Upload
fuji-lestari
View
71
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Permasalahan Permasalahan Pemilu 2009Pemilu 2009Disusun oleh Fuji LestariDisusun oleh Fuji Lestari
Dinamika Permasalahan Politik Dinamika Permasalahan Politik yang Terjadiyang Terjadi
DelegitimasiAdanya delegitimasi karena diikuti oleh partai
yang tidak melalui proses verifikasi padahal waktu untuk melakukan hal itu masih tersedia dan menimbulkan prinsip fairness yang ditabrak oleh KPU. Delegitimasi itu muncul pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan otomatisasi partai-partai yang tidak lolos electoral threshod (ET) tetapi mendapatkan kursi di DPR untuk menjadi peserta pemilu 2009.
Dualisme Penetapan Calon
Antara sistem nomor urut bersyarat vs sistem suara terbanyak. Dalam penetapan calon terpilih, Undang-Undang pemilu memakai prinsip ini, sebuah partai yang mendapatkan kursi maka penetapan calon terpilih diberikan kepada mereka yang berda di nomor urut kecil atau atas dengan syarat mereka mendapatkan suara 30% BPP lebih banyak daripada perolehan kursi partai maka penetapan calon terpilih berdasarkan nomor urut. Pengecualian diberikan kepada mereka yang mendapatkan 100% dari BPP. Kepada yang mendapatkan 100% BPP maka secara otomatis ditetapkan sebagai calon terpilih meskipun berada di nomor urut besar.
Caleg dari Kalangan Artis dan Kerabat Elit Politik
Dalam rangka meraih suara sebanyak-banyaknya, banyak partai memunculkan artis dalam daftar calon anggota legislatif. Dengan modal popularitas yang mereka miliki, para artis itu dianggap mampu menarik suara pemilih. Selain itu, partai politik juga menempatkan calon-calon yang memiliki hubungan darah dengan elit politik yang saat ini sedang berkuasa di pemerintahan maupun partai.
Dengan dinamika yang terjadi ditambah jumlah pemilih yang mencapai 170.022.239 orang yang tersebar di 33 provinsi. Jumlah partai politik peserta memilu yang mencapai 44 partai yang terdiri dari enam partai lokal dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan 38 partai nasional.
Selain itu, ditambah juga dengan peserta caleg yang bertarung dalam memperebutkan kursi dewan juga luar biasa banyak. Bisa jadi satu pemilih diperebutkan 2-3 caleg.
Mulai dari bantuan materi sampai pemberian uang kepada pemilih. Karena banyaknya jumlah caleg, mau tidak mau para calon anggota dewan tersebut juga bersaing dalam memberikan uang.
Para caleg berlomba-lomba merebut hati pemilih dengan berbagai cara.