17

Click here to load reader

pertemua 1-2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 1/17

PERTEMUAN 1-2

PENGERTIAN DAN SYARAT-SYARAT PROFESI & PROFESI KEGURUAN

A. Pengertian dan sarat-sarat !r"#esi

1. Pengertian !r"#esi

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap

suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode

etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.

Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, pendidikan, keuangan,

militer, dan teknik.

Ornstein dan Levine (1!"# menyatakan bah$a profesi itu adalah jabatan

yang sesuai dengan pengertian profesi di ba$ah ini%

a# &elayani masyarakat, merupakan karier yang akan dilaksanakan sepnjang

hayat ( tidak berganti'ganti pekerjaan#.

 b# &emerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan

khalayak ramai (tidak setiap orang dapat melakukannya#.

# &enggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek (teori baru

dikembangkan dari hasil penelitian#.

d# &emerlukan pelatihan khusus dengan $aktu yang panjang.

e# )erkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan masuk 

(untuk menduduki jabatan tersebut memerlukan i*in tertentu atau ada

 persyaratan khusus yang ditentukan untuk dapat mendudukinya#.

Page 2: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 2/17

f# Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu

(tidak diatur oleh orang luar#.

g# &enerima tanggung ja$ab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja

yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan

(langsung bertanggung ja$ab terhadap apa yang diputuskannya, tidak 

dipindahkan atasan atau instansi yang lebih tinggi#. &empunyai sekumpulan

unjuk kerja yang baku.

h# &empunyai komitmen terhadap jabatan dan klien+ dengan penekanan

terhadap layanan yang diberikan.

i# &enggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, relative bebas

dari supervise dalam jabatan (misalnya dokter memakai tenaga administrasi

untuk mendata klien, sementara tidak ada supervise dari luar terhadap

 pekerjaan dokter sendiri#.

 j# &empunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.

k# &empunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit- untuk mengetahui dan

mengakui keberhasilian anggotanya (keberhasilan tugas dokter dievaluasi dan

dihargai oleh organisasi katan /okter ndonesia (/#, bukan oleh

/epartemen 0esehatan#.

l# &empunyai kode etik untuk menjelaskan hal'hal yang meragukan atau

menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.

m# &empunyai kadar keperayaan yang tinggi dari publi dan keperayaan diri

setiap anggotanya (anggota masyarakat selalu meyakini dokter lebih tahu

tentang penyakit pasien yang dilayaninya#.

Page 3: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 3/17

n# &empunyai status soial dan ekonomi yang tinggi bila disbanding dengan

 jabatan lainnya#.

)idak jauh berbeda dengan iri diatas, sanusi et al. (11#, mengutarakan iri'iri

utama suatu profesi itu sebagai berikut%

a# Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikan soial yang

menentukan (rusial#.

 b# abatan yang menuntut keterampilan2 keahlian tertentu.

# 0eterampilan2keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui

 pemeahan masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.

d# abatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas,

sistematik, eksplisit, yang bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.

e# abatan itu memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan

$aktu yang ukup lama.

f# Profesi pendidikan untuk jabatan itu jga merupakan aplikasi dan

sosialisasi nilai'nilai professional itu sendiri.

g# /alam memberikan layanan kepada masyarakat, anggota profesi itu

 berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organsasi profesi.

h# )iap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan

 judgement  terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.

i# /alam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan

 bebas dari ampur tangan orang luar.

Page 4: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 4/17

 j# abatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan oleh

karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula.

2. Pengertian dan sarat !r"#esi $eg%r%an

0husus untuk jabatan guru, sbenarnya juga sudah ada yang menoba menyusun

kriterianya. &isalnya  Nasional Education Asociation (345# (1"!# menyarankan

riteria berikut%

a. abatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

 b. abatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

. abatan yang memerlukan persiapan professional yang lama (bandingkan

denga pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka#.

d. abatan yang memerlukan 6latihan dalam jabatan7 yang berkesinambungan.

e. abatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.

f. abatan yang menentukan baku (standarnya# sendiri.

g. abatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.

h. abatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat.

Profesi kependidikan, khususnya profesi keguruan mempunyai tugas utama

melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan alasan tersebut, jelas

kiranya bah$a profesionalisasi dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan

segala daya dan usaha dalam rangka penapaian seara optimal layanan yang akan

diberikan kepada masyarakat. Lebih khusus lagi, Sanusi et al. (11# mengajukan

enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan, yakni

sebagai berikut%

1. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan, pengetahuan,

emosi, dan perasaan dan dapat dikembangkan segala potensinya+ sementara

Page 5: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 5/17

itu pendidikan dilandasi oleh nilai'nilai kemanusiaan yang menghargai

martabat manusia.

8. Pendidikan dilakukan intensional, yakni seara sadar dan bertujuan, maka

 pendidikan menjadi normative yang diikat oleh norma'norma dan nilai'nilai

yang baik seara universal, nasional, maupun loal, yang merupakan auan

 para pendidik, peserta didik, dan pengelola pendidikan.

9. )eori'teori pendidikan merupakan kerangka hipotetis dalam menja$ab

 permasalahan pendidikan.

". Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia

mempunyai potensi yang baik untuk berkembang. Oleh sebab itu, pendidikan

adalah usaha untuk mengembangkan potensi unggul tersebut.

:. nti pendidikan terjadi dalam prosenya, yakni situasi dimana terjadi dialog

antara peserta didik dengan pendidik, yang memungkinkan peserta didik 

tumbuh kearah yang dikenhendaki oleh pendidik dan selaras dngan nilai'nilai

yang dijunjung tinggi masyarakat.

;. Sering terjadinya dilemma antara tujuan utama pendidikan, yakni menjadikan

manusia sebagai manusi yang baik (dimensi intriksik)  dengan misi

instrumental yakni yang merupakan alat untuk perubaan atau menapai

sesuatu.

. KODE ETIK PROFESI KEGURUAN

Setiap profesi, seperti telah dibiarakan dalam bagian terdahulu, harus

mempunyai kode etik profesi. /engan demikian, jabatan dokter, notaries, arsitek,

guru dan lain'lain yang merupakan bidang pekerjaan profesi mempunyai kode etik.

Sama halnya dengan kata profesi itu sendiri, penafsiran tentang kode etik juga belum

memiliki pengertian yang sama. Sebagai ontoh, dapat diantumkan beberapa

 pengertian kode etik, antara lain sebagai berikut%

Page 6: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 6/17

1. PENGERTIAN KODE ETIK 

a. &enurut <ndang'<ndang 3omor ! )ahun 1=" tentang Pokok'pokok 

kepega$aian. Pasal 8! <ndang'<ndang ini dengan jelas menyatakan bah$a

6pega$ai 3egeri Sipil mempunyai 0ode 4tik sebagai pedoman sikap, tingkah

laku dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan 6. /alam penjelasan

<ndang'<ndang tersebut dinyatakan bah$a dengan adanya 0ode 4tik ini,

 pega$ai negeri sipil sebagai aparatur 3egara, abdi 3egara, dan abdi

masyarakat mempunyai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam

melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari'hari. Selanjutnya,dalam 0ode 4tik Pega$a 3egeri Sipil itu digariskan pula prinsip'prinsip

 pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung ja$ab pega$ai negeri. /ari

uraian ini dapat kita simpulkan, bah$a kode etik merupakan pedoman sikap,

tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup

sehari'hari.

 b. /alam pidato pembukaan kongres P>? @, Aasuni sebagai 0etua <mum

P>? menyatakan bah$a 0ode 4tik >uru ndonesia merupakan landasan

moral dan pedoman tingkah laku guru $arga P>? dalam melaksanakan

 panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru (P>?,1=9#. /ari pendapat

0etuan <mum >uru ndonesia terdapat dua unsure pokok yakni% (1# Sebagai

landasan moral, (8# Sebagai pedoman tingkah laku.

/ari uraian tersebut kelihatan, bah$a kode etik suatu profesi adalah norma'norma

yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas

 profesinya dan dalam hidup di masyarakat. 3orma'norma tersebut berisi petunjuk'

 petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan

 profesinya dan larangan'larangan, yaitu ketentuan'ketentuan tentang apa yang tidak 

Page 7: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 7/17

 boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak saja dalam menjalankan tugas

 profesi mereka, melainkan dalam pergaulannya sehari'hari di dalam masyarakat.

0ode 4tik >uru adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru'

guru ndonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas

 profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan $arga negara.

2. TU'UAN KODE ETIK 

Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk 

kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Seara umum

tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut (?. Berma$an S, 1=#%

a. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

/alam hal ini kode etik dapat menjaga padangan dan kesan dari pihak luar 

atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah atau remeh

terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karenanya. Setiap kode etik suatu

 profesi akan melarang berbagai bentuk rindak'tanduk atau kelakuan anggota

 profesi yang dapat menemarkan nama baik profesi terhadap dunia luar.

b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya

ang dimaksud kesejahteraan disini baik kejahteraan lahir ( material# maupun

kesejahteraan batin (spiritual atau mental#. /alam hal kesejahteraan lahir para

anggota profesi kode etik umumnya memuat larangan'larangan kepada para

anggotanya untuk melakukan perbuatan'perbuatan yang merugikan

kesejahteraan para anggotanya. &isalnya dengan menetapkan tariff'tarif 

minimum bagi honorarium anggotan profesi dalam melaksanakan tugasnya.

Sehingga siapa'siapa yang mengadakan tariff diba$ah minimum akan

dianggap terela dan merugikan rekan'rekan seprofesi. /alam hal

Page 8: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 8/17

kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik umumnya memberikan

 petunjuk'petunjuk kepada para anggotanya untuk melaksanakan profesinya.

c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

)ujuan kode etik dapat juga berkaiatan dengan peningkatan kegiatan

 pengabdian profesi, sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah

mengetahui tugas dan tanggung ja$ab pengabdiannya dalam melaksanakan

tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan'ketentuan yang

 perlu dilakukan para anggota profesi dlam menjalankan tugasnya.

d. Untuk meningkatkan mutu profesi

<ntuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma'norma dan

anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu

 pengabdian para anggotanya.

e. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

<ntuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka di$ajibkan kepada setiap

anggota untk seara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi dan

kegiatan'kegiatan yang diranang organisasi.

/ari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bah$a tujuan suatu profesi menyusun

kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara

kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggotan profesi, dan

meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi.

(. PENETAPAN KODE ETIK 

Page 9: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 9/17

0ode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku dan

mengikat para anggotanya. Penetapan kode etik la*im dilakukan pada suatu kongres

organisasi profesi. /engan demikian, jelas bah$a orang'orang yang bukan atau tidak 

menjadi anggota profesi tersebut, tidak dapat dikenakan aturan yang ada dalam kode

etik tersebut. 0ode etik suatu profesi hanya akan mempunyai pengaruh yang kuat

dalam menegakkan disiplin dikalangan profesi tersebut, jika semua orang yang

menjalankan profesi tersebut tergabung (menjadi anggota# dalam organisasi profesi

yang bersangkutan.

5pabila setiap orang yang menjalankan suatu profesi seara otomatis tergabungdidalam suatu organisasi atau ikatan professional, maka barulah ada jaminan bah$a

 profesi tersebut dapat dijalankan seara murni dan baik, karena setiap anggotan

 profesi yang melakukan pelanggaran yang serius terhadap kode etik dapat dikenakan

sanksi.

). SANKSI PE*ANGGARAN KODE ETIK 

Sering juga kita jumpai, bah$a ada kalanya 3egara menampuri urusan profesi,sehingga hal'hal yang semula hanya merupakan kode etik dari suatu profesi tertentu

dapat meningkat menjadi peraturan hokum atau undang'undang. 5pabila halnya

demikian, maka aturan yang mulanya sebagai landasan moral dan pedoman tingkah

laku meningkat menjadi aturan yang member sanksi'sanksi hokum yang sifatnya

memaksa, baik berupa sanksi perdata maupun sanksi pidana.

Pada umumnya, karena kode etik adalah landasan moral dan merupakan pedoman

sikap, tingkah laku dan perbuatan maka sanksi terhadap pelaggaran kode etik adalah

sanksi moral. Aarang siapa melanggar kode etik akan mendapat elaan dari rekan'

rekannya, sedangkan sanksi yang dianggap terberat adalah si pelanggar dikeluarkan

dari organisasi profesi. 5danya kode etik dalam suatu organisasi profesi tertentu,

menandakan bah$a organisasi profesi itu telah mantap.

Page 10: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 10/17

+. KODE ETIK GURU INDONESIA

Dungsi kode etik guru ndonesia adalah sebagai landasan moral dan pedoman tingkah

laku setiap guru $arga P>? dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru,

 baik didalam maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari'hari di

masyarakat. /engan demikian mka 0ode 4tik >uru ndonesia merupakan alat yang

amat penting untuk pembentukan sikap professional para anggota profesi keguruan.

0O/4 4)0 ><?< 3/O34S5

>uru ndonesia menyadari, bah$a pendidikan dalah bidang pengabdian terhadap

)uhan ang &aha 4sa, bangsa dan 3egara serta kemanusiaan pada umunya. >uru

ndonesia yang berji$a Panasila dan setia pada <ndang'<ndang /asar 1":, turut

 bertanggung ja$ab atas ter$ujudnya ita'ita Proklamasi 0emerdekaan ?epublik 

ndonesia 1= 5gustus 1":. Oleh sebab itu, >uru ndonesia terpanggil untuk 

menunaikan karyanya dengan memedomani dasar'dasar sebagai berikut%

1. >uru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia

ndonesia seutuhnya yang berji$a Panasila.

8. >uru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.

9. >uru meniptakan suasana sekolah sebaik'baiknya yang menunjang

 berhasilnya proses belajar'mengajar.

". >uru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat

sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung ja$ab bersama

terhadap pendidikan.

:. >uru seara pribadi dan bersama'sama mengembangkan dan meningkatkan

mutu dan martabat profesinya.

Page 11: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 11/17

;. >uru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan

kesetiaka$anan soial.

=. >uru seara bersama'sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi

P>? sebagai perjuangan dan pengabdian.

!. >uru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang

 pendidikan.

,. ORGANISASI PROFESIONA* KEGURUAN

1. F%ngsi Organisasi Pr"#esi"na Keg%r%an

Seperti yang telah disebutkan dalam salah satu kriteria jabatan professional,

 jabatan profesi harus mempunyai $adah untuk menyatukan gerak langkah dan

mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Aagi guru'guru di

negara kita, $adah ini telah ada yakni Persatuan >uru ?epublik ndonesia yang lebih

dikenal dengan singkatan P>?. P>? didirikan di Surakarta pada tanggal 8:

 3ovember 1":, sebagai per$ujudan aspirasi guru ndonesia dalam me$ujudkan

ita'ita perjuangan bangsa (Berma$an S., 1!#. Salah satu tujuan P>? adalah

mempertinggi kesadaran, sikap, mutu dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan

kesejahteraan mereka (Aasuni,1!;#. Selanjutnya, Aasuni menguraikan empat misi

utama P>?, yakni% (a# &isi politis2ideology, (b# &isi persatuan organisatoris, (#

&isi profesi, dan (d# &isi kesejahteraan.

/alam kaitannya dengan pengembangan professional guru, P>? sampai saat ini

masih mengandalkan pihak pemerintah, misalnya dalam merenanakan dan

melakukan program'program penataran guru serta program peningkatan mutu

lainnya. P>? belum banyak merenanakan dan melakukan program atau kegiatan

yang berkaitan dengan perbaiakan ara mengajar, peningkatan pengetahuan dan

keterampilan guru, peningkatan kualifikasi guru, atau melakukan penelitian ilmiah

tentang masalah'masalah professional yang dihadapi oleh para guru de$asa ini.

Page 12: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 12/17

0ebanyakan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan mutu profesi biasanya

dilakukan bersamaan dengan kegiatan peringatan ulang tahun atau kongres, baik di

 pusat maupun di daerah (Sanusi et al., 11#. Oleh sebab itu, peranan organisasi ini

dalam peningkatan mutu professional keguruan belum begitu menonjol.

2. 'enis-enis Organisasi $eg%r%an

/i samping P>? sebagai satu'satunya organisai guru'guru sekolah yang

diakui pemerintah sampai saat ini, ada organisasi guru yang disebut &usya$arah

>uru &uda Pelajaran (&>&P# sejenis yang didirikan atas anjuran pejabat'pejabat

/epartemen Pendidikan dan 0ebudayaan. Organisasi ini bertujuan untuk 

meningkatkan mutu dan professional dari guru dalam kelompoknya masing'masing.

0egiatan'kegiatan dalam kelompok ini diatur dengan jad$al yang ukup baik.

Sayangnya, belum ada keterkaiatan sdan hubungan formal antara kelompok guru'

guru dalam &>&P ini dengan P>?.

Selain P>?, ada lagi organisasi professional resmi di bidang pendidikan yang

harus kita ketahui yakni katan Sarjana Pendidikan ndonesia (SP#, yang saat initelah mempunyai divisi'divisi antara lain% katan Petugas Aimbingan ndonesia

(PA#, Bimpunan Sarjana 5dministrasi Pendidikan ndonesia (BS5P3#, Bimpunan

Sarjana Pendidikan Aahasa ndonesia (BSPA#, dan lain'lain. Bubungan formal

antara organisasi'organisasi ini dengan P>? masih belum tampak seara nyata,

sehingga belum didapatkan kerja sama yang saling menunjang dan menguntungkan

dalam peningkatan mutu anggotanya. Sebagian anggota P>? yang sarjana mungkin

 juga anggota salah satu divisi dari SP, tetapi tidak banyak anggota SP staf 

 pengajar LP)0 yang juga menjadi anggota P>?.

Page 13: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 13/17

TUGAS

1. 5pa esensi etika profesiE

8. 0arakteristik utama profesi guru

9. &engapa guru harus memiliki komitmen terhadap kode etikE

". &engapa << 3O 1" )ahun 8FF: me$ajibkan guru sebagai anggota

organisasi profesiE

:. 5pa implikasi ke$ajiban menjadi anggota organisasi profesi bagi guruE

Page 14: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 14/17

PI*I/AN GANDA

1. Profesi adalahGa. pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu

 pengetahuan khusus. (# b. &empunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi.

. pekerjaan yang membutuhkan pelatihan terhadap suatu pengetahuan dan

keterampilan.

d. &empunyai komitmen terhadap jabatan yang telah diberikan.

8. ang termasuk ontoh profesi adalahG

a. Aidang hukum, kedokteran, pendidikan, keuangan, militer, dan teknik. (# b. Aidang perdagangan, nelayan, dan penjahit.

. Polisi, dokter, guru, dan nelayan.

d. Bukum, polisi, pengaara, dan perdagangan.9. Profesi kependidikan, khususnya profesi keguruan mempunyai tugas utama

melayani masyarakat dalamG

a. /unia pengetahuan

b. /unia keterampilanc. /unia pendidikan (#d. /unia tingkah laku dalam masyarakat

4. 5da enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan

yakni sebagai berikut, kecuali…a. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan, pengetahuan,

emosi, dan perasaan dan dapat dikembangkan segala potensinya

 b. abatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin

erat (#

. )eori'teori pendidikan merupakan kerangka hipotetis dalam menja$ab

 permasalahan pendidikan

d. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia

mempunyai potensi yang baik untuk berkembang

:. kode etik suatu profesi adalahG

a.norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru'guru ndonesiasebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi

sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan $arga 3egara.

b. norma'norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam

melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidup di masyarakat. (#

Page 15: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 15/17

c.  pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas

dan dalam hidup sehari'hari.

d.  3orma'norma dan asas yang harus dipenuhi oleh pemegang jabatan.;. 0ode 4tik >uru adalahG

a. norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru'guru ndonesia

sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi

sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan $arga negara. (#b.  pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di dalam dan di luar 

kedinasan.

c.  pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan

tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari'hari.

d. Pedoman dalam melaksanakan panggilan pengabdiannya bekerja sebagai

guru.

=. )ujuan dari kode etik adalahG

a. <ntuk menjunjung tinggi martabat profesi, <ntuk menjaga dan

memelihara kesejahteraan para anggotanya, <ntuk meningkatkan

 pengabdian para anggota profesi, <ntuk meningkatkan mutu profesi,

<ntuk meningkatkan mutu organisasi profesi.  (#

 b. >uru seara pribadi dan bersama'sama mengembangkan dan

meningkatkan mutu dan martabat profesinya, >uru memiliki dan

melaksanakan kejujuran professional, <ntuk menjunjung tinggi martabat

 profesi.

. >uru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia

ndonesia seutuhnya yang berji$a Panasila, <ntuk menjunjung tinggi

martabat profesi, <ntuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

d. <ntuk menjunjung tinggi martabat profesi, >uru memiliki dan

melaksanakan kejujuran professional, <ntuk menjaga dan memelihara

kesejahteraan para anggotanya.

Page 16: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 16/17

!. Dungsi kode etik guru ndonesia adalahG

a. >uru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia

ndonesia seutuhnya yang berji$a Panasila

 b. >uru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat

sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung ja$ab bersama

terhadap pendidikan.

. sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru $arga

P>? dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik didalam

maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari'hari di masyarakat.

(#

d. 5gar    >uru ndonesia menyadari, bah$a pendidikan dalah bidang

 pengabdian terhadap )uhan ang &aha 4sa, bangsa dan 3egara serta

kemanusiaan pada umunya.

. Substansi esensial dari kode etik guru ndonesia ditetapkan olehG

a. LP&P (lembaga penjaminan mutu pendidikan# b. SP (ikatan sarjana pendidikan ndonesia#

. P>? (persatuan guru republik ndonesia# (#

d. AP> (badan penataran guru#1F. Aerikut ini adalah dasar'dasar yang harus dipedomani oleh guru dalam

menunaikan karyanya, kecuali…

a. >uru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia

ndonesia seutuhnya yang berji$a Panasila.

 b. >uru meniptakan suasana sekolah sebaik'baiknya yang menunjang

 berhasilnya proses belajar'mengajar.

. >uru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.

d. abatan yang memerlukan persiapan professional yang lama (bandingkan

dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka#. (#

Page 17: pertemua 1-2

7/24/2019 pertemua 1-2

http://slidepdf.com/reader/full/pertemua-1-2 17/17