100
PERTAHANAN PERTAHANAN SALURAN NAPAS SALURAN NAPAS Dr. Dr. NILAS WARLEM NILAS WARLEM , SpP , SpP

PERTAHANAN PARU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ilmu penyakit paru

Citation preview

Page 1: PERTAHANAN PARU

PERTAHANANPERTAHANANSALURAN NAPASSALURAN NAPAS

Dr.Dr. NILAS WARLEM NILAS WARLEM, SpP, SpP

Page 2: PERTAHANAN PARU

Inhalasi udara memungkinkan Inhalasi udara memungkinkan masuknya debu,partikel iritan dan masuknya debu,partikel iritan dan patogen.area paru luas patogen.area paru luas menyebabkan banyak mengalami menyebabkan banyak mengalami kerusakan dan lingkungan lembab kerusakan dan lingkungan lembab hangat kondisi ideal untuk infestasi hangat kondisi ideal untuk infestasi bakteri,virus dll.saluran napas bakteri,virus dll.saluran napas mempunyai mekanisme pertahanan mempunyai mekanisme pertahanan yang kuat.Disfungsi mekanisme yang kuat.Disfungsi mekanisme tersebut mendasari banyak penyakit tersebut mendasari banyak penyakit repirasi.repirasi.

Page 3: PERTAHANAN PARU

PENGERTIANPENGERTIAN

Saluran napas yaitu organ yang Saluran napas yaitu organ yang berhubungan dengan dunia luar, berhubungan dengan dunia luar, yang mempunyai pertahanan yang yang mempunyai pertahanan yang khusus dalam mengatasi berbagai khusus dalam mengatasi berbagai kemungkinankemungkinan terjadinya kontak terjadinya kontak dengan aerogen dalam dengan aerogen dalam mempertahankan tubuh.mempertahankan tubuh.

Page 4: PERTAHANAN PARU

tubuh mempunyai mekanisme tubuh mempunyai mekanisme pertahanan mencegah kuman tidak pertahanan mencegah kuman tidak masuk ke dalam paru. Mekanisme masuk ke dalam paru. Mekanisme pembersihan tersebut adalah di pembersihan tersebut adalah di saluran napas saluran napas penghantar( reepitelisasi saluran penghantar( reepitelisasi saluran napas, aliran lendir pada permukaan napas, aliran lendir pada permukaan epitel, bakteri alamiah, kompetisi epitel, bakteri alamiah, kompetisi mikroba setempat, serta reflek mikroba setempat, serta reflek bersin dan batuk). bersin dan batuk).

Page 5: PERTAHANAN PARU

Mekanisme pembersihan di Mekanisme pembersihan di respiratory exchange airway, respiratory exchange airway, di saluran udara subglotik di saluran udara subglotik (sekitar alat suara di (sekitar alat suara di tenggorok), serta di tenggorok), serta di respiratory gas exchange respiratory gas exchange airwayairway. .

Page 6: PERTAHANAN PARU

Beberapa mekanisme pertahanan tubuh Beberapa mekanisme pertahanan tubuh pada saluran nafas : pada saluran nafas :

1)1) Filtrasi udara pernafasanFiltrasi udara pernafasan

2)2) Pembersihan melalui mukosiliarisPembersihan melalui mukosiliaris

3)3) Sekresi oleh humoral lokalSekresi oleh humoral lokal

4)4) FagositosisFagositosis

Page 7: PERTAHANAN PARU

1. 1. Filtrasi udara pernapasanFiltrasi udara pernapasan

Hembusan udara melalui rongga Hembusan udara melalui rongga hidung mempunyai berbagai ukuran  hidung mempunyai berbagai ukuran  

Diameter 5-7 mikron orofaringDiameter 5-7 mikron orofaring Diameter 0,5-5 mikron masuk Diameter 0,5-5 mikron masuk

sampai ke trakheasampai ke trakhea Diameter 0,5 Diameter 0,5 mikron mikron masuk sampai masuk sampai

ke alveoli dan dikeluarkan dengan ke alveoli dan dikeluarkan dengan sekresisekresi

Page 8: PERTAHANAN PARU

Lubang hidung dan nasofaring Lubang hidung dan nasofaring sebagai sawar fisik partikel >10µm, sebagai sawar fisik partikel >10µm, transport mukosilier memindakkan transport mukosilier memindakkan partikel ke faring,kemudian ditelan.partikel ke faring,kemudian ditelan.

Partikel < 5µm dapat melewti trakeaPartikel < 5µm dapat melewti trakea Nasofaring memiliki fungsi pelembab Nasofaring memiliki fungsi pelembab

dan penghangat penting mencegah dan penghangat penting mencegah kekeringan epitel dibawa dari regio kekeringan epitel dibawa dari regio distal melalui transport mukosilier distal melalui transport mukosilier merangsang reseotor iritan merangsang reseotor iritan mencetuskan bersin dan batuk untuk mencetuskan bersin dan batuk untuk mengeluarkan benda asing.mengeluarkan benda asing.

Page 9: PERTAHANAN PARU

Pada inspirasi dan ekspirasi luas Pada inspirasi dan ekspirasi luas alveoli tidak sama, akan terjadi 2 alveoli tidak sama, akan terjadi 2 perubahan:perubahan:

Perubahan pada diameter alveoli itu Perubahan pada diameter alveoli itu sendirisendiri

Terjadinya aliran udara dalam Terjadinya aliran udara dalam alveoli.pada ekspirasi terjadi alveoli.pada ekspirasi terjadi diameter alveoli mengecil maka akan diameter alveoli mengecil maka akan terjadi pengurangan tekanan,supaya terjadi pengurangan tekanan,supaya tidak mengalami kolaps diperlukan tidak mengalami kolaps diperlukan surfaktansurfaktan

Page 10: PERTAHANAN PARU

10

1.1. Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi

Sistem respirasi terdiri dari Sistem respirasi terdiri dari saluran nafas atas: saluran nafas atas:

- hidung- hidung - faring- faring - laring- laringsaluran nafas bawah:saluran nafas bawah: - trakea- trakea - bronkus- bronkus - paru-paru- paru-paru

Page 11: PERTAHANAN PARU

Anatomi Fisiologi FaringAnatomi Fisiologi Faring

Page 12: PERTAHANAN PARU

Rongga hidung melakukan 3 fungsi:Rongga hidung melakukan 3 fungsi:

Udara pernapasan dihangatkan oleh Udara pernapasan dihangatkan oleh permukaan konka nasalis dan permukaan konka nasalis dan septum yang luas.septum yang luas.

Melembabkan udara pernapasanMelembabkan udara pernapasan menyaring udara pernapasanmenyaring udara pernapasan

Page 13: PERTAHANAN PARU

2. Pembersihan melalui 2. Pembersihan melalui mukosilia mukosilia

Baik mukus maupun partikel yang Baik mukus maupun partikel yang terbungkus didalam mukus akan terbungkus didalam mukus akan digerakan oleh silia keluar menuju digerakan oleh silia keluar menuju laring.laring.

Keberhasilan dalam mengeluarkan Keberhasilan dalam mengeluarkan mukus tergantung pada :mukus tergantung pada :

1.1. Kekentalan mukusKekentalan mukus

2.2. Luas permukaan bronkus Luas permukaan bronkus

Page 14: PERTAHANAN PARU

3.Aktifitas silia (dapat terganggu 3.Aktifitas silia (dapat terganggu dengan iritasi seperti asap dengan iritasi seperti asap rokok,hipoksemia maupun rokok,hipoksemia maupun hiperkaniahiperkania))..

Page 15: PERTAHANAN PARU

BBatukatuk

Batuk merupakan refleks fisiologis Batuk merupakan refleks fisiologis kompleks yang melinkompleks yang melindungi paru dari dungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhutrauma mekanik, kimia dan suhu

Batuk merupakan gejala penyakit Batuk merupakan gejala penyakit pernapasan yang paling umum, pernapasan yang paling umum, berfungsi untuk pertahanan paru berfungsi untuk pertahanan paru terhadap masuknya benda asing.terhadap masuknya benda asing.

Page 16: PERTAHANAN PARU

Batuk menjadi tidak fisiologik bila Batuk menjadi tidak fisiologik bila dirasakan sebagai gangguan; batuk dirasakan sebagai gangguan; batuk semacam itu sering kali merupakan semacam itu sering kali merupakan tanda suatu penyakit di dalam atau di tanda suatu penyakit di dalam atau di luar paru dan kadang-kadang luar paru dan kadang-kadang merumerupakan gejala dini suatu penyakitpakan gejala dini suatu penyakit

Batuk sangat berarti pada penularan Batuk sangat berarti pada penularan penyakit melalui udara penyakit melalui udara (air borne (air borne infection).infection).

Page 17: PERTAHANAN PARU

Batuk dapat terjadi dengan disadari Batuk dapat terjadi dengan disadari (volunter) maupun tak disadari (involunter). (volunter) maupun tak disadari (involunter).

Batuk yang disadari merupakan Batuk yang disadari merupakan suatu suatu respon terhadap perasaan adanya respon terhadap perasaan adanya sesuatu sesuatu dalam saluran napasdalam saluran napas

Page 18: PERTAHANAN PARU

Batuk yang tak disadari terjadi Batuk yang tak disadari terjadi akibat reflek yang dipacu oleh akibat reflek yang dipacu oleh perangsangan laring,trakhea atau perangsangan laring,trakhea atau bronkus yang besar . Batuk bronkus yang besar . Batuk dikatakan abnormal jika jumlahnya dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak dan atau jika sangat banyak dan atau jika terbentuk sputum.terbentuk sputum.

Page 19: PERTAHANAN PARU

Proses terjadinya reflek batukProses terjadinya reflek batuk   Impuls aferen dari saluran napas Impuls aferen dari saluran napas

nervus vagus ke medula oblongata.Di nervus vagus ke medula oblongata.Di medula oblongata timbul serangkaian medula oblongata timbul serangkaian peristiwa otomatis ,udara dihirup 2,5 peristiwa otomatis ,udara dihirup 2,5 liter → epiglotis menutup dan pita liter → epiglotis menutup dan pita suara menutup erat untuk menjerat suara menutup erat untuk menjerat udara didalamnya → otot perut udara didalamnya → otot perut berkontraksi dengan kuat membuat berkontraksi dengan kuat membuat diafrahma jadi terdorong otot respirasi diafrahma jadi terdorong otot respirasi berkontraksi dengan kuat akibatnya berkontraksi dengan kuat akibatnya tekanan di dalam paru akan meningkat tekanan di dalam paru akan meningkat setinggi 100 mmhg atau lebih →setinggi 100 mmhg atau lebih →

Page 20: PERTAHANAN PARU

pita suara dan epiglotis terbuka pita suara dan epiglotis terbuka secara tiba-tiba terbuka lebar secara tiba-tiba terbuka lebar sehingga udara bertekanan tinggi sehingga udara bertekanan tinggi dalam paru akan meletus keluar dalam paru akan meletus keluar dengan kecepatan 75 sampai 100 dengan kecepatan 75 sampai 100 mile per jam.Udara yang mengalir mile per jam.Udara yang mengalir dengan cepat ini juga akan membawa dengan cepat ini juga akan membawa pula benda asing apapun yang pula benda asing apapun yang berada dalam bronkus atau trakhea.berada dalam bronkus atau trakhea.

Page 21: PERTAHANAN PARU

Pada keadaan patologis disebabkan, Pada keadaan patologis disebabkan, kelainan di luar paru seperti kelainan kelainan di luar paru seperti kelainan tulang, otot atau saraf dapat tulang, otot atau saraf dapat menyebabkan batuk tidak efektif karena menyebabkan batuk tidak efektif karena inspirasi atau ekspirasi inspirasi atau ekspirasi sangat terbatas sangat terbatas akibat rasa sakit, kelelahan atau depresi akibat rasa sakit, kelelahan atau depresi susunan saraf pusatsusunan saraf pusat

Batuk yang tidak efektif juga dapat Batuk yang tidak efektif juga dapat disebabkan oleh penyakit paru misalnya disebabkan oleh penyakit paru misalnya lesi endobronkial, striktur bronkial, benda lesi endobronkial, striktur bronkial, benda asing, bronkospasme atau sekret pada asing, bronkospasme atau sekret pada penderita asma atau sekret kental pada penderita asma atau sekret kental pada penderita fibrosis kistikpenderita fibrosis kistik

Page 22: PERTAHANAN PARU

PENYEBAB BATUK PENYEBAB BATUK

rangsang inflamasi seperti edema rangsang inflamasi seperti edema mukosa dengan sekret mukosa dengan sekret trakeobronkial yang banyak. trakeobronkial yang banyak.

rangsang mekanik seperti benda rangsang mekanik seperti benda asing dalam saluran napas, aspirasi, asing dalam saluran napas, aspirasi, post nasal drip, post nasal drip, retensi sekret bronko retensi sekret bronko pulmoner. pulmoner.

rangsang suhu dan asap rokok rangsang suhu dan asap rokok udara panas/dingin, inhalasi gas. udara panas/dingin, inhalasi gas.

rangsang psikogenik. pada perokok rangsang psikogenik. pada perokok dapat menyebabkan batuk kronik. dlldapat menyebabkan batuk kronik. dll

Page 23: PERTAHANAN PARU

Reflek bersinReflek bersin Reflek bersin berlangsung pada rongga Reflek bersin berlangsung pada rongga

hidung.hidung. Iritasi mukosa hidung impuls Iritasi mukosa hidung impuls

aferennya dibawa melalui nervus aferennya dibawa melalui nervus trigeminus ke medula oblongata → trigeminus ke medula oblongata → uvula tertekan sehingga sejumlah besar uvula tertekan sehingga sejumlah besar udara mengalir dengan cepat melalui udara mengalir dengan cepat melalui hidung dan juga mulut sehingga hidung dan juga mulut sehingga membantu membersihkan saluran membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing.hidung dari benda asing.

  

Page 24: PERTAHANAN PARU

Silia dan surfaktanSilia dan surfaktan Silia berasal dari sel kolumna Silia berasal dari sel kolumna

sitoplasma yang terproyeksi kedalam sitoplasma yang terproyeksi kedalam lumen trakheobronkus dan sel akan lumen trakheobronkus dan sel akan membentuk mikrovili yang membentuk mikrovili yang mengandung fibril yang dilapisi mengandung fibril yang dilapisi sitoplasma sel.sitoplasma sel.

  

Page 25: PERTAHANAN PARU

Silia akan membentuk mikrovilli yang Silia akan membentuk mikrovilli yang mengandung fibril yang dilapisi mengandung fibril yang dilapisi sitoplasma sel.Getaran dari silia sitoplasma sel.Getaran dari silia adalah sebesar 13 Hz secara adalah sebesar 13 Hz secara meksimal akan mempenetrasi meksimal akan mempenetrasi dinding dari mukosa.getaran silia ini dinding dari mukosa.getaran silia ini bersifat otonom dan tidak bersifat otonom dan tidak dipengaruhi oleh syaraf.dipengaruhi oleh syaraf.

Page 26: PERTAHANAN PARU

SURFAKTANSURFAKTAN

Adalah :Adalah : zat yang terdapat pada permukaan zat yang terdapat pada permukaan

alveoli alveoli zat ini disebut dengan faktor zat ini disebut dengan faktor

antiatelektasis.antiatelektasis. Zat ini dihasilkan aleh pneumonosit Zat ini dihasilkan aleh pneumonosit

yang terdapat pada alveoliyang terdapat pada alveoli Tegangan permukaan dalam alveoli Tegangan permukaan dalam alveoli

tergantung luas permukaannya.tergantung luas permukaannya. Zat yang berfungsi sebagai protektif Zat yang berfungsi sebagai protektif

bagi alveoli.bagi alveoli.

Page 27: PERTAHANAN PARU

Fungsi sufaktanFungsi sufaktan

Merendahkan tegangan permukaan Merendahkan tegangan permukaan alveoli apabila complian bertambah.alveoli apabila complian bertambah.

Menstabilkan alveoli bila terjadi Menstabilkan alveoli bila terjadi perpindahan udara dalam alveoli.perpindahan udara dalam alveoli.

Mempertahankan tekanan alveoli Mempertahankan tekanan alveoli supaya tetap tinggi,oleh karena supaya tetap tinggi,oleh karena cairan ini akan kerongga cairan ini akan kerongga alveoli,sehingga tegangan alveoli,sehingga tegangan permukaan tetap kecilpermukaan tetap kecil

Page 28: PERTAHANAN PARU

Ada 4 kelenjer menghasilkan sekresi Ada 4 kelenjer menghasilkan sekresi padapada trakeatrakea

Kelenjer submukosaKelenjer submukosa Sel gobletSel goblet Sel klaraSel klara Cairan transudat dari jaringanCairan transudat dari jaringanRata-rata cairan yang diproduksi 10-100 cc. Rata-rata cairan yang diproduksi 10-100 cc.

Pada keadaan infeksi dapat mencapai 200-Pada keadaan infeksi dapat mencapai 200-300 cc.300 cc.

Cara mengatasi aktivitas sekresi bronkus Cara mengatasi aktivitas sekresi bronkus mengukur daya pembersihan mukosilier mengukur daya pembersihan mukosilier atau lung mucosilliary clearance (LMC)atau lung mucosilliary clearance (LMC)

Page 29: PERTAHANAN PARU

LMC ini tergantung padaLMC ini tergantung pada

Integritas dari siliaIntegritas dari silia Frekwensi getar siliaFrekwensi getar silia Sifat dari mukusSifat dari mukus Konsentrasi dan tebalnya lapisan Konsentrasi dan tebalnya lapisan

presiliarpresiliar

Page 30: PERTAHANAN PARU

Faktor yang memengaruhi LMCFaktor yang memengaruhi LMC

FisiologiFisiologi PatologiPatologi Efek FarmakologiEfek Farmakologi Terdapatnya polusiTerdapatnya polusi

Page 31: PERTAHANAN PARU

Faktor yang mempengaruhi LMCFaktor yang mempengaruhi LMC

Yang mengurangi LMCYang mengurangi LMC Asma,bronkitis,bronkiektasi Asma,bronkitis,bronkiektasi

mengakibatkan berkurangnya LMC.mengakibatkan berkurangnya LMC. Virus influensa menyebabkan efektifitaas Virus influensa menyebabkan efektifitaas

LMC berkurangLMC berkurang Tekanan oksigen tinggi akan mengurangi Tekanan oksigen tinggi akan mengurangi

LMCLMC Aspirasi dan pemasangan instrumen akan Aspirasi dan pemasangan instrumen akan

mengurangi LMCmengurangi LMC Merokok mengurani LMC.Merokok mengurani LMC.Dan berbagai obat yang berdampak pada Dan berbagai obat yang berdampak pada

LMCLMC

Page 32: PERTAHANAN PARU

merokok merusak muccociliary merokok merusak muccociliary clearance. Bulu-bulu getar dan bahan clearance. Bulu-bulu getar dan bahan lain di paru jadi sukar "membuang" lain di paru jadi sukar "membuang" infeksi yang masuk ke paru.infeksi yang masuk ke paru.

Page 33: PERTAHANAN PARU

asap rokok meningkatkan tahanan asap rokok meningkatkan tahanan jalan napas (airway resistance) dan jalan napas (airway resistance) dan menyebabkan "mudah bocornya" menyebabkan "mudah bocornya" pembuluh darah di paru,juga pembuluh darah di paru,juga merusak makrofag. dapat merusak makrofag. dapat menurunkan respons terhadap menurunkan respons terhadap antigen sehingga benda asing masuk antigen sehingga benda asing masuk ke paru tidak lekas dikenali dan ke paru tidak lekas dikenali dan dilawan. dilawan.

Page 34: PERTAHANAN PARU

Yang meninggikan LMCYang meninggikan LMC

FisioterapiFisioterapi KolinergikKolinergik Beta 2 AgonisBeta 2 Agonis AdrenergikAdrenergik Sodium kromoglikatSodium kromoglikat GG dan ambroksolGG dan ambroksol

Page 35: PERTAHANAN PARU

Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi pembersihan mikroba didalam alveoli pembersihan mikroba didalam alveoli

adalahadalah::

Gerakan mukosilierGerakan mukosilier Faktor humoral lokalFaktor humoral lokal Reaksi selReaksi sel Virulensi dari kuman yang masukVirulensi dari kuman yang masuk

Page 36: PERTAHANAN PARU

OKSIDAN OKSIDAN batuk sering dijumpai pada perokok. Asap batuk sering dijumpai pada perokok. Asap

rokok yang dihirup merupakan salah satu rokok yang dihirup merupakan salah satu oksidanoksidan

Oksidan adalah bahan kimia elektrofilik Oksidan adalah bahan kimia elektrofilik dapat memindahkan elektron dari molekul dapat memindahkan elektron dari molekul dgn menghasilkan oksidasi juga sebagai dgn menghasilkan oksidasi juga sebagai akseptor elektron dapat mengubah protein, akseptor elektron dapat mengubah protein, lemak dan karbohidrat, dengan cara lemak dan karbohidrat, dengan cara mengubah komposisi molekul. molekul mengubah komposisi molekul. molekul kehilangan fungsinya. kehilangan fungsinya.

Oksidan dapat merusak sel tubuh termasuk Oksidan dapat merusak sel tubuh termasuk sel parenkim paru sel parenkim paru baik sel-sel alveolus baik sel-sel alveolus maupun matriknya. maupun matriknya.

Page 37: PERTAHANAN PARU

Memodifikasi fungsi antielastase Memodifikasi fungsi antielastase saluran napas yang bekerja saluran napas yang bekerja menghambat elastase netrofil menghambat elastase netrofil menjadi tidak berfungsi, sehingga menjadi tidak berfungsi, sehingga terjadi kerusakan pada interstitial terjadi kerusakan pada interstitial alveolusalveolus

Jenis-jenis oksidan : asap Jenis-jenis oksidan : asap rokok ,polusi nitrogen dioksida, ozon. rokok ,polusi nitrogen dioksida, ozon. Oksidan yang dilepaskan oleh sel-sel Oksidan yang dilepaskan oleh sel-sel radang : superoksida anion,hidrogen radang : superoksida anion,hidrogen peroksida, radikal hidroksil, peroksida, radikal hidroksil, anion anion hipohalida hipohalida

Page 38: PERTAHANAN PARU

ANTIOKSIDANANTIOKSIDAN

Antioksidan yang melindungi paru Antioksidan yang melindungi paru terdiri dariterdiri dari

molekul yang molekul yang terdapat di dalam sel, terdapat di dalam sel, padapada

membran sel dan di luar sel. membran sel dan di luar sel. AntioksidanAntioksidan

tersebut mempertahankan paru tersebut mempertahankan paru terhadapterhadap

serangan oksidan. serangan oksidan.

Page 39: PERTAHANAN PARU

Antioksidan yang melindungi paru Antioksidan yang melindungi paru yaitu:yaitu:

Antioksidan di dalam sel : superoksid Antioksidan di dalam sel : superoksid dismutase, katalase, dismutase, katalase, sistem glutation.sistem glutation.

Antioksidan membran sel : vitamin E. Antioksidan membran sel : vitamin E.

Antioksidan di luar sel : katalase, Antioksidan di luar sel : katalase, glutation, seruloplasmin, glutation, seruloplasmin, alfa 1 antitripsin, alfa 1 antitripsin, vitamin A, metionin, bilirubin. vitamin A, metionin, bilirubin.

Page 40: PERTAHANAN PARU

3. 3. Sekresi humoral Sekresi humoral lokallokal

Zat-zat yang melapisi permukaan Zat-zat yang melapisi permukaan bronkus :bronkus :

Lisozim, dapat melisis bakteriLisozim, dapat melisis bakteri Laktoferon,suatu zat yang dapat Laktoferon,suatu zat yang dapat

mengikat ferrum dan bersifat mengikat ferrum dan bersifat bakteriostatikbakteriostatik

Interferon,suatu protein dengan berat Interferon,suatu protein dengan berat molekul rendah mempunyai molekul rendah mempunyai kemampuan dalam membunuh viruskemampuan dalam membunuh virus

Page 41: PERTAHANAN PARU

FagositosisFagositosis

• Magrofag adalah fagosit Magrofag adalah fagosit mononuklearmononuklear

Sel fagosit berperanan dalam Sel fagosit berperanan dalam memfagositosis mikroorganisme dan memfagositosis mikroorganisme dan kemudian menghancurkannya. kemudian menghancurkannya. Magrofag yang mungkin sebagai Magrofag yang mungkin sebagai derifat dari monosit berperan derifat dari monosit berperan sebagai fagositer. Untuk proses ini sebagai fagositer. Untuk proses ini diperlukan opsonin dan kodiperlukan opsonin dan kommplemen.plemen.

Page 42: PERTAHANAN PARU

SambunganSambungan

Reaksi imunologis yang terjadiReaksi imunologis yang terjadi Berbagai faktor atau bahan-bahan Berbagai faktor atau bahan-bahan

kimia yang menurunkan daya tahan kimia yang menurunkan daya tahan paru, seperti misalnya paru, seperti misalnya alkohol,stres,udaradingin, alkohol,stres,udaradingin, kortikosteroit dan sitostatikkortikosteroit dan sitostatik

Page 43: PERTAHANAN PARU

Sistim imunSistim imun

Sistem imun adalah sSistem imun adalah serangkaian molekul, erangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalam sel dan organ yang bekerja sama dalam mempertahankan tubuh dari serangan mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti bakteri,jamurseperti bakteri,jamur,, virus virus dll dll

Sistem imun menyediakan kekebalan Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut terhadap suatu penyakit yang disebut imunitas. imunitas.

Page 44: PERTAHANAN PARU

Sejarah imunologiSejarah imunologi

Mineapolis dan miller membuktikan peran Mineapolis dan miller membuktikan peran timus dalam respon imun. Pembentukan timus dalam respon imun. Pembentukan antibodi oleh sistem imun ditemukan antibodi oleh sistem imun ditemukan imunias selular adalah timus dependen.imunias selular adalah timus dependen.

T Nicholas Haris dkk menunjukan bahwa T Nicholas Haris dkk menunjukan bahwa limposit dapat membentuk antibodi.limposit dapat membentuk antibodi.

David dkk menunjukan bahwa sel T dan B David dkk menunjukan bahwa sel T dan B bekerja sama satu dengan lainnya dalam bekerja sama satu dengan lainnya dalam respon imun.respon imun.

Page 45: PERTAHANAN PARU

Berbagai fenomena seperti pengalihan Berbagai fenomena seperti pengalihan pembentukan satu antibodi kejenis lainnya pembentukan satu antibodi kejenis lainnya tergantung pada sinyal dari sel T yang tergantung pada sinyal dari sel T yang mengaktifkan sel B untuk mengubah IgM mengaktifkan sel B untuk mengubah IgM ke IgG atau IgA. Sel B yang dirangsang ke IgG atau IgA. Sel B yang dirangsang oleh antigen tanpa sinyal selT akan terus oleh antigen tanpa sinyal selT akan terus membentuk IgG. Antigen tersebut disebut membentuk IgG. Antigen tersebut disebut timus independen.timus independen.

Frank james Dixon 1920. meneliti peran Frank james Dixon 1920. meneliti peran kompleks imun dalam terjadinya penyakit.kompleks imun dalam terjadinya penyakit.

Page 46: PERTAHANAN PARU

Imunitas adalah resistensi terhadap Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama infeksi. Gabungan penyakit terutama infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Reaksi infeksi disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul dan bahan lainnya terhadap molekul dan bahan lainnya terhadap mikroba disebut respons imun.mikroba disebut respons imun.

Page 47: PERTAHANAN PARU

Siatem imun dapat dibagi menjadi Siatem imun dapat dibagi menjadi sistem imun alamiah atau sistem imun alamiah atau nonspesifik/nonspesifik/natural/innate/native/nonnatural/innate/native/nondaptif daptif dan didapatau dan didapatau spesifik/adaptif/acquiretspesifik/adaptif/acquiret

Page 48: PERTAHANAN PARU

Siatem imunSiatem imun

NonspesifikNonspesifik SpesifikSpesifikFisikFisik

kulit,selaputlendir,silikulit,selaputlendir,silia,batuk bersisn.a,batuk bersisn.LarutLarut

Lisozim,sekresisebasLisozim,sekresisebaseos, laktoferineos, laktoferinSelularSelular

Fagosit(MN,PMN), sel Fagosit(MN,PMN), sel NK,selmast,basofil,eoNK,selmast,basofil,eosinofil, SDsinofil, SD

HumoralHumoral

Sel B Sel B (IgG,IgA,IgM,IgE,IgD) (IgG,IgA,IgM,IgE,IgD) sitokin.sitokin.SelularSelular

Sel T(Th1,Th2,Th3)Sel T(Th1,Th2,Th3)

Page 49: PERTAHANAN PARU

Pebedaan sifat sistem imun nonspesifik Pebedaan sifat sistem imun nonspesifik dan spesifikdan spesifiknonsesifiknonsesifik

spesifikspesifik Resistensi tidak Resistensi tidak berobah oleh berobah oleh infeksiinfeksi

Spesifisitas,efektiSpesifisitas,efektif terhadap semua f terhadap semua mikroba,spesifik mikroba,spesifik untuk molekul untuk molekul dan pola dan pola molekulerberhubmolekulerberhubungan dgn ungan dgn patogenpatogen

Resistensi Resistensi membaik membaik dengan infeksi dengan infeksi berulang berulang (memori)(memori)

Spesifik untuk Spesifik untuk mikroba yg mikroba yg sudah sudah mensesitisasi mensesitisasi sebelumnuasebelumnua

Page 50: PERTAHANAN PARU

Sebenarnya antara kedua sistem Sebenarnya antara kedua sistem tersebut terjadi kerja sama yang erat tersebut terjadi kerja sama yang erat yang satu tidak dapat dipisahkan yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain.dari yang lain.

Page 51: PERTAHANAN PARU

Sistem imun memiliki beberapa fungsi Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:bagi tubuh, yaitu sebagai:

Penangkal “benda” asing yang Penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuhmasuk ke dalam tubuh

Untuk keseimbangan fungsi tubuh Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tuakomponen tubuh yang telah tua

Sebagai pendeteksi adanya sel-sel Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi atau ganas, abnormal, termutasi atau ganas, serta menghancurkannya.serta menghancurkannya.

Page 52: PERTAHANAN PARU

DDua tipe respon imun terhadap ua tipe respon imun terhadap invasi mikroba yaituinvasi mikroba yaitu::

1.1. Innate respon terjadi pada agen Innate respon terjadi pada agen infeksi yang pertama kali terpaparinfeksi yang pertama kali terpapar dengandengan menggunakan sel fagosit menggunakan sel fagosit (neutrofil, monosit, dan makrofag), (neutrofil, monosit, dan makrofag), sel yang dilepaskan mediator sel yang dilepaskan mediator inflamasi (basofil, sel mast, dan inflamasi (basofil, sel mast, dan eosinofil), dan sel natural killer.eosinofil), dan sel natural killer.

Page 53: PERTAHANAN PARU

2. 2. adaptif respon pada agen infeksi yang adaptif respon pada agen infeksi yang sudah pernah terpapar sebelumnya.sudah pernah terpapar sebelumnya.

melibatkan antigen proliferasi spesifik melibatkan antigen proliferasi spesifik sel B dan T, . Sel khusussel B dan T, . Sel khusus yang disebut yang disebut antigen presenting cell,antigen presenting cell, Sel B Sel B memensnsekresi immunoglobulin, antigen ekresi immunoglobulin, antigen spesifik antibodi spesifik antibodi untukuntuk mengeliminasi mengeliminasi mikroorganismemikroorganisme ekstraseluler. Sel T ekstraseluler. Sel T membantu sel B untuk membuat membantu sel B untuk membuat antibodi dan juga mengeradikasi antibodi dan juga mengeradikasi patogen intraseluler melalui aktivasi patogen intraseluler melalui aktivasi makrofag dan membunuh sel yang makrofag dan membunuh sel yang terinfeksi virus.terinfeksi virus.

Page 54: PERTAHANAN PARU

Respon ImunRespon Imunlingkungan disekitar kita mengandunglingkungan disekitar kita mengandung

berbagai jenis sel patogen seperti:berbagai jenis sel patogen seperti: BakteriBakteri Virus Virus Fungus infeksi pada saluran Fungus infeksi pada saluran

napasnapas Protozoa sistim imunProtozoa sistim imun Parasit jarang rusak Parasit jarang rusak

permanenpermanen

Page 55: PERTAHANAN PARU

Dua jenis respon imun yang Dua jenis respon imun yang mungkin terjadi:mungkin terjadi:

Respon imun non spesifik (imunitas Respon imun non spesifik (imunitas bawaan)bawaan)

Respon imun spesifik (respon imun Respon imun spesifik (respon imun didapat)didapat)

Page 56: PERTAHANAN PARU

Tekanan oksigen yang tinggi di paru Tekanan oksigen yang tinggi di paru bagian atas membantu hidup kuman bagian atas membantu hidup kuman obligat aerob seperti tuberkulosis.obligat aerob seperti tuberkulosis.

B. Pertahanan biokimiaB. Pertahanan biokimia

- Lisozim melindungi tubuh terhadap - Lisozim melindungi tubuh terhadap berbagai kuman gram positif,karena berbagai kuman gram positif,karena dapat menghancurkanlapisan dapat menghancurkanlapisan peptidoglikan dinding bakteripeptidoglikan dinding bakteri

- Bahan yang disekresi saluran napas - Bahan yang disekresi saluran napas (enzim dan antibodi) berperan dalam (enzim dan antibodi) berperan dalam pertahanan tubuh secara biokimia. → pertahanan tubuh secara biokimia. →

Page 57: PERTAHANAN PARU

Mukus yg kental mengandung peptida Mukus yg kental mengandung peptida antimikrobial melindungi sel epitel antimikrobial melindungi sel epitel mukosa dapat menangkap bakteri mukosa dapat menangkap bakteri dan bahan lain kemudian dan bahan lain kemudian dikeluarkanoleh gerakan silia. Kearah dikeluarkanoleh gerakan silia. Kearah nasopharing. Asap rokok,alkohol nasopharing. Asap rokok,alkohol merusak mekanisme tersebut merusak mekanisme tersebut sehingga memudahkan terjadi infeksi sehingga memudahkan terjadi infeksi oportunistik. Mukus dan silia oportunistik. Mukus dan silia disaluran napas membantu disaluran napas membantu menurunkan jumlah mikroba yang menurunkan jumlah mikroba yang masuk dalam tubuh.masuk dalam tubuh.

C. Petahanan humoral.C. Petahanan humoral.Menggunakan molekul yang larut Menggunakan molekul yang larut

sebagai peptida antimikrobial sepertisebagai peptida antimikrobial seperti

Page 58: PERTAHANAN PARU

I. Sistem imun nonpesifikI. Sistem imun nonpesifik Disebut nonspesifik karena tidak Disebut nonspesifik karena tidak

ditujukan terhdap mikroba tertentu.ditujukan terhdap mikroba tertentu. Merupakan pertahanan terdepan dalam Merupakan pertahanan terdepan dalam

menghadapi serangan berbagai mikroba menghadapi serangan berbagai mikroba dan dapat memberikan respon langsung.dan dapat memberikan respon langsung.

A.A. Pertahan fisik/mekanikPertahan fisik/mekanik

Epitel mukosa yang utuh tidak dapat Epitel mukosa yang utuh tidak dapat ditembus kebanyakan mikroba. Epitel ditembus kebanyakan mikroba. Epitel mukosa yang rusak akibat asap rokok mukosa yang rusak akibat asap rokok akan meningkatkan resiko infeksiakan meningkatkan resiko infeksi

User
Page 59: PERTAHANAN PARU

a.Komplemena.Komplemen

Komplemen terdiri dari protein yang Komplemen terdiri dari protein yang berperan sebagai opsonin yang berperan sebagai opsonin yang meningkatkan fagositosis,faktor meningkatkan fagositosis,faktor kemotaktik dan juga menimbulkan kemotaktik dan juga menimbulkan destruksi/lisis bakteri dan parasitdestruksi/lisis bakteri dan parasit

b. Protein fase akutb. Protein fase akut

- C-reaktif protein yaitu protein yang - C-reaktif protein yaitu protein yang meningkat dalam darah pada fase meningkat dalam darah pada fase infeksi akut.Pengukuran CRP infeksi akut.Pengukuran CRP digunakan menilai aktifitas penyakit digunakan menilai aktifitas penyakit inflamasi.inflamasi.

Page 60: PERTAHANAN PARU

-lektin berperan sebagai opsonin dan -lektin berperan sebagai opsonin dan reseptor untuk fagosit. reseptor untuk fagosit. αα-1-antitripsin -1-antitripsin berperan meningkatkan laju endap berperan meningkatkan laju endap darah akibat infeksi.darah akibat infeksi.

3. Mediator asam fosfolipid3. Mediator asam fosfolipidMeningkatkan respon inflamasi melalui Meningkatkan respon inflamasi melalui

peningkatan permeabilitas vaskuler peningkatan permeabilitas vaskuler dan fasodilatasi.dan fasodilatasi.

4. Sitokin IL-1, IL-2,IL-6,TNF-4. Sitokin IL-1, IL-2,IL-6,TNF-ααMerupakan sitokin proinflamasiMerupakan sitokin proinflamasiD. Pertahanan selularD. Pertahanan selularFagosit,sel NK,sel mast dan eosinofil Fagosit,sel NK,sel mast dan eosinofil

berperan dalam sistem imun non berperan dalam sistem imun non spesifikspesifik

Page 61: PERTAHANAN PARU

Respon Imun non spesifikRespon Imun non spesifik Cara tubuh untuk mempertahankan Cara tubuh untuk mempertahankan

diri terhadap masuknya antigen diri terhadap masuknya antigen dengan cara menghancurkan dengan dengan cara menghancurkan dengan proses fagositosis.proses fagositosis.

yang termasuk fagosit yang yang termasuk fagosit yang memegang peranan penting leukosit memegang peranan penting leukosit seperti magrofag,neutrofil,monosit seperti magrofag,neutrofil,monosit

Page 62: PERTAHANAN PARU

Respon Imun Non SpesifikRespon Imun Non Spesifik

Proses FagositosisProses Fagositosis Leukosit ( magrofag, netrofil,monosit) Leukosit ( magrofag, netrofil,monosit)

memegang peranan penting dalam memegang peranan penting dalam memfagosit.memfagosit.

Fagosit Fagosit leukotaktikleukotaktik antigen antigen opsonisasi( antigen dilapisi imunoglobulin)opsonisasi( antigen dilapisi imunoglobulin)

endositosisendositosis sel fagosom untuk sel fagosom untuk dihancurkandihancurkan

Page 63: PERTAHANAN PARU

Reaksi InflamasiReaksi Inflamasi

Tujuan :Tujuan :

Adalah untuk membawa sel – sel Adalah untuk membawa sel – sel darah putih dan trombosit darah putih dan trombosit kejaringan dengan tujuan kejaringan dengan tujuan membatasi kerusakan dan membatasi kerusakan dan mempercepat penyembuhanmempercepat penyembuhan

Page 64: PERTAHANAN PARU

3 proses reaksi inflamasi 3 proses reaksi inflamasi

1.Peningkatan aliran darah di area 1.Peningkatan aliran darah di area infeksi infeksi

2.2. Peningkatan permeabilitas kapiler akibat Peningkatan permeabilitas kapiler akibat retraksi sel –sel endotel yang retraksi sel –sel endotel yang mengakibatkan molekul – molekul sel mengakibatkan molekul – molekul sel besar dapat menembuskan dinding besar dapat menembuskan dinding vaskuler vaskuler

3.3. Migrasi leukosit ke luar vaskulerMigrasi leukosit ke luar vaskuler

Page 65: PERTAHANAN PARU

Reaksi ini terjadi akibat dilepas mediatoReaksi ini terjadi akibat dilepas mediatorr--mediator oleh beberapa jenis selmediator oleh beberapa jenis sel

Mediator seperti:Mediator seperti: Histamin dilepas oleh basofil dan mastositHistamin dilepas oleh basofil dan mastosit Vasoaktiv amin dilepas oleh trombositVasoaktiv amin dilepas oleh trombosit Anafilatoksin oleh basofil dan mastosit.Anafilatoksin oleh basofil dan mastosit.

Mediator ini merangsang bergeraknya sel Mediator ini merangsang bergeraknya sel

PMN menuju lokasi masuknya antigen.PMN menuju lokasi masuknya antigen.

Meningkatkan permeabilitas dinding vaskuler yang Meningkatkan permeabilitas dinding vaskuler yang mengakibatkan eksudasi protein plasma dan cairanmengakibatkan eksudasi protein plasma dan cairan

Page 66: PERTAHANAN PARU

II.Sistem imun spesifikII.Sistem imun spesifik Mempunyai kemampuan untuk Mempunyai kemampuan untuk

mengenal benda yang asing bagi mengenal benda yang asing bagi dirinya (pajanan).dirinya (pajanan).

Pajanan tersebut menimbulkan Pajanan tersebut menimbulkan sensitasi, sehingga antigen yang sensitasi, sehingga antigen yang sama dan masuk tubuh untuk kedua sama dan masuk tubuh untuk kedua kali akan dikenal lebih cepat kali akan dikenal lebih cepat kemudian dihancurkan.kemudian dihancurkan.

Pada umumnya terjalin kerja sama Pada umumnya terjalin kerja sama antara sistem imun spesifik dan non antara sistem imun spesifik dan non spesifik seperti, komplemen-fagosit-spesifik seperti, komplemen-fagosit-antibodi dan antara magrofag-sel T.antibodi dan antara magrofag-sel T.

Page 67: PERTAHANAN PARU

A. Sistem Imun pesifik HumoralA. Sistem Imun pesifik Humoral Limposit B atau Sel B, yang Limposit B atau Sel B, yang

dirangang oleh benda asing akan dirangang oleh benda asing akan berprolifikasi, berdiferensiasi dan berprolifikasi, berdiferensiasi dan berkembang menjadi sel plasma berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi yang yang memproduksi antibodi yang dilepas dan dapat ditemukan dalam dilepas dan dapat ditemukan dalam serum.serum.

Fungsi utama antibodi ialah Fungsi utama antibodi ialah pertahanan terhadap infeksi pertahanan terhadap infeksi ekstraseluller,virus dan bakteri serta ekstraseluller,virus dan bakteri serta menetralkan toxinnya.menetralkan toxinnya.

Page 68: PERTAHANAN PARU

B. Sistem imun Spesifik SelularB. Sistem imun Spesifik Selular Limposit T atau Sel T dibentuk dalam Limposit T atau Sel T dibentuk dalam

sumsum tulang,proliferasi dan sumsum tulang,proliferasi dan differensisidalam kelenjer timus.90-differensisidalam kelenjer timus.90-95% sel T dalam timus mati,5-10% 95% sel T dalam timus mati,5-10% menjadi matang selanjutnya masuk menjadi matang selanjutnya masuk kesirkulasi→Timosin ditemukan dalam kesirkulasi→Timosin ditemukan dalam sirkulasi sebagai hormon asli dan sirkulasi sebagai hormon asli dan dapat mempengaruhi differensiasi selT dapat mempengaruhi differensiasi selT di perifer.di perifer.

Sub sel dari sel T (CD4,CD8.Sub sel dari sel T (CD4,CD8. Fungsi utama selT pertahanan Fungsi utama selT pertahanan

terhadap bakteri yang hidup intra terhadap bakteri yang hidup intra sellular,virus,jamur parasit dan sellular,virus,jamur parasit dan keganansankeganansan

Page 69: PERTAHANAN PARU

Respon imun spesifikRespon imun spesifik Yang berperanan penting Yang berperanan penting limposit limposit Limposit dibagi 2 populasi Limposit dibagi 2 populasi

- limposit T yang berfungsi dalam- limposit T yang berfungsi dalam

respon imun selular.respon imun selular.

- limposi B yang berfungsi dalam- limposi B yang berfungsi dalam

respon imun humoralrespon imun humoral

Respon imun spesifik dimulai dari aktifitasRespon imun spesifik dimulai dari aktifitas

Magrofag atau Magrofag atau antigen presenting sel antigen presenting sel (APC)(APC)

Page 70: PERTAHANAN PARU

Respon imun spesifik dibagi 3 gol :Respon imun spesifik dibagi 3 gol :1.1. Respon imun sellulerRespon imun selluler

merupakan fungsi limposit T dalam merupakan fungsi limposit T dalam melawan mikroorganisme intrasellular. melawan mikroorganisme intrasellular. Limposi T terdiri dari beberapa sub Limposi T terdiri dari beberapa sub populasi yaitu sel T penolong ( T populasi yaitu sel T penolong ( T helper) akan mengenal antigenmelalui helper) akan mengenal antigenmelalui MHC ( mayorhistocompatibility MHC ( mayorhistocompatibility complec) kelas II yang terdapat pada complec) kelas II yang terdapat pada permukaan sel magrofag permukaan sel magrofag limfokit limfokit

Limfokin (interferon) yang membantu Limfokin (interferon) yang membantu magrofag menghancurkan antigen.magrofag menghancurkan antigen.

Page 71: PERTAHANAN PARU

Respon imun sellulerRespon imun selluler

Sub populasi sel T Sub populasi sel T sitotoksikmenhancurkansitotoksikmenhancurkan

antigen intrasel melalui MHC antigen intrasel melalui MHC kelasI,jugakelasI,juga

menhasilkan gamma interferon yangmenhasilkan gamma interferon yang

mencegah menyebarnya antigen ke mencegah menyebarnya antigen ke sel lain.sel lain.

Page 72: PERTAHANAN PARU

2. Respon imun humoral2. Respon imun humoral Yang berperanan limfosit B suatu Yang berperanan limfosit B suatu

populasi yang memroduksi dan populasi yang memroduksi dan melepaskan antibadi spesifik kedalam melepaskan antibadi spesifik kedalam darah.darah.

Setiap populasi limposit diprogram untuk Setiap populasi limposit diprogram untuk memproduksi satu jenis antibadi spesifik memproduksi satu jenis antibadi spesifik terhadap antgen tertentu(clonal terhadap antgen tertentu(clonal selection). Antibadi berikatan dengan selection). Antibadi berikatan dengan antigen membentuk komplek antigen membentuk komplek antigenantibadi yang dapat mengaktivasi antigenantibadi yang dapat mengaktivasi komplemen yang mengakibatkan komplemen yang mengakibatkan hancurnya antigen.hancurnya antigen.

Page 73: PERTAHANAN PARU

Respon imun humoralRespon imun humoral

Limfosit B berdiferensisasi dan Limfosit B berdiferensisasi dan membentuk antibadi memerlukan membentuk antibadi memerlukan bantuan Limfosit T penolong.bantuan Limfosit T penolong.

Page 74: PERTAHANAN PARU

3. Interaksi antara respons imun seluler3. Interaksi antara respons imun seluler dengan humoral dengan humoral Interaksi ini disebut Interaksi ini disebut antibady antibady

dependent cell mediated dependent cell mediated cytotoccicitycytotoccicity (ADCC) karena sitolisis (ADCC) karena sitolisis terjadi bila dibantu oleh antibadi. terjadi bila dibantu oleh antibadi. Antibadi berfungsi melapisi sel Antibadi berfungsi melapisi sel saaran,sehingga sel NK (natural saaran,sehingga sel NK (natural killer) mempunyai reseptor terhadap killer) mempunyai reseptor terhadap fragmen antibadi yang dapat fragmen antibadi yang dapat melekat erat pada antigen sasaran.melekat erat pada antigen sasaran.

Page 75: PERTAHANAN PARU

Perlekatan sel NK pada komplek Perlekatan sel NK pada komplek antigen antibadi mengakibatkan sel antigen antibadi mengakibatkan sel NK dapat menghancurkan sel NK dapat menghancurkan sel sasaran.sasaran.

Page 76: PERTAHANAN PARU

Defisiensi imun usia lanjut yg normalDefisiensi imun usia lanjut yg normal

Netrofil→ Netrofil→ lPenurunan fagossitosis lPenurunan fagossitosis dan aktifitas mikrosidadan aktifitas mikrosida

Imunitas selular→Imunitas selular→sel CD3 sel CD3 menurun subset sel Th2 menurun subset sel Th2 meningkat,proliferasi limposit meningkat,proliferasi limposit menurun, hepersenitifitas lambat menurun, hepersenitifitas lambat menurun,produksi sitokin menurun,produksi sitokin proinflamasi meningkat.proinflamasi meningkat.

Page 77: PERTAHANAN PARU

Imunitas humoralImunitas humoral→autoantibodi →autoantibodi meningkat,respon imun meningkat,respon imun primermenurun.primermenurun.

Sel NK→Sel NK→persentase persentase meningkat,aktifitas sitotoksik meningkat,aktifitas sitotoksik menurunmenurun

Page 78: PERTAHANAN PARU
Page 79: PERTAHANAN PARU
Page 80: PERTAHANAN PARU

SAMBUNGANSAMBUNGAN

IgA yang dikeluarkan oleh sel plasma IgA yang dikeluarkan oleh sel plasma berperan dalam mencegah berperan dalam mencegah terjadinya infeksi virus. Kekurangan terjadinya infeksi virus. Kekurangan IgA ini akan memudahkan terjadinya IgA ini akan memudahkan terjadinya infeksi paru yang berulang.infeksi paru yang berulang.

Page 81: PERTAHANAN PARU
Page 82: PERTAHANAN PARU
Page 83: PERTAHANAN PARU

ComplianceCompliance

adalah kemampuan peregangan dari adalah kemampuan peregangan dari paru untuk tetap pada posisi paru untuk tetap pada posisi berdilatasi.Hal ini dapat diukur dari berdilatasi.Hal ini dapat diukur dari volume paru dibagi dengan perubahan volume paru dibagi dengan perubahan tekanan jalan nafas. Pada berbagai tekanan jalan nafas. Pada berbagai penyakit, misalnya edema paru dan penyakit, misalnya edema paru dan fibrosis paru, compiance akan fibrosis paru, compiance akan berkurang.Comlpiance diukur dalam berkurang.Comlpiance diukur dalam keadaan statis dengan memasukan keadaan statis dengan memasukan kateter dalam esofagus dan kateter dalam esofagus dan mengukurnya dengan spirometrimengukurnya dengan spirometri

Page 84: PERTAHANAN PARU
Page 85: PERTAHANAN PARU
Page 86: PERTAHANAN PARU
Page 87: PERTAHANAN PARU
Page 88: PERTAHANAN PARU
Page 89: PERTAHANAN PARU
Page 90: PERTAHANAN PARU
Page 91: PERTAHANAN PARU
Page 92: PERTAHANAN PARU
Page 93: PERTAHANAN PARU
Page 94: PERTAHANAN PARU
Page 95: PERTAHANAN PARU
Page 96: PERTAHANAN PARU
Page 97: PERTAHANAN PARU
Page 98: PERTAHANAN PARU
Page 99: PERTAHANAN PARU
Page 100: PERTAHANAN PARU