28
LAPORAN PRAKTIKUM GEOHIDROLOGI Disusun Oleh : MUSA A.P.T AKA (410012184) JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA i

Petrologi Batuan Beku dan GunungApi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Petrologi batuan beku dan gunungapi merupakan cabang ilmu yang secara khusus membahas mengenai batuan beku dan gunungapi secara detail, kelebihan pbbg ialah pembahasan mengenai batuan gunung api yang banyak tersebar di Indonesia

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMGEOHIDROLOGI

Disusun Oleh :xx

MUSA A.P.T AKA(410012184)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGISEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONALYOGYAKARTA2014

KATA PENGANTARPuji dan syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Kuasa karena hanya oleh Rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penyusun, maka dengan demikian penyusun dapat menyelesaikan tugas PKM-M ini dengan baik.Tugas ini disusun berdasarkan data data yang diperoleh dari internet, dan beberapa referensi kuliah lainnyaPenyusun menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna, karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan dari penyusun. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Daftar isiHalaman juduliKata pengantar iiDaftar isiiiiBAB I PENDAHULUANBAB II GEOGRAFIBAB III GEOLOGIBAB IV GEOHIDROLOGIBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN SUMUR KONSTRUKSIBAB VI ANALISIS AQUIFERBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRANDaftar isiA. Latar Belakang1B. Perumusan Masalah1C. Tujuan Program1D. Luaran Yang Diharapkan1E. Kegunaan Program1F. Masyarakat Sasaran1G. Metode Pelaksanaan3H. jadwal Kegiatan Program3I. Rencana Anggaran Biaya4DAFTAR PUSTAKA6

BAB IPENDAHULUANI.1 LATAR BELAKANGBumi merupakan ciptaan Tuhan yang sangat indah dimana manusia mempunyai tugas untuk mengelolanya sebaik mungkin agar dapat memberi kehidupan yang lebih baik terhadap manusia tersebut serta sesamanya dan segala makluk hidup di bumi ini .Untuk itu kita perlu memahami dengan baik bumi itu sendiri , salah satunya dengan memahami proses dan hasil yang terjadi dalam perkembangan bumi selama ini untuk itu ada baiknya kita mempelajari salah satu material pembentuknya dalam hal ini yang akan dibahas ialah Material Produk Gunung Api dimana material tersebut dibagi menjadi 2 yaitu yang bersifat Intrusi dan Ekstrusi . I.2 MAKSUD DAN TUJUANDengan mengerjakan tugas Material Produk Gunung Api mahasiswa diharapkan lebih mengenal berbagai produk yang dihasilkan gunung api sehingga nantinya dapat mengaplikasikannya dalam kuliah maupun lapangan geologi itu sendiri .I.3 BATASAN MASALAHmaterial gunungapi yang dibahas ialah yang bersifat intrusi dan ekstrusi

BAB IIPEMBAHASAN II.1 PENGERTIAN GUNUNG APIGunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan kepermukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:1. Tipe Hawaiian,yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar;4. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;5. TipeUltra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;6. Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik;7. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Gbr 2.1. Tipe letusan gunung apiBentuk dan bentang alam gunung api, terdiri atas : bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya; bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah,membentuk seperti kubah; kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria; maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik ataufreatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.

II.2 MATERIAL PRODUK GUNUNG APIMaterial produk gunung api merupakan berbagai bahan yang dihasilkan oleh gunungapi . Bila dilihat dari prosesnya bahan-bahan tersebut dihasilkan dalam dua tipe yaitu yang bertipe intrusi dan ekstrusi.II.2.1 MATERIAL PRODUK GUNUNG API (INTRUSI)Intrusi merupakan suatu proses yang terjadi akibat suatu adanya aktivitas magma (plutonisme) yang berada dibawah permukaan bumi yang berusaha keluar namun tidak muncul kepermukaan yang di akibat adanya tekanan dan temperature yang sangat tinggi dari dalam bumi, yaitu dengan cara menerobos batuan yang sebelumnnya sudah terbentuk atau ada, sehingga menghasilkan beberapa bentuk tubuh dari batuan beku. Batuan ini secara genesa terjadi dan terbentuk disuatu tempat yang berada dibawah permukaan bumi yang membeku dengan lambat, sehingga menghasilkan perbedaan dari komposisi mineral, susunan kimia, struktur, tekstur yang tidak beraturan, ebrbentuk tabular, bentuk pipas sehingga menhasilkan tubuh batuan beku dengan jenis yang berbeda-beda.Dimana kontak batuan intrusi dengan batuan yang diintrusi atau daerah batuan, bila sejajar dengan lapisan batuan maka tubuh intrusi ini disebut konkordan. Bila batuan yang mengintrusi memotong dari lapisan massa batuan yang diintrusi maka disebut dengan diskordan.Batuan beku intrusi dibedakan berdasarkan jarak terbentuknya dari permukaan bumi yaitu intrusi yang bersifat dangkal dan intrusi yang bersifat dalam . . INTRUSI DALAMBatuan intrusi dalam merupakan batuan beku yang terbentuk jauh didalam permukaan bumi , batuan ini umumnya dibedakan berdasarkan besar luasannya . Umumnya batuan intrusi dalam bersifat konkordan atau memotong perlapisan batuan . Batholit, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar. Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit. . INTRUSI DANGKALBatuan beku intrusi dangkal terbentuk dekat dengan permukaan bumi umumnya berinteraksi dengan kegiatan gunung api disekitarnya . batuan beku intrusi dangkal ada yang bersifat konkordan dan diskordan . Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya. Volkanic neck, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudaia setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya. Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar. Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan. Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.

Gbr 2.2. Sketsa intrusi

Dari penjelasan mengenai batuan yang bersifat intrusi diatas kita dapat melihat langsung batuan yang dihasilkan bila muncul di permukaan .Berikut contoh batuannya :BASALT PORFIRI

1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif ataupun intrusi dangkal,2. Warna : Hitam gelap3. Tekstur : Porfiritik , Ada Fenokris dan masa dasar4. Stuktur : Masif, Non-vesikular5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine,10 % Amphibole, dan 5 % Biotite.6. Genesa : Terbentuk sebagai batuan beku extrusif, bisa juga terbentuk sebagai intrusi dangkal, awalnya magma membeku lambat, tapi karena ada gangguan yg membuat kecepatanmembeku magma bertambah sehingga kristalnya ada yang besar (fenokris) dan ada yang kecil (masa dasar).Gbr 2.3. basalt porfiri

GABBRO

1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif2. Warna : Hitam gelap, kadang agak kehijauan3. Tekstur : Fanerik, Croase grained4. Stuktur : Masif, Non- vesikular5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine,10 % Amphibole, dan 5 % Biotite.6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapatmengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangatlambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magmayang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.Gbr 2.4. gabroHORNBLENDITE

1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif2. Warna : Hitam keabuan3. Tekstur : Fanerik, Croase grained4. Stuktur : Masif, Non-vesikular5. Komposisi : 75 % Hornblande, 10% Pyroxene, 5% Biotite, 5% Olivine,5% Plagioklase6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapatmengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangatlambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magmayang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.Gbr2.5. HornblenditeTROCTOLITE

1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif2. Warna : Kuning kehijauan3. Tekstur : Fanerik, Croase grained4. Stuktur : Masif, Non-vesikular5. Komposisi : 50% Olivine dan 50% plagioklase6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapatmengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.Gbr2.6. TroctoliteOLIVINE GABBRO1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif 2. Warna : Hitam hijau pucat3. Tekstur : Fanerik, Croase grained4. Stuktur : Masif, Non-vesikular5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 30 % Olivine 6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapatmengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangatlambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magmayang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap. Gbr2.7 Olivine Gabro

LATITE

1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif2. Warna : Hitam keabuan3. Tekstur : Fanerik, Croase grained4. Stuktur : Masif, Non-vesikular 5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Amphibole, 30 % Olivine 6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapatmengkristal dengan baik, pembekuannya pun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magmayang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.

NORITE

1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif2. Warna : Hitam keabuan3. Tekstur : Fanerik, Croase grained4. Stuktur : Masif, Non-vesikular5. Komposisi : 50 % Plagioklase, 50 % Ortopyroxene6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapatmengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magmayang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.

II.2.2 MATERIAL PRODUK GUNUNG API (Ekstrusif)Batuan ekstrusi merupakan batuan yang terbentuk dari pembekuan magma di permukaan bumi. Batuan ini terdiri dari mineral-mineral yang dikeluarkan ke permukaan bumi baik yang di daratan maupun yang ada di permukaan laut.

Gambar 1: lava yang membentuk batuan ekstrusif.Mineral-mineral ini mengalami proses pendinginan yang sangat cepat akibat dari perbedaan suhu yang cukup tinggi antara suhu awal dan suhu permukaan bumi. Mineral-mineral ini dapat berupa debu atau cairan kental dan panas yang disebut lava. 2 tipe lava yang biasanya membentuk batuan ekstrusi adalah :1. Lava basaltik, atau lava yang bersifat basa dengan ciri kandungan silika yang rendah dan viskositasnya juga relatif rendah. Lava basaltik ini muncul di permukaan bumi melalui celah yang berhubungan langsung dengan bagian dalam bumi dan setelah mencapai permukaan, lava ini akan mengalir, menyebar ke segala arah karena sifatnya yang sangat cair.contoh: pada Mauna Loa, gunung api di Iceland yang bertipe basaltic magma2. Lava asam. Lava jenis ini memiliki viskositas dan kandungan silika yang tinggi dan apabila mencapai permukaan akan menjadi suatu aliran sepanjang lembah

Tekstur Batuan EkstrusifTekstur dalam batuan beku ekstrusif merupakan suatu kenampakan yang lebih memperlihatkan hubungan antara massa mineral dan massa gelas yang membentuk batuan ekstrusif ini. Karena proses pendinginan yang cepat, mineral-mineral yang terdapat dalam batuan ekstrusif ini tidak sempat mengalami pengkristalan sempurna, sehingga mineral yang terbentuk berukuran sangat kecil atau bahkan tidak sempat mengkristal dan hanya membentuk gelas-gelas vulkanik.o AfanitikSemua butir mineral sangat halus, tidak dapat dikenali dengan mata telanjang.

O GlassyBatuan tersusun seluruhnya oleh gelas vulkanik (holohyalin) dikarenakan tidak sempatnya mineral mengkristal yang disebabkan penurunan suhu yang cepat.

Struktur Batuan EkstrusifStruktur batuan beku merupakan bentuk batuan beku dalam skala besar (megaskopik). Telah dijelaskan karena batuan ekstrusif terbentuk pada permukaan bumi, maka akan terjadi perbedaan suhu yang cukup tinggi pada saat proses pembekuannya sehingga mineral-mineral yang ada hanya dapat membentuk kristal yang sangat halus atau bahkan tidak sempat mengkristal dan hanya membentuk gelas-gelas vulkanik.o Masif / padatDalam batuan beku tidak terdapat lubang-lubangGambar 4: Obsidian, struktur masif

o VesicularJika pada batan beku terdapat lubang lubang yangsejajar yang terbentuk akibat keluarnya gas-gas pada saat proses pembekuan

Gambar 5: lava pembentuk struktur vesicular o ScoriaceousJika pada batuan beku terdapat lubang-lubang yang tidak teratur.

Gambar 6: struktur skoriaan

o AmygdaloidalJika pada batuan beku terdapat lubang lubang yang kemudian terisi oleh mineral mineral sekunder atau yang biasa disebut dengan Amygdule.

Gambar 7: struktur amygduleo Flow-structureJika pada batuan beku telihat adanya kesejajaran mineral mineral yang menunjukkan srtuktur aliran.

Gambar 8 : flow structure dan penyebabnya

o Pumoceous Apabila dalam suatu batuan beku terdapat lubang-lubang halus dan banyak serta berbentuk silinder maka batuan tersebut dapat dikatakan memiliki struktur pumiceous.

Contoh batuan ekstrusi yang sering dijumpai ialah :BASALT

1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif, terbentuk diluar kulit bumi.2. Warna : Hitam gelap3. Tekstur : Afanitik , Fine Grained4. Stuktur : Masif, Non-vesikular5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite. 6. Genesa : Terbentuk di luar kulit bumi, dibentuk oleh magma basayang encer dengan viskositas rendah sehingga mengairdan akhirnya baru mendingin. Sering dijumpai dilapangan denga sruktur bantal apabila aliran lava bersentuhan langsung dengan air.

VESIKULAR BASALT1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif2. Warna : Hitam agak gelap, kadang kecoklatan.3. Tekstur : Afanitik, fine grained4. Stuktur : Vesikular5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite.6. Genesa : Terbentuk di luar bumi dari magma yang mengalami pembekuan langsung, bedanya dengan basalt biasa, Vesicular basalt meiliki rongga-rongga bekas keluarnya gas saat pendinginan. Ini adalah stuktur khas batuan bekuluar trutama dibagian atas aliran lava yang membeku. Tapipernah juga dijumpai ada batuan beku intrusi dangkal.Walaupun mirip batu apung, tapi batu ini lebih beratkarena masih memiliki mineral yg mengkristal walaupun ukurannya sangat kecil

BASALTIC VESIKULAR GLASS

1. Jenis batuan : Batuan Gunung api (Pyroclastic)2. Warna : Hitam gelap3. Tekstur : Glassy , Non-crystaline4. Stuktur : Vesikular5. Komposisi : Vulcanic Glass6. Genesa : Terbentuk dari Material Vulkanik berupa gelas yang saling mengikat di udara saat letusan dan magmanyamengandung banyak gas. Gelas Vulkanik pun terbentukdari pembekuan magma, tapi pembekuannya sangatcepat sehingga mineralnya tidak sempat mengkristal danakhirnya terbentuk gelas dan saat pendinginannya, ada gasyang keluar sehingga menimbulkan struktur vesikular.Batu ini sangat ringan, sering disebut batu apung gelap.

BATULAPILI1. Jenis batuan : batuan piroklastik2. Warna : abu-abu3. Tekstur : ukuran butir: lapillus (2-64mm)Pemilahan : buruk4. Stuktur : massif5. Komposisi : mineral sialis : kuarsamineral feromagnesia : hornblendematerial tambahan : debu halus6. Genesa : terbentuk akibat aktivitas vulkanisme dimana gunung api mengeluarkan material yang berukuran debu sampai lapilli kemudian terbatukan dalam lingkungan tertentu menjadi batulapili, biasanya berasosiasi dengan gunung api yang memiliki magma asam dan diakibatkan letusan yang eksplosif.Tuff1. Jenis batuan : batuan piroklastik2. Warna : putih3. Tekstur : Ukuran butir :debu halus (64mm)derajat pembundaran : meruncingderajat pemilahan :buruk4. Stuktur : masif5. Komposisi : sebagian besar tersusun oleh bomb gunung api6. Genesa : terbentuk akibat letusan gunung api yang bersifat menengah hingga eksplosif biasanya berada dekan dengan pusat erupsi , hal ini dikarenakan ukuran material yang relative besar sehingga pembekuannya tidak jauh dari pusat erupsi

BREKSI PIROKLASTIKA1. Jenis batuan : batuan piroklastika2. Warna : gelap 3. Tekstur : fragmentalukuran butir: kerakal hingga bongkah (