56

Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi
Page 2: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Kebanggaan terhadap kesuksesan pembangunan Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi cerita Buletin LAPAN edisi kali ini. Semangat tersebut

juga menjadi pendorong program LAPAN dalam mewujudkan pembangunan Observatorium Nasional Timau. Segala daya upaya dikerahkan termasuk menjalin sinergitas dengan seluruh entitas di negeri ini.

Jika perencanaan tersebut bisa tercapai, maka LAPAN kembali mengusung kesuksesan dalam menjalankan tahapan demi tahapan tujuh program utama yang selalu digaungkan Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin.

Tak kalah semangat, ambisi untuk terus melaksanakan Reformasi Birokrasi masih terus berkobar. Salah satu syaratnya adalah tercapainya berbagai jenis penghargaan untuk menaikkan nilai tambah organisasi. Sepanjang periode volume Buletin LAPAN ini, LAPAN telah meraih berbagai penghargaan di beberapa bidang. Penghargaan itu sekaligus menjadi cambuk semangat karyawan LAPAN untuk terus berprestasi meraih mimpi.

Mengakhiri salam pada edisi pungkasan tahun 2017, Tim Redaksi kembali mengingatkan pembaca, untuk tetap berkontribusi menyumbangkan ide dan gagasan yang bersifat positif dan membangun melalui artikel dan opini yang menarik dan akan disajikan dalam rubrik yang tersedia. Segala bentuk keputusan terkait penyuntingan dan penerbitan adalah hak mutlak Tim Redaksi sehingga tidak dapat diinterupsi oleh unsur apapun. Selamat membaca!

Redaksi

Daftar Isi

Tim RedaksiSalam Redaksi

Artikel UtamaObservatorium Nasional Timau, Angin Segar Pengembangan Kawasan Timur Indonesia 3Berita FotoKomurindo Kombat 2017 XArtikel KhususNurtanio, Simbol Kebangkitan Industri Dirgantara Nasional XDi Bidang Penerbangan, Indonesia Sudah Punya Nilai Lebih Dibanding Negara berkembang Lainnya XArtikelInvestor Eksplorasi Tambang Asteroid Janjikan Keuntungan Besar XPentingya PPID Menuju Tata Pemerintahan Terbuka XOpini Wisata Cuci Mata Sejenak, Rusa Totol Pelengkap Kehidupan Taman Pustekbang LAPAN XInformasiLAPAN Raih Tiga Penghargaan dalam BMN Awards 2017 XLAPAN Menjadi Juara Pertama Unit Kearsipan Tingkat Lembaga Negara X

Penanggung JawabChristianus R. Dewanto

Pemimpin RedaksiJasyanto

Redaktur PelaksanaMega Mardita

EditorAndriani Agustina

Penata LetakSigid Nur Tito

Sekretaris redaksiElly Nurnazily dan Aprian Rizki

Anggota RedaksiYudho Dewanto, M.Lutfi, Suryadi,

Zakaria, Murtani November, Dwi H., Aulia Pradipta, Irianto

DITERBITKAN OLEHBagian Hubungan Masyarakat,

Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakatdan Umum LAPAN

Jl. Pemuda Persil No.1 JakartaTelp. (021) 4892802 ext. 114 dan 121

Fax. (021)4892884Website : www.lapan.go.id

E-mail : [email protected] Page : LapanRI

Twitter : @LAPAN_RIInstagram : @lapan_ri

2Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 3: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Observatorium Nasional Timau,Angin Segar Pengembangan

Kawasan Timur Indonesia

LAPAN menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (Undana), Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Pemkab Kupang untuk

membangun sebuah Observatorium Nasional (Obnas) Timau. Obnas ini akan menjadi fasilitas pengamatan antariksa modern terbesar se-asia tenggara. Targetnya, tahun 2020 Obnas Timau selesai dibangun.

Lokasinya di bagian Tenggara Indonesia, tepatnya di kawasan hutan lereng Gunung Timau, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mengapa tempat ini menjadi lokasi yang dipilih? Iklim Pulau Timor banyak dipengaruhi Iklim Benua Australia yang kering. Hal tersebut memberi kesempatan bagi astronom untuk melakukan pengamatan setiap malam selama hampir setahun penuh.

Di lokasi ini akan dioperasikan teleskop berdiameter 3,8 meter. Ukuran tersebut termasuk ke dalam teleskop besar dunia di mana klasifikasi ukurannya mencapai di atas 2 meter sampai 40 meter. Sementara desainnya unik dengan bobot cukup ringan, kurang dari 20 ton.

Cita-citanya, Obnas ini bisa beroperasi sampai 100 tahun ke depan bagi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia. Masih menjadi satu kesatuan proyek besar ini, akan dibangun juga Pusat Sains Tilong yang akan menjadi pusat operasional kegiatan obnas dan sarana edukasi publik. Untuk itu, perlu persiapan yang cukup matang agar fasilitas tersebut bisa bertahan lama.

Obnas Timau mencakup sejumlah fasilitas pengamatan astronomi multi panjang gelombang, pengamatan cuaca antariksa, serta pengukuran parameter cuaca dan iklim. Selain teleskop besar juga terdapat sejumlah teleskop kecil untuk pengamatan matahari dan survei benda langit.

Andriani Agustina

Gunung Timau (Dok. Farahhati M)

Teleskop 3,8 m (Dok. Kyoto University)

ArtikelUtama

3 www.lapan.go.id

Page 4: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Pembangunan Obnas Timau mencakup banyak gagasan kepentingan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang keantariksaan, pembangunan ini mengakomodir kegiatan keantariksaan, salah satunya sains antariksa. Program ini sekaligus menjadi salah satu agenda prioritas Presiden (Nawa Cita), yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, antara lain melalui pemerataan pembangunan antar-wilayah, terutama Kawasan Timur Indonesia.

Maka, Obnas Timau bukan hanya berfungsi untuk penelitian, namun juga berdampak positif dalam pengembangan wilayah setempat, yaitu Kawasan Timur Indonesia.

Pengaruh Iklim Kering di Timau yang Menguntungkan

Secara teknis, Peneliti Astronomi dan Astrofisika LAPAN, Dr. Emmanuel Sungging Mumpuni mengatakan, Obnas Timau akan dijadikan fasilitas riset sains antariksa skala internasional. Sekaligus dibangun sarana edukasi keantariksaan yaitu Pusat Sains.

Untuk tetap menjaga kelestarian alam, maka disusun konsep perencanaan jangka panjang di dalam pembangunan Obnas. LAPAN bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya pembangunan kawasan wisata baru. Wilayah sekitar Obnas juga dikembangkan sebagai kawasan Taman Nasional Langit Gelap (National Dark Sky Park). Ini akan menjadi kawasan wisata khas yang menarik wisatawan, untuk menikmati keindahan alam dan langit di malam hari.

Berbicara mengenai pengamatan menggunakan teleskop yang berada dekat dengan ekuator, lantaran mencapai cakupan langit yang lebih lebar. Namun, iklim tropis membuat astronom tidak membangun observatorium besar di dekat ekuator. Maka, daerah Timau yang banyak dipengaruhi iklim kering Australia diharapkan menjadi pilihan terbaik.

Obnas ini menyajikan jendela pengamatan yang amat luas. Bila teleskop dapat mengamati hingga jarak zenith 15 derajat, maka jendela pengamatan Obnas Timau mencakup 95 persen area langit. Teleskopnya akan mengamati objek hingga 21,5 magnitudo. Artinya, teleskop ini bisa melihat matahari dari jarak 70.000 tahun cahaya. Kamera CCD pada teleskop bisa diproses cepat untuk fotometri & spektrograf resolusi menengah (~30.000). Inilah titik awal penelitian sains antariksa Indonesia.

Dok. Lowell Observatory

Observatorium (Dok. Observatoryroom)

4Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 5: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Lalu bagaimana peluangnya? Beragam kegiatan mulai dari pengamatan, penelitian, sampai dengan edukasi publik. Periset bisa melakukan studi cuaca antariksa seperti aktivitas matahari, serta gangguan geomagnet serta ionosfer. Kegiatan studi lainnya yaitu studi planet luar surya, fisika dan evolusi bintang, serta struktur, dinamika, dan evolusi galaksi, dan juga studi kosmologi. Para periset dapat melakukan sensus benda kecil tata surya seperti asteroid dan komet. Lokasi ini bisa melakukan layanan efemeris dan pengamatan hilal.

Bahkan, masih banyak kegiatan penelitian lintas disiplin ilmu, yaitu studi atmosfer, cuaca, dan iklim; pengembangan teknologi pengamatan; komputasi, sipnoff/cabangan baru: astro-biologi, astro-geologi, etno-astronomi, hukum antariksa, lingkungan, sosial, dan sebagainya.

Secara mandiri, kehadiran Observatorium Nasional bisa menempatkan Indonesia dalam peta ilmu pengetahuan internasional. Kontribusinya adalah hasil pengamatan antariksa. Apalagi, diuntungkan dengan lokasi di Indonesia di garis ekuator. Sehingga diharapkan bisa berkontribusi lebih banyak. Melihat kondisi sampai beberapa waktu mendatang, belum banyak observatorium bertaraf besar di wilayah Asia Tenggara.

Dampak secara tidak langsung, hasil pengamatannya diharapkan bisa meningkatkan keluaran hasil penelitian

ilmiah Indonesia, yaitu publikasi ilmiah.

Membuka Peluang Kerja Sama Lebih Luas

Kepala Pusat Sains Atmosfer LAPAN, Clara Y. Yatini mengatakan, sejarah pengembangan Obnas Timau diawali dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama pada tahun 2015. Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan bersama baik LAPAN maupun ITB, Undana, Pemprov NTT, dan Pemkab Kupang. Karena proses pembangunan masih cukup panjang, Clara berharap, bisa menjalin kerja sama yang lebih banyak lagi dengan berbagai mitra untuk mendukung kelancaran pembangunannya.

Obnas Timau dibangun dengan sistem penganggaran multi years dengan target mencapai 350 Miliar sampai dengan 2020. Adapun Obnas ini akan dibangun di sebuah kawasan hutan dengan luas area 30,25 hektar, meliputi Desa Amfoang dan Tilong.

Untuk tetap menjaga kelestarian alam, maka disusun konsep perencanaan jangka panjang di dalam pembangunan Obnas. LAPAN bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya pembangunan kawasan wisata baru. Wilayah sekitar Obnas juga dikembangkan sebagai kawasan Taman Nasional Langit Gelap (National Dark Sky Park). “Ini akan menjadi kawasan wisata khas yang menarik wisatawan, untuk menikmati keindahan alam dan langit di malam hari,” ujarnya.

MoU LAPAN NTT (Dok. LAPAN)

5 www.lapan.go.id

Page 6: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Penerapan Iptek dan Kearifan Budaya Lokal yang Seimbang

Sementara Bupati Kupang, Ayub Titu Eki sangat mendukung rencana pembangunan Obnas di wilayah pemerintahannya. Menurutnya, rencana tersebut sejalan dengan misinya untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial dan kemiskinan di Kupang. Pembangunan Obnas bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kupang, khususnya.

“Secara perlahan permasalahan tersebut bisa teratasi sehingga kemajuan ekonomi daerah dapat dipercepat,” ungkapnya. Sebab, pembangunan Obnas bisa memperkecil jurang komunikasi antar desa di wilayah Indonesia Timur.

Maka, ia mengajak masyarakat untuk menjaga eksistensi dan fungsi obnas sehingga bisa berlangsung dalam waktu lama. Untuk itu, ia berpesan, harus ada penerapan iptek dengan kearifan budaya lokal. Tidak hanya nilai komersial tetapi juga nilai kultural. Tidak hanya untuk memperoleh keuntungan semata, namun tetap menjaga adat dan budaya di lingkungan sekitarnya.

Menurutnya, pembangunan Taman Langit Gelap butuh biaya sangat mahal. Sehingga harus benar-benar dijaga fungsinya dalam jangka panjang. Ia berharap, agar di dalam proses pembangunan dan pengembangannya tidak terjadi pemborosan anggaran. Maka di setiap pihak yang bekerja sama, harus ditetapkan batas-batas kewenangan dan fungsi. Hal itu untuk membuat tata batas di tiap lingkungan.

Obnas Timau Menjadi Titik Awal Percepatan Kemajuan Indonesia

Obnas sangat terkait dengan teknologi maju. Untuk itu, penelitian sains antariksa diharapkan tidak hanya memantau benda-benda di antariksa saja.

Menanggapi wacana program besar Obnas Timau, Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristekdikti, Dr. Eng. Hotmatua Daulay berharap agar pembangunannya berdampak pada produk teknologi, investasi, dan inovasi. Pemanfaatannya tidak hanya oleh kalangan terbatas peneliti sains antariksa saja.

Sehingga, pembangunan Obnas harus didukung dengan SDM yang kompeten untuk beberapa dekade mendatang. Obnas bisa menjadi titik awal percepatan kemajuan Indonesia. Maka harus dipersiapkan dengan baik, jangan sampai gagal di tengah jalan, sehingga Indonesia menjadi tertinggal dengan negara-negara tetangga lainnya.

Obnas Timau ditargetkan sebagai observatorium kelas dunia. Menurutnya, akan banyak peluang kerja sama penelitian di level internasional yang dapat dilakukan dalam menggunakan fasilitas tersebut.

Observatorium ini bisa menjadi titik awal percepatan kemajuan Indonesia, khususnya dalam bidang sains antariksa. “Jangan sampai tahun 2045 nanti, kita kembali tertinggal oleh Thailand atau tetangga kita yang lain, gara-gara kita gagal merencanakan dan gagal mengantisipasi!” tegasnya.

Rencana Gedung Obnas Kupang (Dok. LAPAN)

6Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 7: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhoto Komurindo Kombat 2017

(Kompetisi Muatan Roket Indonesia dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer)

Garut, 22 - 25 Agustus 2017

7 www.lapan.go.id

Page 8: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhoto Komurindo Kombat 2017

(Kompetisi Muatan Roket Indonesia dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer)

Garut, 22 - 25 Agustus 2017

8Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 9: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhoto24th APRSAF 2017

( Asia-Pacific Regional Space Agency Forum)Bangalore, India, 14 - 17 November 2017

9 www.lapan.go.id

Page 10: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhoto 24th APRSAF 2017

( Asia-Pacific Regional Space Agency Forum)Bangalore, India, 14 - 17 November 2017

10Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 11: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhotoThe 5th ISAST 2017

( International Seminar on Aerospace Science and Technology)Medan, 27 - 29 September 2017

11 www.lapan.go.id

Page 12: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhoto SINASINDERAJA 2017

( Seminar Nasional Penginderaan Jauh)Jakarta, 17 Oktober 2017

12Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 13: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

SINASKKPA 2017( Seminar Nasional Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa)Jakarta, 25 Oktober 2017

BeritaPhoto

13 www.lapan.go.id

Page 14: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhoto SINASKKPA 2017

( Seminar Nasional Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa)Jakarta, 25 Oktober 2017

14Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 15: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhoto9th Multi-GNSS Asia Conference

(Global Navigation Satellite System)Jakarta, 9 - 10 Oktober 2017

15 www.lapan.go.id

Page 16: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

BeritaPhoto Penamaan Pesawat Transport

Nasional N219 Nurtanio(oleh Presiden RI Joko Widodo)

Jakarta, 10 November 2017

16Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 17: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Penamaan Pesawat Transport Nasional N219 Nurtanio(oleh Presiden RI Joko Widodo)Jakarta, 10 November 2017

BeritaPhoto

17 www.lapan.go.id

Page 18: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Peluncuran Roket LAPAN(RX 450 dan RX 1220)

Garut, 7 Desember 2017

BeritaPhoto

18Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 19: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

ArtikelKhusus

Nurtanio! Nama tersebut sudah melekat pada pesawat transportasi nasional N219, hasil pengembangan LAPAN dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Penyematan nama diberikan Presiden RI Joko Widodo saat tinjauan di Lanud Halim Perdanakusuma pada Jumat, 10

November 2017.

Pesawat ini menjadi ikon baru dalam pengembangan pesawat terbang nasional secara mandiri. Sebab, pesawat ini menjadi simbol kebangkitan kembali industri dirgantara nasional setelah N250.

Pesawat ini dibuat untuk menjawab tantangan kebutuhan nasional untuk melayani operasional bandara perintis. Rasa optimis muncul dari para engineer bidang penerbangan untuk merancang bangun pesawat dengan kriteria tersebut. Hal ini diimbangi dengan sambutan sektor industri nasional yang yakin dengan kemampuannya bisa menguasai pasar pesawat terbang di kelasnya.

Nurtanio dirancang untuk menyambung transportasi tol laut yang berorientasi pada pengangkutan logistik dan penumpang bagi daerah pedalaman. Hal tersebut untuk mengurangi biaya yang mengakibatkan harga komoditas yang tinggi di daerah pedalaman.

Mengapa Nurtanio?

Nama tersebut untuk mengenang tokoh penerbangan nasional. Nurtanio adalah salah satu perintis industri pesawat terbang Indonesia, bernama lengkap Laksamana Muda (Anumera) Nurtanio Pringgoadisuryo. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia bernama Sikumbang. Karya rancangannya yang lain yaitu Kunang-kunang (mesin VW), Belalang, Gelatik, dan langkahnya mempersiapkan produksi F-27.

Andriani Agustina

Nurtanio, Simbol Kebangkitan Industri Dirgantara Nasional

19 www.lapan.go.id

Page 20: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Nurtanio belajar aeromodeling dan dasar-dasar aerodinamika melalui serangkaian penelitian. Ia pernah mengenyam pendidikan Aeronautical Engineering di FEATI University Filipina. Berdasarkan pengalamannya, ia kemudian merancang dan membuat pesawat terbang tersebut.

Nurtanio mempunyai kecakapan dalam merancang pesawat sampai menerbangkannya sendiri. Untuk mendukungnya, ia membangun sarana peralatan perancangan pesawat untuk mengkader teknisi bagi pesawat rancangannya. Dari sinilah cikal bakal berdirinya IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio), yang kini bernama PTDI.

Namun nasib berkata lain. Tenaga dan pikirannya untuk dikerahkan dalam mengembangkan industri pesawat terbang nasional hanya berlangsung sebentar. Tanggal 21 Maret 1966, Nurtanio gugur di saat menerbangkan pesawat Super AERO-45 buatan Ceko karena mengalami kerusakan mesin. Nyawanya melayang setelah pesawat tersebut jatuh di dekat Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Unggul di Kelasnya

Nurtanio dibuat sebagai pesawat transportasi bermesin 2 dan berpenumpang 19 orang. Pesawat N219 merupakan pesawat angkut ringan yang memiliki kemampuan dapat beroperasi di daerah penerbangan perintis.

Pesawat ini dirancang dalam program LAPAN di bidang penerbangan, sebagai pengejawantahan kembali peran LAPAN. Setelah program XT-400 (pesawat I LAPAN), selama hampir 40 tahun LAPAN tidak terdengar gaungnya di dunia dirgantara.

Nurtanio memiliki beberapa keunggulan. Ia mampu lepas landas dalam jarak pendek serta mendarat di landasan yang tidak beraspal. Ia juga bisa self starting tanpa bantuan ground support unit. Pesawat ini dapat beroperasi dengan peralatan pendukung yang minim. Di dalam pesawat terdapat kabin terluas dikelasnya dengan biaya yang kompetitif. Badan pesawat bisa terbang rendah dengan kecepatan rendah mencapai 59 knots. Dengan teknologi Multihop Capability Fuel

20Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 21: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Tank, memungkinkan pesawat ini tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.

Pesawat ini dibangun 100 persen mengerahkan tenaga engineer dalam negeri. Sehingga programnya mampu mendorong tumbuhnya UKM dirgantara yang menyuplai kebutuhan produksi (misalnya INACOM) maupun dari sisi engineering (IAEC).

Program Nurtanio mampu menghidupkan kembali semangat insan penerbangan nasional, sehingga menumbuhkan penerbangan nasional yang pernah ada. Mereka yaitu Pustekbang-LAPAN, BPPT, DKUPPU, LAGG, LUK, Balitbang Dephub, UKM Dirgantara yang tergabung dalam Indonesia Aircraft Component Manufacture (INACOM), UKM Dirgantara yang tergabung dalam Indonesia Aeronautical Engineering Center, ITB, dan lain-lain.

Pesawat mulai dirancang sejak 2012. Pengembangannya dimulai awal 2006 hingga 2008 dengan program yang secara besar-

besaran digaungkan sejak 2014 hingga saat ini. Kemudian mulai terbang perdana pada tanggal 16 Agustus 2017. Usai diberi nama Nurtanio, pesawat ini masih harus mengejar jam terbang sebanyak 300 jam untuk memperoleh sertifikasi laik terbang dari DKUPPU.

Sebelum memasuki tahap uji terbang, pesawat ini telah melakukan berbagai tahapan pengujian. Tahapan tersebut antara lain electrical grounding bonding test, leak test dan cleaning test di fuel tank, untuk memastikan tidak adanya kebocoran. Kemudian dilakukan pula landing gear drop test dan electrical power test, sampai dengan pengujian struktur sayap.

Pada awal 2019, pesawat tersebut diprediksi bisa diproduksi, dengan target produksi sejumlah enam buah setiap tahun. Untuk menuju ke tahapan tersebut, proses rancang bangun dan pengujiannya ditaksir membutuhkan biaya mencapai 1,1 Triliun.

Nurtanio akan menjadi tulang punggung penerbangan perintis, khususnya di daerah pegunungan di Indonesia. Manfaatnya

21 www.lapan.go.id

Page 22: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

sekaligus menjadi feeder (pengisi) bagi penerbangan lokal dan regional, sehingga sistem rute menjadi lebih efektif secara nasional.

Nurtanio diujiterbangkan oleh Kapten Esther Gayatri Saleh, selaku Pilot In Command (PIC), bersama dengan First Officer (FO) Kapten Adi Budi Atmoko, Andri Kaunang (FTE) dan Yustinus (FTE) dan Flight Test Engineer (FTE) Yustinus K.

Pesawat transport ini menjadi simbol kebangkitan kedua bagi dunia industri dan pengembangan pesawat terbang nasional. Pesawat ini akan diproduksi massal oleh PTDI setelah mendapatkan Sertifikasi pada tahun 2018. Selanjutnya, akan berpeluang bagi program berikutnya, seperti N219 Amphibi dan variannya, N245, serta N270, sebagaimana roadmap pengembangan penerbangan nasional yang tersirat di RPJMN.

Semoga Nurtanio membawa kemajuan bangsa, menginspirasi generasi muda, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi rakyat Indonesia khususnya daerah pedalaman, serta mempersatukan nusantara. Bravo!

22Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 23: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

ArtikelKhusus

LAPAN setiap tahun menyelenggarakan International Seminar on Aerospace Science and Technology (ISAST) yang dimulai sejak tahun 2013. Pertemuan ISAST ke-5 telah diselenggarakan di Hotel Aryaduta Medan, Sumatera Utara dengan tema “Development of Aeronautics and Space Technology to Support Maritime Application.”

Penyelenggaraan ISAST tahun 2017 mengalami banyak peningkatan jumlah peserta mencapai 190 peserta. Mereka berasal dari berbagai kementerian/lembaga, perguruan tinggi, BUMN, serta industri strategis lainnya. Sedangkan partisipasi dari luar negeri berasal dari Jepang, Jerman, Spanyol, Cina, Belanda, Malaysia, Inggris, Sudan, dan Korea Selatan.

Pada kesempatan tersebut, Buletin LAPAN melakukan wawancara dengan salah satu peserta. Ia adalah RHEA P. LIEM, Ph.D Assistant Profesor Department of Mechanical and Aerospace Engineering, The Hongkong University of Science and Technology. Bagaimana pendapatnya tentang penyelenggaraan ISAST dan pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa di Indonesia, khususnya di LAPAN? Mari kita simak petikan wawancaranya.

1. Indonesia memiliki badan antariksa nasional bernama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Sebelum mengikuti kegiatan ISAST ini, apakah anda sudah pernah mendengarnya?

Zakaria

Di Bidang Penerbangan, Indonesia Sudah Punya Nilai Lebih Dibanding Negara

Berkembang Lainnya

23 www.lapan.go.id

Page 24: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Ya, tentu saja! Walaupun mungkin tidak sedetail ketika saya menghadiri ISAST yang diselenggarakan di Medan tempo lalu. Sejak saya memasuki bidang teknik penerbangan tahun 2008, saya mulai mencari tahu tentang perkembangannya di kampung halaman saya, Indonesia. Beberapa tahun lalu saya berbincang-bincang dengan rekan saya, seorang peneliti asal Indonesia yang berdomisili di Amerika Serikat. Dia bekerja di bidang atmosfer. Kita sempat berpikir untuk berkolaborasi di bidang atmospheric modeling. Saat itu kita coba-coba cari informasi tentang data dari LAPAN.

2. Apa kesan anda selama menghadiri ISAST. Bisa diceritakan pengalamannya?

Sangat menyenangkan! Senang rasanya bisa berada di antara rekan-rekan dari negara sendiri. Saya melihat begitu banyak perkembangan di bidang penerbangan dan juga teknologi roket dan atmosfer.

Saya bisa berkenalan dengan senior, rekan-rekan, dan juga murid-murid Indonesia yang menggeluti bidang yang sama. Salah satu dari mereka bahkan mengundang saya

untuk menjadi narasumber dalam seminar di ITB pada November 2017.

Apalagi, saya senang berinteraksi dengan murid-murid yang datang dan mempresentasikan hasil kerja mereka. Sebagai seorang pengajar, saya sangat senang melihat antusiasme dan semangat mereka dalam memperdalam riset. Kami berbagi pengalaman, bagaimana saat saya masih menjadi pelajar beberapa tahun lalu. Satu hal lagi, saya senang melihat banyak peneliti wanita di acara tersebut. Semakin banyak wanita di bidang sains dan teknik, hehehe… Semoga komunikasi kita bisa terus berjalan dan siapa tahu bisa berkolaborasi di masa mendatang.

Memang benar, kalau kebanyakan ada yang bilang orang Indonesia itu ramah-ramah! Saat registrasi, saya tidak kenal satu orang pun di acara tersebut. Tetapi saya hanya perlu berkenalan dengan satu orang, kemudian saling diperkenalkan dengan yang lainnya sampai terjalin komunikasi dengan banyak orang dalam waktu yang singkat.

24Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 25: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Di situ, saya berdiskusi dengan berbagai karakter orang. Usai presentasi, banyak juga peneliti, akademisi, dan murid-murid yang datang ke saya untuk berbincang-bincang. Ini satu hal yang berbeda dari pengalaman saya menghadiri acara-acara serupa di negara lain.

3. Sebagai pakar di bidang Aerospace Engineering dan sering menghadiri berbagai kegiatan internasional, bagaimana tanggapan anda tentang sistem pengembangan Iptek penerbangan dan antariksa di Indonesia?

Saya melihat banyak kemajuan di bidang riset dan sains di Indonesia secara menyeluruh. Sampai beberapa tahun lalu, kegiatan riset tidak terlalu digalakkan di Indonesia. Dengan kata lain, masih kalah dengan negara-negara lain pada umumnya. Tetapi saya melihat kemajuan konkrit di beberapa tahun terakhir, dengan diadakannya simposium, seminar, dan semacamnya di Indonesia.

Semakin banyak juga mahasiswa Indonesia yang tertarik untuk menjalankan

riset di bidang iptek, termasuk bidang penerbangan dan antariksa. Saya selalu percaya 100 persen, untuk mencapai sesuatu yang besar, kita harus memulai dari yang kecil-kecil. Kuncinya adalah ketekunan dan pantang menyerah.

Untuk bidang penerbangan, jujur saya melihat Indonesia sudah memiliki satu nilai lebih dari beberapa negara berkembang lainnya. Tidak banyak negara yang memiliki industri penerbangan (contohnya, tempat saya bekerja, Hong Kong, tidak ada industri pengembangan pesawat). Sementara Indonesia sudah mempunyai bibit yang sangat kuat dengan adanya N-250, N-219, N-245.

Industri pengembangan pesawat terbang bukan sesuatu yang gampang dan kecil. Segala yang negara kita sudah miliki saat ini benar-benar patut diacungi jempol. Saya sangat terkesan dengan rencana PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk mengembangkan N-219 sebagai pesawat amfibi. Ini adalah bidang yang kebetulan sedang saya geluti juga.

25 www.lapan.go.id

Page 26: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Pesawat amfibi bukanlah hal baru, tetapi perkembangannya jauh di belakang pesawat-pesawat komersial lainnya. Banyak tantangan yang harus diatasi dalam mendesain pesawat amfibi. Contohnya struktur yang lebih berat, aerodinamikanya yang kurang efisien, serta lingkungan yang lebih beraneka ragam (air dan udara).

Tantangan-tantangan inilah yang membuat kemajuan pesawat amfibi terhambat. Hal tersebut menjadi alasan, tidak banyak perusahaan/negara yang berniat untuk melakukan penelitian di bidang ini.

Kita yang tinggal di negara kepulauan bisa melihat potensi besar dari pesawat amfibi ini. Mungkin memang susah, tetapi seperti yang saya katakan tadi, untuk mencapai sesuatu yang besar kita harus memulai dari hal yang kecil-kecil.

Keputusan PTDI untuk memulai penelitian demi pengembangan pesawat amfibi sangat mengesankan. Ini menunjukkan Indonesia sudah berani mengambil langkah awal. Ini penting! Saya benar-benar berharap, kita akan terus bekerja sama dan berusaha keras supaya industri ini semakin berkembang dan maju.

Pengembangan iptek di bidang penerbangan dan antariksa juga akan menjadi suatu platform untuk melatih mahasiswa-mahasiswa Indonesia, baik dalam mempelajari ilmunya, melakukan penelitian, dan mencari solusi-solusi kreatif. Teknik penerbangan adalah sebuah bidang yang sangat unik, karena sangat kompleks dan mencakup berbagai macam aspek. Dengan mempelajari bidang ini, mahasiswa-mahasiswa Indonesia akan lebih terlatih untuk bekerja dengan sistem yang kompleks.

Jaman sekarang, penting bagi mereka untuk memiliki pengertian yang menyeluruh, tidak hanya mendalam. Dengan kata lain, pengembangan iptek di penerbangan dan antariksa juga akan memajukan pendidikan

di Indonesia pada umumnya, terutama di tingkat universitas.

4. Apakah anda berminat mengembangkan karier di Indonesia?

Tidak menutup kemungkinan, iya. Kalau misalnya ada kesempatan yang pas dan kontribusi saya bisa berguna, mengapa tidak?

5. Bisa diceritakan secara singkat latar belakang pendidikan dan perjalanan karier anda?

Saya lahir dan besar di Jakarta, sampai tamat SMA. Kemudian saya melanjutkan studi saya ke Singapura. Di situ saya memperoleh gelar Bachelor of Engineering in Mechanical and Production Engineering dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

Sekarang department itu sudah ganti nama menjadi Mechanical and Aerospace Engineering. Akan tetapi saat itu belum ada teknik penerbangan, jadi saya juga belum tahu apa-apa. Setelah itu, saya bekerja selama 3 tahun di Singapura di bidang designing business jet printers (masih belum masuk penerbangan).

Nah, setelah itu saya mendapat kesempatan menempuh studi (gelar Master of Science atau M.Sc) di Massachusetts Institute of Technology (MIT), pada jurusan Computation for Design and Optimization (CDO). Itu seperti jurusan aplikasi Matematika di berbagai bidang, contohnya finansial, elektronika, dan tentu saja teknik penerbangan.

Dari situ saya mulai tertarik bidang penerbangan, dan akhirnya daftar lagi M.Sc in Aeronautics/Astronautics, juga di MIT. Di MIT lantaran tergila-gila dengan angka, jurusan ini biasa disebut Course 16. Di situlah saya mulai mendalami teknik penerbangan, tepatnya baru memulai karier di bidang penerbangan pada tahun 2008.

Kemudian saya melanjutkan Ph.D di University of Toronto Institute for Aerospace

26Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 27: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Studies, Canada, di bidang aerospace computation. Sehari-hari saya kenyang berkutat dengan matematika dan programming, dengan aplikasi bidang desain, analisa, dan optimisasi pesawat terbang.

Tahun 2015, akhirnya saya mendapat gelar Doktor dan dapat pekerjaan saya yang sekarang, sebagai Assistant Professor di Hong Kong University of Science and Technology (HKUST), Hong Kong. Tugas saya di sini ya melakukan riset, mengajar, membangun kurikulum, dan tentunya membimbing murid-murid.

Saya merasa sangat beruntung bisa bekerja di tempat ini. Saya benar-benar mencintai pekerjaan ini, ya bidangnya, ya interaksi dengan murid-muridnya. Ini semua membuat semua perjuangan dan pengorbanan saya tidak sia-sia!

6. Apa saran anda tentang penyelengga-raan ISAST ke 6 mendatang?

ISAST ke-5 ini adalah ISAST pertama yang saya datangi. Yang saya dengar, semakin tahun semakin besar acaranya dan semakin ramai pesertanya. Setidak-tidaknya ketambahan satu peserta kan, saya! Hahaha… Harapan saya, tentunya, ke depannya, ISAST akan semakin ramai, semakin banyak peserta, terutama dari luar Indonesia.

Mungkin ada forum atau panel untuk diskusi, siapa tahu ada kolaborasi-kolaborasi yang bisa dibicarakan. Lebih banyak networking time dan wakil-wakil dari industri penerbangan, sepertinya akan berguna juga untuk mahasiswa-mahasiswa untuk mengeksplorasi karier. Semoga saya juga bisa melihat lebih banyak mahasiswa berprestasi, lebih banyak wanita tangguh dengan karier cemerlang!

RHEA P. LIEM, Ph.D (Assistant Profesor Department of Mechanical and Aerospace Engineering)

27 www.lapan.go.id

Page 28: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Artikel

LAPAN adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang penerbangan dan antariksa. Di dalam mengemban tugas pokok, LAPAN menyelenggarakan berbagai fungsi di berbagai bidang. Hal tersebut sesuai dengan kompetensi utama LAPAN, yaitu penginderaan jauh, sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, serta kajian kebijakan penerbangan dan antariksa.

Banyaknya fungsi yang dijalankan, berdampak pada banyak arsip yang dihasilkan LAPAN. Arsip tersebut sebagai bukti kepemilikan kekayaan (asset) instansi. Arsip vital dihasikan oleh Unit Kerja LAPAN yang berlokasi di berbagai daerah

di Indonesia. Contohnya adalah Arsip penelitian LAPAN, antara lain hasil litbang teknologi satelit, dan penerbangan, sains antariksa, sains atmosfer, kajian kebijakan, kerja sama baik dalam maupun luar negeri, arsip keuangan dan SDM Pegawai LAPAN.

Dokumen/Arsip Vital Negara disebut arsip vital sebab informasi yang terekam sangat penting dan melekat pada keberadaan dan kegiatan organisasi. Di dalamnya mengandung informasi mengenai status hukum, hak dan kewajiban, serta kekayaan (asset) instansi. Apabila dokumen/arsip vital hilang tidak dapat diganti dan mengganggu/menghambat keberadaan dan pelaksanaan kegiatan instansi.

Arsip vital merupakan arsip dinamis kelas satu yang sangat esensial. Oleh karena itu perlu

SDM Andal Tingkatkan Pengelolaan Arsip Vital LAPANHaryati

Sumber:www.anri.go.id

28Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 29: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

adanya perencanaan program arsip vital untuk memberikan perlindungan terhadap arsip dinamis kelas satu tersebut agar terhindar dari musibah dan bencana.

Arsip vital ibarat darah kehidupan organisasi. Sehingga apabila arsip vital tersebut hilang bagaikan darah yang mengalir di dalam tubuh berhenti. Maka organisasi akan lumpuh, bahkan mati, lantaran tidak dapat melaksanakan fungsinya.

Perencanaan Program Arsip Vital

Program arsip vital adalah tindakan dan prosedur yang sistematis dan terencana. Tujuannya untuk memberikan perlindungan dan menyelamatkan arsip vital pencipta arsip pada saat darurat atau setelah terjadi musibah.

Program tersebut meliputi identifikasi, perlindungan dan pengamanan, serta penyelamatan dan pemulihan. Identifikasi berfungsi untuk menganalisis organisasi, pendataan, dan pengolahan hasilnya.

Menganalisis (fungsi) organisasi dilakukan untuk menentukan unit-unit kerja yang memiliki potensi menciptakan arsip vital. Analisis organisasi dilakukan melalui pendekatan analisis fungsi dan analisis substansi informasi (misi/tujuan organisasi, fungsi, kegiatan, bukti transaksi).

Pendataan atau survei merupakan teknik pengumpulan data tentang arsip vital. Pendataan dilakukan untuk mengetahui apakah arsip tersebut merupakan arsip vital, arsip penting, arsip berguna, atau arsip tidak berguna.

Hasil pendataan arsip vital dari unit-unit kerja diolah oleh suatu tim. Tujuannya untuk memperoleh kepastian bahwa hasil identifikasi memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Pengolahan dilakukan berdasarkan kriteria arsip vital dengan disertai analisis hukum dan analisis resiko.

Program perlindungan dan pengamanan dilakukan dengan beberapa metode. Metode tersebut yaitu duplikasi, dispersal (pemencaran), dengan peralatan khusus (vaulting), pengamanan fisik, dan pengamanan informasi.

Dispersal merupakan metode penyimpanan di beberapa tempat, seperti di Unit Kearsipan I dan di Unit Kearsipan II atau oleh pencipta arsip itu sendiri. Metode Voulting adalah suatu metode perlindungan arsip vital dengan menggunakan peralatan penyimpanan khusus, seperti lemari besi, filling cabinet tahan api, ruang bawah tanah, dsb.

Pengamanan arsip dilakukan dengan pengamanan fisik dan informasi. Pengamanan Fisik untuk mengamankan sistem keamanan ruang, penggunaan sistem alarm, bangunan kedap air, struktur bangunan tahan gempa dan lokasi yang tidak rawan gempa, angin topan serta badai, dan struktur bangunan dan ruang tahan api, serta dilengkapi dengan peralatan alarm dan alat pemadam kebakaran.

Ruang Penyimpanan Arsip Vital di Bagian Ratsip

29 www.lapan.go.id

Page 30: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Pengamanan Informasi memberikan kartu identitas bagi individu pengguna arsip untuk menjamin bahwa arsip hanya digunakan oleh orang yang berhak. Fungsinya juga untuk mengatur akses petugas kearsipan secara berdasarkan tanggal atau jam.

Pengamanan informasi juga untuk menyusun prosedur tetap secara rinci dan detail. Metode ini untuk memberikan kode rahasia pada arsip dan spesifikasi orang-orang tertentu yang mempunyai hak akses. Fungsinya juga untuk menjamin bahwa arsip hanya dapat diketahui oleh petugas yang berhak. Penggunaan haknya terkontrol dengan baik.

Di dalam metode penyelamatan dan pemulihan, program arsip vital dilaksanakan dalam satu kesatuan sistem pencegahan dan penanggulangan bencana. Setiap pencipta arsip di LAPAN yaitu Unit Teknis atau Satker LAPAN seharusnya mempunyai

program arsip vital. Cara ini untuk melindungi arsip yang paling penting, berkaitan dengan hak-hak hukum dan keuangan organisasi/atau pihak lain yang berhubungan dengan kegiatan organisasi tersebut.

Ada beberapa sasaran program arsip vital: 1. Menjamin ketersediaan arsip

kegiatan operasional organisasi selama keadaan darurat.

2. Melindungi dan memelihara arsip yang berisi informasi tentang hak dan kepentingan organisasi dan pihak lainnya;

3. Menjamin bahwa arsip vital dievaluasi dalam rangka melindungi hak dan kepentingan oganisasi bukan sebagai arsip yang mempunyai nilai guna permanen;

4. Menyusun teknis pengawasan untuk menjamin arsip vital yang dibutuhkan tersedia di lokasi penyimpanan lain;

5. Menjamin bahwa arsip vital akan mudah ditemukan kembali dan dalam kondisi yang siap digunakan;

6. Menjamin bahwa jalan masuk (finding aids) yang diperlukan tersedia di lokasi yang telah ditentukan;

7. Menjamin bahwa daftar arsip vital di atas siap diakses.

Mencari Solusi Guna Atasi Kendala Pengelolaan

Agar Program arsip vital LAPAN ini berjalan dengan baik maka dibentuklah Penetapan Kebijakan melalui SK Kepala LAPAN Nomor 17 Tahun 2016 dan SK Tim Nomor 101 Tahun 2017 Tentang Tim Pengelola Arsip Vital. Tim ini terdiri dari arsiparis/pengelola kearsipan yang mewakili masing-masing satker/Unit Teknis LAPAN yang tersebar di seluruh Indonesia. Posisinya berada di bawah koordinasi Bagian Persuratan dan Arsip Biro Kerja Sama, Humas dan Umum. Pengelolaan arsip vital meliputi unit kearsipan I (Bagian Persuratan dan arsip) dan Unit Kearsipan II (Unit teknis).

Unit Kearsipan I (Record Center) melakukan pengelolaan arsip vital seluruh LAPAN.

Penyimpanan Arsip Kontrak

30Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 31: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Kegiatannya didukung oleh SDM kearsipan (arsiparis) dan sarana/prasarana yaitu ruang arsip yang sudah disediakan khusus untuk arsip vital. Namun peralatan yang digunakan masih sangat sederhana.

Arsip vital di UK I meliputi Surat Keputusan, arsip gambar gedung, dan arsip Kontrak. Setiap Satker LAPAN harus menyerahkan arsip vitalnya ke Bagian Persuratan dan Arsip. Arsip Vital di Satker LAPAN sebagian besar menyimpan Arsip Personil dan Arsip BMN (berupa STNK, BPKB). Namun arsip substansi yang merupakan arsip penelitian masih perlu pengelolaan dengan lebih optimal.

Pengelolaannya masih menggunakan peralatan sederhana, seperti lemari arsip, brangkas, atau filling cabinet. Sarana/prasarana tersebut boleh saja digunakan, asalkan menggunakan bahan

tahan api. Para pengelola arsip vital di Satker jumlahnya masih terbatas mengingat jumlah fungsional arsiparis juga masih kurang.

Seluruh permasalahan yang muncul di dalam mengelola arsip vital bisa diminimalisir dengan mengoptimalkan fasilitaas yang ada. Namun demikian perlu ditingkatkan penggunaan sistem penyimpanan yang tepat. Perlu pula perbaikan dalam hal pengaturan prosedur peminjaman di samping pengawasan/kontrol dan pengendalian yang tepat.

Maka perlu peningkatan pembinaan Petugas/Arsiparis melalui peningkatan pengetahuan yang cukup untuk pengelolaan arsip vital. Caranya dengan mengikutsertakan para pengelola arsip dalam kursus-kursus atau diklat-diklat kearsipan. Fasilitas penunjang juga perlu ditingkatkan dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih.

Arsip Surat Keputusan

31 www.lapan.go.id

Page 32: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Artikel

Sumber daya alam (SDA) seperti minyak bumi, batubara, gas alam, dan mineral lainnya diperkirakan suatu saat tidak bisa menyuplai Planet Bumi lagi. Lantas muncul terobosan baru guna memenuhi kebutuhan hidup manusia di bidang energi dan bahan tambang. Para ilmuwan khususnya para pakar teknologi antariksa, mencari alternatif melakukan penambangan di antariksa, khususnya Asteroid.

LAPAN juga menaruh perhatian besar tehadap kegiatan eksplorasi asteroid tersebut dengan menyelenggarakan Workshop On Space Resources. Kegiatan tersebut diselenggarakan Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (UNPAD). Materi kajiannya tentang space resources: potensi, eksploitas, dan pemanfaatannya, ditinjau dari aspek hukum dan perkembangan pengaturan Space Resources Activites.

Kegiatan Eksplorasi Asteroid bukan sekadar fiksi ilmiah tetapi sudah menjadi program

utama negara maju yang memiliki modal besar. The Agency’s Research and Technology Studies’ (RATS) – NASA, tahun 2012 telah melakukan simulasi dan uji coba penggunaan teknologi eksplorasi dan pengiriman astronot ke asteroid di Johnson Space Center, Houston, Amerika Serikat, selama 10 hari.

Misi eksplorasi asteroid tersebut akan dimulai tahun 2025. Berdasarkan hasil penelitian NASA, diperkirakan ada 100 juta asteroid di tata surya. Semua memiliki sumber daya yang luas dan memberikan potensi bagi manusia, untuk membuat pos-pos dan stasiun pengisian bahan bakar di luar angkasa.

Beberapa di antaranya memiliki nilai triliunan dolar. Kabar baiknya adalah terdapat puluhan ribu asteroid yang dekat dengan Bumi yang bergerak lambat di orbit. Itu berarti mudah bagi setiap kendaraan ruang angkasa untuk berlabuh di sana.

Jutaan asteroid tersebut sebagai batu

Investor Eksplorasi Tambang Asteroid Janjikan Keuntungan Besar

Zakaria

Foto: www.nasa.gov

32Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 33: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Foto: www.nasa.gov

loncatan dalam eksplorasi ruang angkasa. Selama beberapa dekade berikutnya, akan memungkinkan bagi umat manusia untuk mengembangkan koloni di Bulan dan Mars. Di mana pesawat luar angkasa akan dapat mengisi bahan bakar di asteroid. Pesawat tersebut memperoleh banyak sumber daya sebagai kunci dalam melakukan perjalanan ruang angkasa sejauh mungkin.

Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya. Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet.

Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter yang disebut sabuk asteroid. Sebagian besar kelompok asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Daerah ini dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt).

Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda. Seperti halnya kelompok

Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids-Amor, Apollo, Aten).

Beberapa asteroid yang telah diidentifikasi antara lain Ceres yang merupakan asteroid terbesar dan juga masuk kategori planet kerdil/planet katai yang diameternya 780 km. Sedangkan diameter Pallas 560 km, Vesta 490 km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272 km.

Asteroid diperkirakan lebih banyak berasal dari sebelah dalam orbit Yupiter ketimbang dari sebelah luar (outer solar system). Maksud dari outer solar system adalah sistem tata surya yang berada setelah orbit Planet Yupiter. Sedangkan inner solar system berada di sebelah dalam orbit Yupiter. Sehingga planet yang terletak sebelah dalam orbit Yupiter dikatakan inner planet (planet dalam) dan yang berada sebelah luar dikatakan outer planet (planet luar).

Pesawat ruang angkasa pertama yang mengambil gambar close-up dari asteroid yaitu NASA Galileo pada tahun 1991. Dialah yang menemukan bulan pertama yang

33 www.lapan.go.id

Page 34: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

mengorbit sebuah asteroid pada tahun 1994. Tahun 2001, pesawat ruang angkasa NEAR NASA intens mempelajari asteroid dekat-bumi, yaitu Eros selama lebih dari satu tahun dari orbit. Pengendali misi memutuskan untuk mencoba mendaratkan pesawat ruang angkasa.

Meskipun tidak dirancang untuk pendaratan, tetapi berhasil mendarat, menetapkan rekor sebagai orang pertama yang berhasil mendarat di asteroid. Pada tahun 2006, Hayabusa (Jepang) menjadi wahana pertama yang mendarat dan lepas landas dari sebuah asteroid. Ia kembali ke Bumi pada Juni 2010 membawa sampel yang saat ini sedang diteliti.

Penambangan asteroid dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu membawa bahan tambang ke bumi untuk diolah, diproses di lokasi dan hasilnya dibawa ke bumi, dan membawa asteroit ke bulan atau ke stasiun antariksa.

Beberapa perusahaan seperti Deep Space Industries, Planetary Resources, TransAstra, OffWorld, Aten Engineering, dan SpaceFab. US

telah melakukan berbagai penelitian terkait potensi asteroid. Asteroid tersebut banyak mengandung mineral seperti timah, seng, perak, tembaga, timbal, uranium, plutonium besi, nikel, air, udara, emas, dan berbagai jenis mineral lainya. Fungsinya dapat memenuhi kebutuhan umat manusia di bumi dan bernilai ekonomi cukup tinggi.

Menurut analisa perusahaan Planetary Resources, target ekplorasi asteroid yang lebih menguntungkan adalah asteroid 253 Mathilde. Asteroid tersebut berdiameter 52.8 km dengan tipe C (carbonaceous). Jika dieksplorasi, berpotensi memberi keuntungan 9.53 triliun. Sedangkan asteroid 2000 BM19 sangat dekat dengan bumi dan dapat memberi keuntungan 3.55 triliun.

Asteroid yang kaya bahan tambang tersebut menjadi incaran para investor. Meraka akan melakukan eksplorasi tambang Asteroid dengan berinvestasi mencapai 100 miliar dolar amerika. Dana tersebut akan digunakan untuk penelitian, eksplorasi, membangun infrastuktur, dan transportasi.

34Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 35: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Luxembourg sebagai negara yang sangat mendukung kegiatan eksplorasi tambang Asteroid. Negara ini berinvestasi sebesar 25 juta euro pada perusahaan Planetary Resources. Perusahaan ini juga didukung Google co-founder Larry Page.

Langkah awal yang dilakukan guna merealisasikan eksplorasi asteroid adalah mengembangkan teknologi satelit yang memiliki kemampuan berbeda, seperti satelit pertama, tipe Arkyd 100 (The Leo Space telescope) yang diluncurkan tahun 2016. Satelit ini untuk menemukan dan menganalisa potensi yang ada di permukaan asteroit.

Satelit kedua, Arkyd Series 200 (The Interceptor) akan diluncurkan tahun 2018. Posisinya lebih mendekat ke permukaan asteroit. Gunanya untuk menganalisa potensi yang tersedia di asteroit. Sedangkan jenis satelit ketiga, Arkyd series 300 (Rendezvous Prospector) akan diluncurkan tahun 2019. Satelit tersebut digunakan untuk melakukan eksplorasi tambang yang terdapat pada asteroid. Satelit ini dilengkapi dengan robot untuk mencari komponen kimia minyak dan mineral, termasuk emas dan platinum, dari bebatuan asteroid.

Perusahaan Planetary Resources bahkan berencana menciptakan depot bahan bakar di ruang angkasa guna memenuhi kebutuhan space transportation. Menurut Presiden Direktur Planetary Resources, Chris Lewicki, merangkap Chief Engineer proyek asteroit tahun 2020 eksplorasi asteroid siap dimulai. Sementara, Badan Antariksa China (Chaina National Space Admonostration), dalam buku putihnya, sudah diagendakan tahun 2025 siap eksplorasi asteroid, setelah proyek misi ke planet Mars selesai tahun 2020. Hal ini dijelaskan Peneliti Senior, Ye Peijian, yang menangani proyek deep-space exploration pada the China Academy of Space Technology.

LAPAN, sepuluh tahun yang lalu, sudah me-rencanakan pembangunan bandar antariksa. Akan tetapi sampai sekarang belum ada kepastian penentuan lokasi bandar antariksa akan dibangun. Padahal pembangunan bandar antariksa tersebut dapat mendorong aktivitas keantariksaan nasional. Harapannya, LAPAN bisa berpartisipasi dalam kegiatan eksplorasi asteroid di masa mendatang. Amin!

35 www.lapan.go.id

Page 36: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Artikel

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keantariksaan kerap dianggap sebagai barometer kemajuan bangsa. Negara yang menguasainya bakal disegani oleh bangsa-bangsa di dunia. Adalah bagian dari tugas LAPAN untuk mewujudkannya. Indonesia akan menjadi negara yang bermartabat, jika programnya didukung dengan kemandirian di bidang keantariksaan.

Upaya kemandirian sudah harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. LAPAN terus berupaya melakukan diseminasi program riset bidang penerbangan dan antariksa. Salah satu langkah, LAPAN menyusun Modul Edukasi Keantariksaan yang terstandarisasi sebagai bahan ajar bagi generasi muda di Indonesia.

Berkaca dari Badan Antariksa Dunia

Dunia ini tengah memasuki era modernisasi yang maju dan berkembang pesat dengan memanfaatkan teknologi canggih. Tingkat penyerapan masyarakat terhadap hal-hal baru pun intensitasnya sangat tinggi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia semakin membuka matanya untuk melek teknologi dan mengembangkan wawasannya. Tak hanya mengamati yang ada di lingkungan sekitar saja, namun seluruh dunia, bahkan ke angkasa luar. Dengan pemanfaatan teknologi canggih seperti satelit, maka manusia bisa menjelajahi seluruh dunia tanpa batas.

Modul Edukasi Keantariksaan Memajukan Generasi Bangsa yang Bermartabat

Andriani Agustina, Zakaria

36Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 37: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Negara-negara maju semakin memperkuat misinya dalam meluncurkan satelit dengan orbit di angkasa luar. Satelit tersebut membawa muatan kamera dan komponen lainnya untuk keperluan komunikasi, navigasi, penginderaan jauh, serta dukungan kebutuhan sarana prasarana lainnya di bumi. Beberapa contoh pemanfaatannya oleh manusia antara lain untuk berkomunikasi jarak jauh, memantau iklim dan cuaca, mitigasi bencana, dan sebagainya.

Berbagai badan antariksa dunia seperti NASA, ESA, JAXA, CNSA, dan ISRO memiliki program edukasi antariksa (space education). Kegiatan edukasi keantariksaan sudah menjadi program pokok dan wajib bagi lembaga tersebut.

Seperti yang dilakukan Badan Antariksa Amerika, NASA. NASA memiliki komitmen untuk memberikan edukasi keantariksaan kepada generasi muda di bidang Iptek antariksa. Tujuannya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan terampil di masa mendatang.

Sedangkan Badan Antariksa Eropa, ESA mempunyai tugas terpenting yang salah satunya menginformasikan kepada masyarakat tentang kemajuan dan penemuan terbaru

di bidang antariksa. Salah satu langkahnya mengembangkan program yang akan mengilhami kaum muda untuk mengejar karir di bidang sains dan teknologi antariksa.

Badan Antariksa Jepang, JAXA memiliki kegiatan edukasi antariksa berbasiskan dua pilar guna mendukung pendidikan formal “Support for Formal Education” dan Informal Education”. Demikian pula, Badan Antariksa Cina, CNSA meluncurkan program baru, memperkenalkan Iptek antariksa di sekolah-sekolah untuk menginspirasi generasi penerus berpikir inovatif dan kreatif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan guru di bidang Iptek antariksa. Badan Antariksa India, ISRO memiliki kepedulian yang besar untuk melakukan pembinaan kepada generasi muda agar mencintai antariksa.

Menyusun Modul Edukasi yang Terstandarisasi

Edukasi keantariksaan merupakan ujung tombak bagi LAPAN untuk memperkenalkan hasil litbang LAPAN kepada generasi muda dan masyarakat pada umumnya. LAPAN telah melakukan berbagai kegiatan edukasi keantariksaan. Untuk meningkatkannya, LAPAN

37 www.lapan.go.id

Page 38: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

menjalin hubungan baik dengan berbagai instansi terkait, seperti pemerintah pusat dan daerah, universitas, perguruan tinggi, pelajar, masyarakat, serta stakeholder lainnya dalam rangka memperkenalkan Iptek penerbangan dan antariksa serta manfaatnya.

Tahun 2017, LAPAN membuat terobosan baru dengan menyusun Modul Edukasi Keantariksaan yang terstandarisasi. Program kegiatannya difasilitasi oleh Bagian Hubungan Masyarakat. Up. Subbagian Edukasi Publik. Modul tersebut berisi bahan ajar iptek penerbangan dan antariksa. Materinya disadur dari kumpulan kegiatan riset dan hasil Litbang LAPAN. Untuk melancarkan misi tersebut, LAPAN melakukan koordinasi dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Litbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada tanggal 15-17 Mei 2017, diselenggarakan Forum Group Discussion (FGD) sebagai tahap awal penyusunan modul tersebut. Modul disusun ke beberapa klasifikasi, untuk pelajar usia Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Harapannya, modul tersebut bisa dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.

Sebagaimana penjelasan Kepala Bagian Humas, Jasyanto, “Selama ini LAPAN belum memiliki buku panduan tentang edukasi keantariksaan yang standar sebagai pegangan dalam

memberikan edukasi publik,” ungkapnya.

Adapun materi yang disajikan terkait dengan kegiatan di seluruh unit teknis LAPAN yang dikaitkan dengan teori umum tentang penerbangan dan antariksa. Klasifikasi materinya adalah sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan, teknologi satelit, teknologi roket, pemanfaatan teknologi satelit penginderaan jauh, serta terkait pengetahuan sains, yaitu penjabaran bumi dan sekitarnya, seperti atmosfer, iklim, gas rumah kaca, serta lingkungan antariksa.

Materi Modul ditulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dilengkapi dengan petunjuk gambar. Hal tersebut untuk mempermudah siswa-siswi dalam memahami tentang dunia keantariksaan. Jasyanto juga berharap, modul tersebut dapat digunakan oleh semua unit kerja di lingkungan LAPAN, sebagai materi dalam memberikan diseminasi kepada pengunjung di unit kerjanya.

Draft modul juga sudah dilakukan validasi atau uji coba di beberapa sekolah di wilayah Jakarta dan Jawa Barat pada bulan Oktober. Sampai saat ini, draft modul masih terus dilakukan evaluasi dan penyempurnaan materi. Proses tahapan pembuatan modul akan berlangsung sesuai dengan roadmap edukasi yang sudah ditetapkan dalam kurun waktu 2017-2020.

38Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 39: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Artikel

Indonesia kini menuju era informasi masyarakat terbuka, suatu masa di mana tidak ada lagi sekat pembeda terkait hak publik yaitu memperoleh informasi. Munculnya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) membawa nama Indonesia sebagai negara ke-5 di Asia dan ke -76 di dunia yang secara resmi mengadopsi prinsip-prinsip Keterbukaan Informasi.

Kebebasan informasi menjadi semangat demokratisasi yang menawarkan kebebasan sekaligus tanggung jawab secara bersamaan. Kebebasan informasi di harapkan mampu mendorong akses publik terhadap informasi secara luas. Juga kebebasan informasi berperan melahirkan governability, dimana Negara dapat memfungsikan dirinya secara efektif dan efisien tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip demokrasi.

Dengan adanya dasar hukum tersebut, diharapkan dapat mengubah budaya ketertutupan menjadi budaya yang terbuka. Dengan keterbukaan dapat menghilangkan berbagai “penyelewengan” yang terjadi karena berada di wilayah yang “tertutup”.

Undang-undang tersebut mengamanatkan kewajiban membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dan membuat standar layanan informasi. Tugas PPID meliputi proses penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan pelayanan informasi. PPID diangkat oleh pimpinan tertinggi badan publik yang diformalkan melalui Surat Keputusan (SK). PPID bertanggungjawab kepada atasan langsung PPID (Sekretaris jenderal/sekretaris utama/sekretaris daerah).

Pentingnya PPID Menuju Tata Pemerintahan Terbuka

Elly Nurnazili

39 www.lapan.go.id

Page 40: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Secara umum struktur PPID terdiri atas empat kelompok yaitu, Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi (TP2I), Atasan Langsung PPID, PPID, dan Pejabat Fungsional Pengelola Informasi dan Dokumentasi (Jabfung PID).

TP2I mempunyai tugas membahas dan mengusulkan jenis informasi publik yang dikecualikan. TP2I ditetapkan dengan keputusan Menteri/Kepala LPNK/Gubernur/Bupati/Walikota/Direktur Utama atau Jabatan yang setara. Jumlah anggotanya sebanyak 7 (tujuh) orang untuk Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/setingkat kementerian dan 5 (lima) orang untuk Provinsi/Kabupaten/Kota.

Atasan Langsung PPID merupakan penentu pengambilan kebijakan apabila muncul masalah dalam pengelolaan dan pelaksanaan layanan informasi. Ia juga menentukan informasi yang dikecualikan atau tidak. Dalam melaksanakan wewenang, ia berkoordinasi dan meminta masukan dari TP2I.

Tugasnya menerima keberatan pemohon informasi. Selain itu, ia memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh pemohon informasi publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis. Atasan langsung PPID sekaligus sebagai perwakilan Badan Publik dalam sengketa informasi.

Adapun Tugas PPID meliputi berbagai hal. Ia bertugas melakukan perencanaan dan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pengelolaan dan layanan informasi di badan publiknya. Selanjutnya, ia mengevaluasi pelaksanaannya. Menghimpun, menata, dan menyimpan informasi publik dari seluruh unit kerja di badan publiknya. Tugasnya tak berhenti di situ. Ia juga menyeleksi dan melakukan uji konsekuensi informasi publik.

PPID adalah Pejabat ex officio yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang komunikasi dan informasi dan Kehumasan. Di mana penunjukan dan struktur organisasinya ditetapkan melalui keputusan pimpinan tertinggi badan publik.

40Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 41: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Pejabat Fungsional Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PFPID) merupakan pejabat fungsional yang ditunjuk untuk membantu PPID. Ia memiliki kompetensi di bidang pengelolaan dokumen, pengolahan data, pelayanan informasi, komunikasi dan kehumasan, serta pelaksanaan pelayanan informasi publik. Strukturnya terdiri dari fungsional arsiparis, pranata komputer, pranata humas, pustakawan, pranata hukum, dan pejabat fungsional lainnya yang diperlukan.

Pola pembentukan PPID bisa dilakukan sentralisasi dan desentralisasi. Untuk penetapan informasi dikecualikan harus berdasarkan ketetapan PPID Utama yang disetujui pimpinan tertinggi badan publik. Akan tetapi, bila menyangkut pelayanan informasi bisa dilakukan oleh PPID pada tingkat satuan kerja terkecil.

Pada pola sentralisasi, PPID dijabat oleh pengelola bidang komunikasi, informasi, dan kehumasan tingkat kementerian/pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota yang ditunjuk oleh pimpinan tertinggi di masing-masing lembaga. Satuan - satuan kerja di bawah lembaga tersebut dapat membentuk PPID yang fungsinya membantu PPID utama.

Penetapan informasi yang dikecualikan oleh PPID Utama atas persetujan pimpinan tertinggi lembaga tersebut. Dalam rangka membantu pelaksanaan tugasnya, PPID dapat mengangkat PFPID. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas di setiap satuan kerja dapat mengangkat PFPID sesuai pebutuhan.

Beda halnya dengan pola desentralisasi. Di tingkat Kementerian /LPNK, PPID dapat dibentuk di setiap satuan kerja eselon I/II/III yang ditetapkan oleh Kepala satuan kerja. Dalam penetapannya informasi yang dikecualikan di seluruh satuan kerja lembaga diputuskan oleh PPID Pusat/Utama/atas persetujuan pimpinan tertinggi lembaga.

Di tngkat provinsi/kabupaten/Kota, PPPID dapat dibentuk di setiap SKPD Provinsi/kota/kabupaten yang di tetapkan oleh Kepala SKPD. Dalam penetapan informasi yang dikecualikan di seluruh SKPD lembaga tersebut di tetapkan oleh PPID Provinsi/Kab/Kota atas persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota.

Kemudian di tingkat Kecamatan/Desa, PPID dapat dibentuk pada tingkat kecamatan/desa untuk melaksanakan fungsi pelayanan informasi publik yang ditetapkan oleh bupati/walikota/camat/Kepala Desa sesuai dengan kebijakan bupati/walikota. Penetapan informasi yang dikecualikan ditetapkan oleh PPID Kabupaten/kota atas persetujuan bupati/walikota setempat.

Perlu diketahui, perbedaan pola organisasi PPID sangat bergantung pada sifat badan publik tersebut. Sebuah pemerintahan provinsi bisa saja memiliki PPID dalam tiap-tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah. Jika hal itu memang dipandang bisa memberikan kemudahan dalam pelayanan informasi.

Penunjukan PPID tidak perlu membentuk struktur baru, namun dilekatkan pada struktur kelembagaan yang sudah ada sebelumnya. Utamanya, yang mengerjakan tugas dan fungsi bidang informasi dan dokumentasi.

41 www.lapan.go.id

Page 42: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Opini

Mempersiapkan anggaran belanja butuh perencanaan yang matang. Unsur-unsur yang diperlukan adalah Rencana strategis (renstra), Rencana Kerja (Renja), serta perjanjian kinerja (PK). Anggaran berbasis kinerja menggambarkan tolok ukur keberhasilan instansi pemerintah. Jadi, setiap instansi harus memiliki ukuran kinerja yang jelas.

Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, instansi pemerintah harus berorientasi pada hasil, tidak sekadar proses. Pelaporan kinerja menjelaskan kinerja sebuah instansi di dalam mengelola anggarannya sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat atau pihak berkepentingan lainnya. Sedangkan evaluasi kinerja internal mencakup upaya-upaya untuk mengidentifikasi kendala dan merumuskan perbaikan secara komprehensif. Di tahapan akhir adalah capaian kinerja sebagai hasil pertanggungjawaban sebuah proses (outcome).

Kunci keberhasilan pembangunan di bidang teknologi, khususnya satelit, roket, dan pesawat adalah perencanaan yang konsisten. Tidak hanya konsisten pada aspek dokumen perencanaan namun juga dokumen penganggaran. Konsistensi ini untuk mewujudkan tercapainya rencana kegiatan yang terencana dengan baik dan memiliki akuntabilitas yang tinggi. Sehingga hal itu berkontribusi positif terhadap pencapaian target-target yang telah di tetapkan.

Rencana Kerja Harus diimplementasikan secara Konsisten

Misran

Rencana Kerja Dok consultingspace

42Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 43: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Renstra LAPAN

43 www.lapan.go.id

Page 44: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Setiap awal tahun, atasan dan bawahan melakukan penandatanganan perjanjian kinerja sebagai suatu bentuk kesepakatan tertulis. Kesepakatan itu untuk mewujudkan target kinerja yang akan dicapai dalam satu tahun. Capaian tersebut akan dievaluasi. Jika target tidak tercapai akan diambil tindakan berupa pemberian sangsi yang tegas.

Di era persaingan teknologi yang makin pesat dan tuntutan akuntabilitas yang tinggi, segala aktivitas instansi harus diawali dengan perencanaan. Di dalam pelaksanaannya, diharapkan tercapainya akurasi perencanaan yang tinggi. Tentu saja didukung dengan ketersediaan data seperti Roadmap, Renstra, KAK, TOR, RAB, dsb. Kemudian implementasinya harus sesuai dengan yang direncanakan dalam roadmap atau peta strategis.

Dengan memperhatikan program prioritas, LAPAN harus berkomitmen untuk mengawal dan memegang konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan tersebut merupakan bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program. Langkahnya diimbangi dengan pemberdayaan sumber daya baik personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dan dana.

Ketersediaan dokumen perencanaan dan penganggaran pemerintah patut diapresiasi. Namun itupun belum cukup untuk menjamin efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan program dan kegiatan. Maka ada tiga hal pokok yang harus tetap dijaga di dalam dokumen perencanaan dan penganggaran. Ketiganya yaitu : (i) konsistensi isi/muatan dalam satu dokumen dan konsistensi antar dokumen perencanaan dan penganggaran; (ii) penetapan indikator kinerja output dan outcome secara tepat dan konsisten; dan (iii) bentuk kreasi (kreativitas) pemerintah dalam menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran.

Optimalisasi penyelenggaraan fungsi perencanaan dan penganggaran perlu dilakukan. Artinya, kecukupan alokasi pembiayaan dalam anggaran pemerintah dan ketepatan dalam menyusun program dan kegiatan. Anggaran merupakan bagian yang sangat penting untuk merealisasikan rencana dan target-target yang telah disepakati sebelumnya. Di sisi lain, keterbatasan anggaran semakin menuntut adanya perencanaan yang matang agar pemanfaatan sumber daya yang tersedia benar-benar dilakukan secara efektif dan efisien.

44Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 45: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Opini

Jika Anda berkunjung ke Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) LAPAN, Rumpin, Bogor, sempatkan waktu anda untuk menyaksikan Rusa Totol di sekitar taman. Spesies yang dilindungi tersebut berada di samping kiri jalan boulevard dari arah pintu gerbang masuk Kantor Pustekbang. Ada sejumlah tujuh ekor fauna berkaki empat yang sangat menawan yang menghuni sepanjang taman di jalan tersebut.

Ya! Namanya Rusa Totol. Disebut demikian,

karena memang di bagian kulit tubuhnya terdapat totol putih berbentuk bulat. Dalam istilah Inggris, Rusa ini disebut white spot.

Totol tersebut biasanya terdapat di bagian badan sampai leher. Di bagian kaki dan kepala, hampir tidak terlihat ada totolnya. Rusa ini sejak tahun 1995 telah dianggap sebagai figur fauna kota hujan. Namun jangan salah, Rusa ini sebenarnya habitat spesies aslinya berasal dari Nepal, Bangladesh, India, Bhutan, Srilanka, dan Pakistan.

WISATA CUCI MATA SEJENAKRusa Totol, Pelengkap Kehidupan Taman Pustekbang LAPAN Tri Widodo

Rusa Rumpin Dok Ultras

45 www.lapan.go.id

Page 46: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Panjang rusa totol bisa mencapai 1.7 meter untuk pejantan. Rusa pejantan lebih berat dibanding betina, mencapai 30-75 kilogram. Sedangkan berat betina mencapai 25-45 kilogram. Rusa Totol jantan memiliki tanduk sedangkan betina tidak. Usia hidupnya berkisar 8-30 tahun.

Ketujuh ekor rusa yang ada di lingkungan Pustekbang ini diperoleh dari hibah Sekretariat Negara melalui pengelola Istana Kepresidenan Bogor pada Oktober dan November 2017.

Indonesia memang memiliki beberapa spesies kijang seperti rusa Bawean (nama ilmiah Axis Kuhli), Timor (Cervus Timorensis), dan Sambar (Cervus Unicolor). Hanya saja spesies rusa yang terdapat di Istana Bogor bukanlah salah satunya.

Nama asli dari rusa yang ada di Bogor istilah ilmiahnya Axis axis. Dia juga memiliki beberapa nama lain seperti Chittal, Axis Deer, dan Indian Spotted Deer. Kemudian masyarakat biasa mengenalnya dengan Indian Spotted Deer.

Spesies ini masuk ke Bogor sejak 1814, pada masa pemerintahan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia mengimpornya dari Nepal dan India. Tujuan awalnya adalah untuk olahraga berburu yang merupakan sebuah olahraga khas kalangan bangsawan Inggris.

Sampai saat ini, populasi rusa totol yang ada di Istana Bogor sejumlah 600-800 ekor. Selain di Istana Bogor, populasi spesies ini bisa ditemukan di penangkaran kawasan hutan CIFOR. Kini mereka juga sudah dihibahkan ke tempat lainnya, seperti Taman Monas Jakarta dan Taman Safari.

Dengan hadirnya spesies ini diharapkan semakin melengkapi keindahan area taman di lingkungan Pustekbang. Pengelolaan Taman Rumpin ini menjadi bagian upaya penghijauan Taman Kantor LAPAN. Dengan udara yang sejuk, karyawan bisa menikmati udara yang sehat dan lebih semangat lagi berolahraga untuk menumbuhkan jiwa yang sehat saat bekerja. (Sumber : www.lovelybogor.com)

Rusa Rumpin Dok Ultras

46Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 47: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Informasi

Keamanan informasi sangat penting pada zaman sekarang. Era digitalisasi menyasar semua lini. Dalam hal ini, LAPAN meraih penghargaan untuk kategori implementasi keamanan informasi pemerintah,. Bertempat di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (31/10), LAPAN menerima “TOP IT Implementation on Information Security of e-Government 2017” yang diselenggarakan Majalah iTech. Penghargaan ini diterima Sekretaris Utama I. L. Arisdiyo.

Teknologi Informasi LAPAN Sabet TOP IT Implementation on Information Security of

e-Government 2017Sigid Nur Tito

47 www.lapan.go.id

Page 48: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Penganugerahan TOP IT & TELCO 2017 kali ini mengangkat tema “Digital Business Transformation for Great Indonesia”. Ajang penghargaan ini didukung beberapa asosiasi TI TELCO, seperti ASPEKTI (Asosiasi Perusahaan Konsultan Telematika Indonesia), IKTII (Ikatan Konsultan TI Indonesia), ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia), ABDI (Asosiasi Big Data Indonesia), serta lembaga lainnya.

“Bidang TIK ini terus mengalami perkembangan yang cepat sekali, baik aplikasi software bisnis, produk hardware, dan solusi lain berbasis IT & TELCO. Terlebih dengan berkembangnya konsep smart, seperti smart city, smart office, dan konsep lain yang kian berkembang luas di era internet. Ini merupakan penghargaan tertinggi bidang IT & TELCO di Indonesia – The Biggest of IT & TELCO Awarding In Indonesia,” ungkap M. Lutfi Handayani, Ketua Penyelenggara TOP IT & TELCO 2017 yang juga Pemimpin Redaksi Majalah iTech .Kegiatan TOP IT & TELCO 2017 yang sudah diselenggarakan ke-4 kalinya ini, bertujuan mendorong kalangan bisnis, institusi pemerintah, BUMN, dan lembaga lain. Hal tersebut agar senantiasa peka dalam menyikapi

tren perkembangan IT & TELCO dengan melakukan up date. Bahkan, lebih kreatif dalam mengembangkan inovasi dan solusi IT & TELCO di setiap instansi untuk kemajuan instansi. Tentunya akan berdampak luas bagi masyarakat, sekaligus bisa meningkatkan daya saing pembangunan nasional.

Dewan Juri menetapkan ada 53 perusahaan dan 25 instansi pemerintah yang mendapatkan penghargaan tersebut. Kriteria utama dalam menentukan pemenang adalah, perusahaan atau instansi pemerintahan, yang dinilai berhasil dalam hal implementasi TI dan Telco di perusahaannya. Serta, perusahaan tersebut mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanannya.

Acara penganugerahan ini dihadiri pejabat struktural di lingkungan Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa (Pustispan) LAPAN, di antaranya Kepala Pustispan, Chusnul Tri Judianto, Kepala Bidang Sistem Informasi, Suwardi, dan Kepala Sub Bagian Tata Kelola TI, Fahmi Alusi.

48Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 49: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Informasi

Kamis (02/11), LAPAN menerima tiga penghargaan sekaligus dalam ajang BMN (Barang Milik Negara) Awards 2017 yang digelar Kementerian Keuangan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta. LAPAN memperoleh trofi Juara Umum, sebagai penghargaan kinerja Terbaik. Sementara tiga instansi penyabet penghargaan tersebut yaitu LAPAN, Kementerian ESDM, dan Kementerian Keuangan. LAPAN juga menerima penghargaan atas Kategori Sertifikasi dan Kategori Kepatuhan Pelaporan.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Keuangan, Dr. Sri Mulyani Indrawati kepada Sekretaris Utama, I.L. Arisdiyo, Inspektur, Ratih Pratiwi, dan Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum, Christianus R. Dewanto. “Kami mengucapkan terima kasih dengan diperolehnya penghargaan ini. Ini semua atas bimbingan dan pantauan tim Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Sehingga kinerja dan ketertiban BMN internal LAPAN menjadi juara,” ujar Arisdiyo saat memberikan sambutan di panggung.

LAPAN Raih Tiga Penghargaan dalam BMN Awards 2017Sigid Nur Tito

49 www.lapan.go.id

Page 50: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

50Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 51: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Ajang yang kali ini mengusung tema “Kerja nyata optimalisasi aset negara untuk kesejahteraan rakyat” merupakan salah satu program prioritas Kementerian Keuangan. Tujuannya untuk terus memberikan dorongan, dukungan, bantuan, dan memonitor bagaimana penerimaan BMN dapat terus diperbaiki. “Apresiasi dalam wujud kegiatan seperti ini, bertujuan agar kementerian dan lembaga dapat melakukan inovasi, meningkatkan akuntabilitas, kekuatan, dan keandalan BMN,” Ujar Dirjen DJKN, Isa Rachmatarwata.

BMN Awards 2017 diberikan kepada 33 Kementerian dan Lembaga (K/L) dengan 6 kategori yaitu Kategori Utilisasi BMN, Kepatuhan Pelaporan BMN, Sertifikasi BMN, Kerja Sama Tata Kelola Antar Kementerian/Lembaga, Kerja Sama Tata Kelola Antar Kementerian/Lembaga, dan Kinerja Terbaik Pengelolaan BMN. Masing-masing kategori dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Kelompok I (K/L dengan satker 0-10), Kelompok II (K/L dengan satker 10-100), dan Kelompok III (K/L dengan satker diatas 100). LAPAN dalam hal ini berada di Kelompok II.

Sri Mulyani menyatakan, pemberian award ini diharapkan dapat menjadi refleksi atas kinerja para pengelola BMN. “Acara ini merupakan suatu acara yang tepat untuk kita semua sebagai pemerintahan melakukan refleksi kembali atas apa yang telah kita lakukan dan yang telah dicapai,” ujarnya. Pada kesempatan ini, ia juga meminta kepada para pengelola BMN untuk dapat memanfaatkan BMN seoptimal mungkin dan menginventarisasi BMN sudah tidak digunakan.

51 www.lapan.go.id

Page 52: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Informasi

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) telah beberapa tahun melaksanakan pemilihan Unit Kearsipan Terbaik dan Arsiparis Teladan Tingkat Nasional. Tahun ini terpilih 6 nominator Unit Kearsipan Tingkat Kementerian, 6 nominator Tingkat Lembaga Negara/Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), 6 nominator Tingkat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan 6 nominator Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi (PTN) terbaik nasional, serta 3 Arsiparis Teladan Tingkat Keahlian dan 3 Arsiparis

Teladan Tingkat Ketrampilan nasional tahun 2017.

Berkat kedisiplinan dan kerapihan dalam menata arsip, LAPAN berhasil meraih Juara Pertama kategori unit kearsipan LPNK pada ANRI Awards, 17 Agustus 2017 di Hotel Mercure, Ancol Jakarta. Kemenangan LAPAN diikuti oleh BPJS Kesehatan sebagai Juara kedua dan BPPT Juara ketiga. Piagam Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman

LAPAN Menjadi Juara Pertama Unit Kearsipan Tingkat Lembaga Negara

Murtani November

52Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 53: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Abnur dan diterima langsung oleh Sekretaris Utama LAPAN Arisdiyo yang berkesempatan hadir didampingi Kepala Biro Kerja Sama, Humas, dan Umum Christianus Dewanto dan Tim Arsip LAPAN.

Dalam sambutannya Asman menyampaikan bahwa apabila suatu instansi mempunyai arsip yang baik, berarti kerjanya baik, kalau arsipnya jelek maka kerjanyapun buruk. Guna memenuhi kebutuhan arsiparis di berbagai instansi, Menpan-RB mengusulkan kepada ANRI dan Lembaga Administrasi Negara (LAN)

untuk membuka Politeknik bidang Kearsipan.

Sebagai Menpan-RB beliau berkeinginan untuk membenahi segala lini pemerintahan, dimulai dari membuat Sistem Manajemen Kinerja, Memperbaiki Lembaga-Lembaga Pemerintahan, memperbaiki e-government, dan Sistem Pelatihan Jabatan (Diklat Pim I, II, III, IV) agar kelak Indonesia bisa menyamai negara maju. Penganugerahan juara pertama bagi LAPAN ini juga membuktikan bahwa arsip hasil litbang LAPAN telah dikelola dengan baik dan harus dipertahankan.

53 www.lapan.go.id

Page 54: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

Informasi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menetapkan tiga satuan kerja (satker) LAPAN sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Tahun 2017. Ketiganya adalah Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfatja), Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Pustekdata), dan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA). Sementara, dua satker menjadi PUI binaan 2018-2020. Keduanya yaitu Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) dan Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat)

PUI menjadi salah satu program besar Kemenristekdikti untuk memperkuat

keunggulan Indonesia melalui peningkatan kualitas kelembagaan iptek dan dikti. Tujuannya agar peranan iptek dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.

Dengan adanya PUI, maka lembaga litbang bisa berkontribusi lebih untuk menggerakkan sektor industri barang dan jasa berbasis inovasi, sehingga akan meningkatkan daya saing ekonomi bangsa. Langkah ini akan terus dikembangkan untuk mewujudkan sistem kelembagaan litbang di Indonesia yang menghasilkan lembaga litbang yang unggul, inovatif, dan berdaya saing.

Tiga Satker Ditetapkan Sebagai PUI, Dua Satker Dibina

Andriani Agustina

54Buletin LAPAN Edisi Vol. 4 No. 2 2017

Page 55: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi

LAPAN Duduki Peringkat Dua Keterbukaan Informasi Publik 2017

LAPAN menduduki peringkat dua dalam pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2017 yang diselenggarakan Komisi Informasi Pusat (KIP). Anugerah tersebut didedikasikan untuk LAPAN pada kategori Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian. Trofi dan piagam penghargaan diberikan dalam seremonial penganugerahan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla kepada Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin.

Pemeringkatan merupakan ujung tombak dari kegiatan monitoring dan evaluasi mengenai

layanan informasi dan dokumentasi oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) setiap instansi di Indonesia. Manfaatnya untuk mengetahui sampai sejauh mana instansi pemerintah memberikan pelayanan keterbukaan informasi kepada masyarakat.

Pemeringkatan diawali dengan pengisian Self Assesment Quisionaire (SAQ) yang dilanjutkan dengan verifikasi SAQ tersebut. Verifikasi lanjutan dilakukan secara acak melalui visitasi ke lembaga yang akan dilakukan audit. Tahapan terakhir adalah pembobotan nilai oleh kelompok kerja (pokja) penilai.

55 www.lapan.go.id

Page 56: Pesawat Transportasi Nasional N219 masih menghiasi