87
i PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT TAFSIR AL-MISBAH DAN AT-TIBYAN SKRIPSI DiajukansebagaisalahsatuPensyaratanMemperolehGelarSarjana Strata Satu (S1) dalamIlmu Al-Quran danTafsir FakultasUshuluddindanStudi Agama Oleh: HANISAH ZAFIRAH BINTI FOUZELAH NIM: IAT 301170005 POGRAMSTUDIILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTASUSHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHANTHAHASAIFUDDIN JAMBI 2019

PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

i

PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF

MENURUT TAFSIR AL-MISBAH DAN AT-TIBYAN

SKRIPSI DiajukansebagaisalahsatuPensyaratanMemperolehGelarSarjana

Strata Satu (S1) dalamIlmu Al-Quran danTafsir

FakultasUshuluddindanStudi Agama

Oleh:

HANISAH ZAFIRAH BINTI FOUZELAH

NIM: IAT 301170005

POGRAMSTUDIILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTASUSHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHANTHAHASAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

ii

Page 3: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

iii

Page 4: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

iv

Page 5: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

v

PERSEMBAHAN

بسم الله الرحن الرحيم

Segala pujia dan syukur kepada Allah atas rahmat dan karunia-Nya penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Selawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad

serta keluarga dan sahabat Baginda. Aku persembahkan sebuah karya kecil ini

kepada orang yang sangat kucintai dan kusayangi

Ummi dan Abi Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada

abiFouzelah Bin Mohammad Sani dan ummiNorisah Binti Mohammad yang

telah membesarkan dengan penuh kasih sayang, segala pengorbanan, sokongan

yang tiada terhingga dan doa yang tidak putus-putus.

Adikku Tercinta

Kupersembahkan ucapan terima kasih kepada adik-adikku Hanisah Basyirah

Binti Fouzelah, Muhammad Badiuzzaman Bin Fouzelah, Muaz Najmuddin

Bin Fouzelah, Umar Fakhrurradzi Bin Fouzelah, Amjad Zubair Bin

Fouzelah dan Hanisah Nur Raudhah Binti Fouzelah atas doa dan sokongan

moral maupun material.

Page 6: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

vi

MOTTO

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah (ugama Islam), dan

janganlah kamu bercerai-berai; dan kenanglah nikmat Allah kepada kamu

ketika kamu bermusuh-musuhan (semasa jahiliyah dahulu), lalu Allah

menyatukan di antara hati kamu (sehingga kamu bersatu-padu dengan nikmat

Islam), maka menjadilah kamu dengan nikmat Allah itu orang-orang Islam

yang bersaudara. dan kamu dahulu telah berada di tepi jurang neraka

(disebabkan kekufuran kamu semasa jahiliyah), lalu Allah selamatkan kamu

dari neraka itu (disebabkan nikmat Islam juga). Demikianlah Allah

menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keteranganNya, supaya kamu mendapat

petunjuk hidayahNya.”(QS. Al-Imran 103)1

1Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 7: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

vii

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan dan

memerlukan perhatian, yaitu persatuan umat Islam yang pada masa kini

merupakan persatuan yang semu dan banyak terjadinya perpecahan di antara umat

Islam sendiri sehingga musuh-musuh Islam mudah untuk menjatuhkan Islam.

Dalam Al-Quran dan hadis, Islam banyak menyatakan tentang persatuan umat

Islam karena dengan persatuan umat Islam ini Islam dapat disebarkan kepada

seluruh dunia serta menjadi pertahanan kepada agama Islam itu sendiri.Persatuan

umat Islam yang jitu dapat membangkitkan agama islam seperti yang tercatat

dalam sejarah dunia yaitu islam pernah menguasai dua pertiga dunia disebabkan

persatuan umat Islam yang waktu itu sangat kuat ditambah lagi kebijaksanaan

pemimpin yang memimpin umat Islam ketika itu. Hal ini mendorong penulis

untuk meneliti kembali persatuan umat Islam khususnya menurut tafsir Al-Misbah

dan Tafsir At-Tibyan dalam surah As-Shaff.

Pendekatan yang penulis gunakan adalah (library research) dalam tehnis

deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode komparatif (analytical-

comparativ methode), yaitu memaparkan pandangan dan penafsiran antara tafsir

At-Tibyan dan Tafsir Al-Misbah. Kemudian membuat perbandingan antara dua

tafsir ini tentang persatuan umat Islam dalam surah As-Shaff

Hasilnya penulis menemukan bahwa kedua-dua tafsir, yaitu Tafsir Al-

Misbah dan Tafsir At-Tibyan ini mempunyai banyak persaamaan dalam pendapat,

dan corak penafsiran yang digunakan dalam menafsirkan Surah As-Shaff tentang

persatuan umat Islam ini. Namun terdapat sedikit perbedaan dalam metode yang

digunakan yaitu kedua-dua tafsir ini menggunakan metode tahlili dan maudhu‟i

tetapi Tafsir Al-Misbah lebih kepada metode tahlili sementara Tafsir At-Tibyan

lebih kepada metode maudhu‟i. Penafsiran M. Quraish Shihab telah menekankan

tentang sifat-sifat orang-orang munafik dan bahaya orang munafik ini di dalam

penafsirannya agar umat Islam tidak menjadi seperti orang-orang munafik.

Sementara Tuan Guru Hj Abdul Hadi Awang lebih menekankan pembentukan

persatuan umat Islam. Akhirnya, penulis merekomendasikan agar umat Islam

mendalami dan memahami maksud persatuan umat islam dengan lebih mendalam

bukan sahaja tertumpu dalam surah as-shaff, tetapi secara keseluruhan sama ada

dalam Al-Quran maupun hadis. Tafsir At-Tibyan dan Al-Misbah ini dapat

membantu memberi penerangan sedikit sebanyak mengenai persatuan umat Islam

dan memberi pencerahan kepada masyarakat tang apa yang dimaksudkan dengan

persatuan umat Islam itu melalui penafsiran surah As-Shaff ini.

Page 8: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

viii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحن الرحيمرسلي وعلى آله و

لم على أشرف النبياء والم لة والس ا المد الله رب العالمي والص صحبه أجعي أم

ب عد Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq dan hidayah ke jalan

yang benar. Hanya Engkaulah sebaik-baik pembimbing dan penolong. Selawat

dan salam atas junjungan Nabi Muhammad serta keluarga dan sahabat Baginda,

karena dengan berkat dan rahmat-Nya judul “PERSATUAN UMAT ISLAM

DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT TAFSIR AL-MISBAH DAN AT-

TIBYAN” ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun

sebagai memenuhi salah satu syarat untuk memperolehi Sarjana Strata Satu (S.I)

Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama dalam Jurusan Ilmu Al-Quran Tafsir, UIN

Sulthan Thaha Saifuddin,Jambi. Tidak lupa juga rasa terima kasih yang mendalam

penulis ucapkan kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. H.Moh. Yusuf, Hm. M.Ag, selaku Dosen Pembimbing I, dan Ibu

Niliyati,S,Ag.,M.Fil.I, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu

dan meluangkan waktu dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

2. Ibu Ermawati, MA, selaku Ketua Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas

Usuluddin dan Studi Agama

3. Drs. Djunaidi, M. Pd.I, selaku Dosen Pembimbing Akedemik yang

membimbing dari semester lima sampai semester delapan.

4. Bapak Dr. H. Abdul Ghaffar, M.Ag,

selakuDekanFakultasUsuluddindanStudi Agama.

5. Bapak Dr.Masiyan, M.Ag, H.Abdullah Firdaus, Lc., MA., Ph.D, Dr. Pirhat

Abbas, M.Ag. selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Usuluddin dan

Studi Agama.

6. Bapak Dr. Hadri Hassan, MA, selaku Rektor Universitas Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak Prof. Dr. Su‟aidi, MA. Ph.D, Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd, dan Ibu

Dr.Hj Fadilah, M. Pd, selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN STS Jambi

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Usuluddin dan Studi Agama Universitas

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

9. Para Karyawan dan tenaga administrasi Fakultas Usuluddin dan Studi Agama

10. Para karyawan dan pegawai Perpustakaan Provinsi Jambi maupun

Perpustakaan Fakultas Usuluddin dan Studi Agama

11. Kedua orang tua, adik-adik dan keluarga besar penulis.

12. Sahabat-sahabat Jurusan Ilmu-Al-Quran dan Tafsir Fakultas Usuluddin dan

Studi Agama Universitas Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

13. Sahabat-sahabat dari Malaysia yang selalu memberikan kata-kata semangat.

14. Serta sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberi sokongan dan

inspirasi kepada penulis.

Page 9: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

ix

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari

kekurangan dan kekeliruan, baik teknik penulisan, analisa, maupun dalam

mengungkapkan argumentasi pada bahasan skripsi ini. Karena itu penulis

mengharapkan kelapangan dada pada semua pihak yang budiman dan sekaligus

memperbaiki sebagaimana mestinya.

Demikianlah uncapan hormat penyusun, semoga jasa dan budi baik

mereka menjadi amal baik dan diterima oleh Allah dengan pahala yang berlipat

ganda. Akhirnya, hanya kepada Allah jualah penyusun memohon ampunan dan

petunjuk dari segala kesalahan.

Jambi, 12 Disember 2018

Penyusun

Hanisah Zafirah Binti Fouzelah

IAT 301170005

Page 10: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

x

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................... 8

C. Batasan Masalah ....................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

E. Kegunaan Penelitian ................................................................. 9

F. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 9

G. Metodologi Penelitian .............................................................. 12

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 14

BAB II PERSATUAN UMAT ISLAM DAN SURAH AS-SHAFF

A. Definisi Persatuan Umat Islam ................................................. 15

B. Sejarah Perpecahan Umat Islam ............................................... 19

C. Sebab-sebab perpecahan umat Islam ........................................ 22

D. Asbab Nuzul Surah As-Shaff ................................................... 28

E. Munasabah Ayat dalam Surah As-Shaff .................................. 30

BAB III METODOLOGI TAFSIR Al-MISBAH DAN TAFSIR AT-

TIBYAN

A. Latar belakang M.Quraisy Shihab dan Tuan Guru Hj Abdul

Hadi Awang ..............................................................................

36

B. Metode Tafsir Al-Misbah ......................................................... 43

C. Metode Tafsir At-Tibyan ......................................................... 46

BAB IV ANALISA DAN KOMPARASI ANTARA PENAFSIRAN M

QURAISY SHIHAB DAN TUAN GURU HJ ABDUL HADI

AWANG

A. Corak Penafsiran tafsir Al-Misbah dan tafsir At Tibyan .......... 51

B. Persatuan umat Islam dalam surah As-Shaff menurut Tafsir

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

PERNYATAAN .......................................................................................... iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xii

Page 11: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

xi

Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan .............................................. 53

C. Persamaan dan Perbedaan penafsiran Tafsir Al-Misbah dan

Tafsir At-Tibyan .......................................................................

66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 69

B. Saran ......................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71

KURIKULUM VITAE................................................................................... 74

Page 12: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

xii

PEDOMANTRANSLITERASI

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia

ṭ ط ‟ ا

ẓ ظ B ب

„ ع T ت

Gh غ Th ث

F ف J ج

Q ق ḥ ح

K ك Kh خ

L ل D د

M م Dh ذ

N ن R ر

H ه Z ز

W و S ش

٬ ء Sh ش

Y ي ṣ ص

ḍ ض

B. VokaldanHarkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

اى Ā ا A ا

aw او Á اى U ا

ay اى Ū او I ا

C. Tā‟ Marbtūṭah

Transliterasiuntukta marbutahiniadaduamacam:

1. Tā’ Marbūṭah yang mati atau mendapat harakatsukun, maka

transliterasinya adalah /h/.

Page 13: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

xiii

Arab Indonesia

Ṣalāh صلاة

Mir‟āh مراة

2. Ta Marbutahhidupatau yang mendapatharakatfathah,

kasrahdandammah, makatransliterasinyaadalah /t/.

Arab Indonesia

Wizārat al-Tarbiyah وزارة التربية

Mir‟āt al-zaman مراة السمن

3. Ta Marbutah yang berharkattanwinmakatranslitnyaadalah /tan/tin/tun.

Contoh:

Arab Indonesia

Fajannatan فجنة

Page 14: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia telah diciptakan Allah dimuka bumi ini untuk beribadah dan

menyembah-Nya. Karena hidup manusia di muka bumi hanyalah sementara, dan

akan kekal selama-lamanya di akhirat kelak. Kehidupan di dunia haruslah dibekali

dengan amal-amal ibadah agar bisa di persembahkan kepada Allah yang maha

Esa. Itulah tujuan manusia dihidupkan di dunia ini. Sebagaimana firman Allah:

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia , melainkan supaya mereka

menyembah-Ku.” (QS.Adz-Dzariyat : 56) 1

Namun tujuan itu telah diabaikan oleh manusia setelah melihat nikmat

dunia yang sementara. Manusia berlomba-lomba untuk mengejar nikmat dunia

sehingga akhirnya mereka saling berpecah-belah dan bersengketa. Manusia telah

terbahagi kepada beberapa kelompok. Terdapat kelompok yang masih taat kepada

Allah dan terdapat juga kelompok yang berpaling dari Allah. Oleh itu Allah telah

mengutuskan Nabi-nabi untuk menyatukan semula umat manusia untuk

menyembah Allah yang maha Esa.

Persatuan umat adalah amat penting dalam rangka menegakkan agama

Allah terutama kepada umat islam pada masa kini. Hal ini karena agama islam

mengajak agar saling bersatu dan tidak berpecah belah. Di mana umat Islam

diperintahkan agar saling tolong-menolong dalam melaksanakan kebaikan.

Firman Allah:

1 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005),417.

Page 15: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

2

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan

bertakwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha berat azab

seksanya (Bagi sesiapa yang melanggar perintahNya.(QS. Al-Maidah: 2)2

Persatuan yang dikehendaki dalam agama Islam adalah persatuan dalam

akidah, manhaj, dakwah, jihad dan berpegang teguh kepada Al-Quran dan sunnah

menurut pemahaman salafus shalih. Persatuan yang dimaksudkan bukan sekedar

persatuan badan atau perkumpulan, tetapi lebih ditekankan kepada persatuan hati

dalam berakidah, jihad, dan menjalani hidup ini sesuai dengan Al-Quran dan As-

Sunnah. Umat Islam juga dilarang membuat persatuan dan perkumpulan yang

membawa kepada perpecahan, yang pada hakikatnya adalah persatuan yang semu

seperti orang Yahudi3. Allah berfirman pada surah Al-Hasyr, ayat 14:

“Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali

dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan

antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu,

sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya

mereka adalah kaum yang tidak mengerti.”(QS. Hasyr : 14)4

Oleh karena itu, Allah melarang umat islam daripada berpecah-belah

seperti orang-orang yahudi yang akhirnya hanya menyebabkan kegagalan dan

menampakkan kebodohan diri masing-masing. Apabila suatu kaum itu tidak

mempunyai kesatuan dalam hati mereka, setiap apa yang mereka usahakan tidak

akan berhasil dan hanya akan merugikan.

Konsep persatuan dan kesatuan dalam konteks ukhwah islamiyah terlihat

secara dominan pada masa Rasulullah sebagai Nabi dan pemimpin umat. Namun

setelah zaman Rasulullah, mulai zaman Khulafa al-Rasyidin sampai sekarang,

2 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005),85.

3 Syaikh Ali Bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari, Persatuan dalam Islam,

https://almanhaj.or.id/2651-persatuan-dalam-Islam.html (diakses pada 20 Juni 2018)

4 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005), 437.

Page 16: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

3

persatuan dan kesatuan umat secara jujur harus berani dikatakan bahwa

praktiknya umat Islam lebih banyak tidak bersatu daripada bersatu. Dan sekalipun

terlihat bersatu, namun terkadang bersifat semu dan sesaat.5

Meskipun umat Islam pada masa kini terdapat di negara-negara yang

berbeda, namun kepentingan menjaga persatuan di antara umat Islam sesama kita

tidak boleh dinafikan atau ditolak. Hal ini karena Allah telah berfirman:

“Dan bepeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah

kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu

dahulu ( masa jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan

hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang bersaudara;

dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu

daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar

kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-Imran : 103) 6

Daripada ayat di atas, bisa kita ketahui bahwa Allah tidak menyukai orang-

orang yang berpecah-belah dan tidak mempunyai persatuan dengan larangannya.

Dan Allah memperingatkan ketika Allah menyatukan hati mereka, maka terdapat

padanya akan nikmat Allah. Allah memerintahkan agar semuanya berpegang

kepada tali (agama) Allah menunjukkan bahwasanya persatuan merupakan hal

yang penting kepada umat islam terutamanya dalam hal-hal agama. Sekiranya

persatuan umat islam diseluruh dunia begitu kukuh dan kuat, maka akan timbul

rasa takut dan gerun orang-orang kafir terhadap umat Islam apatah lagi mahu

menindas sepertimana yang terjadi di bumi Syria, Palestina, rohingya dan

beberapa lagi negara Islam lainnya.

Jama‟ah dan penyatuan barisan merupakan perkara yang sangat penting,

maka tentunya hal itu sekarang lebih dibutuhkan untuk mewujudkan kebangkitan

5 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Edisi Ke-4 (Indonesia, Kencana,2010), 224.

6 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005), 50.

Page 17: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

4

Islam. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Perpecahan yang terjadi pada

umat Islam, para ulama, dan para syaikhnya, serta para pemimpin dan

pembesarnya sangat disukai oleh musuh-musuh Islam. Dan hal itu bisa terjadi

lantaran mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.7

Sebagaimana firman Allah Ta‟ala:

“Dan diantara orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya kami ini orang-

orang Nasrani,‟ ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka

(sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan

dengannya. Maka kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian

sampai hari kiamat, dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa

yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Maidah :14) 8

Ayat ini menunjukkan permusuhan dan kebencian di antara sesama

manusia dan umat adalah perkara yang dibenci oleh Allah. Hal ini karena Allah

mencampakkan perasaan benci ini ke dalam hati hamba yang mengingkari-Nya

sehingga menyebabkan berlakunya perselisihan, perpecahan serta permusuhan di

kalangan mereka. Apabila hal ini terjadi, maka mereka mudah untuk dikalahkan

dan ditewaskan oleh musuh-musuh mereka sendiri yang mempunyai persatuan

yang lebih kuat. Kekalahan atau perpecahan suatu kaum itu bisa juga terjadi

sekiranya mereka ingkar terhadap perintah-perintah Allah.

Tatkala orang meninggalkan apa-apa yang telah Allah perintahkan kepada

mereka, pasti akan terjadi permusuhan dan kebencian di antara mereka. Bila suatu

kaum sudah berpecah-belah, pasti mereka akan rusak dan hancur, bila berjama‟ah,

7 Syaikh Muhammad Bin Abdullah Ad-Duwaisy, Pentingnya Meyatukan Barisan

https://www.alIslamu.com/484/pentingnya-menyatukan-barisan/, 2 Mei 2005, 14:05.(diakses pada

17 Juni 2018)

8 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005), 87.

Page 18: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

5

mereka akan mendapatkan kebaikan. Karena, Jama‟ah adalah rahmat dan

perpecahan adalah azab (siksa).9

Persatuan antara umat Islam bukanlah sesuatu yang sukar diperoleh karena

Allah telah menyediakan penetapan-penetapan yang bisa menyatukan hati umat

Islam sekiranya benar-benar mengikut ketetapan dan suruhan dari-Nya, seperti

solat berjamaah dalam satu saff. Dalam sebuah hadis Nabi bersabda:

لة عن أب مسعود قال كان رسول الله صلى الله عليو وسلم يسح مناكب نا ف الصهى ث الذين وي قول اس ت ووا ول تتلفوا ف تختلف ق لوبكم ليلن منكم أولو الحلم والن

ي لون هم ث الذين ي لون هم قال أبو مسعود فأن تم الي وم أشد اختلف Dari Abu Mas‟ud dia berkata, “Bahwasanya Rasulullah senantiasa memegang

pundak kami tatkala akan shalat, dan berkata, Luruskanlah, jangan bengkok

agar hati kamu tidak berpecah belah, makmum yang ada dibelakangku

hendaknya orang-orang yang berakal sehat (dewasa), lalu disusul oleh mereka

yang lebih muda, muda lagi dan seterusnya. “Abu Mas‟ud berkata, “Kamu

sekalian pada menonjol perbedaannya.”10

Hadis ini menunjukkan betapa Nabi menyuruh umat Islam agar bersatu-

padu dan tidak berpecah belah dengan meluruskan shaff ketika shalat. Kalimat

„luruskanlah‟, merupakan bentuk kalimat imperatif (perintah), dan kalimat

imperatif itu menunjukkan kewajiban sampai ada qorinah(indikasi) lain yang

memalingkan kewajibannya. Diantaranya juga adalah kalimat „dan janganlah

kalian berselisih‟. Kalimat negasi/larangan menunjukkan keharamannya sampai

ada indikasi yang memalingkannya. Dalam hadis ini terhimpun kalimat perintah

dan larangan sekaligus, yang mana satu dengan lainnya merupakan indikasi yang

saling menguatkan antara satu dengan lainnya.11

Surah As-Shaff bermaksud barisan yang mana di dalamnya mempunyai

ayat-ayat tentang dakwah dan jihad. Barisan merupakan elemen yang penting

dalam satu persatuan umat Islam sama ada dalam jihad maupun dakwah. Bahkan

9 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Majmu‟ Fatawa,(Saudi: Majmu‟ Malik Fahad

Litoba‟ah Mashaf Syarif, 2004) 3/421.

10

Syaikh M. Nashiruddin Al-Albani, Mukhtasar Shahih Muslim, (Shahih: Jakarta, 2016),

132.

11

Abu Salma Muhammad Bin Burhan Bin Yusuf Al-Atsari, Awali Persatuan Umat Islam

Dengan Meluruskan Shaf,13 Jun 2009, https://abusalma.net/2009/06/13/awali-persatuan-umat-

Islam-dengan-meluruskan-shaf-2/ (diakses pada 20 Juni 2018)

Page 19: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

6

dalam kehidupan sehari-hari kita. Tanpa adanya persatuan Shaff, maka akan

menimbulkan dampak langsung bagi kekalahan dakwah dan perjuangan.

Pentingnya persatuan umat Islam dalam satu barisan telah banyak Rasulullah

pesan dan peringatkan di dalam hadis-hadis. Begitu juga di dalam Al-Quran,

terdapat banyak ayat-ayat yang menunjukkan Allah memerintahkan agar umat

Islam bersatu padu dalam satu barisan yang kukuh sehingga terdapat surah khusus

yang membincang hal ini yaitu Surah As-Shaff yang bermaksud barisan yang

kokoh. Firman Allah dalam Surah As-Shaff ayat 4:

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya

dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang

tersusun kokoh.” (QS. As-Saff : 4) 12

Barisan yang teratur dan kokoh ini bukan saja ditujukan dalam jihad

peperangan tetapi ia juga merujuk kepada segala jenis jihad dan dakwah yang

dilakukan oleh umat Islam seperti membuat barisan ketika hendak melakukan

solat jemaah. Surah As-Shaff ini banyak ditafsirkan oleh ahli-ahli tafsir dan

menjadi perbahasan dalam kitab-kitab tafsir mereka. Dalam penelitian ini, penulis

akan menggunakan penafsiran dari tafsir Al-Misbah yang ditulis oleh M. Quraish

Shihab dan Tafsir At-Tibyan yang ditulis oleh Tuan Guru Abdul Hadi Awang

untuk mengetahui penafsiran mereka tentang Surah As-Shaff dan metode yang

digunakan dalam penafsiran kitab mereka.

Tafsir Al-Misbah karangan M. Quraish Shihab terdiri dari 15 jilid, setiap

jilid mengandungi beberapa surah. Dalam pengantar tafsirnya Quraish

menjelaskan mengenai makna dan pentingnya tafsir yang ditulis tidak sepenuhnya

hasil ijtihad dirinya. Akan tetapi beliau juga merujuk kepada beberapa tafsir

terdahulu, seperti Tafsir Tantawi, Tafsir Mutawalli‟ Sya‟rawi, Tafsir Fi Zilali Al-

Qur‟an, Tafsir Ibnu „Asyur dan Tafsir Tabataba‟i. Namun menurut Quraish, tafsir

yang paling berpengaruh dan banyak dirujuk dalam Al-Misbah adalah Tafsir

Ibrahim Ibn „Umar Al-Biqa‟i, seorang mufassir yang berasal dari Lebanon dan

12 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005), 440.

Page 20: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

7

meninggal pada tahun 885 H bersamaan 1480 M. Tafsir inilah yang menjadi

bahan disertasinya ketika ia menyelesaikan pengajian doktornya di Universiti Al-

Azhar.13

Tafsir At-Tibyan karya Tuan Guru Abdul Hadi Awang sebagian daripada

koleksi-koleksi ceramah yang disampaikan oleh beliau dalam usrah PAS di

peringkat cawangan dan kawasan dan diterbitkan oleh Unit Penerbitan Lujnah

Tarbiah Pas Pusat pada awalnya. Kemudian dicetak ulang oleh beberapa penerbit

untuk tujuan pencerahan masyarakat.14

Tafsir ini belum melengkapi 30 juz dan

hanya beberapa surah saja yang terdapat dalam tafsir At-Tibyan sekarang.

Berdasarkan kajian Nurul Adiya pada tahun 2011, Tafsir Ati-Tibyan hanya

merangkumi beberapa surah saja yaitu surah Al-Baqarah, As-Shaff, Al-Kahf, Al-

Hujrat,Yassin,Al-Hasy, Luqman dan Al-Fil. Buku-buku ini diterbit oleh penerbit

yang berbeda dan pada tahun yang berbeda15

.

Dari aspek sumber, Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang sendiri

menjelaskan tentang kitab-kitab rujukan yang dibaca sebelum menyampaikan

kuliah tafsirnya yaitu Tafsir Al-Qurtubi, Tafsir Ibn Kathir, Fath Al-Qadir, Fi Zilal

Al-Quran, Tafsir Al-Azhar, Ruh al-Ma‟ani dan beberapa buah lagi buku tafsir

lainnya.

Walaupun kedua-dua tokoh ini berbeda dari segi latar belakang, namun

mereka memiliki banyak persamaan lain. Antaranya, M. Quraish Shihab

merupakan ulama cendikiawan Indonesia yang pernah memegang jawatan sebagai

menteri agama RI pada tahun 1998, sementara Tuan Guru Haji pernah memegang

jawatan sebagai Menteri Besar Terengganu, Malaysia pada tahun 1999 hingga

2004. Kedua-dua tokoh ini merupakan ulama‟ kontemporer yang disegani oleh

13 Nurudin, Kajian Tafsir Kontemporer di Indonesia : Studi Terhadap Pemikiran M.

Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah,( Banda Aceh, DIPA UIN Ar- Raniry Darussalam,2014)

dari M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Kesan dan Keserasian Al-Quran,(Bandung: Lentera

Hati,2007), . Xiii.

14

Zahid Bin Mat Dui, Karekteristik Tafsir Kontemporer Di Malaysia ,Studi Tafsir At-

Tibyan Karya Tuan Guru Haji Hadi Awang,(Lampung: Universitas Agama Islam Negeri (UIN)

Raden Intan Lampung, 2017), 80. Dari Abdul Hadi Awang, At-Tibyan dalam menafsirkan Al-

Quran Tafsir Surah AL-Hujraat, (Kuala Lumpur: Jundi Resources,2015), Cet 1,.VII.

15

Haziyah Hussin , Sumbangan Tuan Guru Dato‟ Seri Haji Abdul Hadi Awang dalam

peradaban tafsir di malaysia (Malaysia,UKM,2017), 5. Dari Nurul Adiya Mohd Nazlan,

Metodologi Abdul Hadi Awang dalam menafsirkan ayat-ayat hukum: tumpuan kepada Surah Al-

Baqarah. (Malaysia:UKM, 2011).

Page 21: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

8

masyarakat di negara masing-masing dan merupaka pendidik serta pendakwah

yang juga terlibat dalam dunia politik.

Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan

mengangkat pembahasan di atas dalam sebuah karya Ilmiah (skripsi) dengan judul

“Persatuan Umat Islam dalam Surah As-Shaff Menurut Tafsir Al-Misbah

Dan At-Tibyan”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, masalah pokok yang

diangkat sebagai kajian utama penelitian ini adalah: Bagaimana Persatuan Umat

Islam salam Surah As-Shaff Menurut Tafsir Al-Misbah dan At-Tibyan? Dalam

upaya mengkongkretkan pokok masalah tersebut, beberapa masalah yang akan

diangkat melalui karya ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan persatuan umat Islam?

2. Bagaimana metode penafsiran Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan

tentang persatuan umat Islam dalam Surah As-Shaff?

3. Apakah persamaan dan perbedaan tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan

tentang persatuan umat Islam dalam Surah As-Shaff?

C. Batasan Masalah

. Penelitian ini hanya berbicara tentang persatuan umat Islam. Selain itu,

penelitian ini juga dibatasi dengan membahaskan metode yang digunakan oleh M.

Quraisy Shihab dan Tuan Guru Haji Hadi Awang dalam menafsirkan Surah As-

Shaff tentang persatuan umat Islam dan hasil yang diperoleh dari penafsiran

tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui maksud persatuan umat Islam .

2. Untuk mengetahui metode penafsiran Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-

Tibyan tentang persatuan umat Islam dalam Surah As-Shaff

Page 22: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

9

3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan tafsir Al-Misbah dan tafsir

At-Tibyan tentang persatuan umat Islam dalam Surah As-Shaff

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di

dalam studi Al-Quran tentang kepentingan persatuan umat Islam. Selain

itu, mampu menambah pemahaman yang lebih baik mengenai kajian

komparatif penafsiran dan pemikiran dua mufassir kontemporer yang

masyhur pada masa kini.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat berkontribusi secara baik untuk

masyarakat luas dalam memahami dan mempraktekkan persatuan umat

Islam serta memahami isi kandungan Surah As-Shaff.

3. Sebagai memenuhi salah satu syarat untuk memperolehi Sarjana Strata

Satu (S.I) Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama dalam Jurusan Ilmu Al-

Quran Tafsir, UIN Sulthan Thaha Saifuddin,Jambi.

F. Tinjauan Pustaka

Terkait dengan pembahasan tentang Persatuan Umat Islam dalam

Penafsiran Surah As-Shaff menurut Tafsir Al-Misbah Karangan M. Qurais Shihab

dan Tafsir At-Tibyan Surah As-Shaff Karangan Tuan Guru Abdul Hadi Awang

menelusuri penelitian penulis terdapat beberapa penelitian yang boleh dikaitkan

dengan penelitian ini. Di antara penelitian yang meyinggung dengan pembahasan

ini adalah:

Buku yang ditulis oleh Adi Sasono dan beberapa orang penulis lain

dengan judul “Solusi Islam Atas Problematika Umat (Ekonomi,Pendidikan, dan

Dakwah)” yang membahaskan masalah yang dihadapi umat islam dan solusi

kepada permasalahan tersebut. Buku ini terbahagi kepada tiga bab yaitu bab

pertama membahaskan isu ekonomi dan umat Islam. Bab kedua pendidikan dan

umat Islam dan yang terakhir dakwah dan umat Islam.16

16 Adi Sasono et.al., Solusi Islam Atas Problematika Umat (Ekonomi,Pendidikan, dan

Dakwah),(Jakarta: Gema Insani Press,1998)

Page 23: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

10

Seterusnya buku yang ditulis oleh Yahya S. Basamah dengan judul buku

“Persoalan Umat Islam Sekarang”. Buku ini membahas tentang karekteristik

umat Islam dibawah satu kesatuan, rintangan-rintangan yang dihadapi oleh umat

Islam terutamanya sewaktu Nabi hendak mennyebarkan agama Islam. Kemudian

membahaskan tentang kebangkitan dan kegemilangan umat islam serta resep

menuju keutuhan Umat. Akhir sekali membahaskan tentang problematika yang

dihadapi umat Islam pada masa kini seta penyelesaian kepada problematika

tersebut.17

Karya Ilmiah Waskito dengan judul “Mendamaikan Ahlus Sunnah Wal

Jamaah” juga turut menyinggung penelitian penulis. Karya ilmiah ini membahas

tentang ahli sunnah wal jamaah, pepercahan yang terdapat dalam Islam yang

terbahagi kepada beberapa firqah. Selain itu turut membahas tentang Islam

memerintahkan kepada umat Islam agar bersatu serta nasehat kepada umat Islam,

kunci kepada persatuan umat Islam dan sebab-sebab kepada perpecahan umat

Islam.18

Laporan Penelitian Individu yang pernah dikaji oleh Dr. Nurudin, M.Ag

dengan judul “Kajian Tafsir Kontemporer Di Indonesia : Studi Terhadap

Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah” dari sumber dana DIPA

UIN Ar-Raniry. Skripsi tersebut membahas tentang metode-metode yang

digunakan oleh M.Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Namun Penelitian ini

tidak fokus pada satu surah dan hanya mengambil beberapa beberapa ayat

daripada surah-surah yang berbeda yang merujuk kepada tema-tema yang

berbeda. Contohya ayat mengenai ibadah yang di dalamnya terbahagi kepada

tema-tema kecil yaitu solat, puasa dan jilbab. Beliau juga turut meniliti pemikiran

Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah.19

Selain itu skripsi yang berkait dengan judul penulis adalah skripsi

Sulistyoningsih, Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Kamunikasi Universitas Islam

17 Yahya S. Basalamah, Persoalan Umat Islam Sekarang ( Jakarta: Gema Insani Press,

1996)

18 Waskito, Abu Muhammad, Mendamaikan Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Jakarta:

Pustaka Al-Kauthar,2012)

19 Nurudin, Kajian Tafsir Kontemporer di Indonesia : Studi Terhadap Pemikiran M.

Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah,( Banda Aceh: DIPA UIN Ar- Raniry Darussalam,2014)

Page 24: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

11

Negeri Sunan Kalijaga dengan judul skripsi “Pesan-Pesan Ukhwah Islamiyyah

dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan

Rangga Al-Mahendra”. Skripsi ini membahas tentang pesan-pesan ukhwah

Islamiyyaah yang terdapat dalam novel 99 Cahaya di langit Eropa. Dalam skripsi

ini, terdapat tiga pesan ukhwah islamiyaah yang meliputi ukhwah insaniyah

(basyariah), ukhwah wataniyah wa an-nasab dan ukhwah fi din al-Islam.

Sementara ukhwah fi din al-Islam terdiri dari ta‟aruf, ta‟aluf, tafahum, ri‟ayah

dan tafaqud, ta‟awun, dan tanasur.20

Skripsi Dede Maela dari jurusan perbandingan agama Universitas Islam

Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dengan judul “Konsep Persatuan dalam

Organisasi Persatuan Ummat Islam (Studi Terhadap Organisasi Persatuan

Ummat Islam Jawa Barat)”. Skripsi tersebut membahaskan konsep persatuan

dalam undang-undang No.17 tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan dan

implementasinya oleh organisasi persatuan umat Islam terutama dalam menyikapi

konsep persatuan yang disiratkan didalamnya. Penelitian ini menggali informasi

mengenai konsep persatuan umat Islam seiring terbitnya undang-undang tentang

organisasi kemasyarakatan dengan menggunakan metode analisis wacana kritis

dari Norman Fairclough.21

Selain itu, Zahid Bin Mat Dui dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir

Hadist Universitas Agama Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung 2017 dalam

skripsinya yang berjudul, “Karekteristik Tafsir Kontemporer Di Malaysia (Studi

Tafsir At-Tibyan Karya Tuan Guru Haji Hadi Awang)”. Dalam skripsi ini

membahaskan tentang Tuan Guru Haji Hadi Awang dan pemikira yang

dibawanya serta metode yang digunakan oleh Tuan Guru Haji Hadi Awang

dalam tafsir At-Tibyan.22

20 Sulistyoningsih, Pesan-Pesan Ukhwah Islamiyah dalam Novel 99 Cahaya di Langit

Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Al-Mahendra (Yogyakarta: UIN Suna Kalijaga,

2015).

21 Dede Maela, Konsep Persatuan dalam Organisasi Persatuan Ummat Islam : Studi

Terhadap Organisasi Persatuan Ummat Islam Jawa Barat,(Bandung: UIN Sunan Gunung

Djati,2014)

22

Zahid Bin Mat Dui, Karekteristik Tafsir Kontemporer Di Malaysia, Studi Tafsir At-

Tibyan Karya Tuan Guru Haji Hadi Awang, (Lampung:Universitas Agama Islam Negeri (UIN)

Raden Intan Lampung, 2017)

Page 25: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

12

Dari beberapa studi pustaka yang telah penulis kemukakan di atas, penulis

mengakui terdapat beberapa kesaamaan dalam penelitian penulis dengan

penelitian mereka, namun terdapat perbedaan dalam penelitian ini, karena penulis

lebih menfokuskan kepada perbandingan metode yang digunakan oleh M. Quraisy

Shihab dan Tuan Guru Haji Hadi Awang dalam Surah As-Shaff serta mencari

persamaan dan perbedaan penafsiran mereka tentang Persatuan Umat Islam dalam

Surah As-Shaff.

G. Metodologi Penelitian

Sebagai kajian tingkat wacana, maka metodologi penelitian yang dipakai

dalam karya ilmiah (skripsi) ini adalah penelitian (Library Research). Sementara

metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Oleh karena itu, sumber data

dalam penelitian ini adalah data sumber tulisan dari buku ilmiah. Kertas kerja,

majalah atau berbagai artikel yang berkaitan dengan pembahasan yang terkait

dengan judul ini.

2. Jenis Data

a. Data primer, merupakan data yang secara langsung memiliki kaitan dan

hubungan langsung dengan topik bahasan penelitian dari kitab tafsir Al-

Misbah, Tafsir At-Tibyan Surah As-Shaff, Al-Quran dan sebagainya.

b. Data Sekunder, merupakan data yang menjadi pendukung pembahasan

judul skripsi ini, yang diambil melalui penulisan ilmiah umum maupun

khusus di dalam majalah, kertas kerja, artikel dan jurnal.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode muqorran yang

mana menafsirkan sekolompok ayat Al-Quran yang berbicara dalam suatu

masalah dengan cara membandingkan antara ayat dengan ayat yang terdapat

Page 26: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

13

dalam Surah As-Shaff baik dari segi isi maupun redaksi atau antara pendapat-

pendapat para ulama tafisr dengan menonjolkan segi perbedan tertentu dari obyek

yang dibandingkan.23

Penulis akan mengumpulkan data-data yang berkaitan

dengan judul yang ingin diteliti dan akan membaca serta menela‟ah buku-buku,

karya ilmiah, karya terbitan, jurnal dan artikel yang berkaitan dan akan

membahaskan berdasarkan ayat-ayat Al-Quran dan Hadis. Kemudian penulis akan

menggunakan metode komparatif (analytical-comparativ methode), yaitu

memaparkan pandangan dan penafsiran M Quraish Shihab dan Tuan Guru Haji

Hadi Awang terhadap ayat-ayat tentang persatuan umat Islam dalam Surah As-

Shaff, dan menganalisis pemikiran ini untuk mengetahui penjelasan dan

perbandingan atas pemikiran keduanya.

4. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari kepustakaan dan dianalisa secara kualitif

dengan pola pikir metode muqorron sebagai berikut:

Pertama, penulis akan menginvertarisasi data dan menyeleksinya,

khususnya dari Tafsir Al-Misbah Dan Tafsir At-Tibyan Surah As-Shaff serta

buku-buku lain yang terkait dengan persoalan yang dikaji.

Kedua, penulis dengan cermat akan mengkaji data tersebut secara

komprehensif dan meneliti metode yang digunakan kedua mufassir ini dalam

Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At- Tibyan dalam Surah As-Shaff.

Ketiga, secara komparatif penulis akan mencari persamaan dan perpezaan

pandangan atau pendapat, kelebihan dan kekurangan penafsiran mereka tentang

persatuan umat Islam dalam Surah As-Shaff.

Kempat, penulis akan membuat kesimpulan secara cermat sebagai jawaban

terhadap rumusan masalah dalam penelitian.

23 Hujair A.H. Sanaky, “Metode Tafsir, Perkembangn Metode Tafsir Mengikuti Warna

atau Corak Mufassirin”. (Al-Mawarid : 2008), 278.

Page 27: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

14

H. Sistematika Penulisan

Bab I pendahuluan yang membahas latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode

penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II membahas tentang persatuan umat Islam dan Surah As-Shaff yang

berisi definisi persatuan umat Islam, sejarah perpecahan umat Islam, sebab sebab

perpecahan umat Islam dan asbab nuzul Surah As-Shaff.

Bab III membahas tentang metodologi Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-

Tibyan yang berisi latar belakang M. Quraisy Shihab dan Tuan Guru Hj Abdul

Hadi Awang, metode Tafsir Al-Misbah dan Metode Tafsir At-Tibyan.

Bab IV membahas tentang analisa dan komparasi antara penafsiran M.

Quraisy Shihab dan Tuan Guru Hj Abdul Hadi Awang yang berisi corak

penafsiran Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan, Persatuan umat Islam dalam

Surah As-Shaff menurut Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan serta persamaan

dan perbedaan Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan.

Akhirnya bab V merupakan penutup penelitian berisikan bahasan tentang

kesimpulan akhir penelitian dalam mengkomparasi dua mufassir yang mempunyai

perbedaan pada priode, metode dan pemikirannya serta saran-saran yang akan

mengakhiri penelitian.

Page 28: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

15

BAB II

PERSATUAN UMAT ISLAM DAN SURAH AS-SHAFF

A. Definisi Persatuan Umat Islam

Persatuan umat Islam merupakan salah satu maqosid syar‟iyyah (tujuan

syariat) yang penting dalam agama Islam. Hal ini karena Al-Quran dan hadis

senantiasa menyeru kepada persatuan ini. Dalam Al-Quran sebagaimana Firman

Allah:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya

dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang

tersusun kokoh” (QS. As-Shaff : 4)1

Hal ini merupakan pemberitahuan dari Allah yang menyatakan kecintaan-

Nya kepada hamba-hambaNya yang beriman. Apabila mereka berbaris dengan

teratur menghadapi musuh-musuh Allah dalam medan pertempuran, mereka

berperang di jalan Allah melawan orang-orang yang kafir terhadap Allah agar

kalimah Allah-lah yang tertinggi dan agamaNya lah yang menang lagi berada di

atas agama-agama lain. Sementara di dalam hadis Nabi bersabda:

ث نا ىشيم، قال مالد أخب رن عن أب ، حد ث نا علي بن عبد الل مام أحد: حد قال ال، رضي الل عنو قال: قال رسول الل صلى الل عل يو الوداك، عن أب سعيد الدري

لة، وا للص وسلم: ثلث يضحك الل إليهم: الرجل ي قوم من الليل، والقوم إذا صفوا للقتال والقوم إذا صف

“Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kami Ali Ibnu

Abdullah, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada

kami Mujalid, dari Abdul Waddak, dari Abu Sa‟id Al-Khudri RA yang

menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Ada tiga macam orang

yang Allah redha kepada mereka, yaitu seorang yang mengerjakan solat malam

hari dan kaum yang apabila solat membentuk barisan dengan teratur, serta

1 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 29: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

16

kaum yang apabila dalam medan perang mereka membentuk barisan dengan

teratur.”2

Kedua-dua ayat Al-Quran dan hadis ini menunjukkan bahwa persatuan

diantara umat Islam membentuk seperti barisan yang kukuh itu sangat penting.

Dalam hadis tersebut juga turut disebutkan Allah redha kepada kaum yang

membentuk barisan dengan teratur bukan saja dalam amalan ibadah seharian kita

bahkan di dalam perkara yang besar juga yaitu jihad. Barisan yang disebutkan

bukan hanya sekadar membentuk barisan yang teratur, tetapi barisan teratur yang

mana hati mereka saling bersatu dalam menegakkan Islam dalam segala perkara.

Secara definisi umat adalah segolongan manusia yang mempunyai

persamaan dalam hal akidah serta tutuan hidupnya dan terikat oleh konvensi

keimanan yang sama. Sementara umat Islam adalah segolongan manusia dari suku

atau bangsa mana saja yang sama-sama berakidah Islam, sama-sama

melaksanakan ajaran Islam serta terikat oleh konvensi keimanan amar ma‟ruf

nahi munkar sebagaimana yang ditetaplan dalam Al-Quran dan Hadis.Komposisi

ummat ini terbentuk dengan terhimpunnya orang-orang Arab disekeliling Nabi

yang telah dapat menerima seruan Rasulullah sehingga masuk dalam satu

kesatuan baru berdasarkan kalimah syahadah laa ilaaha illallah Muhammad

Rasulullah. Setelah itu orang-orang dari suku bangsa lain turut bergabung dalam

kesatuan umat Islam ini.3

Persatuan umat Islam dalam masalah aqidah, ibadah, dan akhlak semuanya

diperhatikan dan diserukan oleh Islam. Menyaksikan tiada Tuhan melainkan Allah

dan menyaksikan bahawa Nabi Muhammad Rasul Allah serta menghadap kiblat

dan aqidah yang sama, semua ini termasuk dalam salah satu sisi persatuan dalam

beraqidah. Persatuan yang dikehendaki dalam agama Islam adalah persatuan

dalam akidah, manhaj, dakwah, jihad dan berpegang teguh kepada Al-Quran dan

sunnah menurut pemahaman salafus shalih. Persatuan yang dimaksudkan bukan

sekedar persatuan badan atau perkumpulan, tetapi lebih ditekankan kepada

2 Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, Ringkasan Ibnu kathir (Riyadh: Maktabah Ma‟rif, 1989)

juz 1/423

3 Yahya S. Basalamah, Persoalan Umat Islam Sekarang ( Jakarta: Gema Insani Press,

1996),13.

Page 30: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

17

persatuan hati dalam berakidah, jihad, dan menjalani hidup ini sesuai dengan Al-

Quran dan As-Sunnah.4

Persatuan umat Islam dapat diwujudkan apabila ada persamaan visi.

Sedangkan tanpa persatuan adalah mustahil umat Islam dapat mewujudkan

sasaran besarnya, yaitu tegaknya daulah Islamiyyah Alamiyyah. Yang mana

terdapat di dalamnya Wihdah yaitu persatuan yang membawa maksud simbol

kekuatan dan berlawanan dengan Tafarruq, perpecahan yaitu simbol kelemahan

dan jalan menuju kelemahan. Menyadari hal itu, maka musuh-musuh Islam tidak

henti-henti mencari jalan untuk memecah belahkan umat Islam untuk

menghalangi dari timbulnya persatuan umat Islam. 5 Sebagaimana firman Allah:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka

kepadamu (Wahai Muhammad) sehingga Engkau menurut agama mereka

(yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya

petunjuk Allah (agama Islam itulah petunjuk yang benar". dan Demi

Sesungguhnya jika Engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah

datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran),

maka tiadalah Engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat

mengawal dan memberi pertolongan kepada mu.”(QS. Al-Baqarah: 120)6

Tanpa persatuan hati umat Islam yang jitu, ini akan memudahkan

perpecahan dan matlamat mereka tercapai. Apabila umat Islam bersatu musuh-

musuh Islam akan ketar-ketir karena mereka takut dengan persatuan ini. Hal-ini

karena kekuatan persatuan umat Islam telah terbukti di dalam tinta sejara. Islam

menjadi trendsetter selama 13 abad lamanya bagi hampir tiga perempat dunia

4 Syaikh Ali Bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari, Persatuan dalam Islam,

https://almanhaj.or.id/2651-persatuan-dalam-Islam.html (diakses pada 20 Juni 2018)

5 Adi Sasono,Solusi Islam atas problematika umat: ekonomi, pendidikan dan dakwah

(Jakarta: Gema Insani Press, 1988). 246

6 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 31: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

18

sejak masa Khulafa Ar-Rasyidin hingga khilafah Ustmaniyyah. Kekuatan ini

menjadi mimpi buruk bagi negara Barat terutamanya Israel.7

Dalam mencapai persatuan di kalangan umat Islam, pertama, kita harus

mencari common denominator, suatu persamaan kriteria pengikat dalam satu

pokok yaitu umat islam itu adalah bersaudara.8 Sebagaimana firman Allah:

“Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka

damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu; dan

bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat.”(QS. Al-Hujrat: 10)9

Menurut Shihab, ukhwah biasanya diertikan sebagai persaudaraan,

terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti memperhatikan. Makna asal ini

memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak

yang merasa bersaudara10

. Orang yang memiliki perhatian satu sama lain

disebabkan adanya kedekatan, persamaan dan rasa senasib seperjuangan.11

Hakekat persaudaraan dalam Islam adalah saling memperhatikan dalam artian

saling memahami, saling mengerti, saling membantu, dan saling membela.12

Dimana dalam mempereratkan tali persaudaraan sesama umat Islam sekaligus

dapat menguatkan persatuan hati umat islam ini. Allah berfirman:

7 Indonesia writing club, Surat untuk kaki langit Palestina (Indonesia: Anara Publishing

House, 2018) 35.

8 Haidar Bagir, Satu Islam sebuah dilema (Mengembangkan Sistem Kerjasama Umat

Islam :Dawam Rahardjo (Indonesia :Mizan)

9 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

10 M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran (Bandung: Mizan, 1996) 486

11

Tobroni, Membincangkan pemikiran pendidikan Islam (Jakarta : Prenadamedia, 2018)

3

12

Sava Lova, Hadits tentang persaudaraan sesama muslim, http://menulis-

makalah.blogspot.com/2015/05/hadits-tentang-persaudaraan-sesama.html (diakses pada 29

Disember 2018)

Page 32: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

19

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah (ugama Islam), dan

janganlah kamu bercerai-berai; dan kenanglah nikmat Allah kepada kamu

ketika kamu bermusuh-musuhan (semasa jahiliyah dahulu), lalu Allah

menyatukan di antara hati kamu (sehingga kamu bersatu-padu Dengan nikmat

Islam), maka menjadilah kamu Dengan nikmat Allah itu orang-orang Islam

Yang bersaudara. dan kamu dahulu telah berada di tepi jurang neraka

(disebabkan kekufuran kamu semasa jahiliyah), lalu Allah selamatkan kamu

dari neraka itu (disebabkan nikmat Islam juga). Demikianlah Allah

menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keteranganNya, supaya kamu mendapat

petunjuk hidayahNya.”(QS. Al-Imran : 103)13

Menurut Ibnu kathir, adanya qorinah lafdziyah yaitu ولا تفرقوا yang jatuh

setelah kalimat جميعا membawa maksud Allah memerintah kepada mereka dengan

berjama‟ah (bersama-sama/bersatu padu) dan melarang merka daripada berfirqoh-

firqoh (berpecah belah).14 Dalam ayat ini juga dapat dilihat bahwa hati

merupakan salah satu elemen penting dalam mewujudkan persatuan dalam umat

Islam dan persatuan ini merupakan nikmat yang Allah berikan kepada orang Islam

yang bersaudara.

B. Sejarah Perpecahan Umat Islam

Pada awal kemunculan Islam Allah telah menyatukan umat Islam dengan

cahaya Islam yang dibawa oleh Rasulnya Nabi Muhammad. Sebelum kedatangan

Islam masyarakat Arab sangat terkenal dengan sikap berpuak-puak, saling

membanggakan puak masing-masing, saling menindas dan terdapat pemisah di

antara orang yang kaya dan miskin. Namun setelah kedatangan Islam, Allah telah

menyatukan hati mereka yang menerima cahaya Islam. Pada awal kedatangan

Islam lagi Allah telah menunjukkan bahwa persatuan itu adalah perkara utama

dalam membentuk masyarakat Islam. Di mana Islam memisahkan antara hak dan

batil, memecahkan tembok permisah antara suku dan darjat serta mengikat tali

persaudaraan. Seperti mana kisah suku Aus dan Khazraj yang berdamai dengan

datangnya Islam setelah bertahun lama tercetus api permusuhan di antara mereka

pada zaman jahiliyyah. Begitu juga dengan suku-suku lain yang terdapat di

13 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

14

Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, Ringkasan Ibnu kathir (Riyadh: Maktabah Ma‟rif, 1989)

juz 1/423

Page 33: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

20

Madinah, mereka semua bersatu setelah Nabi Muhammad menjadi pemimpin

Madinah dan Madinah menjadi sebuah Negara Islam.

Namun persatuan umat Islam yang telah dibina oleh Nabi akhirnya

menunjukkan permulaan kepada pepecahan umat Islam setelah kewafatan

Rasulullah seperti mana sabda Rasulullah sendiri di dalam hadis yang berbunyi:

ت رق الي هود على إحدى أو عن أب ىري رة قال: قال رسول الله صلى الل عليو وسلم: اف ت ي وسبعي فرقة وت فتق ت ي وسبعي فرقة، وت فرقت النصارى على إحدى أو ثن أمت ثن

على ثلث وسبعي فرقة “Dari Abi Hurairah telah berkata: Rasulullah SAW telah bersabda : Kaum

Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan atau tujuh puluh dua

golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh

puluh dua golongan dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga

golongan.” 15

Dalam Hadis ini Nabi telah memberitahu bahwa ummat Islam itu akan

tepercah kepada 73 golongan. Perpecahan ummat Islam ini bermula selepas

pemerintahan Saidina Utsman yaitu ketika Saidina Ali memerintah. Muawiyah

yang merupakan Gubenur Damaskus dan keluarga dekat Saidina Utsman telah

mendesak agar Saidina Ali menyiasat pembunuhan Saidina Utsman sehingga

menyebabkan tercetusnya peperangan di antara Saidina Ali dan Muawiyah yang

di kenali sebagai perang Siffin

Dalam peperangan itu kemengan hampir dimiliki oleh Saidina Ali, Namun

Amr Bin Ash yang berada di pihak Muawwiyah meminta perdamaian dengan

menggangkat Al-Quran ke atas. Amr Bin „Ash meminta agar diadakan Arbitase

dan permintaan itu telah diterima oleh Saidina Ali.16

Disebabkan Saidina Ali telah

menerima Aritabase daripada Amaru Bin „Ash, maka terdapat golongan yang

tidak menyetujui hal itu dan kemudian mereka keluar dari barisan Saidina Ali.

Oleh itu mereka digelar golongan khawarij yaitu orang-orang yang telah keluar.17

15 Syekh Omar Bakri Muhammad, Ahlus-Sunnah Wal Jamaah: Kemiman, Sifat dan

Kualitasnya (Jakarta: Gema Insani, 2005) 13,Timidzi, No.2564

16

Masburiyah, Ilmu Kalam (Jakarta: Gaung Persada Press, 2013) 32

17

Ibid, 37

Page 34: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

21

Dalam peristiwa itu juga terdapat golongan yang mengambil sikap itu

tidak masuk campur urusan politik itu, tidak menyebelahi mana-mana pihak.

Mereka itu adalah golongan Murjiah18

. Sementara golongan Syiah adalah

golongan yang berpihak kepada Saidina Ali. Pada mulanya golongan ini hanya

mendukung Saidina Ali dan merupakan pengikut yang setia, namun pemikiran

mereka menjadi ekstrim dengan hasutan Abdullah Bin Saba yaitu seorang pendeta

agama Yahudi berasal dari Yaman yang berpura-pura masuk Islam dan cuba

memecah belahkan umat Islam. Usahanya itu akhirnya membuahkan hasil.

Dengan hasutan Dari Abdullah Bin Saba, golongan Syiah ini beranggapan yang

berhak menjadi pemimpin bagi umat Islam hanyalah Saidina Ali dan

keturunannya. Sementara selain daripada itu tidak layak untuk menjadi pemimpin

umat Islam.19

Perpecahan umat Islam terus terjadi dengan kemunculan-kemunculan

golongan yang saling berbeda fikiran seperti golongan Mu‟tazilah yang

dicetuskan oleh Wasil Bin „Atha‟. Pada awalnya Wasil Bin „Atha‟ adalah anak

murid kepada Hasan Al-Basri. Namun dia mengambil keputusan untuk

memisahkan diri setelah berselisih pendapat dengan gurunya tentang masalah

kedudukan mikminin dan kafir di akhirat nanti.20

Kemudian muncul golongan

Asyari‟ah disebakan oleh kekacauan yang dibuat oleh golongan Mu‟tazilah ini

dan kembali membetulkan fahaman-fahaman Mu‟tazilah yang bertentangan

dengan Al-Quran dan Sunnah.

Golongan-golongan ini menunjukkan bahwa umat Islam telah berpecah

belah sejak dahulu lagi. Namun pada masa kini, perpecahan yang terjadi dalam

umat Islam adalah lebih banyak lagi dan terjadi secara halus tanpa disedari.

Bahkan terdapat umat Islam yang Islam di atas nama saja bukan pada pada aqidah

maupun hati. Seandainya umat Islam bersatu pada satu aqidah dan hati, Palestina

maupun negara-negara Islam lain tidak akan ditindas oleh orang-orang kafir yang

senantiasa mahu menjatuhkan agama Islam.

18 Ibid, 56

19

Ibid, 118

20

Ibid, 65

Page 35: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

22

C. Sebab-Sebab Perpecahan Umat Islam

Islam senantiasa menyeru umatnya untuk bersatu dan menegakkan

kalimah Allah. Namun umat Islam sendiri telah mengabaikan perintah itu tanpa

disedari. Terutamanya pada zaman kini, dimana musuh-musuh Islam semakin

kuat untuk menjatuhkan umat. Walhal Nabi sudah berpesan kepada umat Islam

pada masa kini sebagaimana sabda Nabi:

يح العر بض بن سارية رضي الله عنو قال : وعظنا رسول الله صلى الله عليو عن أب نها العي ون، ف قلنا : ي رسول الله، كأن ها ها القلوب، وذرفت من وسلم موعظة وجلت من

مع والطاعة وإن موعظة مودع، فأوصنا، قال : أوصيك م بت قوى الله عز وجل، والسعبد، فإنو من يعش منكم فسي رى اختلفا كثيا. ف عليكم بسنت وسنة تمر عليكم

ه وا علي كم اللفاء الراشدين المهديي عض واجذ، وإي ومدثت المور، فإن كل ا بلن بدعة ضللة

“Dari Abu Najih Al-Irbadh Bin Sariah RA berkata: Rasulullah SAW

memberikan nasihat yang membuatkan hati kami bergetar dan air mata kami

bercucuran. Maka kami berkata : Ya Rasulullah, seakan ini merupakan

nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah bersabda: Aku

wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah, tunduk dan patu lepada

pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak.

Karena di antara kalian yang hidup setelah ini akan menyaksikan banyaknya

perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan

ajaran khulafa Ar-Rasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah

(genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari

perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid‟ah adalah sesat.”21

Hadis ini menunjukkan tentang nasihat Nabi kepada umat Islam

terutamanya umat Islam di akhir zaman dengan memberitahu bahwa akan

terjadi perselisihan yang banyak meskipun di antara umat Islam sendiri. Oleh

itu Nabi berpesan untuk memegang aqidah yang satu yaitu Al-Quran dan As-

Sunnah. Apabila umat Islam memegang aqidah yang satu, maka secara tidak

langsung persatuan umat Islam itu akan hidup. Tambahan pula Al-Quran dan

As-Sunah sentiasa mengingatkan agar umat Islam untu bersatu padu,

bersaudara dan berkasih sayang. Namun disebabkan beberapa kepentingan,

21 Redaksi QultumMedia, 40 Hadis Pilihan Imam Nawawi (Jakarta:

QultumMedia,2018),126

Page 36: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

23

umat Islam tidak mengendahkan wasiat Nabi ini. Menurut Syaikhul Islam Ibnu

Taimiyyah, terdapat 7 sebab perpecahan umat Islam.22

1. Sikap Durhaka Dengan Mengikari Kebenaran Dan Membenarkan

Kebatilan.

Mereka menolak apa yang diperintahkan Allah dan Rasul karena bagi

mereka nikmat dunia itu lebih baik bagi mereka seperti mana firaun yang

sombong dan bongkak dengan kenikmatan dunia yang Allah berikan

kepadanya sehingga Allah sebutkan di dalam Al-Quran tentang

kesombongannya:

“Kemudian Kami utuskan sesudah Rasul-rasul itu, Nabi Musa dan Nabi Harun,

kepada Firaun dan kaumnya dengan membawa ayat-ayat kami; lalu mereka

(firaun dan kaumnya) berlaku sombong takbur (enggan menerimanya), dan

mereka adalah kaum yang biasa melakukan dosa”(QS. Yunus : 75)23

Kisah firaun ini tidak lari dengan umat Islam pada masa kini yang

mementingkan nikmat dunia hingga mereka lebih memilih kebatilan daripada

kebenaran seperti golongan liberalism yang lebih mementingkan kebebasan

daripada apa yang telah disyariatkan oleh Islam. Malahan golongan liberalism ini

mengadakan demostrasi untuk mendapatkan hak kebebasan ini sehingga tercetus

perbalahan di antara umat Islam.

2. Ta’ashub Terhadap Madzhab-Madzhab Dan Peribadi

Seterusnya, mereka ta‟ashub terhadap madzhab-madzhab dan peribadi

sehingga mereka membuatkan mereka benci kepada mazhab lain atau pandangan

lain yang berbeda dari mereka sedangkan perbendaan pendapat itu merupakan

22Abu Muhammad Waskito, Mendamaikan Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Jakarta: Pustaka

Al-Kauthar,2012) 64

23

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 37: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

24

satu rahmat. Walaupun Imam Syafie, Hambali, Hanafi dan Maliki saling berbeda

pendapat. Namun mereka saling menghormati pendapat yang lain dan saling

meraikan. Tetapi pada masa kini terdapat umat- Islam yang terlampau ta‟ashub

kepada madzahab mereka sehingga ada yang sanggup membunuh sedangkan

dalam Al-Quran Allah berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu semua senantiasa menjadi

orang-orang yang menegakkan keadilan karena Allah, lagi menerangkan

kebenaran; dan jangan sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum itu

mendorong kamu kepada tidak melakukan keadilan. hendaklah kamu berlaku

adil (kepada sesiapa jua) karena sikap adil itu lebih hampir kepada taqwa. dan

bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui dengan

mendalam akan apa yang kamu lakukan”(QS. Maidah : 8)24

3. Mementingkan Hawa Nafsu Dalam Mencintai Dan Membenci

Surah Al-Maidah ayat 8 diatas juga berkaitan dengan sebab yang ketiga

yaitu mereka lebih mementingkan hawa nafsu dalam mencintai dan membenci.

Sekiranya umat Islam saling mencintai dan menyayangi saudara islam yang lain,

maka tidak akan terjadi permusuhan atau perselisihan di antara mereka meskipun

berbeda bangsa, kaum, negara, warna kulit dan pendapat.

4. Melakukan Apa Yang Tidak Diperintahkan Syariat

Selain itu, mereka melakukan apa yang tidak diperintahkan oleh syariat

yaitu apa yang diperintahkan Allah di dalam Al-Quran dan apa yang disuruh Nabi

di dalam sunnahnya. Sedangkan persatuan umat Islam itu wujud apabila umat

Islam memegang syariat yang dibawa oleh Islam. Firman Allah:

24 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 38: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

25

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah (agama Islam), dan

janganlah kamu bercerai-berai; dan kenanglah nikmat Allah kepada kamu

ketika kamu bermusuh-musuhan (semasa jahiliyah dahulu), lalu Allah

menyatukan di antara hati kamu (sehingga kamu bersatu-padu dengan nikmat

Islam), maka menjadilah kamu dengan nikmat Allah itu orang-orang Islam

yang bersaudara. dan kamu dahulu telah berada di tepi jurang neraka

(disebabkan kekufuran kamu semasa jahiliyah), lalu Allah selamatkan kamu

dari neraka itu (disebabkan nikmat Islam juga). Demikianlah Allah

menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keteranganNya, supaya kamu mendapat

petunjuk hidayahNya.”(QS. Al-Imran : 103)25

Allah menyuruh agar berpegang kepada tali Allah yaitu apa yang telah

disyariatkan Allah dan dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dalam agama Islam.

Karena apabila berpegang dengan syariat dan aqidah yang satu umat Islam akan

bersatu. Namun mereka berpaling dari perintah ini sehingga menyebabkan umat

Islam yang lain saling berpecah belah.

5. Terlalu Mengagunggkan Para Syaikh

Selain itu, akibat daripada terlalu mengagungkan para syaikh dengan

dengan cara memuliakan, memuja, berkorban, mencintai dan loyal tanpa batas dan

melebihi daripada mencintai Allah dan RasulNya. Hal ini karena mereka

menganggap dan berprasangka para syaikh mereka itu lebih mulia. Sedangkan

Allah telah berfirman:

25 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 39: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

26

“ Katakanlah (Wahai Muhammad): "Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak

kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu,

dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan

perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat

tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang

kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan (daripada) berjihad untuk

agamaNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya

(azab seksaNya); karena Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-

orang Yang fasik (derhaka).”(QS. AT-Taubah : 24)26

Agama Islam mengajar umatnya agar kasih mengasihi, cinta mencintai

antara satu sama lain. Namun cinta itu haruslah karena Allah bukan karena nafsu

atau maqam syaikh tersebut, dan cinta itu tidak boleh melebihi daripada cintanya

kepada Allah dan Rasul.

6. Berdiam Diri Daripada Mengingkari Kemungkaran

Seterusnya, berdiam diri daripada mengingkari kemungkaran dan

berlebihan dalam pengingkarannya. Dalam hadis Nabi yang berbunyi:

عت رسول الله صلى الله عليه وسلم ي قول : من رأى عن أب سعيد الدري رضي الله عنو قال : سه بيده، فإن ل يستطع فبلسانو، فإن ل يستطع فبقلبو وذل ك أضعف منكم منكرا ف لي غي

اليان “Dari Abu Sa‟id Al-Khudri RA berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW

bersabda : Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya,

jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka

(tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.27

Dalam hadis ini dapat diketahui tentang kewajiban menentang dan

menolak kemungkaran yang dituntut oleh agama atas semua umat islam sesuai

26 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

27

Redaksi QultumMedia, 40 Hadis Pilihan Imam Nawawi (Jakarta:

QultumMedia,2018),146.

Page 40: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

27

dengan kemampuan dan kekuatannya. Mengingkari kemungkaran dengan hati

adalah kewajiban bagi setiap umat Islam sedangkan pengingkaran dengan tangan

dan lisan berdasarkan kemampuannya. Sekiranya umat Islam terus membiarkan

kemungkaran berlaku tanpa penentangan, maka dengan mudah musuh-musuh

Islam terus menarik orang-orang yang melakukan kemungkaran ke dalam agama

mereka.

7. Menetapkan Al-Wala’ Wa Al-Bara’ Dalam Masalah-Masalah Yang

Diizinkan Berbeda Pendapatnya

Akhir sekali, menetapkan Al-Wala‟ wa Al-Bara‟ dalam masalah-masalah

yang diizinkan berbeda pendapatnya.Sesetengah golongan dalam umat Islam

menyempitkan makna Al-Wala; wa Al-Bara‟ dengan mendekati dan mencintai

siapa pun yang berada dalam jamaahnya dan memusuhi serta menjauhi siapa pun

yang berada di luar jamaah mereka walhal Allah berfirman:

“Dan jika dua puak dari orang-orang yang beriman berperang, maka

damaikanlah di antara keduanya; jika salah satunya berlaku zalim terhadap

yang lain, maka lawanlah puak yang zalim itu sehingga ia kembali mematuhi

perintah Allah; jika ia kembali patuh maka damaikanlah di antara keduanya

dengan adil (menurut hukum Allah), serta berlaku adillah kamu (dalam segala

perkara); Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil.”(QS.

Al-Hujraat : 9)28

Seorang mukmin harus bermusuhan karena Allah yaitu memusuhi

meusuh-musuh Islam dan berteman karena Allah. Terhadap mukmin lainnya,

haruslah memberikan loyalitas meskipun dizaliminya. Hali ini karena, kezaliman

tidak bisa memustuskan pertemanan yang berdasarkan iman. Demikianlah sebab-

sebab terjadinya perpecahan umat Islam. Namun semua perpecahan ini dapat

28 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 41: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

28

diperbaiki semula sekiranya umat Islam kembali kepada Al-Quran dan Sunnah

dan bersatu untuk mewujudkan jamaah dan persatuan sepertimana ketika zaman

Rasulullah dan para sahabat dahulu.

D. Asbab Nuzul Surah As-Shaff

Surah As-Shaff adalah surah yang diturunkan di Madinah dan

dikategorikan sebagai surah Madaniyyah menurut Tafsir At-Tibyan29

, sementara

menurut tafsir Al Misbah Surah As-Shaff ini diperselisihkan masa turunnya,

mayoritas ulama berpendapat bahwa surah ini diturunkan setelah Nabi SAW

berhijrah ke Madinah dan meurut mereka ada ayat-ayat Surah As-Shaff ini sejalan

dengan ayat-ayat Makkiyyah. Dinamakan surah ini sebagai Surah As-Shaff telah

dikenal sejak zaman Nabi SAW dan nama ini tercantum dalam sekian banyak

kitab-kitab hadis antaranya shahih al-Bukhari. Nama As-Shaff telah diambil dari

lafaz (صفا) yang disebut dalam ayat 4. Sementara ulama juga menyebut surah ini

sebagai surah Isa. 30

Surah ini mengandungi 14 ayat dan surah dimulakan dengan tasbih yaitu

menyuci, memulia dan membesarkan Allah. Di dalamnya Allah memberikan

amaran kepada orang-orang yang beriman dan berjanji kepada Allah tetapi tidak

melaksanakan janjinya itu. Selain itu Surah As-Shaff juga mengenai perjuangan

umat Islam dalam memerangi musush-musuh Allah dalam satu barisan dengan

satu tujuan yaitu untuk menegakkan kebenaran. Di mana persatuan umat Islam ini

dapat menentang musuh-musuh Islam sama ada di medan peperangan maupun

medan dakwah.

Surah As-Shaff juga menceritakan tentang kisah pengikut Nabi Musa dan

Nabi Isa yang mengetahui tentang kebenaran tetapi masih menyakiti Nabi-Nabi

Allah ini. Selanjutnya, Allah menjadi penolong kepada para Nabi dan wali-Nya

yang menegakkan agama Islam dengan kemenangan di dunia dan di akhirat. Allah

juga menyeru kepada umat Islam agar menceburi perniagaan yang sangat

memberi keuntungan yaitu jihad untuk menegakkan agama Islam ini dengan

29 Abdul Hadi Awang, Tafsir At Tibyan Surah As-Shaff, (Malaysia: Jundi Resources,

2017) Muqaddimah

30

Muhammad Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Indonesia: Lentera hati, 2011)185

Page 42: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

29

memerangi musuh-musuh Islam sama ada yang nyata mahu pun yang

tersembunyi. Surah ini diakhiri dengan kisah golongan Hawariyyun yang sangat

setia menjadi penolong kepada Nabi Isa dan agama Allah sehingga ke akhirnya.

Meskipun Nabi Isa telah diangkat Allah ke langit.31

Surah As-Shaff merupakan surah ke 108 dari segi perurutan Al-Quran.

Surah sebelum Surah As-Shaff di dalam Al-Quran adalah surah Mumtahanah, dan

surah selepasnya adalah surah Jumu‟ah. Sementara dari segi penurunan surah,

surah ini turun sesudah At-Taghabun dan sebelum surah Al-Fath. Turunnya

setelah peristiwa perang Uhud yang terjadi pada tahun 3 H. Menurut Al-Biqa‟i

tujuan utama surah ini adalah mendorong agar bersungguh-sungguh dan secara

sempurna untuk bersatu dalam satu hati berjihad menghadapi mereka yang dalam

surah Al-Mumtahanah (sudah sebelumnya). 32

Terdapat beberapa riwayat tentang sebab penurunan Surah As-Shaff ini.

Antaranya adalah dari Imam Tarmidzi yang meriwayatkan suatu riwayat,

demikian juga Al-Hakim yang menilainya shahih, dari Abdullah Bin Salam yang

berkata, “Sekiranya saja kita mengetahui amalan yang paling disukai oleh Allah,

tentu kita akan mengamalkannya. Lalu Allah menurunkan 1-2:

“Segala yang ada di langit dan yang ada di bumi, tetap mengucap tasbih kepada

Allah; dan Dia lah yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. Wahai orang-orang

yang beriman! mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak

melakukannya!”(QS. AS-Shaff : 1-2)33

Rasulullah lantas membacakannya hingga akhir. Ibnu Jarir juga

meriwayatkan dari Ibnu Abbas dengan riwayat yang senada seperti riwayat ini.

Dari riwayat Abu Shaleh pula , Mereka berkata, “Sekiranya saja kita mengetahui

31 Abdul Hadi Awang, Tafsir At Tibyan Surah As-Shaff, (Malaysia: Jundi Resources,

2017) Muqaddimah

32

Muhammad Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Indonesia: Lentera hati, 2011) 187

33

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 43: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

30

amalan yang paling utama dan paling disukai oleh Allah ayat 10 Surah As-Shaff,

firman Allah:

“Wahai orang-orang yang beriman! maukah Aku tunjukkan sesuatu perniagaan

yang boleh menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi

sakitnya?”(QS. As-Shaff : 10)34

Akan tetapi mereka ternyata enggan berjihad di jalan Allah, mereka

mendustakan apa yang mereka katakan pada awalnya, Maka Allah menurunkan

ayat 2 Surah As-Shaff ini kepada mereka-mereka yang berdusta. Ibnu Abi Hatim

meriwayatkan dari Ali bin Inu Abbas dengan riwayat yang mirip dengan riwayat

ini. Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dan Ibnu

Jarir dari jalur Adh-Dhahhak Ayat 2 ini diturunkan berkenaan seorang lelaki yang

dalam peperangan mengucapkan akan menebaskan pedang, menusukkan tombak,

serta membunuh (pihak musuh), namun dia tidak melakukan tindakan-tindakan

tersebut. Selain itu Ibnu Hatim juga meriwayatkan dari Muqatil bahwa ayat ini

turun berkenaan dengan larinya beberapa orang sahabat dari medan perang ketika

berkecamuknya perang Uhud. Al-Hakim, Ahmad Ibn Abi Hatim dan Ad-Darimi

menambahkan bahwa Rasulullah SAW membaca ayat di atas kepada kami sampai

pada akhir surah dan dalam riwayat lain semuanya.35

E. Munasabah Ayat dalam surah As-Shaff

Surah As-Shaff mengandungi 14 ayat dan merupakan surah ke 61 di dalam

Al-Quran. As-Shaff bererti barisan dan tergolong dalam surah Madaniyah.

Dinamakan surah in sebagai surah as-Shaff karena terdapat kata Shaffan pada ayat

ke empat surah ini. Surah ini dimulakan dengan tasbih dan pujian kepada Allah.

34 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

35

Jalaluddin As-Suyuthi, Sebab Turunnya Ayat Al-Quran (Jakarta : Gema Insani, 2014)

570-571

Page 44: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

31

“Segala yang ada di langit dan Yang ada di bumi, tetap mengucap tasbih

kepada Allah; dan Dia lah yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.” (QS. As-

Shaff : 1)36

Awal surah ini mengisyaratkan bahwa amanat yang dibebankan kepada

orang-orang yang beriman itu adalah amanat segala makhluk yang ada. Juga

mengisyaratkan bahwa akidah yang meminta mereka untuk berjihad karenanya

adalah akidah setiap makhluk yang ada di langit dan dibumi. Kemenangan Islam

atas seluruh agama di dunia adalah fenomena alam semesta yang seiring dengan

arah alam semesta, seluruhnya mengarah ke hadapan Allah yang Maha kuasa lagi

Maha bijaksana.

Wahai orang-orang yang beriman! mengapa kamu memperkatakan apa yang

kamu tidak melakukannya! (QS. As-Shaff : 2)37

Dalam ayat seterusnya Allah memberi amaran kepada orang-orang

beriman yang tidak setia dalam menunaikan janjinya kepada Allah mahupun

kepada manusia. Yaitu mereka yang memungkiri janji setelah mereka berjanji.

“Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu memperkatakan sesuatu yang

kamu tidak melakukannya.” (QS. As-Shaff : 3)38

kemudian ayat seterusnya menjelaskan Allah membenci perilaku orang-

orang yang berjanji tetapi tidak menunaikan janjinya ini.

“Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berperang untuk membela

agamaNya, dalam barisan yang teratur rapi, seolah-olah mereka sebuah

bangunan yang tersusun kukuh.” (QS. As-Shaff : 4)39

Setelah menyatakan bahwa Allah membenci orang-orang yang

memungkiri janji, kemudian ayat seterusnya menyatakan pula perkara yang Allah

36 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

37 Ibid

38

Ibid

39 Ibid

Page 45: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

32

sukai yaitu orang-orang yang berjihad dijalan-Nya dalam barisan yang teratur.

Yaitu mereka yang menegakkan agama Allah dan kebenaran agama Islam .

“Dan (ingatlah peristiwa) ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya: " Wahai

kaumku! mengapa kamu menyakiti daku, sedang kamu mengetahui bahwa

sesungguhnya aku ini pesuruh Allah kepada kamu?" maka ketika mereka

menyeleweng (dari kebenaran yang mereka sedia mengetahuinya), Allah

selewengkan hati mereka (dari mendapat hidayah petunjuk); dan sememangnya

Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada kaum yang fasik - derhaka. Dan

(ingatlah juga peristiwa) ketika Nabi Isa Ibni Maryam berkata: "Wahai Bani

Israil, sesungguhnya aku ini pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan

kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku, Yaitu kitab taurat, dan

memberikan berita gembira dengan kedatangan seorang Rasul yang akan

datang kemudian daripadaku - bernama: Ahmad". maka ketika ia datang

kepada mereka membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata, mereka

berkata: "Ini ialah sihir yang jelas nyata!" (QS. As-Shaff : 5-6)40

Dalam ayat seterusnya yaitu ayat 5-6, Allah memperingatkan

semula tentang kisah kaum Nabi Musa dan Nabi Isa yang menolak dan berpaling

dari kebenaran yang dibawa oleh dua Nabi ini. dalam ayat 5 Allah menegaskan

bahwa Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik ini. Malahan

dalam ayat 6, apabila Nabi membawa bukti keterangan akan kebenaran agama

Allah mereka menolaknya dengan mengatakan bahawa ia adalah sihir.

40 Ibid

Page 46: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

33

“Dan tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan perkara

dusta terhadap Allah, sedang ia diajak kepada memeluk Islam; dan (ingatlah),

Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS.

As-Shaff : 7)41

Ayat seterusnya ditujukan kepada orang-orang yang menolak agama Allah

ini,tidak cukup dengan mendustakan kebenaran yang dibawa oleh Nabi-Nabi

Allah, malahan mereka mengada-adakan pembohongan terhadap Allah.

Sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

“Mereka senantiasa berusaha hendak memadamkan cahaya Allah (agama

Islam) dengan mulut mereka, sedang Allah tetap menyempurnakan cahayaNya,

sekalipun orang-orang kafir tidak suka (akan yang demikian).” (QS. As-Shaff :

8)42

Mereka yaitu orang-orang yang mengada-adakan pembohongan terhadap

Allah ini ingin menutup cahaya agama Allah dengan ucapan-ucapan mereka,

namun Allah tetap menyempurnakan cahaya (agama) Allah meskipun dibenci

orang kafir.

“Dia lah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad s.a.w) dengan membawa

hidayah petunjuk dan ugama yang benar (agama Islam), supaya ia

memenangkannya dan meninggikannya atas segala agama yang lain, walaupun

orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (QS. As-Shaff : 9)43

Allah menyempurnakan agama Allah ini dengan mengutuskan Rasul-Nya

dengan membawa petunjuk dan agama yang benar. Sesungguhnya agama Allah

ini tidak dapat dikalahkan oleh orang-orang musyrikin.

41 Ibid

42

Ibid

43 Ibid

Page 47: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

34

“Wahai orang-orang yang beriman! mahukah Aku tunjukkan sesuatu

perniagaan yang boleh menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi

sakitnya?” (QS. As-Shaff : 10)44

Setelah menceeritakan perihal musuh-musuh Allah, Allah menyeru dan

mengundang orang-orang yang beriman kepadanya untuk ikut serta dalam

perniagaan yang paling menguntungkan di dunia dan di akhirat yang dapat

menyelamatkan daripada azab yang pedih.

“Iaitu, kamu beriman kepada Allah dan RasulNya, serta kamu berjuang

membela dan menegakkan agama Allah dengan harta benda dan diri kamu;

yang demikian itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu hendak mengetahui

(hakikat yang sebenarnya).” (QS. As-Shaff : 11)45

Perniagaan yang dimaksudkan dalam ayat 10 adalah beriman kepada Allah

dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan Allah sama ada dengan harta benda maupun

jiwa raga.

“(dengan itu) Allah akan mengampunkan dosa-dosa kamu, dan memasukkan

kamu ke dalam taman-taman yang mengalir di bawahnya beberapa sungai,

serta ditempatkan kamu di tempat-tempat tinggal yang baik dalam syurga "

Adn ". itulah kemenangan yang besar.” (QS. As-Shaff : 12)46

Dengan perniagaan ini yaitu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta

berjihad di jalan Allah, maka Allah akan memberikan ganjaran kepada mereka

dengan mengampunkan dosa-dosa dan memasukkan mereka ke dalam syurga

yaitu syurga „Adn .

44 Ibid

45

Ibid

46 Ibid

Page 48: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

35

“Dan ada lagi limpah kurnia yang kamu sukai, yaitu pertolongan dari Allah dan

kemenangan yang cepat (masa berlakunya). dan sampaikanlah berita yang

mengembirakan itu kepada orang-orang yang beriman.” (QS. As-Shaff : 13)47

Bukan saja ganjaran pengampunan dan syurga yang akan Allah berikan,

malahan Allah akan memberi pertolongan dan kemenangan. Sesungguhnya berita

gembira ini adalah untuk orang-orang yang beriman kepada-Nya.

“Wahai orang-orang yang beriman! jadikanlah diri kamu pembela-pembela

(ugama) Allah sebagaimana (Keadaan penyokong-penyokong) Nabi Isa Ibni

Maryam (ketika ia) berkata kepada penyokong-penyokongnya itu: "Siapakah

penolong-penolongku (dalam perjalananku) kepada Allah (dengan menegakkan

agamaNya)?" mereka menjawab: "Kamilah pembela-pembela (agama) Allah!"

(setelah Nabi Isa tidak berada di antara mereka) maka sepuak dari kaum Bani

Israil beriman, dan sepuak lagi (tetap) kafir. lalu kami berikan pertolongan

kepada orang-orang yang beriman untuk mengalahkan musuhnya, maka

menjadilah mereka orang-orang yang menang.” (QS. As-Shaff : 14)48

Ayat terakhir dalam surah As-Shaff ini Allah menyeru kepada orang-orang

yang beriman untuk menjadi pembela agama sebagaimana golongan Hawariyun

yang membantu Nabi Isa membela agama Allah. Maka bagi mereka yang beriman

kepada Allah, Allah berikan pertolongan mengalahkan musuh mereka dan

mencapai kemenangan.

47 Ibid

48

Ibid

Page 49: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

36

BAB III

METODOLOGI TAFSIR AL-MISBAH DAN TAFSIR AT-TIBYAN

A. Latar Belakang M.Quraisy Shihab Dan Tuan Guru Hj Abdul Hadi

Awang

Allah telah menurunkan Al-Quran kepada seluruh umat manusia bukan

saja kepada orang Arab meskipun Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.

Tetapi Al-Quran adalah adalah wahyu Allah kepada umat manusia tanpa mengira

kaum bangsa selagi mana mereka menyaksikan bahawa Tiada tuhan melainkan

Allah dan Nabi Muhammad persuruh Allah.

Menurut Abu Hayyan, tafsir ialah ilmu yang membahas tentang bagaimana

mengucap lafal-lafal Al-Quran dan makna-makna yang ditunjukkannya. Di

samping itu, tafsir juga membahas hukum mufradat dan susunannya,makna-

makna yang terkandung ketika berada dalam susunan kalimat serta dalalah yang

menyempurnakan makna.1

Penafsiran Al-Quran telah bermula pada zaman Nabi Muhammad lagi

dimana ketika turunnya ayat Al-Quran dan sahabat tidak memahaminya, mereka

langsung bertanya kepada Nabi Muhammad. Nabi Muhammad akan

menafsirkannya kepada para sahabat. Apabila Nabi Muhammad sudah wafat, para

sahabat tidak dapat lagi bertanya kepada Nabi. Oleh itu mereka menggunakan

ijtihad yang digarisi beberapa syarat sekiranya mereka tidak menemukan jawaban

di dalam Al-Quran maupun penjelasan Nabi (hadis). Pada zaman tabi‟in,

kebutuhan umat terhadap ilmu tafsir semakin mengingkat dengan meluasnya

wilayah kekuasaan Islam. Seiring dengan munculnya fatwa dan pendapat yang

berbagai. Pada waktu ini tafsir-tafsir sudah mula dibukukan.2

Penafsiran Al-Quran adalah sangat penting dalam memahami makna-

makna dan pesanan yang terdapat dalam Al-Quran sepertimana umat Nabi Musa

1 Abu Abdul Haq Bin Abdurrahman Bin Tamam Bin Athiyyah Andalusia, Al-Muharrar

Al-Wajiz Fi TafsirAl-Kitab Al-„Aziz (Tafsir Ibnu Athiyah), (Bairut : Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah,

1422 H) Juz 1, 13.

2 Samsurrohman, M.Si. Pengantar Ilmu Tafsir (Jakarta : AMZAH, 2014) cet 1, 65.

Page 50: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

37

dan Nabi Isa mendapat petunjuk melalui kitab Taurat dan Injil tetapi tidak

memahami kitab-kitab tersebut sebagaimana firman Allah:

“Di antara mereka ada ummiyyun, tidak mengetahui Al-Kitab kecuali amani”

(QS. Al-Baqarah : 78)3

Begitu kecaman Allah yang diabadikan dalam Surah Al-Baqarah. Ibn

Abbas menafsirkan kata „Ummiyyun‟ dalam arti tidak mengetahui makna pesan-

pesan kitab suci, walau boleh jadi mereka menghafalnya, mereka hanya berangan-

angan atau amani dalam istilah ayat di atas yang diibaratkan Al-Quran seperti4

“Seperti pengembala yang memanggil binatang yang tak mendengar selain

panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta (maka sebab itu) mereka

tidak mengerti.” (QS. Al-Baqarah : 171)5

Menurut M. Quraish Shihab, tafsir Al-Quran adalah penjelasan tentang

maksud firman-firman Allah sesuai kemampuan manusia. Kemapuan itu

bertingkat-tingkat, sehingga apa yang dicerna atau diperoleh oleh seseorang

penafsir Al-Quran bertingkat-tingkat pula. Jika seseorang itu memiliki

kecenderungan hukum, tafsirnya banyak berbicara tentang hukum. Kalau

kecenderungan penafsir adalah filsafat, maka tafsirnya bernuanso filosofis. Begitu

juga sekiranya penafsir cenderung kepada aspek bahasa maka tafsirnya lebih

banyak membahaskan tentang aspek-aspek kebahasaan. Demikian seterusnya.6

Oleh itu setiap penafsir mempunyai metode-metode tersendiri dalam

penulisan tafsir-tafsir mereka sama ada metode yang digunakan secara tahlili,

3 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran (Jakarta:

Lentera Hati, 2002) vol.1,vi

5 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran (Jakarta:

Lentera Hati, 2002) vol.1, pengantar xvii.

Page 51: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

38

ijmali, muqarran ataupun maudhui. Sementara penafsiran dengan bi ma‟tsur, bi

ra‟yi, shuffiy, fiqhiy, falsafi, ilmiy, adabi ijtima‟i dan sebagainya itu termasuk di

dalam metode tahlili

1. Latarbelakang M.Quraisy Shihab

Di Indonesia, terdapat beberapa ulama atau ahli penafsiran yang turut

menafsirkan Al-Quran di antaranya adalah Prof. Dr. H. Muhammad Quraisy

Shihab atau lebih di kenal sebagai M. Quraisy Shihab yang merupakan salah

seorang ulama‟ kontemporer di Indonesia. Nama lengkap beliau adalah

Muhammad Quraisy Shihab. Beliau lahir pada tanggal 16 Febuari 1944 di

Rappang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Beliau berasal dari

keluarga keturunan Arab Quraisy-Bugis yang terpelajar.7Ayahnya Abdurrahman

Shihab (1905-1986) adalah lulusan Jami‟atul Khair Jakarta yang merupakan

sebuah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang mendepankan

gagasan-gagasan Islam modern. Ayahnya juga adalah seorang guru besar dalam

bidang tafsir dan tercatat sebagai seorang pendiri Universiti Muslim Indonesia

(UMI) di Makassar (1959-1965) serta pernah menduduki jabatan Rektor IAIN

Alauddin Ujung pandang (1972-1977).8

M.Quraish Shihab telah menerima didikan berawal dari umur 6-7 tahun

oleh bapa beliau dengan mengikuti pengajian Al-Quran yang diadakan oleh

bapanya sendiri. Setelah itu beliau melanjutkan pengajiannya di Pesantren Darul

Hadits Al-Fiqhiyyah, Malang. Pada tahun 1958 beliau berangkat ke Kairo Mesir

dan diterima di kelas II Tsanawiyah Al-azhar dan berjaya meraih gelar Lc. (S-1)

di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits Universitas Al-Azhar pada tahun

1967. Selanjutnya beliau menyambung pendidikan (S-2) dalam fakultas yang

sama dan memperoleh gelar Master (MA) pada tahun 1969 untuk spesialisasi

bidang tafsir Al-Quran dengan tesis berjudul Al-„Ijaz Al-Tasyri‟iyLi Al-Quran Al-

Karim.

7 Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Quraish_Shihab (diakses pada 1

Disember 2018)

8 Islah Gusian, Khazanah Tafsir Indonesia ; Dari Hermeneutika hingga Ideologi

(Indonesia: LkiS Yogyakarta,2013) cet.1, 83.

Page 52: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

39

Sepulangnya beliau ke tanah air Indonesia, M. Quraish Shihab

mmemperoleh jabatan sebagai pembantu Rektor Bidang Akedemik dan

Kemahasiswaan IAIN Alauddin Ujungpandang dan juga menjabat sebagai

Koordinator Kopertais Wliayah VII Indonesia Bagian Timur. Namun pada tahun

1980 beliau berangkat semula ke Kairo Mesir untuk mengambil gelar Doktor di

Universiti Al-Azhar dan pada tahun 1982 dengan disertasi berjudul Nazhm Al-

Durar Li Al-Biqa‟iy Tahqiq Wa Dirasah beliau berjaya meraih gelar Doktor

dengan predikat Summa Cum Laude dan penghargaan Mumtaz Ma‟a Martabat Al-

Syaraf Al-Awla.9

M. Qurasih kembali semula ke Indonesia dengan membawa gelar Doktor.

Sejak 1984, beliau telah ditugaskan di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu, beliau juga pernah

menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984),

Anggota Lajnah Pentashih Al-Quran Departmen Agama (sejak 1989), Anggota

Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989), Pengurus Perhimpunan

Ilmu-Ilmu Syari‟ah, Pengurusan Konsorsium Ilmu-Ilmu Agama Departmen

Pendidikan dan Kebudayaan, dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan

Muslim Indonesia (ICMI).

Pada tahun 1988 M. Quraish Shihab juga pernah menjabat sebagai Menteri

Agama RI pada Kabinet Pembangunan VII yang diangkat oleh Presiden Soeharto

selama dua bulan saja karena jatuhnya Soeharto sekaligus mmembubarkan

Kabinet yang baru dibentuk itu. Namun tidak lama kemudian beliau telah dilantik

sebagai Duta Besar RI di Mesir merangkap untuk negara Jibouti dan Somalia oleh

Presiden B.J. Habiebie. Sepulangnya ke Indonesia semula, beliau telah

membentuk lebaga pendidikan dan studi tentang Al-Quran yaitu Pusat Studi Al-

Quran (PSQ) di Jakarta serta mendirikan Penerbit Lentera Hati untuk menerbitkan

karya-karyanya.10

Antara karya-karya beliau adalah Wawasan Al-Quran (Mizan, 1996),

Mahkota Tuntutan Ilahi: Tafsir Surah Al-Fatihah (Untagma, 1988), tafsir Al-

9 Ibid

10

Muhammad Iqbal dan Amin Husein, Pemikiran politik Islam (Jakarta: Kencana, 2010)

253.

Page 53: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

40

Quran Al-Karim: Tafsir atas Surah-Surah Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya

Wahyu (Pustaka Hidayah, 1997), Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan, dan

Keserasian Al-Quran (Lentera Hati, 2002), Al-Lubab : Makna, Tujuan dan

Pelajaran dari Surah-Surah Al-Quran (Lentera Hati, 2012), Al-Quran dan

Maknaya (Lentera Hati, 2010), Membumikan Al-Quran (Mizan, 1992), Lentera

Hati (Mizan, 1994), Tafsir Al-Manar : Keistimewaan dan Kelemahannya (IAIN

Alauddin, 1984), Studi Kritis Tafsir Al-Manar, Karya Muhammad Abduh dan M.

Rasyid Ridha (Pustaka Hidayah Bandung, 1994), Rasionalitas Al-Quran : Studi

Kritis atas Tafsir Alanar (Lentera Hati, 2005), Mukjizat Al-Quran (Mizan, 1996),

Kaidah Tafsir (Lentera Hati, 2013) dan sebagainya.11

2. Latarbelakang Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang

Tuan Guru Abdul Hadi Awang atau nama sebenarnya Haji Abdul Hadi

Bin Haji Awang merupakan anak jati kelahiran kampung Rusila, Marang,

Terengganu Darul Aman, yang terletak di pantai timur semenanjung Malaysia.

Beliau dilahirkan pada 6 Dzulhijjah 1336 H atau bersamaan 20 Oktober 1947 dan

merupakan anak ke 5 daripada 9 orang adik beradik tetapi 4 daripadanya telah

meninggal dunia. Beliau lahir dalam keluarga yang mempunyai pegangan agama

yang kuat. Hal ini karena bapanya Haji Awang Muhammad Bin Abdul Rahman

(1975) merupakan seorang guru agama dan imam di masjid Rusila

Marang.12

Bahkan bapanya juga adalah seorang ulama yang di gelar sebagai „tuan

guru‟ oleh masyarakat setempat dan aktivitas politik yang dikenali ramai di

Terengganu.

Dalam temu bual bersama Wan Abd Halim pada 28 Ogos 2018, Abdul

Hadi Menjelaskan bahwa bapanya merupakan guru politik pertama beliau. Seawal

usia 7 tahun beliau mengikuti perbualan politik bapanya bersama rakan-rakan

11 Saifuddin dan Wardani, Tafsir Nusantara (Yogyakarta: LkiS, 2017) 47-53

12

Blog Rakyat Laa Tahzan, http://rakyatlaatahzan.blogspot.com/p/biodata-tok-guru.html

(diakses pada 25 Ogos 2018)

Page 54: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

41

seperti Dato‟ Bahaman, Tok Gajah, Abdul Rahman Limbong, Dr Burhanuddin

Helmi dan Dato‟ Onn Jaafar sama ada sebelum atau selepas Malaysia merdeka.13

Tuan Guru Abdul Hadi Awang telah menerima pendidikan pertamanya

pada tahun 1955 daripada bapanya sendiri. Beliau mendapatkan didikan di

Sekolah Rendah Rusila pada tahun 1961 dan kemudian meneruskan pendidikan

dasarnya di Sekolah Arab, Marang selama 5 tahun. Kemudian beliau melanjutkan

pengajian di Sekolah Menengah Ugama Sultan Zainal Abidin, Kuala Terengganu

dari tahun 1965 hingga 1968. Dengan tajaan beasiswa oleh kerajaan Arab Saudi

pada tahun 1969, beliau melanjutkan pengajian di Universitas Islam Madinah

pada peringkat Sarjana pertama (S-1). Kemudian beliau meneruskan pengajiannya

pada tahun 1974-1976 pada peringkat Sarjana (S-2) dalam bidang Siasah Syariah

di Universitas Al-Azhar, Mesir.14

Tuan Guru Abdul Hadi Awang telah menjadi kepala Angkatan Belia Islam

Malaysia Negeri Terengganu (1977-1978). Namun sebenarnya beliau mulai aktif

dalam politik sejak 1964 yaitu saat belajar lagi sebagai Sekretaris Ranting PAS

Kampung Rusila, Marang. Setelah tamat belajar dan pulang ke ke tanah airnya,

beliau ditunjuk menjadi Ketua Pemuda PAS Terengganu serta EXCO Dewan

Pemuda Pas Pusat (1976). Kemudian beliau dipilih menjadi Komite Kerja PAS

Pusat (1977) dan dikonfirmasi ke jabatan tersebut pada 1980 serta dipilih menjadi

Wakil Presiden PAS setelah Dato‟ Fadzil Mohd Noor dipilih menjadi Presiden

PAS (1989).15

Berikutan Ustaz Fadzil kembali ke rahmatullah, beliau dilantik

memangku jawatan Presiden PAS pada tahun 2003 dan menjadi Presiden PAS

hingga sekarang setelah disahkan di dalam muktaar pada tahun 2005.

Dalam masa yang sama beliau turut mula bertanding pada pilihanraya

(1978) di Dun Marang tetapi kalah kepada calon Barisan Nasional, Bagaimanapun

beliau dapat mengalahkannya pada pilihan raya (1982). Pada tahun 1986, beliau

menang sekali lagi di Dun Rhu Rendang tetapi kalah di parlimen Marang.

13 Haziyah Hussin , Sumbangan Tuan Guru Dato‟ Seri Haji Abdul Hadi Awang dalam

peradaban tafsir di Malaysia (Malaysia,UKM,2017).2-3

14

Riduan Muhammad Nor, Abdul Hadi Awang : Murabbi, Ideologi, Pemimpin (Kuala

Lumpur: Jundi Resources, 2009), 5-6

15

Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Hadi_bin_Awang (diakses pada 25

Ogos 2018)

Page 55: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

42

Kemudian beliau berjaya memenangi Parlimen Marang kecuali 2004-2008

disamping mengekalkan Dun Rhu Rendang hingga sekarang. Dalam pemeritahan

juga beliau pernah menjabat sebagai Pegawai Yayasan Islam Terengganu (1997-

1978) dan Menteri Besar negara bagian Terengganu (1999-2004).16

Tuan Guru Abdul Hadi Awang juga pernah terlibat di peringkat

antarabangsa. Di antaranya, beliau dilantik menjadi Ahli Jawatankuasa Penyelaras

Gerakan Islam di Istanbul, Turki (1994). Menjadi AJK penyelaras gabungan

partai-partai politik yang menangani isu Palestin di Amman, Jordan. Menjadi

Majmak Takrib Islami di Tehran, Iran dan juga menyertai rombongan partai-partai

Islam ke Pejabat Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu yang dipimpin oleh Dr.

Najmuddin Erbakan, bekas Perdana Menteri Turki (1990) dalam usaha

menyelesaikan krisis Telok.17

Walaupun Tuan Guru Abdul Hadi Awang merupakan seorang pendakwah

yang aktif dalam politik dan partai, namun beliau tidak pernah mengetepikan

berdakwah dengan mengajar dan memberi ceramah serta kuliah kepada umat

Islam akan ilmu-ilmu agama yang dimilikinya. Beliau juga menjadi rujukan

kepada orang ramai dalam bab-bab agama.

Karya-karya beliau juga banyak diterbitkan antaranya Aqidah dan

Perjuangan (Jundi Resources, 2012), Bagaimana Islam Memerintah Negara? (PTS

Islamika, 2009),Islam dan Nasionalisme (Jundi Resources, 2012), Maqasid

Syariah (Dewan Ulama Pas Pusat, 2011), Fiqh Siyasah Khulafa; Al-Rasyidin.

Amirul Mukmin Umar Ibn Al-Khattab (MDQ Enterprise, 2013), Qazaf : Dalam

Isu Fitnah dan Liwat (Jundi Resources, 2011), Islam : Adil Untuk Semua (PTS

Islamika, 2009), Beriman Kepada Hari Akhirat (PTS Islamika, 2008), Ramadan:

Tetamu Yang Dirndui (PTS Islamika , 2007), Konsep Negara Islam dan

Matlamatnya (Yayasan Islam Terengganu, 2002), Penghujung Kehidupan (Dewan

Muslimat Sdn Bhd,1995), Tafsir At Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran : Surah

16 Mohd Fadli Ghani, Mutiara Dua Tok Guru Membangun Ummah : Dato‟ Haji Nik

Abdul Aziz Bin Nik Mat, Dato‟ Seri Haji Abdul Hadi Bin Awang, (Kuala Lumpur, Nufair Street

SDN. BHD, 2009) Cet 2, 279-280.

17

Blog Rakyat Laa Tahzan, http://rakyatlaatahzan.blogspot.com/p/biodata-tok-guru.html

(diakses pada 25 Ogos 2018)

Page 56: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

43

Al-Hujurat (Jundi Resources, 2011), Tafsir At Tibyan Dalam Menafsirkan Al-

Quran : Surah As-Saff (Jundi Resources : 2011), Tafsir At Tibyan Surah Yasin

(Nufair Street, 2009), Tafsir At Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran : Surah Al-

Luqman (As-Syabab Media, 2002) dan sebagainya.18

B. Metode Tafsir Al-Misbah

Tafsir Al-Misbah merupakan salah satu karya tafsir M. Quraih Shihab

yang mulai ditulis pada tanggal 4 Rabi‟ulawal Tahun 1429 H atau bersamaan

dengan tanggal 18 Jun Tahun 1999 di Kairo. Beliau menulis tafsir ini ketika

beliau menjadi Duta Besar RI di Mesir merangkap untuk negara Jibouti dan

somalia pada pemerintahan B.J Habiebie.19

Sebetulnya pada 1997, beliau telah

menulis Tafsir yang berjudul Tafsir Al-Quran Al-Karim, Tafsir Surat-surat

Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu yang diterbitkan oleh Pustaka

Hidayah. Namun model tafsir ini dikesan kurang menarik karena terlalu bertele-

tele dalam uraian tentang kosa kata yang sangat detail. Oleh karena itu, Beliau

menulis Tafsir Al-Misbah ini dengan menghindari model kajian yang terkesan

bertele-tele tersebut.20

Pada awalnya M. Quraish Shihab tidak bermaksud untuk melengkapkan

penafsirannya dan hanya ingin menulis secara sederhana, tetapi disebabkan karena

dibuai dengan kenikmatan ruhani yang dirasakannya ketika bersama Al-Quran

membuatkan beliau mengkaji, membaca dan menulis sehingga akhirnya beliau

dapat melengkapkan karya Tafsir Al-Misbah ini.

M. Quraish Shihab mengambil nama Al-Misbah sebagai nama tafsirnya

karena menurut beliau Al-Misbah berarti lampu, pelita, lentera atau benda lain

yang berfungsi serupa, yaitu agar karyanya dapat dijadikan sebagai pegangan bagi

mereka dalam suasana kegelapan dalam mencari petunjuk yang dapat dijadikan

18 Zahid Bin Mat Dui, Karekteristik Tafsir Kontemporer Di Malaysia ,Studi Tafsir At-

Tibyan Karya Tuan Guru Haji Hadi Awang,(Lampung: Universitas Agama Islam Negeri (UIN)

Raden Intan Lampung, 2017), 73-78

19

Muhammad Iqbal dan Amin Husein, Pemikiran politik Islam (Jakarta: Kencana, 2010)

253.

20

Islah Gusian, Khazanah Tafsir Indonesia ; Dari Hermeneutika hingga Ideologi

(Indonesia: LkiS Yogyakarta,2013) cet.1, 109

Page 57: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

44

pegangan hidup terutama bagi mereka yang menghadapi kesulitan dalam

memahami Al-Quran secara langsung karena kendala bahasa. Secara khususnya,

tafsir ini ditujukan kepada umat Islam di Indonesia dan umumnya kepada seluruh

umat Islam.

Menurut beliau lagi, tafsir Al-Misbah yang ditulisnya ini tidak sepenuhnya

hasil ijtihad dirinya, tetapi dinukil dari beberapa tafsir terdahulu seperti tafsir

Tanthawi, Tafsir Mutawali Sya‟rawi, Tafsir Fi Zilal Al-Quran, Tafsir Ibnu „Asyur,

Tafsir Thabathaba‟i. Namun tafsir yang paling berpengaruh dan banyak di rujuk

dalam Tafsir Al-Misbah adalah Tafsir Ibrahim Ibnu Umar Al-Biqa‟i yang

merupakan seorang mufassir yang berasal dari Lebanon dan meninggal pada

tahun 885 H bersamaan 1480 M. Tafsir inilah yang menjadi bahan disertasi ketika

menyelesaikan doktornya di Al-Azhar.21

Tafsir Al-Misbah ini merupakan tafsir Al-Quran yang lengkap 30 juz yang

mana tafsir ini terdapat 15 jilid diterbitkan oleh Lentera hati yang didirikannya.

Jilid pertama terdiri dari surah Al-Fatihah hingga surah Al-Baqarah. Jilid kedua

dari surah Al-Imran hingga surah An-Nisa. Jilid 3 Surah Al-Maidah. Jilid 4 surah

Al-An‟am. Jilid 5 dari surah Al-A‟raf hingga surah At-Taubah. Jilid 6 dari surah

Yunus hingga surah Ar-Ra‟d. Jilid 7 dari surah Ibrahim hingga surah Al-Isra‟.

Jilid 8 dari surah Al-Kahfi hingga surah Al-Anbiya‟. Jilid 9 dari surah Al-Hajj

hingga surah Al-Furqan. Jilid 10 dari surah Al-Shu‟ara‟ hingga surah Al-Ankabut.

Jilid 11 dari surah Ar-Rum hingga surah Yasin. Jilid 12surah As-Saffat hingga

surah Az-Zukhruf. Jilid 13 dari surah Ad-Dukhan hingga surah Al-Waqi‟ah. Jilid

14 dari surah Al-Hadad hingga surah Al-Mursalat dan jilid 15 surah Juz „Amma.

Dalam penulisan tafsir Al-Misbah M. Quraish Shihab memulakannya

dengan memberikan kata-kata aluan pada setiap awal surah yang mana

mengandungi tujuan serta penerangan tentang surah tersebut. Penafsiran dalam

setiap surah dibahagikan kepada beberapa kelompok. Umpamanya dalam

penafsiran surah As-Shaff M. Quraish Shihab membahagikan Surah As-Shaff

kepada 2 kelompok. Secara umumnya Tafsir Al-Misbah menggunakan dua

21 Ahmad Syaiful Bahri, Kontekstuaitas Konsep Basyir dan Nadzir Dalam Al-Quran,

Skripsi (IAIN Walisongo, Semarang, 2010) 35-36

Page 58: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

45

metode yaitu metode maudhui dan tahlili tetapi metode maudhu‟i ini tidak terlalu

kelihatan karena beliau hanya mengelomppokkan ayat tetapi tidak meletakkan

tema pada kelompok ayat-ayat tersebut. beliau mengelompokkan ayat-ayat itu

supaya lebih memudahkan kepada pembaca.

Metode yang digunakan lebih kepada metode tahlili. Metode tahlili adalah

mengkaji ayat-ayat Al-Quran dari segala segi dan maknanya yaitu menafsirkan

ayat-ayat Al-Quran mengikut ayat demi ayat dan surah demi surah sesuai dengan

urutan dalm mushaf Uthmani. Metode ini menguraikan kosa kata dan lafaz,

menjelaskan arti yang dikehendaki, sasaran yang dituju dan kandungan ayat, yaitu

unsur I‟jaz, balaghah, dan keindahan susunan kalimat, menjelaskan apa yang

dapat diistinbatkan dari ayat yaitu hukum fikih, dalil syara‟, arti secara bahasa,

norma-norma akhlak, aqidah, perintah dan larangan, janji dan ancaman, haqiqi,

majaz, kinayah, isti‟arah serta mengemukan kaitan antara ayat-ayat dan

relevansinya dengan surah sebelum dan sesudahnya.22

Selain itu, metode ini

sedikit banyak melakukan analisis di dalam ayat tersebut dari segi kebahasaan,

sebab turun, hadis atau komentar sahabat yang berkaitan koresasi ayat dan surah.

Dalam tafsir Al-Misbah ini M. Quraish Shihab menjelaskan dahulu

penerangan tentang surah yang ditafsirkannya mulai dari makna surah, tempat

turun surah, keutamaan surah dan kandungan surah secara umum. Sebagai contoh,

beliau menerangkan bahwa Surah As-Shaff diturunkan selepas Nabi berhijrah ke

madinah, nama Surah As-Shaff diambil daripada kata (صفا) pada ayat 4. Menurut

Al-Biqa‟i tujuan utama surah ini adalah mendorong agar bersungguh-sungguh dan

secara sempurna untuk bersatu dalam satu hati berjihad menghadapi mereka yang

dalam surah Al-Mumtahanah (sudah sebelumnya). Sementara dari segi penurunan

surah, surah ini turun sesudah At-Taghabun dan sebelum surah Al-Fath. Turunnya

setelah peristiwa perang Uhud yang terjadi pada tahun 3 H23

Kemudian M. Quraish Shihab menuliskan ayat secara berurut dan tematis

artinya menggabungkan beberapa ayat contohnya beliau menafsirkan ayat 2-4

22 Zahid Bin Mat Dui, Karekteristik Tafsir Kontemporer Di Malaysia ,Studi Tafsir At-

Tibyan Karya Tuan Guru Haji Hadi Awang,(Lampung: Universitas Agama Islam Negeri (UIN)

Raden Intan Lampung, 2017),42-43

23

Muhammad Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Indonesia: Lentera hati, 2011) 185-187

Page 59: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

46

dalam satu penafsiran. Selanjutnya beliau menerjemahkan ayat satu persatu dan

menafsirkannya dengan menggunakan analisis korelasi antara ayat atau surah,

analisis kebahasaan, riwayat-riwayat yang bersangkutan dan pendapat-pendapat

ulama terdahulu tentang ayat yang ditafsirkannya itu. 24

C. Metode Tafsir At-Tibyan

Tafsir At-Tibyan merupakan salah satu karya Tafsir daripada Tuan Guru

Abdul Hadi Awang sendiri. Namun Tafsir At-Tibyan bukanlah semata-mata

penafsiran beliau ataupun di ambil dari tafsir At Tibyan Fi Aqsam Al-Quran

seperti yang di dakwa sesetengah pihak, tetapi tafsir At-Tibyan ini adalah

sebagian daripada koleksi-koleksi ceramah yang disampaikan oleh beliau dalam

usrah PAS di peringkat cawangan dan kawasan25

. Menurut Abdu Ghani, Tuan

Guru Abdul Hadi Awang sendiri menjelaskan bahwa sebelum beliau

menyampaikan ceramahnya, beliau terlebih dahulu membaca kitab-kitab rujukan

lain seperti Tafsir Al-Qurtubi, Tafsir Ibn Kathir, Fath Al-Qadir, Fi Zilal Al-

Quran, Tafsir Al-Azhar, Ruh al-Ma‟ani dan beberapa buah lagi buku tafsir lainnya

Hal ini karena beliau lebih berhati-hati dalam menafsirkan Al-Quran karena

menurut beliau:

“Terasa berat dan gerun untuk saya menulis tafsir Al-Quran karena ia

merupakan Kitab Allah dan kalimahNya yang Maha Suci daripada segala sifat

kekurangan. Oleh karena terlalu banyak masalah-masalah di samping

masalah yang sedia ada memerlukan petunjuk Al-Quran dan menghuraikannya

supaya difahami. Maka saya tampil ke hadapan memohon pertolongan Allah

bagi menyatakan ilmu yang ternyata tersirat daripada Kitab mukjizat ini”26

Koleksi-koleksi ceramah beliau ini kemudian dikumpulkan membentuk

manuskrip yang disusun oleh Ustaz Zulkifli Abu Bakar dan disemak sendiri oleh

24 Johari, Muhammad Arifin, Studi Tafsir (M. Quraisy Shihab Dan Tafsir Al- Misbah)

http://studitafsir.blogspot.com/2012/11/quraish-shihab-dan-tafsir-al-mishbah.html (diakses pada 2

Disember 2018)

25

Zahid Bin Mat Dui, Karekteristik Tafsir Kontemporer Di Malaysia ,Studi Tafsir At-

Tibyan Karya Tuan Guru Haji Hadi Awang,(Lampung: Universitas Agama Islam Negeri (UIN)

Raden Intan Lampung, 2017), 80

26

Haziyah Husin , Sumbangan Tuan Guru Dato‟ Seri Haji Abdul Hadi Awang dalam

peradaban tafsir di malaysia (Malaysia,Universiti Kebangsaan Malaysia,2017) 4 dikutip dari

Abdul Hadi Awang, At-Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran Surah Al-Hujrat (bilik-bilik),

(Bandar Baru Bangi: As-Syabab Media, 2002) kata pengantar.

Page 60: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

47

beliau. Tafsir ini diterbitkan pertama kalinya pada Mei 1999 dan mengul;ang

cetakan kedua pada awal Juli 2000, cetakan ketiga pada April 2002 dan cetakan

keempat pada April 2002. Oleh karena terdapat banyak permintaan atas tafsir ini

maka dicetak semula kali kelima dengan sampul buku yang lebih baik. Pada tahun

2014 Tafsir At-Tibyan diterbitkan semula dengan wajah baru oleh Harakah.

Konsep dan edisi kitab tafsir ini dengan nama Tafsir At-Tibyan ini berjaya

diselesaikan untuk muktamar PAS ke-59.27

Namun Tafsir At-Tibyan ini masih belum merangkumi keseluruhan Al-

Quran dan hanya merangkumi beberapa surah saja. Setiap surah dibukukan secara

berasingan yang mana kulit dan judulnya nya berbedea diantara satu sama lain.

Tafsir ini juga diterbitkan oleh penerbit yang berbeda serta pada tahun yang

berbeda. Namun, setiap tafsir ini akan disatukan di bawah nama Tafsir At-Tibyan.

Diantara surah yang terdapat dalam tafsir At-Tibyan adalah berdasarkan kajian

Nurul Adiya28

:

1. At-Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran Surah Al-Fil dan Hasyr

2. At-Tibyan Dam Menafsirkan Al-Quran Surah Al-Luqman

3. At- Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran Surah Al-Baqarah

4. Tafsir At-Tibyan Surah Yasin

5. At-Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran Surah As-

6. Tafsir At-Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran Surah Al-Hujurat

7. Tafsir Surah Al-Kahfi

8. Tafsir At-Tibyan : Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 1-82

9. Tafsir At-Tibyan : Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 83-160

Metode penafsiran yang digunakan oleh Tuan Guru Abdul Hadi Awang

mematuhi kerangka kerja yang ditetapkan ulama. Beliau menyeimbangkan

penggunaan sumber riwayat dan dirayah yang menggunakan prosedur tafsir bi al-

27 Abdul Hadi Awang, Tafsir At Tibyan Tafsir Surah Yassin, (Kuala Lumpur: Galeri Buku

Harakah, 2013) Cet 5, vii-viii

28

Haziyah Husin , Sumbangan Tuan Guru Dato‟ Seri Haji Abdul Hadi Awang dalam

peradaban tafsir di Malaysia (Malaysia,Universiti Kebangsaan Malaysia,2017) 5

Page 61: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

48

ma‟thur dan bi al-Ra‟yi (ijtihad), malah mengaitkan makna ayat dengan

persoalan semasa seperti mana menurut beliau:

“Dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran, saya berpandukan kepada ayat-

ayat Al-Quran yang menafsirkannya, hadis-hadis Rasulullah SAW, tafsir

para ulama salaf dan khalaf di sampiing mengaitkannya dengan beberapa isu

semasa yang dihadapi umat Islam zaman kini, supaya mereka peka dengan

keadaan mereka dan peranan mereka sebagai umat yang mendapat petunjuk

dan cahaya di tengah manusia sedang mencari kebenaran atau menentang

kebenaran dan sesungguhnya kebenaran itu hanya dari Allah yang tidak

boleh diragukan lagi.29

Selain itu, beberapa elemen tafsir haraki menganalisis kandungan surah

secara holistik dengan menonjolkan peristiwa dan situasi yang melatari penurunan

ayat atau surah (jawa al-nuzul, memperluaskan makna ayat dan pengajaran

dengan mengambil kira konteks semasa dan penjelasan tentang hikmah

pensyariatan. Tekni persembahan tafsir adalah sebagaiman kitab tafsir tahlili yang

lain yaitu penjelasan aspek makkiyah atau madaniyyah, kesatuan tema dalam

surah dan seterusnya diikuti kupasan ayat demi ayat.30

Dalam tafsir At-Tibyan surah As Shaff dimulakan dengan Muqaddimah

yang mana pengarang menjelaskan perkara-perkara asas bagi permulaan surah

seperti tentang turunnya Surah As-Shaff menurut riwayat sahih yang mana surah

ini diturunkan di Madinah dan dikategorikan sebagai surah Madaniyyah.

Pengarang juga menyatakan sebab mengapa surah ini dinamakan Surah As-Shaff

serta menceritakan secara ringkas sinopsis surah secara keseluruhan. Tafsir ini

secara umumnya menggunakan metode maudhu‟i dimana secara bahasa

menafsirkan Al-Quran menurut tema atau topik tertentu dan menurut pendapat

mayoritas ulama‟ tafsir maudhu‟i adalah menghimpunkan seluruh ayat Al-Quran

yang memiliki tujuan dan tema yang sama.31

Tafsir At-Tibyan ditafsirkan mengikut tema dimana di dalam penafsiran

ini terdapat 4 tema, yaitu:

29 Ibid., Dikutip dari Abdul Hadi Awang, At-Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran Surah

Al-Hujrat (bilik-bilik), (Bandar Baru Bangi: As-Syabab Media, 2002) kata pengantar.

30

Ibid., 4-5

31

Abdul Hayy Al-Farmawi, AlBidayah Fi Al-Tafsir Al-Maudhu‟i (Mesir: Dirasat

Mahajiyah Maudhu‟iyyah, 1997) 41.

Page 62: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

49

1. Kewajipan Mengotakan Apa Yang Dikatakan (Ayat 1-3)

Dalam tema ini pengarang menetapkan ayat satu hingga ayat tiga sebagai

topik perbincangan dan dimulakan dengan huraian ayat satu yaitu dengan

menyentuh mengenai semua makhluk bertasbih dan memuji Allah. Dan

menyatakan kebesaran Allah dengan menyatakan bahwa apa yang ada di langit

dan di bumi semuanya adalah milik Allah.Pengarang juga mendatang surah lain

yang menerangkan ayat 1, yaitu surah Al-Isra‟ ayat 44 serta menyatakam

pendapat Imam Fakrur Razi tentang Rububiyyah.

2. Wajib Berada Dalam Jemaah Islamiyyah (Ayat 4)

Dalam tema seterusnya pula, pengarang hanya membahaskan satu ayat

saja tetapi ayat ini dikupas dengan panjang berbanding dengan tema-tema lain

dalam surah ini. Pada awal huraian ini pengarang mengemukan contoh

peperangan orang Islam ketika menentang tentera Rom dan peristiwa yang terjadi

ketika perang Uhud. Dalam tema ini juga pengarang mendatangkan hadis

Rasulullah serta kaedah fiqh.

3. Pengajaran Daripada Kisah Kaum Yang Menolak Kebenaran (5-6)

Pada tema keempat pengarang menetapkan ayat lima hingga ayat enam

Surah As-Shaff yang mana menyatakan tentang kisah Bani Israel yang menyakiti

Nabi Musa sama ada dari segi jihad maupun peribadi. Dalam pengarang

menguraikan ayat 5 dan 6 ini dengan ayat Al-Quran lain yaitu Al-Maidah, Al-

Baqarah, Al-A‟raf dan At- Tin. Selain itu, pengarang turut mendatangkan Hadis

Muslim serta syair daripada Hassan Bin Thabit. Pengarang juga turut menyatakan

tentang pengkaji-pengkaji agama yang memberitahunya bahwa dalam kitab-kitab

agama lain juga ada disebutkan mengenai Nabi akhir zaman ini.

4. Kemenangan Hanya Diperoleh Melalui Pengorban (7-14)

Dalam tema ini pengarang menetapkan ayat 7-14 dan merupakan tema

yang paling banyak ayat di dalamnya. Dalam tema ini pengarang menjelaskan

tafsiran mengenai glongan-golongan yang ingin menjatuhkan Islam yaitu

golongan Yahudi, Kristen, musyrikin Mekah dan ulma-ulma‟ ussu‟ dan

Page 63: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

50

mengaitkan dengan tema sebelum ini pada awal tafsirnya. Pengarang juga

membawa kisah Nabi Musa dengan Firaun dan juga hadis Rasulullah untuk

penafsiran ayat 8. Pada ayat 11 pengarang menjelaskan maksud jihad dan

mendatangkan pendapat Al-Imam Fakrur Razi tentang jihad. Sementara pada ayat

12, pengarang menceritakan keistimewaan dan kelebihan orang yang syahid di

medan jihad sambil diselitkan kisah Al-Khunsa‟ yang menghantar tiga anaknya

ke medan peperangan untuk jihad. Pada Akhir surah pengarang banyak

menceritakan kisah Nabi Isa dengan golongan Hawariyyun seramai 12 orang yang

mempertahankan agama Allah dan kejahatan seorang munafik yang bernama

Yahuda.

Page 64: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

51

BAB IV

ANALISA DAN KOMPARASI ANTARA PENAFSIRAN M QURAISY

SHIHAB DAN TUAN GURU HJ ABDUL HADI AWANG

A. Corak Tafsir Al-Misbah Dan Tafsir At-Tibyan

Al-Misbah dan At-Tibyan menggunakan corak tafsir yang hampir sama,

walaupun terdapat sedikit perbedaan di dalamnya. Namun kedua-dua tafsir ini

secara dominan menggunakan corak tafsir secara adabi ijtimai yaitu menekan

penjelasan tentang aspek-aspek yang terkait dengan ketinggian gaya bahasa Al-

Quran (balaghah) yang menjadi dasar kemukjizatannya. Dengan itu, mufassir

menerangkan makna-makna ayat-ayat Al-Quran, menampilkan sunnatullah yang

tertuang di alam raya dan sistem sosial sehingga dapat memberikan jalan keluar

bagi kaum muslimin secara khusus dan manusia keseluruhannya secara universal

sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Al-Quran.1

Al-Misbah menggunakan beberapa corak tafsir di dalamnya, antaranya

adalah corak tafsir adabi yaitu tafsir yang cenderung ke bidang bahasa. Corak

tafsir ini meliputi dari segi i‟rab, harakat, bacaan, pembentukan kata, susunan

kalimat dan kesusastraannya. M. Quraish Shihab menafsirkan beberapa kalimat

dalam Al-Quran dengan corak adabi ini, contohnya beliau menafsirkan kata

berdempet dan tersusun dengan rapi adalah kekompakan anggota (مرصوص)

barisan, kediplinan mereka yang tinggi serta kekuatan mental mereka menghadapi

ancaman tantangan. Corak seterusnya adalah corak ijtimai, yaitu kecenderungan

kepada kemasyarakatan dengan pendatangkan komentar dari Sayyid Quthub

contohnya, menurut Sayyid Quthub, ayat 2-3 menandungi sanksi dari Allah dan

kecaman terhadap orang yang tidak mengerjakan apa yang diucapkan dan ayat 4

adalah penyatuan akhlak pribadi dengan kebutuhan masyarakat di bawah naungan

aqidah keagamaan. Ini menggambarkan sisi pokok dari keperibadian seorang

muslim yakni kebenaran dan istiqamah/konsisten serta kelurusan sikap.2

1 Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Fungsi dan peran Wahyu dalam kehidupan

Masyarakat) (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009) 108

2 Muhammad Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Indonesia: Lentera hati, 2011)

Page 65: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

52

Selain itu corak tafsir yang ada di dalam penafsiran M. Quraish Shihab

dalam tafsir At-Tibyan adalah corak filsafi yaitu menggunakan teori-teori filsafat

atau tafsir dengan dominasi filsafat. M. Quraish Shihab banyak mendatangkan

pendapat thab‟thaba‟i dalam penafsirannya, contohnya, thaba‟thaba‟i yang

menggaris bawahi perbedaan antara mengatakan sesuatu apa yang tidak

dikerjakan, dengan tidak mengerjakan apa yang dikatakan. Yang pertama adalah

kemunafikan sedangkan yang kedua adalah kelemahan tekad.

Tafsir At-Tibyan juga menggunakan corak tafsir yang hampir sama

dengan M. Quraish Shihab yaitu corak adabi ijtima‟i, tetapi Tuan Guru Abdul

Hadi Awang tidak terlalu menekankan aspek bahasa sepertimana Tafsir Al

Misbah. Contohnya kata (صفا) menurut beliau adalah berbaris dengan teratur

sebagaimana saf yang dibuat ketika mahu mengerjakan mengerjakan solat dan

mengaitkan dengan perintah Rasulullah menyusun saf tentera Islam dalam

peperangan Uhud sehingga bersentuhan di antara bahu dengan bahu bagi

mewujudkan suatu benteng yang teguh dan kuat dalam menahan serangan

musuh.Dalam tafsir ini juga terdapat beberapa corak filsafi contohnya, beliau

mendatangkan pendapat Fakhrur Razi tentang rububiyyah.

Tafsir At-Tibyan juga terdapat corak fiqhiyyah. Tuan Guru Abdul Hadi

Awang telah mendatangkan beberapa kaedah fiqh di dalam Tafsir At-Tibyan ini.

contohnya, menerangkan wajibnya menyertai jemaah Islamiyyah menurut fiqh

yaitu:

بو ف هو واجب ما ل يتم الواجب ال“Sesuatu yang tidak sempurna yang wajib melainkan dengannya maka ianya

juga menjadi wajib”3

Corak-corak yang dikeluarkan ini adalah corak-corak tafsir yang terdapat

pada Surah As-Shaff dalam tafsir Al-Misbah dan tafsir At-Tibyan. Khususnya

ayat 2-4 yaitu ayat-ayat yang berkaitan dengan persatuan umat Islam.

3 Muhammad Bin Husaini Bin Hasan Al-Jizani, Mu‟allim Ushul Fiqh (Arab Saudi: Dar

Ibn Al-Jauzi, 1996) 303

Page 66: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

53

B. Persatuan Umat Islam Dalam Surah As-Shaff Menurut Tafsir Al-Misbah

Dan Tafsir At-Tibyan

Surah As-Shaff bermaksud barisan, di mana dalam ayat 4 surah ini Allah

menyebutkan tentang barisan yang teratur seolah-olah sebuah bangunan yang

tersusun kukuh. Barisan yang kukuh ini juga dapat dilihat ketika umat Islam pergi

berperang maupun di dalam solat berjemaa‟ah. Barisan merupakan elemen yang

penting dalam satu persatuan umat Islam sama ada dalam jihad maupun dakwah,

bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Persatuan umat Islam ini berdasarkan

daripada aqidah umat Islam yang satu, yaitu mentauhidkan Allah dan menegakkan

agama Islam. Dengan ini, hati umat Islam berada dibawah satu tujuan dan

matlamat yang memerlukan kepada sikap saling membantu, menyayangi, dan

membela antara satu sama lain.

1. Analisa Tafsir At-Tibyan Tentang Persatuan Umat Islam Dalam Surah

As-Shaff

Mengenai persatuan umat Islam ini jika dilihat di dalam tafsir At-Tibyan,

terdapat tiga ayat yang berkaitan dengan persatuan umat Islam ini yaitu ayat 2-4.

Di mana ayat 2 hingga 3 terdapat di dalam tema pertama yaitu kewajiban

mengotakan apa yang di katakan dan ayat 4 dalam tema kedua yaitu tema wajib

berada dalam jemaah Islamiyyah. Ayat 2-3 Firman Allah:

“Wahai orang-orang yang beriman! mengapa kamu memperkatakan apa yang

kamu tidak melakukannya!. Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu

memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya.”(QS. As-Shaff : 2-3)4

Dalam tafsir At-Tibyan ini, Tuan Guru Abdul Hadi Awang tidak

menafsirkan ayat 2-3 secara berasingan. Menurut beliau, dua ayat ini diturunkan

bersempena dengan perbualan beberapa orang yang beriman tentang jihad

4 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 67: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

54

sebelum jihad diwajibkan. Dalam perbualan itu, mereka berkata: Kalaulah Allah

mewajibkan kepada kita berjihad nescaya kita akan menunaikan kewajiban itu dan

akan membuktikan bahwa kita taat dan menunaikan perintah-Nya dengan penuh

pengorbanan.

Namun janji yang ditaburkan mereka itu tidak ditepati setelah jihad

diwajibkan karena lemah imannya dan merasa berat untuk mengorbankan nyawa

dan harta benda mereka. Tuan guru Abdul Hadi Awang kemudian mengulang

semula ayat ini dengan menegaskan begitulah keadaan sebahagian daripada

golongan yang beriman, mereka bercakap besar tetapi kerja dan pengorbanan

mereka itu tidak seperti apa yang mereka cakapakan itu.

Seterusnya ayat 4 yang diletakkan dalam tema kedua yaitu tema wajib

berada dalam jemaah Islamiyyah. Dalam tema ini beliau hanya menafsirkan ayat 4

saja dan merupakan penafsiran yang paling panjang berbanding tafsirannya pada

ayat yang lain dalam Surah As-Shaff ini. Ayat 4 Surah As-Shaff, Firman Allah:

“Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berperang untuk membela

agamaNya, Dalam barisan yang teratur rapi, seolah-olah mereka sebuah

bangunan yang tersusun kukuh.”(QS. As-Shaff : 4)5

Menurut Tuan guru Abdul Hadi Awang, ialah berbaris dengan teratur

sebagaimana saf yang dibuat ketika mahu mengerjakan mengerjakan solat dan

mengaitkan dengan perintah Rasulullah menyusun saf tentera Islam dalam

peperangan Uhud sehingga bersentuhan di antara bahu dengan bahu bagi

mewujudkan suatu benteng yang teguh dan kuat dalam menahan serangan musuh.

Contoh yang didatangkan beliau ini merupakan contoh dalam peperangan tetapi,

perintah Rasulullah ini juga merangkumi dalam segala aspek kehidupan umat

Islam sama ada dalam akidah, manhaj, dakwah, jihad dan berpegang teguh kepada

Al-Quran dan As-Sunnah.

Kisah umat Islam menentang tentera Rom juga turut dikaitkan dalam ayat

ini, di mana Khalid Al-Walid menyusun tentera Islam membentuk seerkor burung

5 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 68: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

55

yang terdiri daripada pasukan kepala, pasukan tengah, pasukan sayap kanan,

pasukan sayap kiri, pasukan betis dan pasukan kaki. Menurut beliau, umat Islam

hendaklah mempunyai susunan yang baik ketika menghadapi musuh serta

mempunyai strategi dan taktik yang baik. Selain itu peristiwa perang Uhud juga

perlu di ambil iktibar oleh umat Islam. Di mana ketika itu Rasulullah

mengarahkan pasukan pemanah mengawal kawasan bukit yang sangat penting,

namun mereka mengingkari perintah Rasulullah ketika mana Islam hampir

mencapai kemenangan disebabkan oleh harta benda. Mereka lebih mementingkan

harta dunia dan mengabaikan persatuan dan perintah Nabi. Disebabkan tindakan

mereka itu, seramai 70 orang sahabat syahid, ramai yang cedera dan Rasulullah

patah gigi dan berdarah pipinya. Lalu orang yang beriman bertanya: Mengapa

boleh jadi begini?. Allah menjawab pertanyaan mereka. “Puncanya ialah daripada

kamu sendiri.

Begitu juga dapat dilihat pada zaman ini, Umat Islam selalu dikalahkan oleh

orang musyrik, malah ada yang berani menghina agama Islam tetapi umat Islam

tidak berani melawan kerana mereka sendiri merasakan tidak kuat untuk melawan

musuh-musuh Allah ini. hal ini terjadi karena tiadanya persatuan yang jitu di

antara umat Islam.

Tuan Guru Abdul Haji Awang menyatakan bahwa sebuah bangunan yang

teguh itu disusun daripada batu-bata kecil dan pasir-pasir halus yang diikat

dengan simen menjadikannya saling sokong-menyokong di antara satu sama lain.

Dan ini merupakan perbandingan orang-orang yang beriman di antara sesama

mereka yaitu umat Islam hendaklah mempunyai penyusunan yang rapi dan teguh

sebagaimana teguhnya sebuah bangunan yang telah siap didirikan.

Tambahnya lagi, umat Islam wajib berada di dalam persatuan Islam dan saf

yang tersusun rapi seperti mana sabda Nabi:

جاعة المسلمي وامامهم ت لزم “Wajiblah kamu bersama-sama dengan jamaah Muslimin dan pimpinan

mereka”

Beliau menguatkan lagi ayat ini dengan hadis Nabi yang lain.Sabda

Rasulullah lagi:

Page 69: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

56

كم اي ف ة ي اح الن و ة ي اص الق اة الش ذ خ ي م ن الغ ب ئ ذ ك ان النس ب ئ ذ ان ط ي الش ن ا و ة ام الع و ة اع م ل ب م ك ي ل ع اب و الشع و

د ج س ال

“Sesungguhnya syaitan itu serigala kepada manusia seperti serigala kambing

juga. Ia menangkap mana-mana yang jauh dan terpencil. Maka janganlah kamu

memencilkan diri dan hendaklah kamu berjemaah dan mencampuri orang

ramai serta menghadiri masjid”

Beliau juga turut memasukkan kaedah fiqh yang menerangkan wajibnya

menyertai jemaah Islamiyyah yaitu:

ب اج و و ه ف و ب ل ا ب ج االو م ت ي ا ل م “Sesuatu yang tidak sempurna yang wajib melainkan dengannya maka ianya

juga menjadi wajib” 6

Tuan Guru Abdul Hadi Awang menjelaskan bahwa persatuan Islam yang

dimaksudkan dalam ayat ini mempunyai matlamat, ciri-ciri, sifat, tujuan, dan

usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh umat Islam. Beliau membahagikan

matlamat kepada dua yaitu matlamat khusus dan matlamat umum. Matlamat

khusus ialah:

a. Melahirkan individu muslim dan mengembalikan keperibadian Islam yang

tulen kepadanya

b. Membina keluarga Islam yang benar-benar memberi saham dalam

pembentukan individu muslim dan masyarakat Islam

c. Membina masyarakat Islam yang mencerminkan Islam kepada ,asyarakat

yang belum menerima Islam.

d. Mendirirkan Negara Islam.

e. Menyatukan umat Islam yang berpecah-pecah sebagaimana pada hari ini.

Matlamat khusus ini merupakan matlamat utama yang hendak dicapai dalam

persatuan umat Islam.Setiap matlamat adalah untuk menjadikan persatuan itu

lebih baik dan memberikan motivasi kepada umat Islam. Sementara matlamat

umum ialah:

6 Muhammad Bin Husaini Bin Hasan Al-Jizani, Mu’allim Ushul Fiqh (Arab Saudi: Dar Ibn

Al-Jauzi, 1996) 303

Page 70: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

57

a. Mengabdikan diri kepada Allah yang Maha Esa

b. Melakukan kerja-kerja amar ma‟ruf nahi mungkar

c. Menyampaikan risalah Islam kepada manusia seluruhnya.

d. Menghapuskan fitnah dan kekufuran di muka bumi ini

Dalam menerangkan matlamat-matlamat umum bagi persatuan Islam, beliau

mendatangkan ayat-ayat Al-Quran bagi setiap matlamat. Selain matlamat, beliau

turut menyatakan ciri-ciri yang perlu ada dalam persatuan umat Islam juga yaitu:

a. Persatuan yang meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya kekuatan yang

dapat membangun semula ummah dan menyelamatkan dunia daripada

kehancuran.

b. Persatuan yang lahir atas tuntutan Al-Quran dan As-Sunnah

c. Persatuan yang meyakini bahwa Islam adalah untuk sekalian makhluk

terutamanya manusia.

d. Persatuan yang memperjuangkan Islam dengan perjuangan ahli sunnah

yang bersifat ketebukaan yang boleh menyatukan walaupun berbeda dalam

masalah furu‟

e. Persatuan yang mempunyai sifat hizbullah. Sifat hizbullah di sini adalah

sifat cinta kepada Allah, rendah diri kepada sesama muslim, tegas kepada

bukan Islam, ihad di jalan Allah, setia kepada Allah, Rasul dan taat kepada

pemimpin, mendirikan solat, menunaikan zakat dan senantiasa rukuk

kepada Allah.

Dalam membentuk persatuan umat Islam yang kuat, umat Islam itu sendiri

perlu mempunyai dan membentuk sifat-sifat mahmudah agar persatuan itu lebih

jitu. Di antara sifat yang perlu ada dalam diri seseorang itu:

a. Bertafakur kepada kebesaran Allah dan segala ciptaan Allah

b. Meletakkan ketakutan hanyalah kepada Allah

c. Taat kepada Allah dan RasulNya.

d. Hendaklah kembali semula kepada hukum Allah dan Rasulnya yaitu apa

yang telah di tetapkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

Page 71: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

58

e. Berkasih sayang hanya karena Allah dan membenci juga hanya karena

Allah

f. Saling ingat mengingati di antara satu sama lain.

g. Mempunyai budi pekerti yang mulia seperti mana budi pekerti Nabi

Muhammad.

h. Bergembira apabila melakukan kebaikan dan perkara yang dituntut agama

serta berduka cita apabila melakukan kejahatan dan maksiat. Hal ini

karena ia menunjukkan hati orang-orang yang beriman.

i. Persatuan umat Islam haruslah mempunyai satu tujuan agar persatuan itu

tidak menjadi persatuan yang semu dan hanya berada di atas nama

persatuan saja. Apabila mempunyai tujuan, persatuan umat Islam akan

menjadi lebih kukuh karena umat Islam akan lebih bersemangat

memperjuangkannya. Menurut Tuan guru Abdul Hadi Awang persatuan

umat Islam haris mempunyai tujuan yaitu:

1) Memperjuangkan umat Islam dan pemerintahan yang melaksanakan

perintah Allah dan Rasul-Nya

2) Mempertahankan kesucian Islam daripada dihina dan di rendahkan

oleh musuh-musuh Islam.

Tanpa usaha juga persatuan umat Islam ini tidak dapat diwujudkan. Dimana

terdapat usaha-usaha yang perlu umat Islam lakukan dalam mewujudkan

persatuan umat Islam dalam satu negara dan seluruh dunia. Usaha-usaha yang

perlu dilakukan menurut Tuan guru Abdul Hadi Awang adalah:

a. Menyeru kepada seluruh umat manusia dan umat Islam kepada syariat

Islam melalui dakwah sevcara lisan, tulisan dan amalan.

b. Memperjuangkan Islam sebagai aqidah dan syariat serta menerapkannya

dalam setiap aspek kehidupan sama ada dalam kehidupan seharian,

pemeritahan politik, ekonomi, pendidikan dan sosial.

c. Memupuk dan memperkuat ukhwah Islamiyah di kalangan umat Islam

untuk menyuburkan perpaduan umat Islam.

Page 72: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

59

d. Saling memperjuangkan hak dan kepentingan umat Islam.

Namun dalam menubuhkan satu persatuan umat Islam keseluruhannya

memerlukan usaha yang lebih. Hal ini karena dalam sebuah negara Islam itu

sendiri di dalamnya terdapat beberapa organisasi yang berbeda walaupun mereka

adalah dalam satu aqidah yang sama, namun apa yang mereka perjuangkan itu

berbeda. Oleh itu Tuan guru Abdul Hadi Awang berpendapat bahwa organisasi-

organisasi seperti itu harus kepali semula ke dalam satu organisasi yang satu

dengan tujuan sama. Tetapi sekiranya mereka tidak mahu, beliau mengeluarkan

pendapat kedua beliau yaitu, setiap organisasi itu haruslah saling bekerja sama

walaupun berada dalam organisasi yang berlainan karena Firman Allah:

“Dan hendaklah kamu bertolong-tolong untuk berbuat kebajikan dan

janganlah kamu bertolong-tolongan untuk melakukan dosa.”(QS. Al-Maidah :

2)7

Walaupun umat Islam itu saling berbeda pendapat, bangsa, suku, kaum dan

negara, tetapi semuanya menyembah Allah Tuhan yang satu dan mengakui bahwa

Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah dan rasul-Nya. Oleh itu, dengan satu

aqidah itu lah, semua umat Islam harus dan wajib bersatu membentuk satu

persatuan. Saling menyayangi antara satu sama lain seperti saudara walaupun di

antara mereka tiada pertalian darah maupun keluarga.

2. Analisa tafsir Al-Misbah tentang persatuan umat Islam dalam Surah As-

Shaff

Mengenai ayat yang berkaitan persatuan umat Islam ini, dapat dilihat M.

Quraish shihab menggabungkan penafsirannya, yaitu dengan menafsirkan ayat 2-

4. Hal ini karena ayat ini saling berkait di antara satu sama lain, dimana ayat 2-3

mengenai orang munafik dan ayat 4 tentang persatuan umat Islam. Firman Allah:

7 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 73: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

60

“Wahai orang-orang yang beriman! mengapa kamu memperkatakan apa yang

kamu tidak melakukannya!. Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu

memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya. Sesungguhnya Allah

mengasihi orang-orang yang berperang untuk membela agamaNya, dalam

barisan yang teratur rapi, seolah-olah mereka sebuah bangunan yang tersusun

kukuh.”(QS. As-Shaff : 2-4)8

M. Quraish Shihab menyatakan keterkaitan tiga ayat ini yang mana Allah

menunjukkan kebenciannya terhadap orang-orang yang munafik dan tidak

menepati janji. Kemudian Allah menyebut pula apa yang disukai-Nya yaitu

orang-orang beriman yang mengakkan agama Islam dalam bentuk satu barisan

yang kukuh yang saling kait-berkait dan menyatukan jiwanya dengan penuh

displin. Kukuh dan saling kait berkait dengan satu sama lain yang diibaratkan

seperti satu bangunan yang tersususn rapi.

Menurut Ibnu Kathir, mayoritas ulama menyatakan bahwa ayat ini

diturunkan ketika umat Islam mengharapkan adanya jihad tetapi setelah Allah

mewajibkan jihad kepada mereka, maka mereka berpaling darinya. Riwayat lain

menyatakan bahwa ayat ini turun sebagai kecaman terhadapa mereka yang

mengatakan “Kami telah membunuh (musuh), menikam, memukul dan telah

melakukan ini dan itu” padahal mereka berdusta.

Dalam penafsiran M. Quraish Shihab beliau memasukkan asbab nuzul ayat

tersebut dengan mendatatangkan tafsir Ibnu Kathir. Asbab nuzul ayat ini adalah

tentang orang-orang munafik dan saling berkaitan dengan ayat seterusnya yaitu

tentang persatuan umat Islam, karena orang-orang munafik ini telah bersyahadat

dan mengakui diri mereka sebagai muslim, tetapi apabila dituntut oleh agama

untuk berjihad mereka berpaling. Orang-orang munafik seperti ini yang memecah

belahkan umat Islam dan menyebabkan persatuan umat Islam menjadi semu.

8 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 74: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

61

Selain tafsir Ibnu Kathir, M. Quraish Shihab turut mendatangkan pendapat

thaba‟thaba‟i yang menggaris bawahi perbedaan antara mengatakan sesuatu apa

yang tidak dikerjakan, dengan tidak mengerjakan apa yang dikatakan. Yang

pertama adalah kemunafikan sedangkan yang kedua adalah kelemahan tekad.

Sekiranya seorang umat Islam itu mempuanyai lemah tekad, maka persatuan umat

Islam yang dituntut oleh agama Islam ini akan menjadi semu karena persatuan

umat Islam itu perlu adanya sifat berpegang teguh yang disertai dengan tekad

yang kuat untuk melaksanakan dan memperjuangkan ajaran Islam dalam satu

kesatuan umat Islam.9

Sifat munafik ini tidak boleh diambil enteng oleh masyarakat karena ia

boleh merosakkan persatuan umat Islam. Oleh karena itu M. Quraish Shihab telah

menekankan tentang sifat-sifat orang-orang munafik dan bahaya orang munafik

ini di dalam penafsirannya agar umat Islam tidak menjadi seperti orang-orang

munafik. Dalam Islam, orang munafik yang pertama adalah Abdullah Bin Ubay.

Hal ini disebabkan oleh karena dia menyimpan dendam terhadap Nabi

Muhammad. Sebelum Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah, suku Aus dan

Khazraj telah sepakat mahu mengangkat Abdullah bin Ubay sebagai raja, namun

setelah hijrah Nabi ke Madinah, Abdullah Bin Ubay tidak dapat ditabalkan

sebagai raja. Disebabkan mahu menghancurkan Islam, dia sanggup memeluk

Islam dan berpura-pura seperti orang Islam dengan melakukan ibadah dan

sebagainya. Namun hatinya tetap mahu menghancurkan Islam dengan melakukan

berbagai fitnah keji. Di dalam perang Uhud, dia telah berhasil menghasut 300

orang pasukannya untuk mundur saking takutnya melihat jumlah musuh yang

banyak. Akhirnya pasukan kaum muslim hanya tinggal 700 orang melawan

musuh sebanyak 3000 sehingga kisah ini telah diabadikan di dalam Al-Quran.

Firman Allah:

9 M. Quraish Shihab, Al-Qur'an & Maknanya: Terjemahan Makna (Jakarta: Lentera Hati,

2010) 42

Page 75: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

62

“Dan (ingatlah Wahai Muhammad), ketika Engkau keluar pada pagi hari dari

rumah ahlimu (di Madinah), dengan tujuan menempatkan orang-orang yang

beriman pada tempat masing-masing untuk berperang (di medan perang uhud).

dan (ingatlah), Allah Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui. (ingatlah)

ketika dua puak dari kamu (pada hari peperangan uhud itu) terasa lemah

semangat (untuk meneruskan perjuangan) kerana takut, padahal Allah

penolong dan pelindung mereka; dan (jika sudah demikian) kepada Allah

sahajalah hendaknya orang-orang yang beriman itu bertawakal. Dan

sesungguhnya Allah telah menolong kamu mencapai kemenangan dalam

peperangan Badar, sedang kamu berkeadaan lemah (kerana kamu sedikit

bilangannya dan kekurangan alat perang). oleh itu bertaqwalah kamu kepada

Allah, supaya kamu bersyukur (akan kemenangan itu). (ingatlah Wahai

Muhammad) ketika Engkau berkata kepada orang-orang yang beriman (untuk

menguatkan semangat mereka): "Tidakkah cukup bagi kamu, bahwa Allah

membantu kamu dengan tiga ribu tentera dari malaikat yang

diturunkan?,"Bahkan (mencukupi. dalam pada itu) jika kamu bersabar dan

bertaqwa, dan mereka (musuh) datang menyerang kamu dengan serta-merta,

nescaya Allah membantu kamu dengan lima ribu malaikat yang bertanda

masing-masing.” (QS. Al-Imran : 121-125)10

Tidak sekadar menghasut dan memecah belakan umat Islam, Abdullah Bin

Ubay juga sanggup fitnah Siti Aisyah Binti Abu Bakar yaitu isteri kepada Nabi

Muhammad dan puteri kepada Abu Bakar. Fitnah itu menyebar ke seluruh

Madinah sehingga ada yangempercayai akan fitnah tersebut. Namun Allah Maha

10 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

Page 76: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

63

Mengetahui akan segala yang terjadi. Allah telah membela Aisyah dengan

menurunkan ayat Al-Quran. Firman Allah :

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita yang amat dusta itu ialah

segolongan dari kalangan kamu; janganlah kamu menyangka (berita yang

dusta) itu buruk bagi kamu, bahkan ia baik bagi kamu. tiap-tiap seorang di

antara mereka akan beroleh hukuman sepadan dengan kesalahan yang

dilakukannya itu, dan orang yang mengambil bahagian besar dalam

menyiarkannya di antara mereka, akan beroleh seksa yang besar (di dunia dan

di akhirat). Sepatutnya semasa kamu mendengar tuduhan itu, orang-orang yang

beriman - lelaki dan perempuan, menaruh baik sangka kepada diri (orang-

orang) mereka sendiri. dan berkata: "Ini ialah tuduhan dusta yang nyata".

Sepatutnya mereka (yang menuduh) membawa empat orang saksi

membuktikan tuduhan itu. oleh kerana mereka tidak mendatangkan empat

orang saksi, maka mereka itu pada sisi hukum Allah, adalah orang-orang yang

Page 77: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

64

dusta. Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya

kepada kamu di dunia dan di akhirat, tentulah kamu dikenakan azab seksa yang

besar disebabkan kamu turut campur dalam berita palsu itu;. Iaitu semasa kamu

bertanya atau menceritakan berita dusta itu dengan lidah kamu, dan

memperkatakan dengan mulut kamu akan sesuatu yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan yang sah mengenainya; dan kamu pula menyangkanya perkara

kecil, pada hal ia pada sisi hukum Allah adalah perkara yang besar dosanya.

Dan sepatutnya semasa kamu mendengarnya, kamu segera berkata: "Tidaklah

layak bagi kami memperkatakan hal ini! Maha suci Engkau (Ya Allah dari

mencemarkan nama baik ahli rumah Rasulullah)! ini adalah satu dusta besar

yang mengejutkan". Allah memberi pengajaran kepada kamu, supaya kamu

tidak mengulangi perbuatan yang sedemikian ini selama-lamanya, jika betul

kamu orang-orang yang beriman. Dan Allah menjelaskan kepada kamu ayat-

ayat keterangan (hukum-hukumNya); kerana Allah Maha Mengetahui, lagi

Maha Bijaksana. Sesungguhnya orang-orang yang suka terhebah tuduhan-

tuduhan yang buruk dalam kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan

beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya di dunia dan di akhirat; dan

(ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang kamu tidak mengetahui

(yang demikian). Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan

rahmatNya kepada kamu, dan juga (kalaulah tidak karena) bahwa Allah amat

melimpah belas kasihanNya, (tentulah kamu akan ditimpa azab dengan serta-

merta). (QS. An.Nur : 11-20)11

Kemudian, kata (صفا) barisan disini, M. Quraish Shihab menafsirkannnya

dengan menyatakan bahwa ia adalah sekelompok dari sekian banyak anggotanya

yang sejenis dan kompak serta berada dalam satu wadah yang kukuh lagi teratur.

Selagi mana manusia-manusia itu bersyahadat bahwa tiada tuhan melainkan Allah

dan Nabi Muhammad rasul-Nya, maka mereka itu adalah dalam satu kelompok

yang sejenis, maka hendaklah mereka berada di dalam satu wadah yaitu persatuan

umat Islam walaupun mereka saling berbeda. Seperti mana K.H. Hasyim Asy‟ari

yang berjasa dalam menyatukan organisasi-organisasi Islam dalam satu wadah

yang membentuk persatuan umat Islam ketika mengahadapi Belanda yang

mempunyai taktik “pecah belah dan kuasai” (devide et impera)12

. Begitu juga

misalnya kepada umat Islam di seantera dunia, meskipun berbeda negara, suku,

dan bangsa namun apabila semuanya bersatu, umat Islam akan dapat

mengalahkan musuh-musuh Islam.

11 Ibid

12

Lathiful Khuluk, Fajar Kebangunan Ulama ; Biografi KH. Hasyim Asy'ari

(Yogyakarta: LkiS, 2000) 162

Page 78: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

65

Seterusnya, beliau menafsirkan kata (مرصوص) berdempet dan tersusun

dengan rapi adalah kekompakan anggota barisan, kediplinan mereka yang tinggi

serta kekuatan mental mereka menghadapi ancaman tantangan. Dalam

mewujudkan persatuan umat Islam, displin dan kekuatan mental merupakan

elemen yang penting. Misalnya sebuah ketenteraan yang kuat, disebaliknya

mereka mematuhi displin dan mempunyai kekuatan mental yang kuat.

Sepertimana Perancis yang pernah kalah kepada Prussia telah memberi kesan dan

dorongan kepada perancis ututk bangkit semula dengan mementingkan aspek

semangat dan moral dalam ketenteraan bagi memperkuatkan barisan pertahanan.

Teori yang digunakan Perancis adalah:

“kegagahan yang berterusan merupakan perkara penting yang perlu wujud

dalam apa jua bentuk peperangan” 13

Teori ini yang menyebabkan Perancis bangkit semula dan telah memberi

kemajuan kepada Perancis untuk maju ke hadapan dalam perkembanga doktrin

peperangan khususnya dalam mendapatkan tanah jajahan.

M. Quraish Shihab menambah pendapat Sayyid Quthub. Menurut Sayyid

Quthub, ayat 2-3 menandungi sanksi dari Allah dan kecaman terhadap orang yang

tidak mengerjakan apa yang diucapkan dan ayat 4 adalah penyatuan akhlak

pribadi dengan kebutuhan masyarakat di bawah naungan aqidah keagamaan. Ini

menggambarkan sisi pokok dari keperibadian seorang muslim yakni kebenaran

dan istiqamah/konsisten serta kelurusan sikap. Di akhir penafsiran ayat ini, beliau

mendatangkan hadis-hadis yang berkaitan dengan orang-orang yang memungkiri

janji. Diantaranya sabda Nabi:

ث كذب ، وإذا وعد أخلف ، وإذا ق -عن النب صلى الله عليه وسلم ال آية المنافق ثلث إذا حد اؤتن خان

“Rasulullah SAW bersabda : Tanda orang munafik ada tiga, apabila dia

bercakap dia berbohong, apabila dia berjanji dia ingkar, dan apabila dia

diamanati dia berkhianat”

13 Mohamad Faisol Keling dan Mohamad Fuad Othman, Pengajian strategi ilmu sebagai

disiplin (Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors, 2006) 31

Page 79: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

66

Rasulullah menegaskan tanda-tanda orang yang munafik agar mereka ini

dikenalpasti dan tidak diikuti oleh umat Islam. Hal ini karena, orang-orang

munafik adalah ibarat duri dalam daging kepada persatuan umat Islam. Oleh

sebab itu ayat tentang persatuan umat Islam ini berkait dengan ayat tentang orang-

orang munafik. Orang-orang munafik ini sangat membenci persatuan umat Islam

sehingga di dalam hati mereka terpendam keinginan yang sangat kuat untuk

menghancurkan persatuan umat. Firman Allah:

“Dan berkatalah segolongan dari ahli kitab (sesama sendiri): "Berimanlah

kamu kepada Al-Quran yang diturunkan kepada orang-orang yang beriman itu:

pada sebelah pagi, dan kufurlah (ingkarlah) pada petangnya, supaya mereka

(merasa ragu-ragu, lalu) kembali menjadi kafir semula"(QS. Al-Imran 72)14

Pada masa kini, golongan inilah yang mempunyai tujuan untuk memecah

belahkan umat Islam dan bersubahat dengan orang kafir untuk menghancurkan

Islam, mereka inilah musuh-musuh Allah. Mereka sengaja mahu menimbulkan

ragu-ragu di dalam hati umat Islam. Ada juga di antara mereka dengan sengaja

melaga-lagakan umat Islam dan ada juga di antara mereka menghina agama Islam

itu sendiri. Namun umat Islam hanya berdiam diri tanpa menghalang penghinaan

ini sama ada penghinanaan ini datang dari orang munafik mahu pun orang kafir.

Menurut Buya Hamka, jika agamamu, nabimu, kitabmu dihina dan engkau diam

saja. Jelaslah ghirah telah hilang dari dirimu dimana ghirah adalah bukti keimanan

tulus dalam hati seorang hamba Allah.15

C. Persamaan Dan Perbedaan Tafsir Al-Misbah Dan Tafsir At-Tibyan

Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan mempunyai beberapa kesamaan,

yang pertama adalah kedua-dua mufassir ini menyatakan bahwa ayat 2-3 ini

14 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahannya

Departemen Agama RI,(Bandung: CV Diponegoro, 2005)

15

M. Lili Nur Aulia, Majalah Relung Tarbiyah Edisi 4: Air Mata Murabbi(Indonesia:

Ardi Pustaka, 2016), kata pembuka, 3

Page 80: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

67

diturunkan disebabkan terdapat orang-orang beriman yang berjanji untuk berjihad

di jalan Allah, namun apabila Allah mewajibkan jihad ke atas umat Islam.

Golongan ini tidak menunaikan kata-kata dan janji mereka itu. Malah mereka

berpaling dengan perintah Allah ini. Yang kedua, kedua-dua mufassir ini,

berpendapat bahwa (صفا) barisan di dalam ayat 4 ini merupakan barisan umat

Islam yang teratur dan rapi yang seperti sebuah bangunan yang kukuh. Begitu

juga dalam persatuan umat Islam, apabila umat Islam saling bersatu dalam satu

wadah, maka persatuan itu akan lebih kuat dan kukuh seperti sebuah bangunan.

Selain itu, kedua-dua mufassir ini menggunakan dua sumber tafsir dalam

tafsir mereka yaitu tafsir bi ra‟yi dan tafsir bi ma‟thur, namun kedua-dua mufassir

ini lebih cenderung kepada sumber tafsir secara bi ra‟yi. Persamaan seterusnya

adalah dari segi corak tafsir. Dalam kedua-dua tafsir ini terdapat beberapa corak

yang sama dan corak dominan yang digunakan kedua mufassir ini adalah corak

adabi ijtima‟i.

Dari segi perbedaan,dalam menafsirkan ayat 2-4 ini M. Quraish Shihab

lebih menekankan tentang sifat-sifat dan bahaya orang munafik yang boleh

menyebabkan perpecahan persatuan umat Islam yaitu dengan menyatakan sikap-

sikap orang munafik dan kencaman Allah terhadap orang yang munafik. Namun

menurut M. Quraisy Shihab ayat kencaman ini juga bukan saja untuk orang yang

munafik tetapi juga yang imannya masih lemah walaupun mereka bukan munafik.

Sementara Tuan Guru hj Abdul Hadi Awang lebih menekankan kepada

pembentukan sebuah persatuan umat Islam dengan menyatakan matlamat, ciri-

ciri, sifat, tujuan, dan usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh umat Islam .

Dari kedua tafsir ini juga dapat dilihat perbedaan dalam metode penafsiran

mereka, di mana Tafsir At-Tibyan lebih ketara menggunakan metode maudhu‟i.

Dalam tafsir ini Tuan Guru Abdul Hadi Awang membahagikan tafsir ayat ini

kepada 4 tema dan setiap tema mempunyai judul-judul yang berbeda. Tafsir Al-

Misbah terdapat metode tahlili dan maudhu‟i, namun M. Quraish Shihab lebih

menggunakan metode tahlili dalam tafsir Al-Misbah ini. Hal ini karena, M.

Quraish Shihab hanya mengelompokkan Surah As-Shaff kepada dua kelompok

Page 81: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

68

dan ada kalanya menafsirkan 2 hingga 3 ayat dalam satu penafsiran. Namun,

beliau tidak menetapkan tema atau judul bagi ayat-ayat tersebut.

Walaupun kedua mufassir ini secara dominan menggunakan adabi ijtima‟i,

namun terdapat sedikit perbedaan di dalamnya. Hal ini karena jika dilihat M.

Quraish shihab lebih menekankan corak adabi yaitu penafsiran yang menekankan

bahasa, berbeda dengan Tuan Guru Abdul Hadi Awang, di mana beliau, tidak

terlalu ditekankan corak adabi ini seperti mana Tafsir Al-Misbah. Tambahan pula

Tuan guru Abdul Hadi Awang banyak mengaitkan perihal politik di dalam tafsir

beliau.

Page 82: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

69

BAB IIV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Persatuan umat Islam adalah saling memperhatikan dalam artian saling

memahami, saling mengerti, saling membantu, dan saling membela.

Persatuan yang dikehendaki dalam agama Islam adalah persatuan dalam

akidah, manhaj, dakwah, jihad dan berpegang teguh kepada Al-Quran

dan sunnah menurut pemahaman salafus shalih. Persatuan umat Islam

bukan sekedar persatuan badan atau perkumpulan, tetapi lebih ditekankan

kepada persatuan hati dalam berakidah, jihad, dan menjalani hidup ini

sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.

2. Metode penafsiran Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan tentang

persatuan umat Islam dalam surah As-Shaff adalah metode tahlili dan

maudhu‟i. Tetapi tafsir Al-Misbah lebih menggunakan metode tahlili di

dalam penafsirannya sementara Tafsir At-Tibyan karangan Tuan Guru

Abdul Hadi Awang lebih menggunakan metode maudhu‟i yaitu lebih

kepada penafsiran yang berbentuk tema.

3. Persamaan dan perbedaan Tafsir Al-Misbah dan Tafsir At-Tibyan

tentang persatuan umat Islam dalam surah As-Shaff adalah Tafsir Al-

Misbah dan Tafsir At-Tibyan menafsirkan (صفا) barisan di dalam ayat 4

ini dengan erti barisan umat Islam yang teratur dan rapi yang seperti

sebuah bangunan yang kukuh. Perbedaan kedua tafsir ini adalah M.

Quraish Shihab telah menekankan tentang sifat-sifat orang-orang

munafik dan bahaya orang munafik ini di dalam penafsirannya agar umat

Islam tidak menjadi seperti orang-orang munafik. Sementara Tuan Guru

Hj Abdul lebih Hadi Awang menekankan pembentukan persatuan umat

Islam.

Page 83: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

70

B. Saran

1. Umat Islam harus mendalami dan memahami maksud persatuan umat

Islam dengan lebih mendalam bukan saja tertumpu kepada surah-As-

Shaff ini tetapi secara keseluruhannya sama ada di dalam karena tanpa

pemahaman yang mendalam maka dalam diri umat islam itu sendiri,

maka persatuan itu tidak akan dapat diwujudkan.

2. Tafsir At-Tibyan ini boleh diperkenalkan di Indonesia, karena tidak

ramai yang mengetahui bentuk dan corak penafsiran di Malaysia karena

kurangnya kemasukan tafsir Malaysia ke Indonesia ini.

3. Penelitian yang dilakukan ini bukanlah penelitian yang bersifat final.

Oleh itu, penelitian yang lebih mendalam harus dilakukan agar kaedah

penafsiran dan pengertian persatuan umat Islam iu bisa difahami dan

digali lagi oleh umat-umat Islam, bukan saja di Malaysia dan Indonesia,

tetapi kepada seluruh umat Islam di dunia ini.

Page 84: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

71

DAFTAR PUSTAKA

A. Karya Ilmiah

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/penafsir Al-Quran, Al-Quran dan

Terjemahannya Departemen Agama RI,Bandung: CV Diponegoro, 2005,

Shihab, Muhammad Quraisy, Tafsir Al-Misbah, Indonesia: Lentera hati, 2011

Awang , Abdul Hadi, Tafsir At Tibyan Surah As-Shaff, Malaysia: Jundi

Resources, 2017

Awang, Abdul Hadi, Tafsir At Tibyan Tafsir Surah Yassin, Kuala Lumpur: Galeri

Buku Harakah, 2013

Ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib, Ringkasan Ibnu kathir ,Riyadh: Maktabah Ma‟rif,

1989

Al-Albani, Syaikh M. Nashiruddin, Mukhtasar Shahih Muslim, Shahih: Jakarta,

2016.

Al-Farmawi, Abdul Hayy, AlBidayah Fi Al-Tafsir Al-Maudhu‟i Mesir: Dirasat

Mahajiyah Maudhu‟iyyah, 1997

Al-Jizani, Muhammad Bin Husaini Bin Hasan, Mu‟allim Ushul Fiqh, Arab Saudi:

Dar Ibn Al-Jauzi, 1996

Andalusia, Abu Abdul Haq Bin Abdurrahman Bin Tamam Bin Athiyyah, Al-

Muharrar Al-Wajiz Fi TafsirAl-Kitab Al-„Aziz Tafsir Ibnu Athiyah,

Bairut : Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 1422 H

As-Suyuthi, Jalaluddin, Sebab Turunnya Ayat Al-Quran, Jakarta : Gema Insani,

2014

Aulia, M. Lili Nur, Majalah Relung Tarbiyah Edisi 4: Air Mata Murabbi,

Indonesia: Ardi Pustaka, 2016

Awang, Abdul Hadi, At-Tibyan Dalam Menafsirkan Al-Quran Surah Al-Hujrat

bilik-bilik, Bandar Baru Bangi: As-Syabab Media, 2002

Bagir, Haidar, Satu Islam sebuah dilema Mengembangkan Sistem Kerjasama

Umat Islam :Dawam Rahardjo, Indonesia :Mizan

Bahri, Ahmad Syaiful, Kontekstuaitas Konsep Basyir dan Nadzir Dalam Al-

Quran, Skripsi ,IAIN Walisongo, Semarang, 2010

Basalamah, Yahya S., Persoalan Umat Islam Sekarang, Jakarta: Gema Insani

Press, 1996

Club, Indonesia Writing, Surat untuk kaki langit Palestina ,Indonesia: Anara

Publishing House, 2018

Dui, Zahid Bin Mat, Karekteristik Tafsir Kontemporer Di Malaysia, Studi Tafsir

At-Tibyan Karya Tuan Guru Haji Hadi Awang,Lampung:Universitas

Agama Islam Negeri UIN Raden Intan Lampung, 2017.

Ghani, Mohd Fadli, Mutiara Dua Tok Guru Membangun Ummah : Dato‟ Haji Nik

Abdul Aziz Bin Nik Mat, Dato‟ Seri Haji Abdul Hadi Bin Awang, Kuala

Lumpur, Nufair Street SDN. BHD, 2009

Gusian, Islah, Khazanah Tafsir Indonesia ; Dari Hermeneutika hingga Ideologi

Indonesia: LkiS Yogyakarta,2013

Hussin, Haziyah , Sumbangan Tuan Guru Dato‟ Seri Haji Abdul Hadi Awang

dalam peradaban tafsir di malaysia, Malaysia,Universiti Kebangsaan

Malaysia,2017.

Page 85: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

72

Ibnu Taimiyyah, Syaikhul Islam, Majmu‟ Fatawa, Saudi: Majmu‟ Malik Fahad

Litoba‟ah Mashaf Syarif, 2004

Iqbal, Muhammad dan Amin Husein, Pemikiran politik islam, Jakarta: Kencana,

2010

Khuluk, Lathiful, Fajar Kebangunan Ulama ; Biografi KH. Hasyim Asy'ari

Yogyakarta: LkiS, 2000

Maela, Dede, Konsep Persatuan dalam Organisasi Persatuan Ummat Islam :

Studi Terhadap Organisasi Persatuan Ummat Islam Jawa Barat, Bandung

: UIN Sunan Gunung Djati,2014

Masburiyah, Ilmu Kalam, Jakarta: Gaung Persada Press, 2013

Mohamad Faisol Keling dan Mohamad Fuad Othman, Pengajian strategi ilmu

sebagai disiplin, Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors,

2006

Muhammad, Syekh Omar Bakri, Ahlus-Sunnah Wal Jamaah: Kemiman, Sifat dan

Kualitasnya, Jakarta: Gema Insani, 2005

Nata, Abuddin, Manajemen Pendidikan Edisi Ke-4 ,Indonesia, Kencana,2010.

Nor, Riduan Muhammad, Abdul Hadi Awang : Murabbi, Ideologi, Pemimpin

Kuala Lumpur: Jundi Resources, 2009

Nurudin, Kajian Tafsir Kontemporer di Indonesia : Studi Terhadap

Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, Banda Aceh,

DIPA UIN Ar- Raniry Darussalam,2014.

Peran, Mohd Jainudin Hj , “Konsep Jihad Menurut Surah As-Shaff”, Skripsi

Banda Aceh: DIPA UIN Ar- Raniry Darussalam,2017.

QultumMedia, Redaksi, 40 Hadis Pilihan Imam Nawawi, Jakarta:

QultumMedia, 2018

Saifuddin dan Wardani, Tafsir Nusantara, Yogyakarta: LkiS, 2017

Samsurrohman, Pengantar Ilmu Tafsir, Jakarta : AMZAH, 2014

Sanaky, Hujair, “Metode Tafsir, Perkembangn Metode Tafsir Mengikuti Warna

atau Corak Mufassirin”. Al-Mawarid : 2008.

Sasono, Adi et.al, Solusi Islam Atas Problematika Umat Ekonomi,Pendidikan,

dan Dakwah,Jakarta: Gema Insani Press,1998

Shihab, Quraish, Membumikan Al-Quran Fungsi dan peran Wahyu dalam

kehidupan Masyarakat, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009

Sulistyoningsih, Pesan-Pesan Ukhwah Islamiyah dalam Novel 99 Cahaya di

Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Al-Mahendra

Yogyakarta: UIN Suna Kalijaga, 2015

Tobroni, Membincangkan pemikiran pendidikan islam. Jakarta : Prenadamedia,

2018

Waskito, Abu Muhammad, Mendamaikan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Jakarta:

Pustaka Al-Kauthar,2012

Page 86: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

73

B. Website

Ad-Duwaisy, Syaikh Muhammad Bin Abdullah, Pentingnya Meyatukan Barisan,

https://www.alislamu.com/484/pentingnya-menyatukan-barisan/, 2 Mei

2005, diakses pada 19 Juni 2018

Al-Atsari, Abu Salma Muhammad Bin Burhan Bin Yusuf, Awali Persatuan Umat

Islam Dengan Meluruskan Shaff, 13 Jun 2009,

https://abusalma.net/2009/06/13/awali-persatuan-umat-islam-dengan-

meluruskan-shaf-2/,diakses pada 20 Juni 2018

Al-Atsari, Syaikh Ali Bin Hasan Al-Halabi, Persatuan dalam Islam,

https://almanhaj.or.id/2651- persatuan-dalam-islam.html, diakses pada

20 Juni 2018

Blog, Rakyat Laatahzan, Biodata Tok Guru Presiden

http://rakyatlaatahzan.blogspot.com/p/biodata-tok-guru.html diakses pada

25 Ogos 2018

Johari, Muhammad Arifin, Studi Tafsir (M. Quraisy Shihab Dan Tafsir Al-

Misbah http://studitafsir.blogspot.com/2012/11/quraish- shihab-dan-

tafsir-al-mishbah.html diakses pada 2 Disember 2018

Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Quraish_Shihab, diakses

pada 1 Disember 2018

Page 87: PERSATUAN UMAT ISLAM DALAM SURAH AS-SHAFF MENURUT …repository.uinjambi.ac.id/2616/1/301170005_HANISAH ZAFIRAH BIN… · Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan

74

KURIKULUM VITAE

Informasi Diri

Hanisah Zafirah Binti Fouzelah dilahirkan di Hospital Besar Melaka di

Melaka, Malaysia pada 8 maret 1995. Putri dari Fouzelah Bin Mohamad Sani dan

Norisah Binti Mohamad dan merupakan anak sulung daripada 7 adik-beradik.

Riwayat Pendidikan

Hanisah Zafirah memperoleh Sijil Diploma 3 dari Kolej Islam As-Sofa

pada 2016, Sijil Tinggi Agama Malaysia (STAM) diperoleh pada 2013, Sijil

Pendidikan Malaysia (SPM) pada 2012, Sijil Menengah Agama (SMA) pada

2011, Sijil Menengah Rendah Agama (SMRA) pada 2009 dan memperoleh ijazah

Ujian Pendidikan Sekolah Rendah (UPSR) pada 2007.

Pengalaman Organisasi dan Kerja

Hanisah Zafirah mempunyai sejumlah pengalaman kerja, yaitu sebagai

guru sementara di sebuah sekolah tahfiz yaitu Dakwah As-Sofa Ampang dan juga

guru sementara di Sekolah Rendah Pengkalan Balak.