17
14/11/2013 1 PERENCANAAN SALURAN IRIGASI I Putu Gustave Suryantara Pariartha DEBIT RENCANA Q = Debit rencana, l/dt c = Koefisien pengurangan karena adanya sistem golongan, NFR = Kebutuhan bersih (netto) air di sawah, l/dt/ha A = Luas daerah yang diairi, ha e = Efisiensi irigasi secara keseluruhan Untuk tujuan-tujuan perencanaan, dianggap bahwa seperlima sampai seperempat dari jumlah air yang diambil akan hilang sebelum air itu sampai di sawah.

Perencanaan Saluran Irigasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perencanaan saluran irigasi

Citation preview

Page 1: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

1

PERENCANAAN SALURAN IRIGASII Putu Gustave Suryantara Pariartha

DEBIT RENCANAQ = Debit rencana, l/dtc = Koefisien pengurangan karena adanya sistem golongan,NFR = Kebutuhan bersih (netto) air di sawah, l/dt/haA = Luas daerah yang diairi, hae = Efisiensi irigasi secara keseluruhan

Untuk tujuan-tujuan perencanaan, dianggap bahwa seperlima sampaiseperempat dari jumlah air yang diambil akan hilang sebelum air itusampai di sawah.

Page 2: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

2

KEHILANGAN AIR

Pada umumnya kehilangan air di jaringan irigasi dapat dibagi-bagi sebagaiberikut :• 12.5 - 20 % di petak tersier, antara bangunan sadap tersier dan sawah• 5 -10 % di saluran sekunder• 5 -10 % di saluran utama

EFISIENSI

Efisiensi secara keseluruhan (total) dihitung sebagai berikut : efisiensi jaringan tersier (et) x efisiensi jaringan sekunder (CS) x efisiensijaringan primer (ep)

kebutuhan bersih air di sawah (NFR) harus dibagi e untuk memperoleh jumlahair yang dibutuhkan di bangunan pengambilan dari sungai

Page 3: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

3

SALURAN TANAH TANPAPASANGAN

• Untuk pengaliran air irigasi, saluran berpenampang trapesium tanpapasangan adalah bangunan pembawa yang paling umum dipakai danekonomis

• Penting untuk menjaga agar kapasitas angkutan sedimen per satuan debit (kapasitas angakutan sedimen relatif) tetap sama atau sedikit lebih besar

• Sedimen yang memasuki jaringan saluran biasanya hanya mengandungpartikel – partikel lempung dan lanau melayang saja (lempung dan lanaudengan d < 0,088 mm)

SALURAN TANAH

Page 4: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

4

PERHitungan tampang lintang saluran

Persamaan yang digunakan adalah manning, dimana

V = 1/n R2/3 I1/2

Q = debit saluran, m /dtv = kecepatan aliran, m/dtA = potongan melintang aliran, m2

R = jari – jari hidrolis, mP = keliling basah, mB = lebar dasar, mH = tinggi air, mI = kemiringan energi (kemiringan saluran)n = koefisien kekasaran manning

Page 5: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

5

GEOMETRI SALURAN

• Untuk mengalirkan air dengan penampang basah sekecil mungkin, potonganmelintang yang berbentuk setengah lingkaran adalah yang terbaik.

• Hanya pada saluran dengan debit rencana sampai dengan 0,5 m3/dt saja yang potongan melintangnya dapat mendekati bentuk setengah lingkaran

• Harga n yang tinggi untuk debit-debit yang lebih besar adalah perlu, sebabjika tidak, kecepatan rencana akan melebihi batas kecepatan maksimum yang diizinkan

• Saluran dengan debit rencana yang tinggi pada umumnya lebar dan dangkaldengan perbandingan b/h (n) sampai 10 atau lebih

Kemiringan saluran

Page 6: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

6

LENGKUNG SALURANLengkung yang diizinkan untuk saluran tanah bergantung kepada:- Ukuran dan kapasitas saluran- Jenis tanah- Kecepatan aliran.

• Jika lengkung saluran diberi pasangan, maka jari-jari minimumnya dapat dikurangi• Pasangan semacam ini sebaiknya dipertimbangkan apabila jari – jari lengkung

saluran tanpa pasangan terlalu besar untuk keadaan topografi setempat

Jari-jari minimum untuk lengkung saluran yang diberi pasangan harus seperti berikut• - 3 kali lebar permukaan air untuk saluran-saluran kecil (< 0,6 m3/dt), dan sampai

dengan• - 7 kali lebar permukaan air untuk saluran-saluran yang besar (> 10 m3/dt).

Page 7: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

7

TINGGI JAGAANTinggi jagaan berguna untuk :- Menaikkan muka air di atas tinggi muka air maksimum- Mencegah kerusakan tanggul saluran

LEBAR TANGGUL

Page 8: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

8

Page 9: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

9

GARIS SEMPADAN SALURAN

• Penetapan garis sempadan jaringan irigasi ditujukan untukmenjaga agar fungsi jaringan irigasi tidak terganggu olehaktivitas yang berkembang disekitarnya.

Garis sempadan saluran irigasi takbertanggul

Untuk saluran irigasi yang mempunyai kedalaman kurang dari satu meter, jarak garissempadan sekurang-kurangnya satu meter.

Page 10: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

10

Garis sempadan saluran irigasi bertanggul

Garis sempadan saluran irigasi padalereng/tebing

Page 11: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

11

PERENCANAAN SALURAN GENDONG

• Saluran Gendong adalah saluran drainasi yang diletakkan sejajar dengan saluran irigasi

• Saluran gendong ini berfungsi mencegah aliran permukaan (Run Off) di luar daerah irigasi (ekstern area) masuk kedalam saluran irigasi

• Air di saluran gendong ini dialirkan keluar ke saluran alam atausaluran drainasi buatan yang terdekat

Page 12: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

12

SALURAN PEMBUANG (DRAINASE

Page 13: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

13

KEBUTUHAN PEMBUANG UNTUK PADI

• HUJAN LEBAT ;

• MELIMPAHNYA AIR IRIGASI ATAU BUANGAN YANG BERLEBIHAN DARI JARINGAN PRIMER ATAU

SEKUNDER KE DAERAH ITU;

• REMBESAN ATAU LIMPAHAN KELEBIHAN AIR IRIGASI DI DALAM PETAK TERSIER.

KONDISI PENGGENANGAN

• UNTUK VARIETAS UNGGUL, TINGGI AIR 10 CM DIANGGAP CUKUP DENGAN TINGGI MUKA

AIR ANTARA 5 SAMPAI 15 CM DAPAT DIIZINKAN

• KEDALAMAN AIR YANG LEBIH DARI 15 CM HARUS DIHINDARI, KARENA AIR YANG LEBIH DALAM

UNTUK JANGKA WAKTU YANG LAMA AKAN MENGURANGI HASIL PANEN VARIETAS LOCAL

• KHUSUSNYA VARIETAS BIASA (TRADISIONAL) KURANG SENSITIVE DEMIKIAN, TINGGI AIR YANG

MELEBIHI 20 CM TETAP HARUS DI HINDARI

Page 14: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

14

MODULUS PEMBUANGAN

BERGANTUNG PADA :

• CURAH HUJAN SELAMA PERIODE TERTENTU

• PEMBERIAN AIR IRIGASI PADA WAKTU ITU

• KEBUTUHAN AIR TANAMAN

• PERKOLASI TANAH

• TAMPUNGAN DI SAWAH-SAWAH SELAMA ATAU PADA AKHIR PERIODE YANG BERSANGKUTAN

• LUASNYA DAERAH

• SUMBER – SUMBER KELEBIHAN AIR YANG LAIN.

Page 15: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

15

KOMPONEN MODULUS PEMBUANG

DATARAN RENDAH :

• PEMBERIAN AIR IRIGASI I SAMA DENGAN NOL JIKA IRIGASI DI HENTIKAN ATAU.

• PEMBERIAN AIR IRIGASI I SAMA DENGAN EVAPOTRANSPIRASI ET JIKA IRIGASI DITERUSKANKADANG-KADANG PEMBERIAN AIR IRIGASI DIHENTIKAN DI DALAM PETAK TERSIER, TETAPI AIR DARIJARINGAN IRIGASI UTAMA DIALIRKAN KEDALAM JARINGAN PEMBUANG

• TAMPUNGAN TAMBAHAN DISAWAH PADA 150 MM LAPISAN AIRMAKSIMUM, TAMPUNGANTAMBAHAN S PADA AKHIR HARI – HARI BERTURUTAN N DIAMBIL MAKSIMUM 50 MM

• PERKOLASI P SAMA DENGAN NOL

DAERAH TERJAL :

• SEPERTI UNTUK KONDISI DATARAN RENDAH TETAPI DENGAN PERKOLASI P SAMA DENGAN 3 MM/ HARI.

• UNTUK MODULUS PEMBUANG RENCANA DIPILIH CURAH HUJAN 3 HARI DENGAN PERIODE

ULANG 5 TAHUN. KEMUDIAN MODULUS PEMBUANG TERSEBUT ADALAH:

Page 16: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

16

DEBIT PEMBUANG RENCANA DARI SAWAH

Page 17: Perencanaan Saluran Irigasi

14/11/2013

17