68
Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Page 2: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 2

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Page 3: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 3

Buku saku “PETUNJUK KERJA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK TUKANG BANGUNAN” Pembangunan, adalah sebuah upaya umat manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, dan dalam parameter global, pembangunan infrastruktur adalah sebuah variable positif yang berbanding lurus terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk hal mana Indonesia sebagai salah satu negara besar di dunia yang berpenduduk 240 juta jiwa menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat yang bermuara pada perekonomian Negara.

Namun dibalik kegemerlapan pembangunan diseantero negeri, disadari bahwa dampak pembangunan juga menyertakan secara bersamaan kerusakan lingkungan, sekaligus kontribusi terhadap pemanasan global sebagai dampak dari akumulasi berbagai hal, di antaranya penggunaan material infrastruktur dan termasuk di dalamnya inefisiensi berbagai aspek sebagai akibat kurangnya wawasan Pembangunan Ramah lingkungan dikalangan pekerja konstruksi Indonesia yang secara umum terbatas dalam akses pengetahuan .

GAPEKSINDO, selaku assosiasi yang beranggotakan 25.000 badan usaha Konstruksi Indonesia, yang secara langsung membawahi ratusan ribu pekerja konstruksi (dari sekitar 5,7 juta pekerja konstruksi Indonesia), merasa perlu serta dalam program Nasional, bahkan Global, dalam bentuk pembinaan langsung terhadap anggotanya, atau minimal mengawali sebuah knowledge perihal bagaimana sebuah Pembangunan Ramah lingkungan dalam aspek implementasi terendah ditingkat pekerja tukang.

PENGANTAR

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Page 4: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 4

Berpijak dari sebuah langkah awal dengan menerbitkan buku saku jilid 1 pada tahun 2011 yang telah dicetak hingga ketiga kalinya, serta kehadiran buku saku jilid 2 yang diterbitkan berbarengan dengan buku saku jilid 3 tentang “Jenis Pekerjaan Pembangunan Rumah Sederhana”, menunjukkan sebuah komitmen dan atensi pembinaan Gapeksindo terhadap lahirnya tenaga tukang Indonesia, yang peduli terhadap GREEN DEVELOPMENT, sekaligus sebagai pijakan langkah awal pembentukan tenaga tukang Indonesia berkualitas Internasional.

Buku saku ini amatlah sederhana dalam berbagai aspek, namun semoga kesederhanaan inilah justru yang akan mampu menyadarkan bahwa, kita semua memiliki kontribusi langsung/tidak langsung terhadap kerusakan sekaligus perbaikan lingkungan hidup sebagai pekerja Konstruksi Indonesia yang bertanggung jawab. Wassalam,

Irwan KartiwanKetum Gapeksindo

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Page 5: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 5

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMB A D A N P E M B I N A A N K O N S T R U K S I

Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110

Penerbitan Buku saku “Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan” ini merupakan suatu bentuk kreativitas penyusun dan pemrakarsa yang mencerminkan komitmen kepedulian terhadap isu lingkungan dan upaya mengimplementasikan prinsip-prinsip ekonomis, efisiensi dan efektif dalam setiap tahapan pelaksanaan pembangunan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Keunikan buku saku ini terletak pada penyajian materinya yang mengarah pada prosedur pelaksanaan pekerjaan yang ekonomis, efisien dan efektif serta bukan semata menyangkut pemanfaatan bahan/material yang ramah lingkungan sebagaimana umumnya ditemukan pada buku-buku lainnya. Oleh sebab itu, Badan Pembinaan Konstruksi sebagai suatu unit di Kementerian Pekerjaaan Umum yang mempunyai tugas membina penyedia jasa dan tenaga kerja konstruksi tentunya sangat menyambut gembira atas diterbitkannya buku saku ini karena niscaya akan bermanfaat untuk masyarakat dan dapat digunakan sebagai acuan praktis para pekerja dan tukang bangunan yang bertugas di lapangan.

KATA SAMBUTAN

Page 6: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 6

Kehadiran buku saku bagi tukang bangunan yang disajikan dengan menggunakan bahasa sederhana dan disertai gambar-gambar yang menarik ini dapat pula dikatakan sebagai wujud sumbangan terhadap pembentukan karakter bangsa, karena buku ini tentunya dapat menarik minat anak-anak usia sekolah sebagai generasi penerus bangsa untuk memahami pentingnya etos kerja yang baik dan budaya “hijau” sejak dini.

Mudah-mudahan setelah terbitan Jilid 3 tentang “Jenis Pekerjaan Pembangunan Rumah Sederhana” akan disusul dengan serial selanjutnya dengan jangkauan materi yang lebih luas hingga ke semua jenis pekerjaan dan tingkat pelaksanan lapangan.

Akhirnya, tak lupa diucapkan selamat dan terima kasih kepada “Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia”, GAPEKSINDO, yang telah memprakarsai diterbitkannya buku saku ini dengan harapan semoga buku saku ini benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas sekaligus sebagai sumbangan nyata bagi dunia jasa konstruksi Indonesia.

Jakarta, November 2012

Ir. Bambang Goeritno, MSc, MPA Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum GAPEKSINDO

GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Page 7: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 7

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Karakteristik bangunan ramah lingkungan umumnya berkaitan dengan perencanaan, proses pembangunan dan pemanfaatan material bangunan yang mengarah pada aspek fisik konstruksi bangunan menuju keseimbangan lingkungan hidup dan kelayakan kehidupan yang berkelanjutan. Demikian pula isu pemanasan global juga sering dihubungkan dengan produk konstruksi bangunan. Hal ini disebabkan karena umumnya pembuatan komponen-komponen bangunan banyak memanfaatkan material yang dalam proses produksinya turut memberi kontribusi pada pemanasan global melalui emisi gas rumah kaca dalam bentuk gas karbon, metana maupun jenis gas tertentu lainnya. Kondisi ini perlu dikendalikan untuk meminimalisir dampak negatifnya terhadap efek pemanasan global di muka bumi.

Berdasarkan dokumen IPCC (Intergovernmental Panel and Climate Change), selama kurun waktu dari tahun 1861 sampai 2005 telah terjadi kenaikan suhu global rata-rata 0.6 – 0.7 derajat celcius, sedangkan prediksi para ahli pada tahun 2100 peningkatan suhu bumi rata-rata sekitar 1.4 – 5.8 derajat celcius yang diakibatkan oleh emisi gas rumah kaca. Peningkatan yang cukup drastis ini terutama disebabkan oleh pelepasan karbondioksida dan gas-gas lainnya ke atmosfer bumi yang dikenal sebagai gas rumah kaca terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi (yang diolah menjadi bensin, minyak tanah, avtur, pelumnas oli) dan gas alam sejenis yang tidak dapat diperbaharui. Semakin atmosfir bumi banyak mengandung gas-gas rumah kaca ini, maka atmosfir seakan berubah fungsi menjadi insulator yang akan menahan lebih banyak pantulan radiasi panas matahari dari bumi ke atmosfir,(gambar 1).

MENUJU PROSEDUR KONSTRUKSI HIJAU

Page 8: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 8

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Sunlight passes through the atmosphere andwarms the Earth’s surface. This heatis radiated back toward space.

Most of the outgoing heat is absorbed bygreehouse gas molecules and re-emitted inall directions, warming the surface of the Earth and the lower atmosphere

NASA

Gambar 1 : Atmosfir berubah fungsi menjadi INSULATOR

Page 9: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 9

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pemanasan global akan terus meningkat sejalan dengan waktu. Harapan untuk menahan atau mengendalikannya, lebih banyak tergantung pada perilaku umat manusia penghuni bumi. Upaya gerakan pembangunan berwawasan ”hijau” dan penghijauan ”nyata” sambil menghambat laju deforestasi serta gerakan lain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi andalan dalam menghadapi bencana akibat pemanasan global tersebut. Para perencana bangunan, arsitek dan konstruktor seyogyanya sudah memiliki kepekaan dalam menerapkan konsep atau ide desain dan metode konstruksi bangunan yang berwawasan lingkungan dengan orientasi pada konsep ”konstuksi hijau” (Green construction) ataupun ”bangunan hijau” (Green Building).

Dunia internasional melalui Protokol Kyoto 1997 (gambar 2) telah menetapkan enam jenis gas rumah kaca yaitu CO2, NH4, N2O, HFC, PFC dan SF6 yang kesemuanya diekivalensikan terhadap takaran produk masa CO2. Ini berarti, kandungan keseluruhan emisi gas rumah kaca di atmosfir disetarakan dengan kandungan CO2 diudara (ekivalen kg CO2). Kesepakatan internasional ini yang dijadikan standar ukuran besar kecilnya pengaruh suatu produk terhadap lingkungan secara fisik dalam konteks pemanasan global.

Indonesia sendiri telah meratifikasi protokol Kyoto 1997 melalui UU no 17 Tahun 2004, sehingga sudah harus menerapkan pola pembangunan berwawasan lingkungan untuk mengendalikan peningkatan pemanasan global. Berbagai dokumen hasil kajian telah mengungkapkan bahwa bangunan dapat memproduksi emisi gas karbon sampai lebih dari 40% di beberapa tempat di dunia. Oleh sebab itu, setiap upaya mereduksi emisi gas karbon melalui bangunan dengan klasifikasi bangunan komersial, bangunan rumah tinggal dan bangunan utilitas atau bangunan industri menjadi langkah strategis untuk menahan laju pemanasan global.

Page 10: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 10

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

UNITED NATION CONFERENCE on the HUMAN ENVIRONMENT, STOCKHOLM,1972

KONPERENSI “BUMI” RIO de JENEIRO, 1992

PROTOKOL KYOTO (UNFCCC), 1997

KONPERENSI “BUMI” JOHANNESBURG, 2007

KONPERENSI PERUBAHAN IKLIM BALI, 2007 (gambar 3)

WORLD OCEAN CONFERENCE, MANADO 2009

KONPERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN, 2009

20 tahun

25 tahun

5 tahun

15 tahun

10 tahun

10 tahun

3 bulan

2 tahun

2 tahun

2 tahun

7 bulan

Gambar 2 : Komitmen Kepedulian Lingkungan

Page 11: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 11

Gambar 3 : Peta IklimGAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

http://en.wikipedia.org/wiki/File:ClimateMap_Word.png#file

Page 12: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 12

Mekanisme Pembangunan Bersih (”Clean Development Mechanism”) yang merupakan produk dari protokol Kyoto, sebagaimana dijelaskan dalam UU No 17 Tahun 2004, adalah prosedur penurunan emisi gas rumah kaca dalam rangka kerjasama negara industri dan negara berkembang. Negara industri melakukan investasi di negara berkembang untuk mencapai target penurunan emisinya. Sementara itu negara berkembang berkepentingan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Annex A protokol Kyoto menyebutkan sektor utama yang menjadi perhatian pokok sebagai sumber emisi gas rumah kaca meliputi: enerji, proses industri, bahan pelarut, pertanian dan limbah. Pengukuran pengurangan emisi karbon yang terkait langsung dengan bidang konstruksi yaitu sektor-sektor enerji, proses industri dan limbah. Ketiga sektor tersebut menjadi tolok ukur utama baik dalam desain dan mekanisme atau proses konstruksi suatu bangunan maupun dalam pekerjaan-pekerjaan sipil lainnya yang kesemuanya mengarah pada tata cara serta prosedur “konstruksi ramah lingkungan”. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, lingkup desain, konstruksi hemat enerji, penggunaan produk industri ramah lingkungan, serta tidak memproduksi limbah berlebihan merupakan intisari jiwa “konstruksi hijau”. Sehubungan dengan konstruksi hijau, pemahaman bangunan hijau (Green Building) yang telah disepakati secara internasional antara lain berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan/ekosistem dan memenuhi kinerja yang diantaranya menyangkut perihal: - bijak guna lahan, - hemat air, - hemat energi, - hemat bahan / kurangi limbah, - kualitas udara ruangan.

Kinerja tersebut menjadi tolok ukur dalam penilaian atau pemeringkatan suatu bangunan tergolong sebagai bangunan hijau atau tidak. Hal yang senada juga perlu dilakukan dalam proses pelaksanaan konstruksi menuju “konstruksi hijau”, yang akan berkontribusi besar pada pemenuhan standar bangunan hijau. Jadi dalam proses pelaksanaan konsrtuksi juga perlu menerapkan pola bijak guna lahan, hemat air, hemat energi, kurangi limbah/hemat bahan serta menjaga kualitas udara bersih dan segar. GAPEKSINDO

GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Page 13: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 13

Pelaku pelaksana konstruksi dalam hal ini berperan signifikan dalam upaya mereduksi emisi gas rumah kaca melalui penerapan prosedur atau manajemen konstruksi berbasis “hijau”. Para pelaku tersebut di antaranya meliputi para pekerja, tukang, sampai tenaga ahli manajemen konstruksi. Upaya penghematan air, energi (listrik, BBM), bahan bangunan (semen, batu bata, dll), serta meminimalisir limbah menjadi tindakan prioritas dalam kontribusinya mengurangi emisi gas rumah kaca.

Jumlah tukang dan pekerja bangunan di Indonesia yang kini mencapai sekitar 5,7 juta orang dalam berbagai bidang bila diequivalensikan dapat mengurangi “ceceran” semen sekitar 2 kg dalam sehari misalnya, maka secara keseluruhan dapat mengeliminasi emisi CO2 sebesar sekitar 3 juta ton CO2 per tahun. Belum lagi apabila mereka mampu menghemat pemanfaatan air, energi listrik, bahan bakar minyak, kayu, material alam lainnya dan energi manusia seraya dapat mengurangi limbah dalam pelaksanaan pekerjaannya, maka total dampak kontribusinya (termasuk semen) terhadap pengurangan emisi CO2 per tahun sekitar 10 juta ton CO2 yang setara dengan penyerapan CO2 oleh 500 ribu pohon besar dalam setahun (asumsi 1 pohon besar rata-rata dapat menyerap 20 ton CO2/tahun).

Perlu disadari, jumlah tersebut hanya diperoleh dari optimalisasi proses pelaksanaan pekerjaan yang tidak lebih dari 10% bila ditinjau terhadap keseluruhan pemanfaatan material dan energi dalam pekerjaan pembangunan. Oleh sebab itu, berdirinya suatu bangunan “hijau” tidak berlebihan bila dikatakan sebenarnya berawal dari peran para pekerja bidang konstruksi.

Di sisi lain, melalui optimalisasi pemanfaatan material dan energi sebesar 10% yang terbuang sia-sia tersebut, seakan industri jasa konstruksi telah melakukan penghijauan dengan menumbuhkan 500 ribu pohon besar yang sekaligus berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan perekonomian industri jasa konstruksi itu sendiri seraya ikut mengurangi bencana akibat pemanasan global. GAPEKSINDO

GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Page 14: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 14

Untuk mencapai kondisi positif tersebut maka, kiranya perlu mengembangkan suatu standar operasional prosedur (SOP) yang berkaitan dengan cita-cita “konstruksi hijau” yang secara khusus berlaku bagi para pekerja konstruksi. Kriteria-kriteria tersebut menjadi fokus bahasan dalam buku saku ini yang direfleksikan dengan kata BETA Hemat.

Dengan demikian, maka berbagai manual atau pedoman teknis bagi pekerja atau tukang bangunan yang sudah ada saat ini perlu kiranya diadaptasikan pada upaya cita-cita menuju “konstruksi hijau”. Namun demikian, bahwa upaya pengembangan SOP konstruksi hijau perlu dilakukan secara kolektif sampai pada tingkatan tenaga ahli maupun bagi supplier bahan bangunan dan sektor terkait lainnya, karena pada hakekatnya tindakan para pekerja untuk melaksanakan kegiatan berorientasi “konstruksi hijau” tidaklah berdiri sendiri namun merupakan satu mata rantai kegiatan manajemen konstruksi yang didalamnya meliputi peran tenaga ahli.

Sebagai penutup sekali lagi perlu ditekankan bahwa peran pelaku konstruksi cukup signifikan dalam mewujudkan “clean development mechanism” yang menjadi jiwa UU No 17 tahun 2004. Apresiasi perlu diberikan kepada para pekerja konstruksi yang senantiasa melaksanakan kegiatannya berbasis pada “konstruksi hijau” yang berarti mereka juga berperan aktif dalam mengurangi emisi karbon, menghambat laju pemanasan global demi mewujudkan pembangunan berkesinambungan seraya menjadi budaya etos kerja hijau.

Jakarta, November 2012

Penyusun.

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Page 15: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 15

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Page 16: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 16

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat Bahan

Page 17: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 17

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Manfaatkan bahan sehemat mungkin l Gunakan bahan sesuai aturan yang ditentukan.

l Gunakan alat ukur/ takaran yang benar.Hindari bahan terbuang percuma l Upayakan sisa bahan/bahan yang tercecer

untuk digunakan pada pekerjaan lainnya.l Gunakan bahan kertas semen bekas dan lain sejenisnya untuk menampung spesi yang

tercecer/terbuang.l Setiap 15 menit, sisa/ceceran spesi terbuang yang ditampung dapat dimanfaatkan/diproses

kembali sebagai bahan adonan spesi baru.

Page 18: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 18

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat Energi

Page 19: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 19

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat tenaga listrik dan waktu l Matikan peralatan listrik (AC, Kipas Angin, TV, …) bila sudah tidak perlu difungsikan/dipakai.

l Manfaatkan waktu kerja sebaik-baiknya.Manfaatkan listrik seperlunya l Matikan penerangan dan alat listrik lainnya

bila sudah tidak digunakan.Hindari boros waktu l Gunakan waktu kerja secara efisien dan

efektif.Manfaatkan tenaga sebaik-baiknya l Gunakan tenaga secara efisien dan efektif.

Page 20: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 20

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat Tempat

Page 21: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 21

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Manfaatkan tempat sebaik-baiknya l Gunakan tempat/ruang secara efisien.Atur tempat sesuai dengan jenis dan klasifikasi material/pekerjaan

l Atur/tempatkan material/pekerjaan sesuai jenis/klasifikasinya untuk memudahkan pengambilan dan pengontrolan.

Manfaatkan tempat sesuai fungsinya l Gunakan tempat yang memadai dengan jenis dan karakteristik material/ pekerjaan.

l Hindari penempatan material yang tidak sesuai agar tidak terjadi kerusakan material/bahan.

Page 22: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 22

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat Air

Page 23: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 23

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Manfaatkan air seperlunya l Gunakan drum/wadah lain sejenisnya sebagai tempat penampungan air.

l Gunakan air sesuai kebutuhan.

l Hindari menggunakan air langsung dari kran/slang atau pompa air.

Matikan kran sebelum bak air meluber l Tutup kran air sebelum air tumpah.Hindari menumpahkan air

Page 24: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 24

Page 25: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 25

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Penyiapan Lokasi

Page 26: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 26

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Menyiapkan tempat kerja yang rapi dan teratur

l Pastikan tersedia ruang/lokasi yang cukup untuk penempatan material bangunan.

l Letakan material secara rapi dan teratur tanpa mengganggu area kerja.

l Denah tata letak gudang bahan dan peralatan, lokasi kerja, penumpukan bahan dan lainnya harus diatur dan dipahami dengan benar untuk efisiensi waktu dan tenaga.

Page 27: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 27

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Bouwplank / Penentuan Tapak

Page 28: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 28

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Penempatan material jangan mengganggu bouwplank

l Untuk menjamin tidak terjadi perubahan posisi dan ketinggian benang.

l Kesalahan pada penentuan bouwplank akan berdampak pemborosan dan kerugian yang bersifat kumulatif di berbagai aspek.

Jaga kelurusan dan kerapian papan bouwplank

Gunakan patok yang lurus l Memudahkan penyetelan sudut dan ketinggian.

l Usahakan gunakan patok dari bahan yang dapat dipakai berulang-ulang.

Gunakan alat-alat sesuai petunjuk ahli l Gunakan alat-alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

Page 29: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 29

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Galian Pondasi

Page 30: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 30

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pakai alat dan cara yang sesuai l Gunakan peralatan dan cara yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan galian tanah.

Hindari tanah runtuh/rontok saat penggalian l Hindari penggalian secara vertical untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang galian.

l Galian tanah untuk pondasi dibuat berbentuk trapesium dengan lebar dan ke dalaman minimal 80 cm.

Hindari buangan jatuh kembali ke dalam lubang galian

l Upayakan tanah hasil galian dibuang/di tempatkan agak jauh dari lubang galian.

Gunakan pembatas sebagai penahan tanah buangan

l Untuk mencegah agar tanah buangan tidak jatuh kembali ke dalam lubang galian, gunakan pembatas dari anyaman bambu.

l Hindari menggunakan pembatas dari bahan kayu.

Page 31: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 31

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pondasi Batu Kali

Page 32: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 32

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat air l Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar.

Hemat bahan l Gunakan bahan sesuai kebutuhan dan takaran yang benar.

Susun sesuai bentuk dan ukuran butiran batu l Pilih bentuk dan ukuran/tekstur batu yang sesuai dalam pekerjaan pasangan batu untuk meminimalisir pemakaian adonan spesi.

Hindari spesi yang terbuang l Tampung ceceran spesi dengan menggunakan kertas semen/koran bekas.

l Setiap 15 menit, gunakan kembali ceceran spesi yang telah ditampung untuk diproses sebagai bahan baku adonan spesi baru.

Page 33: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 33

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Kayu

Page 34: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 34

Potong bahan secara efisien dan efektif l Pemotongan kayu hendaknya dipertimbangkan agar setiap sisa potongan dapat digunakan pada pekerjaan lain.

l Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan kayu untuk meminimalisir bahan terbuang percuma.

Serbuk dan sisa potongan jangan dibakar

l Untuk mengurangi emisi gas karbon ke atmosfir.

Serbuk dan sisa potongan bisa digunakan untuk bahan industri lain

l Sebagai bahan baku industri papan, bahan baku makanan ternak dan pupuk tanaman atau lain sebagainya.

l Bila tidak memungkinkan, timbun serbuk dan sisa potongan kayu dalam tanah pada kedalaman 1 m untuk menjadi humus.

Page 35: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 35

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pembesian

Page 36: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 36

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Potong bahan secara efisien dan efektif l Potong bahan besi tulangan dengan mempertimbangkan agar setiap sisa potongannya dapat digunakan pada pekerjaan lain. Kecuali bila semua ukuran sisa potongan tidak memungkinkan untuk itu.

Besi hasil potongan agar dapat dipakai lagi l Umumnya, sisa potongan besi tulangan dengan ukuran tertentu (40 kali diameter besi/baja tulangan) masih dapat digunakan sebagai panjang penyaluran/sambungan sebagai overlap.

l Sisa potongan yang tidak dapat digunakan agar dikumpul dan dijual kiloan.

Hindari kawat bendrat berceceran l Upayakan kawat bendrat ditempatkan pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja.

Bengkokan besi tulangan sesuai aturan l Pembengkokan besi tulangan agar disuaikan dengan aturan penempatannya masing-masing tulangan.

Page 37: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 37

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Beton

Page 38: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 38

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Campuran diaduk sampai rata

l Siapkan media/tempat pencampuran beton yang kedap air.l Tuangkan bahan-bahan pembentuk beton sesuai komposisi campuran

dengan takaran yang benar berturut-turut sebagai berikut.1. Tuangkan dan sebarkan bahan kerikil/batu pecah pada tempat

pencampuran.2. Tuangkan dan sebarkan bahan pasir di atas bahan kerikil/batu pecah.3. Tuangkan dan sebarkan bahan semen di atas bahan pasir.4. Aduk ketiga bahan tersebut hingga tercampur secara merata dalam

keadaan kering.5. Tuangkan air tidak melebihi 50% berat semen dan aduk kembali

hingga tercampur secara merata.l Siapkan volume adukan beton sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.Catatan.Bila menggunakan alat mixer beton dapat dilihat pada buku saku jilid 2.

Hemat air l Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar.l Air yang terbuang hendaknya ditampung untuk digunakan pada

pekerjaan lain yang memungkinkan untuk itu.Pakai alat yang baik dan sesuai

l Gunakan alat-alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

Page 39: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 39

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Mal Sloof dan Kolom

Page 40: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 40

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat pemakaian papan l Gunakan balok/papan seefisien mungkin dan hindari terjadinya sisa potongan yang tidak dapat digunakan lagi.

Hemat pemakaian balok

Tutup rapat celah pada sambungan-sambungan papan agar air semen tidak mengalir keluar

l Gunakan kertas semen/koran berkas untuk mencegah keluarnya air semen melalui sambungan-sambungan papan.

Page 41: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 41

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Perancah dan Perakitan Besi Tulangan

Page 42: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 42

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Perancah harus bisa menjamin mal berada pada posisi dan ketinggian yang ditentukan

l Pasang perancah dengan baik.

l Atur ketinggiannya dan yakinkan bertumpu pada landasan yang stabil agar tidak terjadi penurunan.

Hemat bahan l Gunakan bahan sesuai kebutuhan dan peruntukannya.

l Rakit bahan sesuai aturan yang benar ditinjau dari jumlah dan diameter bahan serta jarak penempatannya.

l Tempatkan kawat bendrat pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja.

l Hindari terjadinya sisa potongan yang terbuang percuma.Pilih bambu yang sudah tua dan lurus

l Gunakan perancah dari bahan bambu yang tua dan lurus agar dapat digunakan berulang-ulang/tidak mudah rusak.

l Hindari penggunaan perancah dari bahan kayu karena masa pertumbuhan kayu lebih lama dibandingkan bambu.

Page 43: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 43

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pengecoran Sloof

Page 44: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 44

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pengecoran Kolom

Page 45: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 45

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat mal l Hindari terjadinya sisa potongan bahan yang tidak dapat digunakan.

l Upayakan agar mal dapat digunakan berulang-ulang selama memungkinkan untuk itu.

Hemat air l Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar.Hemat bahan l Pastikan pemanfaatan bahan sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.Hindari Cor terbuang l Pakai wadah berbentuk saluran untuk menghindari cor terbuang

saat penuangan adukan beton pada pengecoran elemen kolom.

l Perhatikan syarat tinggi jatuh penuangan adukan beton pada pengecoran kolom tidak bisa melebihi 1 meter.

l Setiap 15 menit, ceceran beton yang tertampung dapat diproses kembali sebagai bahan baku adonan beton baru.

Page 46: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 46

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Peyusunan Dinding Bata

Page 47: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 47

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hindari spesi yang terbuang l Tampung ceceran spesi dengan menggunakan kertas semen/koran bekas.

l Setiap 15 menit, gunakan kembali ceceran spesi yang telah ditampung untuk diproses sebagai bahan baku adonan spesi baru.

l Pastikan takaran adonan spesi sesuai dengan kebutuhan/volume pekerjaan.

Hemat air l Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar.

Hindari air terbuang percuma l Gunakan wadah untuk menampung air yang terbuang/merendam bata.

Page 48: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 48

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pemasangan Dinding Tripleks

Page 49: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 49

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat paku, hindari tercecer di mana-mana l Tempatkan bahan paku pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja.

l Hindari paku menjadi bengkok saat di palu.

l Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

l Pastikan setiap sisa potongan tripleks masih dapat digunakan pada bagian dinding lainnya.

Page 50: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 50

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Rangka Atap

Page 51: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 51

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat bahan l Pastikan setiap sisa potongan bahan masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan lainnya.

l Hindari pemotongan dan pemasangan bahan yang tidak sesuai.

l Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

Ingat kekuatan l Gunakan ukuran bahan sesuai peruntukannya.

Periksa sambungan-sambungan l Yakinkan setiap sambungan telah dilakukan dengan benar serta sesuai aturan penyambungan dan kekuatan.

l Gunakan alat pengamanan sesuai karakteristik dan jenis pekerjaan.

Page 52: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 52

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Atap

Page 53: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 53

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat bahan l Pastikan setiap sisa potongan bahan atap masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan atap lainnya.

l Hindari pemotongan dan pemasangan bahan atap yang tidak sesuai aturan.

l Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan atap.

l Tempatkan bahan baut/sekrup/paku atap pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja.

l Hindari paku atap menjadi bengkok saat di palu.Ingat kekuatan l Gunakan ukuran dan spesifikasi bahan atap sesuai

peruntukannya.l Gunakan jumlah paku/baut/sekrup yang sesuai dengan jenis

atap yang digunakan.Ingat, periksa pemasangan sekrup, baut, dan paku-paku

l Yakinkan atap telah terpasang dengan baik dan diikat/ditahan dengan jumlah paku/sekrup/baut yang sesuai mengikuti aturan pemasangan.

l Pastikan overlaping sambungan telah dilakukan dengan benar sesuai aturan penyambungan agar tidak terjadi kebocoran.

Page 54: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 54

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pintu dan Jendela

Page 55: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 55

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat bahan l Pastikan setiap sisa potongan bahan masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan lainnya.

l Hindari pemanfaatan, pemotongan dan pemasangan bahan yang tidak sesuai aturan dan peruntukannya.

l Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

l Tempatkan bahan baut/sekrup/paku pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja.

l Hindari paku menjadi bengkok saat di palu.Pastikan jumlah dan besaran engsel kuat menahan pintu/jendela

l Gunakan besaran ukuran engsel dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran dan berat pintu/jendela.

l Gunakan jumlah paku/sekrup yang sesuai dengan jenis dan besaran engsel yang digunakan.

l Yakinkan pintu dan jendela telah terpasang dengan baik.

Page 56: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 56

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Lantai

Page 57: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 57

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat air l Gunakan air sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.l Gunakan wadah penampungan air untuk membasahi/

merendam ubin sebelum dipasang.l Jangan membasahi ubin dengan menyiram langsung dari kran

melalui selang air.Hati-hati potong/pasang ubin l Pemotong ubin secara hati-hati dengan alat manual

terutama pada bagian-bagian yang sulit agar tidak terjadi kerusakan.

l Hindari membongkar kembali ubin yang sudah terpasang.Pakai alat yang baik dan sesuai

l Gunakan alat-alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

Hindari spesi terbuang l Gunakan wadah 1,5 x volume adukan sebagai tempat mengaduk spesi.

l Gunakan volume spesi yang sesuai saat pemasangan ubin.l Hindari pembuatan spesi melebihi kapasitas penggunaan.

l Manfaatkan sisa potongan-potongan ubin yang masih dapat dipakai/digunakan.

Page 58: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 58

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Lantai

Page 59: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 59

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Menyemen Lantai

Page 60: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 60

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Plesteran dan Pengecatan

Page 61: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 61

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Hemat air l Gunakan air sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.Pakai alat yang baik dan sesuai l Gunakan alat-alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan.Hindari bahan terbuang l Gunakan bahan sesuai takaran dan fungsinya.

l Jangan gunakan kuas/roller bekas yang sudah tidak baik.

Hindari spesi yang terbuang l Tampung spesi yang jatuh saat plesteran dengan wadah/kertas semen/kertas Koran bekas.

l Setiap 15 menit, ceceran spesi yang tertampung dapat digunakan dan diproses kembali sebagai bahan campuran.

l Takar adonan spesi sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.

Hemat cat l Campurkan cat dan air sesuai petunjuk pemakaian.l Pastikan cat pada kuas/roller tidak akan menetes.l Pastikan pengecatan dilakukan setelah dinding tidak

berpori.Jaga kebersihan l Hindari ceceran cat dan spesi di mana-mana.

Page 62: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 62

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pemasangan Pipa dan Kran Air

Page 63: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 63

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Perhatikan jangan bocor l Pastikan pemasangan kran dan sambungan pipa air telah dilakukan dengan benar tanpa kebocoran.

l Balut bagian yang diulir dengan plester/pita khusus pembalut.

Sambungan harus kuat dan benar l Kancingkan kran dan sambungan pipa dengan hati-hati jangan sampai menimbulkan kerusakan.

l Pastikan pipa ditopang/ditahan dengan kuat dan benar.

Page 64: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 64

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pembuatan Septic Tank

Page 65: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 65

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Perhatikan jangan sampai bocor/rembes l Pastikan tidak ada kebocoran pada bagian bak pengendapan/ pembusukan.

l Pastikan tidak akan terjadi penyumbatan.l Pastikan jarak bak penyerapan dan sumber mata air/sumur memenuhi persyaratan.

Page 66: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 66

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik

Page 67: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 67

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Perhatikan sambungan kabel yang sempurna l Kabel disambung dengan menggunakan konektor agar tidak terjadi loncatan aliran listrik yang dapat menimbulkan panas berlebihan.

l Pastikan diameter kabel yang terpasang sesuai dengan besaran watt aliran listrik.

l Pastikan arde berfungsi dengan baik.l Hindari penyambungan kabel dengan

cara memutar karena akan menyebabkan terjadinya loncatan aliran listrik yang dapat menimbulkan panas berlebihan.

Page 68: Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 68

GAPEKSINDOGABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Jl. Minangkabau No. 35 F Pasar Manggis Jakarta-Selatan 12970Telp : (021) 837 87 219 Fax : (021) 837 87 218http : //www.gapeksindo.co.id E-mail : [email protected]

ISBN 978-602-97495-3-3