Persiapan Pendirian Rumah Sakit Lapangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RS Lapangan

Citation preview

PERSIAPAN PENDIRIAN RUMAH SAKIT LAPANGAN1.1PENGIRIMAN TIM AJUSebelum menggerakkan RS lapangan kita perlu mengirimkan tim aju yang mempunyai pengalaman dan kemampuan dalam pengelolaan RS lapangan. Jumlah tim aju yang dikirim minimal 3 (tiga) orang terdiri dari tenaga teknis yang mempunyai pengalaman dalam membangun RS lapangan, tenaga medis dan sanitarian. Tim aju bertugas untuk melakukan penilaian mengenai lokasi pendirian tenda dan peralatannya. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penilaian untuk pendirian RS lapangan di lokasi bencana, antara lain:1. Keamanan.2. Akses.3. Infrastruktur.4. Sistem komunikasi1.2PERSIAPAN SUMBER DAYA1.2.1. Tenaga Medis dan Non-MedisTenaga Medis : dokter umum dokter spesialis bedah dokter spesialis bedah tulang dokter anestesi dokter penyakit dalam dokter spesialis kandungan dokter spesialis anak dokter spesialis jiwa perawat mahir (gawat darurat, kamar bedah, intensif, rawat bedah) perawat anestesi perawat umum radiografer tenaga analisis laboratorium apoteker dan asisten apoteker ahli gizi/dietisien tenaga rekam medis tenaga elektro medik, dan tenaga sanitarian.Tenaga non medis pengemudi /supir juru masak tenaga administrasi tenaga laundry tenaga teknisi listrik dan mesin tenaga pembantu umum (untuk tenaga gudang, kebersihan, dll.) tenaga keamanan.1.2.2Obat dan Perbekalan Kesehatan1.2.2.1 Jenis Penyakit dan Obat Saat BencanaBerdasarkan informasi yang diperoleh dari Buku Peta Bencana di Indonesia beberapa jenis penyakit dan kelainan yang sering ditemukan pada keadaan bencana dan di tempat pengungsian, antara lain: diare ISPA campak tifoid stres hipertensi penyakit mata asma kurang gizi penyakit kulit DBD tetanus1.2.3Alat Medis, Alat Penunjang Medis, dan Alat Non-MedisPerlengkapan RS lapangan harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan, kemanfaatan, dan layak pakai. Perlengkapan tersebut dapat mencakup alat medis, penunjang medis, dan alat non-medis.

1.3MOBILISASI SUMBER DAYA1.3.1Mobilisasi Tenaga Medis dan Non-MedisMekanisme penggerakan tenaga medis dan tenaga non-medis, meliputi:1. Menginformasikan kebutuhan tenaga kepada penanggung jawab: Kabupaten/kota: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi: Kepala Dinas Kesehatan Pusat: Kepala Pusat Penanggulangan Krisis

2. Penugasan Waktu: Selama RS lapangan beroperasi Siapa yang menugaskan: Kabupaten/kota: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi: Kepala Dinas Kesehatan Pusat: Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Lokasi: Tempat kejadian bencana. Hak: Insentif, Alat pelindung diri, Personal kit sesuai dengan keperluan Kewajiban: Sesuai dengan penugasan.

3. Pergantian tenaga: Untuk setiap tim, pergantian dilakukan setelah bertugas maksimal selama 2 (dua) minggu. Serah terima harus dilakukan minimal 1 (satu) hari sebelum tugas berakhir.

1.3.2Mobilisasi Obat dan Perbekalan Kesehatan3.3.3.1Penyimpanan ObatBerikut beberapa faktor yang harus diperhatikan karena dapat memengaruhi penyimpanan obat. Kelembaban. Sinar matahari Suhu Kerusakan fisik Kebersihan1.3.4Mobilisasi PrasaranaPrasarana adalah seluruh benda maupun jaringan atau instalasi yang membuat suatu sarana yang ada dapat berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Beberapa contoh prasarana dalam RS lapangan, antara lain: instalasi air bersih instalasi listrik Instalasi pengkondisian udara

2.1PENDIRIAN TENDA RUMAH SAKIT LAPANGANTahapan dalam pendirian RS lapangan, antara lain:1. Menetapkan tata letak (site plan) RS lapangan berdasarkan1. prioritas.2. Menyiapkan lokasi atau lahan untuk pendirian tenda serta3. sarana dan fasilitas pendukung yang akan digunakan.4. Mempersiapkan sistem drainase untuk menghindari5. genangan air.5. Membersihkan permukaan lokasi pendirian tenda dari6. benda tajam yang dapat merusak tenda, dan apabila7. permukaan tanah tidak datar harus diratakan dahulu.6. Menyiapkan pembatas (pagar) sebagai pengaman dan8. menetapkan satu pintu masuk dan satu pintu keluar untuk9. membatasi keluar masuk orang yang tidak berkepentingan.7. Mendirikan tenda berikut secara berurutan sesuai prioritas.