Upload
monicajuliani92
View
68
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TUGAS STUDI KASUS
Citation preview
Nama : Monica Juliani
NPM : 14211601
Kelas : 3EA27
“PERILAKU KONSUMEN”
Tugas ke 5
STUDI KASUS : MEMPENGARUHI SIKAP
dan PERILAKU
Bpk. Tomy Adi Sumiarso, SE
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MEMPENGARUHI SIKAP
dan PERILAKU”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas
mata kuliah perilaku kosumen.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada rekan – rekan sekitar yang telah
mendukung saya dalam pembuatan makalah ini. Dan terlebih saya ingin berterima kasih
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena saya telah di berikan pengetahuan mengenai pengaruh
sikap dan perilaku seorang konsumen dalam membeli.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan . Oleh karna itu, saya
mengharapkan saran dan juga kritik demi peningkatan makalah ini. Saya berharap makalah
ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Jakarta, Januari 2014
Monica Juliani
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perilaku dan sikap konsumen di zaman sekarang cenderung berubah-ubah. Tentunya
hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara Asia, yang memberi dampak
pada peningkatan pendapatan individual, sehingga konsumen di zaman sekarang lebih
berorientasi pada nilai suatu produk dari pada harganya.
Konsumen rela untuk membelanjakan uang lebih dengan tujuan mendapatkan
pelayanan yang baik, yang tentunya memberi nilai kepuasan kepada konsumen. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah gaya hidup. Gaya hidup akan
mempengaruhi penilaian yang dilakukan oleh seseorang yang akan membeli suatu produk.
Gaya hidup menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin
dalam kegiatan sehari-hari, minat, dan pendapatnya terhadap suatu hal yang sudah melekat
pada diri personal seseorang. Gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat,
dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana
nilai-nilai tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Karena mereka juga memikirkan
apa yang mereka pakai sehari-hari. Begitu juga dengan sikap konsumen merupakan faktor
penting yang perlu dipahami oleh pemasar karena sikap dianggap mempunyai korelasi yang
positif dan kuat terhadap keputusan pembelian.
Sikap merupakan suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk
menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan
atau dinamis terhadap perilaku artinya konsumen yang suka atau bersikap positif terhadap
suatu produk akan cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk memilih dan membeli
produk tersebut begitu juga sebaliknya.
Pengaruh gaya hidup dan sikap konsumen terhadap perilaku pembelian secara umum
bergantung pada keterlibatan konsumen dalam pembelian. Keterlibatan yang tinggi dari
konsumen dalam pembelian akan dipengaruhi oleh tingginya hubungan antara kepercayaan
terhadap merek. Ketika konsumen mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap suatu
merek, maka ia akan sangat terlibat dan sangat selektif dalam keputusan pembeliannya.
Menurut Setiadi (2003:415), pengambilan keputusan yang diambil oleh seseorang dapat
disebut sebagai pemecahan masalah. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen
memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai. Selanjutnya konsumen membuat
3
keputusan perilaku mana yang ingin dilakukan untuk dapat mencapai sasaran tersebut. Degan
demikian hal ini dapat memecahkan masalahnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa definisi dari sikap dan perilaku konsumen serta hubungan antara sikap dan perilaku ?
b. Bagaimana faktor – faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap
pembelian ?
c. Berikan beberapa contoh kasus dalam pengaruh sikap dan perilaku dalam pembelian !
1.3 TUJUAN PENULISAN
Pembuatan makalah ini tujuan paling utamanya adalah untuk melengkapi tugas mata
kuliah perilaku konsumen dari Bapak Tomy Adi Sumiarso. Selain itu pembuatan makalah ini
juga merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperluas wawasan penulis
mengenai gaya hidup dan sikap konsumen dan kaitannya dengan keputusan pembelian.
1.4 WAKTU dan TEMPAT
Jakarta, Januari 2014
1.5 METODOLOGI PENELITIAN
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi pustaka. Penulis mencari
data dan artikel dari beberapa buku serta internet yang berhubungan dengan penulisan karya
tulis ilmiah.
4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 DEFINISI SIKAP dan PERILAKU SERTA HUBUNGAN ANTARA SIKAP dan
PERILAKU.
Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang
berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung
mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh
iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap mungkin
dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong
konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu. Menurut
Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari
kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak
disenangi secara konsisten.
Kotler dan Keller (2008:214) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut:
Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Definisi dari perilaku konsumen menurut
Dharmmesta dan Handoko (2000:10) adalah sebagai berikut: Perilaku konsumen (consumer
behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Definisi
perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6) adalah sebagai berikut: Perilaku
konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber
daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang
berhubungan dengan konsumsi.Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas
dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses
psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukanhal-hal di atas atau kegiatan
mengevaluasi.
Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan erat, dan hasil penelitian juga
memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Salah satu teori yang
bias menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Fishbein dan
Ajzen. Menurut mereka, antara sikap dan perilaku terdapat satu faktor psikologis yang harus
5
ada agar keduanya konsisten, yaitu niat (intention). Worchel dan Cooper (1983)
menyimpulkan sikap dan perilaku bias konsisten apabila ada kondisi sebagai berikut:
1. Spesifikasi sikap dan perilaku.
2. Relevansi sikap terhadap perilaku.
3. Tekanan normatif.
4. Pengalaman.
2.2 FAKTOR PENGARUH SIKAP dan PERILAKU
Faktor-faktor yang berperan penting dalam pembentukan sikap, yaitu :
1. Pengaruh Keluarga.
Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan sikap maupun perilaku. Keluarga
merupakan lingkungan yang paling dekat karena konsumen melakukan interaksi lebih
intensif dibandingkan dengan lingkungan lain. Beberapa penelitian mengungkapkan sikap
konsumen terhadap produk tertentu memiliki hubungan yang kuat dengan sikap orang tuanya
terhadap produk tersebut.
2. Pengalaman langsung.
Pengalaman individu mengenai obyek sikap dari waktu ke waktu akan membentuk sikap
tertentu pada individu.
3. Kelompok teman sebaya (Peer Group Influences)
Teman sebaya punya peran yang cukup besar terutama bagi remaja dalam pembentukan
sikap. Adanya kecenderungan untuk mendapatkan penerimaan dari teman-teman sebayanya,
mendorong para remaja mudah dipengaruhi oleh kelompoknya dibandingkan sumber-sumber
lainnya.
4. Pemasaran langsung.
Mulai banyaknya perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas produk yang
ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam pembentukan sikap konsumen.
5. Kepribadian.
Kepribadian individu memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap.
6. Tayangan Media Massa.
Media massa ini sangat penting dalam pembentukan sikap, maka pemasar perlu mengetahui
media apa yang biasanya dikonsumsi oleh pasar sasarannya dan melalui media tersebut
dengan rancangan pesan yang tepat, sikap positif dapat dibentuk.
6
Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19)
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar
utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau
menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup
dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh
keempat faktor tersebut diatas.
2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan,
sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal
(interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut
akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan
perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai
faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
7
BAB III HASIL PENELITIAN
Contoh Studi Kasus :
Mahasiswi dimana pada umumnya apabila pergi ke kampus tidak hanya berpakaian
rapih, tetapi juga memakai riasan wajah, seperti bedak, pelembab bibir, perona pipi, mascara
dan lain-lain supaya terlihat lebih cantik. Mobilitas kegiatan tersebut berdampak semakin
banyak mahasiswi menghabiskan waktunya di luar rumah karena banyaknya kegiatan.
Mahasiswi yang sebagian besar lebih suka menggunakan kosmetik dengan merek yang
terkenal dan berkualitas. Dimana kualitas ditentukan oleh pandangan dan pengalaman mereka
terhadap suatu produk.
Produk kosmetik yang sudah mendunia seperti The maybelline yang begitu familiar di
telinga juga tersebar di Indonesia. Maybelline merupakan salah satu merek kosmetik luxury
yang berasal dari New York dengan omset miliaran dolar per tahun. Produk Maybelline yang
kini ada dalam setiap pasar pengecer termasuk drugstores, toko, supermarket dan toko khusus
kosmetik. Maybelline menggabungkan unsur-unsur seperti ukuran, gaya, warna dan
keberhasilan yang memberikan rasa menawan pada wajah. Maybelline adalah produk
kosmetik internasional yang didirikan pada tahun 1915 oleh T.L. Williams di New York,
Amerika Serikat. Nama Maybelline merupakan gabungan dari Maybel (nama saudara
perempuan T.L. Williams yang menjadi inspirasi produknya) dan vaseline.
Perusahaan ini diambil alih oleh L'Oreal Group sejak tahun 1996, setelah sebelumnya
sempat diambil alih oleh Plough Inc. pada tahun 1967 (yang kemudian berubah nama
menjadi Schering-Plough Corporation pada tahun 1971) dan grup investor Wasserstein
Perella & Co pada tahun 1990 . Produk pertama yang diluncurkan Maybelline adalah
Maybelline Cake Mascara pada tahun 1917. Maybelline pertama kali menciptakan slogan
"Maybe She's Born With It. Maybe It's Maybelline" pada tahun 1991 dan masih digunakan
sampai saat ini. Perkembangan Maybelline 10 tahun terakhir dibandingkan dengan produk
kosmetik lainnya : Gambar 1.1
8
Sumber: www.maybelline.com
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa produk Maybelline meraih penjualan yang lebih
besar dibandingkan dengan produk kosmetik Lakme, Colorbar, Lotus, Oriflame, Biotique,
Avon dan Others. Seiring dengan perkembangan zaman, konsumen semakin menyadari
walaupun dengan harga lebih mahal Maybelline juga memiliki kualitas yang baik
dibandingkan dengan merek lainnya. Pada zaman sekarang telah terjadi perubahan gaya
hidup dan sikap konsumen yang cenderung untuk memakai kosmetik buatan luar negeri
dengan kualitas yang baik dan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan buatan
dalam negeri sendiri. Maybelline memiliki keunggulan yaitu menggabungkan unsur-unsur
seperti ukuran, gaya, warna, memberikan rasa menawan pada wajah dan ditujukan untuk usia
muda. Walaupun kosmetik Maybelline sedikit lebih mahal dibandingkan produk kosmetik
lainnya namun minat wanita untuk memilih kosmetik Maybelline tetap tinggi.
Sikap Terhadap Truk & “Jeep”
Pada tahun 1990-an banyak konsumen yang jatuh cinta pada kendaraan jenis truk &
kendaraan jenis sport serba guna seperti Ford Explorer, Chevy Blazer, & jeep Grand
Cherokee . Dipelopori oleh generasi Baby boomer, sebagaian konsumen mulai membeli
kendaraan penggerak empat roda kelas atas & truk bak terbuka ketimbang sedan mewah
seperti Mercedes-Benz, Lexus, Jaguar & BMW . Penjualan kendaraan sport serba guna pada
tahun 1994 adalah US$1,4juta, dibandingkan dengan US$1,1 juta untuk kendaraan mewah.
Pada tahun 1996, beberapa analis memperkirakan bahwa pasar kendaraan sport serba guna
akan tumbuh sebesar 40% dibandingkan dengan perkembangan pasar mobil mewah yang
hanya13%. Walaupun faktor pajak berkontribusi terhadap penurunan penjualan mobil
mewah, namun faktor utama penurunan itu adalah perubahan seisme pada sikap & tata nilai
konsumen. Menurut salah satu dealer Ford, “tingkat penerimaan sosial kendaraan sport serba
guna setara dengan mobil mewah, & individu bertipe Yuppies tingkat penerimaanya jauh
lebih tinggi.“ kendaraan tersebut sangat mudah untuk disukai. Kendaraan jenis ini dapat
tampil menarik bila telah diperlengkapi dengan segala pernik yang dianggap merupakan
9
perlengkapan mobil kelas atas, seperti tempat duduk kulit, karpet mahal, & CD player.
Bahkan dengan harga US$25.000 atau lebih, mobil sport serba guna merupakan pilihan yang
dilirik disamping mobil mewah buatan Jepang & Eropa. Kendaraan sport serba guna
memiliki daya tarik yang lebih kuat dari para pembeli yang lebih muda (rata-rata 40 tahun)
ketimbangan kendaraan mewah (rata-rata 55 tahun). Produsen mobil menyatakan bahwa
generasi baby boomer yang kaya tetap membutuhkan mobil mewah disamping kendaraan
sport serba guna, & sikap ini akan mengembalikan penjualan mobil mewah kembali.
Produsen mobil harus dapat mengikuti dengan cermat perubahan sikap konsumen.
10
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli dibentuk sebagai hasil dari
pengalaman langsung mengenai produk , informasi secara lisan yang diperoleh dari orang
lain , atau terpapar oleh iklan di media massa , internet , dan berbagai bentuk pemasaran
langsung. Walaupun sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi tidak sama dengan
perilaku. Sebaliknya , mereka mencerminkan penilaian yang menyenangkan maupun yang
tidak menyenangkan terhadap obyek sikap. Sebagai kecenderungan yang dipelajari , sikap
mempunyai kualitas memotivasi yaitu mereka dapat mendorong konsumen kearah perilaku
tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.
Sikap memiliki konsistensi dengan prilaku. Prilaku seorang konsumen merupakan
gambaran dari sikapnya. Seorang wanita mengendarai BMW warna silver, ia menyukai
BMW silver. Inilah konsistensi antara sikap dan prilaku. Namun, factor situasi sering
menyebabkan inkonsistensi antara sikap dan prilaku. Seseorang mneyukai sedan Jaguar,
namun ia tidak memiliki sedan tersebut. Factor daya beli mungkin menyebabkan tidak
konsistennya antara sikap dan prilaku.
11