37
PENDAPATAN NASIONAL (NATIONAL INCOME) S. Kristianto Tomasoa

Pertemuan II

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENDAPATAN NASIONAL (NATIONAL INCOME)S. Kristianto Tomasoa

  • DEFENISI PENDAPATAN NASIONALPENDAPATAN NASIONAL(NATIONAL INCOME)Merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur prestasi perekonomian suatu negara. Merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun yang diukur dengan nilai uang. TUJUAN MEMPELAJARI PENDAPATAN NASIONAL:Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negaraUntuk memperoleh taksiran yg akurat nilai barang dan jasa yg dihasilkan masyarakat dalam satu tahun Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah/antar negaraUntuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangkaDapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah Membandingkan antara neraca pendapatan nasional dengan neraca pembayaran internasional, sehingga dapat diketahui seberapa besar hubungan luar negeri terhadap perekonomian nasional.

  • Agar dapat menganalisa, menilai dan mengembangkan kegiatan ekonomi suatu negara, hal pertama yang perlu diketahui adalah seberapa besarkah produk dan pendapatan nasional negaradanterdiridariapasaja.Untukmengetahuihaltersebutperludipahamiaruskegiatanekonomi. PelakuKegiatanEkonomiDapatDigolongkanMenjadi4Kelompok:1. KONSUMENYaitumasyarakatatauRTKyangmembelibarang/jasauntukdikonsumsiyangdibayar denganuang.SelainituRTKmenyediakanfaktorproduksiuntukduniausahadandari sanadiperoleh pendapatan.2.PRODUSENYaitu dunia usaha atau RTP yang menghasilkan barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat dan yang membeli faktor produksi dari RTK3.PEMERINTAHAdalahpihakyangmenyediakanbermacam-macam barang/jasa untuk keperluan masyarakat luas dan untuk melaksanakan itu semua pemerintah memerlukan dana dari masyarakat berupapajakyangmerekabayarkan4.LUARNEGERIAdalah semua negara diluarIndonesiayangmembelibarang/jasa atau yang menjual kepada Indonesia

  • MODELHUBUNGANEKONOMI:1.MODELSEDERHANARTPmenghasilkanbrg/jasayangdijualkepadamasyarakat(RTK)melaluipasar.Jumlah totalproduksi selama1tahundinilaidenganuangyangdisebutProdukNasional.Konsumen yang membutuhkan barang/jasa harus membeli dari RTP sehingga terjadi arus barang ke konsumen. Hal ini kemudian akan diikuti dengan pembayaran oleh RTK ke RTP yang akan menjadi Pembelanjaan Masyarakat.DilainpihakRTPygmemerlukanfaktorproduksiuntukkegiatandapatmemperolehnya dari RTK. Maka terjadi arus penyerahan faktor produksi dari RTK ke RTP yang diimbangi dengan pembayaran RTP ke RTK yang akan menjadi Pendapatan Nasional.2.MODELLENGKAPPeranPemerintahPemerintah terlibat dalam ekonomi nasional. Bentuknya menyediakan jasa untuk kepentingan umum. Jasa ini bisa terlaksana dengan dukungan RTP dan RTK. Maka pemerintah harus membelinya sehingga pengeluaran pemerintah ini disebut dengan Goverment Expenditure.Pemerintahmelakukanpembelanjaanbilamemilikiuangyangdiperoleh dari pajak selain kadang memberikan pula subsidi kepada RTP atau RTK. Ini semua akan terlihat dalam APBN.

  • PeranLuarNegeriHasil produksi tidak hanya dipakai di dalam negeri tetapi juga dijual ke LN sehingga terjadi arus barang dari IndonesiakeLN yang disebutdenganekspordan menghasilkan devisa. Dilainpihakuntukmenghasilkanbarang/jasatersebutadayang harus dibelidariLN yang disebut dengan impor dan harus dibayar memakai devisa. Kegiatan ini dicatat dalam Neraca Pembayaran.Investasi DanTabunganYang dihasilkan RTP barang/jasa untuk konsumsi tetapi juga barang modalyangdijual kepada perusahaan lain di lingkungan RTP. Pengeluaran perusahaan untuk membeli barang produksi ini disebut Investasi.Sumber pembiayaannya dari tabungan, penyusutan, cadangan/laba ditahan dan dari tabungan masyarakat yang disalurkan melalui kredit perbankan.

  • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL:-Penawaran Agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang2 dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan2 dengan tingkat harga tertentu.Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan pendapatan nasional dan menambah pengangguranA. PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT-Permintaan Agregat menunjukkan hubungan Antara keseluruhan permintaan terhadap barang2 dan jasa yg akan dibeli oleh sektor2 ekonomi pada berbagai tingkat harga.Jika permintaaan agregat naik, maka tingkat harga dan pendapatan nasional cenderung naik, dan tingkat pengangguran menjadi berkurangC. INVESTASI

    B. KONSUMSI DAN TABUNGAN - Konsumsi ; Pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu - Tabungan (Saving); Bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi

  • TOLAK UKUR KEBERHASILAN PEREKONOMIAN

    Pendapatan NasionalProduk NasionalTingkat Kesempatan KerjaTingkat HargaPosisi Neraca Pembayaran Luar NegeriPRODUK NASIONALPRODUK NASIONAL BERASAL DARI BEBERAPA KOMPONEN:Pengeluaran konsumsi (C)Pengeluaran konsumsi atau private consumption expenditure meliputi semua pengeluaran rumah tangga keluarga dan perseorangan serta lembaga-lembaga swasta bukan perusahaan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.Pengeluaran Investasi (I)Pengeluaran investasi domestik bruto atau gross private domestic investment meliputi semua pengeluaran domestik yang dilakukan oleh sektor swasta untuk mendirikan bangunan-bangunan baru, mesin-mesin baru beserta perlengkapannya dan perubahan jumlah berbagai macam persediaan perusahaan.

  • Pengeluaran Pembelian Pemerintah (G)Pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa atau government purchase of goods and services juga disebut pengeluaran pemerintah atau government expenditure meliputi pengeluaran-pengeluaran pemerintah dimana pemerintah secara langsung memperoleh balas jasa atas pengeluaran tersebut.Ekspor Netto (X - M)Ekspor netto merupakan hasil pengurangan nilai total impor (M) terhadap nilai total ekspor (X)Dari keempat produk naional dapat diungkapkan dalam bentuk kesamaan matematik yang disebut kesamaan produk nasional atau national product identity:Y = C + I + G + (X - M)

  • BEBERAPA ISTILAH DALAM PENDAPATAN NASIONAL1. PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)/GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)Sebelum kita dapat menghitung pendapatan nasional terlebih dahulu kita harus tahu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP), karena PDB merupakan salah satu instrumen penting untuk dapat menghitung pendapatan nasional. PDB merupakan nilai dari akhir keseluruhan barang/jasa yang dihasilkan oleh semua unit ekonomi dalam suatu negara, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara lain yang tinggal di negara tersebut.Penghitungan Nilai PDB Dapat Dilakukan Atas Dua Macam Dasar Harga Yaitu :PDB atas dasar harga berlaku, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk melihat dinamika/perkembangan struktur ekonomi yang riil pada tahun tersebut.PDB atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya jika kita ingin mengetahui berapa persen kenaikan PDB dari tahun 1998, 1999 dan tahun 2000, karena nilai/harga suatu produk tiap tahun berubah-ubah maka kita harus mengubah nilai PDB tahun 1998 dan 1999 dengan dasar harga tahun 2000 sehingga akan terlihat dengan jelas besaran kenaikan dari tiap tahunnya.

  • 2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dalam menyusun perencanaan pembangunan yang baik perlu menggunakan data-data statistik yang memuat informasi tentang kondisi riil suatu daerah pada saat tertentu sehingga kebijakan dan strategi yang telah atau akan diambil dapat dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Salah satu indikator ekonomi makro yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan di suatu daerah dalam lingkup kabupaten dan kota adalah Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB kabupaten/kota menurut lapangan usaha (Industrial Origin).Penghitungan PDRB diperoleh melalui tiga pendekatan :Dalam pendekatan ini PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Unit produksi dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 9 sektor atau lapangan usaha yaitu:Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan., Listrik, Gas, dan Air Bersih, Bangunan, Perdagangan, Hotel, dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Jasa Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, Jasa-jasa.A. Pendekatan Produksi

  • B. Pendekatan PendapatanMenurut pendekatan pendapatan, PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan terakhir, yaitu:Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung.Konsumsi pemerintah.Pembentukan modal tetap domestik bruto.Perubahan stok.Ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto adalah ekspor dikurangi impor.C. Pendekatan PengeluaranMenurut pendekatan pengeluaran, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.

    Dalam pengertian PDRB kecuali faktor pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Produk domestik bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).

  • Dari 3 pendekatan tersebut secara konsep jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya.

    Selanjutnya Produk Domestik Regional Bruto yang telah diuraikan di atas disebut sebagai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung neto.Lanjutan PDRB..............................................

  • 3. PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)/GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP)Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di negara tersebut, atau dengan kata lain

    PNB/GNP adalah jumlah Produk Domestik Bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri (penghasilan neto) adalah penghasilan dari warga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi penghasilan warga negara lain yang bekerja di dalam negeri).Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood)PDB = PNB - Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood)di mana,

    PNB = Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)PDB = Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP)Pendapatan Neto = Pendapatan dari warga negara yang tinggal di luar negeri dikurangi pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri

  • Contoh :

    Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.

    Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.

    Penghasilan Neto = pendapatan Ali pendapatan Paul = Rp1.000.000,00 Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,

    dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:

    PNB (GNP) = PDB + Penghasilan NetoRp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00) = Rp3.000.000,00

  • 4. PRODUK NASIONAL NETO (PNN)/NET NATIONAL PRODUCT (NNP)Sering disebut pula Net National Product atas dasar harga pasar yaitu GNP dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi selama satu tahun.Persamaan matematiknya:NNP = GNP - DepresiasiContoh:

    Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka:

    NNP = 2.007.191,1- 104.337,9 = 1.902.853,2 milliar

  • 5. PENDAPATAN NASIONAL NETO/NET NATIONAL INCOME (NNI)Juga sering disebut Net National Product (NNP) atas dasar biaya faktor produksi atau Pendapatan Nasional Neto atau Net National Income (NNI) adalah:

    NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, atau jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan:NNI = GNP - DEPRESIASI - PAJAK TIDAK LANGSUNGContoh:

    Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah, sedangkan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar dan pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar 85.272,2 milliar maka:

    NNI = 2.007.191,1 104.337,9 85.272,2 = 1.817.519 milliar

  • 6. PENDAPATAN PERSEORANGAN/PERSONAL INCOME (PI)Personal Income adalah pendapatan yang diterima oleh setiap lapisan masyarakat dalam satu tahun. Pendapatan nasional tidak semuanya diterima oleh pemilik faktor produksi karena ada sebagian pendapatan yang tidak dibagikan antara lain: laba yang ditahan, pajak perseorangan, iuran jaminan sosial dan transfer payment/bantuan sosial (misalnya untuk masyarakat miskin, penyandang cacat, veteran, dan lain-lain).Rumusan Untuk Menghitung PI Adalah:

    PI = NNI - (Laba Ditahan + Pajak Perseorangan + Iuran Jaminan Sosial + Transfer Payment)

  • 7. PENDAPATAN DISPOSIBEL/DISPOSIBLE INCOME (DI)Disposible Income adalah Personal Income setelah dikurangi pajak langsung (misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan sebagainya). Disposible income merupakan pendapatan yang siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun ditabung.Rumusan untuk menghitung DI adalah:

    DI = PI - Pajak Langsung Tabungan (saving) yang disimpan di lembaga keuangan resmi (Bank) akan dapat menambah pendapatan nasional karena, saving ini akan dimanfaatkan untuk investasi, lewat investasi inilah pendapatan nasional dapat meningkat.Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat seperti di bawah ini: GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DIUntuk memudahkan hubungan diantara:Pendapatan disposebel (Yd) dan pendapatan pribadi (Yp), danPendapatan disposebel (Yd) dengan konsumsi (C) dan tabungan (S)

    dinyatkan dalam formula (rums);Yd = Yp TYd = C + S

  • Perbandingan Mengenai Indikator Pendapatan Nasional Akan Lebih Jelas Bila Kita Menerapkan Dalam Angka:GDP Rp. 100.000,00 Pendapatan Neto dari LN Rp. 10.000,00 -

    GNP Rp. 90.000,00Depresiasi/Penyusutan Rp. 5.000,00 -

    NNP Rp. 85.000,00Pajak tidak langsung Rp. 3.000,00 -

    NNI Rp. 82.000,00Laba ditahan Rp. 7.500PPh Persh. Rp. 2.500Iuran Sosial Rp. 1.000 + Rp. 11.000,00

    PI Rp. 71.000,00Pajak Langsung Rp. 5.000,00

    DI Rp. 66.000,00Konsumsi Rp. 47.000,00 -Tabungan (saving) Rp. 19.000,00

  • MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GNP1. Luas dan besarnya GNP Berhubungan dengan kekayaan alam dan SDM

    2. Susunan GNPApakah agraris atau non agraris

    3. Stabilitas GNPBerhubungan dengan Business Cycles (konjungtur)

    4. Distribution of Income Berapa jumlah yang harus diterima oleh pemilik faktor

    5. Sebagian yang harus diterima oleh Pemerintah (T) Taxes dapat digunakan untuk membayar : Subsidi Gaji karyawan Belanja barang

  • SUMBER-SUMBER GNPUpah + Tunjangan (W)Penghasilan perusahaan perorangan Persewaan (R)Bunga (i)Devident (di) Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan (undistributed payment) atau UPPajak perusahaan/corporate taxes (CT)/T langsung Pajak tidak langsung/Indirect Business Taxes (IBT) Penyusutan (D)Rumus :

    GNP = 1 9 NNP = GNP Penyusutan = 1 8 NI = NNP Pajak tidak langsung = 1 7PI = NI 6 7 8 9 + Transfer = 1 5 DI = PI Pajak perorangan

  • METODE MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL PENDEKATAN PRODUKSI ATAU PRODUK NETO :Menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa dari berbagai sektor, berarti menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai sektor.PENDEKATAN PENGELUARAN : Menghitung jumlah yang dibelanjakan pada semua barang akhir selama periode tertentu.PENDEKATAN PENDAPATAN : Menghitung semua pendapatan, upah, sewa, bunga, dan laba yang diterima oleh semua faktor produksi dalam memproduksi barang akhir.

  • I. PENDEKATAN PENGELUARANKategori Pengeluaran yaitu : Pengeluaran konsumsi pribadi (C): belanja rumah tangga atas barang dan jasamerupakan pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis pakai dalam tempo setahun atau kurang, maupun barang yang dapat dipakai lebih dari setahun.Faktorygmempengaruhibesar-kecilnyapengeluaranRTK: Pendapatan Jumlahdankomposisikeluarga Musim Lingkungansosial Kebijakankeluarga Pengaruhpsikologi

  • Investasi swasta (I) : pengeluaran oleh perusahaan dan rumah tangga atas modal baru, seperti pabrik, peralatan, persediaan dan struktur perumahan baru.merupakan pengeluaran sektor dunia usaha untuk memelihara dan memperbaiki kemampuan menciptakan/meningkatkan nilai tambah.

    Disebut juga Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (Gross Domestic Fix Capital Formation)Untuk mengetahui potensi produksi maka akan lebih tepat bila yang dihitung adalah investasi netto yaitu investasi bruto dikurangi penyusutanFaktorygmempengaruhibesarkecilnyapembentukanmodal:

    PerkembanganiptekEkspektasimasadepan Perkembanganpenduduk Iklimusaha Pemerintah:programpembangunan Investorluarnegeri:dayatariklaba,stabilitaspolitikdankeamanan

  • Ekspor neto (EX IM)merupakan selisih antara nilai ekpor dengan impor.Konsumsi dan investasi pemerintah (G)merupakan pengeluaran yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir, sedangkan pengeluaran untuk tunjangan sosial tidak masuk dalam pengeluaran konsumsiPemerintah membeli barang/jasa untuk memberikan pelayanan umum Goverment Expenditure (pengeluaran rutindanpembangunan)GDP/PDB = C + I + G + ( EX IM)

  • Komponen GDP AS 2004, Pendekatan Pengeluaran

    MILIARAN DOLARPERSENTASE GDPPengeluaran Konsumsi Pribadi (C)Barang tahan lamaBarang tidak tahan lamaJasa8.214,3987,82.368,34.858,270,78,420,241,4Investasi Swasta Dalam Negeri Bruto (I)NonperumahanPerumahanPerubahan dalam persediaan bisnis1.928,11.198,8673,855,416,410,25,70,5Konsumsi dan investasi bruto pemerintah (G)FederalNegara bagian dan lokal2.215,9827,61.388,318,97,111,8Ekspor neto (EX - IM)Ekspor (EX)Impor (IM)-624,01.173,81.797,8-5,310,015,3Produk Domestik Bruto11.734,3100,0Catatan: Angka mungkin tidak dijumlahkan dengan tepat karena pembulatanSumber:Departemen Perdagangan AS. Biro Analisis Ekonomi

  • KETERANGANPengeluaran konsumsi pribadi (C) bagian terbesar dari GDP meliputi 70,0 %

    Investasi swasta dalam negeri bruto atau investasi total dalam modal oleh sektor swasta (I), untuk mesin, alat-alat, pabrik dll meliputi 16,4 %

    Konsumsi dan Investasi bruto pemerintah (G) meliputi 18,9 %

    Ekspor neto, pada tahun tersebut ekspor netto kurang dari impornya, - 5,3%

  • CONTOH. PENDAPATAN NASIONAL INSONESIA

    Penghitungan Pendapatan Nasional Indonesia, 2002 (Triliun Rupiah)Jenis PengeluaranMenurut Harga BerlakuMenurut Harga Tetap 1993NilaiPersentasePengeluaran konsumsi rumah tanggaPengeluaran konsumsi pemerintahPembentukan modal tetap domestik brutoPerubahan stokEkspor barang dan jasaDikurangi: Impor barang dan jasa1.138,3132,1325,3-96,0569,9459,670,78,226,2-6,035,428,5302,135,596,1-25,7116,998,0PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)1.610,0100426,7Pendapatan neto faktor dari luar negeri-77,8-4,8-22,2PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)1.532,295,2404,5Dikurangi: Pajak tak langsungDikurangi: Depresiasi71,280,54,45,018,921,3PENDAPATAN NASIONAL1.380,585,8364,3Sumber: Badan Pusat Statistik, Statistik Indonesia 2002

  • KETERANGANBerdasarkan harga berlaku, PDB mencapai RP. 1.610 triliun. Pendapatan netto faktor-faktor produksi bernilai negatif yaitu Rp. -77,8 triliun berarti Indonesia lebih banyak membayar ke luar dibanding dengan penerimaan dari luar negeri. Sebagai akibatnya PNB lebih kecil dari PDB

    Untuk mendapatkan Pendapatan Nasional Neto perlu dikurangi lagi dengan depresiasi

  • II. PENDEKATAN PENDAPATANMelihat GDP dalam hal siapa yang menerimanya sebagai pendapatan bukan siapa yang membelinya. Pendapatan Nasional pada contoh berikut adalah jumlah dari delapan butir pendapatan yang terdapat dalam perekonomian negara tersebut.

    PENDAPATAN NASIONAL, 2004

    MILIARAN DOLARPERSENTASE DARI PENDAPATAN NASIONALPENDAPATAN NASIONAL10.275,9100,0Kompensasi karyawan6.687,665,1Pendapatan perusahaan perseorangan889,68,7Pendapatan sewa134,21,3Laba perseroan terbatas1.661,511,3Bunga neto505,54,9Pajak tak langsung dikurangi subsidi809,37,9Pembayaran transfer bisnis neto91,10,0Surplus perusahaan pemerintah-3,0-0,0

  • KETERANGANIndonesia jarang menggunakan cara ini dalam menghitung pendapatan nasional, salah satu negara yang menggunakannya adalah Amerika Serikat Kompensasi karyawan merupakan nilai yang terbesar, terdiri dari upah dan gaji Bunga neto adalah bunga yang dibayarkan oleh bisnisSurplus perusahaan merupakan pendapatan perusahaan-persahaan pemerintah (bernilai negatif)

    Adalah cara menghitung pendapatan nasional dengan menjumlah semua penghasilan yang diterima para pemilik faktorproduksi.Bentuknya:TenagaKerja:Upah/gajiTanah/rumah/tempat:sewaModal:bungaKewirausahaan:labausahaCatatan: Metode ini sulit diterapkan oleh BPS karena kesulitan mendapatkan data yang akurat. Metode yang sering dipakai adalahpendekatan produksi/lapanganusaha dan pendekatan pembelanjaan.

  • PembagianPendapatanNasionalatasRTK,RTP&PemerintahPendapatan Nasional merupakan balas jasa atas faktor produksi yang dimiliki RTK tetapi tidak semuanya diterima RTKkarena:

    Ada sebagian yangtetap diRTPdalambentukLaba ditahan/cadanganuntuk memperbesar modal perusahaan yang berkakibat pendapatan (Y) yang diterima RTK berkurang.

    SebagianlagidibayarkankepadaPemerintahdalambentukpajaklangsungyang dipungutdarilabausaha.

    Sisanyayangbenar-benarditerimaRTKdisebutdenganPersonalIncome(YRTK)

    Y RTK inimasihharusdikurangidenganpajaklangsung (PPh,PBB,Iuran,dll) tetapi dilain pihak ada tambahan sepertisubsidi, tunjangan, dllyangdisebut transfer payment (tr).

    Hasilnya disebut Pendapatan tersedia (Disposable Income) atau Yd yang sebagian digunakan untuk konsumsi dan sisanya untuk tabungan.

  • III. PENDEKATAN PRODUKSI (PRODUK NETO)Pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian atau menjumlahkan nilai tambah dari sektor sektor.

    Tujuan menghitung dengan cara ini yaitu:1. mengetahui sumbangan berbagai sektor2. menghindari penghitungan dua kali

  • PRODUK DOMESTIK BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA, Tahun 2002 (Triliun Rupiah)

  • DATA PDB DIATAS MEMBERIKAN INFOMASILapangan usaha terpenting dalam ekonomi Indonesia adalah kegiatan industri pengolahan, yang menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 402,6 triliun dan meliputi 25 % dari PDB

    Sektor primer yang meliputi pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, dan pertambangan (RP.473,1 triliun) adalah lebih penting dari sektor sekunder dan sektor jasadst

  • CONTOH MENGHITUNG NILAI TAMBAHJumlah nilai penjualan adalah Rp. 1.650 ribu, pengeluaran konsumen untuk membeli perabot adalah Rp.800 ribu

    Nilai tambah yang diwujudkan oleh keempat kegiatan tersebut adalah RP. 800 ribu

    Jenis KegiatanNilai PenjualanNilai Tambah1.Mengambil Kayu 2.Menggergaji Papan 3.Membuat Perabot 4.Menjual Di Toko5020060080050150400200Jumlah1.650800

  • Berikan penjelasan tentang mengapa gagasan Adam Smith pada tahun 1776 menjadi tonggak lahirnya ilmu ekonomi!

    Perlu disadari bahwa keberadaan sumberdaya alam dengan sumberdaya teknologi adalah sangat berbeda, jelaskan mengapa demikian!

    3. Sumberdaya manusia adalah sumberdaya terpenting untuk menggerakkan kegiatan ekonomi, jelaskan mengapa demikian!

    4. Jelaskan keterkaitan diantara kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa dihadapkan dengan keberadaan Sumberdaya Alam (resources) yang terbatas dalam konteks ilmu ekonomi dalam perkembangannya dewasa ini!

    Pada tgl. 22 juni 2013, pemerintahan SBY-Boediono memutuskan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi;a. Jelaskan mengapa sampai pemerintah mengambil keputusan menaikan harga BBM!b.Jelaskan dampak dari keputusan/kebijakan yang diambil oleh pemerintah terhadap perekonomian!

    Tugas