46
PESAN DAN KESAN RAMADHAN YANG HARUS DIPEGANGTEGUH BERSAMA KHUTBAH PERTAMA ( ْ رَ بْ كَ اُ له ال3 ( ْ ر َ بْ كَ اُ له ال3 ( ْ ر َ كبَ اُ ه ل ال3 َ ا مَ لُ كْ رَ بْ كَ اُ ه ل الْ ر َ طْ فَ اَ وٌ م ! اَ صَ امَ صَ ا مَ لُ كْ ر َ بْ كَ اُ ه ل الَ رَ د ْ بَ اَ وٌ لَ لا هَ ل َ ه ا َ مَ لُ كْ ر َ بْ كَ اُ ه ل الُ ه ل الْ ر َ بْ كَ اُ ه ل الَ وُ ه ل الَ لا اَ ه َ ل اَ لاْ ر َ بْ كَ اُ ه ل الْ ر َ بْ كَ اُ ه ل الْ ر َ بْ كَ اُ ه ل . الْ ر َ 2 بْ عُ م لْ اُ ع ن ا َ 2 قَ مَ عْ طَ ا ا َ مَ لُ كَ وْ رَ هْ رَ اَ وٌ 2 ات َ بَ ? نَ 2 تَ بَ نَ ماَ لُ كَ وْ رَ طْ مَ اَ وٌ اتَ حَ سَ مَ ك اَ رَ 2 ت. ُ د ْ مَ ح لْ ا ه ل لَ وْ ر َ بْ كَ ا( ْ ر َ بْ كَ اُ ه ل . الَ 2 هَ فَ رَ ع مْ وَO يَ د ْ عَ ب ىَ حْ ضَ لاْ اَ دO بْ عَ وَ W انَ ضَ مَ ر مَ اO ب صَ د ْ عَ ب ر ْ ط ف لْ اَ د ْ O ب عَ W نْO ي م لْ سُ مْ ل لَ لَ عَ ج ى دَ ال ه ل لُ د ْ مَ حْ لَ ا3 ْ د َ 2 قَ O ى بَ نْ رَ f شْ حَ م لْ ى ا فُ ع ف اَ f س ل اُ هُ لْ وُ سَ رَ وُ هُ د ْ بَ ع اً دَ مَ حُ مَ ا بَ د O بَ سَ W نَ اٌ دَ هْ f شَ اَ وْ ر َ بْ كَ لاْ اُ مْ O ي x ظَ ع لْ اُ { ك لَ م لْ اُ ه َ لُ ه َ لَ { كْ O ي رَ f شَ لاُ هَ د ْ حَ وُ ه ل الَ لا اَ ه َ ل اَ لاْ W نَ اُ دَ هْ f شَ اُ ه ل . الْ رَ هَ طَ وَ سْ ج ر ل اُ مُ هْ نَ عَ تَ هْ ذَ اَ W نْ O ي دَ ال ه ابَ حْ ضَ اَ و ه لَ ى اَ لَ عَ و ٍ دَ مَ حُ م اَ ب د O بَ سَ ى لَ ع لَ صَ مُ هل ل . اَ رَ خَ ! ا َ 2 ا ب َ مَ و ه بْ نَ ذْ W ن مَ مَ دَ 2 قَ 2 ب ا َ مُ ه َ لُ ه ل الَ ر َ فَ غَ W نْ وُ م لْ سُ مْ مُ 2 يْ نَ اَ وَ لا اَ W نُ 2 يْ وُ مَ 2 تَ لاَ و ه 2 ابَ 2 قُ 2 بَ 2 قَ حَ له واالُ 2 قَ 2 ب ا له الَ اذَ ب ع اَ O يَ ف. ُ دْ عَ ب اَ مَ . اْ رَ بْ كَ اJama'ah sholat Idul Fitri rahimakumullah Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah SWT: َ W نْ وُ رُ كْ f سَ 2 تْ مُ كَ لَ عَ ل وْ مُ ك اَ دَ ا هَ ى مَ لَ عَ له الُ ر بَ كُ 2 ب لَ و َ 2 هَ د ع لْ وااُ ل مْ كُ 2 ب لَ وDan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” Rasulullah SAW bersabda: رْ O ب § بْ كَ 2 ب ل ا بْ مُ كَ اذَ O بْ عَ ا اْ وُ ن O نَ رHiasilah hari rayamu dengan takbir.” Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah semuanya

Pesan Dan Kesan Ramadhan Yang Harus Dipegangteguh Bersama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pesan dan kesan ramadhan

Citation preview

PESAN DAN KESAN RAMADHAN YANG HARUS DIPEGANGTEGUH BERSAMA

KHUTBAH PERTAMA

(3) (3) (3) . . . (3) . . . .

Jama'ah sholat Idul Fitri rahimakumullah

Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah SWT:

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Rasulullah SAW bersabda:

Hiasilah hari rayamu dengan takbir.

Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.

Tidak lupa puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh kepada perintah-Nya.

(3)

Jamaah Idul Fitri rahimakumullah

Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:

: : : Artinya: Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: 'Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'.Sesorang kemudian berseru: 'Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berkata: 'Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.

(3) Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia

Seiring dengan berlalunya Bulan suci Ramadhan. Banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang. Jika bisa diibaratkan, Ramadhan adalah sebuah madrasah. Sebab 12 jam x 30 hari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, semula sesuatu yang halal menjadi haram. Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang hari, maka di bulan Ramadhan menjadi haram.

Tapi setelah semua cobaan yg kita lewati pernahka kita memperhatikan aspek social Ramadhan, semua orang pernah merasa kenyang tapi tidak semuanya pernah merasakan lapar.

Lihatlah diri kita, bukankah seringkali kita merasa paling besar, gumedhe, jumawa seolah-olah semua manusia kecil dan harus takluk dihadapan kita. Kita berlagak seolah kita adalah Tuhan yang kuasa atas segala keadaan. Tidakkah kita sadar, bahwa kita sesungguhnya tidak lain adalah makhluk yang sangat-sangat lemah, maka kepada siapa lagi kita berharap selain kepada Allah swt yang telah menciptakan kita dan dengan kasih saying Allahlah kita diberi kesempatan menikmati hidup di dunia milik Allah ini.

Maka apa sesungguhnya yang menahan kaki kita tidak mau melangkah ke masjid ?Apakah yang menahan kepala kita sehingga tidak mau menunduk ke tanah bersujud di hadapan Allah ?Apakah yang menahan lidah kita sehingga kaku dan kelu mengucapkan dzikir dan takbir ??Apakah yang menahan hati kita sehingga sulit merindukan Allah ?Apakah yang menahan pikirankita sehingga tidak mendambakan surga ?Apakah yang mendorong jiwa kita sehingga cenderung ke neraka ?

Apakah yang menahan diri kita sehingga mengabaikan hak-hak Allah dan cenderung memperturutkan hawa nafsu padahal hawa nafsu itu mendorong kepada kejelekan

Apakah kesombongan kita sudah demikian memuncak, sehingga sedemikan lantang kita durhaka kepada Allah. Naudzu billah min dzalik

Masyiral muslimin rahimakumullah

Berbahagialah kita karena hingga saat ini kita dimudahkan oleh Allah untuk bersujud, rukuk, dihadapan Allah. Janganlah karena perilaku kita yang menetang Allah menjadikan Allah semakin murka kepada kita. Janganlah karena kesombongan dan kebodohan kita menjadi sebab terhalangnya kita dari jalan surga dan menghalangi kita mendekati Allah swt. Maka bersyukur kepada Allah atas segala karunia ini. Karunia iman dan islam. Apalah artinya kesenangan sesaat di dunia tapi membawa penyesalan berkepanjangan di akherat kelak.

Apakah selepas ramadhan semakin dekat dengan Islam ataukah justru semakin jauh ?? hanya diri kita sendiri yang nanti akan membuktikan.Oleh karena itu, ada tiga pesan dan kesan Ramadhan yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama susudah Ramadhan yang mulia ini.

Pesan pertama Ramadhan adalah Pesan moral atau Tahdzibun Nafsi

Artinya, kita harus selalu mawas diri pada musuh terbesar umat manusia, yakni hawa nafsu sebagai musuh yang tidak pernah berdamai. Rasulullah SAW bersabda: Jihad yang paling besar adalah jihad melawan diri sendiri. Di dalam kitab Madzahib ft Tarbiyah diterangkan bahwa di dalam diri setiap manusia terdapat nafsu/naluri sejak ia dilahirkan. Yakni naluri marah, naluri pengetahuan dan naluri syahwat. Dari ketiga naluri ini, yang paling sulit untuk dikendalikan dan dibersihkan adsalah naluri Syahwat.Hujjatul Islam, Ab Hmid al-Ghazl berkata: bahwa pada diri manusia terdapat empat sifat, tiga sifat berpotensi untuk mencelakakan manusia, satu sifat berpotensi mengantarkan manusia menuju pintu kebahagiaan. Pertama, sifat kebinatangan (); tanda-tandanya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tanpa rasa malu. Kedua, sifat buas () ; tanda-tandanya banyaknya kezhaliman dan sedikit keadilan. Yang kuat selalu menang sedangkan yang lemah selalu kalah meskipun benar. ketiga sifat syaithaniyah; tanda-tandanya mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan martabat manusia.

Jika ketiga tiga sifat ini lebih dominan atau lebih mewarnai sebuah masyarakat atau bangsa niscaya akan terjadi sebuah perubahan tatanan social (keadaan masyarakat) yang sangat mengkhawatirkan. Dimana keadilan akan tergusur oleh kezhaliman, hukum bisa dibeli dengan rupiah, undang-undang bisa dipesan dengan Dollar, sulit membedakan mana yang hibah mana yang suap, penguasa lupa akan tanggungjawabnya, rakyat tidak sadar akan kewajibannya, seluruh tempat akan dipenuhi oleh keburukan dan kebaikan menjadi sesuatu yang terasing, ketaatan akhirnya dikalahkan oleh kemaksiatan dan seterusnya dan seterusnya.

Sedangkan satu-satunya sifat yang membahagiakan adalah sifat rububiyah (); ditandai dengan keimanan, ketakwaan dan kesabaran yang telah kita bina bersama-sama sepanjang bulan Ramadhan. Orang yang dapat mengoptimalkan dengan baik sifat rububiyah di dalam jiwanya niscaya jalan hidupnya disinari oleh cahaya Al-Qur'an, prilakunya dihiasi budi pekerti yang luhur (akhlaqul karimah). Selanjutnya, ia akan menjadi insan muttaqin, insan pasca Ramadhan, yang menjadi harapan setiap orang. Insan yang dalam hari raya ini menampakkan tiga hal sebagai pakaiannya: menahan diri dari hawa nafsu, memberi ma`af dan berbuat baik pada sesama manusia sebagaimana firman Allah:

"dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134)

Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia

Pesan kedua adalah pesan social

Pesan sosial Ramadhan ini terlukiskan dengan indah. Indah disini justru terlihat pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal. Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fithrah kepada Ashnafuts Tsamaniyah (delapan kategori kelompok masyarakat yang berhak menerima zakat), terutama kaum fakir miskin tampak bagaimana tali silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi. Kebuntuan dan kesenjangan komunikasi dan tali kasih sayang yang sebelumnya sempat terlupakan tiba-tiba saja hadir, baik di hati maupun dalam tindakan. Semangat zakat fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun) antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang hidupnya berkecukupan dan orang-orang yang hidup kesehariannya serba kekurangan, sejalan hatinya sebab , kalian semua adalah ummat Allah.

Dalam kesempatan ini orang yang menerima zakat akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat mendapatkan jaminan dari Allah SWT; sebagaimana yang terkandung dalam hadis Qurthubi:

Artinya: "Aku semalam bermimpi melihat kejadian yang menakjubkan. Aku melihat sebagian dari ummatku sedang melindungi wajahnya dari sengatan nyala api neraka. Kemudian datanglah shadaqah-nya menjadi pelindung dirinya dari api neraka."

Jama'ah sholat Idul Fitri rahimakumullah

Pesan ketiga adalah pesan jihadJihad yang dimaksud di sini, bukan jihad dalam pengertiannya yang sempit; yakni berperang di jalan Allah akan tetapi jihad dalam pengertiannya yang utuh, yaitu:

"Mengecilkan arti segala sesuatu yang dimilikinya demi mendapatkan keridhaannya, mendapatkan pahala serta keselamatan dari Siksa-Nya."

Pengertian jihad ini lebih komprehensif, karena yang dituju adalah mengorbankan segala yang kita miliki, baik tenaga, harta benda, atapun jiwa kita untuk mencapai keridhaan dari Allah; terutama jihad melawan diri kita sendiri yang disebut sebagai Jihadul Akbar, jihad yang paling besar. Dengan demikian, jihad akan terus hidup di dalam jiwa ummat Islam baik dalam kondisi peperangan maupun dalam kondisi damai. Jihad tetap dijalankan.

Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan bukanlah jihad mengangkat senjata. Akan tetapi jihad mengendalikan diri dan mendorong terciptanya sebuah sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera serta bersendikan atas nilai-nilai agama dan ketaatan kepada Allah.

Mengingat adanya aliran Islam yang mengkampanyekan jihad dengan senjata di negara damai Indonesia ini, maka perlu untuk ditekankan lebih dalam bahwa jihad seharusnya dilandasi niat yang baik dan dipimpin oleh kepala pemerintahan,bukan oleh kelompok atau aliran tertentu. Jangan sampai mengatasnamakan kesucian agama, akan tetapi tidak bisa memberikan garansi bagi kemaslahatan umat Islam. Islam haruslah didesain dan bergerak pada kemaslahatan masyarakat demi mencapai keridhaan Allah dan kemajuan ummat. Pengalaman pahit salah mengartikan jihad menjadikan Islam dipandang sebagai agama teroris. Padahal Islam sebenarnya adalah rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin), agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kedamaian.

Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan adalah upaya mendukung terbangunnya sebuah sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sehatera yang bersendikan pada ketaatan kepada Allah. Jihad untuk mengendalikan hawa nafsu dari seluruh hal yang dapatmerugikan diri kita sendiri, terlebih lagi merugikan orang lain.

Jama`ah Sholat Idul Fitri rahimakumullah

( . . )

"Diriwayatkan bahwa sebagian sahabat mendatangi Rasulullah. Ketika berjumpa, salah seorang dari mereka berkata: "Wahai Nabi Allah, kami ingin sekali mengetahui bisnis apa yang paling dicintai oleh Allah agar kami bisa menjadikannya sebagai bisnis kami". Kemudian diturunkan ayat:

. . Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar." (QS Ash-Shaff:10-12)

Dalam konteks sosial masyarakat kita saat ini, dimana masih banyak sektor sosial yang perlu pembenahan lebih lanjut. Maka makna jihad harus mengacu pada pengentasan masalah-masalah sosial. Oleh sebab itu, sudah selayaknya pada momentum lebaran saat ini, bukan hanya pakaian yang baru akan tetapi gagasan-gagasan baru juga harus dikedepankan untuk mengentaskan masalah-masalah sosial yang selama ini membelenggu kemajuan umat Islam Indonesia pada khususnya dan bangsa dan negara Indonesia pada umumnya. (3)

Jama'ah Sholat Idul Fithri rahimakumullah

Demikianlah tiga pesan yang disampaikan oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab untuk merealisasikan ketiga pesan ini ke dalam bingkai kehidupan nyata. Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang dan merugikan orang lain; menjalin hubungan silaturrahim serta kerjasama sesama muslim tanpa membeda-bedakan status sosial, serta menyandang semangat jihad untuk membangun sebuah sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera.

. .

KHUTBAH KEDUA

(3) (4) . . . . .

Allahu akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar WalillahilhamdMaasyiral muslimin rahimakumullah

Akhirnya marilah kita berdoa, menundukkan kepala, memohon kepada Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim untuk kebaikan kita dan umat Islam dimana saja berada:

.

Ya Allah, sesungguhnya kami memuji-Mu, meminta tolong kepada-Mu, dan memohon petunjuk dari-Mu, kami berlindung dan bertawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu dengan segala kebaikan, kami bersyukur atas semua nikmat-Mu, kami tidak mengingkari-Mu, kami berlepas diri dari siapa pun yang durhaka kepada-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya untuk-Mu shalat dan sujud kami, dan hanya kepada-Mu kami berusaha dan bergegas, kami sangat mengharapkan rahmat-Mu dan takut akan siksa-Mu, sesungguhnya azab-Mu benar-benar ditimpakan kepada orang-orang kafir.

.

Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu atas nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat Al-Quran, nikmat bulan Ramadhan, nikmat keluarga, harta dan kesehatan. Segala puji bagi-Mu atas semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.

.

Maha Suci Engkau, kami tidak akan sanggup menghitung dan membatasi pujian bagi-Mu. Keagungan-Mu hanya dapat diungkapkan dengan pujian-Mu kepada diri-Mu sendiri, segala puji hanya bagi-Mu (dari kami) sampai Engkau ridha (kepada kami) dan segala puji bagi-Mu setelah keridhaan-Mu.

.

Ya Allah, sampaikanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada hamba, nabi dan rasul-Mu Muhammad saw beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

.

Ya Allah, ampunilah kami dan ampuni pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka saat mendidik kami di waktu kecil.

.

Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

.

Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ridha dan surga-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami kepadanya, dan kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami kepadanya.

. .

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kaum mukminin yang telah wafat dan telah bersaksi atas keesaan-Mu dan kerasulan nabi-Mu (Muhammad saw) dan mereka meninggal dalam keadaan demikian. Ya Allah, ampuni dan rahmatilah mereka, maafkan semua kesalahan mereka, muliakan tempat tinggalnya, luaskan kediamannya, sucikan mereka dengan air, salju, dan embun, bersihkan mereka dari berbagai dosa dan kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Dan balaslah amal kebaikan mereka dengan kebaikan pula, dan amal buruk mereka dengan maaf dan pengampunan.

.

Ya Allah, bantulah kami dalam berdzikir dan bersyukur serta beribadah kepada-Mu dengan baik, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

.

Ya Allah, kami adalah hamba-hamba-Mu, anak dari hamba-hamba-Mu laki-laki dan perempuan, ubun-ubun kami berada dalam tangan-Mu, telah berlaku atas kami hukum-Mu, adil pasti atas kami keputusan-Mu, kami memohon kepada-Mu dengan menggunakan semua nama yang menjadi milik-Mu dan Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau nama yang Engkau turunkan dalam kitab suci-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu di antara hamba-Mu, atau dengan nama yang Engkau simpan dalam rahasia ghaib di sisi-Mu, jadikanlah Al-Quran yang agung ini taman bunga sepanjang musim di hati kami, jadikan ia cahaya di dada-dada kami, pelipur lara dan penghapus gulana, jadikan pula ia pembimbing kami menuju surga-Mu yang penuh kenikmatan.

.

Ya Allah, bersihkan dan sucikan hati dan jiwa kami dengan Al-Quran yang mulia.

.

Ya Allah, ingatkan kami ayat Al-Quran yang terlupa, ajarkan kami darinya apa yang tidak kami ketahui, berikan rezki kepada kami berupa kenikmatan membacanya malam dan siang, jadikan ia hujjah bagi kami jangan jadikan ia hujjah atas kami.

.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk ahli Al-Quran yang menjadi keluarga-Mu dan hamba-hamba istimewa di sisi-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menegakkan huruf-huruf Al-Quran dan hukum-hukumnya, dan jangan Engkau jadikan kami golongan orang yang menegakkan huruf-hurufnya namun mengabaikan hukum-hukumnya, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

Ya Allah, berikan kepada jiwa-jiwa kami ketakwaan kepadamu, dan sucikan dia, Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Menyucikan jiwa, Engkaulah Pelindung dan Penolongnya.

.

Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepada-Mu berbagai penyebab turunnya rahmat-Mu, tekad dan kekuatan untuk meniti jalan yang lurus, limpahan segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, kemenangan meraih surga dan keselamatan dari azab neraka.

.

Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, kami memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kekayaan.

.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu segala kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan kami berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui.

.

Ya Allah, kami memohon kepadamu segala kebaikan yang telah diminta hamba dan rasul-Mu Muhammad saw dan hamba-hamba-Mu yang shalih, dan kami berlindung kepadamu dari segala keburukan yang mereka telah berlindung darinya kepada-Mu.

.

Ya Allah, perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat hidup kami, dan perbaikilah akhirat kami karena dialah tempat kembali kami. Jadikan kehidupan ini sebagai penambah segala kebaikan bagi kami, dan jadikan kematian sebagai kebebasan kami dari segala keburukan.

.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari sulitnya bencana, beratnya penderitaan, buruknya takdir, dan tepuk tangan musuh.

.Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari fitnah Dajjal.

.

Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, amal kami dari riya, lisan kami dari dusta, dan bersihkan mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan dalam dada.

.

Ya Allah, cukupkan diri kami dengan yang halal dari yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu dari maksiat kepada-Mu, dan dengan karunia-Mu dari selain-Mu, wahai Yang Maha Hidup lagi BerdiriSendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

.

Ya Allah, bebaskan diri kami dari api neraka, lapangkan untuk kami rezki yang halal, dan jauhkan kami dari jin dan manusia yang fasik, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

.

Ya Allah, jadikanlah amal kami yang terbaik adalah akhirnya, dan umur kami yang terbaik adalah penghujungnya, dan hari terbaik kami adalah hari bertemu Engkau.

.

Ya Allah, hiburlah kami ketika sendirian dalam kubur, hilangkan ketakutan kami ketika dibangkitkan dari kubur, dan mudahkan semua urusan kami, Ya Tuhan kami, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

.

Ya Allah, perbaikilah (akhlaq) para pemimpin kaum muslimin, bimbinglah mereka dalam menegakkan keadilan, menyayangi, dan memperhatikan kepentingan rakyat. Tumbuhkan kecintaan rakyat kepada mereka dan kecintaan mereka kepada rakyat.

.

Ya Allah, bimbinglah mereka ke jalan-Mu yang lurus, agar bekerja demi agama-Mu yang benar, jadikan mereka teladan yang mendapat petunjuk-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

.

Ya Allah, bimbinglah mereka agar bekerja sesuai kitab-Mu, sunnah Nabi-Mu, memutuskan dengan syariat-Mu, dan menegakkan hukum-hukum-Mu.

.

Ya Allah, tuntunlah mereka untuk memberantas kemunkaran dan menampilkan segala bentuk kebaikan.

.

Ya Allah, jadikanlah mereka para penyeru kebaikan yang melaksanakannya, penghalang kemunkaran yang meninggalkannya.

.

Ya Allah, perbaikilah keadaan kaum muslimin, murahkanlah harga-harga kebutuhan hidup mereka, dan jadikanlah mereka aman sentosa di tanah air mereka.

.

Ya Allah, perbaikilah keadaan para pemuda kaum muslimin, jadikan mereka para pencinta keimanan dan jadikan iman itu indah dalam hati mereka, bencikan mereka terhadap kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan, dan jadikan mereka orang-orang yang lurus, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

.

Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepadamu agar Engkau memuliakan Islam dan kaum muslimin, menghinakan kemusyrikan dan orang-orang musyrik, menghancurkan musuh-musuh agama, dan menjadikan negeri ini dan negeri-negeri kaum muslimin lainnya aman dan tenteram.

. . .

Ya Allah, tolonglah dan menangkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin di jalan-Mu di mana pun mereka berada. Tolonglah saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin Palestina, bebaskan Masjid Aqsha dan tanah Palestina dari perampok Yahudi, tolonglah saudara-saudara kami kaum muslimin para pejuang Hamas. Ya Allah, bantulah pula saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin di Afghanistan, Kasymir, Irak, Chechnya, dan negeri-negeri kaum muslimin yang lain, wahai Penguasa alam semesta.

.

Ya Allah, berikan kesabaran kepada mereka, teguhkan pendirian mereka, dan tolonglah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka.

.

Ya Allah, tetapkan kesyahidan bagi yang gugur di antara mereka, dan berikan keselamatan kepada yang masih hidup. .

Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.

.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau lah Maha Pemberi (karunia).

.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.

.

Ya Tuhan kami, berikan rahmat kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.

.

Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.

.

Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

.

Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka.

.

Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

. . . .

Semoga shalawat senantiasa tercurah kepada pemimpin kami Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya semua. Maha suci Tuhanmu Pemilik kemuliaan dari apa yang mereka persekutukan. Semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada para rasul dan segala puji hanya bagi Tuhan semesta alam.

KHUTBAH IDUL FITRI 1 SYAWAL 1436 H / 2015 MMEMBANGUN MASYARAKAT SEJAHTERA DENGAN KETAQWAAN

. : .

Hadirin Jamaah Idul Fitri RahimakumullahKita bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semuanya, sehingga pada hari ini kita bersama dapat duduk bersimpuh mengucapkan takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil sebagai perwujudan dari rasa syukur kita menyelesaikan ibadah shaum di bulan suci Ramadhan. Dan hari ini kita memasuki hari yang penuh dengan kebahagiaan rohani, kelezatan samawi dan kenikmatan spiritual, sejalan dengan firman-Nya pada QS. Al-Baqarah ayat 185:

: .. . { : 185}.

Dan hendaknya kamu mencukupkan bilangannya dan hendaknya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, niscaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185).

!

Ibadah shaum di bulan Ramadhan yang baru saja kita laksanakan, sesungguhnya adalah suatu proses pendidikan yang berkelanjutan dan berkesinambungan bagi orang-orang yang beriman yang menghantarkannya pada puncak nilai-nilai kemanusiaan yang disebut dengan taqwa ( ). Taqwa inilah indikator utama kemuliaan, indikator utama kebahagiaan dan indikator utama kesejahteraan. Firman-Nya dalam QS. Al-Hujurat ayat 13.

: . { : 13}.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13).

Dengan ketaqwaan yang terus-menerus kita bangun dalam diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, masyarakat dan bangsa kita, insya Allah akan menumbuhkan kesejahteraan dan keberkahan hidup yang senantiasa kita dambakan. Kita menyadari dan kita akui dengan jujur bahwa saat ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keberkahan dan kesejahteraan masih belum kita raih. Ini terbukti dari jumlah orang miskin yang semakin banyak, angka pengangguran semakin tinggi, jumlah anak usia sekolah yang tidak bisa sekolah semakin besar, penduduk yang termasuk tunawisma, tidak memiliki tempat tinggal yang layak semakin banyak, apalagi kalau kita melihat kriteria rumah tangga miskin yang saat ini di negara kita mendapatkan uang kompensasi BBM 300 ribu untuk tiga bulan, ternyata jumlahnya cukup banyak. Dan dibeberapa daerah tertentu angkanya meningkat sebesar 14,3%. Jika diukur dengan kriteria kemiskinan antara lain sebagai berikut: Luas tempat tinggal: kurang dari 8m2 perorang, jenis lantai bangunan tempat tinggal adalah tanah/bambu/kayu murahan. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu kualitas rendah. Fasilitas tempat buang hajat sama sekali tidak ada. Sumber penerangan rumah bukan listrik, sumber air minum adalah sumur atau mata air tidak terlindungi bahkan kadangkala juga sungai. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah, tetapi dengan melonjaknya harga minyak tanah saat ini banyak yang kembali dengan menggunakan kayu bakar. Tidak pernah mengkonsumsi daging/susu/ayam, kecuali maksimal seminggu sekali. Tidak pernah pula membeli pakaian baru, kecuali setahun sekali. Kemiskinan ini semakin bertambah-tambah dengan banyaknya musibah yang menimpa masyarakat dan bangsa kita, seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan badai tsunami, seperti terjadi akhir tahun yang lalu terutama di Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias Sumatera Utara. Ditambah lagi kini semakin banyak para pekerja yang di PHK-kan oleh perusahaannya masing-masing. !

Hadirin Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan

Memang kondisi semacam ini terasa sangat ironis dan sangat kontradiktif jika dikaitkan dengan kondisi tanah negara kita yang sangat subur, sumber alam yang melimpah ruah dan mayoritas penduduknya beragama Islam. Tetapi tentu hal ini tidaklah mengherankan jika dilihat dari ajaran Islam itu sendiri. Di dalam Al-Qur'an tidak ada satu ayat pun yang mengkaitkan kesuburan dengan kemakmuran. Artinya negeri yang subur tidak otomatis rakyatnya akan menjadi makmur. Bahkan kesuburan akan menjadi malapetaka kalau disertai dengan kekufuran terhadap nikmat Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Allah pada QS. An-Nahl ayat 112.

: . { : 112}.

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rizkinya daya kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; oleh karena itu Allah menimpakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebebabkan apa yang telah mereka perbuat. (QS. An-Nahl: 112).

Bahkan sungguh sangat menarik hasil penelitian Lembaaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2004 yang menyatakan bahwa di negara kita terdapat empat propinsi yang paling subur, tetapi ternyata penduduknya paling miskin.

Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

Kemakmuran dan kesejahteraan sesungguhnya akan bisa dibangun dan diraih melalui perilaku yang baik, yang berdasarkan iman dan taqwa, seperti kejujuran, kecerdasan (intelektual, spiritual, emosional, dan sosial), etos kerja yang tinggi, etika berusaha dan bekerja yang berdasarkan pada nilai-nilai tauhid dan kepekaan sosial yang tinggi. Di dalam Al-Quran dan hadits banyak digambarkan betapa kejujuran (ash-Shiddiq) akan meraih kebaikan, sebaliknya khianat, dusta, korup dan mengambil hak orang lain akan menghasilkan berbagai macam keburukan. Rasulullah Saw. bersabda:

s: . . { }.

Hendaknya kalian selalu berusaha menjadi orang yang benar dan jujur, kerena kejujuran akan melahirkan kebaikan (keuntungan-keuntungan). Dan kebaikan akan menunjukkan jalan ke surga. Jika seseorang terus berusaha menjadi orang yang jujur, maka pasti dicatat oleh Allah sebagai orang yang selalu jujur. Jauhilah dusta dan menipu, karena dusta itu akan melahirkan kejahatan dan kejahatan akan menunjukkan jalan ke neraka. Jika seseorang terus-menerus berdusta, maka akan dicatat oleh Allah sebagai orang selalu berdusta.(HR. Bukhari).

Perhatikan pula firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah ayat 188:

: . { : 188}.

Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan cara bathil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 188).

Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

Islam juga mengajarkan etos kerja yang tinggi dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada pada diri kita untuk mempersembahkan yang terbaik dalam kehidupan ini yang disebut dengan itqan atau ihsan. Sebagaimana sabdanya:

s: . { }.

Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah SWT mencintai suatu perbuatan yang dikerjakan secara itqan (profesional). (HR. Ad-Dailamiy).

Salah satu doa yang sering dibaca oleh Rasulullah Saw. adalah doa terhindar dari sifat lemah, malas, kikir, dan penakut.

s: . { }.

"Rasulullah Saw. bersabda: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari lemah pendirian, sifat malas, penakut, kikir, hilangnya kesadaran, terlilit utang dan dikendalikan orang lain.. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka dan dari fitnah (ketika) hidup dan mati". (HR. Bukhari dan Muslim).

Disamping etos kerja yang tinggi, juga menumbuhkan etika bekerja dan etika berusaha. Artinya hanya rizki yang halallah, baik substansinya maupun cara mendapatkannya yang dicari dan dilakukannya. Karena disadari, rizki yang halal akan menimbulkan perilaku yang baik, sebaliknya rizki yang haram akan menimbulkan perilaku yang buruk. Allah berfirman dalam QS. 2: 168:

: . { : 168}.

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 168).

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. menyatakan:

s: .{}.

Rasulullah Saw. bersabda: Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lebih pantas baginya. (al-Hadits).

!

Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

Disamping kejujuran, etos kerja, dan etika kerja yang harus kita bangun, kepekaan sosial pun harus senantiasa kita tumbuhkan. Artinya rizki yang kita dapatkan bukanlah sekedar untuk diri kita dan keluarga kita, tetapi disitu terdapat hak orang lain, terutama hak fakir-miskin. Allah SWT berfirman dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 19.

: . { : 19}.

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. (QS. Adz-Dzariyat: 19).

Kepekaan sosial ini ditumbuhkan antara lain dengan cara memberikan sebagian harta kita kepada mereka yang membutuhkan, terutama fakir-miskin, baik dalam bentuk zakat ataupun infaq dan shadaqah. Yang perlu kita sadari bersama adalah bahwa kesediaan berzakat, berinfaq atau bershadaqah merupakan ciri utama akhlaq orang yang bertaqwa, yang sarana pembangunan ketaqwaan itu adalah ibadah shaum di bulan Ramadhan. Allah berfirman dalam QS. 3: 133-134.

: (133) (134). { : 133-134}.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (133) (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (134). (QS. Ali Imran: 133-134).

!

Hadirin Jamaah Iedul Fitri Rahimakumullah

Yang perlu kita sadari adalah bahwa ternyata kesediaan kita untuk berzakat atau berinfaq akan menimbulkan ketenangan bathin, kejernihan pikiran, dan bahkan harta kita yang kita infaqkan akan semakin berkembang dan bertambah keberkahannya. Firman Allah dalam QS. 2: 261 dan QS. Ar-Rum ayat 39.

: . { : 261}.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261).

: . { : 39}.

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (QS. Ar-Rum: 39).

Mudah-mudahan dengan sifat-sifat tersebut di atas, yang merupakan sebagian dari sifat-sifat orang-orang yang bertaqwa, kita bisa membangun kesejahteraan pada diri kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan bangsa kita. Amien ya rabbal alamin.

. .

DOA KHUTBAH II IDUL FITRI

. : . .

Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami. Kami panjatkan segala puji dan syukur atas segala rahmat dan karunia yang telah Engkau limpahkan kepada kami, nikmat sehat wal afiat, nikmat ilmu pengetahuan dan nikmat iman serta Islam. Ya Allah, ya Tuhan kami. Jadikanlah kami semua hamba-hamba-Mu yang pandai mensyukuri nikmat-Mu, dan janganlah Engkau jadikan kami hamba-hamba yang ingkar dan kufur terhadap segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami.

.

Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami. Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, kesalahan dan dosa kedua orang tua kami, kesalahan dan dosa saudara-saudara kami, kaum muslimin dan muslimat yang telah melalaikan segala perintah-Mu dan melaksanakan segala larangan-Mu. Andaikan Engkau tidak mengampuni dan memaafkan kami, kami takut pada adzab-Mu di akhirat nanti dan pertentangan bathin dalam kehidupan dunia ini. Ya Allah. Janganlah Engkau limpahkan adzab-Mu kepada kami, karena dosa dan kesalahan kami. Kami yakin ya Allah, rahmat dan ampunan-Mu jauh lebih luas daripada adzab-Mu.

Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami. Terimalah segala amal ibadah kami, terimalah ibadah puasa kami, terimalah shalat kami dan amal ibadah kami yang lain. Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang selalu bertaqwa, yang ridha dan ikhlas untuk melaksanakan segala aturan-Mu, yang ridha dan ikhlas, Islam sebagai ajaran-Mu, yang ridha dan ikhlas, Al-Qur'an sebagai imam dan petunjuk kami, yang ridha dan ikhlas, Nabi Muhammad Saw. sebagai panutan kami.

Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami. Berbagai macam ujian dan musibah kini sedang menimpa masyarakat dan bangsa kami. Kami yakin musibah itu bukan karena Engkau membenci kami, akan tetapi sebagai peringatan agar kami semua lebih dekat dan lebih cinta kepada-Mu. Agar kami semuanya lebih memiliki sikap akan segala ketentuan-Mu. Agar kami semua kembali pada agama-Mu, yaitu agama Islam yang Engkau ridhai.

. . . . , .

Oleh: Didin Hafidhuddin

Related Posts: Khutbah Idul Fitri Terbaru Tolak Ukur Keberhasilan Ramadhan Khutbah Idul Adha Terbaru 2015 - Mewujudkan Solidaritas Sosial Khutbah Idul Fitri Terbaru 2015 M / 1436 H Teks Khutbah Jum'at Singkat Langkah Rasulullah SAW dalam Membangun Peradaban Materi Khutbah Jumat Terbaru 3 Perumpamaan Sifat Manusia dalam Al-Qur'an Contoh Kutbah Idul Fitri 1 Syawal 1436 H

Muh Akbar Ilyas (CEO Tongkronganislami.net) di Monday, June 22, 2015 0 komentar: Post a CommentCopy paste untuk disimpan di komputer (tidak untuk dipublikasikan di situs lain) diperbolehkan tanpa izin terlebih dahulu.Jika ada artikel atau gambar yang menyinggung, atau di bawah Hak Cipta Anda maka sihlakan tinggalkan komentar d postingan ini (Disclaimer) atau sms langsung ke 085298362132 untuk ditindaklanjuti.Artikel Terbaru Pekan Ini Konsekuensi Hukum Puasa Ramadhan bagi ibu Hamil Teks Khutbah Jum'at Singkat Langkah Rasulullah SAW dalam Membangun Peradaban Materi Khutbah Jumat Terbaru 3 Perumpamaan Sifat Manusia dalam Al-Qur'an Contoh Kutbah Idul Fitri 1 Syawal 1436 H Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1436 H / 2015 MArtikel Terbanyak Dibaca Pekan Ini Khutbah Idul Fitri Terbaru 2015 M / 1436 HPESAN DAN KESAN RAMADHAN YANG HARUS DIPEGANGTEGUH BERSAMA KHUTBAH PERTAMA (3) (3) ... Bahan Kultum dan Ceramah Ramadhan Terbaru 1436 H / 2015 MTongkronganislami.net , Yogyakarta Ramadhan 1436 H / 2015 M - Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim... Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1436 H / 2015 MKHUTBAH IDUL FITRI 1 SYAWAL 1436 H / 2015 M MEMBANGUN MASYARAKAT SEJAHTERA DENGAN KETAQWAAN ... Contoh Kutbah Idul Fitri 1 Syawal 1436 H 9 . ... MALAM LAILATUL QADAR DALAM ALQURANBerbicara tentang Lailat Al-Qadar mengharuskan kita berbicara tentang surat Al-Qadar. Surat Al-Qadar adalah surat ke-97 menurut ...

Khutbah Idul Fitri 1436 H: Bersegera Dalam 4 KebaikanDrs. Ahmad Yani 05/07/15 | 19:12 Khutbah Idul Fitri Ada 1 komentar 7.620 HitsIlustrasi. (pr-presentation.com) . . : : . : Allahu Akbar 3X WalillahilhamduKaum Muslimin Yang Berbahagia.dakwatuna.com Ramadhan dengan ibadah utamanya puasa telah kita lewati. Meskipun belum optimal apa yang kita lakukan, harapan kita dapat memperoleh apa yang dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya kepada siapa saja yang berpuasa Ramadhan, yakni peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT dan memperoleh ampunan dosa.Banyak pelajaran dan hikmah puasa untuk kehidupan kita yang lebih baik. Satu di antaranya adalah berkaitan dengan berbuka puasa yang sering disebut dengan istilah Takjil yang artinya bersegera, segera berbuka puasa. Kenapa? Karena sudah waktunya. Itu artinya, apa yang harus segera kita lakukan, segeralah melakukannya, jangan ditunda-tunda. Menunda apa yang harus kita lakukan paling tidak mengakibatkan empat hal. Pertama, membuat motivasi kita menurun bahkan kehilangan motivasi. Kedua, kehilangan momentum. Ketiga, tidak mendapatkan nilai yang paling utama hingga sama sekali tidak mendapatkan nilai dan Keempat yang paling merugikan adalah kehilangan kesempatan sehingga kitapun tidak memungkinkan lagi untuk melakukannya.Dalam kesempatan khutbah yang singkat ini, paling tidak ada empat hal yang harus kitab segerakan dalam hidup ini, dari sekian banyak yang harus kita segerakan. Pertama, segera dalam amal sosial. Segala kebaikan yang sudah kita niatkan, maka kita dituntut untuk segera melakukannya. Dalam hubungan sosial sesama. Banyak hal yang harus kita segerakan. Misalnya kita sudah berniat mau mengunjungi saudara atau teman yang sakit, maka segera menjenguknya, karena ada kemungkinan dia cepat sembuh dari sakit dan kembali ke rumah dari perawatan di rumah sakit, atau mungkin juga dia meninggal dunia. Contoh lainnya adalah ketika kita sudah berniat mendatangi rumah famili sebagai bentuk penguatan silaturahim, maka segera kita mendatanginya, karena bisa jadi kita menjadi tidak sempat atau famili kita itu harus bepergian pada kesempatan lain. Begitu pula dengan niat kita mau bersedekah, segera lakukan, karena bersedekah itu tidak harus menunggu kita menjadi orang kaya, dan begitulah seterusnya. Yang amat disayangkan adalah banyak orang yang suka menunda kebaikan yang mau dilakukannya, padahal salah satu ciri orang shalih adalah segera dalam kebaikan sebagaimana Allah SWT berfirman: Mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh (QS Ali Imran [3]:114).Kedua, segera dalam taubat. Bertaubat yakni kembali kepada Allah, karena dosa menyebabkan orang menjauhi Allah SWT dengan segala ketentuan-Nya. Karena kita tidak tahu kapan kematian akan datang kepada kita dan kita menyadari bahwa kematian itu bisa datang kapan saja, maka taubat harus kita lakukan sesegera mungkin, jangan ditunda besok, pekan depan, bulan depan, tahun depan apalagi kalau ditunda hingga bila usia kita mencapai tua, hal ini karena belum tentu kita bisa hidup sampai tua, bahkan yang lebih tragis adalah banyak orang yang sudah tua tapi masih belum juga bertaubat, bahkan ada dosa baru yang dilakukannya. Allah SWT berfirman: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS Ali Imran [3]:133).Manakala kita sudah bertaubat, maka kita akan menjadi manusia yang dicintai Allah SWT, dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba mukmin yang terjerumus dosa tetapi bertaubat (HR. Ahmad).Rasulullah SAW juga menggambarkan bagaimana kecintaan Allah kepada orang yang bertaubat dalam satu haditsnya: Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya, melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali dengan tiba-tiba untanya yang hilang daripadanya di tengah hutan (HR. Bukhari dan Muslim).Di samping itu, dalam konteks kecintaan Allah SWT kepada orang yang bertaubat, Dia lebih mencintai lagi bila yang bertaubat itu adalah seseorang yang masih tergolong muda, Rasulullah SAW bersabda: Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada seorang pemuda yang bertaubat (HR. Ad Dailami).Ketiga, segera dalam beribadat, misalnya shalat di awal waktu jauh lebih utama ketimbang ditunda-tunda hingga menjelang waktu berikutnya. Bahkan ibadah Jumat jangan sampai ditunda kedatangan kita ke masjid hingga khatib hampir selesai berkhutbah, hal ini karena prosesi ibadah Jumat itu dimulai saat khatib naik mimbar, karenanya pastikan kita sudah hadir paling lambat lima menit sebelum khatib naik mimbar itupun dengan pahala yang kecil, yakni seperti orang berkorban dengan sebutir telur . Kalau untuk menyegerakan buka puasa kita mau menunggu, padahal hukumnya sunat, mengapa untuk ibadah yang wajib seperti Jumatan kita tidak mau menunggu, apalagi tidak ada toleransi untuk keterlambatan, dalam hadits diterangkan: .Barang siapa yang mandi seperti mandi junub pada hari Jumat, kemudian dia pergi ke masjid pada kesempatan pertama, maka pahalanya seperti pahala berkorban dengan seekor unta. Barang siapa pergi ke masjid pada kesempatan kedua, maka pahalanya seperti pahala berkorban dengan sapi. Barang siapa pergi ke masjid pada kesempatan ketiga, maka pahalanya seperti pahala berkorban dengan seekor kambing. Barang siapa pergi ke masjid pada kesempatan keempat, maka pahalanya seperti pahala berkorban dengan ayam. Barang siapa tiba ke masjid pada kesempatan kelima, maka pahalanya seperti pahala berkorban dengan sebutir telur. Jika imam (khatib) telah keluar, para malaikat hadir mendengarkan khutbah (tidak ada yang mencatat siapa yang datang setelah itu). (HR. Muslim).Karena itu, bila seorang muslim terlambat dalam ibadah Jumat, ia baru datang saat khatib sudah naik mimbar, maka ia terancam tidak dicatat ibadah Jumatnya oleh para malaikat meskipun kewajibannya gugur. Yang menjadi pertanyaan kita adalah sudah berapa puluh tahun seorang muslim ibadah Jumat tapi tidak ada catatannya di buku malaikat, karena kehadirannya itu selalu terlambat, hal ini disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW: , , , , , , .Jika tiba hari Jumat, para malaikat berdiri di pintu-pintu masjid menulis yang hadir pertama dan yang seterusnya. Dan perumpamaan orang yang berangkat pertama adalah seperti orang yang berkorban seekor unta, kemudian seperti orang yang berkorban sapi, kemudian seekor domba, kemudian seekor ayam, kemudian sebutir telur. Jika imam telah hadir, maka mereka menutup buku catatan dan menyimak dzikir (khutbah). (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah). Keempat, segera dalam membayar utang. Bagi seorang muslim, utang merupakan sesuatu yang harus segera dibayar, ia tidak boleh menyepelekan utang meskipun nilai atau jumlahnya kecil karena hal ini bisa menjadi kendala untuk bisa masuk ke dalam surga, dalam satu hadits dijelaskan: : , , . : : . : , . Rasulullah SAW pernah duduk di sekitar beberapa jenazah diletakkan, lalu beliau mengangkat kepalanya ke arah langit kemudian menundukkan pandangannya, lalu meletakkan tangannya ke keningnya seraya bersabda: Maha Suci Allah, Maha Suci Allah, betapa keras ancaman yang diturunkan. Ia menuturkan, maka kami bubar dan kami diam hingga keesokan harinya, aku bertanya kepada Rasulullah SAW, kami berkata: ancaman keras apa yang telah turun?. Beliau bersabda: :Tentang hutang, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalau seandainya seseorang gugur di jalan Allah, kemudian hidup lagi, lalu gugur dan kemudian hidup lagi, lalu gugur lagi sedangkan ia menanggung hutang, niscaya ia tidak akan masuk surga hingga hutangnya dilunasi (HR. Nasai, Thabrani dan Hakim).Dengan demikian, bila orang yang sudah meninggal dunia kemungkinan memiliki utang kepada pihak lain dan keluarga belum mengetahuinya, maka paling tidak harus ada pernyataan bahwa pihak keluarganya akan menanggung atau membayarnya sehingga dengan begitu orang yang meninggal dunia sudah tidak memiliki utang, dalam satu hadits diceritakan: : : . : . : , . : . Suatu ketika ada jenazah didatangkan kepada Rasulullah SAW untuk beliau shalatkan, lalu beliau bertanya: Apakah jenazah ini meninggalkan sesuatu? Para sahabat menjawab: Tidak. Lalu beliau bertanya lagi: Apakah ia memiliki tanggungan utang? Para sahabat menjawab: Ya, dua dinar.Lalu beliau berkata: Kalau begitu, maka shalatkanlah jenazah teman kalian ini. (Maksudnya beliau tidak mau menshalatkan jenazah yang masih punya utang), lalu Abu Qatadah RA siap membayarnya dengan berkata: Saya yang menjamin utang tersebut ya Rasulullah. Lalu beliaupun menshalatkannya (HR. Bukhari, Ahmad, Nasai, Ibnu Hibban dan Ahmad).Oleh karena itu bila kita punya utang harus segera membayarnya dan bila uangnya sudah ada tapi kita tidak segera membayarnya, maka hal itu tergolong kezaliman yang tidak disadari atau tidak dipahami oleh manusia, karena yang lebih bagus adalah membayar utang sebelum jatuh tempo, Rasulullah SAW bersabda: Penundaan pembayaran utang oleh orang yang mampu adalah kezhaliman. Dan apabila salah seorang dari kalian dialihkan (pembayaran utangnya) kepada orang kaya, maka hendaklah ia menerima pengalihan itu (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).Namun apabila manusia yang berutang tidak mau memperhatikan atau tidak mau membayarnya, maka hal itu akan membawa keburukan bagi dirinya, apalagi dalam kehidupan di akhirat nanti, hal ini karena utang yang tidak dibayar akan menggerogoti nilai kebaikan seseorang yang dilakukannya di dunia, kecuali bila ia memang tidak mempunyai kemampuan untuk membayarnya, Rasulullah SAW bersabda: .Utang itu ada dua macam, barang siapa yang mati meninggalkan utang, sedangkan ia berniat akan membayarnya, maka saya yang akan mengurusnya, dan barang siapa yang mati, sedangkan ia tidak berniat akan membayarnya, maka pembayarannya akan diambil dari kebaikannya, karena di waktu itu tidak ada emas dan perak (HR. Thabrani).Dalam hadits riwayat Bukhari dan Nasai dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bercerita yang sangat menarik tentang dua orang Bani Israil yang terkait dengan utang. Seorang Bani Israil berutang seribu dinar kepada seorang Bani Israil lainnya. Pemberi pinjaman itu berkata: Datangkanlah para saksi, aku akan menjadikan mereka sebagai saksi.Orang yang mau meminjam berkata: Cukuplah Allah sebagai saksi.Orang itu berkata lagi: Hadirkanlah kepadaku seorang penjamin.Orang yang mau meminjam berkata: Cukuplah Allah sebagai penjamin.Orang itu berkata: Engkau benar.Lalu diserahkanlah uang seribu dinar itu dengan batas waktu yang ditentukan. Si peminjam pun pergi dengan menyeberangi lautan menuju suatu daerah untuk suatu keperluan. Setelah selesai keperluannya di daerah itu, ia bermaksud pulang ke kampung halamannya, namun tidak ada kendaraan untuk pulang, sementara utang sudah hampir jatuh tempo sehingga bila ia menunggu sampai dapat kendaraan, iapun melewati waktu yang ditentukan untuk membayar uang.Dengan penuh keyakinan, si peminjam itu tidak mau mengabaikan janji waktu bayar utang. Iapun mencari kayu, dilubangi kayu itu, lalu dimasukkan uang seribu dengan beserta surat darinya, lubang itupun ditambal atau ditutup rapat agar tidak kena air atau jatuh.Setelah selesai, iapun siap menghanyutkannya ke laut dan berkata: Ya Allah, sesungguhnya Engkau tahu bahwa aku telah meminjam uang sebanyak seribu dinar kepada si fulan. Kala itu ia meminta seorang saksi, maka aku katakan: cukuplah Allah sebagai saksi, kemudian ia rela dengan-Mu. Kemudian iapun minta didatangkan seorang penjamin, maka aku katakan kepadanya: cukuplah Allah sebagai penjamin, kemudian ia rela dengan-Mu. Dan sesungguhnya aku telah berupaya keras menemukan kendaraan untuk mengirimkan piutangnya, namun aku tidak mampu, dan kini aku menitipkannya kepada-Mu.Setelah dihanyutkan, iapun melanjutkan usaha mencari kendaraan agar bisa pulang ke kampung halamannya.Kemudian orang yang memberi pinjaman itu keluar untuk melihat barangkali ada kendaraan (kapal atau perahu) datang membawa uang miliknya. Dan ternyata yang ada hanya sepotong kayu. Iapun membawa pulang kayu itu, setelah membelahnya, ternyata ia mendapati ada seribu dinar dan selembar surat untuknya.Orang yang meminjam uang itupun sudah bisa kembali dan tetap membawa seribu dinar saat menemuinya, ia berkata: Demi Allah, aku sudah berupaya keras mencari kendaraan agar bisa datang kepadamu dengan membawa uang milikmu, namun aku tidak menemukan satupun kendaraan sebelum ini.Orang yang meminjamkan uang justru bertanya: Apakah kamu mengirimkan sesuatu kepadaku?.Ia berkata: Aku sampaikan kepadamu bahwa aku tidak menemukan kendaraan sebelum kedatanganku ini.Si pemberi pinjaman berkata: Sesungguhnya Allah telah melunasi utangmu dengan apa yang telah kamu kirimkan di dalam sepotong kayu.Karena utangnya telah lunas, maka orang itupun pulang dengan membawa seribu dinar dalam keadaan menyadarinya.Dengan demikian, sukses ibadah Ramadhan harus kita tunjukkan dengan semangat yang lebih besar dalam melakukan segala kebaikan. Semangat shalat berjamaah di masjid, semangat menuntut dan mengajarkan ilmu, semangat tolong menolong dalam kebaikan, semangat berdakwah dan bersemangat dalam berbagai kebaikan yang bisa kita lakukan, ini membuat kita menjadi manusia yang bermanfaat.Akhirnya, marilah kita akhiri ibadah shalat Id kita pada hari ini dengan sama-sama berdoa: .Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami. .Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, muminin dan muminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa. . Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.Redaktur: Ardne

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2015/07/05/71297/khutbah-idul-fitri-1436-h-bersegera-dalam-4-kebaikan/#ixzz3fe1QRopQ Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook