4
Perkembangan gamet jantan Alat kelamin jantan meliputi kelenjar kelamin dan saluran- salurannya. Kelenjar kelamin jantan disebut testis. Pembungkus testikular yang mengelilingi testis, secara luas menghubungkan jaringan-jaringan testis, membentuk batasan-batasan lobular yang mengelilingi germinal epithelium. Spermatozoa dihasilkan dalam lobule yang dikelilingi sel-sel sertoli yang mempunyai fungsi nutritif. Saluran sperma terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berbatasan dengan testis, berguna untuk membuka lobule (juxta-testicular part) dan bagian lainnya adalah saluran sederhana yang menghubungkan bagian posterior testis ke genital papilla. Pada beberapa ikan, misalnya ikan salmon, tidak memiliki kantung seminal, tetapi pada bagian luar saluran sperma terdapat sel-sel yang berfungsi mengatur komposisi ion-ion cairan seminal dan mensekresi hormon. Spermatogenesis Perkembangan gamet jantan dari spermatogonium menjadi spermatozoa melalui dua tahap, yaitu spermatogenesis dan spermiogenesis. Spermatogenesis adalah tahap perkembangan spermatogonium menjadi spermatid. Sedangkan spermiogenesis adalah metamorfosis spermatid menjadi spermatozoa. Awal spermatogenesis ditandai dengan berkembangbiaknya spermatogonia beberapa kali melalui pembelahan mitosis, untuk memasuki tahap spermatosit primer. Selanjutnya terjadi pembelahan meiosis, yang dimulai dengan kromosom berpasangan, yang diikuti dengan duplikasi membentuk tetraploid (4n). Satu spermatosit sekunder diploid membelah diri menjadi dua spermatid haploid (n). Spermiasi Proses spermiasi berhubungan dengan pelepasan spermatozoa dari lumen lobulus masuk ke dalam saluran sperma. Pelepasan ini mungkin disebabkan oleh kenaikan tekanan hidrostatik ke dalam lobule untuk mengeluarkan cairan-cairan oleh sel-sel sertoli di

Perkembangan Gamet

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perikanan

Citation preview

Page 1: Perkembangan Gamet

Perkembangan gamet jantanAlat kelamin jantan meliputi kelenjar kelamin dan saluran-salurannya. Kelenjar kelamin jantan disebut testis. Pembungkus testikular yang mengelilingi testis, secara luas menghubungkan jaringan-jaringan testis, membentuk batasan-batasan lobular yang mengelilingi germinal epithelium. Spermatozoa dihasilkan dalam lobule yang dikelilingi sel-sel sertoli yang mempunyai fungsi nutritif.

Saluran sperma terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berbatasan dengan testis, berguna untuk membuka lobule (juxta-testicular part) dan bagian lainnya adalah saluran sederhana yang menghubungkan bagian posterior testis ke genital papilla. Pada beberapa ikan, misalnya ikan salmon, tidak memiliki kantung seminal, tetapi pada bagian luar saluran sperma terdapat sel-sel yang berfungsi mengatur komposisi ion-ion cairan seminal dan mensekresi hormon.

SpermatogenesisPerkembangan gamet jantan dari spermatogonium menjadi spermatozoa melalui dua tahap, yaitu spermatogenesis dan spermiogenesis. Spermatogenesis adalah tahap perkembangan spermatogonium menjadi spermatid. Sedangkan spermiogenesis adalah metamorfosis spermatid menjadi spermatozoa. Awal spermatogenesis ditandai dengan berkembangbiaknya spermatogonia beberapa kali melalui pembelahan mitosis, untuk memasuki tahap spermatosit primer. Selanjutnya terjadi pembelahan meiosis, yang dimulai dengan kromosom berpasangan, yang diikuti dengan duplikasi membentuk tetraploid (4n). Satu spermatosit sekunder diploid membelah diri menjadi dua spermatid haploid (n).

SpermiasiProses spermiasi berhubungan dengan pelepasan spermatozoa dari lumen lobulus masuk ke dalam saluran sperma. Pelepasan ini mungkin disebabkan oleh kenaikan tekanan hidrostatik ke dalam lobule untuk mengeluarkan cairan-cairan oleh sel-sel sertoli di bawah rangsangan gonadotropin. Spermatozoa kemudian didorong ke dalam sistem pengeluaran, di sini akan bercampur dengan cairan sperma.

Perangsangan perkembangan sperma tidak terlepas dari peran serta hormon androgen, yaitu testosteron. Sedangkan testosteron yang memegang peranan utama pada spermatogenesis dan spermiasi adalah ketotestosteron. Ketotestosteron selanjutnya akan merangsang sel-sel sertoli sehingga aktif menstimulasi pembelahan mitosis spermatogonia dan menyempurnakan spermatogenesis.

Perkembangan Gamet BetinaPerkembangan gamet betina atau disebut juga oogenesis terjadi di dalam ovarium. Oogenesis diawali dengan perkembangbiakan oogonium beberapa kali melalui pembelahan mitosis, untuk memasuki tahap oosit primer. Selanjutnya terjadi pembelahan meiosis I, membentuk oosit

Page 2: Perkembangan Gamet

sekunder dan polar body I melalui proses meiosis II oosit sekunder membelah menjadi oosit dan polar body II.

Oogenesis adalah proses kompleks yang secara keseluruhan merupakan pengumpulan kuning telur. Secara substansial, kuning telur terdiri atas tiga bentuk yaitu : kantung kuning telur (yolk vesicle), butiran kuning telur (yolk globule) dan tetesan minyak (oil droplet). Kantung kuning telur berisi glikoprotein dan pada perkembangan selanjutnya, menjadi kortikal alveoli. Butir-butir kuning telur terdiri atas lipoprotein, karbohidrat dan karoten. Oil droplet secara umum terdiri atas gliserol dan sejumlah kecil kolesterol.

Tahap-tahap perkembangan telurPerkembangan telur ikan secara umum meliputi empat tahap, yaitu awal pertumbuhan, tahap pembentukan kantung kuning telur, tahap vitelogenesis dan tahap pematangan. Pertumbuhan awal adalah terjadinya pelepasan hormon gonadotropin yang dicirikan dengan bertambahnya ukuran nukleus dan jumlah nukleolus. Sejumlah besar dari RNA disimpan dalam sitoplasma sel telur sebagai bekal bagi embrio untuk menghasilkan protein dari dirinya sebagai cadangan.

Tahap pembentukan kantung telur dicirikan dengan terbentuknya kantung atau vesikel. Pada perkembangan telur selanjutnya, kantung kuning telur ini akan membentuk kortikal alveoli yang berisi butir-butir korteks. Tahap ini juga dicirikan dengan terbentuknya zona radiata, perkembangan ekstraseluler dan bakal korion.

Vitelogenesis dicirikan oleh bertambah banyaknya volume sitoplasma yang berasal dari luar sel, yaitu kuning telur atau disebut juga vitelogenin. Vitelogenin ini disintesis oleh hati dalam bentuk lipophosphoprotein-calcium kompleks dan hasil mobilisasi lipid dari lemak visceral. Selanjutnya kuning telur dibawa oleh darah dan ditransfer ke dalam sel telur secara endositosis.

Selama proses vitelogenesis terjadi penambahan ketebalan pada zona radiata, sel-sel granulosa dan theca. Sel-sel theca bertanggung jawab dalam sintesis 17 -hydroxyprogesterone dan testosteron yang oleh sel-sel granulosa diubah menjadi 17 , 20 -dihydroxy-4-pregnen-3-3-one (17,20-p dan estradiol-17 ). Sirkulasi estradiol-17 mengatur pengembangan beberapa gen vitelogenin dalam hepatosit yang selanjutnya menghasilkan protein vitelogenin.

Tahap akhir perkembangan telur adalah tahap pematangan, yakni setiap tahap pergerakan germinal vesicle ke tepi dan akhirnya melebur (germinal vesicle breakdown) yang selanjutnya membentuk pronuklei dan polar body II.

OvulasiProses ovulasi terjadi dengan cepat setelah telur mengalami pematangan dan mengakibatkan pecahnya dinding folikel, pada waktu bersamaan sel-sel mikrofil yang menutupi lubang mikrofil berpisah sehingga spermatozoa dapat menembus korion setelah telur dikeluarkan (oviposition). Pecahnya dinding folikel ini diduga disebabkan oleh pengaruh hormon prostaglandin.

Page 3: Perkembangan Gamet

Prostaglandin mungkin merupakan mediator aksi gonadotropin terhadap ovulasi atau pecahnya dinding folikel.