Upload
shin-vectra
View
80
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ADKL
Citation preview
PENDAHULUAN
1. Ringkasan Deskripsi rencana Kegiatan
Lingkup rencana usaha yang akan dikaji dalam studi ANDAL ini adalah pembangunan
industri kertas di kelurahan kragilan. Kondisi eksisting proyek masih berupa lahan
kosong dan diberi pembatas sekelilingnya. Kragilan secara umum merupakan dataran
rendah dengan ketinggian ± 12 M. Wilayah studi ini dilalui oleh Sungai Ciujung dan
irigasi Pamarayan Timur. Kragilan termasuk sentra kawasan pengembangan Serang
Timur, yang berfungsi sebagai pusat pengembangan industri, jasa, dan pertanian lahan
kering. Adapun rencana usaha dan/atau kegiatan ini terdiri dari 3 tahap yaitu :
a. Tahap Pra Kontruksi
Kegiatan pra konstruksi meliputi sosialisasi kepada masyarakat disekitar tapak
proyek, pengurusan perizinan, dan pembebasan lahan/pembelian.
1) Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar tapak proyek dapat dilakukan
dengan 2 (dua) cara, yaitu dengan pemasangan pengumuman di media cetak dan
mengadakan pertemuan berupa rapat di desa/kelurahan di lokasi proyek.
2) Perizinan
Pengurusan perijinan kepada pemerintah kota setempat, ijin mendirikan
bangunan (IMB), jalan masuk, dan perijinan lainnya.
3) Pembebasan lahan/pembelian
Lahan tempat pembangunan industri kertas terlebih dahulu harus dibebaskan
sehingga tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari terhadap
kepemilikan lahan. Lahan yang dibebaskan sekitar 5 Ha.
b. Tahap Konstruksi
Kegiatan konstruksi meliputi mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi material dan alat
berat, pembangunan sarana dan prasarana (jalan masuk, listrik, air).
c. Tahap Operasi
Aktifitas operasional industri kertas meliputi penerimaan tenaga kerja, penggunaan air
bersih, pemeliharaan bangunan dan prasarana/sarana penunjang, dan pengelolaan
limbah cair.
2. Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji
a. Penurunan kualitas udara dipengaruhi oleh kegiatan mobilisasi material dan peralatan
proyek serta kegiatan pekerjaan struktur bangunan industri kertas pada tahap
konstruksi. Sedangkan pada tahap operasional, penurunan kualitas udara dipengaruhi
oleh asap yang diproduksi industri keluar bersamaan dengan udara.
b. Peningkatan kebisingan pada tahap konstruksi di mana dalam kegiatan ini digunakan
alat-alat berat sehingga menimbulkan kegaduhan. Sedangkan, tahap operasional
dampak peningkatan kebisingan dipengaruhi oleh peningkatan kendaraan bermotor
dan bermobil di area lokasi kegiatan dan sekitarnya.
c. Penurunan kualitas air permukaan pada tahap konstruksi yaitu pada kegiatan perataan
tanah dan aktivitas MCK para pekerja konstruksi akan terjadi buangan limbah cair
domestik. Demikian juga pada tahap operasi akan terjadi buangan limbah cair yang
berasal dari industri. Hal ini akan berdampak pada kualitas air permukaan jika air
buangan dari kegiatan ini tidak dilakukan pengelolaan.
d. Penurunan kualitas air tanah dipengaruhi oleh kegiatan para pekerja konstruksi
maupun kegiatan industri pada saat tahap operasional.
e. Timbulan sampah yang dihasilkan oleh para pekerja konstruksi jika tidak dikelola
dengan baik dapat mengakibatkan kualitas sanitasi lingkungan menurun. Demikian
juga sampah sisa konstruksi seperti sisa puing, kemasan bekas, kayu, dan seng bekas
akan mengurangi estetika dan berakibat juga pada masalah kesehatan.
f. Kemacetan lalu lintas dapat timbul akibat kendaraan pengangkut material pada tahap
konstruksi, sedangkan pada tahap operasional kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh
kendaraan karyawan yang bekerja di industri kertas.
g. Dengan adanya penerimaan tenaga kerja baik pada tahap konstruksi maupun tahap
operasi akan meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha warga sekitar. Namun,
tidak semua warga akan dapat mendapatkan pekerjaan karena keterbatasan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga peningkatan pendapatan masyarakat akan
berdampak. Dengan demikian, peningkatan pendapatan masyarakat dipengaruhi oleh
kesempatan mendapatkan pekerjaan.
h. Keamanan dan ketertiban masyarakat dipengaruhi oleh adanya ketidakpuasan dari
masyarakat terhadap proyek pembangunan yang diakibatkan gangguan yang timbul
akibat kegiatan industri kertas. Timbulnya persepsi masyarakat di sekitar lokasi
kegiatan dipengaruhi oleh kegiatan pengurusan perijinan, kegiatan sosialisasi proyek,
kegiatan penerimaan tenaga kerja. Selain itu, persepsi masyarakat dipengaruhi oleh
kegiatan tahap konstruksi seperti pengangkutan material dan peralatan proyek yang
berdampak pada penurunan kualitas udara, pengotoran jalan akibat ceceran truk
pengangkut bahan material dan peningkatan kebisingan sehingga menganggu
kenyamanan penduduk di sekitar lokasi kegiatan.
i. Penurunan tingkat kesehatan masyarakat yang dipengaruhi oleh asap dan debu yang
dihasilkan dari cerobong industri kertas, buangan limbah cair jika tidak dikelola
dengan baik maka akan terkontaminasi zat-zat kimia.
3. Batas Wilayah Studi
a. Batas Proyek
Batas proyek/kegiatan, yaitu lingkup di mana kegiatan telah dan akan dilaksanakan
pada saat pasca konstruksi/operasional. Batas proyek ini meliputi area seluas 50.000
m2. Terletak di Jl. Raya Serang Km. 76 Desa Kragilan, Serang Provinsi Banten.
Adapun batas fisik adalah sebagai berikut :
Sebelah utara : Pemukiman penduduk
Sebelah timur : Sungai Ciujung
Sebelah selatan : Pemukiman penduduk
Sebelah barat : Pemukiman penduduk
b. Batas Ekologis
Ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan menurut media
transportasi limbah (air,udara). Proses alami yang berlangsung di dalam ruang
tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Termasuk dalam ruang
ini adalah ruang di lokasi rencana pembangunan industri kertas dan sekitar kegiatan
yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan/atau kegiatan.
Pada dasarnya batas ekologis ditentukan berdasarkan prioritas dampak penting yang
akan terjadi yang mendasarkan pada pendekatan media air dan udara. Gambaran batas
ekologis tersebut adalah :
1) Batas ekologis melalui media udara adalah penyebaran dampak kebisingan dan
pencemaran udara akibat arus bolak balik kendaraan proyek dan pembuangan
emisi dari kegiatan industri kertas, luas penyebaran meliputi radius di sekitar
wilayah kegiatan yang intensitasnya tergantung arah dan kecepatan angin.
2) Batas ekologis melalui media air adalah penyebaran dampak buangan air limbah
hasil olahan dari kegiatan proyek dan pengoperasian industri kertas pada badan
penerima buangan air limbah yaitu Sungai Ciujung.
c. Batas sosial
Ruang yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan
struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat dan
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat kegiatan tersebut.
Batas sosial terutama meliputi kegiatan sekitar dari batas wilayah proyek di
lingkungan kelurahan kragilan, kecamatan kragilan yang diperkirakanakan terkena
dampak langsung pembangunan dan pengoperasian proyek pembangunan industri
kertas.
d. Batas administartif
Ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan
sosial budaya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang.
Batas wilayah studi ini merupakan resume dari batas proyek/kegiatan, batas ekologis,
batas sosial dan batas administrative dengan mempertimbangkan berbagai kendala
dan keterbatasan seperti sumberdaya manusia, waktu dan dana serta tempat yang
terbatas. Karena itu, batas wilayah studi sama dengan batas wilayah administrasi.
4. Batas Waktu Kajian
Batas waktu kajian pada tahap konstruksi ditetapkan kurang lebih 24 (dua puluh empat)
bulan hingga beroperasinya industri kertas. Adapun batas waktu kajian tahap operasional
yaitu berkisar dalam rentang waktu antara satu minggu dan dua minggu.
5. Deskripsi Rinci Rona Lingkungan Hidup Awal
Sebelum lokasi akan dibangunnya industri kertas adalah lahan kosong milik warga.
Lokasi yang akan dijadikan industri berada pada daerah dekat dengan kawasan industri
lainnya dan dekat dengan jalan raya. Disetiap jalan tanaman atau pohon masih jarang
ditemukan sehingga suhu menjadi panas. Mata pencaharian penduduk sekitar sebagian
besar adalah petani dan buruh.
6. Prakiraan Dampak Penting dan Evaluasi Secara Holistik
No Deskripsi Rencana
Kegiatan yang Berpotensi
Menimbulkan Dampak
Lingkungan
Komponen
Lingkungan
Terkena Dampak
Prakiraan
Dampak Penting
Evaluasi Dampak Penting Dampak Penting
Hipotetik (DPH)
Tahap Pra Konstruksi
1 Pengurusan Perijinan Sosial ekonomi
budaya
Peningkatan
PAD dan
persepsi
masyarakat
(positif &
negatif)
Melakukan koordinasi dengan
badan perijinan pelayanan
terpadu Kabupaten serang banten.
Kegiatan pengurusan perizinan
pada tahap prakontruksi
pembangunan akan memberikan
dampak berupa peningkatan PAD
(pendapatan asli daerah) bagi
Kabupaten Serang terkait proses
pembayaran retribusi dan pajak-
pajak daerah. Jumlah pembayaran
retribusi dan pajak-pajak daerah
yang akan dibayarkan pada tahap
prakonstruksi tidak signifikan
terhadap peningkatan Kabupaten
Serang, sehingga dampak
Tidak DPH
terhadap peningkatan PAD
tersebut dapat dikategorian
sebagai dampak tidak penting.
2 Sosialisasi dan surat
persetujuan warga
Sosial ekonomi
budaya
Persepsi
masyarakat
(positif &
negatif)
Melakukan koordinasi ke
kelurahan kragilan dan warga
(surat persetujuan warga).
Dengan mendapatkan surat
persetujuan warga yang telah
ditandatangani oleh perwakilan
warga dan diketahui oleh Lurah
Kragilan setempat sehingga dapat
disimpulkan rencana proyek
disambut baik warga dengan
persyaratan tertentu. Dengan
demikian tidak menjadi dampak
penting hipotetik.
Tidak DPH
Tahap Konstruksi
1 Pengangkutan alat,
kendaraan dan material
bahan bangunan
Kualitas udara Penurunan
kualitas udara
Peningkatan arus kendaraan
konstruksi menimbulkan polusi
udara pada ruas jalan yang dilalui
dari tempat asal sampai lokasi
Tidak DPH
proyek. Masalah ini dapat
diminimalisasi dengan menutup
truk yang mengangkut tanah
dengan terpal dan kegiatan ini
hanya dirasakan pada tahap
konstruksi saja sehingga tidak
menjadi dampak penting
hipotetik.
2 Interaksi atau suara antara
mesin-mesin dan material,
pekerjaan alat-alat berat
Kebisingan Peningkatan
kebisingan
Peningkatan arus kendaraan
material dan peralatan konstruksi
akan menimbulkan polusi udara
dan kebisingan pada ruas jalan
yang dilalui dari tempat asal
sampai lokasi proyek. Kegiatan
ini hanya dirasakan pada tahap
konstruksi saja sehingga tidak
menjadi dampak penting
hipotetik.
Tidak DPH
3 Pembukaan dan perataan
lahan
Kualitas air
permukaan
Penurunan
kualitas air
permukaan
Kegiatan perataan lahan akan
mengakibatkan material tanah
tercecer dan terbawa ke badan air
Tidak DPH
permukaan sehingga
menimbulkan pencemaran air
permukaan. Kegiatan ini hanya
dirasakan pada tahap konstruksi
saja sehingga tidak menjadi
dampak penting hipotetik.
4 Kendaraan proyek Kemacetan
lalulintas
Timbulnya
antrian
kendaraan
menuju masuk
lokasi proyek.
Peningkatan volume lalulintas
darat dapat terjadi pada tahap
konstruksi, yakni akibat aktivitas
pengangkutan alat dan bahan
material pada tahap konstruksi.
Jalan darat yang menghubungkan
lokasi kegiatan dengan lokasi lain
adalah Jalan Raya Serang Km. 76
Desa Kragilan. Keadaan lalulintas
tergolong cukup dapat dan
kendaraan yang melintas di
dominasi oleh kendaraan pribadi,
hal ini dapat meningkat dengan
adanya rencana pembangunan
industri, kepadatan lalu lintas di
DPH
Jl. Raya Serang Km. 76 Desa
Kragilan akan meningkat seiring
dengan mobilisasi kendaraan
konstruksi yang akan melewati
jalan tersebut, berkaitan dengan
perizinan untuk melalui Jl. Raya
Serang Km. 76 Desa Kragilan.
Peningkatan volume lalulintas
pada tahap konstrusi dan yang
bersumber dari aktivitas proyek
tergolong dampak penting
hipotetik.
5 Aktivitas para pekerja
konstruksi
Timbulan sampah Peningkatan
timbulan sampah
Para pekerja konstruksi pastinya
akan menghasilkan sampah
domestik berupa sisa makanan,
plastik, dll. Namun, dengan
disediakan TPS dan barak untuk
para pekerja konstruksi sehingga
tidak menjadi dampak penting
hipotetik.
Tidak DPH
6 Rekruitmen tenaga kerja Kesempatan Persepsi Dampak ini bersumber dari DPH
tahap konstruksi Kerja dan peluang
berusaha
masyarakat
(negatif dan
positif)
kegiatan penerimaan tenaga kerja.
Pada tahap konstruksi, dampak
ini merupakan dampak positif
yang mempunyai dampak
lanjutan seperti tingkat
pendapatan mata pencaharian.
Secara analogi, dampak
kesempatan kerja ini merupakan
harapan dari masyarakat sekitar.
Jika dampak ini tidak terkelola
dengan baik akan menimbulkan
dampak persepsi negaif
masyarakat yang berujung pada
keresahan sosial. Berdasarkan
hal-hal tersebut maka dampak ini
dapat dijadikan dampak penting
hipotetik.
7 Aktivitas pekerjaan
konstruksi
Sanitasi
lingkungan
Penurunan
kualitas sanitasi
lingkungan
Dengan jumlah tenaga kerja yang
cukup banyak sekitar 1000 orang
perlu penanganan masalah
jamban, air besih dan air limbah.
Tidak DPH
Dengan disediakan sarana air
bersih, tempat sampah dan MCK
untuk para pekerja konstruksi
maka tidak menjadi dampak
penting hipotetik.
8 Aktivitas pekerjaan
konstruksi
Penyakit berbasis
lingkungan
Timbulnya
penyakit ISPA
Sejak awal perusahaan jasa
konstruksi telah menyiapkan
beberapa SOP yang mengatur
sanitasi dan K3 untuk para
pekerja konstruksi, sehingga
bukan merupakan dampak
penting hipotetik.
Tidak DPH
Tahap Operasi
1 Aktivitas industri Kualitas udara Penurunan
kualitas udara
Limbah gas atau asap yang
diproduksi pabrik keluar
bersamaan dengan udara akan
menurunkan kualitas udara. Arah
angin mempengaruhi daerah
pencemaran karena sifat gas dan
partikel yang ringan mudah
terbawa dan dapat berdampak
DPH
pada kesehatan penduduk sekitar
industri. Dengan demikian harus
dikelola sehingga menjadi
dampak penting hipotetik.
2 Aktivitas industri Kualitas udara
ambient
Penurunan
kualitas udara
ambient
Hasil buangan gas dan partikel
yang berasal dari cerobong
menimbulkan penurunan kualitas
udara ambient. Dengan dilakukan
pengelolaan dengan penanaman
pohon pelindung di
sekitar pabrik sehingga tidak
menjadi dampak penting
hipotetik.
Tidak DPH
2 Aktivitas industri Kualitas air
permukaan
Penurunan
kualitas air
permukaan
Jika tidak terdapat IPAL dan
tidak dikelola dengan baik limbah
cair hasil olahan produksi maka
buangan limbah cair dari hasil
industri akan mencemari air
permukaan penduduk sekitar.
Dengan demikian harus dikelola
sehingga menjadi dampak penting
DPH
hipotetik.
3 Aktivitas industri Kuantitas air
tanah
Penurunan
kuantitas air
tanah
Pada tahap operasi kegiatan
aktifitas oprasional berupa
pemenuhan kebutuhan air untuk
proses industri, karyawan dan
staff lainnya serta aktifitas
pemeliharaan alat industri,
sehingga memberikan dampak
terhadap penurunan kuantitas air
tanah. Pada kegiataan prasional
prusahaan air yang akan di
gunakan berupa air yang berasal
dari tanah dalam sehingga
penurunan kuantitas air tanah
merupakan dampak hipotetik
penting.
DPH
4 Aktivitas karyawan
industri
lalulintas Kemacetan
lalulintas
Pada tahap oprasi aktivitas
industri dan fasilitas lainnya
berupa penggunaan kendaraan
oprasional, tamu, dan penghuni
dengan jumlah yang besar akan
DPH
memberikan pengaruh yang
cukup signifikan terhadap
gangguan lalulintas. Gangguan
lalulintas menrupakan dampak
yang dapat di kategorikan sebagai
dampak penting hipotetik
6 Rekruitmen tenaga kerja
tahap konstruksi
Kesempatan kerja
dan berusaha
Peningkatan
kesempatan kerja
dan berusaha
Kegiatan pembangunan akan
memberikan kesempatan kerja
yang besar mulai dari tahap
konstruksi hingga tahap operasi.
Pada tahap operasi kebutuhan
tenaga kerja akan semakin
beragam dari tenaga kerja untuk
karyawan, keamanan, dan
kebersihan. Dampak kesempatan
kerja dilihat dari lamanya (dari
tahap konstruksi hingga tahap
operasi). Dampak berlangsung
serta banyaknya orang yang
terkena dampak dapat
dikategorikan sebagai dampak
DPH
penting hipotetik.