14
PERILAKU GURU DALAM MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus di SMP Al-Irsyad Surakarta Tahun Ajaran 2013-2014) NASKA ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Muhammad Al-Haddad NIM: G000100191 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERILAKU GURU DALAM MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWAeprints.ums.ac.id/31128/26/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014-12-02 · SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... minat belajar

Embed Size (px)

Citation preview

PERILAKU GURU DALAM MENGAJAR

DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus di SMP Al-Irsyad Surakarta Tahun Ajaran 2013-2014)

NASKA ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Muhammad Al-Haddad

NIM: G000100191

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

ii

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:

Nama : Drs. Zaenal Abidin, M.Pd

Sebagai : Pembimbing I

N I K :

Nama : Maria Ulfa S.Pd.I

Sebagai : Pembimbing II

N I K :

Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan

ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa:

Nama : Muhammad Al-Haddad

NIM : G000100191

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Judul Skripsi : Perilaku Guru dalam Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa

(Studi Kasus di SMP Al-Irsyad Surakarta Tahun 2013-

2014 )

Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian

persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 17 Juli 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Zaenal Abidin, M.Pd Maria Ulfa S.Pd.I

iii

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

بسم هللا الرمن الر حيم

Yang bertanda tangan di bawa ini, saya

Nama : Muhammad Al-Haddad

NIM/NIRM : G000100191/ 10/X/02.2.1/T/4866

Fakultas : Fakultas Agama Islam

Program Studi : Tarbiyah

Jenis : Skripsi

Judul : PERILAKU GURU DALAM MENGAJAR

DAN MOTIVASI BELAJAR SISW

(Studi Kasus di SMP Al-Irsyad Surakarta Tahun Ajaran 2013-

2014)

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan

karya ilmiyah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memeberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengali formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada

Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan

pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul

atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 17 Juli 2014

Yang Menyatakan,

Muhammad Al-Haddad

ABSTRAK

Pendidikan merupakan proses untuk mendewasakan siswa. Dalam hal

ini guru merupakan kunci keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar, maka guru harus bisa menciptakan suasana yang menarik serta

yang harus dijauhi seorang guru diantaranya adalah pilih-pilih, tidak adil,

sering marah-marah, dan cuek didalam atau diluar kelas. Melihat setuasi

seperti itu maka siswa akan malas belajar atau mengurangi motivasi dan

minat belajar siswa, yang akhirnya dapat merugikan dua belah pihak.

Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah

kecerdasan siswa, motivasi, minat sikap, dan bakat. Karena melalui beberapa

faktor tersebut, khususnya motivasi, seorang siswa akan tertarik yang

kemudian mendorongnya untuk benar-benar konsentrasi dalam belajar, yang

berarti perilaku seorang guru harus bisa membuat siswa menarik maka dapat

merangsang minat dan motivasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian yang penulis kemukakan di atas, agar

permasalahan yang ada dapat dibahas secara terarah dan sesuai dengan-

sasaran, maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu: “ Bagaimana hubungan

perilaku guru dalam mengajar dengan motivasi belajar siswa?” Sedangkan

tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku guru

dalam mengajar dengan motivasi belajar siswa.

Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan

(field research) dan populasinya adalah siswa SMP Al-Irsyad Surakarta yang

berjumlah 9 kelas terdiri dari 212 siswa dan guru pada tahun ajaran 2013-

2014.Sedang sampelnya sebesar 13% dari 212 siswa, yaitu 27 siswa SMP Al-

Irsyad. Sedangkan untuk guru seluruh populasi yang ada dijadikan sampel,

yaitu 26 guru dengan pengambilan sampel secara purposive sampling.

Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara

induktif yang berarti proses mengorganisasikan fakta atau hasil-hasil

pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkaian, kemudian dideskripsikan

dan dianalisis.

Berdasarkan analisis data, maka dapat penulis simpulkan bahwa guru

SMP AL-Irsyad Surakarta dalam mengajar suda baik. Hal ini dapat dilihat

dari cara guru mengajar, walaupun masih ada yang kurang optimal, akan

tetapi proses belajar mengajar berlangsung dengan baik. Siswa SMP Al-

Irsyad Surakarta mempunyai semangat untuk mengikuti pelajaran, hal ini

dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung, siswa antusias

dan komunikatif. Ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai motivasi,

dorongan untuk belajar. Ada hubungan positif antara perilaku guru dalam

mengajar dengan motivasi belajar siswa di SMP Al-Irsyad Surakarta

Kata Kunci: Perilaku Guru Mengajar, Motivasi Belajar Siswa

1

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan

proses untuk mendewasakan

siswa. Dalam hal ini guru

merupakan kunci keberhasilan

siswa dalam kegiatan belajar

mengajar, maka guru harus bisa

menciptakan suasana yang

menarik serta yang harus dijauhi

seorang guru diantaranya adalah

pilih-pilih, tidak adil, sering

marah-marah, dan cuek didalam

atau diluar kelas. Melihat setuasi

seperti itu maka siswa akan

malas belajar atau mengurangi

motivasi dan minat belajar

siswa, yang akhirnya dapat

merugikan dua belah pihak.

Beberapa faktor psikologis yang

utama mempengaruhi proses

belajar adalah kecerdasan siswa,

motivasi, minat sikap, dan bakat.

Karena melalui beberapa faktor

tersebut, khususnya motivasi,

seorang siswa akan tertarik yang

kemudian mendorongnya untuk

benar-benar konsentrasi dalam

belajar, yang berarti perilaku

seorang guru harus bisa

membuat siswa menarik maka

dapat merangsang minat dan

motivasi belajar siswa.

SMP Al-Irsyad Surakarta

merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang memiliki guru-

guru yang ideal bagi penulis, ini

terlihat dari kinerja para guru

dalam melaksanakan tugasnya

sehari-hari. Oleh karena itu

peneliti mengangkat masalah

tersebut sebagai bahan skripsi

yang berjudul “PERILAKU

GURU DALAM MENGAJAR

DAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA( STUDI KASUS DI

SMP AL-IRSYAD

SURAKARTA TAHUN 2013-

2014)”

Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian yang

penulis kemukakan di atas, agar

permasalahan yang ada dapat

dibahas secara terarah dan sesuai

dengan- sasaran, maka dapat

dirumuskan permasalahan, yaitu:

“ Bagaimana hubungan perilaku

guru dalam mengajar dengan

motivasi belajar siswa?”

Tujuan Penelitian.

Sedangkan tujuan dari

skripsi ini adalah untuk

mengetahui hubungan perilaku

guru dalam mengajar dengan

motivasi belajar siswa.

Tinjauan Pustaka.

Penulis menemukan ada

beberapa penelitian yang relevan

dengan penelitian ini, antara

lain:

1. Skripsi Ita Yusnita (UMS,

2003) “ Profesional Guru

Pendidikan Agama Islam

Hubungan dengan

Pemahaman dan Pengalaman

siswa”. Menyimpulkan

bahwa guru yang profesional

harus mampu membela kelas,

menggunakan alat peraga,

menguraikan materi dan

tujuan pelajaran.

2. Skripsi Nur Aini ( UMS,

2004) yang berjudul : “

Kestabilan Emosi Guru dan

Minat Belajar Siswa” .

menyimpulkan bahwa

semakin tinggi tingkat

kestabilan emosi guru maka

bisa berpengaruh buruk

terhadap minat belajar siswa.

1

2

3. Skiripsi Syiful Anwar (UMS,

2005) yang berjudul “ Sikap

Guru Mengajar dan

Kebiasaan Siswa “.

Menyimpulkan bahwa guru

dalam mengajar, kedisiplinan

sangat dibutuhkan karena

dalam proses belajar

mengajar guru adalah orang

yang ditiru oleh anak

didiknya, maka guru

diharapkan bisa memberi

contoh yang baik.

4. Skripsi Rubik Kameliyati

(STAIN SALA TIGA, 2009)

yang berjudul Pengaruh

Keteladanan Guru Terhadap

Kegairahan Belajar Anak “.

Menyimpulkan keteladanan

guru mempunyai hubungan

positif dengan kegairahan

belajar anak.

Tinjauan Teoritik

Perilaku Guru dalam Mengajar

Dalam Kamus Bahasa

Indonesia disebutkan bahwa

perilaku adalah tingka laku,

tanggapan seseorang terhadap

lingkungan. 1 Skiner seorang

ahli psikologi, mengatakan

bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang

terhadap stimulus dari luar,2

Guru adalah sala satu

komponen manusiawi dalam

proses belajar mengajar yang

ikut berperan aktif dalam usaha

1 Suyoto Bakri, Kamus Lengkap

bahasa Indonesia (Batam: Karisma

Publishing Group, 2006), hlm.443. 2 Soekidjo Notoatmodjo,

Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), hlm.

133

pembentukan sumberdaya

manusia yang potensial dibidang

pembangunan. 3 Guru adalah

orang yang pekerjaannya (mata

pencahariannya, profesinya)

mengajar 4.

Mengajar adalah

memberi pelajaran, melatih.5

Mengajar adalah menyampaikan

pengetahuan kepada siswa didik

atau murid di sekolah.6 Menurut

Arifin dalam Muhibbin Syah

mengajar adalah: suatu

rangkaian kegiatan penyampaian

bahan pelajaran kepada murid

agar dapat menerima,

menanggapi, menguasai, dan

mengembangkan bahan

pelajaran itu. 7

Dari beberapa pendapat

tentang definisi perilaku, guru,

dan mengajar dapat disimpulkan

bahwa perilaku guru mengajar

adalah tingka laku, tanggapan

seorang guru atau perbuatan

seseorang dalam penyampaian

mengenai objek pada situasi

tertentu yang terjadi akibat dari

interksi dirinya dengan

lingkungan sekitarnya. Sikap

dan perilaku- pengajar dalam hal

ini seorang guru adalah

3 Sardiman A.R, Interaksi dan

Motivasi Belajar Mengajar( Jakarta:

Grafindo, 2001), hlm.123. 4 Deperteman Pendidikan

Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia ( Jakarta: 2007), hlm.1160. 5

http://www.kamusbesar.com/612/meng

ajar#verba diakses 6 januari 2014 6 Oemar Hamalik, Proses Belajar

Mengajar( Jakarta: PT Bumi Aksara,

2013), hlm. 44. 7 Muhibbin Syah, Psikologi

Pendidikan Dengan Pendekatan Baru

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011), hlm. 179.

3

pandangan, perasaan, pemikiran,

dan wujud tindakan atau

perbuatan guru mengenai siswa

dan mata pelajaran dalam rangka

proses belajar mengajar.

Macam Perilaku Guru

Mengajar.

Ada beberapa

karakteristik perilaku guru yang

disenangi oleh para siswa

diantaranya adalah: 1) Guru

yang demokratis, suka bekerja

sama, dan baik hati. 2) Guru

yang sabar, adil( tidak pilih

kasih), konsisten. 3) Bersikap

terbuka, suka menolong, dan

ramah. 4) Humoris, memiliki

berbagai macam minat,

menguasai bahan pelajaran. 5)

Sikap menolong dan

menggunakan contoh atau istilah

yang baik. 6) Tidak ada yang

lebih disenangi, tidak pilih kasih,

dan tidak ada anak emas atau

anak tiri. 7) Anak didik benar-

Mempunyai pribadi yang dapat

diambil contoh dari pihak anak

didik dan masyarakat

lingkungannya.

8) Tegas, sanggup

menguasai kelas dan dapat

membangkitkan rasa hormat

pada anak. 9) Berusaha agar

pekerjaan menarik, dapat

membangkitkan keinginan-

keinginan bekarja sama dengan

anak didik.

Adapun karakteristik

perilaku-perilaku guru yang

tidak disenangi oleh anak didik

diantaranya sebagai berikut:

Guru yang tidak suka membantu

dalam pekerjaan sekolah, tidak

menerangkan pekerjaan dan

tugas-tugas dengan jelas, guru

yang suka marah, suka menepuk,

tak pernah senyum, suka

menghina, lekas ngamuk, guru

yang tidak adil, mempunyai

anak-anak kesayangan,

membenci anak-anak tertentu,

dan guru yang tinggi hati8.

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Perilaku Guru

dalam Mengajar

Faktor-faktor yang

berkenaan dengan kualitas

belajar siswa yang bersumber

dari dalam diri antara lain:

keadaan fisisk dan psikis.

Sedangkan yang berasal dari luar

dirinya bersumber dari guru dan

lingkungannya. Demikian juga

faktor yang mempengaruhi

perilaku guru dapat dianalogikan

dengan faktor yang ada pada

siswa.

Faktor Internal Guru :

Adalah situasi yang ada didalam

diri guru, bermula dari keadaan

dan kondisi tubuh, seperti

mengidap penyakit atau kurang

sehat badan. Keadaan psikis

guru yang kurang baik seperti

penggugup, kurang sabar, sifat

negatif dan lain-lain.9

Faktor Eksternal Guru:

Adalah situasi yang ada diluar

diri pribadi guru yang erat

kaitannya dengan proses

pembelajaran, seperti

permasalahan dengan

stakeholder, kususnya para guru,

kepala sekolah, murid, tata usaha

8 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan

Mengajar ( Bandung: PT Sinar Baru

Algensindo, 2000), hlm. 39-40. 9 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi( Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 54

4

sekolah dan lingkungan atau

masyarakat setempat10

.

Dari kedua faktor

tersebut dapat disimpulakan

bahwa tubuh yang sehat,

keadaan psikis guru yang baik,

adanya permasalahan terhadap

stakeholder, kususnya para guru,

murid, dan lingkunga atau

masyarakat setempat sangat

mempengaruhi kegiatan belajar

mengajar di kelas. Ini

membuktikan ada hubungan

anatar perilaku guru mengajar

dan motivasi belajar siswa.

Motivasi Belajar Siswa

Dalam Kamus Bahasa

Indonesia disebutkan bahwa

motivasi adalah dorongan atau

kecendrungan yang timbul pada

diri seseorang secara sadar atau

tidak sadar melakukan tindakan

dengan tujuan tertentu11

Menurut Mc. Donald, yang

dikutip Oemar Hamalik motivasi

adalah perubahan energi dalam

diri (pribadi) seseorang yang

ditandai dengan timbulnya

perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan.12

Belajar

adalah berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu, berlatih,

berubah tingkah laku atau

tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman.13

Siswa adalah

pelajar pada akademik,

10

Ibid. hlm. 60 11

Suyoto Bakri, Kamus Lengkap

bahasa Indonesia (Batam: Karisma

Publishing Group, 2006), hlm.389. 12

Oemar Hamalik, Proses

Belajar Mengajar( Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013), hlm. 158. 13

http://www.kamusbesar.com/607/belaj

ar diakses 6 januari 2014

perguruan tinggi.14

Bertolak

dari arti kata motivasi, belajar,

dan siswa diatas, dapat

disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan motivasi

belajar siswa adalah sesuatu

yang menimbulkan dorongan

atau semangat belajar- baik dari

dalam diri maupun dari luar

siswa, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh siswa dalam

belajar itu dapat tercapai.

Macam-Macam Motivasi

Motivasi intrinsik :

merupakan motivasi yang

menjadi aktif akan berfungsi

tidak perlu dirangsang dari luar

karena dalam setiap diri individu

sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Contohnya

seseorang yang senang

membaca.

Motivasi ekstrinsik

adalah kebalikan dari Motivasi

intrinsik, yakni motivasi yang

aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang dari luar.

Motivasi belajar dikatakan

ekstrinsik bila siswa

menempatkan tujuan belajarnya

di luar faktor-faktor situasi

belajar.15

Fungsi Motivasi dalam Belajar

1)Mendorong manusia

untuk berbuat, jadi sebagai

penggerak atau motor yang

melepaskan energi. 2)

Menentukan arah perbuatan,

yakni kearah tujuan yang hendak

14

Suyoto Bakri, Kamus Lengkap

bahasa Indonesia (Batam: Karisma

Publishing Group, 2006), hlm.550. 15

Syaiful Bahri Djamarah, Psikilogo

Belajar( Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm.

149-151

5

dicapai. Dengan demikian

motivasi dapat memberikan arah

dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan

rumusan tujuannya. 3)

Menyeleksi perbuatan, yakni

menentukan perbuatan-

perbautan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna

mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan tersebut. 16

Cara Menggerakkan Motivasi

Belajar Siswa

Memberi angka, pujian

dan hadiah, kerja kelompok dan

persaingan, penilaian,

Karyawisata dan ekskursi, noton

Film pendidikan.

Roadmap Perilaku Guru

dalam Mengajar dan Motivasi

Belajar siswa sebagai berikut :

Perilaku guru dalam

mengajar erat hubungannya dengan

motivasi belajar siswa, karena

semakin tinggi motivasi belajar siswa

maka prestasi belajar siswa juga akan

meningkat.

16

Sardiman, A. M., Interaksi dan Motivasi

Belajar, (Jakarta, Rajawali Pers, 2001) hal :

85

Metode Penelitian

Pendekatan penelitian.

Penelitian ini termasuk

penelitian kualitatif deskriptif

dengan metode studi kasus.

Metode studi kasus adalah

penelitian yang dilakukan secara

intensif, terperinci dan

mendalam terhadap suatu

organism (individu), lembaga

atau gejala tertentu dengan

daerah atau subjek yang

sempit17

.

Tempat dan Subjek

Penelitian

Tempat penelitian. SMP Al-

Irsyad Surakarta yang beralamat di

Jalan Kapten Mulyadi 117, Kedung

Lumbu, Pasar Kliwon, Kota Solo,

Kode pos: 57113 Nomor Telepon:

0271 647730.

Subjek Penelitian(responden).

Adapun karakteristik subjek

yang digunakan dalam penelitian

adalah:-

Populasi adalah keseluruhan

objek yang diteliti, baik berupa

orang, benda kejadian, nilai maupun

hal-hal yang terjadi18

, dan yang

menjadi subyek penelitian ini adalah

siswa SMP Al-Irsyad Surakarta yang

berjumlah 9 kelas terdiri dari 212

siswa dan guru pada tahun ajaran

2013-2014.

17

Arikunto, Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), hlm.131. 18

Zainal Arifin, Penelitian

Pendidikan Metode dan Paradigma

Baru (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm. 215.

Motivasi

Belajar

Prestasi

Belajar

Perilaku Guru

dalam Mengajar 18

6

Sampel adalah pupulasi

dalam bentuk mini19

. Apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih

baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Tetapi apabila subjeknya

lebih dari 100, maka dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% lebih20

.

Sampling adalah cara yang

digunakan untuk mengambil

sampel21

. Dalam penelitian ini,

peneliti mengambil sampel sebesar

13% dari 212 siswa, yaitu 27 siswa

SMP Al-Irsyad. Sedangkan untuk

guru seluruh populasi yang ada

dijadikan sampel, yaitu 26 guru.

dengan pengambilan sampel secara

purposive sampling, yaitu sengaja

ditentukan berdasarkan ciri-ciri atau

sifat-sifat tertentu yang sudah

diketauhi sebelumnya)22

.

Metode pengumpulan data.

1. Metode Wawancara (Interview)

adalah suatu proses tanya jawab

lisan, dalam mana 2 orang atau lebih

berhadapan secara fisik, yang satu

dapat melihat muka yang lain dan

mendengar dengan telinga- sendiri

dari suaranya.23

Peneliti

menggunakan metode ini untuk

memperoleh informasi secara

langsung tentang perilaku guru

19

Ibid 20

Suharsimi Arikunto, Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006 ), hlm.

134. 21

Ibid, halaman 216 22

Zainal Arifin, Penelitian

Pendidikan Metode dan Paradigma

Baru (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm. 221. 23

Sukandarrumidi, Metodologi

Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2006), hlm. 104.

dalam mengajar dan motivasi belajar

siswa.

2. Observasi adalah

pengamatan dan pencatatan sesuatu

obyek dengan sistematika fenomena

yang diselediki24

. Metode ini

digunakan untuk memperoleh data

tentang letak geografis sekolah,

prestasi sekolah, dan keadaan sarana

prasarana sekolah.

3. Dokumentasi merupakan

teknik pengumpulan data yang

ditujukan kepada subyek penelitian.

Metode ini digunakan untuk

mengetahui data-data dokumentasi

tentang latar belakang berdirinya

sekolah, visi, misi, dan tujuan

sekolah, data guru-guru dan siswa25

.

Metode ini digunakan untuk

memperoleh data tentang sejarah

berdiri, struktur organisasi, data

guru, karyawa, serta siswa di SMP

Al-Irsyad Surakarta.

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode analisis

deskriptif kualitatif yang terdiri dar

tiga kegiatan yaitu pengumpulan data

sekaligus reduksi data, penyajian

data, dan kesimpulan 26

. Pertama,

setelah pengumpulan data (primer

dan sekunder) berupa wawancara

(Interview), observasi ( pengamatan

dan pencatatan ), dokumentasi, dan

landasan teori selesai, maka tahap

selanjutnya melakukan reduksi data,

yaitu menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan

24

Ibid 25

Ibid 26

Miles, Data Kualitatif Buku

Sumber Tentang Metode-Metode Baru

(Jakarta: UI Press, 1992), hlm. 16

7

memfilter sehingga data terpilih.

Kedua, data yang telah direduksi

akan disajikan dalam bentuk narasi

dan tabel. Ketiga, penarikan

kesimpulan dari data yang telah

disajikan pada tahap kedua.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan data-data yang

telah dikumpulkan pada Bab II dan

IV, dapat diketahui bahwa yang

dimaksud dengan perilaku guru

dalam mengajar adalah tingka laku,

tanggapan seorang guru atau

perbuatan seseorang dalam

penyampaian mengenai objek pada

situasi tertentu.

Perilaku baik dan tidak baik

erat kaitannya dengan kegairahan

dan motivasi belajar siswa. Perilaku

yang muncul dalam diri guru tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor

sebagaimana telah disebutkan dalam

Bab II hlm. 9-10. Yaitu: Faktor

internal guru dan faktor eksternal

guru.

Adapun pada Bab IV peneliti

telah mengadakan wawancara

dengan beberapa siswa dan guru

SMP Al-Irsyad Surakarta. Dalam

wawancara, peneliti mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang

menyangkut tentang perilaku guru

dalam menyampaikan pelajaran,

pertanyaan ini ditujukan untuk siswa

sedangkan untuk guru pertanyaannya

adalah mengenai perilaku guru yang

baik dan yang kurang baik dalam

mengajar. Adapun hasil wawancara

dengan siswa yaitu: Dalam mengajar

guru itu sebaiknya tegas, enjoy, tidak

pilih kasih, tidak galak, menguasai

materi, menyampaikan pelajaran

dengan baik dan jelas, menguasai

kelas, murah senyum, tidak terlalu

tegang, pemaaf dan humoris. Setelah

wawancara dengan siswa mengenai

perilaku guru yang baik dalam

mengajar, didapatkan hasil bahwa

adanya motivasi, dorongan belajar

siswa dipengaruhi oleh perilaku guru

dalam memberikan pelajaran.

Dimana siswa cendrung menilai guru

yang perilaku mengajar baik,

dikatakan baik kerena siswa belajar

lebih giat, tambah semangat, dan

menyenangkan. Hal ini dapat

mempengaruhi terhadap motivasi/

dorongan untuk belajar siswa yang

mana siswa kurang termotivasi

dalam belajar.

Setelah wawancra dengan

siswa maka wawancara selanjutnya

yaitu dengan guru SMP Al-Irsyad,

adapun hasil wawancaranya yaitu:

dalam mengajar guru sebaiknya on

time, disiplin, bertanggungjawab,

tidak galak, tidak mudah marah,

ramah dll. Untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa, guru SMP Al-

Irsyad Surakarta berusaha

memunculkan ketertarikan pada

sebuah materi pada siswa hingga

siswa mendapatkan stimulasi, guru

memberi reward bagi siswa yang

baik dan memberi ponishment yang

bersifat mendidik bagi siswa yang

kurang baik, berupaya membimbing,

mengarahkan tujuan pembelajaran,

membangkitkan suasana yang

menyenangkan, menggali karakter

anak, dan mencari metode yang

tepat.

Untuk mengetahui motivasi

belajar siswa maka wawancara

selanjutnya yaitu dengan guru-guru

SMP Al-Irsyad Surakarta. Adapun

hasil wawancaranya yaitu selama ini

8

siswa termotivasi untuk mengikuti

pelajaran. Hal ini terlihat pada saat

proses belajar mengajar berlangsung

siswa antusias, komunikatif, dan

mengerjakan tugas kalau ada tugas

dari guru. Dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa perilaku guru yang

baik ada hubungan positif dengan

motivasi belajar siswa.

Kesimpulan.

Perilaku guru mengajar

adalah tingkah laku, tanggapan

seorang guru atau perbuatan

seseorang dalam penyampaian

mengenai objek pada situasi tertentu.

perilaku pengajar dalam hal ini

seorang guru adalah pandangan,

perasaan, pemikiran, dan wujud

tindakan atau perbuatan guru

mengenai siswa dan mata pelajaran

dalam rangka proses belajar

mengajar.

Motivasi belajar siswa adalah

sesuatu yang menimbulkan dorongan

atau semangat belajar baik dari

dalam diri maupun dari luar siswa,

sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh siswa dalam belajar itu dapat

tercapai. Sederhananya motivasi

yang ditiupkan pada jiwa siswa akan

mempengaruhi jiwa siswa tersebut

dan pada akhirnya membentuk siswa

itu menjadi apa yang ia kehendaki

Guru di SMP Al-Irsyad

dalam mengajar berperilaku baik dan

bisa membangun motivasi belajar,

hal ini dapat dilihat pada saat proses

belajar mengajar berlangsung, siswa

antusias dan komunikatif. Maka ada

hubungan positif antara perilaku guru

dalam mengajar dengan motivasi

belajar siswa di SMP Al-Irsyad

Surakarta.

Perilaku guru SMP Al-Irsyad

yang baik meningkatkan motivasi

belajar siswa SMP Al-Irsyad

Saran-saran

Bagi Guru

Guru SMP Al-Irsyad

sebaiknya untuk menjaga dan

meningkatkan perilaku guru yang

positif supaya dalam menjalankan

tugasnya sebagai guru dapat

seoptimal mungkin mengajar dengan

baik. Disamping itu dapat lebih

meningkatkan upaya dalam

memotivasi belajar siswa dengan

giat, begitupula dengan

memperhatikan minat belajar

siswanya terhadap materi guru yang

disampaikan di kelas.

Guru SMP Al-Irsyad

sebaiknya dalam mengajar

menggunakan strategi pembelajaran

atau metode yang bervariasi sesuai

dengan keadaan siswa agar siswa

tidak jenuh/bosan dengan satu

metode.

Bagi Siswa

Para siswa hendaknya selalu

meningkatkan belajarnya, baik itu di

sekolah ataupun di rumah, sehingga

dapat berprestasi lebih baik, dan

menyadari bahwa tanggung jawab

belajar merupakan hal yang sangat

penting untuk diperhatikan dan

dijalankan dengan sebaik-baiknya

oleh siswa. Begitupula dengan

kesehatan juga perlu diperhatikan.

Karena dengan tubuh yang sehat

maka aktivitas belajar akan lebih

baik

9

Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya,

terdapat beberapa topik menarik

terkait permasalahan ini, diantaranya:

a. Pengaruh keteladanan

guru terhadap kegairahan

belajar anak

b. Pengaruh guru inspiratif

terhadap motivasi dan

prestasi belajar anak

Atau bagi peneliti

selanjutnya yang tertarik

untuk mengadakan

penelitian dengan tema yang

sama. Penulis menyarankan

agar memperluas populasi

penelitian atau menambah

variabel-variabel lain agar

hasil yang didapat lebih

bervariasi dan beragam,

sehingga kesimpulan yang

diperoleh lebih

komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mudlofir. 2012. Pendidik

Profesional. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian

pendidikan metode dan

paradigma baru. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2010. Metode

Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Baharudin, dan Esa Wahyuni. 2010.

Teori Belajar dan

Pembelajaran. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media.

Brannen, Julia. 2005. Memadu

Metode Penelitian Kualitatif

& Kuantitatif. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Deddy, Mulyana. 2008 Metodologi

Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya.

Departemen Pendidikan Nasional,

2012. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Departemen Pendidikan Nasional,

2007. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Hadeli, 2006, Metode Penelitian

Kependidikan, Ciputat:

Quantum Teaching

Hasbullah. 2001. Dasar-Dasar Ilmu

Pendidikan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Mardalis. 2006. Metode Penelitian

Suatu Pendekatan Proposal.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Miles, B. Mathew dan A, Michael

Huberman. 1992. Data

Kualitatif buku Sumber

Tentang Metode-Metode

Baru. Universitas Indonesia

Press

Moleong, Lexy. 2005. Metodologi

Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

10

Muhibbin Syah. 2011. Psikologi

Pendidikan Dengan

Pendekatan Baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2013. Proses

Belajar Mengajar. Jakarta:

PT Bumi Aksara,

Prasetyo, B. dan L.M. Jannah. 2005.

Metode Penelitian

Kuantitatif. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Syaiful Bahri Djamarah. 2001.

Psikilogo Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sardiman A.R. 2001. Interaksi dan

Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: Grafindo.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian

Administrasi. Bandung:

Alfabeta.

Sukandarrumidi, 2006, Metodologi

Penelitian, Yogyakarta:

Gadjah Mada University

Press.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soekidjo Notoatmodjo, 2007,

Promosi Kesehatan & Ilmu

Perilaku (Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Suyoto Bakri, 2006, Kamus Lengkap

bahasa Indonesia Batam:

Karisma Publishing Group.

Sutama. 2010. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, PTK,

R dan D. Surakarta: Fairuz

Media.

Tulus Tu’u, 2004, Peran Disiplin

Pada Perilaku dan

Persetasi Siswa (Jakarta:

PT. Grafindo Persada.

Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun

2003

INTERNET :

http://www.kamusbesar.com, diakses

6 Januari 2014

http://uviedogawa.blogspot.com/201

3/11/materi-peran-

guru-dalam-

meningkatkan.html,

diakses 6 Januari

2014

SKRIPSI:

Syiful Anwar UMS, tahun 2005 , “

Sikap Guru Mengajar dan

Kebiasaan Siswa

Rubik Kameliyati STAIN SALA

TIGA, tahun 2009,

Pengaruh Keteladanan

Guru Terhadap Kegairahan

Belajar Anak