69
PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q DI PT. PATI KARYA PALEMBANG LAPORAN KERJA PRAKTIK Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Strata Satu (S1) Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri OLEH : Andi Alvin Ardiansyah 161730076 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG 2019

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN

METODE Q DI PT. PATI KARYA PALEMBANG

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program

Strata Satu (S1) Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik

Industri

OLEH :

Andi Alvin Ardiansyah

161730076

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BINA DARMA

PALEMBANG

2019

Page 2: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …
Page 3: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …
Page 4: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

ABSTRACT

Inventory, is a company asset that occupies a sufficient position in a company, both a

trading company and an industrial company (manufacturing), Inventories in general are

assets held by the company for sale in normal business operations, or goods which will be

used or reprocessed. The right raw material inventory is very supportive in the smooth

production process, the smooth production process is a matter that greatly affects the level

of ordering and stock inventory obtained by the company to overcome the shortage of raw

materials in this production. Then used raw material inventory planning using the Q

method to be able to maintain raw stock inventory and order back when the raw material

has to be ordered, so there is no shortage of raw materials for the future. From the results

of this study obtained from the economic needs of raw materials based on the results of the

frequency of delivery orders are as much as 4 times with each order amounting to 62,567

The Stem / year and safety stock of 11.745,15 The Stem / month, and Reorder Points of

20.835,09 The Stem / month.

Keywords: Planning to Purchase, Reserve Inventory, Order Back.

Page 5: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

ABSTRAK

Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup

dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri

(manufaktur), Persediaan secara umum adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau pun barang yang akan digunakan

atau diolah kembali. Persediaan Bahan Baku yang tepat sangat menunjang dalam

kelancaran proses produksi, kelancaran proses produksi merupakan hal yang sangat

berpengaruh terhadap tingkat pemesanan dan persediaan stok yang diperoleh perusahaan

untuk mengatasi kekurangan bahan baku pada produksi ini. Maka digunakan perencanaan

persediaan bahan baku menggunakan metode Q untuk bisa menjaga persediaan stok bakan

baku dan pemesanan kembali saat bahan baku itu sudah harus dipesan, supaya tidak terjadi

nya kekurangan bahan baku untuk kedepan nya. Dari hasil penelitian ini yang didapat dari

kebutuhan ekonomis bahan baku berdasarkan hasil frekuensi pengiriman nya pemesanan

adalah sebanyak 4 kali dengan tiap pemesanan sebesar 62,567 Batang/Hari dan safety stock

sebesar 11.745,15 Batang/bulan, dan Reorder Point sebesar 20.835,09 Batang/bulan.

Kata Kunci : Perencanaan Pembelian,Persediaan Cadangan, Pemesanan Kembali.

Page 6: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

III

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah Nya. Sehingga

praktikan dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini yang berjudul “ Perencanaan

Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Min Max di PT. Pati Karya Palembang“.

Adapun tujuan dari penulisan kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

akademis sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh program studi Teknik Industri

Falkutas Teknik Universitas Bina Darma Palembang untuk mahasiswa/I memperoleh gelar sarjana

teknik strata satu (S1).

Dalam menyelesaikan laporan kerja Praktek ini banyak mendapatkan bimbingan dan

dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, praktikan ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar

– besarnya kepada :

1. Allah SWT yang selalu meridhoi jalan praktikan setiap saat.

2. Orang Tua yang selalu memberikan dukungan dan do’a.

3. Ibu Ch Desi Kusmindari, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri.

4. Bapak Andries Anwar ST, MT, selaku dosen pembimbing.

5. Bapak Budi Setyo Utomo selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan

bimbingan, motivasi dan arahan kepada penulis

6. Semua pihak yang telah ikut membantu dan menyelesaikan dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk

kesempurnaan laporan ini di kemudian hari. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis

berserah diri dan semoga laporan ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan

terutama bagi penulis sendiri. Aamiin.

Palembang, Desember 2019

Praktikan

Page 7: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i

LEMBAR PERYATAAN ...................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

ABSTRACK ............................................................................................................ v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

BAB I ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Karya Pati Palembang. ............................ 1

1.1.1 Lokasi Perusahaan, Lokasi Pabrik/Industri/Perusahaan Dan Luas

Lahan ............................................................................................................ 2

1.1.2 Tenaga Kerja ........................................................................................ 2

1.1.3 Sumber Daya Fisik Yang Di miliki PT. Karya Pati Palembang .......... 4

1.2 Struktur Organisasi ................................................................................. 5

1.2.1 Organisasi Perusahaan ......................................................................... 5

1.2.2 Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan ............................................... 6

1.2.3 Pembagian Tugas Dan Ruangan .......................................................... 8

1.3 Proses Produksi ........................................................................................... 8

1.3.1 Bahan Baku .......................................................................................... 8

1.3.2 Produsen Pengadaaan Bahan Baku ...................................................... 8

1.3.3 Tahapan Dari Proses Produksi ............................................................. 9

1.3.4 Diagram Alir Proses Produksi ............................................................. 9

1.3.5 Jumlah Stasiun Kerja ........................................................................... 9

1.3.6 SOP (Standard Operasional Prosedur) ............................................... 10

BAB II ................................................................................................................... 11

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ................................................. 11

Page 8: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

vii

2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja ........................................... 11

2.2 Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ............................... 12

2.3 Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................. 13

2.4 Penyakit Dianalisa Akibat Kerja ................................................................ 14

2.5 Alat-alat Proteksi Diri ................................................................................ 15

BAB III.................................................................................................................. 19

TUGAS KHUSUS ................................................................................................ 19

3.1 Latar Belakang ........................................................................................... 19

3.2 Perumusan Masalah .................................................................................... 21

3.3 Tujuan Kerja Praktek .................................................................................. 21

3.4 Ruang Lingkup Masalah dan Batasan Masalah ......................................... 22

3.5 Sistematika Penulisan ................................................................................. 22

BAB IV ................................................................................................................. 25

LANDASAN TEORI ............................................................................................ 25

4.1 Pengertian, Fungsi, Serta Alasan Diadakannya Persediaan ....................... 26

4.1.1 Pengertian Persediaan ......................................................................... 27

4.1.2 Alasan Diadakannya Persediaan ......................................................... 28

4.1.3 Fungsi Persediaan .............................................................................. 28

4.2 Pengendalian Persediaan.............................................................................29

4.2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan...................................................29

4.2.2 Tujuan Pengendalian Persediaan.........................................................30

4.2.3 Model Pengendalian Persediaan .........................................................31

BAB V ................................................................................................................... 33

METODE KERJA PRAKTEK ............................................................................. 33

5.1 Tempat dan Waktu Kerja Praktek .............................................................. 33

5.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 33

5.3 Jenis Data ................................................................................................... 33

5.3.1 Sumber Data ............................................................................................ 34

5.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 34

5.5Unit Analisi .................................................................................................34

5.6 Teknik Analisi Data.................................................................................... 34

Page 9: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

viii

55. Bagan Alir (flow chart) Metode Kerja Praktek ..........................................35

BAB VI ................................................................................................................. 37

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA .............................................. 37

6.1 Pengumpulan Data ..................................................................................... 37

6.2 Pengolahan Data ......................................................................................... 39

6.2.2.1 Perhitungan Persediaan Selama Tahun 2019 ....................................... 39

6.2.2. Perhitungan Peramalan ........................................................................... 39

6.2.2.1 Peramalan Dengan Metode Moving Average ...................................... 40

6.2.2.2 Peramalan Dengan Metode Regresi Linear .......................................... 41

6.2.3 Perhitungan Persediaan dengan Menggunakan Pendekatan Q ................ 43

6.2.4 Menentukan Jumlah Safety Stock (SS) .................................................. 44

6.2.5 Menentukan Reorder Point (ROP) .......................................................... 44

BAB VII ................................................................................................................ 46

ANALISIS HASIL ................................................................................................ 46

7.1 Analisis Hasil Pengolahan Data ................................................................. 46

7.1.1 Analisis Menentukan Kebutuhan Bahan Baku ........................................ 46

7.1.2 Analisis Persediaan Pengamanan Safety Stock ....................................... 47

7.1.3 Analisis Reorder Point (ROP) ................................................................. 47

BAB VIII ............................................................................................................... 48

PENUTUP ............................................................................................................. 48

8.1 Kesimpulan ................................................................................................. 48

8.2 Saran ........................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50

LAMPIRAN .......................................................................................................... 51

Page 10: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Data Bahan Baku Kayu 2019 ................................................................ 21

Tabel 3.2 Tujuan Penelitian ................................................................................. 22

Tabel 3.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ................................................... 23

Tabel 6.1 Data Bahan Baku Kayu 2019 ................................................................ 37

Tabel 6.2 Biaya Pembelian Bahan Baku 2019 ...................................................... 38

Tabel 6.3 Biaya Pemesanan Bahan Baku 2019 ..................................................... 38

Tabel 6.4 Biaya Penyimpanan Bahan Baku 2019 ................................................. 38

Tabel 6.5 Perhitungan Persediaan Selama 12 Priode 2019 ................................... 39

Tabel 6.6 Hasil Peramalan ................................................................................... 41

Tabel 6.7 Kesalahan Peramalan ............................................................................ 41

Tabel 6.8 Perhitungan Peta Moving Range Untuk Pemeriksaan Peramalan ........ 42

Page 11: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 PT. Pati Karya Palembang ................................................................. 2

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Pati Karya Palembang ................................. 5

Gambar 2.1 Sepatu Safety ..................................................................................... 16

Gambar 2.2 Helm Safety ....................................................................................... 16

Gambar 2.3 Baju Safety ........................................................................................ 17

Gambar 2.4 Masker Safety .................................................................................... 17

Gambar 2.5 Kacamata Safety ................................................................................ 17

Gambar 2.6 Air Plug Safety .................................................................................. 18

Gambar 2.7 Sarung Tangan Safety ....................................................................... 18

Gambar 5.1 Bagan Alir (flow chart) Metode Kerja Praktek ................................. 36

Page 12: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pati Karya Palembang

Perusahaan manufaktur, mungkin bagi orang awan jenis perusahaan ini

masing asing didengar di telinga tapi tanpa mereka sadari jenis perusahaan ini

sudah banyak menjamur di lingkungan mereka. Tapi coba jika kita mengatakan

perusahaan yang melakukan pengolahan kain menjadi pakaian, perusahaan kayu

yang mengolah kayu menjadi meja, kursi, dan lain-lain, perusaahan yang

mengubah kayu utuh menjadi sebuah produk perabotan rumah tangga dan masih

banyak lagi contoh perusaahn manufaktur yang berada di sekitar lingkungan kita.

Perusaahan manufaktur adalah perusaahaan yang mengolah suatu barang atau

produk dari barang mentah menjadi barang setangah jadi menjadi barang jadi.

Salah satu contoh perusahaan manufaktur di Palembang ini yaitu perusahaan PT.

Pati Karya Palembang. merupakan suatu industri pengolahan kayu yang bebadan

hukum PT yang beroperasi di kota Palembang provinsi Sumatera Selatan. PT.

Pati Karya Palembang.merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak

dalam bidang moulding dan komponen bahan bangunan. PT. Pati Karya

Palembang.terbagi 6 unit produksi yaitu kusen pintu, lemari, kursi ukir, meja, rak

lemari dapur.

PT. Pati Karya Palembang.bergerak dibidang produksi dan ekspor sumpit.

Pabrik ini didirikan pada tahun 1984 namun mulai beroperasi 1985. Pabrik ini

memproses kayu menjadi pintu, lemari, kursi ukir, meja, rak lemari dapur untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Izin yang telah dimiliki oleh perusahaan:

a. SITU : No.494/12/HO/WK TAHUN 1995

b. SIUP : 503/SIUP.M/2627/KPPT/2015

c. Izin Industri : NO.037/DJAI/IUT-6/NONPMA-PMDN/1990

d. Tanda Daftar Perusahaan : No. 0606 160 1032 1995

e. Angka Penganal Eksportir : No.06/0286/P

Page 13: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

2

1.1.1 Lokasi Perusahaan, Lokasi Pabrik/Industri/Perusahaan Dan Luas

Lahan

Lokasi PT. Pati karya beralamat di jalan Ratu sianum Kel.3 ilir Kec.ilir

Timur II kota Palembang provinsi Sumatera selatan.

Sumber : https://www.google.com/maps/place/Jl.+Ratu+Sianum

Gambar 1.1 lokasi pabrik

1.1.2 Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja :

1. Direktur Utama : 1 Orang

2. Pimpinan : 1 Orang

3. Manager Produksi : 7 Orang

4. Sekretasis : 1 Orang

5. Manager personalia : 2 Orang

6. Manager keuangan : 1 Orang

7. Karyawan lapangan : 20 Orang

Jumlah tenaga kerja : 33 Orang

Page 14: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

3

1.1.3 Sumber Daya Fisik Yang Di miliki PT. Pati Karya Palembang.

Adapun sumber daya fisik yang dimiliki yaitu :

1. Bangunan pabrik

2. Bangunan gudang bahan baku

3. Bangunan gudang produk jadi

4. Bangunan mesin / Bengkel

5. Bangunan kantor

6. Jalan umum

7. Tempat parkir

1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi menerapkan struktur organisasi yang dinamis, efisien

dan efektif sesuai dengan perkembangan industri serta dalam rangka mencapai

pertumbuahan kinerja yang optimal. Struktur organisasi yang mampu

mengakomodir tuntunan pengembangan usaha disertai kemampuan untuk

mengarahkan semua sistem yang terlibat di dalam nya agar lebih efisien, efektif

dan produktif. Struktur orgnisasi diformulasikan berdasarkan spesialisasi dan

fungsi masing-masing anggota di dalam unit kerja perusahaan. Struktur ini

mampu mengantisipasi kebutuhan organisasi yang lebih baik dan kinerja yang

lebih efisien dalam mencapai target dan tujuan perusahaan.

1.2.1 organisasi perusahaan

Suatu organisasi akan mendapat tujuanannya dengan baik apabila orang

yang di dalamnya dapat melakukan kerja sama yang baik, kerja sama yang baik

dapat terjadi apabila hubungan dengan orang yang satu dengan yang lainnya dapat

berjalan lancar maka dapat diperlukan struktur organisasi yang jelas dan sesuai

dengan kondisi perusahaan.

Struktur organisasi yang akan diakui adanya kejelasan dalam hal

wewenang dan tangung jawab masing-masing baginya. Adanya struktur

organisasi yang baik setiap anggota organisasi akan mengetahui dari mana ia

menerima perintah dan kepada siapa dia melapor.

Bentuk organisasi PT. Pati Karya Palembang. adalah garis lurus, hal ini

terlihat dari adanya garis lurus, hal ini terlihat dari adanya garis lurus perintah

Page 15: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

4

secara langsung kepada bawahannya. Hubungan antara atasan memimpin

bawahannya bersifat langsung melalui garis satu wewenang, atasan memimpin

bawahannya bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan atasannya secara

langsung dapat dilihat pada gambar 1.2

Page 16: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

5

STRUKTUR ORGANISASI

PT. Pati Karya Palembang.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Pati Karya Palembang

Direktur utama

Pimpinan

sekretaris

Manejer produksi Personalia Keuangan

Keamanan Kesehatan

Unit Finishing

Unit Pengecatan

Unit Perakitan

Unit Pengukuran

Unit Pemotongan

Page 17: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

6

1.2.2 Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan

Bagan organisasi memperlihatkan susuna tentang fungsi-fungsi dan

departementasi ang menunjukkan hubungan kerja yang sama. Bagan ini

menggambarkan bentuk organisasi line dengan aspek-aspek sebagai berikut:

1. Pembagian kerja

2. Rantai perintah

3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan

4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan

5. Tingkat manajemen

1.2.3 Pembagian Tugas Dan Ruangan

a. Direktur utama

1. Membuat perencanaan perusahaan

2. Menjadi keoordinator seluruh kegiatan perusahaan untuk mencapai

tujuan perusahaan yang telah ditetapkan

3. Menentukan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan terhadap

organisasi bawahannya

4. Mewakili perusahaan untuk bertindak dengan pihak luar

5. Membuat keputusan-keputusan untuk kepentingan perusahaan

6. Menerima, menempatkan dan meberhentikan karyawan perusahaan

7. Menata harta kekayaan perusahaan dan menyiapkan rapat umum

pemegang saham

8. Memesiksa dan mengesahkan neraca dan perhitungan rugi-laba

perusahaan pada setiap akhir tahun

9. Meyeleksaikan masalah-masalah yang terjadi dalam perusahaan

10. Memimpin jalanannya aktivitas perusahaan

b. Pimpinan

1. Melaksanakan fungsi managerial

2. Menciptakan iklim kerja yang harmonis

3. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

Page 18: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

7

c. Manager produksi

1. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan

produksi

2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan di ruang produksi

d. Sekretaris

1. Sebagai media perekam, penyimpanan, pengingat kegiatan atasan

dalam bentuk penyusunan jadwal kerja harian

2. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan

pimpinan

3. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan

e. Manager personalia

1. Mengangkat pegawai pabrik termasuk menentukan upah dan gaji

serta lembur karyawan

2. Mengatur mutasi dan rotasi pegai di pabrik

3. Memberikan tindakan kepada pegawai-pegawai yang tidak

mematuhis disiplin kerja

Dalam melaksanakan tugasnya manajer personalia dibantu oleh bagian

kesehatan dan keamanan. Adapaun tugas dan tanggung jawab bagian

kesehatan adalah melakukan bantuan pengobatan dan pelayanan

kesehatan kepada karyawan yang sakit, sedangkan tugas dan tanggung

jawab abian keamanan adalah menjaga stabilitas dan keamanan

karyawan.

f. Manager keuangan

1. Merencanakan dan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan

administrasi perusahaan

2. Menjaga keamanan arsip-arsip, enyimpan dan mengeluarkan

kembali bila sewaktu-waktu diperluakan

3. Mengumpulkan semua data biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan

4. Memproses semua data biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

Page 19: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

8

5. Memproses data biaya tersebut sehingga mnajdi baku dalam

bentuk laporan keuangan

6. Melaporkan setiap pengeluaran perusahaan dengan tepat waktu dan

akurat

7. Menyimpan dengan baik semua ukti penerimaan dan pengeluaran

kas perusahaan

Pabrik PT. Pati Karya Palembang. beroperasi dalam satu minggunya 6 hari

kerja dengan jam kerja Pukul 08.00 – 16.00 WIB

1.3 Proses Produksi

proses produksi adalah metode dan teknik yang digunakan dalam

mengolah bahan baku menjadi produk, proses produksi merupakan suatu kegiatan

yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda

baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

1.3.1 Bahan Baku

Bahan baku utama dari pembuatan kusen pintu, lemari, kursi ukir, meja,

rak lemari dapur yaitu kayu dan plywood.

1.3.2 Produsen Pengadaaan Bahan Baku

Produsen pengadaaan bahan baku yang didapat oleh PT. Pati Karya

Palembang.yaitu didapat dari hutan rakyat yang tersebar di wilayah Sumatera

Selatan khususnya, untuk mendapatkan bahan baku tidaklah mudah dikarenakan

banyak perusahaan lain juga yang menjadi daya saing.

Page 20: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

9

1.3.3 Tahapan Dari Proses Produksi

1. Pengukuran

Proses Pengukuran merupakan proses awal dari seluruh rangkaian proses

produksi pintu, lemari, kursi ukir, meja, rak lemari dapur. Pada proses ini kayu

diukur untuk selanjutnya dipotong dengan gergaji (circular bang saw) menjadi

beberapa potongan dengan ukuran panjang menurut standart mutu.

2. Penyayatan (Peeling)

Proses pemotongan silang merupakan proses awal dari seluruh rangkaian

proses produksi pintu, lemari, kursi ukir, meja, rak lemari dapur. Pada proses

ini kayu diukur untuk selanjutnya dipotong dengan gergaji (circular bang saw)

menjadi beberapa potongan dengan ukuran panjang menurut standart mutu.

Yang sudah baik digunakan.

Operator dari mesin ini terdiri dari dua orang, masing-masing sebagai

operator penarik mata gergaji dan sebagai pengatur letak kayu didepan mesin

agar sesuai panjangnya.

3. Pemotongan Plywood

Tahap pada proses pemotongan plywood dimulai dengan peletakkan

lembaran venir pada ban berjalan yang terus bergerak. Ban berjalan membawa

lembaran plywood menuju pisau pembelah yang sudah disetel dengan tepat

untuk memotong lembaran plywood tersebut menjadi pintu, lemari, kursi ukir,

meja, rak lemari dapur

4. Perakitan

Tujuan proses perakitan merakit semua komponen yang pada proses

sebelumnya di ukur lalu dipotong, semua komponen dirakit sesuai dengan

produk yang akan diproduksi.

5. Pembersihan (Polishing)

Proses pembersihan merupakan proses untuk menghilangkan debu dan

kotoran yang menempel pada kusen pintu, lemari, kursi ukir, meja, rak lemari

dapur makan hasil dari proses sebelumnya terutama pada proses perakitan

sehingga diperoleh sumpit makan yang bersih dan halus.

Page 21: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

10

6. Sortir pengkelasan, mutu, dan pengemasan

Penyortiran terakhir masih perlu dilakukan terhadap kusen pintu, lemari,

kursi ukir, meja, rak lemari dapur untuk memastikan mutu produk sebelum

dilakukan pengemasan, walaupun pada tahap sebelumnya penyortiran sudah

dilaksanakan. Hal ini disebabkan proses penyortiran pada proses sebelumnya

kemungkinan kurang teliti. Oleh karena itu, pada tahap ini dilakukan

pemisahan antara sumpit makan yang memenuhi mutu dan yang tidak

memenuhi.

Page 22: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

11

BAB II

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2012:163) kesehatan dan keselamatan kerja

adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tanaga kerja pada khususnya

dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju

masyarakat adil dan makmur (Derianto, 2010:17).

Menurut Suma’mur (2001:104) keselamatan kerja merupakan

rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi

para karyawan yang bekerja diperusahaan yang bersangkutan (Derianto,

2010:17).

Menurut Simanjuntak (1994) keselamatan kerja adalah kondisi

keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita

bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan

keselamatan, dan kondisi pekerja. (Derianto, 2010:17).

Mathias dan Jackson (2002:145), menyatakan bahwa keselamatan

kerja adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik

seseorang terhadap cidera terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk

pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas, emosi secara umum (Derianto,

2010:17).

Menurut Ridley, Jhon (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia

(2000,P.6), mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi

maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja

tersebut. (Derianto, 2010:17).

Jackson (1999:222) menjelaskan bahwa keselamatan kerja

menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis, fisikal, dan psikologis tenaga

Page 23: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

12

kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh

perusahaan. (Derianto, 2010:17).

Menurut Mangkunegara (2002:170), bahwa indikator penyebab

keselamatan dan kesehatan kerja:

a. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:

1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barangyang berbahaya bagi

orang atau benda sekitarnya yang kurang diperhitungkan

keamanannya.

2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

3. Pembuang kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

b. Pemakaian peralatan kerja yang meliputi:

1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik

pengaturan penerangan. (Derianto, 2010:18).

2.2 Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Secara umum, kecelakaan kerja selalu diartikan sebagai kejadian yang

tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak

membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan

kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat

yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja

lahirnya keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara

menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab

kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat.

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan

mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan kelemahan yang

memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu mengungkapkan sebab akibat suatu kecelakaan yang meneliti

apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.

Page 24: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

13

Menurut Mangkunegara (2002:165) bahwa tujuan dan kesehatan dan

keselamatan kerja adalah:

1. Agar setiap pegawainya mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan

kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya

selektif mungkin.

3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi

pegawai.

5. Agar meningkatkan kegairahan pegawai, keserasian kerja, dan partisipasi

kerja.

6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan

atau kondisi kerja.

7. Agar setiap pegawai merasa aman, nyaman, dan terlindungi dalam bekerja.

2.3 Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Presiden Republik Indonesia

Menimbang:

Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atau keselamatan

kerja dalam melakukan pekerjaannya, berada ditempat kerja perlu terjamin

pula keselamatannya, setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan

secara aman dan efisien, berhubungan dengan itu perlu diadakan segala daya

dan upaya dan norma-norma perlindungan kerja. Pembinaan norma-norma itu

perlu diwujudkan dalam undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan

umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan

masyatakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.

Page 25: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

14

Mengingat:

Pasal-pasal 5, 20 dan 27 Undang-Undang Dasar 1945. Pasal-pasal 9 dan 10

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok

mengenai tenaga kerja (Lembaran Republik Indonesia tahun 1969 Nomor 55,

tambahan Lembaran Negara Nomor 2912).

Memutuskan:

1. Mencabut : Veiligheidsreglement tahun 1910 (Stbl. No.406).

2. Menetapkan : Undang-Undang Tentang Keselamatan Kerja.

2.4 Penyakit Dianalisa Akibat Kerja

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul atau diderita oleh

seorang pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses

maupun lingkungan kerja.

Secara umum faktor penyebab timbulnya penyakit akibat kerja dan

jenis penyakit yang timbul antara lain:

1. Faktor Fisik

a. Suhu dilokasi kerja, suhu yang tinggi dapat menyebabkan

Hyperprexia, Heat Stroke, dan Cramp, sedangkan suhu yang rendah

sekali dibawah (0°C) dapat menyebabkan peradangan akibat dingin.

b. Radiasi sinar rontgen, atau sinar-sinar Radioaktif yang mengakibatkan

kelainan pada kulit, mata, bahkan susunan syaraf.

c. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan ketulian permanen Caisson

Disease (keadaan yang ditandai dengan kelumpuhan, rasa sakit karena

panas).

d. Penerangan yang kurang baik mengakibatkan gangguan penglihatan.

2. Faktor Kimia

a. Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran

pernafasan. Kabut dan racun serangga yang menimbulkan keracunan.

b. Gas beracun, misalnya karbon monoksida, hydrogen, sulfide, dan lain-

lain.

Page 26: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

15

c. Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit.

d. Cairan beracun atau berbahaya.

3. Faktor Biologis

a. Tumbuhan-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi.

b. Penyakit Anthrax dari hewan atau Brucella pada karyawan penyamak

kulit.

4. Faktor Fisiologis

a. Kontruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai dengan mekanisme

tubuh manusia.

b. Sikap kerja yang menyebabkan keletihan dan kelainan fisik.

c. Cara kerja yang membosankan atau meletihkan.

5. Faktor Psikologis

a. Proses kerja rutin dan membosankan.

b. Hubungan kerja yang terlalu menekan atau sangat menuntut.

c. Suasana kerja yang kurang aman.

Faktor psikologis ini bisa menimbulkan penyakit berupa stress atau depresi

pada pekerja apabila terus-terusan mengalami tekanan dalam pekerjaan.

2.5 Alat-alat Proteksi Diri

Untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja, maka para

pekerja perlu dilengkapi dengan alat-alat perlindungan diri. Hal ini sesuai

dengan peraturan perundang-undangan Nomor 1 Tahun 1970 Tentang

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja yang mewajibkan kepada pemimpin

perusahaan untuk menyediakan secara cuma-cuma semua alat perlindungan

diri pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan

bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan

petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut ketentuan pegawai pengawas.

Beberapa alat proteksi diri yang bisa digunakan antara lain alat

pemadam kebakaran yang diletakkan disetiap sudut-sudut ruangan yang

berpotensi sangat mudah terbakar, membuat pintu darurat disetiap tempat

Page 27: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

16

untuk menyelamatkan diri pada saat terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Contohnya, kebakaran atau lain-lain serta pakaian safety bagi karyawan yang

bekerja dibagian lapangan atau gudang, menyediakan kotak P3K apabila

terjadi sesuatu hal pada pegawai yang mengalami kecelakaan kerja serta

menyediakan asuransi jiwa atau jaminan kesehatan kepada seluruh pegawai.

2.6 Alat-alat Proteksi Diri di Perusahaan

Gambar 2.1 Sepatu Safety

Keterangan: Berfungsi untuk melindungi kaki dari hantaman benda-benda

keras.

Gambar 2.2 Helm Safety

Keterangan: Berfungsi untuk melindungi kepala dari hantaman benda-

benda keras.

Page 28: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

17

Gambar 2.3 Baju Safety

Keterangan: Berfungsi untuk melindungi tubuh dari kecelakaan yang dapat

membahayakan pekerja.

Gambar 2.4 Masker Safety

Keterangan: Melindungi mulut dan hidung dari gangguan pernafasan.

Gambar 2.5 Kacamata Safety

Page 29: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

18

Keterangan: Melindungi mata dari gram-gram yang memungkinkan dapat

terkena mata.

Gambar 2.6 Air Plug Safety

Keterangan: Melindungi telinga dari suara bising dilokasi kerja.

Gambar 2.7 Sarung Tangan Safety

Keterangan: Melindungi tangan dari gesekan benda-benda tajam dan sebagainya

Page 30: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

19

BAB III

TUGAS KHUSUS

Latar Belakang Masalah

Perusahaan pada umum nya mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan

yang sebesar-besarnya, salah contoh yaitu dengan menekan biaya produksi serendah

mungkin, Upaya yang dilakukan perusahaan untuk menekan biaya tersebut dengan cara

mengalokasikan biaya-biaya produksi dengan tepat dan mampu meminimasi biaya-

biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan rencana produksi (planning

production)yang benar-benar baik guna untuk meminimasi biya-biaya pengerluaran

yang tidak penting. Yaitu dengan cara pengendalian persediaan bahan baku, barang

jadi atau pun barang setengah jadi. Persediaan bahan baku merupakan masalah yang

sangat sering dialami oleh perusahaan khususnya didalam bidang produksi yang sering

kali mengakibatkan beberapa kerugian seperti kekurangan bahan baku saat proses

produksi yang sedang berjalan yang dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi

yang sedang berlangsung hal ini pun pastinya berdampak pada kerugian perusahaan

tersebut karena rehambatnya produk yang akan dikirim kepasaran. Selain itu kelebihan

persediaan bahan baku juga dapat berdampak pada pemborosan biaya seperti

meningkatnya biaya simpan, otomatis pula modal yang ditanamkan akan semakin

besar, dan juga dapat berdapak pada kerusakan barang karena mungkin lamanya waktu

penyimpanan. Efek yang timbul bisa juga berdampak pada penilaian konsumen,

hilangnya kepercayaan konsumen yang bearti hilang pula kesempatan untuk

mendapatkan keuntungan.

PT. Pati Karya Palembang adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi

ekspor sumpit, Pabrik ini memproses kayu menjadi moulding, finger jointing, unit cat,

unit bingkai, unit sumpit, dan doghouse. Untuk memenuhi kebutuhan ekspor seperti

jepang, Australia. Bahan baku kayu yang digunakan adalah kayu local dan ada pula

kayu yang di datangkan dari luar negeri. Selama ini kuantitas dan frekuensi pemesanan

Page 31: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

20

bahan baku yang diperlukan ditentukan berdasarkan intuisi pihak menejemen

perusahaan saja tanpa menghitungkan komponen-komponen biaya yan dapat

mempengaruhi total biaya persediaan sehingga pemesanan bahan baku hanya

dilakukan bila terlihat persediaan bahan baku tidak dapat lagi mencukupi untuk sebuah

pemesanan (order), hal ini mengakibatkan tertundanya penyelesaian pesanan

konsumen karen berdampak pada kurangnya persediaan bahan baku.

Berdasarkan hal tersebut maka penulisan menarik judul ini penelitian

Perencanaan Persediaan Bahan Baku Kayu Dengan Menggunakan Metode Q.

Bertujuan untuk memperlancar dan merencanakan persediaan bahan baku yang tepat

dan juga meminimalisir pengeluaran yang kurang penting yang dapat berdampak pada

pemborosan dalam suatu perusahaan.

Berikut adalah tabel persediaan dan Produksi bahan baku dari PT. Pati Karya

Palembang tahun 2019

Tabel 3.1 Data Bahan Baku Kayu 2019

Bulan

Tahun 2019

Produksi

(Batang)

Permintaan

(Batang)

Januari

Ferbruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

2.445

1.929

3.006

3.559

1.230

1.985

1.063

1.775

1.539

1.361

1.782

1.890

1.457

1.004

2.560

2.421

2.904

1.515

1.534

1.989

2.005

1.884

1.650

1.150

Total 20.756 17.249

Sumber : PT. Karya Pati Palembang

Page 32: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

21

Grafik 3.1 Data Bahan Baku Kayu 2019

Sumber : PT. Karya Pati Palembang

Metode penelitian yang dilakukan di PT. Pati Karya Palembang berdasarkan jurnal

yang berjudul “PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN

MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL”

3.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada diatas tersebut, maka rumusan masalah

pada Penelitian ini adalah: Perencanaan Persediaan Bahan Dengan Menggunakan

Metode Q.menentukan jumlah ekonomis pemesan bahan baku, menentukan Safety

Stock, dan titik Reorder Pointpemesananbahan baku.

3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disismpulkan tujuan penulisan

laporan ini adalah :

Menentukan jumlah pemesanan bahan baku yang paling ekonomis (Lot Order

Economic) dengan metode Q.

1. Menentukanjumlah(Safety Stock)dengan metode Q.

2. Menentukantingkat (reorder point) dengan metode Q

0500

1000150020002500300035004000

Chart Title

Produksi Permintaan

Page 33: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

22

3.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Agar pembahasan yang lebih ter-arah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka

perlu adanya pembatasan terhadap permasalahanya itu hanya pada bagian perencanaan

persediaan bahan baku, dan agar pemecahan masalah dalam penelitian ini menjadi

mudah serta tidak mengalami penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan maka

diperlukan batasan-batasan serta asumsi seperti dibawah ini :

1. Penelitiankhususnyadilakukan di PT. Pati Karya Palembang.

2. Pengamatandilakukanpadapersediaan bahan baku yang dipesan.

3. Metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan dengan menggunakan

metodeQ.

4. Perhitungan meliputi tahap penentuan besarnya jumlah/kuantitas bahan utama

Safety Stock danReorder Point.

Adapunasumsi-asumsi yang digunakanantara lain:

1. Setiap pemesanan yang dilakukan selalu biasa dipenuhi oleh pemasok.

2. Biaya-biaya yang digunakan diasumsikan tetap selama periode penelitian antara

lain :

a. Biaya ongkos kirim

b. Biaya operasional penyimpanan

3. Sarana dan fasilitas yang ada di perusahaan dianggap cukup mampu untuk

melaksanakan perencanaan dan pengendalian bahan baku yang diusulkan.

4. Tingkat pelayanan diperusahaan 95%

3.5 Sistematika Penulisan Laporan

Penulisan laporan ini yang berjudul “Perencanaan PersediaanBahan Baku Kayu

Dengan Menggunakan Metode Q. (StudiKasus : PT. Pati Karya Palembang.).’’

Menggunakan sistematika berikut ini :

Page 34: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

23

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang serjarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, tenaga

kerja, stuktur organisasi perusahaan, proses produksi bahan baku pembuatan

setautilitas dan tahapan produksi di PT. Pati Karya Palembang.

BAB II KesehatandanKeselamatanKerja

Bab ini berisi tentang pasal-pasal kesehatan dan keselamatan kerja“ K3”, serta

alat-alat proteksidiri/safety dalam perusahaan.

BAB III TugasKhusus

Bab ini berisikan latar belakang masalah dalam perusahaan yang akan di cari

pemecahnya, rumusan-rumusan maslaah, tujuan penelitian serta ruang lingkup masalah

dan batasan masalah serta sistematika penulisan laporan kerja praktek.

BAB IV LandasanTeori

Landasan teori yang berisikan uraian megenaiteori-teori yang berhubungan

langsusng dengan topic masalah yang dibahas dalam kerja praktek yang ditunjang

dengan metode yang digunakan dalam pemecahan masalah.

BAB V MetodeKerjaPraktek

Metode Kerja Praktek yang berisi garis besar langkah-langkah pemecahan

masalah yang diterapkan dalam praktek dan penelitian. Bentuk metode yang

disesuaikan dengan topic masalah kerja yang diambil dan teknik pemecahan masalah

yang digunakan.

BAB VI PengumpulandanPengolahan Data

Bab ini berisikan tentang data-data yang diperlukan sesuai dengan objek tugas

khusus Dan dilakukan pengolahan data sesuai metode yang digunakan.

Page 35: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

24

BAB VII Analisi Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil-hasil pengolahan data

yang diperoleh dengan kondisi actual dari masalah yang akan dibahas ,serta analisis

juga dapat dilakukan dengan membandingakan dengan teori-teori yang sudahada.

BAB VIII Simpulandan Saran

Di bab ini penulisakan menarik kesimpulan tentang apa yang sudah dilakukan

dalam penelitian yang dilaksanakan tersebut serta memberikan saran yang mungkin

dapat bermanfaat bagi perusahaan khususnya di PT. Pati Karya Palembang.

Page 36: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

25

BAB IV

LANDASAN TEORI

4.1 Pengertian, Fungsi, Serta Alasan Diadakannya Persediaan

4.1.1 Pengertian Persediaan

Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati

posisi yang cukup dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun

perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang

kontruksi, hampir 50% dan perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu

untuk membeli bahan-bahan bangunan. Dan bahan baku kayu yang diproduksi

mempunyai kendala diharga beli karena harga kayu untuk membuat sebuah produk

berbeda-beda harganya, dan dikarenakan selalu turun naiknya pasar global tiap

harinya, jenis kayu yang dibeli adalah jenis kualitas terbaik dipesan dari luar negeri

maupun dalam negeri.

Persediaan secara umum adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau pun barang yang akan

digunakan atau diolah kembali.

Persediaan (Inventory) dalam konteks produksi dapat diartikan sebagai

sumber daya menggangur (idle resource). Sumber daya menggangur ini belum

digunakan karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih lanjut

adalah berubah kegiatan pada system manufaktur, kegiatan pemasaran pada system

distribusi atau kegiatan kosumsi seperti pada sistem rumah tangga.(Rosnani

Ginting. Sistem Produksi. Edisi Pertama. Yogjakarta: Graha Ilmu, 2007).

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi pasti memerlukan

persediaan bahan baku baik itu perusahaan besar maupun kecil sekalipun. Dengan

tersedianya bahan baku maka diharapkan proses produksi yang bejalan akan terus

memasok persediaan sebelumnya telah digunakan diganti dengan persediaan yang

baru guna memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dalam waktu yang cukup

panjang sekali pun dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup digudang

dapat mengurangi kekekurangan bahan baku yang apabila suatu saat dibutuhkan

Page 37: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

26

atau pun dalam kondisi yang mendesak karena tersedianya bahan baku yang cukup

hal inilah dapat memperlancar kegiatan produksi disuatu perusahaan.

Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan konsumen dapat merugikan

perusahaan dalam hal ini image kurang baik.

Beberapa pendapat mengenai pengertian dari Persediaan adalah :

a) Persediaan adalah sumber daya-sumber daya yang dibuat dengan

kapasitas yang telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan dalam suatu

perusahaan guna untuk mengantisipasi kekurangan bahan baku

produsksi yang akan terjadi kapan saja.(Ilham Rahmadi. Palembang,

2014)

b) Persediaan adalah bahan utama dari modal kerja, merupakan aktiva

yang pada setiap saat mengalami perubahan.( Indrio Gitosudarmo.

Manajemen Keuangan. Edisi 4. Yogjakarta: BPEE, 2002.)

c) Persediaan adalah segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya

organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan

permintaan baik internal maupun eksternal .(T. Hani Handoko.

Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Pertama.

Yogjakarta: BPEE,2008.)

d) Inventory atau Persediaan barang sebagai elemen utama dari modal

kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana

secara terus-menerus mengalami perubahan .(Bambang Riyanto.

Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 4. Yogjakarta: BPEE,

2001.)

4.1.2 Alasan diadakannya Persediaan

Semua perusahaan yang melaksanakan proses produksi pada prinsipnya

akan menyelenggarakan Persediaan bahan baku untuk kelangsungan proses

produksi yang lebih lanjut dalam perusahaan tersebut. Bebberapa hal yang

menyebabkan suatu perusahaan harus menyelenggarakan persediaan bahan baku,

adalah: (Agud Ahyari. Efisiensi Persediaan Bahan. Yogjakarta : BPFE,2003).

Page 38: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

27

Pada dasarnya diadakan-nya Persediaan dimaksudkan untuk membantu

kelancaran proses produksi, melayani kebutuhan perusahaan akan bahan-bahan

atau barang jadi dari waktu ke waktu.

a) Bahan yang digunakan untuk pelaksanaan proses produkai perusahaan

tersebut tidak dapat dibeli atau didatangkan secara satu persatu

melainkan dalam jumlah perunit atau jumlah yang cukup banyak sesuai

dengan diperlukan oleh perusahaan serta pada saat barang tersebut akan

dipergunakan untuk proses produksi perusahaan tersebut. Bahan baku

tersebut umumnya akan dibeli dalam jumlah tertentu, dimana jumlah

tertentu ini akan dipergunakan untuk melancarkan proses produksi

persediaan dalam waktu yang terbatas atau kata lain waktu yang telah

titetapkan karena setelah bahan baku dalam persediaan habis kemudian

akan digantikan dengan persediaan bahan baku yang baru hal ini akan

terus menerus dilakukan oleh setiap perusahaan guna untuk mencegah

terjadinya kekurangan pemasok apabila permintaan konsumen yang

melonjak. Dan dengan keadaan semacam ini bahan baku yang sudah

dibeli oleh perusahaan tetapi belum dipergunakan untuk proses

produksi akan masuk sebagai persediaan bahan baku dalam perusahaan

tersebut.

b) Dan bila perusahaan tidak mempunyai persediaan bahan baku otomatis

untuk melakukan proses produksi akan menjadi terhambat faktor-faktor

yang juga mempengaruhi tidak tersedianya bahan baku ini mungkin

dikarenakan dengan keterlambatan pengiriman bahan yang diminta

oleh perusahaan dan sulit nya bahan baku yang didapt dan naiknya

harga bahan baku membuat perusahaan berfikir untuk menentukan

beberapa unit bahan yang mereka pesan dan yang membuat proses

produksi perusahaan menjadi terganggu. Ketiadaan bahan baku tersebut

akan berdampak pada terhentinya pelaksanaan proses produksi

pengadaan bahan baku, dengan cara tersebut akan berdampak

konsekuensi bertambah tingginya harga beli baha baku yang

Page 39: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

28

dipergunakan oleh perusahaan. Keadaan tersebut pastinya akan

berdampak pada pendapatan perusahaan yang berkurang dan kerugian.

c) Untuk menhindari kekurangan bahan baku tersebut, suatu perusahaan

haruslah dapat menyediaakan bahan baku dengan dalam stock maupun

jumlah yang besar perusahaan harus mengambil cara tersebut meskipun

menyediakan persediaan bahan baku dalam jumlah yang cukup banyak

dampak terjadinya biaya persediaan bahan baku yang semakin besar

bearti akan mengurangi keutungan perusahaan. Disamping itu, resiko

kerusakan bahan baku yang terjadi karena lamanya waktu menunggu

(leadtime) akan membuat bahan baku bisa menjadi kurang baik dan

rusak kualitas nya pun menurun.

4.1.3 Fungsi Persediaan

Fungsi Persediaan menurut Handoko, antara lain :

a) Fungsi Decoupling

Persediaan decopling ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi

permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.

b) Fungsi Economic Lot Sizing

Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan

dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam

jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat mengurangi biaya perunit

produk.

c) Fungsi Antisipasi

Perusahaan sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman

dan permintaan akan barang-barang selama periode pemesanan kembali,

sehingga memerlukan kuantitas persediaan ekstra. Persediaan antisipasi ini

penting agar proses produksi tidak terganggu sehubungan dengan hal

tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory

(Persediaan Musiman).

Page 40: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

29

Fungsi utama persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung antara

proses produksi dan distribusi untuk melakukan memperoleh efisiensi.

Fungsi lain persediaan yaitu sebagai stabilisator harga tehadap flaktuasi

permintaan. (Rosnani Ginting. Sistem Produksi . Edisi Pertama. Yogjakarta

Graha Ilmu, 2007.)

4.2 Pengendalian Persediaan

4.2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan adalah suatu proses yang dibuat untuk menjaga

supaya realisasi dari suatu aktivitas sesuai dengan yang direncanakan pengendalian

bahan baku yang diselengarakan dalam perusahaan, tentunya di usahakan untuk

menunjang kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan akan menunjang

terciptanya penggendalian bahan baku yang baik dalam perusahaan.

Persediaan yang terlalu besar (over stock) merupakan pemborosan karena

menyebabkan terlalu tingginya beban biaya penyimpanan dan pemeliharaan selama

penyimpanan digudang. Disamping itu juga persediaan yang terlalu besar bearti

telalu besar juga barang modal menganggur dan tidak berputar. Begitu juga

sebaliknya persediaan (out of stock) dapat mengganggu kelancaran produksi

sehingga ketepatan waktu pengiriman sebagaimana telah ditetapkan oleh pelanggan

tidak terpenuhi yang ada sehingga pelanggan lari ke perusahaan lain. Singkat nya

pengendalian persediaan merupakan usaha-usaha Pesediaan bahan-bahan yang

diperlukan untuk proses lebih lanjut yang dikirim dan diolah menjadi pupuk

sehingga dapat berjalan dengan lancar tidak kekurangan bahan serta dapat diperoleh

biaya persediaan yang sekecil-kecilnya.

Pengendalian persedian merupakan fungsi managerial yang sangat penting

bagi perusahaan, karena perusahaan fisik pada perusahaan akan melibat kan

berhubungan dengan seluruh bagian yang bertujuan agar usaha penjualan dapat

intensif serta produk dan penggunaan sumber daya dapat maksimal. (Arman Hakim

Nasution & Yudha Prastyawan. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi

Pertama. Yogjakarta: Graha Ilmu, 2008.)

Page 41: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

30

4.2.2 Tujuan Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan pada revisi yang berbeda memiliki tujuan yang

berbeda pula. Adapun tujuan pengendalian Persediaan adalah : (Rosnani Ginting.

Sistem Produksi. Edisi Pertama. Yogjakarta: Graha Ilmu, 2007.)

Pada dasarmya Pengendalian Persediaan dimaksud untuk membantu

kelancaran proses produksi, melayani kebutuhan perusahaan akan bahan-bahan

atau barang jadi waktu ke waktu. Sedangkan tujuan dari pengendalian Persediaan

adalah sebagai berikut:

a) Menjaga agar jangan sampai perusahaan kehabisan bahan-bahan sehingga

menyebabkan terhentinya atau terganggunya proses produksi.

b) Menjaga agar keadaan Persediaan tidak terlalu sedikit atau berlebihan

sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak besar pula.

c) Selain itu untuk memenuhi permintaan pelanggan, persediaan juga

diperlukan apabila biaya untuk mencari barang/bahan penggatian atau biaya

kehabisan bahan atau barang (stock out) relatif besar.

d) Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga

mengingatkan Persediaan dalam jumlah banyak.

e) Produksi ingin beroperasi secara efisien, hal ini mengimplementasikan

order produski yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar

(untukmengurangi setup mesin). Di samping itu juga produks

menginginkan persediaan bahan baku, setengah jadi komponen yang cukup

sehingga proses produksi tidak terganggu karena kurangnya bahan.

f) Pembelian (Purchasing), dalam rangka efisiensi, juga menginginkan

persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit dari pada pesanan

yang kecil dalam jumlah yang banyak. Pembelian juga ingin ada persediaan

sebagai pembatasan kenaikan harga dan kekurangan produk.

g) Keuangan (Finance) menginginkan minimasi semua bentuk investasi

Persediaan karena biaya investasi dan efek negative yang terjadi pada

perhitungan pengembalian asset (return of asset) perusahaan.

Page 42: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

31

h) Personalia (Personel and industrial relationship) menginginkan adanya

Persediaan untuk mengantisipasi flaktuasi kebutuhan tenaga kerja.

i) Rekayasa (Engineering) mengingginkan Persediaan minimal untuk

mengantisipasi juka terjadi perubahan rekayasa/engineering.

4.2.3 Model Pengendalian Persediaan

Untuk menentukan kebijaksanaan Persediaan yang optimum, dibutuhkan

informasi parameter-parameter berikut : (Arman Hakim Nasution & Yudha

Prastyawan. Perencanaan dan Pengendalian produksi. Edisi Pertama. Yogjakarta:

Graha Ilmu, 2008.)

a. Kebutuhan

b. Biaya-biaya Persediaan

c. Lead time

Dalam model persediaan deterministik parameter-parameter yang

berpengaruh terhadap system Persediaan dapat diketahui dengan pasti. Rata-rata

kebutuhan dan biaya-biaya Persediaan diasumsi diketahui dengan pasti. Lamanya

lead time diasumsikan selalu tetap. Karena semua parameter bersifat deterministic

maka tidak dimungkinkan adanya kekurangan Persediaan. Dalam dunia nyata ,

akan sangant jarang ditemukan situasi dimana seluruh parameter dapat diketahui

dengan pasti. Karena itu, akan lebih masuk akal jika digunakan model-model

probabilistik yang mempertimbangkan ketidak pastian pada parameter-

parameternya . namun, model deterministik terkadang merupakan pendekatan yang

sangat baik, atau paling tidak merupakan langkah awal baik untuk menggambarkan

fenomena persediaan.

Model Q ini merupakan dasar dari berbagai perkembangan metode-metode

Persediaan. Pada metode ini pula Persediaan dengan jumlah pemesanan tetap dan

jarak waktu pemesanan selalu berubah-ubah. Pada metode ini pemesanan kembali

dilakukan pada saat dimana Persediaan mencapai suatu titik pemesanan

kembali(reorder point) dengan memperhitungkan kebutuhan yang berfluktuasi

selama waktu ancang-ancang (lead time), Persediaan untuk merendam fluktasi

selama lead time disebut Persediaan keamanan (safety stock).

Page 43: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

32

Beberapa hal yang diperlu diperhatikan pada metode model Q ini adalah :

(Agus Ahyari. Efisiensi Persediaan Bahan. Yogjakarta : BPFE, 2003.)

a. Lot Order Economic adalah jumlah pembelian yang ekonomis untuk

dilaksanakan pada setiap kali pesan. Dapat diformulasikan dengan rumus

dibawah ini :

Q = √2 𝑥 𝑆 𝑥 𝐷

𝐻 ...........................................................................................(4.1)

Keterangan :

Q: Lot Order Economic

S: Biaya Setup

D: Permintaan per periode (demand)

H: Biaya Penyimpanan

b. Setelah mendapatkan Lot Order Economic maka dilanjutkan untuk mengetahui

frekuensi pengirimannya dengan rumus yang telah ditetapkan.

Fn = 𝐷

𝑄 .....................................................................................................(4.2)

c. Persediaan keamanan (safety stock) adalah jumlah bahan sebagai Persediaan

cadangan jika perusahaan berproduksi melebihi rencana yang telah ditetapkan.

Dengan Rumus :

Ss = (pemakaian maksimum – pemakaian rata-rata) Lead time..............(4.3)

d. Menentukan saat pemesanan kembali (reorder point) dengan rumus :

ROP = (demand bulanan x lead time) + SS.............................................(4.4)

Page 44: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

33

BAB V

METODE KERJA PRAKTEK

5.1 Rencana Kerja Praktek

Kerja praktek yang dilakaukan oleh penulis merupakan kerja praktek yang

bersifat deskritif, yaitu kerja praktek yang memberikan suatu gambaran secara

detail maupun terperinci khususnya pada para pembaca dan juga mengungkapkan

keadaan lokasi yang sebenar-benarnya secara mendasar mengenai sistem

perencanaan persediaan bahan baku yang ada di suatu perusahaan tersebut.

5.2 Tempat Dan Waktu Kerja Praktek

Tempat dan waktu kerja praktek yang dilaksanakan ini bertempat di PT.

Karya Pati Palembang yang berjudul “ Perencanaan Persediaan Bahan Baku Kayu

Dengan Menggunakan Metode Q “ khusus nya dilaksanakan pada tanggal 1

November 2019 sampai 30 November 2019.

5.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek dari mana data

dapat diperoleh. Adapun jenis-jenis data yang dikumpulkan merupakan data yang

bersifat kuantitatif dan data yang dikumpulkan merupakan data yang berasal dari

internal, yakni data yang berasal dari suatu perusahaan yang bersangkutan dan

merupakan gambaran dari suatu perusahaan tersebut.

5.3.1 Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan merupakan jenis data kuantitatif, merupakan

data yang dapat diukur dan dapat diklarifikasi. Yang berkaitan tentang data-data

mengenai bahan baku.

5.3.2 Sumber Data

Sumber data yang berasal dari sumber internal sebagai berikut :

a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara

dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam perusahaan tersebut adapun data-

data terkait adalah, data pesediaan dan, hasil dari sisa produksi, Lead time,

Page 45: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

34

pemakaian maksimum, demand harian, demand, biaya penyimpanan, dan juga

meliputi biaya setup yang merupakan biaya yang dikeluarkan saat ingin memesan

bahan baku yang sudah siap dikirim seperti biaya telepon, akses internet, dll.

b. Data Skunder, merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

menunjang. Yaitu melitputi sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, tenaga kerja,

dan juga wilayah pemasaran yang dipasarkan oleh perusahaan.

5.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung ke tempat

penelitian penulisan yaitu merupakan data primer yang diperoleh dari pengamatan

dan penelitian dengan secara langsung yang dilakukan dilapangan, yaitu bahan

baku Data skunder adalah data yang diperoleh dari lintratur-linteratur dan juga

berupa referensi yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas ini, yaitu

teori-teori yang berkaitan tentang metode Q. data yang dikumpulkan selama

melakukan kerja praktek dan penelitian di PT. Karya Pati Palembang merupakan

data input dari bahan baku yaitu : Adapun data yang didapat penulis sebagai berikut

:

1. Tahap pengamatan input yaitu saat semua proses produksi saat bahan baku

masuk kedalam produksi

2. Mengolah hasil data pengamatan.

3. Menyimpulkan hasil data pengamatan.

5.5 Unit Analisis

Yang menjadi unit analisis penulis adalah bagaimana Perencanaan

Persediaan Bahan Bahan baku yang ada di PT. Karya Pati Palembang.

5.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang dilakukan oleh penulisan merupakan sistem analisis :

1. Melakukan survey pengamatan secara langsung mengenai bagaimana

perencanaan persediaan bahan baku pada PT. Karya Pati Palembang.

2. Mengidentifikasi jumlah bahan baku yang masuk diperusahaan.

Page 46: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

35

3. Mengidentifikasi adanya kesalahan dalam perencanaan persediaan bahan baku

yang dilakukan.

4. Menganalisa Perencanaan Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan

Metode Q.

5.7 Bagan Alir (flow chart) Metode Kerja Praktek

Gambar dibawah ini merupakan petunjuk alur flow chart berkaitan tentang

metodologi kerja praktek, yaitu bagan yang mendeskripsikan langkah-langkah atau

alur penelitian dari awal hingga akhir.

Page 47: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

36

Gambar 5.1 Bagan Alir (Flow Chart) Metode Kerja Praktek

Studi pendahuluan

Identifikasi dan perumusan masalah

Tujuan kerja praktek

Pengumpullan data:

Data-data yang dikumpulkan adalah:

1. Data Bahan Baku

2. Data produksi

3. Lead time

4. Demand harian

5. Demand

6. Biaya penyimpanan dan biaya setup

Mulai

Mulai

1. menentukan jumlah pesanan ekonomis

2. menghitung jumlah safety stock

3. menghitung jumlah reorder point

Analisis hasil

Kesimpulan dan saran

selesai

Page 48: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

37

BAB VI

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk suatu penelitian. Data ini akan

menjadi input pada tahap pengolahan data. Pengumpulan data merupakan proses

yang di ambil dari kegiatan seperti, observasi pengamatan, wawancara kepada

pihak-pihak yang bersangkutan, serta dokumentasi dari suatu perusahaan yang

bersangkutan.

Adapun data-data yang diperlukan adalah tinjauan umum yang sudah

dilakukan oleh peneliti di PT. Pati Karya Palembang sampel data yang diambil itu

merupakan data-data seperti, Bahan Baku, proses produksi, lead time, demand

bulan, demand, data biaya penyimpanan dan juga data biaya setup.

Tabel 6.1 Data Bahan Baku Kayu 2019

Bulan

Tahun 2019

Produksi

(Batang)

Permintaan

(Batang)

Januari

Ferbruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

2.445

1.929

3.006

3.559

1.230

1.985

1.063

1.775

1.539

1.361

1.782

1.890

1.457

1.004

2.560

2.421

2.904

1.515

1.534

1.989

2.005

1.884

1.650

1.150

Total 20.756 17.249

Sumber : PT. Pati Karya Palembang

Page 49: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

38

Adapun rincian harga dan ongkos pesan dari item PT. Pati Karya Palembang

sebagai berikut;

Tabel 6.2 Biaya Pembelian Bahan Baku

No. Bahan Baku Permintaan

(batang)

Harga/Kubik

(Rp)

Total

(Rp)

1 Bahan Baku Kayu 22.073 15.000 33.109.500

Sumber : PT. Pati Karya Palembang

Tabel 6.3 Biaya Pemesanan Bahan Baku

No. Biaya Pemesanan Biaya (Rp)/perbulan

1

2

Biaya Komunikasi

Biaya Penerimaan

750.000

400.000

Total 1.150.000

Sumber : PT. Pati Karya Palembang

Tabel 6.4 Biaya Penyimpanan Bahan Baku

No. Biaya Penyimpanan Biaya (%)

1

2

3

4

5

Bunga bank

Asuransi

Biaya pengamanan

Administrasi gudang

Biaya listrik

12

0.5

0.02

0.22

0.27

Total 13

Sumber : PT. Pati Karya Palembang

Page 50: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

39

6.2 Pengolahan Data

Pengolahan data ini kelanjutan dari pengumpulan data yang kemudian

dilakukan pengolahan data. Data yang dianggap atau masih mentah perlu ditindak

lanjuti dan dilakukan pengolahan sehingga menjadi informasi yang kemudian agar

dapat digunakan menjawab tujuan dari penelitian atau kerja praktik yang dilakukan.

6.2.1 Perhitungan Persediaan Selama Tahun 2019

Perhitungan persediaan ini dilakukan dengan cara stok akhir ditambah dengan

pemakaian di bulan Januari 2019 dengan mengurangi penjualan di tiap bulannya

selama 12 periode 2019. Pada pabrik PT. Pati Karya Palembang

Adapun hasil persediaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ;

Tabel 6.5 Perhitungan Persediaan Selama 12 Periode 2019

Bulan

Tahun 2019 Persediaan

Permintaan

(Batang)

Produksi

(Batang)

Januari

Ferbruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

1.457

1.004

2.560

2.421

2.904

1.515

1.534

2.445

1.929

3.006

3.559

1.230

1.985

1.063

793

113

695

601

4.192

2.910

1.846

Agustus

September

Oktober

November

Desember

1.989

2.005

1.884

1.650

1.150

1.775

1.539

1.361

1.782

1.890

990

1.404

1.456

1.310

815

Sumber : Pengolahan Data

6.2.2 Perhitungan Peramalan

Menentukan produksi selama 12 periode ke depan dengan menggunakan

metode Moving Average, Regresi Linear.

Page 51: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

40

6.2.2.1 Peramalan Dengan Metode Moving Average

Tabel 6.7 Hasil Peramalan

Bulan X

(Produksi)

MA

(Hasil Peramalan)

Selisih

Januari

Ferbruari

Maret

April

Mei

2.445

1.929

3.006

3.559

1.230

1.089

982

-145

426

Lanjutan hasil peramalan

Bulan X

(Produksi)

MA

(Hasil Peramalan)

Selisih

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

1.985

1.063

1.775

1.539

1.361

1.782

1.890

1.142

1.381

1.421

1.570

1.519

1.764

1.711

648

-317

434

69

278

-69

-65

Total 23.564 11.116 1.259

Sumber : Pengolahan Data

Kesalahan peramalan dengan metode Moving Avarange dapat dilihat

sebagai berikut :

1. Mean Absolute Deviation (MAD)

MAD = ∑𝑦1− 𝑦 ̓𝑡

𝑁 =

1.259

12

= 104,91

Page 52: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

41

Peramalan yang digunakan untuk 12 bulan kedepan adalah dengan

menggunakan 2 metode yaitu Moving Average dan Regresi Linear. Maka didapat

beberapa kesalahan-kesalahan peramalan sebagai berikut .

6.2.2.2 Peramalan Dengan Metode Regresi Linear

Tabel 6.8 Hasil Peramalan

Bulan Y

(Produksi)

X

(Periode)

X.X X.Y Peramalan Selisih

Januari

Ferbruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

2.445

1.929

3.006

3.559

1.230

1.985

1.063

1.775

1.539

1.361

1.782

1.890

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

4

9

16

25

36

49

64

81

100

121

144

2.445

7.716

27.054

56.944

30750

71.560

52.087

113.600

124.659

136.100

215.622

27.216

1.855.,18

1.956,24

2.027,29

2.098,35

2.168,40

2.239,46

2.310,51

2.380,57

2.451,62

2.522,68

2.593,73

2.663,79

-588,18

-97,24

1.190,71

1.678,65

4.877,60

8.503,54

5.137,49

12.467,43

12.303,38

15.465,32

16.057,27

17.082,21

Total 20.756 78 650 837.978 25.467,98 94.078,18

Sumber : Pengolahan Data

Kesalahan peramalan dengan metode Regresi Linear dapat dilihat sebagai

berikut :

2. Mean Absolute Deviation (MAD)

MAD = ∑𝑦1− 𝑦 ̓𝑡

𝑁 =

94.078,18

12

= 7.839,84

Peramalan yang digunakan untuk 12 bulan kedepan adalah dengan

menggunakan 2 metode yaitu Moving Average dan Regresi Linear. Maka didapat

beberapa kesalahan-kesalahan peramalan sebagai berikut :

Page 53: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

42

Tabel 6.9 Kesalahan Peramalan

No. Metode Peramalan MAD

1 Moving Average 104,91

2 Regresi Linear 7.839,84

Sumber : Pengolahan Data

Dari ke 2 metode yang digunakan, metode Regresi Linear merupakan hasil

peramalan terbaik, karena nilai kesalahannya paling kecil dari metode Moving

Average. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai kesalahan adalah Mean

Absolute Deviation (MAD), Mean Squared Error Error (MSE) dan Mean Absolute

Percent Error (MAP).

Tabel 6.10 Perhitungan Peta Moving Range Untuk Pemeriksaan Peramalan

Bulan X

(Produksi)

X ̓

(Peramalan)

X ̓ - X MR

(Moving Range)

|MR|

(Moving

Range)

Januari

Ferbruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

1.266

929

1.072

944

1.409

1.790

1.063

1.856

1.639

1.798

1.695

1.645

1.855,18

1.956,24

2.027,29

2.098,35

2.168,40

2.239,46

2.310,51

2.380,57

2.451,62

2.522,68

2.593,73

2.663,79

588.18

1.026,24

954,29

1.153,35

759,40

449,46

1.246,51

524,57

812,62

723,68

897,73

1.018,79

438,06

- 72,95

199,06

- 394,95

- 310,94

797,05

- 721,94

287,05

- 88,94

173,05

120,06

438,06

72,95

199,06

394,95

310,94

797,05

721,94

287,05

88,94

173,05

120,06

Total 22.556.086 27.268.103,82 10.155.559,82 429.494,61 3.603.428,05

Sumber : Pengolahan Data

Page 54: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

43

MR = |(𝑦 ̓𝑡 − 𝑦1) − (𝑦 ̓𝑡 − 𝑦𝑡−1)| = ((1.956.543,24 - 929.673) – (1.855.810,18

-1.266.988)) =438.048,06

𝑀𝑅̅̅ ̅̅̅ = ∑|𝑀𝑅|

𝑁−1 =

3.603.428,05

12−1 = 327.584,36

BKA = +2,66 𝑀𝑅̅̅̅̅̅ = +2,66 (327.584,36) = 871.374,41

BKB = -2,66 𝑀𝑅̅̅̅̅̅ = - 2,66 (327.584,36) = - 871.374,41

Sumber : Pengolahan Data

Gambar 6.2 Grafik Peta Kendali Kontrol

6.2.3 Perhitungan Persediaan dengan Menggunakan Pendekatan Q

Setelah didapatkan ramalan permintaan 12 bulan kedepan, selanjutnya

dilakukan perhitungan jumlah pemesanan yang optimal untuk produksi. Adapun

perhitungan menentukan jumlah pesanan ekonomis yang optimal dapat dilihat pada

uraian berikut.

EOQ = √2𝐷𝑆

𝐻

Keterangan :

Q: Lot Order Economic

S: Biaya Setup

-1.000.000,00

-800.000,00

-600.000,00

-400.000,00

-200.000,00

0,00

200.000,00

400.000,00

600.000,00

800.000,00

1.000.000,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Peta Kendali Kontrol

MR

BKA

BKB

Page 55: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

44

D: Permintaan per periode (Demand)

H: Biaya Penyimpanan

EOQ = √2(27.298.103.85)(1.020.000)

(2500)(13%) = 436,3

Jadi, jumlah pesanan ekonomis adalah 436,3

f = (27.298.103.85)

436,3 = 62,567 = 63 kali pemesanan

t= 268

𝑓 =

268

63 = 4 hari = 4 hari

Dari hasil perhitungan frekuensi pemesanan maka dapat ditentukan jumlah

pemesanan adalah per 4 hari sekali pesan.

6.2.4 Menentukan Jumlah Safety Stock (SS)

Safety stock (SS) digunakan untuk mengetahui jumlah cadangan keamanan

bahan baku dikarenakan penambahan produksi, maka dapat dihitung dengan cara

dan rumus berikut;

Keterangan:

Pemakaian Maksimum = Jumlah Permintaan Terbesar

Pemakaian Rata-Rata = Jumlah demand/hari

SS = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-Rata) Lead Time

SS = (2,663,873– 2,272,985 ) 30 = 11,745,15 batang

Untuk menghindari terjadinya kekurangan bahan baku maka safety stock

atau stok cadangan yang harus dimiliki PT. Pati Karya Palembang adalah sebesar

11,745,15 batang.

6.2.5 Menentukan Reorder Point (ROP)

Setelah mendapatkan hasil dari safety stock maka ditentukan saat

pemesanan kembali atau reroder point (ROP) dengan cara ;

ROP = (Demand/bulanx Lead Time) + SS

ROP = (2,272,985 /bulan x 4/hari ) + 11,745,15 batang

=20.835,09 batang.

Page 56: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

45

Setelah melakukan perhitungan seperti diatas maka perusahaan seharusnya

melakukan pemesanan kembali apabila stock bahan baku sudah mencapai

20.835,09 batang.

Page 57: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

46

BAB VII

ANALISIS HASIL

7.1 Analisis Hasil Pengolahan Data

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan selama melakukan

pengamatan beserta observasi yang diambil untuk di analisis pada bab sebelumnya

maka penulis dapat menganalisis hasil yang telah dilakukan selama melakukan

kerja praktek di PT. Pati Karya Palembang, sebagai berikut :

7.1.1 Analisis Menentukan Kebutuhan Bahan Baku

Salah satu cara bagi perusahaan untuk menjamin dan melancarkan proses

produksi bahan baku yaitu mengadakan persediaan bahan baku dan menentukan

seberapa banyak bahan baku yang akan digunakan dengan jangkah waktu yang

telah ditetapkan. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang industri pastinya akan

selalu mempunyai stok persediaan bahan baku untuk mengantisipasi apa bila ada

kekurangan dalam proses produksi bahan baku serta menjamin agar saat proses

produksi sedang berlangsung tetap berjalan dengan lancar. Namun persediaan

bahan baku yang terlalu sedikit dapat merugikan perusahaan karena ini berkaitan

dengan efisiensi karena pastinya modal lebih otomatis pengeluaran akan

meningkat. Sebaliknya apabila persediaan bahan baku yang terbilang minim, juga

tidak menguntungkan dan ini sangat merugikan perusahaan karena tidak dapat

menjamin saat proses produksi sedang berlangsung akan berjalan dengan lancar

karena permasalahan perusahaan yang terganggu karena persediaan bahan baku.

Untuk dapat menetukan jumlah pemesanan atau pembelian yang optimal

tiap kali pemesanan perlu ada perhitungan kuantitas pembelian optimal yang

ekonomis. Maka dari itu ditentukan kebutuhan ekonomis terhadap setiap

pembelian. Dari hasil pengolahan data didapat bahwa kebutuhan ekonomis stok

persediaan bahan baku adalah 62,567 = 63 kali pemesanan Batang/hari, Dari hasil

perhitungan frekuensi pemesanan maka dapat ditentukan jumlah pemesanan adalah

per 4 hari sekali pesan.

Page 58: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

47

7.1.2 Analisi Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Untuk menghadapi permintaan yang tidak pasti, perusahaan biasanya

mempunyai tingkat persediaan yang ditentukan sebagai pengaman atau Safety

Stock. Dari perhitungan dengan menggunakan metode Q terhadap perbedaan antara

perhitungan secara teoritis dengan kenyataannya. Dengan memiliki tujuan

diadakannya persediaan pengamanan adalah meminimisasi nilai harapan

(expectation) shortage cost dan holding safety stock tersebut. Dengan kebutuhan

ekonomis yang telah diperhitungkan maka dapat ditentukan bahwa pengaman

cadangan 11.745,15 Kg.

7.1.3 Analisis Reorder Point (ROP)

Reorder point adalah saat waktu tertentu perusahaan harus mengadakan

pemesanan bahan baku kembali, sehingga datangnya pemesanan tersebut teapt

dengan habisnya bahan baku yang dibeli. Menurut Hadi Sumadibrata dan Ismail

Bin Mohd (2009) dalam penelitiannya bahwa pengisian kembali dilakukan pada

saat level inventory jatuh ke-titik reorder. Telah dilakukan pengolahan data, maka

didapat ROP sebesar 20.835,09 Kg.

Page 59: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

48

BAB VIII

PENUTUP

8.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan serta pembahasan yang telah dilakukan terhadap

persediaan bahan baku pada PT. Pati Karya Palembang, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Perusahaan perlu melakukan peramalan agar perusahaan dapat mengetahui

perkiraan pemesanan konsumen selain itu perusahaan juga dapat membeli kebutuhan bahan baku dengan tepat agar tidak terlalu banyak atau terlalu

sedikit.

2. Hasil perhitungan secara teoritis menunjukkan nilai batas minimum dan

maksimum stok, cadangan pengaman (safety stock), dan tingkat pemesanan kembali (Q) berbeda – beda setiap material. Selain itu dengan

menggunakan usulan kebijakan dengan metode min – max stock, hasil

perhitungan biaya menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap tahunnya lebih rendah karena tidak terdapat bahan baku

material yang over stock maupun out of stock. Dengan diketahuinya hasil

perhitungan secara teoritis nilai – nilai diatas, dapat dilakukan evaluasi

kebijakan yang sedang digunakan sekarang

agar kedepannya perusahaan dapat meminimkan biaya yang dikeluarkan sertas memaksimalkan keuntungan.

Page 60: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

49

8.2 Saran

Adapun saran yang dapat diajukan oleh penulis kepada pihak perusahaan

adalah sebagai berikut :

1. Untuk dapat meminimumkan total biaya persediaan, perusahaan

disarankan untuk menggunakan metode Min Mac dalam hal penentuan

volume produksi.

2. Untuk merencanakan produksi pada berikutnya, perusahaan henkanya

mengacu pada hasil peramalan yang telah dilakukan, sehingga dapat

terhindar dari kerugian akibat pemborosan dalam produksi.

3. Melakukan perencanaan secara berkala untuk menentukan persediaan

yang tepat untuk menutupi persediaan yang dibutuhkan karena

permintaan semakin meningkat.

Page 61: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

50

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2003. Efisiensi Persediaan Bahan. Yogjakarta : BPFE

Arisetiabudiblog.wordpress.com/2013/06/20/kesehatan-dan-keselamata-kerja-k3-

definisi-indikator-penyebab-dan-tujuan-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.

Arijumawan82-arjun.blogspot.com/2010/02/reorder-point.html

Chemistryanalist.wordpress.com/2008/10/25/asam-sulfat-h2so4/

Dansite.wordpress.com/2009/03/31/pengertian-persediaan-inventory/

Ginting, Rosnani, (2007). Sistem Produksi. Edisi Pertama. Yogjakarta : Graha

Ilmu.

Happyinformation.blogspot.com/2011/08/pengertian-inventory.html

Persediaan.blogspot.com/2008/03/reorder-point-rop-kebutuhuan-konstan.html

Reasearchgate.net/publication/43940230_Studi_Kasus_Perbandingan_Antara_’Lo

t-for

Lot’_dan_’Economic_Order_Quality’_Sebagai_Metode_Perencanaan_Penyediaa

n_Bahan_Baku

Sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-

definisi-k3-keselamatan.html

Supplychainindonesia.com/new/memahami-safety-stock-dan-menguasai-

rumusannya/

Vudind.uniovi.es/record/oai:doaj.orgaticle:2fdef89d69a84fcd95789fecd0042f7

Webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:vRTqML5ojcYJ:manajemeno

perasional.com/safety-stock+&cd=2&hl=id&ct=clnk

Page 62: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …
Page 63: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …
Page 64: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …
Page 65: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …
Page 66: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …
Page 67: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …
Page 68: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …

Lampiran

Page 69: PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE Q …