinik yang terdiri dari profesionalitas pegawai dan sikap

pegawai klinik terhadap pasien. Aitem nomor 2, 3, 6, 7, 11, 12, 13, 14.3) Keterjangkauan biaya untuk pembelian obat. Aitem nomor 8.

BAB IV ANALISIS DATA Setelah ditemukan atribut-atribut yang dapat mengukur kepuasan mahasiswa terhadap Klinik IAIN Sunan ampel Surabayadan dilakukan penyebaran kuesioner didapatkan hasil sebagai berikut: A. Frekuensi Sebaran Kuesioner 1. Fasilitas Klinik Kepuasan mahasiswa terhadap Klinik dilihat dari Fasilitas yang dimiliki klinik tersebar dalam beberapa aitem yaitu aitem 1, 4,5,9, dan 10. Dengan sebaran frekuensi sebagai berikut

a. Aitem 1 tentang prosedur pelayanan klinik

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang prosedur pelayanan klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban mudah, dengan frekuensi sebanyak 348.

b. Aitem 4 tentang kebersihan ruang pemeriksaan dan ruang tunggu klinik

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang kebersihan ruang pemeriksaan dan ruang tunggu klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban bersih dengan frekuensi sebanyak 381. c. Aitem 5 tentang kenyamanan suasana klinik

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang kenyamanan suasana klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban nyaman dengan frekuensi sebanyak 299

d. Aitem 9 tentang obat obatan klinik

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang tentang obat obatan klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban kurang lengkap dengan frekuensi sebanyak 312 e. Aitem 10 tentang kelengkapan fasilitas medis

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang kelengkapan fasilitras medis menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban kurang lengkap dengan frekuensi sebanyak 323

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan dari diagram diagram di atas bahwa mahasiswa IAIN Sunan Ampel telah merasa puas dengan prosedur pelayanan klinik, kebersihan ruang pemeriksaan dan ruang tunggu klinik begitu juga dengan kenyamanan suasana klinik. Namun untuk kelengkapan obat obatan dan fasilitas medis klinik dirasa kurang lengkap.

2. Profesionalitas Kinerja Pegawai Klinik a. Aitem 2 tentang kedisiplinan petugas pelayanan klinik

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang kedisiplinan petugas pelayanan klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban puas dengan frekuensi sebanyak 285

b. Aitem 3 tentang keramahan petugas pelayanan klinik

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang keramahan petugas pelayanan klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban ramah dengan frekuensi sebanyak 264 c. Aitem 6 tentang kedisiplinan petugas pelayanan klinik

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang kedisiplinan petugas pelayanan klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban disiplin dengan frekuensi sebanyak 312

d. Aitem 7 tentang keadilan mendapat pelayanan

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang keadilan mendapat pelayanan pelayanan klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban adil dengan frekuensi sebanyak 323 e. Aitem 11 keahlian tenaga medis

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang keahlian tenaga medis menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban ahli dengan frekuensi sebanyak 289

f. Aitem 12 ketepatan jadwal pelayanan

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang ketepatan jadwal pelayanan menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban tepat dengan frekuensi sebanyak 275g. Aitem 13 kecepatan pelayanan medis

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang kecepatan pelayanan menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban cepat dengan frekuensi sebanyak 267

h. Aitem 14 tentang keramahan dan kesopanan petugas klinik

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang keramahan dan kesopanan petugas klinik menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban ramah dengan frekuensi sebanyak 271 Dari diagram diagram yang telah disajikan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa IAIN Sunan Ampel telah merasa puas dengan kedisiplinan, keramahan petugas, kaedilan mendapatkan pelayanan, keahlian tenaga medis yang menangani, ketepatan jadwal pelayanan, kecepatan pelayanan serta keramahan dan kesopanan petugas klinik IAIN Sunan Ampel.

3. Keterjangkauan Biaya Pengobatan

Aitem 8 tentang kewajaran biaya pemeriksaan dan obat obatan klinik.

Dilihat dari grafik kepuasan mahasiswa terhadap aitem tentang kewajaran biaya pemeriksaan dan obat - obatan menunjukkan hasil yang dominan terhadap jawaban wajar atau terjangkau dengan frekuensi sebanyak 362 Dari grafik yang disajikan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa IAIN Sunan Ampel menganggap biaya pemeriksaan dan harga obat obatan di klinik IAIN Sunan Ampel tergolong terjangkau sesuai dengan uang saku mahasiswa.

1. Frekuensi Sebaran Kuesioner dilihat dari segi Gender Dilihat dari segi Gender, persebaran jawaban responden terhadap surve Kepuasan mahasiswa IAIN Surabaya terhadap klinik didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Ditinjau dari segi Fasilitas, Aitem yang tersebar dalam kuesioner nomer 1, 4, 5, 9, dan 10 didapatkan hasil sebagai berikut a. Aitem 1231

250 200 150 100 50 0 Sanga t sulit Sulit 6 18 57 35

117 45 23 Laki-laki Perempua n

Muda h

Sanga t muda h

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa prosedur pelayanan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong mudah dibandingkan dengan responden laki - laki menjawab 117 dan jumlah responden perempuan yang menjawab mudah sebanyak 231 orang

b. Aitem 4300 250 200 150 100 50 0 Sang at tidak bersi h Kura ng Bersi h Bersi h Sang at bersi h 7 6 59 29 123 28 22 Laki-laki Perempua n 258

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa kebersihan ruang pemeriksaan dan ruang tunggu klinik IAIN Sunan Ampel tergolong bersih dibandingkan dengan responden laki - laki menjawab 123 dan jumlah responden perempuan yang menjawab bersih sebanyak 258 c. Aitem 5191 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0

113

108 Laki-laki Perempuan

51 1 17 21 30

Sangat tidak nyaman

Kurang nyaman

Nyaman

Sangat Nyaman

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa kenyamanan suasana klinik IAIN Sunan Ampel tergolong nyaman dibandingkan dengan responden laki - laki menjawab 108 dan jumlah responden perempuan yang menjawab nyaman sebanyak 191 orang d. Aitem 9250 200 150 100 50 0 8 27 104 56 13 17 99

208

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa kelengkapan obat obatan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong kurang lengkap dibandingkan dengan responden laki - laki menjawab 104 dan jumlah responden perempuan yang menjawab kurang lengkap sebanyak 208 orang e. Aitem 10250 200 150 100 50 0 Sangat tidak lengkap Kurang Lengkap Lengkap Sangat Lengkap 17 22 100 56 8 21 223

85

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas medis tergolong kurang lengkap dibandingkan dengan responden laki laki menjawab 100 dan jumlah responden perempuan yang menjawab kurang lengkap sebanyak 223 orang. 2. Profesionalitas Kinerja Aitem yang tersebar dalam kuesioner adalah aitem nomor 2, 3, 6, 7, 11, 12, 13, 14 a. Aitem 2171 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 126

114

36 7

46 14 18

Laki-laki Perempuan

Sangat tidak puas

Tidak puas

Puas

Sangat puas

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa kedisiplinan petugas pelayanan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong puas dibandingkan dengan responden laki laki menjawab 114 dan jumlah responden perempuan yang menjawab puas sebanyak 171 orang

b. Aitem 3156 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Sangat tidak ramah Tidak ramah Ramah Sangat ramah 14 59 38 21 17 Laki-laki Perempuan 119 108

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa keramahan petugas pelayanan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong ramah dibandingkan dengan responden laki - laki menjawab 108 dan jumlah responden perempuan yang menjawab ramah sebanyak 156 orang c. Aitem 6194 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0

119

118 Laki-laki Perempuan

47 5 14 11 24

Sangat tidak disiplin

Kurang disiplin

Disiplin

Sangat disiplin

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa kedisiplinan petugas pelayanan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong disiplin dibandingkan dengan responden laki - laki menjawab 118 dan

jumlah responden perempuan yang menjawab mudah sebanyak 194 orang d. Aitem 7250 200 150 100 43 50 0 Sangat tidak adil Kurang adil Adil Sangat adil 9 18 12 24 103 117 Laki-laki Perempuan 206

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa keadilan mendapat pelayanan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong adil dibandingkan dengan responden laki laki menjawab 117 dan jumlah responden perempuan yang menjawab mudah sebanyak 206 orang

e. Aitem 11200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 189

132 100 59 8 8 14 22

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa keahlian tenaga medis di klinik IAIN Sunan Ampel tergolong ahli dibandingkan dengan responden laki laki menjawab 100 dan jumlah responden perempuan yang menjawab ahli sebanyak 189 orang f. Aitem 12178 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 138 97 69 15 20 Laki-laki Perempuan

5

10

Sangat tidak tepat

Kurang tepat

Tepat

Sangat tepat

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa ketepatan jadwal pelayanan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong tepat dibandingkan dengan responden laki laki menjawab 97 dan jumlah responden perempuan yang menjawab sebanyak 178 orang

g.

Aitem 13172 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 5 13 10 17 71 95 149

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa kecepatan mendapat pelayanan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong cepat dibandingkan dengan responden laki laki menjawab 95 dan jumlah responden perempuan yang menjawab cepat sebanyak 172 orang h. Aitem 14149 132 122

160 140 120 100 80 60 40 20 0 Sangat tidak ramah 13 52 34

12 18

Kurang ramah

Ramah

Sangat ramah

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa keramahan dan kesopanan petugas klinik IAIN Sunan Ampel tergolong ramah dibandingkan dengan responden laki laki menjawab 122 dan jumlah responden perempuan yang menjawab ramah sebanyak 149 orang

3. Keterjangkauan Biaya Aitem yang ada dalam kuesioner adalah aitem nomor 8240 250 200 150 100 50 0 Sangat tidak wajar Kurang wajar Wajar Sangat wajar 8 14 28 59 23 122 Laki-laki Perempuan

38

Dari hasil survey mahasiswi IAIN menyatakan bahwa kewajaran biaya pemeriksaan dan obat - obatan klinik IAIN Sunan Ampel tergolong wajar dibandingkan dengan responden laki laki menjawab 122 dan jumlah responden perempuan yang menjawab wajar sebanyak 240 orang

2. Frekuensi Sebaran Kuesioner dilihat dari segi Fakultas Dilihat dari segi Fakultas, persebaran jawaban responden terhadap surve Kepuasan mahasiswa IAIN Surabaya terhadap klinik didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Ditinjau dari segi Fasilitas, Ditinjau dari fasilitas klinik Aitem kepuasan klinik yang tersebar dalam kuesioner nomer 1, 4, 5, 9, dan 10 didapatkan hasil sebagai berikut a. Aitem 1

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem prosedur pelayanan klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban mudah. Dimana Fakultas Adab sebanyak 41 responden, Dakwah 82 responden, Syariah 104 responden, Tarbiyah 87 responden, dan ushuludin sebanyak 34 responden.b. Aitem 4

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem kebersihan klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban bersih. Dimana Fakultas Adab sebanyak 41 responden, Dakwah 84 responden c. Aitem 5

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem kenyamanan klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban nyaman. Dimana Fakultas Adab sebanyak 39 responden, Dakwah 66 responden, Syariah 87 responden, Tarbiyah 82 responden, dan ushuludin sebanyak 25 responden. d. Aitem 9

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem Kelengkapan obat-obatan klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban kurang lengkap. Dimana Fakultas Adab sebanyak 29 responden, Dakwah 71 responden, Syariah 90 responden, Tarbiyah 85 responden, dan ushuludin sebanyak 37 responden. e. Aitem 10

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem Kelengkapan fasilitas medis menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban kurang lengkap. Dimana Fakultas Adab sebanyak 32 responden, Dakwah 78 responden, Syariah 93 responden, Tarbiyah 83 responden, dan ushuludin sebanyak 37 responden.

2. Profesionalitas Kinerja Pegawai Klinik Ditinjau dari segi Profesionalitas pegawai klinik tersebar dalam aitem 2, 3, 6, 7, 11, 12, 13 dan 14 a. Aitem 2 tentang kedisiplinan petugas pelayanan klinik

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem kedisiplinan petugas klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban puas. Dimana Fakultas Adab sebanyak 32 responden, Dakwah 59 responden, Syariah 96 responden, Tarbiyah 71 responden, dan ushuludin sebanyak 27 responden.

b. Aitem 3 tentang keramahan petugas pelayanan klinik

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem keramahan petugas klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban ramah. Dimana Fakultas Adab sebanyak 32 responden, Dakwah 54 responden, Syariah 95 responden, Tarbiyah 59 responden, dan ushuludin sebanyak 24 responden.

c. Aitem 6 tentang kedisiplinan petugas pelayanan klinik

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem kedisplinan petugas klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban disiplin. Dimana Fakultas Adab sebanyak 43 responden, Dakwah 64 responden, Syariah 96 responden, Tarbiyah 77 responden, dan ushuludin sebanyak 32 responden.

d. Aitem 7 tentang keadilan mendapat pelayanan

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem keadilan pelayanan klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban adil. Dimana Fakultas Adab sebanyak 43 responden, Dakwah 64 responden, Syariah 96 responden, Tarbiyah 77 responden, dan ushuludin sebanyak 32 responden.

e. Aitem 11 keahlian tenaga medis

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem keahlian tenaga medis menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban ahli. Dimana Fakultas Adab sebanyak 31 responden, Dakwah 60 responden, Syariah 82 responden, Tarbiyah 85 responden, dan ushuludin sebanyak 31 responden.

f. Aitem 12 ketepatan jadwal pelayanan

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem ketepatan jadwal pelayanan klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban tepat. Dimana Fakultas Adab sebanyak 32 responden, Dakwah 55 responden, Syariah 79 responden, Tarbiyah 81 responden, dan ushuludin sebanyak 28 responden.

g. Aitem 13 kecepatan pelayanan medis

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem kecepatan pelayanan klinik menunjukkan 3 fakultas didominasi dengan jawaban tepat. Dimana Fakultas Adab sebanyak 34 responden, Syariah 83 responden, Tarbiyah 69 responden, dan ushuludin sebanyak 28 responden. Sedangkan fakultas dakwah didomninasi dengan jawaban lambat sebanyak 54 responden.

h. Aitem 14 tentang keramahan dan kesopanan petugas klinik

Dari grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem keramahan dan kesopanan pegawai klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban ramah. Dimana Fakultas Adab sebanyak 36 responden, Dakwah 57 responden, Syariah 90 responden, Tarbiyah 60 responden, dan ushuludin sebanyak 28 responden. 3. Keterjangkauan Biaya Pengobatan

Aitem 8 tentang kewajaran biaya pemeriksaan dan obat obatan klinik.

Dari table dan grafik diatas, terlihat bahwa hasil survey jawaban mahasiswa dilihat dari fakultas terhadap aitem keterjangkauan biaya klinik menunjukkan semua fakultas didominasi dengan jawaban wajar. Dimana Fakultas Adab sebanyak 46 responden, Dakwah 76 responden, Syariah 104 responden, Tarbiyah 102 responden, dan ushuludin sebanyak 34 responden.

3. 1. Profesionalitas Kinerja Pegawai Klinik Ditinjau dari segi Profesionalitas pegawai klinik tersebar dalam aitem 2, 3, 6, 7, 11, 12, 13 dan 14 Aitem 2 tentang kedisiplinan petugas pelayanan klinik 2. Keterjangkauan Biaya Pengobatan Aitem 8 tentang kewajaran biaya pemeriksaan dan obat obatan klinik.