28
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II PERCOBAAN 01 PENGUAT COMMON EMITOR DAN COMMON COLECTOR NAMA : DIEVY PRASTIKA PUTRI NIM : J1D111207 KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN : FAISAL KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

perc 1 ubip

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ssa

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA II

PERCOBAAN 01

PENGUAT COMMON EMITOR DAN COMMON COLECTOR

NAMA DIEVY PRASTIKA PUTRI

NIM J1D111207

KELOMPOK III (TIGA)

ASISTEN FAISAL

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S-1 FISIKA

BANJARBARU

2013

Lembar Pengesahan

Laporan Praktikum Elektronika II

Nama Dievy Prastika Putri

NIM J1D111207

Program Studi Fisika

Fakultas MIPA

Judul Percobaan Penguat Common Emitor dan Common Colector

Tanggal Percobaan 15 Maret 2013

Asisten Faisal

NILAI Banjarbaru Maret 2013 Asisten

Faisal

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Dasar-dasar Penguat Operasional Penguat operasional (opamp) adalah

suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran R vs R vA

+ f vo Penguat ini termasuk penguat pembalik negatif Penguatan dari rangkaian

ini dapat ditentukan sebagai penguat penjumlah penamaan penguat operasional

memang cocok karena penguat ini dapat digunakan untuk operasi matematika

(Anonim3 2013)

Penguat rangkaian elektronika komunikasi sering diklasifikasikan

sebagai penguat sinyal kecil Pada penguat sinyal kecil sinyal masukan dan

sinyal keluarannya cukup kecillemah sehingga karakteristik dari penguat ini

bisa digambarkan secara linier Untuk memperkenalkan karakteristik dari

transistor bipolar dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter)

yang mana kaki emitter dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output

Gerbang (basis-emitter) adalah gerbang masukan (input port) dan gerbang ce

(collector-emitter) adalah gerbang keluaran (output port) (Anonim1 2010)

12 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah

1 Mengerti cara kerja rangkaian common emitor dan common colector

2 Membuat penguat common colector

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar

dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter) yang mana kaki emitter

dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output Gerbang be (basis-emitter) adalah

gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang

keluaran (output port) (Anonim2 2012)

Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis

ditanahkan Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal

masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan arus Karakteristiknya adalah

impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common

Emitter Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama

kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat

common emiter Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang

menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor

lainnya (Anonim3 2013)

Secara umum penguat (amplifier) dapat dikelompokkan menjadi 3

(tiga) yaitu penguat tegangan penguat arus dan penguat transresistansi Pada

dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan (input) mengolahnya dan

menghasilkan keluaran (output) yang besarnya sebanding dengan masukan Besarnya

tegangan keluaran (vo) dibandingkan dengan tegangan masukan (vi) dinyatakan

sebagai

o V i v = A v (21)

dimana AV adalah penguatan tegangan (voltage gain) Hal yang sama untuk penguat

arus berlaku

o I i i = A i (22)

dimana io adalah arus keluaran ii adalah arus masukan dan AI adalah penguatan arus

(current gain) Sementara ini pembahasan hanya dibatasi pada penguatan tegangan

Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 21 dimana frekuensi corner

kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal

AC yang efektif pada basis transistor (Gunarta 2011)

Gambar 21 Penguat Common Base

Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk

bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi

antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang

sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat

transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-

Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah

Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan

(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada

rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya

terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)

Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter

Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber

tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan

Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam

kasus ini RL) (Sutrisno 1986)

Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan

memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah

sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)

menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas

(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap

sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi

karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem

penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut

mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal

input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan

Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah

efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power

output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat

efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang

terbuang menjadi panas (Malvino 2006)

Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common

emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang

sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik

Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut

dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common

emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)

Gambar 23 rangkaian dasar kelas A

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari

rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =

VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini

dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus

bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian

tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q

(Thomas 2002)

Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A

Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang

digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian

sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap

komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan

cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke

ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)

Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A

Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah

resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8

Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari

rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi

penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva

x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)

Gambar 26 kurva penguatan kelas A

Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja

pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki

tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk

sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini

memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik

Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal

input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan

Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang

menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan

pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

Lembar Pengesahan

Laporan Praktikum Elektronika II

Nama Dievy Prastika Putri

NIM J1D111207

Program Studi Fisika

Fakultas MIPA

Judul Percobaan Penguat Common Emitor dan Common Colector

Tanggal Percobaan 15 Maret 2013

Asisten Faisal

NILAI Banjarbaru Maret 2013 Asisten

Faisal

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Dasar-dasar Penguat Operasional Penguat operasional (opamp) adalah

suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran R vs R vA

+ f vo Penguat ini termasuk penguat pembalik negatif Penguatan dari rangkaian

ini dapat ditentukan sebagai penguat penjumlah penamaan penguat operasional

memang cocok karena penguat ini dapat digunakan untuk operasi matematika

(Anonim3 2013)

Penguat rangkaian elektronika komunikasi sering diklasifikasikan

sebagai penguat sinyal kecil Pada penguat sinyal kecil sinyal masukan dan

sinyal keluarannya cukup kecillemah sehingga karakteristik dari penguat ini

bisa digambarkan secara linier Untuk memperkenalkan karakteristik dari

transistor bipolar dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter)

yang mana kaki emitter dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output

Gerbang (basis-emitter) adalah gerbang masukan (input port) dan gerbang ce

(collector-emitter) adalah gerbang keluaran (output port) (Anonim1 2010)

12 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah

1 Mengerti cara kerja rangkaian common emitor dan common colector

2 Membuat penguat common colector

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar

dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter) yang mana kaki emitter

dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output Gerbang be (basis-emitter) adalah

gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang

keluaran (output port) (Anonim2 2012)

Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis

ditanahkan Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal

masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan arus Karakteristiknya adalah

impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common

Emitter Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama

kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat

common emiter Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang

menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor

lainnya (Anonim3 2013)

Secara umum penguat (amplifier) dapat dikelompokkan menjadi 3

(tiga) yaitu penguat tegangan penguat arus dan penguat transresistansi Pada

dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan (input) mengolahnya dan

menghasilkan keluaran (output) yang besarnya sebanding dengan masukan Besarnya

tegangan keluaran (vo) dibandingkan dengan tegangan masukan (vi) dinyatakan

sebagai

o V i v = A v (21)

dimana AV adalah penguatan tegangan (voltage gain) Hal yang sama untuk penguat

arus berlaku

o I i i = A i (22)

dimana io adalah arus keluaran ii adalah arus masukan dan AI adalah penguatan arus

(current gain) Sementara ini pembahasan hanya dibatasi pada penguatan tegangan

Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 21 dimana frekuensi corner

kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal

AC yang efektif pada basis transistor (Gunarta 2011)

Gambar 21 Penguat Common Base

Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk

bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi

antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang

sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat

transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-

Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah

Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan

(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada

rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya

terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)

Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter

Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber

tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan

Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam

kasus ini RL) (Sutrisno 1986)

Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan

memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah

sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)

menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas

(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap

sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi

karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem

penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut

mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal

input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan

Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah

efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power

output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat

efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang

terbuang menjadi panas (Malvino 2006)

Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common

emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang

sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik

Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut

dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common

emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)

Gambar 23 rangkaian dasar kelas A

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari

rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =

VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini

dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus

bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian

tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q

(Thomas 2002)

Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A

Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang

digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian

sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap

komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan

cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke

ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)

Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A

Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah

resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8

Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari

rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi

penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva

x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)

Gambar 26 kurva penguatan kelas A

Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja

pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki

tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk

sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini

memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik

Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal

input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan

Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang

menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan

pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Dasar-dasar Penguat Operasional Penguat operasional (opamp) adalah

suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran R vs R vA

+ f vo Penguat ini termasuk penguat pembalik negatif Penguatan dari rangkaian

ini dapat ditentukan sebagai penguat penjumlah penamaan penguat operasional

memang cocok karena penguat ini dapat digunakan untuk operasi matematika

(Anonim3 2013)

Penguat rangkaian elektronika komunikasi sering diklasifikasikan

sebagai penguat sinyal kecil Pada penguat sinyal kecil sinyal masukan dan

sinyal keluarannya cukup kecillemah sehingga karakteristik dari penguat ini

bisa digambarkan secara linier Untuk memperkenalkan karakteristik dari

transistor bipolar dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter)

yang mana kaki emitter dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output

Gerbang (basis-emitter) adalah gerbang masukan (input port) dan gerbang ce

(collector-emitter) adalah gerbang keluaran (output port) (Anonim1 2010)

12 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah

1 Mengerti cara kerja rangkaian common emitor dan common colector

2 Membuat penguat common colector

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar

dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter) yang mana kaki emitter

dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output Gerbang be (basis-emitter) adalah

gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang

keluaran (output port) (Anonim2 2012)

Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis

ditanahkan Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal

masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan arus Karakteristiknya adalah

impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common

Emitter Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama

kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat

common emiter Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang

menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor

lainnya (Anonim3 2013)

Secara umum penguat (amplifier) dapat dikelompokkan menjadi 3

(tiga) yaitu penguat tegangan penguat arus dan penguat transresistansi Pada

dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan (input) mengolahnya dan

menghasilkan keluaran (output) yang besarnya sebanding dengan masukan Besarnya

tegangan keluaran (vo) dibandingkan dengan tegangan masukan (vi) dinyatakan

sebagai

o V i v = A v (21)

dimana AV adalah penguatan tegangan (voltage gain) Hal yang sama untuk penguat

arus berlaku

o I i i = A i (22)

dimana io adalah arus keluaran ii adalah arus masukan dan AI adalah penguatan arus

(current gain) Sementara ini pembahasan hanya dibatasi pada penguatan tegangan

Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 21 dimana frekuensi corner

kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal

AC yang efektif pada basis transistor (Gunarta 2011)

Gambar 21 Penguat Common Base

Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk

bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi

antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang

sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat

transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-

Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah

Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan

(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada

rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya

terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)

Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter

Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber

tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan

Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam

kasus ini RL) (Sutrisno 1986)

Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan

memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah

sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)

menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas

(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap

sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi

karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem

penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut

mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal

input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan

Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah

efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power

output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat

efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang

terbuang menjadi panas (Malvino 2006)

Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common

emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang

sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik

Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut

dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common

emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)

Gambar 23 rangkaian dasar kelas A

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari

rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =

VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini

dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus

bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian

tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q

(Thomas 2002)

Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A

Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang

digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian

sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap

komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan

cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke

ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)

Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A

Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah

resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8

Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari

rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi

penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva

x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)

Gambar 26 kurva penguatan kelas A

Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja

pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki

tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk

sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini

memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik

Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal

input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan

Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang

menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan

pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar

dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter) yang mana kaki emitter

dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output Gerbang be (basis-emitter) adalah

gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang

keluaran (output port) (Anonim2 2012)

Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis

ditanahkan Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal

masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan arus Karakteristiknya adalah

impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common

Emitter Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama

kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat

common emiter Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang

menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor

lainnya (Anonim3 2013)

Secara umum penguat (amplifier) dapat dikelompokkan menjadi 3

(tiga) yaitu penguat tegangan penguat arus dan penguat transresistansi Pada

dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan (input) mengolahnya dan

menghasilkan keluaran (output) yang besarnya sebanding dengan masukan Besarnya

tegangan keluaran (vo) dibandingkan dengan tegangan masukan (vi) dinyatakan

sebagai

o V i v = A v (21)

dimana AV adalah penguatan tegangan (voltage gain) Hal yang sama untuk penguat

arus berlaku

o I i i = A i (22)

dimana io adalah arus keluaran ii adalah arus masukan dan AI adalah penguatan arus

(current gain) Sementara ini pembahasan hanya dibatasi pada penguatan tegangan

Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 21 dimana frekuensi corner

kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal

AC yang efektif pada basis transistor (Gunarta 2011)

Gambar 21 Penguat Common Base

Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk

bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi

antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang

sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat

transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-

Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah

Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan

(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada

rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya

terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)

Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter

Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber

tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan

Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam

kasus ini RL) (Sutrisno 1986)

Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan

memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah

sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)

menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas

(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap

sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi

karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem

penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut

mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal

input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan

Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah

efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power

output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat

efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang

terbuang menjadi panas (Malvino 2006)

Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common

emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang

sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik

Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut

dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common

emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)

Gambar 23 rangkaian dasar kelas A

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari

rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =

VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini

dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus

bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian

tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q

(Thomas 2002)

Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A

Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang

digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian

sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap

komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan

cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke

ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)

Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A

Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah

resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8

Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari

rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi

penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva

x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)

Gambar 26 kurva penguatan kelas A

Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja

pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki

tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk

sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini

memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik

Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal

input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan

Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang

menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan

pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

Gambar 21 Penguat Common Base

Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk

bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi

antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang

sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat

transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-

Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah

Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan

(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada

rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya

terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)

Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter

Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber

tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan

Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam

kasus ini RL) (Sutrisno 1986)

Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan

memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah

sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)

menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas

(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap

sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi

karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem

penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut

mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal

input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan

Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah

efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power

output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat

efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang

terbuang menjadi panas (Malvino 2006)

Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common

emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang

sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik

Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut

dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common

emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)

Gambar 23 rangkaian dasar kelas A

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari

rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =

VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini

dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus

bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian

tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q

(Thomas 2002)

Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A

Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang

digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian

sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap

komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan

cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke

ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)

Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A

Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah

resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8

Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari

rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi

penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva

x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)

Gambar 26 kurva penguatan kelas A

Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja

pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki

tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk

sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini

memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik

Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal

input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan

Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang

menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan

pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam

kasus ini RL) (Sutrisno 1986)

Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan

memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah

sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)

menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas

(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap

sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi

karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem

penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut

mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal

input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan

Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah

efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power

output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat

efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang

terbuang menjadi panas (Malvino 2006)

Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common

emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang

sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik

Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut

dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common

emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)

Gambar 23 rangkaian dasar kelas A

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari

rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =

VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini

dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus

bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian

tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q

(Thomas 2002)

Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A

Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang

digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian

sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap

komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan

cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke

ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)

Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A

Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah

resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8

Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari

rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi

penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva

x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)

Gambar 26 kurva penguatan kelas A

Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja

pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki

tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk

sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini

memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik

Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal

input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan

Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang

menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan

pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari

rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =

VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini

dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus

bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian

tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q

(Thomas 2002)

Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A

Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang

digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian

sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap

komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan

cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke

ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)

Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A

Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah

resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8

Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari

rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi

penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva

x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)

Gambar 26 kurva penguatan kelas A

Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja

pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki

tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk

sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini

memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik

Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal

input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan

Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang

menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan

pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi

penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva

x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)

Gambar 26 kurva penguatan kelas A

Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja

pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki

tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk

sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini

memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik

Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal

input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan

Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang

menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan

pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

BAB III

METODE PERCOBAAN

31 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013

pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

32 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini

adalah

1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya

2 Power supply sebagai sumber tegangan

3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen

listrik

4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan

5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan

6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang

digunakan

33 Prosedur Percobaan

Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut

a Penguat Common Emitor

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 31

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ

5 Mengulangi langkah 2 dan 3

b Penguat Common Colector

1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan

1KHz)

Gambar 32

2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output

3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

TUGAS PENDAHULUAN

1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut

2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya

3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya

Jawab

1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah

Impedansi masuk basis adalah

Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ

Impedansi masuk penguat adalah

Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ

Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC

penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas

Tegangan masuk mencapai penguat adalah

Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV

2300

Tegangan keluar thevenin adalah

AVin = -178 (74 mV) = -13172 V

Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang

sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar

Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

136 KΩ

Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097

2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran

ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis

persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam

daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap

perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter

ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat

diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur

kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan

sestabil mungkin

3 Bypass colector adalah prategangan kolektor

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013

Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013

Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta

Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung

Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

41 Hasil

Tabel 41 Penguat Common Emitor

C1 C2 C3

1 microF 047 microF 1 microF

R1 R2 R3 R4 R5 R6

10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ

Tabel 42 Penguat Common Collector

C1 C2 R1 R2 R3 R4

1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian

Input Emitor

2 kotak atas dan bawah

5voltdiv

timediv

Output Emitor

2 kotak atas dan bawah

2voltdiv

2 timediv

Gabungan antara Output

dan Input Emitor

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

Input Colector

05 ms timediv

2 voltdiv

Output Colector

5 voltdiv

2 microks timediv

Gabungan antara Output

dan Input Collector

43 Perhitungan

1 Emitor

Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 88 = 1

2 Colector

Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt

Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt

Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl

43 Pembahasan

Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common

collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan

penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-

komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat

rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan

waktu

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif

sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering

dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada

kestabilan suhu dan bias transistor

Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang

mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input

(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan

tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE

transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai

impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah

Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat

common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common

emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047

μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68

k Ω

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang

input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan

impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh

dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering

digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih

besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan

penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan

arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output

yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi

keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan

keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor

tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat

common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan

penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat

common collector yaitu

1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan

penguatan AC

2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan

impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah

3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan

4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan

terlihat bentuk gelombang input dan outputnya

52 Saran

Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan

dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari

komponan yang diperlukan

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR

1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE

Jawab

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada

RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini

2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan

hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)

Jawab

3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan

dari data yang diperoleh pada percobaan

Jawab

Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal

input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga

sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada

penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas

penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias

transistor

Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai

karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak

membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama

dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai

untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan

mempunyai impedansi output yang rendah

Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor

digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input

dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada

perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi

rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR

yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang

rendah

4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya

Jawab

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

  • TUGAS AKHIR