Pilihan Materi dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Bali di SD.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Uploaded from Google Docs

Citation preview

:

Nomor 5, Tshun lll APril 2008 fs$N 1907 -3232

Mi

rx, rrur KEGURU. ,',.

(rKr.P)@r.,.,,r'D.8NK${&'l,1,,..-

PENDTDI'KAN

pelindung:Drs. I l)ewa putu Tengah (pembina yplp pr IKI. Bari ) Drs. IGB. Arthanegara, S.H, M.pd. (Ketua yplp 'GRI I GrrSti NgUrAh OKA, S.H. (SEKrCtAriS YPLP PT IKIP PGzu BAIi)

i,Ti#;bir'ilrrir

Penanggung Jawab Drs. Redha Gunawan, MM (Rekror tKIp PGRI Bati)

Kerua Redaksi Dr. Nengah Arnawa, M.Hum

Sekretaris Re,Caksi Drs. Nyornan Astawarl, M.Hum.

,

Anggota Dewan Redaksi

:

Prof, -Dr. surnarsono, M.Ed. ([Jndil.,ha) Prof' Dr' Ida Bagus Yudh? T.iguna, M.si. (IJnhi) Prof. Dr. I Nyoman wedakusulna, M.s, (unud) Dts' I Putu Karpika, M.Si; (IKIPpCnI Bali) Drs' I Wayan Citrawan, M.Pd. (IKI* ,GRI Bali) Drs. I wqyan susanta, M.pd. (Ii(Ip PGRI Bari) Drs' Pande wayan Bawa,y..si. dx,o Bali) Drs" I WayanBudiyasa, M_Si. (Ililp 'GRIBali) Drs' I Wayan Adnvana, M.M; L,{.Erg. 'GRI PGRI Bali) (IKIP Drs' A'A' Gede Ardaoo, M.For. ffflp Bali)

'GRI

Bendahara Drs. I Made Suarta, S.H; M.Hurn.

Distribusi

:

Drs. Dewa putu Juwana, M.pd. I Kefut Sudana, S.E.

Alarnar Redaksi Karnpus IKIP PGRI Bali Jalan Srro.l a - Tonja Denpasar ut ara Telepon (036t) 43 1434

DAFTANTSIHalaman

Pengantar Redaksi

Daftar Isi Implementasi Pendidikar Sistem Ganda Sekolah Menengah Kejuruan di Denpasar Ditinjau dari Instruktur IndustriOleh -Drs. I Made Dannhdil, h{.pc{.... ...... ...

ii iii

Guru Sejarah, objektivitas, dan subjektivitas dalam pengajaranSejarah Olgh Drs. I)gwa Madg Alit, Art.pd. ,.. ... ... ... ... . i. ... ..

Kompetensi Linguistik Bahasa Indonesi a Siswa Sekolah Menengah

Atas l.{enegeri di DenpasarMempengaruhinyaOleh Drs.

dan

Beberapa Faktor yang

I Wayan Gunsrtln, M.pd.

22

Menumbuhkan Keterampilan Menulis Siswa sekolah Dasar Oleh Dr M.G. Rini Kristiarutari Implementasi Pembelajaran Terpadu di Kelas Awal sekorah Dasar Olgh Drs. Wyon Mgtgq M.pd. ... ... ... ... .

37

5l

Pilihan Materi dan Metodologi pembelajaran Bahasa BaIi di sekolah DasarOleh Dr. NengahArnawa, M.Hum.68

Model Layanan Bimbingar Keterampilan Hidup Berdasarkan Tri Hita Karana (studi Terhadap pemberdayaan Generasi Muda di DesaBaha Kabupaten Badung provinsi Bali)

oleh Dn A.A. Ngurah Adhi putra, ad.pd.Strategi Guru dalam MengaJar di

..

78

Sekolah Dasar99

oleh Dra. Dewa,4yu llfudiasti, Iv{.pd.Mengajarkan Keterampilan Menyimak di Sekolah Dasar

oleh Drs- It{yomanAstawon, Iv{.Hum. ......

,

111

iii

Aplikasi Teori MSA dalam pengajaran SemantikO

leh lA.A.Ekasriadi, S.pd., M,Hum.

119

Korelasi antaraPendidikan dalam Keluarga a.ngun tvto;; urin* IPA pada siswa sD N 4 Subagan, Kecamatan KarangasemThhun

Pelijaran 2A06/2007

oleh Drs. I wayan suanda, s.p., M.si. dan Ni wayan Rotnqdi, spd. Pendekatan Komunikatif dalarn pembe rajaranBahasaOleh I Ketut Keriana, S.pd.,

..

137

M.pd.

l4g

Peranan orang Tua dalam Meningkatkan Minat Baca Oleh Drs. Ketut Yarsaffie, M.Htrm.163

Hubungan antara IImu dan AgamaOIeh Drs.

I Wayan Arlartha,,S.ff.

,

M.Si,

175

1V

Widyadari Nomor 5 Tahun III

April Z00g

rssN

1907 _ 3232

PILIHAN MATERI DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA BALI DI SEKOLAII DASAROleh Nengah Arnawa Dosen FPBS IKIP PGRI Bati

,Pengajaran bahasa

Abstrak

yang segera harus dicarikan pemecahan. Banyak pelajar menganggap bahasa Bali merupakan salah satu pelajaran yang sulit dan tidak menarik dipelajari. Kondisi ini memperburuk proses pembelajaran bahasa Bali di Sekolah Dasar. Untuk mengatasi problematika ini adatigahal yang perlu mendapat perhatian. Pertama, pilihan ra:am bahasa sebagai pengantar dalam pembelajaran bahasa Bali. Bahasa pengantar merupakan instrumen penting untuk memahami substansi mareri ajar.

Bali di Sekolah Dasar kini menyimpan problemuika

Kegagalan siswa mempelajari materi ajat bahasa kekurangrahaman siswa pada bahasa pengantar

Bali bisa jadi

disebabkan oleh

yang digunakan guru.

pilihan ragam

bahasa pengantar yang tidak sesuai dengan keterampilan berbahasa murid merupakan salah satu penghambat pembelajaran bahasa Bali, khususnya di sekolah Dasar. Kedua,

pilihan rnateri ajaq yakni kesesuaian kompetensi linguistik siswa dengan materi ajar yang menjadi substansi pelajaran- Kesenjangan kompetensi linguistik anak-anak dengan pilihan materi ajar yang cukup jauh membuat mate ri ajar sulit dipahami. Kondisi

ini

mentuunkan motivasi siswa belajar bahasa Bali. Ketiga, metodologi pemb elajuan,yakni

proses penyajian materi ajat terpilih. Materi terpilih sebaiknya diajarkan secara kontekstual sehingga dirasakan bermakna oleh siswa. pembelaj arun yaugpenuh makna ini disebut pendekaran ppK (pebelajaran dan pengajaranKonrekstual).

6B

Widyadari Nomor 5 Tahun III April200g rssN 1907 -3232

AbstractThe teaching of Balinese language in Elem eft.ary School face problems that strould

ugently be solved. A lot lerners determine that Balinese language is one of difficult and is not interesting to learn. The condition makes the proccess of teaching Balineselanguage in Elementary School worse. In order to overcome the problems, there are tluee

things to pay attention at.

First, the choosing

of

language rariety as media

in the teaching of

Balinese

language. Language as a media is an important instrument to understand substance of

teachirg materials. The failure of students in learning teaching materbls of Balineselanguage can be caused by students' less understanding on the media used by terachers.

The unsuitable choice of media with students' language compete,nce is one of hindrances

in leraning Balinese language, especially in Elemenrtary School. Second, the choice of teaching materials, i.e. the appropriate level of students' linguistic competence withteaching materials. The significant gap between students' linguistic competence with the

teaching materials makes the teaching materials hard

to

understand. The condition

demotivate the students in leraning Balinese language. Tldrd, teachilg method, that is the

oppropriate method of trasfering teaching materials. The choosen nuterilas should be taught contexhrally to make it benefitial for students. This approach is called ContextualTeaching and Learning (CTL). 1. Pendahuluan Bahasa Bali merupakan bahasa ib,u bagi sebagian besar suku Bali. Hakikat bahasa

ibu adalah bahasa yang pertama kali diktrasai oleh anak. Pada mulany4 penguasaan bahasa ibu berlangsung secara alamiah; yakni melalui interaksi dengan pemakai dalampemakaian bahasa yang dikuasai. Penguzxaan bahasa ibu seperti

ini tidak

dirancang

secara sistematik-formal. Walaupun demikian, hasil yang diperoleh ctrkup menakjubkan,

yakni dalam waktu yang relatif singkat anak sudah dapat menggunakan bahasa ibu pngsedang dikuasainya, meskipun banyak idiosinkrasi yang tampak.

Keberhasilan anak-anak menguasai bahasa Bali sebagai bahasa ibu secara alamiah

tampaknya 'tidak bersambut' setelah mereka menrpelajui bahasa

Bali

secara ilnriah

69

widyadari Nomor 5 Tahun III April 2008 ISSN DA7 - 3232 melalui pengajaran formal. Banyak anak menganggap bahasa Bali merupakan salah satu mata aju yang sulit. Kesenjangan ini mewajibkan dilaksanakan kajian empirik terhadap

di Sekolah Dasar. Data empirik pengajaran bahasa Bali di Sekolah Dasar memiliki multifungsi, yaitu : (1) untuk memperbaiki kondisi pengajaran balnsa Bali di Sekolah Dasar; (2) sebagai pijakan untuk merancang keberlanjutan pengajarun bahasa Bali pada jenjang pendidikan setelah tamat Sekolah Dasar; dan (3) sebagai media pengembangan dan revitalisasi batr,asa, aksara dan sastraBali.Persoalan bahasa Bali dalam bidang pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar, sekurang-kurangnya mencakup tiga hal, yaitu : (1) penggunaan bahasa Bali sebagai bahasa pengantar, dan (2) bahasa Bali sebagai salah satu mara ajar, dan (3) metodologi pembelajaran baha.sa Bali. Ketiga persoalan ini akan dicoba dibahas melalui paper kecil ini, sebagai bentuk kepedulian penuris terhadap bahasa Bali.

pengajaran bahasa Bali, khususnya

2. Penggunaan Bahasa Bali sebagai pengantar di sekolah Dasar Setiap anak lahir dalam suatu lingkungan budaya. Interaksi anak

dengan

lingkungan budaya memungkinkan terjadi internalisasi nilai budaya. Internalisasi nilaibudaya ini semakin mantap setelah anak menguasai bahasa ibu. Jadi, penguasaan bahasa

ibu merupakan bagian dan proses internalisasi nilai-nil aibudayu Oleh karena itu, hhasa ibu memiliki peranan penting untuk menanamkan dan pembentukan konsep-konsep awalpada anak-anak. Bahasa Bali merupakan bahasa ibu bagi sebagaian besar anak-anak Bali. Bahasa

Bali telah menjadi alat mengintemalisasi konsep-konsep kutural bagi anak-anak Bali.Sebagai ilustrasi dapat dkemukakan contoh berikut. Anak umur 6 tahun yang berbahasa

ibu bahasa Bali umumnya dapat rnembedakan konsep tentang buah kelapa secara lebih spesifik, seperti bttngsil, kbmgah, kuucl, dan quh (dalam bahasa Indonesia hanyadibedakan menjadi menjadi kelapa muda dan kelapa Demikian pula anak-anak dapat ). memahami konsep puer'tunas kelapa', tubuh'pohon kelapa muda' dan punyan nyth

'pohon kelapa dewasa' (dalam bahasa Indonesia hanya dibedakan menjadi tunas kelapa dan pqhou kelapa). Contoh lain dapat dikemukakan, anak-an ak dapat membedak an baas 'beras', atuan'nasi setengah matang', dan nasi 'nasi' . Dalam hal buah, anak-anak dapat

70

Widyadari Nomor 5 Tahun III April 200g rssN 1907 _3232

mengenali buah matah omentah', makemel 'setengahmay

masak', tasak .masak,n

dan

ang'terlalu masak'.

Dalam interkasi selanjutnya, sejak usia * 7 tahsn arnk_atak mulai nrernasuki pendidikan formal (Sekolah Dasar). Pada pendididikan dasar ini, anak-anakdiperkenalkan dengan konsep-konsep baru. Anak-anak akan mengalami kesulitan memahami konsep baru itu jika konsep baru itu dipajankan dengan bahasa yang bukanbahasa ibu mereka' Kegagalan anak-anak mem atwmi konsep baru bukan semata-rnata karena kecerdasan anak rendah tetapi clapat disebabkan oleh perbedaan kode linguistft yang digunkan untuk rnenjelaskan konsep yang diajarkan itu.

Misalnya,

(l)

4 (dua ditambah dua sama dengan empat).5

- 3:

Z (lima dikurangi tiga sama dengan dua).

@

2:4 (dua jangin elua dadi papat\. 5 - 3 : 2 (lima juang telu mu daclua)2+

Anak-anak yang berbahasa ibu bahasa Bali akan mengalami kesulitan memahami konsep penjumlahan dan pengurangan jika konsep itu diajarkan dengan bahasa Indonesia (ilustrasi 1) sedangkan mereka akan memahami konsep yang sama jika diungkapkan

dalam bahasa BaIi (ilustrasi

2)

tebih-tebih

jika konsep itu

diungkapkan secara

improvisiasi oleh guru; misalnya, Pan Puttr ngaba nyuh claclua; Men putu nwsih ngaba nyuh dadua- Liun nyuhe malceiong rtacli papal. 'Pak Putu membawa dua butir ketapa;Putu juga membawa dua butir ketrapa. Jadi, jumlah semua kelapa itu adalah empat butir,. Atas dasar pemikiran ini, tampaknya penggunaan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar

Ibu

hingga tiga tahun pertama pada Sekolah Dasar layak diwujudrryatakan, sambil menunggu kesiapan anak-anak rurtuk menggunakan bahasa kedua (bahasa Indonesia)

sebagai bahasa

pengantar' Hal ini sejalan dengan rekomendasi Unesco yang menyatakan, bahwa ada tiga alasan penting penggunaan bahasa ibtr sebagai bahasa pengantar peldidikan.

Pertama, secffa psikologis bahasa ibu (baca : bahasa Bali) sudah merupakan alat berpikir anak-anak. Berpikir merupakan salah satu aktivitas terpenting dari urnat manusia (termasuk anak-anak). Ekspresi pikiran diungkapkan melalui bahasa. Bahasamerupakan

nredia untuk membangun peta konsep dalam bingkai budaya tertentu. Seperti konsep tentang nenggel, ningglik, ngaglik yang berhubungan dengan posisi suatu benda; carikan berhubungan dengan nrakanan / minuman; nudi dan geriberhubungan dengan permainan

7l

Widyadari Nomor 5 Tbhun III April 2A0 ISSN lga7 _ 323,

arnk-anak; sigsigan dan peiet berkaitan dengan tangis; dan lain-lain. Jadi, bahasa dar pikiran merupakan dua hal yangsalingmempengaruhi.

Kedua' secara sosial bahasa ibu (baca : bahasa Bali) dipakai dalam komunikasi sehari-hari dengan lingkungan terdekatnya, Dengan menggunakan bahasa sehari-hari dalam pendidikan diharapkan kosep-konsep materi ajar dapat lebih mudah dipahami, misalnya: konsep penjumlalr,an diungkapkan dengan katajangtn (seperti : dta jogin dua dadi pupar); konsep pengurangan diungkapkan dengan katajuang(seperti : dasa juang

':l;."'pitu);

konsep perkalian diungkapkan dengan

ping (seperti : tetu ping tetu dadi

Ketiga' secara edukasional pembel ajaranmelalui bahasa ibu (baca ; bahasa Bali) seyogianya mempermudah pemerolehan ilmu pengetahuan di sekolah dan lembaga pendidikan umurnnya' Ilmu pengetahua n hanya dapat dipelajari apabiladiungkapkan dengan bahasa yang dapat dimengerti pembelajar. Jika bahasa pengantff belum dipahami dengan baik oleh pembelajar maka pikiran anak-araktidak terpusat pada materi ajar tetapi terbagi pada bahasa pengantar. Perhatian yang terbagi dapat menghambat pemahaman konsep nnteri ajar.Ruang pengguuan bahasa Bali sebagai bahasa pengantar pendidikan selama riga tahun pettama pada sekolah Dasar di Bali diharapkan mengurangi kebqpalingan para orang tua dari penggunaan bahasa Bali sebagai bahasa ibu. Ruang penggunaan bahasa

belajar anak-arnknya jika mereka menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa ibu. Penggunaan bahasa Bali sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan diharapkan rnenghasilkan efek gand a, yaitu: (l) pencapaian tujuan pembelajaran )ang secara eksplisit direncakanan guru; dan (2)pencapian tujuan pengiring yang menyeftai tujuan pembelajaran eksplisit itu, yakni perkembangan bahasa Bali anak-anak.Ajar Bahasa Bali di Sekolah Dasar Bahasa Bali telah ditetapkan sebagai pelajaran wajib dalam Kurikulum Muaran Lokal yang ditetapkan melalui surat Keputusan No. 22lr lgcl r