74
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: IDENTIFIKASI SPASIAL DAN TELAAH HUKUM OKUN (Skripsi) Oleh Ukthiya Firda Pangesti FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA:IDENTIFIKASI SPASIAL DAN TELAAH HUKUM OKUN

(Skripsi)

Oleh

Ukthiya Firda Pangesti

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

ABSTRACT

ECONOMIC GROWTH AND UNEMPLOYMENT IN INDONESIA:SPATIAL IDENTIFICATION AND OKUN LAW REVIEW

By

Ukthiya Firda Pangesti

This study is examined the Okun's law in the Indonesia’s economy to estimate therelationship between economic growth and the unemployment rate. This researchuses the spatial analysis with Geographical Information System (GIS) and theAutoregressive Distributed Lag ( ARDL ) method. The data used is time seriesdata in the State of Indonesia 1985-2016. The results of the spatial analysis showthat there are changes in the pattern of unemployment and economic growth inIndonesia 1985 and 2016. The results of ARDL estimation indicate that economicgrowth has a negative and significant effect on Indonesia's unemployment in thelong term, but not significantly in the short term. The estimation results show thatthe law is valid in Indonesia the long run.

Keyword: ARDL, Economic Growth, Okun’s Law, Unemployment Rate.

Page 3: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

ABSTRAK

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA:IDENTIFIKASI SPASIAL DAN TELAAH HUKUM OKUN

Oleh

Ukthiya Firda Pangesti

Penelitian ini menguji hukum okun pada perekonomian Indonesia denganmengestimasi hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran.Metodologi yang digunakan adalah analisis data spasial dengan GeographicalInformation System (GIS) dan Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Datayang digunakan adalah data time series di Negara Indonesia tahun 1985-2016.Hasil analisis spasial menujukan bahwa terjadi perubahan pola pengangguran danpertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1985 dan 2016. Hasil dari estimasiARDL menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dansignifikan terhadap tingkat pengangguran Indonesia pada jangka panjang, namuntidak signifikan pada jangka pendek. Hasil estimasi menunjukan bahwa hukumokun berlaku di Indonesia pada jangka panjang

Kata Kunci: ARDL, Hukum Okun, Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi.

Page 4: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA:

IDENTIFIKASI SPASIAL DAN TELAAH HUKUM OKUN

Oleh:Ukthiya Firda Pangesti

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI
Page 6: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI
Page 7: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI
Page 8: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ukthiya Firda Pangesti lahir di Sritejokencono, Kecamatan

Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, pada tanggal 16 April 1996, yang

merupakan anak ketiga, putri bungsu dari pasangan Bapak Dimyati dan Ibu

Saimah. Penulis mempunyai dua orang saudara yang bernama Sariyati dan

Nuryani.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak Pertiwi pada tahun

2002. Pada tahun 2008 penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD)

Negeri 3 Sritejokencono. Pada tahun 2011 penulis menyelesaikan pendidikan di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kotagajah, dan menyelesaikan

pendidikan diSekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotagajah pada tahun

2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2014, melalui jalur

SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Page 9: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

PERSEMBAHAN

Terucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

hidayahNya yang diberikan, ku persembahkan skripsi ini dengan ketulusan dan

kerendahan hati kepada:

1. Orang tua Tercinta Bapak dan Ibu yang sangat saya sayangi, serta sosok

orang tua yang sabar, selalu memberi semangat dan nasihat dengan

ketulusan kasih sayang serta doa yang tiada henti selalu beliau panjatkan,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Serta kakak-kakak

tersayang yang menjadi sebagai sosok kakak yang selalu memotivasi

untuk terus maju dan berusaha menggapai cita-cita.

2. Dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi

Pembangunan yang begitu telah berjasa memberikan bimbingan dan ilmu

yang bermanfaat bagi penulis.

3. Sahabat-sahabatku yang selalu memberiku saran dan motivasi.

4. Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 10: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

MOTTO

“Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati. Sesungguhnya Allah

ada bersama kita”

(Nabi Muhammad SAW)

“Hidup tak akan selalu baik-baik saja, setiap orang pernah mengalami fluktuasi

masa, hal yang demikian mengajarkan kedamaian, semoga akan ada indah setelah

manusia berjuang”

(Ukthiya Firda Pangesti)

Page 11: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

SANWACANA

Alhamdulillahhirobbil’alaamiin segala puji bagi ALLAH SWT, Rabb yang telah

melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat teriring salam senantiasa tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta para pengikutnya yang semoga kelak

mendapatkan syafa’at, Amin.

Penulisan skripsi dengan judul “Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran di

Indonesia: Identifikasi Spasial dan Telaah Hukum Okun” adalah salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Penulis berharap, karya yang merupakan wujud dari kerja keras, do’a, dan

pemikiran maksimal serta didukung dengan bantuan dan keterlibatan berbagai

pihak ini akan bermanfaat di kemudian hari. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Dimyati dan Ibu Saimah yang selalu

mendo’akan dan memotivasi penulis sehingga penulis dapaat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.S.i. selaku ketua Jurusan Ekonomi pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 12: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

4. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.S.i. selaku sekretaris Jurusan ekonomi

Pembangunan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

5. Ibu Dr. Arivina Ratih, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing, atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran

dalam proses penyelesaian skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

6. Bapak Dr. Toto Gunarto, S.E., M.S.i. selaku dosen penguji pada ujian skripsi,

atas kesediaannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam

proses menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dr Lies Maria Hamzah, S.E., M.E. selaku dosen penguji pada ujian

skripsi, atas kesediaannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan

dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Zulfa Emalia, S.E., M.Sc. selaku dosen penguji pada ujian skripsi

sekaligus selaku dosen pembimbing akademik, atas kesediaannya selama ini

dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam proses kuliah,

terimakasih atas kesediaannya dalam memberikan pengarahan dan

pengetahuan dalam proses menyelesaikan skripsi.

9. Seluruh staf yang bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung.

10. Kakak-kakak tercinta, Sariyati dan Nuryani yang selalu mendo’akan dan

memotivasi, sehingga penulis selalu bersemangat dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Page 13: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

11. Keluarga besar tercinta yang selalu mendukung dan mendo’akan atas

perjalanan penulis menempuh pendidikan sampai dapat menyelesaikan

skripsi ini.

12. Keluarga pengurus HIMEPA (Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Pembangunan) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung periode

2016/2017 Aji Fatullah Ikhbal, Sofyan Shaleh, Retno Putri, Meity Ona Arista,

Raden Dewa, Ramadhana Piscal Hartadi, Arnoldhi Pradisco, Utami Syifana

Widyastuti, Murniati, Ganis Kesumaningrum, Halvis, Kanti Rahayu, Rendra

Ardiyanto, Dimas Dwi Pratikno beserta seluruh staf yang memberikan

keindahan selama masa perkuliahan saya.

13. Sahabat seperjuangan Nur Amalia, Esa Eriza Anggraeni, dan Ismaya Inton

Dwingga terimakasih atas kebersamaan, keakraban, kebahagiaan, dan duka

yang selama ini selalu dilalui bersama, semoga persahabatan kita tetap abadi

dan berkah, pance kondang selalu sukses dan jaya.

14. Sahabat tercinta Gardina Jufi Andini, Nur Asih Winarti, Annisa Noerdin, Zsa

Zsa Raulia Putri, dan Windri Lestari terimakasih atas motivasi, keakraban,

dan do’a yang selma ini menjadi penyemangat penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

15. Sahabat tercinta Agus Supriyanto, Agam Rahmadi, Bagus Prasetyo, Citra

Ayu Wulansari yang selalu memberikan kebahagiaan, nasehat, dan saran

yang membangun untuk kehidupan penulis sampai akhirnya penulis fokus

menyelesaikan skripsi ini.

16. Sahabat tersayang Chindy Yulia Putri, Yunita Andriani, Yuniana Putri,

Merryantika Eka, dan Imannurichsan yang tak terlupakan, terimakasih atas

Page 14: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

segala bentuk kebahagiaan dan semoga kita semua selalu dalam lindungan-

Nya.

17. Sahabat menggunjing Tiwi Andriani, Ahmad Dawami, dan Budiyanto,

terimakasih telah menyempurnakan hidup penulis.

18. Sahabat-sahabat Ekonomi pembangunan 2014 yang tak terlupakan,

terimakasih atas bantuan, motivasi, dan kebersamaan selama ini.

19. Teman-teman yang secara tidak langsung turut membantu dalam proses

pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna karena kesempurnaan

hanya milik Allah SWT, namun ada harapan semoga skripsi yang sederhana ini

dapat bermanfaat bagi semua. Amiin.

Bandar Lampung, 12 Desember 2018

Penulis,

Ukthiya Firda Pangesti

Page 15: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

iv

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR ISI ................................................................................................... iDAFTAR TABEL ........................................................................................... viDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viiDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ......................................................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISA. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................................. 8B. Teori Pertumbuhan Ekonomi ................................................................... 10

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik ................................................. 102. Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter ......................................... 133. Teori Pertumbuhan Ekonomi Solow .................................................. 144. Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogen (Modern) ............................. 16

C. Pengangguran............................................................................................ 201. Pengertian Pengangguran ................................................................... 202. Macam-Macam Pengangguran .......................................................... 223. Dampak Pengangguran ...................................................................... 264. Teori Pengangguran Klasik ................................................................ 275. Teori Pengangguran Keynesian ......................................................... 276. Teori Pengangguran Neo Klasik ........................................................ 29

D. Hukum Okun ............................................................................................ 32E. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 36F. Kerangka Konseptual ............................................................................... 39G. Hipotesis .................................................................................................. 39

III. METODE PENELITANA. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 40B. Definisi Operasional Variabel .................................................................. 40C. Metode Analisis Data ............................................................................... 42

1. Analisis GIS (Geographical Information System) ............................. 422. Analisis Model Okun ......................................................................... 42

A. Model Difference Version Hukum Okun...................................... 42

Page 16: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

v

B. Model Okun Lanjutan (Metode ARDL) ...................................... 431. Ploting Data........................................................................... 452. Uji Correlogram .................................................................... 453. Uji Akar Unit (Unit Root Test).............................................. 464. Penentuan Lag Optimal ........................................................ 475. Uji Korelasi .......................................................................... 476. Uji Kausalitas Engel Granger .............................................. 477. Uji Kointegrasi Engel Granger ............................................. 488. Uji Asumsi Klasik (Uji Autokorelasi) .................................. 48

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Gambaran Daerah Penelitian .................................................................... 51B. Hasil.......................................................................................................... 52

1. Analisis GIS (Geographical Information System) ............................. 522. Analisis Model Okun ......................................................................... 59

A. Model Difference Version Hukum Okun...................................... 59B. Model Okun Lanjutan (Metode ARDL) ...................................... 61

1. Ploting Data........................................................................... 622. Uji Correlogram .................................................................... 633. Uji Akar Unit (Unit Root Test).............................................. 654. Penentuan Lag Optimal ........................................................ 665. Uji Korelasi .......................................................................... 676. Uji Kausalitas Engel Granger .............................................. 687. Uji Kointegrasi Engel Granger ............................................. 698. Estimasi Model ARDL ......................................................... 709. Uji Asumsi Klasik (Uji Autokorelasi) .................................. 71

C. Pembahasan .............................................................................................. 72D. Implementasi Hasil Penelitian .................................................................. 76

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan .................................................................................................. 76B. Saran ........................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 372. Hasil Uji berdasarkan model UEt = α + βGDPt + εt .................................. 593. Hasil Uji Correlogram pada tingkat level .................................................. 644. Hasil Uji Correlogram pada tingkat first difference .................................. 645. Hasil Uji Stasioner (Unit Root Test) Tingkat Level .................................. 656. Hasil Uji Stasioner (Unit Root Test) Tingkat First Difference ................. 667. Hasil Penentuan Lag Optimal .................................................................... 678. Hasil Uji Korelasi antar Variabel ............................................................... 689. Hasil Uji Kausalitas Engle Granger ........................................................... 6810. Hasil Uji Kointegrasi.................................................................................. 6911. Estimasi ARDL jangka pendek.................................................................. 7012. Estimasi ARDL jangka panjang................................................................. 71

Page 18: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perubahan Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Penganggurandi Indonesia dalam Persen (%).................................................................. 3

2. Kerangka Pemikiran................................................................................... 393. Kerangka Metode Analisis Data ................................................................ 414. Peta Tematik Nilai Tingkat Pengangguran dan Pertumbuhan

ekonomi Indonesia di Atas dan di Bawah Rata-rata Nasional Tahun 1985dan 2016..................................................................................................... 53

5. Grafik Pola Pergerakan Data Tingkat Pengangguran ................................ 636. Grafik Pola Pergerakan Laju Pertumbuhan Ekonomi................................ 64

Page 19: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Variabel Dependen dan Independen.................................................. L12. Data Olah Variabel ....................................................................................... L23. Kenaikan/Penurunan Data Variabel................................................................ L34. Grafik Fluktuasi Pola Variabel....................................................................... L45. Hasil Output Regresi/Equation Y dan X tanpa LN (Log) ................................ L56. Hasil Equation Y dan X dengan LN (Log) ............................................... L67. Hasil Ploting Data......................................................................................... L78. Uji Correlogram Y Tingkat Level.............................................................. L89. Uji Correlogram X Tingkat Level.............................................................. L910. Uji Correlogram Y Tingkat First Difference ............................................. L1011. Uji Correlogram X Tingkat First Difference ............................................. L1112. Uji Root Test Y Tingkat Level .................................................................. L1213. Uji Root Test X Tingkat Level .................................................................. L1314. Uji Root Test Y Tingkat First Difference .................................................. L1415. Uji Root Test X Tingkat First Difference .................................................. L1516. Uji Panjang Lag Optimum ......................................................................... L1617. Uji Kausalitas Engle Granger .................................................................... L1718. Uji Koentegrasi .......................................................................................... L1819. Hasil Estimasi ARDL................................................................................. L1920. Hasil Estimasi ARDL (Hubungan jangka panjang) .................................. L2021. Hasil Uji ARDL Jangka Panjang Lebih dari Lag 9.................................... L2122. Hasil Uji Autokorelasi................................................................................ L2223. Keterangan Berdasarkan Gambar 4.1 (Peta Tahun 1985) ......................... L2324. Keterangan Berdasarkan Gambar 4.1 (Peta Tahun 2016) ......................... L24

Page 20: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kinerja perekonomian suatu negara dikatakan tumbuh baik atau buruk dapat

diukur melalui beberapa variabel makroekonomi, diantaranya ada tiga variabel

makro ekonomi yaitu Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product = GDP),

tingkat pengangguran (unemployment rate) dan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Para ahli makro ekonomi mempelajari perubahan variabel-variabel yang

mempengaruhi kinerja perekonomian suatu negara dari waktu ke waktu untuk

melihat bagaimana interaksi antar variabel-variabel tersebut sehingga terlihat

kinerja perekonomian suatu negara (Sukirno, 2008).

Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa

yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu. GDP dibagi menjadi dua

yaitu, GDP atas harga berlaku dan GDP atas harga konstan. GDP atas harga

berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi,

sedangkan GDP atas harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan

ekonomi dari tahun ke tahun (Mankiw, 2007). Sementara itu tingkat

pengangguran (unemployment rate) merupakan ukuran dari jumlah angkatan kerja

yang belum atau tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran merupakan masalah

yang penting di negara maju maupun di negara berkembang. Pengangguran pada

Page 21: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

2

umumnya disebabkan oleh jumlah angkatan kerja atau pencari kerja tidak

sebanding dengan lapangan pekerjaan yang ada.

Pada tahun 1962, Arthur Okun, secara khusus meneliti hubungan dua dari tiga

variabel makroekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari sisi output

dengan tingkat pengangguran. Hasil dari penilitian tersebut dikenal dengan

Hukum Okun (Okun’s Law). Berdasarkan Hukum Okun, tingkat pengangguran

mempunyai hubungan negatif dengan pertumbuhan ekonomi (GDP riil). Jika

tingkat pengangguran naik 1 persen, maka pertumbuhan GDP riil turun 2 persen

(Mankiw, 2007:248-251).

Putong (2013) menyatakan apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 2,5

persen di atas trendnya yang telah dicapai pada tahun tertentu, tingkat

pengangguran akan turun sebesar 1 persen. Pernyataan tersebut lebih dikenal

sebagai hukum Okun dan cukup memberikan informasi atau bukti empiris.

Sinclair (2005) menyatakan jika tingkat pengangguran merupakan variabel

kebijakan, maka koefisien Okun dapat diinterpretasikan sebagai besaran target

perekonomian untuk mereduksi tingkat pengangguran. Kedua, peramalan output

sering dibuat untuk menyatakan peramalan dari tingkat pengangguran. Ketiga,

koefisien Okun sangat berguna untuk mengetahui kapan output berada diatas atau

dibawah nilai potensialnya.

Penelitian mengenai keberlakuan hukum okun di Indonesia dapat memberikan

penjelasan mengenai hubungan laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat

pengangguran di Indonesia. Menurut Mankiw (2007), hukum okun dapat

membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai target tingkat pengangguran,

Page 22: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

3

karena rendahnya tingkat pengangguran dan tingginya lapangan kerja merupakan

salah satu target pemerintah Indonesia. Perubahan pertumbuhan ekonomi dan

tingkat pengangguran di Indonesia disajikan pada Gambar 1.1 berikut ini.

Sumber: Badan Pusat Statistika (diolah, 2018)

Gambar 1. Perubahan Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran diIndonesia Tahun 1985-2016 dalam Persen (%)

Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi dua kali pada tahun 1997-1998 dan

2008-2009. Pertumbuhan ekonomi di tahun 1998 akibat krisis ekonomi bahkan

lebih rendah dari tahun 1985 yang merupakan titik awal penelitian. Puncak krisis

ekonomi Indonesia terhebat pada tahun 1998, bahwa pertumbuhan ekonomi turun

hingga mencapai angka -13,13 persen. Pertumbuhan ekonomi pada titik awal

penelitian tahun 1985 sebesar 2,46 persen, hal ini disebabkan karena terjadi

kelesuan di dalam negeri, penurunan harga minyak yang cukup tajam dan

melemahnya daya saing barang-barang hasil produksi dalam negeri, sehingga

devisa yang diterima negara dari sektor ekspor menurun. Tingkat pengangguran

1985 1994 1995 1998 2005 2009 2011 2014 2016

PertumbuhanEkonomi

TingkatPengangguran

(PE)

(TP)

Page 23: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

4

tahun 1985 sampai 1995 lebih kecil dari pertumbuhan ekonomi, sedangkan pada

tahun 1998 tingkat pengangguran justru lebih besar dari pertumbuhan ekonomi

seperti yang sudah dijelaskan diawal bahwa krisis ekonomi terjadi pada tahun

1998 (Tambunan, 2008).

Pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi 1998 mulai naik kembali hingga

5,69 persen pada tahun 2005, namun kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut

tidak didukung dengan penurunan tingkat pengangguran, melainkan tingkat

pengangguran naik mencapai angka 11,2 persen artinya menjadi rekor tingkat

pengangguran tertinggi pada periode tahun 1985-2016, hal ini disebabkan karena

penghapusan subsidi BBM pada oktober 2005 sebagai suatu konsekuensi dari

meroketnya harga BBM di pasar dunia hingga mencapai 50 dollar AS per barrel,

akibatnya harga BBM dalam negeri naik hingga 100 persen (Tambunan, 2008).

Indonesia mendapatkan sedikit imbas dari krisis global 2008-2009, yang ditandai

menurunnya pertumbuhan ekonomi menjadi 5,69 persen di tahun 2008 dan 4,1

persen di tahun 2009. Pada tahun 2010-2012, pertumbuhan ekonomi mengalami

kenaikan, yaitu dengan rata-rata 6 persen. Setelah tahun 2012, perekonomian

Indonesia terus menurun. Pertumbuhan ekonomi 2014 tumbuh sebesar 5,02

persen, melambat dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 5,78 persen.

Tingkat pengangguran tahun 2010-2016 berfluktuasi lambat, sampai tingkat

pengangguran di tahun 2016 mencapai 5,61 persen. Dari sisi eksternal,

perlambatan dipengaruhi oleh menurunnya ekspor akibat permintaan dan harga

komoditas global menurun, serta adanya kebijakan ekspor mineral mentah. Dari

Page 24: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

5

sisi internal, perlambatan disebabkan oleh terbatasnya konsumsi pemerintah

karena program penghematan anggaran (Lamudi, 2015).

Menurut data yang ada di Indonesia, pada tahun 1995 data pertumbuhan ekonomi

dan tingkat pengangguran paling mendekati prinsip hukum okun, pertumbuhan

ekonomi naik sebesar 8,22 persen sementara tingkat pengangguran sebesar 3,9

persen, membaik dari tahun sebelumnya yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 7,54

persen sedangkan tingkat pengangguran sebesar 4,36 persen. Hal ini disebabkan

karena kenaikan konsumsi dan sebagai dampak dari adanya boom investasi yang

terjadi pada tahun 1995, dengan nilai investasi sebesar 39.914,7 juta US Dolar.

Sementara itu tahun 1998 menunjukan data yang tidak sesuai dengan prinsip

hukum okun, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya terjadinya

penurunan nilai tukar rupiah secara tajam terhadap valas, kegagalan makro

ekonomi Indonesia, stok hutang luar negeri swasta, banyaknya kelemahan ssstem

perbankan di Indonesia dan tidak jelasnya arah perubahan politik

(Keyjojohadikusumo, 2000).

Peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak selalu disertai dengan penurunan tingkat

pengangguran seperti yang terlihat pada Gambar 1. Fenomena seperti ini tidak

hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara lain, fluktuasi nilai pertumbuhan

ekonomi dan tingkat pengangguran Indonesia dapat digambarkan dengan analisis

spasial peta Indonesia yang diwakili dengan nilai tingkat pengangguran dan

pertumbuhan ekonomi di masing-masing provinsi seluruh Indonesia sebagai

gambaran awal penelitian hukum okun. Pada penelitian ini tujuan memetakan

tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi dengan analisis SIG untuk

melihat pola kedua variabel di masing-masing provinsi.

Page 25: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

6

Beberapa penelitian menemukan hal yang sejalan dengan hukum okun dan

beberapa penelitian lainnya tidak. Fenomena tersebut pernah ditemukan oleh

penelitian Knotek (2007) menemukan bahwa hukum Okun bukanlah hubungan

yang erat, ada banyak pengecualian dalam hukum Okun atau kejadian dimana

turunnya pertumbuhan output tidak selalu bertepatan dengan meningkatnya

pengangguran. Hal ini berlaku ketika melihat selama jangka waktu panjang dan

pendek. Moosa (2008) menemukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat

pengangguran dengan output untuk kasus Algeria, Mesir, Maroko, dan Tunisia

karena tiga alasan: (a) Pengangguran yang terjadi bukan siklis tetapi lebih kepada

pengangguran struktural dan atau friksional; (b) Kekakuan pasar tenaga kerja

yang terjadi di empat negara tersebut di mana pasar tenaga kerja didominasi

pemerintah sebagai sumber utama permintaan tenaga kerja; (c) Struktur

perekonomian yang didominasi pemerintah. Rubcova (2010) menunjukan tidak

adanya hubungan antara output dan tingkat pengangguran untuk kasus negara-

negara di Kawasan Baltik karena data tidak reliabel dan ukuran sampelnya kecil

serta struktur pasar tenaga kerja yang kaku dan inelastisnya tingkat pengangguran

terhadap pergeseran output.

Melihat fenomena penelitian sebelumnya bahwa peningkatan atau penurunan

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan belum tentu dapat meningkatkan atau

menurunkan tingkat pengangguran, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di

Indonesia serta mengetahui keberadaan hukum Okun di Indonesia, dengan

demikian penelitian ini mengangkat judul “Pengujian Hukum Okun di

Indonesia”.

Page 26: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

7

B. Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pemetaan pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di

Indonesia?

2. Apakah Hukum Okun berlaku di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk memberikan gambaran awal tentang pertumbuhan ekonomi dan

pengangguran yang disajikan dalam bentuk peta lingkup provinsi seluruh

Indonesia.

2. Untuk mengetahui keberlakuan Hukum Okun di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah disebutkan maka manfaat yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis sebagai salah satu syarat kelulusan Strata 1 (S1) di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bagi fakultas dan pembaca sebagai referensi untuk mengetahui teoritis Hukum

Okun.

3. Dapat menjadi masukan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian sejenis.

Page 27: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu

negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik atau buruk dari

tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

diantaranya adalah Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, teknologi,

budaya, dan Sumber Daya Modal yang dibutuhkan oleh manusia untuk mengelola

SDA. Indikator penting yang digunakan untuk menilai kinerja perekonomian

berlangsung baik atau buruk dalam suatu negara adalah Gross Domestic Product

(GDP). GDP mengukur dua hal, yaitu pendapatan total semua orang dalam

perekonomian dan jumlah belanja untuk membeli barang dan jasa hasil

perekonomian. GDP memasukkan segala bentuk pembelanjaan dalam barang dan

jasa yang diproduksi secara domestik (Mankiw, 2007).

GDP dapat diukur dengan dua cara, yaitu pendekatan alur produk dan pendekatan

penghasilan dari input yang menghasilkan output. Karena laba merupakan hasil

sisa, kedua pendekatan tersebut akan menghasilkan total GDP yang sama persis.

Komponen nilai GDP merupakan jumlah dari nilai konsumsi (C), investasi bruto

(I), belanja pemerintah atas barang dan jasa (G), dan ekspor netto (XM) yang

dihasilkan di dalam suatu negara selama satu tahun tertentu (Samuelson, 2003).

Page 28: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

9

Persamaan tersebut merupakan persamaan identitas, dimana variabel-variabel

dalam persamaan tersebut benar.

Pengertian dari komponen GDP adalah:

1. Konsumsi (consumption) adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah

tangga. Konsumsi dibagi menjadi tiga golongan yaitu, barang habis pakai

(nondurable goods) seperti makanan, barang tahan lama (durable goods)

seperti elektronik, dan jasa.

2. Investasi (investment) adalah pembelian barang yang nantinya akan

digunakan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa. Pengeluaran

investasi ada tiga yaitu, investasi bisnis, investasi properti, dan investasi

persediaan.

3. Belanja pemerintah (government purchases) mencakup pembelanjaan barang

dan jasa oleh pemerintah daerah, negara bagian, dan pusat (federal). Belanja

pemerintah meliputi belanja alat militer, pembangunan infrastruktur, dan jasa

pegawai negeri.

4. Ekspor neto (net exports) sama dengan pembelian produk dalam negeri oleh

orang asing (ekspor) dikurangi pembelian produk luar negeri oleh warga

negara (impor) (Mankiw,2008).

GDP dibagi menjadi dua yaitu, GDP nominal dan GDP riil. GDP nominal adalah

nilai GDP pada harga saat ini sedangkan GDP riil adalah GDP dari indeks volume

atau kuantitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. GDP riil diukur dengan harga

tetap. Sedangkan GDP nominal diukur dengan harga yang berubah-ubah. Ketika

membagi GDP nominal dengan GDP riil, maka akan diperoleh sebuah deflator

GDP, yang berlaku sebagai ukuran dari seluruh tingkat harga. Dengan begitu

Page 29: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

10

perhitungan GDP riil dapat dilakukan dengan cara membagi GDP nominal dengan

deflator GDP (Samuelson, 2003).

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Para ahli ekonomi klasik mendeskripsikan terdapat empat faktor yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah jumlah penduduk,

jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta teknologi

yang digunakan. Namun, mereka lebih memfokuskan faktor-faktor yang

mempengaruhi perekonomian pada pengaruh pertambahan penduduk terhadap

pertumbuhan ekonomi. Dalam teori pertumbuhan klasik mereka memiliki asumsi

bahwa luas tanah dan kekayaan alam jumlahnya adalah tetap (konstan) dan

mereka tidak memikirkan adanya perubahan teknologi. Berdasarkan asumsi

tersebut maka selanjutnya akan dianalisis pengaruh pertambahan penduduk

terhadap produksi nasional dan pendapatan (Sukirno, 2008).

Ekonom yang termasuk dalam mahzab klasik adalah Adam Smith dan Robert

Malthus. Adam Smith menganut paham laissez faire laissez passer dimana dalam

perekonomian diperlukan campur tangan pemerintah seminimal mungkin. Dengan

begitu perekonomian berjalan wajar tanpa campur tangan pemerintah. Smith

menekankan peran tanah sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi tetapi yang

lebih utama adalah sumber daya manusia. Dimana jika sumber daya manusia tidak

ada maka tidak akan ada yang bisa mengolah tanah. Smith juga menjelaskan

mengenai teori pembagian tenaga kerja (division of labor), dimana pembagian

kerja tersebut digunakan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Dalam

Page 30: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

11

suatu pekerjaan diperlukan pekerja di masing-masing divisi, artinya jika setiap

tenaga kerja di tempatkan sesuai dengan keahliannya maka mereka akan bekerja

maksimal dan hasil pekerjaannya juga akan maksimal. Smith juga memaparkan

mengenai teori akumulasi kapital. Smith mengatakan bahwa akumulasi kapital

merupakan hal penting dalam pertumbuhan ekonomi. Zaman perekonomian Smith

sering disebut “zaman emas” karena sumber modal utama adalah tanah. Tanah

tersedia secara cuma-cuma, disini berarti bahwa pemilik tanah akan semakin kaya

dan yang tidak mempunyai tanah akan tetap menjadi buruh. Sistem upah dalam

masa ini, seluruh pendapatan nasional akan digunakan untuk upah karena tidak

ada pengurangan sewa tanah dan bunga modal. Output berkembang sesuai dengan

jumlah penduduk, sehingga upah riil tiap buruh akan tetap sama sepanjang masa.

Selain itu karena kekayaan alam dimiliki oleh kapitalis bukan pemerintah

akibatnya jika penduduk bertambah, tanah akan digunakan untuk pemukiman

pada akhirnya tidak ditemukan keseimbangan antara ketersediaan tanah, output,

dan jumlah penduduk. Jumlah penduduk dalam suatu negara akan terus

bertambah. Namun output harus bergerak lambat daripada jumlah penduduk

karena apabila buruh tanah bertambah dan tanah yang digarap adalah tetap maka

tanah yang digarap oleh buruh akan mengalami kekurangan. Peningkatan tenaga

kerja pada penggarapan tanah akan menyebabkan penurunan produk marjinal

tenaga kerja yang menyebabkan upah riil menurun.

Ekonom mahzab klasik selanjutnya adalah Robert Malthus. Robert Malthus

beranggapan bahwa pertumbuhan manusia lebih cepat dibandingkan dengan

pertumbuhan produksi pangan. Manusia tumbuh berdasarkan deret ukur

(geometric progression, dari 2 ke 4, 8, 16 dan seterusnya). Sedangkan produksi

Page 31: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

12

pangan tumbuh sesuai dengan deret hitung (arithmetic progression, dari 2 ke 4, 6,

8 dan seterusnya). Perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan

perkembangan produksi pangan. Satu-satunya cara untuk mengatasi meledaknya

jumlah penduduk atau menghindari malapetaka adalah dengan melakukan

pengontrolan jumlah penduduk atau dengan keluarga berencana (KB). Selain

melakukan KB ada cara lain untuk menganggulangi disaster yaitu dengan

menunda perkawinan dan mengurangi jumlah anak. Malthus pesimis dengan

bertambah banyaknya jumlah pendudukmenyebabkan pelipat gandaan makanan

dan pakaian yang kurang seimbang akibatnya out perkapita menurun, karena

banyak orang yang berebut tanah yang terbatas dan perolehan output per kapita

menurun. Malthus berpendapat bahwa penekanan jumlah penduduk akan

mendorong rendahnya taraf hidup buruh. Jika upah buruh diatas batas minimun

maka akan berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk. Upah minimun akan

menyebabkan angka kematian yang tinggi dengan demikian jumlah penduduk

akan terus berkurang. Akan di capai tingkat keseimbangan jika upah sama

besarnya dengan taraf kebutuhan buruh. Teori pertumbuhan klasik dapat diambil

kesimpulan bahwa jika penduduk rendah, maka produksi marjinal akan lebih

tinggi dari pendapatan per kapita, artinya jika terjadi peningkatan jumlah

penduduk, maka pendapatan perkapita akan meningkat. Menurut para ekonom

klasik, jika peningkatan jumlah penduduk secara terus menerus maka yang terjadi

adalah produksi marginal akan terus mengalami penurunan. Oleh karena itu,

pendapatan per kapita dan pendapatan nasional pertumbuhannya akan melambat.

Jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan pada jumlah penduduk

tertentu, nilai produksi marjinal sama dengan pendapatan perkapita. Dalam

Page 32: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

13

keadaan seperti itu disebut dengan penduduk optimum. Penduduk optimum berarti

jumlah penduduk yang memiliki standar bagus dalam suatu negara. Jumlah

penduduk optimum adalah jumlah pendudukyang tidak banyak dan tidak sedikit

yaitu suatu negara mampu mencapai jumlah sesuai dengan kapasitas tanah yang

tersedia, serta penduduknya mampu mendapatkan pekerjaan serta dapat mengelola

sumber daya alam yang tersedia dengan baik.

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter

Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter menekankan pentingnya peranan

wirausaha dalam pertumbuhan ekonomi. Schumpeter membedakan pengertian

invensi dan inovasi. Inventasi adalah hal penemuan teknik-teknik produksi baru.

Sedangkan inovasi adalah penemuan teknik-teknik produksi baru, komoditi baru,

jenis material baru untuk produksi, dan sebagainya. Inovasi ditemukan oleh

seorang inovator, tetapi yang mengembangkan inovasi adalah seorang wirausaha.

Wirausaha tersebut memiliki peranan yang penting dalam kegiatan ekonomi

yaituberupa inovasi yang dikembangkan. Inovasi tersebut meliputi pengenalan

barangbarang yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru,

mengembangkan perubahan dalam organinasasi, memperluas pasar untuk barang-

barang baru, dan cara memproduksi barang secara efisien (Sukirno, 2011).

Schumpeter memberikan gambaran dengan menganggap bahwa perekonomian

sedang tidak berkembang dalam waktu yang cukup singkat. Dalam keadaan

seperti itu maka para wirausaha akan memikirkan cara untuk mengadakan inovasi

yang menguntungkan. Keinginan mendapat keuntungan yang tinggi dari hasil

inovasi akan membuat para wirausaha untuk meminjam modal dan menanam

Page 33: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

14

modal (investasi). Investasi yang tinggi akan meningkatkan kegiatan ekonomi

negara. Hal ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat, konsumsi masyarakat

juga akan meningkat, serta para wirausaha akan terus berinovasi dan

menghasilkan banyak barang dan melakukan investasi. Menurut Schumpeter jika

suatu negara tingkat ekonominya terus mengalami peningkatakan maka akan

menghambat adanya inovasi, keadaan seperti ini disebut dengan stationary state

(Sukirno, 2008).

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Solow

Teori pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan oleh Abramovits dan Solow,

mereka menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi bergantung pada faktor

produksi, yaitu dapat dijelaskan dengan persamaan berikut (Sukirno, 2008):

ΔY = f (ΔK, ΔL, ΔT)

Dimana:

ΔY = tingkat pertumbuhan ekonomi

ΔK = tingkat pertumbuhan modal

ΔL = tingkat pertumbuhan penduduk

ΔT = tingkat perkembangan teknologi

Model pertumbuhan ini menjelaskan bahwa output homogen diproduksi oleh dua

jenis input, yaitu modal dan tenaga kerja. Unsur-unsur baru dari model

pertumbuhan ini adalah modal dan teknologi. Dalam hal ini teknologi nilainya

adalah konstan, sedangkan modal terdiri dari barang-barang tahan lama yang di

Page 34: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

15

produksi. Barang-barang modal mencakup pabrik dan rumah, peralatan seperti

komputer, dan persediaan barang jadi dan barang dalam proses. Dalam proses

pertumbuhan ekonomi, para ekonom menekankan adanya penumpukan modal

(capital deepening), yaitu proses peningkatan kuantitas modal per tenaga kerja

sepanjang waktu. Penumpukan modal terjadi apabila persediaan modal lebih

tinggi daripada angkatan kerja. Dalam keadaan tanpa perubahan teknologi tingkat

upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja akan meningkat. Hal ini disebabkan

karena setiap tenaga kerja mempunyai masing-masing modal sehingga produk

marginal meningkat dan akibatnya upah riil meningkat bersamaan dengan

meningkatnya produk marginal tenaga kerja. Selain itu dampak dari penumpukan

modal adalah menurunnya keuntungan modal sehingga mengakibatkan

keuntungan dari modal menurun. Keadaan perekonomian jangka panjang dengan

adanya penumpukan modal adalah ekonomi akan memasuki kondisi tetap dan

penumpukan modal akan berhenti, upah riil berhenti, dan laba modal tetap serta

suku bunga riil tetap. Tanpa adanya perubahan teknologi upah riil tenaga kerja

akan terhenti.

Selain modal dan upah riil, ada satu lagi hal yang penting dalam perekonomian

yaitu perubahan teknologi. Riset terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan

ekonomi dipengaruhi oleh perubahan teknologi. Perubahan teknologi dapat

meningkatkan output yang dihasilkan dari input tertentu. Teori pertumbuhan baru

menyingkap mengenai perubahan teknologi. Terdapat ciri-ciri tidak lazim dalam

teknologi. Ciri-ciri tersebut adalah teknologi merupakan barang publik atau

nonrival dimana teknologi dapat dinikmati oleh orang banyak. Perubahan dalam

teknologi dapat menyebabkan kegagalan pasar yang parah karena terkadang

Page 35: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

16

penemu teknologi takut bahwa penemuannya akan ditiru oleh orang lain. Dalam

hal ini pemerintah harus memberikan hak cipta atas riset yang ditemukan oleh

para ilmuan agar risetnya tidak ditiru oleh orang lain.

Solow dalam penelitiannya menemukan dua temuan penting, pertama hanya

separuh dari pertumbuhan total GDP yang dapat dianggap sebagai hasil

pertumbuhan masukan tenaga kerja dan modal. Kedua, kurang dari 20 persen

pertumbuhan GDP per kapita dianggap sebagai hasil pertumbuhan stok modal.

Pertumbuhan GDP yang tidak dianggap sebagai hasil peningkatan penggunaan

modal dan tenaga kerja disebut dengan residu Solow. Hal tersebut terjadi karena

adanya inovasi. Dalam model neo-klasik, perubahan teknologi dapat dianggap

sebagai pergeseran fungsi produksi sehingga jumlah tenaga kerja dan modal yang

sama akan menghasilkan GDP lebih tinggi (Lipsey, Courant, Purvis, dan Steiner,

1993).

Model neoklasik menunjukkan hasil penurunan jika faktor produksi ditambah dan

akan terjadi hasil yang konstan jika terjadi penambahan semua faktor produksi

secara bersama-sama. Dengan asumsi pertumbuhan seimbang tenaga kerja, modal,

dan pendapatan nasional meningkat dengan laju konstan, hal itu akan membuat

standar hidup tetap atau tidak mengalami perubahan (Lipsey, Courant, Purvis, dan

Stainer, 1993).

4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogen (Modern)

Ekonom klasik menggunakan teori pertumbuhan yang sederhana, yaitu hanya

berfokus pada akumulasi modal dan ekonom neoklasik menganggap bahwa ada

pertumbuhan ekonomi yang tidak dapat dijelaskan dengan tenaga kerja dan modal

Page 36: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

17

yang disebut dengan residu, yang terjadi karena perubahan teknologi. Teori

pertumbuhan ekonomi endogen dipelopori oleh Paul M Romer 1986 dan Robert

Lucas 1988. Teori pertumbuhan ini menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi

yang dipengaruhi dari dalam (endogen). Teori pertumbuhan ekonomi endogen

berasumsi bahwa proses pertumbuhan ekonomi berasal dari perusahaan atau

industri. Model endogen menerapkan learning by doing sebagai learning

byinvesting. Teori pertumbuhan endogen ini menolak asumsi dari model Solow

tentang perubahan teknologi berasal dari luar (eksogen).

Teori pertumbuhan endogen menganggap bahwa teknologi merupakan variabel

endogen, dan difisi teknologi bersifat endogen. Teori pertumbuhan endogen

menekankan hasil dari increasing return to investment. Banyak investasi yang

menuntut biaya tetap, seperti pembangunan infrastruktur negara, hal itu akan

menguntungkan bagi investor selanjutnya. Penambahan investasi yang terkait

dengan adanya inovasi akan mengahasilkan increasing return yang meningkat

karena berbagai sebab (Lipsey, Courant, Purvis, dan Stainer, 1993).

Suatu perekonomian tidak hanya disebabkan oleh kenaikan kuantitas modal,

tenaga kerja, dan perubahan teknologi, melainkan dapat dipengaruhi oleh

perubahan kelembagaan dan kenaikan stok modal manusia. Banyak negara-

negaramaju yang menyadari pentingnya pemeliharaan daya saing internasional

untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Meningkatnya

perubahan teknologi yang semakin maju membuat negara-negara ini menyadari

mudahnya kehilangan gelar negara inovatif. Peningkatkan pengetahuan dan

teknologi baru dalam suatu negara yang bertujuan untuk melestarikan

pertumbuhan ekonomi negaranya akan berdampak pada menurunnya ketersediaan

Page 37: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

18

Sumber Daya Alam yang ada. Jika manusia tidak dibekali dengan ilmu dan

pengetahuan yang terus meningkat maka manusia tidak akan bisa menggunakan

SDA dengan baik (Lipsey, Courant, Purvis, dan Stainer, 1993).

a. Model Dasar Teori Endogen

Untuk menggambarkan gagasan teori endogen dimulai dari fungsi produksi

sederhana sebagai berikut:

Y = AK

Dimana Y adalah output, K adalah persediaan modal, dan A adalah konstanta

yang mengukur jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit modal (Mankiw,

2007). Fungsi produksi ini diasumsikan bahwa tidak ada pengembalian modal

yang menurun. Tidak adanya pengembalian modal yang menurun ini merupakan

perbedaan dari teori endogen dengan teori Solow. Asumsi selanjutnnya adalah

fungsi produksi yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, yaitu pembagian

dari pendapatan yang ditabung dan yang diinvestasikan.

ΔK = SY – δK

Persamaan tersebut menyatakan perubahan persediaan modal (ΔK) sama dengan

investasi (SY) dikurangi dengan depresiasi (δK). Kemudian persamaan ini

digabungkan dengan fungsi produksi Y= AK, maka:

ΔY/Y = ΔK/K = SA – δ

Persamaan tersebut menunjukkan tingkat pertumbuhan output ΔY/Y. Berarti

selama SA > δ, pendapatan perekonomian akan tumbuh selamanya meskipun

tanpa asumsi kemajuan teknologi eksogen (Mankiw, 2007).

Page 38: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

19

Perubahan sederhana dalam fungsi produksi mengubah prediksi mengeni

pertumbuhan ekonomi. Dalam model Solow, tabungan akan mendorong

pertumbuhan untuk sementara, namun pengembalian modal yang semakin

menurun pada akhirnya akan mendorong perekonomian mencapai kondisi mapan,

dimana dalam model Solow pertumbuhan bergantung pada kemajuan teknologi.

Sedangkan, dalam teori pertumbuhan endogen tabungan dan investasi bisa

mendorong pertumbuhan ekonomi dengan berkesinambungan. Penganut teori

pertumbuhan endogen berasumsi bahwa pengembalian modal adalah konstan,

berdasarkan asumsi tersebut maka teori ini berguna bagi pertumbuhan ekonomi

dalam jangka panjang (Mankiw, 2007).

b. Model Dua Sektor

Perekonomian dibagi menjadi dua sektor yaitu perusahaan dan riset universitas.

Perusahaan memproduksi barang dan jasa, yang digunakan untuk konsumsi dan

investasi. Sedangkan, universitas memproduksi faktor-faktor produksi yang

berupa ilmu pengetahuan. Perekonomian dijelaskan oleh fungsi produksi

perusahaan dan universitas dan persamaan akumulasi modal.

Y = F [K, (1 – u) LE] (fungsi produksi dalam perusahaan manufaktur)

ΔE = g(u) E (fungsi produksi dalam riset universitas)

ΔK = SY – δK (akumulasi modal)

Dimana u adalah bagian dari angkatan kerja di universitas dan (1 – u) adalah

bagian angkatan kerja di perusahaan manufaktur. E adalah persediaan ilmu

pengetahuan, dan g adalah fungsi yang menunjukkan bagaimana pertumbuhan

Page 39: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

20

ilmu pengetahuan bergantung pada bagian angkatan kerja yang berada di

universitas. Model tersebut mampu menghasilkan pertumbuhan yang

berkelanjutan tanpa asumsi pergeseran eksogen dalam fungsi produksi.

Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan meningkat karena penciptaan ilmu

pengetahuan di universitas yang tidak surut. Namun, pada saat yang bersaamaan

model tersebut juga berlaku seperti model Solow, jika u dinyatakan konstan maka

efisiensi pada tingkat g juga akan konstan. Dalam setiap nilai u yang tertentu

model endogen bisa bekerja seperti model Solow. Ada dua variabel penting dalam

model endogen dua sektor yaitu variabel yang digunakn untuk tabungan dan

investasi, s merupakan persediaan modal fisik pada kondisi mapan, dan u

menentukan persediaan ilmu pengetahuan. s dan u sama-sama mempengaruhi

pendapatan akan tetapi hanya u yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan

pendapatan pada kondisi mapan. Jadi, model endogen ini mengambil langkah

kecil dengan tujuan menunjukkan keputusan-keputusan kemasyarakatan yang

menentukan tingkat perubahan teknologi (Mankiw, 2007).

C. Pengangguran

1. Pengertian Pengangguran

Pengangguran (unemployment) adalah orang yang tidak bekerja dan secaraaktif

sedang mencari pekerjaan (Lipsey, Steiner, dan Purvis, 1993). Pengangguran

adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif

sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat

memperoleh pekerjaan yang diinginkannya (Sukirno, 2008).

Page 40: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

21

Jumlah pengangguran diukur menggunakan angka pengangguran, yaitu

persentasedari orang-orang yang belum bekerja yang tergolong dalam angkatan

kerja. Adapun golongan yang termasuk dalam angkatan kerja adalah (1) golongan

yang bekerja, (2) golongan yang belum dan atau sedang mencari pekerjaan

(Sumarsono, 2015).

Permasalahan dalam pengangguran pada umumnya disebabkan oleh lapangan

pekerjaan yang ada tidak dapat menampung banyaknya jumlah angkatan kerja.

Pengangguran merupakan masalah yang berat di negara maju maupun negara

berkembang karena dapat menyebabkan tingkat produktivitas dan pendapatan

masyarakat menurun sehingga memicu kemiskinan dan masalah sosial lainnya

(Mankiw, 2007).

Penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) merupakan konsep dari

pembahasan pengangguran. Penggunaan tenaga kerja penuh (full employment)

bukan berarti tidak ada pengangguran dalam suatu negara. Full employment akan

terjadi jika suatu negara hanya terdapat pengangguran friksional. Jika

perekonomian lebih rendah daripada full employment maka akan terdapat

pengangguran musiman dan pengangguran siklis. Tingkat pengangguran yang

diukur pada saat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) sering kali

disebut tingkat pengangguran alamiah. Pengangguran menyebabkan pemborosan

ekonomi dan penderitaan manusia. Jika suatu perekonomian outputnya tidak

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan setiap orang maka akan timbul

pengangguran yang tragis (Lipsey, Steiner, dan Purvis, 1993).

Page 41: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

22

2. Macam-Macam Pengangguran

Penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) merupakan konsep dari

pembahasan pengangguran. Penggunaan tenaga kerja penuh (full employment)

bukan berarti tidak ada pengangguran dalam suatu negara. Full employment akan

terjadi jika suatu negara hanya terdapat pengangguran friksional. Jika

perekonomian lebih rendah daripada full employment maka akan terdapat

pengangguran musiman dan pengangguran siklis. Tingkat pengangguran yang

diukur pada saat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) sering kali

disebut tingkat pengangguran alamiah. Pengangguran menyebabkan pemborosan

ekonomi dan penderitaan manusia. Jika suatu perekonomian outputnya tidak

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan setiap orang maka akan timbul

pengangguran yang tragis (Lipsey, Steiner, dan Purvis, 1993).

Terdapat empat macam pengangguran berdasarkan penyebabnya (Lipsey, Steiner,

dan Purvis, 1993):

a. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment).

Pengangguran Friksioanal merupakan pengangguran yang disebabkan karena

perputaran normal tenaga kerja. Dalam perekonomian selalu terdapat orang yang

keluar masuk dalam dunia pekerjaan dan selalu terjadi perubahan dalam

kesempatan kerja. Angkatan kerja bertambah, sebagian orang berhenti dari

pekerjaannya, dan sebagian lainnya berhenti bekerja karena dipecat. Diperlukan

waktu untuk menemukan pekerjaan yang baru. Waktu yang diperlukan saat

terjadikeluar-masuknya tenaga kerja, waktu tersebut selalu ada pengangguran

yang disebut dengan pengangguran friksional. Pengangguran friksional akan

Page 42: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

23

selalu ada meskipun stuktur pekerjaan menurut keterampilan, industri, jenis

pekerjaan, dan lokasinya tidak berubah.

b. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment).

Penyesuaian struktur ekonomi dapat menyebabkan pengangguran. Jika pola

permintaan barang berubah, maka permintaan tenaga kerja juga akan berubah.

Halini disebut dengan pengangguran struktural. Pertumbuhan ekonomi dapat

menyebabkan terjadinya pengangguran struktural. Dengan adanya pertumbuhan

ekonomi maka kombinasi input yang dibutuhkan akan berubah sesuai dengan

perubahan permintaan barang jadi. Perubahan tersebut memerlukan penyesuaian,

dan penyesuaian yang lambat akan menyebabkan pengangguran struktural,

dimana akan banyak pengangguran di sektor industri dan jenis pekerjaan tertentu

karena faktor-faktor permintaan produksi menurun lebih cepat dibandingkan

dengan penawarannya. Perubahan yang mengikuti pertumbuhan ekonomi

menggeser struktur permintaan tenaga kerja. Permintaan tenaga kerja di wilayah

tertentu dan pada pekerjaan tertentu akan meningkat.

Kebijakan pemerintah dapat penyebabakan perubahan-perubahan. Kebijakan

pemerintah mengenai tidak diperbolehkannya pengurangan tenaga kerja manusia

digantikan dengan mesin dapat mengurangi pengangguran struktural dalam jangka

pendek. Namun, apabila kebijakan tersebut menyebabkan menurunnya

pendapatan industri tersebut karena tidak bisa bersaing dengan industri lainnya

maka akan menyebabkan pengangguran struktural dalam jangka panjang. Ada

penyebab lain terjadinya pengangguran struktural yaitu adanya

ketidakseimbangan upah relatif. Hal ini dapat menyebabkan sebagian orang

Page 43: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

24

kehilangan pekerjaannya karena upah relatif berada diatas tingkat

keseimbangannya.

Perbedaan antara pengangguran friksional dan pengangguran struktural terlalu

banyak sehingga menjadi kabur. Pengangguran struktural sebenarnya merupakan

pengangguran friksional dalam jangka panjang. Ciri-ciri pokok pengangguran

struktural dan pengangguran friksional adalah adanya lowongan pekerjaan yang

belum dan siap diisi oleh tenaga kerja. Jumlah pengangguran frisional dan

pengangguran struktural disebut dengan pengangguran natural.

c. Pengangguran Defisiensi Permintaan (Defisiensi Demand Unemployment)

Pengangguran defisiensi permintaan merupakan pengangguran yang disebabkan

karena permintaan total yang tidak cukup untuk membeli semua output hasil

produksi tenaga kerja. Pengangguran ini disebabkan karena kesenjangan resesi.

Akibatnya lapangan pekerjaan yang tersedia tidak dapat menampung banyaknya

pengangguran. Pengangguran defisiensi permintaan dapat dihitung dengan jumlah

tenaga kerja yang bekerja dikurangi dengan jumlah tenaga kerja yang seharusnya

dipekerjakan oleh pendapatan potensial (angka tersebut menunjukkan

keseimbangan antara kesempatan kerja terhadap kesenjangan resesi). Jika jumlah

pengangguran defisiensi permintaan sama dengan nol, berarti tersedia kesempatan

kerja bagi orang-orang yang menganggur.

d. Pengangguran Upah Rill (Riil Wage Unemployment)

Pengangguran upah rill adalah pengangguran yang disebabkan karena tingginya

upah rill. Salah satu cara untuk menurunkan pengangguran upah rill adalah

dengan menurunkan tingkat upah riil. Biaya riil yang dikeluarkan oleh perusahaan

Page 44: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

25

disebut dengan upah riil. Upah riil yang terlalu tinggi akan mempengaruhi

kesempatan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka

pendek, jika perusahaan menggunakan teknologi tradisional maka lambat laun

akan ketinggalan dengan perusahaan yang menggunakan teknologi modern,

sehingga perusahaan tidak mampu menutup biaya-biaya variabel dan akhirnya

akan gulung tikar. Hal ini akan meningkatkan tingginya tingkat pengangguran.

Sedangkan dalam jangka panjang, upah rill yang tinggi akan menyebabkan

kesenjangan antara tenaga kerja dengan ketersediaan modal, akhirnya hal tersebut

akan meningkatkan pengangguran.

Pengangguran berdasarkan ciri-cirinya (Sukirno, 2001), yaitu:

a. Pengangguran Terbuka

Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena

ketidaseimbangan antara permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja.

Penawaran tenaga kerja lebih tinggi daripada permintaan tenaga kerja sehingga

lowongan kerja yang ada tidak dapat menampung seluruh pencari kerja. Selain

itupengangguran terbuka juga disebabkan karena kemerosotan ekonomi dan

kemajuan teknologi yang mengurangi jumlah tenaga kerja manusia dan

menggantinya dengan mesin sehingga banyak tenaga kerja yang di PHK dan

akhirnya tingkat pengangguran bertambah.

b. Pengangguran Tersembunyi

Pengangguran tersembunyi adalah pengangguran yang terjadi karena kelebihan

tenaga kerja yang digunakan dalam suatu proses produksi sehingga terjadi

Page 45: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

26

ketidakefektifan dan ketidakefisienan dalam bekerja. Pengangguran ini biasanya

terjadi pada sektor pertanian dan sektor jasa.

c. Pengangguran Bermusim

Pengangguran bermusim adalah kondisi fluktuasi dari pengangguran karena

kegiatan ekonomi jangka pendek. Pengangguran musiman merupakan

pengangguran yang sifatnya musiman. Contohnya di sektor pertanian, dari musim

panen ke musim tanam dimana diantara musim tersebut terdapat pengangguran,

tetapi jika musim panen atau tanam terjadi maka akan mengurangi pengangguran.

d. Setengah Menganggur

Setengah menganggur adalah pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja tidak

bekerja seminggu penuh, tetapi tenaga kerja hanya bekerja satu atau dua hari

dalam seminggu atau hanya bekerja selama empat jam dalam sehari, dan banyak

waktu mereka yang menganggur.

3. Dampak Pengangguran

Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat

dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi. Tingkat pengangguran yang tinggi akan

berdampak pada proses pembangunan ekonomi dan akan sangat berbahaya jika

tidak segera diatasi. Pengangguran dapat berdampak pada bidang ekonomi,

bidang sosial, maupun secara individual bagi pelaku pengangguran. Dampak

pengangguran diantaranya yaitu, penurunan permintaan agregat, penurunan

penawaran agregat, penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat, penurunan

tingkat investasi, penurunan penerimaan pajak, munculnya sektor informal,

Page 46: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

27

menimbulkan masalah sosial, dan penurunan potensi dan produktivitas individu

(Sukirno, 2001).

4. Teori Pengangguran Klasik

Menurut kaum klasik kegiatan ekonomi akan selalu mencapai keadaan tenaga

kerja penuh atau full employment. Hal ini bukan berarti tidak ada pengangguran,

pengangguran yang terjadi dalam setiap negara sifatnya sementara. Mekanisme

pasar akan melakukan interaksi dan penyesuaian-penyesuaian, akibatnya full

employment akan diperoleh kembali. Mekanisme pasar akan selalu menyesuaikan

antara tingkat pengangguran dan tingkat upah (Murni, 2006).

Menurut kaum klasik tidak ada kemungkinan terjadi pengangguran suka rela

apabila upah yang terjadi bersifat fleksibel maka permintaan dan penawaran

tenaga kerja akan seimbang. Artinya, semua orang akan memperoleh pekerjaan

jika bersedia bekerja pada tingkat upah riil yang berlaku di pasar tenaga kerja,

namun orang akan menjadi pengangguran jika mereka tidak bersedia bekerja pada

tingkat upah yang berlaku. Pengangguran seperti ini disebut dengan pengangguran

suka rela.

5. Teori Pengangguran Keynesian

Tahun 1930 Amerika dan Inggris mengalami depresi besar. Pada saat itu banyak

orang yang ingin bekerja tetapi tidak mendapatkan pekerjaan, akibatnya supply

barang dan jasa terbatas. Tidak ada pihak yang mengalami untung untuk memulai

produksi akibat adanya mekanisme pasar. Keynes menyebut peristiwa ini sebagai

paradoks poverty in the minds of plety. Depresi yang terjadi diakibatkan oleh

tidak cukupnya permintaan agregat (Subagiarta, 2013).

Page 47: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

28

Menurut teori keynesian tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian tidak

dapat dikendalikan oleh tingkat upah, karena tingkat upah tidak fleksibel yaitu

tidak mudah naik dan turun. Pasar bebas tidak dapat melakukan penyesuaian-

penyesuaian untuk mencapai full employment. Untuk mencapai keadaan full

employment perlu adanya kebijakan pemerintah, seperti stabilitas tingkat harga

dan inflasi, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan menjaga kestabilan sektor

luar negeri (Murni, 2006).

Pasar tenaga kerja dalam teori keynes mengikuti pasar barang. Jika output (Q)

meningkat maka jumlah orang yang bekerja atau tingkat employment (N) juga

akan meningkat. Begitu sebaliknya apabila Q menurun maka N juga akan

menurun. Menurut Keynes, angkapan-angkapan kaum klasik mengenai

fleksibilitas sempurna dari harga-harga dan tingkat upah dan reaksi cepat dari

pelaku ekonomi tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Proses menuju

keseimbangan ekonomi memerlukan waktu yang cukup lama dalam

kenyataannya, tergantung tingkat hambatan yang dialami. Hambatan-hambatan

yang sering terjadi meliputi, fleksibilitas yang tidak sempurna dari harga-harga

dan upah, meskipun pengangguran banyak, keterlambatan reaksi pelaku ekonomi

dalam menanggapi situasi ekonomi yang baru.

Apabila terjadi hambatan ekonomi berupa turunnya upah dan banyaknya

pengangguran, Keynes menyarankan pemerintah untuk mengambil beberapa

kebijakan, jangan mengandalkan proses alamiah yang terjadi pada kaum klasik.

Untuk mencapai kondisi full employment, salah satu kebijakan yang bisa diambil

adalah dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah (G), dimana kenaikan G

melalui proses multiplier akan meningkatkan permintaan agregat. Pada kasus

Page 48: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

29

sebaliknya, apabila permintaan agregat meningkat maka pemerintah harus

mengurangi pengeluaran (G) dan meningkatan pajak dan tingkat bunga.

Menurut Keynes, konsep fungsi employment yang menghubungkan dengan

permintaan efektif berbeda dengan beberapa ekonom dalam perencanaan tenaga

kerja. Keynes mendefinisikan elastisitas tenaga kerja sebagai perubahan jumlah

satuan pekerja dibagi dengan ekspektasi penjualan output (Subagiarta, 2013).

E= (d/N) / (dDe/De)

Dimana E adalah elastisitas tenaga kerja, N adalah jumlah satuan kerja, dan De

adalah efective demand dalam wage units.

6. Teori Pengangguran Neo Klasik

Setelah muncul buku Keynes beberapa ekonom kurang memperhatikan masalah

tenaga kerja, karena pasar kerja diasumsikan tidak fleksibel jadi hanya kebijakan

pemerintah yang dapat menimbulkan full employment (Subagiarta, 2013).

Harrod-Domar lebih memperhatikan peran investasi dibandingkan tenaga kerja.

Tenaga kerja dilihat sebagai sumber daya namun tenaga kerja di asumsikan

mengalami peningkatan secara geometris dan full employment. Model Harrod-

Domar menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut (Subagiarta, 2013):

a. Tabungan masyarakat (S), adalah fungsi proporsi dari pendapatan nasional.

Y:S=sY.

b. Angkatan kerja (L), tumbuh secara konstan dan exogenous. Dimana exogenous

berarti bahwa pertumbuhan angkatan kerja tidak bergantung pada sistem

ekonomi yang ada.

Page 49: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

30

c. Tidak ada perubahan teknologi dan penyusutan stok kapital.

d. Jumlah kapital (K), tenaga kerja (L), yang diperlukan untuk memproduksi

output (Y) adalah konstan.

Dengan demikian fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut:

Y = - (K/y, L/u).

Dimana u adalah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan output, u

menunjukkan angka konstan. Model Harrod-Domar menitik beratkan pada

tambahan kapital rasio, yaitu tambahan stok kapital yang disebabkan oleh

adanyatambahan output. Model Harrod-Domar merupakan dasar teori

perencanaan tenaga kerja. Ekonomi yang tumbuh dengan stabil membutuhkan

keseimbangan antara propensity to save dan tingkat intensitas dari penggunaan

kapital yaitu rasiooutput kapital dan pertumbuhan angkatan kerja (Subagiarta,

2013).

Setelah Harrod-Domar, model dari Solow, dimana Solow ini pertama kali

memasukkan pekerja secara eksplisit sebagai faktor produksi dan memungkinkan

subtitusi antara pekerja dan model fisik dalam proses produksi. Model yang

digunakan adalah, Y= F(K, N), dimana K dan N adalah linear homogen.

Secara matematis model keseimbangan dari fungsi produksi ini adalah:

Dx/dt = d/dt (K/N) = 1/N (dk/dt . dN/dt) = 0

Dimana dk/dt adalah net investment yang sama dengan net saving (sY). Jika

Y/Nadalah Y dan (dN/dt)/N adalah n, maka diperoleh sy-nx = 0

Page 50: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

31

Model Solow yang kedua adalah berorientasi pada ekonometrika. Model ini

menjawab masalah mengenai bagian pertumbuhan tenaga kerja, modal fisik, dan

kemajuan teknologi. Hal ini Solow menggunakan model berikut, Y = egt .

F(K,N)dimana g merupakan kemajuan teknologi.

Model Solow mempunyai asumsi sebagai berikut:

a. Kemajuan teknologi mempengaruhi seluruh input dalam tingkat yang sama.

b. Kemajuan teknologi bersifat netral, tidak merubah rasio modal fisik

danpekerja.

c. Tingkat substitusi pekerja dan modal fisik adalah tetap.

Dalam model ini angkatan kerja diasumsikan sama seperti model Harrod-Domar

yaitu tumbuh secara geometris dan full employment akan selalu dicapai hingga

tidak terjadi pengangguran (Subagiarta, 2013).

Selanjutnya adalah Coale-Hoover, mereka berpendapat bahwa kemiskinan tidak

merupakan akibat kurangnya permintaan agregat, namun kurangnya modal fisik

dan dana pembangunan. Pertambahan penduduk yang rendah akan

menguntungkan pembangunan ekonomi tetapi mereka tidak melihat penduduk

sebagai input produksi. Pertumbuhan penduduk hanya dipandang dapat berakibat

dalam segi konsumen. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat mengurangi

jumlah produksi yang dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan

ekonomi. Coale dan Hoover berpendapat bahwa perubahan penduduk akan terasa

dalam kurun waktu lebih dari tiga puluh tahun. Dalam jangka panjang

menambahan angkatan kerja harus disertai dengan peningkatan modal fisik untuk

meningkatkan produktifitas tenaga kerja (Subagiarta, 2013).

Page 51: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

32

D. Hukum Okun

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran dapat dijelaskan

dengan Hukum Okun. Arthur Okun (1929-1979) adalah salah satu pembuat

kebijakan ekonomi di Amerika yang paling kreatif pada zaman setelah perang.

Okun menuntut ilmu di Universitas Columbia dan mengajar di Universitas Yale,

dan kemudian Okun bergabung dalam staf penasehat ekonomi Presiden Kenedy

pada tahun 1961. Okun menjadi anggota CEA (Council of Economic Advisors)

pada tahun 1964 dan memimpin yayasan Presiden Johnson pada tahun 1968.

Setelah meninggalkan CEA, ia tinggal di Washington dan bekerja di

bookinginstitution. Okun memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

pembangunan di Amerika untuk membantu menelusuri dan mengatur perputaran

usaha di Amerika. Okun membuat konsep hubungan antara output riil dengan

pengangguran yang disebut dengan “Hukum Okun”. Salah satu pemikiran utama

Okun adalah mencari solusi untuk menahan inflasi tanpa penyebabkan

pengangguran. Ia mendukung kebijakan anti inflasi yang di sebut dengan

taxbasedincome policies (TIP). (Samuelson, 2001).

Pada tahun 1962, Okun dalam artikelnya menyajikan dua hubungan empiris yang

menghubungkan tingkat pengangguran dan output riil. Hingga saat ini, kedua

persamaan sederhana yang dikembangkan Okun telah digunakan sebagai aturan

praktis. Pengamatan Okun mengenai hubungan antara output riil dan

pengangguran ini berawal dari pergerakan yang bersamaan antara pengangguran

dengan output riil pada siklus bisnis (seperti terjadinya resesi, inflasi, dan

lainlain). Pergerakan bersama antara kedua variabel tersebut yang luar biasa,

dibarengi dengan hubungan numerikal (Samuelson, 2001).

Page 52: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

33

Hukum Okun menyatakan bahwa setiap terjadi penurunan GDP potensial sebesar

dua persen, maka tingkat pengangguran akan meningkat sebesar satu persen.

Hukum Okun menyatakan bahwa nilai GDP aktual harus berkembang secepat

nilai GDP potensial untuk menjaga agar tingkat pengangguran tidak meningkat

(Samuelson, 2001).

Hukum Okun mendeskripsikan hubungan negatif antara perubahan rata-rata

tingkat pengangguran dengan perbedaan GDP aktual dan GDP potensial. Pada

hukum tersebut menjelaskan bahwa setiap satu persen kenaikan angka pada rata-

rata tingkat pengangguran, akan menurunkan dua hingga tiga persen GDP

potensial. Dengan demikian apabila tingkat GDP potensial meningkat maka

tingkat rata-rata aktual pengangguran menurun. GDP potensial merupakan GDP

yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, perubahan harga, dan perubahan nilai

rata-rata tingkat pengangguran menggunakan kurva phillip. Berikut adalah

formula matematik dari hukum Okun yaitu:

2(unemployment rate – natural unemployment)= x 100%The difference version (Okun, 1962). Hukum Okun yang pertama menjelaskan

mengenai bagaimana perubahan tingkat pengangguran dari satu seperempat

hingga berikutnya berpindah secara triwulanan dalam output riil. Bentuk

formulanya (Knotek, 2007):

Perubahan pada tingkat pengangguran= a + b* (pertumbuhan output riil)

Hubungan ini disebut difference version dari hukum Okun. Okun menemukan,

bahwa terdapat hubungan antara pertumbuhan output dan perubahan dalam

Page 53: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

34

pengangguran yang terjadi dalam waktu yang bersamaan. Parameter b disebut

sebagai "koefisien Okun". Harapannya koefisien ini bernilai negatif, karena

apabila output bergerak lebih cepat maka diharapkan tingginya output tersebut

akan menurunkan tingkat pengangguran.

The gap version (Okun, 1962). Pada Hukum Okun yang kedua ia mengaitkan

tingkat pengangguran dengan kesenjangan antara output potensial dan output

aktual. Dalam output potensial, Okun berusaha untuk mengidentifikasi berapa

banyak perekonomian akan memproduksi "dalam kondisi full employment".

Dalam kondisi full employment, Okun mempertimbangkan bahwa tingkat

pengangguran berada pada level cukup rendah untuk menghasilkan sebanyak

mungkin output tanpa menghasilkan terlalu banyak tekanan inflasi. Menurut

Okun, tingkat pengangguran yang tinggi, biasanya dikaitkan dengan sumber daya

yang tidak terpakai. Dalam keadaan seperti ini, maka yang akan terjadi adalah

tingkat output aktual berada dibawah tingkat output potensial.

Dengan demikian hubungan kedua dari Hukum Okun, atau gap version dari

hukum Okun, memiliki formula (Knotek, 2007) : Tingkat Pengangguran= c+d*

(Gap antara output potential dan output actual). Variabel c dapat diartikan

sebagai tingkat pengangguran yang terkait dengan full employment. Koefisien d

harus bernilai positif agar sesuai dengan persamaan diatas.

Permasalahan yang muncul antara output potensial dengan kondisi full

employment adalah kedua variabel tersebut merupakan statistik ekonomi yang

mudah untuk diamati. Dengan demikian sangat mungkin terjadi perbedaan

antaraoutput potensial dengan full employment. Selain masalah tersebut, Okun

Page 54: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

35

menyebutkan masalah lain yaitu kesederhanaan model yang ditemukan Okun

tersebut akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Oleh karena itu,

saatini banyak ekonom yang meneliti perbedaan antara hubungan hukum asli

Okun, perbedaan tersebut tetap disebut hukum Okun walaupun secara

substansional memiliki perbedaan dengan permasalahan sebelumnya.

The dynamic version (Okun, 1962). Okun menyatakan bahwa output masa lalu

dan output saat ini berdampak pada tingkat pengangguran saat ini. Bentuk umum

untuk dynamic version Hukum Okun menunjukkan pertumbuhan output riil,

pertumbuhan output riil masa lalu, dan perubahan dalam tingkat pengangguran

sebagai variabel di sisi kanan persamaan. Variabel ini akan menjelaskan

perubahan tingkat pengangguran yang terjadi saat ini pada sebelah kiri persamaan.

Dynamic version dari hukum Okun ini mempunyai beberapa kemiripan dengan

difference version asli dari hukum Okun. Namun, pada dasarnya tetap berbeda

karena tidak hanya menangkap korelasi yang terjadi secara bersamaan antara

perubahan tingkat pengangguran dan pertumbuhan output riil. Namun, kelemahan

dari versi ini adalah hubungan antar variabel tidak dapat ditafsirkan secara

sederhana seperti difference version yang asli dari Hukum Okun.

Para ekonom yang telah mengikuti Okun (1962), yaitu Smith (1975), Gordon

(1984), Knoester (1986), Prachowny (1993), Weber (1995), Moosa (1997,1999),

Attfield dan Silverstone (1998), Lee (2000), Harris dan Silverstone (2001),

Soogner (2002), dan Silvapulle (2004). Studi-studi para ekonom tersebut pada

umumnya mendukung validasi dari hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan

tingkat pengangguran walaupun koefisien Okun berbeda dari waktu ke waktu.

Page 55: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

36

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dilakukan dengan bermacam versi motode, dengan data

yang rentan waktunya bermacam-macam, dan dengan studi kasus yang berbeda-

beda untuk mendapatkan keakuratan penelitian dan tujuan penelitian yang akan

dicapai. Moosa (1997) meneliti Hukum Okun pada negara G7 yaitu Amerika,

Jepang, Jerman, Perancis, Inggris, Italia, dan Kanada. Lee (2000) meneliti

hubungan dalam Hukum Okun dari 16 negara OECD pasca perang dunia. Knotek

(2007) meneliti hubungan antara GDP riil dan pengangguran di Amerika. Zaleha

Mohd Noor, dkk. (2007) meneliti tentang keberadaan Hukum Okun di

perekonomian Malaysia terkait hubungan negatif antara pengangguran dan output

(GDP). Petkov (2008) menguji koefisien Okun di Inggris. Arshad (2010)

menggunakan gap equation dan tehnik Hodrick-Prescott Filter (HP) menemukan

bukti empiris hubungan negatif dan signifikan antara PDB dan pengangguran

dalam jangka pendek yang menguatkanHukum Okun (1962). Hanusch (2012)

membahas pertumbuhan ekonomi dan pengangguran dengan menggunakan data 8

negara Asia Timur selama periode antara tahun 1997-2011 untuk mendapatkan

Koefisien Hukum Okun yang memperlihatkan hubungan antara pertumbuhan

ekonomi dan lapangan kerja. Darman (2013) membahas pengaruh pertumbuhan

ekonomi terhadap pengangguran serta validari hukum Okun di Indonesia.

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Alat Analisis Hasil Penelitian1 Moosa

(1997)A Cross CountryComparison OfOkun'sCoefficient.

Ordinary LeastSquare (OLS),rolling OLS,dan seeminglyunrelatedregession(SUR).

Moosa menemukan terdapatperbedaan koefisien Okun dimasing-masing negara yangditeliti.

Page 56: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

37

No Penulis Judul Alat Analisis Hasil Penelitian2 Lee (2002) The Robustness

of Okun's Law:Evidence fromOECD Countries.

Differencemodel dan gapmodel.

Lee menemukan bahwapasartenaga kerja danstruktur industri di negara-negara maju telah berevolusidengan cara baru sehinggahubunganantara output danpengangguran, umumnyadikenal sebagai hukum Okunitu, layak untuk dilakukanpemeriksaan ulang.

4 ZalehaMohdNoor, dkk.(2007)

The RelationshipBetween OutputAndUnemployment InMalaysia: DoesOkun's Law exist?

Ordinary LeastSquare (OLS)dan UjiKausalitasgranger.

Dari penelitian tersebutmereka menemukan bahwaterdapat hubungan negatifantara output danpengangguran dimanakoefisien yang diperolehadalah -1.748 dan diketahuibahwa pengangguranmerupakan salah satu faktoryang mempengaruhiperubahan output diMalaysia.

5 Petkov(2008)

The LabourMarket andOutput in theUK– Does Okun’sLaw Still Stand?

Analisisautoregressivedistributed lagmodel (ARDL)denganpendekatanHodrick-Prescott filter(Filter HP)

Petkov membuktikan bahwaterdapat hubungan antarapertumbuhan output danpengangguran. Namunkoefisien Okun yangditemukan Petkov nilainyaberbeda dari versi aslikoefisien Okun.

6 Arshad(2010)

The Validity ofOkun’s Law intheSwedishEconomy.

Gap equationdan tehnikHodrick-Prescott Filter(HP), ujikointegrasi danECM.

Menemukan bukti empirisbahwa terdapat hubungannegatif dan signifikan antaraPDB dan penganggurandalam jangka pendek yangmenguatkan Hukum Okun(1962), serta PDB danpengangguran terkointegrasisatu sama lain dalam jangkapanjang.

7 Hanusch(2012)

Jobless Growth?Okun’s Law inEast Asia.

Ordinary LeastSquare (OLS),uji kointegrasidan ECM.

Hasilnya menunjukkanbahwa pertumbuhanekonomi berpengaruh dalammengurangi pengangguran,namun terdapat variasi dinegara yang berbeda.Pertumbuhan ekonomimempengaruhi lapangankerja, meski tidak dalamagregat.

Page 57: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

38

No Penulis Judul Alat Analisis Hasil Penelitian8 Darman

(2013)Pengaruhpertumbuhanekonomi danpengangguran:analisis hukumOkun.

OrdinaryLease Square(OLS)

Hukum Okun terbukti tidakvalid dalam perekonomianIndonesia karena berbedadengan koefisien asli darihukumOkun.

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

G. Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bahwa tingkat

pengangguran dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan negatif dan

signifikan seperti yang telah dinyatakan oleh Okun.

Pertumbuhan EkonomiIndonesia

Tingkat PengangguranIndonesia

Pemetaan PertumbuhanEkonomi dan Tingkat

Pengangguran

Pembuktian HukumOkun di Indonesia

Page 58: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Indonesia

dengan rentang waktu tahun 1985-2016. Secara metodologi, rentang waktu yang

cukup panjang akan meminimalkan kesalahan estimasi dan akan memenuhi

asumsi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistika dalam berbagai tahun

penelitian.

B. Definisi Operasional Variabel

Variabel operasional adalah variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian.

Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan istilah-istilah yang ada pada

penelitian ini dan digunakan untuk menghindari meluasnya permasalahan atau

menghindari adanya salah tafsir sehingga diperlukan batasan permasalahan

sebagai berikut:

1. Pengangguran (unemploment), dalam penelitian ini variabel pengangguran

menggunakan tingkat pengangguran (unemploment rate) yaitu pengangguran

yang terjadi karena ketidakseimbangan antara permintaan tenaga kerja dan

penawaran tenaga kerja. Tingkat pengangguran yang digunakan adalah data

seluruh provinsi di Indonesia. Tingkat pengangguran diperoleh dari

Page 59: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

40

perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah orang yang sudah

bekerja, sehingga satuan yang digunakan adalah persen.

2. Pertumbuhan Ekonomi, dalam penelitian ini pertumbuhan ekonomi yang

digunakan diperoleh dari variabel GDP (Gross Domestic Product) riil. GDP

adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi yang diproduksi suatu

negara pada periode tertentu. GDP riil adalah nilai yang digunakan untuk

mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan GDP riil adalah

persentase pertumbuhan dari keseluruhan pertumbuhan ekonomi. GDP riil

menggunakan satuan persen.

C. Metode Analisis Data

Gambar 3. Kerangka Metode Analisis Data

Analisis Model Okun

difference version Hukum Okun(Knotek, 2007):

UEt = α + βGDPt + εt

Analisis ARDL(AutoregressiveDistributed Lag):UEt = β0 + β1 UEt-1 + β2 GDPt + εt

Syarat AnalisisARDL(AutoregressiveDistribute Lag):a. Model ARDL tidak

mempermasalahkan jumlah sampelyang sedikit ataupun banyak.

b. Memasukkan nilai variabel yangmenjelaskan nilai masa kini atau nilaimasa lalu (lag) dari variabel tak bebassebagai salah satu variabel penjelas.

c. Melakukan uji stasioneritas dan ujikointegrasi.

Tahapan Analisis ARDL:a. Ploting Datab. Uji Correlogramc. Uji Akar Unitd. Penentuan Lag Optimale. Uji Kausalitas Engle

Grangerf. Uji Kointegrasi Engle

Grangerg. Uji Asumsi Klsik (Uji

Autokorelasi)

Analisis GIS (GeographicInformation System)

Olah Peta Indonesia denganformat SHP menggunakan

ArcGIS Aplication

Tingkat Pengangguran&Pertumbuhan Ekonomi

Page 60: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

41

1. Analisis arcGIS (Geographical Information System)

ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment

Science dan Research Institute) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari

berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS

berbasis web. Software ini mulai dirilis pada tahun 2000 oleh ESRI. Kegunaanya

aplikasi ini untuk menampilkan data spasial, membuat peta, serta melakukan

analisis data spasial (Siregar, 2014).

Versi aplikasi ArcGIS yang digunakan dalam penelitian ini adalah ArcGIS 10.3

dan digunakan untuk membuat peta pertumbuhan ekonomi dan peta tingkat

pengangguran di Indonesia. Hasil gambar peta berdasarkan data yang digunakan

dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu daerah

pertumbuhan ekonomi dan daerah tingkat pengangguran diatas nilai rata-rata dan

daerah pertumbuhan ekonomi dan daerah tingkat pengangguran dibawah nilai

rata-rata pada tahun 1985 dan 2016 berdasarkan provinsi di Indonesia.

2. Analisis Model Okun

A. Model Difference Version Hukum Okun (Jangka Pendek)

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif.

Model persamaan yang digunakan sesuai dengan difference version Hukum Okun

(Knotek, 2007), yaitu:

Change in the unemployment rate = a + b (Real output growth)

atau

∆UEt = a + b*(∆ Yt / Yt) ……………..…………………………… (Persamaan 1)

Page 61: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

42

Keterangan :

∆UEt = Perubahan tingkat pengangguran di tahun t.

(∆Yt/ Yt) = Laju pertumbuhan GDP Riil.

Koefisien b = Perubahan pengangguran yang disebabkan oleh perubahan GDP

dan disebut dengan koefisien Okun.

Prosedur estimasi yang dilakukan untuk mendapatkan koefisien Okun digunakan

simple linear regression model, (Darnan, 2013) :

Y = β0 + βx X + ε …...…...……………………………..…..……… (Persamaan 2)

UEt = α + βGDPt + εt …...……………………………..…..……… (Persamaan 3)

Keterangan

UEt = Perubahan tingkat pengangguran di tahun t.

α = Konstanta

GDPt = Laju pertumbuhan GDP Riil.

Koefisien β = Perubahan pengangguran yang disebabkan oleh perubahan GDP

dan disebut dengan koefisien Okun.

B. Model Okun Lanjutan (Metode ARDL analisis jangka panjang)

Jika dalam model OLS hanya bisa melihat pengaruh jangka panjang, maka dengan

menggunakan model ARDL (AutoregressiveDistributed Lag) dapat melihat

pengaruh variabel Y dan X dari waktu ke waktu termasuk pengaruh varibel Y dari

masa lampau terhadap nilai Y masa sekarang.

Model ARDL (p, q1 , q2 , q3 , ... qk ) dapat dinyatakan sebagai berikut:

= + +⋯+ + + +⋯+ + …(1)

Page 62: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

43

Pada keadaan dimana Yt dan Xt tidak stasioner tetapi mempunyai kointegrasi,

maka model yang cocok adalah model Error Correction Model (ECM). tetapi jika

keadaan dimana Yt dan Xt stasioner dan juga tidak mempunyai kointegrasi, maka

model yang cocok adalah model ARDL. Model ARDL untuk keadaan dimana Yt

dan Xt stasioner dan tidak berkointegrasi adalah sebagai berikut (Rosadi,2011):

∆ = ∝ + ∆ + ∆ + ∆ + …+ ∆ + ……………(2)

Sedangkan dalam penelitian ini spesifikasi model yang digunakan mengacu pada

model yang telah digunakan Petkov(2008):

UEt = β0 + β1UEt-q+ β2 GDPt + εt ……………………………………………...(3)

Keterangan

UEt = tingkat pengangguran tahun t (dalam bentuk persen)

UEt-q = tingkat pengangguran tahun t pada lag sesuai uji (dalam bentuk persen)

GDPt = pertumbuhan Gross Domestic Product (dalam bentuk persen)

β0 = konstanta

β1 = koefisien regresi

εt = error term

Distribution-lag model adalah jika model regresi tidak hanya mencakup nilai

sekarang tetapi juga nilai masa lalu (lag) dari variabel penjelas (X). Sedangkan

autoreggresive distributed lag adalah model yang mencakup satu atau lebih nilai

masa lalu (lag) dari variabel terikat diantara variabel penjelasnya. Model regresi

yang memasukkan nilai variabel yang menjelaskan nilai masa kini atau nilai masa

lalu (lag) dari variabel tak bebas sebagai salah satu variabel penjelas disebut

Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Model ini dapat membedakan respon

Page 63: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

44

jangka pendek dan jangka panjang dari variabel tak bebas terhadap satu unit

perubahan dalam nilai variabel penjelas (Gujarati, 2003).

Sebelum menentukan metode analisis yang akan digunakan di dalam penelitian

ini, terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas dan uji kointegrasi untuk

menentukan model yang digunakan, selanjutnya dari hasil uji tersebut, jika hasil

uji menunjukkan adanya variabel terkointegrasi maka model yang digunakan

model analisis ECM, dan apabila hasil uji tidak terkointegrasi maka akan

digunakan model ARDL. Estimasi model ARDL sebenarnya bersifat

pengembangan langsung (straight forward) dari teknik OLS (Ordinary Least

Square), dengan menggunakan model ARDL maka kita akan dapat membedakan

koefisien atau parameter respons yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang.

(Ariefianto, 2012).

Pemilihan model ARDL dipilih dikarenakan model ini memiliki banyak

keunggulan diantaranya yaitu:

1. ARDL tidak mementingkan tingkat stasioner dan tingkat integrasi.

Maksudnya ialah ARDL tetap dapat digunakan meskipun masing-masing

variabel berada pada tingkat stasioner yang berbeda baik itu pada tingkat

level, first difference, namun tidak di tingkat second difference.

2. Penggunaan model ARDL juga tidak mementingkan bahwa variabel

terintegrasi padaordo yang sama. Model ARDL tetap dapat digunakan

meskipun variabel dengan ordo integrasi yang berbeda.

3. Model ARDL tidak mempermasalahkan jumlah sampel yang sedikit.

Sedangkan pada pengujian lain jumlah sampel yang panjang adalah menjadi

salah satu syarat utama dalam penelitian.

Page 64: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

45

Prosedur estimasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Ploting Data

Sebelum melakukan pengolahan data lebih lanjut, tahap awal yang harus

dilakukan adalah menganalisis secara deskriptif dengan melihat bergerakan data.

Pergerakan data dapat dilihat melalui ploting data, data akan disajikan secara

grafik baik secara di plot atau berbentuk spike. Penyajian data tersebut bertujuan

untuk mempermudah analisis dengan melihat pergerakan data selama periode

penelitian. Pergerakan yang dibuat oleh data dapat berupa pergerakan siklikal,

seasonal, horizontal dan lainnya.

2. Uji Correlogram

Uji Correlogram adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk melihat

apakah data yang digunakan stasioner atau tidak stasioner. Correlogram dapat

dilihat melalui Autocorrelation Function (ACF). ACF menjelaskan seberapa besar

korelasi data berurutan dalam runtun waktu. ACF dengan demikian adalah

perbandingan antara kovarian pada kelambanan dengan variannya.

Metode terkenal yang dikembangan oleh Ljung-Box dikenal dengan uji statistik

Ljung-Box (LB). Uji LB ini sebagaimana layaknya uji statistik Q mengikuti

distribusi tabel Chi – Square. Jika nilai statistik LB lebih kecil dari nilai kritis dari

tabel Chi – Square maka data menunjukan stasioneritas. Begitu pula sebaliknya,

jika nilai statistik LB lebih besar dari nilai kritis dari tabel Chi –Square maka data

tidak stasioner.

Page 65: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

46

3. Uji Akar Unit ( Unit Root Test )

Stasioneritas merupakan salah satu prasyarat penting dalam model ekonometrika

untuk data runtut waktu (time series). Data stasioner adalah data yang

menunjukkan mean, varians dan autovarians tetap sama pada waktu kapan saja

data itu dibentuk atau dipakai, artinya dengan data yang stasioner model time

series dapat dikatakan lebih stabil. Apabila data yang digunakan dalam model ada

yang tidak stasioner, maka data tersebut dipertimbangkan kembali validitas dan

kestabilannya, karena hasil regresi yang berasal dari data yang tidak stasioner

akan menyebabkan hasil yang tidak valid.

Salah satu konsep yang dipakai untuk mengetahui stasioneritas data adalah

melalui uji akar unit (unit root test). Uji ini dikembangkan oleh David Dickey dan

Wayne Fuller dengan sebutan Augmented Dickey-Fuller (ADF) Test. Uji ini

dilakukan ke dalam tiga tahap yaitu jika suatu data time series tidak stasioner pada

orde nol ( level ) maka stasioneritas data tersebut bisa dicari melalui order

berikutnya sehingga diperoleh tingkat stasioneritas pada order ke-n (first

difference atau second difference dan seterusnya.

Seluruh data yang digunakan dalam regresi dilakukan uji akar unit dengan

berpatokan pada nilai batas kritis ADF. Hasil uji akar unit dengan

membandingkan hasil t-hitung dengan nilai kritis Mac Kinnon. Jika nilai t-hitung

absolut lebih besar dari nilai kritis Mac Kinnon absolut, maka H0 ditolak artinya

data time series stasioner. Sebaliknya jika nilai t – hitung absolut lebih kecil dair

nilai kritis Mac Kinnon absolut, maka H0 diterima artinya data time series

stasioner ( Gujarati, 2008 ).

Page 66: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

47

4. Penentuan Lag Optimal

Penentuan lag optimal adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui

berapakah panjang lag yang akan digunakan selama penelitian. Mengetahui

panjang lag bertujuan untuk mengetahui seberapa panjang periode yang masih

dapat diteliti atau seberapa panjang variabel tersebut saling berpengaruh.

Lag optimum dicari dengan menggunakan kriteria informasi yang tersedia,

ditentukan berdasarkan kriteria AIC, SC, ataupun Hannan Quinn (HQ). Akaike’s

Information Criterion (AIC) dan Schwarz Criterion (SC) adalah metode

membandingkan spesifikasi alternatif dengan menyesuaikan jumlah kuadrat

kesalahan untuk ukuran sampel (n) dan jumlah koefisien dalam model. Dalam hal

ini semakin rendah AIC, SC, ataupun HQ adalah semakin baik spesifikasi.

5. Uji Korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara variabel

yang sedang diteliti.

Arah hubungan dilihat dari tanda koefisien:

Tanda (-) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel Y rendah.

Tanda (+) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel Y juga tinggi.

6. Uji Kausalitas Engel Granger

Uji kausalitas pertama kali dikemukakan oleh Engel dan Granger. Tujuan

kausalitas Granger adalah meneliti apakah A mendahului B, ataukah B

mendahului A, ataukah hubungan antara A dan B timbal balik. Hubungan

Page 67: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

48

kausalitas dapat terjadi antar dua variabel. Uji kausalitas Granger bertujuan untuk

melihat pengaruh masa lalu dari suatu variabel terhadap kondisi variabel lain pada

masa sekarang. Dengan kata lain, uji kausalitas Granger dapat digunakan untuk

melihat apakah peramalan y dapat lebih akurat dengan memasukan lag variabel x.

7. Uji Kointegrasi Engle Granger

Konsep kointegrasi pada dasarnya adalah untuk mengetahui kemungkinan adanya

hubungan keseimbangan jangka panjang pada variabel yang diteliti. Uji

kointegrasi bertujuan untuk mengetahui apakah residual terkintegrasi stasionary

atau tidak.

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 ditolak, jika nilai t kritis > Augmented Dickey Fuller (ADF) yang berarti

terdapat kointegrasi antar variabel.

H0 diterima, jika nilai t kritis < Augmented Dickey Fuller (ADF) yang berarti

tidak terdapat kointegrasi antar variabel.

8. Uji Asumsi Klasik (Uji Autokorelasi)

Dalam penggunaan model untuk metode ARDL tidak diperlukan pengujian

asumsi klasik, hanya terdapat satu asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu harus

terbebas dari asumsi adanya autokorelasi antar residu. Adapun tahapan pengujian

untuk melihat adanya korelasi antar residu seperti di bawah ini :

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual

observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul pada data time series karena

Page 68: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

49

berdasarkan sifatnya data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa

sebelumnya. Autokorelasi dapat berbentuk autokorelasi positif dan negatif. Dalam

data time series lebih besar kemungkinan terjadi autokorelasi positif karena

variabel yang dianalisis biasanya mengandung kecenderungan meningkat seperti

GDP, populasi, dan pertumbuhan ekonomi. Cara pengujiannya dapat dilakukan

dengan menggunakan statistik Metode Breusch-Godfrey (LM-test). Metode ini

merupakan pengembangan dari metode JB, namun metode ini lebih umum

digunakan dan dikenal dengan uji Lagrange Multiplier (LM). Sama seperti

pengujian yang lain dalam uji LM kita akan membandingkan nilai χ tabel dengan

nilai Obs*R-squared dari pengujian. Jika nilai χ tabel lebih besar dari pada nilai

Obs*R-squared dari pengujian maka tidak ada otokorelasi dan jika nilai χ tabel

lebih kecil dari pada nilai Obs*R-squared dari pengujian maka residu akan

terdapat otokorelasi.

Apabila data yang kita analisis mengandung autokorelasi, maka koefisien dugaan

yang didapat akan memiliki karakteristik :

a. Koefisien dugaan metode kuadrat terkecil masih linear.

b. Koefisien dugaan metode kuadrat terkecil maasih tidak bias.

c. Koefisien dugaan metode kuadrat terkecil tidak mempunyai varian yang

minimum.

Dengan demikian autokorelasi akan menyebabkan koefisien dugaan hanya

bersifat LUE tidak lagi BLUE. Kriteria pengambilan keputusannya adalah apabila

nilai probabilitas dari Obs*R-squared lebih besar dari 5 persen maka data tidak

mengandung masalah autokorelasi.

Page 69: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

V. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian dan

pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Simpulan

1. Terjadi perubahan pola pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di

Indonesia di tahun 1985 dan 2016. Wilayah yang memiliki nilai tingkat

pengangguran dibawah rata-rata nasional adalah 19 provinsi pada tahun 1985

dan 22 provinsi pada tahun 2016, sedangkan wilayah yang memiliki nilai

tingkat pengangguran diatas rata-rata nasional adalah 7 provinsi pada tahun

1985 dan 12 provinsi pada tahun 2016. Sementara itu wilayah yang memiliki

nilai pertumbuhan ekonomi dibawah rata-rata adalah 13 provinsi pada tahun

1985 dan 19 provinsi pada tahun 2016, sedangkan jumlah wilayah yang

memiliki nilai pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata adalah 13 provinsi pada

tahun 1985 dan 15 provinsi pada tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi dan

tingkat pengangguran di masing-masing provinsi mengalami fluktuasi yang

mencerminkan kondisi hubungan yang tidak signifikan untuk kedua variabel.

2. Berdasarkan hasil penelitian maka Hukum Okun terbukti di Negara

Indonesia. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran

di Indonesia negatif dan tidak signifikan secara statistik untuk jangka pendek,

namun untuk jangka panjang terbukti signifikan.

Page 70: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

78

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan dengan memudahkan para

investor untuk melakukan investasi pada sektor industri dan sektor pertanian.

Pemerintah juga harus memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian,

karena sector tersebut menjadi penopang perekonomian Indonesia, sehingga

perekonomian Indonesia dapat stabil dan menuju pembangunan yang

berkelanjutan.

2. Pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan untuk memperbaiki aspek

pendidikan dan aspek tenaga kerja. Dari aspek pendidikan yaitu membekali

atau memfasilitasi pelajar untuk berwirausaha dan membekali lulusan dengan

sertifikasi skill/kompetensi yang berlaku secara nasional maupun

internasional. Dari aspek tenaga kerja yaitu memperkuat dan meningkatkan

kualitas lembaga penyaluran tenaga kerja melalui penerapan teknologi

modern sehingga pengangguran dapat berkurang.

3. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan data panel ataupun

mengembangkan motode analisis untuk mengetahui hubungan antara

pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di Indonesia, yang

selanjutnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel keduanya

secara lebih komprehensif pada estimasi hukum Okun. Pada akhirnya

penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan harapannya penelitian ini

menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.

Page 71: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

DAFTAR PUSTAKA

A Samuelson, dkk. 2003. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: PT Media GlobalEdukasi.

Arshad, Z. (2010). The Validity of Okun’s Law in the Swedish Economy.Stockholm: Departement of Economics Stockholm University.

Badan Pusat Statistika Nasional. 2017. Pendapatan Nasional. Jakarta: BadanPusat Statistika Nasional.

Badan Pusat Statistika Nasional. 2017. Tingkat pengangguran. Jakarta: BadanPusat Statistika Nasional.

Badan Pusat statistika Nasional. 2017. Gross Domestic Product. Jakarta: BadanPusat statistika Nasional.

Badan Pusat Statistika Nasional. 2017. Kepadatan Penduduk Indonesia Tahun2000-2015 Per-Provinsi. Jakarta: Badan Pusat Statistika Nasional.

Badan Pusat Statistika Nasional. 2017. Agustus 2015 Tingkat PengangguranTerbuka (TPT) sebesar 6,18 persen. Jakarta: Badan Pusat StatistikaNasional.

Bankole, Abiodun S dan Fatai, Oyeniran Basiru. 2013. Empirical Test of Okun’sLaw in Nigeria. Department of Economics, University of Ibadan. Ibadan:Nigeria.

Darman. 2013. ”Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran:Analisis Hukum Okun”. Journal The Winner,Vol. 12, No. 1.Jakarta Barat.

Hukum.online.2013. Pengangguran Tahun 2012 Didominasi Angkatan Muda.[serial online] http://www.Pengangguran-Tahun-2012-Didominasi-Angkatan-Muda-hukumonline.com.html (11 November 2017).

Indonesia, Hati. 2013. Tahun 2013, Pengangguran Indonesia Melonjak. Jakarta:Kompasinia. (diakses pada 11November 2017)

Page 72: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

Iskandar dan Safuan. 2010. Analisis Hubungan Perkembangan SektorKeuangandan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (PendekatanAutoregressive Distributed Lag). Vol. 12. Jakarta Barat.

Putong, Iskandar. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Mitra WacanaMedia.

Iswanto, Dyan. 2012. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran: ValidasiHukum Okun di Indonesia. Malang: Universitas Brawijaya.

Keyjojohadikusumo, Wiryo. 2000. Perkembangan Pemikiran Ekonomi: DasarTeori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta: EGC.

Khusnir, Ivan. 2013. Word Macroeconomics Research 1970-2013. Jakarta:Ebook.

Knotek, Edward S. 2007. “How Useful is Okun’s Law?”. Federal Reserve BankofKanvas City, 73-103.

Kontan.co.id.2014. 7.24 Juta Orang Indonesia adalah Pengangguran. [serialonline]. http://www.7,24jutaorangIndonesiaadalahpengangguran.html(28November 2017).

Kompas.com. 2013. Turun Tipis, Angka Pengangguran Indonesia capai 7,17 JutaOrang. [serial online] http://www.Turun-Tipis_Angka-Pengangguran-di-Indonesia-Capai-7,17-Juta-Orang-Kompas.com.html (28 November 2017).

Kompas.com. 2015. Pertumbuhan Ekonomi Tak Selalu Sejalan denganPengangguran. [serial online] http://www.Pertumbuhan-Ekonomi-Tak-Selalu-Sejalan-Pengangguran-Kompas.com.html (11 November 2017).

Lamudi. 2015. Perkembangan Ekonomi di Tahun 2015. Jakarta: Journal LamudiIndonesia.

Lee, Jim., 2000. The Robustness of Okun's Law: Evidence from OECD Countries.Journal of Macroeconomics, Spring 2000, Vol. 22, No. 2, pp. 331-356Louisiana State University Press.

.Mankiw, N Gregory. 2007. Macroeconomics. New York: Worth Publishers

Mohd Noor, Zaleha., Mohamed Nor, Norashidah and Abdul Ghani,Judhiana.,2007. The Relationship Between Output And Unemployment InMalaysia: Does Okun's Law exist?, International Journal of Economicsand Management, 1(3), 337-344.

Moosa, Imad A., 2008. Economic Growth and Unemployment In ArabCountries:Is Okun’s Law Valid?, International Conference on “The

Page 73: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

Unemployment Crisis in the Arab Countries”, 17- 18 March 2008, Cairo-Egypt.

Murni, Asfia. 2006. Ekonomika Makro. Bandung: PT Refika Aditama.Nadapdap,priska. 2011. Pengangguran di Indonesia Tahun 2010-2011.Jakarta:Kampus Depok (diakses pada 14 November 2017).

Petkov, Boris. 2008. The Labour Market and Output in the UK – Does Okun’sLaw Still Stand?, Discussion Papers Bulgarian National Bank,DP/69/2008.

Prasetio, Endar. 2011. Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaTahun 2009. Jakarta: Kompasinia.

Richard G. Lipsey, Peter O. Steiner, Dauglas D. Purvis. 1993. Pengantar MakroEkonomi. Jakarta: Erlangga.

Sinclair, M. 2005. The Economics of Tourism. UK : Heineman Ra.

Subagiarta, Wayan. 2013. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jember.

Suhartini, S dan S. Mardianto. 2001. Transformasi Struktur Kesempatan KerjaSektor Pertanian ke Non Pertanian di Indonesia. Agro-ekonomi No. 2Oktober 2001. PERHEPI, Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali PressSamuelson, Paul A. dan Nordhaus, William D. 2001. Economics. USA:The Mc Graw-Hill Companies.

Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Makroekonomi. Edisi Kedua. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta :Raja Grafindo Persada.

Sumarsono, S. 2015. Pergeseran Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja.Bandung: Mizan Pustaka.

Smith, G. 1975. Okun’s Law Revisited, Quarterly Review of Economics andBusiness,15, 37-54.

Supranto, J. 2004. Ekonometri. Jakarta. Galia Indonesia.

Tambunan, Tulus. 2008. Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar Negeri. EdisiPertama. Jakarta: Rajawali Pers

Page 74: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: …digilib.unila.ac.id/54920/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018-12-21 · ABSTRAK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI

Weber, Christian E. 1995. Cyclical Output, Cyclical Unemployment, and Okun'sCoefficient: A New Approach. Journal of Applied Econometrics (10October 1995): 33-55.

Widodo, dkk. 2013. Sustainabilitas Defisit Transaksi Berjalan perekonomianIndonesia. Bank Indonesia. Jakarta.

Wiguna, Meilyana. 2015. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Abad 21.Kompasiana Indonesia. Jakarta. (diakses pada 20 November 2017).