14
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 1 http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035 PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA SISWA SMA SEKOLAH INDONESIA SINGAPURA Oleh : A. Sivyani, E. Ningrum *) , Nandi *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia [email protected] , [email protected] , [email protected] ABSTRAK Peta mental merupakan proses yang memungkinkan seseorang mengumpulkan, mengorganisasikan, menyimpan dalam ingatan, memanggil, dan menguraikan kembali informasi mengenai lokasi relatif serta tanda-tanda mengenai lingkungan geografis. Peta mental sangat erat kaitannya dengan ilmu geografi dan kartografi. Pembelajaran geografi membantu meningkatkan peta mental dan pengetahuan serta rasa cinta tanah air pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peta mental Negara Kesatuan Republik Indonesia pada siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura dan rasa cinta tanah air. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Indonesia Singapura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan metode yang digunakan adalah metode survey dengan variabel penelitian peta mental dan cinta tanah air. Data dikumpulkan melalui angket, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura dengan jumlah sampel 37 orang, penentuan sampel menggunakan sampel jenuh. Analisis data menggunakan analisis presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA Sekolah Indonesia memiliki peta mental Negara Kesatuan Republik Indonesia dan rasa cinta tanah air yang termasuk dalam kriteria tinggi. Kata kunci: peta mental, rasa cinta tanah air, Negara Kesatuan Republik Indonesia ABSTRACT Mental map is an action or process where someone is colleting, organizing, memorizing, calling and even distributing the processed information about relative location as well as the sign of geographic environtment. Mental map is one of the part Geography and Cartography. By learning geography, we can develop and enhance the knowledge of mental map, as in the research, it intended to gain the feeling of nasionalism and patriotism. This particular research which has been done by the students of Sekolah Indonesia Singapura is aimed to analyze the actual knowledge in mental mapping The Republic of Indonesia as in how strong is their feeling of nasionalism and patriotism and most importantly. The research was conducted in Sekolah Indonesia Singapra and survey was the method that used in the research with mental map and nasionalism variable. Data collected by questionnaire, documentation review and literature review. The population of the research consists of all the students of the Senior High School in Sekolah Indonesia Singapura with the total sample of 37 students, the sampling method was saturated sample. In data anaysis, precentage graphic is preferred to show the result. Based on the result, almost all of the students has their own mental map. Their feeling of nasionalism and patriotism towards their country are counted as really huge criteria. The result shows that although they are living in overseas, their ability of mental map their country is as great as honour. Keywords: mental map, patriotism, nasionalism, the Republic of Indonesia *) Dosen pembimbing

PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

  • Upload
    hadan

  • View
    230

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 1

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA SISWA SMA SEKOLAH INDONESIA SINGAPURA

Oleh :

A. Sivyani, E. Ningrum *), Nandi *)

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

[email protected] , [email protected] , [email protected]

ABSTRAK

Peta mental merupakan proses yang memungkinkan seseorang mengumpulkan,

mengorganisasikan, menyimpan dalam ingatan, memanggil, dan menguraikan kembali

informasi mengenai lokasi relatif serta tanda-tanda mengenai lingkungan geografis. Peta

mental sangat erat kaitannya dengan ilmu geografi dan kartografi. Pembelajaran geografi

membantu meningkatkan peta mental dan pengetahuan serta rasa cinta tanah air pada siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peta mental Negara Kesatuan Republik

Indonesia pada siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura dan rasa cinta tanah air. Penelitian

dilaksanakan di Sekolah Indonesia Singapura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

dan metode yang digunakan adalah metode survey dengan variabel penelitian peta mental dan

cinta tanah air. Data dikumpulkan melalui angket, studi dokumentasi, dan studi pustaka.

Populasi penelitian meliputi seluruh siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura dengan jumlah

sampel 37 orang, penentuan sampel menggunakan sampel jenuh. Analisis data menggunakan

analisis presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA Sekolah

Indonesia memiliki peta mental Negara Kesatuan Republik Indonesia dan rasa cinta tanah air

yang termasuk dalam kriteria tinggi.

Kata kunci: peta mental, rasa cinta tanah air, Negara Kesatuan Republik Indonesia

ABSTRACT

Mental map is an action or process where someone is colleting, organizing,

memorizing, calling and even distributing the processed information about relative location as

well as the sign of geographic environtment. Mental map is one of the part Geography and

Cartography. By learning geography, we can develop and enhance the knowledge of mental

map, as in the research, it intended to gain the feeling of nasionalism and patriotism. This

particular research which has been done by the students of Sekolah Indonesia Singapura is

aimed to analyze the actual knowledge in mental mapping The Republic of Indonesia as in how

strong is their feeling of nasionalism and patriotism and most importantly. The research was

conducted in Sekolah Indonesia Singapra and survey was the method that used in the research

with mental map and nasionalism variable. Data collected by questionnaire, documentation

review and literature review. The population of the research consists of all the students of the

Senior High School in Sekolah Indonesia Singapura with the total sample of 37 students, the

sampling method was saturated sample. In data anaysis, precentage graphic is preferred to

show the result. Based on the result, almost all of the students has their own mental map. Their

feeling of nasionalism and patriotism towards their country are counted as really huge criteria.

The result shows that although they are living in overseas, their ability of mental map their

country is as great as honour.

Keywords: mental map, patriotism, nasionalism, the Republic of Indonesia

*) Dosen pembimbing

Page 2: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

2 | Sivyani, dkk

Peta Mental Negara Kesatuan Republik Indonesia Siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

PENDAHULUAN

Globalisasi merupakan fenomena

global yang mempengaruhi seluruh aspek

baik dari aspek pendidikan, budaya, sosial,

ekonomi, maupun politik. Adanya

globalisasi mempermudah informasi yang

ada untuk diketahui langsung oleh semua

orang yang ada di dunia secara bersamaan.

Adapun menurut Appelbaum dan

Robinson, 2015 hlm. 125 dalam Theory of

Globalization (Nurfauziah, 2015) sebagai

berikut:

“Globalization is reshaping how we

have traditionally gone about studying the

social world and human culture and field of

globalization studies is now emerging

across the disiplines.”

Faktanya, globalisasi telah menyisakan

banyak permasalahan keruangan yang

kompleks, diantaranya adalah gesekan

budaya global dengan budaya lokal,

kesenjangan ekonomi global dan

peningkatan kerusakan lingkungan

(Harmantyo, 2006).

Pengaruh globalisasi dalam pendidikan

sangat mempengaruhi kemajuan dalam

dunia pendidikan, sehingga siswa dituntut

untuk bisa bersaing dalam pendidikan

secara global agar bisa berkembang sesuai

dengan kebutuhan zaman dan teknologi.

Oleh karena itu, pendidikan sangat

berpengaruh dalam meningkatkan kualitas

individu agar dapat bersaing di dunia dalam

berbagai aspek.

Peta mental (mental map) merupakan

cara mengekspresikan persepsi individu

terhadap lingkungannya yang dapat

ditafsirkan dan dianalisis sehingga dengan

peta mental dapat digambarkan kegiatan

dan perilaku individu dalam konteks

keruangan dan kelingkungan tertentu

(Abdurachman dalam Nurfauziah, 1988).

Secara sederhana peta mental atau

mental map atau cognitive map dapat

diartikan sebagai sudut pandang atau

perspektif manusia terhadap suatu tempat,

sehingga bersifat subjektif dan tidak

memenuhi kaidah-kaidah kartografik

dalam visualisasinya (umumnya berupa

sketsa).

Banyak Warga Negara Indonesia yang

tinggal bahkan menetap di Singapura

dikarenakan pekerjaan atau WNI yang

menikah dengan warga negara Singapura

sehingga banyak anak-anak yang sekolah di

Singapura baik di Sekolah Indonesia

maupun di sekolah lokal milik negara

Singapura. Sekolah Indonesia Luar Negeri

yang terdapat di Singapura adalah Sekolah

Indonesia Singapura yang berada dalam

tanggungjawab Kedutaan Besar Republik

Indonesia (KBRI) Singapura. Sekolah

Indonesia Singapura merupakan satu-

satunya sekolah milik pemerintah

Indonesia yang ada di Singapura. Sekolah

Indonesia Singapura sama halnya dengan

sekolah-sekolah yang ada di Indonesia

Page 3: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 3

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

karena sekolah ini memakai kurikulum

yang sama seperti sekolah yang ada di

Indonesia. Upaya meningkatkan

nasionalisme siswa di sekolah ini salah

satunya wajib menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam

pelajaran di kelas.

Nasionalisme penting untuk mencapai

negara berkembang, nasionalisme

ditumbuhkan untuk menjadi kepribadian

dalam diri individu. Perkembangan

nasionalisme dalam organisasi dan

masyarakat melalui lembaga pendidikan

yang turut serta dalam kontribusi

nasionalisme, misalnya proses

pembelajaran, pembiasaan, dan materi

pembelajaran.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif dengan menggunakan metode

survey. Metode survey adalah suatu bentuk

metode penelitian yang bertujuan untuk

mengumpulkan sejumlah besar data berupa

variabel, unit, atau individu dalam waktu

bersamaan (Tika, 2005). Adapun

pendekatan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa SMA Sekolah Indonesia

Singapura yang berjumlah 37 siswa.

Sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sampel jenuh. Sampel jenuh

adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota digunakan sebagai sampel

(Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian

ini adalah siswa aktif SMA Sekolah

Indonesia Singapura, yaitu 37 siswa dengan

responden seluruh siswa SMA Sekolah

Indonesia Singapura.

Teknik pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah studi

pustaka, studi dokumentasi, dan angket.

Adapun analisis data pada penelitian ini

menggunakan analisis presentase.

Salah satu tujuan dari kurikulum mata

pelajaran Geografi tersebut adalah untuk

menampilkan dan menumbuhkan perilaku

cinta tanah air terhadap siswa. Berdasarkan

studi lapangan yang dilakukan penulis pada

siswa SMA di Sekolah Indonesia

Singapura, siswa banyak yang tidak

mengenal bahkan tidak mengetahui batas-

batas wilayah negara Indonesia, letak-letak

provinsi, dan pengetahuan tentang Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Ini

dikarenakan peta mental siswa yang kurang

akan pengetahuan tentang negara Indonesia

dan kondisi siswa menunjukkan peta

mental yang kurang. Pentingnya

memahami dan mengetahui peta Negara

Kesatuan Republik Indonesia bagi siswa,

hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk

melakukan penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Peta Mental Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Page 4: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

4 | Sivyani, dkk

Peta Mental Negara Kesatuan Republik Indonesia Siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

Hasil penelitian berdasarkan indikator

peta mental, yaitu anchor, connectivity,

direction, sequence, dan boundaries adalah

sebagai berikut:

1. Anchor

Data hasil penelitian dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 1. Presentase Peta Mental pada Indikator Anchor

No Pertanyaan Indikator Anchor

Jawaban

Benar

Jawaban

Salah Total

F % f % f %

1 Objek Borobudur, Lawang Sewu, Karimunjawa 28 76 9 24 37 100

2 Objek Pantai Losari, Rumah adat Toraja, Masjid Amirul

Mukminin 22 59 15 41 37 100

4 Objek Fauna Bekantan 14 38 23 62 37 100

5 Objek Tugu Sura dan Baya 34 92 3 8 37 100

Jumlah 98 - 50 - 148 -

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Hasil penelitian untuk indikator anchor

menurut kriteria presentase nilai

berdasarkan pendapat Sudiyono dalam

Tarakavita (2013) adalah tinggi yaitu

dengan rata-rata presentase 66% atau

sebagian besar responden dapat menjawab

dengan benar menurut Arikunto (2005,

hlm. 57). Sedangkan berdasarkan jenis

kelamin untuk indikator anchor responden

perempuan lebih tinggi rata-rata presentase

dibandingkan responden laki-laki, yaitu

75% atau hampir seluruhnya dapat

menjawab dengan benar dan untuk

responden laki-laki rata-rata presentasenya

adalah 60% atau sebagian besar responden

yang menjawab dengan benar. Hasil ini

membuktikan bahwa objek/situs kunci

yang dijadikan anchor (patokan) memiliki

fungsi penting disekitanya (Golledge,

Reginald, dkk. 2007). Selain itu,

berdasarkan tingkatan kelas hasil

penelitian peta mental indikator anchor

menunjukkan bahwa siswa kelas X lebih

tinggi dibandingkan kelas XI dan kelas XII

ini dibuktikan oleh rata-rata prersentase

kelas X adalah 77,5% atau hampir

seluruhnya menjawab dengan benar.

Sedangkan untuk kelas XI rata-rata

presentasenya cukup, yaitu 57% atau

sebagian besar siswa menjawab dengan

benar dan untuk kelas XII rata-rata

presentasenya adalah 71% atau sebagian

besar juga siswa dapat menjawab dengan

benar.

2. Connectivity

Biasanya connectivity dalam peta

mental divisualisasikan sebagai garis yang

menghubungkan antara suatu

objek/situs/titik dengan objek/situs/titik

lainnya. Hasil penelitian dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 2. Presentase Peta Mental pada

Indikator Connectivity

Page 5: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 5

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

No

Pertanyaan

Indikator

Connectivity

Jawaban

Benar

Jawaban

Salah Total

f % f % f %

7 Jalur Wisata

Yogyakarta-

Penyu Bay

18 49 19 51 37 10

0

10

Jalur

Commuter

Line

Jabodetabek

12 32 25 68 37 10

0

Jumlah 30 - 44 - 74 -

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Indikator conectivity memperoleh kriteri

cukup dengan hasil rata-rata presentase

keseluruhan adalah 41% atau hampir

setengahnya responden dapat menjawab

dengan benar sedangkan 59% atau sebagian

besar responden menjawab salah. Ini

menunjukkan bahwa jalur yang digunakan

manusia ataupun kendaraan dalam

melakukan pergerakan dari satu titik ke titik

yang dituju (Purwanto, 2001). Siswa

mengalami kesulitan dalam menentukan

dan memahami coneectivity (jalur) yang

terdapat pada soal dan kemampuan peta

mental siswa kurang dalam hal

connectivity. Data hasil berdasarkan jenis

kelamin menunjukkan bahwa kemampuan

responden laki-laki dalam menghubungkan

objek/situs/titik relatif lebih baik

dibandingkan responden perempuan, yaitu

dengan rata-rata presentase 40% atau cukup

sedangkan perempuan dengan rata-rata

presentase 35,5% atau rendah. Berdasarkan

kelas, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa conectivity kelas XII lebih unggul

dibandingkan dengan kelas XI dan kelas X,

yaitu dengan rata-rata presentase 53,75%

atau sebagian besar responden dapat

menjawab dengan benar.

3. Direction

Berikut ini tabel presentase pada

indikator direction:

Tabel 3. Presentase Peta Mental pada

Indikator Direction

No Pertanyaan

Indikator

Direction

Jawaban

Benar

Jawaban

Salah

Total

F % f % f %

6 Arah Selatan

Pulau

Maluku

21 57 16 43 37 100

8 Wilayah

Timur

Indonesia

23 62 14 38 37 100

Jumlah 44 - 30 - 74 100

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan indikator direction, hasil

penelitian keseluruhan menunjukkan

bahwa kemampuan peta mental responden

dalam menentukan arah cukup baik, yaitu

dengan rata-rata presentase 59% atau

sebagian besar responden dapat menjawab

dengan benar arah yang dimaksud. Hasil

berdasarkan jenis kelamin menunjukkan

bahwa kemampuan menetukan arah siswa

laki-laki lebih baik daripada siswa

perempuan dengan rata-rata presentase

laki-laki 67,5% atau sebagian besar

sedangkan rata-rata presentase perempuan

50% atau setengahnya. Berdasarkan

tingkatan kelas, direction siswa kelas X

lebih unggul dibandingkan dengan siswa

Page 6: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

6 | Sivyani, dkk

Peta Mental Negara Kesatuan Republik Indonesia Siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

kelas XI dan kelas XII. Hasil ini

menunjukkan bahwa penggunaan arah

mata angin sebagai petunjuk arah merujuk

penggunaan arah kardinal sebagaimana

pendapat Brunyé dan Taylor (2008) dapat

dipahami sebagian besar responden siswa

SMA Sekolah Indonesia Singapura.

4. Sequence

Sequence sebagai sebuah indikator

dimaksudkan untuk menetukan akurasi dari

peta mental seseorang. Sequence dapat pula

dikatakan sebagai akumulasi dari

kemampuan mengidenifikasi objek-objek

(anchor), menghubungkan dengan objek

disekitarnya (connectivity), kemudian

memposisikan objek-objek tersebut secara

proporsional berdasarkan arah (direction),

dan batas dari kenampakan fenomena yang

membentuk area pada peta (boundaries).

Selain itu, sequence berkaitan dengan

kesesuaian letak dan posisi objek-objek

yang ada pada peta mental dengan kondisi

sebenarnya. Hasil penelitian dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Presentase Peta Mental pada

Indikator Sequence

No

Pertanyaan

Indikator

Sequence

Jawaban

Benar

Jawaban

Salah Total

F % f % f %

5

Posisi Tugu

Sura dan

Baya

34 92 3 8 37 100

9 Posisi Pulau

Komodo 28 76 9 24 37 100

Jumlah 62 - 12 - 74 -

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Mengenai indikator sequence, kemampuan

menentukan posisi objek/tempat siswa

SMA Sekolah Indonesia Singapura

berdasarkan hasil penelitian ini telah

mampu menentukan posisi atau letak suatu

objek/tempat yang ada di wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia sesuai antara

yang nampak dalam peta mental dengan

kondisi sebenarnya (Golledge dan Gärling.

(2002), Nishimoto. 2012). Hasil penelitian

rata-rata presentasenya tinggi adalah 84%

atau hampir seluruh responden dapat

menjawab. Sedangkan berdasarkan jenis

kelamin responden perempuan lebih unggul

dibandingkan responden laki-laki dan

berdasarkan tingkatan kelas, siswa kelas X

lebih unggul dibandingkan siswa kelas XI

dan kelass XII.

5. Boundaries

Hasil penelitian pada indikator

boundaries dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Presentase Peta Mental pada Indikator Boundaries

No Pertanyaan Indikator Boundaries

Jawaban

Benar

Jawaban

Salah Total

F % f % f %

3 Provinsi yang berbatasan langsung Samudera Hindia 22 59 15 41 37 100

8 Batas wilayah paling timur Indonesia 23 62 14 38 37 100

Jumlah 45 - 29 - 74 -

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Page 7: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 7

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

Boundaries merupakan indikator peta

mental yang memiliki peranan penting

karena dengan menentukan batas ruang

pengamatan akan menciptakan peta mental

yang utuh sebagai manifestasi dari sebuah

wilayah/region. Menurut Gollegde dan

Gärling (2002), dalam peta mental bats

wilayah tidak selalu ditunjukkan oleh garis

batas namun juga objek berada diluar

wilayah yang diacu. Berdasarkan hasil

penelitian ini rata-rata presentase

boundaries tinggi adalah 61% atau

sebagian besar responden dapat menjawab

dengan benar. Sedangkan berdasarkan

jenis kelamin laki-laki lebih baik daripada

perempuan dan berdasarkan tingkatan

kelas, kelas X lebih baik dibandingkan

kelas XI dan kelas XII.

Data hasil penelitian keseluruhan peta

mental menggunakan instrumen angket

yang diberikan kepada seluruh siswa SMA

Sekolah Indonesia Singapura dengan

jumlah 37 responden dengan proporsi 22

responden siswa laki-laki dan 15

responden perempuan, menunjukkan

bahwa rata-rata respomden mampu

menjawab dengan benar 62% dari 10 soal

peta mental yang ada dalam angket

sehingga masuk dalam kriteria tinggi

sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 3.5

(Sudiyono dalam Tarakavita, 2013).

Hal ini menunjukkan bahwa siswa

SMA Sekolah Indonesia Singapura

memiliki peta mental Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang baik namun

belum optimal. Dengan demikian, potensi

peta mental NKRI siswa SMA Sekolah

Indonesia Singapura akan berkembang

menjadi lebih optimal jika dikembangkan

melalui pembelajaran geografi baik yang

ada disekolah maupun pengetahuan mereka

terhadap Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang dapat diasah melalui

pembelajarn dan melalui pengetahuan

diluar sekolah. Responden yang mampu

menjawab 10 butir soal instrumen angket

peta mental berdasarkan proporsi butir soal

setiap indikator dapat dilihat pada diagram

batang berikut ini:

Gambar 1. Presentase Setiap Indikator

Peta Mental

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Adapun kontribusi presentase rata-

rata responden dari setiap indikator peta

mental terhadap jumlah responden yang

menjawab benar soal instrumen angket

berdasarkan variabel peta mental dapat

dilihat pada diagram lingkaran berikut ini:

66%

41%59%

84%

60,5%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Presentase Setiap Indikator Peta Mental

Page 8: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

8 | Sivyani, dkk

Peta Mental Negara Kesatuan Republik Indonesia Siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

Gambar 2. Presentase Kontribusi

Responden Indikator Peta Mental

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

2. Rasa Cinta Tanah Air

Hasil penelitian sikap cinta tanah air

menggunakan instrumen angket yang

diberikan kepada 37 responden dengan

proporsi 22 responden laki-laki dan 15

responden perempuan menunjukkan bahwa

rata-rata responden mampu menjawab

dengan benar 65% dari 15 soal instrumen

cinta tanah air yang diujikan sehingga

masuk dalam kriteria tinggi. Sedangkan

dari 37 responden, rata-rata 66% responden

mampu menjawab dengan benar semua

soal yang diajukan atau yang dianggap

memiliki pengetahuan yang baik tentang

NKRI dan memiliki cinta tanah air yang

baik. Adapun hasil penelitian berdasarkan

masing-masing indikator cinta tanah air

adalah sebagai berikut.

a. Mengetahui Geografis Indonesia

Indikator mengetahui geografis Indonesia

merupakan dasar pengetahuan terhadap

cinta tanah air. Pengetahuan seseorang

tentang geografis Indonesia membuktikan

bahwa rasa cinta tanah air terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia tinggi. Hasil

penelitian indikator mengetahui letak

geografis dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 7. Cinta Tanah Air pada Indikator Mengetahui Geografis Indonesia

No Pertanyaan Pengetahuan

Geografis Indonesia

Jawaban Benar Jawaban Salah Total

f % f % f %

1 Letak astronomis 27 73 10 27 37 100

2 Batas negara 27 73 10 27 37 100

3 Pulau paling selatan 15 40,5 22 59,5 37 100

4 Samudera 34 92 3 8 37 100

Jumlah 103 - 45 - 148 -

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa indikator mengetahui

geografis Indonesia siswa SMA Sekolah

Indonesia tinggi dengan rata-rata

presentase 70% atau sebagian besar.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin,

siswa perempuan lebih sedikit tinggi

daripada siswa laki-laki dengan presentase

70% sedangkan perempuan 69,5% dengan

perbedaan yang sangat kecil. Berdasarkan

tingkatan kelas, siswa kelas X lebih unggul

dari siswa kelas XI dan kelas XII dengan

21%

13%

19%27%

20%

PRESENTASE KONTRIBUSI RESPONDEN PETA MENTAL

Anchor Connectivity Direction Seqence Boundaries

Page 9: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 9

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

rata-rata presentase 72,5% atau sebagian

besar sedangkan hasil kelas XI dan kelas

XII tidak terlalu signifikan.

b. Mengetahui Demografis dan Sosial

Budaya Indonesia

Indikator cinta tanah air selanjutnya, yaitu

mengetahui demografis dan sosial budaya

Indonesia. Pengetahuan tentang

demografis dan sosial budaya kita

dapatkan melalui mata pelajaran IPS di

Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah

Pertama serta di mata pelajaran Geografi di

tingkat Sekolah Menengah Atas. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel 8. Cinta Tanah Air pada Indikator Mengetahui Demografis dan Sosial Budaya

Indonesia

No

Pertanyaan Indikator Mengetahui

Demografis dan Sosial Budaya

Indonesia

Jawaban Benar Jawaban Salah Total

f % f % f %

5 Rumah Adat 20 54 17 46 37 100

6 Penduduk 29 78 8 22 37 100

7 Tari Piring 26 70 11 30 37 100

Jumlah 75 - 45 - 111 -

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Indikator mengetahui demografis dan sosial

budaya hasil kriterianya tiggi dengan rata-

rata presentasenya adalah 67,5% atau

sebagian besar dapat menjawab dengan

benar. Hasil berdasarkan jenis kelamin,

perempuan lebih baik dibandingkan laki-

laki, yaitu dengan presentase 73%.

Sedangkan berdasarkan tingkatan kelas,

kelas XII lebih unggul dibandingkan

dengan kelas X dan kelas XI, yaitu dengan

rata-rata presentase 77% atau hampir

seluruhnya dapat menjawab dengan benar.

c. Mengetahui Peta NKRI

Indikator mengetahui peta NKRI

merupakan salah satu indikator yang

penting dalam mengetahui rasa cinta tanah

air seseorang terhadap Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Dalam intrumen cinta

tanah air, indikator ini memiliki presentase

soal paling banyak diantara indikator yang

lainnya, yaitu dengan proporsi soal 33%.

Sedangkan untuk jumlah soal ada 5 butir

soal dari 15 jumlah butir soal keseluruhan.

Soal indikator mengetahui peta NKRI

berupa peta buta NKRI dan responden

dipacu pengetahuannya tentang peta NKRI

serta letak-letak objek yang berupa

bandara, letak provinsi perbatasan, gunung

dan laut.

Berdasarkan hasil penelitian

keseluruhan menunjukkan bahwa hampir

setengah responden dapat menjawab

Page 10: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

10 | Sivyani, dkk

Peta Mental Negara Kesatuan Republik Indonesia Siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

dengan benar dengan rata-rata presentase

43%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut

membuktikan bahwa kemampuan peta

buta responden cukup. Hasil penelitian

pada indikator peta mental NKRI dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Cinta Tanah Air pada Indikator Mengetaui Peta NKRI

No

Pertanyaan Indikator

Mengetahui Peta

NKRI

Jawaban Benar Jawaban Salah Total

f % f % f %

8 Taman Nasional 14 38 23 62 37 100

9 Bandara 20 54 17 46 37 100

10 Batas Negara 14 38 23 62 37 100

11 Gunung Api 14 38 23 62 37 100

12 Laut Arafuru 17 46 20 54 37 100

Jumlah 79 - 106 - 185 -

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Hasil berdasarkan indikator mengetahui

peta NKRI hasil kriterianya cukup dengan

rata-rata presentase 43% atau hampir

setengahnya. Sedangkan berdasarkan jenis

kelamin, siswa perempuan lebih unggul

dibandingkan siswa laki-laki, yaitu rata-

rata presentase 47% atau hampir

setengahnya dengan kriteria cukup dan

siswa laki-laki rata-rata presentasenya 40%

atau hamir setengahnya dengan kriteria

rendah. Berdasarkan tingkatan kelas, kelas

X lebih unggul dibandingkan kelas XI dan

kelas XII dengan rata-rata presentase 46%

atau hampir setengahnya. Sedangkan

perbedaan dengan kelas XI dan kelas XII

tidak terlalu signifikan.

d. Menanamkan Nilai Cinta Tanah Air

Indikator menanamkan nilai cinta tanah air

memiliki jenis soal yang berbeda dari

indikator lainnya dikarenakan untuk

melihat bagaiman rasa cinta tanah air yang

dimiliki responden dalam menerapkan cinta

tanah air dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata

presentase keseluruhan adalah 80% atau

hampir seluruh responden memiliki nilai

cinta tanah air yang dijalani pada kehidupan

sehari-hari.

Berdasarkan hasil keseluruhan soal

yang ada didalam indikator menanamkan

cinta tanah air membuktikan bahwa rasa

cinta tanah air yang dimiliki responden,

yaitu siswa SMA Sekolah Indonesia

Singapura tinggi terhadap Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Presemtase tiap

Page 11: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 11

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

kriteria jawaban responden menunjukkan

bahwa responden sangat setuju dan setuju

terhadap menanamkan nilai cinta tanah air

yaitu rata-rata presentase 23% dan 57%

dengan total 80% atau hampir seluruhnya.

Sedangkan rata-rata presentase kurang

setuju dan tidak setuju, yaitu 16% dan 4%

dengan total 20% atau sebagian kecil.

Adapun hasil keseluruhan indikator

menanamkan nilai cinta tanah air dapat

dilihat pada diagram batang dan diagram

pie berikut.

Gambar 3. Rata-rata Presentase

Kriteria Jawaban

Hasil berdasarkan indikator

mengetahui peta NKRI hasil kriterianya

cukup dengan rata-rata presentase 43%

atau hampir setengahnya. Sedangkan

berdasarkan jenis kelamin, siswa

perempuan lebih unggul dibandingkan

siswa laki-laki, yaitu rata-rata presentase

47% atau hampir setengahnya dengan

kriteria cukup dan siswa laki-laki rata-rata

presentasenya 40% atau hamir

setengahnya dengan kriteria rendah.

Berdasarkan tingkatan kelas, kelas X lebih

unggul dibandingkan kelas XI dan kelas

XII dengan rata-rata presentase 46% atau

hampir setengahnya. Sedangkan

perbedaan dengan kelas XI dan kelas XII

tidak terlalu signifikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura

memiliki peta mental Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang termasuk dalam

kategori tinggi menurut kriteria Sudiyono

dalam Tarakavita (2013) atau dapat dilihat

pada tabel 3.5. Peta mental dalam

penelitian ini diidentifikasi berdasarkan

lima indikator menurut Goledge dan

Gärling (2002), yaitu anchor, connectivity,

direction, sequence, dan boundaries.

Adapun berdasarkan indikator-

indikatornya, sebagian besar mampu

mengidentifikasikan situs/objek kunci

(anchor), menentukan arah dengan tepat

(direction), dan menidentifikasikan batas-

batar suatu wilayah (boundaries). Akan

tetapi, siswa yang mampu

mengkontruksikan interaksi antar objek

(connectivity) yang baik hampir

setengahnya sedangkan siswa yang

mampu mengidentifikasikan asosiasi

objek secara tepat (sequence), yaitu hampir

seluruhnya.

Indikator menanamkan nilai cinta

tanah air terdapat tiga soal dengan empat

kriteria jawaban untuk melihat bagaimana

rasa cinta tanah air siswa SMA Sekolah

23%

57%

16% 4% Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 12: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

12 | Sivyani, dkk

Peta Mental Negara Kesatuan Republik Indonesia Siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

Indonesia Singapura dan hasil penelitian

menunjukkan rata-rata 80% atau hampir

seluruhnya dari total responden.

Berdasarkan hasil penelitian kesukaan

dalam mengunakan bahasa Indonesia

daripada bahasa Inggris siswa SMA

Sekolah Indonesia memiliki presentase

76% dari kriteria jawaban sangat setuju

dan setuju atau hampir seluruhnya.

Sedangkan hanya 23% dari kriteria

jawaban kurang setuju dan tidak setuju

atau sebagian kecil yang lebih menyukai

menggunakan bahasa Inggris daripada

bahasa Indonesia. Untuk hasil kesukaan

terhadap budaya Indonesia daripada

budaya asing menunjukkan hasil

presentase 79% atau hampir seluruhnya

menyukai budaya asli Indonesia daripada

budaya asing dan hasil menjalankan

kehidupan sehari-hari berdasarkan

pedoman nilai-nilai yang ada di Pancasila

adalah 84% atau hampir seluruhnya

sedangkan sisanya 16% atau sebagian

kecil kurang setuju dan tidak setuju.

Sedangkan berdasarkan tingkatan kelas,

kelas X lebih unggul dibandingkan kelas

XI dan kelas XII pada indikator cinta tanah

air. Hasil ini sesuai dengan nilai yang harus

dikembangkan sekolah dalam menentukan

pendidikan karakter yang di Departemen

Pendidikan Nasional, salah satunya adalah

nilai cinta tanah air.

KESIMPULAN

Dengan demikian, peta mental sangat

baik dimanfaatkan dalam pembelajaran

berbasis pengalaman atau pembelajaran

berbasis tindakan yang melibatkan

aktivitas indera secara langsung. Di sisi

lain, sebagai suatu gambaran ruang, peta

memungkinkan peta mental dimanfaatkan

dalam pembelajaran meskipun tidak

melibatkan pengalaman langsung peserta

ddik. Bahkan dengan peta, peta mental

peserta didik dapat menjangkau ruang

yang lebih luas. Selain itu, peta mental

adalah alternatif yang tepat untuk

mengembangkan sense of space and place

yang tidak lain adalah sebuah keterampilan

berpikir geografis tingkat tinggi sekaligus

efektif dalam mengolah informasi

keruangan secara kognitif yang biasa

disebut kecerdasan ruang peserta didik

dalam pembelajaran geografi.

Pembelajaran geografi seharusnya dapat

mengakomodasi pengalaman geospasial

siswa mengingat konsep utama ilmu

geografi adalah ruang (space) dan tempat

(place).

Penelitian ini juga menunjukkan

bahwa siswa SMA Sekolah Indonesia

Singapura memiliki rasa cinta tanah air

yang tergolong tinggi, yakni 65%.

Indikator cinta tanah air yang diukur

adalah mengetahui geografis Indonesia,

mengetahui demografis dan sosial budaya

Indonesia, mengetahui peta NKRI, dan

Page 13: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 13

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

menanamkan nilai cinta tanah air.

Berdasarkan keempat indikator tersebut

hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengetahuan siswa terhadap tanah air

cukup baik.

Menurut hasil penelitian indikator

cinta tanah air dapat disimpulkan bahwa

rasa cinta tanah air siswa SMA Sekolah

Indonesia Singapura tinggi ini ditunjukkan

oleh pengetahuan mereka terhadap

geografis Indonesia, demografis dan sosial

budaya Indonesia, peta NKRI, serta

menanamkan nilai cinta tanah air yang ada

di dalam diri siswa SMA Sekolah

Indonesia Singapura. Rasa cinta tanah air

siswa tinggi walaupun siswa bersekolah

dan tinggal di negara Singapura atau luar

negeri. Ini sesuai dengan nilai cinta tanah

air yang terdapat dalam Departemen

Pendidikan Nasional dan kompetensi

geografi di tingkat SMA atau sederajat,

salah satunya adalah menampilkan

perilaku cinta tanah air, bangga sebagai

bangsa Indonesia, dan bertanggungjawab

terhadap keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang berlandaskan

pada Pancasila dan UUD 1945.

Selain itu, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontrisbusi bagi

pelajaran Kartografi dan Geografi

Regional Indonesia dalam

mengembangkan peta mental.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan

Karakter Berbasis Nilai dan Etika di

Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Sugiyono. 2013. Statistika untuk

Penelitian. Bandung: Alfabeta

Tika, Moh. Pabundu. 2005. Metode

Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi

Aksara

Jurnal dan Karya Ilmiah

Departemen Pendidikan Nasional. 2007.

Pedoman Pembelajaran Pendidikan

Karakter.

Golledge, Reginald G., Tommy Gärling.

2001. Spatial Behavior in

Transportation Modeling and

Planning. Jurnal: UCTC

Nurfauziah, Sih Aulia. 2015. Hubungan

Peta Mental dengan Keterampilan

Geografis Mahasiswa Departemen

Pemdidikan Geografi Universitas

Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI

Nurfauziah, Sih Aulia. 2015. Peta Mental

dalam Pembelajaran Geografi. Jurnal:

Prosiding Seminar Nasional

Putra, Hadian Prana. 2010. Studi Elemen

Mental Map Lanskap Kampus

Universitas Indonesia Depok. Institut

Pertanian Bogor: Skripsi. Tersedia:

[Online]

Tarakavita, Cut Dian. 2014. Kompetensi

Profesional Guru Geografi Sekolah

Menengah Atas di Kota Lhokseumawe.

Universitas Pendidikan Indonesia: Skripsi

Internet

Page 14: PETA MENTAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK …antologi.upi.edu/file/Peta_Mental_Negara_Kesatuan_Republik... · nasionalisme siswa di sekolah ini salah ... dan pengetahuan tentang Negara

14 | Sivyani, dkk

Peta Mental Negara Kesatuan Republik Indonesia Siswa SMA Sekolah Indonesia Singapura

http://antologi.upi.edu/main/antologi/B035

Golledge & Gärling. 2002. Cognitive Maps

and Urban Travels. Tersedia: [Online]

www.uctc.net/paper/601.pdf. Diakses

pada 02 Desember 2015.

Golledge, Reginald G., Meredith Marsh &

Sarah Battersby. 2007. Matching

Geospasial Concepts with Geographic

Education Needs. Tersedia: [Online]

http://www.raubal.ethz.ch/Courses/ge

og596/GolledgeEtAl_FacilitatingSpati

alThinking_08@2010-04-

30T22%3B14%3B00.pdf. Diakses

pada 30 November 2015.

Nishimoto, S. 2012. Evaluating Mental

maps. University of Oregon: Thesis.

Tersedia: [Online]

http://geog.uoregon.edu/edge/EDGE/P

rojects/2012/S_nishimoto_2012.pdf.

Diakses pada 01 Desember 2015.

Putra, Hadian Prana. 2010. Studi Elemen

Mental Map Lanskap Kampus

Universitas Indonesia Depok. Institut

Pertanian Bogor: Skripsi. Tersedia:

[Online]

Sekolah Indonesia Singapura. 2015.

Tersedia: [Online]

sekolahindonesia.sg. Diakses pada 30

November 2015.