27
1 PEREMPUAN PAPUA DAN KEPEDULIAN SOSIALNYA (Suatu studi Terhadap Motivasi Kepedulian Sosial Wilhelmina Wouw Bagi Masyarakat Fakfak Papua) LENNY LEONORA KEHEK Mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana I. PENDAHULUAN DAN PERMASALAHAN A. Latar Belakang Masalah Kata peduli secara umum diartikan sebagai mengindahkan, memperhatikan, dan menghiraukan 1 . Sedangkankepedulian sosial merupakan suatu perasaan simpati yang mendalamterhadap penderita atau kemalangan orang lain, yang disertai oleh hasrat untuk meringankan penderitaan atau untuk menghilangkan penyebabnya. Kepedulian sosial sejati melibatkan seluruh pribadi kita. 2 Ketika kita berbicara mengenai kepedulian sosial pasti ada sesuatu masalah yang menyebapkan kita menjadi peduli kepada orang lain. Semua ini disebabkan karena tidak terpenuhi kebutuhan manusia, ada juga dampak dari bencana alam, ketergantungan ekonomi, kesehatan yang buruk dan lain sebaginya . 3 Tidak semua orang dapat melakukan kepedulian sosial meskipun mereka adalah orang yang kaya. Kadang yang mereka utamakan adalah kepentingan diri mereka dan keluarga mereka tanpa melihat orang lain yang membutuhkan bantuan mereka. Namun dari sekian banyak manusia ada juga orang-orang yang memiliki perasaan peduli terhadap orang lain, namun disini ada seorang perempuan yang sama seperti Mother Teresa yang memiliki jiwa kepedulian terhadap orang lain yang menderita, perempuan itu bernama Wilhelmina Wouw berasal dari Kota Fakfak berada di Papua Barat yang lahir pada 3 September 1971, berasal dari keluarga yang sederhanadan mata pencariannya hanya sebagai Petani. Wilhelmina Wouw dalam masa kehidupannnya banyak sekali membantu orang yang memerlukan bantuanya karena dari kecil sudah diajarkan oleh 1 Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta :Balai Pustaka,1989. 2 Rich Devos, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1995 ), 137. 3 Sumarnonugroh, Buku Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial, (Yogyakarta : PT Hahindita, 1984), (11).

Perempuan Papua Dan Kepedulian Sosialnya (Suatu Studi … · 2016. 11. 21. · Meyer menjadi jutawan. 21. Dari kesuksesannya, Paul Meyer membagi sebagain penghasilannya untuk yayasan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    PEREMPUAN PAPUA DAN KEPEDULIAN SOSIALNYA

    (Suatu studi Terhadap Motivasi Kepedulian Sosial Wilhelmina Wouw Bagi

    Masyarakat Fakfak Papua)

    LENNY LEONORA KEHEK

    Mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana

    I. PENDAHULUAN DAN PERMASALAHAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kata peduli secara umum diartikan sebagai mengindahkan, memperhatikan, dan

    menghiraukan1. Sedangkankepedulian sosial merupakan suatu perasaan simpati yang

    mendalamterhadap penderita atau kemalangan orang lain, yang disertai oleh hasrat untuk

    meringankan penderitaan atau untuk menghilangkan penyebabnya. Kepedulian sosial sejati

    melibatkan seluruh pribadi kita.2 Ketika kita berbicara mengenai kepedulian sosial pasti ada

    sesuatu masalah yang menyebapkan kita menjadi peduli kepada orang lain. Semua ini

    disebabkan karena tidak terpenuhi kebutuhan manusia, ada juga dampak dari bencana alam,

    ketergantungan ekonomi, kesehatan yang buruk dan lain sebaginya .3

    Tidak semua orang dapat melakukan kepedulian sosial meskipun mereka adalah orang yang

    kaya. Kadang yang mereka utamakan adalah kepentingan diri mereka dan keluarga mereka tanpa

    melihat orang lain yang membutuhkan bantuan mereka. Namun dari sekian banyak manusia ada

    juga orang-orang yang memiliki perasaan peduli terhadap orang lain, namun disini ada seorang

    perempuan yang sama seperti Mother Teresa yang memiliki jiwa kepedulian terhadap orang lain

    yang menderita, perempuan itu bernama Wilhelmina Wouw berasal dari Kota Fakfak berada di

    Papua Barat yang lahir pada 3 September 1971, berasal dari keluarga yang sederhanadan mata

    pencariannya hanya sebagai Petani. Wilhelmina Wouw dalam masa kehidupannnya banyak

    sekali membantu orang yang memerlukan bantuanya karena dari kecil sudah diajarkan oleh

    1Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta :Balai Pustaka,1989. 2Rich Devos, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1995 ), 137. 3Sumarnonugroh, Buku Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial, (Yogyakarta : PT Hahindita, 1984), (11).

  • 2

    kedua orang tuanya yang cepat tersentuh hatinya ketika melihat orang yang membutuhkan

    pertolongan.

    Wilhelmina Wouw merupakan seorang perempuan Papua yang berbeda dari perempuan

    Papua lainnya yang hidupnya hanya dihabiskan mengurusi keluarga mereka saja,tetapi baginya

    kehidupan yang ia lalui tidak hanya untuk mengurusi keluwarganya saja tetapi juga untuk orang

    lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia berani menunjukan bahwa sebagai perempuan

    tugasnya tidak hanya mengurusi keluarganya saja, atau menjadi Ibu bagi anak-anaknya dan

    menjadi istri bagi suaminya saja, tetapi mampu menjadi ibu untuk semua orang yang

    membutuhkannya. Bagi Wihelmina Perempuan Papua dan Perempuan lainnya dapat melakukan

    kepedulian sosial bagi orang lain asalkan mereka memiliki keberanian sepertinya. Wihelmina

    tidak ingin melihat perempuan yang masih mengikuti UU yang sudah menetapkan profesi setiap

    orang, seperti dalam UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 pasal 34 ayat 1-34, tanggung Jawab

    kaum laki-laki dalam keluarga yakni untuk mencari nafkahdan perempuan bertanggung Jawab

    untuk mengatur segala sesuatu yang menyangkut dengan urusan rumah tangga, yakni memasak,

    mengurus anak, membersihkan rumah, mengurus suami dan hal-hal lain yang berhubungan

    dengan rumah tangganya. Bagi Wihelmina aturan ini salah perempuan juga memiliki kebebasan

    untuk berkarya di bidang Politik, Hukum, Agama, bahkan Sosial asalkan mereka memiliki niat

    dan keberanian seperti Wihelmina yang berani berdiri dan membela hak-hak masyarakat dan

    peduli kepada masyarakat. Ia berkata hidup ini jangan pernah berguna bagi diri sendiri,

    jadikanlah hidupmu berguna bagi orang lain yang membutuhkan pertolonganmu.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka tulisan ini diberi judul :

    PEREMPUAN PAPUA DAN KEPEDULIAN SOSIALNYA

    (Suatu studi Terhadap Motivasi Kepedulian Sosial Wilhelmina Wouw Bagi Masyarakat

    Fakfak Papua)

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa saja bentuk - bentuk kepedulian sosial yang dilakukankah Wilhelmina Wouw ?

    2. Apa Motivasi kepedulian sosial Wilhelmina Wouw?

    4 Pernyataan UU tersebut dapat dibaca pada hal.32

  • 3

    C. Tujuan Penelitia

    1. Mendeskripsikan bentuk – bentuk kepedulian sosial Wilhelmina Wouw.

    2. Mendeskripsikan Motivasi kepedulian sosian Wilhelmina Wouw.

    D. Manfaat Penelitian

    Sebagai suatu sumbangan pemikiran dan informasi bagi masyarakat dalam mengetahui

    bahwa tidak hanya laki-laki saja yang dapat melakukan kegiatan kepedulian sosial tetapi

    Perempuan juga dapat melakukan yang lebih dari pada laki-laki karena perempuan di lengkapi

    dengan hati yang lembut yang mudah tersentuh untuk peduli kepada sesama. Dan mungkin

    dalam penulisan ini juga bisa menjadi sumbang motivasi kepada perempuan Indonesia kususnya

    perempuan Papua bahwa mereka juga bisa melakukan kepedulian sosial seperti apa yang

    Wilhelmina Wouw lakukan.

    E. Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan

    kualitatif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

    menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta atau populasi tertentu.

    Sedangkan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif merupakan salah

    satu cara berpikir induksi, yakni proses berpikir melalui penarikan kesimpulan khusus ke

    kesimpulan atau penjelasan umum. Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan tersebut

    akan diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan

    pertanyaan penelitiannya.5 Dengan jenis penelitian ini penulis berusaha untuk mengungkapkan

    fakta dari data yang ada mengenai pemahaman tetang seorang wanita yang memiliki jiwa

    kepedulian sosial yang tinggi, yang kemudian data-data tersebut akan dianalisis dan disimpulkan.

    Penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena melalui pendekatan ini penulis dapat secara

    langsung meneliti di lapangan tentang fenomena tersebut yang diangkat dalam tulisan ini dan

    dapat secara langsung menyajikan hubungan antara peneliti dan responden.Teknik pengumpulan

    data melalui wawancara, Observasi, kepustakaan, membahwa tidak berlebihan melewati batasan

    masalah, mencari Subyek Penelitian dan Informan.

    5 Prof. Dr. Husaini Usman, M. Pd., M. T., Purnomo Setiady Akbar, M. Pd., Metodologi Penelitian

    Sosial, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), 130

  • 4

    II. LANDASAN TEORI

    A. Pengertian Kepedulian Sosial

    Kepedulian sosial merupakan salah satu cara dalam mewujudkan kasih. Salah satu alasan

    mengapa kepedulian sosial ini adakarena manusia pada hakikatnya merupakan mahluk sosial

    Aristoteles menuliskan bahwa manusia merupakan mahluk sosial, artinya manusia tidak bisa

    hidup tanpa mahluk lainnya (manusia, tumbuhan dan hewan). Manusia sebagai mahluk sosial

    yang tidak bisa hidup tanpa mahluk lainnya, tentu saja sering melakukan interaksi. Dari interaksi

    inilah melahirkan tindakan-tindakan. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh manusia ialah

    menolong manusia lain atau peduli.

    Kepedulian Sosial terdiri atas dua kata yaitu peduli dan sosial. Menurut Kamus Besar

    Bahasa Indonesia kata Peduli berarti mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan, sedangkan

    Kepedulian (berasal dari kata peduli yang kemudian diberiawalan (ke-) dan akhiran (-an)adalah

    sikapmengindahkan, sikap memperhatikan atau mencampuri.6Dalam Kamus besar bahasa

    Indonesia kata sosial berarti segala sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan.7Dengan

    demikian kepedulian sosialadalah sikap yang peduli atau memperhatikan kondisi sosial atau

    masyarakat atau kepentingan umum disekitarnya.8

    Rich Devos mendefinisikan Kepedulian Sosial sebagai “suatu perasaan simpati yang

    mendalam terhadap penderitaan atau kemalangan orang lain, yang disertai oleh suatu hasrat

    untuk meringankan penderitaan tersebut atau untuk menghilangkan penyebabnya.”9Definisi ini

    menyatakan kepedulian sosial mencangkup suatu perasaan maupun tindakan.Kepedulian sosial

    sejati melibatkan seluruh pribadi manusia.Perbuatan yang diwarnai kepedulian sosial muncul

    dari rasa kepedulian.Jadi kepedulian adalah perasaan dan tindakan yang sama-sama bekerja.10

    Sedangkan Wagito(dalam maria, 2007)Motivasi berasal dari bahasa latin ( movare) yang

    berarti ( to move ) yang berarti kekuatan dalam diri organisyang mendorong untuk berbuat.

    6Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (

    Jakarta : Balai Pustaka,1989),658. 7Ibid.,855.

    8Human Value.” Kepedulian Sosial”diunduh pada tanggal 17 juli 2013http://marduta.com/human-

    vale/hidup-sederhana-dan-kepedulian-sosial 9Rich Devos, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1995),

    136. 10

    Ibid.,137.

    http://marduta.com/category/human-valuehttp://marduta.com/human-vale/hidup-sederhana-dan-kepedulian-sosialhttp://marduta.com/human-vale/hidup-sederhana-dan-kepedulian-sosial

  • 5

    Istilah motivasi berkaitan dengan istilah motif, motif menunjukan suatu dorongan yang timbul

    dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu.

    Berawal dari kata motif maka istilah motivasi dapat diartikan sebagai pendorong suatu usaha

    yang disadari untuk memperngaruhi tingka laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk

    bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu11

    Kepedulian seseorang ada karena Motifasi atau dorongan yang ada dalam diri seseorang

    yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu yang kita sebut dengan

    peduli.

    B. Bentuk-Bentuk Tindakan kepedulian Sosial

    Ditengah-tengah dunia yang semakin hari semakin tinggi semangat persaingan dan keegoisan

    manusia, ternyata masih ada orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap sesamanya. Orang-

    orang ini memiliki cara tersendiri dalam mewujudnyatakan bentuk kepedulian mereka, kepada

    orang lain dan tindakan yang dilakukan bisa dalam bentuk barang maupun tenaganya sendiri.

    Disini penulis mengambil tigatokoh yang peduli terhadap orang lain:

    Mother Teresa, nama ini merupakan sebuah penghargaan dan penghormatan baginya atas

    perbuatan kepedulian yang dia lakukan. Sebelum dikenal dengan nama Mother Teresa, beliau

    bernama Agnes Gonxha Bojaxhiu, lahir pada tanggal 26 Agustus 1910 di Skopje. Gonxha

    berasal dari lingkungan keluarga yang kaya, dimana ayahnya yang bernama Nicholas Bojaxhiu

    adalah seorang pengusaha dengan reputasi besar dan merupakan salah satu anggota dewan kota

    Skopje. Ibunya Dranafile Bernai adalah seorang perempuan yang memiliki sifat keras tetapi

    mencintai anak-anaknya dengan iman yang teguh.12

    Gonxha menempuhhpendidikan dasar

    disekolah non-Katolik (Sekolah Pemerintah). Namun, sejak kematian ayahnya, ia harus

    dipindahkan ke sekolah Katolik yang bernama Sekolah Hati Kudus. Disekolah ini, Gonxha

    belajar banyak tentang kehidupan orang-orang suci dan misionaris.Di samping itu, ia sering

    11 Roatiatun Nahriah,Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Tentang Motivasi Berprestasi Pada Siswa

    Kelas 2 , ( Skripsi : Lembaga penerbit Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Dan

    Ilmu Pendidikan Univesditas Kristen Satya Wacana Salatiga, 2009),11.

    12

    Hendrikus Nayuf, Religiositas cinta ibu Teresa dan realitas dehumanisasi di Indonesia, (

    Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara,2006),25-26.

  • 6

    berkonsultasi dengan Pastor Jambrekovic tentang panggilan dan pelayanan baik dalam biara

    maupun komunitas kaum awam.13

    Pada usia 18 tahun, Gonxha memutuskan untuk menjadi biarawati Katolik dan memilih

    bergabung dengan suster dari Institute of Blessed Virgin Mary di Bengal India. Pada tanggal 24

    Mei 1931 ia menjadi seorang biarawati dan namanya menjadi Suster Teresa. Ketika Suster

    Teresa berada di Biara Loreto di Kalkuta, terdapat perkumpulan kumuh. Disinilah, ia selalu

    bertemu dengan orang-orang tertindas dan miskin.14

    Dengan melihat dan merasakan betapa menderitanya mereka, Teresa pada saat itu merasa

    bahwa didalam dirinya ada panggilan Tuhan yang berbicara didalam jiwanya, untuk

    menyampaikan pesan suci untuk melayani mereka yang termiskin dari yang termiskin. Ia merasa

    bahwa panggilannya tidak sekedar menjadi misionaris di India, tetapi lebih dalam lagi yaitu

    mengabdi kepada Allah di India dalam diri mereka yang miskin,terlantar, sakit,serta tersingkir.

    Panggilan ini diistilahkan sebagai melayani dan semua ini ia lakukan untuk memperdalam

    kehidupan religiusnya.15

    Dari kenginan Teresa untuk melayani ini ia harus berani untuk

    meninggalkan biara Loreto supaya bisa hidup bersama dengan kaum gelandangan dan kaum

    miskin di kawasan kumuh Kalkuta.16

    Menurut Mother Teresa hal yang membuat ia dan pengikut-pengikunyat kuat dalam

    perjuangan dan kerja-kerja kemanusiaan selama hidupnya adalah bahwa mereka memandang

    orang miskin dan hina itu adalah Yesus yang menyamar. Inilah yang membuat Mother Teresa

    dan pengikut-pengikutnya menjadi sangat kuat dan betah dalam melayani dan mendampingi

    orang-orang miskin.17

    Dengan tangannya sendiri Teresa mengusap derita orang-orang miskin,

    menyuapi bayi-bayi dan anak-anak lapar, merawat orang-orang yang sakit lepra, TBC, dan

    Kusta.18

    Mengajarkan anak-anak menulis dan membaca,meskipun hanya belajar membaca dan

    menulis di pasir, karena tidak ada uang untuk membeli papan tulis dan buku tulis. Semua ini

    13

    Ibid.,26-27. 14

    Ibid.,28-30. 15

    Ibid.,31 16

    Ibid.,32 17

    Titus Menjang.”Kisah Motivasi, Inspirasi, Bermakna Dan Penuh Cinta Kehidupan”diunduh pada

    tanggal 19juni2013, http://titusbercerita.blogspot.com/ 18

    Anna Farida, keharuman cinta Mother Teresa,(Jakarta Timur :New Agogos Publishing,2012), 22.

    http://titusbercerita.blogspot.com/

  • 7

    Teresa lalukan karena, baginya ini merupakan panggilan yang mejadi tugas yang menguji

    spiritualitasnya kepada Allah.19

    Paul Meyer, adalah seorang pria yang berasal dari keuarga yang sederhana, Lahir di San

    Mateo, California pada tahun 1928 dari ayah imigran Jerman dan ibu keturunan Skotlandia,

    Ayahnya yang bernama August Carli Hesse, adalah seorang pekerja perabotan dan bekerja

    dikapal. Ibunya bernama Isabelle Rutherford, dan merupakan sosok teladan yang menjadikannya

    sebagai seorang yang memiliki kasih, sikap memberi dan mengasihi Tuhan.Meyer tumbuh dan

    dibesarkan di California.20

    Paul J. Meyer memiliki dorongan pantang menyerah untuk belajar,

    untuk unggul, dan untuk menjadi inovatif dalam semua usahanya. Pada umur 27 tahun

    Meyer menjadi jutawan.21

    Dari kesuksesannya, Paul Meyer membagi sebagain penghasilannya

    untuk yayasan amal dan orang-orang tidak mampu. Ketika ia memberi itu merupakan pelayanan,

    Meyer sangat memahami konsep tentang apa yang menjadi milik mereka dan apa yang menjadi

    milik Tuhan.

    Tindakan yang dilakukan Meyer merupakan Motivasi yang terbentuk dari masa kecilnya

    sampai ia dewasa, semua ini dipengaruhi oleh didikan Ibunya dalam hal kasih seperti di dalam

    ajaran Kristen, sikap memberi yang tidak mementingkan diri sendiri. Sampai saat ini di tengah

    kesuksesan Mayer, ia selalu di didik dan di tegur Ibunya karena ibunya takut dengan

    kesuksesannya, Ibunya berkata Mayer jangan pernah melupakan siapa yang memberimu berkat

    dan jangan perna melupakan siapa pemilik semua ini.22

    Mama Yosepha, adalah Perempuan Tangguh dari Tanah Papua. Tidak banyak orang di

    Indonesia yang kenal dengan Perempuan Papua yang satu ini tetapi sepak terjangnya sudah

    diakui oleh dunia internasional melalui dua penghargaan yang diterimanya yaitu Goldman

    Environmental Prize (Anugerah Lingkungan Goldman) pada Tahun 2001 dan Yap Thiam Hien

    Award Yaitu sebuah penghargaan yang diberikan oleh Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia

    kepada orang-orang yang berjasa besar dalam upaya penegakan hak asasi manusia di Indonesia

    pada Tahun 1999. Beliau lahir di Tsinga, pedalaman Papua pada Tahun 1940-an. Yosepha

    19

    Ibid., 121 20

    Dr. Wiliam M, The Joy of Giving, ( Yogyakarta : Andi , 2008 ), hal 2-6. 21Gavin M. Southwel,” About Paul J. Meyer” diunduh pada tanggal 19 juni 2013file:///C:/Users/user/Documents/lenny/About%20Paul%20J.%20Meyer.htm 22

    Dr. Wiliam M, The Joy of Giving, ( Yogyakarta : Andi , 2008 ), hal 6-7

    file:///C:/Users/user/Documents/lenny/About%20Paul%20J.%20Meyer.htm

  • 8

    terlahir sebagai anak yatim piatu dan hidup bersama ayah tirinya.bapak Philipus Alomang

    memiliki delapan orang anak, dua anak laki-laki dan emam perempuan. Yosephadibesarkan di

    antara keluarga tirinya yang tidak menunjukkan sikap bersahabat dengannya. Ia memiliki ayath

    angkat yang sangat baik kepadanya.Yosepha paling jarang dipukul. Karena itulah, saudara-

    saudaranya kerap memukuli Yosepha sebagai bentuk rasa iri atas kasih sayang sang ayah yang

    lebih padanya.23

    Dalam masah remajanya Yosepa sering membantu orang- orang yang membutuhkan

    bantuan.KetikaYosepa menemukan seorang suami, namun dalam kehidupannya ia selalu di

    pukuli dan diperlakukan secara kasar oleh suaminya sehingga Yosepha memilih tinggal bersama

    Mama Ana Timang, seorang janda, tetangga sepupunya. Dari pengalaman Pribadinya ini

    membuatnya termotivasi untuk mejadi perempuan yang peduli dan membela Hak Asasi Manusia

    ( HAM ) bagi masyarakat Papua terutama kepada kaum perempuan. Dengankesederhanaannya

    Yosepa sudah menjadi simbol perlawanan Perempuan Papua terhadap kekerasan. Bagi Yosepa

    tidak harus mengenyam pendidikan yang tinggi untuk menjadi seorang pejuang yang gigih.

    Semoga di waktu-waktu mendatang, masih ada Perempuan Papua yang akan meneruskan

    perjuangan ini dengan jejak-jejak langkah perjuangan yang sudah mulai dirintis oleh Mama

    Yosepha ini. Tidak hanya pembelaan Mama Yosepha terhadap kaum perempuan saja. Karna

    melihat perempuan papua yang peduli memperjuangakan hak-hak wanita PT. Freeport

    memberikan bantuan uang sebesar $248.000 kepada Mama Yosepha yang kemudian digunakan

    untuk membangun Kompleks Yosepha Alomang. Kompleks ini terdiri dari sebuah klinik, gedung

    pertemuan, panti asuhan anak yatim khususnya kaum perempuan dan monumen pelanggaran hak

    – hak asasi manusia. Pada tahun 2001, Mama Yosepha kemudian mendirikan YAHAMAK

    (Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan) dengan uang yang diterimanya ketika ia

    memperoleh penghargaan Yap Thiam Hien pada tahun 1999.24

    Yosepa adalah perempuan Papua

    yang memiliki kepedulian, tapi hanya dikhususkan kepada perempuan saja, berbeda dengan

    tokoh perempuan Papua yang menjadi peran utama dalam penulisan ini, perempuan itu bernama

    23Aprilia Russiana Amelia Wayar, “ Mama Yosepa : Perempuan Tangguh dari Tanah Papua”diunduh pada tanggal 30 Juli 2012 http://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/ 24Aprilia Russiana Amelia Wayar,”Mama Yosepa, Symbol Perjuangan Perempuan Papua” diunduh pada tanggal 30 Juli 2012 http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/

    http://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/http://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/

  • 9

    WihelminaWouw. Ia juga perempuan Papua yang melakukan kepedulian sosial bukan saja peduli

    kepada perempuan tetapi peduli untuk semua orang.

    Masih banyak lagi orang-orang diluar sana yang memiliki kepedulian kepada orang lain

    seperti Mother Teresa, Paul J. Meyer dan Mama Yosepa Apapun yang mereka lakukan semua itu

    bukan untuk kepentingan mereka sendiri tetapi melalui pribadi mereka, mereka dapat

    memberikan suatu hal yang terbaik untuk orang lain. Meski mereka harus mengorbankan harta

    mereka bahkan diri mereka sendiri.

    C. Alasan-Alasan Atau Motivasi Seseorang Melakukan Kepedulian Sosial

    Kepedulian sosial merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh manusia. Agama-

    agama yang ada mengajarkan umatnya untuk peduli kepada orang lain. Salah satunya adalah

    agama Kristen, Yesus mengajarkan kepada muridNya untuk taat dan peduli terhadap orang lain.

    Dalam Injil dituliskan supaya manusia mencintai Allah dan sesama manusia seperti mencintai

    dirinya sendiri.25

    Dari tiga tokoh yang penulis ambil merupakan tokoh-tokoh yang beragama

    Kristen yang tindakan mereka berdasarkan ajaran yang diajakan oleh Yesus tetapi mama Yosepa

    berbeda. Walaupun ia Kristen, ia tidak mendasarkan perbuatannya melalui ajaran Yesus. Ia

    melakukan kepedulian berdasarkan pengalaman hidup, sedangkan Meyer dan Mother Teresa

    melakukan kepedulian berdasarkan ajaran Kristen yang dimana manusia diajarkan untuk peduli

    terhadap manusia lainnya.Meyer melakukan kepedulian berdasarkan pendidikan dalam keluarga

    yang didasari ajaran Kristen untuk mengasihi sesama dan Mother Teresamelakukan kepedulian

    berdasarkan panggilan Tuhan yang berbicara didalam jiwanya melalui Cinta. Ke tiga toko ini

    sangat peduli terhadap orang yang miskin, menderita, sakit, kelaparan dan mereka yang hidup

    dalam kekurangan. Penulis akan menjelaska alasan ketigatokoh yang peduli terhadap orang lain:

    1. Cinta

    Kepedulian tidak sama dengan cinta, namun bersumber dari cinta. Untuk mencintai berarti

    untuk peduli, untuk menyadari keberadaan orang lain dan untuk menghormati perkembangan

    25

    Rich Devos, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1995 ),

    138.

  • 10

    orang tersebut.26

    Ada berbagai macam bentuk cinta yang diekspresikkan oleh manusia, yaitu cinta

    eros, philia dan agape.

    Namun, penulis hanya memfokuskan pada cinta agape, karena penulis melihat bentuk cinta

    agape merupakan salah satu alasan mengapa orang melakukan kepedulian sosial. Cinta Agape

    adalah suatu bentuk pengharapan untuk orang lain, kepedulian atas kesejahteraan orang lain yang

    melebihi keuntungan apa pun yang dapat diperoleh seseorang.27

    Seperti Mother Teresa, karena

    cinta kepada Tuhan sehingga membuat ia peduli kepada orang lain dan .

    3. Didikan Keluarga

    Kepedulian dapat terjadi berdasarkan didikan yang di berikan oleh Keluarga.Didikan yang

    sebenarnya dimulai sejak masah kecil. Kata “ pendidikan “ berarti lebih dari menempuh suatu

    pelajaran disekolah. Didikan di mulai semenjak seorang anak masih bayi ditangan ibunya.Para

    Ibu merupakan guru utama di dalam keluarga yang mengajar dan mendidik anak untuk

    mempelajari pelajaran-pelajaran yang paling berharga didalam kehidupannya. Didikan adalah

    suatau hal yang jauh lebih luas dari pada yang disangka oleh banyak orang: itu mencangkup

    seluruh proses oleh mana seorang anak dilatih semenjak bayi sampai kepada masa kanak-kanak,

    dari masa kanak-kanak kepada masa muda, dan dari masa muda sampai kepada masa dewasa.

    28Satu tanggung jawab yang khitmat terletak di atas bahu orangtua untuk mendidik anak-anak

    mereka sedemikian rupa sehingga bilamana mereka terjun dalam dunia ini, mereka akan berbuat

    baik. 29

    Hal ini yang terjadi pada Paul J. Meyer, melalui pendidikan yang di lakukan dalam

    keluarga terutama melalui Ibunya Meyer yang membentuk kepribadian Meyer untuk peduli dan

    mengasihi sesama.

    4. Pengalaman

    Pengalaman adalah suatu penghayatan akan makna dari setiap problem yang ditemukan

    dalam pekerjaan, yang mendorongnya menjadi seorang innovator yang bersedia mengubah diri,

    kerena belajar terus menerus. Berdasarkan defenisi ini pengalaman tidak sekedar bertambahnya

    26 Gregory J Feist, Teori Kepribadian,( Jakarta : Salemba Humanika,2011 ),56 . 27Ibid,.59 28Ellen White, Membina Anak Yang Bertanggu Jawab,( Bandung : Indonesia Publishing House, 2005 ),23. 29Ibid,18.

  • 11

    waktu, usia, perubahan fisik juga pengalaman merupakan hasil penghayatan terhadap nilai-nilai

    dari hubungan sosial.30

    Dari pengalaman ini membentuk seseorang untuk memotivasi dirinya

    untuk tidak lagi mengulangi hidupnya seperti dulu atau tidak ingin melihat orang lain memiliki

    kehidupan seperti dirinya. Semakin banyak pengalaman yang didapat oleh seseorang, maka

    semakin mudah orang tersebut memecahkan masalah hidupnya ke kehidupan yang lebih baik

    lagi. Seperti Mama Yosepha yang memiliki pengalaman yang buruk sehingga memotivasikan

    dirinya untuk berubah, melihat dan menolong masyarakat disekelilingnya terutama perempuan

    untuk hidap lebih baik dari dirinya.

    D. Apakah Kepedulian Sosial Akan Berlangsung Ke Kehidupan Kedepan, Ataukah

    ada Tantangannya.

    Kepedulian sosial ini akan terus berlangsung kedepan lewat interaksi sosial. Bronner ( dalam

    Ahmadi 1999)31

    merumuskan interaksi sosial sebagai suatu hubungan antara dua individu atau

    lebih di mana individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakukan

    individu yang lain atau sebaliknya. Dari interaksi ini juga membutuhkan kontak sosial.

    Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih melalui percakapan dan saling

    mengerti tentang maksud dan tujuannya masing-masing.32

    Hubungan tersebut bisa saja terjadi

    dalam bentuk antar individu dengan individu lain, antar individu dengan suatu kelompok

    manusia atau sebaliknya, dan antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Sementara

    melalui komunikasi, terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain,

    keinginan-keinginan, dan perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain. Sikap,

    perasaan, dan keinginan di satu pihak atau kelompok lain. Jika interaksi dilakukan dengan

    30 Dewi Ari Thisnia,Hubungan Antara Pengalaman Kerja, Kesejahteraan Dengan Motivasi Kerja

    Guru-Guru Sma Swata Di Kota Salatiga, ( Skripsi : Lembaga penerbit Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Univesditas Kristen Satya Wacana Salatiga, 2005),12..

    31Junian Glen Franklin, Hubungan Interaksi Sosial Dalam Kelompok Teman Sebaya Dengan

    Motivasi Belajar Mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, ( Skripsi : Lembaga Penerbit

    Program Studi Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 2011),24.

    32Abdulsyani, Sosiologi : Sistematis, Teori, dan Terapan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2002 ),154.

  • 12

    tujuan tertentu, dan tujuan itu dipahami dan diterima pihak lain. Dan pihak lain itu akan

    melewati lima tahap yaitu : menyadari, tertarik, menilai, mencoba, dan akhirnya menerima. 33

    Dari definisi di atas maka interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang menyangkut

    hubungan antara individu, antar intividu dan kelompok, maupun antar kelompok yang satu

    dengan kelompok lain yang saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku

    individu lain lewat kontak sosial. Dari interaksi ini dapat disimpulkan bahwa manusia masih

    tetap memiliki jiwa kepedulian satu sama lain dan terus berlangsung sampai kapanpun, karena

    melalui interaksi antara manusia yang satu dengan yang lain lewat kontak sosial dapat

    mengetahui apa yang mau dilakukan seseorang, keinginannya serta perasaan yang di sampaikan.

    Dengan mata mereka dapat melihat apa yang di lakukan seseorang, dengan tindakan mereka

    dapat mencontohi tindakan yang di lakukan, dengan perkataan mereka dapat memahami dan

    mengerti apa maksut dan tujuan seseorang melakukan kepedulian sosial. Interaksi hanya bisa

    terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi di antara manusia.

    Tetapi dalam interaksi juga memiliki tantangan dalam menjalin hubungan sosial, interaksi

    juga akan mengakibatkan konflik pada masyarakat dan akhirnya akan terjadi perpecahan dalam

    lapisan masyarakat. Seperti pola perilaku seseorang yang di bentuk berdasarkan interaksi.

    Perilaku merupakan sikap yang di bentuk dalam sebuah lingkungan sehingga, perilaku sosial

    berkembang melalui interaksi dengan lingkungan. Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi

    atau memberikan peluang terhadap perkembangan seseorang secara positif, maka orang tersebut akan

    dapat mencapai perkembangan sosial secara matang dan baik. Namun sebaliknya apabila lingkungan

    sosial itu kurang kondusif, atau kurang baik maka perilaku sosial anak cenderung menampilkan

    perilaku yang menyimpang.34

    Dari penjelasan ini memberi penjelasan bahwa jika interaksi yang kita dapatkan di dalam

    lingkungan kita baik, maka akan membentuk pola perilaku kita untuk menjadi seseorang yang

    baik dalam kehidupan sosial, dan pastinya kehidupan sosial kita akan terus berlangsung kedepan

    dengan baik. Dan jika interaksi yang kita dapatkan di dalam lingkungan kita jelek maka pola

    33

    Robert Lauer, Perspektif Tentanng Perubahan Sosial. ( Jakarta : Rineka Cipta. 2001 ), 228. 34Diunduhpada tanggal 30 juli 2013,

    http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.PEND._LUAR_BIASA/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEM

    AHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdf

    http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.%20PEND._LUAR_BIASA%20/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.%20PEND._LUAR_BIASA%20/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdf

  • 13

    perilaku kita juga akan jelek atau tidak menjadi lebih baik lagi, dan pastinya kehidupan sosial

    kita bukan menjadi baik melainkan menjadi buruk.

    III. WILHELMINA WOUW

    A. WIHELMINA WOUW DI MATA MASYARAKAT

    Nama Wilhemina sudah tidak asing lagi di kota Fakfak, bahkan nama itu selalu disanjung di

    Gereja dan Masyarakat. Wilhemina merupakan pahlawan bagi masyarakat miskin dan orang-

    orang yang tertindas di Papua, khususnya masyarakat Fakfak. Wilhemina adalah perempuan

    Mbaham atau perempuan Papua asli Fakfak yang berani dan bertindak membela masyarakat.

    Berikut ini merupakan pendapat para responden mengenai sosok Wilhemina yang mereka kenal.

    Berikut ini merupakan pendapatyang dikemukakan oleh Ibu D. K. sebagai perwakilan

    perempuan asli Fakfak yang melihatsosok Wilhemina seperti :

    Sosok Wilhemina sebagai tokoh perempuanyang berani dan peduli terhadap

    masyarakat, baginya Wilhemina merupakan orang yang berkomitmen untuk

    kebaikan masyarakat.Wilhelmina sebagai seorang yang keras tapi memiliki jiwa

    sosial yang tinggi. Di balik sosoknya yang keras ia cepat sekali mengeluarkan air

    mata karena melihat orang lain yang menderita. Wilhemina juga merupakan

    seorang perempuan yang selalu konsisten dalam setiap perkataannya, apapun

    yang dikatakannya pasti ia lakukan seperti perkataanya.Wilhemina tidak bisa

    melihat situasi yang salah yang merugikan masyarakat, meskipun ia harus

    bertentangan dengan anggota DPR bahkan bupati untuk bela hak-hak rakyat.

    Wilheminabisa menghabiskan puluhan juta bahakan lebih hanya untuk membatu

    kegiatan-kegiatan gereja. Bagi ibu D.K hal yang menonjol di dalam diri

    Wilhemina ada jiwa sosial yang tinggi35

    .

    Hal yang tidak jauh berbeda dengan itu antara diungkapkan oleh Bpk. C. K sebagai

    perwakilan gereja yang melihatsosok Wilhelmina seperti :

    sosok Wilhelmina sebagai perempuan yang memiliki bela rasa yang tinggi dan

    mempunyai hati untuk membuat sesuatu yang sifatnya menolong orang.

    Wilhelmina juga banyak berpikir tentang suatu perubahan yang membawa orang

    yang susah ke arah yang lebih baik, itu yang Wilhelmina selalu lakukan di dalam

    Gereja dan Mayarakat umum tanpa harus membeda-bedakan orang. Wilhelmina

    juga memiliki dasar iman yang sudah tertaman di dalam keluarga dan gereja

    sehingga ia melakukan kepedulian.Selain membantu dalam pembangunan

    35

    Hasil wawancara Pdt Doli Kabes. Perwakilan Perempan Papua khusunya perempuan asli Fakfak

    pada hari Kamis, 16 Agustus 2013, Pukul 19 : 30 WIT

  • 14

    pelayanan gereja, Wilhelminajuga selalu ada pada masyarakat yang terkena

    bencana alam36

    .

    Hal yang tidak jauh berbeda dengan itu antara diungkapkan oleh Bpk. H tentang sosok

    Wilhelmina :

    Wilhelmina sebagai seorang perempuan yang kritis dalam memperjuangkan hak-

    hak orang Papua. Welhelmina merupakan perempuan Fakfak pertama yang

    menduduki kursi DPR, iaselalu ada untuk melayani masyarakat dengan baik.

    Gaya kehidupan Wilhelmina yang menolong dan membantu orang lain sudah ada

    sejak dulu dan sampai ia menduduki jabatan sebagai anggota DPR, ia selalu

    menolong orang lain. Salah satu bukti bahwa Wilhelminamenolong orang lain

    adalah siapapun yang datang kerumahnya dengan masalah mereka masing-masing

    pasti Wilhelmina memberi bantuan uang kepada mereka, ia tidak pernah menolak

    siapapun entah di kenal maupun tidak di kenal37

    .

    Wilhelmina di mata masyarakat sangat istimewa, lewat kepeduliandan pengorbanannya yang

    begitu besarbagi masyarakat Fak-fak, membuat Wilhelmina menjadi teladan bagi banyak orang.

    Jika seluruh masyarakat di Fak-fak dimintauntuk melihat sosok Wilhelmina pasti mereka

    mengatakan bahwa mereka bangga memiliki Wilhelmina karena mampu memperhatikan orang

    lain seperti seorang saudara.

    B. RIWAYAT HIDUP WIHELMINA WOUW

    Kabupaten Fakfak adalah salah satu kabupaten di ProvinsiPapua Barat,

    Indonesia.Kabupaten Fakfak terletak pada 131°30' - 138°40' BT dan 2°25' - 4° LS.Kabupaten ini

    terkenal dengan hasil buah pala sehingga dijuluki sebagai "kota pala".Kota Fakfak, merupakan

    salah satu kota tertua di Papua.38

    Dari kota Pala inilah lahir seorang anak Mbaham atau anak

    daerah asli Fakfak yang bernama Wilhelmina Wouw atau biasa di sapa dengan sebutan

    Megawati Fakfak yang dilahirkan pada tanggal 23 september 1971. Panggilan Megawati Fakfak

    ini menunjukan seorang sosok perempuan yang pemberani yang mampu memimpin dengan

    tegas. Ayahnya bernama Julis Wouw, bekerja sebagai petani dan nelayan dan ibunya bernama

    36Hasil wawancara Bapa Carles Kambu. Perwakilan Gereja pada hari Kamis, 15 Agustus 2013,

    Pukul 20 : 30 WIT. 37Hasil wawancara Bapa Hengki. Perwakilan dari Anggota DPR jumat, 16 Agustus 2013,

    Pukul 20 : 30 WIT. 38

    LSM Papua Barat.”Kabupaten Fakfak”diunduh pada tanggal 8 Oktober 2013

    http://vogelkoppapua.org/?page=kabupaten.detail&id=1

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/BThttp://id.wikipedia.org/wiki/LShttp://vogelkoppapua.org/?page=kabupaten.detail&id=1

  • 15

    Donthea Hegemur. Sejak bayi ia menjadi anak yang di besarkan dari keluarga yang begitu

    sederhana. Di masa kecilnya, ia hidup di kebun, bersama dengan saudara-saudaranya yang lain.

    Wihelmina memiliki 12 orang saudara yang bernama Yustina, Selfanus, Wihelmina, Rut,

    Agustinus, Frans, Samuel, Buce, Bikson, Fince, Rudi dan Soleman.Ia sudah menikah dan

    memiliki suami yang bernama Engelber Dimara. Dari hasil pernikahannya ini ia dikaruniai

    empat orang anak yang bernama Tonce, Grasela, Jon dan Yoris. Saat ini Wihelmina merupakan

    wanita yang sukses dalam berbisnis dan menduduki jabatan di DPR.Ia seorang perempuan yang

    memiliki kepedulian sosial yang tinggi.Ia terkenal karena hatinya yang baik yang mau menolong

    dan berjuang membela orang-orang yang kesusahan, khususnya masyarakat di kota Fakfak.

    1. Anak Petani

    Sebagian besar masyarakat asli Fakfak berprofesi sebagai petani dan nelayan. Sumber daya

    alam laut dan perkebunan yang melimpah membuat kota ini sangat mengandalkan potensi-

    potensi alam untuk menata perekonomiannya.Wihelmina merupaka seorang anak petani dari

    kampung Sipatnanam yang berada di kota Fakfak bagian barat. Pekerjaan mereka sebagai

    nelayan dan bertani sangat membentuk kehidupan masyarakat di kampung ini untuk hidup dalam

    kesederhanaan. Wihelmina bersama saudara-saudaranya tumbuh dan di besarkan bukan di

    kehidupan kota yang serba enak namun mereka di besarkan di kampung. Setiap hari kedua

    orang tuanya selalu bekerja di kebun sehingga ia berasama saudara-saudaranya tumbuh dan

    dibesarkan disana.

    Kehidupan mereka sangat susah karena mau berpergian dari kebun ke kampung harus

    menggunakan perahu. Kalau musim ombak mereka tidak bisa menyebrang ke kampung

    lainnya.Jika pada musim obak tidak ada persediaan makanan hasil kebun yang belum saatnya di

    panen mereka harus memanennya untuk di makan.Wilhelmina mengatakan perna sekali mereka

    sekeluarga hanya memakan pisang yang masih sangat muda dan belum saatnya di panen. Namun

    karna perut mereka yang harus di isi dengan segala cara mereka harus mendapatkan makan dan

    dengan pisang mudah itu dapat mengenyangkan mereka.

    Bagi Wihelmina kedua orang tuanya termasuk orang yang giat.Dari keringat orang tuanya

    yang bekerja keras walau merasa kehausan dankelaparan mereka harus menderjakan kebun yang

    begitu besar, dan hasil kebun itu di jual dan dimakan oleh mereka sendiri. Hal ini dilakukan terus

  • 16

    menerus, itulah kehidupan mereka karena sudah tidak ada lagi yang harus di dikerjakan oleh

    kedua orang tuanya karena pendidikan yang dimiliki orang tuanya terbatas, sehingga hanya

    berkebun yang harus di lakukan.Meskipun kehidupan keluarga Wilhemina yang susah tetapi

    kedua orang tua masih mau menolong orang lain. Dengan hasil kebun dan hasil tangkapan

    ayahnya sebagai nelayan tidak pernah dinikmati oleh keluarganya sendiri. Kerena rasa sayang

    kedua orang tuanya terhadap orang lain yang kesusahan sehingga membuat mereka harus berbagi

    hasil kebun mereka seperti sayur, pisang, keladi dan petatas dan hasil tangkapan mereka seperti

    ikan.Kepedulian yang di lakukan oleh Ayah dan Ibu wilhemina semua ini berdasarkan didikan

    dari Firman Tuhan yang mengajarkan mereka untuk mengasihi sesama sehingga didikan yang

    mereka dapakan itu di ajarkan juga untuk anak-anaknya untuk menolong sesama. Dari kehidupan

    keluarga yang susah, namun bisa menolong orang lain, inilah didikan sekaligus pengalaman yang

    ia peroleh dari keluarganya, sehingga Wilhelmina bertumbuh menjadi seorang yang mengerti arti

    kepedulian terhadap orang lain39

    2. Masa pendidikan dan karirnya

    Pada tahun 1978 Wihelmina bersekolah di Sekolah Dasar ( SD) YPPK Sipatnanam. Di

    bangku SD Wilhelmina masih bersam-sama keluarganya.Tahun 1985 ia masuk SMP Negeri 1

    Fakfak. Ketika Wihelmina masuk Sekolah Menenngah Pertama ( SMP ), ia mulai merantau dari

    kampung masuk ke Kota Fakfak, Wihelminamenumpang di keluarga yang bermarga Brokwarin

    yang berasal dari suku Kei Maluku. Keluarga ini sudah sangat dekat dengan ayahnya.Mereka

    menyekolahkan dan membiyayai sekolahWihelmina di bangku SMP.Ketika Wihelmina mau

    memasuki SMA ia ditawarkan oleh seorang bapak yang bernama Kris Nama yang merupakan

    majelis di jemaat Alfa Werabuan. Bapak Kris menawarkan kepada Wihelmina bahwa sinode

    GKI Papua memberikan beasiswa bagi anak-anak Papua untuk bersekolah di Jawa. Seluruh

    biaya di tanggung langsung oleh Sinode.Wihelmina di pilih bersama tiga orang temannya yang

    bernama Sofia Maipau, Sara Noriwari dan Sipora Hembore untuk berangkat ke Jawa

    melanjutkan pendidikannya.

    39

    Hasil wawancara dari ibu Wihelmina Wouw, sebagai tokoh utama dalam penulisan ini,Fakfak19

    agustus 2013 pukul 10 : 33,WIT .

  • 17

    Pada tahun 1985, Wihelmina bersama tiga temannya tiba di Magelang.Wihelmina bersama

    Sipora Hembore mendapatkan jurusan Pendidikan Guru Agama Pristen Protestan (PGAK.P ) dan

    Sofia Maipau bersama Sara Noriwarimendapatkan jurusan Sekolah Pendidikan Wanita Kristen (

    SPWK) . Di MagelangWilhemina besama tiga temannya mereka tinggal di asrama.Banyak hal

    yang di pelajari Wihelmina selama berada di Magelang.Wihelmina bekerja melayani panti

    Jompo, panti asuhan dan anak-anak autis. Baginya sekolah yang ia jalani ini merupakan sekolah

    yang mengajarkannya untuk berelasi dengan sesama dan mendidiknya untuk peduli kepada

    orang lain. Dalam masa pendidikannya Wihelmina tidak pernah mengeluarkan banyak uang,

    karena ia banyak mendapat bantuan dari orang-orang yang peduli terhadap dirinya yang

    susah.Setelah bersekolah di Magelang Wihelmina kembali dan mencari pekerjaan.

    Setelah mendapat pekerjaan,ia bekerja berpindah-pindah dan tidak menetap sampai ia

    menduduki kursi DPR. Pertama kali ia mendapatkan pekerjaan dari klasis Fakfak untuk melayani

    Jemaat werabuan, setelah itu ia menjadi guru dan bertugas di teluk Etna, tetapi tidak bertahan

    lama hanya beberapa bulan saja karena kondisi tempat yang sepi dan banyak kejahatan di sana.

    Sehingga akirnya ia kembali ke Fakfak. Sejak itu ia tidak melanjutkan tugasnya sebagai seorang

    guru di teluk Etna Wihelmina sudah mulai menunjukanrasa pedulinya yang sudah di bentuk

    sejak kecil oleh orang tuanya dan sewaktu ia bersekolah di Magelang. Kepedulian pertama kali

    ia nyatakan di mana ia peduli terhadap anak-anak yang pada saat itudatang dari kampunguntuk

    menempuh pendidikan di kota Fakfak. Ia melihat kebanyakan anak-anak setiap hari

    menggunakan jonson pulang pergi dari kampong ke kota Fakfak hanya untuk menempuh

    pendidikan, melihat hal ituWihelmina menampung mereka dirumahnya supaya anak-anak

    tersebut tidak harus bolak-balik ke kota Fakfak hanya untuk menempuh pendidikan. Karena ia

    pernah juga mengalami hal yang sama harus bolak-balik kampung ke kota Fakfak demi

    menempuh pendidikan, karena ia sudah tinggal bersama keluarga Brokwarin yang

    menampungnya di rumah mereka.

    Pada tahun 1999 lembaga adat di kota Fakfak berdiri dan Wihelmina turut mengambil bagian

    di dalamnya. Pada saat itu ia mengundurkan diri dari Pegawai Negeri Sipil dan bekerja di

    lembaga adat sebagai kordinator solidaritas perempuan Papua kabupaten Fakfak. Disinilah

    tingkat kepedulian Wilhelmina semakin meningkat banyak hal yang ia buat untuk menolong

    masyarakat yang menderita. Salah satunya denganmembela hak-hak rakyat. Ketika Wihelmina

  • 18

    bersama teman-temannya bekerja, mereka bekerja dengan baik dan melihatpermasalahan yang

    terjadi di dalam masyarakat.Wihelmina banyak memimpin demo besar-besaran melawan

    pemerintah karena banyak hak-hak dan janji-janji dari pemerintah ke masyarakat yang tidak

    pernah terpenuhi. Kebanyakan orang-orang yang miskin dan menderita tidak pernah

    mendapatkan pelayanan yang baik entah dalam dunia pendidikan dan kesehatan.

    Kepedulian Wihelmina yang sangat besar bagi masyarakat miskin membuatnya sangat

    dipercayai sehingga Wihelmina di tawarkan untuk mengajukan diri menjadi anggota DPR oleh

    masyarakat. Wihelmina menerima tawaran itu karena baginya begitu banyak masyarakat kecil

    yang menyampaikan aspirasinya tetapi tidak pernah di jawab oleh anggota DPR atau pemerintah.

    Ia melihat kebanyakan anggota DPR tidak pernah memihak kepada masyarakat, mereka hanya

    mementingkan kesenangan mereka sendiri.

    Mungkin saja lewat kehadiran Wihelmina bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat

    dan bisa menyuarakan kebenaran ditengah-tengah ketidak adilan yang di alami masyarakat.

    Kehidupannya yang mau membaur dengan masyarakat, kesederhanaannya dan hatinya yang

    begitu baik yang mau melihat kesusahan orang lain sehingga ia terpilih menjadi anggota DPR

    yang bertugas di bagian Komisi III yang membidangi anggaran dan pembangunan. Ia

    mengatakan bahwa tidak ada sepeserpun uang yang ia keluarkan dalam pencalonannya ini,

    dengan suara masyarakat yang murni yang memilihnyamembuatnya mendapatkan kesuksesan

    dan semua itu ia persembahkan untuk mereka yang menderita dan kesusahan.

    Saat ini juga Wihelmina memegang tiga jabatan yaitu lembaga adat( Menjabat sebagai

    anggota pleno di dewan adat ) dan lembaga Gereja ( Menjabat sebagai wakil Sekretaris Klasis

    Fakfak ) dan lembaga republik indonesia ( DPR sebagai ketua komisi tiga).Wihelmina mulai

    menyadari bahwa ketika ingin mencapai kesuksesan tidaklah mudah. Banyak sekali proses

    pengalaman hidup yang kurang baik yang membantunya untuk memiliki kepribadian ataun

    karakter yang baik.40

    40

    Hasil wawancara dari ibu Wihelmina Wouw, sebagai tokoh utama dalam penulisan ini,Fakfak19

    agustus 2013 pukul 10 : 33,WIT

  • 19

    C. KEPEDULIAN

    Tidak semua orang dapat melakukan kepedulian sosial meskipun mereka adalah orang yang

    kaya. Kadang yang di utamakan adalah kepentingan diri dan keluarga tanpa melihat orang lain

    yang membutuhkan bantuan mereka. Bagi Wihelmina Alangkah indahnya jika semua orang di

    dunia ini bisa saling Peduli satu sama lain. Yang kaya peduli kepada yang miskin, yang pintar

    memberi perhatian kepada yang kurang pintar dengan membagi ilmunya, dan lain sebagainya.

    Tetapi kenyataannya masih banyak orang yang egois memikirkan diri sendiri.

    Ada berbagaicara mereka sendiri untuk melakukan tindakan kepedulian untuk mendatangkan

    hal positif bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi untuk banyak orang. Wihelmina adalah

    salah satu dari sekian banyak orang yang melakukan kepedulian kepada orang.Ia mendefinisikan

    kepedulian sebagai suatu bentuk keprihatinan seseorang terhadanp orang lain dengan tujuan

    untuk meringankan beban dan mengurangi masalah yang mereka hadapi. Dan untuk

    mewujudkan kepeduliannya, banyak tindakan dan bentuk-bentuk serta motivasikepedulian yang

    di buat oleh Wihelmina untuk meringankan penderitaan orang lainyaitu.

    1. Bentuk-bentuk kepedulian

    Wihelmina di juluki sebagai Megawati Papua. Kepribadiannya yang peduli sehingga ia

    ingin mengorbankan kehidupannya untuk membela masyarakat, maka banyak bentuk – bentuk

    kepedulian yang Wihelmina lakukan untuk menyenangkan dan meringankan kesulitan orang

    lain. Kalau dilihat dan dinobatkan Wihelmina adalahtokoh Perempuan yang berani yang tidak

    hanya sebatas berbicara melainkan di buktikan melalui tindakan. Bukti nyata yang dilakukannya

    seperti41

    :

    Memperhatikan anak-anak dalam biaya sekolah dan menampung mereka

    dirumahnya. Karena perekonomian keluarga yang susah, sehingga mengakibatkan anak-

    anak tersebut tidak dapat bersekolah dengan baik. Karena kasihan melihat kehidupan

    anak-anak yang seharusnya bersekolah, tetapi karena perekonomian keluarga yang

    41

    Hasil wawancara dari ibu Wihelmina Wouw, sebagai tokoh utama dalam penulisan

    ini,Fakfak19 agustus 2013 pukul 10 : 33,WIT .

  • 20

    kurangan sehingga menyebabkan akan-anak tersebut tidak menempu pendidikan dengan

    baik. Dari sinilah Wihelminapedulian kepada anak-anak tersebut sehingga ia mengambil,

    menampung dan menyekolahkan mereka. Ada 11 anak yang ia tampung di rumahnya dan

    membiayai mereka dalam pendidikan.

    Memberikan bantuan kepada anak-anak Yatim.Karena ia juga anak yatim maka rasa

    pedulinya terhadap anak-anak yatim sangatlah besar, ia juga merasakan bagaimana

    menjalani hidup tanpa orang tua. Tidak ada kasih sayang yang mereka dapatkan, kecuali

    dari setiap orang yang peduli yang mau berbagi dengan mereka.Bantuan uang dan

    perlengkapan sekolah selalu ia berikan kepada mereka.

    Wihelmina tidak pernah merasa kekurangan mengeluarkan uang pribadi untuk

    pekerjaanTuhan di dalam pembangunan gereja dan acara-acara gereja. Banyak

    sekali pembangunan gereja yang tidak dipedulikan dan inilah yang merupakan suatu

    masalah, sehingga membutuhkan kepedulian dari umatnya. Wihelmina sangat berjasa

    bagi setiap pembangunan gereja GKI Papua yang berada di kota Fak-fak. Banyak

    bantuan uang yang gereja dapatkan dari pemerintah untuk pembangunan gereja, semua

    itu berkat Wihelmina yang memperjuangkan proposal-proposal dari setiap gereja yang

    dalam proses pembanguna, bahkan uangnya sendiri juga ia keluarkan untuk membantu

    pembangunan gereja-gereja yang ada di kota Fakfak. Ia banyak mengeluarkan uanganya

    sendiri untuk acar-acara besar gereja seperti Natal gabungan seluruh gereja GKI yang ada

    di kota Fakfak, perayaan berdirinya GKI di tanah Papua. Baginya siapa lagi yang mau

    memberi jika tidak ada orang lain yang menjadi contoh, ia hadir dan mau mengajarkan

    setiap orang untuk belajar peduli, terutama bagi pembangunan gereja.

    Wihelmina tidak bisa melihat situasi yang salah yang merugikan masyarakat

    meskipun dia harus bertentangan dengan anggota dewannya sendiri, dengan bupati

    dan dengan orang lain. Wilhemina selalu ada di depan masyarakat miskin untuk

    membela hak-hak mereka. Banyak hak masyarakat yang tidak mereka terima dengan

    baik entah bangtuan dana bagi masyarakat miskin, berobat gratis bagi masyarakat miskin,

    pembangunan rumah bagi mereka dan bantuan usaha tidak pernah mereka terima dengan

    baik. Semua ini dikarenakan keegoisan orang-orang yang bekerja sebagai anggota DPR.

    Banyak sekali korupsi yang di lakukan oleh anggota DPR sehingga masyarakat selalu

    memderita karena mereka tidak pernah mendapat hak-hak mereka sepenuhnya. Disinilah

  • 21

    Wihelmina selalu hadir dan membongkar kelicikan teman sekerjanya sebagai anggota-

    angota DPR dan mengenbalikan hak-hak masyarakat. Baginya bekerja dengan jujur itu

    lebih baik, mendapatkan uang dengan hasih jerih payah sendiri itu lebih baik.

    Wilhemina juga membela orang-orang yang ditahan karena persoalan

    hukum.Hukum sekarang banyak sekali membela orang-orang yang memiliki uang saja

    sedangkan orang-orang yang miskin yang tidak memiliki uang di tahan dan di

    persalahkan meski mereka tidak bersalah. Dari sini kepeduliannya mungcul untuk datang

    dan membela mereka dalam persoalan hukum. Kebanyakan ketidakadilah yang terjadi

    bagi orang Papua, di mana mereka mendapat perlakuan tidak adil seperti dipukuli,

    ditelanjangi bahkan mereka dibunuh. Sehingga di sini Wihelmina selalu hadir untuk

    datang dan membela mereka agar mereka mendapatkan hukuman yang layak, bukan

    dengan cara kekerasan.

    Saat ini wilhemina sedang merencanakan membangun satuasrama atau panti asuhan

    untuk penampungan anak-anak Yatim. Asrama ini belum dibangun tetapi tempatnya sudah

    tersedia untuk pembangunan asrama, ia berkata dalam waktu 3 tahun asrama ini sudah bisa

    selesai di bangun. Wihelmina harus mencari uang dan meminta bantuan dana untuk

    membantunya dalam pembanguan asrama ini. Dari bentuk-bentuk nyata yang di lakukan oleh

    wilhemina membuat semua orang yang berada di kota Fakfak mengenal siapa itu wilhemina.

    Dia merupakan sosok perempuan yang pemberani karena bukan hanya dengan kata-kata dan

    janji-janji tetapi dengan tindakan.

    1. Alasan Atau Motivasi

    Apapun yang di lakukan oleh Wilhemina menunjukan bahwa ia peduli kepada orang lain.

    Ketika melihat kesusahan dan penderitaan orang lain membuat dia selalu meneteskan air mata, ia

    memiliki perasaan empati karena melihat orang-orang yang menderita. Baginya mereka semua

    adalah bagian terbesar dalam kehidupannya. Janganpernah beranggapanbahwa Wilhemina

    memberi bantuan kepada Gereja karena ia bekerja di klasis dan jabatan yang ia miliki sekarang

    sebagai anggota DPR, untuk mencari popularitas. Tetapi karena ia memiliki jiwa kepedulian

    terhadap sesama, ia sudah membela hak-hak rakyat di dalam pendidikan, kesehatan dan

    ekonomi.

  • 22

    Motivasi yang mendorong Wihelmina untuk melakukan kepedulian adalah Pengalaman

    hidupnya dan didikan yang ia peroleh. Dengan latar belakang keluarga yang susah, banyak orang

    yang membantunya dalam biaya sekolah, dan susah mencari pekerja inilah perjalanan kehidupan

    Wihelmina yang membuatnya merasakan sendiri pederitaan itu. Ketika ia melihat orang lain

    yang menderita ia sudah mengetahui rasanya hidup dalam penderitaan.Sehingga lewat

    pengalaman yang begitu berarti itu membuatnya selalu melakukan kepedulian sosial bagi orang

    lain.Karena Pengalaman merupakan penghayatan akan makna dari setiap problem yang

    ditemukan hidup, agar menjadi penyemangat untuk lebih baik lagi bukan hanya untuk dirinya

    tetapi untuk orang lain juga. Begitu pula didikan yang ia dapatkan dari keluarganya untuk

    menolong orang lain, ajaran dari gereja melalui Firman Tuhan untuk mengasihi sesama dan

    ajaran-ajaran yang baik yang tercantum dalam Firman Tuhan dan didikan yang di dapatkan

    semenjak SMA di Magelang yang mengajarkannya berelasi dengan orang lain dan peduli

    terhadap mereka.

    Dari motivasi Wihelmina ini dia ingin bahwa jangan hanya dia saja yang melakukan tindakan

    kepedulian tetapi orang lain juga harus bisa dan harus lebih dari pada dia dalam melakukan

    kepedulian bagi masyarakat. Dan Lewat tindakan yang dilakukanWihelmina merupakan sebuah

    interaksi yang baik terhadap masyarakat, supaya setiap masyarakat yang melihat, dan merasakan

    langsung perbuatan Wihelmina mereka dapat mencontohi dan dapat melihat sisi positifnya.

    Wihelmina berharap bahwa perempuan Papua juga harus menyadari dan beranggapan bahwa

    bukan hanya Wihelmina saja yang bisa melakukan tindakan kepedulian, tetapi perempuan Papua

    lainnya juga bisa melakukan seperti dia. Wihelmina berpikir, apa yang ia buat itu sangat kecil.

    Ia berdoa di waktu-waktu akan datang akan muncul Wihelmina – Wihelmina baru yang dapat

    melakukan yang lebih seperti apa yang ia lakukan sekarang ini. Karena bagi Wihelmina banyak

    perempuan yang pintar yang sudah bisa menempuh pendidikan yang setara dengan laki-laki

    sehingga ia tidak perlu takut lagi pasti akan ada seorang sosok perempuan yang luar biasa yang

    akan menjadi ibu bagi tanah Papua ini. Ia melihat banyak perempuan hebat yang memiliki rasa

    tanggung Jawab yang besar lebih dari pada laki-laki. Dengan ketulusan hati maka tanah papua

    ini akan di ubah secara perlahan-lahan, agar semua orang dapat saling mengasihi dan saling

    membantu di dalam menempuh kehidupan ini.

  • 23

    D. ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS

    A. Kepedulian Sosial

    Manusia sebagai makhluk sosial, tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia

    adalahmakhluk paling sempurna ciptaan Tuhan yang diberikan akal budi dan hati nuraniuntuk

    digunakan sebaik mungkin, salah satunya dengan peduli terhadap orang lain atau memiliki jiwa

    kepedulian sosial. Jiwa kepedulian sosial jika tidak didasari dengan tindakan maka itu hanya

    sebatas teori kepedulian sosial, kepedulian harus diwujudnyatakan dalam tindakan. Kepedulian

    yang sebenarnya merupakan perasaan yang mau bertindak untuk meringankan penderitaan orang

    lain. Tindakan atau cara seseorang untuk mewujudnyatakan kepedulian terhadap orang lain

    tidaklah sama melainkan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Namun tindakan itu

    merupakan bukti dari kepedulian terhadap orang lain.

    Ada tiga contoh tokoh yaitu paul Mayer, Mother Teresa, Mama Yosepha yang memiliki

    jiwa kepedualian sosial, karena mereka melakukan banyak cara atau tindakan agar dapat

    meringankan penderitaan bahkan menghilangkan penyebab penderitaan tersebut. Sama halnya

    dengan Wilhelmina yang memiliki jiwa kepedulian sosial dimana ia juga memiliki caranya

    sendiri dalam membatu dan menolong orang yang susah atau menderita.

    Ada tiga motivasi orang melakukan kepedulian yaitu cinta, didikan dan pengalaman.

    Motivasi yang mendorong Wilhelmina untuk peduli terhadap orang lain adalah pengalaman

    hidupnya dan didikan yang ia peroleh dari keluarga dan agama. Dari kedua motivasi yang di

    miliki Wilhelmina inilah yang membentuk karakternya menjadi seseorang yang memiliki jiwa

    kepedulian terhadap orang lain.

    Pengalaman merupakan alur jalan kehidupan seseorang dari kecil sampai besar. Banyak

    hal yang diterima entah hal yang baik bahkan hal yang buruk. Pengalaman tidak hanya berbicara

    tentang waktu, usia, perubahan fisik melainkan pengalaman merupakan hasil penghayatan

    terhadap nilai-nilai dari hubungan sosial. Wilhelmina pernah menjalani atau mengalami hidup

    sebagai seorang yang susah dan menderita, karena lahir dan besar dari keluarga petani, sehingga

    dari pengalamannya ini membuat ia berusaha untuk meringankan penderitaan orang lain yang

    membutuhkan pertolongan. Begitu pula dengan didikan yang ia peroleh dari orang tuanya dan

    agama. Keluarga merupakan pendidikan paling utama dan pertama bagi seorang anak sejak masa

    kecil.Dari dalam keluargalah nilai-nilai dan norma-norma ditanamkan sejak dini bagi anak-

  • 24

    anak.Pendidikan dalam keluarga sangat berpengaruh bagi anak-anak, ketika mereka

    mendapatkan didikan yang baik, mereka bertumbuh menjadi anak yang baik, ketika mereka

    mendapatkan didikan yang tidak baik, mereka bertumbuh menjadi anak-anak yang tidak baik.

    Begitu pula yang di terimana didalam agama yang mengajarkan umatnya untuk peduli kepada

    orang lain. Salah satunya adalah agama Kristen yang dalam firmannya, Yesus mengajarkan

    kepada muridNya untuk taat dan peduli terhadap orang lain. Dalam Injil dituliskan supaya

    manusia mencintai Allah dan sesama manusia seperti mencintai dirinya sendiri.

    Nilai-nilai kehidupan seperti mengasihi orang lain, hidup saling membantu inilah yang

    lebih ditanamkan dalam keluarga dan agama, sehingga ketika ia bertumbuh menjadi dewasa

    nilai-nilai kehidupan ini menjadi pegangan hidup dan terus ia terapkan dengan peduli kepada

    orang lain. Wilhelmina memperoleh didikan yang baik sehingga membuanya bertumbuh menjadi

    pribadi yang baik dengan peduli kepada orang lain.

    Pengalaman dan didikan sangatlah menjadi motivasi terbesar yang mendorong

    Wilhelmina melakukan kepedulian.Wilhelmina melakukan kepedulian sosial berdasarkan cinta.

    Cinta merupakan sebuah perasaan yang keluar dari dalam dirinya. Cinta tidak akan tumbuh jika

    tidak ada pengalaman dan didikan, oleh karena itu pengalaman dan didikan sangat berpengaruh

    besar dalam menghadirkan cinta dalam kehidupan ini.

    B. REFLEKSI TEOLOGIS

    Jika kita mengaku bahwa kita mengasihi Tuhan maka sebagai wujud kasih kita kepada

    Tuhan kita pun harus mengaplikasikan kasih itu terhadap sesama manusia. Penderitaan orang

    lain janganlah di pandang dengan sebelah mata. Karena tidak semua orang yang hidup di dunia

    ini adalah orang yang kaya dan mampu, banyak orang memiliki kehidupan yang kurang

    beruntung sehingga mereka perlu di perhatikan.

    Kepedulian yang dilakukan Wilhelmina tidak bertentangan dengan agama, malahan apa

    yang ia lakukan sejalan dengan ajaran yang tercantum di dalam firman Tuhan untuk mengasihi

    sesama yang menderita dan tertindas. Karena Firman Tuhan mengajarkan manusia untuk

    Mengasihi orang lain. Seperti tertulis dalam Kitab Matius Matius 22:37-40,“ Kasihilah Tuhan,

    Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

  • 25

    Itulah hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:

    kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung

    seluruh hukum taurat dan kitab para nabi”.

    Sebagai orang Kristen kita di ajarkan untuk memberi kepada orang yang hidupnya

    kesusahan atau yang membutuhkan pertolongan. Memberi tidak saja semata-mata dalam bentuk

    materi, melainkan memberi diri untuk melakukan pekerjaan yang baik, seperti; menolong dan

    mendukung mereka untuk keluar dari persoalannya. Yesus mengajarkan semua orang untuk

    memberi seperti tertulis dalam Kitab Injil Matius 5:42a berkata; “Berilah kepada orang yang

    meminta kepadamu…”.

    C. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

    disimpulkan beberapa hal berikut:

    1) Kepedulian ini muncul karena masalah sosial yang terjadi dalam bernagai aspek etah

    dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Tujuan dari kepedulian

    ini adalah meringankan penderitaan orang lain.

    2) Untuk melakukan kepedulian di butuhkan motivasi yang mendorong seseorang untuk

    bertindak dalam mengatasi masalah sosial yang ada. Penulis melihat,Wilhelmina

    memiliki motivasi yang bukan hanya sekedar perasaan, tetapi motivasi yang benar-

    benar mendorongnya untuk peduli kepada orang lain. Seperti pengalaman hidupnya

    dan didikan yang ia peroleh.

    3) Kepedulian merupakan perasaan dan tindakan seseorang untuk menolong. Untuk itu

    jika seorang hanya memiliki perasaan peduli saja tanpa harus ada tindakan, itu bukan

    namanya kepedulian. Jika seseorang memiliki kepedulian itu berarti dia memiliki

    perasaan yang di dukung oleh tindakan.Penulis melihat Wilhelmina tidak hanya

    memiliki perasaan peduli tetapi dibuktikan melalui tindakan yang meringankan

    penderitaan orang lain.

  • 26

    Daftar Pustaka

    Buku

    1. Abdulsyani, Sosiologi : Sitematika, Teori Dan Terapan, Jakarta : Bumi Angkasa, 2002.

    2. Chang William,Menjadi Lebih Manusiawi,Yogyakarta : Kanisius, 2011.

    3. Devos Rich, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial. Jakarta : Pt Gramedia Pustaka

    Utama, 1995.

    4. Djono Alberto, Kemiskinan Sebagai Tanda Dan Kesaksian, Yogyakarta : Yayasan

    Pustaka Nusantara

    5. Farida Anna. Keharuman Cinta Mother Teresa. Jakarta Timur : New Agogos Publishing,

    2012.

    6. Lauer Robert, Prespektif Tentang Perubahan Sosial, Jakarta : Rineka Cipta,2001.

    7. M William, Hinson Bill. The Joy Of Giving, Yogyakarta : Andi, 2011.

    8. Nayuf Henderikus. Religiositas Cinta Ibu Teresa, Yogyakarta : Yayasan Pustaka

    Nusatama, 2006.

    9. Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,1989.

    10. Sumarnonugroh, Buku Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta : Pt

    Hahindita, 1984.

    11. White Ellen, Membina Anak Yang Bertanggung Jawab, Bandung : Indonesia Publishing

    House,2005.

  • 27

    2. Internet

    1. Human Value.” Kepedulian Sosial”Diunduh Pada Tanggal 17 Juli 2013 Http://Marduta.Com/Human-

    Vale/Hidup-Sederhana-Dan-Kepedulian-Sosial

    2.Gavin M. Southwel,” About Paul J. Meyer” Diunduh Pada Tanggal 19 Juni

    2013File:///C:/Users/User/Documents/Lenny/About%20paul%20j.%20meyer.Htm

    3.Aprilia Russiana Amelia Wayar, “ Mama Yosepa : Perempuan Tangguh Dari Tanah Papua”Diunduh

    Pada Tanggal 30 Juli 2012 Http://Www.Kulibet.Com/Baca/Mama-Yosepha-Simbol-Perjuangan-

    Perempuan-Papua/849/

    4. Aprilia Russiana Amelia Wayar,”Mama Yosepa, Symbol Perjuangan Perempuan Papua” Diunduh Pada

    Tanggal 30 Juli 2012 Http://Marsinahfm.Wordpress.Com/2013/06/15/Mama-Yosepha-Perempuan-

    Tangguh-Dari-Tanah-Papua/

    5. Titus Menjang.”Kisah Motivasi, Inspirasi, Bermakna Dan Penuh Cinta Kehidupan”diunduh pada

    tanggal 19juni2013, http://titusbercerita.blogspot.com/

    6. Diunduh pada tanggal 30 juli 2013,

    http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.PEND._LUAR_BIASA/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN

    _PERILAKU_SOSIAL.pdf

    7. LSM Papua Barat.”Kabupaten Fakfak”diunduh pada tanggal 8 Oktober 2013

    http://vogelkoppapua.org/?page=kabupaten.detail&id=1

    http://marduta.com/category/human-valuefile:///C:/Users/user/Documents/lenny/About%20Paul%20J.%20Meyer.htmhttp://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/http://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/http://titusbercerita.blogspot.com/http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.%20PEND._LUAR_BIASA%20/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.%20PEND._LUAR_BIASA%20/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdfhttp://vogelkoppapua.org/?page=kabupaten.detail&id=1