4
PERKERASAN LENTUR Perencanaan Perkerasan Baru dan Konstruksi Bertahap Laju Harian Rata - Rata Motor 22814 Mobil 9574 Bis kecil 1534 Bis besar 1698 Truck 2a 2238 Truck 2b 8247 Truck 3a 1920 Truck 3b 584 Truck 3c 945 Lain - lain 16 Kendaraan ringan 2 ton (1 + 1) = 9574 Bis 8 ton (3 + 6) = 3232 Truck 2 as kecil 6 ton (2 + 4) = 2238 Truck 2 as besar 13 ton (5 + 8) = 8247 Truck 3 as 20 ton (6 + (7.7)) = 2504 Truck gandeng 30 ton ((6 + (7.7)+(5.5)) = 945 Jalan tersebut terdiri dari 4 jalur 2 arah , hitung beban gandar standar kumulatif selama 20 tahun , apabila perkembangan lalulintas (g) = 5% , ITP = 4 , IPT = 2,0 Penyelesaian : 1.) Mencari faktor ekivalen masing – masing kendaraan ; ITP = 4 , IPT = 2,0 Kendaraan ringan 2 ton (1 + 1) = ( 10 KN / 53 KN) 4 + 0,0002 =0,0015 Bis 8 ton (3 + 6) = (30 KN / 53 KN) 4 + 0,134 = 0,237 Truck 2 as kecil 6 ton (2 + 4) = (20 KN / 53 KN) 4 + 0,056 = 0,076 Truck 2 as besar 13 ton (5 + 8) = (50 KN / 53 KN) 4 + 0,903 = 1,695

PERKERASAN LENTUR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perkerasan lentur

Citation preview

Page 1: PERKERASAN LENTUR

PERKERASAN LENTUR

Perencanaan Perkerasan Baru dan Konstruksi Bertahap

Laju Harian Rata - RataMotor 22814Mobil 9574Bis kecil 1534Bis besar 1698Truck 2a 2238Truck 2b 8247Truck 3a 1920Truck 3b 584Truck 3c 945Lain - lain 16

Kendaraan ringan 2 ton (1 + 1) = 9574 Bis 8 ton (3 + 6) = 3232 Truck 2 as kecil 6 ton (2 + 4) = 2238 Truck 2 as besar 13 ton (5 + 8) = 8247 Truck 3 as 20 ton (6 + (7.7)) = 2504 Truck gandeng 30 ton ((6 + (7.7)+(5.5)) = 945

Jalan tersebut terdiri dari 4 jalur 2 arah , hitung beban gandar standar kumulatif selama 20 tahun , apabila perkembangan lalulintas (g) = 5% , ITP = 4 , IPT = 2,0

Penyelesaian :1.) Mencari faktor ekivalen masing – masing kendaraan ; ITP = 4 , IPT = 2,0

Kendaraan ringan 2 ton (1 + 1) = ( 10 KN / 53 KN)4 + 0,0002 =0,0015 Bis 8 ton (3 + 6) = (30 KN / 53 KN)4 + 0,134 = 0,237 Truck 2 as kecil 6 ton (2 + 4) = (20 KN / 53 KN)4 + 0,056 = 0,076 Truck 2 as besar 13 ton (5 + 8) = (50 KN / 53 KN)4 + 0,903 = 1,695 Truck 3 as 20 ton (6 + (7.7)) = (60 KN / 53 KN)4 + 0,693 = 2,335 Truck gandeng 30 ton ((6 + (7.7)+(5.5)) = (60 KN / 53 KN)4 +0,693 + (50 / 53)4 + (50 / 53)4

= 1,64 + 0,693 + 0,79 + 0,79 = 3,913

2.) Mencari beban gandar standar untuk lajur rencana pertahunW18 perhari =(9574x0,0015) + (3232x0,237) + (2238x0,076) + (8247x1,695) + (2504x2,335) + (945x3,913) = 24473,723W18 perhari = DD x DL x W18 = 0,5 x 0,8 x 24473,723 = 9789,489W18 perhari = 365 x 9789,489 = 357316,558

Page 2: PERKERASAN LENTUR

3.) Beban gandar selama umur rencanaW18 = W18 x ((1 + 9)n – 1)/g = 3573163,558 x ((1 + 0,05)10-1)/0,05

= 44942867,24= 44,9 x 106 Beban standar

Jalan baru direncanakan untuk umur rencana 20 tahun yang dibagi menjadi 2 tahap konstruksi , yaitu tahap pertama sampai umur 10 tahun dan dilanjutkan pembangunan tahap kedua . Jalan tersebut terdiri atas 4 jalur untuk masing – masing arahnya dan diasumsikan memiliki faktor distribusi arah (DD) sebesar 50% . Pada tahun pertama , jalan tersebut diperkirakan dilalui beban lalilintas standar sebesar 44,9 x 106 dan proyeksi tingkat pertumbuhan (gabungan) adalah 5% pertahun . Parameter – parameter lainnya diasumsikan sebagai berikut :

Roverall = 90 %Rstage = 95 % (2 tahap konstruksi)So = 0,35∆ PSI = 2,1SN rencana = 6,0Lalulintas pada akhir tahun ke -10 , W18 = 44,9 x 106 Penurunan tingkat pelanan akibat lalulintas sampai akhir tahun ke – 10 , ∆ PSITR = 1,89Modulus resilien tanah dasar efektif = Mr = 5700 psiAspal Beton = EAC = 400000 psiLapis pondasi atas granular = EBS = 30000 psiLapis pondasi bawah granular = ESB = 11000 psiKoefisien kekuatan relatif (ar) untuk masing – masing lapis perkerasan adalah sebagai berikut:

Aspal Beton = a1 = 0,42 (gambar 2)Lapis pondasi atas granular = a2 = 0,14 (gambar 3)Lapis pondasi bawah granular = a3 = 0,08 (gambar 4)

Koefisien drainase (nilai m1) untuk masing – masing lapis pondasi adalah sebagai berikut :Lapis pondasi atas granular = a2 = 1,2 (tabel 5)Lapis pondasi bawah granular = a3 = 1,2 (tabel 5)

Penyelesaian :Tentukan SN yang diperlukan di atas material lapis pondasi dengan nomograf pada Gambar 7

dengan menggunakan modulus resilien material lapis pondasi atas ( dari pada modulus resilien tanah dasar ) . Nilai EBS = 30000 psi , untuk tahap pertama reliability (R) = 95% , W18 = 44,9 x 106 dan , ∆ PSITR = 1,89 menghasilkan SN1 = 3,7 , sehingga tabel lapis permukaan aspal beton yang diperlukan adalah :

D1* = SN 1a1

= 3,70,42

= 8,8 (atau 9 Inchi)

SN1* = a1D1 = 9 x 0,42 = 3,87

Page 3: PERKERASAN LENTUR

Seperti untuk lapis aspal beton dengan menggunakan modulus lapis pondasi bawah 11000 psi sebagai modulus resilien tanah dasar , SN2 = 5,4 , dan tanah material lapis pondasi atas yang diperlukan adalah :

D2 = (SN2 – SN1*) / (a2 m2 ) = (5,4 – 3,78) / (0,14 x 1,2) = 9,6 (10 inchi)

SN2* = 10 x 0,14 x 1,2 = 1,68

Akhirnya tebal material lapis pondasi bawah yang diperlukan adalah :D3* = (SN3 – (SN1*+ SN2*)) / (a3m3) = (6 – (3,78 + 1,68)) / (0,08 x 1,2) = 5,625 = 6 inchi

Untuk tahan kedua , perencanaannya sama dengan perencanaan untuk pelapisan tambah (overlay ) dengan menggunakan Rstage sebesar 95% . Akan tetapi , terlebih dahulu dilakukam survey untuk mengumpulkan data – data kondisi perkerasan tahap pertama pada akhir bulan ke – 13 . Data – data tersebut diperlukam untuk merencanakan tebal lapis tambah yang sama dengan tebal lapis perkerasan untuk konstruksi tahap kedua .