Upload
others
View
27
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PERMASALAHAN
PERKEMBANGAN
BAHASA/BICARA ANAK
Dra. Suci Murti Karini, M.Si., Psikolog
Rahmah Saniatuzzulfa, S.Psi., M.Psi., Psikolog
DETEKSI DINI AUTISME
• Autisme : termasuk gangguan perkembangan pervasive,
berhubungan dengan perilaku dan bahasa
• Gejala bisa muncul sejak bayi, namun dapat juga sesudah 1
tahun
• Disebut juga dengan Autistic Spectrum Disorder
• Faktor penyebab : kerusakan organik pada sistem syaraf pusat
• Lebih sering terjadi pada anak laki-laki: 4:1
• Sekitar 70% anak autism mengalami retardasi mental
• Autisme dapat saja terjadi pada setiap anak
ETIOLOGI
PsikososialPranatal,
Perinatal, danPascanatal
Imunologi: autoimun
Infeksi(gluten)
Genetik
Gejala-Gejala Autisme pada Masa Bayi
1. Selalu membelakangi/tidak berani menatap mata pengasuhnya
untuk menghindari kontak fisik/kontak mata
2. Bayi mulai membentur-benturkan kepalanya
3. Bayi menolak dipeluk
4. Tidak menyambut ajakan ketika kedua tangannya diangkat
5. Kurang bisa meniru pembicaraan/gerakan badan
6. Gagal menunjukkan suatu objek kepada orang lain
7. Kurang responsive terhadap isyarat social seperti kontak mata dan
senyuman
8. Tidak suka bergumam
Gejala-Gejala Autisme pada Masa Anak (1)
1. Gangguan dalam interaksi sosial :
- Menolak atau menghindar untuk bertatap muka, paling
tidak untuk jangka pendek
- Tidak menoleh bila dipanggil, namun tidak tuli
- Menolak untuk dipeluk
- Tidak ada usaha untuk berinteraksi dengan orang lain
- Bila didekati justru menjauh
2. Gangguan komunikasi verbal dan non verbal :
- Terlambat bicara atau tidak dapat bicara
- Mengeluarkan kata-kata yang tidak dimengerti oleh orang
lain
- Meniru / membeo (ekolalia)
- Beberapa kasus dapat menirukan nyanyian dan nada tanpa
tahu artinya
- Suara monoton dan datar
Gejala-Gejala Autisme pada Masa Anak (2)
3. Gangguan dalam bidang perilaku, bisa berlebihan atau kurang :
• Perilaku berlebihan : hiperaktif motorik
Tidak bisa diam, melompat, berlari dll.
• Perilaku kekurangan : duduk diam bengong, tatapan mata
kosong, bermain monoton, diulang-ulang, terpaku pada 1 hal,
berperilaku ritualistik.
Gejala-Gejala Autisme pada Masa Anak (3)
4. Gangguan dalam bidang perasaan / emosi :
• Tidak ada / kurang empati pada anak lain
• Tertawa sendiri, menangis, marah tanpa sebab
• Sering mengamuk tak terkendali (temper tantrum), bisa
agresif dan destruktif
Gejala-Gejala Autisme pada Masa Anak (4)
5. Gangguan dalam persepsi sensoris
- Mencium-cium, menggigit atau menjilat mainan atau benda
lain
- Bila mendengar suara keras menutup telinga
- Tidak menyukai rabaan atau pelukan
- Merasa tidak nyaman bila memakai pakaian dari bahan
tertentu / yang agak tebal
Gejala-Gejala Autisme pada Masa Anak (5)
1. Memiliki pola yang sama dengan anak autistic dalam hal
sosialisasi, komunikasi, dan pola minat
2. Kejang untuk pertama kalinya pada masa pubertas karena
pengaruh hormonal
3. Beberapa dewasa autistic mempunyai IQ yang normal dan
bisa menempuh pendidikan tinggi serta berkeluarga
4. Pada lingkungan kerja, dapat menjadi pekerja tetapi harus
dengan bimbingan
Gejala-Gejala Autisme pada Masa Pubertas
DETEKSI DINI AUTISME PADA
ANAK USIA 18 BULAN - 36 BULAN
• Dengan “CHAT”= Checklist for Autism in Toddler
• Cek dengan jawaban YA atau TIDAK
A. Pertanyaan pada Orang Tua
1. Apakah anak senang diayun-ayun atau
diguncang-guncang naik turun?
2. Apakah anak tertarik atau memperhatikan anak
lain?
3. Apakah anak suka memanjat?
4. Apakah anak suka bermain “ciluk ba”?
5. Apakah anak pernah bermain seolah-olah
membuat secangkir teh atau permainan lain?
6. Apakah anak pernah menunjuk atau meminta
sesuatu dengan menunjukkan jarinya?
7. Apakah anak pernah menggunakan jari untuk
menunjuk sesuatu agar anda melihat ke sana?
8. Apakah anak bisa bermain dengan mainan kecil-
kecil?
9. Apakah anak pernah memberikan suatu benda
untuk menunjukkan sesuatu?
B. Pengamatan
1. Selama pemeriksaan apakah anak menatap (kontak mata)
dengan pemeriksa?
2. *Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa
menunjuk sesuatu di ruangan pemeriksa sambil mengatakan
“Lihat itu ada bola” (atau mainan lain). Perhatikan mata anak
apakah ia melihat pada benda yang ditunjuk bukan pada
tangan pemeriksa?
3. **Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas atau
cangkir plastik, katakan pada anak, “Coba buatkan ibu segelas
susu”.
4. ***Tanyakan pada anak : “mana gelas?” atau benda lain di
sekitar anak. Apakah anak menunjuk benda tersebut dengan
jarinya atau sambil menatap wajah anda ketika menunjuk
bendanya?
5. Apakah anak dapat menyusun beberapa kubus atau balok
menjadi menara?
• Catatan :
– *Respon “Ya”, pastikan anak tidak hanya
melihat tangan pemeriksa, tetapi jelas
melihat dan menunjuk obyek yang ditunjuk
oleh pemeriksa.
– **Respon “Ya”, bila anak dapat bermain
“seolah-olah”
– ***Respon “Ya”, bila anak menunjuk benda
yang diminta sambil melihat ke wajah
pemeriksa. Ulangi pertanyaan dengan
menunjuk benda lain, kalau anak belum
mengenal benda yang ditunjuk pertama
kali.
Interpretasi CHAT
• Risiko tinggi menyandang autis :
Bila tidak dapat melakukan 5 aitem :
– A5 : pretend play (permainan pura pura)
– A7 : protodeclarative pointing (kemampuan dasar yang
menyatakan maksud)
– B2 : following a point
– B3 : pretend play
– B4 : producing a point
• Risiko rendah menyandang autis :
Bila tidak dapat melakukan 2 aitem :
– A7 : protodeclarative pointing
– B4 : producing a point
• Kemungkinan gangguan perkembangan lain :
– Bila tidak dapat melakukan 3 atau lebih untuk aitem.
• Perkembangan dalam batas normal :
– Bila kegagalan melakukan kurang dari 3 aitem.
DIAGNOSIS BANDING
SpektrumAutisme
• SindromAsperger
• PDD(komunikasi, interaksi, perilaku)
• SindromHeller
• Penyakit Rett
Schizophrenia pada Anak
• Halusinasi dandelusi
Gg. Bahasa danPendengaran
RetardasiMental
Sindrom Asperger
• Mirip dengan gejala autisme (ASD)
• Ciri: keterbatasan dalam interaksi sosial, berperilaku stereotip, berbahasa kaku seperti bahasa kamus, tidak mengalami penurunan IQ
• Etiologi: genetis, usia kehamilan ibu
Sindrom Rett
• Umumnya terjadi pada anak perempuan dan ditandai perkembangan normal pada 4-6 bulan pertama, kemudian terjadi keterlambatan pertumbuhan kepala, kehilangan keterampilan tangan, kehilangan interaksi sosial, dan koordinasi yang buruk antara tingkah laku dan bahasa
• Gambaran: epilepsi, pernapasan abnormal, gerakan tangan stereotipik, komunikasi terganggu, distonia
• Etiologi: kelainan genetik
Sindrom Rett
Sindrom Heller/CDD
• Perkembangan anak normal, kemudian mengalami regresimassif pada semua aspek perkembangan pada umur 2-10 tahun
• Kemampuan yang hilang: kemampuan bahasa, ketertarikan lingkungan sosial, kemampuan merawat diri, dan kemampuan mengontrol BAK dan BAB
PENATALAKSANAAN
T. Psikodinamik
T. Medis/Biologis
T. Perilaku
T. WicaraT. Okupasi dan
SensoriIntegrasi