25
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN MAKAM BUNG KARNO TAHUN 1979-2017 PROPOSAL SKRIPSI Oleh Arif Dwi Pradana NIM 130210302092 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2018

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN

MAKAM BUNG KARNO TAHUN 1979-2017

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh

Arif Dwi Pradana

NIM 130210302092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018

Page 2: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Penegasan Judul ............................................................................. 4

1.3 Ruang Lingkup ............................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah .......................................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18

MATRIK PENELITIAN .................................................................................. 20

PEDOMAN WAWANCARA .......................................................................... 21

Page 3: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sosial ekonomi merupakan dejarat seseorang di mata masyarakat yang

berkaitan dengan masyarakat lain dalam lingkungan, pendidikan, hak serta

kewajiban. Kondisi sosial ekonomi setiap masyarakat berbeda dan bertingkat, ada

yang memiliki kondisi sosial ekonomi yang tinggi, kemudian sedang, dan rendah.

Menurut Soerjono Soekanto (2002:75). Taraf hidup individu dalam kacamata

masyarakat berbeda-beda. Masyarakat melihat kondisi individu biasanya dari

ekonomi, pendidikan, serta jabatan yang dimiliki setiap individu.

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat kawasan Makam Bung Karno

sebelum tahun 1979 bisa dikatakan sederhana dan berbeda. Sumber daya ekonomi

yang didapat oleh masyarakat kawasan Makam Bung Karno berbeda setiap

daerah. Untuk daerah Sentul mayoritas masyarakat bekerja sebagai buruh dihome

industri kerajianan kayu, sedangkan untuk daerah Bendogerit masyarakat lebih

banyak bekerja di lembaga pemerintah.

Perbedaan kondisi sosial masyarakat di kawasan makam disebabkan faktor

lingkungan tempat tinggal sejak dari zaman penjajahan. Daerah Bendogerit dari

zaman penjajahan sudah menjadi pusat pendidikan, sedangkan daerah Sentul dari

zaman penjajahan hingga sekarang tetap menjadi daerah home industri pengrajin

kayu (wawancara dengan bidang sejarah Kota Blitar). Adanya perbedaan tingkat

profesi tersebut, menjadikan daerah Bendogerit 70% perekonomian

masyarakatnya menengah keatas. Selain faktor pendidikan yang memberikan

dampak kepada perbedaan sosial ekonomi, faktor alat produksi juga menjadi

kendala untuk masyarakat pengusaha di daerah Sentul.

Pengusaha pengrajin kayu masih menggunakan alat tradisional untuk

membuat kerajian kayu, faktor tersebut juga menjadi kendala untuk

berkembangnya ekonomi di daerah Sentul. Barang yang diproduksi oleh pengrajin

sangat beragam seperti yoyo, catur, kekean (gangsing), kendang, dll. Meskipun

kerajianan kayu tersebut masih populer di kalangan masyarakat, akan tetapi

Page 4: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

2

pendistribusian hasil produksi yang hanya terbatas lingkup lokal juga menjadi

kendala tersendiri bagi pengusaha. Pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat

bisa dikatakan rendah berkisar Rp 25,- hingga Rp 100,- per minggu (Wawancara

dengan pedagang dan Kepala Desa Sentul, 17 Oktober 2017).

Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak

memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan ekonomi masyarakat di

kawasan makam. Sebelum dilakukan pemugaran pada 1979, makam Bung Karno

berada di Taman Makam Pahlawan Sentul bersama dengan ibunda nya.

Pemugaran pertama tahun 1979 pemerintah hanya berfokus pada perluasan area

makam Bung Karno menjadi 2.970 m2, serta memindahkan makam ayahanda

Bung Karno dari Jakarta ke Blitar. Selain itu perbaikan infrastruktur seperti jalan

dan penerangan juga dilakukan. Pemugaran yang dilakukan oleh pemerintah Kota

Blitar memberikan peluang bagi masyarakat di sekitar kawasan makam untuk

meningkatkan keadaan perekonomian mereka. Motif ekonomi menjadi pemicu

masyarakat di sekitar kawasan makam memanfaatkan peluang usaha yang terbuka

di lingkungannya. Tuntutan kebutuhan hidup mengharuskan masyarakat bisa

bertahan termasuk mengubah kawasan Makam Bung Karno menjadi lahan

mencari rejeki, misalnya menyediakan jasa dan menjual berbagai macam

dagangan. Masyarakat membuka berbagai usaha dikawasan makam Bung Karno

dan memanfaatkan peluang usaha yang terbuka di kawasan tersebut, sehingga

dengan peluang usaha tersebut masyarakat mampu memperbaiki keadaan

ekonominya.

Peran pemerintah Kota Blitar terhadap perbaikan infrastruktur komplek

makam maupun jalan menuju makam memberikan dampak ekonomi yang sangat

luas, artinya perubahan ekonomi tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di

kawasan makam Bung Karno tetapi juga masyarakat dari luar daerah. Pemugaran

selanjutnya yang langsung dikoordinatori oleh pusat pada tahun 2003. Pemerintah

di sini lebih memfokuskan pada pembangunan fasilitas untuk menunjang

ramainya makam Bung Karno. Fasilitas yang ditambah oleh pemerintah yakni

perpustakaan, musium, dan parkiran khusus bus. Penambahan fasilitas-fasilitas

tersebut, memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan atau penziarah yang

Page 5: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

3

datang ke Makam Bung Karno. Semakin besar wisatawan yang datang ke Makam

Bung Karno, semakin besar pula peluang masyarakat untuk merubah kehidupan

mereka. Dari tahun ke tahun, pengunjung Makam Bung Karno semakin

mengalami peningkatan, hal ini yang menjadikan masyarakat sekitar berantusias

untuk mendirikan kios-kios pedagang. Jumlah pengunjung Makam Bung Karno

rata-rata mencapi 890.966 orang pertahun (Badan Pusat Statistik data pengunjung

makam, 2015). Kios-kios dagang yang didirikan masyarakat, biasanya menjual

berbagai produk yang dihasilkan oleh daerah, seperti kerajinan kayu (kendang,

catur, asbak, dsb), kerajinan tangan (tas, topi, kalung, gelang, dsb), buah, serta

makanan dan minuman. Hingga saat ini, tahun 2017 jumlah kios pedagang yang

ada di kawasan makam Bung Karno mencapai 80 kios, sedangkan untuk pedagang

asongan dan pedagang bunga sejumlah 30 pedagang. Pada pemugaran pertama

tahun 1979, penghasilan masyarakat masih sama seperti sebelum dipugar yakni

Rp 25,- hingga Rp 100,-. Hal ini dikarenakan makam Bung Karno masih sepi oleh

pengunjung. Di pemugaran ke dua tahun 2003, pendapatan masyarakat

berkembang pesat, yang semula berpenghasilan Rp 25.000,- per hari kini bisa

mencapai Rp 250.000,- per hari.

Masyarakat juga berhasil menciptakan lapangan usaha serta bisa

mengenalkan hasil komoditi daerah. Makanan produksi industri rumahan yang

berhasil di kenalkan seperti dodol blimbing, wajik kletik, kripik telo, dan opak

gambir. Kesemua komoditi tersebut memberikan dampak sosial maupun ekonomi

terhadap masyarakat. Bagi masyarakat sekitar yang memiliki lahan luas biasanya

menyewakan lahan mereka untuk parkir yang dekat area makam. Harga yang di

patok oleh masyarakat untuk kendaraan roda empat sebesar Rp. 5000 dan roda

dua sebesar Rp. 2000.

Objek Makam Bung Karno yang berada di pusat Kota Blitar sangat

mudah di jangakau oleh para peziarah lokal maupun luar daerah. Keberadaan

parkiran kendaraan peziarah yang jauh memberikan tembahan ekonomi bagi

masyarakat penyedia jasa transportasi becak, dengan biaya Rp.15.000 peziarah

sudah mendapat pelayanan PP makam ke parkiran. Ada hal yang sangat berbeda

saat berziarah ke makam Bung Karno dengan berziarah ke makam para Wali,

Page 6: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

4

yaitu tidak adanya pengemis yang berjejer di depan pintu masuk. Hal ini

memberikan ketenangan bagi para peziarah yang datang ke makam. Komplek

makam juga menyediakan pasar di pintu keluar, pasar tersebut di sediakan bagi

masyarakat sekitar dan luar daerah untuk bergadang dengan sistim sewa. Kondisi

demikian memperlihatkan bawasannya makam memberikan dampak terhadap

perubahan nilai sosial ekonomi di masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas wilayah Sentul dan Bedogerit merupakan

daerah terdekat dengan Makam Bung Karno. Secara langsung maupun tidak

langsung masyarakat selalu terlibat dalam kegiatan pariwisata. Oleh karena itu

penulis bermaksud mengkaji masalah ini yang dirumuaskan dengan kalimat judul

“Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Makam Bung Karno

Tahun 1979-2017”.

1.2 Penegasan Pengertian Judul

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya perbedaan persepsi tentang

pengertian judul penelitian ini, maka penulis memandang perlu memberikan

maksud judul penelitian. Penulis memandang penegasan judul dari sudut pandang

definisi konseptual dan definisi operasional yang berkaitan dengan judul

penelitian.

Perubahan adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang telah berganti

akibat adanya interaksi yang dilakukan antara masyarakat (Departemen

Pendidikan Nasional, 2005:950). Menurut Syani (1995:83) perubahan merupakan

suatu keadaan dalam masyarakat yang mengalami gerak peralihan akibat adanya

hubungan timbal balik sebab akibat yang saling berkesinambungan dalam tata

kehidupan masyarakat. Jadi, perubahan ialah suatu kondisi masyarakat yang

mempengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk nilai-nilai, pola, serta perilaku

dalam kelompok.

Secara konseptual, menurut Haryanto (2011:11) mengemukakan

perubahan sosial ekonomi yaitu perubahan cara seseorang atau masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka terhadap barang dan jasa dengan

memperhatikan fenomena atau kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat.

Page 7: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

5

Damsar (2009:17) menerangkan bahwa perubahan sosial ekonomi yaitu

perubahan yang terjadi didalam hubungan antar masyarakat yang didalamnya

terjadi suatu interaksi sosial dengan ekonomi. Kondisi sosial ekonomi setiap

masyarakat berbeda dan bertingkat, ada yang memiliki kondisi sosial ekonomi

yang tinggi, kemudian sedang, dan rendah. Menurut Soerjono Soekanto

(2002:75), sosial ekonomi merupakan dejarat seseorang di mata masyarakat yang

berkaitan dengan masyarakat lain dalam lingkungan, pendidikan, hak serta

kewajiban.

Aspek sosial ekonomi yang dimaksud oleh peneliti adalah perubahan

kehidupan sosial ekonomi masyarakat di kawasan Makam Bung Karno.

Perubahan sosial ekonomi yang dimaksud adalah perubahan mengenai mata

pencaharian masyarakat sekitar makam, peran pemerintah, pendapatan masyarakat

sekitar makam, pola konsumsi masyarakat, serta interaksi sosial yang terjadi di

dalam masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas yang dimaksud dengan perubahan sosial

ekonomi yaitu perubahan tatanan masyarakat yang saling mempengaruhi atau

terjadi hubungan timbal balik antar individu yang mencangkup status sosial

meliputi pekerjaan masyarakat dan peran sosial serta upaya-upaya untuk

mencukupi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga.

Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud oleh peneliti mengenai

judul skripsi “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Makam Bung

Karno Tahun 1979-2017” adalah perubahan peningkatan maupun penurunan yang

terjadi secara terus menerus untuk keadaan sosial ekonomi masyarakat yang

berada di kawasan Makam Bung Karno.

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Penentuan ruang lingkup bahasan penelitian ini dimaksudkan untuk

menghindari penyimpangan uraian dari fokus permasalahan. Dalam penelitian ini

penulis memberi batasan pembahasan dan permasalahan yang penulis ambil dari

yaitu lingkup temporal, spasial dan materi. Lingkup temporal dalam penelitian ini

adalah tahun 1979-2017. Tahun 1979 sebagai batasan awal karena pada tahun ini

Page 8: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

6

Bung Karno dimakamkan di kawasan tersebut. Tahun 2017 sebagai batas akhir

penulisan ini dengan pertimbangan dari rentang waktu itu dinilai sudah cukup

untuk melihat perkembangan pariwisata makam Bung Karno.

Lingkup spasial atau tempat yang diambil dalam penulisan skripsi ini

adalah wilayah kawasan Makam Bung Karno Kota Blitar, sedangkan lingkup

materi dalam penelitian ini adalah menekankan pada dampak dari obyek wisata

makam bung karno terhadap sosial ekonomi masyarakat kawasan makam.

Batasan ruang lingkup tersebut tidak muntlak akan tetapi bersifat

flexibel, jika dianggap perlu penulis juga akan mengkaji masalah yang terjadi

pada sebelum atau sesudah batasan tersebut sehingga hasil pembahasannya akan

lebih jelas dan lengkap.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan dalam

penelitian ini adalah:

1) bagaimana perubahan sosial ekonomi masyarakat sebelum dan setelah

pemugaran Makam Bung Karno tahun 1979-2017 ?

2) faktor – faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sosial

ekonomi masyarakat di kawasan Makam Bung Karno tahun 1979-2017?

3) bagaimanna peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sosial

ekonomi masyarakat di kawasan Makam Bung Karno tahun 1979-2017 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1) untuk mengkaji keadaan sosial ekonomi masyarakat sebelum ada Makam

Bung Karno dan mendeskripsikan perubahan kondisi sosial ekonomi

masyarakat setelah adanya Makam Bung Karno tahun 1979-2017;

2) untuk mengkaji faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap

pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat di kawasan Makam Bung Karno

tahun 1979-2017;

Page 9: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

7

3) untuk mengkaji peran pemerintah dalam mengembangkan komplek makam

tahun1979-2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1) dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menyusun

kebijakan pembangunan pariwisata untuk kesejahteraan rakyat;

2) dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan evaluasi seberapa besar dampak

kepariwisataan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat yang hidup di

sekitar obyek wisata;

3) bagi perkembangan ilmu kesejarahan, memberi kontribusi nyata atas

penelitian yang telah dilakukan sebagai pemerkaya khasanah keilmuan

kesejarahan;

4) bagi penulis memberi pengalaman serta mengasah kemampuan dalam

menulis karya ilmiah.

Page 10: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka terdiri dari penelitian terdahulu dan buku-buku

penunjang penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menemukan penelitian-

penelitian terdahulu yang berupa jurnal. Sedangan sumber yang berupa buku

minim sekali untuk didaptkan peneliti. Jurnal-jurnal tersebut menunjang

penelitian yang di lakukan peneliti berkaitan dengan topik yang di bahas yaitu

“Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Makam Bung Karno Tahun

1979-2017”.

Penelitian ini ditulis menggunakan jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan

dengan tema. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sholik dan Sujali (2011)

dengan judul “Pengaruh Keberadaan Obyek Wisata Makam dan Perpustakaan

Bung Karno Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Pelaku Usaha Perdagangan

di Sekitarnya”. Hasil dan pembahasan penelitian ini adalah adanya interaksi antar

masyarakat dan wisatawan yang yang membawa pengaruh bagi keduanya.

Pengaruh yang di timbulkan sendiri bisa berupa pengaruh positif maupun negatif

hingga bisa berpengaruh kepada kondisi sosial, ekonomi maupun budaya

masyarakat sekitar. Dari segi positif obyek Wisata Makam dan Perpustakaan

Bung Karno memberikan peluang kepada masyarakat untuk membuka lahan

usaha yang bisa menopang kehidupan sehari hari. Namun setiap tempat pariwisata

mempunyai sisi negatif yang berpengaruh dalam interaksi antara masyarakat dan

wisatawan, seperti pengaruh gaya hidup yang berlebihan maupun kebudayaan luar

yang tidak sesuai dibawa oleh wisatawan dan berimbas terhadap kehidupan

masyarakat sekitar yang melakukan interaksi. Tetapi semua pengaruh positif

maupun negatif tidak selamanya berpengaruh langsung, akan tetapi terdapat juga

pengaruh yang tidak langsung yang dapat dirasakan pengaruhnya dengan jangka

waktu tertentu. Dari banyak responden yang di sample merasa banyak terjadi

peningkatan kesejahteraan dalam taraf hidup mereka. Apalagi setelah

pembangunan perpustakaan di wilayah makam meningkatkan dua kali lipat

tingkat pendapatan masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini juga memaparkan

permasalahan tentang fenomena sosial yang sering terjadi dimasyarakat. Faktor

Page 11: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

9

internal yang berpengaruh seperti keterbatasan modal, dan keterbatasan

pendidikan yang berpengaruh terhadap pendapatan. Faktor eksternal yang

berpengaruh bagi masyarakat ialah adanya persaingan masyarakat yang membuka

lapak jual-beli dikarena homogenitas barang yang dijual. Disisi lain jarak dari

tempat pemberhentian transportasi umum menuju tempat wisata sangat jauh.

Selain itu tempat parkir bus untuk para wisatawan juga lumayan jauh, namun ada

alternatif lain bagi wisatawan untuk lebih cepat ke tempat wisata dengan

menggunakan becak ataupun ojek.

Penelitian yang dilakukan oleh Dian, K (2009) dengan judul “Aktivitas

Ziarah dan Peluang Kerja Masyarakat di Sekitar Makam R.Ng Yosodipuro I”.

Dengan adanya tradisi ziarah ke makam tidak hanya menciptakan suasana yang

ramai akan tetapi juga membuka lahan usaha bagi masyarkat sekitar makam.

Letak strategis makam R.Ng Yosodipuro I dapat menjadi lahan usaha untuk

menambah penghasilan bagi masyarakat setempat, khususnya bagi masyarakat

yang mempunyai jiwa kewirausahaan. Tidak butuh waktu lama tumbuh berbagai

macam usaha yang telah dibuka oleh masyarakat desa Bedan maupun masyarakat

dari luar daerah yang datang ke wilayah komplek makam R.Ng Yosodipuro I

untuk berdagang seperti bunga, batu akik, sandal, jaket kulit dan kaos, bahkan

jamu tradisional. Selain itu banyak dari masyarakat juga membuka warung makan

seperti bakso, soto, rawon, pecel, dan sebagainya. Tidak jarang dari masyarakat

sekitar makam menyewakan lahan mereka untuk parkir dan tempat istirahat. Tarif

parkir yang di patok oleh masyarakat sebesar Rp. 2000 untuk roda dua dan Rp.

5000 untuk roda empat. Dengan harga parkir yang lumayan besar maka bisa

mendapatkan tambahan pendapatan sekitar Rp. 200.000 sampai Rp. 300.000

perbulan (setelah dipotong retribusi 10%).

Sari D.I (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Objek Wisata Religi

Makam Sunan Muria” mengungkapkan bawasannya dengan dibukanya makam

Sunan Muria sebagai objek wisata membuka jalan bagi masyarakat yang ada

disekitar komplek untuk menanggulangi pengangguran. Makam Sunan Muria

sendiri memberikan lahan mencari nafkah untuk masyarakat sekitar dengan cara

membuka kios-kios dagangan, tempat penginapan, toilet, serta rumah makan.

Page 12: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

10

Dagangan yang dijual oleh masyarakat sangat beragam seperti baju taqwa, peci,

tasbih, akcesoris, buku-buku agama, kaset lagu, dll. Tidak sedikit dari masyarakat

juga menyediakan jasa transportasi untuk para pezirah. Pendapatan yang

dihasilkan oleh masyarakat sekitar Rp. 30.000 – Rp. 200.000 jika hari biasa,

apabila hari tertentu dan musim peziarah pendapatan bisa mencapai Rp. 500.000

perhari.

Listiowati (2007) dengan judul “Pengaruh Keberadaan Sunan Hasan

Munadi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya dan Ekonomi Masyarakat Desa

Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun 1980-2006”. Dalam

kehidupan ekonomi masyarakatnya dapat dilihat dengan adanya penjual di sekitar

makam Sunan Hasan Munadi meskipun masih bersifat insidential dan sewaktu-

waktu. Dapat dikatakan peziarah yang datang ke makam Sunan Hasan Munadi

mempunyai waktu tersendiri untuk ziarah, dan biasanya pada bulan puasa, hari

jumat dan bulan Ruwah (Sya’ban). Banyak dari masyarakat desa Nyotnyono

maupun dari desa lain menjual barang dagangannya didepan pintu gerbang

makam. Barang yang dijual oleh masyarakat seperti makanan, minuman, mainan,

aksecoris, bunga, kemenyan, parfum, dll. Pengunjung yang datang untuk

berziarah mulai dari anak-anak hingga orang tua, dari sini jika waktu tertentu

keuntungan yang didapat dari penjualan lumayan banyak.

Penelitian yang sudah dijelaskan di atas memiliki suatu kesamaan dan

perbedaan. Dalam hal yang sama, kesemua penelitian membahas mengenai

kondisi sosial ekonomi masyakarat. Dalam penelitian Adabi Sholik dan Sujali

(2011) lebih menekankan kepada taraf hidup masyarakat pelaku usaha. Dalam

penelitian ini hanya berfokus kepada pedagang yang berdomisili di sekitar obyek

wisata. Meskipun setiap obyek wisata dalam hal ekonomi tidak hanya ada

pedagang tetapi masih ada penjual jasa seperti transportasi. Sedangkan dalam

penelitian Listiowati (2007) mengatakan bawasannya hanya pada waktu-waktu

tertentu saja di sekitar obyek terjadi kegiatan ekonomi dari masyarakat sekitar

atau bahkan luar daerah.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Sosiologi Ekonomi yang menerangkan dan menggambarkan mengenai

Page 13: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

11

pembangunan kehidupan sosial ekonomi masyarakat berada di sekitar makam

Bung Karno. Konsep tersebut dikemukakan oleh N.J Smelser, bahwasannya untuk

memenuhi dan menganalisis tentang suatu aspek kehidupan sosial tidak dapat

mengabaikan peranan ekonomi dari kehidupan sosial yang mempengaruhi

ekonomi, dan sebaliknya aspek-aspek non-ekonomi dari kehidupan sosial juga

mempengaruhi ekonomi itu sendiri (Smelser dalam Saebani, 2016:127). Adanya

usaha masyarakat untuk berubah, mendorong terjadinya proses sosial sehingga

terjadi suatu interaksi sosial yang menimbulkan dampak sosial ekonomi dalam

masyarakat. Perubahan yang terjadi di kawasan makam Bung Karno, terlihat

nyata dan menunjukan perubahan dari tahun ke tahun.

Peneliti menggunakan teori Modernisasi. Modernisasi merupakan suatu

bentuk transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern atau lebih

maju. Teori modernisasi fokus pada cara masyarakat pramodern menjadi modern

melalui proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur sosial, politik dan

budaya (Smellser dalam Sztompka, 2005:149-150). Masyarakat tidak dipandang

sebagai suatu hal yang berdiri sendiri, tetapi sebagai suatu keseluruhan dalam

suatu sistem masyarakat seperti halnya masyarakat sekitar makam Bung Karno

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu melakukan aktifitas yang dapat

mencukupi kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Peneliti menggunakan teori

modernisasi karena secara garis besar perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat seperti perubahan pada kondisi

sosial ekonomi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Adapun faktor dari luar masyarakat biasanya hal-hal yang terjadi diluar

perencanaan manusia itu sendiri seperti bencana alam. Modernisasi memiliki ciri-

ciri pokok sebagai berikut (Suwarsono dan Alvin, 1994:21):

1. Modernisasi merupakan proses bertahap. Masyarakat yang semula

berada dalam tatanan yang primitive dan sederhana menuju dan berakhir

pada tatanan yang maju dan kompleks;

2. Modernisasi juga dikatakan sebagai proses homogenisasi. Dengan

modernisasi akan terbentuk berbagai masyarakat dengan struktur yang

serupa;

Page 14: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

12

3. Modernisasi terkadang mewujud dalam bentuk lainnya, sebagai proses

Eropanisasi dan Amerikanisasi, atau yang lebih dikenal dengan istilah

bahwa modernisasi sama dengan barat;

4. Modernisasi juga terlihat sebagai proses yang tidak dapat bergerak

mundur;

5. Modernisasi merupakan perubahan progresif;

6. Modernisasi memerlukan waktu panjang.

Berkaitan dengan teori diatas, sebagai landasan untuk melakukan

penelitian tentang perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar makam

dengan berbagai aspek permasalahan serta terjadinya perubahan sosial ekonomi

dengan adanya makam Bung Karno yang berdampak pada sektor perekonomian

masyarakat yang semakin menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik dari

tahun ke tahun. Perubahan yang dilakukan oleh masyarakat semata-mata untuk

pemenuhan kebutuhannya. Dengan adanya arus modernisasi yang cepat, dapat

mengubah cara pandang dan cara hidup masyarakat sekitar makam Bung Karno.

Page 15: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

13

Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

TEORI

MODERNISASI

(Smellser)

Perubahan Struktur Sosial

Perubahan Masyarakat (Adanya Kesenjangan

Sosial masyarakat)

Kondisi sosial masyarakat di kawasan makam Bung

Karno

Proses Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi

Perubahan Struktur Politik dan Budaya

Peran Pemerintah

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam

mengembangkan wisata Makam Bung Karno

Page 16: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

14

BAB 3. METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan peneliti dengan topik “Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat di Kawasan Makam Bung Karno Tahun 1979-2017” merupakan

penelitian sejarah dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Dimana

metode penelitian sejarah merupakan suatu proses kegiatan untuk mengkaji serta

menganalisis secara kritis hasil rekaman serta peninggalan masa lampau yang

telah direkonstruksi (Gottschalk, 1985:32). Menurut Gottschalk metode penelitian

sejarah dibagi menjadi empat tahap yaitu: 1. Heuristik; 2. Kritik; 3. Interprestasi;

4. Historiografi.

1. Heuristik

Tahap pertama dalam metode penelitian sejarah ialah heuristik. Heuristik

adalah tahapan bagi sejarawan untuk memilih obyek serta mengumpulkan sumber

informasi yang berhungan dengan subjek tersebut. Heuristik tidak berbeda dengan

kegiatan bibliografis yang berkaitan dengan buku-buku maupun dokumen

(Gottschalk, 1985:35). Heuristik juga merupakan tahap awal untuk

mengumpulkan data atau bahan-bahan kajian yang berkaitan dengan apa yang

akan diteliti. Data atau sumber yang dikumpulkan dapat berupa sumber primer

dan sekunder. Semua sumber haruslah relevan dengan materi kajian peneliti

(Sundoro, 2013:30).

Peneliti mencari dan mengumpulan data-data penelitian menggunakan

teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Pencarian data

dilakukan peneliti di Wilayah Makam Bung Karno, Pusat Informasi Pariwisata

dan Perdagangan (PIPP), Dinas Pariwisata Kota Blitar, dan Perpustakaan Pusat

Universitas Jember. Selain mengumpulkan data, peneliti juga melakukan

wawancara dan observasi secara langsung kepada pihak-pihak yang dirasa mampu

memberikan informasi.

Menurut Sugiyanto (2011:38) membagi sumber sejarah menjadi tiga

macam, antara lain sumber benda, sumber lisan, dan sumber tertulis (dokumen).

Sumber benda (artefact), yaitu benda-benda yang berkaitan dengan kondisi

kawasan makam Bung Karno seperti foto-foto makam zaman dahulu. Sumber

Page 17: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

15

benda-benda ini diperoleh oleh peneliti dari Badan Arsip Daerah atau masyarakat

sekitar.

Penelusuran sumber tidak tertulis atau lisan dilakukan dengan mencari

masyarakat yang asli tinggal dan para pelaku usaha di sekitar area makam. Pelaku

atau saksi sejarah ini merupakan nara sumber yang akan memberikan kelengkapan

informasi kepada peneliti yang tidak terdapat pada sumber tertulis. Wawancara

dilakukan kepada masyarakat yang asli tinggal dan pelaku usaha di sekitar

makam, tetapi sebelum melakukan wawancara dan observasi peneliti

mempersiapkan alat-alat yang diperlukan saat wawancara dan observasi, seperti :

lembar pertanyaan, alat tulis, tape recorder, dan camera digital.

Saat melakukan wawancara kepada nara sumber peneliti tidak terpaku pada

pertanyaan yang sudah dibuat, tetapi peneliti bertanya sesuai dengan kondisi saat

wawancara berlangsung. Data-data yang diperoleh dengan tehnik perekaman dan

wawancara oleh peneliti disalin dan diterjemahkan kedalam bahasa indonesia,

kemudian di analisis dan disusun secara sistematis.

2. Kritik

Tahap selanjutnya dalam metodologi sejarah adalah dengan melakukan

kritik. Kritik dilakukan untuk memperoleh sumber yang otentik. Hal ini dilakukan

agar dalam penulisan sejarah terhindar dari adanya sumber-sumber yang tidak

akurat atau palsu. Kegiatan kritik perlu dilakukan oleh seorang sejarawan atau

oleh orang yang ingin melakukan penulisan sejarah. Serajawan harus melakukan

penyelidikan terhadap kreadibilitas dari sumber-sumber yang sebelumnya telah

diperoleh dalam tahap heuristik (Gotschalk, 1985:95).

Pengkritikan sumber pada tahap ini dapat dilakukan melalui kritik intern

serta kritik ekstern (Majid dan Wahyudi, 2014:223). Kritik ekstern merupakan

kritik yang digunakan untuk mengetahui tolak ukur dari keaslian sebuah sumber,

ini dilakukan agar tidak adanya dokumen atau sumber yang ganda. Kritik ini

dilakukan dengan melihat segi fisik dari sumber yang didapat. Hal-hal yang

diperiksa meliputi jenis kertas yang digunakan, tintanya, gaya bahasa, serta

tulisan. Setelah melakukan kritik ekstern, peneliti melanjutkan kegiatan dengan

melakukan kritik intern terhadap sumber-sumber tersebut. Kritik intern ini

Page 18: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

16

berkaitan erat dengan substansi yang ada pada sumber, apakah sumber tersebut

dapat dipercaya atau sebaliknya. Kemudian juga membandingkan antara sumber

satu dengan yang lainnya. Selanjutnya, ketika sudah diperoleh sumber yang dapat

dipercaya, sumber-sumber tersebut nantinya akan dipergunakan untuk menyusun

fakta-fakta sejarah.

3. Interpretasi

Fakta-fakta sejarah diperoleh dari kegiatan kritik. Selanjutnya tahap ketiga

adalah interpretasi. Yang mana tahap ini merupakan sebuah tahapan untuk

menambah atau mengurangi (seleksi dan penyusunan) fakta-fakta sejarah yang

sudah ada (Gottschalk, 1985:144). Interpretasi dilakukan dengan cara

menghubungkan fakta-fakta yang telah ditemukan sehingga membentuk suatu

hubungan yang logis, rasional, faktual, dan kausalitas membentuk kisah sejarah

yang mendekati kebenaran. Tahap interpretasi merupakan tahap yang penting,

interpretasi dilakukan dengan cara analisis (menguraikan) dan sintesis

(menyatukan). Peneliti menginterpretasikan fakta-fakta sejarah dengan cara

menguraikan atau menyatukan fakta-fakta tersebut sehingga membentuk suatu

cerita sejarah yang menarik (Kuntowijoyo, 1995:78). Sehingga, nantinya

terbentuk suatu cerita sejarah yang berhubungan dengan pengaruh yang diberikan

Makam Bung Karno terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar

makam tahun 1979-2017.

4. Historiografi

Tahap yang terakhir adalah historiografi. Historiografi adalah cara

penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan

(Abdurrahman, 2007:76). Selain itu, historiografi adalah suatu deskripsi mengenai

masyarakat-masyarakat, kondisi-kondisi, gagasan-gagasan, dan lembaga-lembaga

yang telah lampau sebagai sebuah penelitian sejarah (Gottschalk, 1985:143). Pada

tahap ini, peneliti melakukan penulisan secara kronologis, logis, dan sistematis.

Penulisan yang disajikan melalui tulisan sejarah ini tidak dapat utuh sama persis

dengan yang terjadi, sehingga seorang sejarawan dituntut untuk dapat berimajinasi

juga (Kartodirdjo, 1992:90-91).

Page 19: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

17

Ditahapan ini, peneliti melakukan penulisan sejarah mengenai kondisi

sosial ekonomi masyarakat di kawasan makam Bung Karno tahun 1979-2017

dengan cara merangkaikan fakta-fakta sejarah yang telah didapat sebelumnya.

Meski juga tidak dapat dihindari adanya subyektifitas dari peneliti dalam

penulisan sejarah tersebut. Namun, hal itu dianggap oleh peneliti sebagai

penjelasan dari kondisi sosial ekonomi masyarakat tersebut.

Penyajian yang dilakukan peneliti di dalam karya tulis ini terdiri dari

1) Bab 1 Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, penegasan judul, ruang

lingkup, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian;

2) Bab 2 Tinjauan Pustaka yang mengulas tentang kajian penelitian terdahulu

serta kajian-kajian teoritis yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi

masyarakat di kawasan makam Bung Karno tahun 1979-2017;

3) Bab 3 Metodologi Penelitian, dalam hal ini berisikan mengenai metode yang

digunakan peneliti untuk menyusun rangkaian peristiwa sejarah, dimana

metode tersebut terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi;

4) Bab 4 Pembahasan mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat di kawasan

makam Bung Karno tahun 1979-2017;

5) Bab 5 Pembahasan mengenai peran pemerintah dalam perkembangan Makam

Bung Karno tahun 1979-2017;

6) Bab 6 Penutup, terdiri dari simpulan dan saran yang merupakan jawaban dari

permasalahan yang dikaji oleh peneliti.

Page 20: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

18

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, D. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Afrizal, M.A. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Cohen, Erik. 1974. Who Is A Tourist ? A Conceptual Clarification. The

Sociological Review. The Haberw University.

Damsar. 1997. Sosiologi Ekonomi edisi 1. RajaGrafindo Persada. Jakarta

Deliarnov. 2003. Perembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raja Gafindo

Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi

III. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dian, K. 2009. “Aktifitas Ziarah dan Peluang Kerja Masyarakat di Sekitar Makam

R.Ng. Yosodipuro I”. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Surakarta: Program Strata

Satu Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gottschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Terjemahan oleh Nugroho

Notosusanto. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Haryanto, Sindung. 2011. Sosiologi Ekonomi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Kartini, Kartono. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar

Maju.

Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosiologi dalam Metodologi

Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Koentjoroningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng

Budaya.

Listiowati. 2007. Pengaruh Keberadaan Sunan Hasan Munadi Terhadap

Kehidupan Sosial Budaya dan Ekonomi Masyarakat Desa Nyatnyono

Page 21: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

19

Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun 1980-2006. Tidak Diterbitkan.

Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Majid, M. D. & Wahyudi, J. 2014. Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar. Jakarta:

Prenada Media Group.

Saebani, B. A. 2016. Perspektif Perubahan Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sari, D. I. 2010. Objek Wisata Religi Sunan Muria. Tidak Diterbitkan. Skripsi.

Surakarta: Program Strata Satu Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Shadily, Hasan. 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Sholik & Sujali. 2011. “Pengaruh Keberadaan Obyek Wisata Makam dan

Perpustakaan Bung Karno Terhadap Kondisi Ekonomi Pelaku Usaha

Perdagangan di Sekitarnya”. Tidak Diterbitkan. Jurnal. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Bumi Askara.

Sugiyanto. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Jember: Universitas Jember Press.

Sundoro, Hadi. 2013. Keniscayaan Sejarah Pengantar ke Arah Ilmu dan Metode

Sejarah. Jember: Jember University Press.

Suwarsono SO & Alvin Y. 1994. Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia.

Syani, A. 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Bandung: Pustaka Jaya.

Sztompka, P. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.

Page 22: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

20

MATRIK PENELITIAN

Topik Judul Penelitian Jenis dan Sifat

Penelitian

Permasalahan Sumber Data Metode Penelitian

1 2 3 4 5 6

Sejarah

Pengembangan

Wisata Lokal

Dampak Obyek

Wisata Makam

Bung Karno

Terhadap Sosial

Ekonomi

Masyarakat

Kelurahan Sentul

Kecamatan

Kepanjenkidul Kota

Blitar Tahun 2003-

2016

1. Jenis Penelitian:

Penelitian

Sejarah

2. Sifat Penelitian:

Observasi

Lapang

1) Bagaimana

perkembangan

obyek wisata

Makam Bung

Karno tahun

2003-2016 ?

2) Bagaimana

dampak obyek

wisata Makam

Bung Karno

terhadap sosial

ekonomi

masyarakat

kelurahan

Sentul Kec.

Kepanjenkidul

Kota Blitar

tahun 2003-

2016 ?

1. Buku-buku

2. Jurnal

3. Artikel

4. Observasi dan

Wawancara

Tempat pencarian

sumber :

1. Perpustakaan

Universitas

Jember

2. Perpustakaan

Fakultas

Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

Program Studi

Sejarah

Universitas

Jember

3. Makam Bung

Karno

(Observasi)

4. Dinas Pariwisata

Kota Blitar

(Observasi)

Metode penelitian

sejarah dengan

langkah-langkah:

1. Heuristik;

2. Kritik;

3. Interpretasi;

4. Historiografi.

Page 23: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

21

Pedoman Wawancara

1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar (UPTD Pengelolaan

Kawasan Wisata Makam Bung Karno)

1. Bagaimana keadaan kawasan Makam Bung Karno sebelum tahun 1970 ?

2. Bagaimana peran pemerintah dalam mengembangan Makam Bung

Karno?

3. Berapakah jumlah pengunjung yang datang ke Makam Bung Karno setiap

tahunnya ?

4. Kebijakan apa saja yang di ambil untuk pemerintah untuk wisata Makam

Bung Karno ?

5. Bagaimana sikap masayarakat terhadap kebijakan-kebijakan tersebut ?

6. Bagaimana peran UPTD kawasan Makam Bung Karno dalam mengelola

kawasan wisata ?

7. Bagaimana dampak ramainya kawasan Makam Bung Karno terhadap

pariwisata Kota Blitar ?

Page 24: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

22

2. Masyarakat dan Pelaku usaha di kawasan Makam Bung Karno

1. Bagaimana kedaaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar sebelum

adanya Makam Bung Karno ?

2. Apa pekerjaaan masyarakat sebelum adanya Makam Bung Karno ?

3. Bagaimana keadaan masyarakat setelah adanya Makam Bung Karno ?

4. Apakah ada dampak ekonomi dengan setelah adanya Makam Bung

Karno ?

5. Berapakah pendapatan yang di peroleh perminggunya dengan berdagang

di kawasan Makam Bung Karno ?

6. Apakah ada kendala pada kegiatan perekonomian di kawasan Makam

Bung Karno ?

7. Bagaimana tanggapan masyarakat dengan adanya pedagang dari

masyarakat luar yang berjualan di kawasan Makam Bung Karno ?

8. Apakah ada bantuan dari pemerintah terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat ?

9. Apakah ada retribusi yang dibayarkan setiap bulan?

10. Bagaimana interaksi anatar masayrakat di kawasan Makam Bung Karno?

11. Apakah ada paguyupan pegadang di kawasan Makam Bung Karno ?

12. Apakah ada persaingan antar pedagang di kawasan Makam Bung Karno?

13. Apakah ada pengaturan persamaan harga dari setiap barang yang dijual

di kawasan Makam Bung Karno ?

Page 25: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI …sejarah.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/15/2018/02/... · Keberadaan makam Bung Karno tahun 1970 hingga tahun 1979 tidak memberikan

23

3. Kepala Desa Sentul dan Kepala Desa Bendogerit

1. Bagaimana peran desa terhadap pengembangan wisata Makam Bung

Karno ?

2. Apakah ada perubahan jumlah penduduk di desa sesudah adanya Makam

Bung Karno ?

3. Bagaimana kondisi masyarakat sebelum adanya sebelum adanya Makam

Bung Karno dan sesudahnya ?

4. Apa jenis pekerjaan masyarakat sekitar sebelum adanya Makam Bung

Karno ?

5. Apakah ada perubahan tingkat ekonomi setelah adanya Makam Bung

Karno ?

6. Adakah dampak positif dan negatif dengan dari ramainya kawasan

Makam Bung Karno, dan bagaimana cara menanganinya ?

7. Adakah penyuluhan dari pihak desa dalam bidang ekonomi masyarakat

sekitar Makam Bung Karno ?

8. Apakah ada kontribusi dari masyarakat yang melakukan perdagangan

untuk kas desa ?

9. Apakah ada keluhan dari masyarakat terhadap ramainya kawasan Makam

Bung Karno ?

10. Fasilitas apa yang disediakan oleh desa untuk meningkatkan kualitas

masyarakat sekitar kawasan Makam Bung Karno ?