14
PERKEMBANGAN INDUSTRI GARMEN

Perkembangan Industri Garmen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lalalala

Citation preview

PERKEMBANGAN INDUSTRI GARMEN

PENULIS

Finny Ryanita ( 041311233344 )TEKNOLOGI DIGITAL PADA PROSES PERANCANGANAnika Restika Dewi ( 041411231125 )DISTRIBUSI INDUSTRI GARMENRyan Dharma Imansyah ( 041411231138 )KONSUMEN INDUSTRI GARMENParama Nisanaya ( 041411231140 )PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE) PADA PROSES PEMBUATAN DESAIN BUSANAYogik Anggara ( 041411231158 )PERKEMBANGAN INDUSTRI GARMENRonal Christi Mardika ( 041411231158 )PERSAINGAN INDUSTRI GARMEN

PERKEMBANGAN INDUSTRI GARMENSalah satu moment terpenting yang pernah terjadi di dunia adalah peristiwa yang dinamakan "Revolusi Industri". Pertama terjadi DI Inggrirs sekitar tahun 1750-an. Pada saat Revolusi industri ini dimulai saat ditemukannya mesin-mesin yang bertenaga listrik/ uap mulai mengantikan tangan-tangan manusia dalam melakukan perbagai pekerjaan. Saat itu pekerjaan tangan ini sudah tidak mulai dominan lagi, dan mulai tergantikan oleh munculnya mesin-mesin.Perkembangan Industri Garmen di mulai dengan dimulainya perkembangan mesin-mesin pembuat kain, baik yang menggunakan sistem rajut maupun dengan sistem tenun. Didalam Bidang Garmen/ pembuatan pakaian, yang pada jaman dahulu dikerjakan dengan tangan, mulai dikerjakan dengan menggunakan mesin-mesin, saat itu di Eropa muncul mesin-mesin jahit pertama seperti Singer (Inggris) dan Pfaf (Jerman).Perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan ekonomi di kawasan eropa dan amerika, yang menyebabkan tenaga manusia menjadi mahal. Hanya industri-industri yang mampu membayar dengan upah yang tinggi yang masih bisa bertahan. Maka industri-industri yang menggunakan tenaga manusia mulai mengalami mutasi/ perpindahan secara alami, dari daerah yang memiliki perekonomian yang baik ke perekonomian yang kurang baik. Industri Garmen pun mulai berpindah kenegara-negara timur dan bahkan sampai ke benua asia, yang saat itu masih mengalami kesulitan secara ekonomi. Perpindahan industri garmen didahului dengan berpindahnya pabrik-pabrik kain dari Eropa ke Asia sekitar tahun 1900-an.Awal Tahun 1950 terjadi demo besar-besaran di eropa dimana butuh-buruh pabrik garmen di Eropa dan Amerika kejalan-jalan, mereka mengusung spanduk-spanduk yang intinya memprotes kebijakan pemerintah : Mereka membentangkan spanduk : "SAVE OUR JOBS : LIMITS IMPORT" , "President Bush: Dont Veto our jobs".Mengapa hal ini terjadi karena para pebisnis lebih memilih meng import pakaian-pakaian ke negara asia, karena harga yang ditawarkan bisa jauh lebih murah, karena memang upah buruh di asia masih rendah saat itu. Karena maraknya Demonstrasi yang dilakukan para buruh, maka pemerintahpun mengambil kebijakan dengan membatasi import dengan memberlakukan sistem "Quota".Perkembangan Garmen di Asia dimulai pada awal tahun 1950-an dengan banyaknya industri garmen di Jepang. (Industri mesin jahit mulai banyak berkembang di Jepang sejak Tahun 1920-an, saat itu mulai muncul mesin-mesin jahit seperti : "Juki", "Brother", "Pegasus", dll.China yang juga berkembang dalam industri garmen, tetapi tidak bisa berdagang dengan eropa, karena berbagai issue HAM, maka muncul tahun 1960-an Hongkong mulai mengembangkan industri garmen. Hongkong saat itu menjadi pusat terbesar perdagangan Garmen dunia.Tahun 1970-an, Industri Garmen mulai bergeser ke Taiwan, China dan Korea Selatan. China terus mengembangkan dan semakin kuat sampai saat ini, karena luasnya daerah dan banyaknya pekerja di China. Tetapi hal inipun mulai bergeser saat chinapun memulai mengutamkan industri-industri yang menggunakan teknologi.

Kebangkitan Industri garmen besar di Asia tenggara (mulai unjuk gigi) sebenarnya ketika tahun 1975-an, karena China tidak bisa melakukan hubungan bilateral dengan eropa dan amerika dan dengan adanya sistem QUOTA, china tidak banyak memiliki quota.Di kawasan Asia Tenggara yang berkembang adalah : Indonesia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar. Kemudian bergeser ke negara Asia lainnya seperti Srilanka, Bangladesh, Philipines. Beberapa specialisasi muncul Di India, kemudia, dengan menguatnya industri Tenun Kotak dan denim di India.TEKNOLOGI DIGITAL PADA PROSES PERANCANGAN

Komputer desain adalah suatu jaringan perangkat teknologi yang berkemampuan tinggi dan serba bisa, sehingga seorang desainer yang telah menguasai teknologi komputer dalam proses pendesainan busana, pada umumnya akan mampu menghasilkan dan mewujudkan ide-ide secara lebih cepat dibandingkan bila dikerjakan dengan cara yang lainnya. Hal ini sangat mendukung dalam mewujudkan target produksi dan efisiensi yang harus dipenuhi oleh suatu industri garmen. Seorang desainer yang pada awal abad ke20 masih harus menggunakan cara-cara konvensional dalam mendesain, kini semakin banyak yang menggantikan nya dengan komputer. Melalui teknologi komputer seorang desainer dapat dengan leluasa mengekspresikan diri dengan berbagai tugasnya dalam memecahkan masalah perhitungan kompleks yang ditangani oleh mesin-mesin canggih. Logika digital kerap kali dinilai lebih kaya karena berisi program-program perangkat lunak dari perpustakaan pemikir kelas dunia. Sebagai contoh ketika seorang desainer akan mendesain sejenis busana tertentu, maka kumpulan clipart/art work seperti fasilitas jenis serat, tekstur, motif, warna, garis model serta detail model bagian-bagian busana dapat dimanfaatkan. Desainer tinggal membuat beberapa variasi, modifikasi dan membuat berbagai kreasi dari desain yang telah dibuat lebih dulu sesuai dengan yang dikehendaki. Kehadiran komputer desain dengan berbagai kelengkapannya lambat laun menjadi semakin digemari oleh banyak perancang karena berbagai kemudahan yang ditawarkan melalui perangkat lunaknya yang dapat membantu para desainer dalam menyelesaikan proses perancangan dengan lebih cepat dan hasil yang optimal. Dengan keahlian para pembuatnya, komputer desain telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk membantu para desainer dalam menghasilkan suatu gagasan perancangan yang lebih kompleks dan dapat diformulasi ulang (edit),sehingga desainer tidak perlu mengulang dari awal bila gambar yang dibuat tidak bagus/tidak tepat. Kondisi tersebut pada akhirnya mengubah parameter desainer dalam bekerja, yaitu bila sebelumnya dengan teknik manual seorang desainer cenderung membuat perencanaan terlebih dahulu dalam suatu proses merancang, kemudian setiap tahapan selalu diperhatikan pada aspek teknis dan pelaksanaan yang memungkin akan sangat dibatasi dengan sarana yang tersedia. Para perancang menyukai fasilitas mudah tersebut karena memberinya berbagai hal yang bersifat eksperimental, dengan berbagai hubungan antara warna dan efekefek ruang yang luas, dan secara umum memungkinkan desainer untuk bermain dengan semua jenis strukturtersebut. Sangat disadari bahwa teknologi komputer merupakan sebuah perangkat yang sangat mendukung bagi jenis aktivitas di industri garmen, karena kecepatan dan keakurasian yang dapat dijalankan pada proses pendesainan tersebut. Begitu pentingnya arti teknologi komputer dalam menunjang mekanisme kerja di industri garmen, hingga seorang ahli mengungkapkannya secara hiperbolik, bahwa For the artist who operates commercially, the computer is a God-send, but for the serious artist it is a mixed blessing (Patrick Taylor : Computers in the Fashion Industry). Area dimana teknologi komputer digunakan dengan keberhasilan yang besar berada pada penggambaran, telah mengambil alih tempat para penggambar, dan semua perangkat yang dikaitkan dengannya tersedia pada program tersebut. Dengan menggabungkan sistem-sistem pada program tersebut serta pada penggambar yang cocok, maka gambar yang baik dapat dihasilkan, atau lebih baik dari yang dilakukan secara manual. Programprogram ini memberikan suatu kisaran fasilitas yang luas dan perangkat yang dapat dengan mudah diterapkan, setelah program tersebut dapat dikuasai. Karena kriteria di sini berkenaan dengan penggambaran elemen desain dan akurasi, maka media komputer sangat ideal dalam memberikan suatu keuntungan yang nyata pada kecepatan dan fleksibilitas. Namun demikian komputer desain tidak dapat menciptakan gambar secara spontan/instant, karena Sistemsistem ini berisi sejumlah program yang sangat kompleks, sehingga setiap program perangkat lunak harus dipahami dan dikuasai, kemudian perangkat tersebut dihubungkan untuk membuat suatu pola interaksi diantara fungsifungsinya. Ini juga merupakan sebuah proses yang kompleks untuk dapat dipahami; dan tak dapat dihindari, bahwa ini akan menyita waktu untuk memperoleh kontrol keseluruhan sistem. Ini berarti bahwa si perancang harus melupakan kegiatan perancangan selama beberapa waktu dan berusaha untuk menguasai sistem tersebut. Kondisi tersebut bagi beberapa perancang mungkin merupakan hal yang kurang menyenangkan, namun setelah proses yang tidak menyenangkan ini berakhir, maka proses berkreasi akan menjadi lebih mudah dari sebelumnya bagi si perancang, karena perancang yang dapat menguasai sistem komputer desain memiliki suatu senjata yang lebih lengkap di tangan mereka. Mereka dapat mensketsakan rancangan pada komputer dan membuat dokumen sketsa di dalamnya. Ikatan ini meningkatkan semua spesifikasi relevan pada sketsa tersebut dan memberikan akses yang mudah pada kepustakaan model yang dihasilkan untuk membuat berbagai modifikasi model baru dengan berpedoman pada koleksi lama.

Perangkat Lunak (Software) pada Proses Pembuatan Desain Busana

Perangkat lunak yang dapat digunakan pada proses pendesainan busana sangatlah luas dan beragam, karena komputer desain menyediakan berbagai macam program pengolahan gambar dan tata letak. Software-software tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat, hingga dalam hitungan bulan terjadi peningkatan versi dari seri yang telah ada, ataupun muncul seri yang baru. Saat ini jenis-jenis software yang sering digunakan pada proses pendesainan busana adalah : A. Product Data Management (PDM) Software untuk meng-organisasi informasi yang berkaitan dengan suatu desain, digunakan sebagai alat komunikasi antara buyer dengan fihak industri. Sistem ini dilengkapi dengan laporan standar, dimana costumization tersedia sesuai dengan permintaan. Selain dari itu program ini berfungsi juga untuk mengarsipkan data produk dengan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk tersebut. Keunggulan dari perangkat lunak ini adalah kemampuannya untuk mengurangi siklus waktu pengembangan produk, sehingga produk dapat dipasarkan lebih cepat. Selain dari itu sistem ini dapat di-link dengan MS-Project, peralatan gambar melalui OLE, MSVideo untuk menampilkan gambar yang bergerak. B. Artworks Software untuk desain mode, terdiri dari software gambar populer yang dilengkapi dengan fungsi tambahan tekstil yang spesifik seperti Fractal Design Pointer, Adobe Photoshop dan MS-Publisher. Program ini dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk meniru/menjiplak gambar, pemisahan sederhana, serta pengulangan. Kelengkapan lainnya adalah fasilitas untuk menciptakan style dan detail, kreasi pembuatan kain, colorways, serta merchandising materials. C. Color Matter Jenis software ini memiliki fasilitas yang hampir sama dengan Atrworks, perbedaannya adalah pada software ini tidak terdapat fasilitas kreasi pembuatan kain. Selain dari itu tampilan visual dari outputnya cenderung menghasilkan karakter gambar dan warna yang soft (lembut). D. Fashion Studio Software desain mode yang dilengkapi dengan fasilitas Assembly Room Automation yang dapat membuat layout sistem unit produksi dan corner display (Visual Merchandising). Program ini memberikan berbagai keuntungan dari segi peningkatan produktifitas melalui pengefisienan penggunaan waktu, sebagai metoda kerja yang lebih efisien dan meningkatkan kontrol managemen. E. Pattern Aided Design (PAD) Sistem PAD yang terdiri dari program Style Design dan Pattern Design adalah software dalam desain mode yang dapat dioperasikan dalam format 3 Dimensi dan animasi, sehingga memungkinkan untuk membuat desain dalam berbagai ukuran tubuh, serta dapat menampilkan visualisasi busana yang mendekati kondisi busana yang telah jadi. Selain dari itu dengan menambahkan perangkat khusus secara paralel pada jaringan komputernya, maka sistem ini dapat diproses lebih lanjut untuk memformat pola (pattern) busana dan membuat susunan/tata letaknya (Lay planning) secara otomatis. Software jenis ini merupakan perangkat yang komprehensif dalam menunjang secara keseluruhan proses produksi di industri garmen. Program pemolaan (pattern making) yang secara otomatis dapat menterjemahkan desain ke dalam bentuk/ format pola (pattern/marking) bagian-bagian busana F. Accumark Fasilitas penggandaan pola yang disusun sebagai dasar dalam proses Layplanning (peletakan pola pada kain) G. PDS (Pattern Design System) PDS sebagai software yang digunakan untuk mendesain dan mengembangkan pola ini memiliki keunggulan dalam pembuatan nya, dimana pola dapat dengan mudah dirancang dari coretan atau dengan merubah/memodifikasi style yang telah ada sebelumnya. DISTRIBUSI INDUSTRI GARMENTujuan dan kegiatan distribusi adalah untuk memperkenalkan produk ke pasar atau area distribusi baru yang belum terjangkau agar dikenal dan menciptakan brand image produk. Juga sebagai upaya penyebaran produk ke sejumlah titik-titik pasar atau area distribusi yang telah ada (dikuasai) serta area pengembangan baru yang belum terjangkau agar terjadi pelebaran area penjualan.Keputusan perusahaan tentang distribusi menentukan bagaimana cara produk yang dibuatnya dapat dijangkau oleh pelanggan, juga berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan distribusi. Perusahaan harus mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa produk yang didistribusikan kepada para pelanggan berada pada tempat yang tepat dan dengan biaya seefisien mungkin.Dalam hal ini, perusahaan garmen memakai beberapa saluran distribusi, diantaranya ;1. Distribusi langsung

Penyampaian produk secara langsung ke pasar dengan memanfaatkan semua potensi yang dimiliki sendiri tanpa bantuan perantara atau pihak lain ( agen, pedagang besar, pengecer )Cara ini memberikan kemampuan mengindentifikasi dan antisipasi secara cepat setiap perubahan sikap konsumennya serta menciptakan tingkat pengendalian distribusi yang besar. Pendistribusian ini bisa melalui iklan atau katalog, perusahaan garmen bisa dengan berskala mengirimkan katalog kepada konsumen, yang memesan pakaian melalui pos atau jasa pengiriman barang. Atau dengan mempunyai situs yang memberikan fasilitas kepada konsumen untuk memesan secara online.

2. Distribusi semi langsung

Pada beberapa perusahaan ada yang memiliki gerai / toko khusus milik sendiri yang tersebar dibeberapa wilayah strategis. Dengan begitu perusahaan dapat berhubungan langsung dengan pelanggan, sehingga perusahaan bisa mengetahui produk mana yang diminati konsumen. Perusahaan juga bisa mendapat laba maksimal karena menjualnya langsung kepada konsumen.

3. Distribusi tidak langsung

Saluran distribusi tidak langsung merupakan suatu metode penyampaian barang dari perusahaan ke tangan konsumen akhir melalui jasa perantara baik agen, pedagang besar, atau pengecer. Metode ini digunakan untuk mencapai pasar yang jauh dan berada di luar kota maupun di dalam kota, atau untuk memperkenalkan produknya lebih luas. Perusahaan bekerja sama dengan agen yang tersebar di beberapa daerah, kemudian agen akan bertugas menyampaikan barang ke tangan pedagang besar / langsung kepada pengecer kemudian ke konsumen.

PERSAINGAN INDUSTRI GARMENIndustri garmen adalah salah satu industri pemuas kebutuhan masyarakat dalam bidang sandang yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan dunia fashion yang juga dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Bergesernya alasan kebutuhan dan perhatian masyarakat baik kaum perempuan maupun laki-laki akan pakaian pada saat ini bukan hanya sebagai penutup tubuh tetapi juga sebagai pemberi prestise dan pemuas rasa seni. Hal ini menuntut para pelaku industri garmen untuk memproduksi barang yang tidak hanya bagus tetapi juga harus memiliki kualitas yang tinggi yang mampu bersaing bukan hanya untuk pesaing dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Para pemain dari sektor industri garmen pun juga dituntut untuk mampu memahami dunia mode yang saat ini sedang in dan yang akan datang, maka mereka harus memiliki strategi bisnis yang mampu berjalan di depan para pesaingnya.Selama ini pesanan produk Garmen tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga datang dari luar negeri, ini menunjukkan bahwa produk dari Indonesia sudah mampu bersaing untuk kancah dunia. Kualitas dan harga produk-produk Indonesia pun juga tidak kalah dari produk yang dihasilkan pesaing dari luar negeri.Untuk mepertahankan industri garmen Indonesia dari gempuran pesaing seperti dari china yang menjual produknya lebih murah maka diperlukan langkah-langkah yang riil dari perusahaan garmen Indonesia untuk memperhatikan harga variable-variabel dan cara-cara pengambilan keputusan untuk memproduksi pesanan produk garmen agar tingkat efisiensi produksi yang mampu memberikan harga yang bersaing sertaa mutu yang berkualitas serta yang paling penting mampu untuk menghidupi perusahaan agar tetap eksis di pasaran.Tetapi justru yang terjadi akhir-akhir ini merupakan hal-hal yang malah menyesakkan karena banyak pengusaha-pengusaha garmen yang harus gulung tikar akibat serangan produk garmen impor dari china yang dijual lebih murah daripada produk garmen buatan dalam negeri. Ini membuat keadaan industry industry garmen mengalami penurunan sehingga banyak perusahaan yang mengalami banyak kerugian yang tentunya juga akan mengganggu pengusaha dan juga orang-orang yang bekerja didalamnya.Sebenarnya untuk persaingan industry garmen dalam negeri tidak terjadi masalah yang signifikan bahkan bisa dikatakan persaingan dalam negeri untuk industry garmen sangatlah baik, mengapa dikatakan demikian karena pengaruhnya dalam penyerapan tenaga kerja dan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sangat spesifik. Industri garmen menurut data yang kami ambil dari APGAI (Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia), industri garmen menjadi salah satu penyumbang devisa ekspor tertinggi dalam lima tahun terakhir dengan nilai ekspor selalu mencapai USD6 miliar per tahun. Nilai ekspor industri garmen mencapai USD7,18 miliar atau 57,65% dari total ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional. Industri TPT merupakan salah satu komponen utama pembangunan industri nasional dengan tiga peran penting sebagai penyumbang devisa ekspor non migas, penyerapan tenaga kerja dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.Ini tidak terlepas dari keuntungan kita sebagai salah satu Negara dengan jumlah penduduk no.4 di dunia. Tentunya dengan jumlah penduduk yang besar kebutuhan akan pakaian sangatlah diperlukan oleh masyarakat Indonesia, ini merupakan pelang yang sangat besar bagi para pelaku industri garmen untuk memafaatkan peluang ini sehingga dapat meraih sesuatu yang optimal dari keuntungan ini. Bahkan orang luar negeri pun kini sudah mengakui produk garmen dari Indonesia, bisa kita lihat dari banyaknya produk-produk garmen dari Indonesia yang bertebaran di luar negeri.Oleh sebab itu diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk terus memperhatikan, melindungi, dan meningkatkan industri garmen di Indonesia, karena industi garmen Indonesia masih jauh dapat lebih berkembang dari saat ini. Tidak hanya dari pelaku, tetapi peran aktif pemerintah dan masyarakat untuk melindungi dan lebih mencintai produk dalam negeri harus ditanamkan di seluruh penjuru negeri. Karena itu inovasi yang tiada henti harus berjalan agar produksi garmen Indonesia dapat menjadi salah satu produk pesaing terbaik dengan skala dunia.

KONSUMEN INDUSTRI GARMENKonsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Industri garment adalah industri yang memproduksi pakaian jadi dan perlengkapanpakaian. Yang dimaksud denganpakaianjadiadalah segala macam pakaian dari bahantekstil untuk laki-laki, wanita, anak-anak danbayi. Bahan bakunya adalah kain tenun ataukain rajutan dan produknyaantara lain berupakemeja (shirts), blus (blouses), rok (skirts),kaus (t-shirts, polo shirt, sportswear), pakaiandalam (underwear) dan lain-lain.Industri tersebut merupakan penyumbangdevisa terbesar bagi negara setelah minyakdan gas bumi (Migas). Di pasar internasionalsendiri, produk garment Indonesia telahmemiliki posisi yang cukup bagus, denganpangsa antara 3 % sampai 4% dari total nilaiekpsor dunia. Dimana konsumen Industri garment adalah para distributor atau pengecer dan bisa tentu langsung ke konsumennya. Karena kalau mengambil dari pabriknya langsung harga bisa lebih murah daripada harus membeli barang di agen atau distributor. Nah Industri garment enggak juga harus memiliki pabrik ada juga yang home industri. Dimana ia membuat mainan anak menggunakan kain flannel terus dijualnya kepada konsumen-konsumen yang ingin membelikan anaknya mainan. Tetapi jika hasil produksi garment tidak bagus maka konsumen akan kecewa dan tidak akan memesan garment di industry tersebut.Oleh karenanya, berawal dari teori Adam Smith tahun 1776 yaitu konsumsi adalah satu-satunya tujuan dan akhir dari produksi, maka konsep pemasaran modern adalah mencocokkan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mencapai hubungan mutualisme yang saling menguntungkan. Sehingga keuntungan melalui kepuasan konsumen adalah alat ukur terbaik dari apa yang selayaknya didapatkan dari apa yang dilakukan oleh industri.