PERENCANAAN BALOK PRATEGANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERENCANAAN BALOK PRATEGANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

Citation preview

PERENCANAAN BALOK PRATEGANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

TUGAS AKHIRDiajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah MalangUntuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam MenyelesaikanProgram Sarjana Teknik

Disusun oleh :INDRATAMA PRASETYO CHAQ09520105

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2014BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKonstruksi bangunan di Indonesia memiliki jenis yang beragam dan mengalami kemajuan dan penigkatan pesat. Ada bangunan gedung untuk rumah tinggal, gedung sekolah, rumah sakit, hotel, toko, perkantoran, gedung olah raga dan gedung untuk bangunan industri atau pabrik. Pada dasarnya seluruh bangunan ini memiliki komponen struktur balok. Oleh karena itu, perencanaan struktur merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan.Bangunan industri baik itu industri ringan/rumahan ataupun pabrik dan bangunan bertingkat memiliki komponen struktur balok yang mana pada perencanaannya menggunakan material beton bertulang ataupun baja untuk balok, terutama pada saat sekarang ini pada bangunan bertingkat menggunakan baja untuk komponen strukturnya. Balok yang digunakan dapat berupa balok tunggal ataupun rangka batang.Pada masa ini prategang sebagai metode konstruksi saat ini mulai banyak digunakan. Hal ini disebabkan adanya beberapa keuntungan didalam pelaksanaannya, seperti waktu pelaksanaan konstruksi yang lebih cepat serta kemudahan dalam pembuatan perawatan. Padahal jika dilihat dari perkembangan sekarang ini, material beton prategang bukanlah suatu hal yang baru lagi. Perkembangan penggunaan sistem beton prategang sebenarnya sudah pesat. Sebagian besar beton prategang dipakai untuk perencanaan jembatan, terutama untuk bentang yang panjang.Umumnya bangunan gedung bertingkat di Indonesia menggunakan material baja untuk mendesain balok maupun kolom. Ada juga yang menggunakan baja komposit ataupun beton bertulang. Seperti yang diketahui bahwa pada umumnya bangunan tersebut memiliki bentang yang cukup panjang atau tinggi bangunan yang cukup tinggi. Penggunaan material beton prategang merupakan suatu alternatif dalam mendesain struktur tersebut.Untuk suatu gedung bertingkat yang memiliki banyak ruang sehingga terdapat banyak kolom yang berdiri kemudian pada lantai paling atas terdapat suatu ruangan yang digunakan untuk ruang pertemuan. Dimana diketahui ruang pertemuan yang ada terdapat kolom ditengah yang banyak sehingga akan fungsinya suatu ruang pertemuan menjadi berkurang dengan adanya kolom-kolom yang banyak berdiri yang masing-masing terhubung oleh balok. Untuk itu dalam perencanaan ini saya akan mendesain suatu balok yang kuat dimana fungsinya dapat mengurangi kolom-kolom yang berdiri sehingga fungsi akan ruang pertemuan itu akan lebih maksimal dan indah.Hal ini lah yang menyebabkan atau memotivasi penulis ingin mendesign bangunan dengan menggunakan material beton prategang dengan bentang yang panjang dan tinggi bangunan yang besar. Sehingga dapat dilihat suatu perhitungan balok beton prategang. Hal ini tentu bermanfaat bagi seorang perencana. Dan nanti ini dapat menjadi suatu alternatif baru bagi seorang perencana.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana perencanaan balok prategang tipe balok Inverted pada gedung bertingkat ?2. Bagaimana distribusi tegangan pada balok prategang ?3. Bagaimana lendutan balok prategang yang terjadi?4. Bagaimana sistem sambungan balok prategang dengan kolom?

1.3 Batasan Masalah1. Anggaran biaya tidak diperhitungkan2. Tampang balok prategang yang di desain adalah menggunakan balok prategang Inverted (balok prategang T terbalik).3. Peraturan penggunaan balok prategang mengacu pada ACI4. Analisa struktur dengan menggunakan software staadpro 20075. Beberapa parameter-parameter lain ada yang diasumsikan oleh penulis.

1.4 Maksud dan TujuanAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam pemulihan tugas akhir ini antara lain:1. Merencanakan balok prategang dengan tipe inverted (balok prategang T terbalik).2. Untuk mengetahui bagaimana distribusi tegangan yang bekerja pada balok prategang.3. Untuk mengetahui besar lendutan pada balok prategang.4. Untuk mengetahui sistem sambungan balok prategang dengan kolom.